U IJ A
KESEHATAN DAERAH MILITER I/BUKIT BARISAN
U
M
KI
T
TK
II
PU
TR
IH
RUMAH SAKIT TK. II 01.05.01 PUTRI HIJAU
PM
KP
R
LAPORAN PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU TW I, TW II, TW III, TW IV TAHUN 2016
U
IAK - 1
Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam sejak setelah selesai pelayanan rawat inap
Definisi Operasional INDIKATOR MUTU AREA KLINIS Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf medis yang meliputi : identitas pasien, riwayat keluar masuk, resume dan instruksi dokter (dinyatakan lengkap/tidak lengkap oleh petugas unit Rekam Medis).
Standar
TW I
TW II
TW III
TW IV
100%
86,77%
85,2%
79,14%
81,14%
≥ 90%
93,67%
96,67%
91,33%
99,33%
IH
1
Indikator Mutu
TR
Kode
PU
No
IJ A
REKAPITULASI PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT PUTRI HIJAU TW I, TW II, TW III, TW IV TAHUN 2016
M
KI
T
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik adalah tenggang waktu yang dibutuhkan mulai pasien diambil sample oleh petugas sampling sampai dengan hasil pemeriksaan yang sudah diekspertisi diterima loket pengambilan hasil yang diukur dalam satuan menit, untuk setiap pasien yang diperiksakan laboratorium darah lengkap dan kimia klinik
U
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik, pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik Cyto ≤ 140 menit
R
Rumus : Jumlah pemeriksaan laboratorium patologi klinik untuk Darah lengkap dan Kimia klinik dengan waktu tunggu hasil ≤140 menit dalam 1 TW : Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium patologi klinik untuk Darah lengkap dan Kimia klinik dalam TW tersebut
KP
IAK - 2
PM
2
TK
II
Rumus : Jumlah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam untuk pasien pulang rawat inap dalam 1 TW : Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap dalam TW tersebut
Definisi Operasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu mulai pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi yang diukur dengan satuan jam.
TW I
TW II
TW III
TW IV
≥ 90%
86,04%
87,2%
89,15%
75%
98,67%
100%
100%
100%
II
PU
TR
Rumus : Jumlah pasien rawat jalan yang dikerjakan thorax foto dengan waktu ≤ 3 Jam dalam 1 TW : Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang dilakukan thorax foto setiap TW tersebut
Standar
U
Indikator Mutu Waktu tunggu hasil pemeriksaan thorax foto untuk pasien rawat Inap ≤ 3 Jam
IJ A
Kode IAK - 3
IH
No 3
TK
Kesesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi adalah keselarasan antara diagnosa yang ditegakkan sebelum dan setelah tindakan operasi yang diukur dengan jumlah pasien
T
Kesesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi
R
U
M
KI
Rumus : Jumlah pasien dengan tindakan operasi yang diagnosa pre-op sesuai dengan diagnosa post-op dalam 1 TW : Jumlah seluruh pasien dengan tindakan operasi dalam TW tersebut
KP
IAK - 4
PM
4
100%
Standar 100%
R
U
M
KI
T
TK
II
PU
TR
Rumus : Jumlah item obat yang sesuai daftar formularium yang diorder dalam resep setiap pasien dalam 1 TW (buah) : Jumlah seluruh item obat yang diorder dalam resep setiap pasien dalam TW tersebut
TW I
IJ A
Penulisan resep obat yang sesuai formularium oleh dokter adalah jumlah item nama/jenis obat yang ditulis dalam resep obat yang sesuai dengan formularium rumah sakit
U
Definisi Operasional
IH
Indikator Mutu Penulisan resep obat sesuai formularium oleh dokter
KP
Kode IAK – 5.
PM
No 5
92,66%
TW II
TW III
TW IV
94,67%
92,67%
95,34%
Rumus : Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang disurvey dalam satu bulan : Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang disurvey dalam satu bulan x 100% = _____%
PU II TK T KI M U R
U
TW I 28,39
TW II 24,06
TW III 28,17
TW IV 30,32
≤ 60 menit
45,09
36,65
43,04
53,31
IJ A
Waktu tunggu pelayanan obat adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai menerima obat racikan
Standar ≤ 30 menit
IH
Definisi Operasional
TR
Indikator Mutu Waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan obat jadi dan obat racik - Obat jadi - Obat racik
KP
Kode IAK - 6
PM
No 6.
IAK - 8
Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dengan General Anasthesi
Standar
Kesalahan dispensing obat meliputi: salah dalam memberikan jenis obat, salah dalam memberikan dosis, salah orang, dan salah jumlah Rumus: Jumlah kesalahan dispensing obat oleh farmasi dalam 1 TW: jumlah kumulatif obat yang di order dalam resepsetiap pasien dalam 1TW x 100%
U
8
Definisi Operasional
TW I
TW II
TW III
TW IV
0%
0%
0,02%
0,02%
0,08%
0,04%
0,01%
0,01%
IJ A
Indikator Mutu Kesalahan dispensing obat oleh farmasi
0%
IH
Kode IAK - 7
TK
II
PU
TR
No 7
PM
KP
R
U
M
KI
T
Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dengan General Anasthesi adalah kejadian penurunan nilai saturasi O2 sampai dibawah nilai normal (< 90%) selama waktu antara intubasi dan ekstubasi pada pasien General Anasthesi. Rumus : Jumlah kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dalam 1 TW : Jumlah pasien operasi dengan General Anasthesi dalam 1 TW
≤ 6%
Indikator Mutu Definisi Operasional Kejadian reaksi transfusi Reaksi transfusi akibat transfusi adalah KTD yang terjadi akibat transfusi darah dalam bentuk : Reaksi alergi, Infeksi pada saat kegiatan akibat transfuse, Hemolisis akibat golongan darah tidak transfusi darah
TW II
TW III
TW IV
≤ 0.01%
0,08%
0,06%
0,14%
0,02%
6%
17,34%
9,34%
9,67%
KI
T
Tidak terpakainya produk darah yang sudah di order adalah jumlah darah yang sudah disorder yang setelah dilakukan pemeriksaan darah serta crossmatch, sesuai dengan indikasi klinis namun tidak terpakai karena beberapa penyebab yang mendukung
M
Monitoring tidak terpakainya produk darah yang sudah di order
R
U
Rumus : Jumlah darah yang tidak dipakai setelah diorder dalam 1 TW : Jumlah seluruh darah yang diorder dalam TW tersebut
KP
IAK - 10
PM
10
TK
II
PU
TR
Rumus : Jumlah kegiatan transfusi darah yang mengakibatkan kejadian reaksi transfusi dalam 1 TW : Jumlah kegiatan transfusi darah dalam TW tersebut
TW I
IH
sesuai, Gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah.
Standar
U
Kode IAK - 9
IJ A
No 9
≤ 10%
PU II TK T KI M U R
U TW I
IJ A
Standar ≤ 1,5%
IH
Definisi Operasional Pheblitis adalah infeksi nosokomial karena jarum infus yang dipantau dengan adanya tanda radang (minimal ditandai dengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan) pada luka bekas tusukan atau disekitar tusukan yang timbul setelah 3 x 24 jam pemasangan infus. Rumus : Jumlah kejadian pheblitis dalam 1 TW : jumlah pemasangan catheter intra vena baru dalam 1 TW x 100%
TR
Indikator Mutu Angka kejadian pheblitis
KP
Kode IAK -11
PM
No 11
0,91%
TW II
TW III
TW IV
0,73%
0,58%
0,36%
Indikator Mutu
Standar
Definisi Operasional INDIKATOR MUTU AREA MANAJERIAL
IAM - 1
Kepuasan pasien terhadap pelayanan Farmasi
Kepuasan pelanggan (pasien) adalah pernyataan puas oleh pelanggan (pasien) terhadap pelayanan farmasi
TW I
TW II
TW III
TW IV
≥ 90%
80,4%
81,34%
76,6%
73,47%
100%
100%
100%
100%
IH
1
U
Kode
IJ A
No
T
Jumlah laporan bulanan yang dapat dikirim tepat waktu (setiap tanggal 15 bulan berikutnya) ke Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan
KI
Ketepatan waktu pengiriman laporan bulanan ke Kemenkes RI dan Dinkes
R
U
M
Rumus : Jumlah Laporan terkirim pada ≤ tgl 15 dalam 1 TW : Jumlah Laporan yang harus terkirim pada tgl 15 dalam TW tersebut
KP
IAM - 2
PM
2
TK
II
PU
TR
Rumus : Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) : jumlah total pasien yang disurvey x 100% = ___%
100%
TW I
TW II
TW III
TW IV
0%
0%
0%
0%
0,1%
90%
85,64%
88,57%
93,34%
KI
T
Pemanfaatan alat CT-Scan adalah angka yang menunjukkan jumlah pemakaian alat CT-Scan sesuai dengan indikasi dan urgensi keperluan penggunaan alat CT-Scan. Alat CT-Scan yang digunakan memang benarbenar sesuai dengan indikasi perawatan yang dibutuhkan untuk melihat gambaran yang lebih baik dari foto konvensional
M
Pemanfaatan alat CTScan, untuk CT-Scan kepala dalam proses penegakan diagnose pasien
R
U
Rumus : Jumlah pemeriksaan CT-Scan kepala yang dicatat sesuai dengan indikasi dan urgensi pasien dalam 1 TW : Jumlah seluruh pemeriksaan CT-Scan Kepala dalam TW tersebut
KP
IAM - 4
PM
4
TK
II
PU
Rumus : Jumlah insiden tertusuk jarum dalam 1 TW
Standar
U
Definisi Operasional Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cidera yang tidak diinginkan yang berisiko terjadi pada seluruh petugas yang berada di Rumah Sakit Putri Hijau baik petugas medis, penunjang atau non medis.
IJ A
Indikator Mutu Insiden tertusuk jarum
IH
Kode IAM - 3
TR
No 3
100%
Definisi Operasional
Standar
Kepuasan Pasien adalah perasaan senang atau penerimaan dengan baik dari pasien terhadap semua layanan Rumah Sakit, baik dilakukan sesuai standar maupun sub standar.
U
Indikator Mutu Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan RS
TW I
IJ A
Kode IAM - 5
≥ 90%
84,14%
TW II
TW III
TW IV
84,18%
85,07%
93,29%
IH
No 5
T
Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi karyawan yang dilakukan baik di rumah sakit ataupun di luar rumah sakit yang bukan pendidikan formal. Minimal per karyawan 20 jam per tahun
KI
Persentase karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
R
U
M
Rumus: Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun: jumlah seluruh karyawan di rumah sakit
KP
IAM - 6
PM
6
TK
II
PU
TR
Rumus : Jumlah pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan rumah sakit dalam 1 semester : Jumlah seluruh pasien yang disurvey dalam semester tersebut
≥ 60%
44,85%
Definisi Operasional Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap adalah waktu mulai pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter sampai dengan informasi tagihan diterima oleh pasien.
TW I
100%
89,37%
TW II
TW III
TW IV
90,43%
89,92%
88,90%
62%
63,2%
64,30%
T
Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan peralatan alat ukur oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) sesuai standar waktu yang ditentukan.
KI
Peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi BPFK
R
U
M
Rumus : Jumlah peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan 1 TW : Jumlah seluruh peralatan ukur medis dalam TW tersebut
KP
IAM - 9
PM
8
TK
II
PU
TR
Rumus : Jumlah waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap ≤ 2 Jam yang diamati dalam 1 TW : Jumlah total pasien rawat inap yang diamati dalam TW tersebut
Standar
U
Indikator Mutu Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap ≤ 2 Jam
IJ A
Kode IAM - 8
IH
No 7
≥ 80%
Perencanaan
U IJ A Indikator Mutu
IH
Kode
Definisi Operasional
TR
No
TW I
TW II
TW III
TW IV
100%
97,37%
99,08%
100%
100%
100%
86,84%
95,01%
97,52%
98,25%
Standar
INDIKATOR MUTU AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN Persentase pelaksanaan standar identifikasi pasien pada pemberian identitas pasien untuk pasien rawat inap
Pelaksanaan standar identifikasi pasien pada pemberian identitas pasien untuk pasien rawat inap merupakan kegiatan untuk memastikan identitas pasien dengan menggunakan gelang identifikasi
PU
IAKP - 1
II
1
Kepatuhan prosedur pemberian obat pada instruksi verbal yang dimaksud adalah kesesuaian antara order
R
Kepatuhan prosedur pemberian obat dengan
KP
IAKP–2
PM
2
U
M
KI
T
TK
Rumus : Jumlah pasien yang dilaksanakan standar identitas dengan tepat dan benar dalam 1 TW : Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam TW tersebut
U IH
Rumus : Jumlah prosedur pemberian obat pada instruksi verbal dilakukan prinsip read back dengan tepat dan benar dalam 1 TW : Jumlah seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi dalam TW tersebut
IJ A
dan tindakan ketika dilakukan instruksi verbal dengan dilakukan read back dengan tepat dan benar untuk instruksi obat.
PM
KP
R
U
M
KI
T
TK
II
PU
TR
prinsip READBACK dari petugas Rawat Inap Kepada DPJP ditandatangani dalam waktu 24 jam
Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di gudang obat
Standar
Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi yang dimaksud adalah ketepatan pemberian label obat high alert sesuai dengan standar yang ditetapkan rumah sakit dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien
U
IAKP–3
Definisi Operasional
TW I
TW II
TW III
TW IV
93,90%
98,49%
97,95%
97.07%
95,29%
95,02%
88,1%
94,17%
IJ A
3
Indikator Mutu
100%
IH
Kode
TR
No
KI
T
Site marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda identifikasi khusus untuk penandaan sisi kanan atau kiri pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dengan prosedur yang tepat dan benar.
M
Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
R
U
Rumus : Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking dengan tepat dan benar dalam 1 TW : Jumlah seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dalam TW tersebut
KP
IAKP - 4
PM
4
TK
II
PU
Rumus : Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam 1 TW : Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam TW tersebut
100%
Definisi Operasional
Standar
5
IAKP - 5
Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen di rawat inap
Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan prosedur cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan 5 momen.
Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam memasang gelang resiko jatuh di rawat inap
Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera.
TW I
TW II
TW III
TW IV
85%
82,27%
82,56%
82,94%
83,8%
94,94%
97,25%
97,72%
97,48%
T
KI
M
U
R
Rumus : Jumlah pasien jatuh selama 1 TW : Jumlah hari pasien dirawat menurut bangsal perawatan dalam TW tersebut
KP
IAKP - 6
PM
6
TK
II
PU
TR
Rumus : Jumlah komulatif kegiatan 5 momen petugas yang diawali dengan melakukan kebersihan tangan metode 6 langkah yang tepat dan benar dalam 1 TW : Jumlah komulatif seluruh kegiatan 5 momen petugas yang seharusnya diawali dengan melakukan kebersihan tangan 6 langkah yang tepat dan benar dalam TW tersebut
U
Indikator Mutu
IJ A
Kode
IH
No
100%
U IJ A
ANALISA DAN TINDAK LANJUT
IH
Berdasarkan rata-rata pencapaian 26 indikator mutu rumah sakit, terdapat 11 indikator (40 %) yang belum mencapai nilai yang diinginkan, sedangkan yang
NO
KODE INDIKATOR
1
IAK - 1
Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam sejak setelah selesai pelayanan rawat inap
2
IAK - 3
Waktu tunggu hasil pemeriksaan thorax foto untuk pasien rawat inap cyto ≤ 3 Jam
3
IAK – 5.
INDIKATOR YANG BELUM TERCAPAI
TR
sudah mencapai standar yang diinginkan yaitu 15 indikator (60%) Berikut analisa masing-masing indikator yang belum tercapai, sbb :
ANALISA
PENANGGUNG JAWAB
KI
T
TK
II
PU
Persentase kelengkapan Supervisi dan edukasi staf Kasiyanmed pengisian rekam medik 24 jam untuk pengisisn rekam medik sejak setelah selesai pelayanan Komunikasi dan koordinasi rawat inap. Tertinggi pada TW I dengan komite mutu RS (86,77%)dan yang terendah pada Sosialisasi tentang TW III (79.14%) 2016 indikator kelengkapan pengisian rekam ini belum mencapai standar yang medik diharapkan. Pencapaian waktu tunggu hasil Komunikasi dan koordinasi Kainstaljangdiag pelayanan thorax foto untuk antara petugas rontgen pasien rawat inap cyto , pada (dokter dan perawat) TWI (86,04%), data tertinggi TW III (89,15%)sedangkan pada TW IV (75%) 2016 cenderung mengalami penurunan. Indicator ini belum mencapai standar yang diharapkan, dikarenakan kondisi alat yang dikalibrasi kurang stabil, pengulangan foto, terdapat pinjam basah sehingga mempengaruhi ekspertise. Persentase penulisan resep obat Menekankan kembali kepada Kainstal Farmasi
M U R KP
PM
Penulisan resep obat sesuai
TINDAK LANJUT
U
IJ A
dokter agar setiap membuat resep menggunakan obat yang sesuai dengan formularium Rumkit TK II Putri Hijau. Sosialisai kepada dokter tentang formularium RS
PU
TR
IH
sesuai formularium oleh dokter selama TW I (92,66), TW II (94,67%), TW III (92,62%) dan TW IV (95,34%) tahun 2016 mengalami fluktuatif. tetapi belum mencapai standar yang diharapkan. Hal ini terjadi disebabkan oeh berbagai faktor yaitu: kurangnya sosialisasi tentang formularium RS, sehingga pengetahuan dokter akan formularium RS kurang.
formularium oleh dokter
IAM - 1
Kepuasan pasien terhadap pelayanan Farmasi
4
IAM - 4
Pemanfaatan alat CT-Scan, untuk CTScan kepala dalam proses penegakan diagnose pasien
Persentase Kepuasan pasien terhadap pelayanan Farmasi di TW I (80,4%), TW II mengalami kenaikan (81,34%) tetapi pada TW III (76,6%) dan TW IV (73,47%) tahun2016 cenderung mengalami penurunan. Indikator ini belum mencapai standar yang diharapkan. Tingkat kepuasan seseorang berbeda
PM
KP
R
U
M
KI
T
TK
II
3
Persentase pemanfaatan alat ct scan untuk ct scan kepala selama TW I (90%), TW II (85,64%), TW III (88,57%) TW IV (93,34%) tahun 2016 mengalami fluktuatif, tetapi belum mencapai
Tingkat monitoring dan Kainstal Farmasi evaluasi pelayanan farmasi karena tingkat kepuasan setiap pasien berbeda. Waktu tunggu sudah mencapai standar kepuasan pasien belum tentu terpenuhi. Meninggalkan pelayanan diberbagai aspek (komunikasi, dll)
Sosialisai kepada dokter Kainstajangdiag jaga,DPJP agar pemanfaatan ct scan kepala sesuai dengan indikasi.
IAM - 6
Persentase karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
U
6
Berikan penjelasan kepada pasien tentang pengisian kuesioner kepuasan pasien Mendampingi pasien pada saat mengisi kuesioner yang dibagikan Evaluasi kembali kuesioner yang sudah diisi oleh pasien
Custumer Servise
Kaurpers
IJ A
Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan RS
IH
IAM - 5
T
TK
II
PU
TR
5
standar yang diharapkan. Persentase tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan RS Putri Hijau selama TW I s/d TW IV tahun 2016 cenderung mengalami kenaikan tetapi belum mencapai standar yang diharapkan dikarenakan kurangnya komunikasi dan sosialisasi petugas diruang perawatan kepada pasien tentang pengisian kuesioner,sehingga pasien tidak mengisi dengan lengkap. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan minimal 20 jam /tahun adalah 40,85% hal ini belum mencapai standar yang diharapkan.
