LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
PRAKTEK KOMUNIKASI DATA SEMESTER V TH 2008 / 2009
PENGKODEAN KARAKTER
Disusun Oleh :
FADLAN FAOZI
(3306130171)
NURINA PUTRI
(3306130353)
RETI ARI MURNI
(3306130613)
TANAGO
(3306130505)
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DEPOK 2008
1
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
PRAKTIKUM 2 PENGKODEAN KARAKTER I. TUJUAN 1. Mengamati pengkodean karakter pada keyboard (terminal) PC pada kondisi Make dan Break. 2. Mengukur level logika sinyal pengkodean. 3. Mengukur bit time dan laju data pengiriman untuk setiap pengugesetan Baud Rate.
II. DASAR TEORI
Pada komunikasi data, khususnya text, elemen utama informasinya adalah karakter. Karakter terdiri dari karakter yang dapat dicetak dan tidak. Agar dapat berkomunikasi, manusia memerlukan interface dengan PC, yakni keyboard. Pada keyboard tersedia semua karakter yang diperlukan untuk berkomunikasi. Pada saat keyboard ditekan (kondisi Make), maka keyboard akan mengeluarkan kode key tersebut, serta clock untuk mentriger transmisi. Kode tersebut akan keluar secara serial. Untuk mengkodekan karakter, terdapat beberapa standar, seperti : ASCII, EBCDIC, dll. Clock ini akan menentukan laju sinyalnya. Pada PC untuk melakukan format transmisi Data
III. INSTRUMENT DAN KOMPONEN No
2
Alat alat dan komponen
Jumlah
1
Osiloskop
1 buah
2
Keyboard
1 buah
3
Terminal pengukuran
2 buah
4
Kabel BNC to Banana
2 buah
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
IV. GAMBAR RANGKAIAN
V. LANGKAH PERCOBAAN 1. Susun rangkaian pengukuran seperti gambar rangkaian. 2. Tekan karakter yang dapat dicetak dan lengkapi tabel. 3. Ukur bit time, bit rate dan level DC untuk masing – masing karakter yang telah diamati.
3
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
VI. HASIL PERCOBAAN Tabel 1. Hasil Bentuk Clock Dan Sinyal Karakter Pada Keyboard Karakter
Bentuk
Hexa desimal
clock dan sinyal
B Make
B Break
D Make
D Break
4
32
F0
23
F0
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
5
23 September 2008
E Make
24
E Break
F0
F Make
2B
F Break
F0
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
Tabel 2. Hasil Bit Time, Bit Rate dan Level DC Level Logika sinyal Karakter
Bit Time Logic 0
6
Bit Rate
Logic 1
B
0
6,4
800 S
1250 bps
C
0
6,4
800 S
1250 bps
D
0
6,6
800 S
1250 bps
E
0
6,4
800 S
1250 bps
G
0
6,4
800 S
1250 bps
H
0
6,4
800 S
1250 bps
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
