Standar Nasional Indonesia
Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar
ICS 65.150
Badan Standardisasi Nasional
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
SNI 6141:2009
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
SNI 6141:2009
Daftar isi.....................................................................................................................................i Prakata .....................................................................................................................................ii 1
Ruang lingkup .................................................................................................................. 1
2
Acuan normatif................................................................................................................. 1
3
Istilah dan definisi ............................................................................................................ 1
4
Persyaratan produksi ....................................................................................................... 2
5
Cara pengukuran dan pemeriksaan................................................................................. 6
Bibliografi ................................................................................................................................. 7 Tabel 1 - Kriteria air media di kolam, bak semen, dan karamba jaring apung......................... 4 Tabel 2 - Produksi P I, P II dan P III ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) di bak, hapa, kolam dan karamba jaring apung .................................................................................. 5
i
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Daftar isi
SNI 6141:2009
Standar Nasional Indonesia (SNI) Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar dirumuskan oleh Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya untuk dapat dipergunakan oleh pembenih, pembudidaya, pelaku usaha dan instansi lainnya yang memerlukan serta digunakan untuk pembinaan mutu dalam rangka sertifikasi. SNI ini merupakan revisi dari SNI 01-6141-1999, Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar dirumuskan sebagai upaya meningkatkan jaminan mutu dan keamanan pangan, mengingat benih ikan nila hitam banyak diperdagangkan dan sangat berpengaruh terhadap kegiatan budidaya sehingga diperlukan persyaratan teknis tertentu. Standar ini disusun dan telah dibahas melalui konsensus pada tanggal 7 - 9 Nopember 2007 di Bogor yang dihadiri oleh anggota Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya dan instansi terkait lainnya serta telah memperhatikan: 1. Keputusan Menteri Pertanian No. 26/Kpts/OT.210/1/98 tentang Pengembangan Perbenihan Perikanan Nasional dalam Konsiderans.
Pedoman
2. Hasil perekayasaan dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi, data dan informasi teknis dari instansi terkait, yaitu Pusat Riset Perikanan Budidaya, Perguruan Tinggi, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), pembenih dan pembudidaya. Standar ini juga telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 21 Juni 2008 sampai dengan 12 Agustus 2008, namun untuk mencapai kuorum diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September 2008 dan langsung disetujui menjadi RASNI.
ii
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Prakata
SNI 6141:2009
1
Ruang lingkup
Standar ini menetapkan metode produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar.
2
Acuan normatif
SNI 6138:2009, Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok. 3
Istilah dan definisi
3.1 benih ikan nila hitam kelas benih sebar benih keturunan pertama dari ikan nila hitam kelas induk pokok 3.2 benih sebar benih yang dihasilkan induk pokok hasil pemuliaan 3.3 induk dasar induk keturunan pertama dari induk penjenis 3.4 induk penjenis induk ikan yang dihasilkan oleh dan dibawah pengawasan penyelenggara pemulia perikanan 3.5 induk pokok induk keturunan pertama dari induk dasar atau induk penjenis 3.6 larva ikan nila hitam fase atau tingkatan ikan nila yang berukuran maksimal 1,3 cm dan atau berumur maksimal 10 hari 3.7 pemijahan rangkaian kegiatan pengeluaran telur oleh induk betina yang diikuti dengan pembuahan oleh sperma dari induk jantan 3.8 pendederan pertama (P I) pemeliharaan benih dari tingkat larva sampai ukuran maksimal 5 cm 3.9 pendederan kedua (P II) pemeliharaan benih dari tingkat ukuran P I sampai ketingkat benih ukuran maksimal 8 cm 1 dari 7
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar
SNI 6141:2009
3.11 praproduksi rangkaian kegiatan persiapan dalam memproduksi benih nila hitam kelas benih sebar, dengan persyaratan: yang harus dipenuhi meliputi lokasi, sumber air, wadah, induk, bahan dan peralatan 3.12 produksi benih nila hitam kelas benih sebar suatu rangkaian kegiatan praproduksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan benih nila hitam kelas benih sebar 3.13 proses produksi benih rangkaian kegiatan untuk memproduksi benih 3.14 sintasan persentase jumlah ikan yang hidup pada saat panen dibandingkan dengan jumlah ikan yang ditebar
4
Persyaratan produksi
4.1 4.1.1
Praproduksi Perkolaman
a) Lokasi perkolaman: - sumber air: jernih tidak tercemar dan tersedia sepanjang tahun; - kawasan perkolaman: bebas banjir dan bebas dari pengaruh pencemaran; - jenis tanah: tanah lempung liat berpasir (sandy clay loam dengan perbandingan 3 : 2); - ketinggian lahan: 0 m sampai dengan 1000 m di atas permukaan laut. b) Wadah: produksi larva: - wadah pemijahan berupa kolam ukuran minimal 400 m2; - wadah pemeliharaan larva berupa kolam, bak atau hapa. produksi P I: - bak semen; - hapa di kolam; - kolam tanah dengan kedalaman air minimal 60 cm. produksi P II: kolam tanah kedalaman air minimal 60 cm. produksi P III: kolam tanah, kedalaman minimal 80 cm. c) Kualitas air untuk pemijahan: - suhu : 25 °C - 30 °C; - nilai pH : 6,5 - 8,5; - kandungan oksigen terlarut : minimal 5 mg/l; - ketinggian air di kolam : 70 cm - 100 cm; - kecerahan Secchi disk di kolam : > 30 cm.
