FIXED INCOME RESEARCH FIXED INCOME RESEARCH
PT Adira AdiraDinamika Dinamika Multi Finance PT Multi Finance Tbk Tbk
28 2013 28 Januari Januari 2013
Indonesia––Sektor SektorKeuangan Keuangan Indonesia P Perusahaan ERUSAHAAN PROFIL rofil P
P Obligasi BLIGASI PENERBITAN enerbitan O
Pemegang saham
Obligasi Berkelanjutan II
PT Bank Danamon Indonesia Tbk....... 95,0%
Adira Finance Tahap I Tahun 2013
PT Asuransi Adira Dinamika ................. 0,4%
Jumlah (sebanyak-banyaknya) Rp 2,0 triliun
Publik ................................................. 4,6%
Tenor……………………..12, 24, 30, dan 60 Bulan Seri ....................................................... A – D
Acuan Investasi Outstanding Obligasi Adira Finance per 30 September 2012 (Rp miliar) Jumlah Rating* Medium Term Notes (MTN) I
Seri A 200 idAA+ idAA+ Seri B 200 Obligasi Adira Dinamika Multi Finance IV Seri B 238 idAA+ Seri C 577 idAA+ Seri D 284 idAA+ idAA+ Seri E 672 Obligasi Adira Dinamika Multi Finance V Seri B 160 idAA+ idAA+ Seri C 567 Seri D 1.161 idAA+ Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011 idAA+ Seri A 325 Seri B 665 idAA+ idAA+ Seri C 1.533 Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2012 Seri A 786 idAA+ idAA+ Seri B 200 Seri C 864 idAA+ Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2012 idAA+ Seri A 376 Seri B 578 idAA+ idAA+ Seri C 673 *Rating diberikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Sumber: Perseroan
Perusahaan Pembiayaan Terbesar PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance atau Perseroan), didirikan pada tahun 1990, adalah perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor yang mengaplikasikan strategi multi brand atau menyediakan fasilitas pembiayaan untuk berbagai merek atas setiap lini bisnis yang dimiliki. Didukung oleh permodalan dan bisnis model yang kuat, strategi ini berhasil menempatkan Perseroan menjadi perusahaan pembiayaan terbesar di antara perusahaan tercatat sejenis di Bursa Efek Indonesia. Banyak Variabel untuk Memanfaatkan Momentum Per 30 September 2012, Adira Finance mencatatkan eksposur pembiayaan baru segmen sepeda motor baru (44%), sepeda motor bekas (17%), mobil baru (27%), dan mobil bekas (12%). Segmen motor dan mobil di Indonesia merupakan segmen dengan profil ekonomi berbeda yang juga memberi reaksi berbeda atas siklus ekonomi dan sektoral yang sedang terjadi. Perseroan juga terlibat pada segmen pembiayaan kendaraan bekas, baik untuk mobil dan motor, sehingga memiliki tambahan variabel untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
N on Perform ing Loan (NPL) Dibawah Rata-rata Industri Seperti beberapa perusahaan pembiayaan konsumen lainnya, mayoritas konsumen Adira Finance adalah mereka yang belum optimal digarap oleh sektor perbankan atau konsumen non bankable. Namun, hal ini tidak menjadi masalah signifikan bagi Perseroan dan ini terbukti dari rendahnya tingkat NPL Adira Finance yang sebesar 1,2% pada akhir Desember 2010 dan sebesar 1,3% pada akhir Desember 2011. Ditengah pertumbuhan pembiayaan baru selama periode 2007-2011 sebesar CAGR 31,9%, rata-rata rasio NPL dipertahankan pada tingkatan 1,1%. Per 30 September 2012, rasio NPL Perseroan pada 1,4%, dibawah rata-rata angka industri 1,62%. Prospek Menarik
Analyst Dang Maulida
[email protected] Tel: (+62-21) - 5793 1168
Adira Finance merupakan alternatif pilihan investasi investor dimana Perseroan memiliki bisnis model yang kuat dan skala besar untuk memanfaatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tahun ini dan depan diperkirakan dipertahankan pada kisaran tingginya atas pilar konsumsi domestik. Selama tiga tahun terakhir, ditengah gejolak siklus sektor kendaraan bermotor, Perseroan berhasil mencatatkan tingkat profitabilitas dan likuiditas tinggi. Marjin laba bersih, selama 2007-2011, rata-rata berada pada tingkatan 30,2%, dan per September 2012 pada 22,6%. Sementara itu, selama tiga tahun terakhir, posisi aset likuid berada lebih tinggi signifikan dibandingkan dengan posisi liabilitas, dan per 30 September 2012, masing-masing, berada pada Rp 27,7 triliun dan Rp 17,0 triliun.
Fax: (+62-21) - 5793 1167
Refer to important disclosures on the last page
PT Adira Adira Dinamika Dinamika Multi 2013 PT MultiFinance FinanceTbk Tbk– –2828Januari Januari 2013
PROFIL PERUSAHAAN Fokus ke Pembiayaan Konsumen Kendaraan Bermotor Adira Finance didirikan pada tanggal 13 November 1990 di Jakarta dengan ijin kegiatan usaha berupa: kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan kartu kredit. Pada awal berdirinya, Adira Finance menetapkan konsentrasi kegiatan usaha pada jasa pembiayaan konsumen dimana sebagian besar portofolionya merupakan pembiayaan mobil. Namun ketika krisis keuangan pada tahun 1997 berdampak negatif secara signifikan pada pembiayaan mobil, Adira Finance beralih kepada pembiayaan sepeda motor karena sepeda motor sebagai alat transportasi yang relatif lebih murah dibandingkan dengan mobil. Beberapa tahun setelah krisis, terbukti pembiayaan sepeda motor berhasil menopang pertumbuhan pembiayaan Adira Finance secara signifikan dan saat ini mengokohkan posisi Adira Finance sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di tanah air. Mulai tahun 2003, menangkap potensi dari lini pembiayaan mobil, Adira Finance resmi kembali menyediakan fasilitas ini untuk konsumen. Pergerakan penjualan mobil nasional sangat mendukung momen perluasan strategi Adira Finance saat itu, angka penjualan mobil tertinggi pertama kali sejak krisis terjadi pada tahun 2008 sebesar 607.660 unit dan mencetak rekor kembali di tahun 2010 sebesar 763.751 unit, dan masih mencatatkan kenaikan pada akhir tahun lalu pada 1,12 juta unit. Ke depan, Adira Finance melihat kombinasi pembiayaan sepeda motor dan mobil merupakan keputusan yang dipertahankan. PT Bank Danamon Indonesia Tbk Meningkatkan Kepemilikan Hingga 95,0% Pada Maret 2004, Adira Finance resmi diakuisisi oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) dengan kepemilikan mencapai 75,0%. Bank Danamon merupakan salah satu bank terbesar nasional yang dimiliki oleh perusahaan investasi asal Singapura, yakni Grup Temasek. Akuisisi ini memberikan sinergi positif terhadap Adira Finance maupun Bank Danamon, dimana Adira Finance memiliki akses likuiditas dari Bank Danamon sebagai institusi perbankan, terutama pada saat pengetatan likuiditas perbankan nasional. Sedangkan Bank Danamon memperoleh kesempatan untuk meningkatkan penyaluran kreditnya. Pada pertengahan tahun 2009, Bank Danamon meningkatkan kepemilikannya di Adira Finance menjadi 95,0% dengan mengeksekusi opsi beli 20,0% saham Adira Finance dari Mega Value Profits Limited. Penambahan kepemilikan tersebut merupakan sinyal semakin besarnya kontribusi Adira Finance terhadap keuangan Bank Danamon seiring dengan tumbuh pesatnya penyaluran kredit Adira Finance. Struktur Pemegang Saham Adira Finance per 30 September 2012
Sumber: Perseroan
2Refer to important disclosures on the last page
2
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
Mengadopsi Strategi Berbagai Merek Dalam rencana jangka panjang ke depan, Perseroan telah menetapkan konsentrasi usahanya kepada jasa pembiayaan konsumen khususnya bidang kendaraan bermotor. Perseroan melakukan pembiayaan atas kepemilikan sepeda motor dan mobil, baik baru maupun bekas. Berbeda dengan perusahaan pembiayaan konsumen lainnya yang hanya mengkhususkan kepada suatu merek tertentu, Perseroan menyediakan pembiayaan atas berbagai jenis merek kendaraan bermotor. Untuk pembiayaan sepeda motor, Perseroan sebagian besar menyediakan fasilitas pembiayaan bagi sepeda motor dengan merek-merek dari produk Jepang, antara lain: Yamaha, Honda, Suzuki dan Kawasaki. Perseroan juga menyediakan beberapa merek dari produk non-Jepang untuk melengkapi fasilitas yang dapat diberikan kepada konsumen. Merek
