TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DARI KREDIT PT. BPD ‘X’ KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA Kezia C.M. Rozali dan Elisa Tjondro Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah perlakuan akuntansi atas pendapatan dari kredit pada industri perbankan yaitu PT. BPD ’X’ Kantor Cabang Utama Surabaya telah sesuai dengan PSAK 50 dan PSAK 55 serta PAPI 2008. Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian berupa studi kasus yaitu atas fakta yang ada pada industri perbankan yaitu PT. BPD ’X’ Kantor Cabang Utama Surabaya. Untuk melihat perlakuan akuntansi dalam hal pengakuan, pengukuran, definisi pos, penyajian, dan pengungkapan atas pendapatan dari kredit, penelitian ini dilakukan atas dua aktivitas utama dalam pemberian kredit yaitu pemberian & penyaluran dan penurunan nilai & penghapusbukuan. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa PT. BPD ’X’ Kantor Cabang Utama Surabaya telah menerapakan perlakuan akuntansi yang tepat baik dalam pengakuan, pengukuran, definisi pos, penyajian, dan pengungkapan dan telah sesuai dengan PSAK 50, PSAK 55, serta PAPI 2008.
Kata Kunci : Pengakuan, Pengukuran, Definisi Pos, Penyajian, Pengungkapan, Pendapatan Kredit.
ABSTRACT This study was conducted to see whether the accounting treatment of revenue from the loan on the Banking Industry, namely PT.BPD ‘X’ is in accordance with PSAK 50 and PSAK 55 and PAPI 2008. This research was a descriptive with design was a case study conducted on true events in a breanch office of PT. BPD ‘X’ that located in Surabaya. To see the accounting treatment of revenue from loan in the recognition, measurement, definition post, presentation, and disclosure, on two main activities which were the provision & distribution and impairment& write-off. From the research it could be concluded that branch office of PT. BPD ‘X’ had applied to appropriate accounting treatment in the recognition, measurement, definition post, presentation, and disclosure in accordance with applicable regulation in Indonesia.
Keywords : Recognition, Measurement, Definiton Post, Presentation, Disclosure, Loan Revenue.
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
2
meningkatan transparansi kondisi keuangan dan
PENDAHULUAN
kinerja bank untuk memudahkan penilaian oleh Tahun 2012 merupakan tahun dimana Indonesia
pelaku pasar melalui publikasi laporan kepada
akhirnya menerapkan PSAK (Pernyataan Standar
masyarakat
Akuntansi Keuangan) yang sesuai dengan IFRS
transparansi kondisi keuangan bank juga akan
(International
Standard).
mengurangi informasi yang asimetris (asymmetric
Penerapan PSAK yang sesuai dengan IFRS ini tentu
information) sehingga para pelaku pasar dapat
saja berlaku untuk seluruh industri yang ada di
memberikan penilaian yang wajar dan dapat
Indonesia tak terkecuali untuk industri yang awalnya
mendorong terciptanya disiplin pasar (Siamat, D.
dikategorikan sebagai
seperti
2005). Transparansi kondisi keuangan ini dilakukan
perbankan, telekomunikasi, asuransi, dan juga
dengan cara publikasi laporan keuangan berkala
reksadana. Saat ini standar akuntansi yang mengatur
secara bulanan, triwulanan, atau tahunan, dan juga
tentang industri perbankan dimuat dalam PSAK 50
laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan
(revisi 2010)
yang dihasilkan diharapakan menunjukkan kondisi
Financial
tentang
Reporting
industri khusus,
Instrumen
Keuangan
:
Penyajian, PSAK 55 (revisi 2011) tentang Instrumen
luas.
Di
sisi
lain,
peningkatan
yang sebenarnya dari bank tersebut.
Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, dan PSAK
Salah satu bagian terpenting yang harus
60 tentang Instrumen Keuangan : Pengungkapan
disajikan dengan benar yaitu pendapatan yang
serta dilengkapi dengan pedoman akuntansi khusus
diterima oleh bank dalam kurun waktu tertentu.
yaitu Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
Besarnya pendapatan yang diakui dapat menjadi
(revisi 2008).
