PERPRES NO 39 TAHUN 2014 TENTANG DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN
Disampaikan pada Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT
© 2013 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved
PERKEMBANGAN REALISASI PMDN TAHUN 2011-2014 1800
1.678,38
1600 1400 1.233,02 1200 1000 873,76
Target
749,93
800
Realisasi
600 418
439
461
480
400 200 0
2011
2012
2013
2014
PERKEMBANGAN REALISASI PMA TAHUN 2011-2014
160 136,12
140
120
100 86,19 Target
80
Realisasi
65,46 60
40
29,57 21
22
23
24
20
0 2011
2012
2013
2014
PENYEBARAN REALISASI PMDN DI SUMATERA BARAT TAHUN 2014 KAB. SOLOK; 100,00; 0,01%
KAB. SIJUNJUNG; 167.500,72; 13,58%
KAB. TANAH DATAR; 15.980,00; 1,30%
KOTA PADANG; 939.602,96; 76,20%
KAB. PADANG PARIAMAN; 90.320,96; 7,33%
KAB. PASAMAN BARAT; 19.517,19; 1,58%
Realisasi investasi yang terbesar berada di Kota Padang, dengan kontribusi terhadap realisasi PMDN di Sumatera Barat sebesar 76,20% (Rp 939,6 miliar). Kemudian secara berurutan Kabupaten Sijunjung sebesar 13,58% (Rp 167,5 miliar), Kabupaten Padang Pariaman sebesar 7,33% (Rp 90,32 miliar), Kabupaten Pasaman Barat sebesar 1,58% (Rp 19,52 miliar), Kabupaten Tanah Datar sebesar 1,30% (Rp 15,98 miliar) dan Kabupaten Solok sebesar 0,01% (Rp 100 juta)
PENYEBARAN REALISASI PMA DI SUMATERA BARAT TAHUN 2014 KAB. DHARMASRAYA; KAB. PASAMAN BARAT; 131,62; 0,45% 1.185,24; 4,01%
KOTA PADANG; 2.579,88; 8,73%
KAB. KEP. MENTAWAI; 295,39; 1,00%
KAB. SOLOK SELATAN; 18.023,39; 60,96%
KAB. PESISIR SELATAN; 6.960,98; 23,54%
KAB. PADANG PARIAMAN; 70,47; 0,24%
KAB. PASAMAN; 321,17; 1,09%
Realisasi PMA yang tertinggi berada di Kabupaten Solok Selatan dengan kontribusi terhadap realisasi PMA di Sumatera Barat sebesar 60,96% (US$ 18,02 juta). Kemudian secara berurutan Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 23,54% (US$ 6,96 juta), Kota Padang sebesar 8,73% (US$ 2,58 juta), Kabupaten Dharmasraya sebesar 4,01% (US$ 1,19 juta), Kabupaten Pasaman sebesar 1,09% (US$ 321,17 ribu), Kabupaten Kepulauan Mentawai sebesar 1% (US$ 295,39 ribu), Kabupaten Pasaman Barat sebesar 0,45% (US$ 131,62 ribu) dan Kabupaten Padang Pariaman sebesar 0,24% (US$ 70,47 ribu)
Ketentuan Bidang Usaha “Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan”. – Pasal 12 ayat (1) UU 25 Tahun 2007
• Bidang usaha tertentu yang dilarang diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal
• Bidang usaha tertentu yang dapat diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal dengan syarat tertentu
Tertutup
Terbuka dengan persyaratan
Persyaratan •Dicadangkan untuk UMKMK •Kemitraan •Kepemilikan Modal: Dalam Negeri, Asing, ASEAN •Lokasi •Perizinan Khusus
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
6
Deregulasi Ketentuan Bidang Usaha
Landasan Hukum
Pasal 12 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal PERPRES 76/2007 Tentang Kriteria Dan Persyaratan Penyusunan Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
Ayat (4): Kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan serta daftar bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan masing-masing akan diatur dengan Peraturan Presiden.