Prinsipal
Honda
PT Astra Honda Motor
Yamaha
PT Yamaha Motor Kencana Indonesia
Suzuki
PT Suzuki Indomobil Motor
Kawasaki
PT Kawasaki Motor Indonesia
Sumber: Perseroan
Begitu juga untuk fasilitas pembiayaan mobil, Adira Finance melayani pembiayaan mobil baru dan bekas untuk berbagai merek. Adira Finance merupakan salah satu dari beberapa perusahaan pembiayaan konsumen di Indonesia yang memutuskan untuk fokus baik ke lini sepeda motor maupun mobil. Beberapa perusahaan lainnya memilih hanya fokus kepada satu jenis lini pembiayaan saja, sepeda motor atau mobil, menimbang kedua lini pembiayaan ini mempunyai karakter pasar yang berbeda sehingga memerlukan strategi dan konsekuensi eksekusi yang berbeda pula. Keputusan Adira Finance ini tentunya berdampak kepada kompleksitas dari strategi yang harus ditangani, namun, prospek ekonomi Indonesia ke depan yang bertumbuh diperkirakan akan menopang langkah tersebut. Fokus pada Portofolio dengan Imbal Hasil Tinggi Baik untuk pembiayaan sepeda motor dan mobil, Perseroan menyadari adanya segmentasi pasar, baik berdasarkan produk dan atau wilayah. Adira Finance berusaha secara optimal menggarap segmentasi pasar dengan cara menciptakan produk pembiayaan dengan imbal hasil optimal untuk setiap segmen pasar yang dituju. Upaya ini sangat didukung oleh strategi yang diterapkan Perseroan yaitu strategi berbagai merek. Fleksibilitas untuk mencakup pasar yang luas sangat dimungkinkan dengan adanya fasilitas pembiayaan untuk mobil dan sepeda motor berbagai merek. Melayani Segmen Pasar yang Luas Persaingan yang ketat merupakan ciri yang melekat pada industri pembiayaan kendaraan bermotor. Terutama untuk pembiayaan sepeda motor, segmen ini mencakup pangsa pasar yang khas yang terdiri dari masyarakat yang non-bankable atau belum tersentuh oleh perbankan (konsumen ini belum memiliki rekam jejak pada sistem perbankan dan memiliki jaminan kredit yang memadai namun memiliki kemampuan bayar yang tinggi), seperti pedagang, petani, pemilik warung, dan sebagainya. Adira Finance giat menggarap segmen ini, namun di lain pihak, untuk meminimalisi faktor risiko, Adira Finance memberlakukan berbagai prosedur atau standar, antara lain: 1. Membidik jenis usaha yang memiliki arus kas yang stabil 2. Mengenakan uang muka (down payment). 3. Persyaratan dokumen konsumen harus lengkap seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Bukti Penghasilan dan bukti tempat tinggal. Jaringan Usaha yang Terus Bertumbuh Sebagai perusahaan pembiayaan yang terutama membidik segmen retail atau perorangan sebagai target usaha, Perseroan berupaya untuk terus mengembangkan jaringan usaha dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 Perseroan menambah konsep jaringan usaha yang baru yaitu Kios dan Dealer Outlets. Pada akhir tahun 2011, Adira Finance telah memiliki 653 jaringan usaha (+19%, YoY) yang terdiri dari 139 Kantor Cabang, 365 Kantor Perwakilan, 126 Kios dan 23 Dealer Outlets yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sampai September 2012, total jaringan usaha kembali 3
Refer to important disclosures on the last page
3
PT Adira Adira Dinamika Dinamika Multi 2013 PT MultiFinance FinanceTbk Tbk– –2828Januari Januari 2013 bertumbuh menjadi 699 unit, yang terdiri dari Kantor Cabang (166 unit), Kantor Perwakilan (382 unit), Kios (128 unit), dan Dealer Outlets (23 unit). Dengan dukungan dari 29.386 karyawan, Adira Finance telah melayani 3,8 juta konsumen dari seluruh jaringan usaha yang tersebar di sekitar 260 kota di Indonesia. Dari sisi proses penyaluran kredit, Adira Finance telah mengimplementasikan proses pembiayaan satu hari kerja dimana semua proses kredit akan diselesaikan dalam satu hari kerja (same day service). Dalam satu hari, calon konsumen memasukkan persyaratan dokumen, lalu ditanggapi oleh Perseroan dengan melakukan survei lapangan dan mengirim hasil survei secara cepat kepada analis kredit untuk memproses permohonan kredit tersebut. Kecepatan persetujuan kredit merupakan salah satu aspek penting dalam kepuasan konsumen yang pada gilirannya bisa menjadi sarana promosi tersendiri bagi Perseroan. Perkembangan Jaringan Usaha Perseroan Keterangan
31 Desember
30 September
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Kantor Cabang
109
121
121
121
139
166
Kantor Perwakilan
144
179
185
306
365
382
-
-
7
103
126
128
Kios
Dealer Outlets Jumlah Jaringan Usaha
-
-
6
20
23
23
253
300
319
550
653
699
Sumber : Perseroan
Pembiayaan Sepeda Motor Baru Mendominasi Pembiayaan sepeda motor baru mendominasi porsi pembiayaan baru Perseroan sebesar 47,6%, senilai Rp 15,5 triliun pada tahun 2011 atau bertumbuh 13,9% YoY. Sementara itu porsi pembiayaan sepeda motor bekas mengambil porsi sebesar 15,1% pada tahun 2011, namun bertumbuh lebih tinggi sebesar 36,6% YoY, mencapai Rp 4,9 triliun. Selama kuartal III-2012, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu terjadi kontraksi sebesar total 2,9% atas nilai pembiayaan baru baik untuk sepeda motor baru dan bekas pada Rp 14,8 triliun dibandingkan dengan Rp 15,3 triliun pada tahun sebelumnya. Kontraksi ini sesuai dengan tren penurunan penjualan motor nasional. Dari sisi cakupan pasar untuk pembiayaan baru sepeda motor baru, ditengah tren penurunan, Perseroan berhasil mempertahankan tingkat penjualan sehingga pangsa pasar Perseroan meningkat menjadi 16,0% pada akhir September 2012. Pembiayaan Sepeda Motor Keterangan
31 Desember
30 September 2010
2011
2012
2007
2008
2009
6.959.648
8.762.535
8.604.554
13.608.197
15.497.068
10.714.377
687.525
844.207
773.395
1.160.132
1.267.292
857.843
14,7%
13,6%
13,2%
15,7%
15.8%
16.0%
1.528.652
1.863.749
2.133.310
3.595.291
4.909.583
4.092.397
223.887
259.619
289.776
477.479
654.342
549.682
Sepeda Motor Baru Jumlah Pembiayaan (Rp Juta) Jumlah Unit Pangsa Pasar Sepeda Motor Baru Sepeda Motor Bekas Jumlah Pembiayaan (Rp Juta) Jumlah Unit
Sumber : Perseroan
Dari tahun ke tahun pertumbuhan nilai pembiayaan baru sepeda motor bekas meningkat pada kisaran CAGR 33,9% selama 2007-2011, hal ini tidak terlepas dari upaya giat Perseroan dalam mencapai target pasar yang luas dan fokus pada segmen dengan imbal hasil yang tinggi. Nilai pembiayaan untuk sepeda motor bekas relatif lebih kecil atau dalam kisaran 30% lebih rendah dibandingkan dengan fasilitas pembiayaan sepeda motor baru dan jenis pembiayaan ini tentunya memiliki pasar yang khas yang bisa mendongkrak profitabilitas Perseroan. Sampai kuartal III-2012 pembiayaan sepeda motor bekas menopang kinerja pembiayaan sepeda motor Adira yang mengikuti tren nasional mengalami kontraksi jika dibandingkan dengan periode yang sama 2011 . 4Refer to important disclosures on the last page
4
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
Namun kontraksi bisa diminimalkan atas kontribusi segmen sepeda motor bekas yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 12,5% YoY menjadi 549.682 unit. Konsumen kendaraan roda dua lebih rentan dibandingkan dengan konsumen kendaraan roda 4, sehingga siklus sektoral seperti penurunan harga komoditas dan perubahan regulasi langsung tercermin dalam tren penjualan motor nasional. Data Pembiayaan Sepeda Motor Keterangan
31 Desember
30 September 2012*
2007
2008
2009
2010
2011
Rp10 juta
Rp10 juta
Rp11 juta
Rp12 juta
Rp 12 juta
Rp 12 juta
37 bulan
34 bulan
30 bulan
29 bulan
29 bulan
28 bulan
Rata-Rata Uang Muka (%)
15,4
