PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “ BUDIDAYA BUNCIS PERANCIS BERORIENTASI PASAR GLOBAL” INOVASI SISTEM PERTANAMAN GUNA MEMAJUKAN PERTANIAN INDONESIA
BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : Muhammad Sabdo K.P
H3314034
Akbar Maulana Yoto P
H1815004
Firdaus Tantowi
H3314054
Maulana Randy C.R
H3314032
Rino Muslihin
H3114084
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
i
1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: “BUDIDAYA BUNCIS PERANCIS BERORIENTASI PASAR GLOBAL” : PKM-K : Muhammad Sabdo Kusuma Putra : H3314034 : D3 Agribisnis Minat Hortikultura : Universitas Sebelas Maret : Mandungan RT 02 RW 06 Jungke Karanganyar Jawa Tengah (085702316813) :
[email protected] : 5 orang
f. Alamat email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Erlyna Wida Riptanti , S.P., M.P. b. NIDN : 0008077906 c. Alamat Rumah dan No.Tel./HP : Sedyomulyo, Randusari, Teras, Boyolali. 08122631548 6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp 10.674.200 b. Sumber lain (sebutkan…) :7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan Surakarta, 20 September 2015 Menyetujui, Kepala Prodi D3 Agribisnis Fakultas Pertanian
(Erlyna Wida Riptanti , S.P., M.P.) NIP. 19780708 200312 2 002 Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Sebelas Maret
(Prof.Dr.Ir.Darsono.M.Si) NIP. 196606111991031002
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Muhammad Sabdo K.P) NIM. H3314034 Dosen Pendamping
(Erlyna Wida Riptanti , S.P., M.P) NIDN. 0008077906 ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................ iii RINGKASAN.......................................................................................................... iv I.
PENDAHULUAN ............................................................................……....... 1
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA................................................. 3 III. METODE PELAKSANAAN……………...................................................... 7 IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................... ……. 11 IV.1 Anggaran Biaya........................................................................................ 11 IV.2 Jadwal Kegiatan....................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4
iii
RINGKASAN Pembuatan inovasi Budidaya Buncis Perancis Berorientasi Pasar Global bertujuan agar memperkenalkan keunggulan sistem pertanian Organik dari kualitas, kuantitas, maupun prospek pasar kedepannya. Agar kedepannnya pertanian Indonesia dapat bersaing dengan pertanian Global Buncis merupakan salah satu komoditas yang memiliki prospek cukup tinggi dipasaran. Tidak hanya dalam negeri saja permintaan akan sayuran buncis perancis juga sangat tinggi di berbagai Negara. Buncis dengan penanaman system organik memiliki peluang lebih tinggi dibandingkan dengan buncis system penanaman anorganik. Permintaan buncis perancis umumnya berasal dari restoran, hotel, dan supermarker supermarket yang kebanyakan konsumennya adalah kalangan tingkat menengah keatas. Proses pembudidayaan buncis perancis mulai dari pra tanam sampai pasca panen tanpa menggunakan bahan kimia untuk penunjangnya. Pengolahan lahannya dilakukan dengan mengolah tanah agar gembur kemudian diberi pupuk kandang sebagai bahan organik tambahannya. Pemupukan susulan dilakukan dengan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan alami. Penanganan hama dan penyakitnya dilakukan dengan menyemprotkan biji bengkoang dan empon empon. Penyiramannya dengan menggunakan alat penangkap kabut yang efisien Buncis sebelum dipasarkan harus melewati berbagai tahapan pasca panen untuk dapat memasuki pasar internasional. Berbagai tahapan tersebut adalah sortasi, pencucian grading, dan pengemasan. Tahapan tersebut harus dilakukan untuk menghindarkan buncis terkontaminasi dari kotoran dan penyakit. Proses pemasaran buncis perancis ini akan dipasarkan kedalam beberapa supermarket yang ada di Indonesia dan sebagian akan dieksport ke berbagai negara. Beberapa eksportir dari Indonesia seperti Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) masih membutuhkan pasokan buncis perancis organik untuk dipasarkan ke luar negeri sehingga prospek kedepan dalam budidaya tersebut masih sangat tinggi. Pembuatan inovasi Budidaya Buncis Perancis Berorientasi Pasar Global bertujuan agar memperkenalkan keunggulan sistem pertanian Organik dari kualitas, kuantitas, maupun prospek pasar kedepannya. Agar kedepannnya pertanian Indonesia dapat bersaing dengan pertanian Global
iv