salah satu faktor penentu dalam pengambilan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, industri
keputusan baik oleh manajemen, pemegang saham,
perbankan bergerak dalam kegiatan utama yaitu
maupun masyarakat. Sehubungan dengan validitas
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
dari informasi yang akan dipergunakan oleh publik
dana ke masyarakat, serta memberikan jasa – jasa
pada umumnya dan pelaku pasar khususnya maka
perbankan. Hal ini sesuai dengan pengertian bank
diperlukan adanya suatu standar akuntansi yang
menurut Undang – Undang Republik Indonesia
digunakan oleh perbankan serta audit terhadap
No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan , pasal 1
informasi keuangan yang disajikan (Siamat, D.
angka 2, bank adalah suatu badan usaha yang
2005).
menghimpun dana dari masyarakat ke dalam bentuk
Umumnya pendapatan yang diperoleh bank
simpanan dan menyalurkan ke masyarakat dalam
dibagi 2 jenis yaitu : pendapatan operasional utama
bentuk kredit dan/atau bentuk – bentuk lainnya
(pendapatan bunga dan pendapatan provisi dan
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
komisi), serta pendapatan operasional lainnya (fee,
banyak. Jika dilihat dari peran dalam perekonomian,
pendapatan
dari
bank merupakan bagian dari terlaksananya sistem
Pendapatan
terbesar
moneter yang mempunyai kedudukan strategis
pendapatan operasional utama yaitu bunga dan
sebagai penunjang pembangunan ekonomi, yang
provisi serta komisi dari kegiatan penyaluran dana
terbentuk dengan didasarkan pada rasa kepercayaan
kepada masyarakat atau yang lebih dikenal dengan
dari masyarakat. Bank menjaga serta meningkatkan
pemberian kredit dari bank kepada debitur yaitu
tingkat
masyarakat.
kepercayaan
masyarakat
dengan
cara
transaksi pada
valuta
asing,
dll).
bank
berasal
dari
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
3 Penerapan PSAK yang baru sesuai IFRS ini tentu
saja
dalam
pemberian kredit kepada masyarakat dan pendapatan
menjalankan aktivitas operasional perbankan khusus
dari kredit inilah yang merupakan pendapatan
dalam perlakuan akuntansinya. Khususnya dalam
terbesar bagi bank. Untuk mendapatkan pendapatan
PSAK
dan
yang maksimal dari kegiatan pemberian kredit tentu
pengukuran pendapatan yang diterima dengan
saja bank harus memperhatikan asas – asas
berdasarkan nilai wajar sesuai kelompok aset
pengkreditan yang sehat serta membuat kebijakan
keuangan, dimana aset keuangan dibagi dalam 4
kredit yang digunakan sebagai pedoman dalam
kelompok besar yaitu aset keuangan yang ditetapkan
pemberian kredit.
55
mengakibatkan
dimana
perubahan
Bank mendapatkan imbalan atas kegiatan
metode
pengakuan
untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
investasi
dimiliki
hingga
jatuh
tempo,
pinjaman yang diberikan dan piutang, dan aset
Secara umum, kredit yang diberikan digolongkan sesuai dengan jenisnya yaitu : 1.
Jenis kredit menurut penggunaannya, yaitu :
keuangan yang tersedia untuk dijual. Dengan
(Ismail, 2011)
pengukuran pendapatan khususnya yang berasal dari
-
Kredit Investasi, merupakan kredit yang
bunga menggunakan nilai wajar yang diamortisasi
diberikan oleh bank kepada debitur untuk
menggunakan suku bunga efektif, sedangkan untuk
pengadaan barang – barang modal (aktiva
pendapatan provisi dan komisi diakui sebagai
tetap) yang mempunyai nilai ekonomis lebih
pengurang pokok kredit sebagai dasar perhitungan
dari satu tahun, dengan nominal kredit yang
suku bunga efektif.
besar, dan umumnya jangka waktunya bisa lebih dari 3 tahun.
Kredit
-
Menurut Undang – Undang No. 10 tahun 1998
Kredit Modal Kerja, merupakan kredit yang digunakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
tentang Perbankan, pasal 1 angka 11, kredit adalah
modal kerja yang biasanya habis dalam satu
penyediaan
siklus usaha.
uang
atau
tagihan
yang
dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
-
Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan
diberikan kepada debitur untuk membeli
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
barang dan jasa untuk keperluan pribadi dan
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
tidak digunakan untuk keperluan usaha.
dengan pemberian bunga. Dilihat dari pengertiannya
2.
Jenis
kredit
menurut
kualitas
kredit memiliki 6 unsur – unsur, yaitu (PAPI, 2008) :
membayar, yaitu : (Kuncoro, 2011)
a. Persetujuan atau kesepakatan pinjam – meminjam
-
b. Aktivitas peminjaman uang atau tagihan sebesar
kemampuan
Lancar (K1), merupakan kredit yang dalam pembayaran angsuran pokok dan bunga
plafon yang disepakati
tepat waktu, hubungan debitur dan bank
c. Jangka waktu tertentu
baik, serta dokumentasi kredit lengkap dan
d. Pendapatan
berupa
bunga
(pembagian keuntungan)
atau
imbalan
pengikatan agunan kuat. -
Dalam Perhatian Khusus (K2), merupakan
e. Resiko
kredit yang dalam pembayarannya baik
f. Jaminan dan/agunan (jika ada)
pokok dan/atau bunga terdapat tunggakan sampai
90
hari,
jarang
mengalami
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
4 cerukan/overdraft,
hubungan
yang
baik
Pendapatan Bank dari Kredit
antara debitur dengan bank. -
-
Secara umum, pendapatan adalah penghasilan
mengalami tunggakan dalam pembayaran
yang timbul selama aktivitas normal entitas dan
pokok dan/atau bunga telah lebih dari 90
dikenal dengan bermacam – macam sebutan yang
hari, mulai adanya pelanggaran persyaratan
berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees),
kredit dan cerukan/overdraft berulang kali
bunga, dividen, dan royalti (ED PSAK 23).
khususnya
Pendapatan yang diterima oleh bank terdiri dari
untuk
menutupi
kerugian
operasional dan kekurangan arus kas.
pendapatan
operasional
dan
Diragukan (K4), merupakan kredit yang
Pendapatan
operasional
diperoleh
tunggakan
menjalankan
dalam
pembayaran
pokok
kegiatan
non
operasional. bank
dalam
operasionalnya
yaitu
dan/atau bunga telah melampaui 180 hari
pemberian kredit dimana pendapatan yang diperoleh
sampai
banyak
berupa bunga, provisi, dan komisi. Bunga kredit
pelanggaran sehinggadebitur tidak dapat
adalah imbalan yang dibayarkan oleh debitur atas
dipercaya dan hubungan debitur dan bank
kredit yang diterimanya (PAPI,2008). Pendapatan
memburuk.
bunga dari kredit merupakan pendapatan terbesar
Macet (K5), dimana terdapat tunggakan
bagi bank. Selain bunga kredit yang pada dasarnya
pembayaran pokok dan/atau bunga kredit
harus dibayar oleh debitur, bank juga dapat menerima
telah melampaui 270 hari, dan dokumentasi
bunga lainnya yaitu bunga cerukan. Bunga cerukan
kredit dan/atau pengikatan agunan tidak ada.
merupakan imbalan tambahan yang dikenakan pada
Jenis kredit sesuai dengan kelompok kategori
debitur jika debitur menggunakan dana kredit
aset keuangan, yaitu (PAPI, 2008) :
melebihi plafon yang disetujui. Pendapatan lainnya
-
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
dari kredit yaitu provisi dan komisi serta fee, yang
rugi : Kredit yang diberikan atau dibeli
merupakan pendapatan yang melekat pada pemberian
untuk dijual kembali dalam waktu dekat, dan
kredit.
atau untuk memperoleh keuntungan jangka
dibayarkan debitur pada saat pengajuan kredit
pendek.
disetujui, dan biasanya langsung mengurangi pokok
-
3.
Kurang Lancar (K3), merupakan kredit yang
-
270
hari,
dan
mulai
Dimiliki hingga jatuh tempo : kredit yang memiliki ditentujan
pembayar dan
tetap
jatuh
atau
telah
temonya
telah
ditetapkan serta bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki
Provisi
merupakan
biaya
yang
harus
kredit yang akan diterima (PAPI, 2008).
Perlakuan Akuntansi atas Pendapatan Kredit Umum
hingga jatuh tempo. -
Tersedia untuk dijual : kredi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kategori tersedia untuk dijual.
