GRAVITY Vol. 2 No. 2 (2016) http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Gravity ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
PROFIL SIKAP SISWA SMP BERDASARKAN HASIL PENCAPAIAN LITERASI SAINTIFIK (LS) PADA TOPIK KALOR Yesi Martianingsih1, Setiya Utari1, Duden Saepuzaman1 1 Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia Email :
[email protected] Abstract Scientific Literacy is someone’s ability in use their knowledge and scientific skill in order to solve the problem in daily life. Some of research show that some of school in Bandung not train the Scientific Literacy optimally. The other research show that assembling of scientific approach can improve Scientific Literacy, but, in this research not describe attitude characteristic of students. This research objective to get the description about the profile of students’ attitude based on the achievement of Scientific literacy. Scientific Literacy attitude was obtain interest in science and technology, valuing of scientific approach to enquiry, and environment awareness. Descriptive research was done at one of Junior High School in Bandung Barat regency with conduct the samples were as many as 38 students. The sampling is done by simple random sampling. The data get from some of instruments, they are observation sheet, which is supported by open questionnaire, closed questionnaire, and interview with some of students. The result shown amount of students get Scientific Literacy’s score that categorized as high, medium, and low which are 8 students, 24 students, and 6 students respectively. The student who get high of Scientific Literacy have tendency attitude of interest in science and technology better than student who get medium and low. They have an excellent attitude of a curiosity in science and science related issues and endeavours; a willingness to accuire scientific knowledge and skills using a variety af resources and methods; and an on-going interest in science including consideration of science related careers. Key words: scientific literacy, scientific literacy’s attitude, calor concept Abstrak Literasi saintifik (LS) merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilan ilmiahnya dalam menyelesaikan permasalahan di kehidupan sehari-hari. Beberapa penelitian menunjukkan beberapa sekolah di kota Bandung belum melatihkan LS secara optimal. Penelitian lain telah menunjukkan LS dapat ditingkatkan dengan pendekatan saintifik, namun belum menggambarkan karakteristik sikap yang dimiliki siswa. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang profil sikap siswa berkaitan dengan hasil pencapaian LS yang dimilikinya. Sikap dalam LS meliputi minat terhadap sains dan teknologi, menilai pendekatan saintifik untuk penyelidikan dan kesadaran lingkungan.Penelitian deskriptif ini dilakukan di salah satu sekolah di Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah sampel 38 siswa. pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Data diperoleh dari beberapa instrumen yaitu lembar observasi yang di perkuat dengan kuesioner terbuka, kuesioner tertutup, dan wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa. Hasil menunjukkan banyaknya siswa yang memiliki LS tinggi, sedang dan rendah adalah 8 orang, 24 orang dan 6 orang. Siswa dengan LS tinggi memiliki minat terhadap sains dan teknologi yang lebih baik daripada siswa dengan LS sedang dan rendah. Siswa yang memiliki LS tinggi memiliki rasa ingin tahu terhadap sains dan isu-isu yang berkaitan dengan sains dan upaya; kesediaan memperoleh pengetahuan dan keterampilan tambahan dengan menggunakan sumber daya dan metode; dan minat yang sedang berlangsung terhadap sains termasuk karir yang berkaitan dengan sains baik sekali. Kata kunci : literasi saintifik, sikap LS, topik kalor
178 Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189
dapat menjanjikan prospek untuk dunia
PENDAHULUAN Literasi Saintifik (LS) merupakan kemampuan
179
seseorang
yang lebih baik.
dalam
Hasil PISA 2012 menunjukkan LS
dan
anak Indonesia rendah, sekitar 41,9%
dalam
anak Indonesia berada pada level 1 dan
menyelesaikan permasalahan di dalam
26,3% berada di level 2. Beberapa
kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai
penelitian yang menyangkut LS anak
dengan
Indonesia
menggunakan
pengetahuan
keterampilan
ilmiahnya
yang
diungkapkan
oleh
diantaranya:
Utari,
dkk
Programme for International Student
(2015) menyatakan proses pembelajaran
Assessment (EOCD, 2013), bahwa LS
sains belum secara optimal melatihkan
adalah
LS,
kemampuan
pengetahuan
menggunakan
sains
mengidentifikasi
untuk
permasalahan
dan
hal
ini
sekolah
ditunjukkan
masih
eksperimen
beberapa
menggunakan
yang
bersifat
menarik kesimpulan berdasarkan bukti-
cookbook/verifikasi
bukti dalam rangka memahami serta
konsep-konsep yang dapat dibangun
membuat keputusan tentang alam dan
secara
perubahan yang dilakukan terhadap
menyatakan proses pembelajaran belum
alam melalui aktivitas manusia. Dewasa
mengarahkan
ini beberapa Negara menganggap LS
pertanyaan penyelidikan.