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan sayuran semakin meningkat di era globalisasi sekarang seiring kesadaran manusia akan kebutuhan nutrisi dan gizi untuk kesehatan manusia. Komoditi sayuran merupakan produk hortikultura yang mempunyai kandungan yang dibutuhkan manusia untuk proses metabolisme sehari-hari dan sebagai bahan penunjang pertumbuhan manusia. Kandungan yang penting yang tedapat dalam sayuran antara lain vitamin dan karbohidrat. Sayuran yang segar dan bebas dari bahan-bahan berbahaya atau zat berbahaya bagi manusia merupakan idaman bagi setiap manusia. Pelaksanaan pertanian yang bebas dari bahan-bahan berbahaya atau zat berbahaya bisa terwujud dengan pengelolaan pertanian organik pada proses penanamannya. Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi besar untuk melakukan budidaya tanaman organik, melihat sumberdaya yang dimiliki Indonesia baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia. Selain itu kekayaan alam di Indonesia sangat melimpah dan lahannya yang sangat subur. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasan genetika, serta menekan pencemaran udara, tanah dan air. Pertanian organik juga dapat menunjang ke sistem pertanian yang berkelanjutan.Pertanian organik saat ini sedang naik daun. Kesadaran konsumen terhadap makanan yang sehat dan terbebas dari residu pestisida atau zat anorganik lainnya menyebabkan produk pertanian organik semakin dicari.. Buncis (dari bahasa Belanda, boontjes, Phaseolus vulgarisL.) merupakan sejenis polong-polongan yang dapat dimakan buah, biji, dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai sayuran. Sayuran ini dipercaya berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.Buncis adalah sayur yang kaya dengan protein dan vitamin ini membantu menurunkan tekanan darah serta mengawal metabolisme gula dalam darah dan amat sesuai dimakan oleh mereka yang mengidap penyakit diabetes atau hipertensi..Tanaman buncis tumbuh baik di dataran tinggi, pada ketinggian 1000-1500 m dpl. Suhu udara ideal bagi pertumbuhan buncis adalah 20 - 25o C. Pertumbuhan buncis pada suhu kurang 20o C, proses fotosintesis terganggu, sehingga pertumbuhan terhambat, jumlah polong menjadi sedikit. Pada suhu 25o C banyak polong hampa. Kelembaban udara yang diperlukan tanaman buncis ± 55% (sedang) Kebaanyaknya petani saat ini hanya menjual hasil produksi pertaniannya pada pasar bebas yang harga hasil produk tidak menentu dan relatif lebih murah. Apabila hasil pertanian melimpah maka harga dari hasil produksi di pasar bebas tersebut turun. Tidak seperti pada pasar global dimana dalam pasar global lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas.
2
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
Petani yang berorientasi pada pasar global akan sangat diuntungkan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup petani dan kesejahteraan petani sehingga kedepannya minat dan kemauan generasi muda untuk memajukan pertanian Indonesia yang berorientasi pasar global akan segera terwujud. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara budidaya buncis perancis organik dengan orientasi pasar global ? 2. Bagaiman penanganan pasca panen pada buncis perancis organik sehingga dapat dipasarkkan secara internasional? 3. Bagaimana pemasaran buncis perancis sehingga meningkatkan nilai ekonomis ? Alasan yang Mendasari Bentuk wujud tanggung jawab sebagai mahasiswa yang bergerak dalam bidang pertanian adalah memajukan pertanian di Indonesia. Dengan bekal ilmu teori dan praktik yang didapat di bangku kuliah kami akan menerapkannya guna kemajuan dalam pertanian Indonesia Urgensi Kegiatan Kewirausahaan Dalam menyambut adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) Indonesia harus wajib meningkatkan kualitas pertaniannya agar dapat bersaing dipasar bebas. Salah satu cara peningkatan kualitas tersenbut adalah membenahi sistem pertanaman dengan cara menggunakan sistem pertanaman organkik Tujuan Khusus Pembuatan inovasi Budidaya Buncis Perancis Berorientasi Pasar Global bertujuan agar memperkenalkan keunggulan sistem pertanian Organik dari kualitas, kuantitas, maupun prospek pasar kedepannya. Agar kedepannnya pertanian Indonesia dapat bersaing dengan pertanian Global Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dalam adanya invoasi ini adalah memperkenalkan sistem budidaya buncis perancis secara organik yang memiliki keunggulan dari segi kualitas maupun kuantitas Manfaat 1. Memberikan inovasi pemasaran yang lebih profit sehingga kualitas petani akan meningkat 2. Memberikan alternatif kepada petani sistem penanaman yang lebih unggul dari segi kualitas dan kuantitas 3. Mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan 4. Menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk mahasiswa
3
