Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
PROGRAM PEMBINAAN ATLETIK NOMOR LARI JARAK JAUH DI KLUB TIGER LOCOMOTIVE KOTA SALATIGA Oleh : Sunjoyo
ABSTRAK Permasalahan penelitian ini adalah : Bagaimana perencanaan, rekrutmen atlet, pelatih, program latihan dan bagaimana dengan hasil pembinaan terhadap program pembinaan olahraga atletik, sosialisasi, dukungan pemerintah, masyarakat dan sumber daya manusia di Klub “ Tiger Locomotive” Kota Salatiga. Penelitian ini merupakan studi fenomenologi, dengan menggunakan evaluasi program ini menggunakan model CIPP (context, Input, Proces, dan Product). Subyek penelitian meliputi pengurus, pelatih, atlet, orang tua atlet, dan masyarakat sekitar tempat latihan atletik. Teknik pengambilan data melalui 4 cara, yaitu dengan (1) wawancara (2) observasi (3) dokumentasi dan (4) kusioner. Sumber data yang diteliti adalah Klub Tiger Locomotive Kota salatiga. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Setelah meninggalnya Bapak Alwi Mugiyanto, banyak kendala yang terjadi terutama atlet-atlet potensial menjadi rebutan oleh banyak pihak, sumber pendanaan tidak ada, prestasi atlet tidak meningkat. Manajemen klub harus dibuat lebih profesional dengan menggandeng pihak-pihak lain yang berkompeten di bidangnya, misalnya bekerjasama dengan pemerintah daerah atau pihak swasta.
Kata Kunci : Atletik, Lari Jarak Jauh, Klub Tiger Locomotive
A. PENDAHULUAN
Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Bahkan melalui olahraga dapat dilakukan national character building suatu bangsa, sehingga olahraga menjadi sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa, dan kebanggaan nasional. Berbagai kemajuan pembangunan dibidang keolahragaan yang bermuara pada meningkatnya budaya dan prestasi olahraga. Melalui pembinaan olahraga yang sistematis, kualitas sumber daya danusia dapat diarahkan pada peningkatan pengendalian
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
51
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
diri, tanggung jawab, disiplin, sportivitas yang pada akhirnya dapat memperoleh prestasi olahraga yang dapat membangkitkan kebanggaan nasional. Oleh sebab itu, pembangunan olahraga perlu mendapatkan perhatian yang lebih proporsional melalui pembinaan, manajemen, perencanaan dan pelaksanaan yang sistematis dalam pembangunan nasional. Persaingan olahraga prestasi dewasa ini semakin ketat. Prestasi bukan lagi milik perorangan, tetapi sudah menyangkut harkat dan martabat suatu bangsa. Itulah sebabnya berbagai daya dan upaya dilakukan oleh suatu daerah atau negara untuk menempatkan atletnya sebagai juara di berbagai kegiatan olahraga besar. Bompa (2004 : 34), ”Berdasarkan perhitungan usia, prestasi puncak cabang olahraga dapat dicapai sekitar umur 18-23 tahun, dan permulaan berolahraga pada usia 10-12 tahun”. Implementasinya adalah bahwa untuk menghasilkan seorang atlet yang dapat mencapai prestasi puncak dalam semua cabang olahraga maka, pembibitan atlet harus dilakukan mulai usia dini,
dilaksanakan
dengan
konsisten,
berkesinambungan,
mendasar,
sistematis, efisien dan terpadu. Artinya anak harus diberi kesempatan untuk bermain dan berolahraga sedini mungkin, sehingga dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuhnya yang sempurna, selain itu kepada anak dapat memastikan pengalaman gerak yang lebih baik. Salah satu klub pembinaan atletik yang menarik perhatian peneliti adalah “ Tiger Locomotive”. Klub ini memfokuskan pembinaan atlet pada nomor lari jarak jauh, mulai 5 km, 10 km, 21 km dan marathon. Sejumlah nama besar atlet yang pernah dilahirkan dari klub asuhan Bpk. Alwi Mugiyanto (alm) ini, diantaranya, Trianingsih yang namanya sudah mempunyai prestasi tingkat internasional, dan lain-lain. Salah satu fenomena yang menjadikan penulis tertarik adalah karena klub ini adalah dulu semasa eranya Alwi Mugiyanto klub “Tiger Locomotive”, prestasi atlet-atlet binaannya sangat luar biasa, sehingga merupakan suatu fenomena yang perlu dikaji dan dikupas mengenai pola dan program-program pembinaannya, sehingga prestasi olahraga atletik khusus nomor lari jarak jauh di Kota
