PROPOSAL PROGRAM RISET DESENTRALISASI DIKTI 2013
PENCARIAN OBAT UNTUK PENYAKIT ALZHEIMER DARI AGATHIS DAMMARA (ARAUCARIACEAE)
Ketua Tim Peneliti: Dr. Lia Dewi Juliawaty
KK
: Kimia Organik
Fakultas/Sekolah/Pusat/PP
: FMIPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG April, 2012
DAFTAR ISI Halaman IDENTITAS PROPOSAL ....................................................................................................1 1
RINGKASAN PROPOSAL ............................................................................................2
2
PENDAHULUAN ........................................................................................................3 2.1
Latar belakang masalah.....................................................................................3
2.2
Tujuan riset......................................................................................................5
3
METODOLOGI..........................................................................................................5
4
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................7
5
INDIKATOR KEBERHASILAN (TARGET CAPAIAN) ........................................................8
6
JADWAL PELAKSANAAN ............................................................................................8
7
PETA JALAN (ROAD MAP) RISET ...............................................................................9
8
USULAN BIAYA RISET............................................................................................. 10 8.1
Belanja pegawai ............................................................................................. 10
8.2
Belanja barang ............................................................................................... 10
8.3
Belanja jasa .................................................................................................. 10
9
CV TIM PENELITI ................................................................................................... 12
10
LAMPIRAN BUKTI CAPAIAN OUTPUT TAHUN 2010-2011............................................ 17
1
1
RINGKASAN PROPOSAL
Penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyakit yang ada di masyarakat Indonesia pada saat ini. Penyakit ini merupakan penyakit demensia (kepikunan) yang diawali oleh kelemahan kognisi ringan sehingga kemampuan seseorang untuk berpikir menjadi terganggu, penurunan daya ingat, kesulitan berbahasa, dan kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Demensia terbagi atas dua yaitu demensia primer dan sekunder. Demensia pada Alzheimer adalah demensia primer, sedangkan demensia sekunder biasanya diantaranya disebabkan oleh tumor otak, cedera kepala dan stroke. Penderita Alzheimer biasanya berusia lebih dari 65 tahun, namun penyakit tersebut bukan merupakan bagian dari proses penuaan. Pada saat ini terdapat 60% penderita Alzheimer dari total populasi di dunia, sedangkan di Indonesia pada tahun 2006 dilaporkan terdapat sekitar 606.000 penderita Alzheimer’s. Penderita Alzheimer iperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah orang lanjut usia. Penyakit Alzheimer disebabkan oleh adanya plak amiloid dan neurofibrillary tangles. Plak amiloid tersebut terbentuk dari pembelahan beta amiloid prekursor protein (APP) yang dikatalisis oleh enzim BACE-1. Pemberian obat-obatan dapat efektif untuk penderita di awal demensia. Namun dengan berjalannya waktu pemberian obat menjadi tidak efektif. Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer, obat-obatan yang ada misalnya donepezil, rivastagmin dan galantamin hanya bersifat memperlambat progresivitas penyakit tersebut. Oleh karena itu maka para peneliti sampai saat ini masih berusaha untuk menemukan obat yang potensial untuk penyakit Alzheimer baik obat dari bahan alam ataupun sintetis misalnya obat-obatan yang memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim BACE-1. Pada saat ini telah dikembangkan berbagai senyawa-senyawa alam yang berasal dari tumbuhan sebagai inhibitor enzim BACE-1. Salah satu kelompok senyawa yang memiliki aktivitas tersebut yaitu kelompok senyawa biflavonoid. Berdasarkan laporan dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti di mancanegara, diketahui bahwa kelompok senyawa ini dapat ditemukan pada berbagai macam cemara-cemaraan dan paku-pakuan, salah satu diantaranya yaitu tumbuhan genus Agathis. Dari 21 genus Agathis di dunia, 11 spesies tumbuh di hutan tropis Indonesia. Salah satu spesies Agathis yang tumbuh di hutan tropis Indonesia yaitu Agathis dammara. Spesies yang dikenal dengan nama lokal damar ini, merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kayu dan getahnya banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri seperti pada pembuatan kertas, furnitur, dan pelitur. Selain itu, pohon damar juga memiliki nilai ekologis yaitu sebagai paru-paru kota. Sampai saat ini kajian kandungan senyawa kelompok biflavonoid dari pohon damar yang tumbuh di Indonesia belum pernah dilaporkan sebelumnya. Oleh karena itu, dalam penelitian yang akan dilakukan ini akan dikaji fitokimia dari spesies Agathis dammara terutama kandungan biflavonoidnya dan senyawa-senyawa yang diperoleh akan dievaluasi pula aktivitasnya terhadap uji aktivitas yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer yaitu uji sebagai inhibitor enzim BACE-1 (β-sekretase). Hasil penelitian ini akan memberikan arti yang penting baik bagi perkembangan ilmu kimia spesies Agathis, meningkatkan nilai guna dari spesies Agathis Indonesia serta menemukan senyawa kimia yang potensial untuk dikembangkan dalam pengobatan penyakit Alzheimer. Penelitian ini juga merupakan bagian dari penelitian mengenai tumbuhan di hutan tropis Indonesia yang dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, KK Kimia Organik, FMIPA, ITB bekerjasama dengan Department of Pharmacognosy and Phytochemistry, Graduate School of Pharmaceutical Sciences, Meiji Pharmaceutical University, Jepang yang membantu dalam segi uji aktivitasnya.
