PROFIL SOFT SKILL SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED-LEARNING (PjBL) (Penelitian Kualitatif di SMA Negeri 32 Jakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ISTI ANGGRAINI NIM 1111016100038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
iii
ABSTRAK
ISTI ANGGRAINI 1111016100038. Profil Soft Skills Siswa pada Model Project Based Learning (PjBL). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan soft skills siswa pada model pembelajaran Project Based Learning. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian berjumlah 36 siswa kelas X SMA N 32 Jakarta Selatan. Instrumen yang digunakan berupa lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi, angket dan wawancara. Pada penelitian ini pencapaian soft skills siswa di fokuskan pada lima aspek soft skills berdasarkan Sharma (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian soft skills siswa secara umum telah dicapai dengan baik. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa aspek yang memiliki nilai tertinggi dan paling dominan muncul adalah aspek keterampilan bekerjasama dengan presentase rata-rata 72,77% (baik) sedangkan aspek yang memiliki nilai terendah adalah aspek keterampilan kepemimpinan yaitu 55,20% (cukup). Kata kunci: Siswa, Soft Skills, Project Based Learning
iv
ABSTRACT
Isti Anggraini (1111016100038). Profile of Soft Skills Student Using the Model Project Based Learning. Undergraduate Thesis of Biologi Education Program of Science Education, Faculty of Tarbiya and Teachers’ Training, Syarif Hidayatulah State Islamic University Jakarta.
This research aims to identify the soft skills of student using project based learning model. This research was descriptive qualitative research with using student’s worksheet, observation sheet, questionnaires, and interview. The subject of the research is student of grade X MIA of SMA N 32 Jakarta and used purposive sampling design. This research focus on the five aspect of soft skills based on Sharma (2009). The result of the experiment showed that the achievement of soft skills student have been achieved with the good result. Based on the data show the aspects that have the highest point and the most dominant appears on the aspect skills of working with the percentage 72,77% (good) while the aspects that have the lowest point is leadership skills with the percentage 55,20% (enough). Keyword : Student, Soft Skills, Project Based Learning
v
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga juga para sahabat-sahabat beliau dan mudah-mudahan termasuk umatnya. Sehingga dengan Ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Profil Soft Skills Siswa pada Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Program S1 pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta.
2.
Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Dr. Yanti Herlanti, M. Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidyataullah Jakarta.
4.
Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan Dr. Zulfiani, M.Pd, dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.
5.
Sri Rahmina Utami, Kepala SMA Negeri 32 Jakarta Selatan, Bu Dwi dan Bu Sri Hartuti, guru bidang studi Biologi yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian skripsi.
6.
Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Bapak dan Mamah, yang selalu mencurahkan kasih sayang dan doanya yang tak pernah terhenti untuk
vii
kesuksesan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Doa, didikan, nasihat, dan semangat yang diberikan senantiasa menjadi pengobat rasa lelah dan pemicu untuk senantiasa melakukan yang terbaik dan berusaha meraih yang terbaik untuk membuat ayah dan mama bangga dan bahagia. Semoga Allah selalu menyayangi dan melindungi keduanya. 7.
Kaka tersayang, Mas Angga, yang selalu mendukung secara materil.
8.
Sahabat-sahabat tersayang, Chaerunnisa ”partner in crime” dan Enjel, terimakasih karena telah hadir dan selalu men-support
9.
Sahabat seperjalanan dan sepenanggungan, Achla Ilfana, Tri Dewi Putri, Qorina Oktaviani, Nurhasanah, Andini Puji Lestari, dan Rika Herlianisa Fitri, terimakasih untuk dukungan, doa, pengalaman, serta nasihat bijak selama ini.
10. Sahabat baru, dian, terimakasih pundak dan kesetiaannya 11. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Biologi 2011 A dan B, terimakasih atas dukungan dan doanya. 12. Seluruh keluarga besar SMA Negeri 32 Jakarta Selatan khususnya kepada siswa kelas X MIA 1 yang telah bersedia bekerjasama selama penelitian. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.
Jakarta, Januari 2017
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...........................
i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...........................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ..............................
iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
iv
ABSTRAK ...................................................................................................
v
ABSTRACT ..................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
5
C. Pembatasan Masalah ....................................................................
6
D. Perumusan Masalah .....................................................................
6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
6
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori .................................................................................
8
1. Soft Skills ................................................................................
8
a. Pengertian Soft Skills ........................................................
8
b. Elemen Soft Skills .............................................................
10
c. Pengukuran Soft Skills ......................................................
14
d. Integrasi Soft Skills ke dalam Kurikulum/Mata Pelajaran
16
2. Model Pembelajaran Project Based Learning ......................
17
ix
a. Definisi Project Based Learning ......................................
17
b. Karakteristik Project Based Learning ...........................
19
c. Kelebihan Project Based Learning .................................
19
d. Langkah-langkah Model Project Based Learning (PjBL) ..........................................................................................
21
3. Konsep Archaebacteria dan Eubacteria ...................................
21
a. Eubakteria (Bakteri) .........................................................
21
b. Ciri-ciri Bakteri.................................................................
22
c. Ukuran dan Bentuk Bakteri ..............................................
23
d. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia ....................
23
B. Kajian Penelitian Relevan ...........................................................
24
C. Kerangka Pikir ..............................................................................
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................
28
B. Metode dan Design Penelitian ......................................................
28
C. Prosedur Penelitian .......................................................................
30
D. Subjek Penelitian ..........................................................................
31
E.
Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
31
F.
Instrumen Penelitian .....................................................................
32
G. Kalibrasi Instrumen ......................................................................
37
1. Uji Validasi .............................................................................
37
2. Uji Reliabilitas ........................................................................
39
H. Teknik Analisis Data ...................................................................
39
1. Teknik Analisis Data Lembar Observasi Soft Skills ...............
40
2. Teknik Analisis Data Angket soft skills ................................
41
3. Analisis Data Wawancara .......................................................
42
I. Alur Penelitian ..............................................................................
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................
x
44
1. Hasil Pengamatan Aspek Soft Skills berdasarkan Lembar Obsevasi..................................................................................
45
2. Hasil Perhitungan Soft Skills Berdasarkan Pengisian Angket
48
3. Hasil wawancara .....................................................................
49
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................
53
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................
60
B. Saran .............................................................................................
60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
61
LAMPIRAN .................................................................................................
64
xi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Elemen Soft Skills yang Harus dan Baik untuk dimiliki ...............
11
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi ..........................................................
33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Soft Skills ..........................................
35
Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa ...........................................
36
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ..........................................
38
Tabel 3.5 Perhitungan Skala Pengukuran .....................................................
41
Tabel 3.6 Skor Item Skala Likert ..................................................................
41
Tabel 4.1 Instrumen yang Digunakan dalam Mengukur Aspek Soft Skills...
45
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Data Persentase Lembar Obsevasi ..................
46
Tabel 4.3 Pencapaian Soft Skills Siswa dengan Model Pembelajaran Project Based Learning .............................................................................
47
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Data Persentase Lembar Angket .....................
49
Tabel 4.5 Jawaban Hasil Wawancara............................................................
50
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Bagan Langkah-langkah Model Project Based Learning .........
21
Gambar 2.2 Struktur Sel Bakteri ...................................................................
22
Gambar 2.3 Bentuk-bentuk Bakteri ..............................................................
23
Gambar 3.1 Alur Penelitian...........................................................................
43
Gambar 4.1 Grafik Siswa dari Masing-masing Aspek Soft Skills.................
54
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................
64
Lampiran 2. Cara Perhitungan Data Lembar Observasi ...............................
81
Lampiran 3. Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Lembar Observasi .................................................................................
82
Lampiran 4. Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Angket ..........
86
Lampiran 5. Rekap Hasil Penilaian Lembar Observasi dan Angket .............
90
Lampiran 6. Rekap Hasil Wawancara ...........................................................
93
Lampiran 7. Uji Validitas Angket Soft Skills Peserta Didik .........................
97
Lampiran 8. Lembar Observasi Soft Skills Siswa .........................................
100
Lampiran 9. Angket Soft Skills Siswa ...........................................................
103
Lampiran 10. Kisi-kisi Pernyataan Angket Soft Skills ..................................
106
Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa (PjBL) ...................................................
107
Lampiran 12. Kisi-kisi Wawancara...............................................................
115
Lampiran 13. Rubrik Lembar Observasi Soft Skills Siswa ...........................
116
Lampiran 14. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa.................................................
124
Lampiran 15. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa ...................................
126
Lampiran 16. Rubrik Penilaian Proyek .........................................................
128
Lampiran 17. Uji Validitas Konstruk Lembar Observasi Soft Skills Siswa ..
130
Lampiran 18. Peta Hubungan Aspek Soft Skills dengan PjBL .....................
133
Lampiran 19. Metode yang Digunakan dalam Mengukur Aspek Soft Skills
142
Lampiran 20. Surat-surat ...............................................................................
144
Lampiran 21. Dokumentasi ...........................................................................
146
Lampiran 22. Uji Referensi ...........................................................................
147
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma baru pendidikan di Indonesia menghendaki dilakukannya inovasi yang terintergrasi dan berkesinambungan. Salah satu wujudnya adalah inovasi yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran agar pembelajaran yang diberikan dapat berhasil atau diterima oleh peserta didik. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan aspek-aspek yang harus dilihat sebagai indikator keberhasilan pendidikan nasional, diantaranya aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tetapi, selama ini sistem pendidikan nasional masih berorientasi pada pengembangan Intelligence Quotient (IQ) yang hanya difokuskan pada pengembangan aspek kognitif. Kemampuan pengembangan akademik ini yang biasa disebut sebagai Hard Skills. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang fungsi Pendidikan Nasional yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab.1 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa, pendidikan ditujukan untuk mengembangkan potensi-potensi peserta didik serta keterampilan yang dapat dikembangkan dalam menjalani hidup di masyarakat, bangsa dan Negara. Salah satu keterampilan yang diharapkan adalah soft skills peserta didik. Sesuai dengan pengertian lain yaitu “keterampilan halus yang secara sosiologis yang berkaitan dengan EQ seseorang (Emotional Quotient) yaitu kemampuan
1
Republik Indonesia, “UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional”, sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf, h. 4. Diakses pada tanggal 8 Maret 2016.
1
2
seseorang untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik pada lingkungan atau tempat tinggal seseorang berada”.2 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan, seharusnya pendidikan di Indonesia juga harus memperhatikan soft skill tidak hanya hard skill saja. Tetapi realitanya bahwa pendidikan di Indonesia pembelajaran akademik seperti ilmu pengetahuan dan teknologi lebih mendominasi sistem pembelajaran di sekolah-sekolah, bahkan dapat dikatakan lebih mendominasi pada pembelajaran ranah kognitif saja. Sementara peningkatan soft skills seperti mengembangkan kepribadian siswa (kemampuan personal) dan kemampuan interpersonal baik dalam proses pembelajaran maupun dalam pembinaan kesiswaan sangatlah kurang mendapat perhatian. Kondisi ini banyak terlihat di berbagai instansi pendidikan dalam proses pembelajaran lebih menitikberatkan pada sentuhan aspek kognitif dan psikomotorik saja dan kurang memperhatikan soft skills peserta didik. Akibat yang ditimbulkan dari kondisi tersebut yaitu peserta didik dapat memiliki intelektual tinggi dan hasil belajar yang maksimal namun minim kemampuan dalam berinteraksi dengan teman sebaya, kurang membangun relasi dan aspek yang lainnya. Hasil penelitian Depdiknas RI pada tahun 2009, menyatakan bahwa “kesuksesan seseorang dalam pendidikan, 85% ditentukan oleh soft skills.”3 Hasil yang sama juga terdapat pada penelitian yang dilakukan di Harvad University, dikatakan bahwa 80% kesuksesan manusia ditentukan oleh bagaimana cara mengelola emosinya.4 Penelitian tersebut mengatakan bahwa kesuksesan seseorang dalam bidang apapun yang sedang ditekuni tidak semata-mata karena kemampuan intelektual yang dimiliki namun juga kemampuan dalam mengelola emosi.
2
Mariani Natalina, “Profil Soft Skills Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembagan Program Pembelajaran Biologi Tahun Akademis 2010/2011”, Jurnal Biogenesis,Vol. 8 (1) (2011), h. 26 3 Saeful Zaman, Revolusi Mental, dalam Praktik Soft Skills, (Bandung: Penerbit Media Perubahan, 2015), h. 90 4 Syarief Basier, “Soft Skills vs Hard Skills”, Newsletter: Akuntansi, Audit, Perpajakan & Manajemen, Jakarta, Juli 2011, h. 2
3
Di beberapa Negara menyebutkan bahwa memiliki keterampilan soft skills merupakan keterampilan yang penting untuk dimiliki setiap peserta didik melalui pendidikan.
Sudah
seharusnya
para
pendidik
mulai
memikirkan
cara
mengembangkan keterampilan ini pada setiap model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2002 pasal 40 ayat 2, tentang sistem pendidikan nasional yang berbunyi: Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban: (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. (2) mempunyai komitmen yang professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan (3) memberi tauladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.5 Undang-undang No. 20 tahun 2002 menyiratkan bahwa keberhasilan sebuah proses kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari peran seorang guru. Guru harus mampu melakukan pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik tidak merasa bosan sehingga peserta didik dapat menangkap informasi yang diberikan guru dengan baik dan diharapkan mampu mengembangkan soft skills yang peserta didik miliki. Maka dibutuhkan model pembelajaran yang membangun pengetahuan serta meningkatkan kemampuan tersebut. Seperti yang dilansir oleh Faridah yang mengatakan “keberhasilan sebuah pendidikan dapat dilihat dari sejauh mana proses pendidikan tersebut mampu merubah sifat-sifat negatif yang dimiliki peserta didik berubah menjadi sifat-sifat positif.”6 Apabila peserta didik dapat merubah sifat yang dimiliki menjadi lebih baik, maka dapat dikatakan pendidikan yang telah diberikan telah berhasil karena telah mampu menumbuhkan potensi peserta didik hingga berkembang secara maksimal. Model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada konstruktivisme yang mendukung keterlibatan siswa dalam situasi pemecahan masalah dengan 5
Republik Indonesia, op.,cit, h. 15 Faridah Hariyani, “Proses Pembelajaran Berorientasi pada Pengembangan Soft Skils”, Jurnal Husada Mahakam, Vol. III No. 4, 2012, h. 163 6
4
mengerjakan sebuah proyek. Peserta didik terlibat langsung di kehidupan nyata dalam memecahkan masalah, sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih permanen. Hal ini sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran akan kemampuan lulusan, khususnya peserta didik Sekolah Menengah Atas pada kelas X IPA. Untuk mendorong kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya yang akan memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik diharuskan membuat produk hasil kreasi sebagai
solusi
permasalahan sehingga mendorong peserta didik untuk
menggunakan keterampilan psikomotornya. Project Based Learning adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berperan aktif dalam mengembangkan kemampuannya. Pembelajaran berbasis proyek ini lebih memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi siswa dalam merancang sebuah proyek yang mereka lakukan.7 Dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut peserta didik membutuhkan soft skill yang dimilikinya agar tahapan kegiatan belajar di kelas dapat terpenuhi dan dilakukan secara maksimal. Siswa diajak untuk melakukan aktivitas baik individu atau kelompok, agar dapat menghasilkan suatu produk atau presentasi hasil kerja, kegiatan ini berpusat pada siswa, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih baik, bekerja sama, dan mengembangkan kemampuan tersebut. Secara umum soft skills dimaknai sebagai keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.8 Intrapersonal skills dikaitkan dengan kepribadian peserta didik sementara interpersonal skills diwujudkan dengan hubungan sosial
7
Maria Anita Titu, “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Konsep Masalah Ekonomi,” Prosiding Seminar Nasional, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, 9 Mei 2015, h. 177 8 Moqowim, Pengembangan Soft Skills Guru PAI, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam, 2011), h. 22
5
dengan teman sebaya ataupun guru. Kedua jenis keterampilan tersebut sangatlah dibutuhkan bagi peserta didik guna melanjutkan pendidikan atau langsung mencari pekerjaan setelah keluar dari sekolah menengah atas. Penelitian ini menerapkan penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) pada konsep Bakteri. Pada konsep bakteri yang digunakan banyak memunculkan isu positif maupun isu negatif. Isu positif pada bakteri dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Pada konsep ini peserta didik dapat berkreatifitas dengan merancang, mendesain atau dapat menantang peserta didik untuk menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat. Project Based Learning dapat menjadi sarana pembelajaran untuk sampai pada tahap penyelidikan dimana kerjasama antar peserta didik dapat terbangun. Sehingga termunculkan aspek-aspek soft skils peserta didik yang akan diteliti. Paparan yang telah dijabarkan di atas, terlihat betapa pentingnya penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan soft skills peserta didik. Berkaitan dengan model pembelajaran yang bervariasi dan pentingnya seorang peserta didik untuk mengembangkan keterampilan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Profil Soft Skills Siswa pada Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)”.
B. Identifikasi Masalah Identifikasi pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Peserta didik pada saat pembelajaran cenderung hanya mendengar dan mencatat apa yang dijelaskan guru tanpa ada kegiatan yang dapat melatih keterampilan soft skills 2. Model pembelajaran yang digunakan di sekolah tidak banyak melibatkan kemampuan soft skills peserta didik. 3. Kemampuan soft skills peserta didik kurang ditonjolkan dalam kegiatan belajar pembelajaran. 4. Model pembelajaran berbasik proyek (Project Based Learning) dianggap sebagai solusi untuk mengembangkan soft skills peserta didik.
6
C. Pembatasan Masalah Peneliti membatasi masalah untuk menghindari agar permasalahan tidak terlalu meluas dan menyimpang sebagai berikut: 1. Peserta didik yang akan diteliti adalah peserta didik kelas X tahun pelajaran 2015/2016 di SMAN 32 Jakarta. 2. Soft skills peserta didik yang diteliti terdapat lima aspek yaitu aspek kemampuan bekerja sama, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, keterampilan kepemimpinan serta keterampilan dalam belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi. 3. Instrumen untuk mengukur soft skills peserta didik yaitu lembar observasi, angket dan wawancara. 4. Model pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). 5. Pokok bahasan dalam penelitian ini yaitu Archaebacteria dan Eubacteria sub bab pemanfaatan bakteri dalam kehidupan sehari-hari.
D. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana profil Soft Skills yang dimiliki peserta didik kelas X MIA 1 SMA 32 Jakarta pada model Project Based Learning”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan soft skills yang dimiliki peserta didik kelas X dengan penerapan model Project Based Learning 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: a.
Bagi guru
7
Khususnya bagi guru biologi dapat memberikan masukan untuk guru agar dapat melaksanakan pembelajaran yang dapat memunculkan kemampuan soft skills peserta didik. b.
Bagi siswa Untuk membantu siswa agar dapat membangun pengalamannya sendiri melalui kegiatan proyek dan dapat meningkatkan kemampuan soft skills yang dimiliki.
c.
Bagi peneliti Penelitian ini dapat menyampaikan informasi tentang profil soft skills siswa dengan menggunakan model Project Based Learning.
d.
Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian lain sehingga dapat melakukan pengembangan terhadap penelitian ini.
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Soft Skills a. Pengertian Soft Skills Kata Soft skills berasal dari bahasa inggris, [Soft yang berarti halus; lunak; lembut]1 dan [Skills yang berarti kemampuan; keterampilan; kecakapan].2 Sehingga Soft Skills merupakan kamampuan atau keterampilan yang halus. Soft skills adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan Emosional Intelegence (EQ), kumpulan karakter kepribadian, rahmat sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain. Soft melengkapi keterampilan keras/ hard skills (bagian dari seseorang IQ), yang merupakan persyaratan pekerjaan dan banyak kegiatan lain.3 Soft Skills merupakan bagian keterampilan dari seseorang yang lebih bersifat pada kehalusan atau sensitifitas perasaan seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya. Dikarenakan Soft Skills lebih mengarah kepada keterampilan psikologis dan kepribadiannya, maka dampak yang diakibatkan lebih tidak kasat mata namun tetap bisa dirasakan. Akibat yang dapat dirasakan adalah perilaku sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan kerjasama, membantu orang lain dan lainnya.4 Pengertian yang telah dijabarkan tersebut keduanya mengarahkan bahwa Soft Skills terjadi pada diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain atau lingkungannya.”Soft Skills pada dasarnya
merupakan keterampilan seseorang
dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan
1
Wojowasito, Kamus Lengkap, (Bandung: Hasta, 1997), h. 203 Ibid., h. 199 3 Wiwik Yuni Prastiwi, Pengembangan Soft Skills, Hard Skills, dan Life Skills Peserta Didik dalam Menghadapi Era Globalisasi, 2016, h. 2 http://www.infodiknas.com/. Diakses pada tanggal 4 April 2016 4 Darmawati, “Peningkatan Kemampuan Soft Skills Mahasiswa Biologi pada Mata Kuliah Genetika dan Evolusi Melalui Penerapan Model Problem Based Learning”, Jurnal Biogenesis, Vol. 10, Nomor 2, 2014, h. 10 2
8
9
dalam
mengatur
dirinya
sendiri
(intrapersonal
mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.”
skills)
yang
mampu
5
Keterampilan interpersonal (interpersonal skills) merupakan keterampilan melakukan kontak sosial dengan seluruh individu di dalam kelompok. Termasuk kemampuan berkomunikasi, saling menghargai pendapat orang lain dan kemampuan menjaga kekompakan dengan anggota tim.6 Sedangkan keterampilan intrapersonal (intrapersonal skills) yaitu “kemampuan untuk mengenal dan mengendalikan diri sendiri. Terdiri dari konsep diri, goal setting, motivasi diri, pengendalian emosi, dan rasa percaya diri.”7 Soft skills dimiliki oleh setiap orang, tetapi dalam jumlah dan kadar yang berbeda-beda. Soft skills tersebut dapat berubah jika yang bersangkutan mau mengubahnya dan juga dapat dikembangkan menjadi karakter seseorang. Untuk mengembangkannya harus diasah dan dipraktekan oleh setiap individu yang belajar atau ingin mengembangkannya melalui pembelajaran dengan segala aktivitasnya dan lembaga kesiswaan. “Kecakapan emosional cenderung lebih mungkin untuk dipelajari dan dimodifikasi kapan saja dan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk meraih sukses atau prestasi hidup.”8 “Soft skills didefinisikan sebagai keterampilan dan kecakapan hidup, baik untuk sendiri, berkelompok, atau bermasyarakat, serta dengan Sang Pencipta. Dengan mempunyai soft skills membuat keberadaan seseorang akan semakin terada di tengah masyarakat.”9 Keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral, santun dan keterampilan spiritual. Pendapat lain mengatakan bahwa soft skills merupakan komponen dari hard skills. Jenis keterampilan ini merupakan bagian dari kecerdasan intelektual 5
Muqowim, Pengembangan Soft Skills Guru PAI, (Jakarta: Direktorat jenderal pendidikan Agama Islam, 2011), h. 17 6 Ichsan S. Putra, Sukses dengen Soft Skills, (Bandung: Direktorat Pendidikan ITB, 2005), h. 218 7 Saeful Zaman, Revolusi Mental, dalam Praktik Soft Skills, (Bandung: Penerbit Media Perubahan, 2015), h. 90 8 Tjitjik Hamidah, IQ, EQ dan SQ: Dari Kecerdasan Tunggal ke Kecerdasan Majemuk, 2013, h. 2, http://www.yai.ac.id. Diakses pada tanggal 4 April 2016 9 Elfindri, Soft Skills untuk Pendidik, (Jakarta: Baduose Media, 2011), h.67
10
seseorang, dan sering dijadikan syarat untuk memperoleh jabatan atau pekerjaan tertentu.10 Sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh Elfindri yaitu Soft Skills merupakan semua sifat yang menyebabkan berfungsinya hard skills yang dimiliki. Soft skills dapat menentukan arah pemanfaatan hard skills. Jika seseorang memilikinya dengan baik, maka ilmu dan keterampilan yang dikuasainya dapat mendatangkan
kesejahteraan
dan
kenyamanan
bagi
pemiliknya
dan
lingkungannya.11 Soft skills memuat komunikasi efektif, berfikir kreatif dan kritis, membangun tim, serta kemampuan lainnya yang terkait kapasitas kepribadian individu. Soft skills yang dikembangkan akan memberikan kesempatan kepada individu untuk mempelajari perilaku baru dan meningkatkan hubungan antar pribadi dengan orang lain, mengembangkan karir serta etika professional.12 Dari berbagai definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya soft skills merupakan kemampuan yang sudah melekat pada diri seseorang, tetapi dapat dikembangkan dengan maksimal dan dibutuhkan dalam dunia pekerjaan sebagai pelengkap dari kemampuan hard skills. Keberadaan antara hard skills dan soft skills sebaiknya seimbang, seiring, dan sejalan.
b. Elemen Soft Skills Soft skills memiliki beberapa komponen yang saling berkaitan antara satu dan yang lainnya. Komponen tersebut seperti rangkaian organ yang membentuk sistem organ dalam tubuh yang memiliki fungsi/tugas tertentu, saling berkaitan, dan saling mendukung antara yang satu dengan lainnya. Soft skills adalah seluruh aspek dari generic skills yang juga termasuk elemen-elemen kognitif yang berhubungan dengan non-academic skills.13 Ditambahkan pula bahwa, berdasarkan hasil penelitian, tujuh soft skills yang 10
Iyo Mulyono, Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai Dengan Soft Skills, (Bandung: Yrama Widya, 2011), h. 99 11 Elfindri, op. cit., h. 175 12 Josef Bambang, “Model Pengembangan Soft Skills Terintegrasi pada Kurikulum Berbasis Kompetensi bagi Mahasiswa Politeknik Negeri Smarang”, Jurnal Pengembangan Humaniora Vol. 13 No. 2, 2013, h. 133 13 Muh. Rais, “Project Based-Learning: Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi Soft Skills”, Makalah Pendamping Seminar Nasional, Surabaya, 11 Desember 2010, h. 12
11
diidentifikasi dan penting dikembangkan pada perserta didik di lembaga pendidikan tinggi, meliputi; keterampilan berkomunikasi (communicative skills), keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah (thinking skills and problem solving skills), kekuatan kerja tim (team work force), belajar sepanjang hayat dan pengelolaan informasi (life-long learning and information management). Keterampilan wirausaha (entrepreneur skills), etika, moral dan profesionalisme (ethics, moral and professionalism), dan keterampilan kepemimpinan (leadership skills). Pengelompokkan elemen soft skills yang harus dimiliki dan baik dimiliki. Masing-masing soft skills di dalamnya berisikan sub-skills yang dapat dikategorikan sebagai skills yang secara individu sangat dibutuhkan (must have) dan ketegori sebagai skills yang baik untuk dimiliki (good to have). Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Elemen Soft Skills yang Harus dan Baik untuk Dimiliki14
No.