2 dari 7
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
3.10 pendederan ketiga (P III) pemeliharaan benih dari tingkat P II sampai ketingkat benih ukuran maksimal 12 cm
SNI 6141:2009
a)
b)
4.1.3
Karamba jaring apung Lokasi : - lokasi: terletak di waduk, danau dengan ketinggian < 700 meter dari permukaan laut; - kedalaman air: minimal 5 meter dari dasar jaring pada saat surut terendah. Wadah : - produksi P II dengan jaring/waring; - produksi P III dengan menggunakan mata jaring 1,27 cm sampai dengan 1,90 cm. Induk
Induk ikan nila hitam sesuai dengan SNI 6138:2009 4.1.4 a) b) c) 4.1.5 a) b) c) d) e)
Bahan pakan: pelet, pakan buatan kandungan protein minimal 25 %, lemak 6 % sampai dengan 8 %; pupuk: organik & anorganik; bahan kimia, bahan biologi dan obat-obatan yang terdaftar dan tidak dilarang. Peralatan lambit (scoop net); tempat pakan di dalam petak jaring (feeding tray); pembersih jaring; pengukur kualitas air; peralatan lapangan.
4.2 Proses produksi 4.2.1 a) b) c) d) 4.2.2 a) b)
c)
Pemijahan dan penetasan telur bahan kimia, bahan biologi dan obat-obatan digunakan hanya bila diperlukan dan sesuai dengan aturan yang dianjurkan; padat tebar induk: pada kolam 1 ekor/ m2; rasio induk jantan : betina = 1 : 3; produksi larva minimal 750 larva per ekor induk per satu periode. Produksi benih P I, P II, dan P III kualitas dan kuantitas air media di kolam, bak semen, dan karamba jaring apung pada produksi benih P I, P II dan P III seperti pada Tabel 1; penggunaan bahan pada P I, P II dan P III di bak semen, kolam dan karamba jaring apung: - bahan kimia, bahan biologi dan obat-obatan digunakan hanya bila diperlukan dan sesuai aturan yang dianjurkan; - pakan, kapur, dan pupuk seperti pada Tabel 2. waktu pemeliharaan dan padat tebar benih: - waktu pemeliharaan dan padat tebar pada produksi PI di bak seperti pada Tabel 2; - waktu pemeliharaan dan padat tebar pada produksi P I, P II, P III di kolam seperti pada Tabel 2; - waktu pemeliharaan dan padat tebar pada produksi P III di jaring seperti pada Tabel 2.
3 dari 7
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
4.1.2
SNI 6141:2009
Nilai pH
Oksigen terlarut (mg/l)
Ketinggian air minimal (cm)
Kecerahan Secchi disk (cm)
Warna air
Kelimpahan fitoplankton (Individu per liter)
25 - 30
6,5 - 8,5
>5
60 dan 80
30 - 40
hijau muda, kecoklatan
-
Bak semen
25 - 30
6,5 - 8,5
>5
-
-
-
-
Karamba jaring apung
25 - 30
5 - 8,5
-
-
65 - 85
-
5 000 10 000
Suhu (°C)
Kolam
Wadah
4.3 Pemanenan 4.3.1 a) b) c) 4.3.2 a) b)
Sintasan benih P I, P II dan P III sintasan P I, P II dan P III di bak dan kolam seperti pada Tabel 2; sintasan P I, P II dan P III di jaring seperti pada Tabel 2; sintasan P I, P II dan P III di sawah seperti pada Tabel 2. Ukuran panjang total dan berat benih yang dipanen ukuran panjang total dan berat benih pada produksi P I, P II, P III di bak dan kolam seperti pada Tabel 2; ukuran panjang total dan berat benih pada produksi P I, P II, P III di jaring apung seperti pada Tabel 2.
