POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN ( P O L B A N G M A W A ) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
A. Pendahuluan Abad XXI yang diwarnai persaingan ketat di segala bidang dengan datangnya pasar bebas dan perubahan situasi yang sulit diduga (unpredictable), menuntut kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul. Dalam kondisi nilai-nilai kehidupan yang serba berubah, mahasiswa sebagai inti generasi muda menghadapi tantangan besar dalam menyongsong masa depan, terlebih dengan datangnya era pasar bebas. Karena itu, hanya perguruan tinggi (PT) yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif yang akan dapat eksis dan survive di tengah masyarakat global. Semangat reformasi yang dilandasi oleh nilai demokrasi dan transparansi dalam konstelasi politik bangsa terus merebak termasuk dalam dunia kemahasiswaan. Demikian juga pada proses belajar-mengajar, kepemimpinan, dan sistem manajemen. Karena itu, dalam upaya revitalisasi dunia kemahasiswaan memasuki milenium III diperlukan strategi khusus agar pengembangan kemahasiswaan dapat menunjang pencapaian tujuan PT secara optimal. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai subsistem pendidikan nasional berupaya menyiapkan mahasiswa menjadi warga masyarakat yang memiliki kemampuan intelektual dan kepemimpinan yang tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks), berjiwa penuh pengabdian, dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Pengembangan ipteks ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan baik kurikuler maupun ekstrakurikuler sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk mendukung upaya itu, diciptakan kehidupan kampus sebagai lingkungan ilmiah yang dinamis, berintegritas Islam, berwawasan budaya bangsa, dan berkepribadian Indonesia. Menyongsong pelaksanakan otonomi daerah dan pendidikan tinggi, serta adanya Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahun 2000 yang mengedepankan paradigma kompetensi lulusan, maka mahasiswa harus dikembangkan seoptimal mungkin sesuai dengan disiplin ilmu dan/ atau profesinya. Pengembangkan iklim demokratis yang mendukung kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi PT sebagai lembaga keilmuan harus digalakkan. Hal ini perlu ditekankan agar sivitas akademika dapat mengembangkan pemikiran yang konstruktif dan kreatif bagi pengembangan ipteks dan kebudayaan sejalan dengan pencapaian tujuan nasional. Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan Pendidikan Nasional yaitu: "Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Mahaesa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, dan memiliki rasatanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan". Sejalan dengan itu, Qaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) tahun 1999 menyatakan, bahwa tujuan Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah: (1) Menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana Muslim yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, yang memiliki kemampuan akademik dan/ atau profesional, dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah Swt. (2) Mengamalkan, mengembangkan, menciptakan, menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian dalam rangka memajukan Islam dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Citra dan wibawa PTM sebagai lembaga ilmiah sangat ditentukan oleh prestasi dan reputasinya di bidang keilmuan, kecendekiawanan, dan kultural. Karena
itu, pengembangan kemahasiswaan yang berkaitan dengan kegiatan keilmuan selalu diarahkan pada tumbuh berkembangnya budaya dan sikap ilmiah yang berciri rasional, kritis, analitis, kreatif, inovatif, dinamis, dan prospektif. Sedangkan kegiatan kecendekiawanan diarahkan pada tumbuhnya kesadaran, kepedulian, dan keterlibatan mahasiswa pada berbagai masalah masyarakat berupa aktivitas pengabdian dan bakti sosial kepada masyarakat sesuai dengan disiplin ilmu secara terpadu. Di samping itu diarahkan pula terbentuknya integritas kepribadian Muslim yang kokoh iman dan taqwanya, berakhlak mulia, ikut bertanggung jawab ke arah terwujudnya masyarakat madani yang diridhai Allah Swt. Sesuai dengan motto ”UMS: Wacana Keilmuan dan Keislaman”, maka kegiatan kemahasiswaan diarahkan menuju terpadunya pikir dan dzikir, melalui penyelenggaraan pendidikan pengajaran, penelitian dan pengkajian di bidang ipteks, pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan bangsa, sesuai dengan visi dan misi UMS. B. Dasar Dan Wawasan 1. Dasar Pola Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta disusun atas dasar: a. Pancasila, UUD 1945 juncto UUD 1999, dan GBHN 1999 b. UU RI No. II Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. c. PP No. 60 Tahun 1999 tentang Perubahan PP No. 57 Tahun 1998 dan PP No. 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. d. SK Mendikbud Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi. e. Pola Pengembangan Kemahasiswaan, Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Dikti Depdikbud 1995 f. SK PP Muhammadiyah Nomor: 19/SK-PP/III-B/1.a./1999 tentang Qaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah. g. Statuta Universitas Muhammadiyah Surakarta. h. Hasil Rapat Kerja Bidang Kemahasiswaan UMS tahun 17 Oktober 2000. i. Hasil Raker Bidang Kemahasiswaan tingkat Nasional tahun 2003 di Yogyakarta j. Hasil Raker pimpinan PTM bidang kemahasiswaan se-Indonesia tahun 2002 di Tawangmangu k. Hasil Raker bidang kemahasiswaan PTN-PTS se-Jawa Tengah tahun 2002 di Unsoed Purwokerto (31 Mei-1 Juni 2002). l. Hasil Raker Pimpinan UMS tahun 2002 2. Wawasan Tingkat Pemahaman tentang wawasan kemahasiswaan akan menentukan akurasi kebijakan pengembangan kemahasiswaan khususnya di UMS. Secara rinci wawasan kemahasiswan dimaksud meliputi: a. Pencermatan yang mendalam terhadap dunia kemahasiswaan akan sangat menentukan pemahaman pengelola universitas terhadap permasalahan mendasar mahasiswa, khususnya yang berkaitan dengan penetapan sasaran, strategi dan program pengembangan kemahasiswaan di lingkungan universitas. Mahasiswa merupakan bagian dari sivitas akademika, generasi muda bangsa yang terlatih untuk menggunakan penalaran dan intelektual, pelaku sejarah yang ikut berperan menentukan sejarah perkembangan bangsa, memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya. b. Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera lahir dan batin sebagai landasan menuju
masyarakat utama, adil dan makmur, peran UMS menjadi penting dan strategis: 1) Melalui kegiatan penelitian dan keilmuan akan menghasilkan berbagai pemikiran dan konsepsi untuk memajukan harkat dan martabat manusia serta budaya bangsa. 2) Melalui pengembangan ipteks, pendidikan dapat menghasilkan rekayasa teknologi dan karya seni yang bermutu sesuai dengan kebutuhan bangsa. 3) Lulusan pendidikan tinggi yang profesional merupakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang diharapkan mampu melahirkan intelektual yang berintegritas, manajer handal, bahkan pemimpin masyarakat dan bangsa yang berwawasan luas dan berkepribadian tangguh yang mampu menopang pembangunan bangsa saat memasuki Milenium III dengan persaingan yang ketat antar bangsa. c. Sejalan dengan itu telah terbukti pula, bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mahasiswa telah berperan sebagai pelopor: 1) Pada tahun 1908 mahasiswa telah membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui Boedi Oetomo. 2) Pada tahun 1928, mahasiswa telah merintis kelahiran bangsa Indonesia melaui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. 3) Pada tahun 1945, mahasiswa turut berperan dalam menentukan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 atau kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4) Pada tahun 1946-1949 yang merupakan masa perang kemerdekaan para mahasiswa bergabung di dalam Tentara Pelajar (TP/ TRIP) bahumembahu dengan rakyat dan TNI untuk melawan kolonial Belanda. 5) Pada tahun 1966, para mahasiswa bersama rakyat dan ABRI/ TNI secara aktif berperan dalam melahirkan Orde Baru yang mengakhiri keberadaan PKI di Indonesia. 6) Pada tahun 1977/ 1978 para mahasiswa melakukan gerakan korektif menentang kecurangan pemerintah orde baru dalam pelaksanaan Pemilu dan menentang hasil Sidang Umum MPR dinilai tidak fair. 7) Pada Tahun 1998 para mahasiswa bersama-sama rakyat memelopori gerakan reformasi yang berhasil menumbangkan tirani pemerintahan orde baru. d. Mengingat mahasiswa merupakan aset nasional dan sumber daya insani yang strategis maka perlu diberi peluang seluas-luasnya untuk mengaktulisasikan dirinya secara utuh yaitu: 1) Mahasiswa memiliki kebebasan akademik dalam rangka pengembangan ipteks dan sekaligus merupakan mitra dosen dalam proses belajar mengajar. 2) Pembimbing kemahasiswaan senantiasa menunjukkan sikap ulur tangan dan bukan campur tangan. Demikian pula dalam menata organisasi kemahasiswan senantiasa berpegang pada prinsip "dari, oleh, dan untuk mahasiswa". 3) Mahasiswa senantiasa peka terhadap masalah yang berkembang di tengah - tengah masyarakat dan diberi peluang untuk turut serta dalam pembangunan bangsa. 4) Mahasiswa memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara yang lainya. Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut di atas, maka pengembangan kemahasiswaan merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab berbagai pihak yang terkait. Secara operasional pengembangan kemahasiswaan diselenggarakan dengan strategi yang tepat melalui pendekatan
sistem yaitu dengan memperhatikan seluruh komponen kemahasiswaan Perguruan Tinggi yang terdiri dari mahasiswa, pembimbing, sasaran, materi, metoda, dana, sarana kelembagaan, dan program.
C. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Pengembangan kemahasiswaan UMS dilaksanakan bertujuan untuk mengembangkan potensi dasar mahasiswa bidang: a. Keilmuan dan Kecendekiawanan 1) Menumbuhkan kegiatan dan sikap ilmiah yang penuh rasa ingin tahu, rasional, analitis, kritis, kreatif, inovatif, objektif, dan bertanggung jawab. 2) Membiasakan tumbuhnya kegiatan keilmuan dan kecendekiawanan dengan memperbanyak kreasi kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sebagai rasa peduli dan keterlibatan mahasiswa pada berbagai permasalahan masyarakat dan bangsa Indonesia. 3) Menumbuhkembangkan sikap mentalitas ilmiah yang produktif dan konstruktif. b. Kepemimpinan dan Manajemen 1) Menumbuhkan minat untuk mengikuti kegiatan latihan kepemimpinan dan manajemen mahasiswa. 2) Terciptanya kepemimpinan intelektual mahasiswa yang tangguh, ulet, kreatif, demokratis, dinamis, dan trampil dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. 3) Timbulnya keberanian mahasiswa tampil sebagai pimpinan organisasi kemahasiswaan dan kepanitiaan kegiatan kemahasiswaan. c. Kesehatan Jasmani, Rohani, dan Sosial. Pemenuhan dan penyaluran kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial berupa kegiatan keilmuan dan penalaran, minat dan kegemaran, serta penyediaan sarana kesejahteraan mahasiswa melalui aktivitas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di tingkat universitas dan unit pelayanan Bimbingan dan Konseling, pelayanan kesehatan, pemberian santunan kecelakaan (musibah), Koperasi Mahasiswa, dan penyediaan beasiswa. d. Tanggung jawab Kemasyarakatan dan Kebangsaan 1) Memantapkan diri sebagai masyarakat ilmiah yang peka terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa yang sedang membangun. 2) Menumbuhkan dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan masyarakat dan bangsa. 3) Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Da’wah 4) Kegiatan implementasi aqidah dan intelektual dalam kehidupan seharihari sehingga muncul sebagai figur yang berkepribadian Muslim. 5) Kegiatan pembaruan/ perluasan pemikiran Islam (Tajdidiyah) ke arah terbentuknya Sarjana Muslim yang mujaddid dalam berbagai permasalahan yang memiliki komitmen tinggi pada gerakan dakwah amar makruf nahi munkar. 2. Sasaran Menetapkan sasaran pengembangan kemahasiswaan, terdapat berbagai rujukan yang hendaknya senantiasa dijadikan titik tolak, yaitu: a. Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana dirumuskan pada pasal 4 UU No. 2 tahun 1989; dan tujuan Perguruan Tinggi Muhammadiyah seperti dirumuskan pada Qaidah PTM SK PP Muhammadiyah Nomor 21 Tahun 1999 (sebagaimana pengantar dalam pendahuluan); c. Kaidah, moral, dan etika ilmu pengetahuan d. Kepentingan masyarakat.
e. Aspirasi, harapan, minat, kegemaran dan perilaku pribadi sivitas akademika.
