1|Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juli 2016
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS PADA MATERI PERMASALAHAN SOSIAL DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Sintia Maulidia1. Tin Rustini2. Lely Halimah3. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru
[email protected] Abstrak: Penelitian ini dilakukan karena rendahnya minat siswa dalam pembelajaran IPS. Model pembelajaran yang digunakan guru pada materi permasalahan sosial kurang efektif meningkatkan pemahaman konsep. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penerapan pendekatan Saintifik, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dan meningkatkan pemahaman konsep siswa. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan desain Elliot. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan setiap siklus terdiri dari 3 tindakan. Instrumen dalam penelitian ini diantaranya adalah lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi guru, lembar observasi siswa, catatan lapangan, lembar wawancara dan dokumentasi berupa foto. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil bahwa proses pendekatan Saintifik melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan telah berhasil meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan pemahaman konsep permasalahan sosial dalam pembelajaran IPS pada setiap siklus. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata persiklus yang diperoleh pada keterampilan pemecahan masalah siswa dalam bentuk persentase yakni siklus I: 70,41%, siklus II: 76,02% dan siklus III:81,65%. Sedangkan keberhasilan siswa dari nilai rata-rata persiklus yang diperoleh pada pemahaman konsep yakni siklus I: 65,61, siklus II:68,9 dan siklus III: 76,19. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa di kelas IV, sekolah dan peneliti selanjutnya. Kata kunci : Pendekatan Saintifik, Keterampilan Pemecahan Masalah, Pemahaman Konsep, IPS.
1
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM 1204510 ²Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung jawab 3 Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung jawab This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
Sintia Maulidia¹, Tin Rustini², Lely Halimah³ Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Pada Materi Permasalahan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar| 2
APPLICATION BASED SCIENTIFIC APPROACH TO PROBLEM SOLVING TO IMPROVE UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF IPS IN THE MATERIAL SOCIAL PROBLEMS IN THE FOURTH GRADE OF PRIMARY SCHOOL Sintia Maulidia1. Tin Rustini2. Lely Halimah3. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru
[email protected] The study was conducted because of the low interest of students in social studies. Learning model used by teachers on social issues metter less effectively improve understanding of the concept. The purpose of the study is to examplementing the Scientific approach, enhance troubleshooting skills of students and improve students understanding of concept. Method of research is a classroom action research design Elliot. This study carried out in three cycles and each cycle consisting of three acts. Instrument in this study include student worksheet, teacher observation, sheet student observation, field notes, interview sheet and documentation in the form of photos. Based on research that has been carried out showed that the Scientific approach through the stages of the process to observe, ask, gather information, reason and communicate has succeeded in increasing the problem solving skills and understanding of the concept of social issues in theaching social studies at each cycle. The success can be seen from the average value cycle obtained in the problem solving skills of students as percentage of the cycle I: 70,41%, cycle II: 76,02% and cycle III:81,65%. The success of students from the average value obtained cycle on understanding the concept of the cycle I: 65,61, cycle II: 68,9 and cycle III: 76,19. The conclusions from this study that the Scientific approach based problem solving can improve student understanding of concepts. This research is expected to provide benefits for teacher, students in grade 4, school and subsequent studies. Key word : Scientific Approach, Problem Solving Skills, Understanding of the Concept, Social Study.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
3|Antologi UPI
Volume
Saat ini pendidikan nasional menghadapi berbagai tantangan yang amat berat khususnya dalam menyikapi kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari tentang gejala sosial dan nilai yang terkandung dalam pelajaran IPS mengharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dalam segi sikap, intelektual, dan perilaku siswa yang dapat bersaing di era global. IPS tidak cukup dalam pemberian materi di kelas, pembelajaran akan lebih bermakna jika dipelajari, ditelaah, dianalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan peninjauan secara langsung mengenai permasalahan yang dijadikan objek dalam pembelajaran tersebut namun tetap disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan peserta didik di sekolah dasar agar proses pembelajaran berjalan secara aktif dengan melibatkan peserta didik. Pada kenyataannya, ketika pembelajaran IPS di kelas IV SDN Cicalengka 10 berlangsung, guru lebih dominan menjelaskan materi sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan tidak memperhatikan materi yang sedang diajarkan. Bahkan siswa cenderung bergurau dan pada saat pemberian soal siswa tidak dapat mengerjakan soal tersebut. Berdasarkan hasil pembelajaran tersebut, jauh dari harapan siswa yang mampu menghadapi era global. Maka solusi untuk menghadapi tantangan di era global yakni dengan merubah cara belajar menjadi lebih aktif melalui Pendekatan Saintifik. “Pada abad ke 21 sekarang ini, pembelajaran saintifik cocok diterapkan sebagai langkah menuju pembelajaran yang lebih modern dan mengutamakan keaktifan siswa” (Abdullah, R, 2014, hlm. 52). Siswa menjadi pusat dari pembelajaran atau student center. Dalam pembelajaran saintifik pada mata
Edisi No.