2
2
PENDAHULUAN 2.1 Latar belakang masalah
Penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyakit demensia atau kepikunan yang diderita lebih dari tiga puluh juta orang di dunia. (Sasaki, 2010). Penyakit ini menyerang otak dan umumnya diderita oleh orang dengan usia lebih dari 65 tahun, namun penyakit ini bukanlah penyakit karena proses penuaan. Penderita penyakit ini mula-mula terganggu daya ingatnya dan dapat menjadi pikun secara progresif dan dapat menjadi cacat mental total (http://www.antarjatim.com). Penyebab penyakit ini diperkirakan akibat adanya plak amiloid β (Aβ) dan neurofibrillary tangles. Plak amiloid β (Aβ) terbentuk oleh adanya pembelahan β-amiloid prekursor protein (APP) dan dikatalis oleh enzim β-sekretase (BACE-1) (Sasaki, 2010). Proses pembentukan plak amiloid β tersebut ditunjukkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Proses pembentukan plak amiloid (http://humpath.com/spip.php?article1993&id_document=2549)
Penemuan senyawa yang memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim BACE-1 dapat menjadi strategi yang efektif dalam pengobatan penyakit Alzheimer. Sejumlah senyawa dari bahan alam telah digunakan sebagai obat penyakit ini, diantaranya galantamin dan huperzin A (Harvey, 2008). Selain itu, berbagai senyawa alam dari tumbuhan telah dicoba dikembangkan sebagai inhibitor enzim BACE-1, diantaranya yaitu senyawa dari kelompok biflavonoid. Senyawa biflavonoid banyak ditemukan pada berbagai macam cemara-cemaraan dan paku-pakuan (Sasaki, 2010). Salah satu genus tumbuhan yang telah diketahui mengandung biflavonoid dan dapat ditemukan pula di hutan tropis Indonesia yaitu Agathis. Genus Agathis termasuk kelompok famili Aracauriaceae selain genus Aracauria dan Wollemia dan memiliki 41 spesies. Agathis memiliki 21 spesies (http//id.wikipedia.org/wiki/Agathis) dan terdistribusi di daerah Indomalaya dan Australasia. Dua daerah yang memiliki keanekaragaman spesies ini yaitu Kalimantan dan Kaledonia Baru. Tumbuhan Agathis ini merupakan pohon yang hijau sepanjang tahun dan tumbuh di daerah pegunungan atau hutan hujan tropis dan subtropis (Kuntzman, 2007). Di Indonesia telah dilaporkan terdapat 11 spesies Agathis dan dikenal dengan nama damar-damaran. Beberapa spesies damar memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena telah banyak digunakan dalam industri yaitu bagian kayu untuk pembuatan furnitur dan bahan bangunan, sementara getahnya digunakan untuk pelitur (Langenheim, 1995). Selain itu, pohon damar juga memiliki nilai ekonomis sebagai paru-paru kota. Berdasarkan penelusuran literatur dilaporkan bahwa Agathis memilki kandungan kimia utama biflavonoid, selain diterpen dan norlignan. Senyawa biflavonoid adalah senyawa dimer flavonoid yang dihubungkan oleh ikatan C-C atau C-O-C. Pada genus Agathis, biflavonoid yang ditemukan umumnya memiliki kerangka kupresuflavon (A) dan agatisflavon (B). Walaupun demikian, terdapat pula kerangka lain yaitu amentoflavon (C), robustaflavon (D) dan hinokiflavon (E) yang merupakan komponen minor (Khan, 1972).
3
Salah satu spesies Agathis yang tumbuh di hutan tropis Indonesia yaitu Agathis dammara yang dapat ditemukan di Sulawesi selain di di Filipina. Tumbuhan ini pada saat ini telah ditanam juga di pulau Jawa. Kayunya digunakan sebagai kauri dan spesies ini merupakan sumber dari resin copal (Jansen, 1994). Sampai saat ini penelitian mengenai biflavonoid dari Agathis dammara ini belum pernah dilaporkan. Pada penelitian ini, jaringan yang dipilih yaitu daun. Kajian fitokimia pada bagian daun dari spesies ini dapat mengungkapkan keanekaragaman senyawa kimia pada spesies ini khususnya kelompok biflavonoid. Selanjutnya, kajian aktivitas pada senyawa yang diisolasi sebagai inhibitor BACE-1 akan memberikan informasi mengenai senyawa yang potensial untuk dapat digunakan dalam pengobatan penyakit Alzheimer dan juga meningkatkan nilai guna dari tumbuhan damar yang ada di hutan tropis Indonesia untuk kesejahteraan umat manusia, khususnya dalam bidang kesehatan.
