PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
ALL-IN-ONE ELECTRONIC MEDICAL RECORD: SOLUSI MASA DEPAN PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA
BIDANG KEGIATAN: PKM-GT
Diusulkan oleh: Ketua : Hadratul Hairiyah /1402009013 (Fak.Tek. Informasi 2009) Anggota : Muhammad Ikhsan Amadea /1102009186 (Fak. Kedokteran 2009) Muhammad Fathurachman /1402010012 (Fak.Tek. Informasi 2010)
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2011
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
f. Alamat email 4. Anggota Pelaksanaan Kegiatan 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap b. NIP c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: All-in-one Electronic Medical Record: Solusi Masa Depan Pelayanan Kesehatan Indonesia : ( ) PKM-AI ( √ ) PKM-GT : : Hadratul Hairiyah : 1402009013 : Teknik Informatika : Universitas YARSI : Jl. Letjend Soeprapto No.121 Jakarta Pusat (021) 4200662 / 085654242002 :
[email protected] : 2 Orang : : Herika Hayurani, M.Kom : 531141106018 : Komp.PU/P4S No.D1, Pd.Bambu, Jakarta Timur 13430. No.Telp/HP: (021) 92604486 / 0818 150 560
Jakarta, 7 Maret 2011 Menyetujui, Kepala Unit Kegiatan Mahasiswa,
Ketua Pelaksana Kegiatan,
(Elan Suherlan, M.Si) NIP. 531141195010
(Hadratul Hairiyah) NIM. 1402009013
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,
Dosen Pendamping,
(dr. Hj. Isna Indrawati, MSc.) NIP. 531111181028
(Herika Hayurani, M.Kom) NIP. 531141106018
i
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal PKM-GT (Program Kreativitas Mahasiswa, bidang Gagasan Tertulis) dengan judul “All-in-one Electronic Medical Record: Solusi Masa Depan Pelayanan Kesehatan Indonesia” Kami menyadari bahwa penulisan proposal ini tidak akan terselesaikan dengan mudah tanpa bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Untuk itu secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Herika Hayurani, M.Kom selaku dosen pembimbing pada penulisan proposal ini. 2. Kak Lukman Deniato, S.Ked selaku alumni Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi yang memberikan banyak masukan kepada kami, serta 3. Dosen-dosen dan teman-teman terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. 4. Dan juga kepada pihak panitia penyelenggara program PKM-GT ini sehingga kami dapat turut berpartisipasi dalam menyumbangkan ide dan gagasan dalam bentuk tertulis ini. Gagasan yang kami ajukan dalam proposal kali ini masih berkaitan erat dengan pemanfaatan teknologi informasi di bidang pelayanan kesehatan, karena banyaknya masalah-masalah yang dapat diselesaikan atau diminimalisir dengan kemajuan teknologi informasi pada masa sekarang ini, sehingga kami berharap gagasan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk diterapkan guna dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Untuk itu Proposal PKM-GT ini kami ajukan sebagai langkah awal kami dalam berkontribusi membangun dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi. Kami harapkan penulisan proposal ini akan menjadi motivasi bagi kami dan teman-teman mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dalam menyumbangkan ide-ide dan gagasan baru yang mungkin bisa dijadikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang tengah dihadapi. Kami menyadari terhadap kemungkinan adanya kesalahan dan juga kekurangan pada penulisan proposal ini walaupun telah kami usahakan sebaik mungkin untuk mengikuti prosedur penulisan proposal yang telah ditetapkan oleh panitia penyelenggara program PKM-GT ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan koreksi dan saran agar dapat dijadikan pembelajaran sehingga dapat dilakukan perbaikan pada penulisan proposal selanjutnya. Hormat kami Tim Pengusul
ii
