PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK NAMA NPM JURUSAN
: DWI CAHYO PRABOWO : 22410181 : TEKNIK MESIN
PENDAHULUAN Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku plastik semakin meningkat. Hal ini dikarenakan plastik mempunyai kelebihan-kelebihan yang mulai diperhitungkan oleh masyarakat. Keunggulan plastik pada umumnya adalah lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan logam atau kayu, dan proses pengerjaannya relatif sederhana. Selain efisien, plastik juga lebih ringan, lebih murah, dan mudah dibentuk. Salah satu proses yang digunakan untuk membuat produk dari bahan baku plastik adalah proses injection molding. Injection molding adalah salah satu dari operasi yang paling umum dan serba guna untuk produksi massal pada komponen plastik yang komplek dengan toleransi dimensional yang sempurna. Injection molding merupakan suatu daur proses pembentukan plastik ke dalam bentuk yang diinginkan dengan cara menekan plastik cair kedalam sebuah ruang (cavity). Pada proses pembentukan plastik dengan metode injection molding perlu dibuat suatu mold. Mold adalah bagian terpenting untuk mencetak plastik karena bentuk benda plastik tergantung dari bentuk mold. Untuk pembuatan mold pada injection molding, cukup banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan dalam mendesain mold tersebut, supaya mold yang telah didesain dan yang nantinya setelah dilakukan proses manufaktur dapat menghasilkan produk yang sempurna.
Permasalahan Sesuai dengan judul yang diambil, permasalahan penulisan penelitian ilmiah yang akan dibahas yaitu mengetahui Proses Pembuatan Caps Sunsilk 60 ml menggunakan Injection Molding pada PT. Dynaplast, Tbk.
Batasan Masalah Dalam penulisan ilmiah ini, penulis hanya akan membahas bagian-bagian berikut : • Proses produksi pada mesin injection molding. • Menjelaskan bagian-bagian pada mesin injection molding.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ilmiah yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : • Mengetahui proses pembuatan caps. • Menganalisa dan memahami proses pembuatan caps di PT. Dynaplast .Tbk
FLOWCHART Proses Pembuatan Cap Sunslik START Raw Material Injection Unit Mold Produk : • Shrinkage • Efisiensi A
FLOWCHART Proses Pembuatan Cap Sunslik A
No
Defect • Crusher • Gudang
Quality Control : • Pengambilan Sample • Pengujian Yes
Produk Jadi
End
Raw Material HDPE adalah polimer termoplastik linear yang dibuat dari monomer etilen dengan proses katalitik. HDPE dengan sedikit cabang menghasilkan struktur yang lebih rapat/terjejal dengan densitas yang lebih tinggi dan mempunyai ketahanan kimia yang lebih tinggi daripada LDPE. HDPE juga lebih kuat dan lebih tahan terhadap temperatur yang lebih tinggi.
HDPE (high density polyethylene) mempuyai densitas 950 kg/m3 yang biasa dan sering dipakai untuk kemasan jerigen minyak pelumas, botol susu yang berwarna putih susu, kursi lipat, dan lain-lain. Hasil tarik plastik HDPE memiliki sifat keras, bahan mempuyai urutan kekuatan tarik ke dua setelah kekuatan tarik plastik PET, dibandingkan dengan Bahan PP dan LDPE, plastik HDPE lebih kuat tetapi ditinjau dari hasil pengukuran regangannya plastik HDPE sangat kecil , hal ini menunjukkan elastisitas HDPE sangat rendah atau cenderung getas (britle).
