PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK OLEH LUKY KURNIAWAN DAN USWATUN KHASANAH
PENDAHULUAN INSTRUMEN
MEDIA
STANDAR KOMPETENSI KONSELOR
Informasi yang dikomunikasikan menjadi lebih standar
Penyajian informasi dapat dibuat menjadi lebih menarik
Kualitas penerimaan informasi menjadi lebih baik
Memungkinkan terjadinya proses belajar secara individual
a.
Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli, meliputi salah satunya: Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan konseling
PENGERTIAN INSTRUMEN
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif (Ibnu Hadjar, 1996: 160).
Instrumen pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk merekam (pada umumnya secara kuantitatif) keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis (Sumadi Suryabrata, 2008: 52).
PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN (SKALA PSIKOLOGIS) IDENTIFIKASI TUJUAN UKUR
PEMBATASAN DOMAIN UKUR
OPERASIONALISASI ASPEK
PENULISAN AITEM
UJI COBA BAHASA
VALIDASI KONSTRAK
KISI-KISI & SPESIFIKASI SKALA
PENSKALAAN FIELD TEST EVALUASI KUANTITATIF SELEKSI AITEM ESTIMASI RELIABILITAS
KOMPILASI FINAL
Gambar 1. Prosedur Pengembangan Instrumen (Skala Psikologi)
PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN (SKALA PSIKOLOGIS) Identifikasi Tujuan Ukur Memilih Suatu definisi Pembatasan Domain Ukur Dengan cara menguraikan kontrak teoritik atribut yang diukur atribut yang diukur menjadi beberapa rumusan dimensi atau aspek keperilakuan yang konsep keperilakuannya lebih jelas. Operasionalisasi Aspek Operasionaliasi ini dirumuskan ke dalam bentuk indikator keperilakuan (behavioral indicators). Himpunan indikator-indikator keperilakuan beserta dimensi yang diwakilinya kemudian dituangkan dalam kisi-kisi. Sebelum penulisan aitem dimulai, perancang skala perlu menetapkan bentuk atau format stimulus yang hendak digunakan. Format stimulus ini erat berkaitan dengan metode penskalaannya.
PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN (SKALA PSIKOLOGIS) Penulisan Aitem Penulisan aitem harus selalu memperhatikan kaidah-kaidah penulisan yang sudah ditentukan. Ujicoba Bahasa A. Reviu (review) pertama harus dilakukan oleh penulis aitem sendiri B. Reviu kedua dilakukan oleh beberapa orang yang berkompeten (sebagai panel). Kompetensi ini meliputi Penguasaan masalah konstruksi skala, masalah atribut yang diukur dan bahasa tulis standar. Field Test Langkah evaluasi terhadap fungsi aitem secara kuantitatif, yaitu berdasarkan skor jawaban responden. Data skor aitem dari responden diperoleh dari hasil field-test.
PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN (SKALA PSIKOLOGIS) Seleksi Aitem Hasil analisis aitem menjadi dasar dalam seleksi aitem. Aitem-aitem yang tidak memenuhi persyaratan psikometrik akan disingkirkan atau diperbaiki lebih dahulu sebelum dapat menjadi bagian dari skala. Sebaliknya, aitem-aitem yang telah memebuhi persyaratan pun tidak dengan sendirinya disertakan ke dalam skala. Validasi Konstrak Validitas skala pada hakikatnya merupakan suatu proses berkelanjutan. validasi isi yang dilakukan melalui proses reviu aitem oleh panel ahli (expert judgement) namun sebenarnya semua skala psikologi harus teruji konstraknya. Kompilasi Final Format final skala dirakit dalam tampilan yang menarik namun tetap memudahkan bagi responden untuk membaca dan menjawabnya. Dalam bentuk final, berkas skala dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan dan mungkin pula lembar jawaban yang terpisah.
PENGERTIAN MEDIA BK Media
bimbingan dan konseling adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling komunikasi yang dapat merangsang pikiran , perasaan perhatian dan kemauan siswa/konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan serta memecahkan masalah yang dihadapi. (Mochmad Nursalim, 2013). Media bimbingan dan konseling terdapat dua unsure penting yaitu, unsure hardware (perangkat keras) dan unsure software (pesan yang dibawa).
MANFAAT MEDIA BK
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra. Menimbulkan gairah/minat siswa, interaksi lebih langsung antara siswa dengan guru bimbingan dan konseling. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik. Proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih interaktif. Kualitas layanan bimbingan dapat ditingkatkan. Meningkatkan sikap posistif siswa terhadap materi layanan bimbingan dan konseling.
PROSEDUR PENGEMBANGAN MEDIA BK Perumusan ButirButir Layanan
Identiifkasi Kebutuhan & Karakteristik Siswa
Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan
YA
REVISI? GBPM Perumusan Tujuan
Penulisan Naskah Media
TIDAK KK Naskah Siap Produksi
Tes/ Uji Coba
PROSEDUR PENGEMBANGAN MEDIA BK
Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa
Melakukan proses need assessment merupakan tahap awal sebuah perencanaan media bimbingandan konseling.
Perumusan tujuan bimbingan dan konseling
Dalam bimbingan dan konseling tujuan akan menjadi arah siswa untuk melakukan perilaku yang diharapkan dengan tujuan tersebut. Tujuan yang baik memiliki ciri: jelas, terukur dan operasional.
Perumusan butir-butir materi yang terperinci
Sahih atau valid Tingkat signifikansi Kebermanfaatan Learnbility, atau dapat dipelajari. Menarik minat
PROSEDUR PENGEMBANGAN MEDIA BK Mengembangkan alat pengukur keberhasilan Untuk mengukur tujuan apakah sudah tercapai atau belum maka dibutuhkan alat pengukur hasil layanan bimbingan dan konseling. Menyusun garis besar pengembangan media GBPM dibuat berdasarkan analisis kebutuhan (need assessment), tujuan, dan materi. Menuliskan naskah media Naskah dalam program media diartikan sebagai pedoman tertulis yang berisi informasi yan berbentuk visual, grafis dan video sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu. Merumuskan istrumen dan tes Revisi
TERIMA KASIH