Topik Utama POTENSI DEEP SEATED COAL DI INDONESIA Fatimah, Asep Suryana dan Sigit Arso Wibisono Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi
[email protected]
SARI Indonesia memiliki potensi batubara bawah permukaan yang cukup signifikan. Lapisan batubara ini berada pada kedalaman lebih dari 100 meter di bawah permukaan (deep seated coal). Potensi tersebut berada pada Cekungan Sumatera Selatan, Kutai, Barito, Pasir, Tarakan dan Ombilin. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dengan mempertimbangkan faktorfaktor terkait. Kata kunci : batubara, deep seated coal, underground coal
1. PENDAHULUAN
2. METODOLOGI
Saat ini batubara merupakan salah satu komoditas yang menjadi sumber energi alternatif di luar minyak dan gas bumi di Indonesia. Nilai produksi batubara setiap tahunnya terus meningkat. Umumnya, penambangan batubara dilakukan dengan metode tambang terbuka. Namun, metode ini diperkirakan akan semakin sulit dilakukan di masa mendatang. Hal ini disebabkan oleh semakin dalamnya lapisan batubara sehingga nilai stripping ratio akan semakin tinggi. Masalah lain yang kemungkinan akan timbul antara lain kestabilan lereng bukaan tambang dan keberadaan air tanah. Oleh karena itu, pemerintah menyarankan untuk mengaplikasikan metode penambangan bawah tanah (underground mining) pada pelaku pengusaha tambang batubara.
Penyusunan potensi deep seated coal dilakukan dengan cara berikut ini: – Membuat ekstrapolasi sebaran lapisan batubara berdasarkan data hasil pengeboran dangkal. – Melakukan pengeboran dalam pada daerah terpilih yang diperkirakan memiliki lapisan batubara yang cukup tebal pada kedalaman lebih dari 300 meter dari permukaan. – Menyusun peta zonasi deep seated coal. – Menghitung potensi deep seated coal.
Pengembangan batubara bawah tanah tentu harus didukung oleh informasi mengenai potensi deep seated coal. Yang dimaksud dengan deep seated coal pada tulisan ini adalah sumber daya batubara yang terletak jauh di bawah permukaan, sehingga tidak memungkinkan untuk ditambang secara terbuka.
18
Faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan potensi deep seated coal ini hanyalah faktor Keyakinan Geologi (Geological Assurance). Sedangkan faktor lain terkait dengan perencanaan tambang seperti aspek geoteknik, geohidrologi, serta faktor hukum dan sosialbudaya, tidak turut dipertimbangkan. Sumber data yang digunakan berasal dari hasil penyelidikan Pusat Sumber Daya Geologi (data primer) yang dikompilasikan dengan data hasil penyelidikan beberapa perusahaan batubara.
M&E, Vol. 12, No. 2, Juni 2014
Topik Utama 3. POTENSI DEEP SEATED COAL Umumnya, endapan batubara lebih banyak tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan dibandingkan pulau-pulau lainnya di Indonesia. Secara administratif, wilayah yang memiliki banyak potensi batubara dalam Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara. Secara geologis, wilayah potensial batubara yang akan dibahas pada tulisan ini termasuk pada Cekungan Sumatera Selatan, Cekungan Kutai, Cekungan Barito, Cekungan Pasir dan Cekungan Tarakan. a. Cekungan Sumatera Selatan Cekungan Sumatera Selatan terletak di bagian tenggara Pulau Sumatera, mencakup wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Lampung dan Jambi (Gambar 1). Data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Batubara (Pusat Sumber Daya Geologi, 2013) menunjukkan bahwa sumber daya batubara Provinsi Sumatera Selatan untuk tambang terbuka sebesar 41,73% dari total sumber daya batubara Indonesia. Batubara pada Cekungan Sumatera Selatan umumnya dijumpai pada Formasi Muara Enim. Terdapat beberapa lapisan batubara pada formasi ini dengan sebaran yang kontinyu pada areal yang cukup luas. Penyelidikan potensi batubara di Cekungan Sumatera Selatan telah dilakukan secara intensif oleh Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG) dengan melakukan kegiatan pengeboran pemboran sistematis di wilayah ini. Oleh karena itu, kerapatan data potensi batubara di Cekungan Sumatera Selatan cukup baik dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia. Pada beberapa daerah bahkan lapisan batubara masih dapat ditelusuri sampai kedalaman 700 meter di bawah permukaan. Namun, sesuai dengan yang sudah diutarakan sebelumnya, tulisan ini hanya menyajikan sumber daya batubara pada kedalaman 100 sampai 500 meter di bawah permukaan. Data yang disajikan juga hanya berasal dari wilayah Subcekungan Palembang Selatan, Subcekungan Palembang Tengah dan Subcekungan Palembang Utara.
Sedangkan potensi batubara Subcekungan Jambi belum dimasukkan pada perhitungan ini, mengingat saat ini kegiatan pengeboran di wilayah Subcekungan Jambi masih berlangsung. Gambar 2 menunjukkan blok perhitungan potensi deep seated coal pada Cekungan Sumatera Selatan yang telah dilakukan. Besarnya potensi deep seated coal untuk tiap blok disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Sumber daya deep seated coal Cekungan Sumatera Selatan
No.
Lokasi
Sumber daya (Ton) 8.714.000
1.
Air Serelo
2.
Arahan
1.545.002.000
3.
Babat
2.437.063.000
4.
Babattoman
5.
Banjarsari
6.
Bangko Selatan
7.
Bayat
8.
Benakat Minyak
9.
Bunian
24.432.000
10. Kota Tengah
944.949.000
11. Kungkilan
347.783.000
12. Lubuk Mahang
192.205.000 70.933.000 162.236.000 2.095.220.000 781.727.000
1.239.642.000
13. Mesuji
472.468.000
14. Muara Lakitan
266.292.000 97.099.000
15. Musi Rawas 16. Nibung
862.166.000
17. Pagardewa
67.480.000
18. Sekayu
4.792.079.000
19. Sigoyang Benuang
2.644.859.000
20. Sungai Lilin
9.436.000
21. Sungai Pinang
2.062.299.000
22. Tanjung Lubuk TOTAL
168.126.000 21.292.210.000
Potensi Deep Seated Coal di Indonesia ; Fatimah, Asep Suryana dan Sigit Arso Wibisono
19
Topik Utama
Gambar 1. Cekungan Sumatera Selatan, terbagi menjadi Subcekungan Palembang Selatan, Subcekungan Palembang Tengah, Subcekungan Palembang Utara dan Subcekungan Jambi (Bishop, 2001).
20
M&E, Vol. 12, No. 2, Juni 2014
Topik Utama
Gambar 2. Blok perhitungan potensi deep seated coal di Cekungan Sumatera Selatan
b. Cekungan Kutai Cekungan Kutai (Gambar 3) dikenal sebagai cekungan yang kaya akan sumber daya geologi, antara lain minyak dan gas bumi, batubara serta mineral. Endapan batubara tersebar cukup luas pada Cekungan Kutai. Terdapat lebih dari 3 formasi pembawa batubara dengan lapisan batubara yang cukup banyak. Penambangan batubara secara terbuka dilakukan hampir mencakup semua wilayah Cekungan Kutai. Hanya sedikit perusahaan yang
menerapkan metode penambangan bawah tanah. Hal ini dikarenakan fakta bahwa banyak sekali lapisan batubara pada cekungan ini yang letaknya tidak jauh dari permukaan. Namun, lapisan batubara dangkal ini semakin lama semakin berkurang karena kegiatan penambangan yang intensif. Sudah saatnya penambangan batubara di Cekungan Kutai ini beranjak ke penambangan bawah tanah. Sumber daya batubara untuk tambang bawah tanah juga cukup menarik, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan peta yang menunjukkan tiap lokasi disajikan pada Gambar 4.