16,7
16,5
14,8
15,0%
16,7%
Rata-Rata Tingkat Bunga (% per Tahun)
31,8
32,2
33,4
29,7
29,6%
30,8%
Rata-Rata Nilai Pembiayaan
Rp7 juta
Rp7 juta
Rp7 juta
Rp8 juta
Rp 8 juta
Rp 7 juta
Rata-Rata Jangka Waktu Pembiayaan
35 bulan
32 bulan
29 bulan
26 bulan
25 bulan
25 bulan
Rata-Rata Uang Muka (%)
17,9
17,4
19,2
20,3
21,5%
24,4%
Rata-Rata Tingkat Bunga (% per Tahun)
37,3
38,1
39,8
36,0
34,7%
35,6%
Sepeda Motor Baru Rata-Rata Nilai Pembiayaan Rata-Rata Jangka Waktu Pembiayaan
Sepeda Motor Bekas
Rata-rata uang muka pembiayaan termasuk pembiayaan yang dibukukan sebelum pemberlakuan peraturan terkait uang muka yang diberlakukan pada tanggal 15 Juni 2012. *
Sumber : Perseroan
Pembiayaan Mobil Tumbuh Pesat Untuk pembiayaan mobil baru, Perseroan berhasil meningkatkan pangsa pasarnya dari sebesar 2,7% pada tahun 2007 menjadi 3,0% pada tahun 2008 dan meningkat lebih lanjut menjadi 3,4% pada tahun 2009 dan tertinggi pada 6,6% selama tahun 2011. Kenaikan ini merupakan hasil dari inisiatif Perseroan dalam melakukan ekspansi untuk mengembangkan portofolio pembiayaan mobil baru yang telah dilakukan sejak beberapa tahun sebelumnya, yang mana salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan mempertahankan tingkat bunga yang lebih terjangkau, yang terlihat pada ratarata tingkat bunga untuk pembiayaan mobil baru yang relatif rendah masing-masing sebesar 20,2%, 19,9%, 20,0%, 15,1% dan 15,2% pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011. Kestabilan tingkat bunga pembiayaan untuk mobil baru tersebut tetap dipertahankan di tengah kondisi krisis ekonomi global yang berdampak pada sumber pendanaan yang cukup ketat disertai dengan beban pendanaan yang cukup tinggi.Walaupun pertumbuhan penjualan mobil baru nasional yang sangat kuat selama tahun 2012 ini, namun Perseroan tetap menjaga kualitas aset melalui penerapan manajemen risiko yang pruden, yang tercermin dari proses persetujuan yang berhatihati. Dengan strategi tersebut, pangsa pasar Perseroan untuk mobil baru berada pada tingkat 5,7% hingga bulan September 2012. Profil Pembiayaan Mobil Keterangan
31 Desember 2007
2008
2009
2010
2011
September 2012
Mobil Baru Jumlah Pembiayaan (Rp Juta) Jumlah Unit Pangsa Pasar Mobil Baru
1.171.138
1.964.725
2.140.198
5.786.874
8.368.147
6.552.238
11.546
18.121
16.651
39.887
59.097
46.320
2,7%
3,0%
3,4%
5,2%
6,6%
5,7%
1.098.636
1.416.470
1.662.900
2.947.546
3.788.197
3.019.622
20.010
21.914
24.188
36.039
41.108
31.416
Mobil Bekas Jumlah Pembiayaan (Rp Juta) Jumlah Unit
Sumber : Perseroan
5
Refer to important disclosures on the last page
5
PT Adira Adira Dinamika Dinamika Multi 2013 PT MultiFinance FinanceTbk Tbk– –2828Januari Januari 2013 Kontribusi Pembiayaan Baru Mobil Baru Tren Meningkat
70,0%
30,0%
64,7%
62,6%
25,7%
59,2%
60,0%
26,9% 25,0%
52,5%
50,0%
22,3%
47,6%
43,9%
20,0%
40,0% 14,0% 30,0% 20,0% 10,0%
15,0%
14,7%
10,9%
12,4% 10,1%
10,2%
13,3%
14,2%
11,4%
14,7%
11,4%
13,9%
11,6%
15,1%
10,0%
16,8%
5,0%
0,0%
0,0% 2007
2008
Sepeda Motor Baru
2009 Sepeda Motor Bekas
2010
2011
Mobil Baru (RHS)
Sep-12 Mobil Bekas (RHS)
Sumber: Perseroan
Fasilitas pembiayaan Perseroan untuk kepemilikan mobil memiliki kecenderungan meningkat dari komposisi keseluruhan jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan. Hal ini terutama terlihat dari kontribusi pembiayaan baru mobil baru yang menempati porsi 26,9% pada September 2012 dibandingkan dengan 10,9% pada tahun 2007. Juga terlihat porsi pembiayaan baru mobil bekas meningkat menjadi 12,4% pada September 2012 dibandingkan dengan 10,2% pada tahun 2007. Marjin laba bersih yang diperoleh Perseroan atas pembiayaan mobil relatif hampir sama dengan pembiayaan sepeda motor. Walaupun jumlah unit pembiayaan mobil lebih kecil dibandingkan dengan jumlah unit pembiayaan sepeda motor, namun dengan rata-rata nilai pembiayaan mobil yang lebih dari 10 kali lipat dibandingkan dengan rata-rata nilai pembiayaan sepeda motor, ditambah lagi dengan risiko kredit yang jauh lebih kecil dan beban usaha yang lebih rendah telah membuat peluang usaha atas pembiayaan mobil tetap menjanjikan. Rata-rata jangka waktu pembiayaan mobil yang diberikan kepada konsumen adalah 37-43 bulan. Untuk fasilitas pembiayaan mobil bekas, Perseroan mengenakan tingkat bunga yang lebih tinggi dari pembiayaan mobil baru dengan pertimbangan bahwa risiko dari pembiayaan mobil bekas juga lebih tinggi dibandingkan dengan mobil baru. Secara umum, Perseroan juga mengenakan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk fasilitas pembiayaan mobil baru di wilayah luar Jawa, mengingat biaya yang diperlukan untuk pembukaan jaringan usaha serta proses kredit dan operasional yang relatif lebih mahal karena cakupan wilayah yang lebih luas. Fokus Pada Pembiayaan Kendaraan Bermotor Adira Finance telah mantap untuk fokus pada pelayanan produk pembiayaan konsumen kendaran bermotor roda dua dan roda empat. Keputusan untuk memilih segmen pembiayaan konsumen dan kendaraan bermotor khususnya adalah strategi yang sesuai dengan karakter ekonomi Indonesia yang termasuk dalam kategori emerging economy yaitu ekonomi yang bertumbuh pesat dari dasar yang rendah, dengan konsumsi domestik sebagai pilar utama pertumbuhan. Pada tahun 2008, penjualan mobil baru nasional tercatat sebagai yang kedua tertinggi di kawasan ASEAN, mendekati Thailand yang selalu memimpin di dalam jumlah penjualan mobil baru. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan keuntungan karena ditetapkan sebagai basis produksi MPV untuk pasar regional dari beberapa ATPM. Namun demikian, krisis ekonomi memang cukup memukul industri mobil nasional. Menurut data Asean Automotive Federation (AAF), penjualan mobil Indonesia merupakan salah satu negara yang paling terpukul di tahun 2009 dibandingkan negara lain di ASEAN. Namun, dengan membaiknya kondisi perekonomian regional, industri mobil nasional turut menikmatinya dan mengalami pertumbuhan sekitar 57,2% pada tahun 2010. Ditambah dengan hasil survei dari konsultan internasional belum lama ini yang memperkirakan bahwa Indonesia menduduki posisi tiga besar di dunia sebagai negara dengan tingkat aplikasi kredit kendaraan melalui jasa lembaga keuangan tertinggi setelah China dan India, yang 6Refer to important disclosures on the last page
6
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
mana hal tersebut akan semakin meningkatkan keyakinan dari para pelaku usaha industri mobil bahwa industri ini akan berlanjut tumbuh pada tahun depan. Hal lain, dengan banyaknya ATPM yang telah berinvestasi guna menghasilkan produksi yang lebih tinggi pada tahun 2010 dan Indonesia yang juga telah menjadi negara pengekspor mobil baru di kawasan ASEAN, maka tahun 2010 bisa dilihat sebagai tahun pulihnya industri mobil nasional yang terus membentuk peningkatan sampai akhir tahun 2012. Pertumbuhan Pembiayaan Baru
Pangsa Pasar Perseroan
140,0% 129,7% 120,0% 100,0% 80,0% 60,2% 60,0% 49,0% 40,0%
25,2%
20,0% 0,0%
39,2%
34,7%
2007
18,6%
12,5%
7,2%
8,7%
1,1% 2008
2009
2010
2011
-2,9% Sep-12
-20,0% Sepeda Motor
Sumber: Perseroan
Mobil
Sumber: Perseroan
Ke depan, penjualan mobil Indonesia diperkirakan akan tumbuh stabil terutama di daerah perkotaan seiring dengan perpindahan tingkat posisi pendapatan masyarakat kelas bawah menjadi kelas menengah. Sedangkan penjualan sepeda motor masih berpotensi tumbuh yang didukung oleh pulihnya harga komoditi pertanian masyarakat pedesaan. Pembiayaan sepeda motor dengan imbal hasil yang tinggi tetap menjadi kontribusi utama pendapatan Adira Finance, namun Perseroan juga sangat memanfaatkan peluang pembiayaan mobil yang kian bertumbuh.