Soft Skills
1
Kemampuan Bekomunikasi
2
Keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah
14
Sub-skills Elemen yang harus dimiliki (Must Have Elements) Kemampuan menyampaikan ide secara jelas, efektif dan meyakinkan baik oral maupun tertulis Kemampuan berpresentasi secara jelas dan meyakinkan kepada audien Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah dalam situasi sulit dan melakukan justifikasi
Sub-skills Elemen yang baik untuk dimiliki (Good To Have Elements) Kemampuan untuk menggunakan teknologi selama presentasi Keterampilan untuk menularkan kemampuan komunikasi ke orang lain Kemampuan untuk membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian yang valid
Archna Sharma, Importance of Soft Skills Development in Education, 2015, h. 2, http://schoolofeducators.com/2009/02/importance-of-soft-skills-development-in-education/ Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015.
12
Sub-skills Sub-skills Elemen yang harus Elemen yang baik untuk No. Soft Skills dimiliki (Must Have dimiliki (Good To Have Elements) Elements) Kemampuan mendapatkan ide dan mencari solusi alternatif 3 Kerja dalam Kemampuan untuk Kemampuan untuk tim membangun hubungan, memeberikan kontribusi berinteraksi dan bekerja terhadap perencanaan secara efektif dengan dan mengkoordinasikan lainnya kerja grup 4 Belajar Kemampuan untuk Kemampuan untuk sepanjang mengelola informasi mengembangkan hayat dan yang relevan dari keinginn untuk pengelolaan berbagai sumber menginvestigasi dan informasi mencari pengetahuan Kemampuan untuk menerima ide-ide baru 5 Keterampilan Kemampuan untuk Kemampuan untuk kewirausahaan mengidentifikasi mengajukan proposal peluang kerja peluang bisnis Kemampuan untuk berwirausaha sendiri 6 Etika, moral Kemampuan analisis Kemampuan untuk dan untuk membuat mempraktikan etika profesionalisme keputusan pemecahan prilaku di samping masalah terkait dengan mempunyai tanggung etika jawab terhadap masyarakat 7 Keterampilan Mempunyai pengetahuan Kemampuan untuk kepemimpinan teori dasar memahami dan menjadi kepemimpinan alternative pemimpin dan pengikut Kemampuan untuk memimpin suatu proyek Kemampuan mensupervisi anggota suatu grup. Penjabaran dari elemen soft skills adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan Bekomunikasi Komunikasi yaitu menyebarkan atau memberitahukan informasi kepada pihak lain guna mendapatkan pengertian yang sama.15 Definisi lain menyebutkan 15
Wildan Zulkarnain, Dinamika Kelompok, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 62
13
komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantaranya. 16 Komunikasi dapat dilakukan melalui komunikasi lisan dan tertulis. Komunikasi lisan atau komunikasi dengan kata haruslah empatik, yang berusaha memahami orang lain dan berusaha memelihara sopan santun.17 Kemampuan mendengarkan dengan empati akan membuat orang mampu memahami isi pembicaraan orang lain, sementara lawan bicaranya merasa dihargai dan diperhatikan. Komunikasi tertulis adalah bagian yang penting dalam kehidupan seharihari. Dengan tulisan, peluang terjadinya salah paham dapat diminimalkan. Selain itu, tulisan juga dapat menjadi bukti bila terjadi perselisihan, pada dasarnya tujuan komunikasi tertulis adalah menyampaikan suatu maksud pada pihak lain.18 Menyampaikan gagasan baik secara lisan maupun tertulis juga memerlukan keberanian. Keberanian seperti itu banyak dipengaruhi oeh keyakinan diri dalam aspek kesadaran diri. Oleh sebab itu, perpaduan antara keyakinan diri dan kemampuan berkomunikasi akan menjadi modal berharga bagi seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. 2) Kemampuan Bekerjasama Bekerja dalam kelompok atau tim merupakan suatu kegiatan yang selalu ada dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Kemampuan bekerjasama perlu dikembangkan agar peserta didik terbiasa memecahkan masalah yang sifatnya agak kompleks secara bersama. Kerjasama yang dimaksud yaitu menunjukkan bahwa ada beberapa tujuan individu yang saling berkaitan erat yang menyebabkan mereka bersatu untuk mencapai tujuan tersebut.19 Kemampuan bekerjasama termasuk didalamnya kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap perencanaan dan mengkoordinasikan kerja grup sehingga menghasilkan produk atau hasil kerja yang maksimal. Dalam bekerjasama harus dibangun kemampuan untuk memahami, menghargai dan 16
Sobry Sutikno, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jambi: Holistica, 2014), h. 118 Wildan Zulkarnain, op.cit., h. 64 18 Ichsan S. Putra, op.cit., h. 48 19 Wildan Zukarnain, op.cit., h. 42 17
14
menghormati perilaku anggota kelompok lain serta menghormati pemahaman orang lain. 3) Kemampuan Kepemimpinan Pemimpin
adalah
seseorang
yang
memiliki
kemampuan
untuk
mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan. 20 Setiap orang adalah pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, seseorang dapat menjadi pemimpin di organisai atau masyarakat. Berkenaan dengan dunia sekolah atau di kelas seorang peserta didik dapat menjadi ketua di sebuah kelompok belajar. Secara umum definisi kepemimpinan yaitu : Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.21 Pendapat lain mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses di mana seseorang mempengaruhi orang lain untuk meraih suatu tujuan dan mengarahkan sejumlah sumber daya untuk mencapai visi dan misi tertentu.22 Tetapi, pemimpin tidak hanya mengatur semua kegiatan kelompok, melainkan turut serta mengerjakan tugas yang sedang dikerjakan dengan porsi sama banyak dengan anggota lain. Sehingga pemimpin dapat menjadi alternatif menjadi seorang pemimpin dan pengikut.
c. Pengukuran Soft Skills Aspek soft skills lebih didominasi oleh komponen kepribadian individu sehingga prosedur pengukurannya sedikit berbeda dengan pengukuran komponen abilitas individu. Oleh karena itu pengukurannya akan mengarah pada
20
Sobry Sutikno, op.cit., h. 9 Emmy Fakry, “Kepemimpinan Pendidikan”, dalam Tim Dosen, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan, 2007), h. 171 22 Ichsan S. Putra, op.cit., h. 114 21
15
karakteristik yang sifatnya internal dan manifest pada diri individu seperti dimensi afektif, motivasi, interes, atau sikap.23 Komponen kepribadian yang tercakup dalam soft skills menunjukan bagianbagian yang berbeda tapi saling berkaitan. Dengan kenyataan ini, maka perlu pengukuran secara intensif yang perlu dikembangkan. Berikut ini adalah pengukuran tersebut, diantaranya: 1) Self Report Sebagaimana tes yang diartikan sebagai sekumpulan sampel respon yang menunjukkan atribut ukur pada diri individu, pengukuran soft skills juga menghasilkan sejumlah respon dari individu yang menunjukkan tingkatan yang dimiliki. Self report merupakan sekumpulan stimulus berupa pernyataan, pertanyaan atau daftar deskripsi diri yang direspon oleh individu. Pernyataan merupakan turunan dari domain ukur yang sifatnya teoritik konseptual setelah melalui proses operasionalisasi menjadi indikator-indikator. Setelah domain ukur dan indikator telah ditetapkan proses penyusunan instrument pengukuran selanjutnya adalah penulisan item. Item ini kemudian direspon dengan kontinum dari sangat setuju sampai sangan tidak setuju. Proses penulisan item ini merupakan seni tersendiri yang membutuhkan kepekaan dalam membahasakan indikator empirik perilaku individu. 2) Checklist Checklist adalah jenis alat ukur afektif atau perilaku yang memuat sejumlah indikator, biasanya kata sifat atau perilaku yang diisi oleh seorang penilai. Checklist lebih banyak dipakai untuk mengukur aspek psikologis yang tampak, misalnya perilaku. 3) Pengkuran Performansi Pengukuran performansi merupakan pengukuran terhadap proses atau hasil kinerja individu terhadap tugas yang diberikan. Penyekoran dilakukan peneliti berdasarkan rubrik yang telah dibuat sebelumnya. Rubrik merupakan panduan
23
Wahyu Widhiarso, “Evaluasi Soft Skills dalam Pembelajaran.” Makalah disampaikan pada Seminar dan Sarasehan, FIP UNY, 14 Februari 2009, h. 3
16
penyekoran yang memuat kriteria performansi. Penyekoran dapat dilakukan ketika subjek bekerja atau hasil pekerjaan yang diberikan.24
d. Integrasi Soft Skills ke dalam Kurikulum/Mata Pelajaran Menanamkan soft skills melalui pembelajaran merupakan langkah yang tidak mudah, tetapi bukan berarti hal tersebut tidak mungkin. Terdapat tiga model pembelajaran dari implementasi soft skills antara lain: 1) Model integratif: yaitu implementasi yang melekat dan terpadu dalam program kurikuler, kurikulum, mata pelajaran, proses pembelajaran. Keuntungan model ini biaya relative murah, beban sekolah tidak bertambah. 2) Model komplementatif: yaitu implementasi ditambahkan ke dalam program pendidikan kurikuler dan struktur kurikulum yang ada, bukan dalam mata pelajaran. Model ini membutuhkan waktu tersendiri atau waktu tambahan, biaya mahal, dan menambah beban tugas kepala sekolah, guru, dan siswa. 3) Model diskrit: yaitu implementasi yang disendirikan, dipisah, dilepas dari program kurikuler/mata pelajaran. Pelaksanaannya dikemas secara khusus pada peserta didik, membutuhkan persiapan yang matang oleh sekolah, dan biaya relatif mahal. Soft skills yang sudah diintegrasikan dalam kurikulum maka proses belajar mengajar akan memberikan perhatian lebih dalam mengimplementasikannya sehingga pengembangan keterampilan tersebut bagi peserta didik menjadi tujuan bersama. Kurikulum dikatakan sebagai perangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Cara menumbuhkan soft skills dalam proses pembelajaran adalah dengan memasukkan muatannya ke dalam kurikulum pembelajaran. Karena telah dijelaskan kurikulum itu sebagai rencana pembelajaran yang berisi mengenai 24
Ibid., h. 4
17
tujuan, isi, bahan serta cara yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu, jika muatan soft skills sudah dimasukkan ke dalam kurikulum akan memudahkan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran.
2. Model Pembelajaran Project Based-Learning a. Definisi Project Based-Learning Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning = PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.25 Project Based Learning merupakan tugas-tugas komplek, yang didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan yang menantang atau permasalahan, yang melibatkan para siswa di dalam desain, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, atau aktivitas investigasi; memberi peluang para siswa untuk bekerja secara otonomi dengan periode waktu yang lama; dan akhirnya menghasilkan produk-produk yang nyata atau presentasi-presentasi.26 Kedua pendapat tersebut mengacu pada peserta didik yang dituntut untuk dapat mengeksplorasi pengetahuannya melalui pertanyaan-pertanyaan yang menguji
ketangkasan
peserta
didik
untuk
dapat
menyelesaikan
suatu
permasalahan lingkungan dengan membuat suatu produk. Hasil dari produk tersebutnya hendaknya dapat dipergunakan atau dimanfaatkan dengan baik Rujukan lain menyatakan bahwa Project Based Learning sebuah pembelajaran dengan aktivitas jangka panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat, dan menampilakan produk untuk mengatasi permasalahan dunia nyata.27
25
Imas Kurniasih, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013, (Yogjakarta: Kata Pena, 2014), h. 81 26 N Yahya, “Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Media Kultur Jaringan Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Bangsri”, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, JPII 3 (2) (2014), h. 155 27 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.172
18
Pendapat lain yang mengemukakan pengertian Project Based Learning yaitu sebuah model atau pendekatan pembelajaran inovatif, yang menekankan belajar
kontekstual
melalui
kegiatan-kegiatan
yang
kompleks.28
Fokus
pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan peserta didik dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna lain, memberi kesempatan peserta didik bekerja secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata. Melalui pembelajaran kerja proyek tersebut, soft skills dan hasil belajar peserta didik akan meningkat. Tujuannya adalah agar peserta didik mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif atau belajar bersama. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model pembelajaran dengan menggunakan system pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, ras, suku yang berbeda.29 Proyek yang dikerjakan oleh siswa dapat berupa perseorangan atau kelompok dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan sebuah produk, yang hasilnya kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan.30 Pembelajaran kooperatif secara aktif melibatkan kecerdasan interpersonal, mengajar siswa untuk dapat bekerjasama dengan baik dengan orang lain, mendorong kolaborasi (kerjasama), berkompromi, dan bermusyawarah mencapai kesepakatan.31
28
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 144 29 Dirman, Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h. 118 30 Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h. 151 31 Julia Jasmine, Metode Mengajar Multiple Intelligence, (Bandung: Nuansa, 2016), h. 139
19
Penjabaran tersebut merupakan aspek-aspek soft skills yang harus dimiliki peserta didik. Sehinggan penelitian ini menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk mengetahui soft skills yang dimiliki perserta didik.
b. Karakteristik Project Based Learning Karakteristik model Project Based Learning menurut Back Institute for Education yaitu sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya. Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil. Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan. Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu. Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang akan dikerjakan. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.32
c. Kelebihan Project Based-Learning Penggunaan model Project Based Learning dapat memberikan keuntungan bagi siswa, guru, dan perkembangan kualitas sekolah, seperti yang disebutkan dibawah ini: 1) Mempersiapkan siswa menghadapi dan berkembang sesuai dengan dunia nyata. 2) Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, dan mendorong kemampuan siswa untuk melakukan perkerjaan penting. 3) Menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan dunia nyata. Dengan melaksanakan proyek siswa tidak hanya menghafal fakta, namun menghubungkan dan beroikir bagaimana mengaplikasikan ilmu yang dimiliki ke dalam dunia nyata. 4) Membentuk sikap kerja siswa. Dalam mengerjakan proyek siswa diajak untuk saling mendengarkan pendapat dan bernegosiasi untuk mencari solusi. 5) Meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosial. 6) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. 7) Meningkatkan keterampilan siswa untuk menggunakan informasi dengan beberapa disiplin ilmu yang dimiliki. 32
Made Wena, op.cit., h.145
20
8) Meningkatkan kepercayaan diri siswa. 9) Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan teknologi dalam belajar.33 Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan model Project Based Learning. Guru di Whasington State yang menggunakan model Project Based Learning dalam sains melaporkan bahwa muridnya lebih memiliki semangat belajar ketika mengerjakan proyek.34 Namun masih ada kelemahan dan kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek, seperti waktu dan biaya yang lebih banyak dibutuhkan. Bahkan untuk mencapai proses pembelajaran yang maksimal dalam mengimplementasikan Project Based Learning,
diperlukan
menggunakannya.
desain
Tahap
khusus
untuk
pembelajaran
kelas
berbasis
atau proyek
sekolah
yang
ini
selalu
mengikutsertakan presentasi atau performance, maka dibutuhkan desain sekolah dan kelas yang lebih efektif dan dinamis. Penerapan model Project Based Learning dapat diterapkan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada pada kelas atau sekolah. Desain khusus untuk sekolah dapat diwujudkan jika keadaan memang idela. tetapi, jika sekolah belum bisa mewujudkan desain kelas atau sekolah yang sesuai dengan karakter pembelajaran berbasis proyek, maka guru dan staf sekolah yang lain dapat memaksimalkan fasilitas yang ada ataupun menyesuaikan dengan kemampuan sekolah dan kemampuan murid, walaupun keadaan terbatas, guru dapat memotivasi siswa dan berinovasi agar pembelajaran yang bermakna dapat terwujud.
d. Langkah-langkah Model Project Based-Learning Pemberian tugas dalam model pembelajaran Project Based Learning yaitu peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Selain itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis
33
Jennifer Railsback, Project Based Instruction “Creating Excitement for Learning”, (Northwest Regional: Educational Laboratory, 2002), h. 9 34 Ibid., h. 10
21
pada peserta didik.35 Tahapan pada model Project Based Learning (PjBL) merupakan sarana untuk aspek-aspek soft skills yang akan dimunculkan dalam penelitian ini, hubungan antara keduanya dapat dilihat pada lampiran.36 Secara umum, langkah-langkah model pembelajaran PjBL dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:
Proyek
2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
3. Penyusunan jadwal pelaksaan proyek
6. Evaluasi proses dan hasil proyek
5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
4. penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
1. Penentuan
Gambar 2. 1. Bagan Langkah-langkah Model Project Based Learning
3. Konsep Archaebacteria dan Eubacteria a. Eubakteria (Bakteri) Bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri hidup di lingkungan sekitar dan juga di dalam tubuh. Cabang ilmu biologi yang memperlajari bakteri disebut bakteriologi. Bakteri bersifat kosmopolit dan hingga kini telah diketahui lebih dari 5.000 spesies bakteri yang terdapat di bumi. b. Ciri-ciri Bakteri Ciri-ciri bakteri secara umum adalah sebagai berikut: 1) Tubuh bakteri makhluk tersusun atas satu sel (unisel). Hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni). Ukuran tubuhnya dengan satuan mikron, lebih besar dari pada virus. Untuk mengamatinya diperlukan alat bantu berupa mikroskop. 35 36
Imas Kurniasih, op.cit., h. 85 Lampiran 18
22
2) Sel bakteri dapat menyekresikan lender ke permukaan dinding selnya. Lender yang terakumulasi di permukaan terluar dinding sel akan membentuk kapsul. Kapsul ini berfungsi untuk perlindungan. Bakteri berkapsul lebih sering menimbulkan penyakit dibandingkan bakteri tidak berkapsul. 3) Sitoplasma dikelilingi oleh membrane sitoplasma dan tersusun atas 80% air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak, dan ion anorganik, serta kromatofora. Di dalam sitoplasma terdapat ribosom-ribosom kecil, RNA, dan DNA. Selain itu terdapat pula DNA tertentu yang diselubungi protein sehingga membentuk genofor sirkuler. 4) Pada kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri dapat membentuk endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam. 5) Bakteri ada yang bergerak dengan flagella dan ada yang tidak. Bakteri tanpa flagella bergerak dengan cara berguling.
