POTRET SWOT APOTEK RUMAH SAKIT DI LUAR SURABAYA Minarni Wartiningsih Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ABSTRAK Untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan kepuasan layanan perlu adanya analisis terhadap keadaan Apotek saat ini dalam suatu analisis SWOT (Strength atau kekuatan, Weakness atau kelemahan, Opportunities atau peluang, dan Threat atau ancaman) agar pihak manajemen Rumah Sakit dapat menyusun strategi selanjutnya untuk memenangkan persaingan pasar dimasa yang akan datang. Sebelum melakukan analisis SWOT Apotik atau bagian Apotek Rumah Sakit Di daerah luar Surabaya perlu adanya gambaran kondisi perubahan dan perkembangan terakhir. Oleh karenanya disampaikan pula beberapa informasi terkini selama kurun waktu Januari – Desember 2007. Dengan demikian akan didapatkan gambaran yang lebih holistik terhadap situasi dan kondisi di bagian Apotek Rumah Sakit Di daerah luar Surabaya. Dengan demikian diharapkan dapat menyusun analisis SWOT yang lebih akurat dan bermanfaat bagi perencanaan strategi Aotek di tahun 2007. Berdasarkan Analisis SWOT didapatkan hasil dari faktor kekuatan bahwa Rumah Sakit tersebut harus melakukan perbaikan program komputer yang lebih terintegrasi agar memudahkan pelayanan administrasi penjualan obat dengan demikian pengendalian terhadap persediaan apotik menjadi lebih baik. Yang kedua melakukan peningkatan fasilitas’ layanan antar’ terhadap pelanggan khusus daerah Surabaya. Dari faktor kelemahan harus dilakukan upaya untuk meningkatkan pelatihan kemampuan berkomunikasi dengan kastemer dan melakukan pengajuan peningkatan kesejahteraan karyawan apotik serta melakukan komunnikasi secara teratur untuk mennjaga hubungan baik dengan competitor. Berikutnya dari faktor peluang yang harus dilakukan adalah merencanakan strategi promosi yang tepat, mengadakan layanan order deliver dan menciptakan sistem pengendalian obat, mencegah stagnasi dan kadaluwarsa. Yang terakhir evaluasi dari faktor Ancaman yaitu melatif staf apotik untuk menjadi tenaga marketing di apotik dan melakukan koordinasi dengan tim marketing RS agar turut memasarkan keunggulan apotik. Dari hasil analisis SWOT diharapkan dapat menentukan strategi yang tepat untuk melakukan perbaikan layanan di bbagian apotek Rumah Sakit. Sehingga pengembangan yang diharapkan dapat dicapai secara terarah dan tepat sasaran. Keywords: strategi pengembangan Analisis (Strength atau kekuatan, Weakness atau kelemahan, Opportunities atau peluang, dan Threat atau ancaman).
HOSPITAL PHARMACY SWOT PORTRAIT OUTSIDE SURABAYA Minarni Wartiningsih Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya ABSTRACT To improve the quality, quantity and service satisfaction is necessary to analyze the current state of pharmacy in a SWOT analysis (Strength or strength, or weakness Weakness, Opportunities or opportunities, and Threat or threat) for the management of the Hospital to develop further strategies to win the competition market in the future. Before conducting a SWOT analysis or the Pharmacies Pharmacies Hospital In areas outside Surabaya need a picture of the changing conditions and recent developments. Therefore also some updated information submitted during the period January to December 2007. Thus we will get a more holistic picture of the situation and condition at the Hospital Pharmacy In areas outside of Surabaya. It is expected to prepare a SWOT analysis is more accurate and useful for strategic planning Aotek in 2007. Based on the SWOT Analysis found that the result of factors such force that the hospital must make improvements in a more integrated computer programs to facilitate drug sales administrative services thereby controlling pharmacy inventory better. The second to increase the facilities' delivery services' to customers' specific area of Surabaya. From the weakness factor should be an effort to improve the training of the ability to communicate with the customer and doing the filing improving employee welfare and conduct komunnikasi pharmacies regularly to mennjaga good relations with competitors. Next of opportunity factor which must be done is to plan appropriate promotional strategy, entered an order delivering services and creating a system of drug control, prevent stagnation and expiry. The last evaluation of the threat factor is melatif pharmacy staff to be a marketing force in the pharmacy and to coordinate with marketing team to contribute to market advantage Hospital pharmacy. From the SWOT analysis is expected to determine appropriate strategies to improve service in bbagian Hospital pharmacy. So the development that is expected to be achieved in a focused and well targeted.
Keywords: development strategy analysis (Strength or strength, or weakness Weakness, Opportunities or opportunities, and Threat or threat).
BAB I PENDAHULUAN Menurut Departemen Kesehatan RI tentang standar pelayanan rumah sakit, pelayanan apotek rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Obat dapat meningkatkan derajat kesehatan. Disamping itu biaya obat sangat mahal karena hampir 35 % alokasi dana yang ada untuk memenuhi kebutuhan obat. Oleh karena itu obat yang ada di rumah sakit harus dikelola secara efisien dan efektif agar memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi pasien dan pihak manajemen rumah sakit. Mengingat posisi dan fungsinya yang penting maka pelayanan apotek rumah sakit diharapkan berubah menjadi lebih baik, lebih efektif dan efisien dari segala segi. Apotek apotek RS. Di daerah luar Surabaya sebagai bagian yang berperan dalam pengelolaan obat mulai dari seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan tentu berupaya untuk memperbaiki diri dari tiap periodenya untuk mencapai layanan berkualitas prima (excellent service quality) maka dari perlu adanya pembenahan internal maupun eksternal secara terus-menerus baik segi fisik maupun non fisik.
untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan kepuasan layanan tidak hanya untuk konsumen tetapi juga pengguna layanan keapotekan lain seperti pihak manajemen rumah sakit maka perlu adanya analisis terhadap keadaan Apotek saat ini dalam suatu analisis SWOT (Strength atau kekuatan, Weakness atau kelemahan, Opportunities atau peluang, dan Threat atau ancaman) agar pihak manajemen Rumah Sakit dapat menyusun strategi selanjutnya untuk memenangkan persaingan pasar dimasa yang akan datang. Sebelum melakukan analisis SWOT Apotik atau bagian Apotek Rumah Sakit Di daerah luar Surabaya perlu adanya gambaran kondisi perubahan dan perkembangan akhir – akhir ini. Oleh karenanya disampaikan pula beberapa informasi terkini selama kurun waktu Januari – Desember 2007, yaitu : a. Kinerja Apotek Tahun 2007 b. Pengadaan dan pelayanan obat tahun 2007 Berdasarkan informasi diatas akan didapatkan gambaran yang lebih holistik terhadap situasi dan kondisi di bagian Apotek Rumah Sakit Di daerah luar Surabaya. Dengan demikian diharapkan dapat menyusun analisis SWOT yang lebih akurat dan bermanfaat bagi perencanaan strategi Apotek di tahun 2007.