7
Refer to important disclosures on the last page
7
PT Adira Adira Dinamika Dinamika Multi 2013 PT MultiFinance FinanceTbk Tbk– –2828Januari Januari 2013
KINERJA KEUANGAN Pertumbuhan Kuat Selama periode 2007-2011, Adira Finance mencatatkan rata-rata pertumbuhan total pembiayaan baru sebesar 33,14% atau rata-rata pada Rp 19,6 triliun per tahun. Sampai 30 September 2012, Perseroan mencatatkan pembiayaan baru untuk semua segmen senilai Rp 24,4 triliun, atau meningkat 1,3% dari periode sama tahun 2011 Rp 24,1 triliun. Pertumbuhan pembiayaan baru yang tinggi menunjukkan langkah efektif Perseroan dalam menangkap peluang konsumsi domestik Indonesia sebagai emerging economy dengan karakternya bertumbuh pesat dari dasar yang rendah. Nilai Total Pembiayaan Baru Tahunan
Sumber: Perseroan
Pertumbuhan total pembiayaan baru tahunan yang tinggi juga efektif meningkatkan total aset Perseroan dan menempatkan Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan imbal hasil tertinggi. Outstanding di Antara Emiten Tercatat Sejenis di BEI
Skala Besar dengan Pertumbuhan Tinggi Total aset - Rp milliar Nama Emiten Batavia Prosperindo Finance Verena Multi Finance Clipan Finance Mandala Multifinance Buana Finance BFI Finance Adira Dinamika Multi Finance Wahana Ottomitra Multifinance Rata-rata pertumbuhan
2006
2011
CAGR (2006-2011)
Sep-12
YTD
80,4 129,9 778,9 911,0 1.176,0 1.426,6 2.906,9 4.845,3
368,5 1.521,0 4.785,5 3.782,4 2.859,6 5.304,8 16.889,5 3.906,5
36% 64% 44% 33% 19% 30% 42% -4% 38%
527,9 1.756,3 5.091,3 3.922,4 3.538,1 6.447,5 22.947,5 3.515,7
43% 15% 6% 4% 24% 22% 36% -10% 21%
Sumber: Laporan Keuangan, IPS
Batavia Prosperindo Finance Verena Multi Finance Clipan Finance Mandala Multifinance Buana Finance BFI Finance Adira Dinamika Multi Finance Wahana Ottomitra Multifinance
30-Sep-12 Total Aset Total Ekuitas Laba Bersih (Rp miliar) (Rp miliar) (Rp miliar) 527,9 180,3 21,1 1.756,3 208,3 22,8 5.091,3 2.372,4 255,2 3.922,4 829,0 158,5 3.538,1 1.022,4 109,5 6.447,5 2.722,9 353,3 22.947,5 4.734,2 1.109,8 3.515,7 391,0 nm
ROA* 5,3% 1,7% 6,7% 5,4% 4,1% 7,3% 6,4% nm
ROE** 15,0% 14,1% 13,8% 24,0% 13,8% 16,6% 29,0% nm
*disetahunkan dengan posisi aset per 30 September 2012, **disetahunkan
Sumber: Laporan Keuangan, IPS
Joint financing, yang merupakan sumber pendanaan Adira Finance, terus menopang
aktifitias pembiayaan Perseroan, walupun, sejak tahun 2007, telah membentuk tren penurunan kontribusinya. Pada tahun 2007, porsi joint financing sebesar 85,4% dari saldo kotor piutang pembiayaan konsumen, dan selanjutnya angka ini menurun menjadi 54% pada September 2012. Penurunan ini juga dipicu oleh semakin agresifnya Adira Finance untuk lebih meningkatkan pembiayaan sendiri, yang antara lain dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi.
Joint financing dengan induk usaha Bank Danamon juga tercermin melalui kinerja
historis piutang pembiayaan konsumen (setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui) yang dikelola Perseroan yang terus bertumbuh. Pada tahun 2006, Perseroan mengelola piutang sebesar Rp 11,3 triliun, dan angka ini terus mencatatkan peningkatan menjadi Rp 41,2 triliun pada akhir tahun 2011 dan Rp 44,7 triliun per September 2012.
8Refer to important disclosures on the last page
8
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
Piutang yang Dikelola (Rp tn) dan Pertumbuhan YoY
Komposisi Joint Financing dan Pembiayaan Sendiri
Sumber: Perseroan
Sumber: Perseroan
Pertumbuhan Pembiayaan oleh Volume Kendaraan Selain karena faktor kenaikan harga tumbuh dengan CAGR sebesar 11,1% selama 5 tahun terakhir untuk sepeda motor baru dan 8,7% untuk mobil baru, pertumbuhan pembiayaan Perseroan juga ditopang oleh kenaikan unit pembiayaan baru. Adira Finance berhasil meningkatkan unit pembiayaan kendaraan lebih dari dua kali lipat sepanjang 2007-2011. Pada tahun 2007, jumlah pembiayaan baru kendaraan yang dibukukan oleh Perseroan adalah sebesar 943 ribu unit dan pada tahun 2011 volume pembiayaan telah mencapai 2,0 juta unit kendaraan, atau tumbuh dengan CAGR sebesar 21% selama periode tersebut. Sementara itu volume kendaraan sampai September 2012 berjumlah 1,49 juta unit dipertahankan dari tingkat tingginya pada periode sama tahun 2011 pada 1,5 juta unit. Pembiayaan Baru Ditopang Pertumbuhan Unit Keterangan
30 September
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Sepeda motor Baru
539.274
687.525
844.207
773.395
1.160.132
1.267.292
857.843
Sepeda motor Bekas
144.470
223.887
259.619
289.776
477.479
654.342
549.682
Mobil Baru
12.457
11.546
18.121
16.651
39.887
59.097
46.320
2012
Mobil Bekas
19.300
20.010
21.914
24.188
36.039
41.108
31.416
Jumlah
715.501
942.968
1.143.861
1.104.010
1.713.537
2.021.839
1.485.261
Sumber: Perseroan
Profitabilitas Tinggi Adira Finance menjalankan bisnis model dengan profitabilitas tinggi, terlihat dari tren profitabilitas marjin yang terus menanjak dari tahun ke tahun. Rata-rata marjin pendapatan sebelum pajak tercatat sebesar 41,3% selama periode 2007-2011. Sementara, per September 2012, Perseroan mencatatkan rasio tersebut pada tingkatan 30,1%. Demikian juga dengan marjin laba bersih, berada pada rata-rata 30,2% selama periode 2007-2011, dan pada 22,6% per September 2012. Profitabilitas tinggi mencerminkan strategi efektif dan bisnis model yang kuat. Misalnya, Adira Finance menikmati rentang yang lebar atas suku bunga efektif dan biaya pinjaman karena fokus pada pembiayaan sepeda motor yang memiliki suku bunga yang tinggi. Untuk tahun 2011, suku bunga efektif untuk sepeda motor dikenakan sekitar 29,2%-35,1% per tahun. Dengan biaya pinjaman rata-rata pada kisaran 8,1-10%, maka rentang bunga yang dinikmati oleh Adira Finance untuk pembiayaan sepeda motor berada pada tingkatan 21,2%-25,1%. Porsi pembiayaan sepeda motor yang cukup besar menguntungkan Adira Finance, karena Perseroan dapat menikmati perbedaan yang signifikan antara tingkat bunga yang dikenakan kepada konsumen dengan tingkat bunga pinjaman.
