PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS
PANDUAN AKADEMIK
K A M P U S L I M A U1 M A N I S P A D A N G
DAFTAR ISI
Landasan Hukum
3
1. Pendahuluan
4
2. Kerangka Konsep Program Pendidikan Ners
9 di
18
4. Penyelenggaran Pendidikan Program Studi S1 Keperawatan Fakultas
57
3. Kurikulum
Program
Pendidikan
Sarjana
Keperawatan/
Ners
Indonesia
Keperawatan Unand
2
LANDASAN HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG MELANDASI PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS
1.
Undang-undang RI no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia
2.
Undang-undang RI no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3.
Undang-undang RI no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4.
Peratutan Pemerintah RI no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5.
Peratutan Pemerintah RI no. 14 tahun 2010 tentang Pendidikan Kedinasan
6.
Peraturan Pemerintah RI no. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan pendidikan
7.
Peratutan Pemerintah RI no. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
8.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
9.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi
10.
SK Rektor Universitas Andalas no. 11 tahun 2011 tentang Peraturan Akademik Sarjana Universitas Andalas
11.
Statuta Universitas Andalas tahun 2013
12.
Kurikulum Inti Ners AIPNI 2010
3
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi dunia berdampak secara langsung terhadap sistem pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan kesehatan. Masyarakat bisa mendapatkan informasi secara cepat dan mudah, sehingga tuntutan terhadap pelayanan yang diberikan semakin meningkat, baik di tatanan klinik maupun di komunitas. Mutu pelayanan kesehatan yang diberikan harus terjamin, tidak beresiko, dan dapat memberi kepuasan, termasuk pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat harus memenuhi standar mutu internasional, yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan klien beserta keluarganya. Perawat dituntut untuk tampil professional saat memberikan asuhan keperawatan serta mampu menjalin kerjasama dengan berbagai fihak agar pelayanan yang diberikan dilakukan secara komprehensif agar dapat memenuhi kebutuhan dasar, meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio dan spiritual klien. Penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada kewenangan yang diberikan karena keahlian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan globalisasi sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Kesehatan no 36 tahun 2009. Praktik keperawatan merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan, registrasi, seritifikasi, akreditasi dan pelatihan berkelanjutan
serta
pemantauan
terhadap
tenaga
keperawatan
sesuai
dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum Pendidikan Ners terdiri dari kurikulum tahap akademik dan kurikulum profesi yang menyatu sebagai satu kesatuan utuh disusun setelah mempertimbangkan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pendidikan Sarjana Keperawatan (2008) yang terpisah dengan KBK profesi akan dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan sebagai akibat tenaga yang dihasilkan pada tingkat sarjana belum memiliki kewenangan untuk melakukan praktik keperawatan. Terwujudnya KBK pendidikan ners adalah merupakan konsekwensi terhadap Kurikulum Inti Program Pendidikan Ners (Sarjana Keperawatan dan Ners) yang disahkan pada tahun 1998 dan diberlakukan pada tahun 1999 sudah tidak sesuai dengan perkembangan global. Dampak globalisasi, keterbukaan,
4
rasionalisasi berfikir, dan budaya kompetisi/persaingan akhir-akhir ini telah mempengaruhi dunia pendidikan. Globalisasi akhirnya berdampak juga terhadap pendidikan keperawatan. Saat ini tuntutan terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan semakin canggih, dan selain itu persyaratan dunia kerja semakin menuntut tenaga keperawatan yang kompeten, sehingga dunia pendidikan keperawatan harus mampu mempersiapkan lulusan yang kompeten untuk mampu berkompetisi baik nasional maupun global. Untuk mengantisipasi perkembangan global tersebut telah diadakan perubahanperubahan yang bersifat inovasi, reorientasi, reformasi didalam penyusunan kurikulum Pendidikan Ners. Penyusunan kurikulum ini merujuk kepada misi Kementerian Pendidikan Nasional
untuk
menciptakan
insan
Indonesia
yang
cerdas
dan
kompetitif,
mempertimbangkan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder), dan tuntutan dari organisasi profesi. Kurikulum yang disusun lebih menitikberatkan kepada proses pembelajaran yang berorientasi kepada mahasiswa (student center learning) dan berorientasi kepada kompetensi yang harus dipunyai oleh lulusan, sehingga kurikulum yang disusun adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang berstandar nasional maupun internasional. Penyusunan kurikulum tahun 2012 berlandaskan kepada peraturan-peraturan terkini yang ada di pemerintah Indonesia, kurikulum pendidikan Ners yang disusun oleh Tim KBK AIPNI tahun 2010 dengan mempertimbangkan kebutuhan pemangku kepentingan, dan tuntutan dari organisasi profesi yang mengharapkan lulusan berstandar internasional. Secara nasional, aturan-aturan yang tertuang pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi, dan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 20 (3) bahwa Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi; PP RI No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dan PP RI No 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, pasal 85 (3) bahwa Pendidikan tinggi dapat menyelenggarakan program diploma pada pendidikan vokasi, sarjana, magister dan doktor pada pendidikan akademik dan spesialis dan atau profesi pada pendidikan profesi. Semua peraturan diatas menjadi pedoman umum penyusunan kurikulum Pendidikan Ners.
5
Penyusunan materi oleh tim perumus kurikulum berdasarkan kurikulum pendidikan ners AIPNI tahun 2010, hasil analisis dan visi dan misi Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Unand bekerja sama dengan organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Disamping itu, tuntutan dari stakeholder: masyarakat, rumah sakit, puskesmas, departemen kesehatan dan organisasi/institusi pelayanan kesehatan lainnya terhadap tampilan perawat profesional, digunakan oleh penyusun kurikulum sebagai landasan pengembangan profil Ners di masyarakat. Kompetensi yang harus dimiliki lulusan terdiri atas kompetensi hard skills dan soft skills. Kompetensi hard skills terkait penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan tehnis yang berhubungan dengan bidang ilmu keperawatan, sedangkan kompetensi soft skills yang harus dimiliki oleh seorang Ners adalah : tanggung jawab dan tanggung gugat, empati, berfikir kritis, disiplin, leadership (kepemimpinan), kreatif dan inovatif, inisiatif, komunikatif, dapat bekerja dalam tim, antusias, bersikap asertif, dapat mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan, tanggap, ikhlas, teliti, percaya diri, berprilaku etis, mampu memecahkan permasalahan keperawatan, mempunyai jiwa entrepreneurship, menghargai hasil karya orang lain, altruistik, lifelong learning, conscience, dan mampu mengambil resiko (risk taking), dibawah pengawasan supervisor klinik. Berdasarkan latar belakang di atas dan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan, tersusunlah kurikulum pendidikan program Sarjana Keperawatan berbasis kompetensi tahun 2012 yang dapat dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan Ners di Fakultas Keperawatan Unand, dengan tahapan dan langkah yang diharapkan dapat menjamin kualitas lulusan sehingga mampu berkompetisi secara global. B. Tujuan Kurikulum ini disusun dengan tujuan memberikan pedoman dalam penyelenggaraan program pendidikan ners khususnya di tahap akademik (S1) dengan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi di Fakultas Keperawatan Unand untuk dapat menghasilkan ners yang cerdas, kompetitif dan komprehensif. C. VISI dan MISI 1. Visi Menjadi program studi Ners terkemuka dan bermartabat dalam bidang keperawatan profesional berbasis riset dengan kemitraan masyarakat pada tingkat nasional dan internasional tahun 2022
6
2. Misi 1. Melaksanakan pendidikan Ners profesional yang unggul, terkemuka dan bermartabat dengan kemitraan masyarakat. 2. Melaksanakan penelitian keperawatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang berfokus pada upaya pemberdayaan masyarakat. 3. Berperan serta dalam penerapan ilmu keperawatan melalui pengabdian kepada masyarakat dengan kerjasama dalam dan luar negeri. 4. Berperan serta dalam pengembangan ilmu keperawatan melalui menjalin kerjasama dengan institusi lain meliputi asosiasi profesi, asosiasi pendidikan, institusi pendidikan lain didalam dan diluar negeri dan pemerintah. 3. Tujuan 1. Meningkatkan mutu lulusan Ners yang berkarakter dan bermartabat, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan sesuai profil perawat nasional Indonesia. 2. Meningkatkan dukungan untuk mahasiswa dalam rangka pemerataan dan perluasan akses pendidikan. 3. Meningkatkan mutu penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang bermitra dengan masyarakat. 4. Meningkatkan mutu dan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 5. Meningkatkan mutu tata kelola yang baik di layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta kerjasama. 6. Meningkatkan jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai lembaga pemerintah/swasta di dalam dan luar negeri. 4. Sasaran Sasaran Bidang Pendidikan: 1.1.
Terlaksananya proses belajar dan mengajar yang bermutu dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
1.2.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas staf akademik
1.3.
Meningkatnya kualitas input, soft skills dan daya saing mahasiswa
1.4.
Tercapainya penguatan kurikulum dan proses pembelajaran yang terintegrasi dan berkualitas
1.5.
Meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendapat pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
7
Sasaran Bidang Penelitian: 2.1.
Meningkatnya keterlibatan jumlah dosen dalam melaksanakan penelitian dan jumlah penelitian yang bermutu
2.2.
Meningkatnya kualitas riset, kinerja penelitian dan publikasi hasil penelitian di jurnal nasional dan internasional
2.3.