merupakan sesuatu yang sangat penting
hasil observasi yang penulis lakukan di
yang harus dimiliki oleh warga Negara
salah
sehingga
dalam
Bandung Barat menyatakan kurangnya
Rutherford dan Ahlgren
kesempatan siswa dilibatkan dalam
dimasukkan
kurikulum.
ke
inquiri,
satu
merencanakan
peningkatan
lain
sains
dan
Artati
pada
sekolah
(Hobson, 2003) mengungkapkan bahwa kehidupan
meskipun
untuk
(2015)
pembentukan
di
percobaan.
menunjukkan
Selain itu,
kabupaten
Penelitian penerapan
teknologi tidak dapat direalisasikan
pendekatan
kecuali pada masyarakat yang memiliki
meningkatkan
pemahaman pada sains, matematika dan
dalam
teknologi
serta
2015&Nadia, 2015). Namun penelitian
kebiasaan
bepikir
untuk
memperoleh
saintifik.
Tanpa
warga Negara yang memiliki LS, tidak
ini
saintifik LS
kategori
belum
dapat
meskipun sedang
dapat masih (Ilhami,
menggambarkan
karakteristik sikap yang dimiliki siswa dengan LS yang baik.
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189 Oleh
sebab
itu,
perlu
adanya
penelitian tentang profil sikap siswa dalam LS yang akan memberikan sumbangsih bagi guru dalam membuat
180
Jumlah prosentase Jumpopulasi lah x yang popudijadikan lasi sampel 0,36 x 118
Factor = x penga- Jumlah li sampel x
0,875
penelitian
ini
37,17
rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik. Penelitian ini mencoba untuk menemukan sikap siswa berdasarkan LS yang dimiliki siswa yang ditunjukkan dalam
pembelajaran.
Sikap
yang
ditinjau adalah sikap minat terhadap sains dan teknologi, menilai pendekatan saintifik
untuk
penyelidikan
dan
kesadaran lingkungan. Penelitian ini menggunakan
RPP
yang
(Ilhami, N.W, 2016) dan dilakukan di satu
sekolah
di
akan
mengklasifikasi siswa berdasarkan LS yang dimilikinya (LS tinggi, LS sedang, dan LS rendah) dengan menggunakan instrument tes LS. Jumlah skor tes LS siswa dihitung dan ditentukan kategori tinggi, sedang atau rendah menurut kategori Arikunto dalam Andi (2013).
telah
digunakan pada penelitian sebelumnya
salah
Pada
Kabupaten
Bandung Barat.
Tabel 1 Klasifikasi kategori LS siswa Ketentuan Nilai
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Nilai Nilai
Gambaran berdasarkan
METODE
sikap LS
LS
siswa
diperoleh
dengan
menggunakan lembar observasi yang Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan
sebanyak
118
populasi
daftar wawancara. Sikap siswa yang
sample
ditunjukkan dalam pembelajaran akan
sebanyak 38 siswa dengan cara simple
diberi skor 1-4 pada setiap aspek sikap
random
ukuran
yang
dengan
berdasarkan rubrik penilaian yang telah
menggunakan Nomogram Harry King
di tentukan. Penilaian sikap dihitung
(Sugiyono, 2015 : 129) dengan taraf
dengan menggunakan skor modus 1,00
kesalahan 0,09 dan interval kepercayaan
– 4,00 dengan predikat kurang (K),
85%.
cukup (C), baik (B), dan sangat baik
sample
jumlah
diperkuat dengan kuesioner terbuka dan
siswa
sampling.
dan
Jumlah
ditentukan
ditinjau.
Pemberian
skor
(SB) (Permendikbud, 2014).
