Analisis KerusakanPipa Baja HP-Modified YangDigunakan Pada HydrogenPlant (Ilham Hatta)
KERUSAKAN PIPA BAJA HP -MODIFIED YANG DIGUNAKAN PADA HYDROGEN PLANT DhamBatta UPT -LUK BPP Teknologi Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang 15314
ABSTRAK ANALISIS PENYEBAB KERUSAKAN PIPA BAJA HP-MODIFIED YANG DIGUNAKAN PADA HYDROGEN PLANT. Pipa baja hydrogen plant yang terdapat pada unit pengolahan minyak dan gas meledak / pecah setelah dioperasikan selamakurang lebih 5 tahun. Pada saatledakan terjadi ada 8 batang pipa hydrogen plant mengalami kerusakan daTi144 batang pipa yang terpasangpada sisi barat. Sedangkanpada sisi timur juga terdapat 144 batang pipa, hanya saja tidak satupun yang mengalami kerusakan pada saat terjadi ledakan. Pipa yang terpasangpada hydrogen plant terbuat daTibaja paduan tinggi jenis HP-Modified. Berdasarkan pendekatan ilmu bahan, maka metode analisis kerusakan yang digunakan, adalah makro traktograti, metalograti, komposisi kimia clan uji kekerasan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pipa tersebut rusak akibat faktor panas setempat yang berlebihan clanadanya pengaruh pendinginan yang sangatcepat.
Kata kunci : HP-Modified.root causeanalysis.hydrogenplant.
ABSTRACT TESTING METHODS AND ROOT CAUSE ANALYSIS OF THE HP-MODIFIED STEEL PIPES USED IN A HYDROGEN PLANT. Steel pipes in the hydrogen plant of an oil and gas refinery burst after they were in operation tor about 5 years. Eight out of 144 pipes on the west side of the plant burst, while there was no one burst out of 144 pipes on the east side. The pipe material was of high alloy steel HP-modified type. A metallurgical approach was used to analyze the failure in which macro-tractography, metallography, chemical composition, and hardness test methods were employed. The analysis showed that the pipes tailed due to excessive local heat and very fast cooling. Key words: HP-Modified, root cause analysis, hydrogen plant
PENDAHULUAN Hydrogen plant merupakan suatuunit peralatan yang memproduksi gas hydrogen (HJ pada tekanan dan suhu tinggi. Suhu operasinya berkisar antara 800°C hingga 1000oC.Pipa yang digunakan terbuat dari jenis material Heat Resisting grade HF, HK-40, HP modified atau HP micro-alloy dengan proses produksi melalui sentrifugal casting. Pada saat pemasangan komponen hydrogen plant, pipa merupakan salah satu komponen yang terpasang denganjumlah yang cukup banyak daD dalam waktu yang bersamaan antara satu denganyang lainnya. Jurnlahnya tergantung pada produsen pemasok h.ydrogenplant tersebut(I]. Pacta hydrogen plant ini jumlah pipa yang terpasang untuk satuunitnya sebanyak288 batang pipa yang terbagi dalam dua sisi, yaitu 144 batang pipa pacta sisi timur daD 144batang pipa disisi barat, dan pipanya terpasang tegak (Row 1dan 11).Dalam mendisain suatu pipa yang beroperasi pada suhu tinggi (0,4 -;..0,5 kali titik cair dalam derajat kelvin), umur disainnya adalah 100.000jam(2,3] dan tentunyaharus dioperasikandalam kondisi aman, akan tetapi pada kenyataannya banyak pipa dari hydrogen plant yang meledak sebelum umur
ANALISIS
disainnya tercapai, sehingga mengakibatkan kerugian dan kecelakaan yang cukup besar. Untuk menghindari hat tersebut, maka sumber penyebab kerusakan harus ditemukan sedini mungkin, dan bahkan dikatakan terlambat apabila telah ditemukan salah satlJdaTipipa dalam kondisi cacat ataurusak[3,4]. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perhatian industriawan yang bergerak dalam bidang perminyakan atau petrokimia, keamanan dan kelayakan operasi terhadap suatu peralatan atau komponen, berkembang ke arab tinjauan terhadap umur operasi, sebabyang telah beroperasi pacta suhu tinggi, kondisinya sudah mengalami perubahan secara periahan-lahan, sehingga terjadi pengurangan / fraksi umur terhadap umur disainnya. Untuk mengoptimalkan umur operasi pipa pacta hydrogen plant, tentunya tatacara pengoperasian peralatan tersebut hams sesuai dengan standard operational procedure (SOP). Tata cara ini harus dilaksanakan sebaik-baiknya,dan tentunya dengan dukungan alat kontrol suhu,tekanan, gayayang benar dan akurat[ I ] . Pactamakalah ini disajikan basil penelitian dan
83
Pro.\'idingPertemuanllmiah lbnu Pengetahuandan TeknologiBahan 2002 Serpong,22 -23 Oktober2002
pengujian terhadap pipa hydrogen plant yang mengalami kerusakan berupa crack, bursting dan bahkan ada yang putus setelah beroperasi selama 5 tahun dan telah mengalami 11 kali .~tart-stopatau emergency stop (Gambar 1). Jurnlah pipa yang rusak sebanyak8 batang dari 288 batang pipa yang terpasang. Semua pipa yang mengalami kerusakan terletak pada sisi barat (row II). Selanjutnya semua pipa yang rusak dipotong, kemudian pad a lokasi tersebut ditutup (di plug). Salah satu dari pipa tersebut diteliti dan di uji di OPT -LUK untuk menentukan penyebab kerusakannya.
TEORI DAN HIPOTESA Hydrogen plant berfungsi untuk memproduksi gas hidrogen melalui proses steam/hydrocarbon (gas alam) didalam pipa hydrogen plant dengankatalis nikel-alumina pada suhu muiai 538 °C sampai dengan 846 °C. Katalis berfungsi untuk menyerap panas (en doterm is) yang diterima oleh pipa selama proses produksi terjadi. Sumberpanas yang dialami oleh pipa hydrogen plant berasal dati gas huang (wa.\'te ga.\')dengan suhu operasi berkisar antara 800°C hingga IOOO°C.Pipa hydrogen plant merupakan suatu komponen yang terpasang tegak lurus pada header dengan jumlah 144 batang untuk masing-masing sisi (row). Pada sisi timur mulai dati nomor 1 sampai nomor 144, sedangkanpada sisi barat mulai dati nomor 145 sampai dengan nomor 288 unit. Didalam prosesproduksi pipa reformer secara terns menerns mengalarni pemanasandan tekanan yang sesuaidengan standard operational procedures (SOP), daDberdasarkan disain pipa yang beroperasipada suhu tinggi umumya berkisar 100.000 jam (11,4 tahun). Penyebab kerusakan pada pipa reformer yang dapat memperpendekumur pipa adalah[ 1] : a. Seringnya start-stop, sebab pada saat di stop kemungkinan yang dapat dial ami oleh pipa hydrogen plant, adalah laju pendinginan yang sangat cepat, sehingga mengubah bentuk daD karakter strukturmikro dati material pipa dati liar menjadi keras dan getas, ini dapat terjadi, apabila jendela yang terdapat pada hydrogen plant cepatcepatdibuka dan tidak memperhitungkan arah daD kencangnya angin yang berhembus, karena pada umumnya kilang pengolahan minyak daDgas serra industri petrokimia berada tidak jauh dati garis pantai. Pada saat di start kemungkinan yang dapat dialami oleh pipa tersebut adalah tekanan akibat gaya turbulensi aliran uap/gas yang mengalir, sehingga mengakibatkan adanya cacat awal (initial crack) pada bagian sisi dalam. b. Kontrol suhu dan gaya (counterweight) pada pipa reformer yang kurang akurat, hila alat pengontrol suhu kurang akurat, artinya didalamfirebox atau heater reformer terjadi suhu yang tidak seragam,
84
ISSN1411-2213
dan hal ini tergantung dati disain heater yang ada, disamping itu thermocouple yang ada pada heater tidal selalu tepat mewakili suhu yang terbaca pada mang kontrol atauyang dialami pada pipa tersebu1, maka dapatterjadi over heating pada titik-titik atau lokasi tertentu dati pipa yang ada pada hydrogen plant. Over heating ini mempercepat terjadinya creep model globular cavities daD mempercepat penjalaran retakyangtelah terjadi sebelumnya,serta menimbulkan oksidasi daD serangan korosi suhu tinggi (inter granular high temperature corrosion). Sedangkan bila alat pengontrol gaya (counter weight) kurang akurat, maka dapat mempercepat terjadinya kemsakan creep model wedge cavities, daD perpaduan antara subu tinggi daD gaya yang kurang akurat mengakibatkanterjadi pembengkokan yang tidal beraturan dengan sangatcepatpada pipa tersebut.
c. Pengaruh lingkungan pada pipa hydrogen plant yang sangat korosif dapat memperpendek umur, biasanya ini terjadi bila material yang akan dimasukkan ke dalam pipa tidal terkontrol dengan baik, akan tetapijuga karena pengamh subu tinggi, sehingga unsur-unsur yang mempercepat terjadinya korosi seperti CI (chlor)"H (hydrogen), 0 (ok.'iigen), daD S (.'iu/fur) dapat dengan mudah masuk ke dalam celah stmkturmikro dan merusak bentuk sertakarakter strukturmikro. Biasanya pada suhu tinggi bentuk kemsakan yang sering terjadi akibat pengaruh lingkungan, suhu daD waktu adalah : carburization, Decarburization, hydrogen embrittlement dan oksidasi.
OBYEK DAN METODE ANALISIS Pada penelitian ini yang menjadi obyek analisis adalah salah satupipa hydrogen plant dari 8 pipa yang telah meledak/pecah saat dioperasikan. Pipa tersebut telah beroperasi selama 5 tahun. Adapun data teknis dari pipa tersebut adalah : Material Pipa Dimensi
: Cast tube 25 Cr-35 Ni Nb : 101,6I1Dwith 10,92MSW
(after machining internally) De.\"ignPres.\'Ure& Temp. : 26,3 kg/cm2& 974°C Hardne.\".\"lTen.\"ile Strength: HV 180/440 Mpa 0,2%YS-Limit/ : 220 MPa Chemical Composition: 0,4%C, 1,5%Si, 1,5%Mn, 25%Cr, 35%Ni, & 1,5%Nb Metode yang digunakan untuk menganalisis penyebabkemsakanpada pipa hydrogen plant meliputi: -Pemeriksaan makro-fraktografi, yaitu pengambilan toto makro denganmenggunakan mikroskop optik metalloplan hingga perbesaran maksimal 50 kali. Pemeriksaanini dilakukan untuk melihat awalretakan daD penjalaran retak yang terjadi pada pipa basil potongan melintang.
Analisis KerusakanPipa Baja HP-Modified YangDigunakan Pada HydrogenPlant (Ilham Hatta)
PemeriksaanMetalografi, yaitu pengambilangambar strukturmikro dengan menggunakan mikroskop optik peIbesaran100kali. Pemeriksaanini dilakukan untuk melihat bentuk strukturrnikro material pipa
tinggi yangberkepanjangan saatdioperasikan[5,6,7]..
danjenis patahan yang terjadi pada pipa tersebut. Pemetaan distribusi produk korosi pada daerah patahan/retakan dengan menggunakan Electron Probe X-Ray Micro Analysis (EPMA). Pemetaan ini dilakukan untuk melihat distribusi unsur yang terdapatpada daerah retakanpipa yang mengalarni kemsakan. Pemeriksaankomposisikimia denganmeRggunakan optical emmisien spectrometer, dilakukan untuk menentukan prosentase berat unsur yang terdapat material pipa tersebut. Uji kekerasan dilakukan untuk menentukan kekerasan pipa yang telah mengalami kemsakan dengan metode Hardness Vicker s (HV).
