PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEDAGANG MADURA TERHADAP AKULTURASI BUDAYA MASYARAKAT LOKAL DI PASAR
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh: Lina Nur Azizah
142022000050
2014
Elsa Diadora Pambayun
158820300026
2015
Anggraini Tri Septiani
148320700014
2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO SIDOARJO 2016
i
ii
ii
DAFTAR ISI Halaman Sampul ................................................................................................................................. i Lembar Pengesahan ............................................................................................................................. ii Daftar Isi.............................................................................................................................................. iii BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................................... 2 1.1 Urgensi Penelitian ......................................................................................................................... 3 1.2 Target Penelitian ........................................................................................................................... 3 1.3 Kontribusi Penelitian ..................................................................................................................... 3 1.4 Luaran ........................................................................................................................................... 3 1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................................................... 3 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................................................................... 4 2.2 Landasan Teori .............................................................................................................................. 5 BAB III Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian.................................................................................................................... 7 3.2 Definisi Konsep dan Operasional .................................................................................................. 7 3.3 Lokasi Penelitian ........................................................................................................................... 8 3.4 Populasi dan Sampling Penelitian ................................................................................................. 8 3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................................ 8 3.6 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ..................................................................................................... 9 3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................................................................... 9 BAB IV Biaya dan Jadwal Kegiatan 4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................................................. 9 4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................................................ 9 Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 10 Lampiran Lain-Lain
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan dasar bagi kehidupan manusia, dengan berkomunikasi manusia bisa berinteraksi dengan manusia lainnya, sehingga manusia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia. Sebagian besar interaksi antar manusia berlangsung dalam tingkatan proses komunikasi antarpribadi, terutama dalam kehidupan kita sebagai individu. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru murid, dan sebagainya. Pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihakpihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal ataupun nonverbal. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi. Kedekatan hubungan pihakpihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau respons nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat. Meskipun setiap orang dalam komunikasi antarpribadi bebas mengubah topik pembicaraan, kenyataannya komunikasi antarpribadi bisa saja didominasi oleh satu pihak. Misalnya, komunikasi suami istri didominasi oleh suami, komunikasi dosen mahasiswa oleh dosen, dan komunikasi atasan bawahan oleh atasan. Proses komunikasi mendasari proses akulturasi masyarakat urban. Akulturasi terjadi melalui identifikasi dan internalisasi lambang-lambang masyarakat lokal yang signifikan. Sebagaimana masyarakat lokal memperoleh pola-pola budaya mereka melalui komunikasi, masyarakat urban pun memperoleh pola-pola budaya pribumi lewat komunikasi. Masyarakat urban akan mengatur dirinya untuk mengetahui dan diketahui dalam berhubungan dengan orang lain. Dan itu dilakukannya lewat komunikasi. Proses trial and error selama akulturasi sering mengecewakan dan menyakitkan. Dalam banyak kasus, bahasa asli masyarakat urban sangat berbeda dari bahasa asli masyarakat pribumi. Masalah-masalah komunikasi lainnya meliputi masalah komunikasi nonverbal, seperti perbedaan ekspresi wajah, 1
2
gerak mata, gerakan tubuh lainnya, dan persepsi tentang penting tidaknya perilaku nonverbal. Adapun judul penelitian diatas mengangkat masalah perilaku komunikasi dengan interaksi tentang akulturasi kebudayaan pada masyarakat urban terhadap masyarakat pribumi pada Pasar Larangan Sidoarjo. Pasar Larangan berada di Desa Larangan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, pasar ini merupakan pasar terbesar di Sidoarjo. Dari data yang diperoleh Umul Choiroh dalam penelitian yang berjudul “Persepsi Perempuan Pedagang Tentang Pendidikan Agama Anak: Studi Kasus Persepsi Perempuan Pedagang Tentang Pendidikan Agama Anak Di Pasar Larangan Desa Larangan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo”, mayoritas pedagang yang ada di Pasar Larangan hampir 70% adalah perempuan yang sudah berumah tangga. Pedagang di Pasar Larangan dipadati oleh orang-orang asal Madura yang pindah ke Sidoarjo untuk bekerja. Fenomena yang sering muncul, yang terkait dengan komunikasi antarbudaya adalah sebuah aktifitas komunikasi yang terjadi antara masyarakat urban dengan masyarakat lokal dalam kehidupan kesehariannya dan sering kali terjadi pada tempat umum. Seperti para pedagang yang terdapat di pasar Larangan, yang dimana pada masing-masing pedagang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda ketika pada saat terjadi kontak tatap muka antara pedagang satu dengan pedagang yang lainnya, maka disitu terjadilah sebuah aktifitas komunikasi. Ketika dalam berbaur antara pedagang satu dengan pedagang yang lainnya terjadi suatu komunikasi tegur sapa yang tercipta dan terjalin demi menimbulkan suasana kekeluargaan dan nyaman antara para pedagang. Kenyataannya komunikasi tatap muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar dan televisi atau lewat teknologi komunikasi tercanggih sekalipun seperti telepon genggam, e-mail, atau telekonferensi, yang membuat manusia merasa terasing. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal pedagang Madura terhadap akulturasi budaya masyarakat lokal di pasar Larangan Sidoarjo? 2. Faktor apa saja yang mendukung serta menghambat akulturasi budaya pedagang Madura dengan masyarakat lokal di pasar Larangan Sidoarjo? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal pedagang Madura terhadap akulturasi budaya masyarakat lokal di pasar Larangan Sidoarjo.