4
2.2 Tujuan riset Penelitian yang diajukan pada proposal ini bertujuan melakukan kajian fitokimia khususnya senyawa kelompok biflavonoid pada Agathis dammara Indonesia serta melakukan evaluasi aktivitas yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer yaitu uji sebagai inhibitor enzim BACE-1 (β-sekretase) untuk memperoleh senyawa yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit Alzheimer
3
METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan penelitian yang diusulkan ditunjukkan pada gambar 3.1 Daun Agathis dammara
Serbuk kering
- Penyiapan sampel (pengeringan dan pembuatan serbuk) - Ekstraksi dengan aseton
Ekstrak aseton
- Pemisahan dan pemurnian senyawa
Senyawa-senyawa murni
Penentuan struktur senyawa-senyawa (analisis data spektroskopi ultra violet, infra merah, 1D NMR (1H dan 13C), 2D NMR (HMQC dan HMBC), dan data spektroskopi massa
Uji aktivitas inhibitor enzim BACE-1 senyawa-senyawa hasil isolasi
Informasi struktur dan aktivitas senyawa-senyawa
Senyawa berpotensi anti-Alzheimer
Gambar3. 1. Metodologi penelitian
Hal-hal yang terkait dalam metodologi tersebut yaitu sebagai berikut: 3.1. Bahan tumbuhan Bahan tumbuhan yang digunakan adalah daun Agathis dammara dari hutan di Cikole, Lembang, Jawa Barat. Selanjutnya, dilakukan penyiapan bahan untuk ekstraksi (pengeringan dan pembuatan serbuk). Spesimen tumbuhan ini dideterminasi di Herbarium Bandungense, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Insitut Teknologi Bandung. 3.2. Bahan Kimia Bahan kimia yang digunakan terdiri dari berbagai jenis pelarut organik teknis (n-heksana, etil asetat, metanol, aseton) dan pelarut pro-analis (kloroform). Selain itu digunakan silika gel 60G (kromatografi cair vakum), silika gel 60 PF254 (kromatografi radial), sephadeks LH-20 (kromatografi kolom), silika gel Kieselgel 60 (ukuran butir berbeda untuk kromatografi kolom gravitasi dan impreg), pelat alumunium berlapis silika gel 60 GF254 ketebalan 0,25 mm (kromatografi lapis tipis), larutan 1,5% Ce(SO4)2 dalam 2N H2SO4 dan H2SO4 10% dalam metanol (sebagai pereaksi penampak noda kromatografi lapis tipis).
5
3.3. Peralatan Alat-alat yang digunakan yaitu peralatan gelas yang lazim digunakan di laboratorium kimia organik, termasuk seperangkat alat destilasi, evaporator, alat spektrofotometer ultra violet,spektrofotometer inframerah, spektrometer massa dan spektrometer Nucleic Magnetic Resonance (NMR) 1D (1H dan 13C) dan 2D (HMQC dan HMBC). 3.4. Rencana Penelitian Pada penelitian ini digunakan serangkaian tahapan kerja yang meliputi: 3.4.1. Ekstraksi Sampel tumbuhan (serbuk kering daun Agathis dammara) diekstraksi dengan pelarut aseton (3 x 24 jam). Ekstrak yang diperoleh diuapkan pelarutnya pada tekanan rendah menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak aseton pekat dan kering.
(dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA, ITB)
3.4.2. Pemisahan dan pemurnian Ekstrak aseton yang diperoleh dilarutkan dengan n-heksan untuk menghilangkan klorofil. Fraksi yang tak larut dalam n-heksan dilarutkan kembali dalam aseton untuk menghilangkan tanin dan selanjutnya fraksi yang larut dalam aseton dievaporasi pada tekanan rendah sehingga diperoleh ekstrak aseton bebas klorofil dan bebas tanin. Selanjutnya, fraksi aseton tersebut dipisahkan dengan menggunakan kromatografi cair vakum sehingga diperoleh sejumlah fraksi. Fraksi-fraksi tersebut diuji dengan kromatografi lapis tipis dan dipilih fraksi yang mempunyai komponen yang signifikan dan jumlah yang banyak untuk dipisahkan lagi dengan menggunakan berbagai metode kromatografi diantaranya kromatografi radial, kromatografi cair gravitasi, HPLC dan dimonitor dengan kromatografi lapis tipis sehingga diperoleh sejumlah senyawa murni. (dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA, ITB) 3.4.3. Identifikasi senyawa murni Kemurnian senyawa yang diperoleh dilakukan dengan verifikasi kemurnian senyawa-senyawa yang diperoleh dengan uji kromatografi lapis tipis menggunakan tiga eluen yang berbeda dan penentuan titik leleh (untuk senyawa berupa padatan).
(dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA, ITB)
3.4.4. Penentuan struktur Struktur senyawa-senyawa murni yang diperoleh ditentukan berdasarkan analisis data spektroskopi ultraviolet (UV), spektroskopi infra merah (IR), 1D (1H dan 13C) dan 2 D (HMQC dan HMBC) serta data spektroskopi massa. Dari data spektroskopi ultra violet ditentukan kromofor yang terdapat dalam molekul dan penentuan kerangka senyawa yang diperoleh, dari data spektroskopi infra merah dapat ditentukan jenis gugus fungsinya (dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA, ITB), data 1D (1Hdan 13C) menunjukkan jenis dan jumlah proton serta karbonnya, sedangkan data 2D (HMQC dan HMBC) memperlihatkan hubungan antara proton karbon dengan tertentu. Sementara itu, data spektroskopi massa menunjukkan rumus molekul dan fragmentasi yang dapat terjadi pada molekul senyawa murni tersebut.
(Pengukuran data spektroskopi dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA ITB dan laboratorium Basic Science A, FMIPA, ITB)
3.4.5. Uji aktivitas inhibitor enzim BACE-1 (Sasaki, 2010) Uji inhibitor enzim BACE-1 dilakukan pada plat hitam 384-well dan menggunakan kit uji BACE-1 FRET(Invitrogen Co., USA). Pertama-tama sampel yang akan diuji dilarutkan dalam larutan buffer untuk uji (50mM Natrium asetat, pH 4,5) dalam DMSO (sehingga konsentrasi akhir 10%). Selanjutnya, 10µL larutan sampel, 10µL substrat BACE-1 (750 nM Rh-EVNLDAEFK-Quencher, dalam 50 nM amonium bikarbonat), dan 10µL enzim BACE-1 (1,0 U/mL) dicampur dalam lubang sumur dan diinkubasi selama 60 menit di tempat gelap dengan suhu 25oC. Intensitas flouresen dari campuran tersebut diukur dengan flourescent ascent (Thermo Scientific) untuk eksitasi pada 544 nm dan emisi 590 nM. (Pengukuran dilakukan di laboratorium Department Pharmacognosy and Phytochemistry, Graduate
School of Pharmaceutical, Meiji Pharmaceutical University,Jepang)
6
Rasio inhibisi dihitung dengan persamaan sebagai berikut : inhibisi (%) = [1 – {(S-So)-(B-Bo)/(C-Co)-(B-Bo)}] x 100 C
= flouresen dari kontrol (enzim, substrat, dan konsentrasi larutan buffer untuk uji dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. Co = flouresen awal dari kontrol (enzim, substrat, konsentrasi buffer untuk uji dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. B = flouresen dari kontrol (substrat, konsentrasi buffer untuk uji dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. Bo = flouresen awal dari kontrol (substrat, konsentrasi buffer untuk uji dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. S = flouresen dari kontrol (enzim, larutan sampel dan substrat) dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. So = flouresen awal dari kontrol (enzim, larutan sampel dan substrat) dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. Untuk mengecek efek quenching dari larutan sampel yang diuji, maka larutan sampel ditambahkan ke dalam campuran reaksi C, dan reduksi yang terjadi dalam nilai flouresennya oleh sampel dianalisis. Sebagai kontrol positif yaitu inhibitor β-sekretase (Wako, Jepang).
4
DAFTAR PUSTAKA
Harvey, A.L., (2008), Natural Products in drug discovery, Drug Discovery Today, vol. 13, 895-901 Jensen, P. C. M., Westhpal, E., and Kartasubrata, J., (1989), Plant Resources of South-East Asia , (1) Timber trees: Major commercial timbers, vol. 5, 79-82. Khan, N. U., Ilyas, M., and Rahman, W., Mashima, T., Okigawa, M., and Kawano, N., (1972), Biflavone from the leaves of Araucaria bidwillii Hooker and Agathis alba Foxworthy (Araucariaceae), Tetrahedron Letters, 28, 5689-5695 Kunzmann, L., (2007), Aracauriaceae (Pinopsida) : aspects in palaebiogeography and palaebiodiversity in the Mesozoic, Zoologischer Anzeiger, 246, 257–277 Langenheim, J.H., (1995), Biology of amber-producing trees: focus on case studies of Hymenaea and
Agathis, In : Amber, Resinite and Fossils Resins, Amer. Chem. Soc. Symposium Series, No. 167, 1-30
Sasaki , H., Miki , K., Kinoshita, K., Koyama, K., Juliawaty , L. D., Achmad, S. A., Hakim , E. H., Kaneda, M., Takahashi, K., (2010), β-Secretase (BACE-1) inhibitory effects of biflavonoids, Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters, 20, 4558–4560
7
5
INDIKATOR KEBERHASILAN (TARGET CAPAIAN) No. 1.
Indikator Keberhasilan Keluaran Hasil Riset
(output)
Deskripsi - Publikasi di Jurnal Internasional (impact factor > 0,5) - Publikasi di Jurnal Internasional 1. Memberikan informasi penting pada aspek fitokimia khususnya biflavonoid dari tumbuhan genus Agathis yang merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tumbuh di hutan tropis Indonesia dan memberikan informasi aktivitas senyawa tersebut sebagai obat untuk penyakit Alzheimer. Penelitian yang dilakukan menguatkan riset ITB di bidang pangan, kesehatan dan obat-obatan yang juga merupakan salah satu topik riset yang menjadi prioritas di Indonesia.
2.
Dampak (outcome) Hasil Riset
2. Publikasi Internasional yang manjadi luaran dari riset ini juga akan memberikan dampak ke dalam dari riset ini. 3. Meningkatkan nilai guna dari spesies Agathis Indonesia yang umumnya hanya digunakan secara ekonomis baik kayu dan getahnya saja. 4.Dengan melakukan penelitian ini maka ilmu pengetahuan yang diperoleh berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam hutan tropis Indonesia semakin meningkat untuk kesejahteraan umat manusia, khususnya dalam bidang kesehatan.
3. 4.
Keterlibatan Mahasiswa S1, S2, S3 Pembinaan peer Networking nasional dan internasional
5.
6 No
Satu orang mahasiswa S1 terlibat dalam penelitian ini Membina dan meningkatkan kemampuan dan kualitas asisten peneliti khususnya di laboratorium KOBA, ITB Penelitian yang diusulkan yang merupakan bagian dari penelitian dilaboratorium Kimia Organik Bahan Alam yang akan meningkatkan kerjasama dengan pihak luar, diantaranya Meiji Pharmaceutical University, Jepang yang membantu dalam uji aktivitas inhibitor enzim BACE-1 yang nantinya direalisasikan dalam joint publikasi yang lebih intens
JADWAL PELAKSANAAN Kegiatan 1
1 2 3 4 5 6 7 8
2
3
4
Bulan 5 6
7
8
9
10
Pengambilan jaringan tumbuhan untuk ektraksi dan penyiapan bahan tumbuhan Ekstraksi bahan tumbuhan Pemisahan dan pemurnian Pengukuran data spektroskopi dan Uji aktivitas inhibitor enzim BACE-1 (dilakukan di Meiji Pharmaceutical University, Jepang) Analisis data spektroskopi untuk menentukan struktur senyawa dan data aktivitasnya Penyusunan publikasi internasional Pembuatan laporan 8
7
PETA JALAN (ROAD MAP) RISET
Penelitian yang diusulkan ada pada tahap awal dari road map di KK Kimia Organik, yang akan dilakukan dalam jangka waktu 4 (empat tahun) yaitu 2011-1014, yang menyangkut mengenai skrining senyawa senyawa kimia dari alam dan uji aktivitasnya (ditunjukkan pada tabel 7.1). Jangka Pendek (2011-2014)
Jangka Menengah (2015-2018)
Tahap akhir
Tahap pengembangan
Tahap awal
Jangka Panjang (2019-2020) Aplikasi paten dari senyawa organik yang unik dan menarik yang telah terbukti memiliki aktivitas biologis yang sangat aktif ataupun sebagai inhibitor korosi atau pengubah energi matahari yang potensial
Modifikasi struktur dari senyawa kimia yang potensial, dan juga pengembangan sintesis dari senyawa analog, untuk mengoptimasikan aktivitas biologis dan sifat fisiknya Skrining senyawasenyawa kimia, khususnya dari alam dan juga senyawa-senyawa sintesis, dan uji aktivitas biologinya, contohnya sebagai sitotoksik, antimalaria,dan antiAlzheimer serta sifat fisiknya, misalnya inhibitor korosi atau sebagai pengubahan energi matahari Tabel 7.1. Road Map Riset di KK Kimia Organik
Proposal penelitian yang akan dilakukan yaitu pencarian obat untuk penyakit Alzheimer dari tumbuhan hutan tropis Indonesia yaitu Agathis dammara ada pada tahap awal dari Road Map di KK Kimia Organik yang sejalan juga dengan Rencana Induk Penelitian yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung yaitu yang berfokus pada Penelitian Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan yang mengkaji mengenai inovasi produk obat dan makanan bersumber bahan alam Indonesia.
9
8
USULAN BIAYA RISET 8.1 Belanja pegawai
No 1. 2.
Pelaksana Kegiatan Peneliti Utama Anggota Peneliti
Jumlah Orang 1 1
Honor per Jam 90.000 135.000
Jumlah Jam/Bulan 20 14
Jumlah Bulan/Tahun 10 10
Jumlah Biaya (Rp) 18.000.000 18.900.000
Jumlah total biaya honor (Rp)
36.900.000
8.2 Belanja barang No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8
Bahan Metanol teknis Etil asetat teknis n-Heksan teknis Kloroform for analysis Metanol for analysis Silika gel Kieselgel 60 (0.063-0.200 mm) (kromatografi gravitasi) Silika gel Kieselgel 60 (0.200-0.500 mm) (silika impreg) Cerium sulfat
Volume
Satuan 20 10 15 5 2
Biaya Satuan (Rp) 100.000 70.000 70.000 1.020.000 600.000
Jumlah Biaya (Rp) 2.000.000 700.000 1.050.000 5.100.000 1.200.000
2L 2L 1L 1L 2,5 L 2,5 Kg
1
2.500.000
2.500.000
1 Kg 25 g
1 1
1.000.000 550.000
1.000.000 550.000
Jumlah total biaya bahan (Rp)
14.100.000
8.3 Belanja jasa a. Honor pihak ketiga non PNS ITB dan ITB-BHMN atau asisten mahasiswa No 1. 2.
Pelaksana Kegiatan Asisten Peneliti Mahasiswa
Jumlah Orang 2 1
Honor per Jam 20.000 20.000
Jumlah Jam/Bulan 40 40
Jumlah Bulan/Tahun 10 10
Jumlah Biaya (Rp) 16.000.000 8.000.000
Jumlah total biaya honor (Rp)
24.000.000
b. Perjalanan No 1.