Gambar 2. Hasil Makro-fraktografi potonganmelintang pipa yang mengalami kerusakan, nampak penjalaran retak (wama putih) berpusatpaday. daTi bagian dalam pipa, perbesaran5 x
Gambar 3. Bentuk strukturmikro
penjalaran retak yang
terjadi pada viva hydrogen plant, nampak retak menjalar daTi arab diameter dalam menuju ke arab luar viva. Matriks butiran austenit terpisab atau retak pada batas butir (intergranular) yang tidak beraturan, perbesaran 25 x, etsa: Aqua regia.
Gambar 1. Bentuk retakan yang terjadi pada pipa baja HP-Mod!tied yang terletak pada sisi barat hydrogen plant
BASIL ANALISIS Analisis Makro Fraktografi Pipa hydrogen plant yang mengalami kerusakan secaravisual hasil potongan melintang nampak adanya retak segalaarah (Gambar 2) yang berawaldari ketebalan 1/4daTi diameter dalam pipa (sekitar 3 mm), kemudian menjalar ke arah diameterdalam dan diameter luar. Hasil makro fraktografi ini nampak setelah diperbesarsampai 5 kali dan dietsa dengan aqua regia. Selanjutnya untuk melihat bentuk retakan dengan jelas maka potongan tersebut diperbesar hingga 25x dan dibeTi cairan etsa aqua regia (Gambar 3). Secara visual patahan pipa memperlihatkan bentuk patahan yang rapuh (Brittle Fracture), hal ini nampak pada arah ketebalan pipa yang tidak banyak berubah atautidak terjadi deformasi. bentuk retakanyang terjadi pada butiran strukturmikro adalah retakan intergranular, yang menandakan bahwa material pipa rusak setelahmengalami perapuhan yang kemungkinan diakibatkan oleh laju pendinginan yang sangat cepat (> 50°C/jam), dan adanya faktor creepvoid akibat suhu
AnalisisStrukturmikro Hasil metalografi yang dilakukan pactapotongan pipa yang telah rusak, disajikan pactaGambar 3,4 dan 5, gambar tersebut adalah hasil potongan melintang pipa yang telahmengalamikemsakan.PactaGambar3,nampak bentukretakanmenjalar dari arab diameterdalam menuju ke arab luar tube. Pactasisi diameter dalam, lebarretakan lebih besar dibandingkan dengan sisi diameter luar daD bentuk patahan merupakan bentuk inter granular fracture dengan penjalaran retak sepanjangbatas butir. Karbida yang biasanya nampak pacta butiran autenit HP Modifiedtidak nampak lagi, Akibat adanya pengaruhpanas yang berlebihan, maka katbida tersebut bergeser ke batas butir daD menimbulkan retak intergranular[7] . Gambar 4, sisi diameter dalam pipa bentuk strukturmikronya mengalami perubahan daTi bentuk struktur austenit menjadi austenit twin, daD creepvoid yang nampak pactabatas butir merupakan retak mikro, sedangkanpacta sisi tengah bentuk retakannya nampak denganjelas dan sisi diameterluar selainnampak dengan jelas adanya retakjuga terjadi korosi akibat suhutinggi. Gambar 5, merupakan bentuk strukturmikro pactalokasi yang lain dati pipa. Gambar ini nampak bahwa pactasisi diameter dalamterjadi retakan intergranularyang cukup
85
I~
Prosiding Perlemuan llmiah I1mu Pengetahuan dan Teknologi Bahan 2002 Serpong, 22 -23 Oktober 2002
ISSN1411-2213
celahretakanjuga ditemukanadanyapartikel unsur chrom daDnikel walaupuntidak sepadatunsur ch/or dan oksigenpadacelahretakantersebut.
