1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA EKSTRAK BIJI MIMBA (Azadirachta indica A. Juss.) SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF PENGENDALIAN HAMA TELUR KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamark) PADA TANAMAN PADI
BIDANG KEGIATAN : PKM Penulisan Ilmiah (PKMI)
Diusulkan Oleh : Ketua
: Setiya Titin Niawati
(06330089) 2006/2007
Anggota : Fitria Arumyana Atmawati
(05330001) 2005/2006
Miftakhur Rohmi
(06330060) 2006/2007
Wiwin Suryani Sulaiman
(06330094) 2006/2007
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MALANG 2007
2
HALAMAN PENGESAHAN USUL PKMI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENULISAN ILMIAH 1. Judul Kegiatan
: Ekstrak Biji Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) Sebagai Solusi Alternatif Pengendalian Hama Telur Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamark) pada Tanaman Padi
2.Bidang Ilmu
:
( ) Kesehatan (√ ) Pertanian ( ) MIPA ( )Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama a. Nama Lengkap : Setiya Titin Niawati b. NIM : 06330089 c. Jurusan : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan d. Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Malang e. Alamat Rumah Jl. Tirto Utomo No.5 f. No Telp/HP : (0341) 463493 /085232106121 g. Alamat Email :
[email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang 5. Dosen Pendamping : a. Nama Lengkap b. NIP-UMM c. Alamat Rumah d. No Telp/HP
: Dr. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M. Kes. : 104. 8909. 0118 : Jl. Cengger Ayam Dalam I/38 Malang : (0341) 471052 / 085234620855 Malang, 3 Maret 2007
Menyetujui, Ketua Jurusan/Program Studi
Ketua Pelaksana Kegiatan,
Drs. Nur widodo, M. Kes. NIP-UMM 131. 953. 396
Setiya Titin Niwati NIM. 06330089
Pembatu Rektor III
Dosen Pendamping
Drs. H. Joko Widodo NIP-UMM 104 8611 0039
Dr. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M. Kes. NIP- UMM 104. 8909. 0118
3
LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKMI 1. Judul Kegiatan yang Diajukan: Ekstrak Biji Mimba (Azadirachta indica A. Juss.)
Sebagai
Solusi
Alternatif
Pengendalian Hama Telur Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamark) pada Tanaman Padi 2. Sumber Penulisan ( ) Kegiatan Praktek Lapangan/Kerja dan sejenisnya, KKN, Magang, Kegiataan Kewirausahaan :
( √ ) Kegiatan Ilmiah Lainnya : Tugas Mata Kuliah Biologi Umum yang dibina oleh Ibu Dra. Elly Purwanti, M.P dengan judul ”Studi Ekstrak Biji Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) untuk Pengendalian Telur Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamark) sebagai Hama pada Tanaman Padi yang Dibuat oleh Setiya Titin Niawati, Miftakhur Rohmi, dan Wiwin Suryani Sulaiman
Keterangan ini kami buat dengan sebenarnya.
Malang, 3 Maret 2007 Mengetahui Ketua Jurusan/Program Studi,
Penulis Utama,
Drs. Nurwidodo, M. Kes. NIP 131. 953. 396
Setiya Titin Niawati NIM. 06330089
4
EKSTRAK BIJI MIMBA (Azadirachta indica A. Juss.) SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF PENGENDALIAN HAMA TELUR KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamark)PADA TANAMAN PADI Setiya Titin, Fitria Arumyana Atmawati, Miftakur Rokhmi,Wiwin Suryani. Jurusan Pendidikan Biologi-FKIP-Universitas Muhammadiyah Malang ABSTRAK Keong mas atau siput murbai (Pomacea Canaliculata Lamark) merupakan hama utama dalam produksi padi. Untuk pengendalian hama ini, kebanyakan petani memilih menggunakan moluskisida sintesis yang terbukti menyebabkan pencemaran lingkungan karena mengandung residu kimiawi. Petani mulai mengeksplorasikan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit, salah satunya biji Mimba. Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) merupakan tanaman yang mengandung azadirachti dan dapat digunakan sebagai moluskisida. Oleh karena itu dilakukan studi penanggulangan hama keong mas (Pomacea canaliculata Lamark) dengan berbagai konsentrasi ekstrak biji Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) sebagai agen pengendali hayati. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam penelitian ini sebagai kelompok kontrol adalah tanpa penambahan ekstrak biji A. indica, sedangkan sebagai kelompok perlakuan adalah menggunaan ekstrak A. indica dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%. Penentuan konsentrasi ini berdasarkan uji pendahuluan. Pengamatan dilakukan setiap hari selama 14 hari. Parameter yang diamati meliputi daya tetas telur keong mas (P. canaliculata), prosentase kenetasan telur keong mas, konsentrasi ekstrak biji A. indica yang efektif terhadap kerusakan telur P. canaliculata. Analisa data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan analisis varian satu faktor. Hasil akhir menunjukkan bahwa daya tetas telur terjadi pada perlakuan kontrol dengan rata-rata menetas pada hari ke-13 atau selama 312 jam. Jumlah rata-rata telur menetas sebanyak 3,67 atau 4 butir telur, sedangkan dengan perlakuan konsentrasi ekstrak biji Mimba (A. indica) tidak ada telur yang menetas. Prosentase telur yang mengalami kenetasan sebanyak 45% dari 20 butir telur tiap perlakuan. Kerusakan telur menunjukan adanya pengaruh nyata berbagai konsentrasi ekstrak biji A. indiaca terhadap kerusakan telur P. canaliculata. Konsentrasi 50% dengan rata-rata 8,3 dan berbeda nyata dengan perlakuan lain. Kata kunci : keong mas, daya tetas, prosentase kenetasan, kerusakan.
PENDAHULUAN Keong mas disebut pula siput murbai (P. canaliculata Lamark), merupakan salah satu masalah hama utama dalam produksi padi. Untuk pengendalian hama ini, kebanyakan petani memilih untuk menggunakan pestisida kimia. Beberapa
5
moluskisida yang terdaftar pada Atoritas Pestisida sampai 31 Maret 2000 antara lain Metabeit 6% Pellets, Meta Flo, Bayluscide 250 EC, Ciba Meta Bait, Moluxide 250 EC dan lain-lain. Hampir keseluruhan jenis moluskisida memiliki tingkat toksisitas 2- agak berbahaya dan 4- tidak menimbulkan bahaya akut dalam keadaan normal (Sebastian, 2001). Efek samping lain penggunaan pestisida kimiawi yaitu terjadi pencemaran lingkungan oleh residu kimiawi. Pestisida sering gagal menekan populasi hama P. Canadiculata. Hal ini diduga karena hama menjadi resisten terhadap insektisida yang digunakan, sehingga perlu adanya alternatif insektisida baru yang lebih efisien (Sebastian, 2001). Permasalahan tersebut menyebabkan petani mulai mengeksplorasi bahan-bahan alami (hewan dan tumbuhan) yang dapat digunakan untuk pengendalian hama P. canadiculata (Raharja, 2004). Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai pemberantas hama secara alami adalah Mimba (A. indica). A. indica telah lama dikenal dan mulai banyak digunakan sebagai pestisida nabati menggantikan pestisida kimia. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai insektisida, bakterisida, fungisida, carisida, nematisida, moluskisida dan virisida. Biji A. indaca A. Juss. A. indica memilki kemampuan sangat baik dalam hal membunuh, mengusir dan meracuni serangga, nematoda dan jamur (Reintjes, 1993). A. Indica. mengandung beberapa komponen aktif antara lain, azadirachtin, salanin, azadiradion, salannol, salanolacetate, dan 3deacetyl nimbinen (Pakih (2005). Biji A. indica A. Juss memiliki komponen aktif lebih banyak dari organ tumbuhan lainnya. Dari beberapa komponen aktif tersebut ada empat senyawa yang diketahui sebagai pestisida yaitu azadirachtin, salanin, nimbin dan meliantriol. Satu gram biji A. indicida mengandung 2-4 mg azadirachtin (Subiakto, 2000). Cara paling sederhana untuk mengekstrasi biji A. indica adalah dengan menggunakan pelarut air (Martono 2005). Pengujian biji A. indica pada serangga hama kapas menunjukkan efektivitas yang tinggi. Dengan menggunakan pelarut air pada konsentrasi 40 ppm menyebabkan kematian mencapai 98,33%. Selain mengekstrak dengan menggunakan air sebagai pelarutnya, mengekstrak dengan menggunakan methanol atau etanol juga dapat digunakan sebagai pengendali
