ilrnal Akuntansi voLUME xvr T / 02 lMeL/ 2013
rssNl410-3591
-
Praktik Risk Disclosure Dan Board of Directors Pada Perbankan Indonesia Djoko Suhardjanto & Firazonia Meivitasari
fu
Professional Accounting Services As A Conflicted Jurisdiction Area Among Expertises (The Emerge of New Actors And New Practices) Agus Sholikhan Yulianto
h
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 Nelly Thamida & Hendro Lukman
h
Pengaruh Penggunaan Akuntan Publik Besar, Leverage Dan Efisiensi
Terhadap Return
On
Asset Perusahaan
h
Indra Widjaja
Hubungan Antara Kara'kteristik Personal Dan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Reduksi Kualitas Audit Adanan Silaban
h
Pertimbangan Ukuran Perusahaan, Usia Selama Go Public, Peluang Pertumbuhan Dan Arus Kas Untuk Menentukan Leverage, Sefta Keterkaitannya Dengan Prqsent Value Dividen & Nilai Ekuitas Masa Mendatang
Analisis Finansial Usaha Perikanan Tangkap Yang Layak Didukung Pendanaannya Oleh Lembaga Keuangan Di Kabupaten Indramayu Charles Bohlen Purba
h
Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Harga Saham Dan Jumlah Anggota Dewan Direksi Terhadap Praktik Income Smoothing Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011 Henryanto Wijaya & Fidella Olive
h
Pengaruh Pr6fitabilitas Dan Defisit Finansial Terhadap Struktur Modal Perusahaaru Dengan Pendekatan Pecking Order Theory Ketut Asmara Jaya
h
Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidikan Dah Mahasiswa Akuntansi Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia Hadi Cahyadi
fu
Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dengan Laba Fiskal Pada Perusahaan Dagang Terhadap Pertumbuhan Laba, Akrual Dan Harga Saham .6n Nataherwin
.Iurnal Akuntansi
Volume XVII
frlomor 02
Hlm. 163 - 320
Jakarta Mei
2013
ISSN 1410 - 3s9l
\
JURNAL AKUNTANSI VOLUME XVII /
02
/ Mei/ 2013
ISSN1,410-3591
Terbit Tiga kali setahun pada bulan Januari, Mei dan September. nerisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian analisis-kisis di bidang Ilmu Akuntansi.
Pelindung Rektor Universitas Tarumanagara
Penanggungjawab
.j
Sawidji Widoatmodjo
Ketua Koordinator Penyunting Kery Soetjipto
Anggota Penyunting Apollo Hendang Tanusdjaja I Cenik Ardana Kurniarvan Tjakrawala
Penyunting Kehormatan (Mitra Bestari) Sukrisno Agoes Setiyono Mihardjo
Hiro Tugiman M. Nuryatno Nunung Nuryani Nunuy Nur Afiah Arles Ompuslrnggu
Staf Administrasi Christina Catur Widya
Ni Made Manik
Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Sekretariat Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi II Gedung B Lantai 3, Jln. Tanjung Duren Utara No. 1 Jakarta Barat 11470 Telepon (021) 5655508-10-14-15 pesawat 0327 dan Fax. Universitas Tarumanagara Jakarta, Kampus (021)5
655
521 . emai I : maksi@tanunanagara. ac.
Jurnal Akuntansi diterbitkan sejak bulan
id
Mei 1997 oleh Fakultas Ekonomi
Universitas
Tarumanagara Jakarta. Jurnal Akuntansi telah Terakreditasi B berdasarkan Keputusan Dirjen
Dikti
No: 83/DIKTAKep/2009
Dicetak di Percetakan Candi Mas Metropole- Jakarta. Isi di luar tanggung jawab Percetakan
JURNAL AKUI\TANSI
ISSN t4t0 - 35gL Mei 2013, Tahun XVII, Nomor 02 Halaman 163 - 320
PRAKTIK RISK DISCLOSURE DAN BOARD OF DIRECTORS PADA PERBANKAN INDONESIA
Djoko Suhardjanto a Firazonia Meivitasari aaoltalaaaaaaaaaaattaaaaaaaaooaaaaoaaaoaaaoaatlaoaaalaoaaaloaaaaaaaaaaa PROFESSIONAL ACCOUNTING SERVICES AS A CONFLICTED JURISDICTION AREA AMONG EXPERTISES (THE EMERGE OF NEW ACTORS AND NEW PRACTICES)
Aqus ShoTikhana a Yul-ianto oaaaaaaaaooal
a aa a a a a a a a a a a a..