..'"
;~
-:,.0,. ;'~:~'!'-: D o.e,L... -~
T...d
Gambar 4. Bentuk strukturmikro pipa hydrogen plant potongan melintang, nampak makro crack intergranuJar creep void disemua bagian pipa, perbesaran IOOx dengan etsa aqua regIa
Gambar 7. Pemetaan distribusi produk korosi disekitar retakan, nampak distribusi unsur khlor [ Cl ] dan nikel [ Ni ] dengan menggunakan EPMA.
Analisis KomposisiKimia Di.m;;t~,L;;~;- -'Ten.o"-"
, ,
D,l'm
Gambar 5. Bentuk strukturmikro pipa hydrogen plant potonganmelintang, nampakmakro crack intergranular creep void disemua bagian pipa,
perbesaran IOOx
Analisiskomposisikimia terhadaptubeNo. 179 dilakukan denganoptical emmisien.s-pectrometer di OPT-LUK, hasilnya disajikanpadatabelberikut ini :
denganet.fa aqua regia. Tabell. Hasil Uji Komposisi Kimia Terhadap Pipa Hydrogen Plant Kompoli.i Kimia Berd..arkan UNSUR Standar Hui1Uji Samp.1 DIN G-X40 NiCrNb3S2S [ % beratI
[%Benl]
!Ii
35
30,71
Cr
25
23,21
Mo
0,13
Nb
1,07
r.
43,98
C
0,2363
Ma
Gambar 6. Pemetaan distribusi produk korosi disekitar retakan, nampak distribusi unsur oksigen [ 0 ] dan chrom [ Cr I dengan menggunakan EPMA
0,13054
Si
1,5
0,41706
Analisis Basil Uji Kekerasan besar, sedangkan pacta sisi tengah juga telah terjadi retakan, dan sisi diameter luar selain nampak dengan jelas adanya retakjuga terjadi korosi akibat suhutinggi.
Hasil uji kekerasan yang dilakukan pacta potonganmelintang pipa, disajikan pacta Tabel 2 berikut ini:
Analisis Korosi Pada Daerah Retakan Pipa Untuk mengidentifikasi ada tidaknya produk korosi atau oksidasi yang terjadi pada daerah retakan pipa, maka digunakan alat EPMA[8]. Hasil Identifikasi ini disajikan dalam bentuk pemetaansebaranunsuryang terdapatpada daerahcelah retakan dan hasilnya nampak pada Gambar 6 dan 7. Pada Gambar 6, nampak basil pemetaanadanya unsur oksigen dan unsur chrom disekitar lokasi retakan, sedangkan pada Gambar 7, ditemukan adanya unsur ch/or pada celah retakan dan disekitar retakan juga ditemukan adanya unsur nikel. Pemetaan unsur nikel dan chrom juga dilakukan, hal ini perIn sebab kemungkinan besar adanyapengurangan unsur tersebut akibat oksidasi atau reduksi, sehinggajelas bahwa pada 86
Tabel 2. Hasil Uji KekerasanTerhadapPipa Hydrogen Plant NomorLokasi Pengujian
Nilai Kekerasan. HV
Rata-rataNilai Kekenlsan, HV
205
2.
202
3.
202
4
201
5
200
6
198
7.
