Profil Kesehatan 2012
DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG JL. D.I. PANJAITAN KM.6 TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU Telp. (0771) 8080415, Fax. (0771) 8080416 Email.
[email protected]
KATA PENGANTAR Sesuai Visi dari Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang telah menentukan Visi Kesehatan disesuaikan dengan Visi dari Pemerintahan Kota Tanjungpinang yaitu “Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri Tahun 2013” . Untuk itu perencanaan dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang selain program pokok yang telah ditentukan oleh pusat ada beberapa program pengembangan
yang
diharapkan
dapat
menunjang
keberhasilan
dalam
mewujudkan Visi ”Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri Tahun 2013”. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ini merupakan realisasi pelaksanaan suatu Rencana Kerja Tahunan. Dan pada hakekatnya merupakan gambaran bahwa visi organisasi akan tercapai atau tidak pada masa yang telah ditentukan.
Profil
Kesehatan
Kota
Tanjungpinang Tahun
2012
ini
juga
menggambarkan efektifitas dan efisiensi dari suatu program kegiatan yang telah dilaksanakan. Suatu kegiatan dikatakan efektif bila mampu mencapai atau melebihi target yang telah ditentukan, dan dikatakan efisien bila sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai target tersebut seminimal mungkin. Syarat untuk mengukur keberhasilan suatu program kegiatan adalah ketersediaannya data dasar. Sebab suatu program tahunan dikatakan berhasil atau tidak, tergantung pada hasil perbandingan dengan data dasar sebelumnya. Untuk itu, maka dalam Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ini juga dimasukkan data-data kinerja pada tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 sebagai pembanding. Tanjungpinang, Agustus 2012 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG
H. AHMAD YANI, S.Sos., MM., M.Kes. PEMBINA TK I, NIP. 19670918 198903 1 012
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I 1.1
PENDAHULUAN Latar Belakang
1
1.2
Tujuan
4
1.3
Sistematika Penulisan
4
2.1
GAMBARAN UMUM Geografis
7
2.2
Kependudukan
9
2.3
Pendidikan
10
2.4
Sosial Ekonomi
11
2.5
Lingkungan
11
BAB II
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1.
3.2.
BAB IV
Mortalitas
13
3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB)
14
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
16
3.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI)
17
3.1.4 Angka Harapan Hidup
20
Morbiditas
20
3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas
20
3.2.2 Status Gizi
21
3.3.3 Penyakit Menular
23
3.3.4 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
29
3.3.5 Penyakit Potensial KLB / Wabah
30
SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1.
Pelayanan Kesehatan Dasar
32
4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
33
4.1.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
33
4.1.3 Pelayanan Imunisasi
34
4.1.4 Ketersedian Obat
35
ii
4.2.
4.3.
4.4.
BAB V
Pelayanan Kesehatan Rujukan
47
4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
47
4.2.2 Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
48
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
49
4.3.1 Pengendalian Penyakit Polio
49
4.3.2 Pengendalian TB Paru
51
4.3.3 Pengendalian Penyakit ISPA
53
4.3.4 Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS
54
4.3.5 Pengendalian Penyakit DBD
55
4.3.6 Pengendalian Penyakit Malaria
56
4.3.7 Pengendalian Penyakit Kusta
58
Perbaikan Gizi Masyarakat
58
4.4.1 Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil
58
4.4.2 Pemberian Kapsul Vitamin A
59
4.4.3 Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif
60
4.4.4 Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)
62
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1
5.2.
BAB VI
Sarana, Prasarana & Tenaga Kesehatan
63
5.1.1 Sarana
63
5.1.2 Prasarana
63
5.1.3 Sumber Daya Manusia
64
Keuangan & Penyusunan Program
65
5.2.1 Belanja
65
5.2.2 Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
63
KESIMPULAN
68
LAMPIRAN TABEL
iii
DAFTAR TABEL Tabel 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
Tabel 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
Tabel 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
Tabel 4
PRESENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MEURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
Tabel 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
Tabel 6
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 9
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN
Tabel 10
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 14
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN
iv
Tabel 15
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
Tabel 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 18
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 24
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 26
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1, FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
v
MENURUT
JENIS
KELAMIN,
Tabel 31
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 32
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 33
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN
Tabel 34
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, PER KECAMATAN
Tabel 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN
Tabel 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 38
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 42
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 43
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
vi
MENURUT
MENURUT
JENIS
JENIS
KELAMIN,
KELAMIN,
Tabel 46
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 47
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 48
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 49
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL I
Tabel 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
Tabel 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI <24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 54
JUMLAH
Tabel 55
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 56
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 57
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA KESEHATAN
Tabel 59
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
Tabel 60
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
Tabel 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KEGIATAN
PENYULUHAN
vii
KEMAMPUAN
KESEHATAN
INAP, DAN PELAYANAN
Tabel 62
PERSENTASE PUSKESMAS
RUMAH
SEHAT
MENURUT
Tabel 63
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 64
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 65
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 66
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 67
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 68
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 69
KETERSEDIAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
Tabel 70
JUMLAH SARANA KEPEMILIKAN
Tabel 71
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
Tabel 72
JUMLAH POSYANDU PUKESMAS
Tabel 73
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
Tabel 74
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
Tabel 75
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
Tabel 76
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
Tabel 77
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
Tabel 78
JUMLAH TENAGA TEKNIS MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
Tabel 79
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTAN
PELAYANAN
MENURUT
viii
KECAMATAN
KESEHATAN
STRATA,
DAN
MENURUT
KECAMATAN,
DAN
LAMPIRAN TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
1
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan dan harus diperhitungkan secara seksama dengan berbagai dampak positif maupun negatif dari setiap kegiatan terhadap
kesehatan
masyarakat.
Pembangunan
kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, serta mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, yang dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan serta kemitraan yang tinggi. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta harus diselenggarakan secara adil dan merata. Sebagaimana diamanatkan dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Jaminan
pemeliharaan
kesehatan
dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang lebih merata dan bermutu serta dengan harga yang terkendali. Pembangunan kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan dengan melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesehatan
dan
kesehatan
terus
kesejahteraan digalakkan
masyarakat. untuk
Reformasi
meningkatkan
bidang
pelayanan
kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan terjangkau masyarakat. Berbagai terobosan baru dilaksanakan pemerintah baik di pusat maupun daerah dengan mengarahkan pembangunan kesehatan yang langsung mendidik sasaran yang menjadi permasalahan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
2
kesehatan.
Pelayanan
langsung
yang
menyentuh
kebutuhan
masyarakat menjadi perhatian utama. Hal ini dapat kita lihat dengan program-program pemerintah yang memberi jaminan pelayanan kesehatan
kepada
semua
lapisan
masyarakat,
khususnya
masyarakat dengan kemampuan ekonomi kurang mampu dengan sistem asuransi kesehatan masyarakat miskin yang saat ini namanya menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Pelayan Persalinan (Jampersal). Begitu juga Pemerintah Kota Tanjungpinang yang memberikan pelayanan kesehatan gratis yang dinamakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi masyarakat miskin yang tidak dicakup oleh Jamkesmas sebagai bukti kepedulian pemerintah
dalam
menyediakan
pelayanan
kesehatan
yang
terjangkau. Namun demikian, walaupun sudah
banyak kemajuan yang
dicapai tetapi bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, keadaan kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal. Angka kematian ibu dan anak misalnya, Indonesia berada diurutan atas diantara negara-negara anggota South East Asia Medical Information Center (SEAMIC). Indikator yang digunakan dalam menilai pencapaian Indonesia Sehat 2013 dan juga Kota Tanjungpinang Sehat meliputi (1) Indikator derajat kesehatan sebagai hasil akhir yang terdiri dari indikatorindikator untuk mortalitas, morbiditas dan nutrisional gizi; (2) Indikator hasil yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3) Indikator proses dan masukan yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait. Evaluasi
pencapaian
pelaksanaan
untuk
mengetahui
perkembangan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan setiap tahunnya. Hal ini untuk mengetahui manfaat dan dampak dari penyelenggaraan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
3
yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain untuk evaluasi hasil, juga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat pencapaian hasil pembangunan kesehatan yang diharapkan. Peranan data dan informasi dalam bidang kesehatan semakin memegang peranan penting. Informasi yang tepat waktu akan memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat waktu dan tepat sasaran. Informasi yang kurang akurat dan lambat dapat dipastikan akan memperlambat pengambilan keputusan. Akibatnya permasalahan kesehatan akan semakin menumpuk dan berbagai penyakit sudah menyebar luas di masyarakat. Pentingnya data dan informasi ini ditegaskan dalam strategi utama pembangunan kesehatan, dimana salah satunya adalah peningkatan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan. Profil kesehatan Kota Tanjungpinang sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai jendela untuk melihat pencapaian
derajat
kesehatan
Kota
Tanjungpinang
dan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dilengkapi
dengan
analisis
deskriptif.
Keterbatasan
dalam
menganalisis ini sebagian besar karena kesulitan memperoleh data yang akurat dan konsisten. Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 dan SKN yang meliputi aspek (1) demografi dan geografi; (2) derajat kesehatan meliputi angka kematian, kesakitan dan nutrisional gizi masyarakat; (3) penyelenggaraan sistem kesehatan, meliputi upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
4
1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan
umum
penyusunan
Profil
Kesehatan
Kota
Tanjungpinang Tahun 2012 adalah diperolehnya gambaran derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang yang merupakan keluaran dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2012.
1.2.2 Tujuan Khusus 1. Diperolehnya
gambaran
umum
keadaan
geografis,
kependudukan, tingkat pendidikan dan lingkungan di Kota Tanjungpinang Tahun 2012. 2. Diketahuinya Visi, Misi, Kebijakan serta program-program Pembangunan Kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2012. 3. Diketahuinya pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2012. 4. Diketahuinya
situasi
sumber
daya
kesehatan
di
Kota
Tanjungpinang Tahun 2012. 5. Diketahuinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan
di
Kota
Tanjungpinang Tahun 2012. 6. Terdokumentasikannya data dan informasi derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2012.
1.3 Sistematika Penulisan Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ini mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Adapun susunan penulisannya adalah sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
5
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 dan sistematika dari penyajiaannya.
BAB II : GAMBARAN UMUM Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Tanjungpinang Tahun 2012. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga membahas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Tanjungpinang Tahun 2012.
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
6
BAB VI : KESIMPULAN Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, pada bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kota Tanjungpinang Tahun 2012 dan 79 tabel data yang merupakan gabungan tabel indikator Kota Tanjungpinang sehat dan indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
7
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Geografis Secara geografis Kota Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan, dengan posisi koordinat berada pada 0051’ sampai dengan 0059’ Lintang Utara dan 104023’ sampai dengan 104034’ Bujur Timur, dan berada pada elevasi ± 70 m di atas permukaan air laut (mean sea level). Adapun batas-batas wilayah Kota Tanjungpinang sebagai berikut: Sebelah Utara
: berbatasan dengan Teluk Bintan Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.
Sebelah Selatan
: berbatasan
dengan
Mantang Baru
Selat
Karas
Desa
Kecamatan Bintan Timur,
Kabupaten Bintan. Sebelah Barat
: berbatasan dengan Selat Karas, Kecamatan Galang Kota Batam dan Desa Pangkil Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.
Sebelah Timur
: berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
8
Gambar 2.1 Peta Kota Tanjungpinang Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 18 (delapan belas) kelurahan diantaranya: 1. Kecamatan Tanjungpinang Barat yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu : Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kelurahan Kemboja, Kelurahan Kampung Baru, dan Kelurahan Bukit Cermin 2. Kecamatan Tanjungpinang Timur yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Melayu Kota Piring, Kelurahan Kampung Bulang, Kelurahan Air Raja, Kelurahan Batu IX, dan Kelurahan Pinang Kencana 3. Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Senggarang, dan Kelurahan Penyengat
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
9
4. Kecamatan Bukit Bestari yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kelurahan Dompak, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kelurahan Sei Jang, dan Kelurahan Tanjung Unggat.
2.2 Kependudukan Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2012 mengalami penurunan
dibandingkan
dengan
jumlah
penduduk
pada
tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan pada pertengahan April 2012 sampai dengan pertengahan Mei 2012, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang melakukan pengelolaan data sebagai persiapan penyajian data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk pelaksanaan Pemilihan Walikota Tanjungpinang. Dalam pengelolaan data tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang melakukan penghapusan terhadap data ganda, penduduk yang sudah tidak berdomisili lagi di Tanjungpinang dan penduduk yang sudah meninggal belum dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Jadi penurunan jumlah penduduk Kota Tanjungpinang tidak berarti bahwa tidak ada pertumbuhan penduduk di Kota Tanjungpinang.
Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2012 adalah 229.396 jiwa, yang terdiri dari 116.728 jiwa penduduk laki-laki, dan 112.668 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 66.010 rumah tangga, dengan anggota KK ratarata 4 orang. Sedangkan kepadatan penduduk Kota Tanjungpinang adalah 957 jiwa/km2.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
10
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012 LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2012
Sebaran penduduk di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 59.546 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Barat, 23.490 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Kota, 62.970 jiwa penduduk Kecamatan Bukit Bestari, dan 83.390 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Timur. Prediksi kelompok sasaran utama penduduk pada tahun 2012 adalah; 6.652 ibu hamil, 6.354 ibu bersalin, 6.053 ibu menyusui, 6.053 bayi, 21.288 anak balita usia 1-4 th, dan 27.341 balita.
2.3 Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di atas usia 10 tahun di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 2,01% tidak / belum pernah sekolah; 11.01% belum/tidak tamat SD; 25.61% berpendidikan SD/MI; 17.06%
berpendidikan
SMP/MTs;
35.35%
berpendidikan
SMA/SMK/MA; 3,37% berpendidikan Akademi/Diploma; dan 5.59% Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
11
berpendidikan
DIV/S1/S2/S3.
Prasarana
pendidikan
di
Kota
Tanjungpinang, terdiri dari; 69 buah SD/MI, 27 SLTP/MTS, 26 SLTA/MA/SMK.
2.4 Sosial – Ekonomi Tiga
sektor
unggulan
Pembangunan
ekonomi
Kota
Tanjungpinang yaitu perdagangan, industri dan transportasi. Ketiga sektor tersebut diharapkan akan mampu dan dapat merangsang perkembangan serta pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 laju pertumbuhan ekonomi berada pada level 7,07 persen. Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 sedikit mengalami perlambatan yaitu sebesar 6,97 persen. Namun di tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang kembali mengalami peningkatan yaitu berada pada level 7,08 persen. Sedangkan pada tahun 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang sebesar 7,06 persen. Dimana laju pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, dimana angka pertumbuhan ekonomi nasional
berada
pada
6,5
persen
(Profil
Perkembangan
Kependudukan Kota Tanjungpinang Tahun 2012).
2.5 Lingkungan Kota Tanjungpinang berbatasan dengan Kota Batam, negara tetangga Singapura dan Malaysia. Dan merupakan kawasan Segitiga Pengembangan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau). Geografis Kota Tanjungpinang merupakan kawasan pesisir, berbukit-bukit dengan batuan bouksit, beberapa kawasan pantainya masih terdapat rawa dan hutan bakau.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
12
Saat ini Kota Tanjungpinang dijadikan sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau dan masih ada sebagian dinas-dinas Kabupaten
Bintan
yang
menempati
kantor
di
wilayah
Kota
Tanjungpinang. Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan baik Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang juga memiliki tiga buah Rumah Sakit (RSUD Kota Tanjungpinang, RSAL, dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau) yang juga sebagai pusat rujukan dari beberapa Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
13
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga
dipengaruhi
faktor
ekonomi,
pendidikan,
lingkungan
sosial,
keturunan, dan faktor lainnya. Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kota Tanjungpinang dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Pada bab ini situasi derajat kesehatan Kota Tanjungpinang digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu(AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit. 3.1 Mortalitas Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat (Budi Utomo, 1985). Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita sebagian besar disebabkan oleh BBLR dan Asfiksia. Faktor gizi buruk juga Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
14
menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan kematian. Faktor sosial ekonomi seperti
pengetahuan
tentang
kesehatan,
gizi
dan
kesehatan
lingkungan, kepercayaan dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat. Angka kematian dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam
penilaian
menggambarkan
keberhasilan perkembangan
pelayanan derajat
kesehatan
kesehatan
serta
masyarakat.
Berikut yang akan dijabarkan meliputi Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu Maternal.