Tujuan
volume
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah Satuan (Rp)
Tidak ada Jumlah total biaya perjalanan (Rp) 10
c. Sewa Alat, Jasa Layanan dan Lain-lain No 1.
Nama Alat/Jasa Layanan Tidak ada
volume
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah Satuan (Rp)
Jumlah total biaya Sewa alat, jasa layanan dan lain-lain (Rp)
REKAPITULASI USULAN ANGGARAN BIAYA RISET No
Jenis pengeluaran
8.1
Belanja pegawai
8.2
Belanja barang
8.3
Belanja Jasa
a
Honor ketiga non PNS ITB dan ITB-BHMN atau asisten mahasiswa
b
Perjalanan
c
Sewa alat, jasa layanan dan lain-lain
Jumlah Biaya (Rp) 36.900.000 14.100.000
24.000.000 0 0 Total anggaran
75.000.000
11
9
CV TIM PENELITI
Ketua Peneliti (1) Nama
: Dr. Lia Dewi Juliawaty
(2) Tempat dan tanggal lahir
: Bandung, 1 Juli 1967
(3) Program Studi/PT
: Kimia/Institut Teknologi Bandung
(4) Alamat surat
: Jalan Ganesha 10, Bandung 40132 Telpon/Faks : 022-2502103 pes. 2200/022-2504154 E-mail :
[email protected]
(5) Status akademik
: Dosen
(6) Jabatan struktural
:-
(7) Pendidikan
: - S3 (Doktor), 2001, Graduate School of Pharmaceutical University, Chiba University, Jepang (Kimia Organik Bahan Alam) - S2 (MS), 1994, Departemen Kimia, FMIPA, ITB (Kimia Organik Bahan Alam) - S1 (Dra.), 1991, Departemen Kimia, FMIPA, ITB (Kimia Organik Bahan Alam)
(8) Riwayat pekerjaan
: 1992 – sekarang , Staf Pengajar Kimia, FMIPA, ITB
(9) Keanggotaan Profesi
:
1. Himpunan Kimia Indonesia (HKI) (Anggota) 2. Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia (HKBAI) (Pengurus)
(10) Pengalaman Proposal Penelitian : No
Judul
Sumber dana
1
Combinatorial Biosynthesis of Morus Diels-Alder Adduct (Kerjasama dengan The Tokyo University) (Anggota Peneliti) Evaluasi Senyawa Isoprenylflavonoid dari Tumbuhan Cempedak (Artocarpus champeden) untuk Obat AntiMalaria (Anggota Peneliti) Penyelidikan Intensif Metabolit Sekunder dariTumbuhan Murbei (Morus sp) sebagai LeadCompound Obat Anti Malaria (Anggota Peneliti) Chemical and Biological Evaluation of the Indigenous Artocarpus of Indonesia for Antimalarial (Anggota Peneliti)
JSPS-DGHE Bilateral Joint Research, 2010-2013 Hibah Penelitian Strategis Nasional DIKTI, 2010 Hibah Publikasi International Batch III, DP2M, 2009
2 3 4 5
Development for the Medicinal Chemistry Based on Biologically Active Natural Products in the Subtropical Zone (Anggota Peneliti)
2007, TWAS (The Academy of Sciences for the Developing World) 2007, JSPS, Japan
12
(12) Buku 1. Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Lukman Makmur, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Didin Mujahidin, “Chemistry, Pharmacology and Uses: Indonesian Medicinal Plants”, Vol. 1, Penerbit ITB, Indonesia (2008). 2. Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Lukman Makmur, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Didin Mujahidin, “Chemistry, Pharmacology and Uses: Indonesian Medicinal Plants”, Vol. 2, Penerbit ITB, Indonesia (2010).