196
200,57
Analisis KerusakanPipa Baja HP-Modijied YangDigunakan Pada HydrogenPlant (llham Hatta)
PEMBAHASAN Berdasarkanbasil pemeriksaanmakro fraktografi (makroskopis), actaindikasi bahwa patahan yang terjadi mernpakan brittle fracture, sebabpactadaerahpatahan sarna sekali tidak terjadi deformasi (Gambar 2). Hal ini menunjukkan bahwa pipa yang pecah sangat getas. Proses kegetasan yang terjadi pacta bahan logam, kemungkinan disebabkan oleh karena adanya proses pendinginan yang sangat cepat, atau akibat terjadinya prosesoksidasi, atauproseskarburisasi[4,5,6]. Dari basil pemeriksaan ini juga nampak bahwa awal retak terjadi pacta posisi kurang lebih 3 mrn dari dinding diameter dalam pipa dan dengan berjalannya waktu operasipacta suhu dan tekanan yang tertentu, maka awal retak ini menjalar ke arab sisi dalam dan luar pipa sampai mengakibatkan kernsakan. Hasil analisis mikrostruktur, menunjukkanbahwa bentuk strukturrnikro pactadaerah patahan mernpakan butiran austenit. Akan tetapi akibat adanya pengarnh kelebihan panas yang diterima pipa tersebut pacta saat operasi, dan kemungkinan adanya pengaruh laju pendinginan yang sangat cepat,mengakibatkankarbida yang menyernpai pulau tersebar merata pactamatriks austenit tidak ditemukan. Sebaliknya karbida tersebut bergerak menuju batas butir saatmengalarni panas yang berlebiban, dan pactabatas butir nampak adanya butiran berbentuk rongga bulat glabular alan disebut round shape cavities dan bentuk patahan yang ditimbulkan adalah patahan barns butir (Inter granular Fracture)[7]. Sedangkan pacta sisi diameter dalam bentuk strnkturmikronya mengalarni pernbahan daTi austenit menjadi austenit twin, pernbahan mikrostrnktur di daerah tersebut, memberikan petunjuk bahwa telah terjadi pengurangan kandungan unsur karbon dan chrom (Ii hat basil analisis komposisi kimia), dan creep void yang nampak pactabarns butir belum membentuk retak yang berarti, namun pacta sisi tengah penjalaran retak telah nampak denganjelas dan pactasisi diameter luar selain nampak denganjelas adanya retak,juga pacta sisi luar tube terjadi korosi akibat suhu tinggi. Hasil identifikasi dari produk korosi pipa dengan EPMA, juga menunjukkan adanya oksidasi dan korosi (Gambar6 & 7), dimana pactadaerahpatahanditemukan unsur chlor (Cl), dan oksigen(0) yangmernicu terjadinya korosi, serta unsur chrom (Cr) dan nikel (Ni) yang teroksidasikeluar ke daerahpatahan. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa nilai rata-rata kekerasanpipa juga mengaiarni peningkatandari 180HV menjadi 200,57Hv; hal ini yang memperkuat pernyataan bahwa pipa hydrogen plant mengalami proses pendinginan yang sangat cepat. Berdasarkan pengalaman beberapa industri perrninyakan dan pupuk yang telah menggunakanba11an HP-Modified, menyatakan bahwa awal terjadinya kerusakan creepbaik yang berbentukglobular, maupu,n wedge cavities, terjadi ditengah antara dinding dalam
dan bagian tengah daTi tube hydrogen plant[3,4]. Hal ini teIjadi karena suhudan hoopstressdari tekanandalam lebih besar, dibandingkan dengan dinding pipa bagian luar. Disamping itu thermal stressyang disebabkan oleh gradient suhu, Inaksimum pada dinding bagian dalam. Dengan demikian daTi analisis tersebut ditunjukkan bahwa maksimum total stress, yaitu hoop .~tressditambah termal.~tressadalah maksimum di antara dinding bagian dalam dan dinding bagian tengah. Bila dilihat fraksi umur yang sangatbesar maka kemungkinan faktor yang mempunyai kontribusi terhadap kerusakan pipa hydrogen plant adalah kesalahan operasional, artinya terjadi laju pendinginan yang sangat cepatpada saat di stop, dan adanya hot spot pada titik tertentu dalamfire box hydrogen plant akibat kontrol suhu yang kurang memadai, serta laju pemanasan yang sangat cepat pada saat di start-up. Untuk mencapai hasil yang optimal tanpa terjadi kecelakaanatauledakan yang fatal, maka sebaiknyasuhu operasipipa tersebutdibuat lebih rendah daTi suhu disain operasi,hal ini penting, mengingat bahwa penggantian pipa yang masih terpasang memerlukan dana yang cukup besar daD pengadaannya memerlukan waktu yang lama, sehinggadibutuhkan penjadualan yangketat daD akurat, untuk perencanaan suhu operasi, waktu penggantian daD inspeksi selanjutnya.