3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, dari sisi penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan. Umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan luar. Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat karena bayi yang baru lahir sangat sensitif dengan keadaan lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi dan sangat erat kaitannya dengan keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Angka kematian bayi selain berguna untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
15
program di bidang kesehatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai alat ukur situasi demografi dan sebagai masukan dalam melakukan perhitungan proyeksi penduduk. Juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perencanaan program. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) untuk menurunkan Angka Kematian Bayi sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguhsungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Pada tahun 2012, jumlah kelahiran di Kota Tanjungpinang sebanyak 5.885 kelahiran. Dari kelahiran tersebut terjadi kelahiran mati sebanyak 30 kasus. Sedangkan dari yang lahir hidup dilaporkan bahwa sebanyak 40 bayi meninggal. Jika dikonversikan secara langsung dengan perhitungan angka kematian bayi di Kota Tanjungpinang tahun 2012 sebesar 6,83 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2011 dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi secara angka absolut mengalami penurunan yaitu dari 45 bayi pada tahun 2011 menjadi 40 bayi pada tahun 2012, tetapi secara persentase mengalami peningkatan yaitu 6,82 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2011 menjadi 6,83 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Penyebab utama kematian bayi di Kota Tanjungpinang yaitu BBLR dan Aspiksia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
16
Per 1.000 pddk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Grafik : 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2012 8
2008
2009
6.82
6.14
5.6
2010
2011
6.83
2012
TAHUN
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0 - 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penyuluhan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah 5 tahun. Kejadian kematian anak balita di Kota Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya penurunan yaitu 5 kematian pada tahun 2011 menjadi 3 kematian pada tahun 2012, namun secara persentase juga terjadi penurunan yang signifikan dimana pada tahun 2011 angka kematian anak balita sebesar 0,76 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 0,51 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012.
Sedangkan
untuk
kejadian
kematian
balita
di
Kota
Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya penurunan yaitu 50 kematian pada tahun 2011 menjadi 43 kematian pada tahun 2012 dan secara persentase juga mengalami penurunan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
17
Per 1.000 pddk
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Grafik : 3.2 Angka Kematian Anak Balita (AKBA) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2012 9.07
6.17
2008
2009
7.58
6.8
2010
2011
7.34
2012
Pada tahun 2011 angka kematian balita sebesar 7.58 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 7.34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Jika dibandingkan dengan SDKI 2007 dimana secara nasional angka kematian balita sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup, maka kondisi Angka Kematian Balita di Kota Tanjungpinang sudah jauh dibawah angka nasional. Kondisi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan lebih baik lagi mengingat masa balita merupakan masa pertumbuhan emas (golden age growth) karena pada masa ini pertumbuhan dan pembentukan organ-organ vital anak mengalami pertumbuhan yang pesat termasuk pertumbuhan otak. Jika kondisi kesehatan anak pada masa balita ini dapat terpelihara dengan baik maka kemungkinan besar generasi yang akan dihasilkan adalah generasi bangsa yang kuat secara fisik dan intelegensia.
3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) maternal adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
18
Kematian Ibu Maternal merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu daerah atau negara. Hal ini didasarkan bahwa kondisi kesehatan ibu pada waktu hamil akan menjadi faktor penentu keselamatan ibu pada proses persalinan dan masa nifas. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan ibu hamil antara lain tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu waktu melahirkan dan masa nifas. Penghitungan AKI sulit dilakukan karena untuk menghitung AKI dibutuhkan sampel yang besar. Angka Kematian Ibu sampai saat ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas seperti penelitian dan pencatatan. Dari beberapa hasil survey dan penelitian terlihat bahwa angka
kematian
ibu
maternal
secara
nasional
menunjukkan
penurunan dari waktu ke waktu. Menurut hasil SKRT tahun 1992 angka kematian ibu sebesar 425 per 100.000 kelahiran hidup, hasil Survei
Demografi
Kesehatan
Indonesia
(SDKI)
tahun
1994
menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada hasil SKRT 1995 angka kematian ibu maternal menurun menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI pada tahun 2002 - 2003 kejadian AKI menurun lagi menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
19
Grafik : 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2012 Per 1.000 pddk
140 120 100 80 60 40 20 0
116.09
121.29 85.4
82.68 52
2008
2009
2010
2011
2012
Pada tahun 2012 berdasarkan data yang diperoleh diketahui jumlah kematian ibu maternal di Kota Tanjungpinang sebanyak 5 orang dari 5.855 kelahiran hidup. Angka ini jika dikonversikan langsung dengan rumus perhitungan AKI maka diperoleh angka 85,40 per 100.000 kelahiran hidup. Secara absolut terjadi penurunan jumlah kasus dari tahun 2011 ke tahun 2012, dan setelah dikonversi dapat dilihat bahwa terjadi penurunan yang signifikan yaitu 121,29 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2011 menjadi 85,40 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Jika ditilik kondisi AKI di Kota Tanjungpinang sudah sangat menggembirakan karena sudah jauh berada dibawah angka nasional. Namun hal ini tetap perlu diwaspadai karena data ini hanya merupakan data kematian yang dilaporkan. Keadaan pencatatan registrasi vital yang belum berjalan dengan baik, memungkinkan adanya kematian ibu maternal yang tidak terlaporkan khususnya ibu-ibu yang meninggal tidak disarana pelayanan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
20
3.1.4 Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai status derajat kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Gambaran AHH di Tanjungpinang selama tahun 2006 – 2011 menunjukkan peningkatan. Data BPS, menunjukkan bahwa AHH di Tanjungpinang pada tahun 2006 sebesar 68,5 tahun , 2007 sebesar 68,5 tahun , 2008 sebesar 69,51 tahun, tahun 2009 sebesar 69,56 tahun dan tahun 2010 sebesar 69,62 tahun. Tahun 2011, AHH Kota Tanjungpinang kembali naik menjadi 69,67 tahun.
3.2 MORBIDITAS Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga
berperan
dalam
penilaian
terhadap
derajat
kesehatan
masyarakat. 3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Puskesmas tahun 2012 menunjukkan bahwa kasus terbanyak merupakan penyakit ISPA dengan jumlah kasus 30.527. Rincian mengenai 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
21
Tabel 3.1 POLA 10 BESAR PENYAKIT TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SE-TANJUNGPINANG TAHUN 2012
Pny. Kulit Infeksi Alergi, 1245 pernapasan bgn bawah, 384 Infeksi Gastroenteritis, kulit, 2829 2644 Ginggivitis, 2129
Inf. Pulpa dan jrg apikal, 3648
Rheumatik, 220
Gastritis, 3861 ISPA, 27345 Hipertensi, 8718
Dari tabel diatas, terlihat bahwa penyakit tertinggi yaitu ISPA diikuti oleh hipertensi, gastritis, penyakit pulpa dan jaringan periapikal, penyakit kulit infeksi, diare, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat, , tonsillitis, serta penyakit kulit alergi.
3.2.2. Status Gizi Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
22
positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau diare atau penyakit infeksi lainnya (akut). Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya: mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan puskesmas, didapatkan jumlah balita yang ditimbang selama tahun 2012 sebanyak 12.899 balita (47,18%) dari seluruh balita yang ada. Dari balita yang ditimbang, ditemukan 337 balita (2,61%) dengan status gizi lebih, 12.431 balita (96,37%) status gizi baik, 98 balita (0.76%) status gizi kurang, dan 33 balita (0.26%) status gizi buruk. Selain status gizi balita disini juga kami uraikan tentang status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat kita ketahui dari kegiatan pemantauan pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar Hb. Pengukuran
LILA
dimaksudkan
untuk
mengetahui
apakah
seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi. Anemia adalah suatu kondisi dengan kadar Hb berada di bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia Gizi Besi merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi selama kehamilan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
23
Anemia gizi besi merupakan suatu kondisi ibu dengan kadar haemoglobin yang rendah. Anemia gizi besi (AGB) pada ibu hamil dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Hal ini dapat dicegah melalui pemberian tablet penambah darah (Fe) kepada ibu hamil. Selama kehamilan dianjurkan seorang ibu mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 butir. Kekurangan zat besi
dapat
menimbulkan
gangguan
atau
hambatan
pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta kematian perinatal
secara
bermakna
lebih
tinggi
dan
kemungkinan
melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar. Cakupan pemberian tablet besi (Fe) kepada ibu hamil selama tahun 2012 tercatat dari 6.652 ibu hamil sebanyak 95,22% mendapat
Fe1
dan
91,87%
mendapat
Fe3.
Persentase
menunjukkan adanya peningkatan ibu hamil mendapat Fe1 dan Fe3 dibandingkan dengan tahun 2011 (93,89% untuk Fe1 dan 89,52% untuk Fe3). Masih kurangnya cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe bila dibandingkan dengan target nasional (100%)
kemungkinan
karena
kurangnya
kesadaran
dan
pengetahuan ibu hamil akan bahaya yang diakibatkan jika ibu hamil menderita anemia. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 30. 3.3.3. Penyakit Menular 3.3.3.1. Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadikan komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah
manusia
ditularkan
oleh
nyamuk
malaria
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
24
(Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki – laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak – anak dan dewasa. Sekitar 80% dari kabupaten/kota di Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45% penduduknya berdomisili di desa endemis. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa – desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu : i. Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk. ii. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1-5 per 1.000 penduduk iii. Endemis Rendah bila API 0-1 per 1.000 penduduk iv. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0. Secara nasional kasus malaria selama tahun 2005 – 2010 cenderung menurun dimana pada tahun 2005 sebesar 4,10 per 1.000 penduduk menjadi 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. Penurunan angka ini cukup bermakna karena diikuti dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan darah atau konfirmasi laboratorium. Pada tahun 2011, telah dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebanyak 1.416 preparat (91,18%) dari 1.553 penderita klinis yang ditemukan. Tingginya cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut merupakan
pelaksanaan
kebijakan
nasional
pengendalian
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
25
malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus malaria klinis harus dikonfirmasi laboratorium. Sejak tahun 2010, Ditjen PP dan PL telah menggunakan indikator API di seluruh provinsi di Indonesia. Pencapaian angka API 2012 di Kota Tanjungpinang masih diatas standar nasional yaitu 0,44 per 1.000 penduduk (standar nasional = 0. karena Kota
Tanjungpinang
bukan
merupakan
wilayah
endemis
malaria). Informasi lebih rinci menurut puskesmas tentang malaria terdapat pada Lampiran table 24. 3.3.3.2 TB Paru Tuberkulasis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet penderita
yang
telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan starategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci : 1) Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak mikrokopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung
pengobatan; 4) Jaminan
ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem pencatatan
dan
pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan. Pengembangan strategi DOTS sampai dengan tahun 2010 telah dilaksanakan di seluruh provinsi (33 provinsi) pada 497 kabupaten/kota yang ada. Pada sarana fasilitas kesehatan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
26
secara kuantitatif strategi DOTS telah dilaksanakan di seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Tanjungpinang. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah
tersebut.
Dinas
Kesehatan
Kota
Tanjungpinang
menetapkan target CDR minimal pada tahun 2012 sebesar 70%. Pencapaian CDR pada tahun 2012 sebesar 50.14%. Angka ini masih dibawah target minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70%. Pada tingkat puskesmas, CDR tertinggi di Puskesmas Mekar Baru dan yang terendah di Puskesmas Kampung Bugis. Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Pada Tahun
2012,
persentase
sembuh
sebesar
85,25%
dan
persentase pengobatan lengkap sebesar 4,15%. Succes Rate mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Untuk tahun 2011, Succes Rate untuk Kota Tanjungpinang sebesar 89,40%. Dari hasil tersebut Success Rate (SR) Kota Tanjungpinang sudah memenuhi target yang diharapkan yaitu 85
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
27
3.3.3.3. HIV & AIDS HIV
&
AIDS
merupakan
penyakit
menular
yang
disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis melalui Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), penggunaan alat suntik secara bergantian, transfusi darah dan perinatal. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, dan Testing (VCT); sero survey; dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Pada tahun 2012, terdapat 2.551 orang yang menjalani tes, sebanyak 166 orang dinyatakan HIV positif dan 58 diantaranya AIDS. Selama tahun 2012, penderita HIV/AIDS yang meninggal sebanyak 36 orang. Penyebaran HIV/AIDS di Kota Tanjungpinang telah menyerang kelompok resiko rendah yang mana terbukti dengan sero survey terhadap 818 ibu hamil, 4 diantaranya positif HIV/AIDS (0,5%) dan 6 orang sifilis positif (0,7%). Informasi lebih rinci tentang HIV/AIDS dapat dilihat pada lampiran table 14. 3.3.3.4. Pneumonia Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan olah bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak – anak usia kurang dari 2 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
28
tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Penemuan Pneumonia pada balita pada tahun 2012 sebanyak 94 kasus (3,44%) dari target yang telah ditetapkan. Data cakupan perpuskesmas tertinggi adalah Puskesmas Batu 10 sebanyak 37 kasus secara rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 13. 3.3.3.5. Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang
buruk
menyebabkan
kusta
menjadi
progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan melalui beberapa gejala dan keluhan, seperti : a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa. b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan / kelumpuhan otot. c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif). Pada tahun 2012, dilaporkan terdapat kasus baru tipe Multi Basiler (MB) sebanyak 5 kasus dan dengan Newly Case Detection Rate (NCDR) sebesar 2.62 per 100.000 penduduk. Informasi menurut puskesmas terkait penyakit kusta terdapat pada lampiran table 17,18, 19, dan 20.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
29
3.3.4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 3.3.4.1
Tetanus Neonatorum Tetanus
Neonatrum
(TN)
disebabkan
oleh
basil
Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah. Pada tahun 2012 di Kota Tanjungpinang tidak ditemukan kasus TN.
3.3.4.2. Campak Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak – anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus campak. 3.3.4.3. Difteri Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriace yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus Difteri di Kota Tanjungpinang. 3.3.4.4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layu Akut) Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang
sistem
syaraf
hingga
penderita
mengalami
kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0 – 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
30
lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator anak usia < 15 tahun. Non Polio AFP Rate pada tahun 2012 sebesar 3,27 per 100.000 anak < 15 tahun. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terdapat pada Lampiran tabel 9. 3.3.5. Penyakit Potensial KLB / Wabah Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / Wabah yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Chikungunya. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi. 3.3.5.1. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Jumlah kasus DBD pada tahun 2012 sebanyak 331 kasus dan 1 kematian akibat kasus DBD. Dengan demikian, IR DBD pada tahun 2012 adalah 144,29 per 100.000 penduduk dan CFR sebesar 0,30%. IR DBD mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 sebesar 82 per 100.000 penduduk. Demikian juga dengan CFR yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 0%. Hal ini disebabkan karena kurangnya partisipasi penyakit
masyarakat DBD
dalam
terutama
membantu
dalam
pemberantasan
menjaga
kebersihan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
31
lingkungannya. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terkait dengan penyakit DBD dapat dilihat pada Lampiran tabel 23. 3.3.5.2. Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
Grafik : 3.4 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2012
2008
2009
2010
2011
2012
Pada tahun 2012 jumlah perkiraan kasus Diare di Kota Tanjungpinang sebanyak 9.428 kasus, dan jumlah ditemukan dan ditangani sebanyak 2.040 kasus (21,64%).
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
32
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
serta
mencegah
untuk dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pencegahan kesehatan, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan upaya yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, khususnya untuk tahun 2012.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
33
4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat
diatasi.
Berbagai
pelayanan
kesehatan
dasar
yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut ini.
4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah
maupun
fasilitas
pelayanan
kesehatan
swasta.
Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja. Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara – negara ASEAN lainnya, AKI, AKB, dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup. Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
34
Angka Kematian Ibu diperlukan upaya – upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas. Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000. 4.1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan ditetapkan
sesuai
dalam
standar
Standar
pelayanan
Pelayanan
antenatal
Kebidanan
yang (SPK).
Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompoten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter dan perawat. Pelayanan
antenatal yamg
sesuai
standar meliputi
timbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Pelayanan antenal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
35
pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan (untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. Hasil pencapaian cakupan K1 tahun 2012 sebesar 97,38% dan K4 sebesar 91,87%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi kenaikan capaian yang tidak terlalu signifikan terhadap K1 (96,54%) begitu juga dengan K4 (90,81%). 4.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan (Pn) Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where dan why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS).
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
36
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Pada tahun 2012 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Tanjungpinang telah mencapai 92,21%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan (105,12%). Rincian capaian target perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 28. 4.1.1.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan kesehatanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu melahirkan mulai 6 jam sampai 42 hari paska persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan minimal 3 kali dengan distribusi waktu: 1) Kunjungan Nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) Kunjungan Nifas ke dua (KF2) dilakukan dalam waktu hari ke – 4 sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan; dan 3) Kunjungan Nifas ketiga (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke – 29 sampai dengan hari ke – 42 setelah persalinan. Pelayanan kunjungan nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung fasilitas kesehatan (termasuk bidan di desa / polindes / poskesdes) dan kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekskusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali dan 6) pelayanan KB pasca persalinan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
37
Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2012 adalah 96,86%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi penurunan yang sangat signifikan dimana capaian ibu nifas sebesar 110,51%. Rincian lebih detail tentang cakupan perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 28. Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu nifas adalah pemberian vitamin A. Tahun 2012, ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak 5.048 orang (83,40%). Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi penurunan (95,50%). 4.1.1.4. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) dengan atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju) dan infeksi nifas. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2012 di Kota Tanjungpinang sebesar 86,14%. Target SPM kesehatan untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2015 adalah 80%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011
terjadi
peningkatan yang sangat signifikan, dimana capaian tahun 2011 sebesar 84,50%. Rincian perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 31. Neonatus risti / komplikasi meliputi asfikasia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti / komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti / komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
38
kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Pada
tahun
2012
cakupan
penanganan
neonatal
komplikasi yang dilaporkan sebesar 68,89%. Sementara target standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk indikator tersebut yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80%. Artinya,
pada
tahun 2012
cakupan
penanganan
neonatal
komplikasi tidak mencapai target. Rincian cakupan penanganan komplikasi neonatal per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 31. 4.1.1.5. Kunjungan Neonatal Neonatus atau bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, sebagian besar (78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0 – 6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkan perubahan kebijakan dalam pelaksanakan kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari dan umur 8 – 28 hari. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
39
Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif, injeksi Vit. K1, Imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA. Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) berdasarkan laporan rutin tahun 2012 yaitu sebesar 100%.
Sedangkan cakupan KN
Lengkap sebesar 99,52%. Rincian capaian KN1 dan KN Lengkap per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 36. 4.1.1.6 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunasasi dasar (BCG, DPT HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, dan
penyuluhan
perawatan
kesehatan
bayi.
Indikator
ini
merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.
Pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 89,86%, bila dibandingkan dengan tahun 2011 maka terjadi penurunan yaitu sebesar 2,61 %, dimana cakupan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
40
kunjungan bayi tahun 2011 sebesar 92,27%. Rincian cakupan kunjungan bayi perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 37. 4.1.1.7. Pelayanan Kesehatan pada Balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12-59 tahun sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun (Bulan Februari dan Agustus). Pemantauan penimbangan
Berat
pertumbuhan Badan,
dilakukan
pengukuran
Tinggi
melalui Badan
di
posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktik Swasta serta
sarana
/
fasilitas
kesehatan
lainnya.
Pemantauan
perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan. Pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) sebesar 48,94%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) tahun 2011 sebesar 25,52%. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 43. Indikator lain yang cukup sensitif dalam memotret upaya pelayanan kesehatan pada balita adalah cakupan D/S yaitu cakupan balita yang ditimbang terhadap jumlah seluruh balita. Balita
yang
ditimbang
diasumsikan
sudah
mendapatkan
pelayanan-pelayanan kesehatan sesuai standar. Cakupan balita ditimbang tahun 2012 adalah 47,18%, bila dibandingkan dengan tahun 2011 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana cakupan balita ditimbang tahun 2011 sebesar 25,25%. Rincian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
41
cakupan balita yang ditimbang perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 44. 4.1.1.8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan sederajat Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi / penurunan ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan kesehatan terhadap murid SD / MI kelas I dimana sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang melaksanakan penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI kelas I tahun 2012 sebesar 93,88%. Dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi peningkatan, dimana cakupan penjaringan siswa kelas I SD/MI tahun 2011 sebesar 91,47%. Rincian cakupan per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 46. 4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita / pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat / metode KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat / metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
42
jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Persentase peserta KB Aktif tahun 2012 sebesar 58,76%. Target SPM bidang kesehatan untuk peserta KB Aktif pada tahun 2012 adalah 70%, dengan demikian target tersebut belum dapat tercapai. Proporsi peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan tahun 2012 adalah sebagai berikut : kontrasepsi suntikan (53,51%), Pil KB (32,50%), Kondom (3,14%), Implan (5,92%), IUD (3,77%),
MOW (Metode Operasi Wanita) sebesar
1,10% dan MOP (Metode Operasi Pria) yang paling rendah proporsi penggunaannya yaitu hanya sebesar 0,07%. Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang digunakan oleh peserta laki – laki adalah MOP dan kondom (dengan mengsumsikan bahwa kondom sebagian besar digunakan oleh laki – laki). Sedang metode kontrasepsi yang digunakan perempuan adalah suntik, pil, IUD, implan, dan MOW. Dengan demikian sebagian besar peserta KB aktif adalah perempuan yaitu sebesar 93,68% dan 6,32% lainnya adalah laki-laki. Terdapatnya kesenjangan yang tinggi antara laki -laki dan perempuan dalam partisipasi terhadap penggunaan metode/alat KB. Untuk itu perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki – laki terhadap penggunaan metode/alat KB. Rincian proporsi peserta KB Aktif, KB Baru dan jumlah peserta KB aktif dan KB baru per kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 33, 34 dan 35. 4.1.3. Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak – anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru – paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
43
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal. 4.1.3.1. Imunisasi Dasar pada Bayi Program imunisasi dasar lengkap (LIL / Lima Imunisasi dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak. Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Diseluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9 -11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya. Pada tahun 2012, Kota Tanjungpinang telah mencapai cakupan imunisasi campak sebesar 89,86%. Dengan demikian Kota Tanjungpinang belum mampu mencapai target imunisasi Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
44
campak yang telah ditetapkan oleh WHO. Data mengenai cakupan imunisasi dasar pada bayi menurut puskesmas tahun 2012 terdapat pada Lampiran table 39. Pencapaian Universal Child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa / kelurahan dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) menetapkan target 100% desa / kelurahan UCI pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten / kota. Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Anak – anak inilah yang disebut dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT-HB1 adalah jenis imunisasi yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya, imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan pada bayi. Diasumsikan bayi yang mendapatkan imunisasi campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk itu maka drop out rate imunisasi bayi dihitung berdasarkan persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap cakupan imunisasi DPT-HB1. Drop out rate cakupan imunisasi DPT-HB1-Campak tahun 2012 adalah 3,82%. 4.1.3.2. Imunisasi pada Ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
45
Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah – daerah terpencil berada dalam kondisi yang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi
rutin
TT
yang
tinggi
dan
merata;
dan
3)
penyelenggaraan surveilans. Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragam dan cakupan iminisasi TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4. Pada tahun 2012, cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ sebesar 127,93%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ pada tahun 2011 sebesar 118,87%. Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan adalah sosialisasi ke seluruh petugas lapangan agar mengacu pada kriteria Ante Natal Care (ANC) berkualitas, yang salah satunya dengan imunisasi TT dan semua sistem pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil memakai sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
46
4.1.4. Ketersediaan Obat Program
peningkatan
ketersediaan
obat
dan
vaksin
dilaksanakan sebagaimana amanat yang tertuang dalam Instruksi Presiden
(Inpres)
Pembangunan kebutuhan
Nomor
yang
dasar
3
tahun
Berkeadilan.
dalam
2010
Obat
meningkatkan
tentang
adalah
Program
salah
derajat
satu
kesehatan
masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan. Dalam rangka mendukung program tersebut dilakukan pengadaan buffer stock obat untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan pembekalan kesehatan sampai ke masyarakat. Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat (RKO) buffer stok diperlukan data kebutuhan dari masing – masing puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat kecukupan obat harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan kebutuhan obat selama 1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk pemenuhan kebutuhan selama waktu
tunggu
proses pengadaan obat di tahun
anggaran
selanjutnya. Daftar obat yang disertakan dalam perhitungan tersebut terdiri dari 34 jenis obat. Pada lampiran tabel 69 dapat dilihat tingkat ketersediaannya obat di Kota Tanjungpinang. 4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang diuraikan pada bab ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dikelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain – lain.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
47
4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate / BOR), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay / LOS), rata – rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata – rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI), persentase pasien keluarga yang meninggal (Gross Death Rate / GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate / NDR). Berdasarkan data dari rumah sakit, tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di RSUD Tanjungpinang, RSAL Dr. Midiyato S. Tanjungpinang dan RSU Provinsi Kepulaun Riau pada tahun 2012 belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60-85%. BOR di ketiga rumah sakit tersebut untuk tahun 2012 adalah sebesar 43,26%. LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. LOS di RSUD, RSAL Dr. Midiyato S dan RSU Provinsi Kepulauan Riau untuk tahun 2012 adalah sebesar 3,67 hari. Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah turn over interval (TOI). TOI saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun 2012 TOI di rumah sakit sebesar 4,82 hari.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
48
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2012 angka GDR di Kota Tanjungpinang sebesar 42,03 kematian per 1.000 pasien keluar rumah sakit. NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang telibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah <25 per 1.000 pasien keluar. NDR tahun 2012 sebesar 17,73 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR telah mencapai angka ideal yaitu <25 per 1.000 pasien keluar. 4.2.2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurun angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran di samping terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan enam tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
49
Pelaksanan
program
Jamkesmas
2012
merupakan
kelanjutan pelaksanaan tahun 2011 dengan penyempurnaan dan peningkatan terhadap aspek kepesertaan, pelayanan kesehatan, penataan dan organisasi manajemen. Penyelenggarannya diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2581/Menkes/Per/XII/2011. Kepesertaan Jamkesmas sejak tahun 2008 sampai 2012 tetap, yaitu berjumlah 25.988 jiwa masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak mampu. Pada tahun 2012, terdapat 14.418 kunjungan peserta Jamkesmas dan Jamkesda ke pelayanan kesehatan rawat jalan, meliputi 11.893 kunjungan rawat jalan tingkat pertama dan 2.525
kunjungan
rawat
jalan
tingkat
lanjut.
Sedangkan
pemanfaatan rawat inap pada peserta Jamkesmas dan Jamkesda pada tahun 2012 sebesar 1.350 kunjungan meliputi 253 kunjungan rawat inap tingkat pertama dan 1.097 kunjungan rawat inap tingkat lanjut.
4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 4.3.1. Pengendalian Penyakit Polio Pada tahun 1988, sidang ke-14 WHA (World Health Assembly) telah menetapkan program eradikasi polio secara global (global
polio
eradication
initiative)
yang
ditujukan
untuk
mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000. Kesepakatan ini diperkuat oleh sidang World Summit for Children pada tahun 1989, dimana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut. Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadi penyakit polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
50
Pengertian eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah: 1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada manusia. 2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan. 3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90% dan mudah dalam pemberian. 4. Layak dilaksanakan secara operasional. Di Indonesia, selama 10 tahun terakhir tidak ditemukan kasus AFP yang disebabkan virus polio liar. Surveilans AFP di Indonesia dilaksanakan sejak pertengahan tahun 1995. Pencapaian kinerja sampai tahun 2002 berfluktuasi, namun sejak adanya tenaga khusus (surveillance officer) ditingkat provinsi, pencapaian kinerja menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga di tindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus – kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada penduduk < 15 tahun tahun 2012, ditemukan 2 kasus AFP Non Polio yang ditemukan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
51
Target untuk non Polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Sedangkan untuk standar spesimen adekuat adalah > 80%, artinya minimal 80% spesimen tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu diambil < 14 hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0-8”C sampai di laboratorium. 4.3.2. Pengendalian TB – Paru Tujuan utama pengendalian TB Paru pada Milllenium Development Goals (MDG’s) adalah : 1) menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA (+) terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawasan Menelan Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai succes rate. DOTS adalah strategi penyembuhan TB Paru jangka pendek
dengan
pengawasan
secara
langsung.
Dengan
menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru. Karena menghasilkan angka kesembuhan yang tinggi yaitu mencapai 95%. 4.3.2.1. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Suspek yang diperiksa Upaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat dari
meningkatnya
jumlah
penderita
yang
ditemukan
dan
disembuhkan setiap tahun. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
52
Menurut standar, persentase BTA (+) diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang ditoleransi antara 5-15%. Bila angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan kriteria pada penjaringan suspek terlalu longgar. Banyak orang yang tidak memenuhi kriteria suspek atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan disebabkan kriteria yang digunakan penjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu). Dengan demikian, sejak tahun 2006-2011 persentase BTA (+) terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir. Berarti, kriteria yang digunakan dalam penjaringan suspek cukup baik dan petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA(+) sesuai standar dan kriteria. Pada tahun 2012 sebanyak 2.065 suspek TB Paru diperiksa dan yang BTA (+) sebanyak 184 penderita. 4.3.2.2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) (Case Detection Rate / CDR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate / SR) Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) memperlihatkan penemuan TB Paru BTA (+) terhadap jumlah perkiraan TB Paru. Standar CDR TB Paru sebesar 70% sedangkan persentase capaian CDR Kota Tanjungpinang untuk tahun 2012 adalah sebesar 50,14%. Ini berarti Kota Tanjungpinang untuk CDR TB Paru belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu sebesar 70%. Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate) tahun 2012 sebesar 89,40% telah mencapai target keberhasilan pengobatan yang distandarkan oleh WHO yaitu minimal 85%. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
53
Angka keberhasilan pengobatan penderita pada tahun 2012 (penderita yang diobati tahun 2010) menurut puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 12. 4.3.3. Pengendalian Penyakit ISPA ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. Hal ini dapat dilihat melalui hasil survei mortalitas subdit ISPA pada tahun 2005 di 10 provinsi, diketahui bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 22,30% dari seluruh kematian bayi. Survei yang sama juga menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak balita yaitu 23,60%. Studi mortalitas pada Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak balita sebesar 15,5%. Program Pengendalian Penyakit ISPA mengelompokkan penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu Pneumonia dan bukan Pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit Batuk Pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan
terapi
antibiotik.
Faringitis
oleh
kuman
Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
54
Cakupan penemuan penderita pneumonia pada tahun 2012 sebesar 3,44%. Hal ini disebabkan oleh pengendalian pneumonia balita masih berbasis Puskesmas. Data kasus pneumonia belum mencakup RS pemerintah dan swasta, klinik, praktek, dan sarana kesehatan lain. 4.3.4. Penanggulangan penyakit HIV / AIDS dan PMS Upaya
pelayanan
kesehatan
dalam
rangka
penanggulangan penyakit HIV / AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV / AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau melalui penelitian pada kelompok
berisiko
rendah
seperti
ibu
rumah
tangga
dan
sebagainya. Hasil pelaksanaan sero survey terhadap ibu hamil yang dilakukan terhadap 818 ibu hamil, ditemukan 4 orang HIV (+) (0,5%). Dalam perjalanan penyakit HIV dikenal istilah “window period” (periode jendela) yaitu 12 minggu sejak virus masuk dalam tubuh sampai terbentuk antibodi. Sering terjadi salah pengertian dimana dianggap “tidak terinfeksi virus HIV” (pemeriksaan saat ini tidak/belum mendeteksi adanya antibodi), padahal periode jendela ini sangat potensial dalam menularkan virus karena saat ini virus berkembang
biak
sangat
cepat.
Pada
kelompok
demikian,
dianjurkan memeriksa ulang 12 minggu kemudian.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
55
4.3.5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan
kematian
dalam
waktu
singkat.
Penyakit
ini
merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu: 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini dan pengobatan dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantauan jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Angka bebas jentik tahun 2012 yang dilaksanakan pemantauan di Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
56
Kota
Tanjungpinang
yang
dilakukan
oleh
Kader
Jumantik
menunjukkan angka sebesar 83,75% yang artinya ABJ Kota Tanjungpinang masih dibawah standar nasional sebesar 95%. 4.3.6. Pengendalian Penyakit Malaria Di Indonesia kejadian penyakit malaria dan terjadinya Kejadian Luar Biasa malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk menular malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3) Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau; 4) krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten, serta 6) Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu. Penggalakan pemberantasan malaria melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas kembali Malaria atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000. Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “Ayo Berantas Malaria”. Pengendalian malaria di Indonesia yanng tertuang dalam Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap sampai tahun 2030. Sasaran wilayah eliminasi dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
57
a. Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau Bali, dan Pulau Batam pada tahun 2010; b. Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015; c. Pulau Sumatera (Kecuali Provinsi NAD dan Provinsi Kepulauan Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi pada tahun 2020; dan d. Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi NTT dan Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2030. 4.3.6.1. Persentase Penderita Malaria yang Diobati Persentase penderita malaria yang diobati merupakan persentase penderita malaria yang diobati sesuai pengobatan standar dalam kurun waktu 1 tahun dibandingkan dengan tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana pelayanan kesehatan. Persentase penderita malaria yang diobati tahun 2012 sebesar 100%, berarti semua penderita tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati sesuai pengobatan standar. 4.3.6.2. Pencapaian
Pemeriksaan
Sediaan
Darah
(Konfirmasi
Laboratorium) Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium belum semua penderita klinis malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darahnya. Pemeriksaan sediaan darah pada tahun 2012 sebesar 97,69%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
58
4.3.7. Pengendalian Penyakit Kusta Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus penyakit kusta, digunakan angka proporsi cacat tingkat II (cacat akibat kerusakan syaraf dan cacat terlihat). Tingginya proporsi cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan dalam penemuan kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah. Pada tahun 2012 penderita baru cacat tingkat II sebanyak 5 kasus. 4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani
permasalahan
gizi
yang
dihadapi
masyarakat.
Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium. 4.4.1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi anemia ibu hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5% (Riskesdas, 2007). Namun demikian keadaan ini menunjukkan bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
59
Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (Fe1) selama tahun 2012 sebesar 95,22% dan Fe3 sebesar 91,87%. Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan antenatal care (ANC). Pada tahun 2012 cakupan kunjungan K-4 pada ibu hamil sebesar 91,87% sementara cakupan ibu hamil yang mendapat Fe-3 sebesar 91,87%. Padahal salah satu kriteria K-4 adalah ibu hamil tersebut mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan Fe-3. Hal ini menunjukan bahwa pencatatan dan pelaporan sudah bagus dikarena cakupan Fe-3 lebih besar atau sama dengan cakupan K4. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil menelan tablet Fe. Walaupun dari pelaporan dihasilkan
bahwa
cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe-3 cukup baik namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek yang diharapkan tidak akan tercapai sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dari janin. 4.4.2. Pemberian kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat. Bukti – bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan secara bermakna angka kematian anak akibat penyakit menular, mencegah kebutaan. Pentingnya pemberian vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup, kesehatan dan pertumbuhan anak. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Anak –anak yang mendapat cukup vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lainnya, maka Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
60
penyakit – penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 IU, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan pada bulan Februari atau bulan Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan diluar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A.
Persentase cakupan pemberian
vitamin A tahun 2012 pada bayi sebesar 77,25%, sedangkan anak balita sebesar 81,99% dan ibu nifas sebesar 83,40%. 4.4.3. Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundang-undangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan dan sarana / prasarana KIE ASI dan MPASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI dan MP-ASI.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
61
Persentase bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif tahun 2012 di Kota Tanjungpinang sebesar 16,34%. Berdasarkan jenis kelamin, bayi perempuan 0-6 bulan lebih sedikit yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 16,05% dibandingkan dengan bayi laki-laki 0-6 bulan yang sebesar 16,62%. Di sisi lain promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan. Masih banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya dan belum atau masih rendahnya melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) serta masih beredarnya susu formula di lingkungan RS. Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif, penyediaan fasilitas/ruangan pemberian ASI di tempat kerja, peningkatan pengetahuan
dan
keterampilan
ibu,
peningkatan
dukungan
keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula. Selain itu perlu juga penerapan 10 (sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya yang melakukan
kegiatan persalinan. Sepuluh langkah tersebut meliputi : 1) membuat kebijakan tentang menyusui; 2) melatih staf pelayanan kesehatan; 3) KIE kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui; 4) membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama persalinan; 5) membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah dari bayinya; 6) memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis; 7) menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam); 8) menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi; 9) tidak memberi
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
62
dot kepada bayi; dan 10) mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah keluar dari sarana pelayanan kesehatan. 4.4.4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S) Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan diharapkan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Berdasarkan laporan dari Puskesmas seKota Tanjungpinang tahun 2012 cakupan penimbangan balita di posyandu sebesar 47,18 %.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
63
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. SARANA, PRASARANA DAN TENAGA KESEHATAN Dalam menjalankan kegiatan program pokok maupun program pengembangan Dinas Kesehatan ditunjang oleh beberapa sarana, prasarana dan tenaga kesehatan sebagai berikut: 5.1.1. SARANA: a. Rumah Sakit
:
3 buah
b. Puskesmas
:
6 buah
c. Puskesmas Pembantu
: 12 buah
d. Pondok bersalin desa
:
e. Rumah Bersalin
: 10 buah
f. Balai Pengobatan
: 10 buah
g. Laboratorium
:
h. Optikal
: 12 buah
i.
Apotik
: 35 buah
j.
Toko Obat
: 47 buah
k. Poskeskel
5 buah
6 buah
:
4 buah
5 buah
5.1.2. PRASARANA
Puskesmas Keliling
:
Ambulance
: 13 buah
Kendaraan Roda Dua
: 49 buah.
Puskesmas Keliling Laut
:
1 buah
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
64
5.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA Secara umum tenaga medis di Kota Tanjungpinang sebanyak 138 orang, yang terdiri-dari; 49 orang dokter spesialis (spesialis : penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah umum, bedah tulang, syaraf, jiwa, anestesi, mata, THT,
dokter gigi spesialis,
jantung, kulit kelamin, dan radiologi), 69 orang dokter umum, 20 orang dokter gigi. Paramedis perawatan sebanyak; 812 orang, yang terdiri dari 581orang perawat, 16 orang perawat gigi dan 215 bidan. Paramedis non-perawatan sebanyak : 216 orang, yang terdiri dari S2 dan S1 kesehatan masyarakat 56 orang, D3 kesehatan masyarakat 2 orang, Tenaga Sanitasi 18 orang, Apoteker 19 orang, D3 Farmasi dan Asisten Apoteker 39 orang, Tenaga Gizi 32 orang, Analis Laboratorium 25 orang, Teknis Elektro Medis dan P. Rontgen 14 orang, Pranata Anastesi 4 orang dan Fisioterapis 7 orang Khusus Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung oleh 81 orang tenaga, yang terdiri dari; 3 Orang S2 kesehatan masyarakat, 3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 2 orang apoteker, 7 orang S1 kesehatan masyarakat, 14 orang bidan, 16 orang perawat, 4 orang analis kesehatan, 1 orang tenaga gizi, 4 orang sanitarian, 1 orang D3 K3,1 orang asisten apoteker, dan 24 orang tenaga umum.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
65
5.2.
KEUANGAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM
5.2.1. Belanja: Pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan, dibiayai dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang serta Pinjaman Luar Negeri dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pada Tahun Anggaran 2012, kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung dana sebesar Rp. 22.542.508.745,(Dua puluh dua miliyar lima ratus empat puluh dua juta lima ratus delapan ribu tujuh ratus empat puluh lima rupiah), yang terdiri dari : Dinas Kesehatan : 1)
Belanja Langsung
Rp. 15.460.026.139,-
2)
Belanja Tidak Langsung
Rp. 4.213.528.016,-
3)
Belanja Kegiatan APBN
Rp. 2.467.775.000,-
4)
Belanja Anggaran PHLN
Rp.
401.179.590,-
Perincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut : 1) Belanja Kegiatan Langsung bersumber APBD Kota sebesar Rp. 15.460.026.139,- terdiri dari : a)
Program Pelayanan Administrasi
Rp. 787.600.000,-
Perkantoran b)
Program Peningkatan Sarana dan
Rp. 171.000.000,-
Prasarana Aparatur c)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Rp.
21.760.000,-
d)
Program Peningkatan Kapasitas
Rp.
30.000.000,-
Sumber Daya Aparatur e)
Program Obat dan Pembekalan
Rp. 1.230.577.000,-
Kesehatan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
66
f)
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rp. 5.852.743.000,-
g)
Program Promosi Kesehatan dan
Rp. 1.336.142.190,-
Pemberdayaan Masyarakat h)
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Rp.
737.727.499,-
i)
Program Pengembangan Lingkungan
Rp.
155.687.000,-
Sehat j)
Program Pencegahan dan
Rp. 1.566.001.000,-
Penanggulangan Penyakit Menular k)
Program Pengadaan, Peningkatan dan
Rp. 2.100.500.000,-
Perbaikan Sarana-Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu l)
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rp.
447.915.600,-
Rp.
210.091.350,-
Rp.
113.650.500,-
Rp.
346.760.500,-
Rp.
351.870.500,-
Anak Balita m)
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
n)
Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
o)
Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
p)
Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
2) Belanja Proyek bersumber dari PLN/APBN sebesar Rp. 2.868.954.590,- terdiri dari : a) GF ATM (HIV-AIDS)
Rp. 340.870.590,-
b) GF ATM (TBC)
Rp.
c) Jaminan
Kesehatan
60.309.000,-
Masyarakat Rp. 352.397.000,-
(Jamkesmas) d) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Rp. 568.450.000,-
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
67
e) Bantuan Penanggulangan TKI
Rp.
47.685.000,-
f)
Rp.
55.450.000,-
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
g) Jaminan Persalinan (Jampersal)
Rp. 1.466.843.000,-
5.2.2. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan Total penerimaan retribusi pelayanan kesehatan tahun 2012 sebesar 474.737.500,- yang terdiri dari; 1) penerimaan retribusi Puskesmas
Tanjungpinang
sebesar
Rp.
91.006.000,-
2)
penerimaan retribusi Puskesmas Batu 10 sebesar Rp. 65.150.000,3) penerimaan retribusi Puskesmas Sei Jang sebesar Rp. 113.603.500,- 4) penerimaan retribusi Puskesmas Kampung Bugis sebesar Rp. 51.792.000,- 5) penerimaan retribusi Puskesmas Melayu Kota Piring sebesar Rp. 27.349.000,- 6) penerimaan retribusi Puskesmas Mekar Baru Rp. 16.672.000,- dan 7) penerimaan retribusi pelayanan kesehatan non-medik di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 109.165.000,-.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
68
BAB VI KESIMPULAN Secara umum, pencapaian program pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang pada tahun 2012 mengalami peningkatan, walaupun beberapa program/kegiatan ada penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Capaian program/kegiatan Kota Tanjungpinang merupakan kontribusi positif dan kerja keras dari 6 Puskesmas yang ada di Kota Tanjungpinang Indikator-indikator makro pencapaian program kesehatan telah/hampir mencapai target yang telah ditetapkan, secara nyata telah dibuktikan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 diseluruh Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang. Selain keberhasilan, masih terdapat hal-hal yang belum maksimal dalam pembangunan kesehatan seperti peran serta masyarakat dan peran sektor swasta yang masih rendah dalam pembangunan kesehatan, peran dan fungsi lintas sektor terkait dalam pembangunan kesehatan. Pada tahun 2010 sampai dengan 2015, seluruh capaian program/kegiatan difokuskan pada target dan capaian Milenium Development Goals (MDG’s). Oleh sebab itu seluruh jajaran dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, lintas sektor dan stakeholders terkait menyatukan gerak dan langkah dalam mencapai target MDGS’s.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 18 19 20
Angka Kesakitan AFP Rate (non polio) < 15 th Angka Insidens TB Paru Angka Prevalensi TB Paru
116728
112668
97,64
98,33
63,78
58,88
2987 6,32 26 8,70 28 9,37
2868 3,82 14 4,88 15 5,23 5,00 85,40
99,38 99,38
60,35 60,35
239,50 18,00 229396 3,48 957,81 43,64 103,60 99,00
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 4
61,37 %
Tabel 5
5855 5,10 40 6,83 43 7,34
Bayi Bayi per 1.000 KH Balita per 1.000 KH Ibu per 100.000 KH
3,27 per 100.000 pend <15thn 80,21 per 100.000 penduduk 80,21 per 100.000 penduduk
Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 8
Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10
NO 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
INDIKATOR Angka kematian akibat TB Paru Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD
L
P
4,28 62,03 90,00 3,59 86 41 64 22 0,08 21,39 1,00 3,00 3,43 0,00 50,00 0,51 0,00 100,00 0,00
2,66 37,78 88,51 3,28 80 17 904 14 0,00 21,90 0,00 2,00 1,78 0,00 66,67 0,27 0,00 100,00 1,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00
0,00
0
0
0,00 0,00 142,21 0,00
0,00 0,00 146,45 0,61
ANGKA/NILAI L+P 3,49 50,14 89,40 3,44 166 58 968 36 0,07 21,64 1,00 5,00 2,62 0,00 55,56 0,39 0,00 100,00 1,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 144,29 0,30
Satuan per 100.000 penduduk % % % Kasus Kasus Kasus Jiwa % % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % % per 10.000 Penduduk % % Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk %
No. Lampiran Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23
NO
INDIKATOR
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 53 Case Fatality Rate Malaria 54 Angka Kesakitan Filariasis B.3 55 56 57 58 59
Status Gizi Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Balita Gizi Baik Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk
C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi
L
P 0,60 0,00 0,00
0,28 0,00 0,00
100,00 2,44 96,63 0,57 0,25
100,00 2,30 96,12 0,94 0,26
68,74 82,28 81,87
100,07 99,46 93,38
97,38 91,87 92,21 96,86 127,93 91,87 86,14 69,04 72,04 82,13 83,40
100,14 99,58 86,20
ANGKA/NILAI L+P Satuan 0,44 per 1.000 penduduk 0,00 % 0,00 per 100.000 penduduk
100,00 2,37 96,37 0,76 0,26
68,89 77,25 82,00 6,07 58,76 100,10 99,52 89,86 100,00 89,86
No. Lampiran Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25
% % % % %
Tabel 26 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 27
% % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 35 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39
NO
INDIKATOR
78 79 80 81 82 83 84 85 86
Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
L
P
16,62 8,30 48,10 46,27 53,02 0,81 100,00 96,74
16,05 10,93 49,82 48,12 51,86 0,82 100,00 90,77
52,04
44,87
84,26
70,85
0,07
0,08
ANGKA/NILAI L+P 3,82 16,34 9,59 48,94 47,18 52,44 0,81 100,00 93,88
Satuan
No. Lampiran
% % % % % % % % %
Tabel 39 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46
48,59 %
Tabel 47
77,32 12,00 100,00 0,07 33 69 48,42 2,86 2,86
% % % sekolah sekolah % % %
Tabel 48 Tabel 49 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53
51,03 2,08 2,08
45,60 3,77 3,77
22,48 70,27
23,38 70,27
22,92 % 70,27 %
Tabel 55 Tabel 56
27,63
36,95
32,16 %
Tabel 56
5,84
6,71
6,83 %
Tabel 56
NO
INDIKATOR
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 111 112 113 114 115 116 117 118
Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya
D. D.1 119 120 121 122
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan
0,06
1,34
ANGKA/NILAI L+P 0,68 %
2,94
3,00
2,97 %
62,24 6,96 44,43 15,66
79,45 6,62 39,35 20,07
L
P
70,69 6,79 42,03 17,73 43,26 3,67 4,82
Satuan
% % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Hari Hari
No. Lampiran Tabel 57 Tabel 57 Tabel 58 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60
53,17 %
Tabel 61
88,45 83,75 94,63 96,23 92,09 84,04 96,34 53,85
Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
3 0 2 4
% % % % % % % %
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
NO
INDIKATOR
123 124 125 126 127 128 129 130 131
Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes
D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis
D.3 146 147 148
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L
ANGKA/NILAI L+P 35 100,00 100,00 124 62,90 0,45 18 100,00 18
P
44 38 26 21 4
100 14 4 27 10 15 3
5 4 43 36 16 215 152 481 44 28 31 8 28 4
49 21,36 69 28,77 20 215 581 58 32 58 18 43 7
Satuan % % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
83510413657,00 Rp 9,77 % 364044,77 Rp
No. Lampiran Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73
Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 78
Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH
LUAS NO
KECAMATAN
WILAYAH 2
(km ) 1
2
3
DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
4
5
6
JUMLAH PENDUDUK 7
JUMLAH
RATA-RATA
KEPADATAN
RUMAH TANGGA
JIWA/RUMAH TANGGA
PENDUDUK
8
9
10
per km 2
1 TANJUNGPINANG BARAT
34,50
0
4
4
59.546
17.632
3,38
1725,97
2 TANJUNGPINANG TIMUR
83,50
0
5
5
83.390
23.632
3,53
998,68
3 TANJUNGPINANG KOTA
52,50
0
4
4
23.490
6.744
3,48
447,43
4 BUKIT BESTARI
69,00
0
5
5
62.970
18.002
3,50
912,61
JUMLAH (KAB/KOTA)
239,50
0
18
18
229.396
66.010
3,48
Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012
957,81
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK NO
1
KECAMATAN
2
JUMLAH PENDUDUK
3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
RASIO BEBAN TANG GUNGAN
RASIO JENIS KELAMIN
16
17
1
TANJUNGPINANG BARAT
59.546
2.265
5.264
15.804
5.356
1.410
30.099
2.224
4.790
15.439
5.320
1.674
29.447
42,05
102,21
2
TANJUNGPINANG TIMUR
83.390
3.947
8.812
22.765
6.184
941
42.649
3.803
8.321
22.535
5.165
917
40.741
47,20
104,68
3
TANJUNGPINANG KOTA
23.490
886
1.978
6.280
2.371
684
12.199
762
1.803
5.684
2.279
763
11.291
41,39
108,04
4
BUKIT BESTARI
62.970
2.621
5.747
16.856
5.513
1.044
31.781
2.534
5.338
16.771
5.382
1.164
31.189
41,44
101,90
JUMLAH (KAB/KOTA)
229.396
9.719
21.801
61.705
19.424
4.079
116.728
9.323
20.252
60.429
18.146
4.518
112.668
43,64
103,60
Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012 Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
229.396
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
9.719 11.625 10.176 9.082 8.823 10.636 12.718 11.006 9.440 7.040 5.665 4.046 2.673 1.713 1.547 819
9.323 10.772 9.480 8.561 8.552 10.997 13.083 10.753 8.483 6.379 5.226 3.831 2.710 1.814 1.546 1.158
19.042 22.397 19.656 17.643 17.375 21.633 25.801 21.759 17.923 13.419 10.891 7.877 5.383 3.527 3.093 1.977
116.728
112.668
229.396
JUMLAH
Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS NO
LAKI-LAKI
KECAMATAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
2
1
TANJUNGPINANG BARAT
24.810
24.561,90
99,00
24.385
23.897,30
98,00
49.195
48.459
98,50
2
TANJUNGPINANG TIMUR
34.498
34.153,02
99,00
33.088
32.757,12
99,00
67.586
66.910
99,00
3
TANJUNGPINANG KOTA
10.084
9.983,16
99,00
9.432
8.583,12
91,00
19.516
18.566
95,13
4
BUKIT BESTARI
25.992
25.732,08
99,00
25.668
25.154,64
98,00
51.660
50.887
98,50
JUMLAH (KAB/KOTA)
95.384
94.430
99,00
92.573
90.392
97,64
187.957
184.822
98,33
Sumber: BPS Kota Tanjungpinang
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 LAKI-LAKI
NO
KECAMATAN
1
2
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLA H
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
3
4
PEREMPUAN TIDAK/
SMP/ MTs
SD/MI
H
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
11
12
13
AK/ BELUM SMA/ UNIVER DIPLOM JUMLAH PERNAH SMK/ MA SITAS SEKOLA A
10
14
AK/ DIPLO MA
15
16
TIDAK/ BELUM
SD/MI
SMP/ MTs
SEKOLA H
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVERSI TAS
19
20
21
22
23
24
25
UNIVER JUMLAH PERNAH SITAS
17
18
JUMLAH
5
6
7
TANJUNGPINANG BARAT
1,28
8,28
23,88
16,32
41,53
2,58
6,13
100,00
1,99
7,63
29,37
15,84
36,64
3,75
4,78
100,00
1,63
7,96
26,60
16,08
39,10
3,16
5,47
100,00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
1,88
11,42
17,82
18,66
40,11
3,12
6,99
100,00
2,23
11,96
21,29
18,59
35,63
4,75
5,55
100,00
2,05
11,68
19,52
18,63
37,92
3,92
6,28
100,00
3
TANJUNGPINANG KOTA
2,60
13,61
40,57
15,98
23,94
0,93
2,37
100,00
3,60
14,56
43,49
13,53
21,07
1,32
2,43
100,00
3,08
14,07
42,19
14,79
22,55
1,13
2,19
100,00
4
BUKIT BESTARI
1,62
11,42
24,02
16,87
35,91
3,39
6,77
100,00
2,22
12,09
28,11
16,84
30,86
4,47
5,41
100,00
1,92
11,92
26,06
16,86
33,40
3,75
6,09
100,00
1,73
10,92
23,57
17,27
37,59
2,71
6,21
100,00
2,30
11,11
27,71
16,84
33,05
4,05
4,94
100,00
2,01
11,01
25,61
17,06
35,35
3,37
5,59
100,00
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang 2012
9
SMA/ SMK/ MA
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
8
SMP/ MTs
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
26
TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH KELAHIRAN NO
1
NAMA PUSKESMAS
KECAMATAN
2
3
LAKI-LAKI HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI 7
8
9
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI 10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
815
4
819
824
4
828
1.639
8
1.647
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
403
5
408
476
3
479
879
8
887
Melayu Kota Piring
351
4
355
332
1
333
683
5
688
Mekar Baru
232
2
234
212
0
212
444
2
446
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
292
0
292
279
1
280
571
1
572
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
894
4
898
745
2
747
1.639
6
1.645
2.987
19
3.006
2.868
11
2.879
5.855
30
5.885
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
6,32
3,82
Sumber: Bidang Kesga Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
5,10
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN NO
1
KECAMATAN
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10 Melayu Kota Piring Mekar Baru
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3 4 2 5 4 8 26 8,70
1
4
4
0
4
7
1
8
0
4
1
1
2
5
1
6
3
2
0
2
4
1
5
0
5
2
0
2
7
0
7
0
4
2
0
2
6
0
6
0
8
3
0
3
11
0
11
28
14
1
15
40
3
43
9,37
4,88
5,23
6,83
1
2 0,67
0,35
Sumber: Bidang Kesga Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
0,51
7,34
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
1
2
3
4
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
KEMATIAN IBU HAMIL
KEMATIAN IBU BERSALIN
KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
≥35 Thn JUMLAH 19
20
1.639
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
Batu 10
879
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
683
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
2
Mekar Baru
444
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
571
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1.639
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5.855
0
1
1
2
0
1
0
1
0
2
0
2
0
4
1
5
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Bidang Kesga Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
85,40
TABEL 9
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
AFP RATE (NON POLIO)
1
2
4
5
6
1
TANJUNGPINANG BARAT
14.543
0
0,00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
24.883
2
8,04
3
TANJUNGPINANG KOTA
5.429
0
0,00
4
BUKIT BESTARI
16.240
0
0,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
61.095
2
3,27
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
61.095
TABEL 10
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH KASUS TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK
KASUS BARU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PREVALENSI (PER 100.000 PENDUDUK)
KASUS BARU + KASUS LAMA L+P L P
KASUS LAMA
13
14
15
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU
L
P
L+P
L
P
16
17
18
19
20
L+P 21
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
30.099
29.447
59.546
23
17
40
0
0
0
23
17
40
76,41
57,73
67,17
1
0
1
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
17.839
17.153
34.992
22
7
29
0
0
0
22
7
29
123,33
40,81
82,88
0
1
1
Melayu Kota Piring
14.658
14.131
28.789
4
6
10
0
0
0
4
6
10
27,29
42,46
34,74
0
0
0
Mekar Baru
10.152
9.457
19.609
10
8
18
0
0
0
10
8
18
98,50
84,59
91,79
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
12.199
11.291
23.490
1
1
2
0
0
0
1
1
2
8,20
8,86
8,51
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
31.781
31.189
62.970
34
13
47
0
0
0
34
13
47
106,98
41,68
74,64
0
0
0
RSUD Kota TPI RUMKITAL RSUD Prov. Kepri JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
116.728
112.668
229.396
5
6
11
5
6
11
1
1
2
15
9
24
15
9
24
3
1
4
2
1
3
2
1
3
0
0
0
116
68
184
116
68
184
5
3
8
99,38
60,35
80,21
4,28
2,66
3,49
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 229396
0
0
0
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
99,38
60,35
80,21
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
KLINIS (SUSPEK)
BTA (+)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P 13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
48
47
95
126
213
339
23
17
40
47,92
36,17
42,11
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
29
27
56
150
123
273
22
7
29
75,86
25,93
51,79
Melayu Kota Piring
23
23
46
81
57
138
4
6
10
17,39
26,09
21,74
Mekar Baru
16
15
31
62
104
166
10
8
18
62,50
53,33
58,06
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
20
18
38
28
20
48
1
1
2
5,00
5,56
5,26
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
51
50
101
256
198
454
34
13
47
66,67
26,00
46,53
RSUD Kota TPI
154
83
237
5
6
11
RUMKITAL
171
214
385
15
9
24
16
9
25
2
1
3
1.044
1.021
2.065
116
68
184
62,03
37,78
50,14
RSUD Prov. Kepri JUMLAH (KAB/KOTA)
187
180
367
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 TB PARU KESEMBUHAN
BTA (+) DIOBATI NO
KECAMATAN
L
P
L
L+P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH 1
PENGOBATAN LENGKAP
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)
PUSKESMAS
2
3
4
5
6
7
P
L+P
L
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
36
22
58
33
91,67
21
95,45
54
93,10
0
0,00
0
0,00
0
0,00
91,67
95,45
93,10
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
23
15
38
23
100
14
93,33
37
97,37
0
0,00
0
0,00
0
0,00
100
93,33
97,37
Melayu Kota Piring
8
5
13
8
100
5
100
13
100
0
0,00
0
0,00
0
0,00
100
100
100
Mekar Baru
4
12
16
4
100
12
100
16
100
0
0,00
0
0,00
0
0,00
100
100
100
6
5
11
5
83,33
4
80,00
9
81,82
1
16,67
0
0,00
1
9,09
100
80,00
90,91
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
18
10
28
18
100
10
100
28
100
0
0,00
0
0,00
0
0,00
100
100
100
RSUD Kota TPI
15
10
25
6
40
4
40
10
40
3
20,00
2
20,00
5
20,00
60
60
60
RUMKITAL
20
8
28
13
65
5
63
18
64
3
15,00
0
0,00
3
10,71
80
63
75
-
-
-
-
4,15
90,00
88,51
89,40
RSUD Prov. Kepri JUMLAH (KAB/KOTA)
130
87
217
110
84,62
75
86,21
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
185
85,25
7
5,38
2
2,30
9
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 PNEUMONIA PADA BALITA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
3587
3510
7.097
359
351
710
14
3,9
9
2,6
23
3,2
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2126
2044
4.170
213
204
417
18
8,5
19
9,3
37
8,9
Melayu Kota Piring
1748
1684
3.432
175
168
343
7
4,0
7
4,2
14
4,1
Mekar Baru
1210
1128
2.338
121
113
234
3
2,5
3
2,7
6
2,6
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1454
1345
2.799
145
135
280
0
0,0
2
1,5
2
0,7
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
3788
3717
7.505
379
372
751
8
2,1
4
1,1
12
1,6
27.341
1.391
1.343
2.734
50
3,59
44
3,3
94
3,44
JUMLAH (KAB/KOTA)
13.913
13.428
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH KASUS BARU NO
1
1
HIV
KABUPATEN/KOTA
2
KOTA TANJUNGPINANG
JUMLAH (KAB/KOTA)
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA
AIDS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
86
80
166
41
17
58
64
904
968
22
14
36
86
80
166
41
17
58
64
904
968
22
14
36
Sumber: Bidang P2PL Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
1
2
UTD
JUMLAH Sumber: Bidang P2PL
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
JUMLAH PENDONOR L L
P
L+P
3
4
5
JUMLAH 6
P JUMLAH
% 7
8
POSITIF HIV
L+P JUMLAH
% 9
10
L JUMLAH
% 11
P %
12
13
JUMLAH
%
14
15
L+P JUMLAH 16
% 17
3.980
147
4.127
3.980
100
147
100
4.127
100
3
0,08
0
0,00
3
0,07
3.980
147
4.127
3.980
100
147
100
4.127
100
3
0,08
0
0,00
3
0,07
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 DIARE JUMLAH PENDUDUK NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
DIARE DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
30.099
29.447
59.546
1.237
1.210
2.447
207
16,73
190
15,70
397
16,22
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
17.839
17.153
34.992
733
705
1.438
214
29,19
235
33,33
449
31,22
Melayu Kota Piring
14.658
14.131
28.789
602
581
1.183
232
38,51
215
37,02
447
37,78
Mekar Baru
10.152
9.457
19.609
417
389
806
78
18,69
67
17,24
145
17,99
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
12.199
11.291
23.490
501
464
965
185
36,90
167
35,99
352
36,46
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
31.781
31.189
62.970
1.306
1.282
2.588
110
8,42
140
10,92
250
9,66
116.728
112.668
229.396
4.798
4.631
9.428
1.026
21,39
1.014
21,90
2.040
21,64
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 KASUS BARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L
JUMLAH P
L+P
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L
JUMLAH P
PB + MB L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
2
0
2
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
1
1
2
1
1
2
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
3
2
5
3
2
5
4
2
6
3,43
1,78
2,62
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL
TABEL 18
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % %
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
3
1
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2
1
Melayu Kota Piring
0
Mekar Baru
7
4
8
9
10
11
L
12
JUMLAH
%
13
14
CACAT TINGKAT 2 P L+P JUMLAH JUMLAH % % 15
16
17
18
0
0
0
0
0
0
1
33,33
0
0
1
25,00
3
0
0
0
0
0
0
1
50,00
1
100
2
66,67
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
100
0
0
1
100
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
100
1
100
0
0
0
0
0
0
3
50,00
2
66,67
5
55,56
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
6
3
9
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
PB
MB
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1
0
1
2
1
3
3
1
4
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
2
1
3
2
1
3
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
1
0
1
1
0
1
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
5
3
8
6
3
9
0,51
0,27
0,39
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
KUSTA (PB) PENDERITA PB L -1 JUMLAH L P L+P
%
KUSTA (MB) PENDERITA MB L -2 JUMLAH L P L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
4
5
6
7
8
9
10
%
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
RFT PB P
L+P
RFT MB P
L+P
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
100
1
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
100
0
0
1
100
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
1
100
1
100
2
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2 X = tahun data.
