Proses Control Block Tugas Sistem Operasi
ALDHI FAJAR MAUDHI 13111078 Kelas 22 Malam
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015
1. Proses control block Tiap proses digambarkan dalam sistem operasi oleh sebuah process control block PCB - juga disebut sebuah control block. PCB berisikan banyak bagian dari informasi yang berhubungan dengan sebuah proses yang spesifik, termasuk hal-hal dibawah ini: 1.Status proses: status mungkin, new, ready, running, waiting, halted, dan juga banyak lagi. 2.Program counter: suatu stack yang berisi alamat dari instruksi selanjutnya untuk dieksekusi untuk proses ini. 3.CPU register: Register bervariasi dalam jumlah dan jenis, tergantung pada rancangan komputer. Register tersebut termasuk accumulator , indeks register, stack pointer , general-purposes register , ditambah code information pada kondisi apa pun. Besertaan dengan program counter, keadaaan/status informasi harus disimpan ketika gangguan terjadi, untuk memungkinkan proses tersebut berjalan/bekerja dengan benar setelahnya (lihat Gambar 2-3). 4.Informasi managemen memori: Informasi ini dapat termasuk suatu informasi sebagai nilai dari dasar dan batas register, tabel page/halaman, atau tabel segmen tergantung pada sistem memori yang digunakan oleh sistem operasi (lihat Bab Managemen memori). 5.Informasi pencatatan: Informasi ini termasuk jumlah dari CPU dan waktu riil yang digunakan, batas waktu, jumlah akun jumlah job atau proses, dan banyak lagi. 6.Informasi status I/O: Informasi termasuk daftar dari perangkat I/O yang di gunakan pada proses ini, suatu daftar berkas-berkas yang sedang diakses dan banyak lagi. 7.PCB hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang dapat bervariasi dari proses yang satu dengan yang lain.
Elemen Proses Control Block
Elemen-elemen dari Process Control Block (PCB) : 1.Identifier : menjelaskan proses yang sedang terjadi 2.State : kondisi yang terjadi pada proses 3.Priority : urutan perintah yang jelas pad suatu proses 4.Program counter : instruksi pada proses 5.Memory pointers : media penyimpanan (penunjuk alamat) pada proses 5.Context data : data yang berkaitan dengan proses 6.I/O status information : terdapat masukan dan keluaran yang diinginkan 7Accounting information : memberikan informasi yang dibutuhkan
Macam-Macam Jenis Status Proses Jenis status yang mungkin dapat disematkan pada suatu proses pada setiap sistem operasi dapat berbeda-beda. Tetapi paling tidak ada 3 macam status yang umum, yaitu: 1.Ready adalah status dimana proses siap untuk dieksekusi pada giliran berikutnya 2.Running adalah status dimana saat ini proses sedang dieksekusi oleh prosesor 3.Blocked adalah status dimana proses tidak dapat dijalankan pada saat prosesor siap/bebas
2.Struktur Kendali Sistem Operasi Peran sistem operasi dalam kegiatan proses adalah mengelola semua proses di sistem dan mengalokasikan sumber daya ke proses tersebut. Banyak proses yang dijalankan bersamaan, dimana setiap proses mendapat bagian memori dan kendali sendiri-sendiri (peran SO), sehingga setiap proses (program) memiliki prinsip :
Independent, artinya program-program tersebut berdiri sendiri, terpisah dan saling tidak bergantung. One program at any instant, artinya hanya terdapat satu proses yang dilayani pemroses pada satu saat.
Dalam multiprogramming, teknik penanganan proses adalah dengan mengeksekusi satu proses dan secara cepat beralih ke proses lainnya (bergiliran), sehingga menimbulkan efek paralel semu (pseudoparallelism).
Pengendalian proses Dalam pengendalian antar proses, sistem operasi menggunakan metode :
Saling melanjutkan (interleave), Sistem operasi harus dapat kembali melanjutkan proses setelah melayani proses lain. Kebijaksaan tertentu, Sistem operasi harus mengalokasikan sumber daya ke proses berdasar prioritasnya. Komunikasi antar proses dan penciptaan proses, Sistem operasi harus mendukung komunikasi dan penciptaan antar proses (menstrukturkan aplikasi).
Pada sistem dengan banyak proses aktif, proses-proses pada satu saat berada dalam beragam tahap eksekusinya. Proses mengalami beragam state (ready, running, blocked) selama siklus hidupnya sebelum berakhir dan keluar dari sistem. Sistem operasi harus dapat mengetahui state masingmasing proses dan merekam semua perubahan yang terjadi secara dinamis. Informasi tersebut digunakan untuk kegiatan penjadwalan dan memutuskan alokasi sumber daya.