MAJELIS LUHUR
KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME
PROFIL ORGANISASI
MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME I N D O N E S I A
SK KEMENHUKHAM NO : AHU-00554.60.10.2014 Tgl 02-10-2014 Sekretariat : Jl. Kramat IV RT 02 RW 03 Rawabinong, Kel. Lubang Buaya, Jakarta Timur Telp: 08174803636/ 081380026211 Email:
[email protected] Alamat surat: Jl.Naman Iskandar No. 83 RT 01 RW 04 Kel. Limo, Depok 16514
MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME
I N D O N E S I A
Lambang MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA terdiri dari Bintang Emas, Gunungan dan Selendang Merah Putih. Arti simbol-simbol pada Lambang MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA adalah : a. Bintang Emas sebagai lambang Ketuhanan Yang Maha Esa. b. Gunungan sebagai lambang sangkan paraning dumadi yang artinya asal mula kehidupan sampai perjalanan akhir kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. c. Selendang Merah Putih sebagai lambang pengikat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Makna Lambang secara keseluruhan adalah : Kehidupan budi luhur dalam Ketuhanan Yang Maha Esa, telah berkembang dan membudaya dalam kehidupan bangsa Indonesia, selaras dengan penghayatan Pancasila.
SEJARAH PEMBENTUKAN MLKI Pada tanggal 25-28 November 2012 telah dilaksanakan Kongres Nasional Kepercayaan Terhadap Tuhan yang maha Esa, Komunitas Adat dan Tradisi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Tradisi, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kongres dihadiri sebanyak 750 orang peserta yang terdiri dari Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, Komunitas Adat dan Tradisi dari 33 (tiga puluh tiga) provinsi di Indonesia. Salah satu rekomendasi dari peserta kongres adalah pembentukan wadah tunggal bagi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Komunitas Kepercayaan Adat. Maka dalam rangka melaksanakan rekomendasi tersebut, kemudian pada tanggal 24-27 September 2013, Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa melaksanakan Tindak Lanjut Kongres untuk pembentukan wadah tunggal kepercayaan, sehingga dibentuklah Tim Persiapan Pembentukan Wadah Nasional Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Dan pada tanggal 13 Oktober 2014 dalam pembukaan Sarasehan Nasional Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa di Keraton Ngayogjakarta, sekaligus di deklarasikan Wadah Nasional Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang diberi nama MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA, dilanjutkan pelantikan Dewan Musyawarah Pusat oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ibu Prof. Wiendu Nuryanti, PhD
VISI
MISI
Melestarikan dan mengamalkan perikehidupan kemanusiaan yang berbudi pekerti luhur, sebagai manusia Indonesia seutuhnya, dalam mencapai cita cita masyarakat adil; dan makmur serta sejahtera lahir batin, tata tentrem kerta raharja.
Membina kerjasama antar anggotanya agar mampu menjalin komunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat diluar organisasi-organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Memayu Hayuning Bawana, yang berarti berusaha menciptakan kehidupan pribadi maupun kebersamaan yang aman, damai, tenteram, bahagia dan sejahtera agar tercapai keselamatan dunia.
Melestarikan nilai-nilai luhur spiritual bangsa. Ikut serta membentuk dan membangun karakter manusia Indonesia seutuhnya di bidang mental-spiritual .
PROGRAM KERJA PENGUATAN ORGANISASI 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Pembentukan DMW provinsi dan dmd kab/kota Inventarisasi anggota Sosialisasi dan konsolidasi Rapat kerja nasional Peningkatan fungsi dan peran majelis luhur sbg mitra pemerintah Pengembangan sumber dana organisasi
PENINGKATAN CITRA 2.0 2.1 2.2 2.3
Penyusunan profil sejarah dan substansi kepercayaan thd Tuhan YME Sosialisasi majelis kepada lembaga negara dan LSM Pengembangan media publik elektronik dan non elektronik Memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat umum
PEMBERDAYAAN 3.0 Pengembangan dan optimalisasi kegiatan sarasehan bekerjasama dengan Pemerintah/Pemda. 3.1 Pengembangan Peran Generasi Muda 3.3 Pengembangan Peran Perempuan Penghayat
PROGRAM KERJA ADVOKASI 4.1 Review kebijakan dan peraturan perundang-Undangan yang masih diskriminatif 4.2 Penguatan dan Perlindungan dari aspek hukum dan perundang-undangan 4.3 Penghapusan praktek-praktek diskriminasi dan Pemenuhan hak-hak (Sipol-Sosbud) penghayat 4.4 Pengawalan terhadap pelaksanaan peraturan-perundangan 4.5 Advokasi terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM terhadap penghayat
PENINGKATAN KONTRIBUSI
5.1 Penggalian dan pengembangan nilai-nilai luhur Spiritual kepercayaan terhadap Tuhan YME. 5.2 Publikasi dan sosialisasi niai-nilai luhur spiritual kepercayaan terhadap Tuhan YME 5.3 Pengembangan konsep sistem pembangunan karakter bangsa yang mengacu pada nilai –nilai luhur kepercayaan terhadap Tuhan YME warisan leluhur bangsa.
PENINGKATAN KERJASAMA 6.1 Audensi dan peningkatan dialog dengan Lembaga-lembaga Negara 6.2 Peningkatan Kerjasama Kemitraan dengan lembaga-lembaga Negara 6.3 Pelibatan Majelis Luhur Kepercayaan dalam proses penyusunan peraturan perundang-undangan
PENGEMBANGAN JARINGAN 7.1 Peningkatan Kerjasama Jaringan NGO/LSM 7.2 Pengembangan kerjasama dengan Lembaga Donor, Kedutaan, & Lembaga Penyandang Dana
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN MUSYAWARAH PUSAT 1. Presidium 2. Dewan penasehat 3. Dewan pakar 4. Sekretaris jenderal & wakil 5. Bendahara umum & wakil 6. Departemen-departemen
DEWAN MUSYAWARAH DAERAH PROPINSI/KABUPATEN/KOTA 1. Presidium 2. Dewan penasehat 3. Sekretaris & wakil 4. Bendahara & wakil 5. Departemen-departemen
DEWAN MUSYAWARAH DAERAH KECAMATAN 1. Presidium 2. Dewan penasehat 3. Sekretaris & wakil 4. Bendahara & wakil
LOKASI & KONTAK