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
52
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
Salatiga khususnya dan Provinsi Jawa Tengah pada umumnya bisa berbicara dan mempunyai prestasi yang cukup memukau bahkan sampai tingkat internasional dan mengevaluasi fenomena-fenomena program pembinaannya, serta standar sarana prasarananya dalam proses latihan, sehingga mampu mencetak atlet-atlet dengan prestasi yang gemilang di kejuaraan-kejuaraan tingkat Nasional maupun Internasional, Setelah
wafatnya Bapak Alwi Mugiyanto, menurut pengamatan
penulis belum muncul pelari jarak jauh yang prestasinya menyamai Trianingsih, atas dasar tersebut sehingga peneliti mengambil penelitian dengan judul ”Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh di Klub “Tiger Locomotive” Kota Salatiga (Studi Fenomenologi tahun 2013).
Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 2003:15).
Data dan Sumber Data Sumber data yang akan diambil adalah KONI Kota Salatiga, Pengcab PASI Kota Salatiga dan Klub atletik ”Tiger Locomotive’ Salatiga. Berdasarkan sumbernya data dapat dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya yaitu yang menjadi sumbernya adalah Ibu Alwi Mugiyanto (pemilik klub Tiger Locomotif), Pelatih Klub Tiger Locomotif Bapak Oyong Pramono, atlet-atletnya yang tinggal di base camp Tiger Locomotif serta masyarakat sekelilingnya. Dalam ha1 ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data. Biasanya, pengumpulan data primer membutuhkan
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
53
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
waktu cukup lama dan biaya yang tinggi. Keuntungan pengguna data primer ialah dapat dipercaya. Sedangkan data sekunder adalah informasi yang telah dikumpulkan pihak lain. Dalam hal ini peneliti tidak langsung memperoleh data dari sumbernya. Peneliti bertindak sebagai pemakai data antara lain yang dijadikan sumber data yaitu KONI Kota Salatiga melalui salah satu sumbernya Bapak Dance Palit, PASI Kota Salatiga Instansi lembaga pemerintahan seperti Kelurahan dan Kecamatan. Penggunaan data sekunder dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga (Hermawan Wasito, 1995: 69).
Model Pengumpulan Data Variabel
Indikator
Sumber Data
1
Kepengurusan Klub
Tahun berdiri, AD/ART, visi misi, struktur org, sumber dana, SK pengurus
Pengurus, atlet, ortu, masyarakat, dokumen
Teknik Pengumpulan Data Wawancara, Observasi, Dokumentasi, Angket
2
Proses pembibitan dan pembinaan prestasi yang dilaksanakan Klub
Pemassalan,pembibitan, pemanduan bakat, pembinaan prestasi
Pengurus, pelatih, atlet, masyarakat
Wawancara, Observasi, Dokumentasi
3
Program latihan yang dilaksanakan Klub
Pelatih, atlet, pengurus
Wawancara Observasi dokumentasi
Pelatih, pengurus, masyarakat
Wawancara Observasi Dokumentasi
No
4
5
6
7
Rencana progrm latihan, Jadwal latihan, Pelaskanaan prog latihan, Pengatur gizi kendala Membuat prog. Lat, Peran pelatih da pelaksn Prog latihan, lam meningkat kan perekrutan atlet,meng prestasi para atlet gali dana, pengadaan sarpras, motivasi atlet. Kelengkapan, Sarana & prasara na Pengadaan, yang dimiliki klub Pemeliharaan Status sarana dan prasarana Dukungan Masya rakat & Pemerintah Bentuk dukungan, terhadap pem manfaat dukungan binaan prestasi atlet Kejuaraan daerah, Prestasi yang nasional dan dicapai atlet internacional
Pengurus pelatih, atlet masyarakat, pemerintah Pengurus, pelatih, atlet, masyarakat, pemerintah Pengurus, pelatih, atlet
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
Wawancara Observasi Dokumentasi Wawancara Observasi Dokumentasi Wawancara Observasi Dokumentasi
54
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
Panduan Observasi No
1
2
Komponen
Pelaksanaan Latihan
Peran Pelatih
Sumber Data
Item diobservasi
Pengurus
a. Pelaksanaan program latihan melaksanakan sesuai program b. Kendala dalam melaksanakan program latihan dilapangan. c. Pelatih dan atlet
Pelatih
a. b. c. d.
a. Sumber dana untuk memperoleh sarana dan prasarana b. Pemeliharaan sarana dan prasarana c. Kondisi sarana prasarana saat dimanfaatkan dalam latihan
3
Sarana dan prasarana
Pengurus
4
Dukungan masyarakat,Pemerintah, Dan Organisasi cabang olahraga
Orang tua, KONI, Dispora, Pengcab PASI
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Motivasi
Dukungan masyarakat sejauh mana, dukungannya, dukungan dari pihak lain?
Teknik Pengumpulan Data Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain, (Lexy J. Moleong, 2009 : 157). Pengumpulan data diperoleh dengan cara : (1) pengamatan (observation), (2) wawancara mendalam (in-depth interview), (3) life histori/dokumentasi (documentation) dan (4) angket (questioner). (5) catatan harian peneliti (rekaman pengalaman dan kesan peneliti pada saat pengumpulan data, (Burhan Bungin, 2009 : 139) Untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini digunakan alat pengumpul data berupa observasi dan wawancara, sedangkan dokumen yang berupa arsip yang ada digunakan sebagai data pendukung atau data sekunder, instrumen-instrumen inilah yang digunakan untuk memperoleh data tentang
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
55
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
pembinaan olahraga atletik di Pengcab PASI Kota Salatiga dan Klub atletik ”Tiger Locomotif’ Salatiga. Panduan wawancara dengan pengambilan data primer peneliti menggunakan metode wawancara secara langsung dengan pemilik klub (Ibu Alwi) Pelatih (Bapak Oyong Pramono) dengan kisi-kisi pertanyaan dimulai sejak klub Tiger Locomotif didirikan, dengan riwayat pertahun hingga sekarang dan permasalahan yang komplek yang mendera klub tiger locomotif pasca meninggalnya Bapak Alwi Mugiyanto. Teknik Pengumpulan data di Klub Tiger Locomotif pada bulan Mei 2013 : No
1
2
3
4
Jenis data
Sumber data
Observasi
Pengurus,Pelatih Atlet,Orang tua atlet, Tokoh masyarakat
Wawancara
Pengurus,Pelatih Atlet,Orang tua atlet, Tokoh masyarakat
Dokumentasi
Pengurus,Pelatih Atlet Orang tua atlet, Tokoh masyarakat
Angket
Pengurus, Pelatih Atlet,Orang tua atlet, Tokoh masyarakat
Komponen data a.Tempat Latihan Atlet b.Jadwal Latihan c.Jumlah atlet setiap latihan d.Pelaksanaan program latihan e.Kendala-kendala latihan f.Inventaris peralatan atletik a.Ketua KONI, PASI, klub b.Pelatih, , atlet c..Orang Tua atlet.tokoh masyarkt d.Kwalifikasi pelatih e.Perencanaan program latihan f.Pelaksanaan program latihan g.Pelaksanaan Evaluasi program h,Hambatan –hambatan latihan a.Susunan pengurus KONI b.Susunan pengurus PASI, Klub c.Suasana tempat latihan d.Progarm latihan,hasil latihan e.Pembinaan pelatih f.Sertifikat pelatih g.Sertifikat atlet h.Hasil Kejuaraan a.Peran pengurus b.Peran pelatih c.peran atlet d.Peran orang tua atlet e.Sumbangsih tokoh masyarakat
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
56
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
5
Catatan peneliti
a.Hasil observasi dilapangan b.Hasil wawancara c.Hasil dokumentasi/administrasi d.Hasil pemotretan
HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Klub Tiger Locomotif Klub Tiger Locomotive adalah salah satu klub olahraga atletik yang berada di Perumahan Dliko, Blotongan, Kota Salatiga. Klub ini didirikan oleh Alwi Mugiyanto (alm). Alwi lahir di Salatiga pada 17 Agustus 1951. Alwi Mugiyanto adalah nama besar di dunia kepelatihan atletik. Beberapa nama atlet nasional meroket berkat tangan dinginnya, pelari handal sekelas Ruwiyati (kakak Trianingsih), Trianingsih, Faizin, Novita, dan Witari. Tapi, dia memiliki satu keyakinan, melatih seperti seni yang tidak bisa dipaksakan. Pelatih besar akan muncul karena sudah takdir. Perjuangannya berawal pada 1990 silam. Dengan segala upaya, Alwi mendirikan klub atletik bernama Putra Jaya. Sebagai seorang pelatih, Alwi sadar betul membutuhkan dana untuk memutar roda klub. Akhirnya, dia berhasil mendapatkan sponsor awal, yakni Budi Darmawan, pengusaha rokok Gentong Gotri. Hasilnya memang nyata. Hanya dalam waktu setahun, sebuah event lari tingkat pelajar berhasil dia kuasai. Dua di antara beberapa atlet yang dia turunkan saat itu adalah Ruwiyati dan Bardi, yang beberapa tahun kemudian menguasai atletik kelas menengah dan maraton. Selepas kolapsnya sponsor rokok, Alwi bertemu pemilik toko olahraga Tiger. Sebagai bentuk terima kasih atas bantuan pengusaha tersebut, Salatiga Putra diubah namanya menjadi Tiger Salatiga. Namun, sponsor hanya berlangsung selama enam bulan, kemudian terhenti tanpa diketahui alasan pastinya. Tampaknya, Alwi memang ditakdirkan untuk terus melatih. Pada tahun 1993, klub Putra Jaya ini berubah menjadi Tiger Lokomotif. Nama Locomotif pun memiliki cerita sendiri. Pada tahun 1993, Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
57
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
keenam atletnya mampu memborong juara dalam lomba yang diadakan di Bandung. Ternyata, sepak terjang klub ini mampu menarik perhatian Haryanto Dhanutirta yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Selanjutnya, Sukses tersebut mengundang direktur PJKA kala itu, Anwar Supriyadi, bertatap muka langsung dengan Alwi. Tanpa diduga, Pak Anwar Supriyadi langsung menawarkan untuk menjadi sponsor klub kami. Salah satu bentuk kerja samanya, Alwi gratis menggunakan jasa KA menuju tempat kejuaraan. Anwar pula yang mengusulkan nama klubnya menjadi Tiger Lokomotif. Nama itulah yang digunakan klub Alwi hingga saat ini. Meskipun sudah memiliki nama besar, bukan berarti klub atletik ini bebas dari berbagai hambatan. Beban berat klub Tiger Locomotive saat itu adalah kebutuhan biaya untuk membangun lintasan latihan. Lintasan lari yang lama rusak berat karena semua pasir pada lintasan hanyut akibat banjir. Padahal, klub tersebut pada saat itu harus membangun lintasan lari halang rintang untuk persiapan PON yang akan datang. Alwi menyayangkan tak adanya keterlibatan Pemerintah Provinsi, PASI, dan pemerintah Kota Salatiga. Lintasan latihan seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dan PB PASI. Jadi, seorang pelatih cukup berkonsentrasi untuk mencetak atlet. Alwi sangat mengharapkan keterlibatan Pemprov, PB PASI dan pemkot dalam memajukan cabang olahraga atletik. Klub