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv RINGKASAN ......................................................................................................... v PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 Tujuan dan Manfaat ......................................................................................... 1 GAGASAN ............................................................................................................. 2 KESIMPULAN ....................................................................................................... 5 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 6 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 7
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Sistem All-inone Electronic Medical Record. .............................................................................. 4 Gambar 2. Contoh Smart Card di Mount Sinai Medical Center (8) ....................... 5
iv
RINGKASAN Rekam medis (Medical Record) mempunyai arti sebagai catatan/keterangan, baik tertulis maupun rekaman tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium/radiologi, diagnosis, segala pelayanan & tindakan medis yang diberikan kepada pasien baik pelayanan rawat jalan, rawat inap, maupun pelayanan gawat darurat yang diberikan kepada pasien. Secara khusus rekam medis digunakan sebagai dasar dan petunjuk dalam melakukan pengobatan terhadap pasien dalam bentuk analisa dan rancangan pengobatan ataupun suatu tindakan medis terhadap pasien dan secara luas rekam medis juga digunakan untuk peningkatan kualitas pelayanan, pendidikan dan penelitian, dan statistik kesehatan. Rekam medis elektronik / EMR (Electronic Medical Record) adalah penggunaan metode elektronik berbasis komputer untuk pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, serta pengaksesan rekam medis pasien di sebuah pelayanan kesehatan yang telah tersimpan dalam suatu sistem manajemen basis data multimedia yang menghimpun berbagai sumber data medis. EMR membantu dalam mengolah data rekam medis pasien, ditinjau dari segi pengaksesan yang cepat, keakuratan data yang tersusun dengan baik, serta memiliki nilai dokumentasi sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan tanpa mengurangi aspek keamanan data. All-in-one Electronic Medical Record adalah pengembangan dari rekam medis elektronik, dimana informasi dalam database EMR dapat digunakan oleh banyak pelayanan kesehatan. Informasi tersebut ditempatkan pada server yang dikelola, dijaga dan dirawat oleh sekelompok orang. sistem ini akan diberikan sebuah alamat web / web address yang unik untuk dapat diakses oleh pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik atau rumah sakit. Pasien akan memiliki Smart Card yang akan digunakan untuk mengakses data rekam medisnya. Dengan adanya All-in-one EMR ini, maka pasien dapat berobat dimana saja dengan catatan pelayanan kesehatan tersebut telah terdaftar dalam sistem All-in-one EMR. Setelah mendapatkan penanganan medis, segala aktifitas medis yang diberikan kepada pasien di masukan/input kedalam sistem ini dan terkoneksi dengan jaringan internet, sehingga ketika pasien melakukan penanganan medis di tempat yang berbeda pasien tersebut masih dapat mengakses data rekam medisnya menggunakan smart card miliknya. Dengan mengakses data rekam medis sebelumnya, pasien tersebut akan diberikan penanganan yang sesuai dan terhindar dari mal praktek. Selain bermanfaat dari sisi pasien, sistem ini juga membantu petugas kesehatan yang melakukan pencatatan medis, dan dapat digunakan sebagai alat pengawas tindakan medis yang akan diberikan kepada pasien. Dengan adanya sistem ini maka penanganan pasien (dalam hal ini masyarakat Indonesia pada umumnya) dapat lebih cepat ditangani dan memudahkan dalam pengaksesan data dimana saja menggunakan Smart Card. Hal ini sebagai bentuk solusi masa depan pelayanan kesehatan Indonesia.