Berdasarkan titik tolak tersebut, maka sasaran umum pengetahuan kemahasiswaan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dapat dikelompokkan menjadi: a. Sasaran Umum 1) Berjiwa Pancasila. Sebagai warga negara Indonesia para mahasiswa perlu dididik dan dibina agar berjiwa Pancasila, sehinga beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu bermusyawarah serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. 2) Kepemimpinan. Para mahasiswa diberikan peluang untuk mengembangkan diri melalui pengembangan organisasi, kegiatan komunikasi, latihan kepemimpinan dan manajemen yang terarah dalam rangka memantapkan sikap, wawasan, dan kemampuan kepemimpinan kader generasi muda bangsa pada masa depan. 3) Pelopor dalam pembangunan. Para mahasiswa diberikan peluang untuk mengembangkan kemandirian melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif serta produktif untuk mengamalkan dan mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negaranya. 4) Ketahanan mental dan fisik. Mahasiswa dididik dan dilatih untuk dapat memiliki ketahanan mental dan fisik yaitu sehat jasmanai dan rohani, berkepribadian mantap serta memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi yang selanjutnya dapat mendukung ketahanan perguruan tinggi dan pada gilirannya akan menunjang ketahanan nasional. 5) Kepribadian Muslim. Mahasiswa dididik dan dikembangkan agar menjadi intelektual berkepribadian Muslim, memiliki akhlaqul karimah dan komitmen yang tinggi terhadap perjuangan amar makruf nahi mukar. b. Sasaran Utama Pengembangan kemahasiswaan UMS mempunyai sasaran utama untuk menunjang tercapainya tujuan UMS, tujuan PTM, dan tujuan pendidikan nasional. Pengembangan organisasi dan kegiatan ekstra kemahasiswaan merupakan pemberdayaan potensi dan aktualisasi diri mahasiswa. c. Sasaran Khusus: 1) Sikap ilmiah: para mahasiswa dididik dan dilatih agar memiliki: a) Hasrat ingin tahu, dan belajar terus-menerus b) Daya kritis dan analisis yang tajam - Kejujuran c) Rasa tanggung jawab yang tinggi d) Keterbukaan terhadap pendapat baru, berbeda, dan kritik e) Sikap bebas dari prasangka f) Orientasi ke masa depan g) Sikap menghargai nilai, norma, kaidah dan tradisi keilmuan. 2) Sikap keahlian atau profesional: para mahasiswa perlu diberi motivasi agar memiliki : a) Keinginan untuk mencapai tingkat kecanggihan yang lebih tinggi b) Kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat dan kemampuan. c) Etika profesi yang tinggi d) Kesejawatan yang tinggi. 3) Sikap profetik: mahasiswa UMS dididik dan dikembangkan agar menjadi intelektual pemimpin yang bertaqwa kepada Allah Swt., berakhlak mulia, memiliki komitmen terhadap Islam, dan melaksanakan dakwah amar makruf nahimunkar.
D. Kondisi Umum Kemahasiswaan 1. Potensi Dasar Kemahasiswaan a. Mahasiswa 1) Pemikir, tenaga ahli dan tenaga profesional serta sekaligus sebagai penopang pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. 2) Manusia dewasa pada umumnya sering dijadikan panutan, tumpuan dan harapan parapelajar, pemuda dan masyarakat di sekitarnya. 3) Intelektual yang memiliki kebebasan akademik yang memberi peluang untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penguasaan metoda dan berbagai teori yang telah teruji kebenarannya, di samping mengembangkan wawasan keilmu 4) Insan pembangunan bangsa memiliki intelektualitas dan motivasi yang tinggi untuk mengabdi pada bangsa dan negara. b. Pembimbing: 1) Dosen/ karyawan yang memenuhi kualifikasi dan memiliki minat pada dunia kemahasiswaan di UMS pada umumnya cenderung meningkat jumlahnya. Hal ini antara lain karena para dosen/ karyawan terlebih dahulu dikenalkan pada bidang-bidang kemahasiswaan. 2) Dosen/ karyawan yang menduduki jabatan struktural di bidang kemahasiswaan di UMS, dewasa ini lebih memahami dunia, masalah, dan program kemahasiswaan. 3) Pejabat kemahasiswaan di Indonesia memiliki berbagai forum komunikasi, seperti Rakernas dan Rakerwil Kemahasiswaan, untuk dapat lebih memantapkan pengembangan kemahasiswaan di PT khususnya dan di Indonesia pada umumnya. 2. Materi Pengembangan Kemahasiswaan Materi pengembangan kemahasiswaan baik yang diperoleh melalui pengalaman di UMS dan yang dikembangkan melalui pelatihan dan pengkajian konsep. Pada dasarnya materi pengembangan kemahasiswaan meliputi: a. Penalaran dan keilmuan mahasiswa b. Minat dan kegemaran mahasiswa c. Kesejahteraan mahasiswa d. Kepemimpinan dan manajemen mahasiswa e. Bakti sosial mahasiswa f. Kewirausahaan g. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. 3. Organisasi Kemahasiswaan Organisasi kemahasiswaan (Ormawa) merupakan wahana pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan penalaran dan keilmuan serta arah profesi mahasiswa, menampung kebutuhan, menyalurkan minat dan kegemaran, meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan kemampuan kewirausahaan, dan meningkatkan aqidah, ibadah, dan akhlak mahasiswa. Mengingat para mahasiswa merupakan bagian dari sivitas akademika, maka organisasi kemahasiswaan tersebut perlu disusun berdasarkan prinsip "dari, oleh, dan untuk mahasiswa". a. Organisasi mahasiswa di tingkat universitas meliputi: 1) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) 2) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM-UMS) 3) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM- UMS) 4) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). 5) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kordinator Komisariat (IMM Korkom). b. Tingkat fakultas terdapat: 1) Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPM-F)
2) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F). 3) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat (IMM Komisariat) 4) Unit kegiatan mahasiswa tingkat Fakultas juga berkembang dengan pesat seperti Unit Penerbitan dan Unit Kajian-kajian ilmu dengan tetap mengacu pada kegiatan yang sinergis sesuai dengan program studi masing-masing. c. Tingkat jurusan terdapat Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). d. Antar-perguruan tinggi terdapat: 1) Ikatan Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (IM-PTM) 2) Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) yang meliputi Ikatan Mahasiswa Fakultas Sejenis (IMFS) dan Ikatan Mahasiswa Jurusan Sejenis (IMJS). Di samping itu, di tingkat wilayah Jateng dan tingkat nasional terdapat pula badan yang berfungsi membina dan mengembangkan serta mengkoordinasikan berbagai bidang sebagai berikut: a. Badan Pembina Olah Raga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) untuk bidang olahraga. b. Badan Seni Mahasiswa Indonesia (BSMI) untuk bidang kesenian. 4. Peraturan Perundangan Berdasarkan UUD 1945 pasal 31 bahwa negara bertugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengaja ran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dengan dikeluarkannya UU No. 2 tahun 1989 dan telah dijabarkan lebih lanjut dalam PP No. 30 tahun 1990 juncto PP Nomor 60/ 1999 serta Qaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Nomor 21/ 1999, maka arah pengembangan UMS sebagai subsistem pendidikan tinggi di Indonesia semakin jelas, mantap, dan reformatif. Secara khusus untuk melakukan penataan dan reformasi di bidang organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi telah dikeluarkan Kepmendikbud Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi. Untuk itu, organisas kemahasiswaan di UMS mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku yakni Keputusan Mendikbud Nomor: 155/U/1998 dan SK PP Muhammadiyah Nomor 21 Tahun 1999 tentang Qaidah PTM tersebut. Pola Pengembangan Kemahasiswaan UMS dimaksudkan sebagai salah satu perwujudan dari amanat UUD 1945. Bentuk dan jenis kegiatan mahasiswa amat banyak dan beragam. Oleh karena itu, di samping ketentuan perundangan tersebut, perlu dipahami pula peraturan perundangan yang berkaitan dengan kegiatan kemahasiswaan yang bersifat khusus, misalnya Resimen Mahasiswa. Mulai tahun 2002, berdasarkan SK Rektor No. 102/I/2002 tanggal 13 Sept’ 2002 telah berganti nama menjadi Korps Mahasiswa Siaga disingkat KMS. a. Untuk KMS, perlu dipahami Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yaitu Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Republik Indonesia Nomor : KB/14/M/X/2000; Nomor: 6/U/KB/2000; Nomor: 39 A Tahun 2000 tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa. b. Untuk Penerbitan Pers Mahasiswa, perlu dipahami: 1) UU Ketentuan Pokok Pers Nomor: 21 tahun 1982. 2) Peraturan Menpen Nomor: 01/PER/MENPEN/1975 tentang ketentuan-ketentuan mengenai Penerbitan Khusus. 3) SK Menpen Nomor : 146/KEP/ MENPEN/1975 tentang Ketentuanketentuan Persyaratan dan Prosedur Penerbitan Khusus.