aaooaaaaaaaoaal aoot aaoaaaaaaoaoooaaaaaaa
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PEzuODE 2008.2012
!?JJ.y.!!p.r!jp..l.yg:r.q:?. !.r:fyp:r.. o.... ....
..
r.,.. ...... o....... o....
PENGARUH PENGGUNAAN AKUNTAN PUBLIK BESA& LEVERAGE DAN EFISIENSI TERHADAP RETURN ONASSET PERUSAHAAN
Indra Widjaja
aaaoaaaoaaaaaaaaaaaaaoaaaaaaoaaaaaaoaaaaooaaaaaaoaaaaaaaaaaaaoaotaaaaaa
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PERSONAL DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU DENGAN PERILAKU REDUI(SI KUALITAS AUDIT
Adanan Sifaban
toaaaaalooaaaaoaaaaaaaaaaaaooaaataaaaaaooaaaaaaaaaalaoaaoaaaaaaaaaaaaaa
PERTIMBANGAN UKURAN PERUSAHAAN, USIA SELAMA GO PUBLIC, PELUANG PERTUMBUHAN, DAN ARUS KAS UNTUK MENENTUKAN LEVERAGE, SERTA KETERKAITANNYA DENGAN PRESENT VALUE DIVIDEN & NILAI EKUITAS MASA MENDATANG
Y:*1::.2.yy.1:?:!?..............o...o..o...,.,.....................oo....
t
.a
: -. -
ti
,..,'...:,1.:.,:..'
:
ii:, .i,J:ii:
.
ANALISIS FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP YANG LAYAK DIDUKUNG PENDANAANNYA OLEH LEMBAGA KEUANGAN DI KABUPATEN INDRAMAYU
::.".::::. :.?::::..::::.u....
..
..
..
... ... ..... '.. ... . ,. o.. . o . ..... .. r..
o
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, HARGA SAHAM, DAN JUMLAH ANGGOTA DEWAN DIREKSI TERHADAP PRAKTIK INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DITBEI
TAHUN
2009 -2011,
:?:::::::..y:!:::.:..:::::.::.::.::................................. PENGARUH PROVITABILITA' DAN DEFISIT FINANSIAL TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN PECKING ORDER THEORY ::::,:.:::.1::.::::...o.o..o............oo...o.....-r.or....o,......r
AKUNTAN PUBLIK AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KoDE ETIK IKATAN eTuNlA,N INDoNESIA
PERSEPSI
::::..:::::::.o............rro................o..v............rrrrLrr
ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DENGAN LABA FISKAL PADA PERUSAHAAN DAGANG TERHADAP PERTUMBUHAN LABA, AKRUAL DAN HARGA SAHAM
::::.:".:y:.1
.......
o. o.. r o o...........
r..........
o....................
r
--J
PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA
AKUNTANSI TERIIADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA
F akuh a s E kono
Hadi Cahyadi mi Univ e r s i t a s T ar um ana g ar a Jakar t a
Email : hadi. c ahyadi@helio s capitalas ia. com
yan
aka
me rev sta pel hul
pr(
Abstract: The purpose of this research was to find out if there is a difference between the perception of the public accountant, lecture of accounting and students to the code of ethics of accountant Indonesia. The Data in this research is the primary data where the data collected through the dissemination of a questionnaire to some of the public accountant and accountant in Faculty of Economics of the Tarumanagara University in Jakarta. The respondents in this research are public accounting of the public accountant firm, lecture of accounting and students in accounting from the Faculty of Economics University of Tarumanagara. The Data obtained were distributed normally and hypothesis testing that used is the One Way ANOVA. From this hypothesis, we can take a conclusion between public accounting, lecture of accounting and students have a different perception of the accounting of the code of ethics of accountant Indonesia Ties. Keywords: perception, public accountant, lecture of accountant, students of accounting
sta
kel yar
ak sel
sa
mi
lur 1II,
pt m
Pr
Abstraksi: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, dan mahasiswa terhadap kode etik akuntan di Indonesia. Data dalam penelitian ini adalah data primer dimana data dikumpulkan melalui penyebaran kuisioner ke beberapa Kantor Akuntan Publik dan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagan di Jakarta. Responden dalam penelitian ini adalah akuntan publik di Kantor Akuntan Publik, akundan pendidik dan mahasiswa akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Data yang diperoleh telah terdistribusi secara normal dan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode One Way ANOVA. Dari hipotesis ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa antara akuntan
publik, akuntan pendidik, dan mahasiswa akuntansi mempunyai persepsi berbeda atas kode etik Ikatan Akuntan Indonesia.
E rn
pr
fil
it n s1
a
b
p
ir
Kata Kunci: persepsi, akuntan public, akuntan pendidik, dan mahasiswa akuntansi
S S
PENDAIIULUAN Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut untuk bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi adalah keharusan agar profesi tersebut tidak menjadi punah atau hilang begitu saja. Seseorang harus terus meningkatkan profesionalisme kerja dengan disertai etika bisnis dari profesi itu sendiri. Dalam menjalankan aktivitasnya, seorang akuntan dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalismenya. Ada tiga hal utama yang harus dimiliki oleh setiap anggota profesi dalam mewujudkan profesionalisme yaitu berkeahlian, berpengetahuan, dan berkarakter. Karakter merupakan personality seorang profesional 296
r
t
e
I
a C
I
i
I
I
Cohyodi'
P"rr"pri
yang dapat diwujudkan
d-ul*
A
ndidikon pon Mahosiswo Akuntonsi...
sikap dan tindakan etisnya. sikap
dan perilaku utui r*gut -r*p.rrg*uhi posisinyu ai *uryarakat pemakai jasanya.
tffiUr#il"i.:'#
etis akuntan€.$ffi
r
mengesahkan "Kode uiif amntan rndonesiu" .rlut revisi pada tahun 1986, tahun 1994 danterakhir pudu tuhurrrggg. L{i;rn-leluarkan suatu standar profesi yang memuat seperangkat prinsip-prinsip moral *Jngutur tentang perilaku profesional yaitu kode etik yang mengatur tentang nonna perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan para klien, irt*uur.rnt* dengan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Alasan yang mendasari kodl etik sebagai standar perilaku profesional tertinggi pada profesi akuntan adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kuaHtJjaru yutg diberikan profesi terlepas dari yang dilakukan perorangan' Kepercayaan masyarakat terhaiap profesional akuntan akan meningkat jika profesi me*ujuikan standar y'"rg li"ggi'lun -.renuhi sefnua kebutuhan. Rustiana dan Indri (dalam Retnowati,2O02) menyatakan kode etik profesi merupakan salah satu upaya dari suatu asosiasi profesi *tur. integritas profesi akuntan agar -"n;ugl mampu menghadapi berbagai tekanan yang dapat dariiirini;,rrJiri atau pihak luar' Anggota profesi seharusnya -.nuuti tiae etit< profesi sebagai r.o"trasepsi bagi masyarakat dan keperc ay aan yang diberikannya. ",ir;ua Ditambahkan oleh wulandari dan sularso (2002), pelanggaran etika oleh akuntan publik dapat beru-pa pemberian opini wajar tanpa'penlecualian untuk laporan yang tidak memenuhi klasifikasi tertentu menurut norma- peLeriksaan akuntan atau standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pelanggaran eiikatersebut seharusnya tidak terjadi apabila setiap akultan mempunyai pengeiahuan, pemahaman, dan kemauan untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etilia r..*a *"-udui dalam pelakrunuun pekerjaan profesionalnya' Lebih dari itu akuntan dalam melaksanakan per<e4aannfa harus selalu mengedepankan sikap dan tindakan yang mencerminkan profesio*iitui y*g mana hal dapat diintroduksi dalam pedoman atau standar kedanya. Selain itu, dalam melaksanakan pekerjaan profesionalnya, akuntan harus sepenuhnya melandaskan pada standar moral dan etika tertentu (Ludigdo, lggg). Penelitian mengenai etika bisnis dan etika profesi akuntan ini dilakukan karena aktivitas profesi tidak terlepas dari aktivitas bisnis y*g rn.n*toim"r.ku untuk bekerja secara profesional sehingga selain harus memahami dan menerapkan etika profesinya, akuntan juga harus memahami dan menerupt* etika dalam bisnis. penelitian
$},iiJ'*lH
a*
diperl*;;d
"kil; k""Iil;sa
-*.irl
itu
*YrT
ini juga
dilakukan kepada mahasiswa karena
*.r.ku
adalah calon akuntan yang
seharusnya terlebih dulu dibekali pengetahuan mengenai etika sehingga kelak bisa bekerja secara profesional berlandaskan etika profesi (ko-cle etik) seoran;-"k serta dapat
menerapkan etika dalam bisnis.