Gambar 2.2. Struktur Sel Bakteri
c. Ukuran dan Bentuk Bakteri Ukuran serta bentuk bakteri dapat diketahui dengan menggunakan mikroskop yang dilengkapi lensa okuler dan objektif. Ukuran bakteri dinyatakan dalam satuan micron (1 mikron = 0,001mm). panjang bakteri umumnya berkisar antara 0,5-3 mikron, sedangkan lebarnya berkisar antara 0,1-0,2 mikron. Bentuk bakteri sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh arah pembelahan, umur, dan syarat
23
pertumbuhan lainnya, misalnya makanan, temperature, dan keadaan yang tidak menguntungkan bagi bakteri. Secara umum bentuk bakteri dibagi kedalam tiga tipe, yaitu: 1) Bentuk Batang (Basil) 2) Bentuk Bulat (Kokus) 3) Bentuk Spiral (Spirilum)
Gambar 2.3. Bentuk-bentuk Bakteri
d. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia Sebagian bakteri dapat merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya karena bersifat parasit dan pathogen. Akan tetapi, beberapa bakteri dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu zat penting untuk melakukan suatu proses industri. 1) Bakteri yang bermanfaat a) Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju b) Streptococcus lactis dan S. cremoris digunakan dalam pembuatan keju dan mentega c) Lactobacillus citrovorum digunakan untuk memberi aroma pada mentega dan keju d) Bacillus brevis menghasilkan antibiotic tirotrisin; Bacillus subtilis menghasilkan antibiotic basitrasin; dan Bacillus polymyxa menghasilkan polimixin e) Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter berperan dalam proses penambahan kesuburan tanah (membentuk humus) f) Acetobacter penting dalam pembuatan asam cuka dan nata de coco g) Beberapa asam lemak penting dapat dihasilkan oleh bakteri, misalnya: asam propionat dihasilkan oleh Propionibacterium (penting dalam
24
pembuatan keju); asam butirat dihasilkan oleh beberapa spesies dari genus Clostridium. Asam butirat ini penting untuk menghasikan butil alkohol, aseton, dan isopropil alkohol h) Beberapa bakteri saprofit berperan penting dalam pembuatan biogas yang dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif i) Bakteri pemakan minyak dapat membantu mengatasi pencemaran di laut akibat tumpahan minyak, misalnya Pseudomonas sp. 1) Bakteri Penyebab Penyakit a) Mycobacterium tubercolosis menyerang paru-paru dan menyebabkan penyakit TBC b) Treponema pertenue menyebabkan penyakit patek (frambusia), penyakit ini dimulai dengan timbulnya luka berbenjol-benjol pada tempat masuknya kuman, biasanya pada tungkai bawah c) Yersinia pestis menyerang manusia dan binatang pengerat, menyebabkan penyakit pes (sempar) d) Clostridium tetani menghasilkan toksin yang sangat kuat dan menyukai tempat-tempat luka yang kotor, dalam, dan tidak terbuka sebagai empat hidupnya. Bakteri ini menyebabkan tetanus. e) Neisseria gonorrhoeae menyerang saluran kemih dan menyebabkan kencing nanah
B. Kajian Penelitian Relevan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti terdahulu. Penelitian pertama berjudul “Profil soft skills Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembangan Program Pembelajaran Biologi Tahun Akademis 2010/2011” disusun oleh Mariani Natalina L. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang Profil soft skills mahasiswa pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau dengan menganalisis kompetensi profesionalnya. Parameter yang diukur dalam penelitian tersebut adalah soft skills yaitu: kreatif, kepercayaan diri, mandiri, motivasi, berfikir kritis, manajemen waktu, bekerja sama dengan tim. Hasil yang didapat yaitu dari ketujuh indikator
25
soft skills tersebut, indikator yang paling tinggi ialah indikatir kerja sama tim dengan rata-rata 88% sedangkan indikator yang paling rendah ialah berfikir kritis 68%.37 Penelitian kedua berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Soft Skills dan Pemahaman Konsep” disusun oleh Faizah dkk. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis kevalidan perangkat pembelajaran, peningkatan soft skill dan pemahaman konsep, serta respon siswa. Hasil menunjukkan adanya peningkatan soft skill siswa dengan N-Gain sebesar 0,46 dalam kategori sedang, sebanyak 72,72% siswa mencapai ketuntasan soft skill dengan kriteria tinggi atau sangat tinggi, siswa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 76, serta siswa memberikan respon positif.38 Penelitian ketiga berjudul “Profil Soft Skills Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia” disusun oleh Ria Trianawati. Tujuan dari penelitian tersebut adalah memperoleh gambaran mengenai profil soft skills mahasiswa Pendidikan Guru Universitas Indonesia. Hasil penyebaran angket soft skills penilaian mahasiswa terhadap diri diperoleh data soft skills 69,00% dan penilaian guru pamong terhadap mahasiswa diperoleh data soft skills 67,70%.39 Penelitian keempat berjudul “Importance of Soft Skills for Education and Career Success” disusun oleh Shaheen Majid dkk. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi persepsi peserta didik atas pentingnya Soft Skills yang dimiliki dalam proses pendidikan dan pekerjaan. Hasil penyebaran angket diketahui bahwa Soft Skills sangat berguna dalam interaksi sosial dan dalam kemajuan karir. Adapun 5 aspek Soft Skills yang terpenting yaitu kerjasama dan kolaborasi,
37
Mariani Natalina L., “Profil soft skills Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembangan Program Pembelajaran Biologi Tahun Akademis 2010/2011”, Jurnal Biogenesis, Vol. 8, No. 1, 2011, h. 25 38 Faizah, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Soft Skill dan Pemahaman Konsep”, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 2, 2013, h. 120. 39 Ria Trianawati, “Profil Soft Skills Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia”, skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Bandung, 2013, h. 1, tidak dipublikasikan
26
membuat keputusan, pemecahan masalah, pengaturan waktu dan kemampuan berfikir kritis.40 Penelitian kelima
yaitu berjudul
Project-based learning (PjBL):
inculcating soft skills in 21st century workplace. Disusun oleh Faridah Musa dkk. Tujuan penilitian ini yaitu mengindetifikasi keterpautan Soft Skills yang diperoleh ketika menjalankan suatu pekerjaan dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran PjBL dapat melengkapi peserta didik dengan keterkaitan Soft Skills pada abad ini dalam lingkungan kerja.41
C. Kerangka Berfikir Masalah mendasar yang masih dihadapi bangsa Indonesia hingga saat ini adalah berkenaan dengan proses belajar mengajar yang belum efektif. Untuk meningkatkan hasil belajar biologi serta mengembangkan soft skills peserta didik, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang demokratis atau menyenangkan bagi peserta didik sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Upaya untuk meningkatkan pembelajaran dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal yang ada di sekitar peserta didik. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan peran guru khususnya dalam pemillihan metode pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran biologi lebih banyak berkaitan dengan makhluk hidup serta lingkungan, peserta didik tidak dapat hanya menerima informasi tetapi harus berperan akftif dalam proses pembelajaran. Sehingga, pembelajaran biologi akan dipahami dengan benar oleh peserta didik jika diberi pengalaman langsung dengan bantuan model pembelajaran yang tepat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu siswa menguasai materi pelajaran biologi adalah dengan menggunakan model Project Based Learning. Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang diduga dapat menumbuhkan nilai-nilai yang hendak dibangun dalam soft skills seperti 40
Sheheen Majid, Importance of Soft Skills for Education and Carees Success, International Journal for Cross-Disiplinary Subject in Education, Vol. 2, 2012, h. 1 41 Faridah Musa, Project-Based Learning (PjBL): Inculcating Soft Skills in 21th Century Workplace, UKM Teaching and Learning Congress, 2011, h. 1
27
pemecahan
masalah,
kreativitas,
inovasi,
kerjasama
tim,
kemampuan
berkomunikasi dan presentasi. Model PjBL mangharuskan peserta didik di kelas membentuk kelompokkelompok, sehingga berpeluang untuk bekerja dalam sebuah tim serta peserta didik memiliki kesempatan untuk menemukan dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut dapat meningkatkan peran aktif peserta didik sehingga kegiatan peserta didik tidak hanya terbatas mendengarkan penjelasan guru saja melainkan dapat melakukan kegiatan secara langsung yang dapat meningkat soft skills peserta didik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 19 November – 3 Desember 2015, kelas X MIA 1 dan bertempat di SMA Negeri 32 Jakarta Selatan.
B. Metode dan Design Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat, dan model dari fenomena tersebut.1 Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.2 Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yakni menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat, dalam penelitian ini aspek yang akan diteliti adalah soft skills peserta didik. Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh gambaran atau informasi mengenasi bagaimana soft skills peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran project based learning. Penelitian ini memiliki lima tahapan. Adapun uraian kegiatan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut: 1.
Tahap pertama (sebelum melakukan penelitian) Tahap pertama, para observer diberikan pengarahan tentang cara penilaian
pada lembar observasi dan sudah memiliki lembar observasi serta mengetahui siswa yang akan diobservasi. 1
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 47 Nana S. Sukmadinata, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h.73 2
28
29
2.
Tahap kedua Pada tahap ini mulai melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan
model PjBL. Tahap ini, peserta didik melakukan diskusi mengenai materi Archaebacteria dan Eubacteria. Pembagian kelompok peserta didik dibagi ke dalam enam kelompok. Pada tahap ini guru menugaskan peserta didik mencari dan mengumpulkan berbagai referensi seputar materi tentang pokok bahasan Eubacteria. Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) kepada setiap kelompok untuk kemudian dipelajari dan didiskusikan bersama anggota kelompoknya. Peserta didik ditugaskan untuk melengkapi LKS yang telah diberikan oleh guru. LKS yang telah dilengkapi akan dijadikan pedoman peserta didik untuk pembuatan proyek yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya. Tahap ini mulai dilakukan observasi terhadap soft skills peserta didik selama melakukan kegiatan diskusi. Setiap
dua kelompok didampingi satu
observer yang bertugas untuk mencatat kemunculan soft skills peserta didik saat diskusi. Aspek soft skills yang diamati observer pada bagian ini adalah aspek keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah.3 3.
Tahap ketiga Tahap ketiga ini setiap kelompok mulai membuat proyek masing-masing
dan dilakukan observasi terhadap aspek soft skills peserta didik selama pembuatan proyek. Aspek soft skills yang di amati yaitu aspek kerjasama. 4.
Tahap keempat Tahap ini peserta didik melakukan kegiatan diskusi dan setiap kelompok
mempresentasikan proyek yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap aspek soft skills peserta didik. Aspek soft skills yang diamati yaitu aspek keterampilan berkomunikasi dan aspek keterampilan belajar sepanjang hayat. Khusus pada aspek kepemimpinan, diobservasi dalam setiap tahapan. 5.
Tahap kelima Tahap ini dibagikan angket pada masing-masing peserta didik dan
dilakukan wawancara perwakilan peserta didik pada setiap kelompok. Angket 3
Lampiran 19
30
diberikan sebagai refleksi diri pembelajaran yang telah dilaksanakan sekaligus mengecek ulang (recheck) terhadap aspek soft skills peserta didik. Wawancara dilakukan pada setiap perwakilan kelompok untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan model Project Based Learning.
C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitain terdiri dari tiga tahapan, yaitu: 1.
Tahapan persiapan a. Menganalisis kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada standar isi mata pelajaran Biologi SMA kelas X sesuai dengan Kurikulum 2013 yang dipergunakan sekarang, serta menganalisis materi pada buku teks atau paket
untuk
menentukan
konsep
yang
pembelajarannya
dapat
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Pada penelitian ini pokok bahasan yang dipilih adalah Eubacteria. b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) c. Membuat atau menyusun instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data berupa lembar kerja siswa, lembar observasi, angket dan pedoman wawancara. d. Menguji instrumen penelitian Pengujian validitas instrumen penelitian lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi, angket dan pedoman wawancara oleh para ahli (validitas konstruk). Selanjutnya instrumen angket diuji cobakan kepada siswa kelas X untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Kemudian butir pernyataan yang valid yang akan langsung digunakan untuk penelitian. e. Memperbanyak instrumen untuk digunakan dalam penelitian.
2.
Tahap pelaksanaan Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian. Langkah awal pada
tahap ini adalah melakukan proses pembelajaran menggunakan model PjBL. Peserta didik mulai melakukan diskusi dilanjutkan dengan pembuatan proyek
31
kemudian mempresentasikan hasil proyek. Setelah itu peserta didik mengisi angket dan melakukan wawancara. 3.
Tahap penyelesaian Kegiatan pada tahap ini meliputi: a. Mengolah data hasil observasi, LKS dan angket dengan menggunakan penilaian persentase. b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian c. Membuat kesimpulan dari hasil analisis.
D. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMA Negeri 32 Jakarta Selatan semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah peserta didik sebanyak 36 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.4 Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan adalah satu kelas peserta didik SMA kelas X MIA 1. Dalam hal penentuan sampel, pihak sekolah atau guru bersangkutan terlibat dalam menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. Peserta didik dalam penelitian ini dibagi menjadi enam kelompok, dimana dalam setiap anggota kelompok terdapat siswa laki-laki dan perempuan, siswa dari kategori tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokan ini dilakukan agar setiap kelompok mempunyai kemampuan yang merata dalam hal pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah caracara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang dipergunakan untuk penelitian. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 118.
32
diperolehnya data yang objektif.5 Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar obsersi soft skills, lembar kerja siswa, angket soft skills dan wawancara.
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Instrument yang digunakan yaitu: 1. Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan digunakan untuk mendapatkan data yang sifatnya fisik. Peneliti melakukan pengamatan langsung ke sekolah untuk mendapatkan gambaran konkrit tentang penggunaan model Project Based Learning. 2. Lembar observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap kegiatan objek yang akan diteliti secara langsung dengan cara mengumpulkan data berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung. Dengan demikian melalui proses observasi dapat terlihat kemunculan aspek soft skills yang diamati dengan menggunakan panca indera secara langsung. Kegiatan observasi ada yang disertai (partisipasi) oleh pengamat dan ada yang tidak disertai (nonpartisipasi).6 Dalam penelitian kali ini peneliti melaksanakan observasi partisipasi, di mana peneliti akan ikut serta dalam kegiatan yang akan dilaksanakan. Lembar observasi memiliki fungsi sebagai pedoman agar observer cermat mengenai aspek keterampilan yang perlu diobservasi, dan sebagai alat perekam data mengenai kerja dari aspek keterampilan peserta didik yang dinilai, serta menghindari faktor eksternal dari keterampilan yang ingin dinilai atau diketahui.7
5
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet ke-4, h.
158 6
Sudaryono, dkk., Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 9 7 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006) cet. 1, h. 84
33
Lembar observasi dalam penelitian ini disusun dengan aspek-aspek penilaian yang dikembangkan dari indikator soft skills peserta didik. Penilaiannya menggunakan rating scale dengan 4 skala (1-2-3-4). Dalam penelitian ini peneliti hanya memberikan tanda checklist pada kolom penilaian. Penilaian observasi dilakukan oleh 3 orang observer yang mengobservasi terhadap 6 kelompok. Setiap dua kelompok diobservasi oleh satu orang observer yang sebelumnya telah mendapatkan penjelasan tentang pelaksanaan observasi dari peneliti. Penjelasan yang diberikan merupakan penggunaan lembar observasi pada saat mengamati kegiatan dikelas dan praktikum. Dengan langkah tersebut diharapkan setiap observer memiliki persepsi yang sama pada setiap aspek soft skills yang muncul. Selain itu peniliti menganalisis data dari hasil penilaian LKS berbasis PjBL.8 Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Aspek Soft Skills A. Keterampilan berfikir menyelesaikan masalah
dan 1. 2. 3. 4.
B. Keterampilan Bekerjasama
1. 2. 3. 4. 5.
C. Keterampilan berkomunikasi
1. 2.
8
Lampiran 2
Sub Aspek Soft Skills Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah Kemampuan mendapatkan ide Kemampuan mencari solusi alternatif Kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian yang valid Membangun hubungan berinteraksi dengan anggota kelompok Memberikan kontribusi terhadap perencanaan Ikut serta melakukan praktikum Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan alat dan bahan Saling membantu saat melakukan praktikum Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide Menggunakan teknologi selama
34
Aspek Soft Skills 3. 4. 5.
D. Belajar sepanjang mengelola informasi
hayat
dan 1. 2. 3.
E. Keterampilan kepemimpinan
4. 1. 2.
Sub Aspek Soft Skills presentasi Keterampilan mendengarkan atau menyimak pengarahan dengan baik Keterampilan memberi respon Kemampuan berpresentasi secara jelas serta menyakinkan kepada audien Mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber Mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami Mengamati setiap perubahan yang terjadi selama praktikum Mencatat data hasil praktikum Kemampuan untuk memimpin suatu proyek Kemampuan memahami dan menjadi alternative pemimpin dan pengikut
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa digunakan sebagai panduan untuk melakukan praktikum. Selain menjadi panduan praktikum, LKS menjadi instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur aspek Soft Skills kemampuan menganalisis. 4. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket berisi serangkaian pertanyaan atau penyataan untuk menyaring data atau informasi yang dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.9 Angket untuk peserta didik berbentuk angket tertutup yang terdiri dari beberapa pertanyaan untuk mengetahui profil Soft Skills peserta didik. Angket tertutup akan membuat responden menjawab dengan cepat dan akan
9
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 228
35
mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.10 Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Angket Soft Skills Nomor Soal
Jumlah
Aspek Soft Skills + A. Keterampilan
berfikir
dan 2, 3, 4
1, 5
(butir) 5
menyelesaikan masalah B. Partisipasi atau kerja dalam tim
C. Keterampilan berkomunikasi
6, 8, 9, 11,
7, 10, 12, 13,
15
14, 16
17, 18, 19, 22, 24
11
8
20, 21, 23 D. Belajar sepanjang hayat dan 25, 26
27, 28, 29
5
31, 34
5
mengelola informasi E. Keterampilan kepemimpinan Jumlah total
30, 32, 33 19
15
34
5. Pedoman Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukan informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.11 Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang latar belakang murid, orang tua, pendidikan atau sikap terhadap sesuatu. Wawancara cara dalam penelitian yaitu bersifat wawancara bebas, dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi patokan yang telah dibuat.12 Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan tanya jawab langsung kepada perwakilan siswa di tiap-tiap kelompok. Peneliti telah menyiapkan beberapa pertanyaan yang sudah
10
Sugiyono, op. cit., h. 201 Ibid., h. 317 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Ed. 2, Cet. 3, h. 44 11
36
disusun sebagai panduan pada saat melakukan wawancara. Wawancara tersebut digunakan untuk mengetahui soft skills siswa dan untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis PjBL. Data hasil wawancara ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari lembar observasi dan angket. Tabel 3.3. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Variabel Aspek Soft Skills yang muncul
Respon siswa terhadap model pembelajaran Project Based Learning
Pertanyaan 1. Apakah kamu masih sering merasa gugup ketika berkomunikasi dengan orang lain? Mengapa? 2. Apakah kamu lebih suka bekerja sendiri atau bekerja bersama-sama dengan teman yang lain? Alasannya? 3. Menurut kamu, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dari diri kamu sendiri sehingga lebih menyenangkan untuk diajak bekerja sama? 4. Ketika sedang bekerja kelompok, apakah kamu lebih senang membagi-bagi tugas kepada anggota kelompok lain? Atau lebih suka diperintahkan untuk mengerjakan tugas? 5. Apakah kamu lebih suka bertanya kepada guru langsung mengenai suatu hal agar lebih jelas atau lebih baik bertanya kepada teman saja? Mengapa? 6. Ketika mendapatkan suatu masalah, apa yang kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Keputusan yang kamu ambil berdasarkan apa? 1. Apakah kamu senang belajar biologi disertai dengan kegiatan membuat proyek sebuah produk? Jelaskan pendapatmu! 2. Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti proses pembelajaran biologi dengan metode yang telah saya ajarkan? 3. Menurutmu, apakah kegiatan pembelajaran ini membantu kamu mengerti dan memahami materi bakteri? 4. Apakah kamu menemukan kesulitan selama pembuatan proyek? Jika “ya” kesulitan apa yang kamu hadapi, jika “tidak” apa alasanmu?
37
G. Kalibrasi Instrumen 1. Uji Validasi Instrumen diuji validasi berdasarkan karakteristik dari masing-masing instrumen. Untuk menguji kevalidan instrumen yang digunakan pada penelitian ini, terdapat dua cara yang ditempuh guna memperoleh instrumen yang layak untuk digunakan, yakni uji validitas konstruk dan uji validitas isi. Pada jenis instrumen lembar observasi, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan wawancara. Uji validitas yang dilakukan dengan cara validitas konstuk. Validitas konstruk terhadap instrumen ini dilakukan berdasarkan pertimbangan dosen ahli dengan memperhatikan kesesuaian antara bagian-bagian yang terdapat pada ketiga instrumen tersebut dengan aspek Soft Skills peserta didik. Sementara untuk instrumen angket, dilakukan analisis tambahan berkaitan dengan validitas dan reliabilitas.
a. Validitas Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan untuk menjaring soft skills peserta didik dalam model pembelajaran Project Based Learning adalah salah satu instrumen soft skills. Lembar observasi ini akan dilakukan validitas konstruk sebanyak dua orang praktisi pendidikan (Dosen). Uji validitas konstruk ini meliputi validitas konsep dan bahasa. Validitas konsep adalah kesesuaian antara butir instrument dengan konstruksi teoritik dari objek yang dinilai sedangkan validitas bahasa adalah kesesuaian bahasa yang digunakan dalam instrumen agar tidak memiliki pengertian ganda dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.
b. Validitas Angket Suatu instrumen baru dapat dipergunakan dalam penelitian bilamana telah dinyatakan valid. Instrumen dikatakan valid jika memiliki validitas yang tinggi serta dapat mengukur apa yang diukur. Untuk uji validitas menggunakan rumus
38
korelasi yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus Korelasi Product Moment:13 rxy =
√
√
Keterangan: rxy
= Koefisien validitas instrumen (korelasi antara X dan Y)
N
= Banyaknya peserta tes
X
= Skor total tiap item
Y
= Skor total tiap peserta didik Nilai koefisien validitas instrumen yang diperoleh kemudian dibandingkan
dengan rtabel dengan kriteria jika rhitung > rtabel maka soal tersebut valid, sedangkan jika rhitung ≥ rtabel maka soal tersebut tidak valid. Sebanyak 50 item pernyataan yang diujikan validitasnya dan terdapat 34 item pernyataan yang valid yaitu nomor item 2, 4, 7, 9, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50. Ke-34 item pernyataan yang valid digunakan untuk mengumpulkan data soft skills siswa. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran indeks korelasinya (r) dibawah ini:14 Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
13
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,81 – 1,00
Sangat tinggi
0,61 – 0,80
Tinggi
0,41 – 0,60
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
0,00 – 0,20
Sangat rendah
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung: Refika Aditama, 2012), h. 102. 14 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 89
39
2. Uji Reliabilitas a. Uji Reliabilitas Angket Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Angket Soft Skills yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan metode belah dua atau spit-half method. Metode belah dua adalah metode pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan cara membagi butir pernyataan angket menjadi dua belahan, selanjutnya mengkorelasikan skor total kedua belahan. Korelasi skor total kedua belahan dihitung menggunakan rumus korelasi product moment.15 Angka koefisien yang dihasilkan pada perhitungan ini merupakan nilai korelasi antara setengah instrument karena angka koefisien ini diperoleh dari hasil pembelahan butir menjadi dua bagian. Untuk memperoleh angka koefisien korelasi keseluruhan dari tes angket tersebut harus dihitung nomor-nomor kedua tes itu dengan rumus Spearman-Brown:16
Keterangan: ri
: reliabilitas internal seluruh instrument
rb
: korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua. Jika nilai korelasi atau r-nya signifikan dengan r-Tabel maka instrument
tersebut memiliki reliabilitas yang memadai dan bisa digunakan untuk pengukuraan selanjutnya. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, 34 item pernyataan yang telah valid memiliki nilai r11 sebesar 0,792 dan nilai rtabel 0,282. Dengan demikian, r11 > rtabel atau 0,792 > 0,282. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini reliabel.
H. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Beberapa data yang didapatkan secara kualitatif akan dikonversikan ke dalam
15 16
Uhar Suharsaputra, op.cit., h. 106 Sigiyono, op. cit., h. 185
40
penskoran kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, berupa tabel, grafik, profil, bagan, atau menggunakan statistik inferensial. Setelah itu menginterpretasikan secara deskriptif data jumlah frekuensi dan presentasi tersebut, yaitu aspek-aspek soft skills peserta didik yang muncul pada kegiatan pembelajaran sebagai tolak ukur akhir dari pengukuran.