Meningkatnya hasil penelitian dosen yang mendapat hak paten
Sasaran Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama: 3.1.
Meningkatnya jumlah dan kualitas pengabdian kepada masyarakat
3.2.
Meningkatnya pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dapat menggerakkan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sasaran Bidang Kerjasama: 4.1.
Terselenggaranya kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak baik di dalam maupun luar negeri
4.2.
Meningkatnya jumlah kontrak kerjasama untuk pengembangan prodi.
8
2. KERANGKA KONSEP PROGRAM PENDIDIKAN NERS Pendidikan
Ners
merupakan
pendidikan
akademik-profesional
dengan
proses
pembelajaran menekankan pada tumbuh kembang kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang
akademisi dan profesional. Landasan tumbuh kembang kemampuan ini
merupakan kerangka konsep pendidikan yang meliputi falsafah keperawatan sebagai profesi, dan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan mempengaruhi isi kurikulum dan pendekatan utama dalam proses pembelajaran 1. Falsafah Keperawatan Bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya pelayanan kesehatan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945.
Bertolak dari
pandangan ini keperawatan
meyakini paradigma
dengan empat konsep dasar yaitu manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan. a. Manusia. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan yang utuh dan unik dari bio-psiko-sosio-spiritual dan kulltural. Untuk dapat melangsungkan kehidupannya, kebutuhan manusia harus terpenuhi secara seimbang yang mencakup bio-psiko-sosio-spiritual-kultural. Manusia mempunyai siklus kehidupan meliputi: tumbuh kembang dan memberi keturunan, kemampuan mengatasi perubahan dunia dengan menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun didapat pada dasarnya bersifat biologis, psikologis,
sosial,
spiritual
dan
kultural,
kapasitas
berfikir,
belajar,
bernalar,
berkomunikasi, mengembangkan budaya dan nilai-nilai. Manusia berorientasi kepada waktu, mampu berjuang untuk mencapai tujuan dan mempunyai keinginan untuk mewujudkan diri, selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan melalui interaksi dengan lingkungannya dan berespon secara positif terhadap perubahan lingkungan melalui adaptasi dan memperbesar potensi untuk meningkatkan kapasitas kemampuannya. Manusia selalu mencoba mempertahankan kebutuhannya melalui serangkaian peristiwa antara lain belajar, menggali serta menggunakan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi, keterbatasannya, untuk terlibat secara aktif dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
9
Dengan demikian manusia dalam keperawatan menjadi sasaran pelayanan keperawatan yang disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang selalu dapat berubah untuk mencapai keseimbangan terhadap lingkungan disekitarnya melalui proses adaptasi. b. Lingkungan Lingkungan dalam keperawataan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia yang mencakup lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam manusia itu sendiri mencakup; faktor genetik, maturasi biologi, jenis kelamin, emosi (psikologis), dan predisposisi terhadap penyakit serta faktor perilaku. Adapun yang dimaksud lingkungan ekternal adalah lingkungan disekitar manusia mencakup lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural dan spiritual. Lingkungan eksternal diartikan juga sebagai lingkungan masyarakat yang berarti: kumpulan individu yang terbentuk karena interaksi antara manusia, budaya dan aspek spiritual yang dinamis, mempunyai tujuan dan sistem nilai serta berada dalam suatu hubungan yang bersifat saling bergantung yang terorganisir. Masyarakat adalah sistem sosial dimana semua orang berusaha untuk saling membantu
dan saling melindungi agar kepentingan bersama dalam hubungannya
dengan lingkungan dapat mencapai tingkat pemenuhan
kebutuhan dasar secara
optimal. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan lingkungan secara dinamis dan mempunyai kemampuan
berespon terhadap lingkungan yang akan
mempengaruhi derajat kesehatannya.
c. Sehat. Sehat adalah suatu keadaan dalam rentang sehat-sakit yang dapat diartikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi sesuai undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
1 0
Sehat adalah tanggung jawab individu yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
seperti dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945. oleh
karena itu harus dipertahankan dan ditingkatkan melalui
upaya-upaya promotif,
preventif dan kuratif. Sehat ditentukan oleh kemampuan individu, keluarga, kelompok atau komunitas untuk membuat tujuan yang realistik serta kemampuan untuk menggerakkan energi serta sumber- sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Sehat dilihat dari berbagai tingkat yaitu tingkat individu, keluarga, komunitas dan tingkat masyarakat. d. Keperawatan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia sejak fertilisasi sampai akhir hayat. Lingkup keperawatan meliputi promosi kesehatan, mencegah sakit, memberi asuhan pada orang sakit dan yang mengalami ketidak mampuan serta mendampingi klien saat sakaratul maut dengan bermartabat. Peran kunci perawat lainnya adalah memberikan advokasi pada klien, memberikan lingkungan yang aman, meningkatkan kemampuan profesional melalui penelitian dan menggunakan hasil penelitian, berpartisipasi didalam kebijakan manajemen sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan. 2. Keperawatan Sebagai Profesi. Pada lokakarya Nasional (1983) yang merupakan awal diterimanya profesionalisme keperawatan di Indonesia, mendefinisikan:” keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu
dan
kiat
keperawatan,
berbentuk
pelayanan
bio-psiko-sosio-spiritual
yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Keperawatan adalah
suatu
profesi yang mengabdi kepada
manusia dan
kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan klien diatas kepentingannya sendiri,
1 1
suatu bentuk pelayanan/ asuhan yang bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, serta menggunakan kode etik keperawatan
sebagai
tuntunan
utama
dalam
melaksanakan
pelayanan/
asuhan
keperawatan. Pernyataan tersebut diperjelas dengan pandangan berbagai pakar keilmuan keperawatan tentang pengertian keperawatan antara lain sebagai berikut : Virginia Henderson (1960) mendefinisikan keperawatan secara fungsional sebagai berikut. ”The unique function of the nurse is to assist the individual, sick or well, in the performance of those activities contributing to health or its recovery or to a peaceful death that the would perform unaided if he had the strength, will, or knowledge. This unique function of the nurse is a helping art, it is also a science” Martha E Roger (1970) mendefinisikan keperawatan sebagai berikut ; “Nursing is humanistic science dedicated to compassionate concern for maintaining and promoting health, preventing illness, caring for rehabilitating the sick and disable. Nursing is a learn profession that both a science and art “ Selanjutnya Henderson (1978) menyatakan bahwa: ”Nursing is primarily assisting the individual (sick or well) in the performance of those activities contributing to health, or is recovery or to peacefull death that he would perform unaided if he had the necessary strength, or knowledge. It is likewise the unique contribution of nursing to help the individual to be independent of such assistance as soon as possible” International
Council of Nurses (2007) mendefinisikan; “Nursing encompasses
autonomous and collaborative care of indivuals of all ages, families, groups and communities, sick or well and in
all settings. Nursing includes the promotion of health,
prevention of illness, and the care of ill, disable and dying people. Advocacy, promotion of safe environment, research, participation in shaping health policy and in patient and health system management, and education are also key nursing roles “ Tingkat pemahaman tentang keperawatan sebagai profesi akan tercermin antara lain pada langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan dan pembinaan pelayanan/ asuhan
keperawatan
kepada
masyarakat.
Berbagai
jenjang
pelayanan/asuhan
keperawatan harus dikembangkan, mencakup pelayanan/asuhan keperawatan primer, sekunder, dan tertier. Rujukan keperawatan dikembangkan dan dilaksanakan secara efektif
1 2
dan efisien sesuai dengan ketenagaan dan fasilitas kesehatan/keperawatan yang ada baik rujukan keperawatan yang bersifat intra institusi maupun rujukan yang bersifat inter institusi pelayanan kesehatan. Berbagai sifat pelayanan/asuhan keperawatan baik yang bersifat saling
bergantung
antara
pelayanan/asuhan
profesional
(interdependen),
maupun
pelayanan/asuhan yang bersifat mandiri (independen) dapat dilaksanakan sesuai dengan hakikat keperawatan sebagai profesi. 3. Keperawatan sebagai Pelayanan Profesional. Sifat dan hakikat pelayanan/ asuhan keperawatan bertujuan untuk tercapainya kemandirian klien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya secara optimal. Pelayanan keperawatan kepada klien dilaksanakan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan baik di klinik maupun di komunitas. Sebagai pelayanan profesional, keperawatan mempunyai karakteristik sebagai berikut (Schein E H 1972) : a. Para profesional terikat dengan pekerjaan seumur hidup yang merupakan penghasilan sumber utama. b. Mempunyai motivasi kuat atau panggilan sebagai landasan bagi pemilihan karier profesionalnya, dan mempunyai komitmen seumur hidup yang mantap terhadap kariernya. c. Memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap dan kokoh serta ketrampilan khusus yang diperolehnya melalui pendidikan dan latihan yang lama. d. Berorientasi kepada pelayanan menggunakan keahlian demi kebutuhan klien. e. Pelayanan yang diberikan kepada klien didasarkan pada kebutuhan objektif klien. f.
Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien dari pada klien sendiri, mempunyai otonomi dalam mempertimbangkan tindakannya.
g. Membentuk perkumpulan profesi yang menetapkan kriteria penerimaan, standar pendidikan, perizinan atau ujian masuk formal, jalur karier dalam profesi dan batasan kewenangan profesi. h. Mempunyai kekuatan dan status dalam bidang keahlian dan pengetahuan mereka dianggap khusus. i.