Potensi Deep Seated Coal di Indonesia ; Fatimah, Asep Suryana dan Sigit Arso Wibisono
21
Topik Utama
Gambar 3. Cekungan pengandung batubara di Kalimantan (modifikasi dari Badan Geologi, 2009) c. Cekungan Barito Cekungan Barito mencakup sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Berdasarkan ketersediaan data, perhitungan sumber daya deep seated coal pada cekungan ini lebih banyak dilakukan pada wilayah yang termasuk Provinsi Kalimantan Selatan. Perhitungan yang dilakukan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah hanyalah daerah Jangkang yang berdasarkan pada data hasil kegiatan pengeboran PSDG. Berdasarkan keyakinan geologi, tidak semua potensi di Cekungan Barito dihitung sampai kedalaman 500 meter dari permukaan. Dari 10
22
blok yang dihitung, 6 di antaranya hanya dihitung sampai kedalaman 300 meter dari permukaan, sedangkan sisanya tetap dihitung sampai kedalaman 500 meter dari permukaan. Sumber daya deep seated coal di Cekungan Barito disajikan pada Tabel 3, sedangkan lokasi setiap blok terdapat pada Gambar 5. d. Cekungan Pasir Cekungan Pasir terletak di sisi timur pulau Kalimantan (Gambar 3) yang berupa cekungan kecil dan memanjang. Tidak banyak data batubara yang berhasil dihimpun di cekungan ini, sehingga perhitungan sumber daya deep seated coal hanya dilakukan pada 2 blok (Tabel 4).
M&E, Vol. 12, No. 2, Juni 2014
Topik Utama Tabel 2. S umber daya deep seated coal Cekungan Kutai
No.
Lokasi
Sumber daya (Ton) 234.219.290
1.
Bontang
2.
Sungai Santan
3.
Marangkayu
4.
Muara Wahau
5.
Marah Haloq
776.610.638
Long Lees
859.377.196
Long Nah
405.755.654
6. 7. 8. 9.
Bukit Suharto Buana Jaya
10. Embalut West 11. Loa Lepu 12. Loajanan South
2.
Jorong
109.415.757
3. 4.
Tapin Sebambam – Pularan*
160.715.456,20
5.
Banjarbaru*
1.349.882,00
6.
Rantau*
151.242.965.45
7.
Tanjung*
95.606.845,17
8.
Amuntai*
24.873.050,76
9.
Satui Kintap*
10.
Jangkang
16.567.200,00
TOTAL
904.587.721,58
5.777.575.000
3.261.126.338 177.211.000 86.711.000 150.664.000 22.760.000
61.360.000
18. Loa Payang TOTAL
Sumber daya (Ton) 46.312.000,00
126.412.360
14. Melamuk
17. Senyiur Ritan
Lokasi Batulicin
670.000
16. Pengadan
No. 1.
13. Longiram
15. Pelakan
Tabel 3. Sumber daya deep seated coal Cekungan Barito
134.319.000
262.454.000,00 17.738.000,00
127.728.322,00
* : perhitungan sumberdaya hanya pada kedalaman 100 – 300 meter di bawah permukaan
Tabel 4. Sumberdaya Cekungan Pasir
53.967.000 3.753.395000
No.
Lokasi
Sumber daya (Ton) 98.072.822 31.408.474
14.013.377
1.
Lolo
16.005.562.610
2.
Liburdinding
129.481.296
TOTAL Secara geologis, kedua blok ini (Gambar 6) posisinya berada di dekat tepi cekungan, sehingga endapan batubara kurang berkembang dengan baik. e. Cekungan Tarakan Cekungan Tarakan merupakan cekungan sedimentasi kecil yang terletak di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Gambar 3). Data batubara pada cekungan ini juga belum terlalu banyak dibandingkan cekungan lainnya, sehingga potensi deep seated coal hanya diketahui untuk 4 blok saja (Tabel 5 dan Gambar 7).
Tabel 5. Sumber daya deep seated coal Cekungan Tarakan
No.
Lokasi
Sumber daya (Ton) 2.210.326.689
1.
Bulungan Berau
2.
Langap
3.
Sungai Krassi
162.963.838
4.
Simenggaris
88.248.302
TOTAL
Potensi Deep Seated Coal di Indonesia ; Fatimah, Asep Suryana dan Sigit Arso Wibisono
19.137.000
2.480.675.828
23
Topik Utama
Gambar 4. Blok perhitungan potensi deep seated coal di Cekungan Kutai
Tabel 6. Sumber daya deep seated coal Cekungan Ombilin
No. 1.