1. Teknik Analisis Data Lembar Observasi Soft Skills Lembar observasi dibuat berdasarkan aspek yang ingin diketahui dalam penilaian aspek soft skills yang sebelumnya sudah ditentukan. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan terhadap 36 siswa. Data yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis dengan cara: a. Menjumlahkan banyak ceklis (√) pada setiap kolom yang terdapat pada lembar observasi dari tiap-tiap indikator aspek Soft Skills yang muncul. b. Mencari presentase dari masing-masing indikator aspek Soft Skills yang muncul dengan menggunakan rumus:17 NP = Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau yang di harapkan R = Skor mentah yang di peroleh peserta didik SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap c. Menginterpretasikan secara deskriptif data presentase tiap-tiap aspek indikator Soft Skills yang muncul selama proses pembelajaran. Hasil presentase yang diperoleh dikategorikan dalam pedoman konverse presentase rata-rata soft skills peserta didik.18
17
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 102 18 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 89
41
Tabel 3.5. Perhitungan Skala Pengukuran Skala 4 3 2 1 0
Tingkat penguasaan (%) 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20
Kategori Sangat baik baik cukup kurang Kurang sekali
2. Teknik Analisis Data Angket Soft Skills Angket respon peserta didik digunakan untuk mengukur pendapat peserta didik terhadap ketertarikan, perasaan senang dan keterkinian, serta kemudahan memahami komponen-komponen dalam kegiatan pembealajaran. Angket respon peserta didik diberikan pada peserta didik setelah seluruh kegiatan belajar mengajar selesai dilaksanakan dengan menggunakan lembar angket peserta didik.19 Peneliti menggunakan skala Likert dalam penilitian ini yang dianalisis dengan cara pemberian skor pada setiap pernyataan siswa. Dalam skala Likert, responden tidak hanya memilih pernyataan-pernyataan positif, tetapi juga pernyataan-pernyataan negatif.
20
pada pernyataan positif, alternatif jawaban
sangat setuju mendapat skor tertinggi yaitu 5 dan alternatif jawaban sangat tidak setuju mendapat skor terendah yaitu 1. Sedangkan pada penyataan negatif, alternatif jawaban sangat setuju mendapat skor 1 dan alternatif jawaban sangat tidak setuu mendapat skor 5.
Tabel 3.6. Skor Item Skala Likert
19
Sifat Pernyataan
SS
S
TS
STS
Positif
4
3
2
1
Negatif
1
2
3
4
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), edisi. 1, cet. 4, h. 242. 20 Zainal Arifin, Op. Cit., h. 237
42
Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju Presentase respon peserta didik dihitung dengan menggunakan rumus: Presentasi respon peserta didik = Keterangan: A = proporsi peserta didik yang memilih B = jumlah peserta didik (responden)
3. Analisis Data Wawancara Menganalisis jawaban hasil wawancara yang juga dilakukan kepada 7 siswa yang merupakan perwakilan dari setiap kelompok belajar berdasarkan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Mengubah hasil wawancara dari bentuk lisan ke tulisan. Wawancara untuk mengkonfirmasi data angket dan hasil observasi.
43
I. Alur Penelitian Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Biologi SMA Analisis Materi Pelajaran Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Model Pembelajaran Project Based-Learning) Membuat Instrumen
Lembar Observasi
Validasi Instrumen
Angket
Tidak
Wawancara
Ya Implementasi Model Pembelajaran Project Based-Learning Diskusi Praktikum Presentasi
Penyebaran Angket
Wawancara
Temuan Penelitian Analisis Pembahasan Kesimpulan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Observasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 32 Jakarta akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan pada 1 kelompok belajar (kelas) dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas X pada materi Archaebacteria dan Eubackteria. Hasil penelitian diperoleh dari pengamatan dengan menggunakan lembar observasi, jawaban lembar kerja siswa (LKS), pengisian angket serta wawancara. Berdasarkan pengolahan data pada lembar observasi dan lembar kerja siswa (LKS) dapat dianalisis bagaimana pencapaian aspek soft skills pada seluruh siswa. Adapun pengisian angket dan hasil wawancara digunakan sebagai data pendukung dalam menganalisis pencapaian aspek soft skills. Terdapat lima aspek soft skills yang diamati dalam penelitian ini, yaitu: a) Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah b) Keterampilan bekerjasama c) Keterampilan berkomunikasi d) Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi e) Keterampilan kepemimpinan Aspek soft skills yang diteliti dalam penelitian ini merujuk pada indikator soft skills yang dikemukakan oleh Archna Sharma1 serta disesuaikan dengan model pembelajaran Project Based Learning. Setelah dilakukan pengolahan data terhadap temuan penilitian, diketahuilah pencapaian aspek soft skills pada tiap indikator yang disediakan.
1
Archna Sharma, Importance of Soft Skills Development in Education, 2015, h.1, http://schoolofeducators.com/2009/02/importance-of-soft-skills-development-ineducation/ Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015
44
45
1. Hasil Pengamatan Aspek Soft Skills berdasarkan Lembar Observasi Hasil penilaian lembar observasi dapat diketahui persentase aspek soft skills siswa pada setiap indikator atau sub aspek. Kegiatan observasi yang dilakukan adalah menganalisis aspek-aspek Soft Skills siswa yang muncul pada saat kegiatan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning. Profil soft skills peserta didik diungkap dengan tiga instrumen yaitu lembar observasi, angket, dan wawancara. Lembar observasi digunakan pada saat pembelajaran sedang berlangsung, sedangkan angket dan wawancara digunakan setelah kegiatan pembelajaran selesai. Terdapat lima aspek soft skills yang akan diamati selama proses pembelajaran berlangsung. Empat dari lima aspek soft skills dapat diamati dengan menggunakan lembar observasi. Untuk satu aspek lainnya yaitu keterampilan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah diamati dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Karena dalam aspek tersebut berisi indikator-indikator yang hanya bisa diamati dengan efektif dan akurat melalui lembar kerja siswa (LKS). Pembagian penggunaan instrumen dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Instrumen yang Digunakan dalam Mengukur Aspek Soft Skills Instrument Aspek Soft Skills A. Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah 1. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah 2. Kemampuan mendapatkan ide 3. Kemampuan mencari solusi alternatif 4. Kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian yang valid B. Keterampilan berkerjasama 1. Membangun hubungan, berinteraksi dengan anggota kelompok 2. Memberikan kontribusi terhadap perencanaan 3. Ikut serta melakukan praktikum
LKS
LO
√ √ √ √
√ √ √
46
Instrument Aspek Soft Skills
LKS
LO √
4. Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan alat dan bahan 5. Saling membantu saat melakukan praktikum C. Keterampilan berkomunikasi 1. Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide 2. Menggunakan teknologi selama presentasi 3. Keterampilan mendengarkan atau menyimak pengarahan dengan baik 4. Keterampilan memberi respon 5. Kemampuan berpresentasi secara jelas serta menyakinkan kepada audien D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1. Mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber 2. Mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami 3. Mengamati setiap perubahan yang terjadi selama praktikum 4. Mencatat data hasil praktikum E. Keterampilan kepemimpinan 1. Kemampuan untuk memimpin suatu proyek 2. Kemampuan memahami dan menjadi alternative pemimpin dan pengikut
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
Keterangan : LKS
: Lembar Kerja Siswa
LO
: Lembar Observasi
Penilaian lembar observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung sebanyak tiga pertemuan. Data pencapaian soft skills siswa pada tiap aspek dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Data Persentase Lembar Observasi No 1 2 3 4
Aspek Soft Skills keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah keterampilan bekerjasama Keterampilan berkomunikasi Belajar sepanjang hayat dan mengelola
Persentase per Aspek (%)
Kelas Eksperimen(%)
20
64,93
20 20 20
72,77 63,05 70
47
No 5
Aspek Soft Skills
Persentase per Aspek (%)
Kelas Eksperimen(%)
20 100
55,20 65,19
informasi Keterampilan kepemimpinan (Total Ketercapaian) Keterangan :
Kelas Eksperimen : Penggunaan Model Project Based Learning
Data pada Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa hasil pencapaian soft skills siswa yang terlihat melalui pengamatan atau observasi untuk setiap aspek berbeda-beda. Terdapat empat aspek soft skills yang termasuk dalam kategori baik dan satu aspek dalam kategori cukup. Adapun persentase rata-rata tertinggi terdapat
pada
aspek
soft
skills
keterampilan
bekerjasama
dengan
persentase72,77%, sedangkan persentase rata-rata terendah terdapat pada aspek soft skills keterampilan kepemimpinan dengan persentase 55,20%. Nilai rata-rata persentase soft skills untuk semua aspek tergolong dalam kategori cukup dengan persentase 65,19%. Hal ini menunjukkan bahwa soft skills seluruh siswa kelas X MIA 1 termasuk dalam kategori cukup. Pencapaian soft skills siswa juga dapat dilihat berdasarkan berbagai metode yang peniliti gunakan sesuai dengan tahapan pada model pembelajaran Project Based Learning. Peneliti membagi tiga metode yaitu diskusi, praktikum dan presentasi. Data pencapaian soft skills siswa pada setiap aspek dengan berbagai macam metode dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Pencapaian Soft Skills Siswa dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Aspek Soft Skills A. Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah B. Keterampilan Bekerjasama C. Keterampilan
Persentase Pencapaian Metode Praktikum Kategori Presentasi
Diskusi
Kategori
Kategori
64,93
Baik
-
-
-
-
69,44
Baik
73,61
Baik
-
Baik
62,5
Baik
-
-
63,37
Baik
48
Aspek Soft Skills berkomunikasi D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi E. Keterampilan kepemimpinan Jumlah
Persentase Pencapaian Metode Praktikum Kategori Presentasi
Diskusi
Kategori
Kategori
62,5
Baik
63,54
Baik
63,19
Baik
55,20
Cukup
55,20
Cukup
55,20
Cukup
62,91
Baik
64,11
Baik
60,58
Baik
Keterangan : - : tidak diukur
Data pada Tabel 4.3 dapat diketahui pencapaian Soft Skills siswa yang teramati pada berbagai metode untuk setiap aspek menunjukkan persentase yang berbeda-beda. Dapat dilihat pula pencapaian Soft Skills siswa pada aspek bekerjasama cukup dapat dikembangkan dengan metode praktikum dengan persentase sebesar 73,61%. Sedangkan pencapaian terendah pada aspek keterampilan kepemimpinan dengan kategori kurang. Pengamatan pada aspek keterampilan kepemiminan teramati pada setiap metode yaitu pada metode diskusi, praktikum maupun pada saat presentasi dengan pencapaian persentase sebesar 55,20%. Dengan berbagai metode pembelajaran yang digunakan, rata-rata aspek Soft Skills siswa tergolong dalam kategori cukup. Metode praktikum dan presentasi terdapat aspek yang tidak diukur, karena indikator yang disediakan pada aspek tersebut tidak terlihat ketika melakukan penilaian pada metode tersebut.2
2. Hasil Perhitungan Soft Skills Berdasarkan Pengisian Angket Angket soft skills terdiri dari 34 pernyataan valid dan dianalisis berdasarkan skala sikap dan Likert. Jawaban dari siswa diklasifikasikann dalam tiap aspek yang diteliti. Hasil perhitungan angket soft skills disajikan dalam Tabel 4.4.
2
Lampiran 19
49
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Data Persentase Lembar Angket Aspek Soft Skills A. Keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah B. Keterampilan bekerjasama C. Keterampilan berkomunikasi D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi E. Keterampilan Kepemimpinan (Total Ketercapaian)
Persentase per Aspek (%) 20
Kelas Eksperimen (%) 72,08
20 20 20
76,07 75,86 70,27
20 100
80,41 74,93
Data pada tabel 4.4, terlihat bahwa kelima aspek soft skills berada dalam kategori baik. Adapun persentase rata-rata tertinggi terdapat pada aspek soft skills keterampilan kepemimpinan dengan presentase 80,41%. Sedangkan persentase rata-rata terendah terdapat pada aspek soft skills belajaran sepanjang hayat dan mengelola informasi dengan persentase rata-rata sebesar 70,27%. Nilai rata-rata hasil persentase dari seluruh pernyataan aspek soft skills tersebut sebanyak 74,93% hal tersebut menunjukkan bahwa soft skills yang muncul dalam diri siswa berdasarkan pengisian angket termasuk dalam kategori baik.
3. Hasil Wawancara Peneliti memperkuat data hasil penelitian dengan data wawancara. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan tertutup mengenai aspek soft skills yang muncul pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Tujuan wawancara ini juga untuk mengetahui aspek apa saja yang dominan muncul. Pertanyaan dari wawancara masing-masing mewakili setiap aspek Soft Skills yang akan diteliti yaitu
keterampilan
berfikir
dan
menyelesaikan
masalah,
keterampilan
bekerjasama, keterampilan berkomunikasi, belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi serta keterampilan kepemimpinan.
50
Peneliti menggunakan model Project Based Learning dalam mengamati kemunculan aspek Soft Skills pada setiap siswa. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti menggunakan tiga metode untuk melengkapi model Project Based Learning yang peneliti gunakan selama tiga kali pertemuan. Diantaranya metodek diskusi, praktikum dan presentasi. Pada Tabel 4.4 disajikan hasil wawancara dengan perwakilan masing-masing kelompok.
Tabel 4.4 Jawaban Hasil Wawancara Pertanyaan
Kesimpulan jawaban siswa
1. Apakah kamu masih
1. Ya, karna belum terlalu mengenal orang
sering merasa gugup ketika berkomunikasi dengan
orang
lain?
Mengapa?
tersebut (siswa 1). 2. Tidak, karna saya percaya diri. Karna sudah terbiasa. Tidak gugup, tetapi tergantung siapa yang bertanya (siswa 2, 3, 4, 5). 3. Terkadang, mungkin ada rasa takut ataupun deg-deg an dan tergantung keadaan (siswa 6, 7).
2. Apakah kamu lebih 1. Bekerja bersama-sama, karna lebih mudah dan suka bekerja sendiri
cepat selesai dan hasilnya lebih maksimal
atau bekera bersama-
(siswa 1, 2, 4, 6, 7)
sama dengan teman 2. Saya lebih suka bekerja sendiri karena jika yang lain? Alasannya?
bekerja bersama-sama itu tidak efektif dan cenderung memakan banyak waktu serta ada beberapa orang yang tidak bekerja (siswa 3) 3. Dua-duanya, kerena jika saya bekerja sendiri saya bias lebih serius dan focus. Jika kelompok, akan lebih mudah selesai (siswa 5)
3. Menurut kamu, halhal
apa
saja
yang
perlu ditingkatkan dari
1. Lebih serius dalam belajar (siswa 1) 2. Lebih perduli (siswa 2) 3. Lebih sabar (siswa 3)
51
Pertanyaan diri
kamu
Kesimpulan jawaban siswa sendiri
sehingga
lebih
4. Lebih aktif (siswa 4) 5. Wawasan pengetahuan, pergaulan (siswa 5)
menyenangkan untuk
6. Positif thinking (siswa 6)
diajak bekerja sama?
7. Malas (siswa 7)
4. Ketika sedang bekerja 1. Lebih senang membagi-bagi tugas kepada kelompok,
apakah
kamu
senang 2. Lebih senang diperintahkan, karna jika saya
lebih
membagi-bagi kepada
tugas anggota
seluruh anggota (siswa 2, 3, 4, 6, 7)
yang membagi tugas saya takut orang tersebut tidak mau (siswa 1)
kelompok lain? Atau 3. Tergantung, saya cenderung suka keduanya lebih
suka
diperintahkan
(siswa 5)
untuk
mengerjakan tugas? 5. Apakah kamu lebih 1. Kepada guru langsung, karena menurut saya suka bertanya kepada
jika bertanya kepada guru lebih akurat (siswa 2,
guru
6, 7)
langsung
mengenai suatu hal 2. Lebih baik bertanya kepada teman karena lebih agar lebih jelas atau
mudah dipahami (siswa 1, 5)
lebih baik bertanya 3. Bertanya kepada teman dahulu lalu kepada guru kepada teman saja?
langsung agar lebih jelas ( siswa 3, 4)
Mengapa? 6. Ketika suatu
mendapatkan masalah,
apa
yang kamu lakukan
1. Melakukan diskusi dan musyawarah kelompok (siswa 1, 2, 6) 2. Terlebih
dahulu
memikirkan
permasalahan
untuk menyelesaikan
dengan baik-baik dan mengambil keputusan
masalah
tersebut?
sesuai hati, pengalaman yang pernah dialami
Keputusan yang kamu
dan sesuai dengan keadaan yang ada setelah itu
ambil
mendiskusikan dengan teman kelompok (siswa
apa?
berdasarkan
3, 4, 5, 7)
52
Hasil wawancara pada pertanyaan pertama terkait aspek keterampilan berkomunikasi menunjukkan sebanyak empat siswa sudah merasa percaya diri dengan berkomunikasi di depan umum dan satu siswa tidak percaya diri berbicara dengan orang lain. Pertanyaan kedua terkait dengan aspek keterampilan bekerjasama. Sebanyak lima siswa lebih senang bekerja bersama-sama yang dirasa dapat saling membagi pekerjaan sehingga menjadi cepat selesai. Selain itu terdapat satu siswa yang lebih memilih atau lebih senang bekerja sendirian. Karna menurutnya bekerja sendiri lebih fokus dan efektif melakukan apa yang dimau. Keterampilan kepemimpinan terdapat pada pertanyaan nomor empat. Pada pertanyaan kelima, pertanyaan terkait dengan aspek belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi. Sebanyak tiga siswa lebih senang bertanya pada guru dan sebanyak empat siswa lebih senang bertanya kepada teman. Pertanyaan keenam merupakan pertanyaan yang terkait dengan aspek keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah. Kemampuan tersebut merujuk pada pengidentifikasian, prioritas dan pemecahan masalah baik secara individual maupun
kelompok,
termasuk
kemampuan
menguraikan
masalah,
mengkontribusikan gagasan dan memberi jawaban yang tepat terhadap masalah yang dihadapi. Berdasarkan pemaparan demikian, sebanyak empat siswa menjawab sesuai indikator yang menunjukkan dominan terhadap keterampian berfikir dan menyelesaikan masalah.
53
B. Pembahasan Hasil Penelitian Soft skills adalah keahlian yang tidak nampak atau lebih dikenal pengembangan kemampuan sikap dan kepribadian yang mendasar untuk mendukung dalam kehidupan sosial manusia. Soft skills juga dapat diartikan sebagai perilaku individu yang tidak terlihat wujudnya dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat berkembang dan meningkatkan kualitas diri seseorang. Dikarenakan soft skils lebih mengarah kepada keterampilan psikologis, kepribadian serta perilaku individu, maka dampak yang diakibatkan lebih tidak kasat mata namun tetap bisa dirasakan. Akibat yang dapat dirasakan adalah periaku sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan kerja sama, membantu orang lain dan lainnya.3 Kemampuan soft skills siswa dapat dilihat dari bagaimana keterampilan mereka dalam berfikir dan menyelesaikan masalah yang diberikan, sikap serta perilaku pada saat bekerjasama atau mengerjakan tugas kelompok bersama teman, gaya bahasa ketika sedang berkomunikasi antar teman dan di depan kelas, menyikapi perilaku untuk terus belajar dan dan dapat mengelola informasi secara relevan serta keterampilan kepemimpinan. Banyak kemampuan soft skills yang penting dalam pembelajaran, terutama bagaimana sikap dan tindakan siswa ketika menghadapi
permasalahan
mengembangkan
kreatifitas
belajar, berpikir.
membangun Semua
kerjasama
kemampuan
maupun
tersebut
bisa
dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara interaktif. Sehingga kemampuan yang dapat dikembangkan tidah hanya ranah kognitif dan psikomotorik yang hanya ditandai dengan penguasaan materi pembelajaran dan keterampilan, melainkan juga ranah kepribadian siswa. Soft skills ini sangatlah diperlukan bagi siswa, karena memiliki soft skills yang baik akan memudahkan ketika sudah memasuki perguruan tinggi dan dunia kerja. untuk mendapatkan gambaran mengenai ketercapaian aspek Soft skills melalui kegiatan pembelajaran diskusi, praktikum dan presentasi pada seluruh siswa dapat diihat melalui Gambar 4.1. 3
Darmawati, “Peningkatan Kemampuan Soft Skills Mahasiswa Biologi Melalui Penerapan Model Problem Based Learning”, Jurnal Biogenesis, Vol. 10, No. 2, 2014, h. 10
54
80 70
Persentase Siswa
60 50 Diskusi 40
Praktikum Presentasi
30 20 10 0 Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Aspek 5
Aspek Soft Skills Siswa
Gambar 4.1. Grafik Persentase Siswa dari Masing-masing Aspek Soft skills
Aspek satu yaitu aspek keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah hanya digunakan lembar kerja siswa dalam penilaiannya sedangkan aspek dua sampai aspek lima digunakan lembar observasi sebagai alat penilaiannya. Adapun aspek dua sampai aspek lima yaitu keterampilan bekerjasama, keterampilan bekomunikasi, keterampilan belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi serta keterampilan kepemimpinan. Data dari hasil lembar observasi dan lembar kerja siswa dapat diketahui bahwa rata-rata pencapaian soft skills seluruh siswa telah tergolong dalam kategori baik, walaupun dengan persentase yang berbeda-beda. Hal ini tidak terlepas dari serangkaian proses pembelajaran yang dilakukan dalam model pembelajaran Project Based Learning. Melalui data tersebut juga dapat diketahui bahwa kelima aspek soft skills tersebut telah dikembangkan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Gambar 4.1, menunjukkan bahwa aspek yang memiliki pencapaian tertinggi pada lembar observasi yaitu aspek 2 yaitu keterampilan bekerjasama baik
55
pada saat diskusi maupun pada saat praktikum. Hal ini dikarenakan pada aspek ini sebagian besar siswa telah mampu membangun hubungan serta berinteraksi dengan anggota kelompok. Siswa juga telah mampu saling memberikan kontribusinya sebagai anggota kelompok terhadap perencanaan proyek yang akan dibuat. Selain itu, dalam model pembelajaran Project Based Learning terdapat proses praktikum yang akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut serta melakukan kegiatan praktikum serta bekerjasama dalam penggunaan alat dan bahan yang digunakan selama praktikum berlangsung. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian lain yang mendapat kategori baik pada indikator ini dikarenakan mahasiswa dapat berhubungan baik dengan seluruh anggota kelompok dalam memutuskan jawaban berdasarkan hasil diskusi.4 Sementara itu, aspek lima yaitu keterampilan kepemimpinan memiliki persentase terendah dikarenakan sikap siswa dalam memimpin suatu proyek hanya didominasi oleh satu siswa dalam tiap kelompok sehingga pengembangan keterampilan kepemimpinan pada seluruh siswa tidak merata. Pencapaian aspek soft skills seluruh siswa pada setiap aspek akan dibahas sebagai berikut. 1. Aspek Keterampilan Berpikir dan Menyelesaikan Masalah Berdasarkan analisis hasil pengamatan melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) aspek keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah memiliki persentase 64,93% (baik) dan hasil perhitungan angket yang diisi oleh masing-masing siswa memiliki nilai persentase 72,08% (baik). Dari kedua data tersebut, dapat diketahui bahwa seluruh siswa telah dapat mengembangkan keterampian berpikir dan menyelesaikan masalah baik dalam penilaian lembar kerja siswa maupun dari hasil refleksi diri yang diisi pada angket. Menurut wawancara yang dilakukan juga menunjukkan secara dominan siswa telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu permasalahan yang ada serta dapat menyelesaikan masalah dengan sumber yang relevan. Keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah seseorang mampu untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah, mampu mendapatkan ide dan 4
Ibid., h. 13
56
mencari solusi alternatif serta mampu membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian yang valid.5 Lembar kerja siswa berisi pertanyaan-pertanyaan yang mewakili indikator dalam aspek keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah. Hasil analisis yang dilakukan terhadap lembar kerja siswa menunjukkan mencapaian dalam ketegori baik.