Dalam menyediakan pelayanan
tidak diperbolehkan memasang advertensi atau
mencari klien.
1 3
4. Konsep yang menjadi landasan dan akan mempengaruhi isi kurikulum. Program pendidikan ners dikembangkan berlandaskan pada kegiatan dan proses pendidikan berbasis kompetensi dengan harapan menghasilkan ners yang memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku profesional, berlandaskan pada aspek etik dan legal profesi, serta menguasai IPTEK agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan menjamin pelayanan aman serta akuntabel. Konsep yang menjadi landasan dan akan mempengaruhi isi dari kurikulum adalah: a. Paradigma Keperawatan Paradigma keperawatan sebagai keyakinan dan cara pandang berbagai konsep yang mendasari keperawatan. b. Etika Keperawatan Etika adalah suatu prinsip dan metode yang sistematik untuk membedakan antara yang benar dari yang salah, antara yang baik dari yang buruk. Budaya, teknologi, agama / kepercayaan, dan perbedaan ekonomi menjadi dasar untuk penetapan keputusan terkait dengan masalah etik. Konsep etika keperawatan meliputi praktik keperawatan yang berdasarkan pada pemikiran kritis dan reflektif mengenai tanggung jawab dan kewajiban seorang ners terhadap klien. c. Keberagaman Budaya Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, seorang ners haruslah memperhatikan aspek keberagaman budaya. Hal ini menjadi dasar pemikiran bahwa setiap klien itu adalah individu yang unik. Cultural care diversity mengacu pada keberagaman dan/atau perbedaan dalam gaya hidup, kepercayaan yang dianut, serta simbol, pola dan arti dalam pengasuhan yang berhubungan dengan ekspresi terhadap pelayanan kesehatan kepada klien antara ners sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan. d. Hubungan Ners - Klien Hubungan ners-klien adalah suatu hubungan interpersonal yang profesional dan terapeutik dengan tujuan memenuhi kebutuhan klien. Hubungan profesional ners dan klien didasarkan pada pemahaman bahwa klien adalah orang yang paling tepat untuk membuat keputusan. Peran utama tim kesehatan adalah memfasilitasi dan memberdayakan potensi internal klien. Dengan demikian, hubungan yang terjadi haruslah menguntungkan klien dan tidak memiliki efek yang negatif bagi klien.
1 4
e. Caring (Pengasuhan) Caring adalah proses interpersonal yang menunjukkan pola atau bentuk yang berhubungan dengan orang lain dalam memfasilitasi perkembangan seseorang. Tema konseptual caring ini mengandung tingkat pemahaman peserta didik selama proses pendidikan terhadap keberadaan klien yang sedang mengalami satu atau beberapa masalah kesehatan. Sudut pandang peserta didik dilatih dan ditumbuhkan untuk menjadi lebih luas dalam memahami klien bukan hanya sekedar individu unik namun juga individu yang memiliki variasi individualitas secara fisik, psikologis, budaya, tingkat spiritualitas dan keyakinan terhadap aspek yang lebih tinggi dan yang diyakini telah menghidupinya. Diharapkan, melalui proses pembelajaran menghadapi klien dengan sikap dan perilaku caring, maka lulusan nantinya dapat memberikan pelayanan yang lebih manusiawi dengan selalu memperhitungkan harga diri dan martabat klien. 5.
Pendekatan Utama dalam Proses Pembelajaran Untuk mencapai tujuan kurikuler, diperlukan beberapa pendekatan utama dalam
proses
pembelajaran yaitu : (a) Menyelesaikan masalah secara ilmiah (b) Pembelajaran
berfokus pada
peserta didik (c) Berorientasi pada kebutuhan masyarakat, dan (d)
Berorientasi ke masa depan. a. Menyelesaikan Masalah secara Ilmiah Kemampuan menyelesaikan masalah secara ilmiah (scientific problem solving) pada peserta didik ditumbuhkan dan dibina sejak dini melalui rangkaian berbagai bentuk pengalaman pembelajaran secara terintegrasi. Hal ini merupakan landasan utama untuk menumbuhkan dan membina kemampuan memahami dan menerapkan proses keperawatan yang merupakan metode utama yang digunakan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
Proses
keperawatan
merupakan
salah
satu
metode
pendekatan dalam penyelesaian masalah secara ilmiah, yang mulai dari pengkajian, menetapkan
diagnosa
keperawatan,
merencanakan
tindakan
keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan, sampai dengan evaluasi dan menetapkan tindak lanjut. Secara terintegrasi ditumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis, penalaran ilmiah, berpikir alternatif dan kemampuan pengambilan keputusan secara benar.
1 5
b. Belajar Aktif dan Mandiri Kemauan dan kemampuan belajar aktif dan mandiri dibina sejak dini pada awal pendidikan guna meningkatkan kemampuan dalam mengarahkan belajar sendiri, dan ditingkatkan secara bertahap sampai akhir pendidikan. Berbagai bentuk pengalaman belajar dirangkai dan dilaksanakan secara terarah sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan kemampuan belajar secara terus menerus sesuai asas belajar sepanjang hayat dan hakikat profesi keperawatan. Kemandirian dalam belajar dan kemampuan memutuskan kondisi belajar yang optimal senantiasa harus di fasilitasi dan ditingkatkan. c. Pengalaman Belajar di Masyarakat Pengalaman belajar di masyarakat merupakan masa adaptasi profesional. Melalui pengalaman belajar di tatanan klinik dan pengalaman belajar lapangan di komunitas, peserta didik mendapat kesempatan untuk berlatih bekerja di masyarakat, melakukan sosialisasi professional, mengambil keputusan klinik, lebih peka dan mampu
mengidentifikasi
berbagai
masalah
keperawatan
yang
dihadapi
di
masyarakat. Disamping itu ia terlatih dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang dihadapi klien, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan maju, serta memanfaatkan berbagai sumber dan kemampuan yang ada di masyarakat. Sikap dan kemauan professional seorang ners dituntut untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat, ditumbuhkan dan dibina sepanjang proses pendidikannya melalui berbagai bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan dan dikembangkan di masyarakat. d. Berorientasi ke Masa Depan Program pendidikan ners selalu mengorientasikan peserta didik pada perkembangan ke masa depan dengan mengikuti perkembangan profesi, perkembangan IPTEK, trends dan isu kesehatan, dan tuntutan kebutuhan masyarakat, sehingga mereka tidak tertinggal oleh perkembangan global. 6.
Tujuan Pendidikan Program Studi Mendidik mahasiswa melalui proses belajar mengajar sehingga memiliki sikap dan kemampuan sebagai berikut: a. Menguasai sains, keterampilan dan seni dalam bidang keperawatan sehingga mampu
menemukan,
memahami,
1 6
menjelaskan,
dan
merumuskan
cara
penyelesaian masalah keperawatan pada individu, keluarga, dan komunitas sebagai klien. b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan keperawatan dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama. c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahlian keperawatan maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat. d. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan.
1 7
3.
KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN/ NERS DI INDONESIA
Kurikulum inti program pendidikan ners terdiri dari kurikulum Sarjana Keperawatan dan kurikulum profesi yang dikembangkan berdasarkan profil lulusan yang diharapkan, kompetensi yang harus dimiliki dan dilengkapi dengan bahan kajian yang terkandung dalam mencapai kompetensi tersebut. A. Profil Lulusan Sarjana Keperawatan/ Ners Profil lulusan merupakan langkah dasar dalam menyusun sebuah kurikulum berbasis kompetensi. Profil lulusan pendidikan ners telah dibuat berdasarkan hasil lokakarya yang melibatkan stakeholder (masyarakat, rumah sakit, puskesmas, departemen kesehatan dan organisasi/institusi pelayanan kesehatan lainnya, termasuk organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terhadap tampilan ners profesional yang diharapkan di masyarakat. Tugas, peran dan ruang lingkup pekerjaan menjadi pokok bahasan dalam penyusunan profil. Profil lulusan Sarjana Keperawatan/ Ners : a. Care Provider (Pemberi asuhan keperawatan) *) b. Community Leader (Pemimpin di komunitas) c. Educator (Pendidik) d. Manager (Pengelola) e. Researcher (Peneliti Pemula) Keterangan *: Sarjana Keperawatan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan asuhan keperawatan. B. Kompetensi Dan Elemen Kompetensi Lulusan Program Pendidikan Sarjana Keperawatan/ Ners Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar, serta Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi, sehingga kurikulum pendidikan sarjana keperawatan dan program profesi disusun dengan elemen kompetensi sebagai berikut:
1 8
1. Landasan Kepribadian. 2. Penguasaan Ilmu dan Keterampilan 3. Kemampuan Berkarya 4. Sikap dan Perilaku Dalam Berkarya 5. Pemahaman Kaidah Berkehidupan Bermasyarakat. Tabel 1 Komposisi Pengembangan Kurikulum Institusi Pendidikan Sarjana Keperawatan KURIKULUM INTI ELEMEN KOMPETENSI
KURIKULUM INSTITUSIONAL
Kompetensi
Kompetensi
Kompetensi
Utama
Pendukung
Lainnya
51 SKS
4 SKS
(35,4%)
(2,8%)
1. Landasan Kepribadian 2. Penguasaan Ilmu dan
89 SKS
Keterampilan
(61,8%)
3. Kemampuan Berkarya
Sesuai dengan
4. Sikap dan Perilaku
kurikulum
Dalam Berkarya
pendidikan Ners
5. Pemahaman Kaidah
yang ditetapkan oleh AIPNI 2010.