6
hama. Kandungan bahan aktif azadirachtin yang larut dalam pelarut methanol atau etanol pada biji A. indica berkisar 2-4% (Subiyakto, 2000). Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak biji mimba untuk pengendalian telur keong mas sebagai hama pada tanaman padi terhadap daya tetas telur,adakah pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak biji mimba untuk pengendalian telur keong mas sebagai hama pada tanaman padi terhadap kenetasan telur,dan pakah koknsentrasi ekstrak biji mimba yang paling efektif terhadap kerusakan telur keong mas. Kurangnya informasi mengenai penggunaan ekstrak biji A. indica menyebabkan perlunya studi pengaruh penggunaan ekstrak biji mimba (A. Indica) untuk pengendalian telur keong mas sebagai hama pada tanaman padi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak biji mimba untuk pengendalian telur keong mas dan konsentrasi ekstrak biji mimba yang paling efektif untuk pengendalian telur keong mas. Secara teoritis studi ini dapat memberikan informasi dan sumbangan bagi kemajuan dalam bidang Biologi dalam kaitannya dengan pemanfaatan tumbuhan sebagai agen pengendalian hayati. Secara aplikatif studi ini memberikan sumbangan kepada masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya tentang pemanfaatan biji mimba untuk pengendalian telur keong mas sebagai hama pada tanaman padi. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam rancangan ini sekelompok subjek yang diambil dari populasi tertentu dan dikelompokkan secara random (acak) menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini sebagai kelompok kontrol adalah tanpa penambahan ekstrak biji A. indica sedangkan sebagai kelompok perlakuan adalah menggunaan ekstrak A. indica dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%. Penentuan konsentrasi ini berdasarkan uji pendahuluan. Prosedur penelitian dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengamatan. Tahap persiapan meliputi persiapan alat dan
7
bahan yang digunakan penelitian. Alat dan bahan antara lain cawan petri (petri dish), kertas saring (whatman 42), erlenmeyer (500 ml), beaker glass (50 ml), kapas, kain kasa, timbangan analis, blender, pengayak mesh 40, kertas label, kalkulator, gelas ukur (100 ml), rotary evaporator, ember kecil, water bath, ekstrak biji A. indica, telur P.canaliculata, etanol, dan aquades. Telur P. canaliculata diperoleh dari kolam, rawa, sawah irigasi dan saluran air dengan ciri hidup secara berkelompok, pada batang kayu, tembok, dinding saluran dan pangkal batang padi. Pembuatan ekstrak biji mimba (A. indicaA. Juss.) adalah mengeringkan biji A. Indica A. Juss. Selanjutnya maserasi selama 24 jam dengan etanol dalam rotasi evaporator dengan suhu 500C. Lalu menghaluskan biji A. Indica A. Juss. dengan blender. Untuk menghasilkan bentuk pasta, etanol dalam biji A. indica A. Juss. diuapkan dengan waterbath. Tahap pelaksanaannya meliputi pengambilan telur P. canaliculata sejumlah 20 butir tiap perlakuan. Kemudian meletakkan telur dalam cawan petri yang dialasi kapas sebanyak 3,2 gram. Selanjutnya memberikan perlakuan ekstak biji A. indica dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50% sebanyak 40 ml tiap cawan petri. Setelah itu menambahkan perlakuan ekstrak biji A. indica A. Juss. tiap 2 hari sekali sebanyak 20 tetes. Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Parameter yang diamati meliputi daya tetas telur, prosentase kenetasan telur dan kerusakan telur P. canaliculata. Selanjutnya melihat konsentrasi ekstrak biji A. indica yang efektif terhadap kerusakan telur P. canaliculata. Analisis Data Analisis data studi ini menggunakan: 1. Uji Normalitas. 2. Uji Homogenitas. 3. Analisis Varian Satu Faktor HASIL Setelah diadakan studi mengenai daya tetas (lamanya waktu telur untuk menetas) telur keong mas (P. canaliculata) diketahui bahwa telur rata-rata menetas pada hari ke-13 atau selama 312 jam. Jumlah rata-rata telur menetas sebanyak 3,67 atau 4 butir telur, sedangkan dengan perlakuan konsentrasi ekstrak