2
3
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung serta menghambat akulturasi budaya pedagang Madura dengan masyarakat lokal di pasar Larangan Sidoarjo. 1.4 Urgensi Penelitian Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh komunikasi interpersonal pedagang madura terhadap akulturasi budaya masyarakat lokal di pasar Larangan Sidoarjo. 1.5 Target Penelitian Masyarakat urban diharapkan dapat berkomunikasi dan membaur dengan budaya baru masyarakat lokal. 1.6 Kontribusi Penelitian Proses penyesuaian budaya baru memang membutuhkan waktu panjang yang membutuhkan banyak pengetahuan mengenai budaya baru. Pengetahuan mengenai budaya baru dapat dimulai dari yang kelihatan. Misalnya, mempelajari bahasa yang mereka gunakan. 1.7 Luaran 1. Hasil riset akan diterbitkan pada Jurnal Ilmiah Dikti: e-jurnal dikti 2. Dimuat dalam jurnal ilmiah nasional ber ISSN atau jurnal online dikti. 1.8 Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Untuk memberikan sumbangsih keilmuan, khususnya Ilmu Komunikasi mengenai pengaruh komunikasi interpersonal pedagang Madura terhadap akulturasi budaya masyarakat lokal di Pasar Larangan Sidoarjo. 2. Secara Praktis Sebagai bahan informasi untuk penelitian lain dalam mengembangkan dan menelaah serta mendalami tentang pengaruh komunikasi interpersonal pedagang Madura terhadap akulturasi budaya masyarakat lokal di Pasar Larangan Sidoarjo.
3
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu 1. Puji Astuti, 2014. Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman yang berjudul “Komunikasi Sebagai Sarana Akulturasi Antara Kaum Urban Dengan Masyarakat Lokal di Pasar Segiri Samarinda” Dalam penyelesaian permasalahan diatas penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk mengetahui bagaimana komunikasi antarbudaya sebagai sarana akulturasi antara kaum urban di pasar Segiri Kota Samarinda. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan penelitian langsung ke lapangan. 2. Lusiana Andriani Lubis, 2012. Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sumatera Utara yang berjudul “Komunikasi Antarbudaya Etnis Tionghoa dan Pribumi di Kota Medan” Tujuan penelitian untuk mengetahui komunikasi antarbudaya mempengaruhi pandangan dunia etnis Tionghoa dan pribumi di kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan fenomenologi yang bertujuan melihat berbagai situasi atau realitas sosial yang berlaku terhadap etnis Tionghoa dan pribumi di kota Medan. Penelitian menggunakan wawancara mendalam terhadap sejumlah informan etnis Tionghoa dan pribumi. 3. Sandy Juniansyah, 2015. Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Gorontalo yang berjudul “Interaksi Masyarakat yang Berbeda Etnis di Kecamatan Masama” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Proses interaksi yang terjadi di Kecamatan Masama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. 4. Angga Mahendra, 2011. Yang berjudul “Komunikasi Antaretnik pada Masyarakat Multietnik di Kawasan Sunan Ampel Surabaya dalam Kehidupan Bertetangga” Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Subjek yang dipilih adalah tiga orang masyarakat kawasan Ampel dari etnis berbeda yang melakukan komunikasi antaretnik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data in-depth interview.
4
5
2.2 Landasan Teori 1. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal (antarpribadi) dapat didefinisikan dari tiga perspektif yaitu (1) komponensial, (2) perkembangan dan (3) relasional (Senjaya, 1993/4:6.3). Pertama, dari perspektif komponensial atau unsur-unsurnya. Komunikasi antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau lebih dengan berbagai efek dan umpan balik. Kedua, dari perspektif proses pengembangan. Menurut perspektif ini komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai suatu proses yang berkembang yaitu dari yang bersifat impersonal berkembang menjadi personal/pribadi atau dari personal berubah menjadi impersonal (Miller:22) Ketiga, dari perspektif hubungan/pasangan atau rasional. Pada perspektif ini komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi di antara dua orang yang mempunyai hubungan jelas di antara mereka. Contoh komunikasi antara kakak dan adik, guru dan murid, dokter dan pasien, sepasang kekasih dan sebagainya. Ketiga perspektif untuk mendefinisikan komunikasi antarpribadi harus dipahami sebagai suatu kesatuan, bukan sesuatu yang dapat dipisah atau dibedakan. Masingmasing perspektif memberikan penekanan berbeda. Perspektif pertama menekankan pada unsurnya, perspektif kedua menekankan pada prosesnya sedangkan perspektif ketiga menekankan pada hubungannya. Komunikasi antar pribadi sebagai proses transaksional mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik pertama yaitu unsur-unsur atau elemen-elemen dalam komunikasi ini saling tergantung. Setiap individu mempunyai peran sekaligus/bersamaan sebagai pembicara-pendengar, dan setiap individu secara simultan mengirim-menerima pesan. Hal ini berarti setiap unsur dalam komunikasi mempunyai kaitan dengan unsur lainnya maupun dengan unsur secara keseluruhan. Sehingga perubahan pada satu unsur akan menyebabkan perubahan pada unsur lainnya. Karakteristik kedua yaitu sebagai proses. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan kejadian dan tindakan yang terjadi secara terus menerus; sehingga bersifat dinamis. Semua unsur dalam kegiatan komunikasi selalu berubah, yakni para pelaku, pesan maupun lingkungannya. Kadangkala perubahan-perubahan ini tidak disadari atau tidak diperhatikan. Dengan demikian tidak ada tindakan yang persis sama dari waktu ke waktu berikutnya, sehingga komunikasinya tidak dapat diulang kembali (unrepeatable). Karakteristik ketiga yaitu para pelaku komunikasi bertindak dan bereaksi. Artinya individu bertindak dan bereaksi bukan hanya 5
6
berdasarkan pada saat tersebut saja, tetapi dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, sikap, nilai-nilai budaya, ekspektasi, emosi dan hal-hal lainnya. 2. Definisi Pedagang Poerwadarminta di dalam bukunya Kamus Umum Bahasa Indonesia memberikan pengertian tentang pedagang yaitu orang yang berjualan. Menurut Purwosutjipto pedagang adalah mereka yang melakukan perbuatan perniagaan (daden van kool dhandel) sebagai pekerjaannya sehari-hari. 3. Akulturasi Budaya Akulturasi seperti yang diketahui merupakan proses pembelajaran bagaimana untuk hidup dalam budaya yang baru. Berry menjelaskan akulturasi sebagai “proses dari perubahan budaya dan psikologis yang terjadi sebagai akibat dari hubungan antara dua atau lebih kelompok budaya dan anggotanya. Dalam tahap individual, hal ini melibatkan perubahan dalam perilaku seseorang”. Proses penyesuaian ini merupakan proses panjang yang membutuhkan banyak pengetahuan mengenai budaya baru. Pengetahuan mengenai budaya yang lain dapat dalam berbagai bentuk, mulai dari yang kelihatan sampai yang tidak kelihatan. Misalnya, terbukti bahwa belajar bahasa akan menghasilkan hasil positif. 4. Definisi Masyarakat Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: 1) Interaksi antar warga-warganya, 2) Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu dan, 4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-118). 5. Definisi Pasar Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. 6
7
