POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN REMAJA DALAM KELUARGA DI RT IV RW XV KELURAHAN MATA AIR KECAMATAN PADANG SELATAN Oleh: Kiki Ricardo Mellyarti Syarif Gusneli Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This study aimed to describe the pattern of parent and adolescent communication in families at RT IV Fountain District Urban Village South Padang, with the aim of the study is 1). Stimulus-response model describes the pattern of parental communication with adolescents in the family and 2). Interactional models to describe the patterns of parent-adolescent communication in families at RT IV Fountain District Urban Village South Padang. This research is a descriptive study. Researchers took the study population was elderly and adolescents. This study uses total sampling technique. Analysis of the data used is to create a table for each variable and cross tables and bar charts among variables to describe patterns of parent-adolescent communication in families. Data analysis using the percentage formula. Results of research conducted can be described as follows: 1) The application of the communication patterns of parents and adolescents in families with stimulus-response models included in both categories with a percentage of 56%, 2) Application of communication patterns of parents and adolescents in families with Interactional models included into categories with a percentage of 62%, 3) Application of communication patterns teens and parents in families with stimulusresponse models included in both categories with a percentage of 61% and 4) Application of communication patterns teens and parents in families with Interactional models included in both categories with a percentage of 60%. The author suggests that parents of adolescent communication should run well, parents should use gentle words in communicating with teens to avoid things that are not desirable, and vice versa teens want to show good communication to parents. Key word: Perent, Adolescent, and Communication.
dan juga terhindar dari konflik atau
PENDAHULUAN Komunikasi merupakan suatu
pertikaian dalam keluarga.
alat dalam berhubungan dengan orang lain,
dengan
adanya
Komunikasi dalam keluarga
komunikasi
bukan saja berlangsung secara satu
seseorang bisa bertukar informasi.
pihak saja, tetapi dapat berlangsung
Menurut Bimo Walgito (2003:76)
secara
komunikasi
proses
horizontal, dari dua jenis komunikasi
penerimaan
ini berlangsung secara salih berganti
lambang-lambang yang mengandung
komunikasi antara orang tua dengan
arti baik yang berwujud informasi-
remaja, komunikasi antara remaja
informasi,
denga
merupakan
penyampaian
dan
pemikiran-pemikiran,
vartikal
orangtua,
pengetahuan, ataupun yang lain- lain
mengharapkan
dari si penyampaian (komunikator)
keluarga.
kepada penerima (komunikan).
Dalam
Dalam keluarga orang tua dan remaja
merupakan
pemberi
dan
maupun
secara
dalam
rangka
hubungan
dalam
keluarga
memiliki
beberapa bentuk pola komunikasi. Menurut
Syaiful
Djamarah
penerima
pesan
melalui
ucapan
(2004:38).
ataupun
gerakan,
dengan
adanya
terjadi dalam keluarga dengan model
proses komunikasi dalam keluarga
Stimulus dan respon dimana dalam
dapat
komunikasi terjadi suatu proses “aksi-
menciptakan
keharmonisan,
Pola
Bahri
kebahagian, dan dapat membagun
reaksi”
yang
hubungan sosial baik dalam keluarga,
isyarat-isyarat
komunikasi
ucapan-ucapan akan
yang
dan
merangsang
seseorang untuk memberikan respon
dengan cara tertetu. ketika orang tua
meresponnya dengan negatif berupa
menyampaikan sesuatu kepada remaja
reaksi-reaksi melawan kepada orang
maka remaja akan menanggapi secara
tua dan efek lain yang ditimbulkan
positif tentang apa yang diperintah
dari perkataan orang tua kepada
oleh orang tua, Pola komunikasi lain
remaja menyebabkan remaja pada
yang sering terjadi dalam keluarga
akhirnya lebih suka berlama-lama di
berupa
komunikasi
luar rumah dari pada didalam rumah.