-
Pinjaman yang diberikan dan piutang : kredit yang memiliki pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
A. Pengakuan dan Pengukuran Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau kewajiban keuangan, entitas (bank) mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
5 aset keuangan atau kewajiban keuangan tersebut
Db. Kredit – amortised cost
(PSAK 55 : paragraf 43). Pengakuan awal terjadi
Kr. Kas/Rekening…/Giro BI
ketika adanya penandatangan persetujuan kredit
Serta dilakukan jurnal balik untuk mengurangi
antara
kewajiban komitmen fasilitas kredit yang belum
bank
dengan
debitur
sehingga
bank
mengakuinya sebagai “kewajiban komitmen fasilitas
digunakan oleh debitur.
kredit yang diberikan kepada debitur” dengan nilai
Db. Kewajiban komitmen – fasilitas kredit yang
sesuai perjanjian kredit yaitu nilai wajar ditambah
belum digunakan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
Kr. Rekening lawan – fasilitas kredit yang belum
langsung. Biaya transaksi adalah biaya tambahan
digunakan
yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan, penerbitan atau pelepasan aset keuangan
Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan
atau kewajiban keuangan (lihat pedoman aplikasi
setelah pengakuan awal, entitas (bank) mengukur
paragraf 13). Jurnal yang dibuat:
nilai wajar untuk kelompok pinjaman yang diberikan
a. Menerima provisi kredit dari debitur
dan piutang pada biaya perolehan yang diamortisasi
Db. Kas/Rekening…/Giro BI
dengan menggunakan metode suku bunga efektif
Kr. Kredit – amortised cost
(PSAK
atau
diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban
Kr. Pendapatan bunga
keuangan
(jika nilai provisi yang diterima tidak material
kewajiban
sehingga tidak dilakukan amortisasi)
pengakuan awal
b. Pembayaran beban yang dapat diatribusikan
55
:
paragraf
adalah
46).
jumlah
keuangan
aset
yang
dikurangi
Biaya
perolehan
keuangan
diukur
pada
atau saat
pembayaran pokok,
ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif
Db. Kredit – amortised cost
menggunakan metode suku bunga efektif yang
Kr. Kas/Rekening…/Giro BI
dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh
c. Mencatat kewajiban komitmen fasilitas kredit
temponya, dan dikurangi penurunan (baik secara
Db. Rekening lawan – fasilitas kredit yang belum
langsung maupun menggunakan perkiraan cadangan)
digunakan
untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat
Kr. Kewajiban komitmen – fasilitas kredit yang
ditagih (PSAK 55:paragraf 8). Metode suku bunga
belum digunakan
efektif
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset Ketika debitur melakukan pencairan dana atas
keuangan atau kewajiban keuangan (atau kelompok
kredit, bank mengakuinya sebagai “kredit yang
aset keuangan atau kewajiban keuangan) dan metode
diberikan” yaitu sebesar nilai wajar pada saat
untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban
pengakuan awal, yaitu sebesar pokok kredit yang
bunga selama periode yang relevan. Suku bunga
dicairkan
efektif adalah suku bunga yang secara tepat
dikurangi
dan/atau
ditambah
dengan
pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan
mendiskontokan
secara langsung. Dan bank juga akan mengurangi
penerimaan kas di masa datang selama perkiraan
nilai “kewajiban komitmen” sebasar nilai yang
umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat,
dicairkan. Jurnal yang dibuat :
digunakan
Pada saat dilakukan pencairan dana kredit oleh
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan
debitur:
atau kewajiban keuangan. Jika debitur melakukan
periode
estimasi
yang
pembayaran
lebih
singkat
atau
untuk
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
6 pencairan kredit secara berkala, maka pembebanan
penurunan nilai dilakukan oleh bank setiap akhir
khusus untuk fee atau provisi yang diterima sekaligus
bulan atau paling lambat akhir triwulan. Penurunan
dialokasikan secara proposional sesuai dengan jumlah
nilai hanya dilakukan atas aset keuangan atau
kredit yang dicairkan. Untuk aset keuangan yang
kelompok aset keuangan yang jika dan hanya jika
menggunakan suku bunga mengambang maka entitas
terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai
(bank) harus melakukan estimasi arus kas masa
tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa
datang
mencerminkan
yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut
pergerakan suku bunga pasar yang mempengaruhi
(peristiwa yang merugikan) dan berdampak pada
suku bunga efektifnya (PSAK 55 : PA19).
estimasi arus kas masa datang.
secara
Pengakuan
berkala
untuk
“pendapatan
bunga
yang
akan
Pada
saat
terdapat
bukti
objektif
adanya
diterima” diakui sebesar nilai pokok dikalikan denga
penurunan nilai kredit yang diukur berdasarkan biaya
suku bunga kontraktual dan besarnya “pendapatan
perolehan diamortisasi, maka bank harus mengakui
bunga” menggunakan nilai dari estimasi arus kas –
sebagai “kerugian penurunan nilai” pada laporan laba
amortised yaitu perhitungan dengan suku bunga
rugi dan sebagai “cadangan kerugian penurunan
efektif. Jurnal yang dibuat:
nilai” pada neraca dan membatalkan pendapatan
Pada saat dilakukan amortisasi dan pembebanan
bunga yang telah diakui dan belum diterima
tagihan bunga kepada debitur
pembayarannya, dengan melakukan jurnal balik atau
Db.