9
Refer to important disclosures on the last page
9
PT Adira Adira Dinamika Dinamika Multi 2013 PT MultiFinance FinanceTbk Tbk– –2828Januari Januari 2013 Joint Financing untuk Menjaga Gearing Ratio dan Akses Likuditas Sebagian besar pembiayaan Adira Finance dilakukan dalam bentuk joint financing (pembiayaan bersama) dengan induk perusahaan Bank Danamon dengan skema joint financing tanpa tanggung renteng (without recourse). Dengan skema joint financing, pendanaan dari Bank Danamon tidak dicatat sebagai utang di dalam laporan keuangan Adira Finance, sehingga skema ini memberikan keuntungan bagi Adira Finance untuk menjaga gearing ratio pada tingkatan rendah. Per akhir September 2012, rasio hutang terhadap ekuitas (DER) Perseroan pada 3,5x, dibandingkan dengan batasan maksimal sebesar 10x. Di sisi likuiditas, Adira Finance memperoleh tingkat kepastian pendanaan yang tinggi dari Bank Danamon, terutama di saat pengetatan likuiditas perbankan. Rasio Utang terhadap Modal (DER)
Sumber: Perseroan
Likuiditas Tinggi Posisi Aset Lancar Jauh Menutupi Kewajiban_30 September 2012 Tidak memiliki tanggal jatuh
<1 bulan
1-3 bulan
> 3-12 bulan
1-3 tahun
>3 tahun
Jumlah
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bruto Investasi sewa pembiayaan - bruto Lain-lain Jumlah
1,65 0,00 1,65
1,38 0,02 0,01 1,41
3,43 0,05 0,00 3,48
9,11 0,10 0,02 9,23
11,01 0,12 0,03 11,16
0,72 0,00 0,01 0,73
1,65 25,66 0,29 0,07 27,67
Liabilitas keuangan Pinjaman yang diterima Beban bunga yang masih harus dibayar Medium-term notes Utang obligasi Lain-lain Jumlah
0,00
1,04 0,04 0,00 0,24 0,4 1,71
0,29 0,06
1,72 0,00 0,20 5,68 0 7,60
2,20
0,08 0,43
3,33 0,00 0,20 1,52 0,00641 5,06
2,20
6,39 0,10 0,40 9,64 0,48 17,01
Perbedaan jatuh tempo
1,65
-0,30
3,05
4,17
3,56
-1,47
10,66
Aset dan liabilitas keuangan (Rp triliun)
Sumber: Perseroan
Per 30 September 2012, posisi aset likuid Adira Finance berada pada Rp 27,67 triliun, lebih dari dua kali lipat posisi kewajiban yang harus dipenuhi. Keadaan likuiditas tinggi ini dipertahankan sejak tiga tahun terakhir. Likuiditas tinggi pada gilirannya juga meminimalkan risiko mismatch atau tidak cocoknya posisi arus kas untuk memenuhi kewajiban tepat pada waktunya. Selain itu, pendanaan dari Bank Danamon berbunga tetap dan berlaku di sepanjang usia pinjaman. Sementara itu Perseroan mengenakan tingkat bunga yang tetap juga kepada para konsumen. Dengan profil piutang pembiayaan berbunga tetap dan pendanaan berbunga tetap, mismatch tingkat bunga menjadi minimal, sehingga Perseroan dapat menikmati rentang yang lebar selama jangka waktu pembiayaan yang dilakukan. Tingkat bunga dari Bank Danamon ini disesuaikan dengan tingkat bunga pasar di setiap semester. Hal ini merupakan sesuatu yang positif karena dapat menjaga profitabilitas Perseroan.
Refer to important disclosures on the last page 10
10
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
Posisi Aset Likuid Jauh Menutupi Kewajiban
Sumber: Perseroan
NPL Rendah dan Loyalitas Konsumen Tetap Terjaga Adira Finance mampu untuk terus meningkatkan piutang yang dikelola hingga mencapai Rp30,7 triliun pada akhir tahun 2010, namun di lain pihak berhasil menekan tingkat NPL pada kisaran rendah. Upaya Adira Finance untuk mencakup target pasar yang luas, termasuk mereka yang belum pernah terjamah oleh sistem perbankan merupakan salah satu kunci keberhasilan Adira Finance dalam pencapaian pertumbuhan piutangnya. Dilain pihak, walaupun Adira Finance terlibat dalam pelayanan konsumen dengan beragam profil risiko, tingkat NPL berhasil dipertahankan pada kisaran relatif rendah yaitu pada sebesar 1,2% vs NPL industri sekitar 2%-3% selama tahun 2010. Hal ini membuktikan Adira Finance berhasil mengelola risiko pembiayaan konsumen keseluruhan tanpa mengorbankan aspek pertumbuhan pembiayaan. Secara historis tingkat NPL Adira Finance terus dipertahankan pada tingkat minimal, bertahan pada kisaran 1,2% sejak tahun 2006. Pada semester I-2011 tingkat NPL masih pada kisaran stabil sebesar 1,4%. Rasio Non Performing Loan yang Stabil Rendah
Sumber: Perseroan
Profil Tunggakan yang Membaik Dilihat dari profil umur piutang, jumlah tunggakan piutang Adira Finance di atas 90 hari berkurang signifikan dari tahun ke tahun. Jumlah tunggakan di atas 90 hari dipertahankan pada kisaran 0,9%-1,2% selama periode 2006-2011. Sementara itu, jumlah piutang pembiayaan kategori lancar menjadi bertambah dari 76,4% dari saldo piutang pembiayaan konsumen bruto pada tahun 2006 menjadi 81,5% pada September 2012. Membaiknya profil umur piutang ini dikarenakan semakin intensnya telaah yang dilakukan selama proses pembiayaan. Permohonan konsumen baru akan diproses oleh Adira Finance jika persyaratan dokumen sudah lengkap, sementara itu proses pembiayaan yang komprehensif ini mengacu pada standar yang dilaksanakan oleh induk usaha yaitu Bank Danamon.
11
11
Refer to important disclosures on the last page
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013 Profil Umur Piutang Pembiayaan Konsumen Bruto Keterangan
30 September
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Belum Jatuh Tempo
76,4%
75,0%
78,7%
81,8%
81,3%
82,0%
81,5%
Jatuh Tempo 1 - 90 hari
22,4%
23,9%
20,4%
17,2%
17,5%
16,7%
17,1%
Jatuh Tempo 91 - 120 hari
0,4%
0,3%
0,3%
0,3%
0,4%
0,4%
0,4%
Jatuh Tempo 121 - 180 hari
0,5%
0,5%
0,4%
0,5%
0,6%
0,6%
0,6%
Lewat Jatuh Tempo lebih dari 180 hari
0,2%
0,2%
0,2%
0,2%
0,2%
1,2%
0,3%
2012
Sumber: Perseroan
Mengelola Risiko Kredit dengan Prudent Membaiknya proses underwriting Adira Finance juga terlihat dari semakin menurunnya jumlah penghapusan piutang (write-off). Per September 2012, besaran write-off pada 1,43% dari saldo piutang pembiayaan konsumen - bersih, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata besaran write-off selama periode 2006-2011. Hal ini menunjukkan bahwa underwriting yang diterapkan Adira Finance berhasil menyaring konsumenkonsumen berkualitas, yang juga disertai dengan penerapan manajemen risiko yang intensif. Pendekatan hati-hati dalam mengelola aset Perseroan juga tercermin dalam rasio Penyisihan Piutang atas Pembiayaan_bersih dan Penyisihan Piutang atas NPL_kotor. Dari tahun ke tahun kedua rasio ini cenderung meningkat mencerminkan aspek manajemen risiko yang ketat yang tetap mencadangkan aset atas kemungkinan gagal bayar konsumen. Write Off Membentuk Tren Menurun
Sumber: Perseroan, Kalkulasi IPS
Penyisihan Piutang atas Pembiayaan _bersih
Penyisihan Piutang atas Non Perfoming Loan Bruto
Sumber: Perseroan, Kalkulasi IPS
Sumber: Perseroan, Kalkulasi IPS
Refer to important disclosures on the last page
12
12
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
Modal Sendiri yang Terus Bertumbuh Modal Bertumbuh Di atas Penurunan NIM
Sumber: Perseroan, Kalkulasi IPS
Pertumbuhan bisnis selama 5 (lima) tahun terakhir, sejak tahun 2007-2011, telah menghasilkan pertumbuhan ekuitas yang pesat, pada CAGR 37,8% untuk periode yang sama, dari Rp 1,2 triliun pada akhir tahun 2007, menjadi Rp 4,4 triliun pada akhir tahun 2011, dan pada Rp 4,7 triliun pada September 2012. Ditengah penurunan tren net interest margin, strategi yang melibatkan optimalisasi perolehan pembiayaan baru untuk masing-masing jenis pembiayaan dan pengendalian biaya serta manajemen risiko yang hati-hati juga merupakan faktor yang menghasilkan peningkatan ekuitas.