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan statistika. Menurut Azwar (2005:5) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada data-data numerical (angka) yang diolah secara statistika. 3.2 Definisi Konsep dan Operasional 1. Definisi Konseptual Variabel menurut Sugiyono adalah “segala sesuatu yang disebut apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (2012:38).” Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh komunikasi interpersonal. 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah akulturasi budaya masyarakat lokal di Pasar Larangan Sidoarjo. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru murid, dan sebagainya. 2. Definisi Operasional Pada definisi ini, penulis mencoba melakukan pembatasan pemahaman terhadap konsep atau variabel yang diteliti yang secara jelas tercantum pada judul penelitian. Definisi Komunikasi Interpersonal Komunikasi antar pribadi sebagai proses transaksional mempunyai karakteristik yaitu unsur-unsur atau elemen-elemen dalam komunikasi ini saling tergantung. Setiap individu mempunyai peran sekaligus/bersamaan sebagai pembicara-pendengar, dan setiap individu secara simultan 7
8
mengirim-menerima pesan. Hal ini berarti setiap unsur dalam komunikasi mempunyai kaitan dengan unsur lainnya maupun dengan unsur secara keseluruhan. Sehingga perubahan pada satu unsur akan menyebabkan perubahan pada unsur lainnya. “Dalam penelitian ini, pedagang Madura yang ada di Pasar Larangan melakukan komunikasi interpersonal dengan masyarakat lokal, apakah jika berkomunikasi dengan masyarakat lokal mereka akan mengalami perubahan budaya, seperti perubahan penggunaan bahasa atau perilaku.” 3.3 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan mengambil lokasi di Pasar Larangan Sidoarjo. 3.4 Populasi dan Sampling Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang Pasar Larangan Sidoarjo. Berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut: N ( 1 + N e2 ) Dimana : n = Number of samples (jumlah sampel) N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi) e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05) 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dan penyebaran kuesioner kepada pedagang di Pasar Larangan Sidoarjo. 3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Uji Validitas dilakukan dengan proses SPSS, proses ini akan digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan: - diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel x dan y akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut. - Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
Keterangan : α = Koefisien reabilitas Alpha Cronbach K = Jumlah item pertanyaan yang diuji 8
9
Σsi2 SX2
= Jumlah varians skor item = Varians skor – skor tes (Seluruh item K)
3.7 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik penganalisaan data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana yaitu metode statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel faktor penyebab (x) terhadap variabel akibatnya (y). Faktor penyebab pada umumnya dilambangkan dengan x atau disebut juga dengan predictor sedangkan variabel akibat dilambangkan dengan y atau disebut juga dengan response.
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya No Jenis Pengeluaran 1 Peralatan penunjang 2 Bahan habis pakai 3 Perjalanan 4 Lain-lain Jumlah
Biaya (Rp) Rp. 1.350.000 Rp. 4.270.000 Rp. 3.050.000 Rp. 1.810.000 Rp. 10.480.000
4.2 Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan program berisikan aktivitas yang di lakukan dan kapan akan dilakukan. Berikut ini adalah jadwal program kegiatan : Bulan No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 1 Persiapan Lapangan
2
3
4
Pembuatan pedoman kuisoner Pemantapan tim peneliti Pengumpulan Data Kuisoner Pengamatan Lapangan Pengolahan Data Editing Cross check data Analisis Data Laporan Menyusun draft Laporan Menyusun Laporan akhir
9
10
DAFTAR PUSTAKA Astuti, P 2014, ‘Komunikasi Sebagai Sarana Akulturasi Antara Kaum Urban Dengan Masyarakat Lokal Di Pasar Segiri Samarinda’, eJournal Ilmu Komunikasi, Vol. 2, No. 1, hh. 306. Choiroh, U 2011, ‘Persepsi Perempuan Pedagang Tentang Pendidikan Agama Anak: Studi Kasus Persepsi Perempuan Pedagang Tentang Pendidikan Agama Anak Di Pasar Larangan Desa Larangan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo’, hh, 61. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, UNPAD 1990, Komunikasi Antarbudaya, Remaja Rosdakarya, Bandung. Juniansyah, S 2015, ‘Interaksi Masyarakat Yang Berbeda Etnis Di Kecamatan Masama’, Skripsi, hh. 3. Lubis, L A 2012, ‘Komunikasi Antarbudaya Etnis Tionghoa Dan Pribumi Di Kota Medan’, hh. 1. Mahendra, A 2011, ‘Komunikasi Antaretnik Pada Masyarakat Multietnik Di Kawasan Sunan Ampel Surabaya Dalam Kehidupan Bertetangga’, artikel jurnal, hh. 1. Moerdijati, S 2012, Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi, Revka Petra Media, Surabaya. Mulyana, D 2007, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung. Samovar, Larry A P, Richard E McD, Edwin R, 2014, Komunikasi Lintas Budaya, Salemba Humanika, Jakarta.
