PRESENTASI TUGAS AKHIR
MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR MENGGUNAKAN BAJA DENGAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIS KHUSUS Oleh : Heri Istiono 3112105035
LATAR BELAKANG 1. Belum populernya bangunan baja tingkat tinggi di Indonesia khususnya di daerah rawan gempa. 2. Gedung FMIPA Univ Negeri Makasar, dimodifikasi menggunakan Struktur baja dengan sistem Struktur Rangka Bresing Kosentris Khusus (SRBKK). 3. Gedung yang semula di Makasar, di Ibaratkan akan dibangun di Padang dengan tujuan untuk mengetahui penentuan klasifikasi zona gempa tinggi berdasarkan peraturan gempa terbaru yaitu SNI 1726-2012.
PERUMUSAN MASALAH
rumusan masalah utama adalah bagaimana memodifikasi bangunan FM
UNM dari konstruksi beton menjadi konstruksi baja dengan menggunak rangka bresing khusus ( SRBKK )?
Perumusan Masalah
etail Perumusan Masalah : Bagaimana merencanakan struktur sekunder yang meliputi balok anak, p dan tangga? Bagaimana menganalisa desain struktur menggunakan rangka bresing konsentris dengan menggunakan peraturan yang ada?
Bagaimana merencanakan struktur primer yang meliputi balok dan kolom
Bagaimana merencanakan sambungan antar profil sehingga antar profil b tersambung dengan kuat dan efisien?
Bagaimana merencanakan pondasi yang meliputi poer dan tiang pancang
TUJUAN
Merencanakan struktur sekunder yang meliputi balok anak, plat dan tangg Menganalisa desain struktur menggunakan rangka bresing konsentris dengan menggunakan peraturan yang ada. Merencanakan struktur primer yang meliputi balok dan kolom.
Merencanakan sambungan antar profil sehingga antar profil bisa tersamb dengan kuat dan efisien. Merencanakan pondasi yang meliputi poer dan tiang pancang.
BATASAN MASALAH Perencanaan tidak memperhitungkan metode pelaksanaan konstruksi. Perencanaan tidak meninjau unsur arsitektural, utilitas, dan mekanikal elektrikal. Pembebanan dalam perencanaan dihitung berdasarkan PPIUG 1983. Beban gempa dalam perencanaan dihitung berdasarkan SNI 1726-2012.
MANFAAT Hasil perencanaan bisa dijadikan alternatif dalam merencanakan struktur bangunan gedung bertingkat. Hasil perencanaan bisa dijadikan referensi dalam mendesain gedung struktur baja dengan metode sistem rangka bresing konsentris khusus (SRBKK)
TINJAUAN PUSTAKA
resing Konsentris Rangka Bresing Konsentris merupakan pengaku ateral berupa ikatan bresing pada bagian tertentu dalam truktur bangunan yang difungsikan sebagai penahan aya lateral yang diakibatkan gempa.
TINJAUAN PUSTAKA
Tipe tipe bresing
TINJAUAN PUSTAKA
EUNTUNGAN SRBKK
. tidak hanya berfungsi sebagai penahan gaya aksial saja tetapi juga sebagai penahan gaya lateral yang diakibatkan beban gempa.
. adanya rangka bresing tersebut diharapkan bangunan itu menjadi lebih kaku dan lebih mampu menahan beban lateral.
TINJAUAN PUSTAKA ONSEP PERENCANAAN STRUKTUR BAJA TAHAN GEMPA
Dapat memikul beban-beban yang bekerja yaitu beban gravitasional dan beban lateral.
Tujuan desain bangunan tahan gempa adalah untuk mencegah erjadinya kegagalan struktur yang bisa berakibat terjadinya korban jiwa.
konsep desain kapasitas struktur adalah memperkirakan urutan kejadian dari kegagalan suatu struktur berdasarkan beban maksimum yang di alami struktur.
TINJAUAN PUSTAKA ERENCANAAN STRUKTUR
KOLOM KOMPOSIT Kolom baja yang dibuat dari potongan baja giling (rolled) built-up dan di cor di dalam beton struktural atau terbuat dari tabung atau pipa baja dan diisi dengan beton struktural (Salmon & Jonson 1996).
BALOK balok yang memikul beban lentur murni berfaktor, Mu harus direncanakan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan : Mu ≤ φMn
TINJAUAN PUSTAKA
AMBUNGAN Sambungan berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya dalam antar komponen-komponen struktur yang disambung, sesuai dengan perilaku struktur yang direncanakan.
METODOLOGI
GAMBAR TAMPAK GEDUNG FMIPA UNM
GAMBAR POTONGAN GEDUNG FMIPA UNM (EKSISTING)
DENAH BALOK GEDUNG FMIPA UNM (EKSISTING)
DATA MODIFIKASI
ma gedung
:
Gedung FMIPA Universitas Negeri Makasar
gsi gedung
:
Ruang Kuliah
asi
:
Padang
uktur atap
:
Baja
uktur bangunan atas
:
12 lantai dengan struktur baja
uktur bangunan bawah
:
Pondasi tiang pancang
tu Baja
:
BJ 37
GAMBAR POTONGAN GEDUNG FMIPA UNM (SESUDAH DIMODIFIKASI)
GAMBAR PORTAL GEDUNG FMIPA UNM (SESUDAH DIMODIFIKASI)
DENAH BALOK GEDUNG FMIPA UNM (SESUDAH DIMODIFIKASI)
PERHITUNGAN BEBAN STRUKTUR 1. 2. 3. 4. 5.
Beban Mati (PPIUG 1983, bab 1 pasal 1.0.1) Beban Hidup (PPIUG 1983, pasal 1.0.2) Beban Angin (PPIUG 1983, pasal 1.0.3) Beban Gempa (SNI 1726-2012) Kombinasi Pembebanan a. 1,4D b. 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) c. 1,2D + 1,6(La atau H) + (γL L atau 0,8W) d. 1,2D + 1,3 W + γL L + 0,5 (La atau H) e. 1,2D + 1,0 E + γL L f. 0,9D + (1,3 W atau 1,0E)
PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER Perencanaan tangga • Pelat tangga dan bordes Menggunakan Bondex t = 0,75 mm dan tebal pelat beton = 9 cm • Balok tangga Balok Tangga utama menggunakan WF 200.100.4,5.7 Perencanaan balok untuk lift Balok penumpu lift menggunakan WF 350.175.6.9 Perencanaan balok anak • Balok anak atap WF 350.175.6.9 • Balok anak lantai WF 400.200.7.11
PERENCANAAN STRUKTUR PRIMER Perencanaan Balok Induk • Balok Induk lantai menggunakan WF 500.200.11.19 • Balok Induk Atap menggunakan WF 450.200.9.14 Perencanaan Kolom • Lt 1-3 = KingCross 588.300.12.20 • Lt 4-6 = KingCross 500.200.10.16 • Lt 7-9 = KingCross 450.200.9.14 • Lt 10-12 = KingCross 400.200.8.13 Perencanaan Bresing Bresing menggunakan WF 175.175.7,5.11
Perencanaan Sambungan Perencanaan sambungan harus memenuhi persyaratan : 1. Gaya-gaya dalam yang disalurkan berada dalam keseimbangan dengan gaya-gaya yang bekerja pada sambungan. 2. Deformasi sambungan masih berada dalam batas kemampuan deformasi sambungan.
3. Sambungan dan komponen yang berdekatan harus mampu memiku gaya-gaya yang bekerja padanya.
Perencanaan Struktur Bawah Perencanaan Pondasi Tiang Pancang • Diameter tiang pancang = 50 cm • Jumlah tiang Pancang = 9 buah Perencanaan Poer • Dimensi Poer = 400x400x100 cm • Tulangan bawah = D25-150 mm • Tulangan atas = D19-150 mm Perencanaan Sloof • Dimensi = 40/60 • Tulangan Atas = 4 D25
Studi Literatur
1. SNI 1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Departemen Pekerjaan Umum. 2. SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. Departemen Pekerjaan Umum. 3. SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Departemen Pekerjaan Umum. 4. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983 . Bandung : Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. 5. Fauzi, Aan. 2011. Modifikasi Perencanaan menggunakan Sistem Rangka Bresing Konsentris Khusus pada Gedung Apartemen Metropolis (ITS). 6. Marwan dan Isdarmanu. 2006. Buku Ajar Struktur Baja I (ITS). 7. Octaviana, Ravi. 2008. Perencanaan Struktur Rangka Baja Bresing Konsentrik Biasa dan Struktur Rangka Baja Bresing Konsentrik Khusus tipe X (ITB). 8. Salmon G Charles dan Johnson, JE. 1996. Struktur Baja Desain & Perilaku Edisi 2, Jakarta : Gramedia Pustaka Tama.
Studi Literatur
9. Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD, Jakarta : Erlangga. 10. Soewardojo. Buku Ajar Struktur Baja II. Jurusan Teknik Sipil-FTSP Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 11. Sosrodarsono, Suyono. 2000. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta: PT. Pradnya Paramita
TRIMA KASIH