"il
Tujuan dari penelitian ini adalah *luk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antan akuntan publik, akuntan pendidik dan-mahasiswa akuntansiierhadap kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Selain itq maksud dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan bagi para akuntan tentang bagaimana'memotivasi dan mengelola para akuntan dalam hal prinsip-prinsip etika profe.i ukunt*, jaurr seberapa rcoJe etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah melembaga dalam diri masing-*urirrg k"lompok. penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan tentang pemlehjari etika'bisnis kepada mahasiswa jurusan. akuntansi sehingga program p"traiaimorrya dapat diarahkan untuk menurjang etika setiap mahasiswa s"uagul .ulon uto*t* yang frofesi,onal. 297
Jurnol Akuntonsi/Volurne XVII, No.02, Mei 2013: 296-306
p
Kerangka Pemikiran
1
J
n
8 variabel dari Prinsip Etika: 1. Tanggung Jawab Profesi
2. I{epentingan Publik 3. Integritas a. Obyektivitas 5. I(ompetensi dan l(ehati-hatian Profesional 6. I(erahasiaan 7 . P erllaku Profesional 8. Standar Teknis
One Way ANOVA
I{ruskal Wallis Test
Terdapat atau tidak terdapat perbedaan anttara akuntan publik, pendidik, dan mahasiswa akuntasi
Gambar 1: Kerangka Konseptual Penelitian Kerangka berpikir dalam penelitian ini terlihat pada Gambar l. Dalam gambar tersebut diperlihatkan adanya 8 (delapan) prinsip etika yang masing-masing prinsipnya harus diuji validitas, reliabilitas, dan normalitasnya terlebih dahulu. Setelah kedelapan prinsip tersebut menghasilkan nilai yang valid, reliabel dan normal, barulah dapat dilakukan pengujian One Way ANOVA dan Kruskal Wallis Test. Teori-teori yang mendukung penelitian ini bersumber dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, seperti Stevens et al (1993), Ludigdo dan Machfoedz (1999), Sriwahyoeni dan Gudono (2000), Wulandari dan Sularso (2002), Winarna dan Retnowati (2003), Murtanto dan Marini (2003), Satoto (2004), Muindri Renyowijoyo (2005), Sugiarto Prajitno (2006) dan Yusup dkk. (2007).
Hipotesis: Ha: Terdapat perbedaan persepsi yang signifikan arrtarc akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap kode etik Ikatan Akuntan Indonesia Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan Program SPSS (Statistical Packagefor Social Sciences) versi 17.
METODE Populasi dan Sampel. Metode yang digunakan untuk pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Alasan pemilihan sampel dengan metode tersebut agar mendapatkan sampel yang sesuai. dengan kriteria yang diinginkan, sesuai dengan tujuan 298
Cahyodi: Persepsi Akunton Publik, Akunton Pendidikon Don Mohosiswo Akuntonsi... !
penelitian. Dengan metode pengambilan sampel tersebut, dalam penelitian ini digunakan 150 sampel. Sampel sejumlah 50 responden berasal dari kantor akuntan publik di daerah Jakarta,50 responden berasal dari akuntan pendidik, dan 50 .erpottden berasal dari mahasiswa akuntansi. Tabel 1. Operasional dan Pengukuran Variabel Prinsip Etika
.t 'l
lndikator Tanggung Jawab Profesi merupakan prinsip yang p"rtarn.o a"ngan indikator: 1) Akuntan harus selalu menggunakan pertimbangan moral dan profesionalisme Tanggung Jawab 2) Akuntan mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa Profesi profesionalnya. 3) Akuntan harus selalu berpedoman pada Kode Etik agar dapat bertugas dengan tanggung jawab obyektif. 4) Akuntan harus bertanggung jawab terhadap seruruh pekerjaan yang dilakukan. Kepentingan Publik merupakan prinsip yang kedua dengan indikator : l) Akuntan wajib bertindak dalam kerangka perayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitrnen dan profesionalisme. Kepentingan 2) Akuntan harus mengikuti standar profesi berlandaskan kepentingan Publik publik. 3) Akuntan harus menunjukkan dedikasinya kepada public. 4) untuk mendapatkan kepercayaan publik yang tinggi akuntan harus selalu mengutamakan kepentingan publik dan bekerja dengan penuh integritas Integritas merupakan prinsip yang ketiga dengan indikator: l) Akuntan harus memenuhi tanggung jawabnya dengan integritas yang tinggi. 2) Akuntan harus bersikap jujur dan terus terang. 3) Akuntan harus menguji keputusan atau perbuatannya dengan bertanya Integritas apakah telah melakukan apa yang harus dilakukan dan terah menjaga integritas dirinya 4) Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yangjujur, tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip. Obyektivitas merupakan prinsip yang keempat dengan indikator : l) Akuntan harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 2) Akuntan harus bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual Obyektivitas dan tidak berada di bawah pengaruh orang lain. 3) Akuntan tidak berhak menerima hadiah karena dapat menimbulkan pengaruh dalam pertimbangan profesional mereka. 4) Akuntan harus bersikap independen dalam kenyataan dan penampilan ada waktu melaksanakan audit dan iasa atestasi lainnva
299
Jurnol Akuntonsi/Volume XVII, No.02, Mei 2013: 296-306
Prinsip Etika
Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Indikator Kompetensi dan kehati-hatian profesional adalah prinsip yang kelima dengan indikator: 1) Akuntan harus berupaya mencapai tingkat kompetensi bahwa kualitas jasa akan memenuhi tingkat profesionalisme yang tinggi. 2) Akuntan harus melaksanakan jasa profesional dengan baik dan sesuai dengan kemampuannya.
3) Pencapaian kompetensi profesional harus diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan, dan ujian profesional dan pengalaman kerja.
4) Akuntan harus memberikan jasa dengan segera, sempurna dan mematuhi standar teknis dan etika yang berlaku.
Kerahasiaan
Kerahasiaan merupakan prinsip yang keenam dengan indikator : 1) Akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi tentang klien. 2) Auditor independen tidak boleh memberikan rahasia perusahaan klien kepada pihak lain. 3) Auditor sebelumnya sudah seharusnya memperlihatkan kertas kerja audit sebelumnya kepada auditor pengganti tanpa persetujuan dari klien. 4) Staf yang membantu wajib menjaga informasi rahasia klien.
Perilaku profesional merupakan prinsip yang ketujuh dengan indikator: l) Akuntan harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik d an menj auhi tindakan y ang dapat mendiskreditkan profesi . 2) Akuntan wajib menyusun rencana audit secara cermat.
Perilaku Profesional
3) Akuntan harus dapat memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan perusahaan.
Standar Teknis
Standar teknis merupakan prinsip yang kedelapan sekaligus prinsip yang terakhir dalam prinsip etika dengan indikator : 1) Akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. 2) Akuntan wajib untuk melaksanakan penugasan sejalan dengan prinsip
integritas dan obyektivitas.
3) Akuntan harus dapat memahami dan menerapkan standar yang dikeluarkan oleh IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Validitas
Tabel2. Prinsip I
-
Tanggung Jawab Profesi
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Corrected ltem-
Alpha if ltem
if ltem Deleted
Total Correlation
Deleted 46
.729
X1 I
13.3 5
2.251
.7
X1
13.41
2.2L7
.607
.7
86
13.36
2.2r9 2.t82
.702
.7
43
.540
.826
-?n X1 J -4 XI Sumber: Datadiolah 300
Scale Variance
13.45
Cohyodi: Persepsi Akunton Publik, Akunton Pendidikon Don Mqhosiswo Akuntonsi...
Tabel 3. Prinsip 2 - Kepentingan publik Item-Total Statistics Cronbach's
if
Scale Mean
Item Deleted
x2 _1 x2 _? x2 _3 x2 4 Sumber: Data diolah
Scale Variance
Corrected ltem-
if Item Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
12.97
2.662
.664
.795
12.93
2.547
.7
l8
.771
13.01
2.436
.749
.17 4
12.91
2.694
.584
.83 0
Tabel 4. Prinsip 3 - Integritas ,j
Item-Total Statistics Scale Mean
Cronbach's
if
Item Deleted
Scale Variance
Corrected Item-
if Item Deleted
Alpha if ltem
Total Correlation
Deleted
X3 _1
12.66
2.910
.57 8
.731
X3 _2
12.65
2.713
.607
X3 _3
"7t4
12.93
2.72r
.612
X3 4
12.95
2.547
.5
.7tt
53
48
.7
Sumber: Datadiolah Tabel 5. Prinsip 4 - Obyektivitas Item-Total Statistics Scale Mean
if
Item Deleted
Cronbach's Scale Variance
Corrected ltem-
if Item Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
x4_t
13.29
2.367
.541
.77 4
x4_2
13.21
2.236
x43
.7 43
.683
13.3 5
2.203
.5
53
.7 73
x4_4
13.25
2.254
.608
.7
42
Sumber: Data diolah Tabel 6. Prinsip 5 - Kompetensi dan Kehatihatian Profesional Item-Total Statistics Scale Mean
if
Item Deleted
Cronbach's Scale Variance
Corrected ltem-
if Item Deleted
Alpha if Itern
Total Corelation
Deleted
x5_l
12.69
2.959
.693
.7
x5_? x5_3
I2.7 |
3.069
.632
.78 8
12.77
2.81r
.729
.7
12.8s
2.851
.564
.825
x5_4 Sumber: Data diolah
59
43
301
Jurnol Akuntonsi/Volume
XVil, No.02,
Mei 2013: 296-306
Tabel 7. Prinsip 6 - Kerahasiaan Item-Total Statistics Corrected Scale Mean if Item Deleted
x6_1
x6_2 x6_3 x6_4 Sumber: Datadiolah
Item-
Total Correlation
Scale Variance
if Item Deleted
Cronbach's
Alpha if ltem Deleted
11.83
2.985
.405
.427
1t .79
2.984
.433
.4r4
13. 19
2.260
.t83
.7
12.07
2.694
.463
.367
1l
Tabel 8. Prinsip 7 - Perilaku profesional Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted
Scale Mean if Item Deleted
x7
_l
x7_2 x7_3 Sumber: Datadiolah
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's
Alpha if Item Deleted
t3
8.79
1.158
.643
.7
4
r.2t4
.707
.649
8.64
1.279
.567
.792
8.7
Tabel 9. Prinsip
8
- standar teknis
ltem-Total Statistics Cronbach's Scale Mean
if
ltem Deleted
x8_l x8_2 x8_3 Sumber: Data diolah
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected ltemTotal Coruelation
Alpha if ltem Deleted 93
8.78
1.099
.613
.5
8.83
r.044
.561
.6s3
8.78
I .153
.514
.7 05
Pengujian validitas pada setiap prinsip etika dilakukan dengan cara membandingkan rhitung dengan r-tabel. Nilai r-hitung diperoleh dengan menggunakan nilai Corrected ltemTotal Coruelation melalui menu onalyze, scale pilih reliability analysis. Butir dinyatakan valid apabila nilai corrected item total coruelation > r-tabel. Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (5%), maka r-tabel dengan ketentuan df: n-2, didapat nilai 0,16. Berdasarkan seluruh tabel di atas, dapat dlihat bahwa semua nila;_ corrected item total correlation lebih besar dari 0,16. Oleh karena itu, pengujian ini dinyatakan valid.
Pengujian Reliabilitas. Prinsip Pertama - Tanggung Jawab Profesi Reliabi I ity Statistics Cronbach's Alpha .81 8
302
N of Items
Cohyodi: Persepsi Akunton Publik, Akunton Pendidikon Don Mohosiswo Akuntonsi...
Prinsip Kedua - Kepentingan Publik Rel iabil ity Stati stics Cronbach's Alpha N of Items .83 6
Prinsip Ketiga - Integritas Rel iab il ity Statistics Cronbach's Alpha N of Items "779
Prinsip Keempat - Obyektivitas Reliabi I ity Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.794
Prinsip Kelima - Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Reliab il ity Statistics Cronbach's Alpha N of Items .82s
Prinsip Keenam - Kerahasiaan Reliabil ity Statistics Cronbach's Alpha N of Items .640
Prinsip Ketujuh - Perilaku profesional Rel iabi I ity Stati stics Cronbach's Alpha N of Items .794
Prinsip Kedelapan - Standar teknis Rel iabi I ity Statistics Cronbach's Alpha N of Items .737
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach's Alpha lebih besar 0,6. Hasil pengujian dari delapan prinsip etika menyatakan nilai yang lebih besar dari 0,6 sehingga pengujian ini dinyatakan reliabel.
303
Jurnol Akuntonsi/Volume XVII, No. 02, Mei 2013: 296'306
Pengujian Normalitas
Tabel 10. One-sample Kolmogorov-Smirnov Test Xt N Normal
150 Parametersu"b
Most Extreme Differences
Mean
129.37
Std. Deviation
12.570
Absolute
.080
Positive
,061
-.080
Negative Kdiffi68'ota+tS miin':6uii
,rr.,',
Z,i1,.,','
',y!pfl,1
.295
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data'
Sumber: Data diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai z kolmogorov smirnov sebesar 0,977 memberikan nilai signifikansi O,igs > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal sehingga dilakukan pengujian One Way Anova'
Tabel 11. Test of Homogeneity of Variances Skor Total
dfl
Levene Statistic 1.361
dn 147 2
Sie.
.260
Sumber: Data diolah Untuk dapat melakukan pengujian One Way Anova maka dilakukan uji kesamaan varian dengan Lrurn, Test terlebilr- dahulu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah u*i* ketiga kelompok sampel sama. Data yang memenuhi syarat adalah jika varian sama pada atau subjeliberasal dari kelompok yang homogen. Dengan melihat nilai signifikansi (varian uji Levine Zesl sebesar 0,260 lebih besar dari 0,05, maka ketiga varian sama Jkuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi adalah sama) sehingga uji ANOVA dapat diteruskan.
Tabell?. ANOVA Skor_Total Sum of Squares
df
1436.333
2
718 .167
Within Groups
221A4.7 60
t47
150 .373
Total
2354 1.093
t49
Between Groups
sig.
Mean Square 4.77 6
.010
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel di atas, nilai F hitung adalah 4,776. Nilai F tabel adalah sebesar 3,058 :finv(0,05;2;147)lalu enter. Jadi F hitung dicari di Ms.Excel dengan cara mengetik rumus > F tabel (4,776 f ,OSg) maka hipotesis diterima. Artinya bahwa terdapat perbedaan
t
304
Cohyodi: Persepsi Akunton Publik, Akunton Pendidikon Don Mohosiswo Akuntonsi...
persepsi arfiara akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap kode etik Ikatan Akuntan Indonesia.
PENUTUP
'',
Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dan uraian yang dilakukan pada bab sebelumnya, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang dilihat dari delapan prinsip etika. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan responden yang berjumlah 150 dalam tiga kriteria yang berbeda, yaitu akuntan publik sebanyak 50 responden, akuntan pendidik sebanyak 50 responden, dan mahasiswa akuntansi sebanyak 50 responden. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah disajikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ludigdo dan Machfoedz (1999), Wulandari dan Sularso (2002), Winarna dan Retnowati (2003), Muindri Renyowijoyo (2005), Yusup dkk. (2007), dan Sugiarto Prajitno (2006). Sebaliknya, hasil penelitian yang dilakukan oleh Sriwahyoeni dan Gudono (2000), Murtanto dan Marini (2003), Satoto (2004), dan Muindri Renyowijoyo (2005) tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan. Saran. Setelah melihat hasil penelitian ini berserta dengan segala keterbatasannya, maka saran yang diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut: (1) Penelitian selanjutnya sebaiknya menjelaskan keseluruhan dari kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang di dalamnya mencakup empat bagian, yaitu prinsip etika, aturan etika, interpretasi aturan etika, dan tanya jawab.; (2) Penelitian selanjutnya dapat memperluas lokasi penelitian dan sampel penelitian dengan menggunakan sample random sampling agar diperoleh hasil yang lebih akurat dan memiliki daya generalisasi.; (3) Penelitian dengan topik yang sama sebaiknya dilalcukan tidak pada masa sibuk akuntan agar didapatkan hasil yang akurat.; (4) Dunia pendidikan harus menjadikan mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi sebagai mata kuliah wajib agar para mahasiswa akuntansi dapat memiliki etika yang baik.; (5) Cakupan muatan etika dalam kwikulum sebaiknya diperluas dan diintegrasikan ke semua mata kuliah yang diajarkan agff baik akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dapat samasama mengingat bagaimana harus berperilaku sesuai dengan kode etik Ikatan Akuntan Indonesia.; (6) Penelitian selanjutnya dapat menggunakan teknik-teknik kuesioner lainnya yang lebih baik seperti teknik wawancara agar pengumpulan data lebih akurat. Penyusunan kuesioner juga harus lebih akurat, tidak memiliki tafsiran ganda, dan memperluas skala kuesioner agar pengumpulan data dapat dijadikan alat analisis yang lebih mencerminkan kondisi yang sesungguhnya.
DAFTAR RUJUKAN
I
Cenik Ardana. (2009). Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat
Agoes, Sukrisno dan
30s
Jurnol Akuntonsi/Volume XVII, No. O?, Mei 2013: 296-306
Agoes,Sukrisno dan Jan Hoesada. (2009). Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba Empat Arens, Alvin A, Elder, Randal J, Beasly, Mark S. (2010). Auditing and Assurance Service, An Integrated Approach, 13tr edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall International Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Ikatan Akuntan Indonesia (2011). Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat Ludigdo, Unti dan Mas'ud Machfoedz. (1999). Persespi Akuntan dan Mahasiswa tentang Etika Bisnis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.2.(l). hal.l-19 Murtanto dan Marini. (2003). Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita serta Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan. Simposium Nasional Akuntansi VI, hal. 790-805 Prajitno, Sugiarto (2006). Perbedaan Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Perusahaan dan Akuntan Pendidik terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan. Jurnal Ekonomi. 16.(1). hat.3t-41 Priyatno, Duwi. (2009). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
't
MediaKom Renyowijoyo, Muindro. (2005). Persepsi Masyarakat dan Akuntan terhadap Etika Profesi Akuntan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 7.(l), hal. 66-83 Seri Ekayani,N.N, dan Adi Putra,M.P. (2003). Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Bali terhadap Etika Bisnis. Simposium Nasional Akuntansi VI.hal.848-856 Sriwahyoeni dan Gudono. (2003). Persepsi Akuntan terhadap Kode Etik Akuntan, Jurnal Ri s e t Akunt ans i Indone s ia. 3 .(2). hal. 1 68- I 84 Stevens, Robert E., O.J. Haris, dan S. Williamson. (1993). A Comparation of Ethical Evaluations of Business School Faculty and Students: A Pilot Study. Journal of Business Ethics I 2. P. 6ll-619 Suranta, S., Syafiqurrahman, M., & Yusup, M. (2007). Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi, dan Karyawan bagian Akuntansi terhadap Etika Profesi Akuntan. Jurnal Akuntansi dan Bisnis.7.(l ). hal. 3 l'3 8. Wulandari, Retno dan Sri Sularso. (2002). Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Kode Etik Akuntan. Jurnal Perspektif FE UNS.7.(2).hal.7l-89
306