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Kondisi Umum dan Gambaran Potensi Sumber Daya Buncis perancis adalah salah satu tanaman sayuran yang sangat diminati akhir-akhir ini. Masih banyak orang tidak mengetahui tentang jenis buncis tersebut. Dibandingkan dengan buncis biasa buncis perancis memiliki nilai ekonomis jauh lebih tinggi. Tingginya harga tersebut disebabkan karena tidak semua negara bisa untuk ditanami oleh tanaman buncis tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara dengan iklm tropis dan hal tersebut sangat cocok untuk pembudidayaan buncis. Kacang buncis mudah ditanam di daerah dengan ketinggian antara 300600 m dpl, terutama di ketinggian 1.000. Penelitian menunjukkan buncis perancis tipe tegak yang ditanam di ketinggian 200-300 m dpl hasilnya memuaskan. Buncis sangat cocok di tanam didaerah yang mempunyai iklim basah sampai kering. Buncis dapat di tanam di daerah dengan curah hujan 1.500-2.500 mm / tahun. Suhu udara ideal bagi pertumbuhan buncis 20-25o C. Kelembaban udaran yang diperlukan tanaman buncis kurang lebih 55% (sedang). Jenis tanah yang cocok untuk tanaman buncis adalah Andosol dan Regosol, karena mempunyai drainase yang baik. Tanah Andosol berwarna hitam, bahan organiknya tinggi, bertekstur lempung hingga debu, remah, gembur dan permeabilitasnya sedang. Tanah Regosol berwarna kelabu, coklat dan kuning, bertekstur pasir sampai berbutir tunggal dan permeable. Sifat tanah yang baik untuk buncis, keasaman tanah (pH) 5,5-6 (Saparinto 2013). Salah satu daerah yang sesuai dengan syarat hidup buncis perancis adalah di daerah Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Selain itu Ngargoyo adalah salah satu daerah penghasil tanaman sayuran tertinggi di jawa tengah sehingga sangat cocok untuk pembudidayaan buncis tersebut. Buncis organik adalah buncis yang diminati oleh pasar internasional. Dalam pelaksanaan budidayanya buncis perancis organik tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Segala faktor pembudidayaanya menggunakan bahan alami seperti pupuk organik dan pestisida organiknya. Pupuk organik berasal dari kotoran hewan ternak sedangkan untuk pestisida organiknya beresal dari berbagai empon-empon. Selain penghasil sayuran terbesar, Indonesia juga merupakan negara yang masyarkatnya bermata pencaharian sebagai peternak. Sehingga dalam pelaksanaan pencarian bahan baku kotoran hewan ternak guna pembudidayaan buncis perancis mudah untuk didapatkan. Penggunaan kotoran ternak untuk pupuk akan mengurangi limbah dalam sektor peternakan. Bahan baku empon empon untuk pembuatan pestisida dan pupuk organik guna pembudidayaan juga cukup mudah dicari di Indonesia dikarenakan segala jenis empon empon dapat ditanam di Indonesia. Selain sistem budidaya penanganan pasca panen untuk tanaman buncis perancis juga perlu diperhatikan agar buncis dapat bersaing di pasar global. Ada beberapa tahapan untuk pasca panen buncis antara lain sortasi, pencucian, grading dan
4
pengemasannya harus benar benar di perhatikan sehingga kualitasnya dapat selalu bagus. 2.2 Peluang Pasar Budidaya Buncis Perancis organik yang berorientasi pasar global merupakan usaha pembudidayaan dan pemasaran buncis jenis perancis dengan standar internasional yang terjamin mutu dan kualitas produknya. Dalam proses budidaya buncis perancis digunakan bahan-bahan penunjang budidaya yang bersifat alami seperti pupuk organik, pestisida organik, dan lain-lain. Tingginya permintaan pasar lokal dan dunia untuk tanaman buncis perancis yang berbanding dengan tingkat produksi buncis perancis menjadi peluang yang cukup besar di Indonesia. Beberapa restoran restoran berbintang di Indonesia menggunakan buncis perancis untuk bahan olahan makanan mereka. Banyak supermarket seperti SUPERINDO masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan akan produk buncis perancis. Hal tersebut dikarenakan tingginya permintaan buncis tersebut. Kebanyakan dari supermarket tersebut memenuhi kebutuhannya melalui import. Berdasarkan data statistik global menunjukkan bahwa tidak hanyak Indonesia yang memiliki permintaan tinggi untuk tanaman buncis perancis. Rata-rata negara di ASIA memiliki tingkat permintaan tinggi akan buncis perancis. Sehingga hal tersebut dapat menjadi peluang dalam pengembangan pembudidayaan buncis perancis. Berdasarkan informasi dari Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) mereka masih membutuhkan pasokan buncis perancis organik untuk dipasarkan di luar negeri sehingga peluang untuk budidayanya cukup tinggi. Harga jual untuk buncis yang di eksport adalah berkisar antara Rp.8.000 untuk grade A dan Rp 6.000 untuk grade B. Dibandingkan dengan harga pasaran umumnya yang hanya Rp 4.000 – Rp 5.000 buncis organik lebih tinggi nilai jualnya Diharapkan dengan adanya sistem pembudidayaan buncis perancis organik berorientasi pasar global dapat memenuhi kebutuhan akan tanaman buncis untuk dalam negeri dan luar negeri. Sehingga hal tersebut akan meningkatkan kualitas petani dan devisa negara akan selalu meningkat. Sehingga kedepannya pertanian di Indonesia dapat berkembang dengan cepat. 2.3 Analisis Ekonomi 1. Analisis Biaya a. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC) 1) Biaya Usaha Promosi = Rp 100.000/bulan = Rp 3.400/hari Administrasi dan laporan = Rp 20.000/bulan = Rp 700/ hari