4 dari 7
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Tabel 1 - Kriteria air media di kolam, bak semen, dan karamba jaring apung
dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya
RSNI3 6141:2009
Tabel 2 - Produksi P I, P II dan P III ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) di bak, hapa, kolam dan karamba jaring apung No
Standar
1. Mata jaring (cm) Penebaran benih: 2. - padat tebar (ekor/m2) - ukuran minimum (cm) Pakan: - ransum harian maksimal (%) - bentuk pakan 3. - pellet: dedak - frekuensi pemberian 4. Waktu pemeliharaan (hari) Pemanenan : 5. - sintasan minimum (%) - panjang total (cm)
Tingkat benih P II kolam waring
bak
PI hapa
kolam
-
-
-
-
300-500 0,9
75 - 100 0,9
100 larva
30 tepung butiran 4 15
30 tepung butiran 3 30
80 1-3
60 1-3
P III kolam
jaring
0,2
-
1,27 – 1,90
50 3
1.500 3
25 5
1.000 5
20 - 30 tepung, butiran 5 30
15 remah
10 remah
10 pellet
5 pellet
3 30
4 20
3 30
3 30
60 3-5
70 5-8
80 5-8
75 8 - 12
5 dari 7
70 8 - 12
SNI 6141:2009
Cara pengukuran dan pemeriksaan
5.1 Suhu Dilakukan dengan menggunakan thermometer, pada permukaan air dan dasar wadah dua kali per hari, pagi dan sore pada permukaan air dan dasar wadah. 5.2 pH air Dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus. 5.3 Debit air Dilakukan dengan mengukur volume air masuk kedalam wadah penampungan dibagi waktu yang dibutuhkan dalam satuan liter per detik. 5.4 Ketinggian air Dilakukan dengan mengukur jarak antara dasar wadah pemeliharaan sampai ke permukaan air, menggunakan penggaris dengan satuan sentimeter. 5.5 Kecerahan air Dilakukan dengan menggunakan Secchi disk berupa piringan berwarna putih bergaris hitam yang diberi tali/tangkai dan dimasukan kedalam wadah pemeliharaan. Ukuran kecerahan dinyatakan dengan mengukur jarak antara permukaan air kepiringan saat pertama kali piringan tidak terlihat, piringan dimasukkan ke dalam air kemudian diangkat sampai terlihat kembali, di rata-ratakan, dinyatakan dalam sentimeter. 5.6 Menentukan kebutuhan pakan harian Dilakukan dengan menggunakan bobot rata-rata ikan (minimal dari 30 ekor ikan sampel) dikalikan jumlah populasi ikan yang ditanam dikalikan lagi dengan persentase pakan yang telah diberikan per hari, dinyatakan dalam satuan gram atau kilogram. 5.7 Menentukan proses produksi dan mengukur benih 5.7.1
Jumlah benih yang ditebar
Dilakukan dengan mengalikan jumlah benih yang ditebar per satuan meter persegi dengan luas wadah pemeliharaan. 5.7.2
Sintasan produksi
Dilakukan dengan menghitung benih ikan yang hidup pada saat panen dibagi dengan jumlah benih yang ditebar, dinyatakan dalam persen. 5.7.3
Panjang total
Dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung sirip ekor menggunakan jangka sorong atau penggaris yang dinyatakan dalam sentimeter atau millimeter. 5.7.4
Bobot tubuh
Dilakukan menimbang ikan dengan menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi yang dinyatakan dalam gram atau miligram. 6 dari 7
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
5
SNI 6141:2009
Boyd, C. E., 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Elsevier Sci. Publ. Co. Amesterdam. Caulton, M. S., 1982. Feeding, metabolism and growt of tilapias: some quntitative consideration, p. 157-180. In. R.S.V. Pullin and R.H. Lowe - Mc Connel (eds.) The Biology and Culture of Tilapias. ICLARM Conference Proceeding 7, 432 p. International Center for Living Aquatic Resource Management, Manila, Philippines. Coche, A.G. 1982. Cage culture of tilapias, p. 205-246. In. R.S.V. Pullin and R.H. Lowe-Mc Connel (eds.) The Biology and Culture of Tilapias. ICLARM Conference Proceeding 7, 432 p. International Center for Living Aquatic Resource Management, Manila, Philippines. Hepher, B. and. Y. Pruginin Tilapia cultur in ponds under controlled conditions, p. 185 - 203. In. R.S.V. Pullin and R.H. Lowe - Mc Connel (eds.) The Biology and Culture of Tilapias. ICLARM Conference Proceeding 7, 432 p. International Center for Living Aquatic Resource Management, Manila, Philippines. Herwig, N., L. Garibaldi, and R. E. Wolke., 1979. Hand Book of Drug and Chemicals used in treatment of fish diseases. Charles C. Thomas Pub. Springfield, Illionis. p. 238. Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1. Cetakan kedua Bina Cipta. Jakarta. Halaman 245.
7 dari 7
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Bibliografi
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail :
[email protected]
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN