PESANTREN PUTRI UMMAHATUL MUKMININ Nama Dayah Ummahatul Mukminin
Lokasi / Alamat Gampong Teubangphui Baro Kec. Montasik Kab. Aceh Besar 23362
No. Telp Dayah 0651- 7556399
Pendiri Ust. H. Muhammad Rafiq Khan dan Tgk.H. Sulaiman Masudi,S.Ag
Status Legalitas Dayah (badan hukum) Lembaga Pendidikan
Pimpinan Dayah Tgk.H.Sulaiman Masudi,S.Ag No HP Pimpinan 081360488475
Jumlah santri Meudagang Putri 132 orang
Jumlah Tengku/ustazh Laki-laki : 11 orang Perempuan : 13 orang
Sejarah Pendirian Pada tahun 2000, keluarga besar CV. Genteng / keramik Pioneer cabang Aceh dan Medan yang dipimpin oleh anak tertuanya Muhammad Kamal yang menginginkan agar amal shaleh tetap mengalir kepada orang tuanya yang telah meninggal dunia yaitu Muhammad Saleh sebagai pemilik CV. Keramik Pioneer Seulawah. Akhirnya setelah bermusyawarah dengan salah seorang ustazh dan da’i yang masyhur yaitu Ust. H. Muhammad Rafiq Khan, maka didirikanlah bangunan Pondok Pesantren tersebut yang waktu itu belum ada nama. Setelah pembebasan / pembelian tanah seluas ± 2000 meter, maka dibangunlah bangunan fisik pesantren yang seluruh pembiayaan dan bahan bakunya ditanggung langsung dan dikirim dari keluarga pioneer. Setelah bangunan fisik selesai, Ust. Muhammad Rafiq Khan mengajak kami (Tgk.H.Sulaiman Masudi,S.Ag) untuk mengelola pondok pesantren tersebut bersama-sama. Namun sebelum niat tersebut terkabulkan beliau sudah pindah alamat tinggal ke Aceh Tamiang, dan akhirnya H.Sulaiman Masudi sendiri bersama isterinya melanjutkan pengelolaan pondok. Mulanya kegiatan belajar mengajar hanya terfokus pada pengajian Al Quran yang diperuntukkan bagi anak-anak disekitar Kemukiman Bukit Baro saja. Biasanya para santri datang setelah shalat dhuhur dan pulangnya menjelang Maghrib, saat itu santri belum diasramakan. Namun setelah Tsunami tanggal 26 Desember 2004 melanda NAD dan Nias, ma’had kita menjadi salah satu tempat penampungan anak-anak korban Tsunami yang hampir mencapai 200 jiwa. Dikarenakan pada saat itu banyak anak-anak yang belum mengenal tulis baca Al-Quran, sehingga program ma’had bertambah dari sebelumnya hanya khusus Tahfizh menjadi 3 Program yaitu Tamhidi (Pengenalan/Kelas Dasar/Ibtida’), Tahfizhul Qur-an dan Alim Kitab (Salafiyah). Nama Ummahatul Mukminin diambil dari Ma’had induk tempat belajar atau alumnus para ustazh/ah yang mengajar umumnya di ma’had sekarang dan juga disebabkan para santri yang belajar hanya khusus perempuan, yang dipersiapkan menjadi ibu yang shalihah yang akan mendidik generasi kedepan menjadi generasi qurani. Profil Pimpinan Dayah Tgk. H. Sulaiman Masudi, S.Ag lahir di Teubangphui Mesjid pada tanggal 13 Juni 1973. Nama Masudi diberikan oleh Pamannya Prof. A. Hasjmy yang merupakan mantan Gubernur Aceh dan Rektor IAIN Arraniry dan terakhir beliau menjabat sebagai Ketua MUI Prov. Aceh. Tgk. H. Sulaiman Masudi, S.Ag mempunyai saudara kandung 6 bersaudara, 3 lakilaki dan 3 perempuan. Kesemuanya telah menyelesaikan studinya dan telah bekerja baik dipemerintahan maupun swasta. Beliau belajar ilmu agama secara langsung dari tengkutengku besar saat itu di Mesjid Jami’ Bukit Baro, seperti Abu Aziz Warabo, Abu Hasan dan lainnya. Pengelolaan ma’had dibantu oleh isterinya yang merupakan hafizhah lulusan dari Pondok Pesantren Putri Ummahatul Mukminin Magelang Jawa Tengah dibawah asuhan K.H.
Ahmad Muchlisun. Kondisi Lingkungan Sosial Dayah Ma’had Putri Ummahatul Mukminin yang berdiri sejak tahun 2002 terletak dikawasan perkampungan yang dikelilingi oleh perumahan penduduk. Daerah ini mulanya hanya kawasan semak belukar yang tidak berpenduduk, tetapi setelah pondok pesantren didirikan membuat suasana disekitarnya menjadi ramai. Kehadiran ma’had Ummahatul Mukminin membuat semarak dengan kegiatankegiatan keagamaan yang diselenggarakan, baik kegiatan proses belajar mengajar maupun ibadah mahdhoh. Bahkan para ustazhnya terlibat langsung dalam dakwah harian kepada penduduk sekitar. Model Kepemilikan Dayah Ma’had Putri Ummahatul Mukminin berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Umma hatul Mukminin yang resmi dibentuk dan disahkan secara badan hukum pada tanggal 2 Juni 2009. Walaupun teungku pimpinan asli putra Aceh, namun dalam memimpin dan mengatur organisasi dan lembaga tetap memberikan kesempatan kepada siapa saja, tidak harus putra-putri Aceh, yang terpenting mempunyai kemanpuan dan keahlian sesuai bidang dan disiplin ilmu. Hal ini terbukti bahwa 80% para tenaga pengajar/guru berasal dari Jawa dan provinsi lainnya yaitu para alumni tempat isterinya dulu belajar. Pendidikan Yang Diselenggarakan Ada 3 program pendidikan yang diandalkan dari Ummahatul Mukminin yaitu ProgramTamhidi yaitu Kelas Pengenalan/Kelas Dasar/Ibtida’, Program Tahfizhul Qur-an dan Alim Kitab (Salafiyah). Khusus kelas Tamhidi kurikulum yang dipakai yaitu menurut kebutuhan santri yang duduk dikelas dimaksud, yang mempersiapkan mereka apakah layak masuk dikelas Tahfizh atau Alim Kitab. Adapun program Tahfizh ditargetkan 2 sampai 3 tahun anak didik bisa hafal 30 Juz Al Quran bil Ghaib. Dan 1 tahun dipersiapkan untuk Syahadah Tahfizhul Quran bil Ghaib. Sedang kurikulum kelas alim disesuaikan dengan program ma’had induk para ustazh/ah yang mengajar,yaitu sebagaimana dayah salafiyah pada umumnya. Santri, Badal, dan Teungku/Ustadzh Ma’had Ummahatul Mukminin adalah ma’had khusus bagi santri putri. Mereka berasal dari berbagai daerah, baik dalam provinsi maupun luar provinsi bahkan ada dari manca Negara (Malaysia). Jumlah santri saat ini yang diasramakan atau bermukim sebanyak 105 orang, mereka belajar full time siang dan malam sehingga tidak ada peluang atau kesempatan waktu untuk belajar pendidikan formal. Sedangkan santri yang menempuh pendidikan formal hanya belajar separuh hari, biasanya mereka datang dari asar sampai
maghrib kemudian kembali kerumah masing-masing (tidak menginap). Jumlah mereka tidak tetap berkisar antara 10 sampai 20 orang. Dikarenakan kesempatan dan waktu serta kemanpuan dibidang ilmu pengetahuan teungku chik sangat terbatas, dan juga tempat tinggal diluar komplek dayah, maka ma’had putri Ummahatul Mukminin mempercayakan badal teungku kepada salah seorang ustazh yang lebih senior baik kewibawaannya maupun ilmu agamanya yaitu Ust. Ulil Abror, sehingga seluruh permasalahan dima’had selalu dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tenaga pengajar hampir seluruhnya alumni PP. Sirajul Mukhlasin dan Ummahatul Mukminin Magelang Jawa Tengah. Adapun yang berlatar belakang S1 IAIN hanya beberapa orang ustazh sesuai kebutuhan di ma’had. Sedang alumni dari luar negeri seperti Pakistan, South Africa, Malaysia, Thailand dan Yaman kita gunakan sebagai tenaga bantu untuk lebih hidupnya suasana dima’had. Sarana dan Prasana Sarana dan prasarana yang dimiliki Ma’had Putri Ummahatul Mukminin guna menunjang proses belajar dan mengajar termasuk sudah lumayan bagus walaupun masih butuh pengembangan dan bangunan penunjang lainnya, diantaranya : a. 1 ruang kantor b. 7 ruang belajar c. 7 asrama santri d. 1 buah mushalla e. 4 buah rumah guru f. 1 ruang perpustakaan g. 1 ruang koperasi h. 1 buah dapur umum i. 6 buah wc dan kamar mandi Model Pengembangan Ekonomi Dayah Sejauh ini pengembangan dayah hanyalah koperasi santri. Itupun tidak maksimal hanya sebatas jual beli keperluan harian para santri dalam pondok, sehingga belum manpu menyuplai kebutuhan pendanaan sebagaimana diharapkan. Sedangkan bidang lain sampai saat ini belum bisa diterapkan karena berbagai asbab. Program Pengembangan Dayah Program pengembangan dayah yang saat ini sedang dirancang adalah meliputi bidang fisik dan non fisik. a. Fisik : Pembebasan tanah disamping dayah untuk rencana perluasan kedepan, memperbaiki tempat MCK menjadi lebih permanent dan baik, membangun asrama santri sebagai persiapan untuk menampung santri baru yang bermukim, merenovasi fasilitas-fasilitas penunjang belajar santri.
b. Non Fisik : Peningkatan prestasi santri, peningkatan mutu hafalan para santri yang khatam, persiapan syahadah 30 juz bagi yang telah khatam, pelatihan menjadi isteri / ibu yang shalihah bagi suami dan anak-anak, peningkatan keterampilan kewanitaan seperti menjahit, memasak dll. Program Unggulan Dayah Program unggulan di Ma’had Putri Ummahatul Mukminin yaitu Program Tahfidhul Quran sebagai program pencetakan kader hafizhah dalam waktu yang relative cepat yaitu antara 2 – 3 tahun khatam 30 juz. Sedangkan program alim kitab termasuk bisa diunggulkan karena dalam masa 3 – 6 tahun para santri telah mahir membaca kitab gundul / kuning. Hal ini diperkuat dengan system pengajaran hafalan dan setoran Kitab imriti, Kitab Alfiyah beserta dengan nadhomnya dan kitab lainnya, sehingga dalam jangka masa setahun mereka telah menguasai ilmu nahwu dan shoraf. Selain itu, program pemantapan bahasa asing seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris mendapat perhatian yang sangat serius, sehingga para santri dipersiapkan bisa menjadi motor penggerak dalam masyarakat yang universal baik dalam negeri maupun manca Negara.