5
2) Biaya Penyusutan Tabel 2.1. Biaya Penyusutan Peralatan No. Harga sisa Uraian Harga awal (10%)
Umur (tahun)
Depresiasi (Rp/tahun)
1
Spr’ayer
400.000
40.000
4
100.000
2
Cangkul
80.000
8.000
2
40.000
3
Gembor
50.000
15.000
2
25.000
4
Alat Pelubang Mulsa
50.000
5.000
3
16.700
5
Krat Pengangkut
400.000
40.000
3
134.000
6
Timbangan
300.000
30.000
3
100.000
7
Paranet
450.000
45.000
4
112.500
8
Gunting
15.000
1.500
1
15.000
9
Pengikat Mulsa
30.000
3.000
1
30.000
10
Meteran
50.000
5.000
1
50.000
11
Ember
200.000
20.000
2
100.000
12
Mulsa
1.350.000
135.000
1
1.350.000
Jumlah
2.073.200
Biaya penyusutan = Rp 5.800/hari b. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost = VC) Biaya bahan baku = Rp 3.655.000/bulan = Rp 121.900/hari Transportasi = Rp 209.200/bulan = Rp 7.000/hari Biaya pekerja = Rp 550.000/bulan = Rp 18.500/hari Biaya perawatan peralatan = Rp 20.000/bulan = Rp 700/hari
6
c. Total Pengeluaran (per hari) FC = Rp 3.400 + Rp 5.800+ Rp 700 = Rp 9.900 VC = Rp 121.900 + Rp 7.000 + Rp 18.500 + Rp 700 = Rp 148.100 Total = FC + VC = Rp 158.000/hari 2. Analisa Pendapatan Harga buncis perancis per kilogram = Grade A Rp 8.000/ kg Grade B Rp 6.000/ kg Hasil Produksi Buncis per 6.000 meter2 = Grade A 3.900 kg Grade B 300 kg Hasil penjualan Grade A = Jumlah produksi x Harga Jual = 3.900 x 8.000 = Rp 31.200.000 Grade B = Jumlah produksi x Harga Jual = 300 x 6.000 = Rp 1.800.000 Total Penjualan = Grade A + Grade B = Rp 31.200.000 + Rp 1.800.000 = Rp 33.000.000,00/3 bulan = Rp 11.000.000 / bulan 3. Analisis keuntungan Pendapatan = Rp 11.000.000 / bulan Pengeluaran = Rp 158.000 x 30 hari = Rp 4.740.000 / bulan Pendapatan = Rp 11.000.000 – Rp 4.740.000 = Rp 6.260.000/bulan 4. BEP a. BEP Volume Produksi = pengeluaran/harga = 4.740.000 / 8.000 = 592,5 kg/ bulan b. BEP Harga Produksi = pengeluaran/jumlah = 4.740.000 / 1.367 = Rp 3.467 / kg 5. R/C Ratio Pendapatan/pengeluaran = 11.000.000/4.740.000 = 2,3 Karena nilai R/C Ratio lebih dari 1 yaitu 2,3 maka usaha ini layak untuk dikembangkan
7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN Metode yang digunakan dalam program kewirausahaan ini terbagi atas 3 tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan program dan evaluasi 1. Persiapan a. Persiapan Bahan dan Alat Budidaya buncis perancis tersebut membutuhkan bahan bahan utama antara lain adalah Benih, pupuk kandang atau pupuk kompos, pestisida organik yang terbuat dari empon empon, pupuk susulan organik, plastik wrap, sterofoam, kardus,mulsa. Alat yang digunakan pada budidaya tersebut antara lain adalah cangkul, alat pelubang mulsa, alat pengikat mulsa, bambu, paranet, gembor, sprayer, penggaris, krat, penggunting, b. Persiapan Tempat Buncis merupakan salah satu komoditi sayuran yang dapat tumbuh maksimal pada daerah dataran tinggi daerah yang cocok untuk penanaman buncis salah satunya adalah di Ngargoyoso. Dalam proses penanamanya dilakukan persewaan lahan seluas 6.000 meter2. Persiapan tempat dilakukan dengan cara mensurvey tempat dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan tersebut antara lain seperti letak tempat penanaman dengan sumber mata air, letak tempat dengan pusat kota ataupun jalan raya. 2. Pelaksanaan Program Dalam prosses pelaksanaan program ada beberapa tahapan yang harus dipersiapkan antara lain a. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan sangat penting dalam pembudidayaan tanaman buncis varietas perancis. Lahan yang gembur dan terbebas dari gulma akan menunjang pertumbuhan tanaman tersebut. Gulma yang terlalu banyak akan menyebabkan persaingan perebutan unsur hara atau makanan antara tanaman utama dan gulma tersebut. Tujuan dari pengolahan lahan antara. Tanah yang sudah diolah kemudian dicampur dengan pupuk kandang atau pupuk Bokashi.Bokashi berasal dari bahasa jepang atau gradation dalam bahasa inggris, yang berarti perubahan secara bertahap. Tanah yang sudah tandus dan miskin unsur hara karena terkuras oleh tanaman atau akibat penggunaan pupuk kimia yang terus menerus dapat dipulihkan secara bertahap denga pupuk organik, oleh karena itu pupuk ini disebut pupuk Bokashi. b. Penanaman Tanaman Buncis perancis adalah salah satu tanaman yang bisa ditanam tanpa melewati proses persemaian. Penanaman pada buncis dilakukan dengan cara menebar benih kedalam setiap lubang tanam. Jumlah benih yang ditaburkan disetiap lubang tanam antara 4-5 benih. c. Perawatan Tanaman Pemeliharaan pada tanaman Buncis Perancis tersebut antara lain 1) Penyiraman Metode penyiraman buncis organik jenis perancis ini pun menggunakan alat penangkap kabut. Alat sederhana tersebut hanya berbentuk jaring dari poliprofilen berbahan palastik yang ditopang