5. Lembaga Terkait Dalam pengembangan program dan kegiatan kemahasiswaan diperlukan adanya koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) antarbidang di UMS, serta dukungan dan kerja sama dengan instansi terkait. Keterkaitan antarlembaga dalam menangani pengembangan kemahasiswaan dapat digambarkan sebagai berikut: a. Terjalin hubungan antara UMS dengan berbagai instansi/ institusi melalui konsultasi dan pertemuan baik di pusat maupun daerah. b. Diterbitkan beberapa Surat Keputusan Bersama (SKB) yang merupakan landasan yuridis dan operasional bagi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan yang memerlukan penanganan antar instansi, misalnya Pers Mahasiswa, KMS, Kopma, dan sebagainya. c. Berbagai perizinan untuk menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan yang memerlukan dukungan rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas ataupun Majlis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah telah berjalan lancar. Beberapa instansi yang turut membina dan mengarahkan kegiatan kemahasiswaan yang bersifat khusus, sesuai tanggung jawab dan fungsi masing-masing, misalnya : a. Departemen Pertahanan beserta jajarannya terkait dengan Korp Mahasiswa Siaga dalam rangka pengembangan bela negara dan keprajuritan, dan Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dalam hal pertahanan sipil. b. Departemen penerangan dengan jajarannya berkaitan dengan pengem bangan program penerbitan/ pers mahasiswa. c. Departemen Koperasi berkaitan dengan pengembangan Kopma. d. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) berkaitan dengan pengembangan olahraga mahasiswa melalui Badan Pembina Olah Raga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI). e. Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) berkaitan dengan pemberian ijin kegiatan kemahasiswaan dari segi keamanan dan ketertiban masyarakat. 6. Dana dan Fasilitas Dana pengembangan kemahasiswaan dapat bersumber dari: a. Para mahasiswa sendiri (orang tua) b. Universitas Muhammadiyah Surakarta c. Pemerintah: 1) Bersumber pada dana rutin 2) Bersumber pada dana pengembangan melalui DIP dan OPF dan DIP Ditjen Dikti. 3) Bantuan Pemda 4) Dana anggaran belanja tambahan. d Masyarakat: 1) SPP dan DPP 2) Sponsor 3) Bantuan lainnya yang tidak mengikat. Perlu ditekankan, bahwa dana untuk penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan di UMS bersifat subsidi, yakni dimaksudkan untuk memberikan modal, stimulan/ rangsangan dan motivasi, bukan biaya kegiatan seluruhnya. Sementara itu fasilitas untuk pengembangan kemahasiswaan di UMS terus ditingkatkan pula walaupun umumnya masih amat terbatas. Dana dan fasilitas pengembangan kemahasiswaan tersebut sangat diperlukan guna memotivasi mahasiswa menyelenggarakan kegiatan.
7. Sistem Informasi Kemahasiswaan Perguruan tinggi sebagai organisasi modern perlu dikelola dengan sistem informasi yang canggih dengan harapan: a. Diperoleh data dan informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu. b. Dibentuk mekanisme jaringan informasi baik di lingkungan UMS, antarperguruan tinggi, dan antara perguruan tinggi dengan Ditjen Dikti. c. Dikembangkan Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIMAWA) versi P.2 untuk perguruan tinggi. d. Diintegrasikan antara basis SIMAWA UMS sebagai pangkalan data informasi dengan e. Majlis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah dan Direktorat Nasional Pendidikan Tinggi (SINAS-DIKTI).
E. Strategi Pengembangan Kemahasiswaan Dengan memperhatikan komponen dan potensi pengembangan kemahasiswaan dan hakikat pendidikan tinggi sebagai masyarakat dan lembaga ilmiah, serta menyadari bahwa pengembangan kemahasiswaan merupakan pelengkap kegiatan kurikuler dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka perlu disusun strategi pengembangan kemahasiswaan UMS sebagai berikut: 1. Merujuk ciri dan cara masyarakat ilmiah dalam menghadapi dan mengatasi masalah yang ada. 2. Mempertimbangkan karakteristik mahasiswa sebagai individu yang tergolong dewasa-muda atau generasi muda bangsa. 3. Menciptakan iklim atau komunikasi dialogis dalam mengatasi masalah. 4. Memandang mahasiswa sebagai mitra dalam menjunjung tinggi harkat dan martabat almamater masing-masing. 5. Mengupayakan agar wadah kegiatan kemahasiswaan dapat berfungsi sebagai wahana dan sarana bagi perwujudan aktualisasi diri. 6. Memegang prinsip "dari, oleh, dan untuk mahasiswa" dalam penataan organisasi dan penyusunan program kegiatan kemahasiswaan. 7. Memanfaatkan secara optimal prasarana dan sarana kampus yang ada dalam mengembangkan program atau kegiatan kemahasiswaan. 8. Mengupayakan terwujudnya prinsip KIS baik antar lembaga kemahasiswaan di dalam maupun dengan lembaga kemahasis waan/ instansi lain yang terkait dengan program kemahasiswaan di luar kampus. 9. Menata sistem informasi kemahasiswaan secara terencana, terarah, terpadu, dan berkesinambungan. 10. Mengalokasikan dana secara terencana, terarah, dan berkesinambungan sebagai pendukung pelaksanaan program kemahasiswaan. 11. Memanfaatkan secara optimal pembimbing kemahasiswaan yang telah mengikuti pelatihan kemahasiswaan, di samping membentuk wadah pemikir (thing-thank) yang berfungsi membantu pimpinan universitas 12. Menerapkan Reward dan Punishment F. Program Pengembangan Kemahasiswaan Program kemahasiswaan merupakan penjabaran pengembangan kemahasiswaan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran sejalan dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Kondisi di tiap fakultas dan lembaga di UMS berbeda, sehingga dimungkinkan unit kemahasiswaan dapat menyelesaikan program jangka pendek, sedangkan unit kemahasiswaan yang lain belum mencapai tahapan itu. Bertitik tolak dari materi, strategi, kebijaksanaan, dan kondisi tersebut, maka program pengembangan kemahasiswaan bercirikan sebagai berikut:
1.
Program Pengembangan Kemahasiswaan Berdasarkan Tahapan Jangka Waktu Pelaksanaan. Mendasarkan diri pada butir-butir rencana induk pegembangan universitas, maka disusunlah tahapan program pengembangan sebagai berikut : a. Tahapan Jangka Pendek (1 s.d. 2 tahun), dengan sasaran: 1) Tertanamnya pengertian tentang hakikat pendidikan tinggi sebagai masyarakat dan institusi ilmiah yang memiliki ciri dan cara yang khas. 2) Tertatanya organisasi kemahasiswaan di UMS sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah dan PP Muhammadiyah. 3) Berkembangnya program-program kemahasiswaan yang dapat menampung kebutuhan danminat mahasiswa. 4) Berkembangnya kesadaran dosen sebagai pendidik untuk mendukung terlaksananya kegiatan kemahasiswaan. 5) Tersedianya dana dan sarana pengembangan kemahasiswaan. 6) Berkembangnya sistem informasi kemahasiswaan di UMS. 7) Meingkatnya kegiatan bidang penalaran, minat da kegemaran, kesejahteraan mahasiswa (kuantitas dan kualitas) serta kegiatan-kegiatan yang bernuansa islami 8) Dibuka dan ditetapkannya pusat pelayanan psikologi dan konseling bagi mahasiswa yang bermasalah baik secara sosial maupun psikologi 9) Difungsikannya secara opimal Ikatan Alumni UMS dengan mengadakan penelusuran dan penelitian tentang profil alumni serta optimalisasi pemanfaatan website UMS untuk membuka jaringan dengan alumni dan pemberdayaan alumni UMS untuk peningkatan kualitas lulusan (pelatihan kewirausahaan dan lain-lain) 10) Peningkatan eksistensi IMM sebagai lembaga kader Muhammadiyah di UMS 11) Penigkatan hubungan kerjasama dengan dunia usaha. b. Tahapan Jangka Menengah (kurang lebih 5 tahun), dengan sasaran: 1) Terciptanya iklim dan lingkungan akademik (academic milliew) di UMS sebagai prasyarat berkembangnya proses akademik yang lancar. 2) Mantapnya organisasi kemahasiswaan di UMS. 3) Berkembangnya program kemahasiswaan yang bermutu dengan pengelolaannya yang efisien, merata, serta lebih relevan dengan perkembangan iptek dan harapan masyarakat,meningkatnya dana dan sarana kemahasiswaan di UMS. 4) Mantapnya KIS antar-bidang di UMS dan kerjasama dengan instansi terkait di luar kampus UMS. 5) Terciptanya jaringan informasi kemahasiswaan secara nasional dengan tersedianya data yang akurat, leng kap, dan tepat waktu. c. Program Jangka Panjang (kurun waktu 25 tahun) dengan sasaran: 1) Terciptanya masyarakat dan lembaga ilmiah yang memiliki tradisi akademik dengan penghayatan akan nilai, norma, dan etika ilmiah yang semakin dijunjung tinggi oleh seluruh warga sivitas akademika serta terwujudnya kampus yang islami.. 2) Berkembangnya sistem pendidikan tinggi yang mantap dengan pengembangan kemahasiswaan yang terprogram dan berkesinambungan yang menjamin tercapainya tujuan UMS dan pendidikan nasional. 3) Tersedianya dana, sarana dan prasarana pendidikan yang semakin memadai.
4) Terselenggaranya sistem informasi pendidikan tinggi yang mantap sejalan dengan kemajuan iptek dan perkembangan pendidikan yang tinggi yang relevan dengan pembangunan nasional. 2. Jenjang Program Pengembangan Kemahasiswaan Sejalan dengan perkembangan UMS baik dalam aspek kuantitas maupun kualitas dan dinamika pergaulan nasional dan inter nasional dalam era globalisasi dan informasi, maka jenjang program pengembangan kemahasiswaan yang telah ditetapkan pemerintah diikuti semaksimal mungkin, antara lain terdiri dari: a. Program Tingkat Universitas. b. Program Tingkat Wilayah yakni: Wilayah A, meliputi: DKI, Sumatera dan Propinsi Banten; Wilayah B meliputi: Jabar, Jateng, DIY dan Kalimantan; Wilayah C meliputi: Jatim, Bali, NTB, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. c. Program Tingkat Nasional seperti: Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS), dan sebagainya. d. Program Tingkat ASEAN: Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN.. e. Program Tingkat ASIA: Pekan Olahraga Mahasiswa Asia (POM ASIA). f. Program Tingkat Dunia, seperti: Universiade, dan sebagainya. 3. Jenis Program Pengembangan a. Pengembangan Penalaran dan Keilmuan, seperti: 1). Forum Kajian Ilmiah Mahasiswa. Program ini antara lain dimaksudkan untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang jenis dan prosedur kerja ilmiah. Kajian ilmiah tersebut dalam penyelenggaraannya untuk memperluas wawasan para mahasiswa. Melalui program ini, tradisi, nilai, dan etika akademik disampaikan di kalangan mahasiswa. Bentuk kegiatan kajian ilmiah tersebut antara lain: a) Kuliah Umum (Studium Generale) b) Diskusi dan Diskusi Panel c) Simposium dan Kolokium d) Lokakarya e) Seminar f) Kajian Pustaka/ Buku, dll. 2). Lomba Karya Ilmiah Program ini dimaksudkan untuk merangsang daya kreasi dan inovasi, meningkatkan minat dan kemampuan meneliti, membaca dan menulis ilmiah serta bekerja dalam tim di kalangan mahasiswa. Secara nyata beberapa Lomba Karya Ilmiah yang secara teratur dilaksanakan adalah : a) Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), sejak tahun 2003 diubah menjadi Lomba karya Tulis Mahasiswa disingkat LKTM, yang meliputi bidang : Ilmu, teknologi dan seni yang dapat diikuti oleh semua mahaisiswa dari latar belakan gilmu yang berbeda. b) Lomba Kreativitas Mahasiswa, mulai tahun 2003 sudah diintegrasikan menjadi kegiatan Program Penelitian, Pengabdian pada masyarakat, penerapan IPTEK, Kewirausahaan dan Penulisan Ilmiah. c) Lomba Karya Tulis Keagamaan. d) Penyelenggaraan Seleksi Mahasiswa Teladan/ Berprestasi e) Lomba mengarang dalam rangka kerjasama dengan Japan Air Lines (JAL), PPMuhammadiyah, Pariwisata, Kedubes Korea Selatan, Museum Migas, dan lain-lain. f) Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa.