VII. ANALISA DATA Character encoding merupakan salah satu cara atau metode yang digunakan untuk mengkodekan karakter atau text menjadi urutan bilangan biner yang selanjutnya dapat dimengerti oleh mesin guna terealisasinya komunikasi antara manusia dengan mesin. Standar yang telah direkomendasikan ada beberapa macam antara lain ASCII, EBCDIC, dll. Pada kehidupan sehari-hari kita sering melakukan komunikasi dengan mesin, ambil contoh dengan komputer. Saat kita sedang berinteraksi dengan komputer dalam hal ini mengetik, sadar tidak sadar sebenarnya kita sedang melakukan proses komunikasi data dengan mesin (komputer). Saat komunikasi dengan mesin tentunya kita memerlukan suatu alat hubung antara manusia dengan komputer sehingga proses komunikasi bisa lancar, yang berarti adanya keselarasan antara bahasa manusia dengan bahasa mesin. Bagaimanakah dua bahasa yang berbeda ini bisa sinergis? Disinilah gunanya alat hubung (interface) tadi. Keyboard sebagai interface antara manusia dengan komputer harus mampu menterjemahkan bahasa manusia menjadi bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer. Karena bahasa yang dimengerti oleh komputer adalah bahasa mesin maka fungsi keyboard adalah mengubah semua karakter yang ada pada tombol keyboard menjadi rangkaian kode binary digit (bit). Rangkaian kode bit inilah yang akan dimengerti oleh komputer dan selanjutnya diproses untuk ditampilkan pada layar monitor sesuai dengan karakter yang kita ketikkan. Yang terjadi pada kode karakter ketika switch Keyboard ditekan dan dilepas yaitu : Pada saat keyboard ditekan (kondisi Make), maka keyboard akan mengeluarkan kode key tersebut, serta clock untuk mentriger transmisi dan kode tersebut akan keluar secara serial. Berikut ini adalah tabel ketika switch keyboard ditekan (make) dan dilepas (break) :
7
KEY
MAKE
BREAK
KEY
MAKE
BREAK
KEY
MAKE
BREAK
A
1C
F0,1C
9
46
F0,46
[
54
FO,54
B
32
F0,32
`
0E
F0,0E
INSERT
E0,70
E0,F0,70
C
21
F0,21
-
4E
F0,4E
HOME
E0,6C
E0,F0,6C
D
23
F0,23
=
55
FO,55
PG UP
E0,7D
E0,F0,7D
E
24
F0,24
\
5D
F0,5D
DELETE
E0,71
E0,F0,71
F
2B
F0,2B
BKSP
66
F0,66
END
E0,69
E0,F0,69
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
G
34
F0,34
SPACE
29
F0,29
PG DN
E0,7A
E0,F0,7A
H
33
F0,33
TAB
0D
F0,0D
U ARROW
E0,75
E0,F0,75
I
43
F0,43
CAPS
58
F0,58
L ARROW
E0,6B
E0,F0,6B
J
3B
F0,3B
L SHFT
12
FO,12
D ARROW
E0,72
E0,F0,72
K
42
F0,42
L CTRL
14
FO,14
R ARROW
E0,74
E0,F0,74
L
4B
F0,4B
L GUI
E0,1F
E0,F0,1F
NUM
77
F0,77
M
3A
F0,3A
L ALT
11
F0,11
KP /
E0,4A
E0,F0,4A
N
31
F0,31
R SHFT
59
F0,59
KP *
7C
F0,7C
O
44
F0,44
R CTRL
E0,14
E0,F0,14
KP -
7B
F0,7B
P
4D
F0,4D
R GUI
E0,27
E0,F0,27
KP +
79
F0,79
Q
15
F0,15
R ALT
E0,11
E0,F0,11
KP EN
E0,5A
E0,F0,5A
R
2D
F0,2D
APPS
E0,2F
E0,F0,2F
KP .
71
F0,71
S
1B
F0,1B
ENTER
5A
F0,5A
KP 0
70
F0,70
T
2C
F0,2C
ESC
76
F0,76
KP 1
69
F0,69
U
3C
F0,3C
F1
05
F0,05
KP 2
72
F0,72
V
2A
F0,2A
F2
06
F0,06
KP 3
7A
F0,7A
W
1D
F0,1D
F3
04
F0,04
KP 4
6B
F0,6B
X
22
F0,22
F4
0C
F0,0C
KP 5
73
F0,73
Y
35
F0,35
F5
03
F0,03
KP 6
74
F0,74
Z
1A
F0,1A
F6
0B
F0,0B
KP 7
6C
F0,6C
0
45
F0,45
F7
83
F0,83
KP 8
75
F0,75
1
16
F0,16
F8
0A
F0,0A
KP 9
7D
F0,7D
2
1E
F0,1E
F9
01
F0,01
]
5B
F0,5B
3
26
F0,26
F10
09
F0,09
;
4C
F0,4C
4
25
F0,25
F11
78
F0,78
'
52
F0,52
5
2E
F0,2E
F12
07
F0,07
,
41
F0,41
6
36
F0,36
PRNT
E0,12,
E0,F0,
.