(13) Publikasi (5 tahun terakhir) International 1. Shiozaki, T., Fukai, M., Hermawati, E., Juliawaty, L. D., Syah, M.S., Hakim, E. H., Puthongking, P., Suzuki, T., Kinoshita, K., Takahashi, K., Koyama, K., Anti-angiogenic effect of α-mangostin, J. Nat. Med., (2012) (ahead of print) 2. Hiroaki Sasaki, Kazuhiko Miki, Kaoru Kinoshita, Kiyotaka Koyama, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Miyuki Kaneda, Kunio Takahashi, β-Secretase (BACE-1) Inhibitory Effect of Biflavonoids, Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters, Vol. 20, 4558-4560, 2010 3. Iqbal Mustapha, Euis H. Hakim, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, Prenylated Flavones from Some Indonesian Artocarpus and Their Antimalarial Properties, Medicinal Plants, 2(2), 157-160, 2010 4. Fera Kurniadewi, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Kiyotaka Koyama, Kaoru Kinoshita, Kunio Takahashi, Phenolic Compounds from Cryptocarya konishii : Their Cytotoxic and Tyrosine Kinase Inhibitory Properties, J. Natur. Med., 64, 121-222, 2010 5. Lia Dewi Juliawaty, Sahidin, Euis H. Hakim, Sjamsul A. Achmad, Yana M. Syah, Jalifah Latip, and Ikram M. Said, "A 2-Arylbenzofuran Derivative from Hopea mengawaran", Natural Product Communications, Vol. 4, No. 7, 947-950, 2009 6. Iqbal Musthapa, Jalifah Latip, Hiromitsu Takayama, Lia Dewi Juliawaty, Euis Holisotan Hakim, and Yana M. Syah, "Prenylated Flavones from Artocarpus lanceifolius and their Cytotoxic Properties against P-388 cells", Natural Product Communications, Vol. 4, No. 7, 927-930, 2009 7. Iqbal Mustapha, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Jalifah Latif, and Emilio L. Ghisalberti, An oxepinoflavone from Artocarpus elasticus with Cytotoxic Activity Against P-388 Cells, Arch. Pharm. Res. Vol. 32, No. 2, 191-194, 2009 8. Ferlinahayati, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Hiromitsu Takayama, Ikram M. Said, and Jalifah Latif, Phenolic Constituents from the Wood of Morus australis withCytotoxic Activity, Z. Naturforsch, 63c. 35-39,(2008). 9. Haryoto Saroyobudiono, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Jalifah Latip, Ikram M. Said, Oligostilbenoids from Shorea gibbosa and their cytotoxic properties against P388 cell, J. Nat. Med (2008) 62:195-198
13
Nasional 1. Hakim, E.H., Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., dan Mujahidin, D., Aktivitas anti oksidan dan inhibitorbeberapa stilbenoid dari tumbuhan Moraceae dan Dipterocarpaceae yang potensial untuk bahan kosmetik, Invited Review, JMS, 2008, vol. 13, No.2, 33-42 2. Sahidin, Hakim, E. H., Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., Achmad, S.A., Din, L, dan Latif, J.,Resveratrol dimers from stembark of Hopea gregaria and their cytotoxic properties, Indonesian Journal of Chemistry, 2008, vol.8, no. 2
Semua data yang diisikan dan tercantum dalam curriculum vitae ini adalah benar. Demikian curriculum vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi persyaratan pengajuan proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013
Bandung, 5 April 2012
Dr. Lia Dewi Juliawaty
14
Anggota Peneliti: (1) Nama
: Prof. Dr. Euis Holisotan Hakim, M.Si.
(2) Tempat & Tanggal Lahir
: Garut, 10 Mei 1953
(3) Program Studi/PT
: Kimia, FMIPA/ Institut Teknologi Bandung
(4) Alamat Surat
: Jl. Ganesha no. 10 Bandung 40132 - Telpon/Faks : 022-2502103/022-2504154 - E-mail :
[email protected]
(5) Status Akademik
: Dosen
(6) Jabatan Struktural
:-
(7) Pendidikan Terakhir
: - S-3 (Cum Laude), 1994 Departemen, Institut Teknologi Bandung
(8) Riwayat pekerjaan
: 1987 – sekarang , Staf Pengajar Kimia, FMIPA, ITB 2004, Professor di Kimia, FMIPA, ITB
(9) Keanggotaan Profesi
:
1. Himpunan Kimia Indonesia (HKI) 2. Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia (HKBAI) 3. The American Society of Pharmacognosy (ASP)
(10) Pengalaman Penelitian (5 tahun terakhir) : No
Judul
Sumber dana
1
Kajian Profil Kimiawi dan Hubungan Biogenesis Metabolit Sekunder Daun Sukun (Artocarpus communis) (Ketua Peneliti) Combinatorial Biosynthesis of Morus Diels-Alder Adduct (Kerjasama dengan The Tokyo University) (Ketua Peneliti) Evaluasi Senyawa Isoprenylflavonoid dari Tumbuhan Cempedak (Artocarpus champeden) untuk Obat Anti Malaria (Ketua Peneliti) Penyelidikan Intensif Metabolit Sekunder dariTumbuhan Murbei (Morus sp) sebagai Lead Compound Obat Anti Malaria (Anggota Peneliti) Chemical and Biological Evaluation of the Indigenous Artocarpus of Indonesia for Antimalarial (Anggota Peneliti)
Program Penguatan Riset Institusi, 2010 JSPS-DGHE Bilateral Joint Research, 2010-2013 Hibah Penelitian Strategis Nasional DIKTI, 2010 Hibah Publikasi International Batch III, DP2M, 2009
2 3 4 5 6
Development for the Medicinal Chemistry Based on Biologically Active Natural Products in the Subtropical Zone (Anggota Peneliti)
2007, TWAS (The Academy of Sciences for the Developing World) 2007, JSPS, Japan
(12) Buku 1. Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Lukman Makmur, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Didin Mujahidin, “Chemistry, Pharmacology and Uses: Indonesian Medicinal Plants”, Vol. 1, ITB Publisher, Indonesia (2008). 2. Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Lukman Makmur, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Didin Mujahidin, “Chemistry, Pharmacology and Uses: Indonesian Medicinal Plants”, Vol. 2, ITB Publisher, Indonesia (2010).