v
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (1). Catatan mengenai pasien yang direkam di dalam rekam medis sangat penting untuk pelayanan karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, dan tindakan medis lainnya. Selain itu, catatan rekam medis ini juga dapat digunakan sebagai bukti hukum yang sah. Sejauh ini rekam medis digunakan hanya pada satu pelayanan kesehatan saja dan dilakukan secara konvensional/manual. Berdasarkan observasi yang kami lakukan di beberapa puskesmas yang masih menggunakan rekam medis konvensional, terdapat antrian panjang dan petugas kesehatan kesulitan mengatasi hal ini. Untuk mempersingkat waktu pencatatan rekam medis diisi/dicatat seperlunya saja. Permasalahan lain yang terjadi ketika catatan rekam medis yang sudah tersimpan ingin digunakan pada lain waktu, petugas kembali mengalami kesulitan dalam pencarian, karena pencarian pun masih dilakukan secara manual. Selain itu, ketika pasien tersebut melakukan pengobatan/tindakan medis selain di puskesmas tersebut, maka dokter di puskesmas yang baru tidak dapat mengetahui secara rinci riwayat penyakit, dan penanganan apa saja yang pernah diperoleh pasien tersebut. Hal ini dapat berakibat fatal jika keputusan yang diambil oleh dokter tidak didukung oleh informasi-informasi yang aktual tentang kondisi kesehatan pasiennya. Dengan permasalahan di atas, tim pengusul mencoba memberikan gagasan tertulis untuk memberikan solusi permasalahan diatas sebagai bentuk pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik dengan membuat, menggunakan, serta menerapkan All-in-one Electronic Medical Record yang akan mengurangi tingkat kesalahan dalam menentukan keputusan-keputusan berkaitan dengan tindakan medis yang akan diberikan kepada pasien.
Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk memberikan sebuah gagasan solusi permasalahan yang terjadi di masyarakat luas, yaitu berupa sistem baru bernama All-in-one Medical Record yang akan diterapkan di Indonesia. Dengan pembuatan, penggunaan, serta penerapan sistem ini secara tidak langsung membantu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dalam hal memudahkan pasien untuk berobat di mana saja dengan tetap dapat mengakses data rekam medisnya sehingga mengurangi tingkat kesalahan pengambilan keputusan penanganan medis yang akan diberikan kepada pasien dan lebih efisien dalam waktu, serta sebagai langkah dalam partisipasi menerapkan teknologi informasi pada bidang kesehatan masyarakat Indonesia.
2
GAGASAN Status kesehatan pasien yang berobat di pusat pelayanan kesehatan seperti di puskesmas, rumah sakit, klinik, dan lain-lain, dicatat di dalam sebuah rekam medis. Rekam medis pasien sangat penting untuk pelayanan karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, dan tindakan medis lainnya. Selain itu, catatan rekam medis ini juga dapat digunakan sebagai bukti hukum yang sah. Saat ini di Indonesia rekam medis digunakan hanya pada satu pelayanan kesehatan saja dan hal itu dilakukan secara konvensional/manual. Observasi yang kami lakukan di beberapa puskesmas di Jakarta yang masih menggunakan rekam medis konvensional di mana rekam medis pasien tercatat pada sebuah lembar kertas dan diisi oleh dokter secara manual. Pada puskesmas tersebut terdapat antrian panjang dan petugas kesehatan kesulitan mengatasi hal ini. Untuk mempersingkat waktu pengobatan, terlihat bahwa rekam medis diisi/dicatat seperlunya saja oleh dokter. Ketika catatan rekam medis yang sudah tersimpan ingin digunakan pada lain waktu, petugas kembali mengalami kesulitan dalam pencarian, karena pencarian pun masih dilakukan secara manual. Apalagi jika pasien tersebut melakukan pengobatan/tindakan medis selain di puskesmas tersebut, maka dokter di puskesmas yang baru tidak dapat mengetahui secara rinci riwayat penyakit, dan penanganan apa saja yang pernah diperoleh pasien tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dokter dalam pengambilan keputusan karena tidak didukung oleh informasi-informasi yang aktual tentang kondisi kesehatan pasiennya. Secara umum penggunaan Rekam Medis Elektronik sebagai dokumen elektronik telah memiliki dasar hukum. Dijelaskan dalam UU ITE Nomor 11 pasal 1 ayat 4 bahwa : “Dokumen elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.” (2) Telah tertulis juga dalam pasal 47 (1) UU no.29/2004 bahwa dokumen rekam medis adalah milik dokter atau sarana pelayanan kesehatan. Sama seperti rekam medis konvensional, Rekam medis elektronik selaku dokumen elektronik sudah seharusnya disimpan di komputer milik dokter/sarana pelayanan kesehatan. Isi rekam medis merupakan milik pasien dapat diberikan salinannya dalam bentuk elektronik atau dicetak untuk diberikan pada pasien (3). Seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang, untuk meningkatkan mutu pelayanan masyarakat Indonesia salah satu solusinya adalah membuat, menggunakan serta menerapkan sistem All-in-one Electronic Medical Record (All-in-one EMR) dimana sistem ini ditempatkan pada beberapa server yang terintegerasi untuk dapat diakses oleh berbagai sarana pelayanan kesehatan yang
3
telah terdaftar pada sistem tersebut. Dengan adanya sistem ini, akan memudahkan pasien untuk melakukan tindakan medis diberbagai sarana pelayanan kesehatan yang telah terdaftar dan mudah dijangkau oleh pasien tersebut. Merujuk pada pasal 46 ayat 3 UU no.29/2004, “Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.” Berdasarkan pada ayat tersebut diatas, segala tindakan medis yang diberikan kepada pasien dapat dipertanggung jawabkan dengan sangat jelas dan dengan pemanfaatan teknologi segala jenis tindakan medis yang menyimpang dapat di awasi dan dicegah. Sehingga, secara tidak langsung penerapan sistem All-in-one EMR ini juga memberikan dampak positif berupa keteraturannya perlakuan/tindakan yang akan diberikan kepada pasien karena sistem ini dikelola dan diawasi oleh pihak yang berwenang dalam hal ini Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Sistem ini akan ditempatkan disebuah web server dan akan diberikan sebuah alamat web/web address yang unik untuk memudahkan pengaksesan. Kondisi kekinian mengenai ketersediaan komunikasi telah dijelaskan dalam Buku Putih ICT di Indonesia 2010. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa “Proyek Palapa Ring telah selesai sepanjang 42.470km, yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB dan NTT. Kemudian akan diteruskan ke Maluku dan Papua (sisa 10.000 km lagi).”(2) sehingga koneksi dan pengaksesan terhadap informasi All-in-one EMR bukan permasalahan yang besar. Mengingat begitu banyaknya data yang akan terekam dalam sistem ini, maka ketersediaan volume/memori server yang digunakan merupakan bagian penting. Selain itu keamanan data merupakan bagian penting lainnya, sehingga dibutuhkan sistem pengamanan server maupun pengamanan sistem ini sendiri. Sistem ini harus dikelola oleh lembaga yang berwenang seperti Kementrian Kesehatan dan dibantu oleh sekelompok tenaga ahli dari Kementrian Komunikasi dan Informasi yang dapat mengelola arus pertukaran informasi. Adapun beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan terkait rekam medis elektronik adalah mengenai Complexity dan Reliability. Karena secara langsung perlu melayani berbagai keperluan seperti : Dokter, Asuransi, Kepolisian, Penelitian dan Pendidikan. Maka perlu penyesuaian terhadap tampilan (user interface) dan harus dijamin keamanan terhadap data tersebut (Complexity) dan kepercayaan terhadap privasi kewenangan petugas dan akses (Reliability).(4) Sejauh ini pencatatan rekam medis di Indonesia masih sangat banyak yang dilakukan secara konvensional. Sedangkan kesalahan terbesar yang biasa ditemukan dari proses input data sebagian besar berasal dari faktor manusianya (5). Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi dan pelatihan kepada petugas yang akan mengisi data rekam medis kedalam sistem. Karena jika petugas kesehatan salah dalam memasukan data, maka keluaran yang dihasilkan tidak sesuai seperti yang diharapkan. Petugas kesehatan yang berwenang untuk mengisikan catatan medis telah diatur dalam organisasi PORMIKI (Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia) (6). Selain petugas kesehatan yang terlibat dalam penerapan sistem ini, ada beberapa pihak yang terkait langsung dalam sistem ini, seperti : - Dokter, dalam hal ini sebagai pengambil keputusan penanganan medis dan penanggung jawab data yang di-input-kan.