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189 Tabel 2. Rubrik penilaian sikap melalui observasi Skor 1
Descriptor Melakukan hal-hal positif yang menggambarkan aktivitas positif : Menjawab atau merespon apa yang di instruksikan dalam pembelajaran untuk membangun konsep Melakukan hal-hal positif yang menggambarkan aktivitas positif : menjawab, merespon apa yang di instruksikan dalam pembelajaran untuk membangun konsep Melakukan hal-hal positif yang menggambarkan aktivitas positif : menjawab, berdiskusi, merespon apa yang di instruksikan dalam pembelajaran untuk membangun konsep Melakukan hal2 positif yang menggambarkan aktivitas positif : Bertanya, menjawab, berdiskusi , merespon apa yang di instruksikan dalam pembelajaran untuk membangun konsep.
2
3
4
Tabel 3. Penentuan Kriteria Hasil Capaian Sikap LS Nilai
dianalisis
dengan
mengelompokkan
jawaban ke dalam sejumlah kategori berdasarkan
kesamaan
Sedangkan pada kuesioner tertutup, jawaban siswa akan diberi skor untuk keperluan analisis kuantitatif, yaitu :
Tabel 4. Penentuan skor jawaban siswa Sangat setuju/ selalu Setuju / kadang-kadang Tidak setuju / pernah Sangat tidak setuju / tidak pernah
sikap LS akan diambil kecenderungan dimiliki
pada
siswa.
Persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan hasil capaian sikap LS menurut Arikunto dalam Artati (2015) seperti pada table berikut.
dapat
dianalisis
dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden (Sugiyono, 2015 :137).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari berbagai jawaban siswa terkait
yang
interval
4 3 2 1
jawaban
(Morissan, 2012: 179).
sikap
Kategori Kemampuan Kurang sekali Kurang Cukup Baik Baik sekali
0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%
Data Pada kuesioner terbuka, jawaban
181
Pada jurnal ini hanya membahas profil sikap minat terhadap sains dan teknologi pada siswa. Hasil tes LS diperoleh siswa yang memiliki LS tinggi,
sedang
dan
rendah
adalah
sebanyak 8 orang, 24 orang, dan 6 orang. Profil sikap siswa digambarkan pada tabel 5, 6 dan 7.
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189
182
Tabel 5. Profil Sikap Siswa berdasarkan Observasi
Literasi Saintifik (LS) (%) Tinggi Sedang Rendah (N=8) (N=24) (N=6)
Aspek sikap LS Minat Terhadap Sains dan Teknologi Rasa ingin tahu terhadap sains dan isu-isu yang berkaitan dengan sains dan usaha Baik sekali Baik Cukup baik Kurang baik
0 75 25 0
0 70,83 20,83 8,33
0 50 16,67 33,33
Tabel 6. Profil Sikap Siswa berdasarkan kuesioner terbuka
Aspek sikap LS Minat Terhadap Sains dan Teknologi Rasa ingin tahu terhadap sains dan isu-isu yang berkaitan dengan sains dan usaha Memiliki topik yang ingin dipelajari lebih lanjut Mempelajari lebih lanjut tentang topic kalor Memiliki cara yang akan dilakukan untuk menjawab persoalan yang ingin dipelajari Kesediaan memperoleh pengetahuan dan keterampilan tambahan menggunakan berbagai sumber daya dan metode Mencari informasi terlebih dahulu sebelum mempelajari topic kalor di kelas Menggunakan teknologi untuk memperoleh informasi Sudah merasakan pengalaman sains di luar sekolah Mampu memberi solusi berupa aktivitas ilmiah atau berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang sudah didapat disekolah Minat yang sedang berlangsung terhadap sains termasuk karir yang berkaitan dengan sains Memiliki pandangan bahwa aktivitas yang akan mereka lakukan bernilai penting untuk masa depan Memiliki motivasi untuk belajar Memiliki rencana untuk memilih jurusan IPA saat SMA Tertarik menjadi ahli geothermal atau pekerjaan lain yang berkaitan dengan konsep kalor Mengetahui informasi apa saja yang perlu diperoleh untuk mencapai cita-cita
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
Literasi Saintifik (LS) (%) Tinggi Sedang Rendah (N=8) (N=24) (N=6)
100 63
54 46
33 17
100
96
67
88
42
50
100 88
88 71
67 67
100
21
33
100
38
17
100 75
87 42
83 83
0
0
17
100
26
17
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189
183
Tabel 7. Profil Sikap Siswa berdasarkan Kuesioner Tertutup
Literasi Saintifik (LS) (%) Tinggi Sedang Rendah (N=8) (N=24) (N=6)
Aspek sikap LS Minat Terhadap Sains dan Teknologi Rasa ingin tahu terhadap sains dan isu-isu yang berkaitan dengan sains dan usaha Setuju tertarik mempelajari topic kalor di kelas Menyukai pembelajaran di kelas mengenai kalor Menyukai percobaan pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu benda Menyukai percobaan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda Menyukai percobaan perpindahan kalor Kesediaan memperoleh pengetahuan dan keterampilan tambahan menggunakan berbagai sumber daya dan metode Selalu mencari informasi terlebih dahulu sebelum mempelajari mata pelajaran IPA di kelas Selalu mencari informasi terlebih dahulu dengan membaca buku Selalu mencari informasi terlebih dahulu dengan mencaridi internet Selalu mencari informasi terlebih dahulu dengan bertanya kepada guru atau ahli Minat yang sedang berlangsung terhadap sains termasuk karir yang berkaitan dengan sains Merasa nilai yang didapatkan sangat penting bagi saya Mendapat nilai yang besar supaya bisa memasuki sekolah yang diinginkan Mendapat nilai yang besar supaya tidak dimarahi orang tua
78 78
76 77
79 79
94
83
92
91
84
88
84
85
83
69
77
88
72
75
79
59
64
58
47
48
29
91
90
100
94
91
96
75
89
79
Minat terhadap sains dan teknologi
baik, tetapi persentase lebih besar dimiliki
meliputi rasa ingin tahu terhadap sains dan
pada siswa LS tinggi. Hal ini diduga siswa
isu-isu terkait sains dan usaha; kesediaan
tertarik untuk belajar kalor dan menyukai
memperoleh
pengetahuan
kegiatan
keterampilan
tambahan
dan dengan
menggunakan berbagai sumber daya dan metode;
serta
minat
yang
pembelajaran.
Seperti
yang
ditunjukkan pada tabel 7. Rasa ingin tahu terhadap sains dan isu-
sedang
isu yang berkaitan dengan sains siswa
berlangsung terhadap sains termasuk karir
yang diperoleh dari kuesioner terbuka
yang berhubungan dengan sains.
dilihat dari ada tidaknya topik atau
Rasa ingin tahu terhadap sains dan isuisu terkait sains dan usaha Tabel
5
menunjukkan
ketiga
kelompok cenderung memiliki sikap rasa ingin tahu dan memiliki keaktifan yang
persoalan yang ingin dipelajari siswa terkait sains dan upaya yang dilakukannya untuk memahami persoalan tentang sains. Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa siswa dengan LS tinggi memiliki sikap rasa ingin tahu baik sekali. Seluruh siswa
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189
184
yang mempunyai LS tinggi mempunyai
menunjukkan beberapa persoalan terkait
topic dan persoalan yang ingin dipelajari
penerapan dari prinsip kalor yang ada di
terkait kalor serta mengetahui upaya atau
kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat
cara
untuk
memunculkan rasa ingin tahu siswa
menjawab persoalan tersebut. Mereka
terhadap materi yang dipelajarinya lebih
beralasan ingin mempelajarinya lebih
lanjut. Selain itu memberi kesempatan
dalam seperti yang diungkapkan oleh
pada siswa untuk melakukan usaha dalam
siswa MNDP, dkk. Seperti manfaat kalor,
menjawab persoalan dengan cara yang
perpindahan kalor, cara daun mengering
disukai.
yang
dapat
dilakukan
dan cara kerja sel surya. Selain itu, siswa yang mempunyai LS tinggi menyukai
Kesediaan memperoleh pengetahuan
kegiatan eksperimen seperti data yang
dan
ditunjukkan oleh tabel 7.
menggunakan berbagai sumber daya
Sedangkan
pada
kelompok
siswa
dengan LS sedang mempunyai sikap rasa
keterampilan
tambahan
dan metode Data yang
diperoleh dari kuesioner
ingin tahu yang cukup baik. Hal ini
terbuka (tabel 6) menunjukkan siswa yang
terlihat bahwa hanya sebagian siswa
memiliki LS tinggi mencari informasi
dengan LS sedang yang memiliki topic
terlebih dahulu sebelum belajar di kelas
yang ingin dipelajari. Namun mereka
melalui berbagai cara. Seperti membaca
dapat mengetahui cara atau upaya yang
buku, mencari di internet dan bertanya
akan mereka lakukan dengan baik sekali
kepada guru (tabel 7). Selain itu, siswa
jika ingin menjawab persolan yang ingin
menggunakan
dipelajari lebih lanjut.
memperoleh informasi tentang topic yang
smartphone
untuk
Sementara itu, siswa yang memiliki
dipelajari. Sehingga jika dilihat dari
LS rendah kurang memiliki rasa ingin
persentasenya, siswa dengan LS tinggi
tahu. Hanya 33% siswa yang memiliki
memiliki sikap kesediaan memperoleh
topic yang ingin dipelajari lebih lanjut.
pengetahuan dan keterampilan tambahan
Meskipun, mereka dapat mengetahui cara
yang baik sekali.
atau upaya yang akan mereka lakukan
Aktivitas sains yang dilakukan di luar
dengan baik ketika ingin menjawab
sekolah
juga
dapat
memberikan
persoalan.
pengetahuan dan keterampilan tambahan
Upaya yang dapat dilakukan untuk
terkait sains. Siswa dengan LS tinggi
meningkatkan sikap rasa ingin tahu
memiliki pengalaman sains di luar sekolah
terhadap sains dan isu-isu yang berkaitan
yang
dengan sains dan upayanya adalah dengan
menyebutkan
baik
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
sekali.
Siswa
dapat
aktivitas
yang
pernah
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189
185
dilakukan pada kehidupan sehari-hari
Pada siswa yang memiliki LS rendah,
yang menggunakan prinsip kalor. Hal ini
hanya sebagian siswa yang mencari
berarti
informasi
siswa
dapat
mengetahui
terlebih
dahulu
sebelum
keberadaan sains di kehidupannya. Siswa
pembelajaran. Hal ini berarti siswa dengan
sudah dapat memberikan solusi berupa
LS
aktivitas
memperoleh
ilmiah
maupun
solusi
rendah
memiliki
kesediaan
pengetahuan
dan
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan
keterampilan tambahan yang cukup baik
yang sudah didapat disekolah. Sementara
meskipun penggunaan terhadap teknologi
itu, siswa dengan LS sedang dan LS
baik. Siswa dengan LS rendah memiliki
rendah masih kurang dalam memberi
pengalaman sains di luar sekolah yang
solusi berupa aktivitas ilmiah maupun
baik. Namun, siswa masih kurang baik
solusi
dalam memberikan solusi berupa aktivitas
berdasarkan
pengalaman
dan
pengetahuan yang diperoleh.
ilmiah
Sementara itu siswa yang memiliki LS sedang mencari informasi terlebih dahulu
maupun
solusi
berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang sudah didapat disekolah.
sebelum pembelajaran dilakukan dengan
Siswa yang memiliki LS rendah
membaca buku. Berdasarkan persentase,
memiliki persentase lebih besar daripada
siswa yang memiliki LS sedang memiliki
LS sedang berkaitan dengan kesediaan
kesediaan memperoleh informasi dan
siswa dalam mencari informasi terlebih
keterampilan tambahan yang cukup baik
dahulu sebelum mempelajari kalor (tabel
meskipun penggunaan teknologi yang
6). Hal ini tidak sesuai dengan hasil
dimiliki siswa baik sekali dilihat dari
pencapaian LS yang dimiliki siswa. Untuk
penggunaan
mengetahui
smartphone
oleh
siswa.
lebih
mengenai
mencari
informasi
Selain itu, siswa dengan LS sedang dapat
kebiasaan
mengetahui
pernah
sebelum atau sesudah belajar IPA, penulis
dilakukan pada kehidupan sehari-hari
melakukan wawancara kepada beberapa
yang menggunakan prinsip kalor. Siswa
siswa. Hampir seluruh siswa mengatakan
dengan LS sedang memiliki pengalaman
bahwa mereka kadang-kadang mencari
sains di luar sekolah yang baik. Namun,
informasi
siswa
dalam
tersebut akan dilakukan jika terdapat tugas
memberikan solusi berupa aktivitas ilmiah
atau PR dari guru mata pelajaran dengan
maupun solusi berdasarkan pengalaman
membaca buku dan mencari di internet
dan pengetahuan yang sudah didapat
jika memungkinkan.
masih
disekolah.
aktivitas
kurang
yang
baik
siswa
lanjut,
terlebih
dahulu.
Aktivitas
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
sikap
kesediaan
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189 memperoleh
pengetahuan
keterampilan
tambahan
dan dengan
menggunakan berbagai sumber daya dan metode
dapat
mencapai cita-cita tersebut dengan sangat baik. Sementara itu pada siswa dengan LS
dengan
sedang masih kurang memiliki pandangan
melatihkan siswa untuk mencari informasi
bahwa aktivitas yang mereka lakukan
terlebih dahulu melalui berbagai sumber.
bernilai
Selain itu, memberi kesempatan pada
Namun memiliki motivasi dalam belajar
siswa
yang sangat baik. Pada kelompok siswa
untuk
tambahan
dilakukan
186
mendapatkan
dan
informasi
menjelaskan
penting
untuk
masa
depan.
hasil
yang memiliki LS sedang hampir sebagian
percobaan atau materi dengan cara yang
siswa memiliki rencana untuk memilih
disukai. Misalnya dalam bentuk gambar,
jurusan IPA ketika SMA. Hal ini berarti
power point, video atau animasi.
siswa yang memiliki LS sedang memiliki minat yang sedang berlangsung terhadap
berlanggsung
sains termasuk karir yang berkaitan
terhadap sains termasuk karir yang
dengan sains yang cukup baik. Siswa
berkaitan dengan sains
sudah
Minat
yang
sedang
mampu
menyebutkan
contoh
Siswa dengan LS tinggi memiliki
aktivitas yang berkaitan dengan sains
pandangan bahwa aktivitas yang mereka
namun masih kurang dalam mengetahui
lakukan bernilai penting untuk masa
contoh pekerjaan yang berkaitan dengan
depan. Hal ini berkaitan dengan motivasi
kalor. Siswa dengan LS sedang tidak
belajar yang dimiliki siswa. Selain itu
tertarik memiliki pekerjaan sebagai ahli
siswa memiliki rencana untuk memilih
geothermal atau pekerjaan yang berkaitan
jurusan IPA saat SMA. Hal ini berarti
dengan sains. hal ini diduga karena siswa
siswa memiliki minat terhadap sains
tersebut sudah memiliki pekerjaan lain
termasuk karir yang akan ditempuh baik.
yang ingin dicapai. selain itu siswa
Siswa yang memiliki LS tinggi mampu
dengan LS sedang masih kurang baik
menyebutkan
dan
dalam mengetahui informasi apa saja yang
pekerjaan yang berkaitan dengan kalor
perlu mereka peroleh untuk mencapai
dengan sangat baik. Namun tidak tertarik
cita-cita tersebut.
memiliki
contoh
pekerjaan
aktivitas
sebagai
ahli
Sedangkan siswa yang memiliki LS
geothermal atau pekerjaan yang berkaitan
rendah kurang sekali memiliki pandangan
dengan sains. Hal ini diduga karena siswa
bahwa aktivitas yang mereka lakukan
sudah memiliki pekerjaan lain yang ingin
bernilai
dicapai dan dapat mengetahui informasi
Namun memiliki motivasi dalam belajar
apa saja yang perlu mereka peroleh untuk
yang sangat baik. Pada kelompok siswa
penting
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
untuk
masa
depan.
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189
187
yang memiliki LS rendah cenderung
termasuk karir yang berkaitan dengan
memiliki rencana untuk memilih jurusan
sains adalah dengan membuat kegiatan
IPA ketika SMA. Hal ini berarti siswa
pembelajaran yang disukai siswa sehingga
yang memiliki LS sedang memiliki minat
siswa
terhadap
yang
mempertahankan karirnya di bidang sains.
berkaitan dengan sains yang baik sekali.
Contohnya kegiatan eksperimen. Selain
Berdasarkan tabel 6, siswa yang memiliki
itu, melakukan kegiatan diskusi atau
LS
sains
rendah
termasuk
keinginan
untuk
kurang
dalam
sharing tentang isu yang berkembang di
aktivitas
yang
bidang sains. Melalui kegiatan tersebut
berkaitan dengan sains dan kurang sekali
dapat meningkatkan motivasi dalam diri
mengetahui
siswa.
mengetahui
masih
karir
memiliki
contoh
contoh
pekerjaan
yang
berkaitan dengan kalor. Namun, berbeda dengan siswa yang memiliki LS tinggi dan
SIMPULAN DAN SARAN
sedang, siswa dengan LS rendah tertarik
Simpulan
memiliki
pekerjaan
ahli
Minat terhadap sains yang dimiliki
geothermal atau pekerjaan yang berkaitan
siswa dengan LS tinggi menunjukkan:
dengan sains meskipun masih kurang
sikap rasa ingin tahu terhadap sains dan
sekali. Namun masih sangat kurang dalam
isu-isu yang berkaitan dengan sains baik
mengetahui informasi apa saja yang perlu
sekali; memiliki kesediaan memperoleh
mereka peroleh untuk mencapai cita-cita
pengetahuan dan keterampilan tambahan
tersebut.
baik sekali; dan memiliki minat yang
Berdasarkan
sebagai
wawancara
yang
sedang
berlangsung
terhadap
sains
dilakukan kepada beberapa siswa, alasan
termasuk karir yang berkaitan dengan
tidak berminat pada pekerjaan tersebut
sains baik.
adalah “karena pekerjaannya seperti untuk
Minat terhadap sains yang dimiliki
laki-laki” seperti yang diungkapkan oleh
siswa dengan LS sedang menunjukkan:
siswa DZN. Selain itu menurut MNDP
sikap rasa ingin tahu terhadap sains dan
“kurang berminat karena kelihatannya
isu-isu yang berkaitan dengan sains cukup
susah”. Ada pula yang memberikan alasan
baik; memiliki kesediaan memperoleh
sudah mempunyai cita-cita lain seperti
pengetahuan dan keterampilan tambahan
yang diungkapkan oleh ANS, dkk yaitu
cukup baik; dan memiliki minat yang
ingin menjadi polwan, pramugari, dokter,
sedang
dan atlit.
termasuk karir yang berkaitan dengan
Upaya untuk meningkatkan minat
berlangsung
terhadap
sains
sains cukup baik.
yang sedang berlangsung terhadap sains Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189 Minat terhadap sains yang dimiliki
188
Artati, H. 2015, Rancangan Pembelajaran
siswa dengan LS rendah menunjukkan:
Sains Melalui Analisis Literasi
sikap rasa ingin tahu terhadap sains dan
Sains Siswa Kelas VII SMP pada
isu-isu yang berkaitan dengan sains
Topik Suhu dan Pemuaian.Skripsi
kurang
pada FPMIPA UPI Bandung: tidak
baik;
memiliki
memperoleh
kesediaan
pengetahuan
dan
diterbitkan.
keterampilan tambahan cukup baik dan memiliki minat yang sedang berlangsung terhadap
sains
termasuk
karir
yang
berkaitan dengan sains baik sekali.
Hobson, A. 2003, Physics Literacy,Energy and the Environment. Physics Education, 38(2), hlm 109-114
Saran Mengacu pada hasil penelitian ini, hendaknya
penelitian
ini
terus
Ilhami, N.W. 2015, Penerapan Scienntific Approach untuk Melatihkan
dikembangkan secara meluas dan bisa
Literasi Scientifik dalam Domain
diperoleh kecenderungan minat terhadap
Kompetensi dan Domain
sains yang dimiliki siswa dengan LS
Pengetahuan Siswa SMP pada
untuk setiap kategori (tinggi, sedang ,
Topik Kalor. Skripsi pada PMIPA
rendah) yang lebih valid.
UPI Bandung: tidak diterbitkan.
UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam
Morissan.
(2012).
METODE
PENELITIAN SURVEY. Jakarta: Kencana
penelitian ini, terutama guru dan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang.
Nadia, M.A. 2015, Menerapkan Pendekatan Saintifik untuk
DAFTAR PUSTAKA
Melatihkan Literasi Saintifik pada Domain Kompetensi Siswa SMP
Andi Marta, F. 2013, Analisis Literasi
pada Topik Tekanan. Skripsi pada
Sains Siswa SMP Dalam
PMIPA UPI Bandung: tidak
Pembelajaran IPA Terpadu pada
diterbitkan.
Tema Efek Rumah Kaca. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sugiyono. 2015, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yesi Martianingsih / Literasi Saintifik 2 (2016), 178 - 189
189
Utari.S, dkk. 2015, Designing Science Learning for Training Students’ Science Literacies at Junior High School Level. International Conference on Mathematics, Science, and Education
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976