15
(13) Publikasi (5 tahun terakhir)
Internasional 1. Ferlinahayati, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Hiromitsu Takayama, Ikram M. said, and Jalifah Latif, Phenolic Constituents from the Wood of Morus australis with Cytotoxic Activity, Z. Naturforsch, 63c. 35-39, 2008. 2. Haryoto Saroyobudiono, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim,Jalifah Latip, Ikram M. Said, Oligostilbenoids from Shorea gibbosa and their cytotoxic propertiesagainst P-388 cell, J. Nat. Med, 62:195-198, 2008. 3. Iqbal Mustapha, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Jalifah Latif, and Emilio L.Ghisalberti, An oxepinoflavone from Artocarpus elasticus with Cytotoxic Activity Against P-388 Cells,Arch. Pharm. Res. Vol. 32, No. 2, 191-194, 2009 4. Lia Dewi Juliawaty, Sahidin, Euis H. Hakim, Sjamsul A. Achmad, Yana M. Syah, Jalifah Latip, and Ikram M. Said, "A 2-Arylbenzofuran Derivative from Hopea mengawaran", Natural Product Communications, Vol. 4, No. 7, 947-950, 2009 5. Iqbal Musthapa, Jalifah Latip, Hiromitsu Takayama, Lia Dewi Juliawaty, Euis Holisotan Hakim,and Yana M. Syah, "Prenylated Flavones from Artocarpus lanceifolius and their Cytotoxic Properties against P-388 cells", Natural Product Communications, Vol. 4, No. 7, 927-930, 2009 6. Iqbal Mustapha, Euis H. Hakim, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, PrenylatedFlavones from Some Indonesian Artocarpus and Their Antimalarial Properties, Medicinal Plants, 2(2), 157-160, 2010 7. Fera Kurniadewi, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Kiyotaka Koyama, Kaoru Kinoshita, Kunio Takahashi, Phenolic Compounds from Cryptocarya konishii : Their Cytotoxic and Tyrosine Kinase Inhibitroy Properties, J. Natur. Med., 64, 121-222, 2010 8. Hiroaki Sasaki, Kazuhiko Miki, Kaoru Kinoshita, Kiyotaka Koyama, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Miyuki Kaneda, Kunio Takahashi, β-Secretase (BACE-1) Inhibitory Effect of Biflavonoids, Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters, Vol. 20, 4558-4560 (2010) 9. Shiozaki, T., Fukai, M., Hermawati, E., Juliawaty, L. D., Syah, M.S., Hakim, E. H., Puthongking, P., Suzuki, T., Kinoshita, K., Takahashi, K., Koyama, K., Anti-angiogenic effect of α-mangostin, J. Nat. Med., (2012) (ahead of print)
Nasional 1. Hakim, E.H., Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., dan Mujahidin, D., Aktivitas antioksidan dan inhibitor tirosinase beberapa stilbenoid dari tumbuhan Moraceae dan Dipterocarpaceae yang potensial untuk bahan kosmetik, Invited Review, JMS, 2008, vol. 13, No.2, 33-42 2. Sahidin, Hakim, E. H., Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., Achmad, S.A., Din, L, dan Latif, J., Resveratrol dimers from stembark of Hopea gregaria and their cytotoxic properties, Indonesian Journal of Chemistry, 2008, vol.8, no. 2 Semua data yang diisikan dan tercantum dalam curriculum vitae ini adalah benar. Demikian curriculum vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi persyaratan pengajuan proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013
Bandung, 5 April 2012
(Prof. Dr. Euis Holisotan Hakim) 16
10 LAMPIRAN BUKTI CAPAIAN OUTPUT TAHUN 2010-2011 1. Hiroaki Sasaki, Kazuhiko Miki, Kaoru Kinoshita, Kiyotaka Koyama, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Miyuki Kaneda, Kunio Takahashi, β-Secretase (BACE-1) Inhibitory Effect of Biflavonoids, Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters, Vol. 20, 4558-4560, 2010
17
2. Iqbal Mustapha, Euis H. Hakim, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, Prenylated Flavones from Some Indonesian Artocarpus and Their Antimalarial Properties, Medicinal Plants, 2(2), 157-160, 2010
18
3. Fera Kurniadewi, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Kiyotaka Koyama, Kaoru Kinoshita, Kunio Takahashi, Phenolic Compounds from Cryptocarya konishii : Their Cytotoxic and Tyrosine Kinase Inhibitory Properties, J. Natur. Med., 64, 121-222, 2010
19
4. Shiozaki, T., Fukai, M., Hermawati, E., Juliawaty, L. D., Syah, M.S., Hakim, E. H., Puthongking, P., Suzuki, T., Kinoshita, K., Takahashi, K., Koyama, K., Anti-angiogenic effect of α-mangostin, J. Nat. Med., 2012 (ahead of print)
20