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DIFTERI L
1
2
3
PERTUSIS
JUMLAH KASUS P
4
L+P
5
6
MENINGGAL
L
7
P
8
9
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS L+P
L
10
11
P
L+P
12
13
TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L
14
P
15
L+P
16
17
MENINGGAL 18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang P2PL
-
-
-
TABEL 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
CAMPAK
PUSKESMAS
POLIO
JUMLAH KASUS
HEPATITIS B
MENINGGAL 1
2
3
L
P
L+P
4
5
6
7
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang P2PL
0
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
34
35
69
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
28
24
52
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
28
33
61
0
1
1
0
3,03
1,64
Mekar Baru
21
19
40
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
15
9
24
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
40
45
85
0
0
0
0
0
0
166
165
331
0
1
1
0
0,61
0,30
142,21
146,45
144,29
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: Bidang P2PL Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 MALARIA SEDIAAN DARAH NO
1
KECAMATAN
PENDERITA
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
DIPERIKSA
POSITIF
% POSITIF
4
5
6
TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH
MENINGGAL
DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH POSITIF
CFR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
91
9
9,89
0
0
0
7
2
9
0
0
0
0,00
0,00
0,00
192
33
17,19
0
0
0
26
7
33
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Melayu Kota Piring
51
5
9,80
0
0
0
4
1
5
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Mekar Baru
68
4
5,88
0
0
0
3
1
4
0
0
0
0,00
0,00
0,00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
114
6
5,26
0
0
0
5
1
6
0
0
0
0,00
0,00
0,00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
287
44
15,33
0
0
0
25
19
44
0
0
0
0,00
0,00
0,00
803
101
12,58
0
0
0
70
31
101
0
0
0
0,00
0,60
0,28
0,44
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL
0,00
0,00
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
TABEL 26
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
JUMLAH LAHIR HIDUP L L
P
L+P
JUMLAH
4
5
6
7
P %
JUMLAH
8
9
BBLR
L+P %
JUMLAH
10
11
L %
JUMLAH
12
13
P %
JUMLAH
14
15
L+P %
JUMLAH
%
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
815
824
1.639
815 100,00
824 100,00
1.639 100,00
14
1,72
15
1,82
29
1,77
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
403
476
879
403 100,00
476 100,00
879 100,00
10
2,48
12
2,52
22
2,50
Melayu Kota Piring
351
332
683
351 100,00
332 100,00
683 100,00
16
4,56
13
3,92
29
4,25
Mekar Baru
232
212
444
232 100,00
212 100,00
444 100,00
4
1,72
3
1,42
7
1,58
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
292
279
571
292 100,00
279 100,00
571 100,00
8
2,74
5
1,79
13
2,28
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
894
745
1.639
894 100,00
745 100,00
1.639 100,00
21
2,35
18
2,42
39
2,38
2.987
2.868
5.855
2.987 100,00
2.868 100,00
5.855 100,00
73
2,44
66
2,30
139
2,37
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KESGA
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 BALITA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
BALITA DITIMBANG
GIZI LEBIH L
1
2
3
GIZI BAIK
P
L+P
L
GIZI KURANG
P
L+P
L
GIZI BURUK
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1.900
1.876
3.776
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1.897
99,84
1.864
99,36
3.761
99,60
1
0,05
8
0,43
9
0,24
2
0,11
4
0,21
6
0,16
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.229
1.129
2.358
50
4,07
69
6,11
119
5,05
1.165
94,79
1.043
92,38
2.208
93,64
12
0,98
15
1,33
27
1,15
2
0,16
2
0,18
4
0,17
Melayu Kota Piring
1.046
1.108
2.154
70
6,69
65
5,87
135
6,27
965
92,26
1.028
92,78
1.993
92,53
8
0,76
11
0,99
19
0,88
3
0,29
4
0,36
7
0,32
Mekar Baru
622
598
1.220
25
4,02
16
2,68
41
3,36
592
95,18
575
96,15
1.167
95,66
4
0,64
7
1,17
11
0,90
1
0,16
0
0,00
1
0,08
277
313
590
17
6,14
23
7,35
40
6,78
255
92,06
286
91,37
541
91,69
3
1,08
3
0,96
6
1,02
2
0,72
1
0,32
3
0,51
1.363
1.438
2.801
2
0,15
0
0,00
2
0,07
1.346
98,75
1.415
98,40
2.761
98,57
9
0,66
17
1,18
26
0,93
6
0,44
6
0,42
12
0,43
6.437
6.462
12.899
164
2,55
173
2,68
337
2,61
6.220
96,63
6.211
96,12 12.431
96,37
37
0,57
61
0,94
98
0,76
16
0,25
17
0,26
33
0,26
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KESGA
TABEL 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
IBU BERSALIN DITOLONG JUMLAH NAKES
JUMLAH
K1
%
K4
%
4
5
6
7
8
9
10
IBU NIFAS %
JUMLAH
11
12
MENDAPAT YANKES
%
13
14
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1.727
1.694
98,09
1.554
89,98
1.650
1.641
99,45
1.571
1.641
104
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.014
1.070
105,52
976
96,25
969
885
91,33
923
885
96
Melayu Kota Piring
835
780
93,41
740
88,62
797
687
86,20
760
687
90
Mekar Baru
569
539
94,73
498
87,52
543
445
81,95
518
444
86
681
652
95,74
622
91,34
651
566
86,94
619
571
92
1.826
1.743
95,45
1.721
94,25
1.744
1.635
93,75
1.662
1.635
98
6.652
6.478
97,38
6.111
91,87
6.354
5.859
92,21
6.053
5.863
96,86
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KESGA
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1.727
1.295
75,0
1.196
69,3
1.044
60,5
914
52,9
1.246
72,1
4.400
254,8
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.014
927
91,4
811
80,0
104
10,3
68
6,7
99
9,8
1.082
106,7
Melayu Kota Piring
835
765
91,6
664
79,5
0
-
0
-
66
7,9
730
87,4
Mekar Baru
569
176
30,9
192
33,7
4
0,7
3
0,5
97
17,0
296
52,0
681
12
1,8
111
16,3
27
4,0
23
3,4
49
7,2
210
30,8
1.826
1.621
88,8
1.077
59,0
260
14,2
240
13,1
215
11,8
1.792
98,1
6.652
4.796
72,10
4.051
60,90
1.439
21,63
1.248
18,76
1.772
26,64
8.510
127,93
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1727
1679
97,22
1554
89,98
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1014
1054
103,94
976
96,25
Melayu Kota Piring
835
778
93,17
740
88,62
Mekar Baru
569
534
93,85
498
87,52
681
630
92,51
622
91,34
1826
1659
90,85
1721
94,25
6652
6334
95,22
6111
91,87
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KESGA
TABEL 31
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 BUMIL
BUMIL
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
RISTI/KOMPLIKASI JUMLAH RISTI/ DITANGANI KOMPLIKAS IBU HAMIL I
1
2
3
4
5
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1727
345
345
99,88
815
824
1639
122
124
246
85
70
82
66
167
67,93
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1014
203
172
84,81
403
476
879
60
71
132
26
43
24
34
50
37,92
Melayu Kota Piring
835
167
121
72,46
351
332
683
53
50
102
50
95
49
98
99
96,63
Mekar Baru
569
114
63
55,36
232
212
444
35
32
67
12
34
12
38
24
36,04
681
136
115
84,43
292
279
571
44
42
86
17
39
16
38
33
38,53
1826
365
330
90,36
894
745
1639
134
112
246
118
88
114
102
232
94,37
6652
1330
1146
86,14 2.987
2868
5855
448
430
878
308
68,74
297
69
605
68,89
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Kesga
TABEL 32
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 BAYI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
ANAK BALITA (1-4 TAHUN)
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
JUMLAH
L 1
2
3
P
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A 2X
JUMLAH
L+P
L
MENDAPAT
P
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
5.526
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
794
777
1.571
691 87,028
361 46,461
1052 66,964
2.793
2.733
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
471
452
923
362 76,858
349 77,212
711 77,031
1.655
1.592
Melayu Kota Piring
387
373
760
331
301 80,697
632 83,158
1.361
Mekar Baru
268
250
518
208 77,612
199
79,6
407 78,571
85,53
VIT A S
%
22
23
24
2532 90,655
2476 90,596
5008 90,626
1.571
1376 87,588
3247
1349 81,511
1293 81,219
2642 81,367
923
617 66,847
1.311
2672
1255 92,212
1215 92,677
2470
92,44
760
639 84,079
942
878
1820
570
60,51
548 62,415
1118 61,429
518
340 65,637 495 79,968
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
297
619
212 65,839
228 76,768
440 71,082
1.132
1.048
2180
818 72,261
776 74,046
1594 73,119
619
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
839
823
1.662
731 87,128
703 85,419
1434 86,282
2.949
2.894
5843
2344 79,485
2280 78,784
4624 79,137
1.662
1581
95,13
3.081
2.972
6.053
2535 82,278
2141 72,039
8868 81,869
8588 82,135
17456 81,999
6.053
5048
83,40
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang KESGA
4676 77,251 10.832 10.456 21.288
TABEL 33
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 PESERTA KB AKTIF NON MKJP
MKJP NO
KECAMATAN IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
%
JUMLA H
%
SUNTIK
%
PIL
%
KON DOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
% MKJP + MKJP NON + NON MKJP MKJP
1
2
1
TANJUNGPINANG BARAT
242
3,04
15
0,19
134
1,69
326
4,10
717
9,02
4.531
57,01
2.446
30,78
254
3,20
0
0
0
0
7.231
90,98
7.948
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
342
3,27
4
0,04
84
0,80
445
4,25
875
8,35
5.680
54,23
3.741
35,72
177
1,69
0
0
0
0
9.598
91,65
10.473
100
3
TANJUNGPINANG KOTA
108
4,09
1
0,04
33
1,25
243
9,21
385
14,59
1.759
66,68
439
16,64
55
2,08
0
0
0
0
2.253
85,41
2.638
100
4
BUKIT BESTARI
459
4,85
0
0,00
85
0,90
794
8,39
1.338
14,14
4.362
46,09
3.293
34,79
472
4,99
0
0
0
0
8.127
85,86
9.465
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
1.151
3,77
20
0,07
336
1,10
1.808
5,92
3.315
10,86
16.332
53,51
9.919
32,50
958
3,14
0
0
0
0 27.209
89,14
30.524
100
Sumber: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Keterangan : MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
26
27
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 PESERTA KB BARU NON MKJP
MKJP NO
1
IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
SUNTIK
%
PIL
%
KONDOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
KECAMATAN
2
1
TANJUNGPINANG BARAT
25
2,11
0
0,00
0
0,00
55
4,64
80
6,75
1.037
87,44
0
0,00
69
5,82
0
0,00
0
0
1.106
93,25
1.186
2
TANJUNGPINANG TIMUR
22
1,22
1
0,06
2
0,11
55
3,05
80
4,43
1.074
59,50
634
35,12
17
0,94
0
0,00
0
0
1.725
95,57
1.805
3
TANJUNGPINANG KOTA
7
10,00
0
0,00
2
2,86
20
28,57
29
41,43
33
47,14
7
10,00
1
1,43
0
0,00
0
0
41
58,57
70
4
BUKIT BESTARI
87
92,55
7
7,45
0
0,00
0
0,00
94
100
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0
0
0,00
94
JUMLAH (KAB/KOTA)
141
4,47
8
0,25
4
0,13
130
4,12
283
8,97
2.144
67,96
641
20,32
87
2,76
0
0,00
0
0
2.872
91,03
3.155
Sumber: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
ARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 PESERTA KB BARU % MKJP + NON MKJP 27
100 100 100 100
100
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 NO
KECAMATAN
1
JUMLAH PUS
2
JUMLAH 5
4
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU % 6
JUMLAH 7
% 8
1
TANJUNGPINANG BARAT
13.268
1.186
8,94
7.948
59,90
2
TANJUNGPINANG TIMUR
19.288
1.805
9,36
10.473
54,30
3
TANJUNGPINANG KOTA
4.950
70
1,41
2.638
53,29
4
BUKIT BESTARI
14.440
94
0,65
9.465
65,55
JUMLAH (KAB/KOTA)
51.946
3.155
6,07
30.524
58,76
Sumber: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
L
P
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
L+P
L
P
L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
815
824
1.639
837
102,70
804
97,57
1.641
100,12
833
102,21
801
97,21
1.634
99,69
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
403
476
879
451
111,91
434
91,18
885
100,68
449
111,41
431
90,55
880
100,11
Melayu Kota Piring
351
332
683
350
99,72
337
101,51
687
100,59
348
99,15
335
100,90
683
100,00
Mekar Baru
232
212
444
225
96,98
216
101,89
441
99,32
223
96,12
215
101,42
438
98,65
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
292
279
571
292
100,00
280
100,36
572
100,18
290
99,32
278
99,64
568
99,47
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
894
745
1.639
834
93,29
801
107,52
1.635
99,76
828
92,62
796
106,85
1.624
99,08
2.987
2.868
5.855
2.989
100,07
2.872
100,14
5.861
100,10
2.971
2.856
99,58
5.827
99,52
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KESGA
99,46
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO 1
KECAMATAN 2
3
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
794
777
1.571
716
90,18
593
76,32
1.309
83,32
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
471
452
923
426
90,45
409
90,49
835
90,47
Melayu Kota Piring
387
373
760
370
95,61
300
80,43
670
88,16
Mekar Baru
268
250
518
262
97,76
225
90,00
487
94,02
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
297
619
285
88,51
269
90,57
554
89,50
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
839
823
1.662
818
97,50
766
93,07
1.584
95,31
3.081
2.972
6.053
2.877
93,38
2.562
86,20
5.439
89,86
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang KESGA
TABEL 38
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
4
4
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2
2
100
Melayu Kota Piring
2
2
100
Mekar Baru
1
1
100
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
4
100
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
5
100
18
18
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L L
1
2
3
DPT1+HB1
P
L+P
JUMLAH
6
7
P %
JUMLAH
8
9
L+P % 10
DO RATE (%)
DPT3+HB3
JUMLAH 11
L %
JUMLAH
12
13
CAMPAK
P %
JUMLAH
14
15
L+P % 16
JUMLAH 17
L %
JUMLAH
18
19
P %
JUMLAH
20
21
L+P % 22
L
JUMLAH
%
23
24
25
P
L+P
26
27
4
5
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
794
777
1.571
763
96,096
681
87,645
1.444
91,92
753
94,836
638
82,111
1.391
88,54
716
90,176
593
76,319
1.309
83
6,16
12,92
9,35
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
471
452
923
424
90,021
408
90,265
832
90,14
429
91,083
406
89,823
835
90,47
426
90,446
409
90,487
835
90
-0,47
-0,25
-0,36
Melayu Kota Piring
387
373
760
380
98,191
324
86,863
704
92,63
382
98,708
322
86,327
704
92,63
370
95,607
300
80,429
670
88
2,63
7,41
4,83
Mekar Baru
268
250
518
224
83,582
247
98,8
471
90,93
249
92,91
231
92,4
480
92,66
262
97,761
225
90
487
94
-16,96
8,91
-3,40
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
297
619
339
105,28
330
111,11
669
108,08
331
102,8
322
108,42
653
105,49
285
88,509
269
90,572
554
89
15,93
18,48
17,19
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
839
823
1.662
819
97,616
716
86,999
1.535
92,36
822
97,974
738
89,672
1.560
93,86
818
97,497
766
93,074
1.584
95
0,12
-6,98
-3,19
3081
2972
2.949
95,72
2.706
91,05
5.655
93,42
2.966
96,27
2.657
89,40
5.623
92,90
2.877
93,38
2.562
86,20
5.439
89,86
2,44
5,32
3,82
JUMLAH (KAB/KOTA)
6053
\ Sumber: Bidang P2PL
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI BCG
JUMLAH BAYI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
L
POLIO3
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
794
777
1.571
748
94,21
714
91,89
1.462
93,06
772
97,23
663
85,33
1.435
91,34
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
471
452
923
427
90,66
405
89,60
832
90,14
430
91,30
405
89,60
835
90,47
Melayu Kota Piring
387
373
760
386
99,74
326
87,40
712
93,68
376
97,16
324
86,86
700
92,11
Mekar Baru
268
250
518
272
101,49
216
86,40
488
94,21
252
94,03
228
91,20
480
92,66
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
297
619
338
104,97
323
108,75
661
106,79
337
104,66
322
108,42
659
106,46
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
839
823
1.662
814
97,02
704
85,54
1.518
91,34
810
96,54
721
87,61
1.531
92,12
3.081
2.972
6.053
2.985
96,88
2.688
90,44
5.673
93,72
2.977
96,62
2.663
89,60
5.640
93,18
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
794
777
1571
20
2,52
20
2,57
40
2,55
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
471
452
923
338
71,76
286
63,27
624
67,61
Melayu Kota Piring
387
373
760
88
22,74
89
23,86
177
23,29
Mekar Baru
268
250
518
28
10,45
23
9,20
51
9,85
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
297
619
19
5,90
22
7,41
41
6,62
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
839
823
1662
19
2,26
37
4,50
56
3,37
3081
2972
6053
512
16,62
477
16,05
989
16,34
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang KESGA
TABEL 42
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 ANAK 6-23 BULAN NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
115
237
3
9
12
2,46
7,83
5,06
Batu 10
69
67
136
9
11
20
13,04
16,42
14,71
Melayu Kota Piring
57
55
112
7
6
13
12,28
10,91
11,61
Mekar Baru
39
37
76
3
4
7
7,69
10,81
9,21
47
44
91
4
2
6
8,51
4,55
6,59
124
121
245
12
16
28
9,68
13,22
11,43
458
439
897
38
86
8,30
10,93
9,59
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
Sumber: Bidang KESGA
%
MENDAPAT MP-ASI
122
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
DARI KELUARGA MISKIN
48
TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
PUSKESMAS
L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2.793
2.733
5.526
1.822
65,23
1.801
65,90
3.623
65,56
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.655
1.592
3.247
595
35,95
623
39,13
1.218
37,51
Melayu Kota Piring
1.361
1.311
2.672
546
40,12
524
39,97
1.070
40,04
942
878
1.820
301
31,95
368
41,91
669