Raw Material • Tabel 4.1 Kekuatan Tarik, Tekan dan Lentur Bahan Polimer Polietilena
Kekuatan Tarik (MPa)
Perpanjangan (%)
Modulus Elastisitas (MPa)
Kekuatan Tekan (MPa)
Kekuatan Lentur (MPa)
Polietilena Massa Jenis Tinggi(HDPE)
21-38
15-100
4-10
22
7
Jumlah Material Yang Digunakan Diketahui : w = 19.8 gram (berat rata-rata produk) Ct = 13 second (cycle time) Nc = 16 cavity 1 shift = 8 jam Ditanyakan : jumlah material yang digunakan dalam satu shift (aktual)? Penyelesaian : Hitung terlebih dahulu standar output yang digunakan pershift 8 × 3600 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑣𝑖𝑡𝑦 aktual output = 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 8 × 3600 × 16 aktual output = 13 aktual output = 35.446 pcs jumlah material = banyaknya produk × berat produk = jumlah material = 35.446 × 19,8gram jumlah material = 701.831 gram Jadi jumlah material yang digunakan dalam satu shift 701.831 gram
Jumlah Material Yang Digunakan sehingga efisiensi materialnya adalah 𝛴(𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 × 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 /𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 pass(QC) η material = × 100% aktual konsumsi 𝛴 (19 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 35.446) η material = × 100% 701.831 η material = 95,9 % Jadi efisiensi konsumsi material yang digunakan dalam 1 shift 95,9 % Artinya terdapat 4,1 % dari total material yang digunakan pershift yang terbuang.
Injection Unit
Elemen Injection Unit dari Sebuah Mesin Injection Molding
Mold
Two Plate Mold dalam posisi tertutup
Shrinkage Penyusutan atau biasa disebut mold shrinkage adalah selisih dimensi antara mold dengan produk akhir dalam satuan persen (%). Penyusutan terutama disebabkan oleh faktor suhu dan tekanan injeksi dan nilainya berbeda-beda tergantung dari jenis material plastik. Untuk mengatasi hal ini dimensi mold selalu dibuat lebih besar daripada dimensi produk sesuai dengan jenis plastik (resin) yang dicetak.
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 + 𝑠ℎ𝑟𝑖𝑛𝑘𝑎𝑔𝑒 % 𝑥 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Shrinkage Sebagai contoh material PS memiliki nilai penyusutan 0.45%. Jika kita ingin membuat produk dengan panjang 75 milimeter maka dimensi Cavity adalah : 75 + (0.45% x75) = 75,3375 milimeter.
Pengambilan Sample • Critical Critical adalah difect yang tidak ada toleransi lagi. Pada pengambilan sampel di PT. Dynaplast untuk kategori Critical diambil tingkat normal dimana jika terdapat 1 produk yang critical maka sampel yang diambil dianggap reject semua. • Major Pada kategori major untuk pertama kali pengambilan sampel dilakukan pada tingkat normal. Yaitu jika terdapat 5 sampel yang berkategori major maka semua sampel tersebut akan diACC, jika terdapat 6 sampel yang berkategori major maka semua sampel akan dikatakan reject. Maka dari itu akan dicari penyebab dari major tersebut. • Minor Pada kategori minor untuk pertama kali pengambilan sampel dilakukan pada tingkat normal. Yaitu jika terdapat 14 sampel yang berkategori minor maka semua sampel bisa diACC. Jika terdapat 15 sampel yang berkategori minor maka semua sampel akan dikataka reject. Jika terdapat masalah atau banyak produk yang berkategori minor melebihi angka normal maka akan diambil langkah pengambilan sampel secara Tightened (ketat).
Kesimpulan •
•
• • •
•
Material plastik yang di gunakan adalah jenis HDPE (High density polyethylene) yang termasuk dalam kriteria leleh crystalline, yaitu tipe plastik yang tidak mudah menyerap panas, sehingga membutuhkan suhu yang tinggi untuk membuat material tersebut menjadi leleh. Perbedaan leleh material tersebut merupaka factor penting dalam bagaimana material tersebut dicetak. Selain jenis plastik HDPE (High density polyethylene) di gunakan juga jenis material PS (polystyrene) dan PP (polypropylene). Berbagai macam cacat pada part bisa di hindari dengan cara menentukan pengaturan temperature, tekanan dan kecepatan inject yang tepat. Metode release juga berpengaruh dalam hasil akhir part, dan harus menyesuaikan bentuk part. Dari perhitungan efisiensi produksi yang diperoleh sebesar 83,9 % dan dar perhitungan efisiensi material total yang digunakan, terdapat 4,1 % material yang terbuang. Karena tertinggal di runner, gate, injection tip. Untuk kapasitas/tonase mesin disesuaikan dengan mold yang akan digunakan, serta clamping force yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.