Pendapatan bunga kredit yang akan diterima
koreksi saldo laba jika terjadi sebelum atau sesudah
Db./Kr. Kredit – amortised cost
tanggal neraca (adjusting subsequent event) atau jika
Kr.
terjadi pada periode berjalan yang pendapatannya
Pendapatan bunga kredit
Catatan : Jika debitur menunggak maka dilakukan
telah diakui pada periode sebelumnya maka bank
jurnal balik atas jurnal amortisasi dan
melakukan jurnal balik dan mengakui kerugian
jurnal pembebanan tagihan bunga.
penurunan nilai pada periode berjalan serta mengakui
Pada
saat
menerima
setoran
dari
debitur
pendapatan bunga yang baru dengan menggunakan
diprioritaskan dalam penyelesaian kewajiban sesuai
suku bunga efektif setelah penghitungan kembali
estimasi arus kas masa datang
estimasi arus kas masa datang. Dalam hal apabila
a. Sebesar pelunasan bunga dalam estimasi arus kas
bank menerima kembali pembayaran kas atas kredit
masa datang
yang telah dihapusbukukan, maka bank mengakuinya
Db. Kas/Rekening…/Giro BI
sebagai pendapatan operasional selain bunga (PAPI,
Kr. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima ,
2008). Perlakuan akuntansi yang atas aset yang
Atau
diambil alih menggunakan PSAK 16 yaitu mengenai
b. Sebesar setoran debitur untuk menyelesaikan angsuran/penyelesaian pokok kredit
aset tetap. Jurnal yang dibuat: a. Membentuk cadangan kerugian penurunan nilai
Db. Kas/Rekening…/Giro BI
Db. Kerugian penurunan nilai kredit
Kr. Kredit – amortised cost
Kr. Cadangan kerugian penurunan nilai b. Membatalkan pendapatan bunga yang telah diakui
Pada setiap tanggal neraca entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset
namun belum diterima pembayarannya o
Melakukan jurnal balik (pada periode berjalan)
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
Db.
Pendapatan bunga kredit
penurunan nilai (PSAK 55 : paragraf 59). Evaluasi
Db./Kr. Kredit – amortised cost
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
7 Kr. o
Pendapatan bunga kredit yang akan
antara bank pelapor dengan Bank ataupun Bank
diterima
dengan Pihak ketiga bukan bank. Pos ini terbagi
Melakukan koreksi saldo Db.
Pendapatan
sesuai jenis aset keuangan sesuai dengan kategori (periode
terjadinya
kredit yang diberikan. Pendapatan yang akan diterima atau “Pendapatan
penurunan nilai)
o
Db./Kr. Kredit – amortised cost
bunga kredit yang akan diterima” masuk dalam pos
Kr.
Pendapatan bunga kredit yang akan
rupa – rupa aset dalam elemen Aset dalam Neraca,
diterima
karena dalam ketentuan LBU disebutkan bahwa
Melakukan jurnal balik atas pendapatan bunga
pendapatan yang akan diterima tidak memenuhi
telah diakui pada periode sebelumnya
kriteria pos yang ada selain rupa – rupa aset.
Db. Kerugian penurunan nilai
Sedangkan untuk pendapatan yaitu pendapatan bunga
Kr. Kredit – amortised cost
dari
Kr. Pendapatan Bunga yang akan diterima
Pendapatan yaitu pos Pendapatan Bunga dalam
pemberian
kredit
masuk
dalam
elemen
bagian ‘Dari Kredit yang Diberikan’.
c. Pada saat penghapusbukuan kredit Db.Cadangan kerugian penurunan nilai
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit yang
Kr.Kredit
dibentuk Bank masuk dalam elemen aset dari Neraca
d. Pada saat bank menerima pembayaran atas kredit
pada pos “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan” pada bagian Kredit yang diberikan.
yang telah dihapusbukukan Db.Kas/Rekening…/Giro BI
Sedangkan untuk Kerugian Penurunan Nilai Kredit
Kr.Pendapatan
masuk dalam Laporan Laba Rugi yang masuk dalam Elemen Beban dengan pos ‘beban operasional selain beban bunga’ pada bagian kerugian penurunan nilai
B. Definisi Pos Pada saat adanya persetujuan kredit, bank
aset keuangan yaitu kredit yang diberikan.
mengakui sebagai “kewajiban komitmen” yang menunjukan bank masih mempunyai komitmen dalam pemberian kredit dan yang akan berakhir ketika
seluruh
kredit
telah
dicairkan.
Akun
C. Penyajian dan Pengungkapan Kredit yang diberikan disajikan di neraca sesuai dengan kategori aset keuangan yaitu pinjaman yang
“Kewajiban komitmen” ini sendiri merupakan bagian
diberikan dan piutang yang disajikan sebesar biaya
dari Rekening Administratif yang adalah transaksi –
perolehan diamortisasi, yaitu sebesar nilai wajar
transaksi dalam rupiah dan valuta asing yang pada tanggal laporan belum secara efektif menimbulkan perubahan harta dan utang, yang masuk dalam pos kewajiban komitmen. Kredit disajikan dalam neraca yang merupakan
kredit yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi
pembayaran
dikurangi
dengan
pokok,
amortisasi
ditambah kumulatif
atau
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Jika terdapat pendapatan bunga yang telah diakui sebagai
bagian dari elemen aset dan masuk dalam pos “kredit
pendapatan pada saat pengakuan awal atau pada saat
yang diberikan”. Pos “kredit yang diberikan”
penyesuaian suku bunga kredit dan digunakan dalam
mencakup semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing, yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
penghitungan estimasi arus kas masa datang namun belum diterima pembayarannya, maka bank akan menyajikannya sebagai “tagihan bunga kredit” atau “pendapatan bunga yang akan diterima”, sedangkan
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
8 untuk pendapatan bunga yang tidak digunakan dalam
Secara garis besar, perlakuan akuntansi dalam
perhitungan estimasi arus kas masa datang dicatat
hal pengakuan dan pengukuran kredit sindikasi tidak
pada rekening administratif (PAPI, 2008).
jauh berbeda dengan pengakuan dan pengukuran
Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui
kredit secara umum. Perbedaan yang paling mendasar
bank disajikan sebagai pengurang dari “kredit”
terletak pada saat pengakuan awal dimana pengakuan
sebesar selisih nilai tercatat kredit dengan nilai kini
hanya
setelah penghitungan kembali estimasi arus kas.
tanggungan dari bank sesuai dengan perjanjian dalam
Untuk kerugian penurunan nilai kredit disajikan
kelompok sindikasi (bank sebagai bank induk
sebagai beban operasional yaitu “kerugian penurunan
maupun sebagai bank peserta) dikurangi dan/atau
nilai kredit”
ditambah dengan pendapatan dan/beban yang dapat
sebesar
pokok
kredit
yang
merupakan
diatribusikan langsung secara proposional sesuai Perlakuan Akuntansi atas Pendapatan Kredit
porsi tanggungan bank.
Khusus I.
Kredit Sindikasi
B. Definisi Pos
Kredit sindikasi merupakan kredit yang secara
Penjelasan mengenai definisi mengikuti kredit
bersama – sama oleh dua bank atau lebih perusahaan
secara umum, namun secara khusus untuk kredit yang
lainnya
dan
diberikan dalam bentuk sindikasi, maka bank baik
pendapatan (bunga dan provisi/komisi) sesuai dengan
bertindak sebagai induk maupun peserta, kredit yang
porsi kepesertaan masing – masing anggota sindikasi
dilaporkan sebesar nilai yang menjadi tangunggan
(PAPI, 2008). Dalam aktivitas kredit sindikasi,
bank.
dengan
pembagian
dana,
risiko,
pendapatan (bunga dan provisi/komisi) yang diterima bank sesuai dengan posisi bank tersebut bertindak, yaitu:
C. Penyajian dan Pengungkapan Besarnya nilai kredit yang disajikan hanya
1. Arranger yaitu bank yang mensponsori atau memfasilitasi
kredit
yang
menjadi
tanggungan bank baik untuk pokok kredit, resiko
sindikasi’. Pendapatan provisi yang diterima
yang ditanggung, serta beban. Ketentuan lainnya
berupa arranger fee.
