POLA INTERAKSI SOSIAL DALAM PENGELOLAAN PERKEBUNAN ANTARA MASYARAKAT DESA MAHATO TIMUR DENGAN PIHAK PERKEBUNAN DENGAN SISTEM POLA PIR (Studi Deskriptif: Masyarakat Desa Mahato Timur Dengan Perusahaan Perkebunan Torganda, Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau)
SKRIPSI
Disusun Oleh : NOVITA SARI TONDANG 120901053
DEPERTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2016
Universitas Sumatera Utara
POLA INTERAKSI SOSIAL DALAM PENGELOLAAN PERKEBUNAN ANTARA MASYARAKAT DESA MAHATO TIMUR DENGAN PIHAK PERKEBUNAN DENGAN SISTEM POLA PIR (Studi Deskriptif: Masyarakat Desa Mahato Timur Dengan Perusahaan Perkebunan Torganda, Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau) SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh: NOVITA SARI TONDANG 120901053
DEPERTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2016
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
POLA INTERAKSI SOSIAL DALAM PENGELOLAAN PERKEBUNAN ANTARA MASYARAKAT DESA MAHATO TIMUR DENGAN PIHAK PERKEBUNAN DENGAN SISTEM POLA PIR
Penulisan skripsi yang berjudul “pola interaksi dalam pengelolaan perkebunan antara masyarakat desa Mahato Tmur dengan pihak perkebunan dengan sistem pola PIR”. Berawal dari ketertarikan penulis atas hadirnya pola PIR didesa Mahato Timur, dimana masyarakat desa Mahato Timur menyebutnya bapak angkat. Pola pengembangan perkebunan dengan pola PIR melibatkan beberapa pihak dalam pengembangannya yaitu petani plasma selaku penyedia lahan, perusahaan inti selaku pengelola dan pihak pemerintah, serta kadang kala juga melibatkan pihak perbankan selaku kreditur. Tujuan pengembangan pola PIR adalah peningkatan kesejahteraan petani, mengatasi kekurangan modal, pemanfaatan lahan, pembukaan lapangan pekerjaan, dan peningkatan pengetahuan petani. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi informan penulis adalah petani plasma yaitu masyarakat Desa Mahato Timur, perusahaan inti yaitu PT.Torganda, KUD yaitu koperasi karya bakti dan perangkat desa Mahato Timur. pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai criteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tersebut. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari lapangan, pola interaksi yang terjalin antara petani plasma Mahato Timur dengan PT.Torganda berbentuk asosiatif yaitu kerja sama dalam pengelolaan perkebunan dengan sistem pola PIR. Untuk interaksi yang berbentuk dissosiatif tidak ada karena pengawasan serta pelaksanaan kerja sama yang sesuai dengan kesepakatan. Kehadiran pola PIR di desa Mahato Timur secara keseluruhan memberikan dampak positif kepada petani plasma.
Kata kunci: PIR, Interaksi, Asosiati, bapak angkat dan Disosiatif ABSTRACT
Universitas Sumatera Utara
SOCIAL INTERACTION PATTERNS IN THE MANAGEMENT OF THE ESTATE BETWEEN THE MAHATO TIMUR VILLAGERS WITH THE PLANTATION WITH PEAR PATTERN SYSTEM
Writing a thesis titled "interaction patterns in the management of the estate between villagers Mahato inalienable part of the plantation system with PIR pattern". Starting from the author's interest over the presence of a pattern of PIR in the Mahato Timur village, where villagers call it bapak angkat . Plantation development pattern with pattern PIR involves several parties in its development IE plasma farmers as the provider of the land, the company's core as the Manager and the authorities, as well as sometimes also involves the banking parties as creditors. The purpose of the development pattern of the PIR is an increase in the welfare of farmers, addressing a shortage of capital, land use, employment, and increased knowledge of farmers. Research methods used in this research is descriptive research study with a qualitative approach. In this research that became the informant the author is the plasma farmers i.e. villagers Mahato East, the core of the company, namely PT. Torganda VILLAGE, i.e. the cooperative work of filial piety and the Eastern village of Mahato. the selection of informants purposive sampling technique was done with IE determines the Group of participants who become informants according the selected criteria relevant to the research problems Based on data and information obtained from the field, a pattern of interaction that is created between the plasma farmers Mahato Timur with PT. Torganda associative shaped i.e. cooperation in the management of the estate with the PIR pattern system. For the dissosiatif interactions do not exist because the supervision and implementation of cooperation in accordance with the agreement. The presence of the PIR pattern in the Mahato Timur village as a whole give positive impact to the plasma farmers.