8
dengan dua tiang penyangga.Alat pemanen kabut ini bekerja secara manual sebagai penjerat atau penangkap kabut. Kabut di udara yang tertangkap jaring kemudian dialirkan melalui paralon yang selanjutnya ditampung dalam jerigen. Alat ini cukup sederhana dan sangat ekonomis, juga cocok digunakan untuk metode penyiraman buncis yang ditanam di daerah pegunungan yang mengandung banyak kabut 2) Pemupukan Pupuk yang digunakan pada tanaman buncis adalah pupuk organik yang terbuat dari bahan bahan alami. Pemberian pupuk organik tersebut dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan dosis 10cc / liter yaitu dengan cara menyemprotkan pada bagian daun tanaman tersebut. Bahan-bahan dalam pembuatan pupuk organik antara lain adalah sebagai berikut Air Kelapa memiliki fungsi sebagai sumber ZPT karena air kelapa banyak mengandung ZPT yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Nanas campuran nanas dalam pembuatan power berfungsi sebagai penguat jaringan karena nanas kaya akan selulosa. Cinca adalah salah satu bahan pembuatan power yang berfungsi sebagai sumber Nitrogen karena didalam cincau banyak mengandung klorofil. Tempe pemberian tempe pada power berfungsi sebagai sumber jamur antagonis. Tempe banyak mengandung Saccaromces yang sangat berguna untuk mengurai bahan organik Tauge pemberian tauge kedalam pembuatan power berfungsi sebagai sumber hormon perangsang tumbuh karena didalam tauge banyak mengandung auksin. 3) Penanggulangan Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L) varieatas Perancis kali ini menggunakan pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti biji bengkuang. Pembuatan pestisida organik tersebut yaitu biji bengkuang dimasukkan ke dalam ember kemudian dituangkan air panas sedikit demi sedikit sampai air panas di dalam ember meresap ke dalam biji bengkuang tersebut.Tutup ember yang berisi biji bengkuang dan air panas.Tuangkan air secara terus menerus sampai biji bengkuang lunak.Biji yang sudah lunak kemudian diamkan selama 2 sampai 3 hari. Biji Bengkoang yang sudah didiamkan selama 3 hari tadi kemudian diblender dengan air kelapa. Hasil blenderan tersebut disaring menggunakan saringan untuk diambil airnya.. d. Panen Tanaman pada umur 50 hari akan mengeluarkan bunga bunga berwarna merah jambu selang satu minggu dari bunga tersebut akan muncul bakal polong buncis. Pemanenan buncis dilakukan 6 kali masa panen.Jarak antar setiap masa panen pada tanaman buncis antara 2 – 3 hari. Pemanenan pada tanaman buncis digolongkan menjadi dua golongan yaitu golongan Grade A dan Grade B. Buncis grade A adalah polong buncis yang memiliki ukuran antara 10 – 14 cm . Buncis grade B adalah polong buncis dengan ukuran lebih dari 14 cm. e. Pasca Panen Tanaman
9
Buncis yang sudah dipanen dari lahan harus melewati beberapa proses pasca panen untuk menjaga agar produk tetap baik, kesegaran terjaga, dan kualitasnya tetap baik. Penanganan pasca panen pada buncis antara lalin 1) Sortasi Sortasi pada tanaman buncis dilakukan untuk memisahkan antara polong buncis yang masih sehat dengan buncis yang sudah tidak sehat. Umumnya tanaman polong buncis perancis yang sehat ukurannya besar dan lurus. 2) Pencucian Pencucian pada tanaman buncis dilakukan untuk membersihkan polong buncis dari kotoran yang menempel. Sehingga ketika buncis sampai ditangan konsumen sudah dalam keadaan bersih dan segar. 3) Gradding Gradding pada tanaman buncis yaitu mengelompokkan polong buncis menjadi 2 golongan yaitu Grade A dan Grade B. Polong buncis grade A adalah polong yang memiliki panjang berkisar 10 -14 cm. Polong buncis yang termasuk dalam grade B adalah mempunyai ukuran polong sepanjang lebih dari 14 cm. Umumnya buncis grade A adalah buncis yang sangat diminati dipasaran 4) Pengemasan Pengemasan buncis perancis organik menggunakan kemasan yang berbahan plastik polietilen, yang diterapkan pengemasan vakum pada plastik kemasan. Pengemas vakum juga dapat menjadikan produk yang dikemas aman dari kerusakan biologis, lebih tahan lama, dan tetap fresh. Pengemasan selain menggunakan plastik polietilen juga menggunakan sterofoam yang atas nya dikemas dengan menggunakan plastik wrap. f. Pemasaran Segmentasi pasar pada tanaman buncis perancis ini adalah konsumen kelas menengah keatas sehingga dalam penjualannya buncis perancis ini akan dipasarkan kedalam supermarket supermarket di Indonesia. Peluang buncis perancis untuk memasuki supermarket di Indonesia sangat tinggi dikarenakan tingginya permintaan akan sayuran buncis perancis organik untuk dikonsumsi setiap hari Pemasaran sayuran buncis jenis perancis dikemas dengan standar internasional yang terjamin kerapian, kebersihan, dan dikirim dalam keadaan masih segar.pasar modern menjadi target utama pemasaran seperti supermarket, mall bahkan mengincar pasar internasional atau ekspor.. Selain itu pemasaran buncis perancis akan dipasarkan di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Tranggulasi karena pada tempat tersebut membutuhkan pasokan buncis perancis untuk dieksport keluar negeri. P4S juga melayani pemasaran buncis perancis untuk dipasarkan ke supermarket supermarket seperti SUPERINDO
10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1. Anggaran Biaya Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K No Jenis Pengeluaran Peralatan penunjang (Paranet, Mulsa, Sprayer, gunting, 1 Cangkul) 2 Bahan habis pakai 3 Perjalanan (Pembelian sayuran ke petani&order delivery) Lain – lain (leaflet, pamflet, media internet (jejaring 4 sosial), telepon dan sms, biaya listrik dan air, biaya pekerja) Jumlah
Biaya (Rp) 3.375.000 5.335.000 1.014.000 970.000 10.674.200
4.2. Jadwal Kegiatan Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan No
Bulan 1
Kegiatan 1
1
Persiapan Bahan dan Alat
2
Persiapan Tempat
3
Pengolahan Lahan
4
Penanaman
5
Perawatan
6
Pemanenan
7
Penanganan Pasca Panen
8
Pemasaran
9
Evaluasi hasil
2 3 4
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota A. Identitas Diri Ketua Pelaksana 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP
Muhammad Sabdo Kusuma Putra Laki-laki D3 Agribisnis Minat Hortikultura H3314034 Karanganyar, 14 Maret 1995
[email protected] 085702316813
B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
Umum
SMP SMPN 1 Karanganyar Umum
SMA SMAN 1 Karanganyar IPA
2002-2008
2008-2011
2011-2014
SDN I Karanganyar
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan No Judul Artikel Ilmiah Ilmiah / Seminar 1 2
Waktu dan Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya Institusi Pemberi No Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Kewirausahaan DIKTI.
Surakarta, 20 September 2015
Muhammad Sabdo K.P
A. Identitas Diri Anggota Pelaksana I 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap Jenis Kelamin Program studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP
Akbar Maulana Yoto P Laki-laki Agribisnis H1815004 Karanganyar, 30 Mei 1993
[email protected] 085712549269
B. Riwayat Pendidikan SD
SMP
Nama Institusi
SDN 1 Karaganyar
SMPN 4 Karanganyar
Jurusan Tahun Masuk-Lulus
Umum
Umum
SMA SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar IPA
2000-2006
2006-2009
2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 2 D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Kewirausahaan DIKTI
Surakarta, 20 September 2015
Akbar Maulana Yoto P.
E. Identitas Diri Anggota Pelaksana II 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap Jenis Kelamin Program studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP
Firdaus Tantowi Laki-laki D3 Agribisnis minat Hortikultura H3314054 Karanganyar, 13 Mei 1996
[email protected] 085640938628
F. Riwayat Pendidikan SD
SMP
Nama Institusi
SD N 1 Karanganyar
SMP N 2 Karanganyar
Jurusan Tahun Masuk-Lulus
Umum
Umum
SMA SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar IPA
2002-2008
2008-2011
2011-2014
G. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 2 H. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Kewirausahaan DIKTI Surakarta, 20 September 2015
Firdaus Tantowi
A. Identitas Diri Anggota Pelaksana III 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap Jenis Kelamin Program studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP
Maulana Randy Cahya Ramdhani Laki-laki D3 Agribisnis minat Hortikultura H3314032 Sukoharjo, Februari 1995 082242446993
B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
Umum
SMP SMP N 1 Karangdowo Umum
SMA SMK N 1 Mojosongo Pertanian
2001-2007
2007-2010
2010-2013
SD N 1 Pugeran
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 2 D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Kewirausahaan DIKTI Surakarta, 28 September 2015
Maulana Randy C.R
A. Identitas Diri Anggota Pelaksana IV 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap Jenis Kelamin Program studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP
Rino Muslihin Laki-laki D3 Teknologi Hasil Pertanian H3114084 Madiun, 27 Agustus 1996
[email protected] 085725502422
B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi
SD SD N 3 Purwodadi
SMP SMP N 1 Purwodadi
SMA
Jurusan
Umum
Umum
Pengawasan Mutu Hasil Pertanian
Tahun Masuk-Lulus
2002-2008
2008-2011
2011-2014
SMK N 3 Madiun
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 2 D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Kewirausahaan DIKTI Surakarta, 20 September 2015
Rino Muslihin
A. Identitas Diri 1.1.
Nama Lengkap (dengan gelar)
Erlyna Wida Riptanti, SP. MP
1.2
Jabatan Fungsional
Lektor Kepala
1.3
NIP/NIK/No. identitas lainnya
197807082003122002
1.4
Tempat dan Tanggal Lahir
Boyolali, 8 Juli 1978
1.5
Alamat Rumah
Sedyomulyo, Randusari, Teras, Boyolali
1.6.
Nomor Telepon/Fax
-
1.7.
Nomor HP
08122631548
1.8.
Alamat Kantor
Fakultas Pertanian UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta
1.9.
Nomor Telepon/Fax
0271637457
1.10.
Alamat e-mail
[email protected]
B. Riwayat Pendidikan 2.1. Program:
S1
S2
S3
2.2. Nama PT
UNS
UGM
UGM
2.3. Bidang Ilmu
Ekonomi Pertanian
Ekonomi Pertanian
2.4. Tahun Masuk
1996
2001
2.5. Tahun Lulus
2000
2003
2.6. Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi
Analisis Sistem Tebasan Padi Sawah di Kabupaten Boyolali
Analisis Daya Saing Komoditas Mete di Jawa Tengah
7. Nama pembimbing /Promotor
Ir. Sri Marwanti, MS
Prof. Dr. Ir. Sri Widodo, MSc
C. Pengalaman Penelitian (Bukan Skripsi, Tesis, Maupun Disertasi) Pendanaan No.
Tahun
Judul penelitian Sumber dana
20122013
Model Pengembangan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani pada Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Bojonegoro
DIPA BLU UNS
1
20122013
Model Pengembangan Pangan Pokok Berbasis Kearifan Lokal Pada Rumah Tangga Miskin Jawa Tengah
DIPA BLU UNS
2.
3.
2010
Model Pengembangan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin pada Daerah Rawan banjir di Kota Surakarta
4.
2007
Strategi Rumah Tangga Miskin dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kota Surakarta
5.
2007
Analisis Ketersediaan Pangan Pokok Pada Rumah Tangga Miskin Di Kota Surakarta
6.
2005
Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir di Propinsi Gorontalo dan Sulteng (Ekspedisi Wallacea 2005)
Departemen Perikanan dan Kelautan Jakarta
7.
2008
Penyusunan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Grobogan
Bappeda Kab. Grobogan
2008
Penyusunan Grand Design Pembangunan Pertanian Kabupaten Wonogiri
Bappeda Kab. Wonogiri
2008
Penyusunan Grand Design Pembangunan Pertanian Kabupaten Wonogiri
Bappeda Kab. Wonogiri
8.
9.
DIPA FP UNS
Diknas Jateng
DIPA LPPM
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat
No.
1.
2004
Tahun
Judul Pengabdian kepada Masyarakat
Pemberdayaan Kelompok Wanita Melalui Pendekatan Kewirausahaan Agribisnis dalam
Pendanaan Sumber dana Kimpraswil – Jakarta
Rangka Pengentasan Kemiskinan di DAS Jratun Seluna Propinsi Jawa Tengah
2008
Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat di Kecamatan Ngrambe Kab. Ngawi (Program Sibermas)
Dikti, Pemda, LPPM UNS
2009
Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat di Kecamatan Ngrambe Kab. Ngawi (Program Sibermas)
Dikti, Pemda, LPPM UNS
4
2010
Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat di Kecamatan Ngrambe Kab. Ngawi (Program Sibermas)
Dikti, Pemda, LPPM UNS
5
2011
IbM KUBE Jamur Tiram Gotong Royong Desa Sidmulyo Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi
DIKTI
2012
IbM Peningkatan Kinerja Jarpeto (Jaringan Petani Organik) di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
DIKTI
6.
IbW Pengembangan Industri Modified Cassava Flour (Mocaf) Di Kabupaten Ngawi
DIPA BLU UNS kerjasama dengan BAPPEDA Kabupaten Ngawi
2.
3.
7.
2012
8
20122013
Pengembangan Inkubator Bisnis Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi
2013
IbM Pengembangan Usaha Batako pada Kelompok Pintar Aksara dan Trampil Aksara di Kabupaten Wonogiri
DIKTI
9
2013
IbM Kelompok Pembenihan Lele Dumbo Desa Nepen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali
DIKTI
10
11
2014
IbM Pengembangan Usaha Berbahan Baku Lele di Kabupaten Boyolali
DIKTI
12
2014
IbM Pengembangan Usaha Susu Kedelai
DIKTI
Kemenegkop RI
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal No.
Tahun
Judul Artikel ilmiah
Volume/Nomor
Nama Jurnal
2012
Pemetaan Kondisi Kerawanan Pangan di Tingkat Wilayah di Kabupaten Bojonegoro
2011
Ketahanan Pangan pada Rumah Tangga Miskin di Daerah Rawan banjir Kota Surakarta
3.
2011
The Development Strategy of Poor Household Food Security in The Flood Prone Areas in Surakarta
4
2008
Analisis Ketersediaan Pangan Pokok pada Rumah Tangga Miskin di Kota Surakarta
Vol I No 2 Agust 2008
Jurnal Tehnologi Hasil Pertanian, ISSN 1979-0309
5.
2008
Dampak Remitan Terhadap Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Petani di Kabupaten Wonogiri
Vol 5 No 1 Okt 2008
Wades, ISSN 0853-9825
1.
2.