8
biji Mimba (A. indica) tidak ada telur yang menetas. Prosentase kenetasan bertujuan mengetahui prosentase telur yang mampu untuk bergenerasi mancapai tingkat pertumbuhan. Prosentase telur yang mengalami kenetasan sebanyak 45% dari 20 butir telur tiap perlakuan. Tabel 1. Prosentase Kenetasan Telur Keong Mas (P. canaliculata) Jumlah Ulanga Ulanga Uanga Rata % Perlakua telur/pe n Tota n n Kenetasa n l rIII I II rata n lakuan 0% 20 11 9 7 27 9 45 10% 20 0 0 0 0 0 0 20% 20 0 0 0 0 0 0 30% 20 0 0 0 0 0 0 40% 20 0 0 0 0 0 0 50% 20 0 0 0 0 0 0 Tabel 2. Konsentrasi Ekstrak Biji A. indica yang Efektif Terhadap Kerusakan Telur Keong Mas Jumlah Ulangan Ulangan Ulangan RataPerlakuan telur/pe Total I II III rata rlakuan 10% 20 3 5 6 14 4,7 20% 20 7 6 5 18 6 30% 20 3 7 9 19 6,3 40% 20 5 12 4 21 7 50% 20 10 8 7 25 8,3 PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari penelitian pada tabel, tampak bahwa ada pengaruh perlakuan konsentrasi ekstrak biji A. indica A. Juss. terhadap daya tetas telur P. canaliculata. Hal ini diketahui dengan tidak adanya telur yang menetas pada perlakuan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Sedangkan telur menetas pada perlakuan tanpa menggunakan ekstrak biji A. Indica A. Juss. Jumlah ratarata telur yang menetas sebanyak 4 butir telur pada hari ke-13 atau selama 312 jam. Pada prosentase kenetasan telur yang menetas sebanyak 45% dari 20 butir telur tiap ulangan. Menurut Subiyakto (2000), ekstrak biji A. indica mempengaruhi hama melalui berbagai macam cara antara lain dengan menghambat perkembangan telur atau larva. Dari analisis anava 1 faktor pada tabel, tampak bahwa ada pengaruh
9
nyata berbagai konsentrasi ekstrak biji A indica terhadap kerusakan telur P. canaliculata. Penggunaan etanol sebagai pelarut ekstrak biji A. indica karena etanol merupakan pelarut polar (Kardin, 1997). Etanol lebih bersifat polar dan dapat melarutkan senyawa bioaktif yang terkangdung dalam biji A. Indica sehingga senyawa aktif tersebut dapat meningkatkan aktivitas ekstrak secara keseluruhan. Menurut Dadang (1999), untuk menarik komponen nonpolar dari suatu jaringan tumbuh-tumbuhan tertentu dibutuhkan pelarut nonpolar seperti heksana atau eter, sedangkan untuk menarik komponen yang lebih polar dibutuhkan pelarut yang lebih polar juga seperti etanol atau methanol. Pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak biji A. indica pada setiap perlakuan menunjukkan angka kerusakan berbeda-beda pada setiap konsentrasinya. Perbedaan ini disebabkan karena pada setiap konsentrasi ekstrak biji A. indica memiliki kandungan azadirachtin yang berbeda pula, sehingga daya rusak pada telur yang berbeda, tergantung banyak sedikitnya konsentrasi ekstrak biji A. Indica. Menurut Prijono dalam Sutoyo (2000), semakin pekat konsentrasi larutan berarti semakin banyak kandungan bahan aktif yang dapat mengganggu proses metabolisme. Kerusakan telur terjadi karena adanya peristiwa plasmolisis yaitu keluarnya isi atau cairan sel karena diletakkan dalam larutan yang hipertonik (Woelaningsih, 1984). Isi sel telur akan mengecil sehingga membran sel telur terpisah dari dinding dan akan tampak seperti adanya ruang kosong dalam telur P. canalicalata dan lama-kelamaan akan menyebabkan robeknya dinding sel telur. Grafik 1. Grafik Rata-Rata Kerusakan Telur P. Canaliculata Lmk, Pada Berbagai Konsentrasi Ekstrak Biji A indica A. Juss 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
KERUSAKAN
10%
20%
30%
40%
KONSENTRASI
50%
10