BAB II Situasi Dan Kondisi Bagian Apotek Tentang Deskripsi Kinerja, Kegiatan Dan Pelaksanaan Program Kerja Apotek A. Kinerja Apotek Tahun 2007
PERBANDINGAN INVENTORI, LABA,PENJUALAN ,PEMBELIAN DAN DISCOUNT FARMASI RS DELTA SURYA SIDOARJO TAHUN 2007
RUPIAH
2.500.000.000
PENJUALAN
2.000.000.000
PEMBELIAN
1.500.000.000
LABA BRUTO
1.000.000.000
INVENT APOTIK
500.000.000
DISCOUNT
JA
N FE B M AR
AP R M EI JU NI JU AG LI U ST SE PT
0
BLN Grafik 2.1. Perbandingan Inventori, Laba, Penjualan, Pembelian dan Discount Apotek RS. Di daerah luar Surabaya Tahun 2007 B. Pengadaan dan pelayanan obat tahun 2007 Tabel 2.4. Pengadaan obat yang ada di Apotek selama tahun 2007 Jumlah Item Obat pada Master Data Obat Jumlah Item Obat yg tersedia di Apotek Golongan Obat Golongan Obat Obat Non Obat Non No Bulan Obat Obat TOTAL TOTAL Obat Generik Obat Generik Non Non Generik Diluar Generik Diluar Generik Generik Formularium Formularium 1 Januari 106 616 1730 2452 72 369 581 1022 2 Februari 106 616 1730 2452 70 374 577 1021 3 Maret 106 616 1730 2452 70 373 570 1013 4 April 106 616 1733 2455 70 382 585 1037 5 Mei 115 1017 1448 2580 75 686 356 1117 6 Juni 130 1101 1493 2724 87 798 297 1182 7 Juli 130 1101 1497 2728 85 785 295 1165 8 Agustus 130 1101 1518 2749 85 800 307 1192 9 September 129 1062 1292 2483 84 796 312 1192 10 Oktober 130 1062 1301 2493 84 766 301 1151 11 November 130 1063 1315 2508 83 790 318 1191 12 Desember 130 1063 1323 2516 85 786 316 1187
Jumlah item obat yang tersedia di Apotek RS. Di daerah luar Surabaya selama tahun 2007 berbeda dengan item obat yang terdapat pada master data obat RS. Di daerah luar Surabaya. Secara fisik, item obat yang tersedia di rumah sakit per Desember 2007 adalah 1187 item atau sekitar 47,17 % dari master data obat yang hanya sekitar 2516 item. Master obat menunjukkan riwayat bahwa apotik RS Di daerah luar Surabaya pernah
menjual item obat tersebut .Namun tidak setiap item obat pada master tersebut perlu disediakan stoknya. Karena tidak semua item obat pada master memiliki turn over yang memerlukan safety stock (stok dalam jumlah aman, untuk mencegah stock out) .Dengan demikian budget pembelanjaan obat dapat lebih efisien.
Tabel 2.6. Jumlah Penulisan Resep di Tiap Unit Layanan Medik Selama tahun 2007 Rawat Jalan Golongan Obat
Obat Non Obat Obat Generik Non Generik Diluar Generik Formularium 1 Januari 768 2640 6383 2 Februari 837 3681 7673 3 Maret 815 2417 6902 4 April 783 1968 7461 5 Mei 1266 4951 3937 6 Juni 979 6491 3048 7 Juli 796 5459 2274 8 Agustus 890 6612 2807 9 September 1387 7455 2996 10 Oktober 971 6042 2521 11 November 1183 6905 2787 12 Desember 1166 7498 3259 TOTAL 11841 62119 52048 No Bulan
UGD Golongan Obat
Obat Non Obat TOTAL ALKES Obat Generik Non Generik Diluar Generik Formularium 9791 216 256 1637 243 12191 239 262 1374 221 10134 207 395 2045 237 10212 229 298 2689 245 10154 178 388 2185 175 10518 259 279 1671 115 8529 367 386 1579 413 10309 410 429 1575 471 11838 539 370 987 337 9534 420 214 830 282 10875 619 276 923 281 11923 614 260 1118 373 126008 4297 3813 18613 3393
Rawat Inap Golongan Obat
Obat Non Obat TOTAL ALKES Obat Generik Non Generik Diluar Generik Formularium 2136 278 262 7892 5933 1857 360 305 10284 8955 2677 285 234 8370 7366 3232 342 208 7938 7512 2748 266 217 11033 3405 2065 388 384 13641 2356 2378 228 317 11051 2071 2475 141 266 10774 1897 1694 114 300 9530 2023 1326 81 332 8560 1810 1480 131 287 10197 2138 1751 135 334 11434 2652 25819 2749 3446 120704 48118
TOTAL ALKES 14087 19544 15970 15658 14655 16381 13439 12937 11853 10702 12622 14420 172268
8069 360 8226 8423 7128 10037 8723 9463 8693 7173 9060 10301 95656
Selama tahun 2007 Apotek RS. Di daerah luar Surabaya menerima 426.797 buah Resep (lihat tabel 4) yang terdiri dari resep pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap. Resep pasien rawat inap menduduki proporsi terbesar dari keseluruhan resep yaitu 267.924 buah atau sekitar 62,78% kemudian pasien rawat jalan sejumlah 130.305 atau 30,53% dan pasien UGD sejumlah 28.568 atau 6,69%. Hal ini tentu berkaitan dengan fungsi masing-masing layanan dimana pasien UGD hanya bersifat crisis center sehingga bila kondisi pasien membaik dirujuk ke unit rawat inap atau diperbolehkan keluar rumah sakit (KRS). Sistem manajemen obat satu pintu yaitu resep yang diterima pasien langsung ditebus di Apotek rumah sakit dapat
No
Bulan
1 Januari 2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 10 Oktober 11 November 12 Desember TOTAL
menekan jumlah resep yang keluar dari rumah sakit, selain itu untuk kedepannya perlu diuji coba sistem paperless prescription untuk mencegah penyalahgunaan resep dan meningkatkan penerimaan resep. Proporsi terbesar obat-obat yang diresepkan di semua unit adalah obat non generik/paten dengan prosentase 45,05 – 65,15 % dari total resep yang ditulis selama tahun 2007, hal ini menunjukkan kesadaran untuk mematuhi formularium rumah sakit bertambah besar yang tentunya diharapkan lebih digalakkan dan efisien lagi di tahun 2007 agar manajerial obat di RS. Di daerah luar Surabaya bisa lebih efisien dan tepat sasaran.
Tabel 2.7. Perbandingan Jumlah Resep yang diterima Apotek Vs Resep yang berhasil dilayani Apotek Selama Tahun 2007 Total R/ yg diterima Apotek Total R/ yg dilayani oleh Apotek R/ R/ Obat Non Obat Non TOTAL ALKES Obat Generik Obat Generik Obat Non Diluar Obat Non Diluar Generik Generik Formularium Generik Generik Formularium 1286 12169 12559 26014 8563 1286 12169 12434 1404 15339 16849 33592 959 1404 15339 16737 1444 12832 14505 28781 8718 1444 12832 14385 1289 12595 15218 29102 8994 1289 12595 15092 1871 18169 7517 27557 7572 1871 18169 7387 1642 21803 5519 28964 10684 1642 21803 5404 1499 18089 4758 24346 9318 1499 18089 4664 1585 18961 5175 25721 10014 1585 18961 5053 2057 17972 5356 25385 9346 2057 17972 5241 1517 15432 4613 21562 7674 1517 15432 4510 1746 18025 5206 24977 9810 1746 18025 5117 1760 20050 6284 28094 11050 1760 20050 6209 19100 201436 103559 324095 102702 19100 201436 102233 Jumlah resep yang diterima (termasuk Alkes) oleh Apotek RS. Di daerah luar Surabaya selama kurun waktu Januari – Desember 2007 adalah 426.797 buah dengan jumlah resep yang berhasil dilayani adalah 425.471 buah atau 99,69% dari total resep yang diterima Apotek. Terdapat 1.326 buah resep yang tidak dapat terlayani atau sekitar 4 resep per hari mulai Januari – Desember 2007 yang semuanya berasal dari penulisan resep obat non generik diluar formularium. Hal
ini lebih baik daripada pelayanan resep tahun 2006 yang “hanya” mampu melayani sekitar 99,30 % dari total resep yang diterima Apotek. Beberapa faktor penyebab obat dalam resep tersebut tidak dapat terlayani adalah : 1. Untuk pasien instansi atau asuransi, khusus obat-obat food supplement, multivitamin, immune modulator, susu, kosmetik atau obat-obat khusus lain ada
TOTAL ALKES 25889 33480 28661 28976 27427 28849 24252 25599 25270 21459 24888 28019 322769
8563 959 8718 8994 7572 10684 9318 10014 9346 7674 9810 11050 102702
yang tidak ditanggung oleh pihak instansi atau asuransi sehingga pasien cenderung membeli diluar dengan copy resep. 2. Beberapa obat tidak tersedia di Apotek khususnya obat diluar formularium sehingga bila ada permintaan akan obat tersebut pasien harus menunggu obat tersebut dibelikan (UP) di Apotek lain atau diorderkan ke PBF.