3). Penerbitan Pers Mahasiswa Program ini antara lain dimaksudkan untuk menyalurkan minat mahasiswa pada bidang jurnalistik dan memotivasi mahasiswa agar lebih gemar membaca dan mampu menulis secara ilmiah yang komunikatif. 4). Pelatihan Penelitian dan Penelitian Program ini dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar metodologi dan prosedur penelitian serta memberikan latihan / penerapan teori yang telah diterima dalam sebuah praktik penelitian mahasiswa di bawah bimbingan dosen. Hal ini penting sekali bagi pengembangan wawasan keilmuan, penalaran dan keilmuan mahasiswa serta kecendekiawanan. Bahkan, program ini sekaligus menunjang kegiatan kurikuler mahasiswa. 5). Kursus Bahasa Asing Penguasaan bahasa asing bagi intelektual termasuk sangat penting. Oleh karena itu, salah satu program kemahasiswaan untuk meningkatkan penguasaan bahasa asing khususnya bahasa Inggris dan bahasa Arab tersebut adalah Kursus Bahasa Inggris melalui Muhammadiyah University English Course (MUEC) dan Kursus Bahasa Arab melalui Lembaga Bahasa (Language Centre). b. Program Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen 1) Program ini sangat penting untuk menumbuhkembangkan potensi kepemimpinan dan manajemen di kalangan mahasiswa agar kelak siap terjun di realitas kehidupan sosial dengan mantap, peka, penuh kreativitas dan inisiatif. Program ini dilakukan dalam bentuk pelatihan kepemimpinan dan manajemen antara lain Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat Dasar, Menengah, dan Lanjutan; Latihan Retorika dan Protokoler, dan sebagainya. 2) Pengembangan Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) dan Organisasi Mahasiswa antar-Kampus.Program ini dimaksudkan untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, rasa persatuan nasional dan bahkan terciptanya saling pengertian di kalangan mahasiswa ba di tingkat regional maupun internasional, Disamping memperluas wawasan kemampuan berorganisasi di kalangan mahasiswa. Seperti contoh: a) Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) b) Ikatan Senat Mahasiswa Psikologi Indonesia (ISEMAPSI) c) Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (IMAHAGI) d) Ikatan Mahasiswa Teknik Mesin Indonesia (IMTMI) e) Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) c. Program Pengembangan Olah Raga, Seni dan Ketrampilan Mahasiswa Program pengembangan minat dan kegemaran mahasiswa jenisnya banyak, namun yang terdapat di perguruan tinggi antara lain ialah : 1). Olahraga Mahasiswa Program ini dimaksudkan untuk menyalurkan minat, dan kegemaran mahasiswa, mengembangkan kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan mahasiswa dan menumbuhkan apresiasi mahasiswa terbatas olahraga serta sekaligus untuk memasyarakatkan olah raga dan untuk menumbuhkan kesehatan serta kesegaran jasmani mahasiswa di kampus perguruan tinggi. Adapun Unit Kegiatan Mahasiswa bidang olah raga ini di UMS meliputi: Tenis Lapangan, Tenis Meja, Bulu Tangkis, Bola Basket, Bola
2).
3).
4).
5).
Voli, Sepak Bola, dan sebagainya. Juga olahraga bela diri antara lain: Tapak Suci, Perkemi (Kempo), Lemkari (Karate), dan Taekwondo. Kesenian Mahasiswa Program ini antara lain dimaksudkan untuk memotifasi apresiasi, kreativitas dan kecintaan mahasiswa pada seni budaya bangsanya dan budaya bangsa-bangsa lain. Di UMS terdapat UKM yang mengembangkan kesenian ini antara lain: Marching Band (MB); Paduan Suara (PSM); Unit Seni dan Film (USF) meliputi: Seni dan Film; Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Lukis. Racana Pramuka Program ini antara lain dimaksudkan untuk menya lurkan keinginan mahasiswa yang berminat pada bidang kepramukaan, sehingga dengan minat kepramukaan yang telah tumbuh sebelum mahasiswa yang bersangkutan memasuki perguruan tinggi mahasiswa akan dapat mengembangkan minatnya dalam dunia kepanduan dan kepramukaan. Di UMS wadah kepramukaan ini disebut Racana UMS Ki Ahmad Dahlan/ Nyi Ahmad Dahlan. Korps Mahasiswa Siaga (KMS) Program ini bersifat khusus dalam rangka mengikut sertakan mahasiswa dalam upaya bela negara dan sebagai implementasi pendidikan pendahuluan bela negara sesuai dengan UUD 1945 pasal 30. Adapun KMS UMS tergabung dalam Satuan Resimen Mahasiswa 09.16 P. Sambernyawa Surakarta. Pecinta Alam Program ini antara lain dimaksudkan untuk menyalurkan minat mahasiswa yang mencintai lingkungan alamnya dan sekaligus membekali ketrampilan-ketrampilan khusus bagi mahasiswa seperti memanjat tebing, mengarungi sungai, menyusuri goa, dan sebagainya. Di UMS Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak di bidang kepecintalam-an ini dinamakan Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (MALIMPA) UMS.
d. Program Pengembangan Kesejahteraan Mahasiswa Berbagai program dan upaya untuk mengembangkan kesejahteraan mahasiswa atara lain, sebagai berikut : 1). Beasiswa Program dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan bagi mahasiswa yang kurang mampu ekonominya namun berprestasi akademik. Ada berbagai jenis, misalnya Beasiswa Supersemar, Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM), Beasiswa Bank Pembangunan Daerah Jateng (BPD Jateng), Beasiswa UMS, Yayasa Toyota Astra, beasiswa EEDp (Ditjen Dikti). TPSDP (Dikti), beasiswa Pemprov Jateng melalui Dinas P & K Jateng. 2). Mahasiswa Teladan/ Berprestasi Utama Program ini antara lain dimaksudkan untuk memacu prestasi akademik dan keteladanan/ kepeloporan mahasiswa di berbagai segi baik keilmuan, penalaran, budi pekerti/ akhlaqul karimah, agama/ peribadatan, maupun kepemimpinan dan manajemen sekaligus memberikan penghargaan dan kesejahteraan bagi mereka. 3). Koperasi Mahasiswa Program ini antara lain dimaksudkan sebagai upaya dan wadah untuk membantu mengembangkan kesejahteraan mahasiswa dan sekaligus memperkenalkan usaha koperasi di kalangan mahasiswa. Koperasi Mahasiswa di UMS telah berdiri sejak 1983 dan hingga kini terus berkembang.
4). Pelayanan Kesehatan Program pelayanan kesehatan dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan ini diberikan dengan cuma-cuma bagi mahasiswa. Pelayanan kesehatan ini dilakukan melalui Muhammadiyah Medical Centre (MMC). 5). Bimbingan dan Konseling dan Bursa Kerja Khusus Selain pelayanan kesehatan fisik, mahasiswa juga perlu disediakan layanan bimbingan dan konseling. Program ini berguna untuk memberikan layanan bagi mahasiswa yang mengalami masalah kejiwaan/ pskologis, masalah belajar, gangguan konsentrasi, masalah pergaulan remaja, dan sebagainya. Di samping itu untuk membantu lulusan UMS dalam rangka mendapatkan pekerjaan, maka UMS telah membentuk bursa Kerja Khusus. Badan ini bekerjasama dengan Depnaker dan lembaga lain yang bertugas memberikan informasi pasar kerja, pendaftaran pencari kerja, memberi penyuluhan dan bimbingan jabatan serta penyaluran dan penempatan kerja. Badan yang melayani hal ini disebut ACEC UMS. 6). Pondok/ Asrama Mahasiswa Program pondok/ asrama diberikan bagi mahasiswa yang berprestasi dan memenuhi syarat-syarat tertentu. Program ini penting guna membantu mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dan dedikasi tinggi terhadap almamater tetapi kemampuan ekonominya rendah. Ada sekitar 200-an mahasiswa UMS yang diasramakan di lokasi yang jauhnya sekitar satu kilo meter dari kampus UMS. 8). Santunan Kecelakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta memberikan bantuan biaya kecelakaan mahasiswa yang sedang melakukan aktivitas kampus sesuai dengan aturan yang berlaku. e. Program Pengembangan Al-Islam , Kemuhammadiyahan dan Dakwah Program ini antara lain untuk membantu meningkatkan aqidah, ibadah, dan akhlaqul karimah. Selain itu kegiatan juga diarahkan untuk peningkatan komitmen dan tanggung jawab mahasiswa terhadap persyarikatan Muhammadiyah dengan penyelenggaraan kegiatan yang bernafas keagamaan seperti peringatan hari-hari besar Islam, MTQ, Khithabah, latihan kepemimpinan kader Muhammadiyah Darul Arqam, kursus Khatib, dll. f. Mentoring Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Program ini betujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan secara praktis yang meliputi bidang pribadi dan sosial. Diwajibkan bagi mahasiswa baru semester I dan II sebagai persyaratan untuk pengambilan mata kuliah Kemuhammadiyahan bagi mahasiswa non FAI dan bahasa Arab IV bagi mahasiswa FAI. Dilaksanakan tiap hari Sabtu jam 06.30 s.d. 08.30. WIB berbentuk diskusi/praktek yang diikuti oleh 10-15 mahasiswa baru dibawah bimbingan seorang mentor. g. Program Pengembangan Kader Persyarikatan dan Bangsa Untuk melahirkan kader persyarikatan Muhammadiyah dan kader pemimpin bangsa masa depan, dilaksanakan program pendidikan dan pelatihan (Diklat) kader. Diklat ini meliputi pengembangan intelektual/ kecendekiawanan, wawasan keagamaan, kepemimpinan dan manajemen, retorika, dan lain-lain. h. Orientasi Studi/ Program Pengenalan Akademik bagi Mahasiswa Baru Program ini dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar pemahaman mengenai kehidupan dunia pendidikan tinggi, perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah dengan segenap
iklim dan budaya akademiknya. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengenalkan berbagai kebijakan, sistem administrasi akademik, proses belajar mengajar, dunia kemahasiswaan, Al-Islam/ Kemuhammadiyahan, kepemimpinan dan manajemen, serta menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap almamater UMS. i. Pemberdayaan Alumni Dalam rangka pengembangan kampus baik kuantitatif maupun kualitatif, program pemberdayaan alumni UMS perlu ditingkatkan. Pelatihan Memasuki Dunia Kerja (PMDK) bagi alumni UMS sudah dilaksanakan mulai tahun 2000. Namun, perlu segera dimantapkan wadah keorganisasiannya, termasuk jaringan alumni di berbagai wilayah. Sehingga, alumni UMS dapat memberikan kontribusi optimal bagi pengembangan UMS. G. Sarana Dan Prasana Pengembangan kemahasiswaan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dilaksanakan sebagai bagian sistem pengembangan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, diperlukan sarana dan prasarana yang dapat disediakan antara lain: 1. Gedung sekretariat dan perkantoran 2. Gedung Pertemuan Forum Ilmiah ( Ruang Seminar) 3. Gedung/ Ruang pertemuan (Rapat) 4. Gelanggang Olah Raga 5. Gedung pagelaran dan pementasan seni budaya 6. Arena berlatih dan fasilitas kepelatihan 7. Peralatan dan perlengkapan kegiatan 8. Peralatan dan perbekalan sekretariat 9. Perlengkapan teknis administratif dan elektronik. Di UMS segala bentuk sarana dan prasarana diupayakan semaksimal mungkin untuk menujang pengembangan kegiatan kemahasiswaan sesuai kemampuan universitas . Dalam hal ini disediakan sarana dan prasarana secara bertahap dengan menggunakan skala prioritas dari yang bersifat vital hingga yang bersifat mendukung. H. Evaluasi Pengembangan Kemahasiswaan Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pengembangan kemahasiswaan baik pada akhir pelaksanaan suatu kegiatan, perlu diadakan evaluasi. Dalam penyelenggaraan evaluasi antara lain perlu diperhatikan metoda dan tolok ukur sebagai landasan untuk melaksanakannya. 1. Metoda Evaluasi Pelaksanaan evaluasi pengembangan kemahasiswaan antara lain dapat ditempuh dengan dua metoda sebagai berikut: a) Evaluasi terhadap Persiapan. Keberhasilan kegiatan itu salah satunya karena adanya persiapan yang baik (terprogram dan matang). Karena itu, persiapan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan perlu dievaluasi agar terus meningkat kualitas dan kuantitasnya. b) Tujuan evaluasi untuk memperoleh masukan yang dapat digunakan dalam perbaikan pengelolaan program pengembangan kemahasiswaan di kemudian hari. Evaluasi ini dilakukan secara sederhana dengan teknik observasi, pengisian kuesioner oleh mahasiswa dan pendamping dan wawancara. c) Evaluasi terhadap hasil program pengembangan kemahasis waan dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang aktivitas pelaksanaan pengembangan suatu program/kegiatan kemahasiswaan. Evaluasi ini
dilakukan dengan teknis tes yang relevan. Hasil evaluasi ini akan dapat digunakan sebagai informasi kepada pendamping tentang tingkat pencapaian tujuan setiap kegiatan dan program pengem bangan kemahasiswaan secara keseluruhan. Hasil tersebut dapat digunakan untuk menentukan jenis penghargaan kepada mahasiswa.
