PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Survei pada Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Semarang)
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Yayuk Irfanah NIM 7101407044
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada : Hari
:
Tanggal
:
Disahkan oleh :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Drs. Kusmuriyanto, M.Si. NIP. 196005241984031001
Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. NIP. 197212151998021001
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr. Partono Thomas, M.S. NIP. 195212191982031002
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada : Hari
:
Tanggal
:
Penguji
Dr. Partono Thomas, M.S. NIP. 195212191982031002
Anggota I
Anggota II
Drs. Kusmuriyanto, M.Si. NIP. 196005241984031001
Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. NIP. 197212151998021001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
Juli 2011
Yayuk Irfanah NIM 7101407044
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru yakin jika kita berhasil melakukannya dengan baik (Evelyn Underhill) Musuh yang paling berbahaya diatas dunia ini adalah penakut dan bimbang, teman yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan (Andrew Jackson) Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan (Q.S Al Fatihah: 5)
Persembahan Kupersembahkan skripsi ini untuk : Ayah, ibu dan keluarga tercinta atas doa dan segalanya Adikku Agung Pranata yang kusayangi Mas Bondan Sanggara atas semua bantuan dan dukungannya Teman-temanku Mamah, ida, galuh, meka, Sahabat-sahabatku di Wisma Vanda Teman-teman seperjuangan Pend. Akuntansi angkatan 2007
v
PRAKATA
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga skripsi dengan judul "Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karier sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Survei pada Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Semarang) dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi strata 1 (satu) guna meraih gelar Sarjana Pendidikan. Berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang 2. Drs. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi. 3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi. 4. Drs. Kusmuriyanto, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan saran dengan tulus. 5. Amir Mahmud, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus. 6. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Pendidikan Ekonomi dan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNNES yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis. 7. Dr. Partono Thomas, M.S. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran.
vi
8. Dr. Hj. Indri Kartika, M.Si., Ak., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung yang telah memberikan ijin dan membantu dalam penelitian ini. 9. Drs. Theodorus Sudimin, M.S., wakil dekan 1 (satu) Fakultas Ekonomi UNIKA Soegijapranata yang telah memberi ijin dan membantu dalam penelitian ini. 10. Ira Septriana, S.E., M.Si., sekretaris jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro yang telah memberi ijin dan membantu dalam penelitian ini. 11. Mahasiswa dan mahasiswi semester 8 (delapan) jurusan Akuntansi di Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Sultan Agung, UNIKA Soegijapranata dan Universitas Dian Nuswantoro yang telah membantu dalam pengumpulan data. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan moral maupun materi dalam penyusunan skripsi ini. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya.
Semarang, Juni 2011
Penulis
vii
SARI Yayuk Irfanah. 2011. “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karier sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Survei pada Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Semarang)”. Sarjana Pendidikan Ekonomi Akuntansi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Kusmuriyanto, M.Si. II. Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. Kata kunci: Pemilihan Karier, Gaji, Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional, Nilai-nilai Sosial, Lingkungan Kerja, Pertimbangan Pasar Kerja, dan Nilai Intrinsik Pekerjaan. Pemilihan karier mahasiswa akuntansi pada profesi akuntansi terdiri atas akuntan publik dan non akuntan publik. Terdapat beberapa pilihan karier bagi mahasiswa akuntansi, akan tetapi kenyataannya sebagian besar mahasiswa terutama pada tahun terakhir masih merasa kebingungan dalam memilih karier yang nantinya akan dijalani. Mereka belum melakukan perencanaan karier secara jelas, karena senantiasa dihinggapi kekhawatiran terhadap ketidakpastian di masa yang akan datang. Setiap mahasiswa mempunyai pilihan karier yang berbeda satu sama lain tergantung pada faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Oleh karena itu, persepsi antara mahasiswa mengenai faktor yang mempengaruhi pemilihan karier juga akan berbeda. Dalam penelitian ini, persepsi mahasiswa mengenai faktor yang mempengaruhi pemilihan karier akan diukur dengan variabel gaji atau penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan nilai intrinsik pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karier. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 pada perguruan tinggi negeri dan swasta di kota Semarang. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan proporsional random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi semester delapan pada perguruan tinggi negeri dan swasta yang terpilih, yaitu Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Islam Sultan Agung, UNIKA Soegijapranata, dan Universitas Dian Nuswantoro sebanyak 168 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket kepada mahasiswa akuntansi pada perguruan tinggi tersebut. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji t (independent samples T-test) dan pengujian tambahan menggunakan one way ANOVA dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil penelitian diperoleh nilai Thitung dari variabel gaji atau penghargaan finansial sebesar 7,286 dengan signifikansi 0,000, nilai Thitung dari variabel pelatihan profesional sebesar 18,797 dengan signifikansi 0,000, nilai Thitung dari variabel pengakuan profesional sebesar 17,689 dengan signifikansi 0,000, nilai Thitung dari variabel nilai sosial sebesar 4,145 dengan signifikansi 0,000, nilai Thitung dari variabel lingkungan kerja sebesar 14,717 dengan signifikansi 0,000, nilai Thitung dari variabel pertimbangan pasar kerja sebesar -10,638 dengan
viii
signifikansi 0,000, dan nilai Thitung dari variabel nilai intrinsik pekerjaan sebesar 10,205 dengan signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diambil simpulan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karier ditinjau dari faktor gaji atau penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan. Sementara itu, apabila dilihat dari indikatornya terdapat 2 (dua) indikator yang tidak ada perbedaan persepsi diantara mahasiswa. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan karier mahasiswa sebagai akuntan publik dan non akuntan publik adalah faktor pelatihan profesional. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi sebagai calon pekerja hendaknya aktif mengikuti pelatihan-pelatihan kerja terutama bagi mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik. Disamping itu, lembaga-lembaga yang nantinya menjadi tempat bekerjanya mahasiswa calon pekerja seperti perusahaan atau lembaga pemerintah hendaknya juga mengadakan pelatihan rutin di dalam maupun di luar perusahaan sehingga skill pekerja dapat berkembang dan meningkat. Bagi lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi hendaknya mengadakan pelatihan pengembangan karier bagi akuntan pendidik.
ix
ABSTRACT Yayuk irfanah. 2011. “Perceptions of Accounting Student About The Factors that Influence on Career Choice as Public Accountant and Non Public Accountant (Survey at State and Private Colleges in Semarang City)”. Bachelor of Accounting Economic Education State University of Semarang. Advisor. Drs. Kusmuriyanto, M.Si. Co Advisor. Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. Key word: Career Choice, Salary, Professional Training, Professional Confession, Social Values, Work Environment, Job Market Consideration and Job Intrinsic Value. Career selection of accounting students to profession of accounting that consists of public accountant and non public accountant. Many of career’s choice for accounting student, but the reality most of the student especially at last year still feels confuse to choose their own career. They are not make a good career’s plan, because they always worry about uncertainty in the future. Every student have different career choice depends of the factors that influence it. Because of that, perception between students about the factors that influence on career choice is different too. In this research, the student’s perception about the factors that influence career selection is measured by salary or financial reward, professional training, professional confession, social values, work environment, job market consideration and job intrinsic value. The aim of this research is to identify the differences of perception between accounting students that select their career as accountant public and non accountant public with seeing the factors that influence on career selection. The population in this research is accounting students at state and private colleges in Semarang city. The method of sampling is proporsional random sampling. The amount of sample were 168 accounting student as respondent that stay at last years on state and private colleges chosen, that is Semarang State University, Diponegoro University, Sultan Agung Islamic University, Soegijapranata Catholic University and Dian Nuswantoro University. The data collection has been done by distributing questionnaires to accounting student. Data analysis of this research using t test method (independent samples T-test) and for additional analysis using one way ANOVA method with SPSS version 16. The result of this research shows that the T value of salary or financial reward is 7,286 with significancy 0,000, the T value of professional training is 18,797 with significancy 0,000, the T value of professional confession is 17,689 with significancy 0,000, the T value of social values is 4,145 with significancy 0,000, the T value of work environment is 14,717 with significancy 0,000, the T value of job market consideration is -10,638 with significancy 0,000, and the T value of job intrinsic value is 10,205 with significancy 0,000. Based on the result above, we can take the conclusion that as whole there are differences of student’s perception about the factors which influencing career choice are salary or financial reward, professional training, professional confession, social values, work environment, job market consideration and job
x
intrinsic value. Meanwhile if looked at the each indicators, there is 2 (two) indicator that there aren’t differences perception among the students. And the dominance factor that influence on career selection is professional training. The suggestion from this research are: first, for accounting student as candidate of employee have to joint the job training especially for student that select their career as accountant public. Second, the organization which to be the place of their work for example the company or department of government must practice the job training to their employee regularly so that the employee’s skill can be develop than before. And for colleges also must practice career’s development training for lecturer.
xi
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iii PERNYATAAN ........................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v PRAKATA ................................................................................................... vi SARI ............................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 6 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 6 1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 6 BAB II : LANDASAN TEORI 2.1. Karier ....................................................................................... 8 2.1.1 Pengertian Karier ........................................................... 8
xii
2.1.2 Tahap-tahap Pengembangan Karier Individu ................ 10 2.1.3 Karier di Kantor Akuntan Publik .................................. 12 2.2. Teori Pengharapan .................................................................. 13 2.3. Profesi Akuntansi .................................................................... 18 2.3.1 Akuntan Publik .............................................................. 18 2.3.2 Akuntan Perusahaan ...................................................... 20 2.3.3 Akuntan Pendidik .......................................................... 22 2.3.4 Akuntan Pemerintah ...................................................... 23 2.4. Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia ............................ 24 2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karier ............. 25 2.5.1 Gaji atau Penghargaan Finansial .................................... 25 2.5.2 Pelatihan Profesional ...................................................... 26 2.5.3 Pengakuan Profesional ................................................... 27 2.5.4 Nilai-nilai Sosial ............................................................ 28 2.5.5 Lingkungan Kerja ........................................................... 28 2.5.6 Pertimbangan Pasar Kerja .............................................. 29 2.5.7 Nilai Intrinsik Pekerjaan ................................................ 30 2.6. Penelitian Terdahulu ............................................................... 31 2.7. Kerangka Berpikir ................................................................... 37 2.8. Pengembangan Hipotesis ........................................................ 42 BAB III : METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ........................................................................ 44 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. 44
xiii
3.2.1 Populasi Penelitian ......................................................... 44 3.2.2 Sampel Penelitian ........................................................... 44 3.3. Variabel Penelitian .................................................................. 45 3.4. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 48 3.5. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 48 3.6. Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 49 3.6.1 Validitas ......................................................................... 49 3.6.2 Reliabilitas ..................................................................... 51 3.7. Metode Analisis Data .............................................................. 52 3.7.1 Analisis Deskriptif Persentase ....................................... 52 3.7.2 Analisis Uji t (independent samples T-test) .................. 53 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ....................................................................... 56 4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase ........................................ 56 4.1.1.1 Variabel Gaji atau Penghargaan Finansial ........ 56 4.1.1.2 Variabel Pelatihan Profesional .......................... 58 4.1.1.3 Variabel Pengakuan Profesional ....................... 60 4.1.1.4 Variabel Nilai-nilai Sosial ................................. 62 4.1.1.5 Variabel Lingkungan Kerja ............................... 64 4.1.1.6 Variabel Pertimbangan Pasar Kerja .................. 66 4.1.1.7 Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan ..................... 68 4.1.2 Jenis Karier yang Dipilih Responden ............................ 70 4.1.3 Analisis Uji t (independent samples T-test) ................... 71
xiv
4.1.3.1 Uji Normalitas ................................................... 71 4.1.3.2 Uji Homogenitas ................................................ 72 4.1.3.3 Gaji atau Penghargaan Finansial ....................... 73 4.1.3.4 Pelatihan Profesional ......................................... 74 4.1.3.5 Pengakuan Profesional ...................................... 76 4.1.3.6 Nilai-nilai Sosial ................................................ 78 4.1.3.7 Lingkungan Kerja .............................................. 79 4.1.3.8 Pertimbangan Pasar Kerja ................................. 81 4.1.3.9 Nilai Intrinsik Pekerjaan .................................... 82 4.1.4 Pengujian Tambahan dengan One Way ANOVA ........ 84 4.1.4.1 Gaji atau Penghargaan Finansial ....................... 84 4.1.4.2 Pelatihan Profesional ......................................... 86 4.1.4.3 Pengakuan Profesional ...................................... 88 4.1.4.4 Nilai-nilai Sosial ................................................ 90 4.1.4.5 Lingkungan Kerja .............................................. 92 4.1.4.6 Pertimbangan Pasar Kerja ................................. 95 4.1.4.7 Nilai Intrinsik Pekerjaan .................................... 96 4.2. Pembahasan .............................................................................. 98 4.2.1 Gaji atau Penghargaan Finansial ...................................... 98 4.2.2 Pelatihan Profesional ........................................................ 99 4.2.3 Pengakuan Profesional ..................................................... 101 4.2.4 Nilai-nilai Sosial ............................................................... 102 4.2.5 Lingkungan Kerja ............................................................. 104
xv
4.2.6 Pertimbangan Pasar Kerja ................................................ 106 4.2.7 Nilai Intrinsik Pekerjaan ................................................... 107 BAB V : PENUTUP 5.1. Simpulan ................................................................................. 109 5.2. Saran ........................................................................................ 109 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 111 LAMPIRAN ................................................................................................. 114
xvi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Ringkasan Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ........................... 34
Tabel 3.1
Skala Kecukupan Ukuran Sampel ........................................... 45
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas ................................................................... 50
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... 51
Tabel 4.1
Distribusi Variabel Gaji .......................................................... 57
Tabel 4.2
Distribusi Variabel Pelatihan Profesional ............................... 59
Tabel 4.3
Distribusi Variabel Pengakuan Profesional ............................. 61
Tabel 4.4
Distribusi Variabel Nilai-nilai Sosial ....................................... 63
Tabel 4.5
Distribusi Variabel Lingkungan Kerja ..................................... 65
Tabel 4.6
Distribusi Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ....................... 67
Tabel 4.7
Distribusi Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan .......................... 69
Tabel 4.8
Jenis Karier Responden ........................................................... 70
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Data ....................................................... 71
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data ................................................... 72 Tabel 4.11 Uji T-test Variabel Gaji ........................................................... 74 Tabel 4.12 Uji T-test Variabel Pelatihan Profesional ............................... 76 Tabel 4.13 Uji T-test Variabel Pengakuan Profesional ............................. 77 Tabel 4.14 Uji T-test Variabel Nilai-nilai Sosial ...................................... 79 Tabel 4.15 Uji T-test Variabel Lingkungan Kerja .................................... 81 Tabel 4.16 Uji T-test Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ........................ 82 Tabel 4.17 Uji T-test Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan .......................... 84 Tabel 4.18 Pengujian One Way ANOVA Variabel Gaji .......................... 84 Tabel 4.19 Perhitungan Mean Indikator Variabel Gaji ............................. 85 Tabel 4.20 Pengujian
One
Way
ANOVA
Variabel
Pelatihan
Profesional .............................................................................. 86 Tabel 4.21 Perhitungan
Mean
Indikator
Variabel
Pelatihan
Profesional .............................................................................. 87
xvii
Tabel 4.22 Pengujian One Way ANOVA Variabel Pengakuan Profesional .............................................................................. 88 Tabel 4.23 Perhitungan
Mean
Indikator
Variabel
Pengakuan
Profesional .............................................................................. 89 Tabel 4.24 Pengujian One Way ANOVA Variabel Nilai Sosial ............... 90 Tabel 4.25 Perhitungan Mean Indikator Variabel Nilai Sosial ................. 91 Tabel 4.26 Pengujian One Way ANOVA Variabel Lingkungan Kerja .... 93 Tabel 4.27 Perhitungan Mean Indikator Variabel Lingkungan Kerja ....... 93 Tabel 4.28 Pengujian One Way ANOVA Variabel Pertimbangan Pasar Kerja .............................................................................. 95 Tabel 4.29 Perhitungan Mean Indikator Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ........................................................................................ 95 Tabel 4.30 Pengujian One Way ANOVA Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan ................................................................................. 96 Tabel 4.31 Perhitungan Mean Indikator Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan ................................................................................. 97
xviii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Perencanaan dan Pengembangan Karier ................. 10 Gambar 2.2 Tahap-tahap Karier dan Kebutuhan Individu .......................... 11 Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir ......................................................... 41 Gambar 4.1 Diagram Batang Deskriptif Persentase Gaji ............................ 58 Gambar 4.2 Diagram
Batang
Deskriptif
Persentase
Pelatihan
Profesional .............................................................................. 60 Gambar 4.3 Diagram
Batang
Deskriptif
Persentase
Pengakuan
Profesional .............................................................................. 62 Gambar 4.4 Diagram Batang Deskriptif Persentase Nilai-nilai Sosial ........ 64 Gambar 4.5 Diagram Batang Deskriptif Persentase Lingkungan Kerja ..... 66 Gambar 4.6 Diagram Batang Deskriptif Persentase Pertimbangan Pasar Kerja .............................................................................. 68 Gambar 4.7 Diagram Batang Deskriptif Persentase Nilai Intrinsik Pekerjaan ................................................................................. 70
xix
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Angket Penelitian .................................................................... 114 Lampiran 2 Tabulasi Data Hasil Penelitian ................................................ 119 Lampiran 3 Uji Validitas Variabel Penelitian ............................................ 133 Lampiran 4 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ......................................... 139 Lampiran 5 Uji Normalitas ......................................................................... 143 Lampiran 6 Uji Beda (independent samples T-test) ................................... 144 Lampiran 7 Uji Tambahan One Way ANOVA .......................................... 152 Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 169 Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian .................................................... 170
xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Setiap manusia pada dasarnya mempunyai keinginan dan keyakinan bahwa pada saatnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakan. Keyakinan ini juga menjadi dasar seseorang dalam melakukan pekerjaan. Ketika seseorang melakukan suatu pekerjaan, orang tersebut berkeyakinan bahwa dengan bekerja akan diperoleh penghasilan untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Kebutuhan hidup manusia semakin hari akan semakin meningkat. Oleh karena itu, setiap orang selalu berkeinginan agar peningkatan kebutuhan ini sejalan dengan karier yang semakin meningkat pula. Dessler (1994:4) menyatakan bahwa karier adalah posisi pekerjaan (jabatan) yang dipegang atau dijabat oleh seseorang selama kehidupan kerjanya. Karier yang diinginkan dapat tercapai dengan melakukan proses yang dinamakan perencanaan karier. Menurut Berry, (1997); Messmer, (1997); dan Paolillo, et al., (1982) dalam Rasmini (2007:352) perencanaan karier merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam karier. Mahasiswa akuntansi sebagai calon sarjana akuntansi memerlukan perencanaan karier yang jelas untuk masa depan yang cemerlang. Selain untuk mahasiswa sendiri, perencanaan karier juga berguna dalam penyusunan kurikulum agar materi perkuliahan dapat disampaikan secara efektif sehingga bermanfaat bagi mahasiswa yang membutuhkannya. Terutama bagi mahasiswa akuntansi pada tahun terakhir,
1
2
mereka sangat membutuhkan masukan dari para pendidik untuk memotivasi diri mereka agar melakukan perencanaan karier dengan jelas dan baik sehingga keinginan karier yang mereka impikan dapat terwujud. Tahap awal dari perencanaan karier mahasiswa adalah pemilihan karier mahasiswa itu sendiri. Setelah menyelesaikan kuliahnya, seorang sarjana akuntansi harus mengeksplorasi diri untuk dapat menentukan pilihan karier apa yang akan mereka jalani selanjutnya, apakah ingin menjadi seorang akuntan publik dengan melanjutkan studi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) atau memilih untuk menjalani profesi non akuntan publik, yaitu sebagai akuntan pendidik, akuntan perusahaan, dan akuntan pemerintah. Sarjana akuntansi paling tidak memiliki tiga alternatif langkah yang dapat ditempuh. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi, seorang sarjana akuntansi dapat langsung bekerja. Kedua, melanjutkan pendidikan profesi akuntansi untuk menjadi seorang akuntan publik, dan ketiga, melanjutkan pendidikan akademik S2. Ketiga alternatif langkah ini bisa dijadikan salah satu pilihan karier bagi mahasiswa akuntansi. Setiap mahasiswa mempunyai pilihan karier yang berbeda sesuai dengan keinginan dan harapannya masingmasing. Karier yang dipilih mahasiswa akuntansi berbeda-beda satu sama lain. Hal ini tergantung dari faktor yang melatarbelakangi pemilihan karier mahasiswa tersebut. Pada saat memasuki dunia kerja, faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan secara matang sehingga nantinya karier yang dipilih akan sesuai dengan keinginannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier
3
mahasiswa dan jenis karier yang akan mereka jalani merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Dengan diketahuinya pilihan karier yang diminati oleh mahasiswa, maka dapat dilakukan penyesuaian kurikulum di perguruan tinggi yang relevan dengan dunia kerja khususnya di bidang bisnis dan akuntansi. Hal ini penting untuk dilakukan supaya mahasiswa lebih mudah menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya dengan tuntutan pekerjaan. Dengan demikian, mahasiswa akuntansi yang akan terjun ke dunia kerja mempunyai kesiapan yang matang untuk menghadapi tantangan kerja yang semakin berat. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karier. Astami (2001:15) meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier, meliputi jenis pekerjaan, gaji, ketersediaan lapangan kerja, persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan untuk menjadi seorang akuntan publik. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa hanya faktor jenis pekerjaan dan persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih karier. Rahayu (2003:821) meneliti persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik, diantaranya adalah faktor : penghargaan finansial atau gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan personalitas. Dari
hasil
penelitiannya
menunjukkan
bahwa
faktor-faktor
tersebut
4
mempengaruhi mahasiswa dalam memilih karier, hanya nilai-nilai sosial dan personalitas yang tidak terlalu mempengaruhi mahasiswa dalam memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Hasil penelitian Widyasari (2010:70) tentang persepsi mahasiswa akuntansi
mengenai
faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan karier
mahasiswa menunjukkan bahwa faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja yang dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karier. Di sisi lain, apabila ditinjau dari faktor personalitas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Setiap mahasiswa akuntansi bebas untuk memilih karier yang akan dijalani kelak di dunia kerja. Mahasiswa dalam memilih profesi akuntansi juga dipengaruhi oleh faktor nilai intrinsik pekerjaan (Warrick, 2008:6). Nilai intrinsik pekerjaan berhubungan dengan hal-hal mengenai kepuasan yang diterima oleh individu disaat atau sesudah melakukan suatu pekerjaan. Menurut Gibson, et. al., (1997:148) nilai intrinsik pekerjaan meliputi tantangan pekerjaan secara intelektual, suasana kerja yang dinamis, tuntutan kreativitas, dan pemberian kebebasan untuk menyelesaikan tugas. Nilai intrinsik pekerjaan juga perlu dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam memilih kariernya karena menyangkut kenyamanan dan kepuasan pribadi mereka sendiri. Fenomenanya berdasarkan hasil wawancara peneliti pada bulan Februari 2011 ketika observasi awal di beberapa perguruan tinggi di kota Semarang dengan
5
25 orang mahasiswa yang berada pada tahun terakhir (semester delapan), ternyata mereka masih merasa kebingungan dalam menentukan karier apa yang akan dijalani setelah lulus kuliah nanti. Kebanyakan dari mereka juga belum membuat perencanaan karier secara jelas karena senantiasa dihinggapi kekhawatiran terhadap ketidakpastian di masa yang akan datang. Mereka juga kurang mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih karier pada profesi akuntansi. Oleh karena itu, mereka juga belum mempunyai pandangan akan menjalani karier seperti apa dan bagaimana cara untuk bisa memulai karier yang diinginkannya. Hal ini bisa menyebabkan banyaknya sarjana yang menganggur tanpa pekerjaan yang jelas. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahayu (2003:822) untuk melihat apakah fenomena yang telah diperoleh pada penelitian sebelumnya juga akan terjadi pada penelitian kali ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Rahayu (2003:822) adalah waktu penelitian, populasi, dan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 akuntansi pada perguruan tinggi yang duduk di semester 8 (delapan). Alasan peneliti memilih mahasiswa semester 8 (delapan) sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa mahasiswa pada semester ini sudah mempunyai gambaran serta rencana karier yang jelas untuk dilakukan setelah lulus kuliah nanti. Lokasi penelitian kali ini pada perguruan tinggi negeri dan swasta di kota Semarang. Selain itu, peneliti juga mengganti salah satu faktor dari penelitian Rahayu yaitu personalitas menjadi nilai intrinsik pekerjaan.
6
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Survei pada Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Semarang)”.
1.2 Rumusan Masalah Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor gaji, pelatihan profesional,
pengakuan
profesional,
nilai-nilai
sosial,
pertimbangan pasar kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan.
lingkungan
kerja,
7
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi lembaga atau perusahaan, yang memerlukan tenaga akuntan dapat mengerti apa yang diinginkan oleh calon akuntan dalam memilih profesinya dan bagi lembaga yang sudah mempekerjakan akuntan untuk lebih memberikan motivasi akuntan yang sudah bekerja di lembaganya sehingga menghasilkan pekerjaan yang memuaskan. 2. Bagi lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas pengajaran sehingga menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan membantu memuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dengan dunia kerja saat ini. 3. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Karier 2.1.1 Pengertian Karier Pada umumnya sebagian orang menilai karier adalah suatu pekerjaan yang dijabat oleh seseorang pada saat tertentu. Akan tetapi penilaian itu tidak sepenuhnya benar karena karier merupakan posisi pekerjaan (jabatan) yang dipegang atau dijabat oleh seseorang selama bertahun-tahun (Dessler, 1994:4). Menurut Handoko (2001:122) karier adalah perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sedangkan menurut Siagian (1991:206) karier merupakan keseluruhan pekerjaan yang dilakukan dan jabatan yang dipangku oleh seseorang selama dia berkarya. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa karier adalah seluruh perkembangan pekerjaan (jabatan) yang dipegang atau dijabat selama kehidupan kerja seseorang. Menurut Siagian (1991:205) bagi sebagian orang pekerjaan-pekerjaan yang dijabat tersebut merupakan suatu bagian dari rencana yang disusun secara hati-hati. Sementara itu, sebagian orang berpendapat bahwa karier hanyalah sekedar nasib apabila sedang beruntung akan menjalani karier yang baik dan apabila tidak beruntung akan menjalani karier yang tidak baik atau tidak sesuai dengan harapannya.
8
9
Handoko (2001:123) menyatakan bahwa untuk mencapai karier yang diinginkan, diperlukan proses yang disebut perencanaan karier. Perencanaan karier sangat diperlukan seseorang yang ingin mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, karier harus dibentuk melalui suatu perencanaan yang cermat yang dirinci atas beberapa konsep dasar sebagai berikut : a) Karier Karier adalah perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. b) Jalur karier Jalur karier adalah pola pekerjaan-pekerjaan berurutan yang membentuk karier seseorang. c) Sasaran-sasaran karier Sasaran-sasaran karier adalah posisi di waktu yang akan datang dimana seseorang berjuang untuk mencapainya sebagai bagian dari kariernya. d) Perencanaan karier Perencanaan karier adalah proses dimana seseorang memilih sasaran karier, dan jalur karier menuju sasaran tersebut. e) Pengembangan karier Pengembangan
karier
adalah
peningkatan-peningkatan
pribadi
yang
dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier. Sebagian besar orang gagal mengelola karier mereka, karena tidak memperhatikan konsep-konsep dasar perencanaan karier tersebut. Mereka tidak
10
menyadari bahwa sasaran-sasaran karier dapat memacu karier mereka dan menghasilkan kesuksesan yang lebih besar. Pemahaman akan konsep-konsep tersebut tidak menjamin kegiatan, akan tetapi dapat mengarahkan pada penetapan sasaran karier sehingga perencanaan dan pengembangan karier dapat terlaksana. Secara umum proses perencanaan dan pengembangan karier dapat dijelaskan pada Gambar 2.1 berikut ini. Perencanaan Karier
Sasaran-sasaran Karier
Jalur-jalur Karier
Pengembangan Karier
Umpan Balik Sumber : Handoko (2001:125) Gambar 2.1 Kerangka Perencanaan dan Pengembangan Karier Proses
perencanaan
karier
ini
memungkinkan
seseorang
untuk
mengidentifikasikan sasaran-sasaran karier yang ingin dicapai dalam arti tingkat kedudukan atau jabatan tertinggi yang mungkin dicapai apabila mampu bekerja secara produktif (Siagian, 1991:207). Seseorang juga harus mengetahui dan memilih jalur-jalur menuju ke sasaran tersebut. Kemudian melalui kegiatankegiatan
atau
pengembangan
karier,
mereka
mencari
cara-cara
untuk
meningkatkan kemampuan dirinya dan mengembangkan sasaran karier sesuai yang mereka inginkan. Pada tahap pengembangan karier ini diperlukan proses eksplorasi diri dan meningkatan kualitas kerja serta kematangan pribadi yang baik.
11
2.1.2 Tahap-tahap Pengembangan Karier Individu Kebutuhan dan ekspektasi individu terhadap karier dapat diubah melalui tahapan-tahapan karier. Tahapan-tahapan karier ini berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup seorang individu. Hubungan antara tahapan-tahapan karier dan kebutuhan individu dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini : Kebutuhan Utama
Keamanan, Jaminan
Pencapaian, Harga Diri, Kebebasan
Harga Diri, Aktualisasi Diri
Aktualisasi Diri
Fase Awal
Fase Lanjutan
Fase Mempertahankan
Fase Pensiun
Promosi
Mempertahankan Posisi
Usia
Tahapan Karier
Pegawai Kontrak
Berpikir Strategis
Sumber : Dessler (1994) Gambar 2.2 Tahap-tahap Karier dan Kebutuhan Individu Menurut Dessler (1994:28), tahapan-tahapan karier dan kebutuhan individu dibedakan atas 4 (empat) tahapan yaitu : 1. Fase Awal Fase awal atau fase pembentukan menekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan.
12
2. Fase Lanjutan Fase lanjutan dimana pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri, dan kebebasan. 3. Fase Mempertahankan Pada fase mempertahankan, seorang individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa puas, baik secara psikologis maupun finansial. 4. Fase Pensiun Pada fase pensiun, individu telah menyelesaikan satu karier, dan akan berpindah ke karier yang lain, dan individu memiliki kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya. 2.1.3 Karier di Kantor Akuntan Publik Titik tolak perkembangan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya Inpres No. 6, Tahun 1979 yang dikenal dengan nama paket 27 Maret 1979 serta KMK No. 108/KMK/077/79. Inti peraturan ini adalah bahwa wajib pajak diberikan keringanan di dalam penetapan pajak apabila menggunakan jasa akuntan publik dalam menyusun laporan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan klien. Untuk menjadi akuntan publik harus memiliki kualifikasi pendidikan sarjana ekonomi jurusan akuntansi ditambah pendidikan profesi dan ujian sertifikasi akuntan publik (Mulyadi, 2002:26).
13
Akuntan publik di Indonesia memiliki Kode Etik Akuntan Indonesia dan Etika Profesional Akuntan Publik, dan pemerintah telah mengatur syarat-syarat suatu Kantor Akuntan Publik (KAP), tempat para akuntan publik berkiprah. Menurut Mulyadi (2002:28) auditor yang ditugasi untuk mengaudit tindakan ekonomi atau kejadian untuk entitas individual atau entitas hukum pada umumnya diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu auditor internal, auditor pemerintah, auditor independen (akuntan publik). Secara umum kualifikasi yang dibutuhkan adalah intelectual, interpersonal skill, dan communication skill. Kelebihan bekerja di KAP adalah mengetahui berbagai perusahaan, terutama perlakuan auditnya dan pengalaman di KAP membuat seseorang sangat banyak dicari oleh perusahaan nantinya karena dianggap menguasai akuntansi sesuai dengan standar yang berlaku. Kekurangannya mungkin karena beban pekerjaan melebihi perusahaan biasa yang mengharuskan sering lembur.
2.2 Teori Pengharapan Pemilihan karier seseorang tidak terlepas dari perwujudan harapan dari sebuah karier yang akan dijalani. Setiap orang yang akan menentukan karier sudah pasti akan mengharapkan hasil dari jerih payah saat menjalani karier tersebut. Dengan kata lain, konsep pengambilan keputusan dalam memilih karier ini berhubungan dengan teori pengharapan. Teori pengharapan (expectancy theory) adalah salah satu dari teori motivasi kerja. Robbins dan Judge (2008:222) menyatakan bahwa motivasi adalah sebuah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut
14
Kreitner dan Kinicki (2003:248), motivasi adalah proses psikologis yang sangat mendasar, merupakan salah satu dimensi yang dapat menjelaskan perilaku seseorang untuk bertindak sesuatu. Motivasi akan mendorong seseorang untuk bekerja dengan baik sehingga akan tercapai kinerja yang baik pula. Definisi teori pengharapan itu sendiri adalah suatu teori motivasi yang menyatakan bahwa karyawan lebih mungkin termotivasi ketika mereka mempersepsikan usaha mereka akan menghasilkan kinerja yang berhasil dan pada akhirnya menghasilkan penghargaan dan hasil yang diinginkan (Ivancevich, 2007:156). Sedangkan, Victor H. Vroom (1964) dalam Kreitner dan Kinicki (2003:301)
menyatakan
bahwa
teori
pengharapan
merupakan
kekuatan
kecenderungan yang kuat untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu konsekuensi tertentu dan pada daya tarik dari konsekuensi bagi individu yang bertindak. Teori pengharapan menyimpulkan bahwa seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan sesuatu dengan tingkat usaha yang paling tinggi dan ia meyakini usaha ini akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik, karena setiap penilaian yang baik akan mendatangkan imbalan-imbalan organisasional dari perusahaan seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi jabatan. Dari imbalanimbalan tersebut dapat memenuhi sasaran pribadi karyawan. Oleh karena itu, teori pengharapan ini berfokus pada 3 (tiga) hubungan (Robbins dan Judge, 2008:253) :
15
1) Hubungan upaya dengan kinerja, probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong tercapainya kinerja yang diinginkan. 2) Hubungan kinerja dengan imbalan, sampai sejauh mana individu itu meyakini bahwa berkinerja pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya kinerja yang diinginkan. 3) Hubungan imbalan dengan sasaran pribadi, sampai sejauh mana imbalanimbalan organisasi memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu yang bersangkutan. Vroom menggunakan persamaan matematis untuk mengintegrasikan konsep-konsep kekuatan atau kemampuan motivasi menjadi model harapan. Model harapan ini terdiri dari 3 (tiga) komponen, sebagai berikut (Kreitner dan Kinicki, 2003:302) : a)
Nilai (Valence) Valensi diartikan sebagai nilai positif atau negatif yang diberikan pada
hasil. Hasil merupakan konsekuensi yang berbeda dari prestasi, seperti upah, promosi, atau pengakuan. Penilaian sebagai hasil tergantung pada kebutuhan individu dan dapat diukur untuk tujuan penelitian yang berjangkauan dari nilai negatif hingga positif. Sebagai contoh, penilaian seorang individu terhadap pengakuan yang diperoleh setelah melakukan pekerjaannya. b)
Instrumentalitas Instrumental adalah suatu persepsi prestasi dengan hasil. Seseorang
memiliki keyakinan bahwa hasil tertentu tergantung pada tingkat pencapaian
16
prestasi tertentu. Apabila pekerjaan dilihat sebagai alat untuk mendapatkan apa yang diharapkan maka akan timbul motivasi untuk bekerja. Misal, seseorang yang mengikuti sebuah lembaga Multi Level Marketing (MLM) dengan mengharapkan keuntungan yang berlimpah mereka akan lebih bersemangat bekerja dan pada akhirnya akan meningkatkan prestasi kerja karyawan.
c)
Pengharapan (Expectancy) Harapan adalah keyakinan bahwa usaha akan mengarah pada tingkat
kinerja tertentu. Dapat diartikan juga sebagai persepsi seseorang tentang besarnya kemungkinan keberhasilan mencapai tujuan/hasil kerja. Misal, seorang karyawan mendapatkan insentif lebih bila melakukan kerja lembur. Belakangan teori pengharapan ini dikembangkan lagi oleh Lyman Porter dan Edward Lawler mendasarkannya pada 4 (empat) asumsi mengenai perilaku dalam organisasi yaitu (Kreitner dan Kinicki, 2003:303) : 1) Perilaku ditentukan oleh kombinasi antara faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang dan faktor-faktor yang terdapat di lingkungan. 2) Perilaku orang dalam organisasi merupakan tindakan sadar dari seseorang, dengan kata lain perilaku seseorang adalah hasil dari sebuah keputusan yang sudah diperhitungkan oleh orang tersebut. 3) Orang mempunyai kebutuhan, keinginan dan tujuan yang berbeda. 4) Orang memilih satu dari beberapa alternatif perilaku berdasarkan besarnya harapan memperoleh hasil dari sebuah perilaku.
17
Atas dasar asumsi tersebut, Lyman Porter dan Edward Lawler menyusun model harapan menjadi 3 (tiga) hal sebagai berikut (Kreitner dan Kinicki, 2003:305) : 1) Memprediksi usaha Usaha adalah fungsi nilai yang dirasakan sebagai penghargaan meliputi nilai penghargaan dan probabilitas usaha yang dirasakan. Penghargaan yang didapat bisa sesuai dengan harapannya diperlukan usaha dan kerja keras dalam bekerja. 2) Memprediksi prestasi Prestasi ditentukan oleh lebih dari sekedar usaha. Hubungan antara usaha dan prestasi tergantung pada kemampuan dan karakter karyawan serta persepsi seseorang terhadap suatu pekerjaan. 3) Memprediksi kepuasan pribadi Para karyawan mendapatkan penghargaan intrinsik maupun ekstrinsik untuk prestasi yang diraihnya. Penghargaan intrinsik berhubungan dengan penghargaan dari diri sendiri yang terdiri dari hal-hal yang tidak nyata. Sedangkan penghargaan ekstrinsik adalah hasil yang nyata seperti upah dan pengakuan publik. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa teori pengharapan merupakan pemahaman seorang pribadi atau individu yang berhubungan dengan usaha dan kinerja, kinerja dengan imbalan serta imbalan dengan sasaran pribadinya. Dengan kata lain, seorang individu akan melakukan usaha tertentu agar bisa mewujudkan harapan dan keinginannya. Demikian juga yang dilakukan
18
oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih karier yang tepat, mereka harus mempertimbangkan secara matang karier yang akan dijalani sehingga karier yang dipilih nantinya akan sesuai harapan dan keinginan serta dapat memenuhi semua kebutuhannya. Pengharapan seorang mahasiswa terhadap karier yang dipilihnya ini akan sesuai keinginannya dengan mempertimbangkan faktor-faktor pemilihan karier yaitu gaji atau penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan nilai
intrinsik
pekerjaan.
Faktor-faktor
tersebut
secara
empiris
dapat
mempengaruhi pemilihan karier mahasiswa akuntansi dalam menentukan profesi akuntansi yang kelak akan dijalani setelah menyelesaikan studinya pada jenjang S1 (strata 1).
2.3 Profesi Akuntansi 2.3.1 Akuntan Publik Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat belakangan ini menimbulkan banyaknya perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum. Hal ini menjadikan profesi akuntan publik sangat dibutuhkan oleh perusahaan atau lembaga tersebut. Profesi akuntan publik dianggap sebagai pihak yang menengahi hubungan antara pihak manajemen dan pihak pemilik perusahaan. Kegiatan utama dari profesi akuntan publik terutama pada kegiatan audit yang bertujuan untuk memberikan pendapat kewajaran terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen (Regar, 1993:6).
19
Surat Keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001 menyatakan bahwa : “Lulusan sarjana strata satu (S1) jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi”. Jadi, seorang lulusan sarjana akuntansi untuk bisa menjadi akuntan publik harus menempuh Pendidikan Profesi di Perguruan Tinggi yang telah menyelenggarakan program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) yang berdiri secara resmi. Disamping harus menjalani pendidikan formal seperti yang diatur dalam SK Mendiknas No. 179/U/2001, seorang akuntan publik juga harus mempunyai pengalaman kerja dalam profesinya (Mulyadi, 2002:25). Oleh karena itu, jika seseorang memasuki karier sebagai akuntan publik, ia harus lebih dulu mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan akuntan senior yang lebih berpengalaman. Untuk berpraktik sebagai akuntan publik di Indonesia, pemerintah mengatur perizinan tersebut dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.43/ KMK.017/1997, seseorang diizinkan jika memenuhi persyaratan berikut (Mulyadi, 2002:26) : 1) Berdomisili di wilayah Indonesia. 2) Lulus ujian Sertifikasi Akuntan Publik (SAP) yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) 3) Menjadi anggota IAI 4) Telah memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik di bidang audit.
20
Umumnya jenjang karier akuntan publik dalam organisasi Kantor Akuntan Publik dibagi menjadi (Mulyadi, 2002:33) : 1) Partner, menduduki jabatan tertinggi dalam perikatan audit yang bertanggung jawab atas hubungan dengan klien dan bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai auditing. 2) Manajer, bertindak sebagai pengawas audit yang mempunyai tugas membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit serta mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter. 3) Auditor Senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana serta mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior. 4) Auditor Junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat kertas
kerja
untuk
mendokumentasikan
pekerjaan
audit
yang
telah
dilaksanakan. Akuntan publik dianggap sebagai salah satu profesi yang prestisius dalam dunia kerja karena dipandang menjanjikan prospek kerja yang cerah. Selain itu, akuntan publik juga termasuk dalam profesi-profesi yang memiliki pendapatan termahal. Hal ini disebabkan oleh pergeseran sumber pendapatan akuntan publik yang awalnya hanya melayani jasa audit sekarang sudah beralih ke jasa konsultasi manajemen (Regar, 1993:12). 2.3.2
Akuntan Perusahaan Akuntan perusahaan merupakan akuntan yang bekerja di dalam
perusahaan yang bertugas untuk menghasilkan informasi keuangan. Menurut
21
Hansen dan Mowen (2006:8) pekerjaan akuntansi dalam perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi
manajemen
diterapkan
dalam
perusahaan
bertujuan
untuk
menghasilkan informasi khusus bagi pengguna internal seperti manajer, dan karyawan yang berguna untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam pembuatan perencanaan, pengendalian, dan keputusan. Sedangkan akuntansi keuangan berguna untuk menghasilkan informasi bagi pihak internal maupun eksternal. Tetapi informasi ini lebih cenderung digunakan oleh pihak eksternal yaitu investor, kreditor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya. Informasi dari akuntansi keuangan digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi, pemonitoran aktivitas, dan ketentuan peraturan (Hansen dan Mowen, 2006:10). Stolle (1976) dalam Setiyani (2005:17) mengungkapkan bahwa mahasiswa beranggapan bekerja sebagai akuntan perusahaan lebih memberikan kepastian masa depan dengan adanya dana pensiun dan sifat pekerjaannya lebih rutin. Selain itu, karier sebagai akuntan perusahaan cenderung lebih cepat meningkat dengan gaji yang meningkat pula. Dari sekian banyaknya kelebihan, akuntan perusahaan juga memiliki kelemahan. Kelemahan menjadi seorang akuntan perusahaan yaitu lebih cepat jenuh karena bekerja dengan tantangan yang stabil dan berada di dalam ruangan saja. Hal ini dapat mengakibatkan kejenuhan yang amat besar bagi para karyawan karena mereka menjalani pekerjaan yang monoton dan tidak ada variasi.
22
Dalam mencari pekerjaan, seorang sarjana pasti akan mempertimbangkan berbagai faktor untuk memutuskan apakah menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan apa justru menolak karena ada faktor yang tidak sesuai dengan keinginan. Menurut Rahayu (2003:829) mahasiswa dalam memilih profesi mempertimbangkan pasar kerja yang menjanjikan untuk berkembang di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perusahaan swasta harus memberikan fasilitas dan berbagai bentuk penghargaan (reward) dalam menarik minat sarjana Akuntansi yang berkualitas untuk bekerja pada perusahaan dan perusahaan juga akan mendapatkan karyawan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dibutuhkan. Dari temuan inilah yang dijadikan pengharapan bagi mahasiswa jurusan akuntansi untuk termotivasi memilih berkarier sebagai akuntan perusahaan. 2.3.3
Akuntan Pendidik Akuntan pendidik adalah seorang akuntan yang bekerja sebagai pengajar
di sebuah instansi atau lembaga pendidikan seperti sekolah tinggi, perguruan tinggi serta lembaga pendidikan tinggi lainnya, yang memberikan jasa pelayanan pendidikan akuntansi untuk melahirkan akuntan-akuntan yang terampil dan profesional (Bastian, 2006:30). Profesi akuntansi pendidik sangat dibutuhkan bagi kemajuan profesi akuntansi itu sendiri, karena di tangan mereka para calon-calon akuntan dididik. Rahayu (2003:829) menyatakan bahwa mahasiswa yang memilih berprofesi sebagai akuntan pendidik lebih mengharapkan pekerjaan keamanan kerja yang terjamin dan pekerjaan yang sifatnya rutin sehingga tidak mengalami
23
kesulitan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Selain itu, akuntan pendidik dianggap sebagai profesi yang mempunyai tanggung jawab untuk melakukan riset di bidang pendidikan agar kualitas pendidikan akuntansi khususnya semakin meningkat sehingga tidak tertinggal jauh dari negara-negara lain (Bastian, 2006:211). Harapan lain jika seseorang bekerja sebagai akuntan pendidik adalah mempunyai jaminan hari tua, pernyataan ini dikemukakan oleh Cangelosi, et al (1985) dalam Setiyani (2005:19). Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat Indonesia beranggapan bahwa pegawai negeri merupakan pekerjaan yang mempunyai kesejahteraan sampai nanti setelah pensiun sehingga setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang pegawai negeri. 2.3.4
Akuntan Pemerintah Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan
pemerintah. Badan-badan pemerintah yang dimaksud adalah badan seperti BPKP, BPK dan instansi pajak (Gade, 1993:25). Seorang akuntan pemerintah melakukan tugas dan wewenangnya sesuai dengan Undang-Undang yang mengaturnya. Tugas seorang akuntan pemerintah adalah mengawasi keuangan dan kekayaan negara sampai pengelolaan keuangan dan kekayaan negara. BPKP adalah instansi pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia dalam bidang pengawasan keuangan dan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Gade (1993:89) menyatakan bahwa akuntan yang bekerja di BPKP mempunyai tugas pokok melaksanakan
24
pemeriksaan terhadap laporan keuangan instansi pemerintah, proyek pemerintah, BUMN, BUMD dan perusahaan swasta milik pemerintah. BPK adalah unit organisasi di bawah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang tugasnya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggung jawaban keuangan Presiden dan aparat dibawahnya kepada dewan tersebut. Sedangkan instansi pajak adalah unit organisasi di bawah Departemen Keuangan yang tugas pokoknya adalah mengumpulkan beberapa jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah. Akuntan yang bekerja di instansi pajak bertugas untuk memeriksa pertanggung jawaban keuangan masyarakat wajib pajak kepada pemerintah (Gade, 1993:88). Menurut Oktavia (2005:14) mahasiswa akuntansi yang memilih profesi sebagai akuntan pemerintah mengharapkan pekerjaan yang lebih bersifat rutin sehingga tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, mempunyai keamanan kerja yang tinggi, dan bisa santai dalam menyelesaikan tugas. Disamping itu, alasan seorang mahasiswa memilih karier sebagai akuntan pemerintah adalah karena mengharapkan gaji awal yang lebih tinggi serta memiliki jaminan di hari tua (Haswell dan Holmes, 1988 dalam Setiyani, 2005:18). Hal ini menjadikan seorang mahasiswa beranggapan bahwa profesi akuntan pemerintah lebih baik dibanding dengan profesi akuntan yang lainnya sehingga sebagian besar mahasiswa memilih untuk meniti karier sebagai akuntan pemerintah.
25
2.4 Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia Pendidikan Profesi Akuntan (PPA) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan gelar Akuntan (Regar, 1993:7). Surat Keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001 menyatakan bahwa lulusan sarjana strata satu (S1) jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Kurikulum nasional Pendidikan Profesi Akuntansi terdiri dari paling sedikit 20 sks dan paling banyak dapat ditempuh dua sampai enam semester. Regar (1993:8) menyatakan bahwa mahasiswa yang telah menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi nantinya akan berhak memperoleh sebutan profesi Akuntan (Ak). Di samping itu juga semakin berpeluang meniti karier sebagai auditor pemerintahan, auditor internal, akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi (Lisnasari, 2008:2). Mahasiswa yang telah mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) adalah calon akuntan yang nantinya berhak mendapatkan Register Negara (Regar, 1993:7). Setelah mendapat gelar akuntan, mereka diperbolehkan mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). USAP merupakan persyaratan penting untuk mendapatkan ijin praktik sebagai Akuntan Publik. Dengan mengikuti ujian ini, diharapkan calon akuntan di masa depan tidak hanya mahir secara teknis namun juga mahir secara profesional (Lisnasari, 2008:3). Dengan demikian, lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi akan mempunyai daya saing yang lebih tinggi
26
sebagai akuntan dibandingkan dengan sarjana akuntansi yang tidak mempunyai predikat akuntan.
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karier 2.5.1 Gaji atau Penghargaan Finansial Gaji atau penghargaan finansial adalah hal yang paling dipertimbangkan saat seseorang akan menentukan karier apa yang akan dipilih, karena gaji merupakan salah satu alasan utama seseorang untuk bekerja. Dengan bekerja, seseorang akan menghasilkan gaji yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, gaji juga diartikan sebagai alat ukur untuk menilai perimbangan jasa antara imbalan dengan jasa yang dilakukan (Ivancevich, et al., 2007:228). Apabila imbalan jasa yang diberikan oleh perusahaan tidak sesuai dengan jasa yang telah dilakukan, maka seorang individu tersebut kemungkinan akan berpikir ulang untuk melanjutkan kariernya. Gaji sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tindakan manusia dalam memilih pekerjaan (Milton, 1986:35). Gaji dipandang sebagai hal yang mendasar bagi seseorang yang ingin memulai berkarier. Penelitian Setiyani (2005:53) juga mengungkapkan bahwa gaji merupakan faktor yang sangat dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karier. Sebagian besar mahasiswa dalam menjalankan profesi, mereka akan mengharapkan gaji awal yang tinggi, kenaikan gaji yang cepat, dan tersedianya dana pensiun ketika purna jabatan. Oleh karena itu, gaji dianggap sebagai hal utama yang paling dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam memilih karier sehingga tidak dapat
27
dipungkiri bahwa gaji merupakan hal pokok yang diharapkan ketika melakukan sebuah pekerjaan. 2.5.2 Pelatihan Profesional Pelatihan profesional meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan peningkatan keahlian. Dessler (1994:5) menyatakan bahwa pelatihan profesional sebelum bekerja perlu dilakukan untuk menunjang pekerjaan seseorang. Pelatihan profesional juga diperlukan mahasiswa yang memilih berkarier sebagai akuntan publik (Setiyani, 2005:24). Hal ini berarti bahwa dalam memilih karier selain untuk mencari penghasilan atau gaji mahasiswa juga mempunyai keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri. Pengembangan diri dengan pelatihan ini dilakukan agar mereka nantinya bekerja secara profesional. Pelatihan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karier karena pelatihan dianggap sebagai sarana peningkatan keahlian yang efektif bagi individu yang ingin memulai karier (Handoko, 2001:103). Mahasiswa perlu mengikuti pelatihan kerja untuk meningkatkan kemampuan profesional dan mendapatkan pengalaman kerja yang bervariasi. Apalagi bagi mahasiswa yang ingin berkarier sebagai
akuntan
publik,
pelatihan
profesional
wajib
dilakukan
untuk
meningkatkan keahlian dalam bekerja. 2.5.3 Pengakuan Profesional Pengakuan profesional berhubungan dengan hal-hal mengenai pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan terhadap prestasi ini dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial (Dessler, 1994:104). Penghargaan ini bukan dalam bentuk materi akan tetapi diberikan dalam bentuk peringkat prestasi
28
kerja. Pengakuan profesional dapat juga diartikan sebagai suatu bentuk apresiasi serta pengakuan dari masyarakat atas prestasi yang diraih seseorang dalam berkarier. Menurut Stolle (1976) dalam Setiyani (2005:25) mahasiswa akuntansi mempertimbangkan pengakuan profesional dalam memilih karier. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang dalam melakukan pekerjaannya tidak hanya semata-mata mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk mengembangkan diri dan memperoleh pengakuan atas prestasi yang dicapai. Dengan diakuinya prestasi dari hasil kerja seseorang, maka semakin menambah motivasi diri orang tersebut untuk lebih bersemangat untuk menghasilkan prestasi-prestasi yang lebih tinggi dari sebelumnya. 2.5.4 Nilai-nilai Sosial Nilai sosial menunjukkan nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang-orang yang ada di sekitar lingkungannya (Kreitner dan Kinicki, 2003:182). Dalam memilih karier, mahasiswa akuntansi perlu mempertimbangkan nilai sosial karena berkaitan dengan image pekerjaannya dimata masyarakat apakah pekerjaan tersebut dianggap sebagai profesi yang terhormat atau justru hanya dipandang sebelah mata. Penelitian Carpenter dan Strawser (1970) dalam Setiyani (2005:26) menyatakan bahwa reputasi pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan karier. Selain itu, hasil penelitian Widyasari (2010:78) juga mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa dalam memilih karier ditinjau dari nilai sosial. Dengan kata lain, nilai sosial
29
dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan karier, karena penilaian dari masyarakat tentang karier yang dijalani penting untuk reputasi sebuah pekerjaan. Reputasi adalah unsur pokok yang tercermin pada kemampuan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan jangka panjang para pekerja (Handoko, 2001:21). 2.5.5 Lingkungan Kerja Lingkungan kerja meliputi sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan dalam pekerjaan. Menurut Milton (1986:35) lingkungan kerja merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam pekerjaan. Sebagian orang menganggap bahwa dengan melihat lingkungan kerja dari profesi yang ditekuninya tersebut akan mendapatkan gambaran mengenai sifat pekerjaannya apakah rutin atau sering lembur, dengan tingkat persaingan antar pekerja yang tinggi atau rendah, serta tekanan pekerjaannya berat atau ringan. Sebagai calon pekerja, mahasiswa juga mempertimbangkan faktor lingkungan kerja dalam memilih profesi. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan akan menghadapi pekerjaan yang rutin dan dapat diselesaikan dibelakang meja, sedangkan profesi akuntan publik akan menghadapi banyak tekanan dan tingkat kompetisi yang tinggi (Rasmini, 2007:356). Penelitian Rahayu (2003:828) menyimpulkan bahwa profesi akuntan pendidik menjalani pekerjaan yang lebih rutin dibanding karier sebagai akuntan publik dan akuntan pemerintah. Mahasiswa yang memilih berkarier sebagai akuntan publik menganggap jenis pekerjaannya tidak rutin karena datangnya pekerjaan sewaktuwaktu, akan tetapi tidak dapat dengan cepat diselesaikan.
30
2.5.6 Pertimbangan Pasar Kerja Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan tersedianya lapangan kerja dan keamanan kerja. Mudah diketahuinya lowongan pekerjaan dan informasi pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang termasuk di dalam pertimbangan pasar kerja. Disamping itu, keamanan kerja juga menjadi salah satu alasan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan (Dessler, 1994:269). Faktor ini dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih karier karena dianggap sebagai faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan karier (Rahayu, 2003:823). Mahasiswa akan melihat peluang suatu pekerjaan untuk memutuskan akan menjalani pekerjaan tersebut atau tidak. Disamping itu, keamanan kerja yang baik juga perlu dipertimbangkan dalam memilih karier, karena tidak mungkin seseorang menerima suatu pekerjaan dengan resiko kehilangan pekerjaan yang tinggi dan diperlukan pengorbanan yang besar untuk menyelesaikannya. 2.5.7 Nilai Intrinsik Pekerjaan Faktor intrinsik berhubungan dengan kepuasan yang dirasakan oleh individu saat melakukan pekerjaan sehingga terdapat hubungan langsung antara pekerjaan dan penghargaan. Menurut Robbins dan Judge (2008:99) kepuasan kerja (job satisfication) didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristik dari pekerjaan tersebut. Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnely (1997:149), faktor intrinsik pekerjaan meliputi : 1. Pekerjaan yang menantang secara intelektual
31
Pencapaian prestasi
seseorang berkaitan dengan kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang menantang (chaleenging work). Setiap individu berbeda-beda, sebagian individu menyenangi pekerjaan-pekerjaan yang menantang, dan sebagian lagi menyenangi pekerjaan yang moderat maupun rendah. 2. Berada dalam lingkungan yang dinamis Lingkungan yang dinamis akan mendukung kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Kesempatan yang diberikan pada karyawan dapat memotivasi dirinya untuk memberikan hasil yang terbaik dan dapat memberikan kepuasan kerja tersendiri pada diri masing-masing karyawan. 3. Mendukung kreativitas Pertumbuhan pribadi pada dasarnya berkaitan dengan kemampuan dan peluang yang tersedia bagi karyawan untuk mengembangkan keahlian dan kreativitas dalam kariernya. 4. Memberikan kebebasan atau otonomi Kebebasan atau otonomi karyawan dalam proses pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan tersendiri bagi karyawan. Dalam batas-batas tertentu karyawan diberikan kebebasan untuk melakukan yang terbaik menurut mereka. Karyawan perlu diberikan kebebasan untuk melakukan yang terbaik menurut mereka.
32
2.6 Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dari penelitian ini dapat dikemukakan hasil-hasil yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu : Penelitian yang dilakukan Astami (2001:15) mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik bagi mahasiswa jurusan akuntansi. Hasil dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier akuntan publik dan non akuntan publik adalah jenis pekerjaan dan persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik. Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi adalah gaji, ketersediaan lapangan kerja, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan untuk menjadi seorang akuntan publik. Kunartinah dan Widiatmoko (2003:9) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier sebagai akuntan publik di STIE Stikubank Semarang. Dari penelitian ini, diketahui terdapat lima faktor yang mempengaruhi pemilihan karier yaitu faktor intrinsik pekerjaan, penghasilan jangka panjang dan penghasilan jangka pendek, pertimbangan pasar kerja, latar belakang pendidikan di SMA, serta persepsi rasio keuntungan dan kerugian menjadi akuntan publik. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Rahayu (2003:821) pada tahun yang sama di universitas negeri dan swasta yang ada di Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta dan objek penelitiannya adalah mahasiswa akuntansi semester enam. Hasil penelitian menyatakan bahwa hanya faktor nilai-nilai sosial dan personalitas yang tidak terlalu mempengaruhi mahasiswa, sedangkan faktor gaji, pelatihan
33
profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja sangat mempengaruhi pemilihan karier oleh mahasiswa. Setiyani (2005:81) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik meliputi gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, nilai intrinsik pekerjaan, dan pertimbangan pasar kerja. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa profesi yang paling diminati ditinjau dari tujuh faktor tersebut adalah akuntan perusahaan. Pada penelitian Oktavia (2005:45) di Universitas Widyatama hasilnya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah faktor intrinsik, penghasilan jangka panjang dan pendek, pertimbangan pasar kerja, latar belakang pendidikan di SMU, persepsi keuntungan menjadi akuntan publik. Pada
penelitian
Rasmini
(2007:352)
tentang
faktor-faktor
yang
berpengaruh pada keputusan pemilihan profesi. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa dan mahasiswi S1 akuntansi, fakultas ekonomi di perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Bali. Yang diteliti dalam penelitian ini adalah: pertama, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier secara keseluruhan; kedua, berdasarkan gender; ketiga, berdasarkan jenis kelasnya (reguler dan ekstensi); dan yang keempat, berdasarkan jenis perguruan tingginya (negeri dan swasta). Berbeda dengan penelitian Rasmini (2007:352), Warrick, et al (2008:5) melakukan penelitian tentang persepsi mahasiswa akuntansi mengenai karier di
34
Jackson State University. Dalam penelitiannya profesi akuntansi di kelompokkan menjadi tiga yaitu akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. Penelitian ini menggunakan delapan faktor meliputi: gaji awal yang tinggi, gaji jangka panjang, keuntungan non moneter, keamanan kerja, nilai intrinsik pekerjaan, keamanan finansial, peningkatan karier, serta keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan. Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa mahasiswa akuntansi di Jackson State University lebih memilih berkarier sebagai akuntan publik daripada berkarier sebagai akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. Penelitian lain dilakukan oleh Widyasari (2010:70) tentang persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang membedakan pemilihan karier dengan studi pada Universitas Diponegoro dan UNIKA Soegijapranata. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi mengenai pemilihan karier ditinjau dari faktor gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja, sedangkan apabila ditinjau dari faktor personalitas tidak berbeda. Ringkasan hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 Ringkasan Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Nama dan Tahun Penelitian
Emita Wahyu Astami (2001)
Variabel Penelitian
Variabel bebas: - Gaji - Ketersediaan lapangan kerja
Hasil Penelitian
Simpulan hasil penelitian ini adalah bahwa faktor persepsi mahasiswa tentang pengorbanan dan faktor sifat atau jenis pekerjaan dapat mempengaruhi
35
- Persepsi mahasiswa tentang pengorbanan - Nilai intrinsik pekerjaan - Sifat atau jenis pekerjaan
mahasiswa akuntansi dalam memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik, selain itu tidak mempengaruhi.
Variabel terikat: Pemilihan karier mahasiswa sebagai akuntan publik dan non akuntan publik Sri Rahayu
Variabel bebas:
Eko Arief S.
- Penghargaan finansial - Pelatihan profesional - Pengakuan profesional - Nilai-nilai sosial - Lingkungan kerja - Pertimbangan pasar kerja - Personalitas
Doddy Setiawan (2003)
Hasil penelitian ini adalah: terdapat perbedaan pandangan yang signifikan antara mahasiswa yang memilih karier sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik ditinjau dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja, selain itu tidak ada perbedaan
Variabel terikat: Pemilihan karier mahasiswa sebagai publik dan non publik Rediana Setiyani
Variabel bebas:
(2005)
- Gaji - Pelatihan profesional - Pengakuan profesional - Nilai-nilai sosial - Lingkungan kerja - Nilai intrinsik pekerjaan - Pertimbangan pasar kerja
Faktor-faktor yang membedakan adalah gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, sedangkan untuk nilai intrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja, serta nilai-nilai sosial tidak ada perbedaan
36
Melanie Oktavia
Variabel bebas:
(2005)
- Faktor intrinsik - Penghasilan jangka panjang dan jangka pendek - Pertimbangan pasar kerja - Latar belakang pendidikan di SMU - Persepsi keuntungan menjadi Akuntan Publik Variabel terikat: - Pemilihan karier mahasiswa
Hasil analisis penelitian ini mengungkapkan bahwa kelima faktor tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa dalam memilih profesi akuntan publik dan non akuntan publik Diketahui juga beberapa faktor pertimbangan lain: penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, kebutuhan individu, peluang menjadi pimpinan, pekerjaan yang menarik tetapi tidak memiliki waktu santai
Ni Ketut Rasmini
Variabel bebas :
Analisis diskriminan:
(2007)
- Jenis pekerjaan - Gaji - Jumlah tawaran lowongan kerja - Lingkungan kerja - Persepsi mahasiswa terhadap pengorbanan dan benefit akuntan publik
- Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor tersebut, faktor yang paling dominan adalah bahwa karier di akuntan publik memberikan keamanan kerja terjamin (tidak mudah di PHK) - Terdapat perbedaan faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan karier yang signifikan antara mahasiswa dan mahasiswi tetapi faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah persepsi bahwa karier di akuntan publik memberikan keamanan kerja yang lebih terjamin.. - Terdapat perbedaan faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan karier yang signifikan antara mahasiswa reguler dan akstensi. Mahasiswa reguler lebih membedakan faktor lingkungan kerja (akuntan publik akan menghadapi stress dan tuntutan
Variabel terikat: Pemilihan karier mahasiswa sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik
37
waktu yang tidak sesuai dengan tujuan hidup), sedangkan mahasiswa ekstensi lebih mempertimbangkan faktor gaji Terdapat perbedaan faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan yang signifikan antara mahasiswa PTN dan PTS, faktor yang paling dominan pada mahasiswa PTN adalah faktor tantangan intelektual pekerjaan, sedangkan pada mahasiswa PTS adalah faktor keamanan kerja. C. Shane Warrick
Variabel bebas :
Bobbie Daniels
- Penghasilan awal yang tinggi - Penghasilan jangka panjang - Keuntungan menjadi akuntan publik - Keamanan kerja - Nilai intrinsik profesi - Keamanan keuangan - Peningkatan karier - Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
Cathy Scott (2008)
Yuanita Widyasari (2010)
Variabel bebas : - Gaji - Pengakuan profesional - Pelatihan profesional - Nilai-nilai sosial - Lingkungan kerja - Pertimbangan pasar kerja
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa mahasiswa memilih karier sebagai akuntan publik daripada menjadi akuntan perusahaan atau akuntan pemerintah ditinjau dari delapan variabel yaitu penghasilan awal yang tinggi, penghasilan jangka panjang, keuntungan menjadi akuntan publik, keamanan kerja, nilai intrinsik, keamanan keuangan, peningkatan karier, dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier ditinjau dari gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, sedangkan faktor personalitas tidak ada perbedaan
38
- Personalitas
pandangan
Variabel terikat: Pemilihan karier mahasiswa
2.7 Kerangka Berpikir Setiap mahasiswa mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain. Karakteristik yang berbeda ini akan membentuk suatu pemikiran yang berbeda dalam mempersepsikan suatu hal. Akan tetapi tidak semua mahasiswa mempunyai persepsi yang berbeda, adapula yang memiliki persamaan persepsi ketika memandang sesuatu seperti halnya saat mempersepsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier. Terdapat berbagai macam faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik yang dapat diketahui dari penelitian-penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan faktor-faktor dari penelitiannya Rahayu (2003:821) yang meliputi penghargaan finansial atau gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan nilai intrinsik pekerjaan. Gaji merupakan daya tarik utama seseorang untuk bekerja. Setiap orang yang melakukan suatu pekerjaan akan mengharapkan imbalan atas semua yang telah dikerjakannya. Gaji dianggap sebagai alat ukur untuk menilai perimbangan atas jasa dari seorang pekerja dengan imbalan yang nantinya diperoleh dari perusahaan (Ivancevich, et al., 2007:228).
39
Akuntan publik yang merupakan salah satu profesi akuntansi dipandang sebagai profesi yang mempunyai prospek yang cerah. Kebanyakan orang termasuk mahasiswa menganggap bahwa orang yang bekerja sebagai akuntan publik akan memperoleh gaji yang lebih besar daripada pengorbanannya (Felton,1994 dalam Rasmini, 2007:354). Gaji seorang akuntan publik lebih besar karena mereka bisa menetapkan gajinya sendiri, dibandingkan dengan non akuntan publik yang gajinya sudah ditentukan oleh perusahaan atau lembaga dimana mereka bekerja. Akan tetapi, seseorang yang bekerja sebagai akuntan publik menerima gaji awal yang tidak setinggi gaji awal non akuntan publik. Pelatihan profesional meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan peningkatan keahlian. Mahasiswa yang memilih berkarier sebagai akuntan, terutama akuntan publik membutuhkan pelatihan profesional agar mereka bisa bekerja secara profesional ketika memasuki dunia kerja. Rahayu (2003:826) menyatakan bahwa pelatihan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karier mahasiswa karena pelatihan dianggap sebagai sarana peningkatan keahlian yang efektif bagi mahasiswa yang ingin berkarier sebagai akuntan publik. Akuntan publik diwajibkan untuk mencari pengalaman kerja dibawah pengawasan akuntan senior yang berpengalaman karena untuk menjadi seorang akuntan publik diperlukan skiil dan keahlian yang tinggi (Mulyadi, 2002:25). Sedangkan mahasiswa yang memilih karier menjadi non akuntan publik dianggap tidak terlalu memerlukan pelatihan sebelum memulai kerja, karena tanpa mengikuti pelatihan terlebih dahulu mereka sudah bisa melakukan pekerjaannya.
40
Pengakuan profesional berhubungan dengan hal-hal mengenai pengakuan prestasi. Menurut Ivancevich, et al (2007:230) pengakuan atas prestasi diharapkan oleh seorang pekerja karena prestasi yang telah dicapai dengan susah payah sudah selayaknya untuk diakui. Rasmini (2007:352) tidak menggunakan faktor pengakuan profesional karena beranggapan bahwa seorang mahasiswa apabila berkarier sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik, sama-sama membutuhkan pengakuan dari masyarakat terhadap prestasi yang diraih. Berbeda dengan Rahayu (2003:827) dan Setiyani (2005:56) yang menyatakan bahwa profesi akuntan publik lebih banyak mendapatkan pengakuan profesional jika dibandingkan dengan profesi non akuntan publik. Dengan kata lain, akuntan publik akan lebih banyak diakui oleh masyarakat atas prestasi yang telah dicapai. Nilai sosial menunjukkan nilai seseorang di mata orang-orang lingkungan sekitar. Seorang akuntan publik lebih mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, lebih berkesempatan untuk menyediakan jasa sosial dan lebih prestisius dibandingkan profesi non akuntan publik (Stolle, 1976 dalam Setiyani, 2005:26).
Sedangkan,
menurut
Rahayu
(2003:823)
nilai
sosial
tidak
mempengaruhi pemilihan karier karena nilai sosial semua profesi akuntansi dianggap sama. Namun, baru-baru ini
penelitian Widyasari (2010:62)
menunjukkan bahwa akuntan pemerintah dipandang mempunyai nilai sosial paling tinggi diantara profesi non akuntan publik yang lain karena akuntan pemerintah mendapatkan waktu khusus di luar pekerjaan untuk melakukan kegiatan sosial.
41
Lingkungan kerja meliputi sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan dalam pekerjaan. Mahasiswa beranggapan bahwa diantara profesi akuntansi yang ada, non akuntan publik yang akan menghadapi pekerjaan yang sifatnya rutin dan dapat diselesaikan di belakang meja, sedangkan akuntan publik akan menghadapi banyak tekanan dan tingkat kompetisi yang tinggi (Setiyani, 2005:27). Sementara itu, Rahayu (2003:828) mengungkapkan bahwa diantara profesi non akuntan publik, akuntan perusahaan menjalani pekerjaan lebih rutin dibanding profesi non akuntan publik yang lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa profesi yang akan menghadapi pekerjaan yang paling rutin adalah akuntan perusahaan, dan yang menghadapi banyak tekanan dan tantangan adalah akuntan publik walaupun pekerjaanya tidak rutin tetapi memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan tersedianya lapangan pekerjaan dan keamanan kerja (Dessler, 1994:260). Tersedianya lapangan kerja menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan karier karena apabila pekerjaan yang akan dimasuki hanya memiliki peluang yang terbatas maka kemungkinan besar tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Di sisi lain, keamanan kerja juga dipertimbangkan dengan alasan apabila suatu pekerjaan posisinya rawan PHK seperti seorang buruh yang bekerja pada perusahaan yang terindikasi mengalami kebangkrutan. Mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik menganggap bahwa pekerjaannya kurang aman, dibanding dengan akuntan perusahaan yang memiliki keamanan kerja yang lebih baik (Rahayu, 2003:829 dan Setiyani,
42
2005:74). Berkarier sebagai akuntan publik dianggap kurang aman karena ketika seorang akuntan publik dalam bekerja mengecewakan klien maka kemungkinan akan tersingkir dari Kantor Akuntan Publik tempatnya bekerja. Disisi lain, profesi non akuntan publik dianggap memiliki keamanan kerja yang tinggi karena tidak rentan terkena PHK. Nilai intrinsik pekerjaan berkaitan dengan hal-hal kepuasan yang dirasakan seorang individu yang bekerja, yang meliputi tantangan intelektual, suasana kerja yang dinamis, dituntut kreativitas, dan pemberian kebebasan dalam penyelesaian tugas (Gibson, et. al., 1997:148). Mahasiswa yang memilih berkarier sebagai akuntan publik akan menghadapi tantangan intelektual yang tinggi, dituntut mempunyai kreativitas yang tinggi dan diberikan kebebasan dalam menyelesaikan tugas (Setiyani, 2005:71). Sedangkan mahasiswa yang memilih berkarier sebagai non akuntan publik akan menghadapi pekerjaan dengan tantangan yang tidak begitu berat dan bisa cepat menyelesaikan pekerjaannya. Hubungan antara faktor gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan dengan pemilihan karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik dalam kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini :
43
Gaji Pelatihan profesional
Pemilihan Karier Pengakuan profesional
Akuntan Publik
Berbeda Analisis
Nilai sosial Non Akuntan Publik
Lingkungan kerja
Tidak berbeda
Pertimbangan pasar kerja Nilai intrinsik pekerjaan
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir
2.8 Pengembangan Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor gaji atau penghargaan finansial. H2 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor pelatihan profesional. H3 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor pengakuan profesional.
44
H4 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor nilai-nilai sosial. H5 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor lingkungan kerja. H6 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor pertimbangan pasar kerja. H7 : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor nilai intrinsik pekerjaan.
45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei terhadap mahasiswa akuntansi S1 pada perguruan tinggi negeri dan swasta di kota Semarang. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1, semester 8 (delapan) dan lokasi penelitiannya pada perguruan tinggi negeri dan swasta di kota Semarang.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa akuntansi angkatan 2007 (semester delapan) dari lima perguruan tinggi yang ada di Semarang yaitu Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Katolik Soegijapranata dan Universitas Dian Nuswantoro yang berjumlah 519 mahasiswa. 3.2.2 Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari jumlah keseluruhan populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling yaitu dari jumlah populasi ditentukan jumlah sampel sebagai subjek penelitian, pengambilan sampel dilakukan secara merata ke setiap kelas sehingga semua responden mempunyai kesempatan yang sama sebagai sampel penelitian (Hadi, 1979:303).
45
46
Peneliti menggunakan skala kecukupan ukuran sampel dari Comfrey dan Lee (1992) untuk menentukan jumlah sampel penelitian. Comfrey dan Lee mengelompokkan skala kecukupan sampel pada Tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Skala Kecukupan Ukuran Sampel Skala Keterangan 50
very poor
100
poor
200
fairly
300
good
500
very good
>1000
excellent
Sumber : Comfrey dan Lee (1992) Peneliti menyebar angket sebanyak 400 eksemplar kepada responden yang ada pada perguruan tinggi negeri dan swasta yang terpilih. Jumlah sampel penelitian yang diperoleh dari hasil penyebaran angket sebanyak 168 responden.
3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang dirumuskan secara operasional dalam penelitian ini meliputi 7 (tujuh) variabel yaitu: 1.
Gaji atau penghargaan finansial Gaji atau penghargaan finansial merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan atau sebagai daya tarik utama oleh
47
perusahaan
untuk
memberikan
kepuasan
kepada
karyawannya.
Pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner dari Rahayu (2003:824) yang meliputi : gaji awal yang tinggi, kenaikan gaji yang lebih cepat, serta tersedianya dana pensiun. 2.
Pelatihan profesional Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner dari Rahayu (2003:824) yang meliputi : pelatihan sebelum mulai kerja, pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin serta pengalaman kerja yang bervariasi.
3.
Pengakuan profesional Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner dari Rahayu (2003:824) yang meliputi : lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang, ada pengakuan prestasi, memerlukan banyak cara untuk naik pangkat serta memerlukan keahlian untuk mencapai sukses.
4.
Nilai-nilai sosial Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang di lingkungannya. Pengukuran variabel nilai-nilai sosial menggunakan kuesioner dari Rahayu (2003:842): kesempatan untuk melakukan pelayanan sosial, kesempatan untuk
48
berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi di luar pekerjaan, perhatian terhadap perilaku individu, gengsi pekerjaan di mata orang lain serta kesempatan untuk bekerja dengan ahli bidang lain. 5.
Lingkungan kerja Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja merupakan faktor lingkungan pekerjaan. Pengukuran variabel lingkungan pekerjaan menggunakan kuesioner dari Rahayu (2003:824): sifat pekerjaan yang rutin, pekerjaan yang atraktif dan yang sering lembur serta lingkungan kerjanya, tingkat persaingan dan tekanan pekerjaan.
6.
Pertimbangan pasar kerja Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lapangan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karier yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Karier diharapkan bukan pilihan karier sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja dapat diuji dengan dua pertanyaan mengenai keamanan kerja dan kemudahan pertimbangan
mengakses pasar
lapangan
kerja
pekerjaan.
menggunakan
Pengukuran
kuesioner
dari
variabel Rahayu
(2003:824): keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak mudah di PHK), dan lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui. 7.
Nilai intrinsik pekerjaan
49
Nilai intrinsik pekerjaan berhubungan dengan kepuasan yang dirasakan oleh individu yang diperoleh atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan seseorang. Nilai intrinsik pekerjaan mempengaruhi dalam pemilihan karier, dapat diukur dengan empat indikator sebagai berikut : tantangan intelektual, suasana kerja yang dinamis, dituntut kreativitas, dan pemberian kebebasan dalam penyelesaian tugas (Gibson, 1997:149).
3.4 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau subjek penelitian melalui penyebaran angket. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari survei langsung pada subjek penelitian. Dalam hal ini subjek penelitiannya adalah mahasiswa akuntansi semester 8 (delapan) di Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Islam Sultan Agung, UNIKA Soegijapranata, dan Universitas Dian Nuswantoro.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket penelitian. Angket adalah sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan lembaran angket yang berisi rangkaian pertanyaan terstruktur yang dibagikan kepada responden dan dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan adanya perbedaan persepsi dalam
50
memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor gaji atau penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan. Angket dalam penelitian ini bersifat tertutup atau disebut juga close form questionnaire yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban yang lengkap, sehingga pengisi atau responden tidak perlu menulis jawaban atau pendapatnya. Responden hanya memberikan jawaban silang pada jawaban yang telah disediakan. Alternatif jawaban berbentuk skala likert seperti tidak setuju, kurang setuju, setuju, sangat setuju, dan sangat setuju sekali.
3.6 Validitas dan Reliabilitas 3.6.1
Validitas Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
angket atau kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan dan mengukur sesuatu yang akan diukur. Uji validitas ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5% dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Apabila r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid. Tabel 3.2 berikut ini adalah hasil uji validitasnya.
51
No
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Korelasi R tabel
Keterangan
Gaji/Penghargaan Finansial 1
0,768
0,1515
Valid
2
0,606
0,1515
Valid
3
0,780
0,1515
Valid
Pelatihan Profesional 1
0,752
0,1515
Valid
2
0,842
0,1515
Valid
3
0,675
0,1515
Valid
4
0,811
0,1515
Valid
Pengakuan Profesional 1
0,649
0,1515
Valid
2
0,575
0,1515
Valid
3
0,670
0,1515
Valid
4
0,800
0,1515
Valid
Nilai-nilai Sosial 1
0,568
0,1515
Valid
2
0,600
0,1515
Valid
3
0,716
0,1515
Valid
4
0,577
0,1515
Valid
5
0,623
0,1515
Valid
6
0,628
0,1515
Valid
Lingkungan Kerja
52
1
0,473
0,1515
Valid
2
0,475
0,1515
Valid
3
0,583
0,1515
Valid
4
0,579
0,1515
Valid
5
0,526
0,1515
Valid
6
0,557
0,1515
Valid
7
0,642
0,1515
Valid
Pertimbangan Pasar Kerja 1
0,951
0,1515
Valid
2
0,876
0,1515
Valid
Nilai Intrinsik Pekerjaan 1
0,692
0,1515
Valid
2
0,668
0,1515
Valid
3
0,765
0,1515
Valid
4
0,720
0,1515
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Dari Tabel 3.2 dapat diketahui bahwa dari semua indikator tidak satupun indikator yang dinilai gugur dalam menjelaskan suatu variabel. Hal ini dapat diidentifikasi dari nilai korelasi yang lebih besar dari r tabel yaitu df= n-2, df = 168-2 = 166 atau dapat dilihat nilai r tabel 0,1515. 3.6.2
Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
53
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:45). Untuk mengetahui reliabilitas suatu kuesioner dapat dilihat dari nilai Cronbach Alpha. Kriterianya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2006) : 1.
Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka pertanyaan- pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah “reliabel”.
2.
Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah “tidak reliabel”. Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach Alpha
Gaji/Penghargaan Finansial
0,776
Pelatihan Profesional
0,772
Pengakuan Profesional
0,605
Nilai-nilai Sosial
0,677
Lingkungan Kerja
0,609
Pertimbangan Pasar Kerja
0,767
Nilai Intrinsik Pekerjaan
0,662
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
54
3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Deskriptif Persentase Untuk menganalisis data penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis data deskriptif persentase. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan persentase masing-masing variabel penelitian yaitu gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan. Pengukuran pada variabel yang diungkap dilakukan dengan memberikan skor dari jawaban angket yang diisi oleh responden. Perhitungan indeks persentase dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % skor = n x 100% (Ali, 1993:186) N Keterangan: n = Jumlah nilai yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai % = Tingkat keberhasilan yang dicapai
3.7.2 Analisis Uji t (independent samples T-test) Sebelum dilakukan analisis uji t, terlebih dahulu akan dilakukan uji prasyarat yang terdiri dari : 1) Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk melihat distribusi dari variabelvariabel yang akan diteliti. Untuk mengetahui normalitas data variabel, peneliti
55
menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5%. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Ho
: data berdistribusi normal
H1
: data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria : Jika sig > 0,05, maka Ho diterima dan, Jika sig < 0,05, maka Ho ditolak 2) Uji Homogenitas Uji Homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Untuk menguji homogenitas ini menggunakan levene test. Hipotesis statistikanya adalah : Ho : σ1 = σ2 (varians homogen) H1 : σ1 ≠ σ2 (varians tidak homogen) Dengan kriteria : Jika sig > 0,05, maka Ho diterima, dan jika sig < 0,05, maka Ho ditolak. Setelah diketahui data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t (independent samples T-test). Uji t digunakan untuk membandingkan rata-rata dua kelompok yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah dua kelompok sampel ini sama atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan untuk menguji kemampuan setiap independent
56
variable untuk membedakan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut : Ho : kedua varians sama (tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari ketujuh faktor tersebut). H1 : kedua varians berbeda (terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari ketujuh faktor tersebut). Kriteria pengujian (berdasarkan probabilitas/signifikansi) : H1 diterima jika P value < 0,05 H1 ditolak jika P value > 0,05 Pada penelitian ini juga akan dilakukan pengujian tambahan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier pada masing-masing profesi akuntansi yang meliputi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Pengujian tambahan ini menggunakan One Way Analysis of Variance (ANOVA). One Way ANOVA merupakan metode untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karier akuntan ditinjau dari variabel-variabel tersebut. Kriteria yang dapat digunakan adalah sebagai berikut ini (Ghozali, 2006:62) : H1 diterima jika nilai signifikansi < 0,05 H1 ditolak jika nilai signifikansi > 0,05
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini digunakan untuk melihat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan. Data diambil dengan angket dan diuji menggunakan uji beda t (independent samples T-test). 4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan terlebih dahulu analisis deskriptif persentase yang bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai variabel dalam penelitian ini yang meliputi gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan nilai intrinsik pekerjaan. 4.1.1.1 Variabel Gaji atau Penghargaan Finansial Variabel gaji diukur dengan 3 indikator, diantaranya adalah gaji awal yang tinggi, adanya dana pensiun, dan kenaikan gaji yang diberikan lebih cepat. Indikator gaji awal yang tinggi, adanya dana pensiun, dan kenaikan gaji yang diberikan lebih cepat terdeskripsikan secara baik dan dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam pemilihan kariernya pada profesi akuntan publik dan
57
58
non akuntan publik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1 deskriptif variabel gaji sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Variabel Gaji Interval Persen 84% - 100% 68% - 84% 52% - 68% 36% -52 %
Kriteria
Frekuensi
Sangat Baik Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak ≤ 36% baik Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Persentasi
29 65 26 43
17% 39% 15% 26%
5
3%
168
100%
Rata rata klasikal
67%
Cukup Baik
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui dari 168 orang mahasiswa diperoleh tanggapan mengenai faktor gaji sebagai berikut: 29 orang (17%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor gaji dengan kriteria sangat baik, 65 orang (39%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor gaji dengan kriteria baik, 26 orang (15%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor gaji dengan kriteria cukup, 43 orang (26%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor gaji dengan kriteria tidak baik, dan 5 orang (3%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor gaji dengan kriteria sangat tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat pertimbangan pada faktor gaji sebesar 67% dan termasuk dalam kriteria cukup baik. Untuk lebih jelasnya Gambar 4.1 berikut disajikan diagram batang tentang tingkat pertimbangan pada faktor gaji dalam memilih karier.
59
Gambar 4.1 Diagram Batang Deskriptif Persentase Gaji
Gaji 39% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0%
26% 17%
15%
3%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak baik Sangat tidak baik
4.1.1.2 Variabel Pelatihan Profesional Variabel pelatihan profesional diukur dengan 4 indikator, diantaranya adalah pelatihan sebelum mulai kerja, sering mengikuti pelatihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesionalitas, sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga, dan memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi. Indikator pelatihan sebelum mulai kerja, sering mengikuti pelatihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesionalitas, sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga, dan memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi dapat terdeskripsikan secara baik dan dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam pemilihan kariernya pada profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2 deskriptif variabel pelatihan profesional sebagai berikut:
60
Tabel 4.2 Distribusi Variabel Pelatihan Profesional Interval Persen 84% - 100% 68% - 84% 52% - 68% 36% -52 %
Kriteria
Frekuensi
Sangat Baik Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak ≤ 36% baik Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Persentasi
37 91 23 17
22% 54% 14% 10%
0
0%
168
100%
Rata rata klasikal
74%
Baik
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui dari 168 orang mahasiswa diperoleh tanggapan mengenai faktor pelatihan profesional sebagai berikut: 37 orang (22%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pelatihan profesional dengan kriteria sangat baik, 91 orang (54%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pelatihan profesional dengan kriteria baik, 23 orang (14%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pelatihan profesional dengan kriteria cukup, 17 orang (10%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pelatihan profesional dengan kriteria tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat pertimbangan mahasiswa pada faktor pelatihan profesional sebesar 74% dan termasuk dalam kriteria baik. Untuk lebih jelasnya Gambar 4.2 berikut disajikan diagram batang tentang tingkat pertimbangan pada faktor pelatihan profesional dalam memilih karier.
61
Gambar 4.2 Diagram Batang Deskriptif Persentase Pelatihan Profesional
Pelatihan 54%
60% 50% 40% 30%
22% 14%
20% 10%
10% 0%
0% Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak baik Sangat tidak baik
4.1.1.3 Variabel Pengakuan Profesional Variabel pengakuan profesional diukur dengan 4 indikator, diantaranya adalah lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang, ada pengakuan apabila berprestasi, memerlukan banyak cara untuk naik pangkat, dan memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses. Indikator lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang, ada pengakuan apabila berprestasi, memerlukan banyak cara untuk naik pangkat, dan memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses terdeskripsikan secara baik dan dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam pemilihan kariernya pada profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3 deskriptif variabel pengakuan profesional sebagai berikut:
62
Tabel 4.3 Distribusi Variabel Pengakuan Profesional Interval Persen 84% - 100% 68% - 84% 52% - 68% 36% -52 %
Kriteria
Sangat Baik Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak ≤ 36% baik Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Frekuensi
Persentasi
31 84 32 21
18% 50% 19% 13%
0
0%
168
100%
Rata rata klasikal
73%
Baik
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui dari 168 orang mahasiswa diperoleh tanggapan mengenai faktor pengakuan profesional sebagai berikut: 31 orang (18%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pengakuan profesional dengan kriteria sangat baik, 84 orang (50%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pengakuan profesional dengan kriteria baik, 32 orang (19%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pengakuan profesional dengan kriteria cukup, 21 orang (13%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pengakuan profesional dengan kriteria tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat pertimbangan mahasiswa pada faktor pengakuan profesional sebesar 73% dan termasuk dalam kriteria baik. Untuk lebih jelasnya Gambar 4.3 berikut disajikan diagram batang tentang tingkat pertimbangan pada faktor pengakuan profesional dalam memilih karier.
63
Gambar 4.3 Diagram Batang Deskriptif Persentase Pengakuan Profesional
Pengakuan 50% 50% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0%
19%
18%
13% 0% Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak baik Sangat tidak baik
4.1.1.4 Variabel Nilai-nilai Sosial Variabel nilai-nilai sosial diukur dengan 6 indikator, diantaranya adalah lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, lebih memberikan
kesempatan
untuk
memperhatikan perilaku individu,
berinteraksi
dengan
orang
lain,
lebih
lebih memberikan kesempatan
untuk
menjalankan hobi, pekerjaannya lebih bergengsi dibanding karier yang lain, serta lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain. Indikatorindikator tersebut terdeskripsikan secara baik dan dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam pemilihan kariernya pada profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4 deskriptif variabel nilai-nilai sosial sebagai berikut:
64
Tabel 4.4 Distribusi Variabel Nilai-nilai Sosial Interval Persen 84% - 100% 68% - 84% 52% - 68% 36% -52 %
Kriteria
Sangat Baik Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak ≤ 36% baik Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Frekuensi
Persentasi
3 56 52 55
2% 33% 31% 33%
2
1%
168
100%
Rata rata klasikal
60%
Cukup Baik
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui dari 168 orang mahasiswa diperoleh tanggapan mengenai faktor nilai-nilai sosial sebagai berikut: 3 orang (2%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor nilai-nilai sosial dengan kriteria sangat baik, 56 orang (33%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor nilai-nilai sosial dengan kriteria baik, 52 orang (31%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor nilai-nilai sosial dengan kriteria cukup, 55 orang (33%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor nilai-nilai sosial dengan kriteria tidak baik, dan 2 orang (1%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor nilai-nilai sosial dengan kriteria sangat tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat pertimbangan mahasiswa pada faktor nilai-nilai sosial sebesar 60% dan termasuk dalam kriteria cukup baik. Untuk lebih jelasnya Gambar 4.4 berikut disajikan diagram batang tentang tingkat pertimbangan pada faktor nilai-nilai sosial dalam memilih karier.
65
Gambar 4.4 Diagram Batang Deskriptif Persentase Nilai-nilai Sosial
Nilai Sosial 33%
31%
35%
33%
30% 25% 20% 15% 10%
5%
2%
1%
0% Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak baik Sangat tidak baik
4.1.1.5 Variabel Lingkungan Kerja Variabel lingkungan kerja diukur dengan 7 indikator, diantaranya adalah sifat pekerjaannya yang rutin, pekerjaanya lebih cepat dapat diselesaikan, pekerjaannya lebih banyak tantangan/atraktif, dan sering bekerja secara lembur. Sedangkan untuk lingkungan kerja meliputi lingkungan kerjanya menyenangkan, tingkat kompetisi antar karyawan tinggi, serta adanya tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna. Indikator-indikator tersebut terdeskripsikan secara baik dan dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam pemilihan kariernya pada profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.5 deskriptif variabel lingkungan kerja sebagai berikut:
66
Tabel 4.5 Distribusi Variabel Lingkungan Kerja Interval Persen 84% - 100% 68% - 84% 52% - 68% 36% -52 %
Kriteria
Sangat Baik Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak ≤ 36% baik Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Frekuensi
Persentasi
14 53 60 41
8% 32% 36% 24%
0
0%
168
100%
Rata rata klasikal
64%
Cukup Baik
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui dari 168 orang mahasiswa diperoleh tanggapan mengenai faktor lingkungan kerja sebagai berikut: 14 orang (8%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor lingkungan kerja dengan kriteria sangat baik, 53 orang (32%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor lingkungan kerja dengan kriteria baik, 60 orang (36%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor lingkungan kerja dengan kriteria cukup, 41 orang (24%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor lingkungan kerja dengan kriteria tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat pertimbangan mahasiswa pada faktor lingkungan kerja sebesar 64% dan termasuk dalam kriteria cukup baik. Untuk lebih jelasnya Gambar 4.5 berikut disajikan diagram batang tentang tingkat pertimbangan pada faktor lingkungan kerja dalam memilih karier.
67
Gambar 4.5 Diagram Batang Deskriptif Persentase Lingkungan Kerja
Lingkungan 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0%
36% 32% 24%
8% 0% Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak baik Sangat tidak baik
4.1.1.6 Variabel Pertimbangan Pasar Kerja Variabel pertimbangan pasar kerja diukur dengan 2 indikator, diantaranya adalah keamanan kerjanya lebih terjamin dan lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui/diakses. Indikator keamanan kerjanya lebih terjamin dan lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui/diakses terdeskripsikan secara baik dan dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam pemilihan kariernya pada profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.6 deskriptif variabel pertimbangan pasar kerja sebagai berikut:
68
Tabel 4.6 Distribusi Variabel Pertimbangan Pasar Kerja Interval Rata rata Kriteria Frekuensi Persentasi Persen klasikal 84% - 100% Sangat Baik 28 17% 68% - 84% Baik 46 27% 52% - 68% Cukup 30 18% 62% 36% -52 % Tidak baik 46 27% Sangat tidak ≤ 36% 18 11% baik Jumlah 168 100% Cukup Baik Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui dari 168 orang mahasiswa diperoleh tanggapan mengenai faktor pertimbangan pasar kerja sebagai berikut: 28 orang (17%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pertimbangan pasar kerja dengan kriteria sangat baik, 46 orang (27%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pertimbangan pasar kerja dengan kriteria baik, 30 orang (18%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pertimbangan pasar kerja dengan kriteria cukup, 46 orang (27%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pertimbangan pasar kerja dengan kriteria tidak baik, dan 18 orang (11%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pertimbangan pasar kerja dengan kriteria sangat tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat pertimbangan mahasiswa pada faktor pertimbangan pasar kerja sebesar 62% dan termasuk dalam kriteria cukup baik. Untuk lebih jelasnya Gambar 4.6 berikut disajikan diagram batang tentang tingkat pertimbangan pada faktor pertimbangan pasar kerja dalam memilih karier.
69
Gambar 4.6 Diagram Batang Deskriptif Persentase Pertimbangan Pasar Kerja
Pasar Kerja 27%
30%
27%
25% 20%
18%
17%
15%
11%
10% 5% 0% Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak baik Sangat tidak baik
4.1.1.7 Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan Variabel nilai intrinsik pekerjaan diukur dengan 4 indikator, diantaranya adalah memberikan tantangan secara intelektual, suasana kerja yang dinamis, menuntut kreatifitas untuk dapat berhasil di masa yang akan datang, dan memberikan
kebebasan
dalam
menjalankan
tugas. Indikator
memberikan
tantangan secara intelektual, suasana kerja yang dinamis, menuntut kreatifitas untuk dapat berhasil di masa yang akan datang, dan memberikan kebebasan dalam menjalankan tugas terdeskripsikan secara baik dan dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam pemilihan kariernya pada profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.7 deskriptif variabel nilai intrinsik pekerjaan sebagai berikut:
70
Tabel 4.7 Distribusi Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan Interval Rata rata Kriteria Frekuensi Persentasi Persen klasikal 84% - 100% Sangat Baik 23 14% 68% - 84% Baik 52 31% 52% - 68% Cukup 36 21% 63% 36% -52 % Tidak baik 53 32% Sangat tidak ≤ 36% 4 2% baik Jumlah 168 100% Cukup Baik Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui dari 168 orang mahasiswa diperoleh tanggapan mengenai faktor nilai intrinsik pekerjaan sebagai berikut: 23 orang (14%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor nilai intrinsik pekerjaan dengan kriteria sangat baik, 52 orang (31%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor nilai intrinsik pekerjaan dengan kriteria baik, 36 orang (21%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor pertimbangan pasar kerja dengan kriteria cukup, 53 orang (32%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor nilai intrinsik pekerjaan dengan kriteria tidak baik, dan 4 orang (2%) memiliki tingkat pertimbangan pada faktor nilai intrinsik pekerjaan dengan kriteria sangat tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat pertimbangan mahasiswa pada faktor nilai intrinsik pekerjaan sebesar 63% dan termasuk dalam kriteria cukup baik. Untuk lebih jelasnya Gambar 4.7 berikut disajikan diagram batang tentang tingkat pertimbangan pada faktor nilai intrinsik pekerjaan dalam memilih karier.
71
Gambar 4.7 Diagram Batang Deskriptif Persentase Nilai Intrinsik Pekerjaan
Intrinsik Pekerjaan 32%
31%
35% 30%
21%
25% 20%
14%
15% 10% 2%
5% 0% Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak baik Sangat tidak baik
4.1.2 Jenis Karier yang Dipilih Responden Deskripsi responden berdasarkan jenis karier yang diinginkan disajikan dalam tabel berikut :
No
Tabel 4.8 Jenis Karier Responden Karier Frekuensi
1
Akuntan Publik
2
Non Akuntan Publik Akuntan Perusahaan Akuntan Pendidik Akuntan Pemerintah
Jumlah
Persentase
38
22,6 %
44
26,2%
26
15,5%
60
35,7%
168
100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
72
Dari Tabel 4.8 di atas diketahui bahwa responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa akuntansi semester delapan Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, UNISSULA, UNIKA Soegijapranata, dan Universitas Dian Nuswantoro sebagian besar ingin berkarier sebagai akuntan pemerintah, yaitu sebanyak 60 responden, yang ingin berkarier sebagai akuntan perusahaan sebanyak 44 responden, sebanyak 38 responden ingin berkarier sebagai akuntan publik dan yang ingin berkarier sebagai akuntan pendidik sebanyak 26 responden. 4.1.3 Analisis Uji t (independent samples T-test) Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebagai prasyarat untuk melakukan uji t. 4.1.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah variabel bebas (independent variable) mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui normalitas data variabel, peneliti menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Gaji N
Pelatihan
Pengakuan
Nilai Sosial
Lingkungan
Pasar
Intrinsik
Kerja
Pekerjaan
168
168
168
168
168
168
168
9.94
14.55
14.93
18.17
22.88
6.20
13.28
2.552
2.578
2.223
2.803
3.200
2.040
2.606
Normal
Mean
Parametersa
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.100
.080
.090
.089
.090
.103
.102
Differences
Positive
.078
.080
.087
.072
.090
.103
.102
Negative
-.100
-.076
-.090
-.089
-.077
-.103
-.084
Kolmogorov-Smirnov Z
1.293
1.038
1.169
1.148
1.165
1.337
1.326
Asymp. Sig. (2-tailed)
.071
.232
.130
.144
.132
.056
.060
73
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Gaji N
Pelatihan
Pengakuan
Nilai Sosial
Lingkungan
Pasar
Intrinsik
Kerja
Pekerjaan
168
168
168
168
168
168
168
9.94
14.55
14.93
18.17
22.88
6.20
13.28
2.552
2.578
2.223
2.803
3.200
2.040
2.606
Normal
Mean
Parametersa
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.100
.080
.090
.089
.090
.103
.102
Differences
Positive
.078
.080
.087
.072
.090
.103
.102
Negative
-.100
-.076
-.090
-.089
-.077
-.103
-.084
Kolmogorov-Smirnov Z
1.293
1.038
1.169
1.148
1.165
1.337
1.326
Asymp. Sig. (2-tailed)
.071
.232
.130
.144
.132
.056
.060
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hipotesisnya sebagai berikut: Ho
: data berdistribusi normal
H1
: data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria : Jika sig (2-tailed) > 0,05, maka Ho diterima dan, jika sig (2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak. Dari Tabel 4.9 diketahui nilai sig variabel gaji, pelatihan, pengakuan, nilai sosial, lingkungan kerja, pasar kerja, dan intrinsik pekerjaan secara berurutan adalah 0,071; 0,232; 0,130; 0,144; 0,132; 0,056 dan 0,060. Ketujuh variabel tersebut memiliki nilai sig > 0,05, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal.
74
4.1.3.2 Uji Homogenitas Uji Homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Untuk menguji homogenitas ini menggunakan levene test, yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini. Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data Variabel Levene test Gaji/Penghargaan Finansial
0,060
Pelatihan Profesional
0,120
Pengakuan Profesional
0,075
Nilai-nilai Sosial
0,090
Lingkungan Kerja
0,055
Pertimbangan Pasar Kerja
0,071
Nilai Intrinsik Pekerjaan
0,062
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Hipotesisnya adalah : Ho : σ1 = σ2 (varians homogen) H1 : σ1 ≠ σ2 (varians tidak homogen) Dengan kriteria : Jika sig > 0,05, maka Ho diterima, dan Jika sig < 0,05, maka Ho ditolak. Pada Tabel 4.10 diketahui nilai sig variabel gaji, pelatihan, pengakuan, nilai sosial, lingkungan kerja, pasar kerja, dan intrinsik pekerjaan secara berurutan adalah 0,060; 0,120; 0,075; 0,090; 0,055; 0,071 dan 0,062. Ketujuh variabel
75
tersebut memiliki nilai sig > 0,05, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel homogen. 4.1.3.3 Gaji atau Penghargaan Finansial Faktor gaji atau penghargaan finansial diajukan hipotesis H1 yaitu terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor gaji. Dari hasil uji beda menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi faktor gaji antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Terlihat di lampiran 6, Thitung faktor gaji sebesar 7,286 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena signifikansi/probabilitas < 0,05 maka H1 diterima yang artinya bahwa ada perbedaan persepsi faktor gaji antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Gaji diukur dengan tiga indikator yaitu gaji awal yang tinggi, adanya dana pensiun, dan kenaikan gaji lebih cepat. Probabilitas dari ketiga indikator tersebut sebesar 0,000 yang artinya terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Pada indikator gaji awal yang tinggi dan kenaikan gaji lebih cepat lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik, sedangkan untuk indikator adanya dana pensiun lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai non
76
akuntan publik daripada berkarier sebagai akuntan publik. Tabel 4.11 berikut ini menunjukkan hasil perhitungan uji beda. Tabel 4.11 Uji T-test Variabel Gaji T test
Sig.
Mean Akuntan Publik
Gaji awal yang tinggi
8,696
0,000
4,2895
2,9154
Adanya dana pensiun
1,983
0,000
3,3615
3,3947
Kenaikan gaji yang lebih cepat
7,848
0,000
4,3684
3,0462
Indikator
Mean Non Akuntan Publik
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 4.1.3.4 Pelatihan Profesional Faktor pelatihan profesional diajukan hipotesis H2 yaitu terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor pelatihan profesional. Dari hasil uji beda menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi faktor pelatihan profesional antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Terlihat di lampiran 6, Thitung faktor pelatihan profesional sebesar 18,797 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena signifikansi/probabilitas < 0,05 maka H2 diterima yang artinya bahwa ada perbedaan persepsi faktor pelatihan profesional antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik.
77
Pelatihan profesional diukur dengan empat indikator yaitu pelatihan sebelum mulai kerja, sering mengikuti pelatihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesionalitas, sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga, dan memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi. Probabilitas keempat indikator tersebut sebesar 0,000 yang artinya terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Pada indikator pelatihan sebelum mulai kerja, sering mengikuti pelatihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesionalitas, dan memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik, sedangkan untuk indikator sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik. Tabel 4.12 berikut ini menunjukkan hasil perhitungan uji beda.
Tabel 4.12 Uji T-test Variabel Pelatihan Profesional Mean Akuntan Indikator T test Sig. Publik
Pelatihan sebelum mulai kerja
Mean Non Akuntan Publik
11,681
0,000
4,5789
3,4231
Sering mengikuti pelatihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesionalitas
9,667
0,000
4,3684
3,1692
Sering mengikuti pelatihan rutin di
8,113
0,000
3,4474
4,5846
78
dalam lembaga Memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi
11,535
0,000
4,6053
3,3692
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 4.1.3.5 Pengakuan Profesional Faktor pengakuan profesional diajukan hipotesis H3 yaitu terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor pengakuan profesional. Dari hasil uji beda menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi faktor pengakuan profesional antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Terlihat di lampiran 6, Thitung faktor pengakuan profesional sebesar 17,689 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena signifikansi/probabilitas <0,05 maka H3 diterima yang artinya bahwa ada perbedaan persepsi faktor pengakuan profesional antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Pengakuan profesional diukur dengan empat indikator yaitu lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang, ada pengakuan apabila berprestasi, memerlukan banyak cara untuk naik pangkat, dan memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses. Probabilitas keempat indikator tersebut sebesar 0,000 yang artinya terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Pada indikator lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang, ada pengakuan apabila berprestasi, memerlukan banyak cara untuk naik pangkat, dan memerlukan keahlian tertentu
79
untuk mencapai sukses lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Hal ini mungkin dikarenakan oleh pemikiran mahasiswa yang menganggap karier sebagai akuntan publik lebih mempunyai kesempatan untuk berkembang akan tetapi untuk mencapai suatu jabatan yang lebih tinggi diperlukan banyak pengorbanan dan dibutuhkan keahlian tertentu untuk mencapai sukses. Tabel 4.13 berikut ini menunjukkan hasil perhitungan uji beda. Tabel 4.13 Uji T-test Variabel Pengakuan Profesional Mean Akuntan Indikator T test Sig. Publik
Lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang
Mean Non Akuntan Publik
12,233
0,000
4,7368
3,6077
5,896
0,000
4,2895
3,6615
Memerlukan banyak cara untuk naik pangkat
5,967
0,000
4,1842
3,4692
Memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses
10,502
0,000
4,5789
3,3538
Ada pengakuan apabila berprestasi
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 4.1.3.6 Nilai-nilai Sosial Faktor nilai-nilai sosial diajukan hipotesis H4 yaitu terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor nilai-nilai sosial.
80
Dari hasil uji beda menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi faktor nilai-nilai sosial antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Terlihat di lampiran 6, Thitung faktor nilai-nilai sosial sebesar 4,154 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena signifikansi/probabilitas < 0,05 maka H4 diterima yang artinya bahwa ada perbedaan persepsi faktor nilai-nilai sosial antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Nilai-nilai sosial diukur dengan enam indikator yaitu lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, lebih memberikan kesempatan untuk menjalankan hobi, lebih memperhatikan perilaku individu, pekerjaanya lebih bergengsi dibanding karier yang lain, dan lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain. Probabilitas indikator lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial sebesar 0,102 yang artinya tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik, sedangkan kelima indikator lainnya probabilitasnya sebesar 0,000; 0,040; 0,001; 0,001; dan 0,001 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Untuk indikator lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan lebih memperhatikan perilaku individu lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik.
81
Indikator lebih memberikan kesempatan untuk menjalankan hobi, pekerjaannya lebih bergengsi dibanding karier yang lain, dan lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain lebih dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik. Tabel 4.14 berikut ini menunjukkan hasil perhitungan uji beda. Tabel 4.14 Uji T-test Variabel Nilai Sosial T test
Sig.
Mean Akuntan Publik
-1,649
0,102
3,1842
3,3615
Lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain
10,723
0,000
4,0000
2,7007
Lebih memberikan kesempatan untuk menjalankan hobi
2,076
0,040
2,1842
3,9692
3,466
0,001
3,1053
2,6923
3,260
0,001
2,2368
3,8000
-3,365
0,001
2,7895
3,2538
Indikator
Lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial
Mean Non Akuntan Publik
Lebih memperhatikan perilaku individu Pekerjaanya lebih bergengsi dibanding karier yang lain Lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
82
4.1.3.7 Lingkungan Kerja Faktor lingkungan kerja diajukan hipotesis H5 yaitu terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor lingkungan kerja. Dari hasil uji beda menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi faktor lingkungan kerja antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Terlihat di lampiran 6, Thitung faktor lingkungan kerja sebesar 15,229 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena probabilitas < 0,05 maka H5 diterima yang artinya bahwa ada perbedaan persepsi faktor lingkungan kerja antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Lingkungan kerja diukur dengan tujuh indikator yaitu pekerjaannya rutin, pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan, pekerjaannya lebih banyak tantangan/atraktif, sering kerja lembur, lingkungan kerjanya menyenangkan, tingkat kompetisi antar karyawan tinggi, dan ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna. Probabilitas ketujuh indikator tersebut sebesar 0,006; 0,007; 0,000; 0,000; 0,001; 0,000 dan 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Untuk indikator pekerjaannya rutin dan pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan akuntan publik lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik daripada karier sebagai akuntan publik, sedangkan indikator pekerjaannya lebih banyak tantangan/atraktif, sering
83
kerja lembur, lingkungan kerjanya menyenangkan, tingkat kompetisi antar karyawan tinggi, dan ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada karier sebagai non akuntan publik. Tabel 4.15 berikut ini menunjukkan hasil perhitungan uji beda. Tabel 4.15 Uji T-test Variabel Lingkungan Kerja Mean Akuntan T test Sig. Indikator Publik
Mean Non Akuntan Publik
Pekerjaannya rutin
2,387
0,006
3,2526
3,5462
Pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan
1,820
0,007
3,2000
3,5016
8,317
0,000
4,0789
2,9769
7,949
0,000
3,8684
2,8692
3,612
0,001
3,8947
3,4769
6,840
0,000
3,9211
3,0923
9,125
0,000
4,1053
2,8538
Pekerjaannya lebih banyak tantangan /atraktif Sering kerja lembur Lingkungan kerjanya menyenangkan Tingkat kompetisi antar karyawan tinggi Ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
84
4.1.3.8 Pertimbangan Pasar Kerja Faktor pertimbangan pasar kerja diajukan hipotesis H6 yaitu terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor pertimbangan pasar kerja. Dari hasil uji beda menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi faktor pertimbangan pasar kerja antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Terlihat di lampiran 6, Thitung faktor pertimbangan pasar kerja sebesar -10,638 dengan signifikansi/probabilitas 0,000. Oleh karena probabilitas/signifikansi < 0,05 maka H6 diterima yang artinya bahwa ada perbedaan persepsi faktor pertimbangan pasar kerja antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Pertimbangan pasar kerja diukur dengan dua indikator yaitu keamanan kerjanya lebih terjamin dan lapangan kerja yang ditawarkan mudah diakses. Probabilitas kedua indikator tersebut sebesar 0,000 yang artinya terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Pada indikator keamanan kerjanya lebih terjamin dan lapangan kerja yang ditawarkan mudah diakses lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik. Tabel 4.16 berikut ini menunjukkan hasil perhitungan uji beda.
85
Tabel 4.16 Uji T-test Variabel Pertimbangan Pasar Kerja Mean Akuntan T test Sig. Indikator Publik
Mean Non Akuntan Publik
Keamanan kerjanya lebih terjamin
-10,215 0,000
1,8421
3,4462
Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui/diakses
-8,520
2,2368
3,3769
0,000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 4.1.3.9 Nilai Intrinsik Pekerjaan Faktor nilai intrinsik pekerjaan diajukan hipotesis H7 yaitu terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor nilai intrinsik pekerjaan. Dari hasil uji beda menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi faktor nilai intrinsik pekerjaan antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Terlihat di lampiran 6, Thitung faktor nilai intrinsik pekerjaan sebesar 10,205 dengan signifikansi/probabilitas 0,000. Oleh karena probabilitas > 0,05 maka H7 diterima yang artinya bahwa ada perbedaan persepsi faktor nilai intrinsik pekerjaan antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Nilai intrinsik pekerjaan diukur dengan empat indikator yaitu memberikan tantangan secara intelektual, suasana kerja yang dinamis, menuntut kreatifitas
86
untuk dapat berhasil di masa yang akan datang, dan memberikan kebebasan dalam menjalankan tugas. Probabilitas untuk indikator memberikan tantangan secara intelektual sebesar 0,201 yang artinya tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik, sedangkan probabilitas untuk tiga indikator lainnya sebesar 0,000 yang artinya terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Untuk indikator suasana kerja yang dinamis, menuntut kreatifitas untuk dapat berhasil di masa yang akan datang, dan memberikan kebebasan dalam menjalankan tugas lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik. Tabel 4.17 berikut ini menunjukkan hasil perhitungan uji beda. Tabel 4.17 Uji T-test Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan Mean Akuntan T test Sig. Indikator Publik
Mean Non Akuntan Publik
Memberikan tantangan secara intelektual
3,323
0,201
3,0000
3,5462
Suasana kerja yang dinamis
5,553
0,000
3,9211
3,1231
Menuntut kreatifitas untuk dapat berhasil di masa yang akan datang
4,672
0,000
4,0789
3,4538
13,437 0,000
4,2632
2,2846
Memberikan kebebasan dalam menjalankan tugas
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
87
4.2.4 Pengujian Tambahan Menggunakan One Way ANOVA (Analysis Of Variance) 4.1.4.1 Gaji atau Penghargaan Finansial Pengujian tambahan dengan menggunakan uji one way ANOVA untuk variabel gaji/penghargaan finansial dapat disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.18 Pengujian One Way ANOVA Variabel Gaji/Penghargaan Finansial Mean F Sig. Akuntan Publik
12,0526
Akuntan Perusahaan
8,7273
Akuntan Pendidik
9,3077
Akuntan Pemerintah
9,7667
16,026
0,000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Pada Tabel 4.18 diketahui bahwa hasil uji statistik one way ANOVA menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan finansial atau gaji, hal ini dibuktikan dengan nilai F sebesar 16,026 dengan signifikansi sebesar 0,000 ( < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi.
88
Tabel 4.19 Perhitungan Mean Indikator Variabel Gaji/Penghargaan Finansial Mean Mean Mean Mean Indikator F Sig. Akuntan Akuntan Akuntan Akuntan Publik Perusahaan Pendidik Pemerintah Gaji awal yg tinggi
26,952
0,000
4,2895
3,0682
3,0385
2,7500
Adanya dana pensiun
10,739
0,000
3,1316
2,5455
3,5385
4,0167
22,079
0,000
4,3684
3,1136
2,7308
3,1333
Kenaikan gaji yang lebih cepat
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Indikator gaji awal yang tinggi mempunyai nilai F sebesar 26,952 dengan signifikansi 0,000 berarti terdapat perbedaan persepsi dilihat dari gaji awal yang tinggi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Dapat dilihat dari nilai mean masing-masing karier akuntan gaji awal yang tinggi lebih dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan tidak terlalu dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan pemerintah. Nilai F untuk indikator adanya dana pensiun sebesar 10,739 dengan signifikansi sebesar 0,000 berarti terdapat perbedaan persepsi mahasiswa. Dapat dilihat dari mean masing-masing akuntan adanya dana pensiun lebih dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan pemerintah dan tidak terlalu dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan perusahaan. Nilai F untuk indikator kenaikan gaji yang lebih cepat sebesar 22,079 dengan probabilitas 0,000 yang berarti terdapat perbedaan persepsi mahasiswa dilihat dari kenaikan gaji yang lebih cepat. Dapat dilihat dari mean masing-masing
89
akuntan kenaikan gaji yang lebih cepat lebih dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan tidak terlalu dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan pendidik. 4.1.4.2 Pelatihan Profesional Pengujian tambahan dengan menggunakan uji one way ANOVA untuk variabel pelatihan profesional dapat disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.20 Pengujian One Way ANOVA Variabel Pelatihan Profesional Mean F Sig. Akuntan Publik
18,0000
Akuntan Perusahaan
14,2045
Akuntan Pendidik
13,8846
Akuntan Pemerintah
12,9167
71,591
0,000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Pada Tabel 4.20 diketahui bahwa hasil uji statistik one way ANOVA menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah ditinjau dari pelatihan profesional, hal ini dilihat nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi.
90
Tabel 4.21 Perhitungan Mean Indikator Variabel Pelatihan Profesional Indikator
Pelatihan sebelum mulai kerja Sering mengikuti pelatihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesionalitas
F
Sig.
Mean Akuntan Publik
Mean Akuntan Perusahaan
Mean Akuntan Pendidik
Mean Akuntan Pemerintah
44,070
0,000
4,5789
3,6136
3,0000
3,4667
35,334
0,000
4,3684
3,3864
3,1923
3,0000
41,580
0,000
4,4474
3,4091
4,4615
3,3333
38,616
0,000
4,6053
3,7955
3,2308
3,1167
Sering mengikuti pelatihan rutin di lembaga Memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Indikator pelatihan sebelum kerja mempunyai nilai F sebesar 44,070 dengan signifikansi 0,000, yang artinya terdapat perbedaan persepsi mahasiswa dilihat dari indikator pelatihan sebelum kerja. Dapat dilihat dari mean masingmasing akuntan, pelatihan sebelum kerja lebih dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan tidak terlalu dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan pendidik. Nilai F untuk indikator sering mengikuti latihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesional 35,334 dengan signifikansi 0,000, yang artinya terdapat perbedaan persepsi mahasiswa dilihat dari indikator sering mengikuti latihan di
91
luar lembaga untuk meningkatkan profesionalitas. Dan dapat dilihat dari nilai mean bahwa profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan dianggap mahasiswa perlu
sering
mengikuti
latihan
di
luar
lembaga
untuk
meningkatkan
profesionalitas. Untuk indikator sering mengikuti pelatihan rutin di lembaga adalah 41,580 dengan signifikansi 0,000, yang artinya terdapat perbedaan persepsi mahasiswa dilihat dari indikator sering mengikuti pelatihan rutin di lembaga. Dan dapat dilihat dari nilai mean masing-masing akuntan bahwa indikator sering mengikuti pelatihan rutin di lembaga lebih dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karier akuntan pendidik. Indikator memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi nilai F nya sebesar 38,616 dengan signifikansi 0,000, yang artinya terdapat perbedaan persepsi mahasiswa dilihat dari indikator memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi. Dan dapat dilihat dari nilai mean masing-masing akuntan bahwa indikator memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi lebih dipertimbangkan pada pemilihan karier sebagai akuntan publik daripada akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. 4.1.4.3 Pengakuan Profesional Pengujian tambahan dengan menggunakan uji one way ANOVA untuk variabel pengakuan profesional dapat disajikan pada tabel berikut ini :
92
Tabel 4.22 Pengujian One Way ANOVA Variabel Pengakuan Profesional Mean F Sig. Akuntan Publik
17,7895
Akuntan Perusahaan
14,7727
Akuntan Pendidik
15,0769
Akuntan Pemerintah
13,1667
83,606
0,000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Pada Tabel 4.22, diketahui bahwa hasil uji statistik one way ANOVA menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang ditinjau dari pengakuan profesional, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa. Tabel 4.23 Perhitungan Mean Indikator Variabel Pengakuan Profesional Indikator
Lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang
F
Sig.
Mean Akuntan Publik
Mean Akuntan Perusahaan
Mean Akuntan Pendidik
Mean Akuntan Pemerintah
36,112
0,000
4,7368
3,4773
3,8462
3,6000
21,261
0,000
4,2895
4,1136
3,6154
3,3500
13,318
0,000
4,1842
3,4318
3,6923
3,4000
Ada pengakuan apabila berprestasi Memerlukan banyak cara untuk naik pangkat Memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses
93
44,488
0,000
4,5789
3,7500
3,9231
2,8167
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Nilai F untuk indikator lebih banyak memberikan kesempatan berkembang adalah sebesar 36,112 dengan signifikansi 0,000 berarti ada perbedaan persepsi mahasiswa. Hasil ujinya menunjukkan nilai mean untuk akuntan publik 4,7368 yang artinya indikator banyak memberikan kesempatan untuk berkembang lebih dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik. Untuk indikator ada pengakuan apabila berprestasi nilai F nya sebesar 21,261 dengan signifikansi 0,000 berarti ada perbedaan persepsi mahasiswa. Hasil ujinya menunjukkan nilai mean untuk akuntan publik 4,2895 yang artinya indikator ada pengakuan apabila berprestasi lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dibandingkan dengan karier sebagai akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Indikator memerlukan banyak cara untuk naik pangkat mempunyai nilai F sebesar 13,318 dengan signifikansi 0,000 berarti ada perbedaan persepsi mahasiswa. Hasil ujinya menunjukkan nilai mean untuk akuntan publik 4,1842 yang artinya memerlukan banyak cara untuk naik pangkat lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Nilai F untuk indikator memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses adalah sebesar 44,488 dengan signifikansi 0,000 berarti ada perbedaan persepsi mahasiswa. Hasil ujinya menunjukkan nilai mean untuk akuntan publik
94
4,5789 yang artinya seorang mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses daripada sebagai akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. 4.1.4.4 Nilai-nilai Sosial Pengujian tambahan dengan menggunakan uji one way ANOVA untuk variabel nilai-nilai sosial dapat disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.24 Pengujian One Way ANOVA Variabel Nilai-nilai Sosial Mean F Sig. Akuntan Publik
19,5000
Akuntan Perusahaan
14,7500
Akuntan Pendidik
18,4231
Akuntan Pemerintah
19,7333
68,604
0,000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Pada Tabel 4.24 diketahui bahwa hasil uji statistik one way ANOVA menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karier akuntan yang ditinjau dari nilai-nilai sosial, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa. Tabel 4.25 Perhitungan Mean Indikator Variabel Nilai-nilai Sosial Indikator
F
Sig.
Mean Akuntan Publik
Mean Akuntan Perusahaan
Mean Akuntan Pendidik
Mean Akuntan Pemerintah
Lebih memberikan kesempatan melakukn keg sosial
21,934
0,000
3,1842
2,8636
3,1538
3,8167
95
Lebih memberikan kesempatan berinteraksi dengan orang lain
80,075
0,000
4,0000
2,1364
3,1154
2,9500
0,000
3,1842
2,2727
2,9231
3,5000
0,000
3,1053
2,4091
2,8077
2,8500
0,000
3,2368
2,3636
3,4231
2,8500
0,000
2,7895
2,7045
3,0000
3,7667
Lebih memberikan kesempatan menjalankan hobi Lebih perhatikan perilaku individual Pekerjaannya bergengsi dri yg lain Lebih memberi kesempatan bekerja dg ahli dibidang lain
37,850
8,881
19,186
32,577
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Nilai F untuk indikator lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial sebesar 21,934 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Dapat dilihat dari nilai meannya bahwa akuntan pemerintah dianggap lebih banyak memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial. Indikator lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain mempunyai nilai F sebesar 80,075 dengan signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Dapat dilihat dari nilai meannya akuntan publik dianggap lebih banyak memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.
96
Indikator lebih memberikan kesempatan untuk menjalankan hobi mempunyai nilai F sebesar 37,850 dengan signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan pemerintah dianggap lebih banyak memberikan kesempatan untuk menjalankan hobi daripada karier akuntan yang lain. Nilai F untuk indikator lebih memperhatikan perilaku individu sebesar 8,881 dengan signifikansi sebesar 0,000 yang menunjukkan adanya perbedaan persepsi. Apabila dilihat dari nilai maennya akuntan publik dianggap lebih memperhatikan perilaku individu. Nilai F untuk indikator pekerjaannya lebih bergengsi dibanding karier yang lain sebesar 19,186 dengan signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan pendidik dianggap lebih memperhatikan perilaku individu. Indikator lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang yang lain nilai F nya sebesar 32,577 dengan signifikansi sebesar 0,000 bmenunjukkan ada perbedaan. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan pemerintah dianggap lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang yang lain. 4.1.4.5 Lingkungan Kerja Pengujian tambahan dengan menggunakan uji one way ANOVA untuk variabel lingkungan kerja dapat disajikan pada tabel berikut ini :
97
Tabel 4.26 Pengujian One Way ANOVA Variabel Lingkungan Kerja Mean F Sig. Akuntan Publik
26,9211
Akuntan Perusahaan
22,5227
Akuntan Pendidik
23,0385
Akuntan Pemerintah
20,5000
72,344
0,000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Pada
Tabel 4.26 diketahui bahwa hasil uji statistik one way ANOVA
menunjukkan ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karier akuntan yang ditinjau dari lingkungan kerja, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa. Tabel 4.27 Perhitungan Mean Indikator Variabel Lingkungan Kerja Indikator
F
Sig.
Mean Akuntan Publik
Mean Akuntan Perusahaan
Mean Akuntan Pendidik
Mean Akuntan Pemerintah
Pekerjaannya rutin
4,897
0,003
3,5526
3,0455
3,7692
3,1667
Pekerjaannya cepat dapat diselesaikan
5,774
0,001
3,5000
3,1818
3,7308
2,9833
Pekerjaannya byk tantangan/atraktif
36,682
0,000
4,0789
3,4091
2,8846
2,7000
Sering bekerja lembur
26,596
0,000
3,8684
3,0909
3,0000
2,6500
5,519
0,001
3,8947
3,5909
3,6154
3,3333
Lingkungan krjanya menyenangkan Tingkat kompetisi karyawan tinggi Ada tekanan kerja
98
untuk mencapai hasil sempurna
15,823
0,000
3,9211
3,1591
3,0000
3,0833
35,523
0,000
4,1053
3,1136
3,0385
3,2798
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Nilai F untuk indikator pekerjaan rutin sebesar 4,897 dengan signifikansi sebesar 0,003 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan pendidik dianggap lebih mempunyai pekerjaan rutin daripada karier akuntan yang lain. Untuk indikator pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan nilai F nya sebesar 5,774 dengan signifikansi sebesar 0,001 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan pendidik dianggap pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan daripada akuntan publik, akuntan perusahaan, dan akuntan pemerintah. Indikator pekerjaannya lebih banyak tantangan mempunyai nilai F sebesar 36,682 dengan signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Apabila dilihat dari nilai meannya bahwa akuntan publik dianggap memiliki pekerjaan yang lebih banyak tantangan daripada akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Nilai F untuk indikator sering lembur sebesar 26,596 dengan signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan publik dianggap pekerjaan yang sering mendapatkan lembur. Nilai F untuk indikator lingkungan kerjanya menyenangkan sebesar 5,519 dengan signifikansi sebesar 0,001 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan publik dianggap lingkungan kerjanya
99
menyenangkan daripada akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Untuk indikator tingkat kompetisi antar karyawan tinggi mempunyai nilai F sebesar 15,823 dengan signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan publik dianggap pekerjaan yang tingkat kompetisi antar karyawannya tinggi. Indikator ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna mempunyai nilai F sebesar 35,523 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan publik dianggap lebih mendapatkan tekanan kerja yang tinggi. 4.1.4.6 Pertimbangan Pasar Kerja Pengujian tambahan dengan menggunakan uji one way ANOVA untuk variabel pertimbangan pasar kerja dapat disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.28 Pengujian One Way ANOVA Variabel Pertimbangan Pasar Kerja Mean F Sig. Akuntan Publik
4,0789
Akuntan Perusahaan
4,8864
Akuntan Pendidik
9,1154
Akuntan Pemerintah
7,2500
181,212
0,000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Pada Tabel 4.28 diketahui bahwa hasil uji statistik one way ANOVA menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karier akuntan yang ditinjau dari pertimbangan pasar
100
kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa. Tabel 4.29 Perhitungan Mean Indikator Variabel Pertimbangan Pasar Kerja Indikator F Sig. Mean Mean Mean Mean Akuntan Akuntan Akuntan Akuntan Publik Perusahaan Pendidik Pemerintah Keamanan kerjanya terjamin Lapangan kerjanya mudah diketahui/diakses
164,890
0,000
1,8421
2,0000
4,7692
3,9333
76,969
0,000
2,2368
2,8864
4,3462
3,3167
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Dapat dilihat pada tabel nilai F pada indikator keamanan kerjanya lebih terjamin 164,890 dengan signifikansi sebesar 0,000 dan indikator lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui mempunyai nilai F sebesar 76,969 dengan signifikansi 0,000 berarti terdapat perbedaan persepsi mahasiswa. Dari nilai meannya terlihat bahwa mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan pendidik menganggap keamanan kerjanya lebih terjamin dan lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui atau diakses daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, dan akuntan pemerintah.
4.1.4.7 Nilai Intrinsik Pekerjaan Pengujian tambahan dengan menggunakan uji one way ANOVA untuk variabel nilai intrinsik pekerjaan dapat disajikan pada tabel berikut ini :
101
Tabel 4.30 Pengujian One Way ANOVA Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan Mean F Sig. Akuntan Publik
16,2632
Akuntan Perusahaan
13,0000
Akuntan Pendidik
12,8462
Akuntan Pemerintah
11,7833
40,264
0,000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Pada Tabel 4.30 diketahui bahwa hasil uji statistik one way ANOVA menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karier akuntan yang ditinjau dari nilai intrinsik pekerjaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa. Tabel 4.31 Perhitungan Mean Indikator Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan Indikator
Memberikan tantangan scr intelektual Suasana kerja yg dinamis Menuntut kreatifitas untuk berhasil di masa akan datang Memberikan kebebasan dlm mnjalankan tugas
F
Sig.
Mean Akuntan Publik
Mean Akuntan Perusahaan
Mean Akuntan Pendidik
Mean Akuntan Pemerintah
7,100
0,000
4,0000
3,4773
3,9615
3,4167
3,2308
2,9833
3,7308
3,4833
11,589
0,000
3,9211
3,2500
7,426
0,000
4,0789
3,2500
102
118,894
0,000
4,2632
3,0227
1,9231
1,9000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Dapat dilihat pada Tabel 4.31 nilai F pada indikator memberikan tantangan secara intelektual 7,100 dengan signifikansi sebesar 0,000 berarti terdapat perbedaan persepsi mahasiswa. Dari nilai meannya terlihat bahwa mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dianggap memberikan tantangan secara intelektual daripada yang memilih karier sebagai akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Nilai F untuk indikator suasana kerja yang dinamis adalah sebesar 11,589 dengan signifikansi 0,000 berarti terdapat perbedaan persepsi mahasiswa. Dari nilai meannya terlihat bahwa mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik menganggap suasana kerja yang dinamis daripada yang memilih karier sebagai akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Indikator menuntut kreatifitas untuk dapat berhasil di masa yang akan datang nilai F nya sebesar 7,426 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Apabila dilihat dari nilai meannya mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dituntut memiliki kreatifitas untuk dapat berhasil di masa yang akan datang daripada akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Nilai F untuk indikator memberikan kebebasan dalam menjalankan tugas sebesar 118,894 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 berarti menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa. Apabila dilihat dari nilai meannya akuntan publik
103
dianggap lebih mendapatkan kebebasan menjalankan tugas daripada akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah.
4.2
Pembahasan
4.2.1
Gaji atau Penghargaan Finansial Faktor gaji dianalisis dengan tiga indikator yaitu gaji awal yang tinggi,
adanya dana pensiun, dan kenaikan gaji lebih cepat. Mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik menganggap bahwa gaji merupakan hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam memilih karier. Gaji dianggap sebagai hal yang utama karena semua orang akan mengharapkan gaji sebagai imbalan setelah bekerja (Ivancevich, et al., 2007:228). Begitu juga bagi mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik mempertimbangkan faktor gaji dalam memilih karier. Indikator gaji awal yang tinggi lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik karena mereka beranggapan bahwa gaji awal yang diterima seorang akuntan publik lebih besar. Akan tetapi, kenyataan yang sebenarnya gaji awal yang diterima oleh seorang akuntan publik tidak begitu tinggi karena terkait dengan pengalaman kerja yang belum mumpuni pada profesinya. Untuk indikator adanya dana pensiun sangat dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih kariernya sebagai non akuntan publik karena mereka menganggap bahwa pensiun sebagai sumber pendapatan utama ketika purna jabatan sehingga dapat memberikan jaminan hidup di hari tua. Indikator kenaikan
104
gaji yang lebih cepat lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik karena seiring dengan banyaknya pengalaman seorang akuntan publik dalam mengatasi masalah klien akan menaikkan reputasi namanya sebagai akuntan publik sehingga dicari banyak klien dan secara tidak langsung gaji yang diperoleh akan terus meningkat. Apalagi sekarang sumber pendapatan akuntan publik tidak hanya melayani jasa audit saja tetapi sudah merambah ke jasa konsultasi manajemen. Hasil penelitian ini menyetujui penelitian Rahayu (2003), Setiyani (2005), dan Widyasari (2010) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi diantara mahasiswa. Tetapi hasil penelitian ini menolak hasil penelitian Astami (2001) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang berkaitan dengan faktor gaji dalam memilih bidang karier akuntan. 4.2.2
Pelatihan Profesional Faktor pelatihan profesional dianalisis dengan empat indikator yaitu
pelatihan sebelum kerja, sering mengikuti pelatihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesionalitas, sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga, dan memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi. Mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik menganggap bahwa pelatihan profesional diperlukan untuk menjalani karier. Pelatihan profesional diperlukan juga untuk meningkatkan prestasi kerja dan sebagai sarana untuk mengembangkan diri untuk menjadi seorang pribadi yang lebih baik (Dessler, 1994:5).
105
Indikator pelatihan sebelum mulai kerja dipertimbangkan oleh mahasiswa yang menginginkan karier sebagai akuntan publik karena untuk menjadi seorang akuntan publik diperlukan pelatihan sebelum mulai kerja untuk menunjang kualitas kerja. Untuk indikator sering mengikuti pelatihan di luar lembaga dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik. Hal ini terjadi karena untuk menjadi seorang akuntan publik yang baik harus mempunyai profesionalisme kerja yang tinggi sehingga diperlukan juga pelatihan di luar lembaga. Pada indikator sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik. Di lembaga pendidikan tinggi sering diselenggarakan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan karier (akuntan pendidik). Indikator memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih kariernya sebagai akuntan publik karena seperti yang sudah ditentukan bahwa seseorang yang akan memasuki karier sebagai akuntan publik, harus terlebih dahulu mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan akuntan senior yang lebih berpengalaman sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Rahayu (2003), Setiyani (2005), dan Widyasari (2010) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor pelatihan profesional.
106
4.2.3
Pengakuan Profesional Faktor pengakuan profesional dianalisis dengan empat indikator yaitu
lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang, ada pengakuan apabila berprestasi, memerlukan banyak cara untuk naik pangkat, dan memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses. Mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik menganggap bahwa pengakuan profesional diperlukan agar lebih termotivasi lagi sehingga pekerjaan yang dihasilkan akan lebih baik lagi. Disamping itu, pengakuan prestasi ini juga merupakan salah satu bentuk apresiasi atas hasil yang telah diraih (Dessler, 1994:104). Pada indikator lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada non akuntan publik karena dalam menyelesaikan tugasnya diberikan kebebasan yang luas sehingga akuntan publik bisa lebih mengembangkan diri untuk mencapai prestasi kerja yang terbaik. Indikator ada pengakuan apabila berprestasi dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dengan pendapat ketika seseorang yang menjalani profesi akuntan publik mencapai suatu prestasi kerja yang tinggi akan diakui masyarakat dalam bentuk apresiasi terhadap reputasi dan kualitasnya sebagai akuntan publik. Hal ini juga akan menjadikan Kantor Akuntan Publik (KAP) tempatnya bernaung akan semakin banyak klien yang akan menggunakan jasa dari KAP tersebut. Untuk indikator memerlukan banyak cara untuk naik pangkat lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik karena
107
untuk menjadi seorang akuntan publik yang baik harus memiliki pengalaman kerja yang banyak sehingga akan menambah pengetahuannya untuk mengatasi berbagai macam masalah klien. Sedangkan indikator memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses juga dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik karena mereka menganggap bahwa profesi akuntan publik harus memiliki keahlian untuk menyelesaikan masalah klien. Seorang akuntan publik harus jeli dalam melihat masalah klien agar dapat diatasi dengan baik sehingga nantinya akan meningkatkan kualitas kerjanya dan mencapai kesuksesan di kemudian hari. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rahayu (2003), Setiyani (2005), dan Widyasari (2010) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor pengakuan profesional. 4.2.4
Nilai-nilai Sosial Faktor nilai-nilai sosial dianalisis dengan enam indikator yaitu lebih
memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan yang lain, lebih memberikan kesempatan untuk menjalankan hobi, lebih memperhatikan perilaku individu, pekerjaannya lebih bergengsi dibanding karier yang lain, dan lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain. Mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik menganggap bahwa masing-masing karier memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial di luar pekerjaan. Hal ini karena mahasiswa mempunyai anggapan bahwa kegiatan sosial
108
dapat dilakukan setelah pekerjaan rutin mereka, sehingga kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial antara akuntan publik dan non akuntan publik dianggap sama. Indikator lebih mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan dianggap lebih memperhatikan perilaku individu lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik karena pekerjaannya yang selalu berhadapan dengan berbagai macam klien yang mempunyai karyawan dengan karakter yang berbeda-beda. Sedangkan indikator lebih mendapatkan kesempatan untuk menjalankan hobi dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik karena profesi non akuntan publik dianggap jarang lembur khususnya akuntan pemerintah. Untuk indikator pekerjaannya lebih bergengsi dibanding karier yang lain dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier profesi non akuntan publik karena dianggap untuk menjalani karier tersebut harus menuntut pendidikan akademik sampai jenjang yang lebih tinggi dan memiliki gelar doktor khususnya akuntan pendidik. Indikator lebih memberikan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier non akuntan publik karena dianggap memiliki waktu dan pekerjaan yang bisa bekerjasama dengan ahli di bidang lain khusunya akuntan pemerintah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Widyasari (2010) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Tetapi penelitian ini menolak hasil penelitian Rahayu (2003) dan Setiyani (2005) yang menyatakan
109
bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor nilai-nilai sosial. 4.2.5
Lingkungan Kerja Faktor lingkungan kerja dianalisis dengan tujuh indikator yaitu
pekerjaannya rutin, pekerjaanya lebih cepat dapat diselesaikan, pekerjaannya lebih banyak
tantangan,
sering
bekerja
secara
lembur,
lingkungan
kerjanya
menyenangkan, tingkat kompetisi antar karyawan yang tinggi, dan adanya tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna. Indikator pekerjaannya rutin (setiap hari kerja) lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik karena bekerja pada lembaga perusahaan dan pemerintah yang merupakan sebuah entitas usaha yang besar sehingga pekerjaannya rutin. Untuk indikator pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik karena pekerjaannya tidak terlalu banyak tantangan sehingga cepat dapat diselesaikan. Indikator pekerjaannya lebih banyak tantangan/atraktif lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik karena pekerjaan akuntan publik memiliki tantangan yang tinggi untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi klien dan seorang akuntan publik juga dituntut untuk memahami karakter klien sehingga tantangan pekerjaannya tinggi. Akuntan publik juga sering bekerja secara lembur untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya yang memiliki banyak tantangan tersebut.
110
Pada indikator lingkungan kerjanya menyenangkan antara mahasiswa yang memilih akuntan publik dan non akuntan publik sebenarnya menginginkan lingkungan kerja yang menyenangkan. Akan tetapi, dari hasil pengujian diketahui bahwa
akuntan
publik
dianggap
mempunyai
lingkungan
kerja
yang
menyenangkan karena lebih santai dan tidak terlalu formal. Untuk indikator tingkat kompetisi antar karyawan yang tinggi lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik karena mereka menganggap profesi akuntan publik memiliki persaingan kerja yang tinggi karena pada profesi akuntan publik dianggap sebagai profesi yang selalu berusaha untuk mendapatkan klien sehingga kompetisi karyawan sangat diperlukan. Sedangkan untuk indikator ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik. Hal ini terjadi karena mahasiswa beranggapan bahwa profesi akuntan publik harus menyelesaikan pekerjaan berdasarkan waktu yang telah ditentukan, sehingga merasa adanya tekanan kerja dalam penyelesaian pekerjaannya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Rahayu (2003), Setiyani (2005), dan Widyasari (2010) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau lingkungan kerja. Tetapi penelitian ini menolak hasil penelitian Rasmini (2007) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor lingkungan kerja.
111
4.2.6
Pertimbangan Pasar Kerja Faktor pertimbangan pasar kerja dianalisis dengan dua indikator yaitu
keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak mudah di PHK) dan lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui/diakses. Indikator keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak mudah di PHK) lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik karena mereka menganggap bahwa profesi non akuntan publik memiliki pekerjaan yang keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak mudah di PHK) karena bekerja pada instansi pemerintah khususnya akuntan pemerintah dan akuntan pendidik. Sedangkan untuk indikator lapangan pekerjaan yang ditawarkan mudah untuk diketahui/diakses lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik karena lapangan pekerjaan yang ditawarkan mudah diketahui atau diakses dari informasi publik seperti surat kabar, internet, pamflet, dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Oktavia (2005), Rasmini (2007), Warrick (2008), dan Widyasari (2010) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau pertimbangan pasar kerja. Tetapi penelitian ini menolak hasil penelitian Astami (2001), Rahayu (2003) dan Setiyani (2005) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor pertimbangan pasar kerja.
112
4.2.7 Nilai Intrinsik Pekerjaan Faktor nilai intrinsik pekerjaan dianalisis dengan empat indikator yaitu memberikan tantangan secara intelektual, suasana kerja yang dinamis, menuntut kreatifitas untuk dapat berhasil di masa yang akan datang, dan memberikan kebebasan dalam menjalankan tugas. Mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik berpendapat bahwa semua pekerjaan memberikan tantangan secara intelektual. Hal ini karena mahasiswa beranggapan bahwa karier yang akan dijalani sesuai dengan ilmu yang telah dipelajari saat di bangku kuliah, sehingga setiap pekerjaan selalu ada tantangan intelektual dalam menyelesaikannya. Indikator suasana kerja yang dinamis lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik karena mereka berpendapat bahwa akuntan publik mempunyai karena tidak terlalu formal. Untuk indikator menuntut untuk memiliki kreatifitas yang tinggi untuk dapat berhasil di masa yang akan datang lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik karena persaingan kerja semakin hari semakin ketat sehingga harus kreatif dalam bekerja. Sedangkan untuk indikator kebebasan dalam menjalankan tugas lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik karena mereka menganggap bahwa profesi akuntan publik mendapatkan kebebasan dalam menyelesaikan tugas sehingga bisa mengembangkan diri agar menjadi pekerja yang lebih berkualitas dan profesional. Hasil penelitian ini menyetujui penelitian Oktavia (2005) dan Warrick (2008) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa
113
yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau nilai intrinsik pekerjaan. Tetapi penelitian ini menolak hasil penelitian Astami (2001) dan Setiyani (2005) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor nilai intrinsik pekerjaan.
114
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan nilai intrinsik pekerjaan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan karier mahasiswa adalah faktor pelatihan profesional. Apabila dilihat dari masing-masing indikator setiap faktor terdapat dua indikator yang tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Indikator tersebut adalah lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial termasuk dalam faktor nilai-nilai sosial dan memberikan tantangan secara intelektual yang termasuk dalam faktor nilai intrinsik pekerjaan.
5.2 Saran Dari hasil simpulan diatas, peneliti memberikan saran kepada mahasiswa sebagai calon pekerja untuk mengikuti pelatihan-pelatihan kerja yang nantinya akan meningkatkan kecakapan dan profesionalitas dalam bekerja terutama bagi mahasiswa yang ingin berkarier sebagai akuntan publik yang lebih memerlukan
114
115
pengalaman kerja sebelum bekerja di Kantor Akuntan Publik. Disamping itu, lembaga-lembaga yang nantinya menjadi tempat bekerjanya mahasiswa seperti perusahaan atau lembaga pemerintah perlu mengadakan pelatihan rutin di dalam maupun di luar perusahaan sehingga skill pekerja dapat berkembang dan meningkat. Bagi lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi juga hendaknya diadakan pelatihan untuk mengembangkan karier akuntan pendidik.
116
DAFTAR PUSTAKA Astami, Emita Wahyu. 2001. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi”.KOMPAK , Jan 2001 : 57-84. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Pendidikan. Jakarta : Penerbit Erlangga. Dessler, Gary. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 10. Jilid 2. Terjemahan Paramita Rahayu. Jakarta : PT. Indeks. Doyin, Mukh. 2005. Kamus Kata Baku Bahasa Indonesia. Semarang : Teras Pustaka. Gade, Muhammad. 1993. Akuntansi Pemerintahan. Edisi Revisi. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang : BP Universitas Diponegoro. Gibson, James., John M. Ivancevich, and James H. Donnelly Jr. 1997. Organization: Behaviour Structure Processes. Ninth Edition. McGrawHill, Inc. Handoko, T. Hani. 1988. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada. Hansen, Don. R dan Maryanne M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen . Edisi 7. Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta : Salemba Empat. Ivancevich, John., Robert Konopaske, dan Michael T. Matteson. 2007. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Edisi 7. Jilid 1. Terjemahan Gina Gania. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2003. Perilaku Organisasi. Buku 1. Terjemahan Erly Suandy. Jakarta : Salemba Empat. Kunartinah dan Widiatmoko. 2003. “Perilaku Mahasiswa Akuntansi di STIE STIKUBANK Semarang dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karier sebagai Akuntan Publik”. Dalam Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 10. No. 2 Semarang : STIE STIKUBANK Semarang. Lisnasari, Riani. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). (Studi
116
117
Empiris di Universitas Indonesia)”. The 2nd Accounting Conference, 1st Doctoral Colloquium, and Accounting Workshop Depok . Nov 2008 : 121. Jakarta : Universitas Indonesia. Milton, R. Charles. 1986. Human Behavior in Organizations (three levels of behavior). Prentice-Hall. Mochamad, Ali. 1984. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat. Oktavia, Melanie. 2005. “Analisis Faktor-faktor yang Memotivasi Pemilihan Karier bagi Mahasiswa Akuntansi. (Studi survei pada Universitas Widyatama di Bandung)”. Skripsi. Universitas Widyatama Available at: (www.google.com) diakses tanggal : 11-1-2011. Rahayu, Sri., Eko Arif Sudaryono, dan Doddy Setiawan. 2003. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karier. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, 16-17 Oktober : 821-829. Rasmini, Ni Ketut. 2007. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik pada Mahasiswa. Buletin Studi Ekonomi Vol.12 No.3: 351-163. Regar, Moenaf R. 1993. Mengenal Profesi Akuntan dan Memahami Laporannya. Jakarta : PT. Bumi Aksara. RI., Kementerian Pendidikan Nasional. SK Mendiknas No. 179/U/2001 tentang ketentuan penyelenggaraan PPA (Pendidikan Profesi Akuntansi). 2001. http://djlk.depkeu.go.id ( 19 Maret 2011). Robbins, Stephen P. dan Timothy Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jilid 1. Terjemahan Diana Angelica. Jakarta : Salemba Empat. Setiyani, Rediana. 2005. “Faktor-Faktor yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa)”. Tesis.Semarang : Program Studi Magister Sains UNDIP. Siagian, Sondang P. 1991. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sutrisno, Hadi. 1979. Metodologi Research 3.Yogyakarta: YP Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
118
Tim Penyusun. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang : Penerbit FE UNNES. Warrick, et al. 2008. “Accounting Student’s Perceptions on Employment Opportunities”. Dalam Research in Higher Education Journal. Jackson State University. Widyasari, Yuanita. 2010. “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai FaktorFaktor yang Membedakan Pemilihan Karier (Studi pada Universitas Diponegoro dan UNIKA Soegijapranata)”.Skripsi.Semarang : Fakultas Ekonomi UNDIP.
119
Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN “PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Survei pada Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Semarang)” I. Identitas Responden 1. Nama : .......................................................................... 2. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3. Umur : ........tahun 4. Asal Universitas : 5. Jenis karier yang diinginkan : 1. Akuntan Publik, akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. 2. Akuntan Perusahaan, akuntan yang bekerja di perusahaan. 3. Akuntan Pendidik, akuntan yang bekerja di lembaga pendidikan sebagai tenaga pengajar. 4. Akuntan Pemerintah, akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, seperti di BPK, Departemen Keuangan, dan Instansi pemerintah lainnya.
II. 1. 2. 3. 4.
Petunjuk Pengisian Angket Isilah identitas Anda secara lengkap pada tempat yang telah disediakan. Bacalah setiap pertanyaan secara cermat dan teliti. Berilah tanda silang ( X ) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat Anda. Teliti kembali sebelum angket dikumpulkan, barangkali ada nomor yang belum diisi.
III. Keterangan 1 = Tidak Setuju 2 = Kurang Setuju 3 = Setuju 4 = Sangat Setuju 5 = Sangat Setuju Sekali
120
IV. Pertanyaan: 1.
Gaji atau Penghargaan Finansial No. Kegiatan 1 Dalam memilih karier tersebut anda mengharapkan hal-hal sebagai berikut: 1 Gaji awal yang tinggi 2 Ada dana pensiun 3 Kenaikan gaji yang diberikan lebih cepat
2.
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Pelatihan Profesional No. Kegiatan Dalam menjalankan karier yang anda pilih, anda perlu : 1 Pelatihan sebelum mulai kerja 2 Sering mengikuti pelatihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesionalitas 3 Sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga 4 Memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi
3.
2
Pengakuan Profesional No. Kegiatan Menurut anda, karier yang anda pilih 1 Lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang 2 Ada pengakuan apabila berprestasi 3 Memerlukan banyak cara untuk naik pangkat 4 Memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses
121
4.
Nilai-nilai Sosial No. Kegiatan Menurut anda, karier yang anda pilih 1 Lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial 2 Lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain 3 Lebih memperhatikan perilaku individu 4 Lebih memberikan kesempatan untuk menjalankan hobi 5 Pekerjaannya lebih bergengsi dibanding karier yang lain 6 Lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain
5.
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Lingkungan Kerja No. Kegiatan Menurut anda, jenis pekerjaan dan lingkungan karier yang anda pilih Sifat Pekerjaan 1 Pekerjaannya rutin (selama hari kerja) 2 Pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan 3 Pekerjaannya lebih banyak tantangan/atraktif 4 Sering bekerja secara lembur Lingkungan Pekerjaan 5 Lingkungan kerjanya menyenangkan 6 Tingkat kompetisi antar karyawan tinggi 7 Ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna
6.
1
Pertimbangan Pasar Kerja No. Kegiatan Anda memilih karier tersebut, karena menurut anda karier tersebut 1 Keamanan kerjanya lebih terjamin ( tidak mudah di PHK ) 2 Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui/diakses
122
7.
Nilai Intrinsik Pekerjaan No. Kegiatan Anda memilih karier tersebut, karena menurut anda karier tersebut : 1 Memberikan tantangan secara intelektual 2 Suasana kerja yang dinamis 3 Menuntut kreatifitas untuk dapat berhasil di masa yang akan datang 4 Memberikan kebebasan dalam menjalankan tugas
1
2
3
4
5
123
TABEL INDUK OUTPUT SPSS 16
Lampiran 3 HASIL UJI VALIDITAS
1.
Variabel Gaji atau Penghargaan Finansial
Correlations GAJI GAJI
Pearson Correlation
G1 1
.768
Sig. (2-tailed) N G1
G2
G3
Pearson Correlation
.768
N
168 **
.606
.606
**
.780
**
.000
.000
168
168
168
1
*
**
.000
**
G3
.000 168
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
G2
.168
.577
**
.030
.000
168
168
168
*
1
.174
.168
*
Sig. (2-tailed)
.000
.030
N
168
168
168
168
**
**
*
1
Pearson Correlation
.780
.577
.024
.174
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.024
N
168
168
168
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
168
124
2. Variabel Pelatihan Profesional
Correlations PELATIHAN PELATIHAN
Pearson Correlation
P1 1
Sig. (2-tailed) N P1
P2
P3
P4
Pearson Correlation
.752
**
.842
**
.675
**
.811
**
.000
.000
168
168
168
168
168
**
1
.752
N
168 .842
**
**
168
168
**
1
.514
168 .297
**
.596
**
168
168
168
**
1
.480
.000
.000
N
168
168
168
**
**
.000
.000
.533
.480
.000
Sig. (2-tailed)
.596
**
.326
**
.000 168
168
**
1
.326
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
N
168
168
168
168
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.533
168
168
**
**
168
N
.811
.297
.000
.000
**
**
.000
.000
.675
.514
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
P4
.000
.000
Pearson Correlation
P3
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
P2
168
125
3. Variabel Pengakuan Profesional Correlations PENGAKUAN PENGAKUAN Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N PN1
PN2
PN3
PN4
Pearson Correlation
PN1
PN2
.649
**
PN3
.575
**
PN4
.670
**
.800
**
.000
.000
.000
.000
168
168
168
168
168
**
1
.108
.649
Sig. (2-tailed)
.000
N
168
.342
**
.341
**
.164
.000
.000
168
168
168
168
**
.108
1
.176
Sig. (2-tailed)
.000
.164
N
168
168
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.575
.670
**
.342
**
168
168
168
*
1
.176
.000
.022
N
168
168
168
**
.341
**
.313
**
**
168
168
**
1
.374
.000
.000
.000
.000
N
168
168
168
168
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.374
.000
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
.000
.800
.313
.022
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
*
168
126
4. Variabel Nilai-nilai Sosial Correlations NILAISOSIAL NILAISOSIAL Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N NS1
NS2
NS3
NS4
NS5
NS6
Pearson Correlation
NS1
NS2
.568
**
.600
**
**
**
**
.628
**
.000
.000
168
168
168
168
168
168
168
**
1
.107
**
.143
.071
.169
.000
.065
.360
.000
168
168
168
168
**
.000
.568
168
168
**
.107
1
Sig. (2-tailed)
.000
.169
N
168
168
.600
.716
**
.389
**
**
168
168
168
168
**
1
.343
168
168
168
.143 .297
**
168 .208
**
Sig. (2-tailed)
.000
.065
.000
.007
N
168
168
168
168
.071 .397
**
.256
**
.208
**
168
168
1 .341
**
168
168
168
**
1
.341
N
168
168
168
168
168
**
.000
.237
**
.245
**
.001 168
168
**
1
.245
Sig. (2-tailed)
.000
.000 1.000
.000
.002
.001
N
168
168
168
168
168
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.002
.000
168
.237
.000
.001
**
**
168
.000
.444
.444
.000
.360
.426
**
.001
.000
**
.256
.007
Sig. (2-tailed)
.628
.397
168
N
**
**
1.000
.000
.623
.297
**
.000
.000
**
.343
.426
.000
.000
.577
.389
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.623
.000
168
Pearson Correlation
.577
NS6
.000
N
Pearson Correlation
.716
NS5
.000
.000
Pearson Correlation
NS4
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
NS3
168
127
5. Variabel Lingkungan Kerja Correlations LINGKUNGAN LINGKUNGAN Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N L1
L2
L3
L4
L5
L6
L7
Pearson Correlation
168 .473
**
Sig. (2-tailed)
.000
N
168
Pearson Correlation
.475
**
L1
L2
.473
**
L3
.475
**
168
168
168
168
.043 -.007
.026
1 .723
**
-.037 -.089
.000
.630
.254
.578
.927
.734
168
168
168
168
168
168
168
**
1
.022 -.061
.070 -.105
.006
.775
.430
.366
.176
.936
168
168
168
168
168
*
**
.000
.017
.000
.000
168
168
168
168
.723
Sig. (2-tailed)
.000
.630
.775
N
168
168
168
1 .434
168
-.089 -.061 .434
**
**
.000
.254
.430
.000
N
168
168
168
168
168
**
.043
.070 .184 .278
*
**
Sig. (2-tailed)
.000
.578
.366
.017
.000
N
168
168
168
168
168
-.007 -.105 .278
**
.184 .278
1 .278
Sig. (2-tailed)
.390
**
**
.390
**
168
168
168
1 .314
168 .314
**
**
168
168
1 .432
.000
.000
N
168
168
168
168
168
168
**
.026
.006 .377
Sig. (2-tailed)
.000
.734
.936
.000
.000
.000
.000
N
168
168
168
168
168
168
168
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.282
**
**
.000
.000
**
.282
.000
.176
.370
**
.000
.927
**
.370
**
.000
.000
.642
.377
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
**
168
.022
**
.642
168
-.037
.557
**
168
**
Pearson Correlation
.557
.000
168
.526
**
.000
168
Pearson Correlation
.526
.000
168
**
**
.000
N
.579
.579
L7
.000
.000
Pearson Correlation
**
L6
.000
.000
.583
.583
L5
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
L4
**
.000 168
168
**
1
.432
168
128
6. Variabel Pertimbangan Pasar Kerja Correlations PASARKERJA PASARKERJA
Pearson Correlation
PK1
1
.951
Sig. (2-tailed) N PK1
PK2
Pearson Correlation
**
.876
**
.000
.000
168
168
168
**
1
.951
Sig. (2-tailed)
.000
N
168
Pearson Correlation
PK2
.876
.684
**
.000
**
168
168
**
1
.684
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
168
168
168
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
7. Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan Correlations INTRINSIK PEKERJAAN INTRINSIKPEKERJAAN Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N IP1
IP2
IP3
Pearson Correlation
IP2
.692
**
.668
**
IP4
.765
**
.720
**
.000
.000
.000
168
168
168
168
168
**
1
.692
.000
N
168 .668
**
.594
**
.234
**
.002
168
168
168
168
**
1
.271
.000
N
168
168
**
**
.000
.000
.765
.271
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
IP3
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
IP1
.594
**
.352
**
.324
**
.000
.000
168
168
168
**
1
.352
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
168
168
168
.307
**
.000 168
168
129
IP4
Pearson Correlation
.720
**
.234
**
.324
**
.307
**
Sig. (2-tailed)
.000
.002
.000
.000
N
168
168
168
168
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1
168
130
Lampiran 4 HASIL UJI RELIABILITAS
1.
Variabel Gaji atau Penghargaan Finansial Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .776
4
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted GAJI
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Correlation
Deleted
9.93
6.079
.977
.959
.543
G1
16.64
18.063
.657
.834
.725
G2
16.51
18.263
.446
.835
.785
G3
16.52
17.748
.667
.845
.718
2.
Variabel Pelatihan Profesional Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .772
4
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
P1
10.8690
4.222
.562
.725
P2
11.1131
3.706
.692
.653
131
3.
P3
10.7738
4.487
.440
.784
P4
10.9048
3.668
.616
.695
Variabel Pengakuan Profesional
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .605
4
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
4.
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
PN1
11.0655
3.307
.368
.547
PN2
11.1250
3.583
.278
.607
PN3
11.2976
3.324
.425
.512
PN4
11.2976
2.366
.498
.439
Variabel Nilai Sosial Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .677
6
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
NS1
14.8284
6.119
.352
.654
NS2
15.1538
5.750
.354
.657
132
5.
NS3
15.1420
5.373
.539
.588
NS4
15.3609
6.220
.377
.646
NS5
15.2485
5.878
.409
.635
NS6
15.0059
5.756
.420
.632
Variabel Lingkungan Pekerjaan
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .609
7
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
6.
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
L1
19.5749
8.294
.206
.616
L2
19.6168
8.358
.217
.609
L3
19.6587
7.817
.363
.558
L4
19.7904
7.950
.374
.555
L5
19.3114
8.421
.340
.569
L6
19.6108
8.155
.372
.558
L7
19.7545
7.331
.432
.531
Variabel Pertimbangan Pasar Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .767
2
133
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
PK1
3.1190
.752
.684
.
a
PK2
3.0833
1.813
.684
.
a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
7.
Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .662
4
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
IP1
9.6310
4.582
.476
.581
IP2
9.9762
4.562
.418
.611
IP3
9.6845
4.062
.554
.521
IP4
10.5476
3.794
.373
.671
134
Lampiran 5 HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Gaji N Normal
Mean a
Pelatihan Pengakuan
Nilai Sosial
Lingkungan
Pasar
Intrinsik
Kerja
Pekerjaan
168
168
168
168
168
168
168
9.94
14.55
14.93
18.17
22.88
6.20
13.28
2.552
2.578
2.223
2.803
3.200
2.040
2.606
Parameters
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.100
.080
.090
.089
.090
.103
.102
Differences
Positive
.078
.080
.087
.072
.090
.103
.102
Negative
-.100
-.076
-.090
-.089
-.077
-.103
-.084
1.293
1.038
1.169
1.148
1.165
1.337
1.326
.071
.232
.130
.144
.132
.056
.060
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
135
Lampiran 6 HASIL UJI BEDA ( Independent samples T-test)
Group Statistics Kelompok Gaji
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
Pelatihan
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
Pengakuan Akuntan Publik Non Akuntan Publik NilaiSosial
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
Lingkungan Akuntan Publik Non Akuntan Publik PasarKerja Akuntan Publik Non Akuntan Publik Intrinsik
Akuntan Publik
Pekerjaan
Non Akuntan Publik
N
Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
38
12.05
1.916
.311
130
9.32
2.383
.209
38
18.00
1.013
.164
130
13.55
1.945
.171
38
17.79
.875
.142
130
14.09
1.750
.153
38
19.50
2.010
.326
130
17.78
2.888
.253
38
26.92
1.730
.281
130
21.69
2.484
.218
38
4.08
1.260
.204
130
6.82
1.793
.157
38
16.26
1.884
.306
130
12.41
2.094
.184
136
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Sig. (2F Gaji
Equal variances assumed
4.494
Sig. .036
Equal variances not assumed Pelatihan
Equal variances assumed
19.080
.000
Equal variances not assumed Pengakuan Equal variances assumed
19.196
.000
Equal variances not assumed NilaiSosial
Equal variances assumed
3.950
.049
Equal variances not assumed Lingkungan Equal variances assumed
7.061
.009
Equal variances not assumed PasarKerja Equal variances assumed Equal variances not assumed
8.062
.005
t
df
tailed)
Mean
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Differen Differen ce
ce
Difference Lower
Upper
6.472
166
.000
2.730
.422
1.897
3.562
7.286
73.679
.000
2.730
.375
1.983
3.476
13.565
166
.000
4.454
.328
3.806
5.102
18.797 119.780
.000
4.454
.237
3.985
4.923
12.556
166
.000
3.697
.294
3.116
4.279
17.689 125.066
.000
3.697
.209
3.284
4.111
3.424
166
.001
1.715
.501
.726
2.705
4.154
86.129
.000
1.715
.413
.895
2.536
12.134
166
.000
5.229
.431
4.378
6.080
14.717
86.039
.000
5.229
.355
4.522
5.935
-8.809
166
.000
-2.744
.312
-3.359
-2.129
-10.638
85.210
.000
-2.744
.258
-3.257
-2.231
137
Intrinsik
Equal variances
Pekerjaan
assumed
2.246
.136
Equal variances not assumed
10.205
166
.000
3.855
.378
3.110
4.601
10.812
66.053
.000
3.855
.357
3.144
4.567
Group Statistics Kelompok G1
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
G2
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
G3
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
P1
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
P2
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
P3
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
P4
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
PN1
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
PN2
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
PN3
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
PN4
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
NS1
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
N
Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
38
4.2895
.73182
.11872
130
2.9154
.88951
.07802
38
3.3615
1.22009
.19792
130
3.3947
1.32947
.11660
38
4.3684
.88290
.14323
130
3.0462
.92226
.08089
38
4.5789
.50036
.08117
130
3.4231
.64538
.05660
38
4.3684
.48885
.07930
130
3.1692
.71678
.06287
38
3.4474
.70390
.06174
130
4.5846
.57544
.08801
38
4.6053
.49536
.08036
130
3.3692
.80828
.07089
38
4.7368
.44626
.07239
130
3.6077
.65291
.05726
38
4.2895
.51506
.08355
130
3.6615
.75281
.06603
38
4.1842
.65162
.10571
130
3.4692
.64925
.05694
38
4.5789
.50036
.08117
130
3.3538
.95529
.08378
38
3.1842
.51230
.08311
130
3.3615
.77763
.06820
138
NS2
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
NS3
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
NS4
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
NS5
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
NS6
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
L1
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
L2
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
L3
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
L4
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
L5
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
L6
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
L7
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
PK1
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
PK2
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
IP1
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
IP2
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
38
4.0000
.69749
.11315
130
2.7077
.64033
.05616
38
2.1842
.85650
.07405
130
3.9692
.42536
.07239
38
3.1053
.64889
.10526
130
2.6923
.64515
.05658
38
2.2368
.73392
.06283
130
3.8000
.65123
.10589
38
2.7895
.70358
.11414
130
3.2538
.76057
.06671
38
3.2526
.90532
.06308
130
3.5462
1.90701
.17955
38
3.2000
.87952
.05890
129
3.5016
.96041
.17576
38
4.0789
.67310
.10919
130
2.9769
.73099
.06411
38
3.8684
.52869
.08577
130
2.8692
.71948
.06310
38
3.8947
.60580
.09827
130
3.4769
.69567
.06101
38
3.9211
.63167
.10247
130
3.0923
.66410
.05825
38
4.1053
.79829
.12950
130
2.8538
.72723
.06378
38
1.8421
.67888
.11013
130
3.4462
1.27627
.11194
38
2.2368
.71411
.11584
130
3.3769
.72887
.06393
38
3.0000
.73521
.09127
130
3.5462
.76868
.16742
38
3.9211
.85049
.13797
130
3.1231
.75755
.06644
139
IP3
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
IP4
Akuntan Publik Non Akuntan Publik
38
4.0789
.67310
.10919
130
3.4538
.88143
.07731
38
4.2632
.64449
.10455
130
2.2846
.83744
.07345
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence
F G1
Equal variances assumed
Sig. .060
.807
Equal variances not assumed G2
Equal variances assumed
.296
.132
Equal variances not assumed G3
Equal variances assumed
.021
.886
Equal variances not assumed P1
Equal variances assumed
3.891
.050
Equal variances not assumed P2
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.999
.319
t
df
Sig.
Mean Std. Error
(2-
Differen Differenc
tailed)
ce
e
Interval of the Difference Lower
Upper
8.696
166
.000
1.374
.158
1.062
1.686
9.673
72.006
.000
1.374
.142
1.091
1.657
1.983
166
.000
.033
.241
.442
.509
2.145
64.898
.000
.033
.230
.426
.492
7.848
166
.000
1.322
.168
.990
1.655
8.039
62.541
.000
1.322
.164
.994
1.651
10.175
166
.000
1.156
.114
.932
1.380
11.681
76.545
.000
1.156
.099
.959
1.353
9.667
166
.000
1.199
.124
.954
1.444
11.850
88.133
.000
1.199
.101
.998
1.400
140
P3
Equal variances assumed
8.065
.005
Equal variances not assumed P4
Equal variances assumed
8.842
.003
Equal variances not assumed PN1 Equal variances assumed
13.673
.000
Equal variances not assumed PN2 Equal variances assumed
4.858
.029
Equal variances not assumed PN3 Equal variances assumed
1.537
.217
Equal variances not assumed PN4 Equal variances assumed
13.279
.000
Equal variances not assumed NS1 Equal variances assumed
11.667
.001
Equal variances not assumed NS2 Equal variances assumed
.958
.329
Equal variances not assumed NS3 Equal variances assumed
8.370
.004
6.464
166
.000
.863
.133
.599
1.126
8.113
93.153
.000
.863
.106
.652
1.074
8.938
166
.000
1.236
.138
.963
1.509
11.535
99.684
.000
1.236
.107
1.023
1.449
9.990
166
.000
1.129
.113
.906
1.352
12.233
87.917
.000
1.129
.092
.946
1.313
4.818
166
.000
.628
.130
.371
.885
5.896
87.815
.000
.628
.106
.416
.840
5.967
166
.000
.715
.120
.478
.952
5.955
60.137
.000
.715
.120
.475
.955
7.596
166
.000
1.225
.161
.907
1.544
10.502
119.078
.000
1.225
.117
.994
1.456
-1.323
166
.188
-.177
.134
-.442
.087
-1.649
91.694
.102
-.177
.108
-.391
.036
10.723
166
.000
1.292
.121
1.054
1.530
10.231
56.493
.000
1.292
.126
1.039
1.545
1.536
166
.126
.215
.140
-.061
.491
141
Equal variances not assumed NS4 Equal variances assumed
.845
.359
Equal variances not assumed NS5 Equal variances assumed
1.267
.262
Equal variances not assumed NS6 Equal variances assumed
.362
.548
Equal variances not assumed L1
Equal variances assumed
.527
.469
Equal variances not assumed L2
Equal variances assumed
2.303
.131
Equal variances not assumed L3
Equal variances assumed
.016
.901
Equal variances not assumed L4
Equal variances assumed
3.687
.057
Equal variances not assumed L5
Equal variances assumed Equal variances not assumed
7.543
.007
2.076
112.128
.040
.215
.104
.010
.420
3.466
166
.001
.413
.119
.178
.648
3.455
60.034
.001
.413
.120
.174
.652
3.260
166
.001
.437
.134
.172
.701
3.577
70.219
.001
.437
.122
.193
.680
-3.365
166
.001
-.464
.138
-.737
-.192
-3.513
64.438
.001
-.464
.132
-.728
-.200
2.387
166
.006
.306
.171
.032
.645
1.989
55.796
.008
.306
.181
.057
.670
1.820
165
.007
.298
.164
.025
.622
1.695
54.911
.009
.298
.176
.054
.651
8.317
166
.000
1.102
.132
.840
1.364
8.703
64.704
.000
1.102
.127
.849
1.355
7.949
166
.000
.999
.126
.751
1.247
9.384
81.086
.000
.999
.106
.787
1.211
3.348
166
.001
.418
.125
.171
.664
3.612
68.119
.001
.418
.116
.187
.649
142
L6
Equal variances assumed
.100
.752
Equal variances not assumed L7
Equal variances assumed
.381
.538
Equal variances not assumed PK1 Equal variances assumed
25.695
.000
Equal variances not assumed PK2 Equal variances assumed
.231
.631
Equal variances not assumed IP1
Equal variances assumed
4.492
.036
Equal variances not assumed IP2
Equal variances assumed
3.358
.069
Equal variances not assumed IP3
Equal variances assumed
10.326
.002
Equal variances not assumed IP4
Equal variances assumed Equal variances not assumed
2.889
.091
6.840
166
.000
.829
.121
.590
1.068
7.031
62.888
.000
.829
.118
.593
1.064
9.125
166
.000
1.251
.137
.981
1.522
8.669
56.180
.000
1.251
.144
.962
1.541
-7.435
166
.000
-1.604
.216
-2.030
-1.178
-10.215
117.093
.000
-1.604
.157
-1.915
-1.293
-8.520
166
.000
-1.140
.134
-1.404
-.876
-8.617
61.333
.000
-1.140
.132
-1.405
-.876
3.232
166
.201
.454
.140
.177
.731
3.313
62.590
.202
.454
.137
.180
.728
5.553
166
.000
.798
.144
.514
1.082
5.211
55.299
.000
.798
.153
.491
1.105
4.038
166
.000
.625
.155
.319
.931
4.672
77.784
.000
.625
.134
.359
.891
13.437
166
.000
1.979
.147
1.688
2.269
15.485
77.145
.000
1.979
.128
1.724
2.233
143
Lampiran 7 HASIL UJI TAMBAHAN ONE WAY ANOVA
1. Variabel Gaji atau Penghargaan Finansial Test of Homogeneity of Variances Gaji Levene Statistic
df1
2.524
df2 3
Sig. 164
.060
ANOVA Gaji Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
246.511
3
82.170
Within Groups
840.894
164
5.127
1087.405
167
Total
F
Sig.
16.026
.000
Descriptives Gaji 95% Confidence Interval for Mean
Std. N
Mean
Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Akuntan Publik
38
12.0526
1.91646
.31089
11.4227
12.6826
AkuntanPerusahaan
44
8.7273
2.05011
.30907
8.1040
9.3506
Akuntan Pendidik
26
9.3077
2.58873
.50769
8.2621
10.3533
Akuntan Pemerintah
60
9.7667
2.45893
.31745
9.1315
10.4019
168
9.9405
2.55175
.19687
9.5518
10.3292
Total
144
ANOVA Sum of Squares G1
G2
G3
Between Groups
df
Mean Square
58.582
3
19.527
Within Groups
118.823
164
.725
Total
177.405
167
46.486
3
15.495
Within Groups
236.633
164
1.443
Total
283.119
167
54.654
3
18.218
Within Groups
135.323
164
.825
Total
189.976
167
Between Groups
Between Groups
F
Sig.
26.952
.000
10.739
.000
22.079
.000
Descriptives 95% Confidence Interval for Mean
Std. N G1
Std. Error
Lower Bound Upper Bound
38
4.2895
.73182
.11872
4.0489
4.5300
Akuntan Perusahaan
44
3.0682
.78940
.11901
2.8282
3.3082
Akuntan Pendidik
26
3.0385
.82369
.16154
2.7058
3.3712
Akuntan Pemerintah
60
2.7500
.96770
.12493
2.5000
3.0000
168
3.2262
1.03068
.07952
3.0692
3.3832
Akuntan Publik
38
3.1316
1.16645
.18922
2.7482
3.5150
Akuntan Perusahaan
44
2.5455
1.08809
.16404
2.2146
2.8763
Akuntan Pendidik
26
3.5385
1.30325
.25559
3.0121
4.0649
Akuntan Pemerintah
60
4,0167
1.15702
.14937
3.7178
4.3156
168
3.3571
1.29617
.10000
3.1597
3.5546
Akuntan Publik
38
4.3684
.88290
.14323
4.0782
4.6586
Akuntan Perusahaan
44
3.1136
.84126
.12682
2.8579
3.3694
Akuntan Pendidik
26
2.7308
1.11562
.21879
2.2802
3.1814
Akuntan Pemerintah
60
3.1333
.87269
.11266
2.9079
3.3588
168
3.3452
1.06657
.08229
3.1828
3.5077
Total G3
Deviation
Akuntan Publik
Total G2
Mean
Total
145
2. Variabel Pelatihan Profesional
Test of Homogeneity of Variances Pelatihan Levene Statistic
df1
df2
6.800
3
Sig. 164
.120
ANOVA Pelatihan Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
629.122
3
209.707
Within Groups
480.396
164
2.929
1109.518
167
Total
F
Sig.
71.591
.000
Descriptives Pelatihan 95% Confidence Interval for Mean
Std. N
Mean
Deviation Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Akuntan Publik
38
18.0000
1.01342
.16440
17.6669
18.3331
Akuntan Perusahaan
44
14.2045
1.66467
.25096
13.6984
14.7107
Akuntan Pendidik
26
13.8846
1.98649
.38958
13.0823
14.6870
Akuntan Pemerintah
60
12.9167
1.95102
.25188
12.4127
13.4207
168
14.5536
2.57756
.19886
14.1610
14.9462
Total
146
ANOVA Sum of Squares P1
45.651
3
15.217
Within Groups
56.628
164
.345
102.280
167
Between Groups
46.092
3
15.364
Within Groups
71.312
164
.435
117.405
167
Between Groups
47.025
3
15.675
Within Groups
61.826
164
.377
108.851
167
Between Groups
57.243
3
19.081
Within Groups
81.037
164
.494
138.280
167
Total P3
Total P4
Mean Square
Between Groups
Total P2
df
Total
F
Sig.
44.070
.000
35.334
.000
41.580
.000
38.616
.000
Descriptives
N P1
Std.
Deviation
Error
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound
Upper Bound
Akuntan Publik
38 4.5789
.50036 .08117
4.4145
4.7434
Akuntan Perusahaan
44 3.6136
.65471 .09870
3.4146
3.8127
Akuntan Pendidik
26 3.0000
.74833 .14676
2.6977
3.3023
Akuntan Pemerintah
60 3.4667
.50310 .06495
3.3367
3.5966
168 3.6845
.78259 .06038
3.5653
3.8037
Akuntan Publik
38 4.3684
.48885 .07930
4.2077
4.5291
Akuntan Perusahaan
44 3.3864
.68932 .10392
3.1768
3.5959
Akuntan Pendidik
26 3.1923
.56704 .11121
2.9633
3.4213
Akuntan Pemerintah
60 3.0000
.75913 .09800
2.8039
3.1961
168 3.4405
.83846 .06469
3.3128
3.5682
Total P2
Mean
Std.
Total
147
P3
Akuntan Publik
38 4.4474
.50390 .08174
4.2817
4.6130
Akuntan Perusahaan
44 3.4091
.72555 .10938
3.1885
3.6297
Akuntan Pendidik
26 4.4615
.64689 .12686
4.2003
4.7228
Akuntan Pemerintah
60 3.3333
.57244 .07390
3.1855
3.4812
168 3.7798
.80734 .06229
3.6568
3.9027
Akuntan Publik
38 4.6053
.49536 .08036
4.4424
4.7681
Akuntan Perusahaan
44 3.7955
.40803 .06151
3.6714
3.9195
Akuntan Pendidik
26 3.2308
.76460 .14995
2.9219
3.5396
Akuntan Pemerintah
60 3.1167
.92226 .11906
2.8784
3.3549
168 3.6488
.90996 .07020
3.5102
3.7874
Total P4
Total
3. Variabel Pengakuan Profesional
Test of Homogeneity of Variances Pengakuan Levene Statistic 5.367
df1
df2 3
Sig. 164
.075
ANOVA Pengakuan Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
498.920
3
166.307
Within Groups
326.223
164
1.989
Total
825.143
167
F 83.606
Sig. .000
148
Descriptives Pengakuan 95% Confidence Interval for Mean
Std. N
Mean
Deviation Std. Error Lower Bound
Upper Bound
Akuntan Publik
38
17.7895
.87481
.14191
17.5019
18.0770
Akuntan Perusahaan
44
14.7727
1.65464
.24945
14.2697
15.2758
Akuntan Pendidik
26
15.0769
1.35420
.26558
14.5300
15.6239
Akuntan Pemerintah
60
13.1667
1.50892
.19480
12.7769
13.5565
168
14.9286
2.22283
.17150
14.5900
15.2671
Total
ANOVA Sum of Squares PN1
PN2
PN3
PN4
df
Mean Square
Between Groups
39.721
3
13.240
Within Groups
60.130
164
.367
Total
99.851
167
Between Groups
26.466
3
8.822
Within Groups
68.051
164
.415
Total
94.518
167
Between Groups
16.675
3
5.558
Within Groups
68.444
164
.417
Total
85.119
167
Between Groups
76.776
3
25.592
Within Groups
94.343
164
.575
171.119
167
Total
F
Sig.
36.112
.000
21.261
.000
13.318
.000
44.488
.000
149
Descriptives 95% Confidence Interval for Mean
Std. N PN1
Upper Bound
4.7368
.44626
.07239
4.5902
4.8835
Akuntan Perusahaan
44
3.4773
.62835
.09473
3.2862
3.6683
Akuntan Pendidik
26
3.8462
.61269
.12016
3.5987
4.0936
Akuntan Pemerintah
60
3.6000
.66892
.08636
3.4272
3.7728
168
3.8631
.77325
.05966
3.7453
3.9809
Akuntan Publik
38
4.2895
.51506
.08355
4.1202
4.4588
Akuntan Perusahaan
44
4.1136
.57933
.08734
3.9375
4.2898
Akuntan Pendidik
26
3.6154
.57110
.11200
3.3847
3.8461
Akuntan Pemerintah
60
3.3500
.77733
.10035
3.1492
3.5508
168
3.8036
.75231
.05804
3.6890
3.9182
Akuntan Publik
38
4.1842
.65162
.10571
3.9700
4.3984
Akuntan Perusahaan
44
3.4318
.66114
.09967
3.2308
3.6328
Akuntan Pendidik
26
3.6923
.61769
.12114
3.4428
3.9418
Akuntan Pemerintah
60
3.4000
.64309
.08302
3.2339
3.5661
168
3.6310
.71393
.05508
3.5222
3.7397
Akuntan Publik
38
4.5789
.50036
.08117
4.4145
4.7434
Akuntan Perusahaan
44
3.7500
.86603
.13056
3.4867
4.0133
Akuntan Pendidik
26
3.9231
.79614
.15614
3.6015
4.2446
Akuntan Pemerintah
60
2.8167
.79173
.10221
2.6121
3.0212
168
3.6310
1.01226
.07810
3.4768
3.7851
Total PN4
Std. Error Lower Bound
38
Total PN3
Deviation
Akuntan Publik
Total PN2
Mean
Total
4. Variabel Nilai Sosial Test of Homogeneity of Variances Nilai_Sosial Levene Statistic 3.994
df1
df2 3
Sig. 164
.090
150
ANOVA Nilai_Sosial Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
730.165
3
243.388
Within Groups
581.829
164
3.548
1311.994
167
Total
F
Sig.
68.604
.000
Descriptives Nilai_Sosial 95% Confidence Interval for Mean
Std. N
Mean
Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
Akuntan Publik
38
19.5000
2.01011
.32608
18.8393
20.1607
Akuntan Perusahaan
44
14.7500
1.58664
.23920
14.2676
15.2324
Akuntan Pendidik
26
18.4231
1.39063
.27272
17.8614
18.9848
Akuntan Pemerintah
60
19.7333
2.16182
.27909
19.1749
20.2918
168
18.1726
2.80290
.21625
17.7457
18.5996
Total
ANOVA Sum of Squares NS1
NS2
Mean Square
Between Groups
25.383
3
8.461
Within Groups
63.260
164
.386
Total
88.643
167
Between Groups
71.314
3
23.771
Within Groups
48.686
164
.297
120.000
167
Between Groups
39.662
3
13.221
Within Groups
57.284
164
.349
Total
96.946
167
Total NS3
df
F
Sig.
21.934
.000
80.075
.000
37.850
.000
151
NS4
NS5
NS6
Between Groups
10.382
3
3.461
Within Groups
63.904
164
.390
Total
74.286
167
Between Groups
24.233
3
8.078
Within Groups
69.046
164
.421
Total
93.280
167
Between Groups
37.072
3
12.357
Within Groups
62.208
164
.379
Total
99.280
167
8.881
.000
19.186
.000
32.577
.000
Descriptives 95% Confidence Interval for Mean
Std. N NS1
Std. Error Lower Bound Upper Bound
38
3.1842
.51230
.08311
3.0158
3.3526
Akuntan Perusahaan
44
2.8636
.73424
.11069
2.6404
3.0869
Akuntan Pendidik
26
3.1538
.36795
.07216
3.0052
3.3025
Akuntan Pemerintah
60
3.8167
.67627
.08731
3.6420
3.9914
168
3.3214
.72856
.05621
3.2105
3.4324
Akuntan Publik
38
4.0000
.69749
.11315
3.7707
4.2293
Akuntan Perusahaan
44
2.1364
.46209
.06966
1.9959
2.2769
Akuntan Pendidik
26
3.1154
.32581
.06390
2.9838
3.2470
Akuntan Pemerintah
60
2.9500
.56524
.07297
2.8040
3.0960
168
3.0000
.84768
.06540
2.8709
3.1291
Akuntan Publik
38
3.1842
.45650
.07405
3.0342
3.3343
Akuntan Perusahaan
44
2.2727
.58523
.08823
2.0948
2.4507
Akuntan Pendidik
26
2.9231
.62757
.12308
2.6696
3.1766
Akuntan Pemerintah
60
3.5000
.65094
.08404
3.3318
3.6682
168
3.0179
.76192
.05878
2.9018
3.1339
Total NS3
Deviation
Akuntan Publik
Total NS2
Mean
Total
152
NS4
Akuntan Publik
38
3.1053
.64889
.10526
2.8920
3.3185
Akuntan Perusahaan
44
2.4091
.69276
.10444
2.1985
2.6197
Akuntan Pendidik
26
2.8077
.49147
.09638
2.6092
3.0062
Akuntan Pemerintah
60
2.8500
.60576
.07820
2.6935
3.0065
.66695
.05146
2.6841
2.8873
Total NS5
Akuntan Publik
38
3.2368
.63392
.10283
3.0285
3.4452
Akuntan Perusahaan
44
2.3636
.65026
.09803
2.1659
2.5613
Akuntan Pendidik
26
3.4231
.75753
.14856
3.1171
3.7290
Akuntan Pemerintah
60
2.8500
.60576
.07820
2.6935
3.0065
168
2.8988
.74737
.05766
2.7850
3.0126
Akuntan Publik
38
2.7895
.70358
.11414
2.5582
3.0207
Akuntan Perusahaan
44
2.7045
.55320
.08340
2.5364
2.8727
Akuntan Pendidik
26
3.0000
.63246
.12403
2.7445
3.2555
Akuntan Pemerintah
60
3.7667
.59280
.07653
3.6135
3.9198
168
3.1488
.77103
.05949
3.0314
3.2663
Total NS6
2.7857
168
Total
5. Variabel Lingkungan Pekerjaan
Test of Homogeneity of Variances Lingkungan Levene Statistic 3.567
df1
df2 3
Sig. 164
.055
ANOVA Lingkungan Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
984.463
3
328.154
Within Groups
743.912
164
4.536
1728.375
167
Total
F 72.344
Sig. .000
153
Descriptives Lingkungan 95% Confidence Interval for Mean
Std. N
Mean
Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Akuntan Publik
38
26.9211
1.73020
.28068
26.3523
27.4898
Akuntan Perusahaan
44
22.5227
1.73190
.26109
21.9962
23.0493
Akuntan Pendidik
26
23.0385
2.45733
.48192
22.0459
24.0310
Akuntan Pemerintah
60
20.5000
2.44603
.31578
19.8681
21.1319
168
22.8750
3.20028
.24691
22.3875
23.3625
Total
ANOVA Sum of Squares L1
L2
L3
Between Groups
3
4.009
Within Groups
134.253
164
.819
Total
146.280
167
12.764
3
4.255
Within Groups
120.110
163
.737
Total
132.874
166
Between Groups
48.751
3
16.250
Within Groups
72.653
164
.443
121.405
167
Between Groups
34.848
3
11.616
Within Groups
71.628
164
.437
106.476
167
7.440
3
2.480
Within Groups
73.702
164
.449
Total
81.143
167
Between Groups
20.618
3
6.873
Within Groups
71.233
164
.434
Total
91.851
167
Between Groups
Total L5
L6
Mean Square
12.027
Total L4
df
Between Groups
F
Sig.
4.897
.003
5.774
.001
36.682
.000
26.596
.000
5.519
.001
15.823
.000
154
L7
Between Groups
54.296
3
18.099
Within Groups
83.556
164
.509
137.851
167
Total
35.523
.000
Descriptives 95% Confidence Interval for Mean
Std. N L1
Lower Bound
Upper Bound
3.5526
1.00532
.16308
3.2222
3.8831
Akuntan Perusahaan
44
3.0455
.71380
.10761
2.8284
3.2625
Akuntan Pendidik
26
3.7692
1.03180
.20235
3.3525
4.1860
Akuntan Pemerintah
60
3.1667
.90510
.11685
2.9329
3.4005
168
3.3155
.93591
.07221
3.1729
3.4580
Akuntan Publik
38
3.5000
.97952
.15890
3.1780
3.8220
Akuntan Perusahaan
43
3.1818
.58161
.08768
3.0050
3.3586
Akuntan Pendidik
26
3.7308
1.04145
.20424
3.3101
4.1514
Akuntan Pemerintah
60
2.9833
.85354
.11019
2.7628
3.2038
167
3.2679
.89224
.06884
3.1320
3.4038
Akuntan Publik
38
4.0789
.67310
.10919
3.8577
4.3002
Akuntan Perusahaan
44
3.4091
.65833
.09925
3.2089
3.6092
Akuntan Pendidik
26
2.8846
.51590
.10118
2.6762
3.0930
Akuntan Pemerintah
60
2.7000
.72017
.09297
2.5140
2.8860
168
3.2262
.85263
.06578
3.0963
3.3561
Akuntan Publik
38
3.8684
.52869
.08577
3.6946
4.0422
Akuntan Perusahaan
44
3.0909
.56314
.08490
2.9197
3.2621
Akuntan Pendidik
26
3.0000
.56569
.11094
2.7715
3.2285
Akuntan Pemerintah
60
2.6500
.81978
.10583
2.4382
2.8618
168
3.0952
.79849
.06160
2.9736
3.2169
Total L4
Std. Error
38
Total L3
Deviation
Akuntan Publik
Total L2
Mean
Total
155
L5
Akuntan Publik
38
3.8947
.60580
.09827
3.6956
4.0939
Akuntan Perusahaan
44
3.5909
.62201
.09377
3.4018
3.7800
Akuntan Pendidik
26
3.6154
.75243
.14756
3.3115
3.9193
Akuntan Pemerintah
60
3.3333
.70511
.09103
3.1512
3.5155
168
3.5714
.69705
.05378
3.4653
3.6776
Akuntan Publik
38
3.9211
.63167
.10247
3.7134
4.1287
Akuntan Perusahaan
44
3.1591
.74532
.11236
2.9325
3.3857
Akuntan Pendidik
26
3.0000
.56569
.11094
2.7715
3.2285
Akuntan Pemerintah
60
3.0833
.64550
.08333
2.9166
3.2501
168
3.2798
.74162
.05722
3.1668
3.3927
Akuntan Publik
38
4.1053
.79829
.12950
3.8429
4.3677
Akuntan Perusahaan
44
3.1136
.75378
.11364
2.8845
3.3428
Akuntan Pendidik
26
3.0385
.59872
.11742
2.7966
3.2803
Akuntan Pemerintah
60
2.5833
.67124
.08666
2.4099
2.7567
168
3.1369
.90855
.07010
2.9985
3.2753
Total L6
Total L7
Total
6. Variabel Pertimbangan Pasar Kerja
Test of Homogeneity of Variances Pasar_Kerja Levene Statistic 3.829
df1
df2 3
Sig. 164
.071
ANOVA Pasar_Kerja Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
534.020
3
178.007
Within Groups
161.099
164
.982
Total
695.119
167
F 181.212
Sig. .000
156
Descriptives Pasar_Kerja 95% Confidence Interval for
N
Mean
Std.
Std.
Deviation
Error
Mean Lower Bound
Upper Bound
Akuntan Publik
38
4.0789
1.26024 .20444
3.6647
4.4932
Akuntan Perusahaan
44
4.8864
.94539 .14252
4.5989
5.1738
Akuntan Pendidik
26
9.1154
.95192 .18669
8.7309
9.4999
Akuntan Pemerintah
60
7.2500
.83615 .10795
7.0340
7.4660
168
6.2024
2.04019 .15740
5.8916
6.5131
Total
ANOVA Sum of Squares PK1
Between Groups
Mean Square
227.432
3
75.811
75.401
164
.460
302.833
167
Between Groups
73.451
3
24.484
Within Groups
52.168
164
.318
125.619
167
Within Groups Total PK2
df
Total
F
Sig.
164.890
.000
76.969
.000
Descriptives 95% Confidence Interval for Mean
Std. N PK1
Mean
Deviation Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Akuntan Publik
38 1.8421
.67888
.11013
1.6190
2.0652
Akuntan Perusahaan
44 2.0000
.74709
.11263
1.7729
2.2271
Akuntan Pendidik
26 4.7692
.51441
.10088
4.5615
4.9770
Akuntan Pemerintah
60 3.9333
.68561
.08851
3.7562
4.1104
168 3.0833
1.34662
.10389
2.8782
3.2884
Total
157
PK2
Akuntan Publik
38 2.2368
.71411
.11584
2.0021
2.4716
Akuntan Perusahaan
44 2.8864
.44282
.06676
2.7517
3.0210
Akuntan Pendidik
26 4.3462
.68948
.13522
4.0677
4.6246
Akuntan Pemerintah
60 3.3167
.46910
.06056
3.1955
3.4378
168 3.1190
.86730
.06691
2.9869
3.2512
Total
7. Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan
Test of Homogeneity of Variances Intrinsik_Pekerjaan Levene Statistic
df1
3.385
df2 3
Sig. 164
.062
ANOVA Intrinsik_Pekerjaan Sum of Squares
df
Mean Square
F
Between Groups
480.915
3
160.305
Within Groups
652.936
164
3.981
1133.851
167
Total
Sig.
40.264
.000
Descriptives Intrinsik_Pekerjaan 95% Confidence Interval for
N
Mean
Std.
Std.
Deviation
Error
Mean Lower Bound Upper Bound
Akuntan Publik
38
16.2632
1.88428 .30567
15.6438
16.8825
Akuntan Perusahaan
44
13.0000
1.84265 .27779
12.4398
13.5602
Akuntan Pendidik
26
12.8462
2.58754 .50746
11.8010
13.8913
Akuntan Pemerintah
60
11.7833
1.87844 .24251
11.2981
12.2686
168
13.2798
2.60567 .20103
12.8829
13.6767
Total
158
ANOVA Sum of Squares IP1
11.758
3
3.919
Within Groups
90.522
164
.552
102.280
167
Between Groups
20.906
3
6.969
Within Groups
98.612
164
.601
119.518
167
15.364
3
5.121
Within Groups
113.112
164
.690
Total
128.476
167
Between Groups
151.355
3
50.452
69.592
164
.424
220.946
167
Total IP3
IP4
Mean Square
Between Groups
Total IP2
df
Between Groups
Within Groups Total
F
Sig.
7.100
.000
11.589
.000
7.426
.000
118.894
.000
Descriptives 95% Confidence Interval for Mean
Std.
IP1
IP2
N
Mean
Deviation Std. Error Lower Bound
Upper Bound
Akuntan Publik
38
4.0000
.73521
.11927
3.7583
4.2417
Akuntan Perusahaan
44
3.4773
.66433
.10015
3.2753
3.6792
Akuntan Pendidik
26
3.9615
.82369
.16154
3.6288
4.2942
Akuntan Pemerintah
60
3.4167
.76561
.09884
3.2189
3.6144
Total
168
3.6488
.78259
.06038
3.5296
3.7680
Akuntan Publik
38
3.9211
.85049
.13797
3.6415
4.2006
Akuntan Perusahaan
44
3.2500
.68624
.10346
3.0414
3.4586
Akuntan Pendidik
26
3.2308
.71036
.13931
2.9438
3.5177
Akuntan Pemerintah
60
2.9833
.81286
.10494
2.7734
3.1933
Total
168
3.3036
.84598
.06527
3.1747
3.4324
159
IP3
IP4
Akuntan Publik
38
4.0789
.67310
.10919
3.8577
4.3002
Akuntan Perusahaan
44
3.2500
.83874
.12645
2.9950
3.5050
Akuntan Pendidik
26
3.7308
1.00231
.19657
3.33
4.1356
Akuntan Pemerintah
60
3.4833
.83345
.10760
3.27
3.6986
Total
168
3.5952
.87711
.06767
3.46
3.7288
Akuntan Publik
38
4.2632
.64449
.10455
4.05
4.4750
Akuntan Perusahaan
44
3.0227
.73100
.11020
2.80
3.2450
Akuntan Pendidik
26
1.9231
.56022
.10987
1.70
2.1494
Akuntan Pemerintah
60
1.9000
.62977
.08130
1.74
2.0627
Total
168
2.7321
1.15023
.08874
2.56
2.9073
119
Lampiran 2 No. Res R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24
1 4 5 2 3 5 3 4 3 2 3 5 4 5 3 4 3 2 3 4 3 4 5 4 2
Gaji 2 2 1 3 2 5 5 4 4 3 3 3 2 4 3 5 4 5 3 2 3 3 2 5 2
3 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 2 3 5 4 5 4 2 3 5 4 5 4 4 2
% skor 67% 67% 53% 60% 93% 73% 73% 60% 47% 67% 67% 60% 93% 67% 93% 73% 60% 60% 73% 67% 80% 73% 87% 40%
Kriteria CB CB CB CB SB B B CB TB CB CB CB SB CB SB B CB CB B CB B B SB TB
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN Pelatihan Pengakuan % % Kriteria skor skor 1 2 3 4 1 2 3 4 4 5 4 4 85% SB 4 4 4 5 85% 4 4 4 5 85% SB 5 4 5 4 90% 3 4 4 4 75% B 4 4 4 5 85% 4 4 3 4 75% B 4 4 4 4 80% 3 3 3 3 60% CB 4 4 4 4 80% 3 2 3 3 55% CB 4 4 4 4 80% 3 4 3 4 70% B 3 4 4 3 70% 3 4 5 4 80% B 4 4 4 4 80% 3 3 5 2 65% CB 3 4 4 3 70% 4 4 4 4 80% B 4 4 4 4 80% 4 4 4 5 85% SB 5 4 4 4 85% 3 4 4 3 70% B 4 4 4 4 80% 5 4 4 4 85% SB 5 4 4 5 90% 2 3 4 2 55% CB 4 3 3 4 70% 3 3 3 3 60% CB 3 3 3 2 55% 4 5 4 4 85% SB 4 4 4 5 85% 3 5 3 4 75% B 3 4 4 4 75% 4 4 4 4 80% B 4 4 4 3 75% 4 4 4 5 85% SB 5 4 4 4 85% 4 4 4 4 80% B 3 5 4 4 80% 5 5 5 5 100% SB 5 4 4 4 85% 5 5 5 4 95% SB 5 5 3 4 85% 4 3 4 4 75% B 5 4 4 4 85% 3 4 3 3 65% CB 3 4 3 3 65%
Kriteria SB SB SB B B B B B B B SB B SB B CB SB B B SB B SB SB SB CB
1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4
Nilai Sosial 2 3 4 5 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 2 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3
6 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4
% skor 53% 63% 53% 47% 53% 67% 53% 67% 57% 47% 60% 47% 73% 67% 57% 73% 53% 57% 67% 37% 60% 57% 53% 60%
Kriteria CB CB CB TB CB CB CB CB CB TB CB TB B CB CB B CB CB CB TB CB CB CB CB
120
R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51
3 4 2 5 3 3 1 4 3 2 2 5 4 5 3 5 2 3 2 2 2 2 3 2 5 2 5
2 1 5 3 5 2 4 2 5 2 3 4 5 5 5 3 2 2 2 4 2 3 2 2 5 2 5
2 5 3 5 3 2 2 5 3 4 3 5 4 4 3 2 4 2 1 3 2 2 2 3 4 2 4
47% 67% 67% 87% 73% 47% 47% 73% 73% 53% 53% 93% 87% 93% 73% 67% 53% 47% 33% 60% 40% 47% 47% 47% 93% 40% 93%
TB CB CB SB B TB TB B B CB CB SB SB SB B CB CB TB STB CB TB TB TB TB SB TB SB
4 4 4 5 3 2 3 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 5
4 5 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4
4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4
4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 5
80% 85% 75% 90% 55% 65% 75% 95% 80% 65% 75% 65% 80% 65% 75% 85% 70% 75% 65% 80% 65% 75% 75% 65% 70% 80% 90%
B SB B SB CB CB B SB B CB B CB B CB B SB B B CB B CB B B CB B B SB
4 4 3 5 3 4 4 5 4 3 4 3 4 3 3 5 3 5 4 5 4 3 4 4 3 4 5
4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
4 5 3 4 3 5 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4
5 5 3 5 2 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3 5 5
85% 90% 65% 90% 55% 95% 70% 90% 80% 70% 80% 60% 80% 60% 75% 85% 65% 75% 65% 70% 70% 75% 80% 75% 60% 75% 90%
SB SB CB SB CB SB B SB B B B CB B CB B SB CB B CB B B B B B CB B SB
2 3 4 3 3 3 5 3 3 5 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3
2 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 5
1 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 5 3 3
3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2
2 2 5 2 4 3 5 2 3 3 3 3 2 4 5 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 2 2
43% 57% 73% 60% 60% 60% 83% 53% 50% 63% 57% 60% 43% 80% 67% 60% 67% 63% 60% 53% 63% 40% 60% 63% 63% 57% 57%
TB CB B CB CB CB B CB TB CB CB CB TB B CB CB CB CB CB CB CB TB CB CB CB CB CB
121
R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78
2 2 3 5 5 2 2 3 2 3 2 1 3 2 5 1 3 3 4 3 2 3 2 3 5 3 3
2 3 5 5 4 2 2 4 2 3 1 2 2 1 5 3 3 5 5 3 2 5 4 5 3 4 3
2 3 3 4 5 3 2 3 2 2 3 2 2 2 5 3 3 2 5 2 3 3 3 2 4 5 3
40% 53% 73% 93% 93% 47% 40% 67% 40% 53% 40% 33% 47% 33% 100% 47% 60% 67% 93% 53% 47% 73% 60% 67% 80% 80% 60%
TB CB B SB SB TB TB CB TB CB TB STB TB STB SB TB CB CB SB CB TB B CB CB B B CB
4 4 3 4 5 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 5 3 4
3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 4
3 3 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 5 5 2 4 3 3 4 4 4 3
3 4 3 3 4 3 5 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4
65% 70% 60% 60% 90% 60% 85% 65% 65% 70% 75% 75% 65% 55% 75% 55% 75% 80% 75% 60% 70% 60% 70% 75% 90% 65% 75%
CB B CB CB SB CB SB CB CB B B B CB CB B CB B B B CB B CB B B SB CB B
4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 3 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4 5 3 4
4 4 2 4 4 3 5 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3
4 4 3 3 5 4 5 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
2 5 2 3 4 5 4 3 4 4 5 2 3 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 5 5 4 3
70% 85% 55% 70% 90% 80% 90% 55% 85% 75% 70% 60% 70% 70% 80% 75% 70% 75% 80% 85% 80% 75% 75% 75% 85% 70% 65%
B SB CB B SB B SB CB SB B B CB B B B B B B B SB B B B B SB B CB
5 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 5 3 3 4 3 5
4 1 3 3 4 3 4 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 5 3 2
3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4
2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2
2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3
3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4
63% 40% 57% 63% 67% 63% 63% 57% 53% 47% 47% 57% 63% 47% 70% 67% 50% 57% 60% 43% 57% 70% 57% 60% 67% 53% 67%
CB TB CB CB CB CB CB CB CB TB TB CB CB TB B CB TB CB CB TB CB B CB CB CB CB CB
122
R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 R-101 R-102 R-103 R-104 R-105
3 4 3 3 3 3 4 3 3 5 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 5 2 4 4 5
2 3 2 2 3 2 3 5 2 3 5 3 2 3 3 4 4 3 2 3 5 3 4 5 4 5 4
3 5 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 3 5 5 3 2 5 3 2 3 3 3 2 4 3 3
53% 80% 53% 47% 67% 60% 67% 67% 60% 80% 80% 53% 53% 80% 80% 67% 53% 80% 53% 53% 73% 60% 80% 60% 80% 80% 80%
CB B CB TB CB CB CB CB CB B B CB CB B B CB CB B CB CB B CB B CB B B B
3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 5 3 4
3 5 3 3 3 3 4 3 5 5 3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4
2 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 3 2 5 5 5 3 4 4 3 4 3 5 5 4 4 5
4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 2 5 2 3
60% 85% 75% 65% 75% 70% 75% 75% 95% 95% 75% 75% 60% 90% 90% 75% 55% 95% 80% 75% 80% 70% 80% 65% 90% 60% 80%
CB SB B CB B B B B SB SB B B CB SB SB B CB SB B B B B B CB SB CB B
4 5 4 4 3 3 2 3 5 5 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 1 3 5 4 4 3 5 4 1 2 4 4 4 4 3 4
4 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 5
4 75% 4 85% 4 75% 3 75% 3 65% 4 75% 2 50% 1 55% 4 90% 5 100% 4 80% 3 55% 3 65% 5 90% 5 95% 4 80% 4 75% 5 100% 3 75% 4 60% 3 60% 4 75% 4 75% 3 70% 5 85% 2 60% 3 80%
B SB B B CB B TB CB SB SB B CB CB SB SB B B SB B CB CB B B B SB CB B
2 3 4 4 4 5 3 4 3 3 3 5 2 2 3 3 5 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
2 4 2 3 3 2 2 4 5 4 4 3 2 5 4 3 2 5 1 3 2 2 3 3 5 3 4
3 4 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 1 5 3 2 2 3 3 4 2
1 3 3 3 1 1 2 4 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 5 3 5 3 3 2 4 5 3 4 2 4
2 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 4 2 2 3 3 4 2 4 5 4 3 4 3 3 4 3
43% 70% 60% 63% 50% 53% 47% 77% 67% 60% 57% 70% 50% 57% 60% 60% 70% 70% 50% 77% 60% 60% 67% 57% 70% 60% 60%
TB B CB CB TB CB TB B CB CB CB B TB CB CB CB B B TB B CB CB CB CB B CB CB
123
R-106 R-107 R-108 R-109 R-110 R-111 R-112 R-113 R-114 R-115 R-116 R-117 R-118 R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131 R-132
1 4 2 3 5 3 4 3 4 4 5 5 3 3 3 5 3 3 2 3 4 4 3 2 3 2 4
3 5 4 3 3 5 5 3 2 3 4 3 5 5 4 3 3 1 5 3 3 4 3 5 5 5 1
2 5 3 4 5 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 4 3 4 3 2 5 5 3 3 3 3 4
40% 93% 60% 67% 87% 80% 80% 67% 73% 80% 87% 80% 73% 80% 80% 80% 60% 53% 67% 53% 80% 87% 60% 67% 73% 67% 60%
TB SB CB CB SB B B CB B B SB B B B B B CB CB CB CB B SB CB CB B CB CB
3 5 4 4 5 4 3 4 4 2 5 5 3 3 3 5 3 4 3 3 5 4 3 4 2 3 4
3 4 3 3 5 3 2 4 5 3 5 5 2 3 3 4 2 4 2 3 4 4 1 3 2 1 3
4 5 3 3 5 4 3 4 4 3 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 2 4 3 3 3
1 55% 5 95% 2 60% 1 55% 4 95% 3 70% 2 50% 4 80% 5 90% 4 60% 5 100% 5 100% 2 50% 1 50% 3 65% 4 85% 2 50% 3 70% 2 55% 4 70% 5 95% 5 90% 3 45% 3 70% 2 45% 2 45% 4 70%
CB SB CB CB SB B TB B SB CB SB SB TB TB CB SB TB B CB B SB SB TB B TB TB B
4 5 3 4 4 3 5 4 5 3 5 5 4 3 4 5 4 3 3 4 4 5 3 3 4 2 4
4 3 5 3 4 5 3 4 4 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5
3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 3 3 4 3 5 4 3 2 3 3 4
1 4 3 2 3 5 2 2 5 5 5 4 2 3 5 4 2 3 3 4 5 4 3 3 3 2 3
60% 80% 75% 60% 65% 80% 70% 70% 90% 80% 90% 95% 65% 65% 75% 85% 60% 65% 70% 80% 90% 85% 70% 60% 70% 50% 80%
CB B B CB CB B B B SB B SB SB CB CB B SB CB CB B B SB SB B CB B TB B
4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 4 3 3 3
2 4 2 3 3 3 3 2 5 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2
4 3 4 4 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 2 3 4 3 3
3 4 2 3 1 2 4 2 4 1 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2
4 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 4 3 2
4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3
70% 70% 63% 70% 50% 57% 73% 60% 77% 43% 67% 60% 73% 60% 63% 73% 67% 57% 70% 53% 73% 73% 40% 63% 70% 63% 50%
B B CB B TB CB B CB B TB CB CB B CB CB B CB CB B CB B B TB CB B CB TB
124
R-133 R-134 R-135 R-136 R-137 R-138 R-139 R-140 R-141 R-142 R-143 R-144 R-145 R-146 R-147 R-148 R-149 R-150 R-151 R-152 R-153 R-154 R-155 R-156 R-157 R-158 R-159
3 4 3 5 2 4 3 3 3 5 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3
5 2 2 5 1 2 4 2 5 5 4 2 2 1 3 4 4 5 5 5 1 5 5 4 2 4 5
3 3 2 5 1 3 3 4 4 5 3 2 4 2 3 5 3 4 5 4 3 2 5 5 3 4 3
73% 60% 47% 100% 27% 60% 67% 60% 80% 100% 60% 40% 60% 40% 67% 87% 67% 80% 93% 80% 47% 67% 80% 80% 60% 73% 73%
B CB TB SB STB CB CB CB B SB CB TB CB TB CB SB CB B SB B TB CB B B CB B B
3 3 4 5 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 3 3 5 3 3 3 3 4 5 3 4
2 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 5 2 4 4 3 3 3 3 3
3 3 5 5 4 4 4 4 3 5 2 4 4 3 4 5 5 3 5 3 3 5 4 3 4 3 4
3 55% 4 70% 3 80% 4 90% 3 60% 5 85% 4 80% 4 70% 1 45% 4 85% 2 50% 3 65% 4 70% 4 70% 4 80% 4 90% 3 70% 2 55% 5 100% 3 55% 4 70% 4 80% 3 65% 4 70% 4 80% 3 60% 3 70%
CB B B SB CB SB B B TB SB TB CB B B B SB B CB SB CB B B CB B B CB B
5 3 3 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 3 2 5 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4 3
3 5 4 4 3 5 2 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 3 5 3 5 4 4 3 5 4 4
4 3 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 5 3 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3
3 3 4 5 5 5 3 5 1 4 3 2 3 4 2 4 4 2 5 3 3 4 3 3 3 2 3
75% 70% 75% 90% 80% 90% 55% 75% 60% 85% 65% 65% 65% 75% 50% 95% 75% 65% 90% 65% 70% 75% 60% 60% 70% 60% 65%
B B B SB B SB CB B CB SB CB CB CB B TB SB B CB SB CB B B CB CB B CB CB
4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3
3 2 3 4 3 5 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 5 4 2 3 3 3 2 4 3
4 2 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3
4 3 4 2 3 3 3 3 5 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3
73% 50% 70% 67% 63% 70% 63% 50% 77% 57% 63% 60% 53% 50% 50% 60% 63% 73% 77% 73% 53% 60% 67% 60% 47% 80% 63%
B TB B CB CB B CB TB B CB CB CB CB TB TB CB CB B B B CB CB CB CB TB B CB
125
R-160 4 R-161 3 R-162 5 R-163 3 R-164 2 R-165 3 R-166 2 R-167 2 R-168 2 Jumlah Nilai maksimal Persentase skor Kriteria
1 5 5 3 5 5 5 3 5 2 3 4 2 3 1 2 3 2 1.668
67% 73% 100% 73% 60% 67% 47% 33% 47%
CB B SB B CB CB TB STB TB
2520
4 4 5 3 4 5 3 4 4
5 4 3 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 2.445
4 3 5 3 3 4 4 4 3
85% 70% 90% 50% 60% 85% 70% 70% 65%
SB B SB TB CB SB B B CB
3360 66,2%
CB
4 3 5 4 4 5 3 3 3
5 5 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2.508
5 3 5 2 2 5 3 4 2
95% 65% 90% 65% 60% 85% 65% 70% 65%
SB CB SB CB CB SB CB B CB
3360 73%
B
4 4 3 4 4 4 3 3 3
4 4 4 3 3 3 2 2 2
4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3.053
3 4 4 3 3 3 2 2 3
3 4 3 4 4 3 3 3 2
73% 80% 67% 67% 70% 63% 53% 50% 47%
B B CB CB B CB CB TB TB
61%
CB
5040 75%
B
66,19%
72,77%
74,64%
60,58%
CB
B
B
CB
126
No. Res R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19
Lingkungan 1 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3
2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 2 4
3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 5 2 2 4
4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 1 4
5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 5 3 2 4
6 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 3
7 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 5 3 2 4
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN Pasar Intrinsik % % Pekerjaan Kriteria Kerja Kriteria skor skor 1 2 1 2 3 4 89% SB 2 3 50% TB 4 3 4 5 74% B 3 3 60% CB 4 3 5 5 63% CB 2 3 50% TB 3 3 3 3 63% CB 2 3 50% TB 4 3 3 2 66% CB 3 3 60% CB 4 3 4 3 57% CB 4 3 70% B 4 3 3 2 66% CB 2 3 50% TB 3 4 3 4 60% CB 4 5 90% SB 4 3 3 1 60% CB 5 4 90% SB 3 3 3 2 60% CB 3 3 60% CB 3 3 3 3 77% B 1 2 30% STB 5 4 4 4 54% CB 2 3 50% TB 4 3 2 3 77% B 3 3 60% CB 5 4 4 5 63% CB 5 5 100% SB 4 3 3 2 51% TB 4 3 70% B 4 2 3 1 77% B 1 2 30% STB 5 4 4 4 57% CB 3 3 60% CB 3 2 4 2 37% TB 4 3 70% B 4 3 4 1 74% B 2 1 30% STB 4 4 4 5
% skor
Kriteria
80% 85% 60% 60% 70% 60% 70% 55% 55% 60% 85% 60% 90% 60% 50% 85% 55% 60% 85%
B SB CB CB B CB B CB CB CB SB CB SB CB TB SB CB CB SB
127
R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47
3 3 3 5 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 2 3 5 5 5 4 5 3 3 3
3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 5 4 3 2 2 3 2 3 5 3 4 4 5 4 3 3
4 5 5 2 3 4 4 1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4
3 5 4 2 2 3 4 2 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3
4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4
4 5 5 3 4 3 4 3 4 3 5 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4
4 5 5 2 4 4 5 2 4 3 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3
71% 83% 80% 57% 69% 69% 80% 40% 77% 60% 80% 63% 80% 69% 60% 54% 51% 69% 54% 63% 86% 66% 69% 69% 71% 69% 63% 69%
B B B CB B B B TB B CB B CB B B CB CB TB B CB CB SB CB B B B B CB B
2 3 3 5 3 2 1 4 2 3 5 5 2 2 3 4 3 3 5 4 1 3 5 5 4 3 2 2
3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 5 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 5 3 3 3 4
50% 60% 70% 90% 60% 50% 20% 70% 50% 60% 100% 90% 50% 50% 70% 70% 60% 60% 90% 70% 30% 60% 90% 100% 70% 60% 50% 60%
TB CB B SB CB TB STB B TB CB SB SB TB TB B B CB CB SB B STB CB SB SB B CB TB CB
4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 4 2 5 5 5 4 3 4
4 3 4 3 3 3 4 3 5 3 3 3 5 2 3 1 3 1 1 3 4 3 5 4 5 3 3 3
4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 1 4 1 3 4 5 2 5 5 5 3 4 3
3 4 4 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 4 3 2 2 3 2 2 5 2 2 2 1 2 5 4
75% 80% 80% 55% 70% 75% 85% 70% 90% 65% 65% 60% 80% 75% 65% 35% 60% 40% 35% 60% 90% 45% 85% 80% 80% 60% 75% 70%
B B B CB B B SB B SB CB CB CB B B CB STB CB TB STB CB SB TB SB B B CB B B
128
R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75
4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 5 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 4
4 2 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 5 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 4
2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3
2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2
5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4
4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4
66% 54% 71% 80% 66% 71% 69% 63% 69% 63% 80% 49% 69% 63% 60% 66% 71% 63% 54% 57% 63% 66% 51% 60% 66% 60% 57% 69%
CB CB B B CB B B CB B CB B TB B CB CB CB B CB CB CB CB CB TB CB CB CB CB B
4 3 5 2 5 3 3 4 1 3 2 3 1 1 2 5 5 2 4 3 2 4 5 3 2 3 5 5
3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 1 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 5 4 3 3 3 3 5
70% 70% 90% 50% 80% 60% 70% 70% 30% 50% 30% 60% 50% 30% 50% 80% 90% 50% 80% 60% 50% 90% 90% 60% 50% 60% 80% 100%
B B SB TB B CB B B STB TB STB CB TB STB TB B SB TB B CB TB SB SB CB TB CB B SB
4 3 5 5 4 2 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 5
4 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 5 3 5 3 4 3 3 3 3 4 3 4
4 2 5 5 3 1 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 5
5 2 2 4 2 2 1 3 5 3 5 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2
85% 50% 80% 95% 60% 40% 55% 70% 80% 80% 80% 60% 70% 65% 65% 65% 85% 65% 70% 55% 65% 55% 55% 55% 70% 65% 50% 80%
SB TB B SB CB TB CB B B B B CB B CB CB CB SB CB B CB CB CB CB CB B CB TB B
129
R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 R-101 R-102 R-103
5 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 2 5 4 2 4 2 5 4 4 2 4 4 4 3 3 4
5 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 3 2 5 3 3 4 2 5 4 4 4 4 4 3 4 2 3
3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 3 2 4 4 4 2 2 3 3 4 2 3 3 2 4
3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 1 3 5 3 2 3 4 5 3 3 4 3 1 2 4 3 3 4
3 3 3 4 4 4 2 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4
3 3 4 2 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 2 4 5 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4
5 3 2 4 5 3 2 3 2 2 3 4 5 1 2 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4
77% 60% 60% 60% 80% 60% 49% 66% 66% 69% 63% 71% 77% 66% 51% 63% 77% 77% 74% 69% 77% 66% 60% 60% 71% 60% 57% 77%
B CB CB CB B CB TB CB CB B CB B B CB TB CB B B B B B CB CB CB B CB CB B
2 5 4 2 1 5 3 1 3 2 4 3 1 5 4 2 1 2 4 4 2 1 4 5 2 4 5 1
3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 5 4 3 2 2 5 4 2 3 3 4 3 5 4 2
50% 90% 70% 40% 30% 80% 60% 30% 60% 40% 80% 60% 30% 100% 80% 50% 30% 40% 90% 80% 40% 40% 70% 90% 50% 90% 90% 30%
TB SB B TB STB B CB STB CB TB B CB STB SB B TB STB TB SB B TB TB B SB TB SB SB STB
4 3 4 3 5 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 2 3 3 4 3 2 5
5 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 5
4 2 2 4 5 2 2 3 2 3 2 4 4 2 2 3 4 4 2 1 4 4 3 2 3 1 2 4
80% 55% 65% 65% 85% 55% 55% 70% 65% 65% 65% 75% 80% 55% 60% 70% 75% 70% 65% 60% 75% 65% 65% 55% 65% 55% 45% 90%
B CB CB CB SB CB CB B CB CB CB B B CB CB B B B CB CB B CB CB CB CB CB TB SB
130
R-104 R-105 R-106 R-107 R-108 R-109 R-110 R-111 R-112 R-113 R-114 R-115 R-116 R-117 R-118 R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131
4 4 4 4 3 2 5 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 3 4 4 2 3 4 4 2 2 5 5 4 4 2 2 4 3 2 2 4 4 4 4 5 4 4 3 2 2 2 2 4 4
2 3 2 5 2 2 3 3 2 3 4 2 5 5 1 2 3 4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 3
2 4 3 4 3 2 3 3 4 1 4 3 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 2
4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 3 2 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2
2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2
60% 74% 57% 83% 63% 60% 66% 66% 69% 57% 60% 49% 74% 77% 60% 49% 71% 74% 63% 66% 60% 70% 74% 77% 63% 60% 60% 57%
CB B CB B CB CB CB CB B CB CB TB B B CB TB B B CB CB CB B B B CB CB CB CB
4 5 5 2 4 5 2 3 4 5 1 1 3 2 3 4 5 2 5 2 4 3 2 2 1 4 5 4
3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 1 3 3 2 4 3 5 2 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4
70% 90% 80% 40% 70% 80% 40% 60% 80% 80% 20% 40% 60% 40% 70% 70% 100% 40% 90% 50% 70% 60% 50% 40% 30% 80% 90% 80%
B SB B TB B B TB CB B B STB TB CB TB B B SB TB SB TB B CB TB TB STB B SB B
4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 3 2 4 4 3 5 5 2 5 3 4 5 5 3 1 4 3
3 3 3 5 4 3 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 2 3 3 3 5 5 3 2 3 3
4 4 3 4 3 3 1 4 3 3 4 4 2 3 4 2 5 4 2 4 2 3 4 5 3 3 4 2
2 2 2 4 1 2 1 3 2 2 3 3 2 4 2 2 2 4 2 3 1 4 5 4 2 1 2 2
65% 65% 50% 80% 55% 60% 30% 70% 60% 50% 75% 70% 40% 75% 70% 50% 80% 85% 40% 75% 45% 70% 95% 95% 55% 35% 65% 50%
CB CB TB B CB CB STB B CB TB B B TB B B TB B SB TB B TB B SB SB CB STB CB TB
131
R-132 R-133 R-134 R-135 R-136 R-137 R-138 R-139 R-140 R-141 R-142 R-143 R-144 R-145 R-146 R-147 R-148 R-149 R-150 R-151 R-152 R-153 R-154 R-155 R-156 R-157 R-158 R-159
3 2 4 4 3 3 4 2 4 2 5 3 2 3 2 3 3 5 3 1 5 2 5 4 3 3 4 3
3 2 4 4 3 3 4 2 4 2 5 4 2 2 2 4 4 5 3 2 4 3 5 3 3 3 2 4
3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 5 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3
4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 5 5 4 5 3 5 3 4 3 3 4 4 3 4
3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 5 2 3 2 3 4 3 3 3
3 1 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 3 2 2 4 3 3 5 2 3 3 2 1 4 2 3
66% 57% 74% 66% 71% 63% 77% 46% 69% 54% 83% 66% 49% 63% 60% 63% 71% 80% 54% 71% 57% 63% 69% 57% 57% 66% 54% 66%
CB CB B CB B CB B TB B CB B CB TB CB CB CB B B CB B CB CB B CB CB CB CB CB
1 4 2 5 1 5 2 4 1 3 2 4 4 1 3 1 2 5 4 2 4 3 5 5 4 3 4 4
3 3 3 4 2 5 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3
40% 70% 50% 90% 30% 100% 40% 80% 40% 60% 40% 70% 70% 30% 60% 40% 40% 90% 80% 40% 80% 60% 90% 80% 80% 60% 80% 70%
TB B TB SB STB SB TB B TB CB TB B B STB CB TB TB SB B TB B CB SB B B CB B B
4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 5 4 1 3 4 4 3 3 3 5 3 4 3 3 3 4 4 3
4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
3 2 4 1 5 3 5 2 3 1 4 1 2 3 2 3 4 2 1 4 2 3 1 2 2 3 2 2
70% 60% 70% 55% 80% 80% 80% 60% 70% 60% 80% 55% 55% 70% 65% 65% 70% 65% 60% 75% 55% 65% 55% 55% 60% 65% 65% 60%
B CB B CB B B B CB B CB B CB CB B CB CB B CB CB B CB CB CB CB CB CB CB CB
132
R-160 4 R-161 4 R-162 3 R-163 4 R-164 4 R-165 2 R-166 3 R-167 2 R-168 3 Jumlah Nilai maksimal Persentase skor Kriteria
3 3 4 3 4 2 3 4 4
4 3 5 4 3 5 3 4 5
4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 5 3 3 3 3 4 4 3.843
4 3 3 4 3 4 2 3 3
5 2 5 3 2 5 2 2 2
80% 63% 74% 69% 60% 77% 54% 60% 71%
B CB B B CB B CB CB B
5880
1 1 4 3 2 2 3 3 5 3 2 3 1 3 3 3 1 3 1.042
20% 70% 40% 60% 80% 50% 40% 60% 40%
STB B TB CB B TB TB CB TB
1680 65%
CB
4 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 3 5 5 5 3 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 3 2.231
5 2 4 2 2 4 3 2 3
85% 70% 90% 65% 70% 85% 70% 65% 65%
SB B SB CB B SB B CB CB
66%
CB
3360 62%
CB
65,36%
62,02%
66,40%
CB
CB
CB