KESIMPULAN Berdasarkan basil analisis data makroskopis, metalografi, komposisi kirnia, produk korosi dan uji kekerasan pacta pipa hydrogen plant No. 179 yang dilakukan di UPT -LUK, BPPT, maka dapatdisimpulkan bahwa: I .Pipa hydrogen plant yang pecah, disebabkan oleh faktor lokal over-heating dan pengaruh pendinginan yang sangat cepat pacta saat hydrogen plant tersebut di stop untuk yang terakhir kalinya (sebelumterjadi kerusakan). Over heating mempercepatterjadinya kerusakanakibat creepd3n mempercepat penjalaran retak yang telah terjadi sebelumnya, serta menimbulkan oksidasi daD serangankorosi barnsbutir akibat suhu tinggi (In-
2.
3.
tergranular high temperature corro.\'ion). Sedangkan laju pendinginan yang sangat cepat menyebabkanterjadinyapremature failuredengan bentukfracture surface yang brittle (getas) . Terlarutnya rasakatbida sepertiyang terlihat dalam foto metalografi menunjukkan bahwa lokal over heating suhunya melebihi IOOO°C. Produk korosi yang ditemukan pacta celah retakan basil pemetaandengan EPMA mengandung unsur yang korosif, yaitu unsur chlor (CI) dan oksigen (0) kedua unsur ini mempercepat laju kerusakan pacta suhu tinggi.
87
Pro.,idingPertemuanIlmiah Ibnu Pengetahuandan TeknologiBahan 2002 Serpong,22 -23 Oktober2002
ISSN1411-2213
UCAPANTERIMAKASm Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak DR. lug. Amir Partowiyatmo, Bapak DR. Ir. Tri Wibowo, MSc, selia Bapak Drs. Muh. Margono, yangtelah memberikankesempatan kepada kami untuk menulis makalah ini. Disamping itu, rasa terima kasih yang sebesar-besarnyajuga kami ucapkan pada pihak UP-VI Balongan yang telah membantu kami dalam pengambilan sampel sebagai material pengujian dan penelitian.
DAFTARPUSTAKA Teknik [1]. HATTA, I., HAD I SUNANDRIO, Pengkajian Sisa Umur Pada Tube Reformer Hydrogen Plant. Seminar Sehari "Reformer tube dan Katalis Dengan Berbagai Masalahnya", (200).
[2]. DIETER, GEORGE E., Mechanical Metallurgy, 2nd edition, Mc Graw Hill Kogakusha Itd, Tokyo, (1996).
[3]. B.J. CANE and JOHN W., Remanent Life .4ssesment
Seminar,
ERA Techonology
Leatherhead-UK22/23, (1992). [4]. VISWANATHAN, R," Damage Mechanismsand life assessment of high temperature components",ASM International, Metal Park, Ohio 44073. (1996) [.5]. COLANGELO, V.J., F.A. HEISER, Analysis of Aletallurgical Failures, SecondEdition. By JohD Wiley and Sons,Inc. (1989). [61. ASM Handbook, Failure Analysis and Prevention, Volume II, Formerly Ninth Edition, Metal Handbook. (1998). [7]. ASM Handbook, Fractography, Volume 12, Formerly Ninth Edition, Metal Handbook. (1998). ASM Handbook, Mechanical Testing,Volume 8, [8]. Formerly Ninth Edition, Metal Handbook. (1998).
TANYAJAWAB H. Agus Suhartono,UPT -LUK BPPT Pertanyaan
1. Mengapaterjadi local overheating Jawaban
1. Karena 1okasikerusakanterkena langsungpanas burneryang berkepanjangan
Ke Daftar Isi 88