2. Tolok Ukur Keberhasilan Program dan kegiatan kemahasiswaan sebagai wujud dari pendidikan senantiasa harus memiliki kriteria yang tepat dan jelas yang dirumuskan dalam rencana program, agar selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk melakukan suatu evaluasi yang meliputi : a. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai b. Alokasi waktu yang tersedia dan tahapan yang telah ditetapkan c. Alokasi waktu yang telah ditetapkan d. Prosedur baku yang ditetapkan untuk pertanggungjawaban administrasi program yang bersangkutan. e. Efektifitas orgaisasi/lembaga mahasiswa yang dicermikan dalam aktivitas yang mendukung dan menggerakkan kegiatan mahasiswa baik di bidang penalaran, minat dan kegemaran, kesejahteraan mahasiswa, kepedulian terhadap nasib bangsa, keislaman dan kemuhammadiyahan sehingga dapat meningkatkan citra UMS di tingkat regional sampai global.
Tujuan spesifik atau sasaran suatu program atau setiap kegiatan kemahasiswaan perlu dirumuskan dengan tepat dan jelas serta sedapat mungkin dapat diukur atau bersifat kuantitatif. Alokasi dan enggunaan biaya untuk penyelenggaraan suatu program/ kegiatan kemahasiswaan biasanya telah ditentukan terlebih yang dibiayai dengan dana pembangunan. Efisiensi dan kecermatan penggunaan dan pertanggungjawaban suatu program kegiatan dengan demikian dapat dievaluasi dengan lebih baik. Prosedur setiap kegiatan terlebih untuk kegiatan pengembangan penalaran dan keilmuan mahasiswa telah dibakukan. Karena itu, dapat diikuti dengan cermat oleh pembimbing atau panitia, sejauh mana prosedur baku tersebut telah ditaati oleh penyelenggara dan peserta kegiatan. Mengingat dalam pengembangan kemahasiswaan kita lebih menekankan proses daripada hasil akhir, maka butir ini perlu memperoleh perhatian secara cermat. Penyimpangan yang terjadi seyogyanya dicegah dan diluruskan selagi proses sedang berjalan.
4. Aktivitas Unggulan dan prestasi a. Prestasi di bidang Penalaran yang pernah diraih dari tahun 2001-2005. No Nama Bidang TH. 2001 1 Mahasiswa Teladan 2 LKTI Bidang IPA 3 LKTI Bidang IPS 4 LKTI Bidang Pendidikan 5 LKTI Bidang IPA 6 LKTI Bidang Pendidikan TH 2002 1 PKM Penelitian
Tingkat
Predikat
Kopertis Jateng Kopertis Jateng Kopertis Jateng Kopertis Jateng Wilayah B Wilayah B
Juara I Juara I Juara I Juara I Juara III Juara II
PIMNAS Unair
Finalis
2 3 4 5 6 7 8 9 10
LKTI Bidang Pendidikan LKTI Bidang IPA LKTI Bidang IPS LKTI Bidang Pendidikan LKTI Bidang Pendidikan PKMI Lomba Karya Inovatif Pameran Teknologi Lomba Poster
PIMNAS Unair Kopertis Jateng Kopertis Jateng Kopertis Jateng Wilayah B Dirjen Dikti Diknas Dirjen Dikti Diknas PIMNAS Unair PIMNAS Unair
Finalis Juara II Juara I Juara I Juara II Lolos 2 naskah Lolos 93 Prop Peserta Peserta
TH. 2003 1 LKTI Bidang Pendidikan PIMNAS UNS Finalis 2 PKM Penelitian PIMNAS UNS Finalis 3 PKMI PIMNAS UNS Finalis 4 Pameran Pernerbitan PIMNAS UNS Partisipasi 5 Sarasehan PR III PIMNAS UNS Partisipasi 6 Apres Seni Photo PIMNAS UNS Partisipasi 7 Apres Seni Musik Ddut PIMNAS UNS Partisipasi 8 Apres Seni Musik Nasyid PIMNAS UNS Partisipasi TH 2004 1 LKTM Pendidikan Kopertis Jateng Juara II 2 LKTM IPS Kopertis Jateng Juara III 3 LKTM IPA Kopertis Jateng Juara III 4 Mahasiswa Teladan Kopertis Jateng Juara I 5 Mahasiswa Teladan Nasional 15 besar 6 PKMI Pendidikan PIMNAS BANDUNG Juara II 7 PKMI Kesehatan PIMNAS BANDUNG Juara II 8 LKTM Pendidikan PIMNAS BANDUNG Juara III 9 Poster Ilmiah PIMNAS BANDUNG Juara II 10 Pameran teknologi PIMNAS BANDUNG Peserta 11 Poster Ilmiah PIMNAS BANDUNG Peserta 12 Poster Umum PIMNAS BANDUNG Peserta 13 Sarasehan PR III. PIMNAS BANDUNG Peserta 14 Apresisasi Seni Nasyid. PIMNAS BANDUNG Peserta 15 Hibah Kompetisi KWU Diknas Jateng Pemenang 16 LKTM Eksakta Lomba Tk Nas PTM Juara I 17 LKTM Tekonologi Lomba Tk Nas PTM Juara II 18 LK Inovatif Produktif Diknas Jateng Juara I 19 PKM Penulisan Ilmiah Dikti Diknas 4 Judul 20 LKTI Pandega Jateng-DIY Juara I Catatan: UMS sebagai peringkat VI PTN-PTS seluruh Indonesia pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XVII di STT Telkom Bandung tanggal 19 – 24 Juli 2004 TH 2005 1 LKTM IPS 2 LKTM IPA 3 LKTM Pendidikan 4 Mahasiswa Teladan 5 Mahasiswa Teladan 6 LKTM IPS 7 LKTM IPA 8 Rancang Bangun
Kopertis Jateng Kopertis Jateng Kopertis Jateng Kopertis Jateng Nasional Wilayah B Wilayah B Jateng
Juara I Juara I Juara II Juara III Finalis Juara IV Juara IV Lolos seleksi
9 Prog Penlt Inovatif 10 PKMI TH 2006 1 LKTM IPS 2 LKTM IPA 3 Mahasiswa Berprestasi/Teladan 4 Mahasiswa Berprestasi/Teladan 5 Seleksi HAKI 6 LKTM Bidang Seni 7 Team Rancang Bangun 8 Team Penelitian Inovatif 9 PKM Penulisan lmiah 10 PKM Penelitian 11 PKM Tekonologi 12 Kontes Jembatan Indonesia 13 Kontes Robot 14 PKM 15 Prog Pelayaran Kebangsaan IV TH 2007
Jateng PIMNAS Padang
Lolos seleksi 4 judul
Kopertis VI Jateng Kopertis VI Jateng Kopertis VI Jateng Nasional Ditjen HAKI PIMNAS Dinas P & K Jateng Dinas P & K Jateng PIMNAS UMM PIMNAS UMM PIMNAS UMM UI Jakarta Diknas Jakarta Dirjen Dikti Jkt Dirjen Dikti Jkt
Juara I Juara II Juara I 15 besar 15 besar 15 besar Lolos seleksi Lolos seleksi Finalis 3 judul Finalis 2 judul Finalis 2 judul 15 besar Babak II 24 judul lolos 2 mhs
b. Prestasi di bidang Minatbakat yang pernah diraih dari tahun 2001-2005. No Unit TH 2001 1 USF 2 Lemkari 3 Lemkari 4 Lemkari 5 UTSuci 6 UTSuci 7 UTSuci 8 UTSuci 9 UTSuci 10 UTSuci 11 Racana 12 Racana 13 Racana 14 Racana 15 Racana 16 Racana 17 Racana 18 Racana 19 Racana
Nama Lomba Lomba Menyanyi Kelas 55 kg Putra Kelas 60 kg Putra Kelas 60 kg Putri Beregu Kls C Putra(Muliawan) Kls B Putri(Nuning) Kls C Putra(Ariya) Kls D Putra(Andre) Kls F Putra(Heri W) Lomba TKPP Lomba Geguritan TKPP Lomba Tari TKPP Beregu TKPP Beregu TKPP Lomba Poster Lomba karikatur Lomba Pidato Lomba Gerak Jalan
Tingkat Jawa Tengah Piala Pangdam Piala Pangdam Piala Jepara Kej Tsuci se Jawa Kej Tsuci se Jawa Kej Tsuci se Jawa Kej Tsuci se Jawa Kej Tsuci se Jawa Kejurnas Tsuci Kejur se Jateng Kejur se Jateng Kejur se Jateng Kejur se Jateng Kejur se Jateng Kejur se Jateng Kejur se Jateng Kejur se Jateng Milad IMM
Predikat Juara I Juara II Juara II Juara III Juara I Juara III Juara I Juara I Juara I Juara III J Umum II Juara I Juara I J Umum II J Umum II Juara III Juara II Juara III Juara I
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Racana Racana Basket Basket Basket Basket Basket Basket Tenismeja Tenismeja M.Band
TH 2002 1 USF 2 USF 3 USF 4 USF 5 USF 6 UBVolley 7 UBVolley 8 UBVolley 9 UTSuci 10 UTSuci 11 UTSuci 12 Malimpa 13 Malimpa 14 Malimpa 15 Malimpa 16 Malimpa 17 Malimpa 18 Twondo 19 Twondo 20 Basket 21 Basket 22 Basket 23 Basket 24 Basket 25 Basket 26 Basket 27 Basket 28 M. Band 29 M. Band 30 M. Band 31 M. Band TH 2003 1 Tenismeja 2 Tenismeja 3 BTangkis 4 BTangkis 5 USF 6 USF TH 2004 1 Basket
Lomba Kebersihan Lomba MTQ Team Putri Team Putri Team Putra Team Putra Team Putra Team Putra Beregu Putra Beregu Putri Parade Hamengku Buwono
UKM UMS MTQ UMS Porseni Rayon II Piala Rektor Unsoed Piala Rektor UMS Porseni Kopertis Basket 3 n 3 se Ska Basket 3 n 3 Goro Porseni PTS Jateng Porseni PTS Jateng Kraton Yogya
Juara III Juara III Juara I Juara I Juara III Juara II Juara II Juara I Juara I Juara I Juara I
Lomba Tari Penlsn Naskah Lakon Seleksi Teater Baca Puisi Putri Penata artistik Lomba volley Putra Lomba volley Putra Lomba volley Putra Kls B Putra(Roni) Kls B Putra(Roni) Kls B Putra Orientering Putri DinamikOrientering/Pa Ground Orientering Putri Ground Orientering/Pa Lomba Orientering/Pa DinamikOrientering/Pa Klas B putra Beregu Team Putri Team Putri Team Putri Team Putra Team Putra Team Putra Team Putra Team Putra Solo Horn Divisi Sekolah Analisis Horn Line Display
BSMI Jawa Tengah BSMI Jawa Tengah BSMI Jawa Tengah BSMI Jawa Tengah BSMI Jawa Tengah Kopertis Jateng Rayon II Ska Kopertis Jateng Kejurnas Tsuci Kejurnas Tsuci Pomnas Brahmahardika X Brahmahardika X Palikopin Palikopin Sabragiriwan Nas Brahmahardika XI Kejurnas PT Kejur Jawabali UNS Piala Rektor UMS Porseni Kopertis Porseni Kopertis Libama Jateng Kejurnas Libama 3 on 3 Kobatama Piala Rektor Unsoed Porseni Kopertis Grandprix Jkt Grandprix Jkt Grandprix Jkt Kejur showmanship
Harapan I Juara I Juara II Juara III Nominasi Juara III Juara I Juara III Juara I Terbaik Delegasi Juara I Juara I Juara II Juara III Juara II Juara I Juara II Juara III Juara I Juara I Juara II Juara II Peserta Juara I Juara I Juara III Juara I Prngkt 10 Prngkt 9 Prngkt 8
Beregu Putra Beregu Putra Beregu Putra Beregu Putri Lilik Nila Kusuma
Porseni PTS Jateng Porseni PTS Jateng Porseni PTS Jateng Porseni PTS Jateng Porseni PTS Jateng Porseni PTS Jateng
Juara II Juara II Juara I Juara I Juara I Juara II
Team Putra
Porseni Rayon II
Juara I
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Basket Puisiputra Tenismeja UBvolley Malimpa BTangkis USF USF M. Band Racana Tim UMS
TH 2005 1 Malimpa 2 Basket 3 Basket TH 2007 1 Basket 2 Basket 3 UBVolley 4 UBVolley 5 Tsuci 6 Tsuci 7 Tsuci 8 Tsuci 9 Lemkari 10 Lemkari 11 Lemkari 12 Lemkari 13 Lemkari 14 Lemkari 15 Lemkari 16 Lemkari 17 Lemkari 18 Lemkari 19 Lemkari 20 Lemkari 21 Lemkari 22 Lemkari 23 Lemkari 24 Lemkari 25 Lemkari 26 Lemkari 27 Lemkari 28 Lemkari 29 Lemkari 30 Bid Seni 31 Bid Seni 32 Bid Seni 33 Bid Seni 34 Kempo 35 Kempo
Team Putri Dhani Fuadillah Team Putri Team Putri Putra Panjat dinding Beregu Putri Lilik Penlsn Naskah Lakon Display Lomba Geguritan TKPP Lomba OR
Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Seleksi BSMI BSMI Jawa Tengah Parade Senja Smg Kejur se Jateng Porseni Rayon II
Juara I Juara I Juara I Juara II Juara II Juara II Juara II Juara II Finalis Juara III J.Umum
Putri Panjat dinding Team Putra Team Putra
Bapomi Jateng LIBAMA Div I LIBAMA Nasional
Juara I Juara I Peserta
Team Putra Team Putri Team Putra Team Putri Kelas A Putra Kelas B Putra Kelas D Putra Kelas E Putra Kata Perorangan Putra Kata Beregu Putra Kelas 55 kg/Putra Kelas 55 kg/Putra Kelas 65 kg/Putra Kelas 70 kg/Putra Kelas 70 kg/Putra Kelas 75 kg/Putra Kelas 80 kg/Putra Kelas 80 kg/Putra Kelas 80 kg+/Putra Kelas 80 kg+/Putra Kelas Bebas Putra Beregu Putra Kata Perorangan Putri Kata Beregu Putri Kelas 48 kg/Putri Kelas 53 kg/Putri Kelas 53 kg/Putri Kelas 60 kg/Putri Kelas bebas/Putri Puisi Putri Penulisan Cerpen Vocal Kroncong Putri Vocal Pop Putra Randori, Kls 50 kg, S. Arta Randori, Kls 55 kg, Isnaini
Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Porseni Rayon II Kej.Dojo Surakarta Kej.Dojo Surakarta
Juara I Juara I Juara III Juara III Juara III Juara II Juara II Juara I Juara I Juara I Juara I Juara III Juara II Juara I Juara II Juara I Juara I Juara II Juara I Juara II Juara II Juara I Juara II Juara I Juara II Juara II Juara III Juara III Juara III Juara II Juara I Juara II Juara II Juara II Juara III
c. Pemberian Bea Siswa dari tahun ke tahun: TAHUN 2001/2002 No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Beasiswa UMS BPD Supersemar Djarum PPA Dikti BBM Dikti Toyota Astra
Rp/bulan 40,000 40,000 60,000 100,000 75,000 60,000 120,000
Jml Total Rp. Penerima Beasiswa 186 89,280,000 40 19,200,000 11 7,920,000 6 7,200,000 152 136,800,000 205 147,600,000 10 14,400,000
TAHUN 2002/2003 No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Beasiswa UMS BPD Supersemar Djarum PPA Dikti BBM Dikti Toyota Astra
Rp/bulan 40,000 40,000 70,000 100,000 75,000 60,000 120,000
Jml Total Rp. Penerima Beasiswa 179 85,920,000 49 23,520,000 15 12,600,000 5 6,000,000 148 133,200,000 205 147,600,000 12 17,280,000
TAHUN 2003/2004 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Beasiswa UMS BPD Supersemar Djarum PPA Dikti BBM Dikti Toyota Astra Diknas Jateng
Rp/bulan 40,000 40,000 70,000 100,000 75,000 60,000 120,000 100,000
Jml Penerima 146 50 10 5 95 132 10 20
Total Rp. Beasiswa 70,080,000 24,000,000 8,400,000 6,000,000 85,500,000 95,040,000 14,400,000 24,000,000
TAHUN 005/2006 No 1 2 3 4 5 6
Nama Beasiswa UMS Bank Jateng Supersemar Djarum PPA Dikti BBM Dikti
Rp/bulan 75,000 75,000 75,000 150,000 100,000 75,000
Jml Total Rp. Penerima Beasiswa 134 120,600,000 40 36,000,000 10 9,000,000 6 10,800,000 132 158,400,000 170 153,000,000
7 8
Toyota Astra Pemda Jateng
150,000 75,000
15 10
27,000,000 9,000,000
Beasiswa: 1) Mendapat beasiswa TPSDP Batch I sebanyak 38 mahasiswa sebesar 69 juta (khusus Fakultas Teknik) selama 10 bulan. Bathc I diperpanjang hanya untuk 32 mahasiswa senilai 88,5 juta. 2) Mendapat beasiswa TPSDP Batch II sebayak 58 mahasiswa selama 5 tahun senilai 696 juta.
I.
Tata tertib mahasiswa: SURATKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIVAH SURAKARTA NOMOR: TENTANG TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Bismillahirrahmanirrahim REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Menimbang: 1. Bahwa untuk mengembangkan aktivitas mahasiswa dalam rangka membentuk mahasiswa sebagai intelektual yang memiliki kualitas akademik dan berkepribadian, perlu diciptakan susana kampus yang kondusif, bernuansa akademik dan Islami sesuai dengan motto Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai wacana keilmuan dan keislaman; 2. Bahwa untuk menanamkan kedisiplinan dan kejujuran menuju Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berkualitas, maka perlu dirumuskan tata tertib bagi mahasiswa; 3. Bahwa untuk pelaksanaan dan mewujudkan tujuan di atas, diperlukan Surat Keputusan Rektor Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi; 3. SK Mendikbud RI Nomor 155/U/1998 Tentang Organisasi Mahasiswa di Perguruan Tinggi; 4. Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 19/SK-PP/111.B/1999 tentang Qaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah; 5. Statuta Universitas Muhammadiyah Surakarta. Memperhatikain: 1. Keputusan Rapat Kerja Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surakarta tanggal 6 Juni 2005; 2. Hasil musyawarah Wakil Rektor Ill, Kepala Biro Administrasi Akademik, dan Wakil Dekan III di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TENTANG TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan:
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
11. 12.
13.
14.
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang selanjutnya disebut UMS adalah Perguruan Tinggi Islam yang mengemban amanat menyelenggarakan pendidikan untuk membentuk manusia yang berakhlak mulia dan berjiwa amar makruf nahi mungkar; Tata tertib adalah seperangkat aturan yang mengatur kewajiban, hak, kedudukan, dan aktivitas mahasiswa; Disiplin adalah segala bentuk sikap dan perilaku mahasiswa yang mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku; Aktivitas adalah segala kegiatan mahasiswa yang bersifat akademik dan non akademik; Mahasiswa adalah seluruh peserta didik yang terdaftar di Biro Administrasi Akademik; Kampus meliputi segala fasilitas dengan segenap lingkungan fisik dan non fisik; Sanksi adalah hukuman akademik dan atau administratif yang dijatuhkan kepada mahasiswa atas pelanggaran ketentuan dalam surat keputusan ini; Pelanggaran adalah segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam surat keputusan ini; Larangan adalah segala perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh mahasiswa; Kejahatan adalah setiap perbuatan yang dilakukan mahasiswa baik sendiri maupun bersama yang ditentukan dalam Kitab Undang-undang Hukuni Pidana (KUHP) maupun peraturan lain yang berlaku di Indonesia; Keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap adalah putusan yang dijatuhkan oleh hakim yang sudah tidak mempunyai upaya hukum lagi; Tim Disiplin di tingkat Universitas terdiri dari pimpinan Universitas, sedang Tim Disiplin di tingkat Fakultas terdiri dari pimpinan Fakultas dan atau Jurusan atau Program Studi; Tim Disiplin bertugas menerima, membuktikan, memeriksa kasus pelanggaran dan atau kejahatan yang dilakukan mahasiswa serta merekomendasikan sanksi kepada pejabat yang berwenang; Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai wewenang menjatuhkan sanksi, terdiri dari Rektor dan atau Dekan;
BAB II ORGANISASI MAHASISWA
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
8.
Pasal 2 Untuk dapat meningkatkan penalaran, minat, bakat dan kesejehtaraan mahasiswa maka perlu dibentuk organisasi kemahasiswaan; Organisasi kemahasiswaan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk mahasiswa; Organisasi kemahasiswaan yang merupakan perwakilan mahasiswa disebut Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai organisasi pelaksana; Kegiatan keilmuan, penalaran, minat, kesenian dan kesejahteraan mahasiswa tingkat universitas secara khusus dilaksanakan oleh unit kegiatan mahasiswa; Kegiatan mahasiswa di tingkat fakultas ditekankan pada pengembangan penalaran dan keilmuan; Kegiatan kemahasiswaan di tingkat jurusan dilaksanakan oleh himpunan mahasiswa jurusan dikhususkan pada pengembangan profesi keilmuan; Organisasi kemahasiswaan tingkat universitas bertanggung jawab kepada Rektor dan organisasi kernahasiswaan tingkat Fakultas bertanggung jawab kepada Dekan; Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sesuai dengan Qaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah merupakan organisasi intra universitas.
BAB III KEWAJIBAN DAN HAK MAHASISWA Pasal 3 Mahasiswa memiliki kewajiban sebagai berikut: 1. Melakukan registrasi dan herregistrasi pada tiap awal semester dan tahun ajaran sebagaimana ketentuan UMS; 2. Melakukan konsultasi kepada pembimbing akademik; 3. Mengikuti perkuliahan dan menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan itu; 4. Mengikuti ujian sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 5. Menyusun tugas akhir dan atau karya ilmiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 6. Melakukan yudisium semester dan yudisium akhir; 7. Ikut memelihara sarana, dan prasarana di lingkungan UMS; 8. Menjunjung tinggi dan menjalankan Syariat Islam; 9. Menjaga wibawa dan nama baik almamter; 10. Menjaga dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan nasional. Pasal 4 Mahasiswa memiliki hak sebagai berikut. 1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2. Memperoleh pembelajaran, pengajaran, bimbingan, informasi ilmiah, dan layanan sebaik-baiknya untuk kemajuan studinya; 3. Mengembangkan penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki; 4. Memanfaatkan fasilitas yang dimiliki UMS; 5. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 6. Pindah ke Perguruan Tinggi lain, ke jurusan lain yang ada di lingkungan fakultas pada UMS; 7. Dengan alasan tertentu dapat mengajukan selang studi sesual dengan ketentuan yang berlaku; 8. Memperoleh santunan kesehatan, kecelakaan, dan kematian sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 9. Memperoleh beasiswa baik dari universitas, pemerintah, dan atau lembaga lainnya. 10. Melaksanakan aktivitas di dalam kampus, berlangsung antara. pukul 06.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB.
BAB IV JENIS-JENIS SANKSI Pasal 5 Mahasiswa yang terbukti melanggar ketentuan dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Jenis sanksi yang dapat dikenakan antara lain: 1. Diberi teguran secara lisan dan atau tertulis; 2. Dikenai larangan mengikuti kuliah dan atau ujian; 3. Dikenai sanksi dinyatakan tidak lulus dan atau dibatalkan mengikuti mata kuliah tertentu; 4. Tidak dapat diusulkan sebagai calon mahasiswa teladan, mahasiswa berprestasi, dan atau penerima beasiswa tertentu; 5. Mengganti kerugian baik dalam bentuk barang dan atau dalam bentuk uang dalam jumlah tertentu; 6. Diberhentikan sebagai mahasiswa untuk sementara atau skorsing, selama-lamanya 2 semester; 7. Dikeluarkan sebagai mahasiswa UMS. Pasal 6 Penjatuhan jenis sanksi sebagaimana dalam ketentuan ayat (1) tersebut dapat dilakukan secara alternatif atau kumulatif. Pasal 7 Pengulangan tindakan yang telah dikenakan sanksi akan dikenakan sanksi setingkat lebih tinggi dan atau sanksi maksimal. BAB V LARANGAN Pasal 8 Mahasiswa dilarang memiliki, atau mengambil milik UMS atau milik lembaga kemahasiswaan di lingkungan UMS secara tidak sah; 2. Mahasiswa dilarang memaksa dengan ancaman atau kekerasan baik langsung atau tidak langsung untuk mengganggu atau menggagalkan: a). Aktivitas civitas akademika, dan atau tamu dalam wilayah UMS; b). Penggunaan fasilitas yang dikelola oleh UMS; c). Jalan masuk atau jalan keluar wilayah yang dikelola UMS. 3. Mahasiswa dilarang secara langsung atau tidak langsung memaksa, atau menteror pejabat, dosen, karyawan atau sesama mahasiswa untuk tujuan tertentu; 4. Mahasiswa dilarang menghasut atau membantu orang lain untuk ikut dalam suatu kegiatan yang rnengganggu atau merusak fungsi dan tugas UMS; 5. Mahasiswa dilarang membawa, menyimpan atau menggunakan suatu benda atau barang yang patut disadari dan atau diketahuinya dapat membahayakan diri sendiri dan atau orang lain; 6. Mahasiswa dilarang melakukan suatu tindakan yang patut disadari atau setidaktidaknya patut diketahui bahwa tindakan itu mengganggu., atau membahayakan dirinya dan atau orang lain; 7. Mahasiswa dilarang tidak bersedia mempertanggungjawabkan keuangan dan kegiatan kemahasiswaaan menurut peraturan yang berlaku di UMS; 8. Mahasiswa dilarang melakukan pencemaran nama baik almamater atau melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan sivitas akademika UMS; 9. Mahasiswa dilarang melakukan perbuatan yang disadari atau setidak-tidaknya diketahuinya sebagai perbuatan curang dan atau perbuatan tercela lainnya; 10. Mahasiswa dilarang melakukan tindakan di dalam maupun di luar kampus yang 1.
dilarang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; 11. Mahasiswa dilarang menggunakan pakaian yang disadari atau setidak-tidaknya diketahuinya melanggar norma-norma kesopanan, kesusilaan dan ajaran agama Islam; 12. Mahasiswa tidak dibenarkan tinggal di kampus layaknya indekost (tidur, menjemur pakaian, memasak, dan sebagainya); 13. Perbuatan yang melanggar ketentuan sebagaimana pasal 7 ayat 1 sampai dengan ayat 11 di atas, dapat dikenakan sanksi secara alternatif atau kumulatif. BAB VI PEMALSUAN
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Pasal 9 Dengan sengaja memalsukan surat keterangan dan atau rekomendasi dari pejabat, dosen atau karyawan di lingkungan UMS untuk kepentingan pribadi dan atau orang lain guna memperoleh atau telah memperoleh fasilitas tertentu di lingkungan UMS dan atau di luar UMS atau setidak-tidaknya yang dapat merugikan UMS dikenakan sanksi skorsing selama-lamanya 2 (dua) semester; Dengan sengaja secara langsung atau tidak langsung memjalsukan, atau menyalahgunakan surat atau kuitansi atau tanda tangan bukti ujian lain; atau tanda bukti lain atau penjiplakan karya ilmiah atau bukti-bukti lain untuk kepentingan pribadi dan atau orang lain guna mendapatkan dan atau telah mendapatkan fasilitas tertentu di dalam maupun di luar atau lingkungan UMS dikenakan sanksi skorsing selama-lamanya 2 (dua) semester. Pasal 10 Dengan sengaja memalsukan kartu atau tanda bukti ujian untuk kepentingan pribadi dan atau orang lain guna mengikuti ujian dikenakan sanksi skorsing selama-lamanya 2 (dua) semester; Dengan sengaja memalsukan tanda tangan pejabat atau dosen atau stempel yang sah berlaku dilingkungan UMS untuk kepentingan pribadi dan atau orang lain dikenakan sanksi setinggi-tingginya diberhentikan sebagai mahasiswa; Dengan sengaja merubah atau mengganti matakuliah miliknya sebagian atau. seluruhnya, yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku di UMS, dikenakan sanksi pembatalan seluruh matakuliah tersebut atau, skorsing 1 (satu) semester; Dengan sengaja melakukan atau bekerja dengan orang lain merubah sebagaian atau seluruhnya, transkrip nilai atau bukti catatan nilai sehingga berbeda dengan aslinya dikenakan sanksi pembatalan seluruh nilai matakuliah yang bersangkutan dan atau sanksi setinggi-tingginya diberhentikan sebagai mahasiswa. Pasal 11 Dengan sengaja meminta atau menyuruh orang lain menggantikan kedudukannya sebagai peserta ujian dengan memalsukan seluruh atau sebagian dari bukti-bukti sebagai peserta. ujian, dikenakan sanksi pembatalan hasil ujian mata kuliah pada semester itu dan atau sanksi skorsing selama-lamanya dua (2) semester; Dengan sengaja bertindak selaku pengganti (Joki) dalam ujian dari seseorang mahasiswa atau calon mahasiswa baik di dalarn maupun di luar UMS dikenakan sanksi skorsing selama-lamanya 2 (dua) semester; BAB VII PENCURIAN DAN PENGRUSAKAN
1.
2.
Pasal 12 Setiap mahasiswa yang terlibat langsung atau tidak langsung mencuri atau merampas harta benda milik UMS atau milik orang lain atau lembaga lain, di dalam atau di luar lingkungan kampus UMS dikenakan sanksi setinggi-tingginya diberhentikan sebagai mahasiswa; dan atau mengganti barang yang di curi atau mengganti dengan uang senilai barang yang di curi; Setiap mahasiswa yang terlibat langsung atau tidak langsung merusak harta benda atau fasilitas milik UMS, atau milik orang lain atau milik lembaga lain, di dalam atau di luar kampus UMS sehingga benda atau fasilitas itu menjadi rusak, atau tidak berfungsi lagi dikenakan sanksi setinggi-tingginya diberhentikan sebagai mahasiswa dan atau mengganti barang yang di rusak atau mengganti dengan uang senilai barang yang di rusak. BAB VIII PEMERASAN DAN PENGANCAMAN
1.
2.
Pasal 13 Setiap mahasiswa yang langsung atau tidak langsung memeras atau mengancam sesama mahasiswa atau orang lain di lingkungan atau di luar UMS dikenakan sanksi skorsing selama 1 (satu) semester; Setiap mahasiswa yang memeras dan atau mengancam pejabat, dosen dan atau karyawan di lingkungan atau di luar UMS dikenakan sanksi selama-lamanya 2 (dua) semester. BAB IX PENGANIAYAAN DAN PERKELAHIAN
1.
2.
1. 2.
Pasal 14 Setiap mahasiswa yang menganiaya sesama mahasiswa atau orang lain baik di dalam maupun di luar kampus UMS dikenakan sanksi skorsing selama-lamanya 2 (dua) semester; Setiap mahasiswa yang menganiaya pejabat, dosen dan karyawan di dalarn maupun di luar UMS dikenakan sanksi skorsing 2 (dua) semester atau setinggi-tingginya diberhentikan sebagai mahasiswa. Pasal 15 Setiap mahasiswa yang terlibat perkelahian di dalam UMS dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester; Apabila tindakan yang ditentukan dalam ayat (1) pasal 16 ini berakibat cacat atau mati dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa.
BAB X MINUMAN KERAS, NARKOTIKA, DAN OBAT-OBATAN TERLARANG
1. 2.
1. 2.
Pasal 16 Setiap mahasiswa yang memiliki, membawa, mengkonsumsi, memproduksi, mengedarkan minuman keras dikenakan sanksi skorsing 2 (dua) semester; Setiap mahasiswa yang memiliki, membawa, mengkonsumsi, memproduksi, mengedarkan narkoba dikenakan sanksi skorsing diberhentikan sebagai mahasiswa. Pasal 17 Setiap mahasiswa yang mabuk-mabukan di dalam kampus dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester; Jika mabuk-mabukan itu mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar atau mengakibatkan kerusakan atau mengakibatkan penderitaan bagi orang lain dikenakan sanksi setinggi-tingginya diberhentikan sebagai mahasiswa. BAB XI TINDAKAN ASUSILA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasal 18 Setiap mahasiswa yang mengucapkan atau menulis kata-kata tidak senonoh di suatu tempat atau ruangan di lingkungan UMS yang patut disadari atau diketahui bahwa perbuatan itu bertentangan dengan nilai-nilai kepatutan, peraturan dalam ajaran agama Islam dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester; Setiap mahasiswa yang melakukan perbuatan cabul atau pelecehan seks terhadap lawan atau sesama jenis di suatu tempat atau ruangan di lingkungan UMS yang patut disadarinya atau diketahuinya bahwa perbuatan itu bertentangan dengan nilai-nilai kepatutan, peraturan dalam ajaran agama Islam dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester; Setiap mahasiswa yang melakukan perbuatan seksual (zina) di suatu ruangan atau tempat yang masih berada di lingkungan UMS dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa; Setiap mahasiswa yang langsung atau tidak langsung terlibat perkosaan di dalam atau di luar UMS dikenakan sanksi setinggi-tingginya diberhentikan sebagai mahasiswa; Setiap mahasiswa yang menyebarkan, memproduksi, mempertontonkan gambar, tulisan, barang, yang bersifat pornografi yang menyinggung rasa susila dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester; Setiap mahasiswa yang mengadakan, mengikuti atau berperan serta dalam kegiatan perjudian dalam bentuk apapun di dalam UMS dikenakan sanksi skorsing setinggi-tingginya diberhentikan sebagai mahasiswa; BAB XII PENGHINAAN DAN PENCEMARAN NAMA BAIK
1. 2.
Pasal 19 Setiap mahasiswa yang menghina dan atau mencemarkan nama baik sesama mahasiswa di dalam kampus dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester; Setiap mahasiswa yang menghina dan atau mencemarkan nama baik pejabat, dosen, karyawan dan atau orang lain di dalam dikenakan sanksi skorsing setinggi-tingginya 2 (dua) semester;
BAB XIII TATA KRAMA KEPRIBADIAN
1.
2.
3.
4.
Pasal 20 Dalam rangka menertibkan cara berpenampilan dikalangan mahasiswa yang sesuai dengan citra, misi dan visi UMS, maka mahasiswa dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar baik di dalarn kampus maupun dIluar kampus harus mematuhi ketentuan etika kepribadian; Untuk mahasiswa laki-laki: supaya mengatur rambutnya tertata rapi; tidak mengenakan perhiasan (asesoris) antara lain mengenakan giwang / anting-anting atau sejenisnya ditelinga atau hidung dan atau bagian tubuh manapun; tidak mengenakan sandal, kaos oblong, dan atau pakaian yang kurang pantas dan tidak menutup aurat; Untuk mahasiswa perempuan : supaya dalam berpakaian menutup aurat dan cukup longgar, tidak transparan; tidak memakai make up dan perhiasan (asesoris) yang berlebihan, tidak memakai anting-anting/giwang atau sejenisnya dibagian hidung, bibir, dan atau pada bagian tubuh manapun selain pada bagian telinga; tidak mengenakan sandal, kaos oblong dan atau pakaian kurang pantas dan tidak menutup aurat; Barangsiapa melanggar ketentuan sebagaimana dalarn ayat (1), (2) dan (3) di atas akan dikenakan sanksi sebagai berikut: a. Teguran secara lisan, atau b. Teguran secara tertulis, atau c. Peringatan keras secara lisan, atau d. Peringatan keras secara tertulis, atau e. Tidak diperbolehkan mengikuti kuliah, ujian, konsultasi, praktikum dan melakukan kegiatan administrasi di kantor. BAB XIV TATA CARA DAN PROSEDUR PENJATUHAN SANKSI
1.
2.
3. 4.
5. 6.
Pasal 21 Penerimaan laporan, pembuktian, pemeriksaan dan pembuatan Berita Acara Perneriksaan tentang adanya pelanggaran dan atau kejahatan oleh mahasiswa dilakukan oleh Tim Disiplin; Untuk kepentingan pemeriksaan dan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan, Tim Disiplin berhak memanggil atau menghadirkan tersangka atau saksi melalui surat sebanyak -banyaknya dua kali; Pemanggilan tersangka diperlukan selain untuk memberikan keterangan juga pernbelaan; Apabila setelah dipanggil dengan surat resmi sebanyak maksimal dua kali dan selambat-lambatnya 7 hari sejak tanggal pengiriman surat panggilan terakhir tidak hadir dan tidak mengajukan pembelaan, maka hak pembelaannya gugur dan pemeriksaan dapat dilanjutkan, Apabila setelah surat kedua dikirimkan tersangka tidak hadir dalam pemeriksaan, pemeriksaan dapat terus dilanjutkan; Hasil pemeriksaan yang tersusun dalam Berita Acara Perneriksaan beserta rekornendasi sanksi diajukan kepada pejabat yang berwenang; BAB XV HAK PEMBELAAN MAHASISWA.
Pasal 22 1. Mahasiswa yang menjadi tersangka berhak mengajukan pembelaan kepada Tim Disiplin;
2. Pembelaan sebagaimana dimaksudkan Pasal 23 ayat (1) di atas diajukan sendiri baik lisan maupun tertulis; 3. Sebelum mengajukan pembelaan tersangka dapat berkonsultasi dengan lembaga bantuan hukum atau sejenisnya sebelum masa waktu pernbelaan berakhir; 4. Bagi mahasiswa yang karena tindakannya berada dalam tahanan Kepolisian, atau Kejaksaan, atau Pengadilan, Tim Disiplin cukup mengecek kebenaran penahanan dan tuduhan atasnya, dan mahasiswa bersangkutan kehilangan hak seperti diatur dalam pasal ini; BAB XV1 PENJATUHAN SANKSI Pasal 23 Dasar pejatuhan sanksi oleh pejabat yang berwenang adalah BAP beserta rekomendasi sanksl yang diajukan oleh Tim Disipln; 2. Jenis sanksi yang dapat dijatuhkan adalah jenis sanksi sebagaimana ketentuan dalam Bab IV peraturan ini; 3. Pidana yang dijatuhkan pengadilan terhadap mahasiswa yang karena aktivitas politiknya tidak dengan sendirinya berakibat dijatuhkan sanksi oleh UMS. 1.
BAB XVII PUTUSAN Pasal 24 1. Sanksi yang telah dijaruhkan pihak yang berwenang dituangkan dalam Surat Keputusan. 2. Surat Keputusan sekurang~kurangnya memuat tentang: a. Identitas lengkap: nama, umur, fakultas/ program, nomor mahasiswa, jenis kelamin, alamat; b. Pertimbangan/ konsideran secara lengkap mengenai fakta dan alat bukti; Pasal-pasal yang dilanggar; isi putusan; hari, tanggal, nama dan tanda tangan pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi; BAB XVIII PERATURAN PERALIHAN DAN PENUTUP Pasal 25 1. Terhadap kasus yang ada dan telah diputuskan sebelum peraturan ini ditetapkan, masih tetap berlaku; 2. Segala peraturan yang ada dan tidak bertentangan dengan peraturan tata tertib mahasiswa ini masih tetap berlaku; 3. Sanksi skorsing yang dijatuhkan sama dengan cuti akademik tanpa ijin; 4. Mahasiswa yang tidak mempertanggungjawabkan aktivitas lembaga kemahasiswaan atau terlibat langsung atau tidak langsung dengan penyalahgunaan keuangan lembaga Kemahasiswaan baik yang bersumber dari UMS atau sumber lain dikenakan sanksi penahanan ijazah sampai yang bersangkutan menyelesaikan pertanggungjawabannya dan atau dilaporkan kepada pihak yang berwajib;
Pasal 26 PENUTUP 1.
Surat Keputusan Rektor ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;
2.
Keputusan ini akan ditinjau kembali jika terdappat kekeliruan.
Ditetapkan di Tanggal Rektor Ttd.
: :
I. Penutup Sebagai subsistem pendidikan tinggi secara keseluruhan, maka pengembangan kemahasiswaan adalah suatu bentuk kegiatan pendidikan dan kegiatan pengembangan yang bersifat ekstrakurikuler. Oleh karena itu, segala usaha dalam hal ini sangat menunjang dan melengkapi kegiatan kurikuler sehingga turut menunjang tercapainya tujuan pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mahasiswa sebagai insan yang memiliki potensi, dinamika, idealisme dan sekaligus sebagai aset nasional perlu diberi peluang seluas-luasnya untuk mengaktualisasikan dirinya agar dapat berkembang menjadi manusia yang mandiri, berbudaya, beriman serta bertaqwa dengan sekaligus menguasai ipteks, sehat jasmani dan rohani serta mempunyai tanggung jawaban yang tinggi terhadap masyarakat, bangsa dan negaranya serta kemanusiaan pada umumnya. Untuk mewujudkan manusia yang berkualitas tersebut, ditempuh melalui program/ kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler dalam suatu sistem pendidikan tinggi. Pengembangan kemahasiswaan tersebut perlu perumusan strategi, sasaran dan program yang terarah, dan memerlukan pula partisipasi dosen sebagai pendidik atau pembimbing mahasiswa dan KIS antarbidang perguruan tinggi. Di samping itu, pengembangan kemahasiswaan memerlukan dukungan dana, sarana dan prasarana yang memadai, sistem informasi canggih dan evaluasi terusmenerus. Keberhasilan pengembangan kemahasiswaan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, diperlukan kepedulian, partisipasi dan keterlibatan semua pihak yakni pimpinan, aktivis mahasiswa, dosen, dan pembimbing kemahasiswaan serta kerjasama sinergis antarsemua instansi yang terkait. Pada akhirnya, keberhasilan pengembangan kemahasiswaan di UMS terpulang kepada kiprah para fungsionaris mahasiswa, partisipasi aktif para mahasiswa pada umumnya, peran serta para dosen pembimbing kemahasiswaan, serta tanggung jawab pimpinan UMS dan kepedulian seluruh sivitas akademika, di samping jajaran Depdiknas dan Muhammadiyah, dan tentu atas ridha Allah SWT. Tanpa semua itu, agaknya tercapainya tujuan pengembangan kemahasiswaan baru merupakan obsesi. oooOooo