3. Secara keseluruhan harga obat di RS. Di daerah luar Surabaya yang lebih mahal dibanding Apotek lain membuat beberapa pasien lebih memilih membeli obat diluar RS. Di daerah luar Surabaya. 4. Respond time yang cukup lama sekitar 1 jam membuat pasien tidak sabar dan lebih memilih membeli obat diluar rumah sakit.
Tabel 2. 8. Jumlah Resep yang dilayani oleh Apotek selama Tahun 2005 s/d 2007 R/ yang dilayani oleh Apotek Obat Non Generik No Tahun Obat Generik Obat Non Generik diluar Formularium 1 2005 20668 139120 101787 2 2006 17783 142770 225497 3 2007 19100 201436 102233 Secara keseluruhan, penerimaan resep tahun 2007 hingga bulan desember menurun dibanding tahun 2006 yaitu sekitar 63.281 resep atau ada penurunan sejumlah 173 resep tiap harinya dibanding periode yang sama tahun 2006, tetapi kepatuhan terhadap formularium rumah sakit yang ditunjukkan dengan peresepan obat generik dan non generik/paten yang sesuai formularium lebih baik daripada
tahun-tahun sebelumnya. Faktor-faktor penyebab turunnya pelayanan resep tentu banyak berkaitan dengan pengelolaan pasien di ruangan dan epidemiologi serta terapi yang diterima pasien. Tetapi bila dilihat dari segi pemasukan Apotek, tentu tahun 2007 menunjukkan penjualan dan laba bruto yang lebih baik sehingga bisa dibilang pada tahun 2007 kinerja Apotek lebih efektif dari tahun sebelumnya.
II. Analisis SWOT Kondisi & Situasi Apotek Tabel 3.1 Faktor Kekuatan Apotik RS Di luar Surabaya N FAKTOR KEKUATAN (strength) O 1. Peran Apotek yang sangat vital bagi rumah sakit 2. Satu-satunya pusat layanan apotek di rumah sakit 3. Mempunyai aset obat yang cukup 4. Staf Apotek masih bisa dikembangkan lebih lanjut 5. Sistem manajemen resep yang sudah satu pintu 6. Apotek buka 24 jam 7. Pelayanan resep pasien instansi/asuransi 8. Sistem manajemen yang sudah terkomputerisasi 9. Ada dukungan fasilitas seperti listrik, air dan prasarana lain TOTAL
BOBOT
RATING
SKOR
0.15 0.15 0.10 0.15 0.10 0.15 0.05 0.10 0.05
5 3 4 4 3 2 2 3 2
0.75 0.45 0.40 0.60 0.30 0.30 0.10 0.30 0.10
1
Tabel III.2 Faktor Kelemahan Apotik RS Di luar Surabaya N FAKTOR KELEMAHAN (weakness) BOBOT O 1. Bangunan Apotek kurang representatif sehingga 0.05 mengurangi efektifitas kerja 2. Tidak adanya gudang dan ruang administrasi yang 0.05 layak 3. Manajemen administrasi belum rapi dan terorganisir 0.15 khususnya untuk akreditasi
3.30 RATING
SKOR
-1
-0.05
-2
-0.10
-3
-0.45
TOTAL 261575 386050 322769
4.