KI
Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap ≤ 2 Jam pada TW I (89,37%), TW II (90,43%), TW III (89,92%), dan TW IV (88,40%) tahun 2016 berdasarkan data diatas setiap TW mengalami penurunan . hal ini belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan, Perincian masih manual
R
U
M
Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap ≤ 2 Jam
KP
IAM - 9
PM
7
Follow up diakhir Desember 2016 Supervise dan edukasi staf Sosialisasi tentang pelatihan yang akan dicapai oleh setiap karyawan dalam setahun Memperbaiki SIM RS supaya On Line ke semua unit kerja, sehingga perincian tidak manual. Komunikasi dengan pasien dan keluarga, setelah rincian diterima agar segera ke bagian keuangan untuk segera menyelesaikan pembayaran.
Kasiyanmasum
U
Peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi BPFK
TR
IAM - 10
R
U
T
M
KI
Kepatuhan prosedur pemberian obat dengan prinsip READBACK dari petugas Rawat Inap Kepada DPJP ditandatangani dalam waktu 24 jam
KP
IAKP – 2
PM
9
TK
II
PU
8
IH
IJ A
sehingga informasi tagihan kepada pasien menjadi terlambat/tidak sesuai dengan standar. SIM RS belum berjalan dengan baik. Peralatan ukur medis yang Tindak lanjuti sesuai dengan terkalibrasi tepat waktu sesuai perencanaan kalibrasi alat dengan ketentuan kalibrasi BPFK, pada TW I perencanaan, Kasijangmed TWII (62%),TW III (63,2%) dan TW IV (64,30%) tahun 2016 cenderung mengalami kenaikan. Standar ini belum mencapai standar yang diharapkan. Kepatuhan prosedur pemberian Menekankan kembali kepada KKP-RS obat dengan prinsip read back, petugas dokter jaga, DPJP, pada TW I, TW II, TW III dan TW perawat yang bertugas agar IV tahun 2016 cenderung mengisi form read back 1x24 mengalami kenaikan tetapi jam belum mencapai standar yang Sosialisasi kepada staf akan diharapkan. pentingnya komunikasi efektif untuk menumbuhkan budaya pasien safety
Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi pada TW I (95,29%), TW II (95,2%), TW III (88,1%) dan TW IV(94,17%) tahun 2016 mengalami fluktuatif. Indicator ini belum mencapai standar yang diharapkan.
U
Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di gudang obat farmasi, pada TW I (93,90%), TW II (98,49%), TW III (97,95%) dan TW IV(97,7%) tahun 2016 cenderung mengalami kenaikan tetapi belum mencapai standar yang diharapkan.
Menekankan kembali kepada Kaistalfarmasi petugas dan pasien untuk obat yang berlabel high alert diadakan di instalasi farmasi RS Putri Hijau untuk menumbuhkan budaya pasien safety.
IJ A
Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di gudang obat
IH
IAKP – 3
II
TK
T
KI M U R KP
IAKP - 4
PM
11
PU
TR
10
Sosialisasi kepada staf KKP-RS Medis,petugas rawat inap, rawat jalan tentang prosedur site marking untuk menumbuhkan budaya pasien safety Mempertahankan konsekuensi staf medis dalam prosedur site marking.
U IJ A
PENUTUP
IH
Demikian laporan pencapaian indikator mutu di Rumah Sakit Putri Hijau pada Tw I, Tw II, Tw III, Tw IV Tahun 2016, disampaikan dengan harapan
TR
dapat menjadi bahan pertimbangan dan perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Putri Hijau.
II
PU
Mengetahui, Kepala Rumah Sakit Putri Hijau
PM
KP
R
U
M
KI
T
TK
dr. Sutan Bangun SpB Kolonel Ckm NRP 34153
Medan, Januari 2017 Ketua Komite KMKP
dr. Bayu Dewanto SpBS Letnan Kolonel Ckm NRP 1290045901269