Poin pembicaraan
Kesiapan pustakawan membangun repositori akses terbuka (Open Access)
Definisi Open Access (Akses Terbuka)
Perkembangan Open Access (Akses Terbuka)
Jenis Open Access
Open Access Repository di Indonesia
Manfaat repositori dan peran perpustakaan dalam siklus informasi
Kesiapan pustakawan Indonesia dalam pengembangan OAR
Ida F Priyanto Universitas Gadjah Mada ©Priyanto-2015
Definisi Repository & OA Repository Definisi Open Access
Budapest Open Access Initiative (2012):
Free availability on the public internet, permitting any users to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of these articles, crawl them for indexing, pass them as data to software, or use them for any other lawful purpose, without financial, legal, or technical barriers …(para 9) .
A computer server that stores an institution’s digital products of knowledge and offers them online for free (Parker, 2007).
Publikasi OA adalah terbitan yang dapat diakses secara bebas di Internet dan orang dapat mengkopi, men-download, dan mendistribusikan untuk kepentingan legal.
Open Access Repository menurut Irish Research Council for Science Engineering and Technology (IRCSET) (2008):
A storage and retrieval system where published research findings and papers would be stored and made available for full, open and free access by the research community and the general public (para 2).
Repositori institusi:
Empat jenis repositori: (1) the subject-based repository, (2) research repository, (3) national repository system, & (4) institutional repository” (Ambruster and Romary
(n.d., para 1).
Dua jenis Open Access:
Overview Gerakan Open Access
Gerakan OA dideklarasi tahun 2002 and 2003
Perkembangan sebenarnya dimulai tahun 1990an “the launch of several databases and free online peer reviewed journals” (Pappalardo, Fitzgerald, Fitzgerald, Kiel-Chisholm, O'Brien, and Auston, 2007, p. 1) .
Ada pernyataan Open Access sebelum Budapest, Bethesda, dan Berlin: Bermuda Principle-1996 & the Tempe Principle-2000
Pertumbuhan OA Journals (DOAJ) Menurut Directory of Open Access Journals (2014): 10,032 journals
Terdiri dari 1,748,387 articles
dari 135 negara
No. Journals
Open Access Repository (OAR)
Irish Research Council for Science Engineering and Technology (IRCSET) (2008) defined OAR as:
a storage and retrieval system where published research findings and papers would be stored and made available for full, open and free access by the research community and the general public (para 2).
No. Journals
10000
8000
6000
4000
2000
0 1 99 2
OA Journals: Gold OA dan Green OA
Jumlah Open Access Repositories
12000
2 00 4
2 01 4
Total = 2728 repositories (OpenDOAR - 19-Nov-2014 )
Gambaran Open Access Repositories di Indonesia
Indonesia dan Open Access (OA)
Garuda, sistem Repositori Nasional OA
116 OA Journals terdaftar di DOAJ
33 perpustakaan PT mendaftarkan repositori OA di OpenDOAR
LIPI juga mendaftarkan repositorinya di OpenDOAR
OARs dimiliki oleh 33 perpust (terdaftar di OpenDOAR)
Annual Increase of Indonesian OAJs registered in DOAJ, 2009-2013 4; 4% 10%
12%
60%
14%
201 3
Software Repository di Indonesia
2012
2011
2010
2009
Bahasa dokumen repository Bahasa OARs
Software utk OARs
Indonesian + Arabic; 5%
Indonesian + Arabic + English; 3%
other; 9% Indonesian; 34% Dspace; 24% Indonesian + English; 34%
Eprint; 67%
English; 24%
Persepsi Pustakawan PT terhadap OA dan Repository OA
OA di mata pustakawan Indonesia Perception of OA
Tahu:
Definisi: Kebanyakan pustakawan tahu dasar-dasar dan sisi teknis repositori OA, tetapi pengetahuan OA tidak mendalam.
12
10
- Ada yang menyatakan OA bisa berujud fulltext maupun abstrak saja!!!
8
6
Kebanyakan pustakawan tahu ada OA
- Ada yang menyatakan OA gratis maupun berbayar!!! Word lengt h Count Percent
Keuntungan: - meningkatkan ranking dan prestige; meningkatkan visibilitas PT.
4
2
- Terkait plagiarisme, pustakawan yakin OAR mampu mengontrol plagiarisme, mendukung komunikasi ilmiah. - Ada sebagian pustakawan yakin OAR menyebabkan plagiarisme.
0
Siklus komunikasi ilmiah & tantangan yang dihadapi
Komunikasi ilmiah didominasi oleh penerbit (yang mengawasi akses dan mengatur harga)
Berbeda dengan negara maju, negara berkembang pada umumnya masih sulitmengakses output penelitian dan karenanya tidak banyak berkontribusi dalam penelitian secara makro.
Open Access (OA) terhadap terbitan ilmiah bisa membantu membangun komunikasi ilmiah ini.
Rendahnya pemahaman, adanya kekurang-percayaan, dan pemikiran negatif terhadap OA melemahkan gerakan OA di negara berkembang.
Siklus Publikasi
.
Adapted from “Educational technologies to facilitate scientific analysis, and the publication, preservation, and sharing of research findings” by Microsoft. Copyright 2014. Retrieved from http://research.microsoft.com/en-us/collaboration/focus/education/
Yang perlu ditingkatkan
Tanpa pemahaman Open Access Repository secara menyeluruh, implementasi repository hanya akan menjadi kegiatan rutin koleksi informasi dan mengabaikan pengembangan komunikasi ilmiah di Indonesia.
Dengan kecilnya output/publikasi hasil penelitian, perpustakaan selayaknya mendukung diseminasi pengetahuan dan bekerja sama dengan semua stakeholder Open Access Repository.
Perlunya diskusi, FGD, kuliah tentang Open Access dengan peserta yg lebih bervariasi untuk memahami Open Access Repository di antara para stakeholders.
Terima kasih
Tantangan untuk pustakawan
Direktur perpustakaan perlu mempertimbangkan pentingnya pustakawan untuk memahami Open Access—e.g tak sekedar guna meningkatkan ranking universitas.
Pustakawan seharusnya bukan mengakomodasi keinginan dan keyakinan dosen dan stakeholder lainnya, tetapi mendekati mereka dengan semangat Open Access.
Prodi Ilmu Informasi dan Perpustakaan (LIS) perlu memperkenalkan Open Access dan scholarly communication sebagai mata kuliah.