4
-
Kepala Unit Kerja Rekam Medis, sebagai pengatur dan pembimbing staf/petugas pencatat rekam medis. - Komite/Sub Komite/Panitia Rekam medis harus dibentuk untuk melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan rekam medis. - Pimpinan Rumah Sakit, sebagai penyedia fasilitas unit rekam medis yang meliputi ruang, peralatan, dan tenaga yang memadai. - Kementrian Kesehatan R.I., sebagai badan pengatur dan pengawas sistem. - Kementrian Komunikasi dan Informasi R.I., sebagai badan pengatur dan pengelolaan arus informasi sistem. Tidak hanya Sumber Daya Manusia saja yang diperhatikan, kerjasama antara manajemen rumah sakit, komite medis, dan badan pengawas dalam mengadopsi sistem rekam medis elektronik pun mutlak diperlukan (7). Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pembangunan sistem All-in-one Electronic Medical Record di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Sistem All-in-one Electronic Medical Record. Untuk menjaga keamanan data dan memudahkan petugas untuk mencari dan menemukan identitas pasien, sistem ini dapat didukung dengan penggunaan smart card. Smart Card berupa kartu plastik yang didalamnya terdapat chip silicon yang disebut microcontroller. Saat ini kapasistas memori sudah di-upgrade menjadi 64kb (7). Chip inilah yang berguna sebagai media penyimpanan rekam medis pasien. Contoh Smart Card yang diterapkan di The Mount Sinai Medical Center yang digunakan untuk pelayanan kesehatan ditunjukkan pada Gambar 2.
5
Gambar 2. Contoh Smart Card di Mount Sinai Medical Center (8) Setelah diterapkannya sistem ini, diharapkan akan memberikan solusi pelayanan kesehatan masyarakat dan suatu bentuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang akan memudahkan masyarakat untuk berobat dimana saja dan pengobatan yang dilakukan dengan berdasarkan data yang terpercaya. Selain itu ada beberapa hal penting yang menjadi kelebihan penggunaan Rekam Medis Elektronik yaitu (9): Fasilitas lebih lengkap, Dapat bergerak pada sistem informasi lain, Sebagai alat bantu yang lengkap, Sebagai bagian dari pekerjaan yang berlanjut secara otomatis.
KESIMPULAN Penerapan sistem All-in-one Electronic Medical Record ini merupakan penyempurnaan dari rekam medis elektronik, adanya jangkauan fasilitas internet sudah dapat diakses di seluruh wilayah Indonesia merupakan salah satu dukungan besar dalam penerapan sistem ini. Dengan adanya sistem All-in-one EMR ini, rekam medis yang telah tersimpan pada web server dapat didistribusi dengan cepat kepada instansi kesehatan yang sedang menangani pasien baru dimana instansi kesehatan tersebut pada awalnya tidak memegang rekam medis yang merupakan syarat utama dalam memberikan penanganan kesehatan pada pasien, kini dapat memperoleh rekam medis pasien yang dijamin keabsahan data rekam medis tersebut. Serta dapat menambahkan isi dari rekam medis pasien tersebut sesuai prosedur, sehingga penggunaan rekam medis secara bersama ini akan sangat membantu pasien dalam memperoleh penanganan kesehatan dan pihak instansi kesehatan dalam tugasnya memberikan pelayanan kesehatan Sistem All-in-one Electronic Record ini akan mampu untuk menekan resiko terjadi kesalahan penanganan pelayanan kesehatan yang sering terjadi, dampak lain seperti keteraturan pencatatan rekam medis dan pengawasan langsung melalui sistem ini serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya di Indonesia.