24
Lokasi Air Dingin
Sumber daya (Ton) 7.987.200
f.
Cekungan Ombilin
Potensi deep seated coal pada Cekungan Ombilin di Sumatera Barat (Tabel 6) berasal dari kegiatan pengeboran batubara (deep drilling) yang dilakukan oleh PSDG. Perhitungan sumber daya deep seated coal hanya dibatasi pada wilayah seluas 40 ha, mengingat daerah ini memiliki struktur geologi yang cukup kompleks, sehingga membatasi sebaran batubara.
M&E, Vol. 12, No. 2, Juni 2014
Topik Utama
Gambar 5. Blok perhitungan potensi deep seated coal di Cekungan Barito
Potensi Deep Seated Coal di Indonesia ; Fatimah, Asep Suryana dan Sigit Arso Wibisono
25
Topik Utama
Gambar 6. Blok perhitungan potensi deep seated coal di Cekungan Pasir
26
M&E, Vol. 12, No. 2, Juni 2014
Topik Utama
Gambar 7. Blok perhitungan potensi deep seated coal di Cekungan Tarakan
4. PENUTUP Terdapat 2 isu yang berkembang saat ini terkait pemanfaatan potensi deep seated coal, yaitu coal bed methane (CBM) dan gasifikasi bawah permukaan (underground coal gasification/ UCG). Pengembangan CBM difokuskan pada deep seated coal mengingat keterdapatan gas pada batubara akan lebih mudah terbebaskan pada lapisan yang dekat dengan permukaan. Namun tidak seluruh potensi deep seated coal
sesuai diaplikasikan bagi pengembangan CBM. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai persyaratan teknis yang membatasinya, di antaranya kedalaman ideal, ketebalan lapisan, tipe batubara, dan parameter lainnya. Untuk itu diperlukan studi lebih lanjut untuk pengembangan CBM. Akan halnya UCG, tidak berbeda jauh dengan CBM. Potensi deep seated coal ini tidak otomatis menjadi potensi UCG Indonesia. Berbagai pa-
Potensi Deep Seated Coal di Indonesia ; Fatimah, Asep Suryana dan Sigit Arso Wibisono
27
Topik Utama
Gambar 8. Blok perhitungan potensi deep seated coal di Cekungan Ombilin
rameter teknis tentu harus dipertimbangkan dalam pengembangan UCG, tidak hanya mempertimbangkan pola sebaran lapisan batubara saja, tetapi ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, misalnya ketebalan lapisan, kulitas batubara, karakter batuan pengapit lapisan batubara, serta faktor lainnya yang perlu didiskusikan dengan para pakar UCG. Potensi deep seated coal ini merupakan data awal yang dapat digunakan untuk merumuskan seberapa besar potensi UCG Indonesia dengan mempertimbangkan berbagai faktor terkait. Penyelidikan potensi deep seated coal Indonesia belum berakhir di sini. Masih banyak wilayah lainnya di Indonesia yang belum tercakup dalam tulisan ini, di antaranya Subcekungan Jambi, Cekungan Barito di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, beberapa wilayah di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah serta Sumatera Barat. PSDG masih melakukan kegiatan pengeboran guna melengkapi data potensi batubara Indonesia.
28
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menghaturkan terima kasih kepada Kepala PSDG yang telah mengizinkan penulis mempublikasi makalah ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dede Ibnu Suhada, ST. serta rekan-rekan kerja di Kelompok Penyelidikan Energi Fosil -PSDG yang turut membantu penyiapan makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Badan Geologi, 2009, Peta Cekungan Sedimen Indonesia Berdasarkan Data Gaya Berat dan Geologi. Skala 1:5.000.000, Bandung. Bishop, M.G., 2001, South Sumatra Basin Province, Indonesia: The Lahat/TalangakarCenozoic Total Petroleum System, US Geological Survey Open-File Report No. 9950-S. Pusat Sumber Daya Geologi, 2013, Laporan Neraca Sumber Daya Energi Fosil, Bandung.
M&E, Vol. 12, No. 2, Juni 2014