PERATURAN PELAKSANAAN
PERPRES 39/2014 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
8
KRITERIA PENYUSUNAN Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan PERATURAN PRESIDEN NO. 76 TAHUN 2007 BAB V. KRITERIA BIDANG USAHA YANG TERTUTUP
Pasal 8
Bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik asing maupun dalam negeri ditetapkan dengan berdasarkan kriteria kesehatan, keselamatan, pertahanan dan keamanan, lingkungan hidup dan moral/budaya (K3LM) dan kepentingan nasional lainnya. BAB VI. KRITERIA BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN Kriteria penetapan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan adalah antara lain: 1. perlindungan sumber daya alam;
Pasal 11
2. perlindungan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK); 3.pengawasan produksi dan distribusi; 4.peningkatan kapasitas teknologi; 5.partisipasi modal dalam negeri; dan 6.kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk oleh Pemerintah. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
9
PENGATURAN PERPRES NOMOR 39 TAHUN 2014 Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan
1. DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP (LAMPIRAN I): Dilarang bagi kegiatan penanaman modal baik untuk penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing.
2. DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN (LAMPIRAN II): a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Dicadangkan untuk UMKMK Kemitraan Kepemilikan modal asing Lokasi tertentu Perizinan khusus Modal dalam negeri 100% Kepemilikan modal asing serta lokasi Perizinan khusus dan kepemilikan modal asing Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus Persyaratan kepemilikan modal asing dan/atau lokasi bagi penanam modal dari negara-negara ASEAN The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
10
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Meningkat
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Meningkat No
Bidang Usaha
KBLI
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
A.
Bidang ESDM
1.
Pembangkit Listrik > 10 MW
35101
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
Kepemilikan modal asing maksimal 95% (maksimal 100% apabila dlm rangka kerjasama pemerintah swasta/KPS selama masa konsesi)
2.
Transmisi Tenaga Listrik
35102
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
Kepemilikan modal asing maksimal 95% (maksimal 100% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi)
3.
Distribusi Tenaga Listrik
35103
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
Kepemilikan modal asing maksimal 95% (maksimal 100% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi)
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Meningkat (2) No
Bidang Usaha
KBLI
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
B.
Bidang Perhubungan
1.
Penyediaan fasilitas pelabuhan (dermaga, gedung, penundaan kapal terminal peti kemas, terminal curah air, terminal curah kering dan terminal Ro-Ro)
52221 52222 52223
Kepemilikan modal asing maksimal 49%
Kepemilikan modal asing maksimal 49% (maksimal 95% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi)
2.
Penyelenggaraan pengujian berkala kendaraan bermotor
71203
Tertutup
Kepemilikan modal asing maksimal 49% (maksimal 95% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi)
3.
Pembangunan terminal: -Terminal penumpang angkutan darat (terbatas hanya pada fasilitas umum) - Terminal barang untuk umum
52211
tertutup
Kepemilikan modal asing maksimal 49% (maksimal 95% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi)
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Meningkat (3) No
Bidang Usaha
KBLI
C.
Bidang Kesehatan
1.
Usaha Indsutri Farmasi - Industri Bahan Baku Obat
21011
- Industri Obat Jadi
21012
D.
Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
1.
Pembuatan sarana promosi film, (iklan, poster, still, photo, slide, klise, banner, pamflet, baliho, folder, dll)
E.
Bidang Keuangan
1.
Modal Ventura
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
Kepemilikan modal asing maksimal 75%
Kepemilikan modal asing 85%
73100
Kepemilikan modal dalam negeri 100%
Kepemilikan modal asing maksimal 51% untuk investor ASEAN
64991
Kepemilikan modal asing maksimal 80%
Kepemilikan modal asing maksimal 85%
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Berkurang
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Berkurang No
Bidang Usaha
A.
Bidang ESDM
1.
Pembangkit Tenaga Listrik
KBLI
3.
Perpres 39 /2014
35101
- Pembangkit Listrik skala kecil (1-10 MW)
2.
Perpres 36/2010
Kemitraan
Kepemilikan modal asing maksimal 49%
Jasa Pemboran - Migas di darat
09100
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
PMDN
- Migas di laut
09100
Kepemilikan modal asing maksimal 95% di Luar Kawasan Indonesia Bagian Timur
Kepemilikan modal asing maksimal 75%
- Jasa Operasi Sumur dan Pemeliharaan
09100
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
PMDN
- Jasa Desain dan Engineering Migas
71100
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
PMDN
Jasa Penunjang Migas:
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Berkurang (2) No
Bidang Usaha
A.
Bidang ESDM
4.
Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik:
KBLI
- Instalasi Penyediaan tenaga listrik
42213
- Instalasi pemanfaatan tenaga listrik
43211
Perpres 36/2010
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
Perpres 39 /2014
Kepemilikan modal asing maksimal 95% PMDN
* Catatan : Sesuai Perpers No. 36/2010, untuk bidang usaha Jasa Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik (43211) persyaratan maks 95%, didalam revisi dipisahkan menjadi Instalasi Penyediaan tenaga listrik (42213) Maks 95% dan Instalasi pemanfaatan tenaga listrik (43211) persyaratan PMDN
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Berkurang (3) No
Bidang Usaha
B.
Bidang Komunikasi dan Informatika
1.
Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi :
KBLI
- Layanan content (ring tone, sms premium, dsb)
61911
- Pusat layanan informasi (call center) dan jasa nilai tambah teleponi lainnya
61919
- Jasa sistem komunikasi data
- Jasa interkoneksi internet (NAP)
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
Kemitraan
Kepemilikan Modal Asing Maksimal 49%
61922
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
Kepemilikan modal asing maksimal 49%
61929
Kepemilikan modal asing maksimal 65%
Kepemilikan modal asing maksimal 49%
* Catatan : Sesuai Surat Sekjen Kementerian Perhubungan (a.n. Menteri Perhubungan) Nomor: HK.006/1/1 APhb2014 tanggal 9 Januari 2014 kepada Menko Perekonomian perihal Rancangan Perpres tentang Daiar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-undang
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-Undang No
Bidang Usaha
A.
Bidang Pertanian
1.
Perbenihan hortikultura:
KBLI
- Perbenihan Tanaman Buah Semusim
01139
- Perbenihan Anggur
01210
- Perbenihan Buah Tropis
01220
- Perbenihan Jeruk
01230
- Perbenihan Apel dan Buah Batu (Pome and Stone Fruit)
01240
- Perbenihan Buah Beri
01251
- Perbenihan Tanaman Sayuran Semusim
01139
- Perbenihan Tanaman Sayuran Tahunan
01253
- Perbenihan Tanaman Obat
01285 01286
- Perbenihan Jamur
01139
- Perbenihan Tanaman Florikultura
01194 01302
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
Kepemilikan modal
Kepemilikan modal
asing maksimal 95%
asing maksimal 30%
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-Undang (2) No A.
Bidang Usaha
KBLI
Bidang Pertanian - Budidaya Buah Semusim
01132
- Budidaya Anggur
01210
- Budidaya Buah Tropis
01220
- Budidaya Jeruk
01230
- Budidaya Apel dan Buah Batu (Pome and Stone Fruit)
01240
- Budidaya Buah Beri
01251
- Budidaya Sayuran Daun (antara lain: kubis, sawi, bawang daun, seledri)
01131
- Budidaya Sayuran Umbi (antara lain: bawang merah, bawang putih, kentang, wortel)
01134
- Budidaya Sayuran Buah (antara lain: tomat, mentimun)
01133
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-Undang (3) No
Bidang Usaha
A.
Bidang Pertanian
2.
Budidaya hortikultura:
3.
KBLI
- Budidaya Cabe, Paprika
01283
- Budidaya Jamur
01163
- Budidaya Tanaman Hias
01193
- Budidaya Tanaman Hias Non Bunga
01301
Industri Pengolahan Hortikultura:
10311
- Usaha Pasca Panen Buah dan Sayuran
10320
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
Kepemilikan modal asing maksimal 30%
Kepemilikan modal asing maksimal 95%
Kepemilikan modal asing maksimal 30%
Tidak tercantum
Kepemilikan modal asing maksimal 30%
10313 10314 10330 4.
Usaha penelitian hortikultura dan usaha laboratorium uji mutu hortikultura
72101
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-Undang (4) No
Bidang Usaha
A.
Bidang Pertanian
5.
Usaha Jasa Hortikultura Lainnya :
KBLI
Perpres 36/2010
Tidak Tercantum
- Usaha Jasa Pascapanen
01630
- Usaha Perangkaian Bunga/Florist/dekorator
47761
- Konsultan Pengembangan Hor6kultura
70209
- Landscaping
43305 71100 81300
- Jasa Kursus Hortikultura
85499
Perpres 39 /2014
Kepemilikan modal asing maksimal 30%
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No
Bidang Usaha
A.
Bidang ESDM
1.