36,76
Mekar Baru 3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1.132
1.048
2.180
570
50,35
513
48,95
1.083
49,68
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
2.949
2.894
5.843
1.376
46,66
1.380
47,68
2.756
47,17
10.832
10.456
21.288
5.210
48,10
5.209
49,82
10.419
48,94
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang KESGA
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 BALITA NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
BB NAIK
DITIMBANG
BALITA YANG ADA
L
P
L+P
L
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
BGM
P %
JUMLA H
14
15
L+P %
JUMLA H
16
17
L %
JUMLA H
18
19
P %
JUMLA H
20
21
L+P %
JUMLA H
%
22
23
24
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
3.587
3.510
7.097
1.900
52,97
1.876
53,45
3.776
53,21
803
42,26
847
45,15
1.650
43,70
3
0,16
14
0,75
17
0,45
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2.126
2.044
4.170
1.229
57,81
1.129
55,23
2.358
56,55
864
70,30
782
69,26
1.646
69,80
8
0,65
3
0,27
11
0,47
Melayu Kota Piring
1.748
1.684
3.432
1.046
59,84
1.108
65,80
2.154
62,76
863
82,50
902
81,41
1.765
81,94
4
0,38
14
1,26
18
0,84
Mekar Baru
1.210
1.128
2.338
622
51,40
598
53,01
1.220
52,18
271
43,57
239
39,97
510
41,80
2
0,32
1
0,17
3
0,25
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1.454
1.345
2.799
277
19,05
313
23,27
590
21,08
144
51,99
132
42,17
276
46,78
23
8,30
9
2,88
32
5,42
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
3.788
3.717
7.505
1.363
35,98
1.438
38,69
2.801
37,32
468
34,34
449
31,22
917
32,74
12
0,88
12
0,83
24
0,86
13.913
13.428
27.341
6.437
46,27
6.462
48,12 12.899
47,18
3.413
53,02
3.351
51,86
6.764
52,44
52
0,81
53
105
0,81
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang KESGA
0,82
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 BALITA GIZI BURUK NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
4
6
2
100,00
4
100,00
6
100,00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2
2
4
2
100,00
2
100,00
4
100,00
Melayu Kota Piring
3
4
7
3
100,00
4
100,00
7
100,00
Mekar Baru
1
0
1
1
100,00
0
0,00
1
100,00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
2
1
3
2
100,00
1
100,00
3
100,00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
6
6
12
6
100,00
6
100,00
12
100,00
16
17
33
16
100,00
17
100,00
33
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KESGA
TABEL 46
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
406
351
757
384
94,58
348
99,15
732
96,70
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
301
306
607
284
94,35
264
86,27
548
90,28
Melayu Kota Piring
271
269
540
263
97,05
261
97,03
524
97,04
Mekar Baru
252
203
455
250
99,21
188
92,61
438
96,26
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
299
250
549
294
98,33
241
96,40
535
97,45
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
647
614
1.261
630
97,37
507
82,57
1.137
90,17
2.176
1.993
4.169
2.105
96,74
1.809
90,77
3.914
93,88
JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
96,74
90,77
93,88
TABEL 47
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 MURID SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10,00
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2.730
2.506
5.236
1.398
89,67
958
67,61
2.356
45,00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.599
1.539
3.138
803
50,22
784
50,94
1.587
50,57
Melayu Kota Piring
1.547
1.418
2.965
825
53,33
715
50,42
1.540
51,94
Mekar Baru
1.183
1.009
2.192
624
52,75
511
50,64
1.135
51,78
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1.559
1.417
2.976
828
53,11
607
42,84
1.435
48,22
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
3.786
3.606
7.392
1.977
52,22
1.583
43,90
3.560
48,16
12.404
11.495
23.899
6.455
52,04
5.158
44,87
11.613
48,59
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
TABEL 48
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 USILA (60TAHUN+) NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2.234
2.600
4.834
1.398
62,58
1.247
47,96
2.645
54,72
Batu 10
564
575
1.139
837
148,40
679
118,09
1.516
133,10
Melayu Kota Piring
661
642
1.303
738
111,65
549
85,51
1.287
98,77
Mekar Baru
384
328
712
419
109,11
321
97,87
740
103,93
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1.103
1.169
2.272
679
61,56
544
46,54
1.223
53,83
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
1.806
1.914
3.720
1.618
89,59
1.781
93,05
3.399
91,37
6.752
7.228
13.980
5.689
84,26
5.121
70,85
10.810
77,32
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang KESGA
TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
1
RUMAH SAKIT UMUM
3
3
100
2
RUMAH SAKIT JIWA
0
0
0
3
RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
0
0
0
4
PUSKESMAS PERAWATAN
2
0
0
5
SARANA YANKES.LAINNYA
20
0
0
25
3
12,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 YANG TERSERANG NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
JUMLAH PENDERITA
ATTACK RATE (%)
JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
JUMLAH DESA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
42
17
59
27
8
35
64,286 47,059 59,322
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0,0031
0
0
0
0
0
0
1
Kerajucunan Makanan
1
1
2
Suspek Dipteri
1
1
Sumber: Bidang P2PL
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEC
31.781 31.189 62.970
0
0,0016
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH DESA/KELURAHAN
4
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24 JAM
%
5
6
7
8
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
4
0
0,00
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2
0
0,00
0
0
Melayu Kota Piring
2
0
0,00
0
0
Mekar Baru
1
0
0,00
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
0
0,00
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
2
0,40
2
100
18
2
0,11
2
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L+P L P L+P L P L+P 4
5
6
7
8
9
10
11
12
40
74
114
342
535
877
0,12
0,14
0,13
0
0
0
171
386
557
0,00
0,00
0,00
26
54
80
53
115
168
0,49
0,47
0,48
Mekar Baru
0
0
0
146
96
242
0,00
0,00
0,00
3 TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
37
20
57
0,00
0,00
0,00
4 BUKIT BESTARI
Sei Jang
13
16
29
453
714
1167
0,03
0,02
0,02
79
144
223
1202
1866
3068
0,07
0,08
0,07
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 Melayu Kota Piring
JUMLAH (KAB/ KOTA)
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MASSAL 1
2
3
1
TANJUNGPINANG Tanjungpinang BARAT
2
TANJUNGPINANG Batu TIMUR 10
4
5
JUMLAH MURID SD/MI
MURID SD/MI DIPERIKSA
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
17
0
0
17
100
2730
2506
5236
1398 51,21
958 38,23
2356 45,00
3
1
4
0
0
0
0
0
0,00
6
6
100
6
100
1599
1539
3138
803 50,22
784 50,94
1587 50,57
1
1
2
0
0
0
0
0
0,00
Melayu Kota Piring
7
0
0
7
100
1547
1418
2965
825 53,33
715 50,42
1540 51,94
48
51
99
0
0
0
0
0
0,00
Mekar Baru
7
7
100
7
100
1183
1009
2192
624 52,75
511 50,64
1135 51,78
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
3
TANJUNGPINANG Kampung KOTA Bugis
12
0
0
12
100
1559
1417
2976
828 53,11
607 42,84
1435 48,22
70
30
100
0
0
0
0
0
0,00
4
BUKIT BESTARI
20
20
100
20
100
3786
3606
7392
1852 48,92
1667 46,23
3519 47,61
215
209
424
7
3,26
11
5,26
18
4,25
69
33
47,83
69
100 12404 11495 23899
6330
5242
337
292
629
7
2,08
11
3,77
18
2,86
Sei Jang
JUMLAH (KAB/ KOTA)
Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
51,03
45,60 11572
48,42
TABEL 54
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 PENYULUHAN KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
1
2
3
4
5
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
100
1
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
133
3
Melayu Kota Piring
83
3
Mekar Baru
150
3
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
98
4
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
79
5
643
19
SUB JUMLAH I 1
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
0
0
2
Rumah Sakit
0
0
643
19
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
TABEL 55
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK
ASKES
JAMSOSTEK
JAMKESDA
ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
30.099
29.447
59.546
3.719
3.719
7.438
0
0
0
3.446
3.366
6.812
306
261
567
7.471
7.346
14.817
24,82
24,95
24,88
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
17.839
17.153
34.992
3.092
3.164
6.256
0
0
0
1.223
1.181
2.404
166
210
376
4.481
4.555
9.036
25,12
26,56
25,82
Melayu Kota Piring
14.658
14.131
28.789
508
569
1.077
0
0
0
1.892
1.813
3.705
144
133
277
2.544
2.515
5.059
17,36
17,80
17,57
Mekar Baru
10.152
9.457
19.609
382
553
935
0
0
0
1.256
935
2.191
155
174
329
1.793
1.662
3.455
17,66
17,57
17,62
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
12.199
11.291
23.490
131
160
291
0
0
0
1.626
1.502
3.128
196
163
359
1.953
1.825
3.778
16,01
16,16
16,08
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
31.781
31.189
62.970
3.549
4.165
7.714
248
177
425
3.908
3.840
7.748
297
254
551
8.002
8.436
16.438
25,18
27,05
26,10
116.728
112.668
229.396
11.381
12.330
23.711
248
177
425
13.351
12.637
25.988
1.264
1.195
2.459
26.244
26.339
52.583
0,21
0,16
0,19
22,48
23,38
22,92
JUMLAH (KAB/KOTA) PERSENTASE (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
9,75
10,94
10,34
11,44
11,22
11,33
1,08
1,06
1,07
22,48
23,38
22,92
TABEL 56
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH YANG ADA L
1
2
3
P
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L+P
L
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
4.119
3.825
7.944
3.446
83,66
3.366
88,00
6.812
85,75
1.640
39,82
1.639
42,85
3.279
41,28
555
13,47
685
17,91
1.240
15,61
2 TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
3.209
3.039
6.248
1.223
38,11
1.181
38,86
2.404
38,48
598
18,64
794
26,13
1.392
22,28
155
4,83
125
4,11
280
4,48
Melayu Kota Piring
2.206
2.168
4.374
1.892
85,77
1.813
83,63
3.705
84,71
558
25,29
1.062
48,99
1.620
37,04
96
4,35
102
4,70
198
4,53
Mekar Baru
1.775
1.658
3.433
1.256
70,76
935
56,39
2.191
63,82
313
17,63
433
26,12
746
21,73
33
1,86
49
2,96
82
2,39
3 TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
3.385
3.106
6.491
1.626
48,04
1.502
48,36
3.128
48,19
519
15,33
453
14,58
972
14,97
81
2,39
52
1,67
133
2,05
4 BUKIT BESTARI
Sei Jang
4.306
4.187
8.493
3.908
90,76
3.840
91,71
7.748
91,23
1.621
37,65
2.263
54,05
3.884
45,73
190
4,41
194
4,63
384
4,52
19.000
17.983
36.983
13.351
70,27
12.637
70,27
25.988
70,27
5.249
27,63
6.644
36,95
11.893
32,16
1.110
5,84
1.207
106 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang
102
208 6,71
2.525
6,83
TABEL 57
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA
L
1
2
3
L
P
L+P
JUMLAH
4
5
6
7
P %
JUMLAH
8
9
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P %
JUMLAH
10
11
L %
JUMLAH
12
13
P %
JUMLAH
14
15
L+P %
JUMLAH
%
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
4.119
3.825
7.944
0
0,00
215
5,62
215
2,71
0
0,00
0
0,00
0
0,00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
3.209
3.039
6.248
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Melayu Kota Piring
2.206
2.168
4.374
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Mekar Baru
1.775
1.658
3.433
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
3.385
3.106
6.491
12
0,35
26
0,84
38
0,59
0
0,00
0
0,00
0
0,00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
4.306
4.187
8.493
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
558 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
19.000
17.983
36.983
12
0,06
241
1,34
253
0,68
558
539 2,94
539
1.097 3,00
1.097
2,97
TABEL 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
L
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN RAWAT INAP P L+P L P L+P
3
4
5
6
7
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH L P L+P
8
9
10
11
1
Puskesmas Tanjungpinang
8.887
14.665
23.552
0
215
215
0
0
0
2
Puskesmas Batu 10
8.152
11.019
19.171
0
0
0
0
0
0
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
4.570
5.942
10.512
0
0
0
0
0
0
4
Puskesmas Mekar Baru
2.389
2.518
4.907
0
0
0
0
0
0
5
Puskesmas Kampung Bugis
3.732
4.256
7.988
75
129
204
0
0
0
6
Puskesmas Sei Jang
22.217
29.021
51.238
0
0
0
0
0
0
49.947
67.421
117.368
75
344
419
0
0
0
13.046 5.242 4.417
13.045 4.289 4.763
26.091 9.531 9.180
3.972 2.782 1.291
3.972 2.277 868
7.944 5.059 2.159
0 0 0
0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH II
22.705
22.097
44.802
8.045
7.117
15.162
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
72.652
89.518
162.170
8.120
7.461
15.581
0
0
0
116.728
112.668
229.396
116.728
112.668
229.396
62,24
79,45
70,69
6,96
6,62
6,79
SUB JUMLAH I 1 2 3
RSUD Kota Tanjungpinang RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani RSUD Prov. Kepri
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang dan RS di Kota Tanjungpinang
TABEL 59
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
NAMA RUMAH SAKIT
JENIS RS
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
4
a
b
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
RSUD Kota Tanjungpinang
Umum
155
4.452
4.451
8.903
181
180
361
96
95
191
40,7
40,4
40,5
21,6
21,3
21,5
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum
153
2.893
2.367
5.260
130
71
201
11
9
20
44,9
30,0
38,2
3,8
3,8
3,8
3
RSUD Prov. Kepri
71
1.276
857
2.133
72
51
123
28
50
78
56,4
59,5
57,7
21,9
58,3
36,6
379
8.621
7.675
16.296
383
302
685
135
154
289
44,43
39,35
42,03
15,66
20,07
17,73
KABUPATEN/KOTA
Umum
Sumber: RSUD Kota Tanjungpinang, RUMKITAL dan RSUD Prov. Kepri Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH PASIEN NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
2
a
JENIS RS
3
b
JUMLAH TEMPAT TIDUR 4
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) 5
PASIEN KELUAR MATI 6
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM 7
JUMLAH HARI PERAWATAN
BOR
LOS
TOI
8
9
10
11
1
RSUD Kota Tanjungpinang
Umum
155
8.903
361
191
34.692
61,32
3,90
2,46
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani
Umum
153
5.260
201
20
17.273
30,93
3,28
7,33
3
RSU Prov. Kepri
Umum
71
2.133
123
78
7.880
30,41
3,69
8,46
379
16.296
685
289
59.845
43,26
3,67
4,82
KABUPATEN/KOTA
Sumber: RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang a Keterangan: termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 RUMAH TANGGA NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS *
%
4
5
6
7
8
17632
7.881
44,70
3.951
50,13
9322
7.335
78,68
4.473
60,98
Melayu Kota Piring
8378
3.230
38,55
1.825
56,50
Mekar Baru
5932
4.874
82,16
4.117
84,47
6744
4.109
60,93
2.624
63,86
18002
8.773
48,73
2.259
25,75
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
66.010
36.202
54,84
19.249
53,17
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 RUMAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
5
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
6
7
8
4.311
37,71
3.962
91,90
Batu 10
7.672
2.018
26,30
1.942
96,23
Melayu Kota Piring
5.753
2.228
38,73
2.125
95,38
Mekar Baru
4.664
2.372
50,86
2.326
98,06
3.791
2.457
64,81
1.320
53,72
12.746
2.539
19,92
2.411
94,96
46.058
15.925
34,58
14.086
88,45
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
Sumber: Bidang P2PL
4
% DIPERIKSA
11.432
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH YANG JUMLAH YANG ADA DIPERIKSA
TABEL 63
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA
1
2
3
4
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA*
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
11.419
41.913
367,05
34.219
81,64
Batu 10
8.071
26.889
333,16
23.498
87,39
Melayu Kota Piring
5.173
24.094
465,76
21.237
88,14
Mekar Baru
4.359
11.520
264,28
9.711
84,30
5.339
40.392
756,55
32.455
80,35
15.163
55.172
363,86
46.371
84,05
49.524
199.980
403,80
167.491
83,75
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH ( KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL * Jumlah kunjungan pemeriksaan
TABEL 64
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
5
6
KEMASAN
LEDENG
SPT
SGL
MATA AIR
PAH
LAINNYA
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
4394
38,44
0
0,00
2709
61,65
0
0,00
1360
30,95
0
0,00
11
0,25
314
7,15
4394
100,00
Batu 10
7672
2018
26,30
0
0,00
668
33,10
7
0,35
1305
64,67
0
0,00
18
0,89
851
42,17
2849
141,18
Melayu Kota Piring
5753
2228
38,73
0
0,00
1003
45,02
0
0,00
1140
51,17
0
0,00
1
0,04
5
0,22
2149
96,45
Mekar Baru
4664
2372
50,86
0
0,00
0
0,00
0
0,00
2347
98,95
0
0,00
0
0,00
20
0,84
2367
99,79
3791
2829
74,62
0
0,00
1063
37,58
0
0,00
915
32,34
0
0,00
0
0,00
84
2,97
2062
72,89
12746
2636
20,68
0
0,00
1431
54,29
0
0,00
1200
45,52
0
0,00
0
0,00
25
0,95
2656
100,76
46058
16477
35,77
0
0,00
6874
41,72
7
0,04
8267
50,17
0
0,00
30
0,18
1299
7,88
16477
100,00
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
Sumber: Bidang P2PL
4
JENIS SARANA AIR BERSIH
11432
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH JUMLAH KELUARGA % KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA YANG ADA SUMBER AIR DIPERIKSA BERSIHNYA
TABEL 65
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH KELUARG A AIR KEMASAN AIR ISI ULANG DIPERIKSA SUMBER JUMLAH % JUMLAH % AIR 5
6
7
8
9
SUMBER AIR MINUM KELUARGA LEDING METERAN
LEDING ECERAN
SUMUR TERLINDUNG
POMPA
MATA AIR TERLINDUNG
AIR HUJAN
SUMUR TAK TERLINDUNG
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAI
LAIN-LAIN
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2277
0
0,00
2208
96,97
64
2,81
0
0,00
0
0,00
70
3,07
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
65
2,85
2342 102,85
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2018
521
25,82
455
22,55
112
5,55
0
0,00
0
0,00
873
43,26
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
57
2,82
1961
Melayu Kota Piring
2228
127
5,70
1046
46,95
203
9,11
0
0,00
0
0,00
1058
47,49
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
79
3,55
2434 109,25
Mekar Baru
2372
0
0,00
2146
90,47
97
4,09
0
0,00
0
0,00
126
5,31
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
3
0,13
2369
99,87
97,18
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
2327
0
0,00
220
9,45
892
38,33
0
0,00
0
0,00
261
11,22
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
400
17,19
1373
59,00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
2820
373
13,23
1732
61,42
133
4,72
0
0,00
0
0,00
571
20,25
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
384
13,62
2809
99,61
14042
1021
7,27
7807
55,60
1501
10,69
0
0,00
0
0,00
2959
21,07
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
988
7,04
13288
94,63
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL
TABEL 66
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JAMBAN NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLA H
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
% 22
4.190
36,65
3.973
94,82
3.675
92,50
4.190
36,65
4.017
95,87
3.867
96,27
4.190
36,65
3.975
94,87
3.492
87,85
Batu 10
7.672
2.018
26,30
1.795
88,95
1.754
97,72
2.018
26,30
2.470
122,40
1.765
71,46
2.018
26,30
1.970
97,62
1.858
94,31
Melayu Kota Piring
5.753
2.228
38,73
2.234
100,27
2.101
94,05
2.228
38,73
2.133
95,74
1.940
90,95
2.228
38,73
2.106
94,52
1.836
87,18
Mekar Baru
4.664
2.372
50,86
2.393
100,89
2.347
98,08
2.372
50,86
2.372
100,00
2.323
97,93
2.372
50,86
2.372
100,00
1.155
48,69
3.791
2.546
67,16
1.281
50,31
1.281
100,00
2.546
67,16
1.246
48,94
1.216
97,59
2.546
67,16
988
38,81
901
91,19
12.746
2.542
19,94
2.458
96,70
2.443
99,39
2.542
19,94
2.458
96,70
2.422
98,54
2.542
19,94
2.312
90,95
2.291
99,09
46.058
15.896
34,51 14.134
88,92
13.601
96,23 15.896
34,51
14.696
92,45
13.533
92,09
15.896
34,51
13.723
86,33 11.533
84,04
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
Sumber: Bidang P2PL
4
KELUARGA DIPERIKSA
11.432
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH KELUARGA
TABEL 67
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
13
13
100
46
18
18
100
0
0
0
0
36
14
14
100
95
45
45
100
1
1
1
100
35
15
14
93,33
1
1
1
100
29
12
12
100
66
29
28
96,55
Melayu Kota Piring
6
4
4
100
27
24
23
95,83
0
0
0
0
178
54
53
98,15
211
82
80
97,56
Mekar Baru
2
2
2
100
17
8
7
87,50
0
0
0
0
28
14
12
85,71
47
24
21
87,50
19
10
10
100
8
8
8
100
2
2
2
100
151
31
27
87,10
180
51
47
92,16
2
2
2
100
54
24
24
100
0
0
0
0
64
16
16
100
120
42
42
100
43
32
32
100
187
97
94
96,91
3
3
3
486
141
134
95,04
719
273
263
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
Sumber: Bidang P2PL
4
13
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH SEHAT
3
JUMLAH DIPERIKSA
2
JUMLAH YG ADA
1
JUMLAH TUPM
% SEHAT
PUSKESMAS
TUPM LAINNYA
JUMLAH SEHAT
KECAMATAN
PASAR
JUMLAH DIPERIKSA
NO
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
100
96,34
TABEL 68
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLA DIBINA H 1
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
5
6
4
5
JUMLA DIBINA H
% 6
7
8
% 9
SARANA IBADAH JUMLA DIBINA H 10
11
% 12
PERKANTORAN JUMLA DIBINA H 13
14
% 15
28
63,64
0
0
0
35
35
100
17
17 100,00
26
6
6
100
0
0
0
22
22
100
44
36
81,82
10
7
0,00
Melayu Kota Piring
24
24
100
0
0
0
13
13
100
25
15
60,00
10
6
Mekar Baru
14
14
100
0
0
0
12
12
100
14
9
64,29
7
5
0
0
0
0
0
16
15
93,75
53
0
0,00
69
9
13,04
0
0
0
62
34
54,84
77
0
162
81
50,00
0
0
0
160
131
81,88
230
77
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
Sumber: Bidang P2PL
4
JUMLA DIBINA H
%
SARANA PENDIDIKAN
44
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
26 100,00
SARANA LAIN JUMLA DIBINA H 16
17
0
JUMLAH % 18
0
JUMLA DIBINA H 19
20
% 21
0,00
122
106
86,89
73
42 57,53
155
113
72,90
60,00
10
8 80,00
82
66
80,49
7 100,00
0
0
0,00
47
42
89,36
14
0
0,00
0
0
0,00
88
15
17,05
0,00
13
0
0,00
0
0
0,00
221
43
19,46
33,48
80
46
57,50
83
50 60,24
715
385
53,85
TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA OBAT 2
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500 mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Dekstrometorfan Tab 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Glukosa Larutan Infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramfenikol kapsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol Sirup Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Parasetamol Tablet 500 mg Ringer Laktat Infus steril Vitamin B Kompleks Kapsul Retinol 200.000 IU Tablet Tambah darah Multivitamin Sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Salep 2-4 Infus set dewasa Infus set anak
Sumber: Instansi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
SATUAN 3
Btl 60 ml Ktk @ 100 tab ktk @ 100 tab Btl @ 1000 tab Ktk @ 100 ampul Btl 60 ml Btl @ 1000 tab Ktk @ 30 ampul Btl @ 1000 tab Btl 500 ml Btl @ 100 tab Btl @ 250 Kapsul Btl @ 100 tab Btl @ 100 tab Btl 60 ml Btl @ 1000 tab Btl @ 1000 tab Btl 500 ml Btl @ 1000 tab Btl 500 ml Btl @ 1000 Kapsul Btl @ 30 Kapsul Bks @ 30 Tablet Botol Ktk @ 100 bks Pkt Pkt Pkt Pkt Pkt Ktk @ 1000 Tablet Pot Kantong Kantong
STOCK OBAT
PEMAKAIAN RATARATA/ BULAN
TINGKAT KECUKUPAN PERSENTASE TINGKAT (BULAN) KECUKUPAN
4
5
6
7
43.330 9.507 6.520 141 23 4.741 64 188 459 390 870 33 903 11.305 1.211 779 1.474 1.617 817 10.780 483 1.265 30 33 51 156 2.208 1.155 158
1.600 332 194 6 1 221 5 3 14 14 22 2 30 523 48 29 51 69 38 340 14 24 2 0.5 2 0,5 72 57 7
27,08 28,64 33,61 23,50 23,00 21,45 12,80 62,67 32,79 27,86 39,55 16,50 30,10 21,62 25,23 26,86 28,90 23,43 21,50 31,71 34,50 52,71 15,00 66,00 25,50 312,00 30,67 20,26 22,57
150,45 159,09 186,71 130,56 127,78 119,18 71,11 348,15 182,14 154,76 219,70 91,67 167,22 120,09 140,16 149,23 160,57 130,19 119,44 176,14 191,67 292,82 83,33 366,67 141,67 1733,33 170,37 112,57 125,40
TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POSKESKEL POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 2 4 5 12 0 0 0 0 0 18 148 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0 170 12 0 0 35 47 0 0 0
3 0 0 0 2 4 5 12 10 10 170 12 18 148 35 47 0 0 0
TABEL 71
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH
1
2
3
LABORATORIUM KESEHATAN
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
1
RUMAH SAKIT UMUM
3
3
100,00
2
RUMAH SAKIT JIWA
0
0
0,00
3
RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
0,00
4
PUSKESMAS
6
6
100,00
9
9
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang YANKES
3
100
TABEL 72
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 POSYANDU NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
POSYANDU AKTIF
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0,00
16
41,03
17
43,59
6
15,38
39
100
23
58,97
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0,00
9
56,25
5
31,25
2
12,50
16
100
7
43,75
Melayu Kota Piring
0
0,00
7
46,67
6
40,00
2
13,33
15
100
8
53,33
Mekar Baru
0
0,00
1
14,29
3
42,86
3
42,86
7
100
6
85,71
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0,00
3
20,00
7
46,67
5
33,33
15
100
12
80,00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0,00
10
31,25
18
56,25
4
12,50
32
100
22
68,75
0
0,00
46
37,10
56
45,16
22
17,74
124
100
78
62,90
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
0,45
TABEL 73
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 JUMLAH NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
DESA SIAGA
DESA/ KELURAHAN
JUMLAH
4
5
DESA SIAGA AKTIF %
JUMLAH
%
6
7
POSKESDES
POSYANDU
8
9
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
4
4
100,00
4
100,00
4
39
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
2
2
100,00
2
100,00
2
16
Melayu Kota Piring
2
2
100,00
2
100,00
2
15
Mekar Baru
1
1
100,00
1
100,00
1
7
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
4
100,00
4
100,00
4
15
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
5
100,00
5
100,00
5
32
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Promosi Kesehatan
18
18
100,00
18
100,00
18
124
TABEL 74
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
DOKTER GIGI b
JUMLAH
DOKTER UMUM
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
9
10
11
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
0
0
1
3
4
1
3
4
1
1
2
2
Puskesmas Batu 10
0
0
0
0
4
4
0
4
4
0
2
2
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
0
0
1
2
3
1
2
3
0
1
1
4
Puskesmas Mekar Baru
0
0
0
1
3
4
1
3
4
0
1
1
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
0
0
3
3
6
3
3
6
0
1
1
6
Puskesmas Sei Jang
0
0
0
0
4
4
0
4
4
0
3
3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Kota Tanjungpinang 2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 3 RSUD Prov. Kepri
0 13 12 16
0 2 1 2
0 15 13 18
6 7 1 7
19 6 4 7
25 13 5 14
6 20 13 23
19 8 5 9
25 28 18 32
1 0 2 0
9 3 1 1
10 3 3 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
41
5
46
15
17
32
56
22
78
2
5
7
3
0
3
4
5
9
7
5
12
1
1
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
37,69
4,44
21,36
21,42
36,3901
28,77
57,40
45,40
50,13
3,43
12,85
8,28
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
1
2
3
1
2
3
0
1
1
44
5
49
26
43
69
70
48
118
4
16
20
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
TABEL 75
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 BIDAN NO
PERAWAT
UNIT KERJA BIDAN
1
2
3
DIII BIDAN DIV BIDAN JUMLAH 4
1
Puskesmas Tanjungpinang
7
2
Puskesmas Batu 10
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
4
5
PERAWAT b
a
SARJANA KEPERAWATAN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
6
7
8
9
10
11
12
13
L+P 14
10
0
17
0
1
1
1
8
9
1
9
10
7
8
0
15
0
1
1
3
9
12
3
10
13
2
12
0
14
1
0
1
0
8
8
1
8
9
Puskesmas Mekar Baru
4
6
0
10
0
1
1
2
11
13
2
12
14
5
Puskesmas Kampung Bugis
3
18
0
21
0
0
0
4
6
10
4
6
10
6
Puskesmas Sei Jang
3
15
0
18
0
2
2
2
13
15
2
15
17
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
26
69
0
95
1
5
6
12
55
67
13
60
73
1
RSUD Kota Tanjungpinang
8
10
1
19
2
3
5
24
139
163
26
142
168
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani
0
12
0
12
21
138
159
6
19
25
27
157
184
3
RSUD Prov. Kepri
0
15
4
19
0
11
11
11
54
65
11
65
76
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
8
37
5
50
23
152
175
41
212
253
64
364
428
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
32
0
33
1
3
4
9
31
40
10
34
44
74,53
406,50
237,58
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
152,49
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
20
3
23
3
15
18
1
1
2
4
16
20
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
2
11
1
14
1
3
4
8
4
12
9
7
16
37
169
9
215
29
178
207
71
303
374
100
481
581
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
TABEL 76
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
APOTEKER DAN a SARJANA FARMASI
TENAGA GIZI
D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER
JUMLAH
D-IV/SARJANA GIZI
a
JUMLAH
DI DAN D-III GIZI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
1
1
0
1
1
0
2
2
0
0
0
0
2
2
0
2
2
2
Puskesmas Batu 10
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
0
0
0
1
1
0
1
1
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
0
0
0
2
2
0
2
2
0
0
0
0
1
1
0
1
1
4
Puskesmas Mekar Baru
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
1
1
0
1
1
0
2
2
0
0
0
0
3
3
0
3
3
6
Puskesmas Sei Jang
0
1
1
0
2
2
0
3
3
0
0
0
1
2
3
1
2
3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0
3
3
1
8
9
1
11
12
0
0
0
1
10
11
1
10
11
1
RSUD Kota Tanjungpinang
0
1
1
1
13
14
1
14
15
0
0
0
1
3
4
1
3
4
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani
2
1
3
2
3
5
4
4
8
0
0
0
2
9
11
2
9
11
3
RSUD Prov. Kepri
1
4
5
1
2
3
2
6
8
0
2
2
0
2
2
0
4
4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
3
6
9
4
18
22
7
24
31
0
2
2
3
14
17
3
16
19
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
1
1
3
1
4
3
2
5
0
0
0
0
1
1
0
1
1
9,42
32,84
20,92
3,43
23,96
13,51
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
2
2
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1
3
4
2
2
4
3
5
8
0
0
0
0
1
1
0
1
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
4
15
19
10
29
39
14
44
58
0
2
2
4
26
30
4
28
32
Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian Keterangan : a termasuk S2 dan S3
TABEL 77
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 TENAGA KESMAS NO
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS L
1
2
P
3
a
D-III KESMAS
L+P
4
L
5
P
6
TENAGA
b
JUMLAH L+P
7
L
8
P
9
SANITASI L+P
10
L
11
P
12
L+P
13
14
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
Puskesmas Batu 10
1
1
2
0
0
0
1
1
2
0
0
0
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
4
Puskesmas Mekar Baru
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
6
Puskesmas Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
2
3
5
0
0
0
2
3
5
0
5
5
3 3 6
3 1 7
6 4 13
1 0 0
0 0 0
1 0 0
4 3 6
3 1 7
7 4 13
0 2 0
1 0 0
1 2 0
12
11
23
1
0
1
13
11
24
2
1
3
6
2
8
0
0
0
6
2
8
5
1
6
6,2
6,1
1 2 3
RSUD Kota Tanjungpinang RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani RSUD Prov. Kepri
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
17,99
14,20
16,13
6,00
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
2
8
10
0
0
0
2
8
10
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
4
6
10
0
1
1
4
7
11
3
1
4
26
30
56
1
1
2
27
31
58
10
8
18
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
TABEL 78
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 NO
TENAGA TEKNISI MEDIS
UNIT KERJA
ANALIS LAB. L
1
2
P
3
4
TEM & P.RONTG
L+P
L
5
6
P 7
L+P
L
8
9
P 10
FISIOTERAPIS
JUMLAH
P.ANESTESI L+P
L
P
11
12
13
L+P
L
14
15
P
L+P
16
17
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Puskesmas Batu 10
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
4
Puskesmas Mekar Baru
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
2
2
0
0
0
6
Puskesmas Sei Jang
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
5
6
0
1
1
0
0
0
1
6
7
0
0
0
1
RSUD Kota Tanjungpinang
1
5
6
3
4
7
1
2
3
5
11
16
1
1
2
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani
1
1
2
3
0
3
1
0
1
5
1
6
2
1
3
3
RSUD Prov. Kepri
0
5
5
1
2
3
0
0
0
1
7
8
0
1
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
2
11
13
7
6
13
2
2
4
11
19
30
3
3
6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
11,14
22,19
16,57
2,57
2,66
2,62
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
2
2
4
0
0
0
0
0
0
2
2
4
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
6
19
25
7
7
14
2
2
4
15
28
43
3
4
7
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian
TABEL 79
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1
APBD Kota Tanjungpinang
80.515.274.067
96,41
a
APBD Dinas Kesehatan
19.673.554.155
23,56
a. Belanja Langsung
15.460.026.139
b
b. Belanja Tidak Langsung
4.213.528.016
APBD PKM Tanjungpinang
2.601.218.631
a. Belanja Langsung
c
d
b. Belanja Tidak Langsung
2.382.678.631
APBD PKM Batu 10
2.626.219.467
a. Belanja Langsung
230.840.000
b. Belanja Tidak Langsung
2.395.379.467
APBD PKM Melayu Kota Piring
1.908.772.571
a. Belanja Langsung
e
1.691.812.571
APBD PKM Mekar Baru
2.004.684.833
b. Belanja Tidak Langsung
1.778.476.833
APBD PKM Kampung Bugis
2.465.358.816
2
2.058.586.416
APBD PKM Sei Jang
2.992.456.087
a. Belanja Langsung
200.450.000
RSUD
46.243.009.507
a. Belanja Langsung
25.613.179.304
b. Belanja Tidak Langsung
20.629.830.203
APBN :
- Jampersal
3,58
55,37
2.593.960.000
3,11
352.397.000
0,42
1.466.843.000
- TP (BOK)
671.585.000
* Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
118.450.000
* Pkm Tanjungpiang
100.400.000
* PKM Batu 10
72.800.000
* PKM Melayu Kota Piring
53.000.000
* Pkm MB
41.200.000
* PKM Kampung Bugis
0,80
67.600.000
* PKM Sei Jang
115.000.000
- Bantuan Penanggulangan TKI
47.685.000
- Program Perbaikan Gizi Masyarakat PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - GF ATM TB Paru
55.450.000 401.179.590
0,48
60.309.000
- GF ATM HIV 5
2,95
2.792.006.087
- Jamkesmas
4
2,40
406.772.400
b. Belanja Tidak Langsung
b. Belanja Tidak Langsung h
2,29
226.208.000
a. Belanja Langsung
g
3,14
216.960.000
b. Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Langsung
f
3,11
218.540.000
340.870.590
SUMBER PEMERINTAH LAIN
0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
83.510.413.657
TOTAL APBD KAB/KOTA
824.515.230.636
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Bagian Keuangan
100,00
9,77
364.044,77