2. Keterampilan Bekerjasama Data pada Tabel 4.4, diketahui bahwa pencapaian keterampilan bekerja sama pada lembar observasi seluruh siswa termasuk dalam kategori baik (72,77%) dan merupakan persentase tertinggi dari kelima aspek yang dinilai oleh peneliti. Berdasarkan metode yang diterapkan, keterampilan bekerjasama memperoleh persentase tertinggi dalam metode praktikum. Hasil ini sejalan dengan penelitian Mariana yaitu kerjasama memiliki persentase tertinggi dari tujuh indikator yang diteliti dengan kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan hasil kerjasama tim
atau masing-masing kelompok sudah
terjalin
dengan baik dapat
mempresentasi dan mempertanggung jawab kinerja kelompok masing-masing.6 Hasil observasi yang dilakukan terhadap pengamatan soft skills siswa menunjukkan hampir seluruh siswa memperlihatkan kemampuan berkerjasama dalam berkelompok dengan baik. Pada lembar observasi, aspek keterampilan bekerjasama yang diteliti terdiri dari lima sub aspek. Pada model pembelajaran Project Based Learning terdapat tahapan merencanakan percobaan untuk proyek yang akan dibuat. Siswa dengan aktif menunjukkan kontribusinya sebagai anggota kelompok dalam perencanaan tersebut. Siswa antusias dalam melaksanakan praktikum, siswa mampu membangun hubungan dan berinteraksi dengan anggota kelompok dengan saling membantu selama melakukan praktikum serta mengkordinasikan dalam penggunaan alat dan bahan. Aspek keterampilan bekerjasama menunjukkan persentase sebesar 76,07(baik) pada pengisian lembar angket. Hasil wawancara sebanyak lima siswa 5
Archna Sharma, op.cit., h. 2 Mariani Natalina L., “Profil soft skills Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembangan Program Pembelajaran Biologi Tahun Akademis 2010/2011”, Jurnal Biogenesis, Vol. 8, No. 1, 2011, h. 32 6
57
dominan dengan mengatakan bahwa lebih senang bekerjasama dari pada melakukan dengan sendiri-sendiri karena hasil yang didapat akan cepat selesai dan lebih maksimal.
3. Keterampilan Berkomunikasi Hasil analisis dan hasil pengamatan pada lembar observasi, soft skills siswa aspek keterampilan berkomunikasi memiliki persentase 63,05 (baik), sedangkan pada pengisian angket memperoleh persentase 75,86 (baik). Hasil tersebut didukung dengan data wawancara yang menunjukkan bahwa siswa merasa sudah percaya diri dengan kemampuan berkomunikasi yang dimiliki. Sebanyak empat siswa dominan mengatakan tidak merasa gugup bila harus berbicara kepada orang lain ataupun didepan orang banyak (presentasi). ”Berkomunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi dari satu orang yang memberi informasi kepada orang lainnya yang menerima informasi.”7 Berkomunikasi termasuk didalamnya yaitu bertukar pendapat, opini dan informasi serta member respon terhadap informasi yang diterima. Sehingga keterampilan berkomunikasi merupakan kemampuan seseorang dalam menyampaikan ide, gagasan secara jelas dan menyakinkan. Keterampilan berkomunikasi teramati pada saat melakukan diskusi kelompok dan presentasi di depan kelas. Pada saat diskusi terlihat para peserta didik saling bertukar informasi dengan anggota sesama kelompok dan kelompok lain. Hal ini menunjukkan adanya komunikasi yang baik antara kelompok satu dengan yang lain. Saat presentasi siswa terlihat antusias dalam memberikan respon atau tanggapan terhadap kelompok lain yang menginformasikan hasil diskusi.
7
Zanaton Haji Iksan, dkk., “Communication Skills Among University Students”, Procedia- Social and Behavioral Science 59, 2012, h. 72
58
4. Belajar Sepanjang Hayat dan Mengelola Informasi Analisis dan hasil pengamatan melalui lembar observasi aspek belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi memiliki persentase yaitu 70% (baik). Hasil persentase yang sama didapat dari pengisian angket sebesar 70,27% (baik). Keterampilan ini termasuk didalamnya usaha untuk belajar menjadi mandiri dan mengatur diri sendiri dalam memperoleh kemampuan baru serta pengetahuan baru. Kemampuan untuk menemukan dan mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber juga merupakan kriteria dalam pembentukan aspek soft skills ini.8 Berdasarkan penjabaran tersebut terdapat empat sub aspek yang akan diteliti pada saat kegiatan pembelajaran. Diantaranya yaitu peserta didik dapat mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber, mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami, mengamati setiap perubahan yang terjadi selama praktikum serta mencatat data hasil praktikum. Peserta didik telah mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber dengan baik pada saat diskusi sedang berlangsung. Peserta didik menggunakan buku, internet dan guru sebagai sumber informasi yang akan mereka kumpulkan. Kemudian terlihat dari pengisian lembar kerja siswa yang sudah sesuai dengan yang diperintahkan. Peserta didik aktif mengajukan pertanyaan selama pembelajaran berlangsung sebagai penguatan terhadap materi yang sudah didapat. Selama praktikum peserta didik selalu mengamati setiap perubahan yang terjadi dan mencatatnya.
5. Keterampilan Kepemimpinan Keterampilan kepemimpinan merupakan kemampuan dalam memimpin berbagai kegiatan dan tugas. Kepemimpinan aspek yang penting dimiliki pada setiap kelompok karena akan menentukan kinerja seluruh anggota kelompok. Pemimpin yang baik haruslah mampu memimpin suatu proyek dalam perencanaanya maupun dalam proses pembuatannya, ikut serta apa yang anggota kelompok kerjakan sehingga dapat menjadi pemimpin sampai terselesainya proyek yang dibuat. Pada hasil wawancara menunjukkan lima siswa dominan 8
Archna Sharma, op.cit., h. 4
59
menjadi pengikut, sedangkan satu siswa mengatakan mampu mengarahkan dan mau menerima arahan dari anggota kelompok lain. Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan pada lembar observasi aspek keterampilan kepemimpinan menunjukkan persentase sebesar 55,20% (cukup) sedangkan hasil yang berbeda dari pengisian angket memiliki persentase sebesar 80,41% (baik). Perbedaan hasil pada angket dan lembar orbservasi terjadi karena ada perbedaan sudut pandang dalam mencari informasi mengenai aspek soft skills masing-masing siswa. Angket diisi oleh siswa langsung sedangkan lembar observasi diisi oleh observer atau melalui pengamatan orang lain. Pada pengisian angket, siswa secara subyektif menilai diri sendiri menurut sudut pandangnya. Lain halnya dengan lembar observasi yang diisi secara objektif oleh observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil perhitungan yang didapat menunjukkan bahwa dari segi angket lebih kepada potensi peserta didik untuk menyetujui hal-hal yang terkait pada aspek kepemimpinan itu penting. Walaupun demikian, lembar observasi yang merupakan performa peserta didik yang sesungguhnya belum menunjukkan sikap kepemimpinan yang sebenarnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang sebelumnya terkait dengan kepentingan soft skills untuk pembelajaran. Hasil menunjukkan bahwa aspek teratas yang ingin peserta didik kembangkan atau yang dirasa peserta didik sangat penting yaitu pada aspek kepemimpinan sebanyak 88% diikuti dengan aspek komunikasi pada urutan kedua sebanyak 87%.9
9
Shaheen Majid, “Importance of Soft Skills for Education and Career Success”, International Journal for Cross-Disiplinary Subject in Education, Vol. 2, Issue 2, 2012, h. 1039
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yaitu aspek soft skills siswa pada model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang teramati pada saat observasi diperoleh nilai rata-rata baik pada setiap indikator dan hasil penilaian angket menunjukkan nilai rata-rata baik. Hal ini didukung dengan pernyataan siswa melalui wawancara yang menunjukkan aspek soft skills siswa dalam kategori baik. Profil soft skills siswa yang teridentifikasi tinggi yaitu aspek keterampilan bekerjasama (72,77%) dengan kategori baik dan yang terendah yaitu aspek keterampilan kepemimpinan (55,20%) dengan kategori cukup. Dengan demikian, soft skills siswa berkembang dengan baik pada model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
B. Saran Saran dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi guru a. Pengembangan soft skills siswa disarankan dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar performa siswa yang tidak terlihat dapat dimunculkan dengan maksimal. b. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning disarankan lebih memperhatikan alokasi waktu sehingga pada pelaksanaannya seluruh fase/tahapan Project Based Learning dapat bermakna bagi siswa. 2. Bagi peneliti selanjutnya a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang soft skills siswa dengan menggunakan model pembelajaran lain dan konsep yang lain.
60
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Revisi 2006). Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006
(Edisi
Bambang, Josef. Model Pengembangan Soft Skills Terintegrasi pada Kurikulum Berbasis Kompetensi bagi Mahasiswa Politeknik Negeri Smarang, Jurnal Pengembangan Humaniora. 13 No. 2. 2013. Basier, Syarief. Soft Skills vs Hard Skills, Newsletter: Akuntansi, Audit, Perpajakan & Manajemen, Jakarta. VII. 2011. Darmawati. Peningkatan Kemampuan Soft Skills Mahasiswa Biologi pada Mata Kuliah Genetika dan Evolusi Melalui Penerapan Model Problem Based Learning, Jurnal Biogenesis. X, No. 2. 2014. Dirman. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik. Jakarta: Rineka Cipta. 2014. Elfindri, Soft Skills Untuk Pendidik. Jakarta: Baduose Media, 2011 Faizah. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Soft Skill dan Pemahaman Konsep”. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. II. 2013 Fakry, Emmy. Kepemimpinan Pendidikan, Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan. 2007. Hamidah, Tjitjik. “IQ, EQ dan SQ: Dari Kecerdasan Kecerdasan Majemuk.” http://www.yai.ac.id. 4 April 2016
Tunggal
ke
Hariyani, Faridah. Proses Pembelajaran Berorientasi pada Pengembangan Soft Skils. Jurnal Husada Mahakam. III No. 4. 2012. Iksan, Zanaton Haji. Communication Skills Among University Students. Procedia- Social and Behavioral Science 59. 2012. Jasmine, Julia. Metode Mengajar Multiple Intelligence. Bandung: Nuansa. 2016. Kurniasih, Imas. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Yogjakarta: Kata Pena. 2014 Majid, Sheheen. Importance of Soft Skills for Education and Carees Success, International Journal for Cross-Disiplinary Subject in Education. II. 2012. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
61
62
Moqowim. Pengembangan Soft Skills Guru PAI. Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam. 2011. Mulyono, Iyo. Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai Dengan Soft Skills. Bandung: Yrama Widya. 2011. Musa, Faridah. Project-Based Learning (PjBL): Inculcating Soft Skills in 21th Century Workplace. Procedia - Social and Behavioral Sciences 59. 2011. Natalina, Mariani. Profil soft skills Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembangan Program Pembelajaran Biologi Tahun Akademis 2010/2011. Jurnal Biogenesis. Vol. 8, No. 1, 2011. Prastiwi, Wiwik Yuni. “Pengembangan Soft Skills, Hard Skills, dan Life Skills Peserta Didik dalam Menghadapi Era Globalisasi.” http://www.infodiknas.com/. 4 April 2016. Purwanto, Muhammad Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2013 Putra, Ichsan. Sukses dengen Soft Skills. Bandung: Direktorat Pendidikan ITB. 2005. Railsback, Jennifer. Project Based Instruction “Creating Excitement for Learning”. Northwest Regional: Educational Laboratory. 2002 Rais,
Muhammad. Project Based-Learning: Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi Soft Skills, Makalah Pendamping Seminar Nasional. 2010.
Republik Indonesia. “UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional”, sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf, 8 Maret 2016. Riduwan. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2012. Rusman. Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2015. Saharsaputra, Uhar. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama. 2012. Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. 2014 Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2013. Sharma, Archna. “Importance of Soft Skills Development in Education.” http://schoolofeducators.com/2009/02/importance-of-soft-skillsdevelopment-in-education/. 28 Oktober 2015.
63
Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta dengan UIN Jakarta Press, Cet. 1, 2006 Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. 2005 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2013 Sukmadinata, Nana. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013 Sukmadinata, Nana Syaodah. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013. Sutikno, Sobry. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jambi: Holistica. 2014. Taniredja, Tukiran. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: ALVABETA. 2013. Titu, Maria Anita. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Konsep Masalah Ekonomi, Prosiding Seminar Nasional Universitas Negeri Surabaya. 2015. Trianawati, Ria. “Profil Soft Skills Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia”, skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Bandung: 2013. tidak dipublikasikan Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011 Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasiona. Jakarta: Bumi Aksara. 2010 Widhiarso, Wahyu. Evaluasi Soft Skills dalam Pembelajaran. Makalah disampaikan pada Seminar dan Sarasehan. 2009. Wojowasito. Kamus Lengkap. Bandung: Hasta. 1997. Yahya. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Media Kultur Jaringan Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Bangsri. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, JPII 3 (2). 2014. Zaman, Saeful. Revolusi Mental, dalam Praktik Soft Skills. Bandung: Penerbit Media Perubahan. 2015. Zulkarnain, Wildan. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 3.4 DAN 4.4
Sekolah
: SMA Negeri 32 Jakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pokok
: Archaebacteria dan Eubacteria
Alokasi Waktu
: 3 x 3 jam pelajaran
A. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang strukutur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada makhluk hidup. 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 1.1 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengalaman ajaran agama yang dianutnya.
64
65
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. 3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk lain melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. Indikator: 3.4.1. Membedakan organisme prokariotik dengan organisme eukariotik 3.4.2. Mengklasifikasikan Archaebacteria dan Eubacteria 3.4.3. Mengklasifikasikan bakteri gram positif dan negatif 3.4.4. Menyelidiki informasi mengenai cara melakukan penanaman bakteri/pour plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan pengamatan sel bakteri 3.4.5. Manganalisis informasi mengenai manfaat Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan sehari-hari 3.4.6. Menampilkan informasi mengenai manfaat Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan sehari-hari 3.4.7. Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi Cyanobacteria dan penerapannya dalam kehidupan
4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis. Indikator: 4.4.1. Menganalisis informasi mengenai cara melakukan pengamatan koloni bakteri pada berbagai medium 4.4.2. Menganalisis informasi mengenai pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt 4.4.3. Merencanakan percobaan pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt 4.4.4. Merancang praktikum pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
66
4.4.5. Memproduksi hasil pembuatan Yoghurt 4.4.6. Membuat laporan hasil penyelesaian proyek secara tertulis 4.4.7. Menyajikan laporan secara lisan dalam bentuk presentasi
C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa
mengetahui
keberagaman
makhluk
hidup
berukuran
mikro
seperti
Archaebacteria dan Eubacteria 2. Siswa menggunakan pola pikir ilmiah dalam pembuatan proyek 3. Siswa menjaga kebersihan selama proses pembelajaran 4. Siswa menunjukkan tanggung jawab dalam mengumpulkan tugas yang telah diselesaikan 5. Siswa mampu menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi kelompok baik dikelas maupun diluar kelas 6. Siswa mampu membedakan organisme prokariotik dan eukariotik 7. Siswa mampu menjelaskan dan membedakan domain Archaebacteria dan Eubacteria 8. Siswa mampu mengklasifikasikan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciricirinya 9. Siswa mampu mengemukakan informasi mengenai cara melakukan penanaman bakteri/pour plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan pengamatan sel bakteri 10. Siswa mampu mendeskripsikan peranan Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan sehari-hari 11. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri . cara hidup, habitat, dan reproduksi Cyanobacteria dan penerapannya dalam kehidupan 12. Siswa mampu menjelaskan peranan desinfektan, sabun, dan antis,atau karbol dalam mengurangi atau membunuh bakteri
D. Materi Pembelajaran 1. Archaebacteria 2. Eubacteria, karakteristik dan perkembangbiakan 3. Koloni bakteri, penanaman bakteri/pour plate/streak plate 4. Peranan bakteri dalam penyakit, industri dan kedokteran
67
E. Metode Pembelajaran Model
: Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode
: Diskusi kelompok, Tanya jawab
Pendekatan : Scientific Learning
F. Media, Alat, dan Sumber pembelajaran 1. Media Gambar / Animasi / Video Power Point (PPT) 2. Alat Whiteboard Laptop LCD Spidol Speaker 3. Sumber pembelajaran Buku teks pelajaran Biologi Kelas X SMA Buku Biologi lainnya yang relevan Informasi tentang materi pertumbuhan dan perkembangan bakteri dari berbagai sumber, misalnya koran, majalah, jurnal, buku sumber, dan internet
68
G. Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama Alokasi waktu : 3 x 45 menit I. Indikator 1. Membedakan organisme prokariotik dengan organisme eukariotik 2. Mengklasifikasikan Archaebacteria dan Eubacteria 3. Membedakan jenis bakteri berdasarkan bentuk, cara mendapatkan makanan dan pernapasan bakteri 4. Menyelidiki informasi
mengenai
cara melakukan penanaman bakteri/pour
plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan pengamatan sel bakteri 5. Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi Cyanobacteria dan penerapannya dalam kehidupan 6. Menyelidiki informasi mengenai cara melakukan pengamatan koloni bakteri pada berbagai medium 7.
Menganalisis informasi mengenai cara melakukan pengamatan koloni bakteri pada berbagai medium
8.
Mengidentifikasi permasalahan bakteri
9.
Membuat hipotesis tentang permasalahan yang dikaji
10. Mencari data yang relevan untuk mendukung hipotesis 11. Menyusun langkah persiapan proyek
II. Tujuan 1. Siswa mampu membedakan organisme prokariotik dan eukariotik 2. Siswa mampu mengklasifikasikan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciricirinya. 3. Siswa mampu menyelidiki informasi mengenai cara melakukan penanaman bakteri/pour plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan pengamatan sel bakteri 4. Siswa mampu mendeskripsikan peranan Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan sehari-hari. 5. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi Cyanobacteria dan penerapannya dalam kehidupan 6. Siswa mampu merancang produk pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
69
7. Siswa mampu menjelaskan peranan desinfektan, sabun, dan antis,atau karbol dalam mengurangi atau membunuh bakteri 8. Siswa dapat merumuskan permasalahan yang diajukan 9.
Siswa dapat membuat hipotesis tentang permasalahan yang dikaji
10. Siswa dapat menyusun rancangan pelaksanaan proyek
III. Metode Pembelajaran Model
: Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode : Diskusi kelompok dan Tanya jawab
IV. Langkah Pembelajaran Tahapan
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
waktu
Berbasis Proyek Mendeskripsikan
Guru
Guru
Siswa Menyimak dan menjawab
Pembukaan
konsep atau materi Salam, yang sedang dikaji.
berdoa,
cek pertanyaan guru
absensi
menugaskan Guru menarik perhatian
siswa
untuk
Alokasi
siswa
dengan
menggambarkan atau
menayangkan
mendeskripsikan
gambar bakteri yang ada
konsep yang sedang
di gigi, makanan basi, dan
dipelajari
udara.
beberapa
Menampilkan
gambar perbedaan virus dan bakteri Apersepsi Memberikan
apersepsi
seperti pertanyaan: Apa
yang
kalian
ketahui
tentang
bakteri? Adakah antara
perbedaan virus
dan
15 menit
70
bakteri? Pernahkah
kalian
minum Yoghurt? Dan bagaimana rasanya? Motivasi Guru memotivasi siswa dengan
memberikan
pertanyaan
mengenai
bakteri dari gambar yang telah dilihat siswa Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran,
aktifitas
yang
akan
dilakukan
dan
proses
evaluasi berlangsung Memberikan manfaat
gambaran memperlajari
karakteristik Archaebacteria
dan
Eubacteria Menyimak
Kegiatan Inti
15 menit
Observasi Guru menampilkan peta konsep dan menjelaskan hal apa saja yang akan dipelajari Menampilkan gambar atau video berkaitan dengan pembelajaran
15
Questioning Memberi
kesempatan
siswa untuk bertanya dari hasil pengamatan terhadap
menit
71
video yang telah disajikan 60
Mengidentifikasi
Eksplorasi
permasalahan
Guru membagi siswa ke Bergabung
Siswa
menemukan
masalah diteliti
kemudian permasalahan
tersebut
dan
menentukan pemecahan
dalam 6 kelompok secara kelompok
yang
menit
sudah
ditetapkan
heterogen.
Guru memberikan LKS Membaca dan memahami masing-masing isi
pada kelompok.
LKS
secara
Membimbing berkelompok
masalah
siswa untuk melakukan
permasalahan
observasi dan menelaah
yang ada atau mencari
materi yang sesuai dengan
solusi
permasalahan
dari
dengan
yang
terdapat di dalam LKS dan mengingatkan siswa untuk
selalu
mencatat
sumber-sumber informasi yang digunakan Melakukan diskusi dengan siswa
membahas
hasil
observasi Guru memfasilitasi siswa untuk mencari hal-hal apa saja yang diperlukan guna memecahkan masalah Asosiasi Membimbing siswa untuk menentukan
solusi
pemecahan masalah Merencanakan Proyek
Guru mengecek rancangan perencanaan proyek siswa dan memberikan masukan
25 menit
73
Pertemuan Kedua Alokasi waktu 3 x 45 menit I. Indikator 1.
Menyelidiki informasi mengenai pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
2.
Merancang pembuatan proyek pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
3.
Memproduksi hasil pembuatan Yoghurt
4.
Menampilkan hasil pembuatan proyek
II. Tujuan 1.
Siswa mampu menyelidiki informasi mengenai pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
2.
Siswa mampu mengidentifikasi alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan proyek
3.
Siswa mampu merancang alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan proyek
4.
Siswa mampu melaksanakan pembuatan proyek sesuai prosedur yang telah didiskusikan
5.
Siswa mampu merancang produk pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt
6.