49
F0,49
E0,7C 7E
7C,E0, F0,7E
/
4A
F0,4A
7
3D
F0,3D
SCRN SCROLL
8
3E
F0,3E
PAUSE
E1,14,77,
-NONE-
E1,F0,14, F0,77
Pola pengkodean Karakter, Karakter pada keyboard terdiri dari huruf, angka, spasi, tanda baca, simbol pada keyboard, dan simbol lainnya. Setiap karakter dalam informasi tersebut dijadikan kode tersendiri (kode ASCII) agar dapat dikirimkan dalam saluran komunikasi data. Lalu di ubah menjaji kode biner dan di tampilkan dalam sinyal digital.
8
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
Tujuan dari pengkodean tersebut adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi menjadi digital yaitu ke bentuk biner. Beberapa kode yang telah dipakai dan sangat populer adalah Baudot, EBCDIC, dan ASCII. Kode EBCDIC terdiri atas kode alphanumerik 8-bit yang dipergunakan pada sistem komunikasi komputer oleh IBM. Start bit bernilai logik 0 diikuti oleh kode karakter sebanyak 8 bit yang kemudian diikuti oleh parity bit. Parity bit bersifat parity ganjil maka nilainya akan membuat parity bit ditambah sinyal kode karakter memiliki jumlah bit bernilai logik 1 yang ganjil, misalnya data memiliki bit 1 genap maka parity akan diset 1 sedangkan bila data memiliki bit 1 ganjil maka parity diset 0. Setelah bit parity ini diikuti oleh stop bit yan bernilai tinggi. Pada keaadaan idle jalur data memiliki level tinggi. Nilai bit – bit ini didapat dengan melihat nilainya saat berada pada level rendah dari clock. Pada bentuk sinyal dari karakter A
Arah sinyal bermula dari kiri hingga ke kanan dari osiloskop dan bit dibaca saat keadaan rendah dari clock, maka sinyal karakter A memiliki : stop bit bernilai logik 1 parity bit bernilai logik 0 kode karakter = 0001 110 = 1C Bila diamati, sinyal karakter A hanya memuat 10 bit data. 1 bit data yang hilang merupakan start bit yang kemungkinan besar bernilai logik 0. Hal ini terjadi karena keterbatasan osiloskop untuk menangkap sinyal awal dari keyboard tersebut. Berdasarkan teori diketahui bahwa parity bit pada sinyal keyboard bersifat parity ganjil, sehingga dengan melihat jumlah logik 1 pada kode karakter A maka ada 3 9
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
parity bit yang bernilai 0. Dengan menganggap start bit bernilai logik 0 maka pada percobaan telah didapatkan hasil yang benar.
Bagaimana dengan laju data pada keyboard? Laju data pada keyboard menuju komputer oleh berbagai kalangan memiliki nilai yang bervariasi yaitu antara 10-30 kbps, ada yang mengatakan 10-16,7 kbps namun ada pula yang mengatakan 20-30 kbps. Besarnya kecepatan data tergantung dari produsen pembuat keyboard tersebut. Nilai Laju Data didapatkan dari periode 1 bit data yang kemudian dihitung dengan rumus : Periode(T) = 800 s x 1 = 800 s (Bit Time) Frekuensi = 1/ T = 1/ 800 s = 1250 bps (Bit Rate) Bila dianalisa besarnya laju bit ini tidak sebesar laju data pada komponen – komponen lain pada komputer seperti hardisk, USB, dll. Hal ini disebabkan karena frekuensi seseorang untuk menekan tombol – tombol keyboard sangatlah rendah sehingga tidak diperlukan laju data yang tinggi.
10
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
VIII. KESIMPULAN 1. Tujuan dari pengkodean tersebut adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi menjadi digital yaitu ke bentuk biner. 2. Start bit bernilai logik rendah sedangkan stop bit bernilai logik tinggi. 3. Kode karakter pada keyboard telah distandarisasi secara internasional dengan nilai yang telah disepakati bersama. 4. Besarnya kode karakter adalah 8 bit dimana LSB dikirim terlebih dahulu. 5. Parity yang digunakan pada data keyboard berupa parity ganjil. 6. Pada keadaan idle, jalur data berada pada level tinggi. 7. Laju transmisi berada pada kisaran 10 – 30 kbps tergantung dari produsen keyboard. 8. Transmisi bit-oriented adalah skema yang lebih universal karena dapat digunakan untuk transmisi semua frame yang terdiri dari data biner (tidak hanya karakter ASCII/IRA). Setelah mendeteksi start bit, receiver melakukan sinkronisasi karakter dengan cara menghitung jumlah bit tertentu (misal 8 bit). Receiver mentransfer karakter (byte) yang diterimanya ke dalam buffer register.
11
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
REFRENSI Pasa komunikasi data, khususnya text, elemen utama informasinya adalah karakter. Karakter terdiri dari karakter yang dapat dicetak dan tidak. Agar dapat berkomunikasi, manusia memerlukan interface dengan PC, yakni keyboard. Pada keyboard tersedia semua karakter yang diperlukan untuk berkomunikasi. Pada saat keyboard ditekan, maka keyboard akan mengeluarkan kode key tersebut, serta clock untuk mentriger transmisi. Kode tersebut akan keluar secara serial. Untuk mengkodekan karakter, terdapat beberapa standar, seperti: ASCII, EBCDIC,dll. Clock in akan menentukan laju sinyalnya. Elemen sinyal merupakan sesuatu yang dikirimkan melewati saluran transmisi dan dipergunakan yang mewakili karakter-karakter yang dikirim. Dot dan dash (marks dan spaces) dalam kode morse merupakan elemen sinyal, sebagaimana satu dan nol pada deretan berikut ini: 01000001010000001011 0111011011 0110001011. Hal ini merupakan cara karakter A7# yang mungkin kelihatan sebagai kode biner saat dikirimkan antaar PC ke PC yang lain atau ke printer, pada pembahasan berikutnya akan dibicarakan mengenai hal tersebut sebagai kode ASCII, dengan even parity, satu start-bit dan satu stop-bit. Tujuan dari pengkodean tersebut adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi menjadi digital yaitu berbentuk biner. Setiap karakter dalam informasi tersebut dijadikan kode tersendiri agar dapat dikirikan dalam saluran komunikasi data.
Kode BOUDOT Kode ini terdiri atas kode 5-bit yang dipergunakan pada terminal teletype dan teleprinter, karena terdiri atas 5-bit maka hanya terdiri atas 25 atau 32 kombinasi yang merupakan kode huruf atau gambar yang berbeda. Masing-masing kode biner harus diterjemahkan ke dalam dua karakter yang berbeda yaitu sebagai karakter Letter atau Figure, dengan cara menambahkan karakter perantara yang dipilih yaitu FIGH atau LTRS. Jika kode Boudot dikirim menggunakan transmisi serial asynchronous, maka untuk pulsa stop-bit umumnya lebarnya 1,5 bit tidak seperti dalam kode ASCII yang menggunakan 1 atau 2 bit.
12
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
Tabel 1, kode boudot.
13
Kode
Karakter Letter
Karakter Figure
11000
A
-
10011
B
?
01110
C
:
10010
D
$
10000
E
3
10110
F
!
01011
G
&
00101
H
#
01100
I
8
11010
J
’
11110
K
(
01001
L
)
00111
M
.
00110
N
,
00011
O
9
01101
P
0
11101
Q
1
01010
R
4
10100
S
BELL
00001
T
5
11100
U
7
01111
V
;
11001
W
2
10111
X
/
10101
Y
6
10001
Z
”
11111
LTRS
LTRS
11011
FIGS
FIGS
00100
SPC
SPC
00010
CR
CR
01000
LF
LF
00000
NULL
NULL
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
Kode EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) Kode ini terdiri atas kode alphanumeric 8-bit yang dipergunakan pada system komunikasi computer oleh IBM. Kode EBCDIC terdiri atas kode karakter dan kode pengontrol. Setiap karakter memerlukan lebar 8-bit, sedangkan bit ke sembilan dipakai sebagai parity. Tabel 2, Kode EBCDIC Hex
0
1
2
0
NUL
DLE
DS
1
SOH
DC1
DOS
2
STX
DC2
FS
3
ETX
DC3
4
PF
RES
BYP
5
HT
NL
6
LC
7
DEL
8
3
4
5
SP
&
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F 0
a
j
A
J
b
k
s
B
K
S
2
c
l
t
C
L
T
3
PN
d
m
u
D
M
U
4
LF
RS
e
n
v
E
N
V
5
BS
ETB
UC
f
o
w
F
O
W
6
IL
ESC
EOT
g
p
x
G
P
X
7
CAN
h
q
y
H
Q
Y
8
i
r
z
I
R
Z
9
9
RLF
EM
A
SMM
CC
B
VT
C
FF
IFS
D
CR
IGS
ENQ
E
SO
IRS
ACK
F
SI
IUS
BEL
SYN
SM
!