Vol 16 No 2 Desember 2012
Vol XXVI No 1 Maret 2011
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian ISSN 1858-1226 Caraka Tani, ISSN 0854-3984
Prociding International Conference Committee ISBN 978-929-636-1182
F. Pengalaman Penulisan Buku No.
1
Jumlah halaman
Tahun
Judul Buku
2006
Wijen “The Queen of Oil Seed” Prospek Agribisnis
86
Penerbit Andi Offset Yogyakarta
G. Pengalaman Perolehan Hki No.
Tahun
Judul/Tema HKI
Nomor pendaftaran/ sertifikat
Jenis
H. Pengalaman Rumusan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya No.
Tahun
Judul / Tema/ Jenis Rekayasa Sosial Lainnya Yang Telah
Tempat penerapan
Respon masyarakat
Diterapkan
1
2008
Penyusunan Grand Design Pembangunan Pertanian Kabupaten Grobogan
Kabupaten Grobogan
Baik, Dinas Pertanian Menggunakan Grand Design Pembangunan Pertanian yang telah disusun
2
2008
Penyusunan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Grobogan
Kabupaten Grobogan
Baik, Bappeda Menggunakan kebijakan tersebut sebagai arah dalam pembangunannya
3
2008
Penyusunan Grand Design Pembangunan Pertanian Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri
Baik, Bappeda Menggunakan Grand Design Pembangunan Pertanian yang telah disusun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan.
Surakarta, 23 September 2015 Dosen Pembimbing,
Erlyna Wida Riptanti, SP, MP NIP. 197807082003122002
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Untuk Penanaman Tiap 6.000 meter2 1. Peralatan Penunjang Harga Satuan
Jumlah
(Rp)
Harga (Rp)
1
400.000
400.000
Pengolahan Lahan
1
80.000
80.000
Gembor
Penyiraman
1
50.000
50.000
Alat Pelubang Mulsa
Melubangi Mulsa
1
50.000
50.000
Krat Pengangkut
Pengangkut Hasil Panen
4
50.000
400.000
Timbangan
Menimbang sayuran
1
300.000
300.000
Paranet
Sistem Penyiraman
1
450.000
450.000
Gunting
Menggunting bahan
3
5.000
15.000
Pengikat Mulsa
Mengikat Mulsa
1
30.000
30.000
Meteran
Mengukur Jarak Tanam
1
50.000
50.000
Ember
Mengolah pupuk dan pestisida
4
50.000
200.000
Mulsa
Penunjang pertanaman
3
450.000
1.350.000
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Sprayer
Alat Pemupukan
Cangkul
Material
SUB TOTAL (Rp)
3.375.000
2. Bahan Habis Pakai Material Benih Pupuk Bokasi Pupuk Organik Pestisida Organik Plastic Wrap Styrofoam Biaya Sewa Lahan
Justifikasi Pemakaian Penanaman Pupuk Dasar
15
Harga Satuan (Rp) 65.000
Jumlah Harga (Rp) 975.000
Kg
3.000
400
1.200.000
Perawatan
Liter
4
40.000
160.000
Perawatan
Liter
4
45.000
180.000
Roll
2
60.000
120.000
Pack
2
80.000
180.000
Bulan
3
840.000
2.520.000
Pengemasa n Pengemasa n Lahan untuk penanaman
Satuan
Kuantitas
Kg
5.335.000 3. Perjalanan Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
Pengiriman Produk
Distributor Yoyakarta, Surakarta, Semarang
3 kali / bulan
150.000
450.000
Pembelian Bahan Baku
Perjalanan ke Saprodi
8 kali / bulan
8.000
64.000
Perawatan
Perjalanan dari rumah Karanganyar ke Lahan Ngargoyoso
20 kali / bulan
10.000
200.000
Pemasaran
Perjalanan pengenalan produk ke berbagai mall
10 kal/ bulan
30.000
300.000
SUB TOTAL (Rp)
1.014.000
4. Lain-lain Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
Pembelian pulsa internet
Media internet (jejaring sosial)
2 kali/bulan
50.000
100.000
Pembelian pulsa regular
Telepon dan sms
2 kali/bulan
25.000
50.000
Biaya pekerja
Membiayai tenaga pekerja
1 bulan
600.000
600.000
Biaya perawatan alat
Pembersihan peralatan
1 bulan
40.000
40.000
Biaya administrasi
Administrasi dan keuangan
4 kali/bulan
30.000
120.000
Penyusunan laporan
Membuat laporan hasil administrasi
3 kali/bulan
20.000
60.000
SUB TOTAL (Rp)
970.000
Total (Keseluruhan)
10.674.200
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No
Nama / NIM
Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/minggu)
Uraian Tugas
1
Muhammad Sabdo Kusuma Putra
D3 Agribisnis
Sosial Ekonomi
8 jam / minggu
Managerial & koordinator
2
Firdaus Tantowi
D3 Agribisnis
Sosial Ekonomi
8 jam/minggu
Managerial Lahan/ Lapang
3
Maulana Randy Cahya Ramdhani
D3 Agribisnis
Sosial Ekonomi
8 jam/minggu
Transportasi Barang dan Sortasi Barang
4
Akbar Maulana Yoto P
S1 Agribisnis
Sosial Ekonomi
8 jam/minggu
Pemasaran dan Pengemasan Produk
Rino Muslihin
D3 Teknologi Hail Pertanian
Ilmu dan Teknologi Pangan
8 jam/minggu
Administrasi dan Pembutan Laporan
5