Berkehidupan Bermasyarakat
Kompetensi
pendukung
dan
kompetensi
lainnya
ditetapkan
oleh
institusi
penyelenggara program studi. C. Rumusan Kelompok Kompetensi 1. Kompetensi Utama Kompetensi utama merupakan kemampuan untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri program studi. Untuk mencapai kompetensi utama pendidikan Sarjana Keperawatan di implementasikan dalam komposisi pengembangan kurikulum institusi pendidikan sarjana keperawatan (144 SKS) yaitu 61,8% disediakan sebagai kurikulum inti (89 SKS), sesuai dengan kurikulum pendidikan tahap akademik (Pendidikan Sarjana Keperawatan) yang ditetapkan oleh AIPNI 2010.
1 9
2. Kompetensi Pendukung Kemampuan yang gayut dan dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas Program Studi S1 Keperawatan FKep Unand (35,4%). 3. Kompetensi lainnya Kemampuan yang ditambahkan agar dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan Perguruan Tinggi (2,8%). D. Kaitan profil dengan kompetensi lulusan Untuk mencapai profil lulusan Sarjana Keperawatan, perlu ditentukan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Sarjana Keperawatan. Dibawah ini terlihat kaitan profil dengan kompetensi lulusan. Tabel 2. Kaitan profil dengan kompetensi lulusan Kompetensi yang seharusnya dipunyai oleh lulusan Profil 1. Professional
Kompetensi
Kompetensi
Kompetensi
Utama
Pendukung
Lainnya
a. Melakukan
Care Provider
komunikasi
(Pemberi
secara efektif
pelayanan keperawatan
a. Mampu a. Mampu
menerapkan
menunjukkan
bahasa asing
keunggulan
dalam
menerapkan
dalam
meningkatkan
aspek etik dan
pemberian
profesionalisme
legal dalam
asuhan yang
dan daya saing
praktek
menggunakan
keperawatan
pendekatan
berkontribusi
terapi alternatif
dalam asuhan
melaksanakan
dan
keperawatan
asuhan
komplementer
terkait isu-isu
b. Mampu
c. Mampu
keperawatan
b. Mampu
global
professional di tatanan klinik dan komunitas
2 0
d. Mampu menjalin hubungan interpersonal e. Mampu mengembangka n profesionalisme secara terus menerus atau belajar sepanjang hayat 2. Community
a. Mampu
Leader
melaksanakan
(Pemimpin di
asuhan
komunitas)
keperawatan professional di tatanan klinik dan komunitas a. Melaksanakan
3. Educator (Pendidik)
pendidikan kesehatan a. Mampu
4. Manager (Pengelola)
a. mampu
mengaplikasikan
membangun
kepemimpinan
kemitraan yang
dan manajemen
bermartabat
keperawatan
melalui inovasi dalam keperawatan
5. Researcher
a. Mampu
(Peneliti
melakukan
Pemula)
penelitian sebagai peneliti pemula
2 1
E. Kompetensi Lulusan Program Pendidikan Sarjana Keperawatan Untuk menjamin kualitas lulusan agar dapat berkompetisi secara global diperlukan patokan dalam penentuan kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang harus dikuasai oleh sarjana keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. Kompetensi-kompetensi ini dijabarkan kedalam unit kompetensi. 1. Kompetensi Sarjana keperawatan: Kompetensi utama untuk lulusan pendidikan sarjana keperawatan disusun sesuai dengan kompetensi utama yang disepakati dalam AIPNI 2010, seperti dibawah ini: a. Melakukan komunikasi secara efektif b. Melaksanakan pendidikan kesehatan c. Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan*) d. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di tatanan klinik dan komunitas*) e. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan*) f.
Mampu menjalin hubungan interpersonal
g. Mampu melakukan penelitian sebagai peneliti pemula h. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau belajar sepanjang hayat. Kompetensi Penunjang i.
Mampu berkontribusi dalam asuhan keperawatan terkait isu-isu global.
j.
Mampu menerapkan bahasa asing dalam meningkatkan profesionalisme dan daya saing
Kompetensi lainnya k. Mampu menunjukkan keunggulan dalam pemberian asuhan yang menggunakan pendekatan mitra dengan masyarakat. l.
Mampu membangun kemitraan yang bermartabat melalui inovasi dalam keperawatan.
2 2
G. Soft skills Dalam rangka meningkatkan daya saing dan profesionalisme lulusan, PSIK FK Unand menetapkan softskill yang harus dimiliki dan ditampilkan oleh mahasiswa selama proses pembelajaran. Daftar softskills dan definisi operasional adalah sebagai berikut: 1. 2. 3.
Kreatif dan
Kemampuan mengembangkan ide, karya, pendapat yang
inovatif
berbeda
Komunikasi
Kemampuan individu untuk menyampaikan pesan-informasi
efektif
dengan jelas, ringkas, akurat serta tepat sasaran
Tekun
Bersungguh-sungguh, rajin dan konsisten untuk mengerjakan suatu pekerjaan
4.
Berfikir kritis
Menganalisa dari berbagai aspek secara tepat dan logis
5.
Kerjasama
Melakukan pekerjaan di dalam kelompok untuk mencapai satu tujuan yang sama secara serasi/harmonis/selaras
6.
Disiplin
Mampu menyelesaikan tugas, fungsi dan tanggung jawab dengan tepat sasaran dan waktu
7.
Assertif
Tingkah laku yang penuh ketegasan, pernyataan tentang perasaa, keinginan dan kebutuhan pribadi, kemudian menunjukkan pada orang lain dengan penuh percaya diri
8.
Tanggung
Menyelesaikan semua pekerjaan sesuai atau diatas standar yang
jawab/gugat
telah ditetapkan dan mau menanggung resiko terjhadap pekerjaan yang telah dikerjakan
9.
Percaya diri
Yakin dengan kemampuan diri sendiri dan memiliki pengharapan yang realistis
10.
Sabar
Kemampuan untuk mengendalikan diri dan emosi secara baik
11.
Iklas
Menerima apa adanya dan mampu melakukan sesuatu tanpa pamrih dan hanya mengharapkan pahala dari tuhan yme
12.
Jiwa
Mampu mengelola dan membuat keputusan secara meyakinkan
kepemimpinan untuk diri sendiri maupun untuk orang lain 13.
Teliti
Berusaha melakukan pekerjaan tanpa kesalahan (dengan kesalahan sangat minimal)
14.
Empati
Kemampuan untuk mngenali, memahami dan merasakan perasaan orang lain
15.
Inisiatif
Kemampuan untuk memulai atau meneruskan suatu perbuatan dengan penuh energi tanpa petunjuk dari orang lain atau atas kehendak sendiri
2 3
16.
Antusias
Keadaan yang menginspirasi seseorang dengan penuh semangat melaksanakan tugas-tugas yang ditangani
17.
Tanggap
Cepat dapat mengetahui dan menyadari gejala yang timbul
18.
Kewirausahaa
Jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara
n
ilmu dan kemampuan pasar
Problem
Kemampuan untuk menyelesaikan masalah
19.
solving 20.
Berperilaku
Bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
etis
masyarakat
21.
Menghargai
Suatu sikap menghormati dan memandang penting
22.
Altruistic &
Keinginan untuk berbuat baik terhadap orang lain.
humanistic
Memperlakukan orang lain dengan nilai-nilai kemanusiaan
Lifelong
Membangun pengetahuan dan keterampilan secara terus-
learning
menerus sepanjang hayat
Berani
Kemampuan mengambil keputusan dengan memperhatikan
mengambil
segala resiko
23. 24.
keputusan 25.
Mandiri
Tidak tergantung pada orang lain dalam mencapai tujuan
H. Struktur Kurikulum Sarjana Keperawatan Kurikulum Program Pendidikan Sarjana Keperawatan ditetapkan dengan mengacu kepada 60% kurikulum inti, yaitu 87 SKS ( dari 144 SKS ) terdiri dari 70 % pengetahuan teori dan 30 % penerapan praktik (laboratorium, tatanan klinik dan komunitas ), dengan masa studi 4 tahun ( 8 semester ). Pengembangan kurikulum institusi disesuaikan dengan visi dan misi institusi yang mencirikan kekhasan dari institusi tersebut dengan memasukkan 20 % isu-isu global ( Misal: Perawatan HIV/AIDS, Flu Burung, SARS, Disaster, Perawatan Trauma, IT, Entrepreuner, Bahasa Asing ) dan muatan lokal 20 % sesuai dengan keunggulan institusi. Hal ini diwujudkan melalui penanmbahan mata kuliah ataupun penambahan SKS pada mata kuliah pada kurikulum inti. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK), dengan pola struktur terintegrasi sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan untuk menggabungkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang relevan masalah kesehatan yang dihadapi.
2 4
dengan
Tujuan struktur kurikulum terintegrasi adalah untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi guru bagi dirinya, membantu
peserta didik belajar
aktif, mengkaji
kemampuan diri sendiri, belajar berdasarkan kemampuan diri sendiri, dan belajar mandiri. Dalam kurikulum terintergrasi beberapa bahan kajian dikelompokkan menjadi satuan mata kuliah untuk mencapai beberapa sub unit kompetensi. Setiap sub unit kompetensi mempunyai bobot satu (1) satuan kredit semester (SKS).