13
13
Refer to important disclosures on the last page
PT Adira Adira Dinamika Dinamika Multi 2013 PT MultiFinance FinanceTbk Tbk– –2828Januari Januari 2013
PROSPEK PERUSAHAAN Alat Transportasi sebagai Kebutuhan Dasar Tema bahwa kendaraan bermotor merupakan kebutuhan dasar masyarakat merupakan kombinasi sesuai dengan sifat ekonomi Indonesia yang sedang bertumbuh dengan mengandalkan konsumsi domestik dan investasi. Tahun 2013, diperkirakan tetap akan memberikan tren positif bagi bisnis usaha pembiayaan kendaraan bermotor, terutama disebabkan oleh daya beli masyarakat yang meningkat. Perkiraan daya beli yang meningkat memungkinkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk memiliki kendaraan bermotor. Peningkatan daya beli masyarakat, walaupun dengan dilatarbelakangi pemulihan ekonomi Amerika yang tersendat dan krisis utang negara Eropa, akan ditopang oleh aktifitas ekonomi domestik dan investasi Indonesia. Aktifitas ekonomi domestik Indonesia telah menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, setidaknya, selama lima tahun terakhir. Distribusi Persentase PDB (Harga Konstan) Berdasarkan Penggunaan 2008
2009
2010
2011
2012E
2013E
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
57,2
57,4
56,5
55,61
55,3
54,4
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
8,1
9,0
8,5
8,23
7,9
7,8
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto
23,7
23,4
23,9
24,45
25,2
26,7
4. a. Perubahan Inventori
0,1
-0,1
0,48
0,89
1,5
1,4
b. Diskrepansi Statistik
1,3
0,1
0,07
-0,47
-
-
5. Ekspor Barang dan Jasa
49,6
42,8
46,44
49,55
47,3
48,0
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
40,0
32,5
35,93
38,25
37,2
38,3
7. PRODUK DOMESTIK BRUTO
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Sumber: BPS, Estimasi IPS
Pertumbuhan ekonomi Indonesia, untuk tiga tahun ke depan, masih diperkirakan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi rekannya di ASEAN. Estimasi inflasi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, diimbangi oleh tingkat persentasi gross national saving (GNS) yang juga sedikit lebih tinggi. Gross national saving sebagai persentasi dari PDB bisa dijadikan indikator umum prospek likuiditas, yang dalam hal ini menunjukkan tren meningkat yang bisa menghambat laju tingkat bunga sehingga bisa meredam tingkat inflasi, yang pada gilirannya kembali memperkuat daya beli masyarakat. Indonesia Pertumbuhan PDB Tertinggi
Inflasi Membayangi
Sumber: WEO, Oktober 2012
Sumber: WEO, Oktober 2012
Refer to important disclosures on the last page 14
14
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013 Historikal GNS _% dari PDB
Sumber: WEO, Oktober 2012
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013 Estimasi GNS_% dari PDB Stabil 2011
2012E
2013E
2014E
2015E
Singapura
44,4
43,9
43,7
43,1
42,4
Hong Kong
28,1
27,4
27,2
27,3
27,6
Indonesia
33,0
32,8
34,3
35,4
36,5
Malaysia
34,6
31,5
30,9
30,6
30,3
Sumber: WEO, Oktober 2012
Dengan aktifitas ekonomi Indonesia 2013 yang diperkirakan masih dipertahankan pada tingkat tingginya akan menopang positif prospek bisnis pembiayaan konsumen. Hal ini bisa menopang faktor negatif yang berasal dari dinamika sektoral seperti masalah kenaikan persyaratan uang muka, kewajiban fidusia, dan sebagainya. Likuiditas yang Meningkat Memudahkan Pembiayaan Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kemudian menarik arus modal investasi masuk ke dalam negeri, merupakan faktor utama penyebab peningkatan likuiditas perbankan dalam lima tahun terakhir. Meningkatnya likuiditas perbankan nasional pada gilirannya memfasilitasi pertumbuhan bisnis sektor pembiayaan melalui kemudahan untuk memenuhi permintaan konsumen.
15
DPK Tren Meningkat
Bunga Deposito ( 12 bulan) Bank Umum Tren Menurun
Sumber: BI
Sumber: BI
Refer to important disclosures on the last page
15
PT Adira Adira Dinamika Dinamika Multi 2013 PT MultiFinance FinanceTbk Tbk– –2828Januari Januari 2013 Indikator Ekonomi ke depan Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto
Sumber: CEIC, Estimasi IPS
Aktifitas akumulasi modal atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) merupakan salah satu faktor penting sebagai dasar pertumbuhan ekonomi ke depan. Kecuali untuk tahun 2009, yang berada pada 3,29%, pertumbuhan PMTB Indonesia, sejak tahun 2008 berada pada kisaran diatas 8%. Tahun lalu diperkirakan akan bertumbuh pada kisaran 9,79% sementara tahun ini diperkirakan akan bertumbuh pada 12,3%. Aktifitas penggalangan modal untuk ekonomi Indonesia bertumbuh tetap tinggi juga didukung oleh komposisi impor yang mendukung tema yang sama. Impor Barang 2011 (Jan-Nov) untuk Mendukung PMTB
Impor Barang 2012 (Jan-Nov) untuk Mendukung PMTB
Barang Konsumsi ; 7,63%
Barang Konsumsi ; 6,95%
Barang Modal; 19,95%
Barang Modal; 18,23%
Bahan Baku/Penolong; 74,14%
Sumber: BPS
Refer to important disclosures on the last page 16
Bahan Baku/Penolong; 73,13%
Sumber: BPS
16
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
Perkembangan Penjualan Mobil dan Motor Nasional Penjualan Mobil Nasional
Penjualan Motor Nasional
Sumber: Gaikindo
Sumber: AISI
Gaikindo dan AISI memperkirakan untuk tahun 2013, masing-masing, penjualan mobil nasional pada tingkatan 1,2 juta unit pada tahun 2013, dan 7,5 juta unit untuk motor pada 2013 atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Walaupun sektor otomotif masih dibayangi ketidak-pastian dampak regulasi, dan dampak siklus harga komoditas yang mengurangi daya beli konsumen, perkiraan Gaikindo dan AISI, dilain-pihak, bisa ditopang oleh peningkatan upah minimum yang dilaksanakan oleh beberapa provinsi di Indonesia. Pertengahan Desember 2012, 31 provinsi meningkatkan upah minimum tahun 2013 dengan rata-rata kenaikan 19,82% (di Jakarta, Gubernur Joko Widodo menerapkan upah minimum Rp 2,2 juta per bulan, atau meningkat 44%). Sementara itu, berdasarkan data BPS, per Agustus 2012, sebanyak 35,2% pekerja atau setara dengan 14,18 juta orang, masih memiliki upah di bawah ketentuan. Pekerja yang menikmati implementasi aturan ini tentu mengalami peningkatan daya beli. Dilain pihak, ke depan, pemberi kerja dan pekerja yang belum terlibat dalam pemenuhan upah minimum akan memperhitungkan upah yang meningkat dalam negosiasi pekerjaan yang, pada gilirannya, cenderung meningkatkan tingkat upah. Peningkatan dan Upah Minimum Untuk Masing-Masing Provinsi Tahun 2013
Upah Minimum (Rp'000/bulan)
Perubahan dari 2012 - RHS
3.000
70,00%
60,00%
2.500
60,45%
50,00%
43,87%
2.000
48,86%
40,00%
40,30%
34,49%
1.500 29,03%
9,18%
9,00%
Gorontalo
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Bali
Kalimantan Barat
Banten
Jawa Timur
DI Yogyakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DKI Jakarta
Kepulauan Riau
Lampung
Bangka Belitung
Bengkulu
Sumatra Selatan
Riau
Jambi
Sumatera Barat
Aceh
Sumatra Utara
0
10,00% 9,19% 3,37%
7,89%
0,00%
Papua
12,43%
7,24%
20,00%
18,62%
10,00%
Papua Barat
13,96%
12,95%
25,00%
20,00%
17,00%
Maluku Utara
17,78% 11,29%
NTT
13,09%
10,71%
24,00%
Maluku
500
17,95% 13,79%
30,00%
30,77%
22,07%
NTB
17,39% 14,58%
20,40%
Sulawesi Barat
22,59%
1.000
Sumber: CEIC, IPS
17
Refer to important disclosures on the last page
17
PT Adira Adira Dinamika Dinamika Multi 2013 PT MultiFinance FinanceTbk Tbk– –2828Januari Januari 2013
INDUSTRI PEMBIAYAAN Struktur Industri yang Kuat Jumlah Perusahaan Pembiayaan per Kategori Besaran Aset (2011)
11 51
40
17
76
< Rp100 miliar Rp500 miliar-1 triliun > Rp5 triliun
Rp100-500 miliar Rp1-5 triliun
Sumber: Bapepam-LK