Jasa Konstruksi Migas:
KBLI
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
- Platform
09100
Tidak tercantum
Kepemilikan modal asing maksimal 75%
- Tangki Spherical
09100
Tidak tercantum
Kepemilikan modal asing maksimal 49%
- Instalasi Produksi Hulu Minyak dan Gas Bumi di Darat
09100
Tidak tercantum
PMDN
- Instalasi Pipa Penyalur di Darat
42219
Tidak tercantum
PMDN
- Instalasi Pipa Penyalur di Laut
42219
Tidak tercantum
Kepemilikan modal asing maksimal 49%
- Tangki Horisontal/Vertikal
42914
Tidak tercantum
PMDN
- Instalasi Penyimpanan dan Pemasaran Minyak dan Gas Bumi di Darat
42914
Tidak tercantum
PMDN
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No
Bidang Usaha
A.
Bidang ESDM
2.
Jasa Survei:
KBLI
Perpres 36/2010
- Migas
71100
- Geologi dan Geofisika
71100
- Panas Bumi
71100
Tidak Tercantum
epemilikan modal asing maksimal 49%
- Jasa Inspeksi Teknis
71204
Tidak tercantum
PMDN
4.
Indsutri Penghasil Pellet Biomassa Untuk Energi
16295
Tidak tercantum
Kemitraan
5.
Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik
71204
Tidak tercantum
PMDN
3.
Tidak tercantum
Perpres 39 /2014
Kepemilikan modal asing maksimal 49%
Jasa Penunjang Migas:
* Catatan : Sesuai Perpres No. 36/2010, untuk bidang usaha jasa pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga listrik (43211) persyaratan maks 95%, didalam revisi dipisahkan menjadi instalasi penyediaan tenaga listrik (42213) maks 95% dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik (43211) persyaratan PMDN
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No
Bidang Usaha
B.
Bidang Pekerjaan Umum
1.
Pengelolaan dan pembuangan sampah yang tidak berbahaya
C.
Bidang Perdagangan
1.
Jasa perdagangan:
KBLI
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
38211
Tidak tercantum
kepemilikan modal asing maksimal 95% (Baik dalam rangka KPS maupiun Non KPS)
- Distributor
00000
Tidak Tercantum
Kepemilikan modal asing maksimal 33%
- Pergudangan
52101
Tidak Tercantum
Kepemilikan modal asing maksimal 33%
- Cold storage
52102
Tidak tercantum
Kepemilikan modal asing maksimal 33% Bagi penanaman modal di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali (kolom g) Kepemilikan modal asing maksimal 67% Bagi penanaman modal di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (kolom g)
Catatan : Kolom g adalah persyaratan kepemilikan modal asing dan lokasi
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No
2.
Bidang Usaha
KBLI
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
Penyelenggaraan Perdagangan Alternatif: - Penyelenggaraan sistem prdagangan alternatif
00000
Tidak tercantum
Kepemilikan modal dalam negeri 100%
00000
Tidak tercantum
Kepemilikan modal dalam negeri 95%
Tidak tercantum
Kepemilikan modal dalam negeri 100%
- Peserta istem perdagangan alternatif 3.
Pialang Berjangka
4.
Perdagangan Eceran: - Perdagangan eceran bukan di supermarkat atau minimarket
47112
- Perdagangan eceram bukan di toserba/departement store
47192
- Perdagangan eceran tekstil
47511 47512
- Perdagangan eceran khusus alat permainan dan mainan anak di toko
47640
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No 4.
Bidang Usaha
KBLI
Perdagangan Eceran:
- Perdagangan eceran kosmetik
47725
- Perdagangan eceram alas kaki
47512
- Perdagangan eceran elektornik
47640
- Perdagangan eceran melalui pemesanan pos atau internet
47911 47912 47913 47914 47919
- Perdagangan eceran makanan dan minuman
4722 4723
D.
Bidang Perhubungan
1.
Angkutan Multimoda *)
00000
Perpres 36/2010
Perpres 39 /2014
Tidak tercantum
Kepemilikan modal dalam negeri 100%
Tidak tercantum
Kepemilikan modal asing 49% Kepemilikan modal untuk investor ASEAN maksimal 60% (kolom j) harmonisasi 6 januari 2014
Matriks Sandingan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 dengan Perpres Nomor 39 Tahun 2014
Matriks Sandingan Perpres Nomor 36 Tahun 2010 dengan Perpres 39 Tahun 2014 Semula (Perpres 36/2010) No
Bidang
Perpres 39/2014
Tertutup
Sub Kelompok Terbuka dengan Persyaratan
Bidang
Tertutup
Sub Kelompok Terbuka dengan Persyaratan
1
Pertanian
1
18
Pertanian
1
19
2
Kehutanan
2
34
Kehutanan
2
23
3
Kelautan dan Perikanan
0
17
Kelautan dan Perikanan
0
11
4
ESDM
0
18
ESDM
0
13
5
Perindustrian
4
41
Perindustrian
3
36
6
Hankam
0
3
Hankam
0
4
7
Keamanan
0
6
Keamanan
0
0
8
Pekerjaan Umum
0
6
Pekerjaan Umum
0
6
9
Perdagangan
0
11
Perdagangan
0
11
10
Budaya dan Pariwisata
5
27
Budaya dan Pariwisata
1
15
Matriks Sandingan Perpres Nomor 36 Tahun 2010 dengan Perpres 39 Tahun 2014 Semula (Perpres 36/2010) No
Bidang
Perpres 39/2014
Tertutup
Sub Kelompok Terbuka dengan Persyaratan
Bidang
Tertutup
Sub Kelompok Terbuka dengan Persyaratan
11
Perhubungan
7
25
Perhubungan
5
23
12
Kominfo
1
13
Kominfo
1
11
13
Keuangan
0
12
Keuangan
0
6
14
Perbankan
0
7
Perbankan
0
4
15
Nakertrans
0
5
Nakertrans
0
5
16
Pendidikan
0
4
Pendidikan
2
4
17
Kesehatan
0
27
Kesehatan
0
25
Total
20
274
Total
15
216
MEMBACA DAN MEMAHAMI DNI DAFTAR LAMPIRAN NO. LAMPIRAN 1. LAMPIRAN I 2.
LAMPIRAN II
JUDUL Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Untuk Penanaman Modal Daftar Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan 1. Bidang Pertanian
HALAMAN 1 4 4
2. Bidang Kehutanan
20
3. Bidang Kelautan dan Perikanan
25
4. Bidang ESDM
29
5. Bidang Perindustrian
34
6. Bidang Pertahanan dan Keamanan
45
7. Bidang Pekerjaan Umum
47
8. Bidang Perdagangan
59
9. Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
66
10. Bidang Perhubungan
74
11. Bidang Komunikasi dan Informatika
82
12. Bidang Keuangan
87
13. Bidang Perbankan
89
14. Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
92
15. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
95
16. Bidang Kesehatan
98
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
33
MEMBACA DAN MEMAHAMI DNI CONTOH BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN No.
Bidang Usaha
KBLI
1. Pengusahaan Sarang Burung Walet di Alam
01469
2. Pengusahaan Getah Pinus 3. Penangkaran Satwa Liar dan Tumbuhan dan Penangkaran/ Budidaya Koral Di luar Kawasan Konservasi 4. Penangkapan dan Peredaran reptil (ular, biawak, kurakura, labi-labi dan buaya) dari habitat alam 5. Usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam 8. SPA (Sante Par Aqua)
02132 01702 02209
a √
b -
c -
d -
-
√ -
√
-
Persyaratan e f g h - - - -
-
-
-
j -
c -
-
-
Maksimal 49%
-
-
Keterangan a.Dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi b.Kemitraan c.Kepemilikan modal asing
01701
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
-
02120
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
96122
-
-
-
-
-
-
√
-
-
-
7. Industri Bahan Peledak dan Komponennya
20292
-
-
-
-
-
-
-
√
-
-
8.
73100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
√
Pembuatan sarana promosi film, (iklan, poster, still, photo, slide, klise, banner, pamflet, baliho, folder, dll)
Uraian Persyaratan d e -
i -
-
-
Rekomenda d.Lokasi tertentu si dari e.Perizinan khusus Menteri Kehutanan f. Modal dalam negeri 100%
g.Kepemilikan Maksimal Tidak modal asing serta 51% bertentanga lokasi n dengan h.Perizinan khusus Perda dan kepemilikan Maksimal Rekomenda modal asing 49% si dari i. Modal dalam Menteri Pertahanan negeri 100% dan perizinan khusus Maksimal 51% j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/atau lokasi bagi penanam modal dari negara-negara ASEAN
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
34
Terima Kasih
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
35
© 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved