Perlakuan Akuntansi Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada Job Pertamina Petrochina East Java
Revenue and Expenses Recognition
243 Fitri Novianti, Sutarti dan Desi Efrianti Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia E-Mail:
[email protected]
Submitted: OKTOBER 2013 Accepted: DESEMBER 2013
ABSTRACT Accounting Treatment of the recognition of revenues and expenses is something that should be done by an entity, in which the timing and method should be in accordance with the revenue recognition and expense by JOB - Pertamina Petrochina East Javayang belokasi in patra services 5Th floor office tower Jl. Gatot Subroto Kav. 32-34, Jakarta using the cash basis of accounting (cash basis) can be seen to impact on corporate profits earned. The usefulness of this study was to obtain data and information that can be used as a preparation of the thesis as well as increase knowledge, and the comparison between the accepted theory at the time of the lecture with practical reality on the ground in the working world. The results showed that JOB - Pertamina Petrochina East Java apply one method of revenue recognition and expense (cash basis method). Where the operator must report all expenditures to the two shareholders, and was assigned to look for crude oil inventories JOB - PPEJ TUBAN cooperation with PHE EAST JAVA, PetroChina Intl, AND PHE TUBAN to seek oil supplies. As a company operator JOB - PPEJ does not have the right to sell the oil obtained. Rather, the income JOB - PPEJ itself from activities Lifting. The report itself is called FQR lifting (quarter financial report). Evaluation results from these studies show that JOB - PPEJ conducting exploration, development and production activities are treated as an expense. While lifting itself is income derived by an enterprise in the oil exploration activities. Keywords : Revenues and expenses recognition, accounting treatment
PENDAHULUAN Kerjasama antar dua atau lebih perusahaan dapat menjadi solusi menghadapi persaingan yang sedemikian ketat. Berbagai bentuk kerjasama dapat dilakukan oleh perusahaan. Salah satu keuntungan yang diperoleh adalah adanya penggabungan sumberdaya yang diharapkan dapat memperkuat perusahaan dalam menghadapi persaingan. Dalam sudut pandang akuntansi, kerjasama antar perusahaan membawa konsekuensi dalam pencatatatn dan pelaporannya. JOB PERTAMINA – PETROCHINA EAST JAVA adalah salah satu perusahaan yang berdiri karena adanya joint operating body di bidang pertambangan dan minyak. IAI telah mengatur PSAK (pernyataan standar akuntansi keuangan) tentang Minyak bumi dan gas, dalam PSAK ini banyak menjelaskan tentang akuntansi migas, definisi dan proses-proses akuntansi migas, seperti akuntansi eksplorasi, akuntansi pengembangan, akuntansi produksi, akuntansi pengolahan, akuntansi transportasi, akuntansi pemasaran, dan akuntansi lain-lain. Akuntansi lain-lain termasuk di dalamnya yaitu akuntansi joint operation. Akuntansi joint operation merupakan salah satu istilah kerjasama dengan perusahaan asing. Di dalam kerjasama ini ada beberapa biaya dan beban yang ditemukan, dan perlakuan akuntansinya di dalam perusahaan yang melakukan kerjasama ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapan pendapatan dan beban diakui untuk memprediksi laba pada JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA
JIAKES Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan Vol. 1 No. 3, 2013 pg. 243-250 STIE Kesatuan ISSN 2337 – 7852
Revenue and Expenses Recognition
244______
TINJAUAN PUSTAKA Pendapatan Pendapatan berkaitan erat dengan konsep return on investment; yang berarti perusahaan melakukan investasi berupa sumber-sumber dalam suatu usaha atau kegiatan dengan harapan untuk memperoleh return dari usaha kegiatan tersebut. Secara konseptual, pendapatan di definisikan sebaai aliran masuk sumber-sumber atau kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban dari suatu entitas (atau kombinasi dari keduanya) dari penyerahan barang, penyediaan jasa atau aktivitas lain yang merupakan operasi berkelanjutan atau usaha pokok dari entitas atau organisasi yang terkait. Pengertian pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) (2007,23.2) menyatakan bahwa pendapatan adalah sebagai berikut: Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila aru masuk tersebut mengakibatkan kenaikan entitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Menurut Earl K Stice, James D. Stiice and K Fred Skousen, (2004,229) dalam buku akuntansi intermediate mengemukakan arti pendapatan yang dikutip dari Statement Of Accounting Concept No.6 yang dikeluarkan oleh FASB menerangkan bahwa pendapatan adalah sebagai berikut : Iinflow or other enchachements of assets of an entity or settlement of it’s liability (or combination of both) from delivery of producting goods, rendering, services, or other activities that constitute the entity’s on going mayor or central operation. Kriteria Pengakuan Pendapatan Suatu pendapatan yang diperoleh oleh suatu entitas, harus diakui, oleh karena itu kriteria dan waktu untuk mengakui pendapatan harus diperhatikan. Menurut Earl K. Stice, James D. Stice, and K.Fred Skousen : Dua kriteria FSAB untuk pengakuan pendapatan dan keuntungan, ketika : 1) pendapatan atau keuntungan tersebut sudah direalisasikan atau dapat direalisasi. 2) pendapatan atau keuntungan tersebut diperoleh dari penyelesaian secara substantial atas aktivitas-aktivitas yang terkait dengan prosespenghasilan. Beberapa kaidah pengakuan (recognition rule) pendapatan : 1. pada saat kontrak penjualan, 2. Selama proses produksi secara bertahap, 3. Pada saat produksi selesai, 4. Pada saat penjualan dan Pada saat kas terkumpul Metode Pengakuan Pendapatan Pengakuan adalah penentuan saat atau waktu yang tepat untuk mencatat dan melaporkan pendapatan dalam laporan keuangan. Pada umumnya pendapatan diakui dan diperoleh sepanjang seluruh tahapan dari siklus operasi (selama penerimaan, pemesanan, produksi, penjualan dan penagihan). Dua kriteria pengakuan pendapatan dan keuangan yang ditetapkan FSAB (Financial Accounting Standards Board) dalam buku karangan Carl S Warren, James M Reeve dan Philip E Fees yang berjudul accounting (2005, 102) menjelaskan bahwa: Pendapatan dan keuntungan biasanya diakui apabila telah direalisasi atau dapat direalisasi dan telah dihasilkan melalui penyelesaian sebagian besar kegiatan atau aktifitas yang harus dilakukan dalam proses memperoleh pendapatan. Pengakuan pendapatan lebih sering terjadi ketika barang atau jasa diserahkan atau diberikan. Karena sulit menetapkan saat mana yang paling tepat dalam pengakuan pendapatan, maka para akuntan lebih sering menggunakan prinsip realisasi dalam pengakuan pendapatan. Prinsip realisasi mengatakan sebagai berikut “Dari transaksi penjualan barang dan jasa dengan pihak ketiga, telah mengakibatkan perubahan secara pastiterhadap harta dan hutang perusahaan.” Sehingga dengan pengertian yang telah disebutkan, FSAB menentuan dua kriteria sebagai berikut: a. Telah terjadi transaksi pertukaran (exchange transaction), b. Pendapatan telah diterima (earned) atau jelas akan diterima. Untuk itu, para pemakai laporan keuangan sangat memerlukan ketepatan penyajian laporan keuangan terutama laporan laba rugi yang fungsinya menyampaikan informasi
tentang hasil operasi perusahaan dalam satu periode. Sehingga untuk menghasilkan laporan keuangan yang tepat dan akurat maka pengakuan pendapatan pada periode yang tepat akan membantu dalam memberikan keakuratan penyajian laporan keuangan. Ada 2 (dua) metode pencatatan dalam pengakuan pendapatan yang mempengaruhi penyajian dalam laporan keuangan. Metode tersebut adalah: 1) Metode Kas Basis (cash basis) yaitu metode pencatatan suatu transaksi untuk mengakui pendapatan yang hanya akan diakui pada saat uangkas telah benar – benar kepastiannya akan diterima atau dikeluarkan perusahaan. 2) Metode Akrual Basis (accrual basis), yaitu pengakuan pendapatan semua kejadian penting dalam siklus operasi dan kegiatan selama operasi pada saat produksi maupun pada saat tidak produksi pada perusahaan. Beban (Expanse) Konsep atau istilah biaya telah dikembangkan selaras dengan kebutuhan para akuntan, ekonomi, dan insinyur. Para akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “suatu nilai tukar”, prasyarat, atau pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, prasyarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan pengukuran kas atau aktiva lainnya pada saat ini atau pada masa yang akan datang. Menurut Weygandt dalam bukunya Acoounting Principles ( 2002, 505 ) mengatakan bahwa cost adalah : The cost principle dictates that assets are recorded at their cost. Cost is used because it is both relevant and reliable. Cost is relevant because it represent the price paid, the assets sacrificed, or the commitment made at date of acquisition. Cost is reliable because it is objectively meansurable, factual, and verifiable. It is the result of an exchange transaction. Cost is the basis used in preparing financial statements. Menurut FSAB ” expense are outflows or other using up of assets or incurrences of liabilities (or a combination of both) from delivering or producing goods, rendering, services, or carrying out other activities that constitute the entity’s on going major or central operation”. Di dalam buku SAK (2001) “Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal”. Perlakuan Akuntansi Terhadap Jenis Biaya dan Beban Joint Operation Biaya dan beban yang timbul dalam rangka pengelolaan wilayah kerja pertambangan dari joint operation dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama antara perusahaan operator dan non operator. Perlakuan akuntansi terhadap biaya dan beban tersebut yang menjadi tanggungan masing-masing perusahaan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya pengeluaran eksplorasi dikapitalisasi atau diperlakukan sebagai beban, biaya pengembangan dikapitalisasi dan pengeluaran untuk produksi diperlakukan sebagai beban. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mengumpulkan dan menyajikan data untuk dianalisis sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti. Penulis mencoba menganalisis daya yang diperoleh dari hasil pengamatan lalu membandingkan dengan teori yang ada, dengan kemudian akan dilakukan penerapannya melakui praktik. Obyek penelitian ini adalah JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak dan gas alam, yang melakukan kerjasama untuk melakukan eksplorasi dan menghasilkan minyak untuk nantinya dijual. Perusahaan ini mulai beroperasi sekitar tanggal 1 juli 2002 sesuai dengan surat dirut PERTAMINA NO. NO.533/C 00000/2002 –S1 tanggal 27 juni 2002 dan NO. 562/C 00000/2002. Yang beralamat di Patra Office Tower 5th floor Jl. Gatot Subroto Kav. 32-34, Jakarta Selatan. Perusahaan ini menjalankan usaha dibidang
Revenue and Expenses Recognition
______245
Revenue and Expenses Recognition
246______
minyak dan gas yang berkerja sama dengan PT. PHE Tuban East Java, PT. PHE Tuban, dan PETROCHINA INTL. JAVA LTD. Melakukan pengarapan lapangan untuk di eksplorasi terbagi dalam 4 kecamatan ; Kab . Tuban, Kab Bojonegoro, Kab. Lamogan, Kab. Gresik. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengakuan pendapatan pada JOB – Pertamina Petrochina East Java Pengakuan pendapatan merupakan suatu yang harus dilakukan oleh suatu entitas atau perusahaan, karena pendapatan merupakan suatu yang menjadi tujuan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan semakin bertambahnya pendapatan yang diperoleh diharapkan memberikan pengaruh yang baik akan perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan itu sendiri, Metode pengakuan pendapatan pada JOB – Pertamina Petrochina East Java Secara konseptual, pendapatan dari hasil penjualan minyak harus diakui pada saat terjadinya transaksi penjualan minyak dan gas, bukan pada saat minyak dan gas tersebut diproduksi. Pada JOB – PPEJ ini sendiri pendapatan perusahaan didapat dari lifting. Lifting itu sendiri adalah hasil produksi minyak yang dapat dijual, diolah dan digunakan sepenuhnya. Pada prakteknya, pendapatan dari penjualan minyak diakui bila pada saat minyak diproduksi atau pada saat dijual. Jika diakui pada saat penjualan, maka pendapatan yang diakui adalah berdasarkan jumlah minyak yang mengalir melalui pipe line (pipa penyalur) pengakuan yang digunakan oleh perusahan adalah metode cash basis. Umumnya perusahaan – perusahan yang mengakui pendapatan dari hasil penjualan pada saat transaksi penjualan terjadi., akan mengabaikan jumlah yang berhasil diproduksi pada saat minyak dan gas diangkat ke permukaan maupun setelah selesai diolah dan diproduksi. Oleh karena itu, tidak ada jurnal pengakuan pendapatan pada saat dilakukan produksi. Inventory minyak dan gas bumi yang selesai diproduksi akan dicatat dengan harga di akhir tahun atau biaya untuk memproduksi minyak dan gas bumi tersebut. Beban pada JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA Adapun sumber biaya yang ada dalam laporan laba perusahaan yang terdiri dari : 1. Keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan minyak bumi. 2. Keuntungan yang ditimbulkan dari biaya-biaya eksplorasi minyak Dari kedua jenis sumber pendapatan diatas, yang memberikan kontribusi cukup besar bagi perusahaan adalah keuntungan dari hasil penjualan minyak setiap bulannya. Hal ini mencerminkan bahwa penjualan minyak bumi merupakan kegiatan operasional utama perusahaan ini. Namuna sumber pendapatan lain berupa biaya yang ditimbulkan dari hasil eksplorasi minyak, sebagai salah satu pengaruh keberhasilan dalam mengolah tanah untuk kemudian di olah menjadi minya mentah lalu hasil dari pengeboran akan di jual yang nantinya akan menghasilkan keuntungan untuk para parter yang berkerja sama maupun perusahaan yang melakukan pengeboran minyak tersebut. Akan tetapi tidak semua sumur minyak menghasilkan minyak dalam artian tidak semua sumur yang dieksplor akan terus menerus menghasilkan minyak yang nantinya akan di jual. Maka dari itu tanah yang akan di eksplorasi haruslah diteliti terlebih dahulu oleh pakar atau ahli geologi dari perusahaan tersebut. Dimana nanti hasilnya akan dikonfirmasikan kebagian eksplorasi untuk langsung melakukan pengeboran. Jika dilihat dari sudut pandang Full Cost biaya – biaya yang dikeluarkan untuk pengeboran sumur eksplorasi baik untuk biaya pencarian minyak dan gas bumi dari sumur yang sukses atau tidak, adalah penting dalam proses penemuan minyak dan gas bumi. Dengan kata lain, pemboran sejumlah sumur kering (dry holes) untu mendapatkan cadangan minyak dan gas merupakan hal yang penting dan cukup berperan dalam proses penemuan cadangan minyak dan gas bumi. Dapat dikatakan bahwa pemboran sumur kering (dry holes) merupakan salah satu tahapan dari rangkaian perolehan cadangan minyak dan gas bumi. Dengan konsepsi yang demikian
maka dalam menerapkan metode Full Cost pengeluaran untuk sumur sukses atau tidak, akan dikapitalisasikan dan selanjutnya akan diamorisir sebagai bagian dari biaya perolehan minyak dan gas bumi. Dengan demikian, perhatian utama dalam metode Full Cost bukan hanya biaya – biaya yang berhubungan langsung dengan perolehan cadangan minyak dan gas bumi, tapi terhadap seluruh biaya yang terkait dengan industry minyak dan gas bumi. Namun sebaliknya dengan metode Succesfull Effort, hanya biaya – biaya yang berhubungan langsung dengan perolehan cadangan minyak dan gas bumi yang dikapitalisasikan. Pendapatan dari penjualan minyak bumi diakui bila pada saat minyak diproduksi atau pada saat dijual. Jika diakui pada saat penjualan, maka pendapatan yang diakui adalah berdasarkan jumlah minyak yang mengalir melalui pipe line (pipa penyalur). Penjualan minyak itu sendiri didapat dari hasil pengeboran minyak dibeberapa titik sumur pengeboran. Adapun beberapa sumur yang yang menghasilkan minyak : Mudi (100%) dan Sukowati (20%) Sebagai perusahaan operating JOB PERTAMINA PETROSHINA EAST JAVA tidak mempunyai hak untuk menjual minyak perusahaan ini hanya mencari dan menghasilkan minyak yang nantinya akan di laporkan kepada perusahaan pemegang saham. Jadi BP MIGAS selaku induk atau acuan perusahaan minyak member tugas dan wewenang kepada perusahaa JOB PPEJ untuk melakukan eksplorasi minyak bumi. Perusahaan yang memegang saham atau yang memiliki wewenang dalam penjualan minyak yang dihasilkan oleh JOB PPEJ yaitu PERTAMINA HULU ENERGI TUBAN EAST JAVA, PERTAMINA HULU ENERGI TUBAN dan PETROCHINA Ltd. Masing – masing memiliki saham sebagai berikut: 1) PERTAMINA HULU ENERGI TUBAN EAST JAVA 50% 2) PERTAMINA HULU ENERGI TUBAN 25% 3) PETROCHINA INTERNATIONAL JAVA Ltd 25% Ketiga perusahaan tersebut yang berhak untuk menjual minyak hasil eksplorasi. Semua beban yang dikeluarkan oleh JOB PPEJ akan digantikan oleh BP migas selaku pemberi tugas untuk melakukan eksplorasi minyak. Di dalam perusahaan operation ini ada beberapa beban yang timbul didalam melakukan pengeboran minyak antara lain: 1. Beban Eksplorasi Biaya – biaya eksplorasi adalah biaya – biaya yang terjadi dalam usaha untuk mengeksplorasi (mencari minyak dan gas bumi serta panas bumi) pada suatu property. Eksplorasi eliputi pengidentifikasian suatu areal yang potensial mengandung cadangan minyak yang melibatkan beberapa jenis survey yakni meliputi survey topografi ( antara lain biaya pengukuran tanah, biaya pemetaan tanah, dan biaya analisa sifat tanah), geologi ( antara lain biaya side looking air radar / SLAR atau pengindraan jauh foto udara, biaya geologi lapangan, dan biaya geokimia), serta geofisika (antara lain biaya gravitasi, biaya magnetic, dan biaya seismic) sebagaimana telah kita uraikan sebelumnya. Survey seismic termasuk survey yang penting walaupun biayanya yang tinggi karena membutuhkan peralatan dan teknologi tinggi juga tenaga kerja yang banyak. Biaya – biaya eksplorasi meliputi juga biaya – biaya untuk mengebor sumur – sumur eksplorasi. Berbeda dengan metode Full Cost yang mengkapitalisasikan semua biaya eksplorasi, dengan metode Succesfull Effort, biaya – biaya eksplorsi ini akan diperlakukan sesuai dengan sukses atau tidaknya sumur dalam mendapatkan cadangan minyak dan gas bumi. Dalam metode Succesfull Effort ini, semua biaya ekplorai yang terjadi dan yang alokasikan pada sumur yang berhasil memperoleh minyak cadangan minyak dan gas bumi akan dibebankan pada perhitungan rugi – laba periode berjalan. Sebaliknya apabila biaya yang terjadi tersebut (baik tangible maupun intangible) berhubungan dengan eksplorasi sumur yang berhasil medapatkan cadangan minyak terbukti minyak dan gas bumi akan dikapitalisasikan.
Revenue and Expenses Recognition
______247
Revenue and Expenses Recognition
248______
2. Biaya Pengembangan Biaya – biaya pengembangan adalah biaya – biaya yang terjadi dalam kaitannya dengan kegiatan – kegiatan untuk mempersiapkan / mendapatkan proved reserve (terdapat cadangan terbukti) agar siap untuk diproduksi secara komersial. Biaya – biaya pengembangan dapat dikatagorikan sebagai biaya sebelum pemboran, biaya selama pemboran, biaya penyeleasian sumur dan biaya mendapatkan akses ke proved reserves dan kegiatan penyediaan fasilitas – fasilitas pengembangan, pengaliran, pengumpulan, penyimpanan minyak dan gas bumi serta penyediaan system pengurasan yang telah diperbaiki. Biaya – biaya ini terdiri dari baik biaya pemboran sumur pengembangan yang berwujud maupun tidak berwujud. Biaya – biaya pengembangan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai intangible drilling and development cost (IDC) dan equipment cost (lease dan peralatan sumur) yang merupakan biaya pengembangan berwujud (tangible). Perbedaan antara IDC dan biaya – biaya equipment sangatlah penting khususnya untu tujuan perpajakan dimana hampir semua IDC akan dibebankan pada perhitungan laba – rugi tahun berjalan, sedangkan biaya – biaya equipment akan dikapitalisasikan untuk kemudia dialokasikan pada tahun – tahun pemanfaatannya dengan metode depresiasi. Intangible drilling cost merupakan pengeluaran – pengeluaran untuk pemboran dan pengembangan sumur yang bersifat tidak berwujud. Biaya ini tidak mempunyai nilai sisa dan sangat diperlukan untuk melaksanakan pemboran sumur – sumur tersebut sehingga siap memproduksi minyak dan gas bumi. Disamping tidak mempunyai nilai sisa, IDC meliputi biaya – biaya in tangible lainnya. Biaya – biaya equipment meliputi semua biaya pemboran dan pengembangan yang terjadi sebelum pemancangan chrismast tree ditambah biaya tangible dan intangible setelah pemancangan chrismast tree (CT). chrismast tree (CT) adalah rangkaian katup – katup (bentuknya seperti pohon natal) untuk mengawasi tekanan sumur dan kecepatan aliran flurida ke permukaan tanah. Perbedaan antara IDC dan bukan IDC terletak pada apakah biya tangible tersebut memiliki nilai sisa atau tidak. 3. Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya – biaya yang terjadi di dalam proses kegiatan produksi yang meliputi biaya – biaya untuk mengoperasikan dan memelihara wells and equipment and related facilities perusahaan, termasuk biaya depresiasi dan applicable operating costs peralatan dan fasilitas – fasilitas penunjang dan biaya – biaya operasi maupun perawatan lainnya atas wells and related equipment anad facilities. Biaya – biaya ini menjadi bagian dari minyak dan gas bumi yang di produksi. Contoh biaya – biaya produksi (kadang – kadang disebut lifting cost) adalah: a. Biaya tenaga kerja untuk mengoperasikan wells and related equipment & facilities b. Repair and maintenance cost c. Biaya material, supplies, dan bahan bakar yang digunakan serta jasa yang dilakukan untuk mengoperasikan wells and related equipment facilities. d. Pajak dan asuransi untuk proved properties dan wells and related equipment facilities. e. Severance taxes (and windfall profit taxes). Depresiasi, deplesi, dan amortisasi atas biaya – biaya akuisisi, eksplorasi, dan pengembangan yang dikapitalisasikan, juga menjadi bagian biaya minyak dan gas bumi yang diproduksi bersama – sama dengan biaya produksi (lifting) sebagaimana disebutkan dalam paragraph 24 FASB statement nomor 19. PSAK 19.14 menyebutkan bahwa produksi adalah semua kegiatan dalam rangka pengangkatan minyak dan gas bumi kepermukaan bumi dari cadangan terbukti serta pengangkutannya kestasiun pengumpul yang antara lain meliputi kegiatan sebagai berikut; a. Pengangkatan (lifting) minyak dan gas bumi kepermukaan bumi. Beban yang terkait dalam kegiatan ini meliputi:
Beban pengurasan tahap pertama yang terdiri dari beban – beban yang terlibat dalam pengurasan dibawah tanah kepermukan tanah (dari kepala selubng bawah sampai kepala selubung atas) Beban pengurasan tahap kedua yang terdiri dari beban – beban yang terlibat dalam water flooding, gas injection, steam combustion, dan lain – lain. Beban pengurasan tahap ketiga. b. Proses pemisahaan antara minyak, gas bumi dan endapan dasar & air (basic sendiment & water = BS & W) Beban yang terkait meliputi; Beban instalasi penghasil Beban instalasi pembantu c. Pengangkutan minyak dan gas bumi dari permukaan bumi ke stasiun pengumpul atau pusat pengumpul produksi dan selanjutnya ke lokasi distribusi. Beban yang terkait meliputi beban pemeliharaan dan pengoperasian fasilitas tempat menyimpanan utama dan pipa saluran utama yang membawa minyak mentah dan gas bumi ke fasilitas pemuatan atau pengolahan. d. Pengumpul minyak mentah di tangki penimbun. Beban yang terkait meliputi: Beban tangki penimbunan Beban stsiun pemanas Beban pipa saluran minyak / gas Beban instalasi penghasil Beban lain – lain Pengakuan Beban pada JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA Seperti halnya pendapatan, beban yang terjadi pada suatu perusahaan juga harus diakui, karena beban merupakan faktor pengurang dari pendapatan itu sendiri yang dihasilkan dalam satu periode akuntansi, sehingga pada akhirnya dapat diketahui perusahaan tersebut memperoleh laba atau rugi. Waktu Pengakuan Beban JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA Beban atau biaya yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi JOB PPEJ dibagi kedalam biaya langsung dan tidak langsung. Beban atau biaya langsung merupakan beban atau biaya yang berpengaruh atau berkaitan langsung terhadap pendapatan yang akan dihasilkan, sedangkan beban atau biaya yang tidak langsung merupakan seluruh biaya atau beban operasional yang dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas perusahaan, dan tidak berkaitan langsung dengan pendapatan yang dihasilkan. Metode Pengakuan Beban Pada JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA semua beban yang terjadi, diakui pada saat terjadinya maka dapat diketahui bahwa perusahaan menggunakan metode dasar akrual, jadi terdapat kesamaan antara pengakuan pendapatan yang diterima dengan biaya beban yang dikeluarkan. Hal ini telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dengan menggunakan metode cash basis, semua beban yang terjadi selama satu periode baik yang telah dibayarkan maupun yang belum dibayarkan akan dicatat oleh perusahaan. Dengan menggunakan metode cash basis , perusahaan menggunakan metode cash basis karena JOB – PPEJ memberikan laporan keuangannya ke para partner (kedua pemilik) yaitu Pertamina dan Petrochina, untuk meminta cash call bedasarkan pengeluaran perusahaan setiap bulannya. Jadi para parter tersebut memberikan uang sebesar beban yang di keluarkan setiap bulannya. Perlakuan Akuntansi Pada prakteknya, biaya – biaya produksi dibebankan pada rugi – laba periode berjalan baik dengan menggunakan succesfull effort maupun metode full cost, aturan – aturan dari Securities ExchangeCommission (SEC) mengenai metode Full Cost menyatakan semua biaya yang berhubungan dengan aktivitas – aktivitas produksi, termasuk biaya workover terjadi untuk merawat dan meningkatkan produksi suatu
Revenue and Expenses Recognition
______249
Revenue and Expenses Recognition
250______
harus dibebankan pada saat terjadinya. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa aturan yang dapat diterima secara umum adalah biaya produksi sebagaimana dijelaskan sebelumnya merupakan biaya yang akan dibebankan pada perhitungan rugi – laba tahun berjalan. Biaya produksi dalam industry perminyakan diperlakukan sama seperti biaya produksi pada umumnya, yakni biaya ini dapat memberikan manfaat dalam perolehan pendapatan pada tahun berjalan (revenue expenditures) bukan merupakan pendapatan modal (capital expenditures). Biaya akuisisi, eksplorasi, dan pengembangan harus diakumulasikan pada cost center yang telah ditentukan dan untuk kemudian dialokasikan pada masa atau periode pemanfaatannya. Karena itu sebuah perusahaan yang menerapkan Succesfull Effort Method, mengakumulasikan biaya – biaya lease, reservoir, atau field yang merupakan Cost Center pada metode ini. Telah dijelaskan bahwa cost center untuk perusahaan yang menerapkan metode Full Cost adalah Negara dimana industry minyak dan gas bumi tersebut dilakukan. Bagaimanapun, perusahaan tersebut mengakumulasikan biaya – biaya pada cost center yang lebih kecil seperti lease/kawasan atau sumur untuk keperluan pajak, peraturan – peraturan, dan pihak – pihak management. Pengakuan Pendapatan dan Beban Terhadap Laba Perusahaan Pengakuan pendapatan dan beban pada akhirnya diharapkan akan memberikan hasil yang menguntungkan untuk perusahaan yaitu berupa laba yang diperoleh perusahaan. Sebagai perusahaan operator JOB – Pertamina Petrochina East Java harus melaporkan semua laporan beban dan laporan lifting kepada kedua pemegang saham yaitu Pertamina dan Petrochina. PENUTUP Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1) JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA dalam mengakui biaya yang dikeluarkan, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung, biaya berwujud maupun biaya tidak berwujud ini dengan menggunakan metode Cash basis, jadi para parter memberikan uang cash sebesar beban yang dikeluarkan setiap bulannya. Perusahaan mempunyai pendapatan dari lifting, disini laporannya berbentuk FQR yang nanti dilaporkan ke BP MIGAS. 2) Pendapatan dan beban belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan standar akuntansi keuangan yang berlaku. DAFTAR PUSTAKA Baker, E., Richard, Christensen, E., Theodore, Cottrell, M., David, Rais Kurnia Irwansyah dan Astono Widhi. 2011. Advance Financial Accounting. Salemba Empat, Jakarta. Belkaoui, dan Riahi, Ahmad . 2006. Teori Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Charles, Horngren T., Walter , Horrison Jr T and Linda, Smith Bamber. 2006. Akuntansi. Indeks, Jakarta. Fred, Skousen. K, Steve, Albrect. W, Stice D. James and Stice, K. Earl. 2001. Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Prihadi, Toto . 2010. Anaisis Lapora Keuangan 1. PPM Manajemen, Jakarta. Puspitawati, Lilis., dan Anggadini, Sri., Dewi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Graha Ilmu, Jakarta. Reeve, fess. Warren. 2006. Pengantar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta. S.Choi Frederick D, Mueller G. Gerhard. 2001. Akuntansi Internasional. Salemba Empat, Jakarta. Skousen Stice, 2004. Akuntansi Intermediate 1. Salemba Empat, Jakarta.