1
:
DC4
.
$
‘
#
NAK
<
“
%
@
SUB
-
>
“
!
?
‘
Keterangan kode EBCDIC: PF
= Punch off
CC
= Cursor control
LC
= Lowercase
IFS
= Interchange file separator
UC
= Uppercase
IGC
= Interchange group separator
RLF
= Reverse line feed
IRS
= Interchange record separotor
SMM = Start of manual message
IUS
= Interchange unit separator
RES
= Restore
DS
= Digit select
NL
= New line
SOS
= Start of significance
IL
= Idle
BYP
= Bypass
SM
= Set mode
PN
= Punch on
RS
= Reader stop
14
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
Kode ASCII (American Standard Comitee for Information Interchange) Kode ini merupakan kode alphanumreik yang paling popular yang dipaklai dalam teknik telekomunikasi. Masing-masing kode ASCII berisi 7-bit. Tabel 3, Kode ASCII Hex
0
1
2
3
4
5
6
7
0
NUL
DLE
SP
0
@
P
’
p
1
SOH
DC1
!
1
A
Q
a
q
2
STX
DC2
-
2
B
R
b
r
3
ETX
DC3
#
3
C
S
c
s
4
EOT
DC4
$
4
D
T
d
t
5
ENQ
NAK
%
5
E
U
e
u
6
ACK
SYN
&
6
F
V
f
v
7
BEL
ETB
’
7
G
W
g
w
8
BS
CAN
(
8
H
X
h
x
9
HT
EM
)
9
I
Y
i
y
A
LF
SUB
’
:
J
Z
j
Z
B
VT
ESC
+
;
K
[
k
{
C
FF
FC
;
<
L
\
l
|
D
CR
GS
-
=
M
]
m
}
E
SO
RS
.
>
N
^
n
~
F
SI
US
/
?
O
_
o
DEL
Keterangan kode ASCII
15
•
NUL = Null DLE = Data link escape
•
SOH
= Start of heading DCI = Device control 1
•
STX
= Start of text DC2 = Device control 2
•
ETX
= End of text DC3 = Device control 3
•
EOT
= End of transmission DC4 = Device control 4
•
ENQ = Enquiry NAK = Negative acknowledge
•
ACK = Acknowledge SYN = Synchronous idle
•
BEL
= Audible signal (bell) ETB = End of transmission block
•
BS
= Backspace CAN = Cancel
•
HT
= Horizontal tab EM = End of medium
•
LF
= Line feed SUB = Substitute
•
VT
= Vertical tab ESC = Escape
•
FF
= Form feed FS = File separator
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
LAB. KOMUNIKASI DATA
23 September 2008
•
CR
= Carriage return GS = Group separator
•
SO
= Shift out RS = Record separator
•
SI
= Shift in US = Unit separator
•
DEL
= Delete SP = Space
Karakter dalam kode ASCII dibagi dalalm beberapa group yaitu: controlcharacter, angka, huruf besar, huruf kecil, dan tanda baca (pada table tidak begitu jelas). Control-character ini sering disebut sebagai non-printable-character, yaitu karakter yang dikirim sebagai tahap awal (pengenalan) dalam berbagai kegunaan komunikasi data, misalnya sebelum informasi dikirim dari PC ke printer. Pada kode ASCII bila menggunakan deretan 7 bit maka bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even parity atau odd-parity bila menggunakan kode ASCII pada telekomunikasi.
16
TEKNIK TELEKOMUNIKASI