Tiger Locomotive Semasa Alwi Mugiyanto Menyebut Alwi Mugiyanto sebagai sosok langka di dunia olahraga tidaklah berlebihan. Langka, dalam arti peran nyata melahirkan atlet-atlet lari jarak menengah dan jarak jauh, baik yang berprestasi nasional maupun internasional. Kita merasa patut memberi special tribute untuk Alwi sebagai ungkapan penghargaan atas pilihan jalan hidupnya, menggeluti dunia atletik sebagai pelatih dalam spesialisasi yang telah melahirkan atlet-atlet sekaliber Ruwiyati pada masanya, dan sekarang Trianingsih, untuk menyebut dua di antara banyak mutiara yang diambil, digosok, dan dikilaukan dari
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
58
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
keberserakan anak-anak muda yang akhirnya juga memilih atletik sebagai “jalan hidup”. Klub Tiger Locomotive Pasca Alwi Mugiyanto Sepeninggal Alwi Mugiyanto, Padepokan Locomotive Athletic Club Salatiga menapaki babak baru. Fase baru ini diharapkan tidak melunturkan pesona klub atletik legendaris yang penuh prestasi tersebut. Di tengah keriangan Trianingsih dan Agus Paryogo, dua pelari binaan almarhum Alwi, yang sukses di SEA Games akhir tahun lalu, klub Tiger Locomotive ternyata menyimpan banyak masalah. Menyedihkannya lagi, masalah itu muncul pada rentang waktu yang tidak jauh dari saat Alwi tutup usia, Maret lalu. Endang Rahayuningsih, istri almarhum Alwi, menuturkan, “Trianingsih merupakan salah satu yang termasuk dalam pusaran masalah. Problem mulai mencuat saat SEA Games 2011 di Palembang, November silam Tri sukses besar dengan menggondol tiga medali emas, Kala itu meski dalam keadaan sakit, Alwi bersikeras hadir di pinggir lintasan. Saat memulai perjuangan di nomor pertama, 10.000 meter, Tri masih didampingi sang pelatih. Namun karena tidak kuat menahan sakit, Alwi pergi pada pertengahan lomba. Alhasil, pada dua nomor berikutnya, yakni 5.000 dan maraton, Tri berlomba tanpa pelatih. Alwi terbaring di RS Charitas Palembang. Selama dua pekan, Alwi dirawat di Palembang sebelum dipindahkan ke RS Pusat Pertamina Jakarta. Saat itu Tri setia menemani. Beberapa waktu kemudian, Alwi dipindah ke paviliun RSUD Salatiga agar lebih dekat dengan keluarga. Sejak itulah, menurut Endang, Tri meninggalkan padepokan tanpa pamit”. (wawancara : ibu Alwi, 26 April 2013). Bahkan ketika Alwi meninggal beberapa bulan kemudian, Tri tidak terlihat bertakziah. Tidak tampak pula para pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Tri bukan yang pertama dan terakhir pergi tanpa pamit dari padepokan di Dliko Sari Blotongan Salatiga itu. Unik Setyorini dan Ambar Winarsih, dua atlet yang dipersiapkan berangkat ke PON, juga melakukan langkah serupa. Mereka kini bergabung dengan klub baru Halilintar yang dilatih Hendro Suwarno, mantan asisten Alwi.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
59
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
Sebelumnya juga ada Novi dan Ari Suhada yang pergi dari padepokan dan tidak kembali lagi. Mereka beralih ikut mantan pelatih nasional, Heri Sutiyono yang kini berada di Cepu, Blora. Lima pelari lain, menurut Endang, pergi dengan pola yang sama, tanpa berkomunikasi terlebih dulu.„‟Pak Alwi kalau melatih memang keras, tapi pelatih kan harus begitu. Bagaimana bisa baik kalau atlet sendiri yang menentukan program latihan, sesuka mereka. Yang kami sayangkan, para atlet ini seakan lupa sejarah siapa yang membesarkan, seperti kacang lali karo lanjaran. Kalau sedang butuh ke sini, kalau sudah tidak perlu pergi begitu saja,‟‟ ujar Endang. Setelah ketiadaan Alwi, sebagaimana fenomena yang lazim dalam pembinaan olahraga di Indonesia, banyak orang yang kemudian berebut menangani atlet-atlet binaan Tiger Locomotive. Sebab para atlet tersebut berpeluang besar berprestasi di PON atau kejuaraan-kejuaraan lain, uang lagilagi disebutnya sebagai daya pemikat yang sangat menarik. Dulu istilahnya kalau (atlet-atlet itu) masih seperti tanah mentah, kalau besi masih mongah-mongah, mereka diam saja. Kalau tinggal memanen saja, ya semua orang mau,‟‟ katanya. Karena berbagai pengalaman itulah, ke depan dia ingin Locomotive dikelola lebih profesional. Atlet, wali atlet, pengurus, pelatih, dan klub, akan terikat dalam perjanjian kerja sama profesional. Dalam perjanjian itu diketahui dengan jelas hak dan kewajiban setiap pihak. Tujuannya, agar atlet tak mudah lari ke klub atau daerah lain. Langkah pertama adalah mendaftarkan Locomotive sebagai badan hukum. Kelak atlet yang diwakili orang tuanya akan menandatangani perjanjian. Sebab, biasanya atlet yang bergabung dengan Locomotive masih di bawah umur. ‟‟Idealnya, atlet yang bergabung mulai kelas 1 SMP. Kalau terlalu muda, biasanya perkembangannya mentok,‟‟ ungkap Endang. Dahulu hal tersebut tidak dilakukan Alwi karena dia lebih mengutamakan kekeluargaan ketimbang mengurus hal yang bersifat formal. Kenyataannya, banyak celah masalah, sehingga mau tidak mau perjanjian profesional harus diterapkan. Untuk menggodok anggaran dasar dan anggaran rumah tangga klub, serta perjanjian kerja sama, Endang meminta bantuan
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
60
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
praktisi hukum di Salatiga. Rancangan mengenai hal tersebut kini masih digodok. Sebagai lembaga hukum, Padepokan Locomotive Athletic Club bakal mempunyai struktur organisasi, mulai pembina, ketua, sekretaris, bendahara, humas, pembina teknik, pelatih, asisten pelatih, hingga atlet. Demikian pula dengan fungsi lain yang diperlukan. Untuk pembina, Endang berencana menggantikan almarhum suaminya. Adapun pelatih kepala yang dulu sekaligus dipegang Alwi, digantikan Pramono, mantan asisten Alwi. Asisten pelatih dipegang beberapa orang, termasuk anaknya, Maulana Ibnu Sina. Rencana tersebut sudah dikomunikasikan dengan PT Kereta Api Indonesia yang selama ini menjadi bapak asuh Locomotive. Permasalahan di Locomotive bukan tidak diketahui Pemerintah Kota Salatiga. Wali Kota Yuliyanto mengatakan, “pihaknya tetap berkomitmen membantu Locomotive, apa pun yang terjadi, karena klub atletik legendaris tersebut adalah aset yang tidak pernah berhenti mengharumkan nama daerah”. (wawancara : ibu Alwi, 26 April 2013).