10
11 11
11
12 12
12
13 13
13
14 14
14
15
LAMPIRAN
Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Sewa Komputer Akses internet
Justifikasi Pemakain 120 Jam 5 bulan
Harga Satuan (Rp) Rp. 5.000,Rp. 150.000,-
Sub Total (Rp)
Keterangan Rp. 600.000,Rp. 750.000,Rp. 1.350.000,-
2. Bahan Habis Pakai Material CD Penggandaan proposal Flashdisk 8 gb Pengetikan laporan Penjilitan Tinta Printer Kertas A4 Bolpoint Biaya telekomunikasi
Justifikasi Pemakain 1 dos
Harga Satuan (Rp) Rp. 250.000,-
6 eksemplar
Rp. 50.000,-
Rp. 300.000,-
5 buah
Rp. 80.000,-
Rp. 400.000,-
100 halaman
Rp. 5.000,-
Rp. 500.000,-
6 eksemplar 4 warna 10 rim 2 dos
Rp. 20.000,Rp. 80.000,Rp. 32.000,Rp. 30.000,-
Rp. 120.000,Rp. 320.000,Rp. 320.000,Rp. 60.000,-
20 voucher
Rp. 100.000,-
Rp. 2.000.000,-
Sub Total (Rp)
Keterangan Rp. 250.000,-
Rp. 4.270.000,-
3. Perjalanan Material
Justifikasi Pemakain
Transport observasi dan perijinan
5 bulan x 3 orang
Rp. 50.000,-
Rp. 750,000,-
Transportasi pengumpulan data
5 bulan x 3 orang
Rp. 80.000,-
Rp. 1.200.000,-
50 hari
Rp 22.000,-
Rp. 1.100.000,-
Konsumsi dan akomodasi
Sub Total (Rp)
Harga Satuan (Rp)
Keterangan
Rp. 3.050.000,-
15
16
4. Lain-Lain Material Biaya perijinan
Justifikasi Pemakain 1 kali
Harga Satuan (Rp) 150.000,-
Keterangan 150.000,-
Buku, jurnal, penelitian
40 buku
20.000,-
800.000,-
Foto kopi laporan untuk seminar
40 orang
2.000,-
80.000,-
Foto kopi kuisioner
40 eksemplar
1.500,-
60.000,-
Konsumsi seminar
40 orang
5.000,-
200.000,-
Penggadaan laporan
5 ekslempar
35.000,-
175.000,-
Pengiriman laporan
1 kali
115.000,-
115.000,-
2 jurnal
115.000,-
230.000,-
Publikasi jurnal
Sub Total (Rp)
Rp. 1.810.000,-
16
17
LAMPIRAN
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
Nama/NIM
Program
Bidang
Studi
Ilmu
Alokasi Waktu
Uraian Tugas
(jam/minggu) - Bertanggung jawab penuh di dalam jalannya penelitian.
1.
Lina Nur Azizah
Ilmu Komunikasi
PR
8 Jam / Minggu
- Menyusun dan merencanakan penelitian. - Mengevaluasi hasil penelitian.
2.
Elsa Diadora Pambayun
Pendidikan Bahasa Inggris
Bahasa
5 Jam /
Inggris
Minggu
- Membantu mewakili ketua berhalangan menjalankan tugas. - Membantu ketua dalam pembuatan proposal penelitian.
3.
Anggraini Tri Septiani
Pendidikan Teknologi Informasi
Teknologi
5 Jam /
Informasi
Minggu
- Menyusun konsep rancangan anggaran dan jadwal kegiatan - Membagikan kuesioner pada responden.
17
18
18