dalam
Dan masalah lain yang terlihat dalam
dan
keluarga yaitu orang tua lebih aktif
model
Interaksional komunikasi
bahwa antara
sipemberi
sipenerima pesan sama-sama aktif dan
dalam
kreatif dalam menyampaikan pesan.
remaja terlihat pasif, hal ini akan
Dalam keluarga perlunya membangun
berdampak
komunikasi timbal balik antara semua
remaja
anggota
tertutup terhadap masalahnya karna
keluarga
yang
artinya
berkomunikasi
kurang
seperti
baik
remaja
terhadap cenderung
komunikasi bukan saja dimulai dari
kurang
orang tua kepada remaja, tetapi juga
masalahnya kepada orang tua dan juga
dimulai dari remaja kepada orang tua.
sebagainya.
Berdasarkan observasi yang
berani
sementara
Adapun
batasan
dalam
Kelurahan Mata Air pada tanggal 2
bagaimana pola komunikasi orangtua
April 2012, dari beberapa keluarga,
dan remaja dengan model Stimulus-
terlihat bahwa orang tua selalu berkata
Respon.
2)
ini
masalah
penulis lakukan di RT IV RW XV
kasar kepada remaja, kemudian remaja
penelitian
menyampaikan
adalah:
bagaimana
1)
pola
komunikasi
orangtua
dan
remaja
dengan model Interaksional
mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti dan
Tujuan yang ingin dicapai
kemudian
diambil
kesimpulannya.
dalam penelitian ini adalah untuk
Populasi penelitian adalah orangtua
mendeskripsi-kan: 1) pola komunikasi
dan remaja,
orangtua dan remaja dengan model
Adapun sampel adalah sebagian atau
Stimulus
pola
wakil populasi yang diteliti untuk
remaja
menentukan besarnya sampel apabila
dan
komunikasi
Respon.
orangtua
2)
dan
dengan model Intereksioanal.
yang berjumlah 41.
subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil secara total sampling.
METODE PENELITIAN Pengolahan
data
dilakukan
Berdasarkan permasalahan dan setelah data terkumpul melalui angket. tujuan
penelitian
yang
telah Data diolah dengan rumus persentase
ditetapkan,
maka
penelitian
merupakan
penelitian
Menurut
Margono
ini
deskriptif.
HASIL PENELITIAN
(2009:8)
Hasil pengolahan data tentang
“penelitian deskriptif adalah penelitian
pola komunikasi orangtua dan remaja
yang berusaha memberikan dengan
dalam keluarga di RT IV Kelurahan
sistimatis dan secara cermat fakta-
Mata Air Kecamatan Padang Selatan
fakta aktual dan sifat populasi tertentu.
dapat
Sugiyono (2008:117) “populasi adalah
wilayah
terdiri
atas
generalisasi objek/subyek
disimpulkan
bahwa
pola
komunikasi orangtua dengan remaja
yang
dengan
model
Stimulus-Respon
yang
berada dalam kategori baik, dengan
persentase 57%, pada pola komunikasi
orangtua dan remaja. Menurut Deddy
orangtua dan remaja dengan model
Maulana (2010:144) pola komunikasi
Interaksional berada dalam kategori
dengan
baik, dengan persentase 62%. dan juga
komunikasi sebagai suatu proses aksi-
pola
reaksi, dimana stimulus verbal akan
komunikasi
remaja
dengan
model
S-R
menunjukkan
orangtua dengan model Stimulus-
merangsang
Respon berada dalam kategori baik,
melakukan reaksi tertentu.
dengan persentase 62%, pada pola
seseorang
Pola
untuk
komunikasi
komunikasi remaja dengan orangtua
dengan
dengan model Interaksional berada
Interaksional tergolong kategori baik.
dalam
Hal ini dapat disimpulkan bahwa
kategori
baik,
dengan
persentase 60%.