2 5
I.
Kelompok Ilmu, Cabang Ilmu dan Beban Studi Pendidikan tahap akademik sarjana keperawatan diselesaikan setelah menyelesaikan sejumlah 144 SKS termasuk mata kuliah wajib yaitu Agama, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Ilmu Sosial Budaya. Pengembangan kurikulum menggunakan pendekatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia, dengan pengelompokan mata kuliah didasarkan pada UU Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003. Pengelompokan Mata Kuliah pada program A (SMU) adalah sebagai berikut:
No
Pengelompokan Mata
Mata Kuliah
Kode
Semester
Agama
MPK101
I
Kuliah
1 2
Mata Kuliah Pengembangan
Bahasa Indonesia
MPK102
I
3
Kepribadian (MPK)
Pendidikan Kewarganegaraan
MPK103
I
4
Ilmu Sosial Dasar
MPK104
II
5
Ilmu Dasar Keperawatan I
MKK111
I
6
Ilmu Dasar Keperawatan II
MKK113
II
7
Mata Kuliah Keilmuan dan
Ilmu Keperawatan Dasar I
MKK116
I
8
Keterampilan (MKK)
Ilmu Keperawatan Dasar II
MKK114
I
9
Ilmu Keperawatan Dasar III
MKK115
II
10
Biostatistik
MKK311
V
11
Manajemen Keperawatan
MPB321
V
MPB421
VII
MPB422
VII
MPB423
VIII
Kardiovaskuler
MKB131
II
Keperawatan Sistem Respirasi
MKB231
III
MKB232
III
Praktik Klinik Keperawatan
12 Mata Kuliah Perilaku 13
Berkarya (MPB)
Komunitas Dasar II Keperawatan Sistem
15
17
Praktek Keperawatan Praktik Klinik Keperawatan
14
16
Dasar I
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
Keperawatan Sistem Imun dan Hematologi
2 6
Keperawatan Sistem
18
Neurobehavior I
MKB233
III
MKB234
III
MKB132
II
MKB235
III
dan Persepsi
MKB236
IV
Keperawatan Sistem Endokrin
MKB237
IV
MKB238
IV
MKB239
IV
Muskuloskeletal
MKB331
V
Keperawatan Sistem Integumen
MKB332
V
Perkemihan
MKB334
VI
29
Keperawatan Sistem Reproduksi
MKB335
VI
30
Riset Keperawatan
MKB333
V
31
Skripsi
MKB431
VII
Keperawatan Komunitas I
MBB241
IV
Keperawatan Komunitas II
MBB341
V
Keperawatan Komunitas III
MBB342
VI
35
Bahasa Inggris I
MKL151
I
36
Keperawatan Informatiks
MKL152
I
Bahasa Inggris II
MKL153
II
Bahasa Inggris III
MKL251
III
39
Promosi Kesehatan
MKL252
III
40
Kewirausahaan
MKL253
IV
Keperawatan HIV/AIDS dan
19
NAPZA Keperawatan Penyakit Infeksi
20
dan Tropis I Keperawatan Penyakit Infeksi
21
dan Tropis II Keperawatan Sistem Sensori
22 23
Keperawatan Sistem
24
Pencernaan Keperawatan Sistem
25
Neurobehavior II Keperawatan Sistem
26 27
Keperawatan Sistem
28
32 33 34
37 38
Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Mata Kuliah Lokal (MKL)
2 7
41
Keselamatan Pasien
MKL254
IV
42
Bahasa Inggris Keperawatan
MKL351
V
43
Perawatan di Rumah
MKL352
VI
44
Terapi Komplementer
MKL353
VI
45
Perawatan Trauma
MKL354
VI
46
Kegawatdaruratan Sistem I
MKL355
VI
47
Kegawatdaruratan Sistem II
MKL451
VII
48
Keperawatan Bencana
MKL452
VIII
49
Kuliah Kerja Nyata
MPB 425
VII
50
Bahasa Arab
MKP161
II
51
Bahasa Jepang
MKP162
II
Kesehatan
MKP361
V
Politik Kesehatan
MKP362
V
52
Mata Kuliah Pilihan (MKP)
Pelayanan Prima dalam
2 8
SEBARAN MATA KULIAH TIAP SEMESTER (PROG. A) PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND Semester I No
Mata Ajar
KODE
SKS
T
Lab
K
1
Agama
MPK101
2
2
-
2
Pendidikan Kewarganegaraan
MPK103
2
2
-
3
Bahasa Indonesia
MPK102
2
2
-
4
Ilmu Dasar Keperawatan 1
MPK111
4
3
1
5
Ilmu Keperawatan Dasar 1
MPK116
3
2
1
6
Ilmu Keperawatan dasar 2
MPK114
3
2
1
7
Bahasa Inggris 1
MKL151
2
2
-
8
Keperawatan Informatiks
MKL152
3
2
1
21
19
4
0
Kode
SKS
T
Lab
K
Jumlah jam/mg = 27
Ket
Semester II No
Mata Ajar
1
Ilmu Sosial Dasar
MPK104
2
2
-
2
Bahasa Inggris 2
MKL153
2
1
1
3
Ilmu Dasar Keperawatan II
MKK113
4
3
1
4
Ilmu Keperawatan Dasar III
MKK115
3
2
1
5
Keperawatan Sistem Kardiovaskuler
MKB131
4
3
1
6
Penyakit Infeksi dan Tropis I
MKB132
4
4
-
7
Elektif
2
-
-
Jumlah jam/mg = 25
21
17
4
0
Kode
SKS
T
Lab
K
Ket
Semester III No
Mata Ajar
1
Keperawatan Sistem Respirasi
MKB231
4
3
1
2
Keperawatan Sistem Imun dan
MKB232
3
2
1
2 9
Ket
Hematologi 3
Keperawatan Sistem Neurobehavior I
MKB233
4
3
1
4
Bahasa Inggris III
MKL251
2
1
1
5
Keperawatan HIV/AIDS & NAPZA
MKB234
4
4
-
6
Penyakit infeksi dan tropis II
MKB235
2
2
-
7
Promosi Kesehatan
MKL252
2
2
-
21
17
4
Kode
SKS
T
Lab
Jumlah jam/mg = 25
Semester IV No
Mata Ajar
1
Keperawatan Sistem Sensori Persepsi
MKB236
2
1
1
2
Keperawatan Sistem Endokrin
MKB237
3
2
1
3
Keperawatan Sistem Pencernaan
MKB238
3
2
1
4
Keperawatan Komunitas I
MBB241
2
2
-
5
Keperawatan Sistem Neurobehavior II
MKB239
4
2
2
6
Kewirausahaan
MKL253
4
3
1
7
Keselamatan Pasien
MKL254
2
2
-
20
14
6
Kode
SKS
T
Lab
Jumlah jam/mg = 26
K
Ket
K
Ket
Semester V No
Mata Ajar
1
Keperawatan Sistem Muskuloskletal
MKB331
2
1
1
2
Keperawatan Sistem Integument
MKB332
2
1
1
3
Keperawatan Komunitas II
MBB341
3
2
1
4
Elektif
2
2
-
5
Riset Keperawatan
MKB333
4
4
-
6
Bahasa Inggris Keperawatan
MKB351
3
3
-
7
Manajemen Keperawatan
MPB321
2
2
-
8
Biostatistik
MKK311
2
2
-
20
17
3
Jumlah jam/mg = 23
3 0
Semester VI No
Mata Ajar
Kode
SKS
T
Lab
1
Keperawatan Sistem Perkemihan
MKB334
2
1
-
2
Keperawatan Sistem Reproduksi
MKB335
4
3
1
3
Keperawatan Komunitas III
MBB342
3
3
4
Perawatan di Rumah
MKL352
2
1
1
5
Kegawatdaruratan Sistem I
MKL355
3
2,5
0,5
6
Terapi Komplementer
MKL353
2
2
-
7
Perawatan Trauma
MKL354
4
3
1
20
16,5
3,5
Kode
SKS
T
Lab 0,5
Jumlah jam/mg = 23,5
K
Ket
K
Ket
-
Semester VII No
Mata Ajar
1
Kegawatdaruratan Sistem II
MKL451
2
1,5
2
Praktik Klinik Keperawatan Dasar I
MPB421
4
-
4
3
Praktek Keperawatan Komunitas
MPB422
3
-
3
4
Skripsi
MKB431
4
-
5
Kuliah Kerja Nyata
4
Jumlah jam/mg = 24,5
17
1,5
4,5
11
SKS
T
Lab
K
1
4 4
Semester VIII
No
Mata Ajar
1
Keperawatan Bencana
MKL452
4
3
2
Praktik Klinik Keperawatan Dasar II
MPB423
4
-
8
3
Jumlah jam/mg = 13
3 1
4 1
4
Ket
Mata Kuliah Pilihan Elektif 1 No
Mata Ajar
SKS
T
1
Bahasa Arab
MKP161
2
2
2
Bahasa Jepang
MKP162
2
2
SKS
T
Lab
K
Ket
Lab
K
Ket
Elektif 2 No
Mata Ajar
1
Pelayanan Prima dalam Kesehatan
MKP361
2
2
2
Politik Kesehatan
MKP362
2
2
3 2
SEBARAN MATA KULIAH TIAP SEMESTER (PROG. B) PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
Semester I
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Mata Ajar
KODE
Keperawatan Dasar I
NKKB 105
Nursing Informatic
NMLB 101
Ilmu Dasar Keperawatan I
NKKB 101
Ilmu Dasar Keperawatan II
NKKB 102
Keperawatan Dasar II
NKKB 106
Interpersonal English
NMLB 102
Etika dan Hukum Keperawatan
NBBB 101
Pendidikan Kesehatan
NPMB 201 Jumlah
SKS 2
PBC
PBD
PBP
Ket
2
2
1
3 3 2
1
2
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
1
1
18
1
12
3
3
SKS
PBC
PBD
PBP
Semester 2 No 1 2 3 4 5 6 7
Mata Ajar
KODE
Manajemen Keperawatan
NPMB 202
2
2
Ilmu Dasar Kep. III
NKKB 203
3
3
Ilmu Dasar Kep. IV
NKKB 204
3
2
1
Kep. Dewasa I
NKBB 201
3
2
1
Keperawatan Anak
NKBB 203
3
2
1
Academic English for Nursing
NMLB 204
2
2
Keperawatan Jiwa
NMLB 203
3
2
1
19
15
4
Jumlah
3 3
Ket
Semester 3 No
Mata Ajar
KODE
SKS
PBC
PBD
PBP
1
Keperawatan Dewasa II
NKBB 302
3
2
1
2
Keperawatan Maternitas
NKBB 305
3
2
1
3
Disaster Nursing
NKBB 306
3
2
1
4
Keperawatan Gawat Darurat
NKBB 304
3
2
1
5
Keperawatan Komunitas
NKBB 308
3
2
1
6
Keperawatan Keluarga
NKBB 309
2
2
7
Keperawatan Gerontik
NKBB 307
2
2
NKBB 302
4
4
23
18
8
Skripsi
Jumlah
3 4
5
Ket
Mata Kuliah
: Agama
Beban Studi
: 2 SKS ( 2 Teori)
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Agama merupakan mata kuliah yang terkait dengan kenyakinan yang melandasi manusia untuk bersikap dan bertindak toleran dalam kehidupan sosial khususnya kerjasama antar umat beragama dimasyarakat. Fokus pada pemahaman konsep-konsep agama dan kehidupan beragama di Indonesia. Penekanannya pada nilai kehidupan beragama yang diterapkan dalam melaksanakan peran perawat sebagai pemberi asuhan, pemenuhan kebutuhan spiritual klien, peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan nilai/keyakinan klien, dan peran sebagai pendidik untuk memberikan pendidikan spiritualitas klien dalam melakukan pengelolaan kebutuhan spiritualitas klien baik diklinik maupun dimasyarakat. Tujuan Mata Kuliah : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami konsep agama dan prinsip kehidupan beragama sebagai landasan dalam melaksanakan praktik profesi. Bahan Kajian : 1.