Pada grafik diatas tingkat kerusakan telur P. Canaliculata akibat perlakuan ekstrak biji A. indica A. Juss. yang tertinggi pada konsentrasi 50% dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 8,3, tingkat kerusakan telur paling tinggi dan berbeda nyata dengan konsentrasi yang lain. Hal ini diduga apabila ada penambahan konsentrasi lagi maka kerusakan juga semakin bertambah maka dengan demikian semakin tinggi konsentrasi ekstrak biji A. indica semakin tinggi pula kadar azadiractin yang larut didalamnya. Kerusakan sel terjadi karena adanya peristiwa plasmolisis yaitu keluarnya isi atau cairan sel karena diletakkan dalam larutan sel yang hipertonik (Woelaningsih, 1984), isi sel telur akan mengecil sehingga membran sel telur terpisah dari dinding dan akan tampak seperti adanya ruang kosong dalam telur P. canaliculata Lmk. Dan lama-kelamaan akan menyebabkan robeknya dinding sel telur. Telur yang tidak menetas pada percobaan ini mempunyai ciri (1) Cangkang telur tetap utuh dan isi atau cairan sel telur telur juga utuh. Hal ini disebaban diberiknnya perlakuan ekstrak biji A. Indica A. Juss yang memiliki azadirachtin sehingga sel neuresekretori otak tidak mampu mencegah kehilangan air, manghambat kelanjutan siklus hidup (Subiyakto, 2000). (2) cangkang telur robek dan isi tu cairan sel telur keluar, hal ini disebabkan karena adanya peristiwa plasmilisis. Menurut Prijono (1999), ekstrak dikatakan efektif bila perlakuan dengan ekstrak tersebut dapat mengakibatkan tingkat kematian ≥ 90%. Dari percobaan ini ternyata ekstrak biji A. indica dapat menghambat kenetasan telur sebesar 100% atau telur tidak menetas seluruhnya dimulai dari konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%, dan juga menyebabkan kerusakan telur. Terhambatnya kenetasan telur disebabkan adanya kandungan azadirachtin pada biji Mimba (Azadirachia indica A. Juss.) yang menyebabkan efek fisiologis, yaitu mempengaruhi sel neuresekretori yang berfungsi mengaktifkan fungsi kelenjar, menstimulasi sintesa protein, mencegah kehilangan air, meningkatkan atau mengurangi aktivitas dan pengaturan khususnya dalam kelanjutan siklus hidup. Karena sel neuresektori tidak berfungsi secara sempurna maka semua aktivitas terganggu (Subiyakto, 2000).
11
Salah satu jenis bahan yang digunakan sebagai pengendali hayati adalah Mimba (Azadirachta andica A. Juss) yang dimanfaatkan berbagai bagiannya, tetapi terutama bijinya. Berbagai laporan ilmiah yang telah ditulis orang sejak akhir 1970-an membuktikan bahwa biji Mimba sangat efektif untuk mengendalikan berbagai jenis hama pada berbagai tumbuhan. Tidak kurang dari 200 jenis hama pengusir (repelen), menyebabkan tidak suka makan (antifidan), membunuh telur (ovisidal), menghambat perkembangan serangga pradewasa dan membunuh hama. Dari pengamatan setelah aplikasi insektisida nabati ekstrak biji A. indica yang mengandung azadirachtin menunjukkan bahwa ekstrak biji A. indica bereaksi relatif cepat dan bersifat menghambat kesintasansecara cepat. Hal ini terlihat bahwa pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% menunjukkan tidak ada telur yang menetas sama sekali mulai hari ke-1 sampai ke-14 pengamatan. Kesintasan telur P. canaliculata pada perlakuan ekstrak biji A. indica dengan berbagai konsentrasi menunjukkan perbedaan yang nyata dengan kontrol. Pada perlakuan kontrol terlibat bahwa telur P canaliculata Mengalami kesintasan. Hal ini dikarenakan pada perlakuan kontrol tidak dipengaruhi oleh zat racun apapun sehingga aktivitas metabolisme dalam telur P. canaliculata. tidak terganggu. Penyebab utama tidak terjadinya kenetasan telur P. canaliculata pada perlakuan dikarenakan adanya kandungan azadirachtin pada biji Mimba (Azadirachta indica) yang menyebabkan efek fisiologis, yaitu mempengaruhi sel neuresekretori berfungsi mengaktifkan fungsi kelenjar yang menstimulasi sintesa protein, mencegah kehilangan air, meningkatkan atau mengurangi aktifitas dan pengaturan khususnya dalam kelanjutan siklus hidup. Karena sel neuresekretori tidak berfungsi secara sempurna maka semua aktifitas terganggu. Selain itu juga terjadinya plasmolisis, sehingga menyebabkan cairan atau isi telur keluar dan mengakibatkan terjadinya kerusakan didinding sel telur yang robek. Telur yang mengalami kerusakan adalah telur yang mengalami plasmolisis sehingga isi atau cairan sel keluar dari cangkang. Kondisi hipertonik berupa perlakuan konsentrasi ekstrak biji Mimba 50 %. Menurut Woelningsih (1984), peristiwa plasmolisis yaitu keluarnya isi atau cairan sel karena diletakkan dalam
12
larutan yang hipertonik,isi telur akan mengecil sehingga membran isi telur terpisah dari dinding dan akan tampak seperti adanya ruang kosong dalam telur dan lama kelamaan akan menyebabkan robeknya dinding sel telur. Daya tetas telur dalam percobaan ini adalah kemampuan lamanya telur untuk menetas yang dihitung dalam satuan waktu. Tingkat penetasan telur berhubungan erat dengan tingkat pembuahan telur. Menurut Oyen (1991) daya tetas telur selalu ditentukan oleh tingkat pembuahan, kecuali ada faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Selanjutnya Masrizal dan Efrizal (1997), melaporkan bahwa derajat penetasan telur akan menurun dengan semakin menurunnya derajat pembuahan telur atau sebaliknya derajat penetasan akan meningkat dengan semakin meningkatnya derajat pembuahan. Menurut Pakih (2005), tumbuhan nimba (Azadirachta indica) telah lama dikenal dan mulai banyak di gunakan sebagai pestisida nabati menggantikan pestisida kimia. Tumbuhan A. Indica Dapat digunakan sebagai insektisida, bakterisida, fungisida, acarisida, nematisida, moluscisida dan virisida. Senyaea aktif yang dikandung terutama terdapat pada bijinya yaitu azadirachtin,
meliantriol,
salanin
dan
nimbin.
Penggumnaan
organisme
pengganggu tanaman, menyusul semakin meningkatnya minat terhadap tumbuhan A. Indica sebagai pestisida nabati semakin disosialisasikan sebagai pembasmi produk pertanian organik. Tumbuhan A. Indica juga mudah diperoleh dan mampu menekan biaya produksi KESIMPULAN Setelah diadakan pengujian selama penelitian dan dilakukan pembahasan, maka dalam penulisan ilmiah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1) ada pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak biji mimba untuk pengendalian telur keong mas sebagai hama tanaman padi terhadap daya tetas telur. 2) ada pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak biji mimba untuk pengendalian telur keong mas sebagai hama tanaman padi terhadap prosentase kenetasan telur. 3) konsentrasi ekstrak biji mimba yang paling efektif untuk pengendalian telur keong mas sebagai hama tanaman padi adalah 50 %.
13
UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan berkat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Roimil Latifah, M.Si. MM., selaku Kepala Laboratorium Biologi yang telah memberikan saran, pemantapan dan pertimbangan yang berguna bagi penyelesaian PKMI ini; 2. Ibu Dra. Elly Purwanti, M. P, selaku Dosen Mata Kuliah Biologi Umum yang telah banyak memberikan ilmunya DAFTAR PUSTAKA Abidin, Akhmad Mufti. 2005. Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder Dalam Fraksi Klorofrom Dari Daun mindi (Melia azedarach L.) Undergraduate Theses dari JIPTITS. Surabaya. Agus dan Rahayu, 2004. Mimba (Azadirachta incida) dan Manfaatnya. World Agroforesty Center. Bandung.. Sebastian, Leocadio S. 2001. Opsi-opsi Pengendalian Siput Murbai. The Apple Snail . http://www.applesnail.net., diakses tanggal 26 Desember 2006 Suara Merdeka, 2004. Keong Mas Menyerang www.suaramerdeka.com., diakses tanggal 26 Desember 2006
Padi
Muda.
Martono, Edhi. 2005. Memanfaatkan Bahan Alami Sebagai Pestisida. www.riaupos.com. diakses 26 Desember 2006 Syahputra, Edhi. 2006. Bahan Alami Tumbuhan www.kompas .com. diakses 26 Desember 2006
Pengendali
Hama.
Budiyono. 2005. Bahan Alami Pengendali Hama. www.jasphost.com/gunkid. Dadang. 1999. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Tarsito. Bandung Matnawi, Hudi. 1989. Perlindungan Tanaman. Kanisius. Yogyakarta. Woelaningsih, Sri. 1984. Diktat Penuntun Praktikum Botani Dasar Sitologi. Lab. Anatomi Tumbuhan Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta Oyen, F.G.F., L.F.C.M.M. Camp and E.S.W. Bongo. 1991. Effect on acid stress on embrionic development of common carp (Cyprinus carpio). Aquaculture, 19:112.
14
Masrizal dan Efrizal. 1997. Pengaruh Rasio Pengenceran Mani Terhadap Fertilits Sperma Dan Daya Tetas Telur Ikan Mas (Cyprinus Carpio). Fish J. Garing 6 (1) :1-9 Raharja, 2004. Bahan Alami Pengendali Hama. www.kedaulatanrakyat.com. Prijono, D. 1999. Pengmbangan dan Pemanfaatan Insektisida Alami. Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu IPB. Bogor. Subiyakto, 2000. Pemanfaatan Serbuk Biji Mimba (Azadirachta Indica) Untuk Pengendalian Hama Serangga Kapas. Balai Penelitian Tembakau dan Serat. Malang. Kardinan, 2005. Pestisida Nabati Ramuan Dan Aplikasi. PT. Penebar Swadaya. Jakarta
LAMPIRAN : Biodata Penulis Utama Serta Anggota 1
Nama : Setiya Titin Niawati NIM : 06330089 Tempat, Tanggal Lahir : Bojonegoro, 14 juli 1988 Alamat : Jl. Tirti Utomo No 5 Malang No.Telp./HP : (0341) 463493/085232106121 Riwayat Pendidikan : 1. SD : SDN Sumberrejo I lulus tahun 2000 2. SMP : SMP N I Bojonegoro lulus tahun 2003 3. SMA : SMA N I Bojonegoro lulus tahun 2006 4. S1 Jurusan Pendidikan Biologi FKIP – UMM sampai sekarang. Aktivitas Non-akademik : 1. Anggota Forum Kajian Ilmiah Mahasiswa Biologi (FKIMB) dengan fokus kajian tentang pestisida alami 2. Sedang mengikuti diklat calon anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi 3. Sedang menulis karya ilmiah tentang revolusi pestisida nabati
2. Nama Lengkap : Fitria Arumyana Atmawati NIM : 05330001 Tempat Tanggal Lahir : Bojonegoro, 1 Desember 1987 Alamat : Jl. Raya Jetis IIIB No 3 Dau Malang No.Telp./HP :Pendidikan : 1. SD Negeri Ngraho II lulus tahun 1999 2. MTs Al-Muhammad Cepu lulus tahun 2002 3. MAN Tambak Beras Jombang lulus tahun 2005 4. S1 Pendidikan Biologi FKIP UMM sampai sekarang
15
Aktivitas Non-akademik: - Fungsionaris KSR-PMI UMM sampai sekarang - Fungsionaris HMJ Biologi 2006-2007 3. Nama : Miftakhur Rokhmi NIM : 06330054 Tempat, Tanggal Lahir : Pasuruan, 6 Agustus 1988 Alamat : Jl. Kyai Sepuh 09 Pasuruan No.Telp./HP : 081553445008 Riwayat Pendidikan : 1. SDN Gentong 1 lulus tahun 2000 2. SMPN 1 Pasuruan lulus tahun 2003 3. SMAN 3 Pasuruan 2006 5. S1 Jurusan Pendidikan Biologi FKIP – UMM sampai sekarang. 4. Nama : Wiwin Suryani Sulaiman NIM : 06330094 Tempat, Tanggal Lahir : Sumbawa Besar, 10 Juni 1987 Alamat : Jl. Tirto Utomo Gang V No. 11Malang No.Telp./HP : (0341) 466583/085234717466 Riwayat Pendidikan : 1. SDN Punik Sumbawa Besar NTB lulus tahun 2000 2. SMPN 2 Sumbawa Besar lulus tahun 2003 3. SMAN 1 Sumbawa Besar lulus tahun 2005 5. S1 Jurusan Pendidikan Biologi FKIP – UMM sampai sekarang. Aktivitas nonakademik: - Anggota Forum Kajian Ilmiah Mahasiswa Biologi (FKIMB) dengan fokus kajian tentang pestisida alami - Sedang mengikuti diklat calon anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi - KAMMI Malang tahun 2005-sekarang