PEMBAHASAN Hasil Penelitian Interprestasi dan diskusi hasil penelitian dilakukan dengan melakukan perbandingan dengan konsep teori dan hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya yang sesuai dengan konteks penelitian. Keterbatasan penelitian penelitian akan mengungkapkan kendala-kendala yang ada pada saat penelitian. Aspek terakhir yaitu implikasi hasil penelitian, peneliti akan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen klub, kepelatihan, hubungan pelatih dan atlet, pendanaan serta dukungan masyarakat dan pemerintah.
Keterbatasan Penelitian Pelaksanaan kegiatan penelitian, peneliti mengalami beberapa hambatan yang menjadikan kendala dalam penyelesaian penelitian ini, hambatan yang dialami peneliti diantaranya : Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
61
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
1) Kondisi cuaca yang kurang mendukung pada saat peneliti mengamati kegiatan sehari-hari di klub Tiger Locomotive. Hujan yang sering mengguyur kota Salatiga menyebabkan program latihan terganggu, latihan atlet-atlet klub Tiger Locomotive terganggu karena hujan, sehingga program yang telah dipersiapkan oleh pelatih tidak dapat berjalan sesuai rencana. 2) Beberapa partisipan, atlet, pelatih dan asisten pelatih kurang terbuka pada saat wawancara, yang mengakibatkan hasil penelitian kurang maksimal. 3) Manajer dan pemilik klub Tiger Locomotive (ibu Alwi), mempunyai pekerjaan ganda, sebagai manajer klub dan sebagai pegawai di UNISSULA Semarang, sehingga intensitas pertemuan dengan beliau sangat terbatas.
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Berdasarkan pembahasan mengenai pembinaan olahraga Atletik nomor lari jarak menengah dan jauh yang di lakukan klub Tiger Locomotive Kota Salatiga dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1) Perencanaan program pembinaan olahraga atletik, sosialisasi, sudah berjalan dengan baik dan dilakukan sesuai dengan program kerja klub Tiger Locomotive, walaupun program kerja yang dibuat belum sesuai dengan cara ilmiah. Dukungan pemerintah dan
masyarakat
sangat
mendukung dengan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki. Sementara sumber daya manusia pelatih, pengurus sangat mendukung sekali untuk pembinaan prestasi. 2) Pelaksanaan seleksi penerimaan atlet berjalan dengan baik, walaupun perekrutannya berkesan kekeluargaan. Seleksi pelatih, asisten pelatih, dapat dilakukan dengan baik, sedang sarana dan prasarana masih kurang memadai. 3) Pelaksanaan program latihan dan koordinasi dapat berjalan dengan baik antara pelatih dan atlet, mereka dapat melakukan tugasnya masing-masing, semasa Alwi dan sepeninggal Alwi. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
62
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
4) Hasil pembinaan olahraga klub Tiger Locomotive, sangat baik dan banyak memperoleh prestasi sampai tingkat internasional, sepeninggal pak Alwi klub ini belum memperlihatkan prestasi yang membanggakan.
Implikasi Implikasi hasil penelitian, peneliti akan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen klub, kepelatihan, hubungan pelatih dan atlet, pendanaan serta dukungan masyarakat dan pemerintah. Penerapan sebagai kesimpulan yang ada dilapangan pada klub tiger locomotive belum dapat dikatakan baik, dengan melihat keadaan klub yang sekarang ini berbeda dengan keadaan sebelum wafatnya Bpk Alwi Mugiyanto, permasalahan yang ada didalam klub sendiri sangatlah komplek selain faktor pendukung yang mulai berkurang/putus, dari pengelola klub tiger lokomotive pun kurang maximal dalam mempertahankan keberadaan klub tiger lokomotive
Saran Berdasarkan simpulan, peneliti merekomendasikan beberapa saran dalam pelaksanaan pembinaan olahraga atletik di klub Tiger Locomotif kota Salatiga, yaitu sebagai berikut : 1) Perencanaan program latihan, sebaiknya dibuat dengan memperhatikan dan sesuai dengan cara–cara program latihan yang ilmiah, yang up-to-date dengan perkembangan IPTEK keolahragaan terkini. 2) Pencarian bibit atlet sebaiknya tidak mengandalkan dari informasi teman, kerabat atau kekeluargaan saja, tetapi perlu melakukan program seleksi secara periodik di kejuaraan-kejuaraan pelajar setiap tahun
maupun
kejuaraan tingkat Umum 3) Manajemen klub Tiger Locomotive dan susunan pengurus serta organisasi klub lebih dipertegas dan dikelola secara formal, legal dan profesional, guna mengamankan aset-aset yang dimiliki klub, baik atlet, pelatih, asisten pelatih dan harta benda milik klub.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
63
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
4)
Pemerintah hendaknya lebih fokus memperhatikan pendanaan dan perkembangan prestasi klub Tiger Locomotive akhir-akhir ini, supaya program pembinaan dan prestasi lebih meningkat dan berprestasi kembali dalam mempertahankan nama kota Salatiga sebagai spesialisasi lari jarak menengah dan jarak jauh.
DAFTAR PUSTAKA Bompa Tudor O, 2009. Theory and Methodology of Training. Lowa: Kendal/Hunt Publishing Company Burhan Bungin 2009.Penelitian Kwalitatif , Komunikasi, Ekonomi, Kebijaksana an Publik. Dan ilmu Sosial lainnya : Kencana Mediaq Group Rawamangun Jakarta Chandra Sodikin Achmad Esnoe Sanoesi.2010.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan : Pusat Perbukuan Kemeterian Pendidikan Nasional Departemen Keolahragaan. 2005. Undang- undang Republik Indonesia No.3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. : Yogyakarta : Pustaka Yustisia. Dirjen Dikdasmen .2000 : Atletik Proyek Penataran Guru SLTP Setara D.III : Depdiknas Freman, William H. 2006 .Peak Whent Count Periodezation for American Track and Field.USA:Published by Tafnews Press Furqon M H.1995.Theory of Training : Sebelas Maret University Press Jason Karp 2007 Study on Olympic Marathon Trials Training is Published in International Journal of Sports Physiology and Performance Kate Hays et al. 2009. The Role of Confidence in World-class Sport Performance. Journal of Sports Sciences. 27/11: 1185-1199 Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, 2007 Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Usia Dini. Jakarta Khomsin, 2008.Atletik 2.Dasar-dasar Pembelajaran Atletik,Lompat jangkit, Lari gawang, Lempar lembing, Lompat tinggi, Lempar cakram, Lari estafet, Jalan cepat dan Peraturan Perlombaan :UNNES Pres.Jl Kelud Raya no 2 Semarang KONI. 2003 . Sistim Mon
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
64
Program Pembinaan Atletik Nomor Lari Jarak Jauh Di Klub Tiger Locomotive Kota Salatiga Oleh : Sunjoyo
itoring Evaluasi dan Pelaporan (Smep) Pelaksanaan dan Hasil Program Pelatihan Olahraga .Jakarta: KONI Pusat Komisi Disiplin Keolahragaan.2000.Ilmu Keolahragaan dan Rencana Pengemban ngannya.Jakarta:Depdiknas Dirjendikti Marta Dinata, 2005 Rahasia latihan Sang Juara Menuju Prestasi Dunia Untuk Semua Cabang Olahraga Jakarta : Cerdas jaya Muhadjir. 2005. Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani untuk Kelas I SMA. Jakarta: PT Ghalia Indonesia Penataran Pelatih Atletik level 1 IAAF, 2008 PASI.2005. Peraturan Perlombaan & Anggaran Dasar Rumah Tangga : Pengurus Besar PASI, Jakarta
Biodata Penulis : Nama
: Sunjoyo
Pendidikan
: S1 Universitas Negeri Semarang S2 Universitas Negeri Semarang - Menjadi dosen pada Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
Alamat Kantor
: FKIP UTP Surakarta. Jln, Walanda Meramis no. 34 Cengklik Surakarta. Telp. (0271) 854188.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
65