Siswa dapat menampilkan hasil sementara pembuatan produk
III. Metode Pembelajaran Model
: Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode
: Praktikum
74
IV. Langkah Pembelajaran Tahapan
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Alokasi waktu
Berbasis Proyek
Guru
Siswa Menyimak dan menjawab
Pembukaan Salam,
cek pertanyaan guru
berdoa,
15 menit
absensi Guru menarik perhatian siswa dengan menanyakan hal apa saja yang mereka temukan
selama
perencanaan
proyek
minggu lalu Apersepsi Memberikan
apersepsi
seperti pertanyaan: Alat dan bahan apa saja yang digunakan selama praktikum nanti? Motivasi Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran,
aktifitas
yang
akan
dilakukan
dan
proses
evaluasi berlangsung Memberikan manfaat praktikum
gambaran melakukan pemanfaatan
bakteri
Melaksanakan
Kegiatan inti
Proyek
Observasi Guru menampilkan alat
Menyimak
105 menit
75
dan
bahan
serta
menjelaskan cara kerjanya Siswa bertanya
Questioning Memberi siswa
kesempatan
untuk
bertanya
mengenai praktikum yang akan dilaksanakan Eksperimen Guru untuk dan
siswa Menyiapkan
menyuruh menyiapkan bahan
praktikum
alat
di
alat
dan
bahan
meja
kelompok
masing-masing kemudian mengeceknya Menginstruksikan memulai
untuk Mengerjakan
pembuatan
proyek
secara berkelompok
proyek Asosiasi Memantau
siswa
melaksanakan
proyek
(mengumppulkan data) Menyuruh
untuk Membersihkan
siswa
membersihkan
alat
alat
praktikum
praktikum Communication Menyuruh
untuk Mempresentasikan hasil
siswa
hasil
sementara
praktikum secara singkat
praktikum
menyampaikan
dan
mempersilahkan
siswa untuk saling tanya jawab
pada
setiap
kelompok yang maju
kegiatan
77
Pertemuan Ketiga Alokasi waktu 3 x 45 menit I. Indikator 1. Membuat laporan hasil penyelesaian proyek secara tertulis 2. Mengemukakan informasi mengenai cara melakukan penanaman bakteri/pour plate/streak plate, pengamatan koloni bakteri, pengecatan gram dan pengamatan sel bakteri 3. Memperjelas peranan bakteri yang terlibat dalam pembuatan Yoghurt 4. Menyajikan laporan secara lisan dalam bentuk presentasi 5. Membuat kesimpulan tentang pembuatan proyek yang sudah dikerjakan
II. Tujuan 1. Siswa mampu membuat laporan tertulis yang berupa hasil dari penyelesaian proyek 2. Siswa mampu menjelaskan peranan bakteri yang terlibat dalam pembuatan Yoghurt 3. Siswa mampu menyajikan data-data yang telah dikumpulkan selama pembelajaran 4. Siswa mampu mempresentasikan hasil laporan dari penyelesaian proyek yang telah dilakukan 5. Siswa mampu membuat kesimpulan tentang pembuatan proyek yang sudah dikerjakan
III. Metode Pembelajaran Model
: Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode
: Presentasi, Diskusi kelompok, Tanya jawab
78
IV. Langkah Pembelajaran Tahapan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Pembelajaran
waktu
Berbasis Proyek
Guru
Siswa Menyimak dan menjawab
Pembukaan Salam,
cek pertanyaan guru
berdoa,
15 menit
absensi Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran,
aktifitas
yang
akan
dilakukan
dan
proses
evaluasi berlangsung Guru menanyakan sekilas tentang praktikum yang dilakukan minggu lalu
Mempresentasikan hasil mengevaluasi merefreksi
75
Kegiatan inti
menit
proyek, Communication dan
Guru siswa
mengintruksikan Siswa
melaksanakan
mempresentasikan presentasi
hasil praktikum minggu lalu Siswa bertanya
Questioning Guru menanyakan tentang proyek yang sudah dibuat Guru
mempersilahkan
kelompok
lain
untuk
menilai proyek yang telah dibuat atau memberikan pertanyaan Asosiasi Mengumpulkan tertulis
proyek
laporan Siswa memberikan laporan dan tertulis
79
mengumpulkan data hasil presentasi kelompok Membandingkan proyek
yang
hasil Siswa bertanya mengenasi dilakukan hal yang belum dipahami
siswa Guru menyampaikan hasil Siswa
mendengarkan
presentasi, penjelasan guru
dari memberikan
jawaban
yang benar jika terdapat kesalahan
dari
hasil
presentasi siswa Guru
meminta
kelompok materi
setiap Siswa
menyimpulkan
menyimpulka materi Archaebacteri dan tentang Eubacteria
Archaabacteria
dan
Eubacteria 45
Penutup Guru
memberikan Siswa mengerjakan soal
evaluasi secara tertulis
V. Alat dan Sumber Belajar 1. Laptop dan Speaker 2. Video perkembangbiakan bakteri (www.youtube.com) 3. Buku paket SMA kelas X, Kurikulum 2013 4. Lembar Kerja Siswa
menit
80
VI. Penilaian
Jenis Sikap
Teknik Penilaian Observasi
Bentuk Instrumen Daftar
cek
Pedoman Penskoran
atau Terlampir
skala penilaian Pengetahuan
Tes Tulis
Soal Essay
terlampir
Jakarta,
November 2015
Mengetahui, Guru Biologi
Mahasisiwa
Dwi Suwartini
Isti Anggraini
NIP.
NIM. 1111016100038
81
Lampiran 2 Cara Perhitungan Data Lembar Observasi Data hasil observasi aspek Soft Skills peserta didik pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Project Based-Learning dihitung nilai rata-rata dan presentase per aspek Soft Skills yang diamati menggunakan persamaan sebagai berikut:
(
)
Berdasarkan lampiran data observasi dan lembar kerja siswa, Soft Skills maka didapatkan data sebagai berikut: No 1
Aspek Soft Skills yang diamati
Presentase rata-rata (%)
keterampilan berfikir dan menyelesaikan
64,93
masalah 2
keterampilan bekerjasama
72,77
3
Keterampilan berkomunikasi
63,05
4
Belajar sepanjang hayat dan mengelola
70
informasi 5
Keterampilan kepemimpinan
55,20
= 2,59
=64,93%
82
Lampiran 3 Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Lembar Observasi SMAN 32 Jakarta Model Project Based-Learning No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama AFIYA TSAQIFA ALDI JUNAEDI ALMIRA KHALISHAH ANISA AMALIA CHAIRUNNISA HADI CHINTYA LEFIANTY DENDY HAIDAR DENISA RATNA DEVI NOVITASARI DEVITA REGINA DICKY PRASETYO ELANG MAHSA EVA HANDAYANI FARHAN KARAMI FARRELL ANANDRA FATHIYA ANDARA FEDRA ARTAMEVIA FERANI YUNITA
Keterampilan Berfikir 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 3 2 4 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3 3
Aspek Soft Skills yang diamati Keterampilan Bekerjasama Rata2 1 2 3 4 2,75 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3,25 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 1 2 2 2 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1,75 2 2 4 2 1 1 1 4 2 2,75 3 3 4 3 3,25 4 4 4 3 2,75 3 3 4 3
5 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 4 3
Rata2 3,2 3,2 3,4 3,4 3,4 3,8 2,2 3,6 3,6 3,4 1,8 3,2 3,2 2,4 2 3,2 3,8 3,2
83
No 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama FIRDA DEWI GALUH PUTRA HERU SETIAWAN ILHAM FATKUL IMMANUEL TITO INDAH PUTRI INDY NURFAIZI JUAN ANTONIO KERINA BELLA MEI DINA KHAIRUNISA MOCHAMMAD RIFKI MUHAMAD RIZKY NIKEN AMANDA RAGIL PUTRANDA RIEZVALDY DWI SALSABILA SYIFA SIFA NUR RIBKHAH ZAHRAN HAFIIDH Jumlah
Keterampilan Berfikir 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2,63 2,63 2,58 2,52
Aspek Soft Skills yang diamati Keterampilan Bekerjasama Rata2 1 2 3 4 3 3 4 4 3 3 1 2 3 2 1 3 1 4 3 1,75 2 2 4 2 3 4 4 3 4 3 2 2 4 2 3,5 4 3 3 2 1,75 1 1 4 2 2,75 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2,75 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 1 3 3 3 3 4 3,5 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2,59 2,69 2,77 3,5 2,69
5 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2,88
Rata2 3,4 2 2,8 2,4 3,6 2,6 2,8 2 3,2 3 2,6 2 3,2 2,4 1,8 3,2 3,6 2,2 2,91
84
Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Lembar Observasi SMAN 32 Jakarta Model Project Based-Learning No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama AFIYA TSAQIFA ALDI JUNAEDI ALMIRA KHALISHAH ANISA AMALIA CHAIRUNNISA HADI CHINTYA LEFIANTY DENDY HAIDAR DENISA RATNA DEVI NOVITASARI DEVITA REGINA DICKY PRASETYO ELANG MAHSA EVA HANDAYANI FARHAN KARAMI FARRELL ANANDRA FATHIYA ANDARA FEDRA ARTAMEVIA
Keterampilan Berkomunikasi 1 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 4 4 1 2 2 2 4 2 3 3 2 4 4 4 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 3 2 3 4 4 4 3 4
5 4 3 3 2 3 3 2 4 4 2 1 3 2 1 2 4 4
Aspek Soft Skills yang diamati Belajar Sepanjang Hayat Rata2 1 2 3 2,8 3 2 3 2,8 3 2 3 2,6 3 3 3 2,4 3 3 3 2,6 3 3 3 3,4 3 3 3 1,8 2 2 1 3,2 3 3 4 3,6 3 3 3 2,4 3 3 3 1,6 3 4 2 2,6 3 3 3 2,2 2 3 3 1,4 2 1 1 1,4 2 1 1 3,2 3 4 4 3,8 4 4 3
4 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 1 1 4 3
Rata2 2,75 2,75 3 3 3 3,25 1,5 3,5 3 3 3 3 2,75 1,25 1,25 3,75 3,5
kepemimpinan 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 1 1 4 2 2 2 3 2 1 1 4 2 2 2 1 1 1 1 4 4 4 4
Rata2 3 2 2 2 2 4 1 3 2 2,5 1 3 2 1 1 4 4
85
No
Nama
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
FERANI YUNITA FIRDA DEWI GALUH PUTRA HERU SETIAWAN ILHAM FATKUL IMMANUEL TITO INDAH PUTRI INDY NURFAIZI JUAN ANTONIO KERINA BELLA MEI DINA KHAIRUNISA MOCHAMMAD RIFKI MUHAMAD RIZKY NIKEN AMANDA RAGIL PUTRANDA RIEZVALDY DWI SALSABILA SYIFA SIFA NUR RIBKHAH ZAHRAN HAFIIDH Jumlah
Keterampilan Berkomunikasi 1 2 3 4 5 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 1 4 3 4 4 4 2 3 2 2 1 4 3 1 3 3 2 2 2 1 2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 1 3 2 1 1 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 1 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 3 2 2 2 2,47 2,63 2,61 2,30 2,58
Aspek Soft Skills yang diamati Belajar Sepanjang Hayat Rata2 Rata2 1 2 3 4 2,8 3 2 3 3 2,75 3,2 3 4 3 3 3,25 2,2 2 1 2 3 2 2,4 2 2 2 2 2 1,4 2 1 1 1 1,25 3,8 4 4 3 3 3,5 2 2 3 2 3 2,5 2,8 1 4 2 3 2,5 1,8 1 1 1 1 1 2,8 3 2 4 4 3,25 3,2 3 4 3 3 3,25 1,6 1 1 2 1 1,25 1,8 2 1 1 2 1,5 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2,25 1,4 1 1 2 1 1,25 3,2 2 2 3 3 2,5 3,6 3 4 3 3 3,25 2 2 2 1 1 1,5 2,52 2,5 2,52 2,47 2,61 2,52
kepemimpinan 1 2 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 3 2 1 1 3 4 3 3 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 4 4 4 4 1 1 2,27 2,13
Rata2 3 3 1 1 1 4 1 2,5 1 3,5 3 1 1 2 2 1 4 4 1 2,20
86
Lampiran 4 Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Angket SMAN 32 Jakarta Model Project Based-Learning
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama AFIYA TSAQIFA ALDI JUNAEDI ALMIRA KHALISHAH ANISA AMALIA CHAIRUNNISA HADI CHINTYA LEFIANTY DENDY HAIDAR DENISA RATNA DEVI NOVITASARI DEVITA REGINA DICKY PRASETYO ELANG MAHSA EVA HANDAYANI FARHAN KARAMI FARRELL ANANDRA FATHIYA ANDARA FEDRA ARTAMEVIA FERANI YUNITA
Keterampilan Berfikir 1 2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 2 4 2 2
6 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
Nomor Butir Soal Keterampilan Bekerjasama 7 8 9 10 11 12 13 1 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 1 1 2 1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3
14 2 2 4 2 2 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2
15 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
16 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2
87
No 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama FIRDA DEWI GALUH PUTRA HERU SETIAWAN ILHAM FATKUL IMMANUEL TITO INDAH PUTRI INDY NURFAIZI JUAN ANTONIO KERINA BELLA MEI DINA KHAIRUNISA MOCHAMMAD RIFKI MUHAMAD RIZKY NIKEN AMANDA RAGIL PUTRANDA RIEZVALDY DWI SALSABILA SYIFA SIFA NUR RIBKHAH ZAHRAN HAFIIDH
Keterampilan Berfikir 1 2 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 4 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 98 102 103 110 106 Jumlah: 519
Nomor Butir Soal Keterampilan Bekerjasama 6 7 8 9 10 11 12 13 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 121 125 116 117 112 118 117 125 Jumlah: 1205
14 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 1 3 1 4 82
15 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 3 1 67
16 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 105
88
Data Aspek Soft Skills Peserta Didik Penilaian Angket SMAN 32 Jakarta Model Project Based-Learning No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama AFIYA TSAQIFA ALDI JUNAEDI ALMIRA KHALISHAH ANISA AMALIA CHAIRUNNISA HADI CHINTYA LEFIANTY DENDY HAIDAR DENISA RATNA DEVI NOVITASARI DEVITA REGINA DICKY PRASETYO ELANG MAHSA EVA HANDAYANI FARHAN KARAMI FARRELL ANANDRA FATHIYA ANDARA FEDRA ARTAMEVIA FERANI YUNITA
17 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Keterampilan Berkomunikasi 18 19 20 21 22 23 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 4
Nomor Butir Soal Belajar Sepanjangn Hayat 24 25 26 27 28 29 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2
Keterampilan Kepemimpinan 30 31 32 33 34 3 2 4 3 1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4
89
No
Nama
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
FIRDA DEWI GALUH PUTRA HERU SETIAWAN ILHAM FATKUL IMMANUEL TITO INDAH PUTRI INDY NURFAIZI JUAN ANTONIO KERINA BELLA MEI DINA KHAIRUNISA MOCHAMMAD RIFKI MUHAMAD RIZKY NIKEN AMANDA RAGIL PUTRANDA RIEZVALDY DWI SALSABILA SYIFA SIFA NUR RIBKHAH ZAHRAN HAFIIDH
Keterampilan Berkomunikasi 17 18 19 20 21 22 23 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 100 108 110 119 120 117 105 Jumlah: 874
Nomor Butir Soal Belajar Sepanjangn Hayat Keterampilan Kepemimpinan 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 2 4 3 2 2 2 4 3 3 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 1 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 4 3 2 95 110 110 114 97 75 118 117 117 121 106 Jumlah: 506 Jumlah: 579
90
Lampiran 5
Rekap Hasil Penilaian Lembar Observasi Aspek Soft Skills: keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah No
Sub Aspek
Jumlah (36
Presentase %
siswa) 1
Kemampuan untuk mengidentifikasi
95
65,97
masalah 2
Kemampuan mendapatkan ide
95
65,97
3
Kemampuan mencari solusi alternatif
93
64,58
4
Kemampuan membuat kesimpulan
91
65,94
374
64,93
berdasarkan pembuktian yang valid Jumlah Total
Aspek Soft Skills: keterampilan berkerjasama No 1
Jumlah (36
Sub Aspek Membangun
hubungan,
siswa)
Presentase %
berinteraksi
97
67,36
terhadap
100
69,44
126
87,5
dalam
97
67,36
melakukan
104
72,22
524
72,77
dengan anggota kelompok 2
Memberikan
kontribusi
perencanaan 3
Ikut serta melakukan praktikum
4
Mengkordinasikan
kerja
grup
penggunaan alat dan bahan 5
Saling
membantu
saat
praktikum Jumlah Total
91
Aspek Soft Skills: keterampilan Berkomunikasi No 1
Jumlah (36
Sub Aspek Kemampuan
menyampaikan
siswa)
Presentase %
gagasan
89
61,80
selama
95
65,97
atau
94
65,27
atau ide 2
Menggunakan
teknologi
presentasi 3
Keterampilan
mendengarkan
menyimak pengarahan dengan baik 4
Keterampilan member respon
83
57,63
5
Kemampuan berpresentasi secara jelas
93
64,58
454
63,05
serta menyakinkan kepada audien Jumlah Total
Aspek Soft Skills: belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi No 1
Sub Aspek Mengelola informasi yang relevan dari
Jumlah (36 siswa)
Presentase %
90
62,5
91
63,19
89
61,8
94
65,27
364
70
berbagai sumber 2
Mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami
3
Mengamati setiap perubahan yang terjadi selama praktikum
4
Mencatat data hasil praktikum Jumlah Total
92
Aspek Soft Skills: keterampilan kepemimpinan No 1
Jumlah (36
Sub Aspek Kemampuan untuk
siswa)
memimpin
Presentase %
suatu
82
56,94
Kemampuan memahami dan menjadi
77
53,47
159
55,20
proyek 2
alternative pemimpin dan pengikut Jumlah Total
Rekap Hasil Penilaian Data Angket Aspek Soft Skills A. Keterampilan
berfikir
dan
Nomor Soal + 1, 3, 4
2, 5
Presentase 72,08
menyelesaikan masalah B. Keterampilan Bekerjasama
6, 8, 9, 11, 15
7, 10, 12,
76,07
13, 14, 16 C. Keterampilan berkomunikasi
17, 18, 19, 20, 21,
22, 24
75,86
25, 26
27, 28, 29
70,27
30, 32, 33
31, 34
80,41
23 D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi E. Keterampilan kepemimpinan
93
Lampiran 6
REKAP HASIL WAWANCARA Variabel
Kisi-kisi Pertanyaan
Aspek Soft
1. Apakah kamu masih
Skills yang
sering merasa gugup
mengenal orang tersebut (siswa
ketika
1).
muncul
berkomunikasi
dengan
orang
lain?
Mengapa?
Kesimpulan jawaban siswa 1. Ya,
karna
belum
terlalu
2. Tidak, karna saya percaya diri. Karna sudah terbiasa. Tidak gugup, tetapi tergantung siapa yang bertanya (siswa 2, 3, 4, 5). 3. Terkadang, mungkin ada rasa takut ataupun deg-deg an dan tergantung keadaan (siswa 6, 7).
2. Apakah suka
kamu
bekerja
lebih 1. Bekerja bersama-sama, karna sendiri
lebih mudah dan cepat selesai
atau bekera bersama-
dan hasilnya lebih maksimal
sama
(siswa 1, 2, 4, 6, 7)
dengan
teman
yang lain? Alasannya?
2. Saya lebih suka bekerja sendiri karena jika bekerja bersamasama itu tidak efektif dan cenderung
memakan
banyak
waktu serta ada beberapa orang yang tidak bekerja (siswa 3) 3. Dua-duanya, kerena jika saya bekerja sendiri saya bias lebih serius
dan
focus.
Jika
kelompok, akan lebih mudah selesai (siswa 5) 3. Menurut kamu, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dari diri
1. Lebih
serius
dalam
(siswa 1) 2. Lebih perduli (siswa 2)
belajar
94
Variabel
Kisi-kisi Pertanyaan
Kesimpulan jawaban siswa
kamu sendiri sehingga
3. Lebih sabar (siswa 3)
lebih
4. Lebih aktif (siswa 4)
menyenangkan
untuk diajak bekerja sama?
5. Wawasan
pengetahuan,
pergaulan (siswa 5) 6. Positif thinking (siswa 6) 7. Malas (siswa 7)
4. Ketika sedang bekerja 1. Lebih
senang
membagi-bagi
kelompok,
apakah
tugas kepada seluruh anggota
kamu
senang
(siswa 2, 3, 4, 6, 7)
lebih
membagi-bagi kepada
tugas 2. Lebih
senang
diperintahkan,
anggota
karna jika saya yang membagi
kelompok lain? Atau
tugas saya takut orang tersebut
lebih
tidak mau (siswa 1)
suka
diperintahkan
untuk 3. Tergantung,
mengerjakan tugas? 5. Apakah
kamu
saya
cenderung
suka keduanya (siswa 5)
lebih 1. Kepada guru langsung, karena
suka bertanya kepada
menurut saya jika bertanya
guru
kepada guru lebih akurat (siswa
langsung
mengenai
suatu
hal
2, 6, 7)
agar lebih jelas atau 2. Lebih baik bertanya kepada lebih kepada
baik
bertanya
teman
saja?
Mengapa?
teman
karena
lebih
mudah
dipahami (siswa 1, 5) 3. Bertanya kepada teman dahulu lalu kepada guru langsung agar lebih jelas ( siswa 3, 4)
6. Ketika suatu yang untuk
mendapatkan masalah, kamu
apa
lakukan
menyelesaikan
1. Melakukan
diskusi
dan
musyawarah kelompok (siswa 1, 2, 6) 2. Terlebih
dahulu
memikirkan
95
Variabel
Kisi-kisi Pertanyaan
Kesimpulan jawaban siswa
masalah
permasalahan dengan baik-baik
tersebut?
Keputusan yang kamu
dan
mengambil
ambil berdasarkan apa?
sesuai hati, pengalaman yang pernah
dialami
dengan
keadaan
setelah
itu
keputusan
dan
sesuai
yang
ada
mendiskusikan
dengan teman kelompok (siswa 3, 4, 5, 7) Respon siswa
7. Apakah kamu senang
1. Senang, karna saya mempunyai
terhadap
belajar biologi disertai
pengalaman membuat proyek
model
dengan
dan
pembelajaran
membuat
Project Based
sebuah
Learning
Jelaskan pendapatmu!
kegiatan proyek produk?
menumbuhkan
kewirausahaan
aktif
jiwa serta
menambah pengetahuan (siswa 3, 4, 7) 2. Senang, karna saya lebih suka praktikum daripada teori dan biologi
membuat
saya
berfikiran luas (siswa 2, 5, 6) 3. Tidak, karena membuat produk membutuhkan
waktu
yang
lama, sedangkan saya masih banyak pelajaran yang lainnya yang belum selesai (siswa 1) 8. Bagaimana kesan kamu
1. Senang,
karna
kita
setelah
mengikuti
diperkenalkan dengan hal baru,
proses
pembelajaran
tertarik karna membuat proyek
biologi dengan metode yang telah saya ajarkan (Project
Based
yoghurt (siswa 2, 4, 5, 6, 7) 2. Saya merasa biasa saja, karena metode seperti inisudah tidak
96
Variabel
Kisi-kisi Pertanyaan
Kesimpulan jawaban siswa
Learning)
asing bagi saya (siswa 3) 3. Saya masih bingung dengan pembelajarannya,
karena
kurang jelas (siswa 1) 9. Menurutmu,
apakah 1. Iya, sangat membantu karna itu
kegiatan pembelajaran
kita
ini
langsung (siswa 3, 5, 6, 7)
membantu
mengerti
kamu
dapat
praktek
secara
dan 2. Lumayan, sedikt mengerti (1, 2,
memahami
materi
4)
bakteri? 10. Apakah
kamu 1. Ya, karena ini pertama kalinya
menemukan selama
kesulitan pembuatan
pengalaman pembuatan proyek (siswa 1, 7)
proyek?
Jika
“ya” 2. Ya, karna sulit membagikan
kesulitan
apa
yang
hadapi,
jika
kamu
“tidak” apa alasanmu?
tugas
kepada
anggota
kelompok, banyak sumber yang berbeda
serta
tidak
ada
waktunya dalam pengerjaannya (siswa 3, 4, 5) 3. Tidak,
karna
kami
sudah
memahami proyek yang kami jalani (siswa 2, 6)
97 Lampiran 7
Uji Validitas Angket Soft Skills Peserta Didik no resp
Nomor Butir Soal
1 1 4 2 4 3 4 4 3 5 4 6 4 7 3 8 4 9 4 10 4 11 5 12 3 13 4 14 4 15 4 16 5 17 5 18 5 19 4 20 4 21 5 22 3 23 3 24 5 25 3 26 4 27 5 28 4 29 4 30 5 31 5 32 4 33 4 34 4 35 4 rxy 0,21 rtabel 0,28 Ket
in
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 4 3 4 5 3 3 4 4 3 5 5 5 5 4 1 5 5 5 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 5 4 2 2 3 4 3 3 4 4 5 4 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 2 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 2 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 5 3 5 4 4 4 5 2 5 4 5 5 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 5 4 4 2 2 4 4 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 5 5 5 5 5 2 4 5 3 4 4 4 5 5 3 3 3 4 2 4 1 4 4 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 1 5 4 5 5 2 4 3 4 4 5 3 2 4 4 3 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 5 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 0 2 5 3 3 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 5 4 3 4 4 3 0 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 0 5 5 1 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 5 3 2 3 4 3 2 4 2 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 2 3 4 3 4 3 2 5 2 3 3 2 4 2 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 5 2 4 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 5 3 3 3 4 5 2 4 3 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 4 2 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 0 3 3 3 4 5 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 0,29 0,05 0,43 0,17 0,23 0,33 0,03 0,33 0,12 0,42 0,49 0,46 0,01 0,20 0,39 0,64 0,44 0,74 0,54 0,15 0,02 0,27 0,37 0,53 0,53 0,1 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 va
In
va
In
In
va
In
va
In
va
va
va
In
In
va
va
va
va
va
In
In
In
va
va
va
In
98
Uji Validitas Angket Soft Skills Peserta Didik No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 rxy rtabel ket
Nomor Butir Soal 28 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 0,55 0,28 va
29 5 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5 4 3 4 3 5 3 4 5 5 4 4 3 4 3 0,59 0,28 va
30 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 5 4 4 3 4 4 0,77 0,28 va
31 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 0,46 0,28 va
32 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 0,13 0,28 In
33 3 3 3 4 4 4 2 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 3 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 3 5 4 3 4 3 0,03 0,28 In
34 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 0,35 0,28 va
35 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 0,37 0,28 va
36 5 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 0,61 0,28 va
37 3 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0,24 0,28 In
38 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 5 4 0,39 0,28 va
39 5 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 0,44 0,28 va
40 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4 2 4 4 4 2 3 4 3 0,22 0,28 In
41 5 4 3 4 4 4 4 4 2 2 5 4 2 4 3 3 4 2 3 4 5 4 3 4 2 5 2 2 2 3 4 4 4 3 3 0,59 0,28 va
42 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 2 4 3 5 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 5 2 4 2 3 4 0,38 0,28 va
43 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 0,38 0,28 va
44 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 5 3 4 3 3 5 2 2 1 5 4 3 3 2 4 1 2 3 5 4 4 2 4 4 0,46 0,28 va
45 5 4 2 3 2 2 4 2 2 2 5 1 3 3 2 3 1 2 3 2 4 2 3 4 3 2 2 1 3 5 3 3 2 4 3 0,44 0,28 va
46 5 4 3 3 4 4 5 4 2 2 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 5 2 3 4 5 4 4 4 4 4 0,78 0,28 va
47 5 3 2 3 3 2 3 3 3 5 1 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 4 3 0,28 0,28 va
48 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 0,42 0,28 va
49 3 4 3 2 2 4 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 5 2 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 0,37 0,28 va
50 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 0,35 0,28 va
Total 200 176 168 182 184 189 200 197 161 181 199 190 177 193 167 189 184 174 168 186 179 163 163 184 160 188 158 167 172 205 187 187 173 190 170
99
Uji Reliabilitas Angket Soft Skills Peserta Didik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
3 3 2 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 4 3 3 5 4 4 4 3 4 0
5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4
7 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4
9 11 13 5 5 4 4 3 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 2 4 2 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 2 4 4 4 0 3 4 5 4 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 3 5 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4
Butir soal ganjil 15 17 19 21 23 25 27 4 5 5 3 5 5 4 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 4 5 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 2 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 5 4 5 4 5 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 2 4 2 3 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 Nilai korelasi: 0,792
29 31 33 3 5 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 5 2 4 4 2 3 4 1 4 4 5 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 5 4 1 2 3 2 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
total
No
73 57 58 63 67 67 71 71 51 58 77 69 63 69 56 68 66 64 56 65 60 51 57 64 56 72 56 61 63 78 65 68 59 66 59
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 2 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 rhitung
6 8 10 12 14 5 1 5 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 5 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 5 2 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 3 4 4 4 4 2 4 4 5 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 2 4 2 4 3 4 3 1 4 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 5 5 2 4 3 3 0,792 > 0,282 rtabel
Butir soal genap 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 3 5 3 4 5 5 4 5 5 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 5 4 4 4 2 2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 5 5 4 4 2 3 3 2 3 4 3 5 2 3 2 3 2 3 3 4 5 4 2 4 2 5 2 5 4 4 5 5 5 3 5 1 2 3 4 3 5 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 5 1 2 3 3 4 3 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 5 3 3 4 5 4 4 2 4 2 4 2 5 5 4 2 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 5 4 3 2 4 4 2 2 3 2 2 3 5 3 4 4 5 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 4 3 4 4 2 3 1 3 2 3 5 2 3 3 2 5 3 3 3 4 5 3 4 5 3 3 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 Ket: RELIABEL
total 69 61 55 59 58 65 70 66 54 63 70 63 59 65 52 63 60 55 56 65 60 56 55 64 51 61 49 52 53 70 64 63 59 65 55
100
Lampiran 8 Lembar Observasi Soft Skills Siswa Tujuan: Untuk memperoleh informasi mengenai soft skills siswa dalam kegiatan pembelajaran model Project Based Learning. Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian sesuai dengan hasil observasi Keterangan: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik Tanggal
:
Kelas
:
Kelompok
Aspek Soft Skills A. Keterampilan
berfikir
dan
menyelesaikan masalah* 1. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah 2. Kemampuan mendapatkan ide 3. Kemampuan mencari solusi alternative 4. Kemampuan
membuat
kesimpulan
berdasarkan pembuktian yang valid B. Keterampilan Bekerjasama 1. Membangun
hubungan
berinteraksi
:
(Nama Siswa)
(Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa)
4
4
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
(Nama Siswa) 4
3
2
1
(Nama Siswa) 4
3
2
1
101
Aspek Soft Skills dengan anggota kelompok 2. Memberikan
kontribusi
terhadap
perencanaan 3. Ikut serta melakukan praktikum 4. Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan alat dan bahan 5. Saling
membantu
saat
melakukan
praktikum C. Keterampilan berkomunikasi 1. Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide 2. Menggunakan
teknologi
selama
presentasi 3. Keterampilan mendengarkan atau menyimak pengarahan dengan baik 4. Keterampilan memberi respon 5. Kemampuan berpresentasi secara jelas serta menyakinkan kepada audien D. Belajar
sepanjang
hayat
dan
(Nama Siswa)
(Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa)
4
4
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
(Nama Siswa) 4
3
2
1
(Nama Siswa) 4
3
2
1
102
Aspek Soft Skills
(Nama Siswa)
(Nama Siswa) (Nama Siswa) (Nama Siswa)
4
4
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
(Nama Siswa) 4
3
2
1
(Nama Siswa) 4
3
2
1
mengelola informasi 1. Mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber 2. Mengajukan pertanyaan mengenai halhal yang belum dipahami 3. Mengamati
setiap
perubahan
yang
terjadi selama praktikum 4. Mencatat data hasil praktikum E. Keterampilan kepemimpinan 1. Kemampuan untuk memimpin suatu proyek 2. Kemampuan memahami dan menjadi alternative pemimpin dan pengikut Ket: *penilaian berdasarkan LKS Jakarta,
2015
Observer
103
Lampiran 9 Angket Soft Skills Siswa Nama : Kelas : Petunjuk pengisian angket: 1. Beri tanda silang (X) pada alternatif yang menurut anda paling sesuai dengan kondisi kamu 2. Jawaban yang dipilih tidak mempengaruhi nilai kamu 3. Keterangan jawaban STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju 4. Waktu mengerjakan 30 menit 5. Selamat mengerjakan dan terima kasih No 1
Pertanyaan Saya tidak melakukan refleksi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan
2
Saya mengidentifikasi sumber yang relevan dari beberapa sumber bacaan tentang proyek
3
Saya dapat dengan mudah fokus pada pokok ide yang dibutuhkan untuk tugas proyek
4
Dari data-data yang ada saya dapat membuat sebuah kesimpulan
5
Saya membuat kesimpulan yang tidak sejalan dengan fakta yang ada
6
Saya memperlakukan orang lain dengan adil
7
Saya tidak suka bekerja sama dengan orang lain dari sosial-budaya yang berbeda dengan saya
8
saya meneruskan informasi yang saya dapat ke anggota kelompok
9
Sebelum melakukan praktikum, saya mempelajari langkah-langkah kegiatan praktikum
10
Saya tidak memberikan ide untuk perencanaan proyek yang akan dilakukan
STS
TS
S
SS
104
No 11
Pertanyaan
STS
Saya melaksanakan praktikum dengan sungguhsungguh
12
Saat
praktikum,
memperhatikan
saya
duduk
teman-teman
terdiam saya
sambil
melakukan
pengamatan 13
Saat
praktikum,
saya
cuek
dengan
proses
pengamatan kelompok saya 14
Saya mengamati sendiri objek yang sedang diamati
15
Saya menggunakan alat praktikum sendirian
16
Saya berdiam diri ketika tugas saya sudah selesai
17
Saya dapat mengemukakan pendapat walau orang lain tidak memulainya
18
Saya percaya diri memberikan gagasan kepada teman sekelompok
19
Saya dapat mengoperasikan komputer/laptop dengan baik
20
Saya menanyakan apa yang saya tidak mengerti
21
Saya dapat menerima kritik dengan baik
22
Saya memotong pembicaraan orang lain
23
Saya tidak keberatan bahkan menawarkan diri bila ada kesempatan presentasi
24
Orang lain bingung apa yang saya bicarakan
25
Saya mengolah informasi dengan baik, sebagai dasar bagi pengambilan keputusan
26
Saya mengerti dan dapat mengumpulkan informasi untuk proyek
27
Saat tidak tahu langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan, sehingga saya lebih sering bingung dan melamun
28
Jika data hasil praktikum saya sudah terkumpul, saya tidak perlu lagi mencari refrensi dari sumber lain
29
Saya sulit percaya temuan teman sebelum ada bukti
TS
S
SS
105
No
Pertanyaan
STS
yang jelas 30
Saya berbagi informasi pada anggota kelompok dan mendorong untuk berpartisipasi
31
Saya tidak membagi tugas masing-masing anggota kelompok
32
Saya menciptakan energi positif
dengan maksud
menjadi optimis dan menyenangkan bagi orang lain 33
Saya
mendorong
anggota
kelompok
untuk
bersungguh-sungguh dalam mencapai keberhasilan kelompok 34
Saya tidak ikut campur apabila terjadi argumen antara anggota kelompok
TS
S
SS
106
Lampiran 10 Kisi-kisi Pernyataan Angket Soft Skills Nomor Soal
Aspek Soft Skills +
-
1
2
A. Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah 1. Kemampuan
untuk
mengidentifikasi
dan
menganalisis
masalah 2. Kemampuan mendapatkan ide dan mencari solusi alternative
3
3. Kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian
4
5
6
7
2. Memberikan kontribusi terhadap perencanaan
8,9
10
3. Ikut serta melakukan praktikum
11
12,13
yang valid B. Partisipasi atau kerja dalam tim 1. Membangun hubungan, berinteraksi dan bekerja secara efektif
4. Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan alat dan
14
bahan 5. Saling membantu saat melakukan praktikum
15
16
C. Keterampilan berkomunikasi 1. Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide 2. Menggunakan teknologi selama presentasi 3. Keterampilan mendengarkan dengan baik dan memberi
17,18 19 20,21
22
23
24
25,26
27,28
respon 4. Kemampuan berpresentasi secara jelas dan menyakinkan kepada audien D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1. Mengelola informasi dan menemukan informasi yang relevan dari berbagai sumber 2. Menerima ide ide baru
29
E. Keterampilan kepemimpinan 1. Kemampuan untuk memimpin suatu proyek 2. Kemampuan memahi dan menjadi alternative pemimpin dan pengikut
30
31
32,33
34
107
Lampiran 11
Lembar kerja siswa Project based learning
Pemanfaatan Bakteri
Kelas
:
Kelompok : Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
108
Tujuan Pembelajaran: 1. Mengetahui pemanfaatan bakteri dalam kehidupan sehari-hari 2. Merancang produk berkaitan tentang pemanfaatan bakteri dalam kehidupan sehari-hari
Protein sebagai salah satu komponen gizi yang dibutuhkan manusia. Protein ini dapat diperolah dari bahan nabati ataupun hewani. Dari bahan hewan salah satunya adalah dari susu. Susu dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai pola menu empat sehat lima sempurna karena susu mengandung protein yang langsung diserap. Susu segar mengandung berbagai komponen zat gizi lengkap yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Komposisi susu terdiri atas air, lemak susu, dan bahan kering tanpa lemak. Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu, kasein (protein susu), dan laktosa. Akibat kandungan susu segar yang kompleks menyebabkan bahan ini mudah mengalami kerusakan jika tidak segera dilakukan penanganan yang tepat. Kerusakan pada susu segar terutama disebabkan oleh perubahan aktivitas enzim serta kontaminasi mikroba patogen. Perubahan aktivitas enzim mengakibatkan kandungan protein terpecah menjadi senyawa yang lebih sederhana (asam amino). Hasil penguraian ini menyebabkan mikroba dapat tumbuh lebih cepat karena asam amino dapat digunakan sebagai sumber nitrogen dan karbon bagi pertumbuhan bakteri. Adanya kontaminasi bakteri pada susu segar dapat menyebabkan perubahan warna dan bau sehingga tidak dapat lagi dikonsumsi. Akibatnya susu segar tidak dapat disimpan lama dan harus segera dikonsumi setelah pemerahan. Teknologi yang diterapkan untuk mengatasi keadaan tersebut dengan meningkatkan daya guna susu mencakup usaha-usaha untuk meningkatkan manfaat susu dengan cara mengolahnya menjadi produk lain untuk dapat disimpan lebih lama. Yoghurt adalah salah satu dari hasil pengolahan susu yang mempunyai nilai gizi tinggi. Baik sekali diminum setiap hari oleh setiap orang, terutama bagi mereka yang diet dan intoleransi laktosa. Yoghurt yang beredar dipasaran mempunyai keasaman dan rasa yang tidak sama. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan starter yang berbeda atau konsentrasi yang berbeda. Konsentrasi starter yang digunakan akan mempengaruhi kecepatan perombakan laktosa, pada waktu dan suhu inkubasi yang sama sehingga akan menghasilkan yoghurt yang mempunyai karakteristik yang berbeda. Fermentasi susu menjadi yoghurt dilakukan dengan bantuan bakteri asam laktat yaitu Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. L. Bulgaricus adalah bakteri gram positif berbentuk batang dan tidak membentuk endospora. Dalam susu, L. Bulgaricus akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Bakteri ini bersifat termodurik dan homofermentatif,
109
dengan suhu optimum untuk pertumbuhannya sekitar 450 C. Kondisi optimum untuk pertumbuhannya adalah sedikit asam atau sekitar pH 5,5.S. thermophilus adalah bakteri grampositif berbentuk bulat, sering pertumbuhannya berbentuk rantai. Bakteri ini dapat diklasifikasikan sebagai bakteri homofermentatif dan termodurik dengan pH optimum untuk pertumbuhannya sekitar 6,5. Fermentasi dari laktosa menghasilkan asam laktat yang bekerja pada protein susu sehingga membuat yoghurt lebih padat serta memiliki tekstur dan aroma yang khas. Umumnya yoghurt dibuat menggunakan susu sapi, namun ada beberapa yoghurt juga menggunakan susu kedelai. Yoghurt telah dikonsumsi selama lebih dari 4500 tahun dan telah terkenal di seluruh dunia dewasa ini. Yoghurt memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Beberapa keunggulan yoghurt adalah kaya protein, memiliki kandungan kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12.
Diskusikanlah dengan anggota kelompokmu mengenai permasalahan yang telah kamu identifikasi pada artikel di atas, kemudian buatlah penyelesaian dari masalah yang kalian temui bersama kelompokmu!
1. Tulislah masalah yang kalian temui pada wacana di atas! (3 pernyataan)
2. Tulislah rumusan masalah berdasarkan wacana di atas! (3 pertanyaan)
110
3. Bagaimana dampak yang timbul dari permasalahan tersebut?
4. Usaha apakah yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalah pada wacana tersebut?
5. Berdasarkan wacana di atas bagaimana proses perubahan laktosa menjadi asam laktat dalam proses fermentasi?
6. Berdasarkan wacana tersebut terdapat bakteri apa saja? Bedakan berdasarkan bentuk, alat gerak, sumber makanan serta pernapasannya! Buat dalam bentuk tabel!
111
TUGAS PROYEK
1. Proyek yang dibuat harus berkaitan dengan pemanfaatan bakteri dalam kehidupan sehari-hari dan menjawab permasalah bakteri yang ada 2. Tentukan alat dan bahan yang ingin kalian gunakan dalam pembuatan proyek tersebut 3. Gunakan alat dan bahan yang mudah didapat
LEMBAR RANCANGAN DESAIN PROYEK Judul proyek Kelompok Anggota
Alat dan bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Alat
Bahan
Langkah Kerja
112
113
Proses 1. Apakah proyek yang dikerjakan sesuai dengan rencana? Jika tidak, bagaimana cara anda mengatur ulang pelaksanaan, bahan, materi yang diperlukan dan proses pelaksanaannya? 2. Jelaskan secara singkat, padat dan jelas!
FOTO PROSES PEMBUATAN PRODUK
114
FOTO PPRODUK
Kesimpulan dan Evaluasi 1. Apakah terdapat kendala saat proses pembuatan produk? 2. pelajaran apa yang didaparkan dari kegiatan pembuatan proyek ini?
115
Lampiran 12 Kisi-kisi Wawancara Variabel Aspek Soft Skills yang muncul
Pertanyaan 1. Apakah kamu masih sering merasa gugup ketika berkomunikasi dengan orang lain? Mengapa? 2. Apakah kamu lebih suka bekerja sendiri atau bekerja bersamasama dengan teman yang lain? Alasannya? 3. Menurut kamu, hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dari diri kamu sendiri sehingga lebih menyenangkan untuk diajak bekerja sama? 4. Ketika sedang bekerja kelompok, apakah kamu lebih senang membagi-bagi tugas kepada anggota kelompok lain? Atau lebih suka diperintahkan untuk mengerjakan tugas? 5. Apakah kamu lebih suka bertanya kepada guru langsung mengenai suatu hal agar lebih jelas atau lebih baik bertanya kepada teman saja? Mengapa? 6. Ketika mendapatkan suatu masalah, apa yang kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Keputusan yang kamu ambil berdasarkan apa?
Respon siswa terhadap model pembelajaran Project Based Learning
1. Apakah kamu senang belajar biologi disertai dengan kegiatan membuat proyek sebuah produk? Jelaskan pendapatmu! 2. Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti proses pembelajaran biologi dengan metode yang telah saya ajarkan? 3. Menurutmu, apakah kegiatan pembelajaran ini membantu kamu mengerti dan memahami materi bakteri? 4. Apakah kamu menemukan kesulitan selama pembuatan proyek? Jika “ya” kesulitan apa yang kamu hadapi, jika “tidak” apa alasanmu?
116
Lampiran 13
Rubrik Lembar Observasi Soft Skills Siswa
No. 1
Aspek Soft Skills
Indikator Aspek Soft Skills
Skala Penilaian
Keterampilan berfikir dan Kemampuan untuk mengidentifikasi 1. Siswa mengetahui permasalahan yang ada namun tidak menyelesaikan masalah
dan menganalisis masalah
mengidentifikasi dan tidak menganalisis permasalahan tersebut 2. Siswa mampu untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan tetapi tidak mampu menjelaskan 3. Siswa mampu untuk mengindentifikasi dan menganalisis permasalahan dengan penjelasan yang kurang tepat 4. Siswa mampu untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dengan penjelasan yang tepat
Kemampuan mendapatkan ide
1. Siswa tidak mampu memberikan ide 2. Siswa mampu memberikan ide tidak sesuai dengan topik yang dibicarakan 3. Siswa mampu memberikan ide sesuai dengan topik yang dibicarakan namun tidak realistis 4. Siswa mampu memberikan ide sesuai dengan topik yang dibicarakan dan realistis
Kemampuan mencari solusi alternatif
1. Siswa tidak mampu memberikan solosi alternatif 2. Siswa mampu memberikan solusi alternatif tidak sesuai dengan
117
No.
Aspek Soft Skills
Indikator Aspek Soft Skills
Skala Penilaian topik yang dibicarakan 3. Siswa mampu memberikan solusi alternatif sesuai dengan topik yang dibicarakan namun tidak realistis 4. Siswa mampu memberikan solusi alternatif sesuai dengan topik yang dibicarakan dan realistis
Kemampuan
membuat
kesimpulan
berdasarkan pembuktian yang valid
1. Siswa tidak mampu mengevaluasi hasil diskusi namun dapat membuat kesimpulan 2. Siswa mampu mengevaluasi hasil diskusi dan tidak membuat kesimpulan 3. Siswa mampu mengevaluasi hasil diskusi dan membuat kesimpulan tidak berdasarkan pembuktian yang valid 4. Siswa mampu mengevaluasi hasil diskusi dan membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian yang valid
2
Keterampilan
Membangun hubungan, berinteraksi 1. Siswa menyindiri dan tidak bekerja aktif
berkerjasama
dengan anggota kelompok
2. Siswa membangun hubungan, berinteraksi namun tidak berkerja secara efektif dengan anggota kelompok 3. Siswa jarang membangun hubungan, berinteraksi dan bekerja sama secara efektif dengan anggota kelompok 4. Siswa selalu membangun hubungan, berinteraksi dan bekerja sama secara efektif dengan anggota kelompok
118
No.
Aspek Soft Skills
Indikator Aspek Soft Skills Memberikan
kontribusi
terhadap
perencanaan
Skala Penilaian 1. Tidak memberikan kontribusi apapun, hanya diam 2. Siswa memberikan usulan proyek apa yang akan dilaksanakan 3. Siswa memberikan usulan proyek apa yang akan dilaksanakan, alat dan bahan yang akan digunakan, tidak mengetahui prosedurnya 4. Siswa memberikan usulan proyek apa yang akan dilaksanakan, alat dan bahan
yang akan digunakan serta prosedur
pelaksanaannya Ikut serta melakukan praktikum
1. Tidak melaksanakan praktikum 2. Siswa melakukan praktikum, mengerjakan tugas yang diberikan setangah-setengah (tidak selesai) 3. Siswa melakukan praktikum, mengerjakan tugas yang diberikan namun tidak sesuai dengan prosedur 4. Siswa melakukan praktikum, mengerjakan tugas yang diberikan sesuai prosedur yang telah didiskusikan
Mengkordinasikan kerja grup dalam 1. Siswa bingung apa yang harus dilakukan pada saat praktikum penggunaan alat dan bahan
2. Siswa paham dalam penggunaan alat dan bahan namun tidak memberi arahan pada anggota kelompok yang lain 3. Siswa paham dalam penggunaan alat dan bahan serta memberi arahan pada anggota lain namun praktikum tidak berjalan
119
No.