Konsep agama dan kehidupan beragama
2.
Nilai dan keyakinan beragama
3.
Dimensi beragama
4.
Dimensi sosial keagamaan
5.
Spiritual Care
3 5
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini memperalajari bahasa Indonesia dalam ilmu keperawatan dengan menekankan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, berlandaskan pada konsep etika dalam berbahasa. Tujuan Mata Kuliah
:
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu : 1. Menggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi 2. Membuat tulisan dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar 3. Membuat resume dalam bahasa Indonesia dari satu topik bahasan Bahan Kajian
:
1. Tata bahasa Indonesia 2. Keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia 3. Cara membuat resume berbahasa Indonesia
3 6
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Fokus dari mata kuliah ini adalah pemahaman tentang kehidupan berdemokrasi, kebijakan publik, hubungan antar manusia, hubungan antar warganegara, wawasan nusantara yang relevan dengan praktik keperawatan professional sebagai dasar perawat dalam menjalankan
perannya
dalam
memberikan
asuhan
keperawatan
profesional,
mengidentifikasi permasalahan terkait dengan hak azasi manusia dan kebijakan publik. Tujuan Mata Kuliah
:
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami prinsip pendidikan kewarganegaraan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan praktik profesi. Bahan Kajian
:
1.
Demokrasi
2.
Kebijakan publik
3.
Otonomi daerah
4.
Hubungan antar manusia
5.
Wawasan nusantara
6.
Identitas nasional
7.
Good governance
8.
Geostrategi
9.
Politik strategi nasional
10. Negara dan konstitusi
3 7
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah menggambarkan sosial budaya dan pengaruhnya terhadap gaya hidup dan status kesehatan. Mata kuliah ini membahas tentang disiplin sosial budaya, politik ekonomi yang berkaitan dengan kesehatan, sistem pelayanan kesehatan dan kemajuan IPTEK di bidang kesehatan yang sesuai dengan berbagai sosial budaya untuk mempromosikan kesehatan yang akan digunakan dalam pengelolaan keperawatan. Tujuan Mata Kuliah : Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta didik mampu : 1. Memahami disiplin ilmu sosial budaya dasar terutama ilmu sosiologi, antropologi dan ilmu sosial lain seperti politik dan ekonomi 2. Memahami konsep dasar tentang masyarakat dan kebudayaan 3. Memahami konsep dasar kelompok sosial, organisasi serta institusi sosial lain Bahan Kajian : 1. Dasar-dasar ilmu sosial dan antropologi 2. Konsep dasar sosial budaya masyarakat. 3. Perubahan sosial dan budaya, komunikasi antar bangsa. 4. Pengaruh sosial budaya dan ekonomi terhadap prilaku kesehatan. 5. Nilai sosial budaya, politik dan implikasi privasi dan kerahasiaan 6. Nilai keilmuan yang terkait kesehatan dan keperawatan
3 8
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan I Beban Studi
: 4 SKS
DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini membahas tentang berbagai mekanisme didalam tubuh manusia mulai dari tingkat sel sampai dengan tingkat organisme untuk mempertahankan kehidupan yang mencakup berbagai konsep dan prinsip biologi, anatomi, fisiologi, biokimia dan fisika yang terjadi dalam tubuh manusia sesuai tumbuh kembang. . KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mahasiswa akan mampu : 1. Mengidentifikasi kehidupan sel sebagai unit fungsional terkecil dari organisme 2. Mengenali proses pemenuhan oksigenasi didalam sel dan indikator pemenuhan kebutuhan oksigenasi sesuai tumbuh kembang 3. Mengenali proses pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit didalam sel dan indikator pemenuhan kebutuhan cairan elektrolit sesuai tumbuh kembang 4. Mengenali proses pemenuhan kebutuhan nutrisi didalam sel dan indikator pemenuhan kebutuhan sesuai dengan tumbuh kembang 5. Mengenali proses pemenuhan kebutuhan eliminasi tingkat sel dan organ serta indikator pemenuhan kebutuhan eliminasi sesuai dengan tumbuh kembang
3 9
Nama Mata Kuliah SKS
: Ilmu Dasar Keperawatan II
:4
Deskripsi mata kuliah Mata kuliah ini membahas tentang berbagai mekanisme di dalam tubuh manusia dalam mempertahankan fungsi-fungsi kehidupannya. Didalamnya mencakup berbagai konsep biologi, anatomi, fisiologi, biokimia, dan fisika yang terjadi dalam tubuh manusia sesuai dengan tumbuh kembang. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa mampu: 1. Mengidentifikasi proses pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan sesuai dengan tumbuh kembang 2. Mengidentifikasi proses pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman sesuai dengan tumbuh kembang 3. Mengidentifikasi proses pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur sesuai dengan tumbuh kembang 4. Mengidentifikasi proses pemenuhan kebutuhan seksual sesuai dengan tumbuh kembang
Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar III Beban Studi
: 3 SKS (2-1)
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang metodologi keperawatan dan perspektif
keperawatan :
maternitas, anak, orang dewasa, jiwa, dan komunitas serta aplikasi pendidikan dalam keperawatan di tatanan pelayanan kesehatan.
4 0
Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa mampu : 1. Merancang asuhan keperawatan pada kasus sederhana dengan pendekatan proses keperawatan 2. Menjelaskan tentang ruang lingkup keperawatan maternitas, anak, orang dewasa, jiwa dan komunitas dalam sistem pelayanan kesehatan. 3. Mengaplikasikan prinsip pendidikan dalam keperawatan sesuai dengan tumbuh kembang manusia dalam sistem pelayanan kesehatan
Mata Kuliah : Keperawatan Sistem Kardiovaskuler Beban Studi
: 4 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan berhubungan dengan sistem kardiovaskuler sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan siklus jantung dan sirkulasi dalam sel sampai organ. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem kardiovaskuler dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah melalui beberapa model belajar yang relevan dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa akan mampu : 1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem kardiovaskuler pada berbagai tingkat usia dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan memperhatikan aspek legal dan etis 2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan pada kasus dengan gangguan sistem kardiovaskuler pada berbagai tingkat usia.
4 1
3. Menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah kardiovaskuler 4. Mengidentifikasi masalah legal dan etis serta membuat keputusan etik pada pasien dengan masalah pada sistem kardiovaskuler. 5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kardiovaskuler pada berbagai tingkat usia. 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem kardiovaskuler pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efisien.
Mata Kuliah : Keperawatan Sistem Respirasi Beban Studi
: 4 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem respirasi sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan proses ventilasi, difusi, transportasi, dan sistem respirasi sel. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem respirasi dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa mampu : 1.
Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem respirasi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2.
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem respirasi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3.
Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem respirasi dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah respirasi
4 2
4.
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem respirasi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis
5.
Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem respirasi pada berbagai tingkat usia
6.
Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem respirasi pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Mata Kuliah : Keperawatan Sistem Imun dan hematologi Beban Studi
: 3 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem imun dan hematologi sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi imun dan hematologi yaitu mekanisme pertahanan tubuh; sel-sel darah dan mekanisme
pembekuan.
Kegiatan
belajar
mahasiswa
berorientasi
pada
pencapaian
kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem imun dan hematologi dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa mampu : 1.
Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem imun dan hematologi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2.
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem imun dan hematologi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4 3
3.
Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem imun dan hematologi dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah imun dan hematologi
4.
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem imun dan hematologi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis
5.
Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem imun dan hematologi pada berbagai tingkat usia
6.
Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem imun dan hematologi pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Mata Kuliah : Keperawatan Sistem Neurobehaviour 1 dan 2 Beban Studi
: 8 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis tentang sistem neurobehaviour sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan gangguan umum neurologi, serebrovaskular, neurovaskuler dan neuropsikologi. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam
mengaplikasikan
konsep
sistem
neurobehaviour
dengan
pendekatan
asuhan
keperawatan sebagai dasar pemecahan masalah dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa mampu : 1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan gangguan sistem neurobehaviour pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etik 2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem neurobehaviour pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4 4
3. Mengidentifikasi
masalah-masalah
penelitian
yang
berhubungan
dengan
sistem
neurobehaviour dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah neurobehaviour 4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem neurobehaviour pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis 5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem neurobehaviour pada berbagai tingkat usia. 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada
kasus dengan gangguan sistem
neurobehaviour pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien
Mata Kuliah : Keperawatan Sistem Persepsi Sensori Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem persepsi sensori sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi persepsi sensori yaitu penglihatan dan pendengaran. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem persepsi sensori dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa mampu: 1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4 5
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem persepsi sensori dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah persepsi sensori 4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis 5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia. 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada
kasus dengan gangguan sistem
persepsi sensori pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efisien. Mata Kuliah : Keperawatan Sistem Endokrin Beban Studi
: 3 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem endokrin sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi sistem endokrin yang berfungsi sebagai sistem pengatur baik secara mandiri maupun bersama-sama dengan sistem saraf dalam pengaturan metabolisme. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem endokrin dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa akan mampu: 1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem endokrin pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem endokrin pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4 6
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem endokrin dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah endokrin 4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem endokrin pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis 5. Melaksanakan fungsi advokasi pada
kasus dengan gangguan sistem endokrin pada
berbagai tingkat usia. 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada
kasus dengan gangguan sistem
endokrin pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efisien.
Mata Kuliah : Keperawatan Sistem Pencernaan Beban Studi
: 3 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem pencernaan sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi sistem pencernaan yaitu menyediakankan nutrien bagi kehidupan melalui proses ingesti, digesti, dan absorpsi yang juga melibatkan kerja dari sistem saraf, sistem endokrin dan sistem kardiovaskuler. Penggunaan nutrien didalam sel dipengaruhi oleh keberadaan oksigen sehingga secara tidak langsung sistem pencernaan juga mempunyai peranan penting didalam pemanfaatan nutrien. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem muskuloskeletal dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa akan mampu: 1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem pencernaan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4 7
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem pencernaan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 3. Mengidentifikasi
masalah-masalah
pencernaan
menggunakan
dan
penelitian hasil-hasil
yang
berhubungan
penelitian
dalam
dengan
mengatasi
sistem masalah
muskuloskeletal 4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem pencernaan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis 5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem pencernaan pada berbagai tingkat usia. 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada
kasus dengan gangguan sistem
pencernaan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Mata Kuliah : Komunitas I Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Fokus mata ajar Keperawatan Komunitas I adalah pembahasan tentang konsep keluarga, kesehatan keluarga, konsep keluarga sejahtera, asuhan keperawatan keluarga pada tiap tahapan perkembangan keluarga yang meliputi pasangan keluarga yang baru menikah, keluarga yang menanti kelahiran, keluarga dengan balita, keluarga dengan anak usia sekolah, keluarga dengan remaja, keluarga dewasa dan masalah-masalah keluarga yang terkait dengan masalah kesehatan yang lazim di Indonesia. Kegiatan belajar meliputi ceramah, diskusi dan pembahasan kasus. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa akan mampu: 1. Menjelaskan konsep keperawatan dan konsep terkait dan penerapannya pada asuhan keperawatan keluarga 2. Melengkapi data kasus tersebut menggunakan format pengkajian keluarga yang sesuai.
4 8
3. Mengelompokkan data adaptif dan maladaptif yang mendukung untuk merumuskan masalah keperawatan menggunakan format analisa data. 4. Menegakkan diagnosis keperawatan sesuai data tersebut 5. Merumuskan dan menentukan prioritas diagnosa keperawatan keluarga menggunakan format prioritas masalah yang sesuai. 6. Menyusun tujuan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan keluarga tersebut. 7. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang sesuai dengan tujuan tersebut menggunakan format yang sesuai. 8. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan keluarga. 9. Menghubungkan dampak isu tersebut pada perkembangan keperawatan keluarga.
Mata Kuliah : Keperawatan Sistem Muskuloskeletal Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem muskuloskeletal sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi sistem muskuloskeletal dalam melindungi organ vital (otak, jantung, paru), penyokong tubuh, memproduksi panas tubuh, reservoir sel-sel darah merah matur, reservoir mineral penting, dan melakukan fungsi pergerakan tubuh. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem muskuloskeletal dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa akan mampu: 1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 2. Melakukan
simulasi
pendidikan
kesehatan
dengan
kasus
gangguan
sistem
muskuloskeletal pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4 9
3. Mengidentifikasi
masalah-masalah
penelitian
yang
berhubungan
dengan
sistem
muskuloskeletal dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah muskuloskeletal 4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis 5. Melaksanakan fungsi advokasi pada
kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal
pada berbagai tingkat usia. 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada
kasus dengan gangguan sistem
muskuloskeletal pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efisien.
Mata Kuliah : Komunitas II Beban Studi
: 3 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Fokus mata ajar Keperawatan Komunitas II adalah membahas konsep dasar keperawatan gerontik, teori-teori biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual pada proses penuaan dan standar keperawatan gerontik. Penerapannya pada asuhan keperawatan gerontik pada lansia dengan masalah kesehatan fisik, psikososial, kultural dan spiritual yang lazim; asuhan keperawatan gerontik pada lanjut usia menjelang ajal; strategi promosi kesehatan dan kesejahteraan lansia; dan dukungan terhadap orang yang terlibat dalam perawatan lansia.
Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa akan mampu : 1. Bila diberi data kasus lansia di keluarga, peserta didik mampu menyusun rencana asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan 2. Bila diberi data kasus lansia di kelompok, peserta didik mampu menyusun rencana asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan
5 0
3. Bila diberi data kasus lansia di panti, peserta didik mampu menyusun rencana asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawata. 4. Bila ditempatkan di panti werdha, peserta didik mampu menganalisa program lansia
Mata Kuliah : Keperawatan Sistem Perkemihan Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang Sistem Perkemihan sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi Sistem Perkemihan . Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep Sistem Perkemihan dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa akan mampu : 1.
Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan Sistem Perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2.
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan Sistem Perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3.
Mengidentifikasi Perkemihan
dan
masalah-masalah menggunakan
penelitian hasil-hasil
yang
berhubungan
penelitian
dalam
dengan
mengatasi
Sistem masalah
Perkemihan 4.
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan Sistem Perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis
5.
Menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai peran diatas dengan memperhatikan etika dan norma profesi Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem Perkemihan pada berbagai tingkat usia.
5 1
6.
Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada
kasus dengan gangguan sistem
Perkemihan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif
Mata Kuliah
: Keperawatan Sistem Reproduksi
Beban Studi
: 4 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang Sistem Reproduksi sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi Sistem Reproduksi (sikap terhadap kesehatan seksualitas dan reproduksi, anatomi fisiologi sistem reproduksi, perkembangan seksualitas dan reproduksi, respon seksualitas dan reproduksi, kehamilan dan seksualitas, masalah yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi). Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep Sistem Reproduksi dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah mahasiswa akan mampu : 1.
Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan Sistem Reproduksi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2.
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan Sistem Reproduksi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3.
Mengidentifikasi
masalah-masalah
penelitian
yang
berhubungan
dengan
Sistem
Reproduksi dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah Reproduksi 4.
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan Sistem Reproduksi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis
5.
Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem Reproduksi pada berbagai tingkat usia
5 2
6.
Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada
kasus dengan gangguan sistem
Reproduksi pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Mata Kuliah: Keperawatan kegawat-daruratan multi sistem Beban Studi : 3 SKS Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait berbagai sistem pada individu sesuai tingkat usia manusia mulai dari bayi sampai dengan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa akan mampu : 1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan, kegawat daruratan I terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi sistem dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan I 4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi sistem pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis
5 3
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kegawatan, kedaruratan I pada berbagai tingkat usia 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem kegawat daruratan I pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Mata Kuliah : Keperawatan kegawat-daruratan II Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait
berbagai sistem pada
kelompok dan masyarakat sesuai tingkat usia manusia mulai dari bayi sampai dengan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah. Kompetensi Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini mahasiswa akan mampu : 1.
Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan II terkait multi sistem pada kelompok dan masyarakat dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2.
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan II terkait multi sistem pada kelompok dan masyarakat dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3.
Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan II terkait multi sistem pada kelompok dan masyarakat
5 4
dengan berbagai tingkat usia dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan 4.
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan II terkait multi sistem pada kelompok dan masyarakat dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis
5.
Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan II pada berbagai tingkat usia.
6.
Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan II pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Mata Kuliah : Skripsi Beban Studi
: 4 sks
Prasyarat
: -
Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah implementasi dari riset keperawatan yang mewajibkan mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang harus diselesaikan dengan penelitian, membuat proposal penelitian, melakukan penelitian dan membuat laporan penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian. Tujuan Mata Kuliah: Peserta didik mampu : 1.
Mengidentifikasi masalah penelitian
2.
Membuat rancangan penelitian
3.
Melakukan penelitian
4.
Menyusun laporan penelitian dalam bentuk Skripsi
5.
Mempertanggungjawaban melalui uji sidang skripsi
Bahan Kajian : 5.
Metoda Penelitian kuantitatif dan kualitatif
6.
Metoda Penelitian Kesehatan
5 5
7.
Statistik
Sumber-sumber yang berhubungan dengan topik penelitian baik ataupun jurnal dan webbsite sesuai topik penelitian.
5 6
dalam bentuk buku teks
4.
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
A. Sistem Penerimaan Mahasiswa Penerimaan mahasiswa baru Program Studi S1 Keperawatan dilakukan melalui: a. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) jalur undangan b. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) jalur tulis c. Seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri dan kelas internasional d. Seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur Artikulasi (Program B) B. Sistem Studi Mahasiswa Sistem Studi mahasiswa adalah pendidikan akademik
yang merupakan pendidikan
tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki keahlian akademik melalui pendidikan sarjana. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan atas dasar kurikulum yang disusun sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi. C. Masa Studi Masa studi program S1 dijadualkan delapan semester, tetapi dapat ditempuh kurang dari delapan semester dan selambat-lambatnya empat belas semester. Bagi mahasiswa artikulasi masa studi paling lama delapan semester. Satu tahun akademik terdiri atas dua semester yaitu semester ganjil dan genap dan dapat diselingi oleh satu semester pendek. Durasi setiap semester terdiri dari 19 minggu dengan perincian 14 minggu perkuliahan, dua minggu UTS, dua minggu UAS dan satu minggu untuk pengganti perkuliahan karena libur hari besar. Semester pendek terdiri dari 16 kali kuliah efektif termasuk UTS dan UAS yang dilaksanakan selama 1 sampai 2 bulan. Pelaksanaan kuliah untuk satu SKS adalah 50 menit tatap muka terjadual, 60 menit kerja terstruktur dan ditamabah 60 menit kerja mandiri. Sedangkan untuk pelaksanaan praktikum satu SKS adalah 2 x 50 menit pekerjaan laboratorium dan kerja terstruktur 2 jam, ditambah kerja mandiri selama 2 jam sebanyak 16 kali dalam satu semester. Mata kuliah yang dilaksanakan dengan strategi pembelajaran Student Centered Learning (SCL).
5 7
Perkuliahan dilakukan secara teratur dalam satu semester yang dilengkapi dengan daftar hadir yang ditandatangani sendiri oleh mahasiswa dan dosen pengampu. Setiap mata kuliah dilengkapi dengan RPKPS dan RPP yang disusun oleh tim pengajar. D. Beban Studi Beban studi Program Pendidikan Sarjana Keperawatan adalah 144 SKS. Pada setiap semester ditawarkan mata kuliah yang dapat dipilih oleh mahasiswa dengan mengisi KRS online yang disahkan oleh penasihat akademik. Jumlah beban studi pada semester 1 dan 2 diambil sesuai dengan jumlah paket pada semester yang bersangkutan. Jumlah beban studi pada setiap semester berikutnya ditentukan oleh IP mahasiswa bersangkutan dari semester sebelumnya. E. Sistem Monitoring dan Evaluasi Sistem monitoring dilakukan untuk mengetahui kelancaran proses pembelajaran yang dilakukan selama semester berjalan oleh BAPEM Fakultas Keperawatan dan Gugus Kendali Mutu Program Studi S1 Keperawatan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran serta untuk melakukan perbaikan terhadap proses. Ujian merupakan salah satu alat evaluasi kemampuan menguasai materi kuliah untuk mencapai kompetensi. Ujian dapat dikelompokkan ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), ujian khusus, ujian seminar proposal dan ujian hasil skripsi. UTS dan UAS dilaksanakan secara terjadual sesuai dengan kalender akademik universitas. Dosen diminta untuk menyiapkan soal UTS dan UAS dalam bentuk vignette mengikuti format ujian kompetensi minimal 25 % dari total soal ujian. Penilaian ujian dilakukan dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) untuk mengukur capaian kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif. Nilai lengkap akhir semester merupakan nilai komprehensif dari seluruh komponen penilaian yang ditetapkan oleh dosen berupa penilaian proses dan hasil. Dosen menginput nilai akhir ke portal pada jadual pengisian nilai dan nilai semester diterbitkan dalam KHS yang dapat diakses oleh mahasiswa melalui portal akademik. Nilai akhir dinyatakan dalam nilai mutu (NM) yaitu A, A-, B+, B, B-, C+, C, C-, D dan E. Untuk mendapatkan nilai mutu digunakan acuan nilai
5 8
angka (NA) dari 0 sampai dengan 100. Hubungan antara NA, NM dan sebutan mutu (SM) adalah seperti pada table berikut: NA
NM
AM
Sebutan Mutu (SM)
85 ≤ NA ≤ 100
A
4,00
Sangat Cemerlang
80 ≤ NA ˂ 85
A-
3,50
Cemerlang
75 ≤ NA < 80
B+
3,25
Sangat Baik
70 ≤ NA < 75
B
3,00
Baik
65 ≤ NA < 70
B-
2,75
Hampir Baik
60 ≤ NA < 65
C+
2,25
Lebih dari Cukup
55 ≤ NA < 60
C
2,00
Cukup
50 ≤ NA < 55
C-
1,75
Hampir Cukup
40 ≤ NA < 50
D
1,00
Kurang
NA < 40
E
0,00
Gagal
F. Tugas dan Ujian Akhir Setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya wajib menyelesaikan skripsi dengan bobot 4 SKS. Mahasiswa diperkenankan untuk membuat skripsi apabila telah mengambil mata kuliah minimal 100 SKS dan telah lulus mata kuliah prasyarat minimal C. Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi dibuat tersendiri yang disahkan oleh Dekan Fakultas Keperawatan. Mahasiswa dapat mengikuti ujian hasil skripsi dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Mempunyai IPK minimal 2,00 b. Tidak memperoleh nilai E dan nilai D tidak lebih dari dua buah yang tidak termasuk disyaratkan lulus dengan nilai minimal C-. c. Telah lulus ujian proposal d. Telah lulus TOEFL dengan skor minimal 400. Seorang mahasiswa dinyatakan lulus pada program Sarjana Keperawatan apabila telah memenuhi syarat ujian akhir dan mengikuti yudisium untuk menyatakan kelulusan sarjana secara formal. Setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus diwisuda setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di universitas. Mahasiswa diberikan predikat lulus berdasarkan IPK dan lama studi. Gelar akademik sarjana adalah S.Kep. (Sarjana Keperawatan).
5 9
Predikat lulus pada program Sarjana adalah: a.
Dengan pujian apabila: (i) IPK 3,51 - 4,00; (ii) tidak mempunyai nilai mata kuliah yang lebih kecil dari B; dan (iii) masa studi tidak lebih dari 8 semester.
b.
Sangat memuaskan apabila: (i) IPK 2,75- 3,50; (ii) tidak mempunyai nilai mata kuliah yang lebih rendah dari C; dan (iii) masa studi tidak lebih dari 10 semester.
c.
Memuaskan apabila: IPK 2,00 – 2,74 atau tidak memenuhi persyaratan.
G. Daftar Dosen Program Studi S1 Keperawatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ]31 32 33 34 35 36
NIDN 0021016908 0026015806 0022115406 0027095911 0024087304 0004027603 0017087806 0025107703 0015066207 0029056307 0025127501 0015047803 0017107101 0010137001 0013047407 0024077006 0016037508 0004047706 0016047601 0005077007 0022087803 0019057207 0026036107 1006088201 0305077102 0026018105 0002108203 0014058005 1002118201 0013128203 1010117601 1016128301 9910676711 0015098406
Nama Dachriyanus Almahdy A Helmi Arifin Netty Suharti Rika Sabri Hema Malini Emil Huriani Nelwati Yonrizal Nurdin Merineherta Deswita Vetty Priscilla Fitra Yeni Lili Fajria Fatma Sri Wahyuni Yulastri Arif Dewi Eka Putri Leni Merdawati Esi Afriyanti Mohd. Jamil Reni Prima Gusty Susmiati Gusti Sumarsih Yanti Puspita Sari Atih Rahayuningsih Ira Erwina Dwi Novrianda Rika Fatmadona Hermalinda Feri Fernandes Vionalisa Dewi Murni Esthika Ariany M Zifriyanthi Minanda Putri Rika Sarfika Agus Sri Banowo
6 0
6 1