remaja
orangtua
orangtua
dengan
sangat
Model
aktif
dalam
Berdasarkan hasil penelitian
berkomunkasi dengan remaja, hal ini
terungkap bahwa pola komunikasi
baik dalam merangsang remaja untuk
orangtua dengan remaja dengan model
sering
Stimulus-Respon
pada
orangtua, dan juga dapat meningkat
dapat
kepercayaan
ketegori
baik.
tergolong Hal
ini
berkomunikasi
diri
dengan
remaja
dalam
disimpulkan bahwa apabila orangtua
berkomunikasi
dengan
orangtua.
memberikan stimulus berupa tutur
Menurut
Bahri
Djamarah
kata yang baik kepeda remaja, maka
(2002:42)
remaja akan meresponnya dengan
Interaksional
positif. Hal ini dapat menciptakan
komunikasi
hubungan sosial yang baik antara
sipenerima pesan sama-sama aktif,
Syaiful
model
komunikasi
bahwa antara
sipemberi
dalam dan
reflektif,
dan
kreatif
menyampaikan
pesan.
dalam
Interaksional tergolong kategori baik,
artinya
hal ini dapat disimpulkan bahwa
komunikasi bukan saja dimulai dari
remaja
orang tua, namum antara orang tua
berkomunikasi dengan orangtua, hal
dan remaja sama-sama aktif dalam
ini sesuai Menurut Syaiful Bahri
berkomunikasi.
Djamarah
Pola dengan
komunikasi
orangtua
stimulus-respon baik,
tergolong
artinya
memberikan
dengan
stimulus
yang
aktif
dalam
(2002:42)
model
remaja
komunikasi
model
dalam komunikasi antara sipemberi
kategori
ketika
sangat
remaja baik
dan
Interaksional
sipenerima
pesan
bahwa
sama-sama
aktif, reflektif, dan kreatif dalam menyampaikan pesan.
kepada orangtua, maka orangtua akan KESIMPULAN respon dengan baik, hal ini baik dalam Berdasarkan hasil penelitian membentuk perilaku remaja dalam berkomunikasi dengan orangtua, hal ini sesuai menurut Hovland. Janis dan Kelly (Nina W Syam, 2011:35) bahwa
dapat
di
simpulkan
bahwa
pola
komunikasi orangtua dengan remaja dalam keluarga di RT IV Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan
komunikasi itu akan terjadi bila pesan
pada model Stimulus-Respon berada
yang di sampaikan menjadi stimulus
dalam
yang
komunikasi orangtua dengan remaja
menimbulkan
respon
bagi
individu.
baik,
pada
pola
dengan model Interaksional berada
Pola dengan
ketegori
komunikasi
orangtua
dengan
remaja
dalam kategori baik. Sementara pada
model
pola
komunikasi
remaja
dengan
orangtua
dengan
model
Stimulu-
Respon tergolong baik. Pola dengan
Program
Studi
Bimbingan dan Konseling untuk
komunikasi
orangtua
4. Pengelola
dengan
remaja
meningkatkan mutu pelayanan BK
model
yang berkaitan dengan komunikasi
Interaksional tergolong kategori baik.
orang tua kepada remaja
SARAN 1. Orangtua
untuk
lebih
KEPUSTAKAAN
memperlihatkan cara berkomuni-
Bimo, Walgito. 2003. Psikologi Sosial : Suatu Pengantar, Yogyakarta: Andi.
kasi yang baik terhadap remaja
Deddy,
memperhatikan
dan
juga
dan
terhadap
anggota
keluarga lain dalam kehidupan keluarga. 2. Remaja, dengan
dalam
orangtua
lebih
dan perkataan yang baik kepada orang tua. 3. Peneliti sebelum sebagai kerangka dalam
memahami
komunikasi antara orang tua dan remaja.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
berkomunikasi
mengutamakan sikap kesopanan
acuan
Mulyana. 2010. Ilmu Komunikasi, Bandung, PT Remaja Roskarya
Syaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orangtua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta: Reneka Cipta. Margono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Reneka Cipta.