Aspek Soft Skills
Indikator Aspek Soft Skills
Skala Penilaian kondusif 4. Siswa paham dalam penggunaan alat dan bahan dan memberi arahan pada anggota yang lain, praktikum berjalan kondusif
Saling membantu saat melakukan 1. Siswa tidak membantu anggota lain praktikum
2. Siswa membantu anggota lain asal-asalan 3. Siswa membantu anggota lain dengan benar, sesuai dengan tugas anggota tersebut namun hanya setengah 4. Siswa membantu anggota lain dengan benar, sesuai dengan tugas anggota tersebut sampai tugas kelompok selesai
3
Keterampilan
Kemampuan menyampaikan gagasan 1. Siswa tidak memberi gagasan atau ide
berkomunikasi
atau ide
2. Siswa menyampaikan gagasan atau ide secara jelas, namun tidak efektif dan tidak menyakinkan orang lain untuk menerima gagasan tersebut 3. Siswa menyampaikan gagasan atau ide secara jelas dan efektif namun tidak menyakinkan orang lain untuk menerima gagasan tersebut 4. Siswa menyampaikan gagasan atau ide secara jelas, efektif dan menyakinkan orang lain
Menggunakan presentasi
teknologi
selama 1. Siswa tidak menggunakan teknologi selama presentasi 2. Siswa mennggunakan teknologi selama presentasi dengan asal-
120
No.
Aspek Soft Skills
Indikator Aspek Soft Skills
Skala Penilaian asalan 3. Siswa menggunakan teknologi selama presentasi dengan benar namun tidak menarik audien 4. Siswa menggunakan teknologi selama presentasi dengan benar, sesuia dengan kebutuhan, dan menarik perhatian audien
Keterampilan mendengarkan dengan 1. Siswa tidak memperhatikan orang lain dan tidak memberi baik
tanggapan 2. Siswa memperhatikan orang lain saat berbicara dan tidak memberikan tanggapan 3. Siswa
memperhatikan
orang
lain
saat
berbicara
dan
memberikan tanggapan namun tidak sesuai dengan topik yang dibicarakan 4. Siswa
memperhatikan
orang
lain
saat
berbicara
dan
memberikan tanggapan yang sesuai dengan topik yang dibicarakan. Keterampilan memberi respon
1. Siswa langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan 2. Siswa setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tapi kurang sempurna 3. Siswa setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar 4. Siswa setuju atau menyanggah pendapat dengan alasan yang
121
No.
Aspek Soft Skills
Indikator Aspek Soft Skills
Skala Penilaian benar didukung refrensi yang ada
Keterampilan
berpresentasi
secara
jelas serat menyakinkan kepada audien
1. Berbicara kurang jelas, volume suara tidak stabil, kontak mata dengan audien tidak ada (menunduk saja) 2. Berbicara jelas tidak berteriak, kontak mata dengan audien, tidak menguasai keadaan dan tidak antusias 3. Berbicara jelas tidak berteriak, kontak mata dengan audien, menguasai keadaan namun kurang antusias 4. Berbicara jelas, kontak mata dengan audien baik, menguasai keadaan dan antusias
4
Belajar sepanjang hayat Mengelola informasi dan menemukan
1. Siswa tidak menyimak
dan mengelola informasi
informasi yang relevan dari berbagai
2. Siswa menyimak pengarahan, mengajukan pertanyaan
sumber
3. Siswa
menyimak
pengarahan,
mengajukan
pertanyaan,
mengamati perubahan selama praktikum 4. Siswa
menyimak
pengarahan,
mengajukan
pertanyaan,
mengamati perubahan selama praktikum serta mencatat hasil praktikum Mengajukan pertanyaan mengenai hal-
1. Siswa tidak bertanya
hal yang belum dipahami
2. Siswa langsung bertanya atau menyelak penjelasan yang sedang diberikan 3. Siswa bertanya setelah diberi kesempatan untuk bertanya tapi
122
No.
Aspek Soft Skills
Indikator Aspek Soft Skills
Skala Penilaian tidak berhubungan dengan apa yang telah dijelaskan 4. Siswa bertanya setelah diberi kesempatan untuk bertanya oleh guru, pertanyaan berkaitan dengan apa yang telah dijelaskan
Mengamati setiap perubahan yang
1. Siswa hanya diam, tidak mengamati
terjadi selama praktikum
2. Siswa tidak konsisten dalam mengamati setiap perubahan dan tidak mencatat perubahan yang terjadi 3. Siswa konsistem dalam mengamati setiap perubahan dan tidak lengkap mencatat setiap perubahan yang terjadi 4. Siswa konsinten dalam mengamati setiap perubahan yang terjadi dan mencatat setiap perubahan yang terjadi
Mencatat data hasil praktikum
1. Siswa mencatat data tidak lengkap 2. Siswa mencatat data kurang lengkap namun ditulis dengan benar 3. Siswa mencatat data lengkap tetapi tidak terorganisir dan penulisan kurang baik 4. Siswa mencatat data lengkap, terorganisir dan ditulis dengan benar sesuai urutan
5
Keterampilan
Kemampuan untuk memimpin suatu
1. Siswa tidak menunjukkan kepemimpinan terhadap kelompok
Kepemimpinan
proyek
2. Siswa memberikan arahan kepada anggota kelompok yang lain, tidak tegas dalam mengatur anggota kelompok
123
No.
Aspek Soft Skills
Indikator Aspek Soft Skills
Skala Penilaian 3. Siswa memberikan arahan kepada anggota kelompok yang lain, mengatur tugas anggota kelompok lain namun kurang bertanggung jawab terhadap terlaksananya proyek 4. Siswa memberikan arahan kepada anggota kelompok yang lain, mengatur tugas anggota kelompok lain dan bertanggung terhadap terlaksananya proyek
Kemampuan memahami dan menjadi
1. Siswa bertindak hanya sesuai keinginan (semaunya)
alternative pemimpin dan pengikut
2. Siswa membuat keputusan tetapi memihak antar anggota kelompok 3. Siswa membuat keputusan, menengahi bila terjadi beda pendapat antar anggota kelompok 4. Siswa membuat keputusan, menengahi bila terjadi beda pendapat antar anggota kelompok serta tidak memihak antar anggota kelompok
124
Lampiran 14 Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (Project Based Learning) No. Soal 1
Kunci Jawaban
Skor Total
1. Susu yang disimpan terlalu lama setelah 4 dibuka kemasannya akan mudah basi 2. Susu basi akan menimbulkan bau, perubahan rasa dan perubahan warna 3. Susu
sangat
peka
terhadap
kontaminasi
mikroorganisme 2
1. Kenapa susu mudah basi?
4
2. Bagaimana prosesnya sampai susu menjadi berbau, berubah rasa dan berubah warna? 3. Jenis mikroorganisme apa yang menyebabkan susu menjadi basi? 3
1. Susu menjadi berubah warna dan berbau 4 sehingga tidak dapat dikonsumsi lagu 2. Susu menjadi basi, rasa susu menjadi asam 3. Dapat keracunan dan menimbulkan penyakit apabila dikonsumsi
4
Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan 2 daya guna serta meningkatkan mamfaat susu dengan cara mengolahnya menjadi produk lain yang dapat dikonsumsi dengan aman. Seperti dibuat menjadi Yogurt, Nata de Coco, yakult, keju
5
Proses fermentasi yogurt berlangsung melalui 3 penguraian menggunakan
protein
susu.
laktosa
dari
Sel-sel
bakteri
susu
untuk
mendapatkan karbon dan energi dan memecah laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim bgalaktosidae. Proses fermentasi akhirnya akan mengubah glukosa menjadi produk akhir asam laktat.
125
Laktosa Glukosa+galaktosa Asam piruvat asam laktat + CO2 + H2O
6
Terdapat
bakteri
Lactobacilus
bulgaricus, 3
Streptococcus thermophilus L. bulgaricus
S. thermophilus
bentuk
batang
bulat
alat gerak
flagel
flagel
Sumber
heterotrof
heterotrof
makanan pernapasan anaerob
anaerob
126
Lampiran 15 Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (Project Based Learning)
No. Soal 1
Kriteria Penilaian a) Apabila mampu menuliskan tiga masalah yang 4 relevan dengan wacana dan bercirikan masalah b) Apabila mampu menuliskan dua masalah yang 3 relevan dengan wacana dan bercirikan masalah c) Apabila mampu menuliskan satu masalah yang 2 relevan dengan wacana dan bercirikan masalah d) Apabila mampu menuliskan satu atau lebih masalah 1 yang tidak relevan dengan wacana dan tidak bercirikan masalah
2
a) Apabila mampu membuat tiga rumusan masalah dan 4 relevan dengan permasalahan yang telah diajukan b) Apabila mampu membuat dua rumusan masalah dan 3 relevan dengan permasalahan yang telah diajukan c) Apabila mampu membuat satu rumusan masalah dan 2 relevan dengan permasalahan yang telah diajukan d) Apabila mampu membuat satu atau lebih rumusan 1 masalah tetapi tidak relevan dengan permasalahan yang telah diajukan
3
a) Apabila mampu menuliskan tiga dampak yang 4 timbul berdasarkan wacana b) Apabila mampu menuliskan dua dampak yang 3 timbul berdasarkan wacana c) Apabila mampu menulisan satu dampak yang timbul 2 berdasarkan wacana d) Apabila mampu menuliskan satu atau lebih dampak 1 yang timbul tetapi tidak berdasarkan wacana
4
a) Apabila mampu menuliskan solusi alternatif yang 2 relevan dengan wacana yang diberikan
Skor Total
127
b) Apabila mampu menuliskan solusi alternatif tidak 1 relevan dengan wacana yang diberikan 5
a) Apabila menjelaskan dengan rinci proses perubahan 3 laktosa
menjadi
asam
laktat
disertai
dengan
rumusnya b) Apabila menjelaskan dengan rinci proses perubahan 2 laktosa menjadi asam laktat c) Apabila hanya menuliskan secara singkat proses 1 perubahan laktosa menjadi asam laktat 6
a) Apabila menyebutkan 2 bakteri dan membuat tabel 3 dengan lengkap b) Apabila menyebutkan 2 bakteri dan membuat tabel 2 tidak lengkap c) Apabila hanya menyebutkan 2 bakteri
1
128
Lampiran 16 Rubrik Penilaian Proyek
No 1
Penilaian
Aspek yang Dinilai Persiapan
1
2
Tidak ada
3
4
Mempersiapkan Mempersiapkan
persiapan dalam judul serta alat judul, alat dan pembuatan
dan bahan
bahan, langkah
proyek
Mempersiapkan judul, alat dan bahan, langkah
kerja, tidak me kerja serta waktu pertimbangkan
pelaksaan
waktu
proyek
pelaksanaan 2
Rumusan Judul
Tidak ada judul
Judul menarik, Judul
kurang Judul
menarik,
tidak
sesuai menarik, sesuai sesuai
dengan
dengan
tema, dengan
tidak
ada sesuai
kesesuaian judul
tema, tema,
sesuai
dengan dengan apa yang
apa yang dibuat
dibuat
Penulisan
Penulisan
dengan
apa yang dibuat 3
Sistematika
Penulisan tidak Penulisan
penullisan
sesuai EYD
dengan laporan sesuai
tidak laporan sesuai laporan
sesuai
EYD EYD,
ditulis
tetapi
ditulis tidak
sesuai
dengan urutan
urutan
ditulis EYD,
sesuai berurutan sesuai dengan
sistematikanya
sistematikanya
sistematikanya 4
Keakuratan
Data
sumber data
lengkap
tidak Data
kurang Data
lengkap, Data
lengkap namun tetapi ditulis
lengkap,
tidak terorganisir, dan
dengan terorganisir dan ditulis
benar
penulisan
benar
kurang baik 5
Penarikan
Tidak
benar Penulisan
Penulisan
Penulisan
dengan
129
kesimpulan
atau sesuai
tidak kesimpulan dengan menyimpang
tujuan
dari tujuan
kesimpulan ada kesimpulan yang salah atau sangat tepat atau beberapa tidak sesuai sesuai
dengan
dengan dengan tujuan
tujuan 6
Presentasi
Berbicara kurang
jelas, dan
tidak
ada mata
kontak
7
Hasil produk
Berbicara jelas Berbicara jelas, Berbicara jelas, kontak kontak
mata kontak
mata
dengan dengan audien dengan
audien
baik,
baik, menguasai
dengan audien,
menguasai
keadaan
tidak antusias
keadaan
antusias
proyek/ Hasil
mata audien baik
proyek Proyek
belum jadi
dan
sudah Proyek
sudah Proyek
sudah
dibuat
namun selesai
semua dibuat
dengan
ada
sedikit namun
bagian
tidak sempurna
dan
yang terlalu menarik menarik
belum selesai
perhatian siswa perhatian siswa lain
lain
130
Lampiran 17
Uji Validitas Konstruk Lembar Observasi Soft Skills Siswa kesesuaian Kesesuaian konsep
Aspek yang dinilai
Baik
Cukup Kurang
1. Indikator-indikator yang dipakai pada instrumen ini mewakili aspek soft skills yang dipakai 2. Instrument ini sesuai dengan aspek soft skills yang diteliti 3. Butir penilaian yang digunakan instrument
ini
memenuhi
pencapaian indikator soft skills Kesesuaian bahasa
1. Menggunakan
bahasa
sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku 2. Bahasa yang digunakan dalam instrumen ini sudah cukup jelas 3. Bahasa yang digunakan pada instrument ini sudah efektif
Relevansi
1. Indikator-indikator yang dipakai
terhadap
sesuai
dengan
model
pembelajaran
pembelajaran
Learning
Project
konsteks Based
2. Instrument ini mudah dan efektif untuk
digunakan
dalam
mengukur kinerja siswa pada saat pembelajaran SARAN
Validator,
……...………………
133
Lampiran 18 Peta Hubungan Aspek Soft Skills dengan Model Project Based Learning Materi pembelajaran : Archaebacteria dan Eubacteria
Kompetensi Dasar : 3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk lain melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. 4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis
Aspek Soft Skills Indikator
Tujuan Pembelajaran
Tahapan PJBL
Kemampuan memecahkan masalah
1
3.4.1. Membedakan 1. Siswa mampu organisme membedakan organisme prokariotik prokariotik dengan dengan organisme eukariotik organisme eukariotik 3.4.2. Mengklasifikasi 1. Siswa mampu kan menjelaskan ciri-ciri Archaebacteria Archaebacteria dan dan Eubacteria Eubacteria
Mendeskri psikan konsep atau √ materi yang sedang dikaji √
2
3
4
Keterampilan berkerjasama
1
2
3
4
Keterampilan berkomunikasi
5
1
√
√
2
3
4
5
Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1 2 3 4
Keteram pilan kepemim pinan 1
2
134
Aspek Soft Skills Indikator
Tujuan Pembelajaran
Tahapan PJBL
Kemampuan memecahkan masalah
1
3.4.3. Mengklasifikasi kan bakteri gram positif dan negatif
3.4.4. Menyelidiki informasi mengenai cara melakukan penanaman bakteri/pour plate/streak plate, pengamatan
2. Siswa mampu membedakan ciri antara Archaebacteria dan Eubacteria 3. Siswa mampu mengklasifikasikan organisme yang termasuk kedalam Archaebacteria dan Eubacteria 1. Siswa mampu membedakan bakteri gram positif dan negatif 2. Siswa mampu mengaklasifikasin bakteri yang termasuk kedalam gram positif dan negatif 1. Siswa mampu mencari informasi mengenasi cara melakukan penanaman bakteri, pengamatan koloni bakteri dan pengamatan sel bakteri melalui berbagai sumber 2. Siswa mampu mengembangkan
Mengiden tifikasi permasala han
2
3
4
Keterampilan berkerjasama
1
2
3
4
Keterampilan berkomunikasi
5
1
2
3
4
5
Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1 2 3 4
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Keteram pilan kepemim pinan 1
2
135
Aspek Soft Skills Indikator
Tujuan Pembelajaran
Tahapan PJBL
Kemampuan memecahkan masalah
1
informasi mengai cara melakukan penanaman bakteri, pengamatan koloni bakteri dan pengamatan sel bakteri kedalam laporan 3.4.5. Manganalisis 1. Siswa mampu informasi menyelidiki informasi mengenai mengenai manfaat manfaat Archaebacteria dan Archaebacteria Eubacteria dalam dan Eubacteria kehidupan sehari-hari dalam 2. Siswa mampu kehidupan memecahkan masalah sehari-hari mengenai peranan yang dapat menguntungkan dari Archaebacteria dan Eubacteria dalam bentuk pangan 3.4.6. Menampilkan 1. Siswa mampu informasi mengutarakan infromasi mengenai mengenai manfaat manfaat Archaebacteria dan Archaebacteria Eubacteria dalam dan Eubacteria kehidupan sehari-hari
2
3
4
Keterampilan berkerjasama
1
2
3
4
Keterampilan berkomunikasi
5
1
2
3
4
5
Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1 2 3 4
koloni bakteri, pengecatan gram dan pengamatan sel bakteri
√
√
√
√
√
Keteram pilan kepemim pinan 1
2
136
Aspek Soft Skills Indikator
Tujuan Pembelajaran
Tahapan PJBL
Kemampuan memecahkan masalah
1
dalam kehidupan sehari-hari 3.4.7. Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi Cyanobacteria dan penerapannya dalam kehidupan 4.4.1. Menganalisis informasi mengenai cara melakukan pengamatan koloni bakteri pada berbagai medium
4.4.2. Menganalisis
1. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi Cyanobacteria 2. Siswa mampu menyebutkan peranan Cyanobacteria dalam kehidupan sehari-hari 1. Siswa mampu menyelidiki informasi mengenai cara melakukan pengamatan koloni bakteri pada berbagai medium 2. Siswa mampu menganalisis informasi mengenai cara melakukan pengamatan koloni bakteri pada berbagai medium 1. Siswa mampu mencari
2
3
4
Keterampilan berkerjasama
1
2
3
4
Keterampilan berkomunikasi
5
1
√
√
√
√
2
3
4
5
Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1 2 3 4
Mengi dentifi kasi √ perma slahan
√
√
√
√
√
Keteram pilan kepemim pinan 1
2
137
Aspek Soft Skills Indikator
Tujuan Pembelajaran
Tahapan PJBL
Kemampuan memecahkan masalah
1
informasi informasi mengenai mengenai pemanfaatan bakteri pemanfaatan dalam pembuatan bakteri dalam Yoghurt dan Nata de coco pembuatan dari berbagai sumber Yoghurt dan 2. Siswa mampu Nata de coco menganalisis informasi mengenai pemanfaatan bakteri dalam pembuatan Yoghurt dan Nata de coco dari berbagai sumber 3. Siswa mampu memecahkan masalah dalam pemanfaatan bakteri dengan mengetahui jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan Yoghurt dan Nata de coco 4.4.3. Merencanakan 1. Siswa mampu percobaan merencanakan pembuatan pemanfaatan proyek yang bakteri dalam memanfaatkan bakteri pembuatan dalam proses Yoghurt dan pembuatannya
2
3
4
Keterampilan berkerjasama
1
2
3
4
Keterampilan berkomunikasi
5
1
2
3
4
5
Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1 2 3 4
√ √
Merencan akan pembuata n proyek
√
Keteram pilan kepemim pinan 1
2
138
Aspek Soft Skills Indikator
Tujuan Pembelajaran
Nata de coco 4.4.4. Merancang 1. Siswa mampu pembuatan mengidentifikasi alat dan proyek bahan apa saja yang pemanfaatan digunakan dalam bakteri dalam pembuatan proyek pembuatan 2. Siswa mampu merancang Yoghurt dan alat dan bahan yang akan Nata de coco digunakan dalam pembuatan proyek 3. Siswa mampu melaksanakan pembuatan proyek sesuai prosedur yang telah didiskusikan sebelumnya 4.4.5. Memproduksi 1. Siswa mampu merancang hasil pembuatan produk pemanfaatan Yoghurt dan bakteri dalam pembuatan Nata de coco Yoghurt dan Nata de coco
2. Siswa
mampu
Tahapan PJBL
Kemampuan memecahkan masalah
1
2
√
√
3
4
Keterampilan berkerjasama
1
2
3
4
Keterampilan berkomunikasi
5
1
2
3
4
5
√
√
Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1 2 3 4
Keteram pilan kepemim pinan 1
2
√
√
√
√
√
√
√
√
139
Aspek Soft Skills Indikator
Tujuan Pembelajaran
Tahapan PJBL
Kemampuan memecahkan masalah
1
mengembangkan produk Proses yang dibuat dengan pembuata berwirausaha n proyek 4.4.6. Membuat 1. Siswa mampu membuat laporan hasil laporan tertulis yang penyelesaian berupa hasil dari proyek secara penyelesaian proyek tertulis 4.4.7. Menyajikan 1. Siswa mampu menyajikan Memprese laporan secara data-data yang telah ntasikan lisan dalam dikumpulkan selama hasil bentuk pembelajaran proyek presentasi 2. Siswa mampu mempresentasikan hasil laporan dari penyelesaiaan proyek yang telah dilakukan
2
3
4
Keterampilan berkerjasama
1
2
3
4
Keterampilan berkomunikasi
5
1
2
3
4
5
Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1 2 3 4
√ √ √ √ √
√
√
Keteram pilan kepemim pinan 1
2
140
Keterangan: A. Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah 1. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah 2. Kemampuan mendapatkan ide 3. Kemampuan mencari solusi alternatif 4. Kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian yang valid B. Keterampilan bekerjasama 1. Membangun hubungan, berinteraksi dengan anggota kelompok 2. Memberikan kontribusi terhadap perencanaan 3. Ikut serta melakukan praktikum 4. Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan alat dan bahan 5. Saling membantu saat melakukan praktikum C. Keterampilan berkomunikasi 1. Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide 2. Menggunakan teknologi selama presentasi 3. Keterampilan mendengarkan atau menyimak pengarahan dengan baik 4. Keterampilan member respon 5. Kemampuan berpresentasi secara jelas serta menyakinkan kepada audien D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1. Mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber
141
2. Mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami 3. Mengamati setiap perubahan yang terjadi selama praktikum 4. Mencatat data hasil praktikum E. Keterampilan kepemimpinan 1. Kemampuan untuk memimpin suatu proyek 2. Kemampuan memahami dan menjadi alternative pemimpin dan pengikut
142
Lampiran 19 Metode yang digunakan dalam mengukur aspek Soft Skills
Metode
Aspek Soft Skills
Instrument
Diskusi Praktikum Presentasi
LKS
LO
A. Keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah 1. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah
√
√
2. Kemampuan mendapatkan ide
√
√
3. Kemampuan mencari solusi alternatif
√
√
4. Kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan
√
√
pembuktian yang valid B. Keterampilan berkerjasama √
1. Membangun hubungan, berinteraksi dengan
√
anggota kelompok 2. Memberikan kontribusi terhadap perencanaan
√
√
3. Ikut serta melakukan praktikum
√
√
4. Mengkordinasikan kerja grup dalam penggunaan
√
√
√
√
alat dan bahan 5. Saling membantu saat melakukan praktikum C. Keterampilan berkomunikasi 1. Kemampuan menyampaikan gagasan atau ide
√
√ √
√
√
√
√
4. Keterampilan memberi respon
√
√
√
5. Kemampuan berpresentasi secara jelas serta
√
√
√
2. Menggunakan teknologi selama presentasi 3. Keterampilan mendengarkan atau menyimak pengarahan dengan baik
menyakinkan kepada audien D. Belajar sepanjang hayat dan mengelola informasi 1. Mengelola informasi yang relevan dari berbagai
√
√
sumber 2. Mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang
√
√
143
belum dipahami 3. Mengamati setiap perubahan yang terjadi selama
√
√
√
√
praktikum 4. Mencatat data hasil praktikum E. Keterampilan kepemimpinan 1. Kemampuan untuk memimpin suatu proyek
√
√
√
√
2. Kemampuan memahami dan menjadi alternative
√
√
√
√
pemimpin dan pengikut
Lampiran 21
Dokumentasi