6
DAFTAR PUSTAKA (1) Konsil Kedokteran Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008, Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 2008. (2) Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Diambil dari : URL: http://www.depkominfo.go.id. 2008. (3) Lukman D. Rekam medik elektronik ditinjau dari Kedokteran, dan Islam. Jakarta. Yarsi University; 2010. (4) P.M. Cody. Dynamic Security for Medical Record Sharing. Massachusetts Institute of Technology; 2003. (5) T Gallagher, L Launder, B Jeffries. Hunting Security Bugs. Microsoft Press. ISBN 0735621871. (6) Ery R. Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Graha Ilmu;2009. hlm. 18-19. (7) Boy SS. Keselamatan dan Keamanan pada Rekam Medis Terkomputerisasi; 2009. hlm 10. (8) Mount Sinai. The Mount Sinai Medical Center. Diambil dari :URL: http://www.mountsinai.org/. (9) BS Sabarguna & A Sungkar. Sistem Informasi Medis. Jakarta. UIPress; 2007 hlm 103.
7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Ketua Pengusul Nama NIM Tempat/Tanggal Lahir Alamat Rumah Telp/E-mail
: : : :
Hadratul Hairiyah 1402009013 Samarinda, 14 Februari 1992 Jl. Letjend Soeprapto No.121 Jakarta Pusat : (021)4200662 / 085654242002 /
[email protected]
Pendidikan : - 2006 – 2009
SMK Negeri 7 Samarinda (Program Jurusan : Rekayasa Piranti Lunak) - 2009-sekarang S1 Fak. Tek. Informasi Universitas Yarsi Jakarta
Pengalaman Organisasi : - 2007 Ketua divisi Mading Virtual Schooler of Se7en - 2010 Magang BEM YARSI 2009-2010 - 2010 Anggota Senat Mahasiswa FTI Universitas Yarsi Jakarta Lomba : - 2006 - 2009
Juara 1 Lomba Mading tingkat SMP-SMA/sederajat. Juara 2 Lomba Desain Logo SMK Negeri 7 Samarinda dalam perayaan “Pensi SMK Negeri 7 Samarinda”
Pengalaman Magang : - 2008-2009 Telah melaksanakan Magang selama 4 bulan di PT. Karya Aditya Mandiri (KAM Travel) sebagai Staf Desain Grafis.
Jakarta, 7 Maret 2011
(Hadratul Hairiyah)
8
Anggota I Nama NIM Tempat/Tanggal Lahir Alamat Rumah Telp/E-mail
: Muhammad Ikhsan Amadea : 1102009186 : Cilacap, 11 februari 1991 : Jl. Plaju 4 no.38 Komperta Balongan Indramayu : 081324161004/
[email protected]
Pendidikan : - 2006 – 2009 SMA Negeri 1 Cirebon - 2009-sekarang S1 Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta Pengalaman Organisasi : - Kepala bidang politik dan berorganisasi SMP Negeri 1 Indramayu - Ketua OSIS SMP Negeri 1 Indramayu - Kep.bid.kepribadian &budi pekerti luhur OSIS SMA N 1 Cirebon - Senat FK Universitas Yarsi Dept.POSDM
Jakarta, 7 Maret 2011
(Muhammad Ikhsan Amadea)
9
Anggota II Nama NIM Tempat/Tanggal Lahir Alamat Rumah Telp/E-mail
: : : :
Muhammad Fathurachman 1402010012 P.Gebe, 19 Oktober 1991 Maluku Utara Jl. Angin Kumbang No, 69 E komplek AL Dewa Ruci Cilincing, Jakarta Utara. : 08568842335/
[email protected]
Pendidikan : - 2007 – 2010 SMA Negeri 1 Kota Ternate - 2010 – sekarang S1 Fak.Tek. Informasi Universitas Yarsi Jakarta Pengalaman Organisasi : - 2008 – 2009 Ketua Rohis Ar-Risaalah SMA Negeri 1 Ternate - 2010 – sekarang Anggota UKM LDK Kahfi Universitas Yarsi Pelatihan dan Seminar : - Peserta Pengembangan Pelatihan Karakter Kebangsaan di Cipayung, 17 – 19 Desember 2010
Jakarta, 7 Maret 2011
(Muhammad Fathurachman)