Keywords: pear, interaction, Asosiati, Mr. foster and Dissociative
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi yang berjudul “pola interaksi sosial dalam pengelolaan perkebunan antara masyarakat desa mahato timur dengan pihak perkebunan dengan sistem pola PIR ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Interaksi merupakan hubunga timbal balik antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat. Interaksi yang terjadi pada masyarakat Desa Mahato Timur dengan PT.Torganda terjadi karena adanya jalinan kerja sama yang melibatkan peduduk desa Mahato Timur dengan PT.Torganda. jalinan kerja sama dalam pengembangan perkebunan dengan sistem pola PIR telah terjalin sejak tahun 2005. Kerja sama yang dibangun diharapkan mampu memberikan dampak positif untuk kedua belah pihak. Dengan adanya pengembangan perkebunan dengan pola PIR masyarakat desa Mahato Timur mendapatkan dampak positif berupa peningkatan perkonomian, pemenuhan modal, pemanfaatan lahan, serta peningkatan pengetahuan petani. Bentuk –bentuk interaksi sosial adalah interaksi asosiatif dan interaksi disosiatif. Interaksi isosiatif dalam pengembangan perkebunan dengan pola PIR berupa kerja sama, dimana kerja sama yang dijalin meliputi kerja sama pada pembagian lahan, kerja sama pada pengelolaa lahan, pembagian hasil, dan penjualan hasil pertanian. Sementara pada interaksi dissosiatif tidak ada terdapat pada pengembangan perkebunan dengan pola PIR, dikarenakan semua pihak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan dan pemenuhan hak yang teratur serta adanya pengawasan dari pihak KUD maupun perangkat desa.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................................................... i ABSTRACK ............................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .............................................................................................. .iii DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................8 1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................8 1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................8 1.4.1
Manfaat Teoritis .............................................................................9
1.4.2
Manfaat Praktis ..............................................................................9
1.5 Defenisi Konsep…………………………………………………………….9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Interaksi Sosial ...................................................................................11 2.2 Masyarakat Desa ........................................................................................17 2.3 Perkebunan Inti Rakyat ..............................................................................19 2.4 Modal Sosial ...............................................................................................23 2.5 Penelitian Relevan .....................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...........................................................................................32 3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................................32 3.3 Unit Analisis Data ......................................................................................33 3.4 Teknik Pengumpulan data ..........................................................................34 3.5 Interpretasi Data .........................................................................................35 3.6 Jadwal Penelitian .......................................................................................36 BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA
Universitas Sumatera Utara
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................................37 4.1.1
Lokasi Dan Keadaan Geografis ...................................................38
4.1.2
Gambaran penduduk ....................................................................38 4.1.2.1 berdasarkan jenis kelamin ..............................................38 4.1.2.2 berdasarkan agama……………………………………...39
4.1.3
Gambaran sarana prasarana..........................................................39 4.1.3.1
Pendidikan ...................................................................39
4.1.3.2
Kesehatan .....................................................................40
4.1.3.3
Peribadatan……………………………………………41
4.1.4
Sejarah PIR di desa Mahato Timur ..............................................41
4.1.5
Kehidupan Sosial Petani .............................................................43
4.2 Profil Informan ..........................................................................................45 4.3 Pola Interaksi Asosiatif Dan Disosiatif ......................................................52 4.4 Implementasi Modal Sosial ........................................................................64 4.4.1
Jaringan Sosial................................................................. ............64
4.4.2
Kepercayaan ................................................................. ...............69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.............................................................................................. ...71 5.2 Saran........................................................................................................ ...73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... LAMPIRA
Universitas Sumatera Utara