Juli 2016
pelajaran IPS di Sekolah Dasar siswa diberikan kesempatan untuk menggali pengetahuannya sendiri melalui kegiatan mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi yang diperoleh, mengasosiasikan atau mengolah informasi yang telah diperoleh kemudian mengkomunikasikannya. Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana penerapan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah dapat meningkatkan pemahaman konsep IPS pada materi permasalahan sosial pada siswa kelas IV Sekolah Dasar? Sedangkan secara khusus rumusan masalah yang menjadi prioritas adalah: 1. Bagaimana proses penerapan pendekatan saintifik pada materi permasalahan sosial dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial? 3. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep IPS dalam materi permasalahan sosial pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah? Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penerapan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Adapun tujuan khusus dari dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan proses penerapan pendekatan saintifik pada materi
1
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM 1204510 ²Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung jawab 3 Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung jawab This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
Sintia Maulidia¹, Tin Rustini², Lely Halimah³ Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Pada Materi Permasalahan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar| 4 permasalahan sosial dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial? 3. Meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran IPS pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial. Sumantri (dalam Gunawan. 2011. hlm. 17) menyebutkan bahwa “IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan subdisiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu sosial (Social Science), maupun ilmu pendidikan”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi dan sebagainya. Pembelajaran IPS membutuhkan pemahaman, pemahaman konsep IPS itu tersendiri artinya adalah kemampuan siswa menguasai sejumlah materi pelajaran IPS, dan mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti seperti mengungkapkan pembelajaran dengan menggunakan bahasa sendiri, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah menuntut peserta didik untuk aktif, karena saintifik memiliki ciri penonjolan dalam mengamati, menanya, mencari informasi, menalar, kemudian mengkomunikasikan hasil dari pencarian tersebut. Dan berdasarkan proses saintifik
tersebut, harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan ilmiah yang mendukung. Hal tersebut sesuai dengan pendapat menurut Sudarwan (dalam Majid, A, 2014, hlm. 194) “Pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip atau kriteria ilmiah”. Menurut Sanjaya (2008, hlm. 162) mengemukakan bahwa “pengalaman belajar pemecahan masalah merupakan pengalaman belajar yang kompleks, karena memerlukan kemampuan nalar untuk menangkap berbagai aturan atau hukum yang berkenaan dengan masalah yang ingin dipecahkan, sedangkan hukum itu akan dapat dipahami manakala tersusun sejumlah informasi yang diperlukan”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah untuk meningkatkan pemahaman konsep dinilai berdasarkan aspek dalam kegiatan memahami atau mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah untuk membuat rencana penyelesaian dan kreativitas dalam menentukan solusi dari suatu permasalahan dengan tujuan menciptakan pola pengajaran yang efektif dan dipahami oleh siswa. METODE Penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan desain yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah model John Elliot. Model Elliot terdiri dari ide awal, temuan analisis, perencanaan umum, monitoring implementasi dan efeknya, revisi perencanaan umum, dan perbaikan perencanaan. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari tiga tindakan dalam setiap siklusnya. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Cicalengka 10.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
5|Antologi UPI
Volume
Jumlah anak yang menjadi subjek penelitian sebanyak 29 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah penilaian aktivitas, penilaian kreativitas, observasi, dokumentasi, catatan lapangan dan wawancara. Dalam komponen pertama ide awal adalah ide pertama dari penelitian yang akan dilaksanakan. Ide awal berasal dari observasi yang dilakukan peneliti. Dalam observasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan permasalahan dalam proses pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Cicalenggka 10. Kedua temuan analisis berupa informasi awal dari kegiatan observasi yang akan dianalisis sebagai bahan perencanaan. Adapun temuan analisis yang peneliti peroleh dari hasil observasi adalah permasalahan di SD Negeri Cicalengka 10, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung berupa rendahnya pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa kelas IV dalam memecahkan suatu permasalahan pada mata pelajaran IPS. Ketiga perencanaan umum merupakan konsep umum tentang hal yang akan dilakukan dalam pemberian tindakan selama proses penelitian berlangsung. Tahap perencanaan umum yang peneliti lakukan pertama adalah melakukan observasi kemudian identifikasi masalah, dan selanjutnya peneliti menentukan metode untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Keempat implementasi yaitu pelaksanaan dari perencanaan umum yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya terdapat 3 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 3 tindakan. Kelima monitoring implementasi, tahap ini merupakan kegiatan mengamati dan mencatat temuantemuan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap implementasi. Keenam penjelasan kegagalan yaitu refleksi untuk mengkaji secara keseluruhan tindakan yang telah dilakukan. Refleksi
Edisi No.
Juli 2016
mencakup analisis, sistematis, dan implementasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan. Hasil refleksi berupa perbaikan RPP untuk tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya hingga siklus III. Teknik analisi data dalam penelitian ini yaitu gabungan dari analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian menurut Elliot yang telah dilaksanakan, kegiatan penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga tindakan, setiap hasil dari setiap tindakan diimplementasikan dan direfleksikan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran sehingga dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan penelitian dilakukan dengan kondisi seperti pembelajaran biasanya, dengan tujuan memperoleh data apa adanya. Hasil dari siklus I diolah dan dilakukan tindak lanjut untuk siklus II dan siklus III. Berikut merupakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan penelitian adalah melakukan pembelajaran sekaligus pengamatan terhadap penerapan pendekatan Saintifik pada materi permasalahan sosial. Pendekatan Saintifik ini memiliki 5 tahap pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan. Berdasarkan hasil kerja siswa pada siklus I tindakan terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, antara lain guru harus memberikan motivasi kepada siswa karena siswa kurang antusias dan beberapa siswa masih merasa asing dengan guru, saat kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
1
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM 1204510 ²Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung jawab 3 Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung jawab This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
Sintia Maulidia¹, Tin Rustini², Lely Halimah³ Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Pada Materi Permasalahan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar| 6 sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Keterlibatan siswa dalam proses diskusi kelompok perlu mendapat perhatian khusus sehingga pembelajaran berjalan secara kondusif dan tujuan pembelajaran tercapai. Pada saat mempersentasikan hasil diskusi siswa terlihat masih malumalu, saling tunjuk antar anggota kelompok dan mempersentasikan dengan suara pelan. Pada pelaksanaan siklus II, peneliti berupaya memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I. Sehingga dalam proses pembelajaran menunjukan hal yang cukup baik. Terlihat pada antusias siswa yang meningkat, saat kegiatan kerja kelompok lebih kondusif namun pada tahap mengkomunikasikan siswa masih tidak berani untuk maju ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan akhir mengerjakan soal evaluasi, guru belum memberikan bimbingan kepada siswa secara merata, sehingga nilai yang diperoleh sebagian siswa sangat kecil namun beberapa siswa lain mendapatkan nilai cukup memuaskan Berdasarkan hasil kerja siswa pada siklus III terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik, antara lain guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa bersemangat mengikuti pembelajaran sampai selesai, selain motivasi dibutuhkan pula inovasi dalam mengemas pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi menarik contohnya dengan menggunakan nyanyian atau benda-benda menarik yang mendukung pembelajaran. Pada tahap mengamati dan menanya, siswa telah melaksanakan dengan baik namun perlu adanya perhatian khusus dalam memilih media dalam tahap mengamati agar tidak terjadi perebutan antar siswa pada kegiatan ini. Pada tahap mengumpulkan informasi dan menalar, suasana kondusif perlu
dikembangkan karena hal tersebut berpengaruh pada perkembangan kemampuan diri setiap siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal. Apabila tujuan pembelajaran telah tercapai dengan maksimal, maka kemampuan siswa dalam pemahaman konsep akan terlaksana dengan baik. Keterlibatan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok perlu mendapatkan bimbingan khusus dari guru dengan tujuan kegiatan diskusi terlaksana secara merata dengan kata lain, seluruh kelompok berdiskusi dengan seluruh anggota kelompoknya. Bimbingan khusus yang diberikan dapat berupa pemahaman karakter masing-masing siswa dengan cara pendekatan secara personal kepada setiap siswa. Berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan pada setiap siklus mengalami kenaikan perolehan dalam aspek penilaian pemecahan masalah, pemahaman konsep maupun hasil pembelajaran pada setiap siklus. Pada pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan Saintifik, nilai keterampilan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Adapun perolehan nilai pemecahan masalah secara keseluruhan dalam pembelajaran IPS pada siklus I, II dan III sebagai berikut: Pemecahan Masalah Siklus I, II dan III
100
76,02%
81,65%
70,41%
80 60 40 20 0 Siklus I Siklus II Siklus III
Grafik 4.4
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
7|Antologi UPI
Volume
Pemecahan Masalah Siklus I, II dan III Berdasarkan pada grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa pada siklus I nilai ratarata yang diperoleh dalam bentuk persentase keterampilan pemecahan masalah adalah 70,41%, siklus II nilai yang diperoleh dalam bentuk persentase keterampilan pemecahan masalah adalah 76,02% dan siklus III nilai yang diperoleh dalam bentuk persentase adalah 81,65%. Teori Bruner (dalam Komalasari, 2013,hlm. 21) menyatakan bahwa ‘proses belajar akan berjalan dengan baik den kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya’. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah jika guru memberikan kesempatan siswa untuk memahami permasalahan. Adapun rekapitulasi rata-rata nilai aktivitas belajar siswa per indikator pada siklus I, II dan III dapat dilihat pada gambar berikut ini. Pemahaman Konsep Siklus I, II dan III
100 80
76,19 65,61
68,9
Edisi No.
Juli 2016
Berdasarkan pada grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa pada siklus I nilai ratarata yang diperoleh adalah 63,61, siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 68,9 dan siklus III nilai rata-rata yang diperoleh adalah 76,19. Maka dapat dijelaskan bahwa perolehan dari hasil penelitian siklus I, II dan III dengan menggunakan pendekatan Saintifik dapat meningkatkan pemahaman konsep dengan penilaian berdasarkan beberapa indikator menurut Hamalik (2008, hlm. 166) yakni menyebutkan nama contohcontoh konsep, menyatakan ciri-ciri konsep tersebut, memilih dan membedakan antara contoh-contoh dari yang bukan contoh, serta mampu memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep tersebut. Penelitian yang dilakukan mengukur pemahaman konsep siswa yang dinilai pada saat proses pembelajaran berlangsung dan dinilai pada perolehan hasil belajar. Berdasarkan grafik pemahaman konsep saat proses belajar berlangsung telah menunjukan peningkatan yang baik, dan perolehan hasil belajar pun menunjukan peningkatan yang baik. Pada siklus I diperoleh rata-rata berdasarkan nilai dari setiap tindakan yakni 64,28, rata-rata nilai hasil belajar dari siklus II adalah 67,81 dan rata-rata nilai hasil belajar siklus III adalah 76,54. Berikut grafik perolehan hasil belajar pada siklus I, II dan III.
60 40 20 0 Siklus I Siklus II Siklus III
Grafik 4.8 Pemahaman Konsep Siklus I, II dan III 1
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM 1204510 ²Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung jawab 3 Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung jawab This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
Sintia Maulidia¹, Tin Rustini², Lely Halimah³ Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Pada Materi Permasalahan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar| 8 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siklus I, II dan III
100 80
65,61
68,9
76,19
60 40 20 0 Siklus I Siklus II Siklus III
Grafik 4.9 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siklus I, II dan III Berdasarkan grafik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan terjadi karena peneliti melakukan perbaikan dengan meningkatkan motivasi, penggunaan media yang lebih menarik namun tetap sesuai dengan prinsip ilmiah serta meningkatkan pendekatan kepada setiap siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat menurut Sudarwan (dalam Majid, A, 2014, hlm. 194) “…proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip atau kriteria ilmiah”. Sehingga pendekatan yang dilakukan menjadikan siswa lebih termotivasi untuk belajar secara ilmiah. Teori belajar Bruner (Hosnan, 2014, hlm. 35) menyebutkan bahwa “..dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatu penghargaan intrinsik”. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan Saintifik untuk meningkatkan
pemahaman konsep pada pembelajaran IPS di kelas IV sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses penerapan pendekatan Saintifik pada materi permasalahan sosial dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV Sekolah Dasar, memiliki tahapan proses pembelajaran yang meningkat antara lain: tahap mengamati menjadi lebih antusias, kegiatan menanya siswa semakin kritis dan aktif, tahap mengumpulkan informasi siswa lebih aktif mencari dari berbagai sumber, kegiatan menalar lebih paham berdasarkan keterkaitan informasi yang telah diperoleh, dan tahap terakhir mengkomunikasikan siswa menjadi aktif dan berani mempresentasikan hasil diskusi mengenai suatu permasalahan yang telah dipecahkan. 2. Kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial menghasilkan peningkatan dalam ketelitian siswa menentukan suatu permasalahan sosial yang dijadikan bahan ajar, siswa menganalisis dengan tepat mengenai beberapa permasalahan yang menjadi masalah sosial, dan siswa membuat solusi mengenai permasalahan sosial dengan teliti. 3. Pemahaman konsep IPS dalam materi permasalahan sosial pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah mengalami peningkatan pada hasil belajar siswa. Peningkatan terlihat pada saat siswa menyebutkan contoh-contoh konsep permasalahan sosial yang dijadikan bahan ajar, siswa menyatakan ciri-ciri konsep permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, siswa menyebutkan contohcontoh konsep selain dari sumber konsep yang diberikan berdasarkan pengalaman
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
9|Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juli 2016
permasalahan sosial yang pernah dialami siswa, dan siswa memecahkan memecahkan masalah yang berkenaan dengan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Abdullah Sani, R. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Bumi Aksara. Gunawan, R. (2011). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta. Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi. Bandung : Refika Aditama Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung : Rosda Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Predana Media Grup.
1
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM 1204510 ²Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung jawab 3 Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung jawab This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.