Industri pembiayaan di Indonesia memiliki ketahanan finansial yang kuat. Hal ini tercermin pada penyebaran jumlah perusahaan berdasarkan kategori kepemilikan aset selama lima tahun terakhir. Meskipun jumlah perusahaan dengan kategori aset di bawah Rp 100 miliar dan antara Rp 100 miliar s.d. Rp 500 miliar masih mendominasi, selama lima tahun terakhir telah terjadi peningkatan pada jumlah perusahaan pembiayaan dengan nilai aset yang lebih besar.Selanjutnya untuk tahun 2011, 55,66% dari total aset industri terkonsentrasi pada 11 (sebelas) perusahaan dengan kepemilikan aset di atas Rp 5 triliun, yaitu senilai Rp 162,18 triliun. Perusahaan beraset antara Rp 1 triliun s.d. Rp 5 triliun menguasai Rp 95,46 triliun, sekitar 32,76 % dari total aset industri. Hal ini bisa menjadi pertahanan pada industri pembiayaan Indonesia saat terjadinya gejolak finansial yang diakibatkan oleh gejolak keuangan internasional. Penyebaran Aset (2011)
2,06; 1%
18,98; 6% 12,7; 4%
162,18; 56%
< Rp100 miliar Rp1-5 triliun
Rp100-500 miliar > Rp5 triliun
95,46; 33%
Rp500 miliar-1 triliun
Sumber: Bapepam-LK
Refer to important disclosures on the last page 18
18
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
Aset Industri Pembiayaan yang Meningkat Suku bunga acuan Indonesia BI Rate, sejak Agustus tahun 2009 sampai saat ini yang berada pada tingkatan 5,75%, ada pada tingkatan terendah dalam sejarah. Hal ini mendorong turun suku bunga pinjaman perbankan dan menggerakkan aktifitas dunia usaha. Tren Total Aset Industri Pembiayaan (Rp triliun) 400 350 300 250 200 150 100 50 0
2008
2009
2010
2011
Total Aset
168,5
174,4
230,3
291,4
335,5
Liabilitas
136,1
134,4
182,5
235,2
270,8
32,4
40,1
47,8
56,1
64,7
Ekuitas
Total Aset
Liabilitas
Okt-12
Ekuitas
Sumber: Bapepam-LK
Peningkatan aktifitas usaha karena suku bunga pinjaman yang dalam tren menurun tercermin juga melalui peningkatan jumlah aset yang dimiliki oleh industri jasa pembiayaan dibandingkan dengan tahun 2010 dan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2011, aset industri jasa pembiayaan telah tumbuh sebesar 26,53% dibandingkan tahun 2010. Sementara itu, dalam lima tahun terakhir,total aset industri jasa Pembiayaan meningkat sangat pesat dari Rp 127,3 triliun di tahun 2007 menjadi sebesar Rp 291,4 triliun di tahun 2011 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 22,86% per tahun. Walau demikian,angka pertumbuhan di tahun 2011 menurun dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 32,36%, tetapi masih lebih tinggi daripada rata-rata tingkat pertumbuhan per tahun. Hal ini dimungkinkan karena perekonomian Indonesia tahun 2011 yang kian membaik. Total aset industri pembiayaan, per Oktober 2012, kembali meningkat pada Rp 335,5 triliun. Jumlah Perusahaan Pembiayaan Izin Baru Meningkat Selama Tahun 2012
Sumber: Bapepam-LK
19
19
Refer to important disclosures on the last page
PT Adira Adira Dinamika Dinamika Multi 2013 PT MultiFinance FinanceTbk Tbk– –2828Januari Januari 2013 Sejak tahun 2007, tercatat 18 (delapan belas) izin usaha perusahaan pembiayaan telah diterbitkan dan 37 (tiga puluh tujuh) izin usaha telah dicabut. Sepanjang tahun 2011, Bapepam-LK telah menerbitkan 4 (empat) izin usaha baru dan mencabut 1 (satu) izin usaha perusahaan pembiayaan, sehingga jumlah total perusahaan pembiayaan pada akhir tahun 2011 adalah sebanyak 195 perusahaan, naik dari total 192 perusahaan di akhir tahun 2010. Namun demikian,pencabutan sejumlah perusahaan pembiayaan yang tidak memenuhi ketentuan Bapepam-LK tidak serta merta mengurangi pertumbuhan aset industri jasa pembiayaan, sebaliknya menciptakan industri jasa pembiayaan yang ada semakin kuat dan sehat dengan manajemen risiko yang lebih baik. Per Oktober 2012, jumlah perusahaan pembiayaan meningkat pada 197 perusahaan. Kualitas Aset Tetap Terjaga Kualitas Aset Pembiayaan Konsumen
Sumber: Bapepam-LK
Sepanjang tahun 2011, sekitar 67,2% dari total piutang pembiayaan atau Rp 164,8 triliun ditujukan untuk pembiayaan konsumen. Dengan kata lain, kegiatan pembiayaan oleh industri perusahaan pembiayaan lebih banyak disalurkan untuk halhal yang bersifat konsumtif. Penyaluran jenis kegiatan pembiayaan ini mengalami pertumbuhan sebesar 27% yang menjadi faktor pendorong utama tumbuhnya nilai piutang pembiayaan industri sebesar 32% selama tahun 2011. Tingginya permintaan kendaraan bermotor oleh masyarakat Indonesia secara signifikan mendorong pertumbuhan kegiatan pembiayaan konsumen ini seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang stabil selama tahun 2011. Sementara itu, sepanjang tahun 2011, nasabah perorangan menerima penyaluran sebesar Rp 151,9 triliun atau 92% dari total piutang pembiayaan konsumen.Kendati dengan pertumbuhan dan porsi yang signifikan, kualitas aset dari sektor pembiayaan konsumen bisa dipertahankan pada tingkatan 1,6% pada tahun 2011, dan masih dipertahankan pada Oktober 2012.
Refer to important disclosures on the last page 20
20
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
LAPORAN KEUANGAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (Rp Miliar)
FY10A
FY11A
FY12E
FY13E
FY14E
FY15E
FY16E
FY17E
ASET Kas & setara kas
618,5
2.793,4
1.682,7
1.092,0
1.614,7
723,4
2.265,7
2.355,0
Piutang pembiayaan konsumen Pembiayaan konsumen kotor
6.739,9
13.655,4
22.297,4
23.130,4
25.445,6
28.378,6
31.718,4
35.508,5
Pencadangan kerugian
(196,1)
(414,5)
(676,9)
(702,2)
(772,4)
(861,5)
(962,9)
(1.077,9)
Pembiayaan Konsumen bersih
6.543,8
13.240,9
21.620,5
22.428,2
24.673,2
27.517,1
30.755,6
34.430,6
19,4
158,8
289,0
317,9
349,7
384,7
423,2
465,5
135,7
234,3
257,8
283,6
311,9
343,1
377,4
415,1
Investasi sewa pembiayaan - bersih Beban dibayar di muka Beban tangguhan - bersih
-
-
-
-
-
-
Piutang dan aset lain-lain
90,9
198,6
247,2
268,2
291,4
316,9
344,9
375,8
191,3
263,4
360,5
463,6
480,7
798,5
794,8
791,0
7.599,6
16.889,5
24.457,8
24.853,7
27.721,7
30.083,9
34.961,6
38.833,1
50,0
2.956,7
7.893,7
7.173,7
8.623,7
10.373,7
14.142,2
17.942,2
618,3
745,3
916,7
1.063,4
1.180,4
1.310,2
1.454,3
1.614,3
399,0
399,3
-
-
-
-
-
2.535,2
7.405,9
8.383,3
8.536,9
8.221,7
7.052,9
5.863,1
3.337,0
245,1
495,6
329,3
329,3
329,3
329,3
329,3
329,3
Aset tetap - bersih Jumlah Aset LIABILITAS & EKUITAS Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar dan Liabilitas imbalan kerja
Medium term notes - bersih Utang obligasi - bersih Utang lain-lain Utang pajak Kewajiban pajak tangguhan - bersih Jumlah Liabilitas
53,4
62,1
52,5
59,0
67,5
77,6
77,6
77,6
302,8
403,5
270,9
131,9
303,9
329,9
329,9
329,9
3.804,8
12.468,1
18.245,7
17.294,2
18.726,5
19.473,6
22.196,5
23.630,3
Ekuitas Modal disetor
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Laba ditahan
3.694,8
4.323,9
6.112,2
7.459,5
8.895,3
10.510,3
12.665,2
15.102,9
(2,6)
-
-
-
-
-
-
Jumlah Ekuitas
3.794,8
4.421,4
6.212,2
7.559,5
8.995,3
10.610,3
12.765,2
15.202,9
JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS
7.599,6
16.889,5
24.457,9
24.853,7
27.721,8
30.083,9
34.961,7
38.833,2
FY12E
FY13E
FY14E
FY15E
FY16E
FY17E
Lain-lain
Sumber : Perseroan, Estimasi IPS LABA RUGI (Rp Miliar)
FY10 A
FY11A
Pendapatan Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Lain-lain Jumlah Pendapatan
2.118,9
3.008,4
3.852,7
4.248,3
4.754,1
5.293,7
5.957,4
1,8
14,4
29,2
32,1
35,3
38,8
42,7
6.670,0 47,0
1.776,5
2.280,7
2.400,2
2.615,7
2.885,2
3.286,2
3.673,0
4.111,9
3.897,2
5.303,5
6.282,1
6.896,1
7.674,6
8.618,7
9.673,1
10.828,9
Beban Gaji dan tunjangan
(979,5)
(1.318,5)
(1.633,4)
(2.068,8)
(2.379,1)
(2.758,0)
(3.095,4)
(3.465,2)
Umum dan administrasi
(442,6)
(618,9)
(768,1)
(837,0)
(923,3)
(1.051,6)
(1.175,4)
(1.315,8)
Bunga dan beban keuangan
(135,0)
(533,2)
(1.004,3)
(1.225,4)
(1.347,6)
(1.394,1)
(1.600,4)
(1.702,3)
-
-
-
-
-
-
Pemasaran
(170,4)
(110,6)
(196,1)
(229,3)
(257,8)
(289,1)
(277,4)
(362,1)
Penyisihan kerugian penurunan piutang
(193,5)
(457,5)
(597,1)
(369,2)
(448,6)
(519,8)
(574,6)
(646,4)
(44,4)
(153,3)
(53,7)
(59,1)
(65,0)
(71,5)
(78,7)
(86,5)
(1.965,4)
(3.192,0)
(4.252,7)
(4.789,0)
(5.421,5)
(6.084,1)
(6.801,8)
(7.578,4)