SDM belum dikembangkan secara optimal dan terbatas dalam penguasaan teknologi informasi 5. Pelayanan resep (respond time) yang lama 6. SIM Komputer RS yang belum maksimal khususnya pasien asuransi/instansi 7. Keterbatasan personil membuat pelayanan dan adminstrasi manajemen terhambat karena tugas yang overlapping 8. Pengawasan pada kinerja Apotek masih kurang 9 Tidak adanya MOU TOTAL Tabel 3.3 Faktor Peluang Apotik RS Di luar Surabaya NO FAKTOR PELUANG (opportunity)
0.15
-2
-0.30
0.15 0.15
-2 -5
-0.30 -0.75
0.15
-2
-0.30
0.10 0.05 1
-2 -2
-0.20 -0.10 -2.55
BOBOT
RATING
SKOR
1.
Sistem komputerisasi yang bisa dibenahi untuk 0.20 meraih hasil yang maksimal
3
0.60
2.
Penerapan complaint board untuk costumer satisfaction Penerapan layanan apotek klinik pada customer rawat inap dan rawat jalan Hubungan baik dengan pihak PBF maupun Dokter penulis resep Masih banyak perusahaan yang bisa menjadi rekanan (customer)) RS Semakin banyaknya perumahan baru
0.20
2
0.40
0.10
3
0.30
0.15
3
0.45
0.15
5
0.75
0.20
3
0.60
3. 4. 5 6
TOTAL Tabel 3.4 Faktor Ancaman Apotik RS Di luar Surabaya NO FAKTOR ANCAMAN (threat) 1. Harga obat yang mahal sehingga pasien memilih membeli diluar 2. Seringnya terjadi misunderstanding dengan bagian lain khususnya marketing terkait pasien asuransi/instansi berpotensi menurunkan kinerja 3. Apotek & rumah sakit di sekitar Surabaya mulai berbenah diri 4. Permintaan obat diluar formularium berpotensi memperlambat kinerja Apotek 5. Kesadaran karyawan yang rendah untuk mencapai costumer satisfaction 6. Turunnya motivasi kerja personil karena rutinitas pekerjaan dan rendahnya tingkat kesejahteraan TOTAL Keterangan Skor Pembobotan: Skor 1 : sangat tidak penting Skor 2 : tidak penting Skor 3 : cukup penting Skor 4 : penting Skor 5 : sangat penting
1
3.10
BOBOT 0.25
RATING -3
SKOR -0.75
0.15
-2
-0.30
0.20
-2
-0.40
0.15
-2
-0.30
0.10
-2
-0.20
0.15
-3
-0.45
1
-2.40
Tabel 3.5 Keterangan angka Rating Strength (kekuatan) 1 = kurang kuat 2 = agak kuat 3 = kuat 4 = sangat kuat Opportunities (Peluang) 1 = sedikit peluang 2 = agak berpeluang 3 = berpeluang 4 = sangat berpeluang
Weakness (kelemahan) -1 = sedikit lemah -2 = agak lemah -3 = lemah -4 = sangat lemah Threats (Ancaman) -1 = sedikit terancam -2 = agak terancam -3 = terancam -4 = sangat terancam
Tabel 3.6 Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Faktor factor Strategis Bobot Rating Skor IFAS Kekuatan 0.15 5 0.75 0.15 3 0.45 0.10 4 0.4 0.15 4 0.60 0.10 3 0.30 0.15 2 0.30 0.05 2 0.10 0.10 3 0.30 0.05 2 0.10 Total skor kekuatan 3.30 Kelemahan 0.05 -1 -0.05 0.05 -2 -0.10 0.15 -2 -0.30 0.15 -3 -0.45 0.15 -2 -0.30 0.15 -5 -0.75 0.15 -2 -0.30 0.10 -2 -0.20 0.05 -2 -0.10 Total skor kelemahan -2.55 Total skor IFAS 5.8 Tabel 3.7 Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) Faktor factor Strategis Bobot Rating Skor EFAS Peluang 0.20 3 0.60 0.20 2 0.40 0.10 3 0.30 0.15 3 0.45 0.15 5 0.75 0.20 3 0.60 3.10 Total skor peluang Ancaman 0.20 -3 -0.75 0.20 -2 -0.40 0.10 -2 -0.20 0.20 -2 -0.40 0.15 -2 -0.30 0.15 -3 -0.45 -2.50 Total skor ancaman
Komentar Peran vital apotik sebagai satu-satunya pusat layanan apotek dengan staf SDM yang berkompeten serta kelengkapan obat menjadi kekuatan untuk meningkatkan pelayanan keapotekan
SIM RS yang belum optimal, sistem administrasi belum rapi dan kurangnya personil apotik merupakan kelemahan yang harus segera diperbaiki
Komentar Masih adanya perusahaan dan perumahan baru disekitar daerah RS yang dapat menjadi rekanan sebagai calon customer Mahalnya harga obat dan menurunnya motivasi karyawan menjadi factor ancaman bagi kelangsungan hidup perusahaan
Berdasar hasil analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity & Threat) maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Opportunities 5 D Turn Arround/ Konvensional Weakness
5
4
3,10
A
3 Agresif
2
I -2,55 I 3
4
I
1
2 II 1 I
C Defenc e
3,30 1
1 2 -2,50 3 4 5
2
3
4
5
Strengths
I V B Competitif
Threats Gambar 3.1 Posisi apotik RS Di daerah luar Surabaya Dalam Diagram SWOT Tabel 3.8 Luas Matrik dan Prioritas Strategi Apotik RS Di Luar Surabaya tahun 2007 Kuadran Posisi titik Luas matrik ranking Prioritas strategi I A (3.30 : 3.10) 10.25 1 Agresif II D(3.10 : -2.55) 7.91 3 Konvensional III C (-2.55 : -2.50) 6.38 4 Defensive IV B( 3.30 : -2.50) 8.25 2 Competitive Tabel 3.9 Ranking Region SWOT Apotik RS Di luar Surabaya Ranking Strategi kwadran region I Agresif 1 SO II competitif 4 ST III Konvensional 2 WO IV Defensive 3 WT Table 3.10 Data evaluasi faktor internal No Faktor Strategis
Skor
1
Faktor Kekuatan (Strengths)
3.30
2
Faktor Kelemahan (Weakness)
-2.55
Total
0.75
Luas matrik 10.25 8.25 7.91 6.38
Table 3.11 Data evaluasi faktor eksternal No Faktor Strategis
Skor
1
Faktor Peluang (Opportunities)
3.10
2
Faktor Ancaman (Threats)
-2.50
Total
0.60
Kekuatan Internal Bisnis
Tinggi
Tinggi
4 -1
Rendah
Sedang
2
3
1 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi vertikal
1
3
0,75
1
0
Sedang
2
2
2,55
2 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horisontal
3
4
Lemah
1
3 RETRENCHMENT Turn around
3
-2
0 0,60 1
2
Tinggi
4
2
-4
-3
Kekuatan Eksternal Bisnis
3
4
1
2,50
4 STABILITY Hati-hati
7 GROWTH Diversifikasi Konsentrik
5 GROWTH Konsentrasi melalui Integrasi horizontal STABILITY Tidak ada perubahan profit strategi
6 RETRENCHMENT Captive compeny atau Divestment
8 GROWTH Diversifikasi Konglomerat
9 RETRENCHMENT Bangkrut atau Likuidasi
Gambar 3.2 Matriks Internal-Eksternal Apotik RS Di Luar Surabaya Pada gambar 3.2 diatas menunjukkan bahwa Apotek Rumah Sakit Di daerah luar Surabaya berada pada area pertumbuhan (Growth) area stabil (stability). Tabel 2.12 CrossTabulasi IFAS dan EFAS RS Di Luar Surabaya IFAS KEKUATAN KELEMAHAN EFAS SO STRATEGIS WO STRATEGIS PELUANG Merencanakan strategi promosi Memperbaiki program komputer yang tepat yang lebih terintegrasi Mengadakan layanan order Memperbaiki administrasi apotik delivery Menciptakan pasar baru yang Menciptakan sistem pengendalian belum terjamah kompetitor obat mencegah stagnasi dan Menciptakan sistem untuk kadaluwarsa menghemat biaya yang tidak perlu ANCAMAN
ST STRATEGIS Melatif staf apotik untuk menjadi tenaga marketing di apotik Melakukan koordinasi dengan tim marketing RS agar turut memasarkan keunggulan apotik
WT SRATEGIS Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan kastemer Meningkatkan kesejahteraan karyawan apotik Menjaga hubungan baik dengan competitor
III.Kesimpulan Evaluasi dari faktor kekuatan 1. Melakukan perbaikan program komputer yang lebih terintegrasi agar memudahkan pelayanan administrasi penjualan obat. Dengan demikian pengendalian terhadap persediaan apotik menjadi lebih baik 2. Meningkatkan fasilitas layanan antar terhadap pelanggan khusus daerah Surabaya Evaluasi dari faktor kelemahan 1. Meningkatkan pelatihan kemampuan berkomunikasi dengan kastemer 2. Melakukan pengajuan terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan apotik 3. Melakukan komunnikasi secara teratur untuk mennjaga hubungan baik dengan competitor Evaluasi dari faktor peluang 1. Merencanakan strategi promosi yang tepat 2. Mengadakan layanan order delivery 3. Menciptakan sistem pengendalian obat mencegah stagnasi dan kadaluwarsa Evaluasi dari faktor Ancaman 1. Melatif staf apotik untuk menjadi tenaga marketing di apotik 2. Melakukan koordinasi dengan tim marketing RS agar turut memasarkan keunggulan apotik III. Penutup DemikianAnalisis SWOT yang dibuat berdasarkan kondisi kinerja Apotek RS Di daerah luar Surabaya pada tahun 2007. DAFTAR PUSTAKA AS FAN, 1990 Pedoman Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi Rumah Sakit yang Baik. Surabaya, IFRS - RSDS. Ballon, R.I I., 1992 Business LogisticsManagement. 3rd ed. New Jersey, Prentice-Hall International, Inc. Perlin, J.B. (2006) In Patient Pharmacy Services. [Internet]
oxfordjournals.org/egi/content /full/15/suppl_1/1/149 [Diakes tanggal 5 Juni 2008] Rochmah. T.N. & Wulandari, R.D. (2002) Teknik Penulisan Ilmiah. Surabaya, Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan - PPS Universitas Airlangga. Sbarguna. B.S. (2005) Logistik Rumah Sakit dan Teknik Efisiensi. Cetakan II. Jakarta, Harvarindo. Siregar, C.J.P. & Amalia, L. (2004) Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Penerapan Analisis SWOT, Cetakan I, Jakarta, EGC. Seto, S. (2001) Manajemen Bagian Farmasi untuk Pengelola Farmasi Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi, Cetakan I, Surabaya, Airlangga University Press. Seto. S., Yunita & Triana, L. (2004) Manajemen Farmasi. Cetakan II. Surabaya, Airlangga University Press. Sugiyarso, G. & Winarni, F. (2005) Manajemen Keuangan : Pemahaman Laporan Keuangan, Pengelolaan Aktiva. Kewajiban, dan Modal, serta Pengukuran Kinerja Perusahaan. Cetakan II. Yogyakarta, Penerbit Media Pressindo.