Laba sebelum pajak penghasilan
1.931,8
2.111,5
2.029,4
2.107,2
2.253,2
2.534,6
2.871,3
3.250,5
Penghasilan (beban) pajak
(463,8)
(528,2)
(513,6)
(522,1)
(564,0)
(634,6)
(716,4)
(812,8)
Laba Periode / Tahun Berjalan
1.468,0
1.583,3
1.515,9
1.585,1
1.689,1
1.900,0
2.154,9
2.437,7
Perolehan pembiayaan konsumen
Lain-lain Jumlah beban
Sumber : Perseroan, Estimasi IPS
21
21
Refer to important disclosures on the last page
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013 RASIO KEUANGAN
FY10A
FY11A
FY12E
FY13E
FY14E
FY15E
FY16E
FY17E
Pertumbuhan (%) Piutang Pembiayaan Konsumen (denganporsi pembiayaan bersama)
60,2%
34,4%
15,1%
3,7%
10,0%
11,5%
11,8%
11,9%
-1,2%
36,1%
18,5%
9,8%
11,3%
12,3%
12,2%
11,9%
-14,0%
62,4%
33,2%
12,6%
13,2%
12,2%
11,8%
11,4%
Laba Sebelum Pajak
16,5%
9,3%
-3,9%
3,8%
6,9%
12,5%
13,3%
13,2%
Laba Bersih
21,1%
7,9%
-4,3%
4,6%
6,6%
12,5%
13,4%
13,1%
Laba sebelum pajak / Pendapatan
49,6%
39,8%
32,3%
30,6%
29,4%
29,4%
29,7%
30,0%
Marjin laba bersih
37,7%
29,9%
24,1%
23,0%
22,0%
22,0%
22,3%
22,5%
ROAE
45,5%
38,5%
28,5%
23,0%
20,4%
19,4%
18,4%
17,4%
ROAA
24,6%
12,9%
7,3%
6,4%
6,4%
6,6%
6,6%
6,6%
8,0%
6,9%
6,4%
6,3%
6,6%
6,8%
6,8%
6,9%
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset
0,50
0,74
0,75
0,70
0,68
0,65
0,63
0,61
Jumlah Kewajiban / Ekuitas
1,00
2,82
2,94
2,29
2,08
1,84
1,74
1,55
Gearing
0,68
2,43
2,68
2,08
1,87
1,64
1,57
1,40
15,56
5,03
3,07
2,77
2,73
2,89
2,87
2,99
Pendapatan Beban
Profitabilitas (%)
Net Interest Margin RASIO LEVERAGE (x)
RASIO SOLVABILITAS (x) EBITDA / Beban keuangan Utang bersih / EBITDA RASIO KEUANGAN
0,94
2,97
4,86
4,30
4,14
4,14
3,86
3,71
FY07A
FY08A
FY09E
FY10E
FY11E
FY12E
FY13E
FY14E
Sumber : Perseroan, Kalkulasi dan Estimasi IPS
Refer to important disclosures on the last page
22
22
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk – 28 Januari 2013
Halaman ini sengaja dikosongkan
23
Wisma GKBI 7th Floor Suite 718, Jl. Jenderal Sudirman Kav.28, Jakarta 10210 Tel. (62-21) 5793 1168, Fax. (62-21) 5793 1167 Wisma GKBI 7th Floor Suite 718, Jl. Jenderal Sudirman Kav.28, Jakarta 10210 Tel. (62-21) 5793 1168, Fax. (62-21) 5793 1167
Agus Pramono, CFA
Head of Research, Banking, Automotive and Cement
[email protected]
Alice Lie Agus Pramono, CFA James Wahyudi Alice Lie
Property Head of Research, Banking, Automotive and Cement Energy Propertyand Telecommunication
[email protected] [email protected]
Jovent Wahyudi Giovanny James WilliamGiovanny Simadiputra Jovent
Bankingand andTelecommunication Small Cap Energy Plantation and heavy Equipment Banking and Small Cap
Seto Wardono William Simadiputra Ikhsan Binarto Seto Wardono
Senior Economist Plantation and heavy Equipment Technical Senior Economist
Muhammad Wafi Ikhsan Binarto Dang Maulida Muhammad Wafi
Technical Technical Fixed Income Technical
Dedikasi Sitorus Dang Maulida Fachrini Zanuba Dedikasi Sitorus A
Fixed Income Income Fixed Research Support Fixed Income
Fachrini Zanuba A
Research Support
[email protected]
Sonny Thendian
Head of Fixed Income
[email protected]
Fitri Rahmahsari Sonny Thendian Dino Nunuhitu Fitri Rahmahsari
Head of Fixed Income
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
Heny Utari Dino Nunuhitu Nicolaus Ignatius Heny Utari
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
Witarso Nicolaus Ignatius
[email protected] [email protected] Telp: (62-21) 5793 1071 (hunting). Fax: (62-21) 5793
[email protected]
Witarso
Telp: (62-21) 5793 1071 (hunting). Fax: (62-21) 5793 1072
Ruko ITC BSD Lt.1 No 30 Jl Pahlawan Seribu, Serpong - Tangerang Tel. (021) 5315 6701 Ruko ITC BSD Lt.1 No 30 Fax. (021) 5315 6702 Jl Pahlawan Seribu, Serpong - Tangerang Tel. (021) 5315 6701 Fax. (021) 5315 6702 Wisma Dharmala Surabaya Lantai Mezzanine Jl. Panglima Sudirman 101-103 Surabaya - 60271 Tel. (031) 548 7050 Wisma Dharmala Surabaya Lantai Mezzanine Fax. (031) 548 7051 Jl. Panglima Sudirman 101-103 Surabaya - 60271 Tel. (031) 548 7050 Fax. (031)Agung 548 7051 Jl. Sultan No.104-106 Semarang 50232 Tel. (024) 850 5961 Jl. Sultan Agung No.104-106 Fax. (024) 850 5962 Semarang 50232 Tel. (024) 850 5961 Fax. (024) 850 5962 Gedung Uniplaza Lt.3 West Tower Jl. M.T. Haryono No. A-1 Medan Tel. (061) 455 0168 Gedung Uniplaza Lt.3 West Tower Fax. (061) 455 2371 Jl. M.T. Haryono No. A-1 Medan Tel. (061) 455 0168 Fax. (061) 455 2371
DISCLAIMER
Graha International Lantai 1 Jl. Asia Afrika 129 Bandung - 40112 Tel. (022) 422 1758 Graha International Lantai 1 Fax. (022) 422 1778 Jl. Asia Afrika 129 Bandung - 40112 Tel. (022) 422 1758 (022) No. 42240 1778 Jl. Jaksa AgungFax. Suprapto B2 Malang Tel. (0341) 352 925 Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 40 B2 Fax. (0341) 352 924 Malang Tel. (0341) 352 925 (0341) 352 924 JL. UripFax. Sumoharjo No 29 B Solo - 57129 Tel. (0271) 661 196 JL. Urip Sumoharjo No 29 B Fax. (0271) 633 469 Solo - 57129 Tel. (0271) 661 196 Fax. (0271) 633 Jl. Sulawesi No.469 88 Makassar 90174 Tel. (0411) 333 168 Jl. Sulawesi No. 88 Fax. (0411) 333 167 Makassar 90174 Tel. (0411) 333 168 Fax. (0411) 333 167
This document and any attachments are confidential and may also be privileged. If you are not the intended recipient of this document you must not directly or indirectly use, reproduce, distribute, disclose, print, reply on, disseminate, or copy any part the document or its attachments and if you have received this document in error, please notify the sender immediately by return e-mail or delete it from your system. This document and any attachments are confidential and may also be privileged. If you are not the intended recipient of this document you must not directly or indirectly use, contained reproduce,indistribute, disclose, print, reply on, disseminate, or copy part regards the document or its attachments and iftoyou have All opinions & estimates this document constitute our judgments as of this date,any without to its fairness and are subject change received this document in error,has please the sender immediately by return or regards delete it to from your system. without notice. This document beennotify prepared for general information only,e-mail without specific objectives, financial situation and needs of any
DISCLAIMER
particular person who may receive it. No Responsibility or liability whatsoever or however arising is accepted in relation to the contents hereof by any All opinions & estimates contained judgments as of thisThis date, without regards to offer its fairness anda are subject to to buy change company mentioned herein, or any in of this theirdocument respectiveconstitute directors,our officers or employees. document is not an to sell or solicitation any without notice. document has been prepared general information only, without regards to specific financial situation and in needs of any securities. IndoThis Premier Securities, its affiliates andfortheir officers and employees may have position, makeobjectives, markets, as principal or engage transaction particular person who may receive it. No Responsibility or liability whatsoever or however arising is accepted in relation to the contents hereof securities or related investment of any company mentioned herein, may perform services or solicit business from any company mentioned herein. by any company mentioned herein, or any of their respective directors, officers or employees. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. Indo Premier Securities, its affiliates and their officers and employees may have position, make markets, as principal or engage in transaction securities or related investment of any company mentioned herein, may perform services or solicit business from any company mentioned herein.
Printed by DKUprint www.dkuprinting.com
[email protected] [email protected]