mengenai penyajian kredit sindikasi mengikuti
yaitu
bank
yang
kelompok
porsi pemberian
‘kredit
2. Agent
terbentuknya
sebesar
bertindak
sebagai
ketentuan penyajian kredit secara umum. Ketentuan
pemimpin kredit sindikasi atau sering disebut
mengenai hal – hal yang harus diungkapkan
bank induk. Dengan pendapatan provisi yang
mengikuti
diterima agent fee atau management fee.
pengungkapan kredit secara umum.
ketentuan
mengenai
ketentuan
3. Participant yaitu bank yang ikut serta dalam pendanaan untuk pemberian kredit sindikasi tersebut. Pendapatan provisi yang diterima berasal dari maksimum kredit dan commitment fee atas nilai kredit yang belum ditarik (undrawn portion) oleh debitur sesuai dengan pembagian secara proposional dengan bank perserta lainnya
II. Penerusan Kredit Dalam PAPI dijelaskan bahwa penerusan kredit adalah kredit yang seluruh atau sebagian besar dananya berasal dari pihak lain, dan bank dapat menanggung atau tidak menanggung resiko sama sekali atas kredit yang disalur. Penerusan kredit sendiri dibedakan menjadi 3 jenis yaitu (PAPI 2008):
A. Pengakuan dan Pengukuran
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
9 - Kredit Channeling adalah pemberian kredit dimana
kredit, bank tidak boleh mengakui sebagai “kredit
seluruh dananya berasal dari pihak pemerintah atau
yang diberikan” jika
pihak penyedia dana lainnya kepada debitur/sektor
menanggung resiko atas pemberian kredit tersebut,
usaha yang telah ditetapkan oleh penyedia dana.
bank hanya melakukan pengungkapan atas penerusan
Dalam pemberian kredit ini, bank dapat bertindak
kredit dalam catatan atas laporan keuangan. Namun
hanya sebagai administrator terhadap kredit yang
apabila bank juga ikut menanggung resiko dalam
diberikan
tidak
penerusan kredit, bank mencatat sebagai “kredit yang
mempengaruhi arus kas masuk atau keluar pada
diberikan” sebesar resiko yang ditanggung bank.
bank. Atau bank juga dapat juga dapat bertindak
Ketentuan
sebagai administrator dan menerima aliran dana
pemberian kredit secara umum.
oleh
penyedia
dana
dan
lainnya
bank sama sekali tidak
mengikuti
ketentuan
dalam
masuk dari pihak ketiga (kewajiban keuangan) dan ketika menyalurkan kredit mengurangi kewajiban
B. Definisi Kredit
keuangan. Untuk pemberian kredit ini, bank tidak
Penjelasan mengenai definisi pos mengikuti
menanggung resiko dan pendapatan yang diterima
kredit secara umum, yang mana kredit yang
berupa fee atas jasanya atau bagian dari bunga
dilaporkan sebesar nilai kredit yang merupakan
sesuai dengan ketentuan.
bagian dari penerusan kredit yang mana bank ikut
- Kredit Executing adalah pemberian kredit dimana
menanggung resiko, sedangkan untuk pemberian
seluruh atau sebagian dananya berasal oleh
kredit yang mana dalam penerusan kredit ini bank
pemerintah atau penyedia dana lainnya dan
tidak
sebagian
melaporkan
dananya
berasal
dari
bank.
Bank
menanggung pada
resiko, pos
bank
kredit
tidak
yang
booleh
diberikan
bertindak sebagai pengelola seluruh dana kredit,
melainkan dilaporkan pada Rekening Administratif
dana yang diterima dari penyedia dana merupakan
yaitu pada pos penerusan kredit.
kewajiban keuangan dan pemberian kredit sesuai tanggungan resiko bank merupakan aset keuangan. Besarnya sumber dana dan resiko yang ditanggung
C. Penyajian dan Penungkapan Besarnya nilai kredit yang disajikan hanya sebesar
bank ditetapkan berdasarkan perjanjian.
porsi pemberian
kredit
yang
menjadi
- Kredit Two Step Loans (TSL) adalah pemberian
tanggungan bank baik untuk pokok kredit, resiko
kredit dimana seluruh dananya berasal dari
yang ditanggung, serta beban. Ketentuan lainnya
pinjaman luar negeri yang diterima pemerintah
mengenai penyajian penerusan kredit mengikuti
dalam usaha pengembangan suatu sektor tertentu
ketentuan penyajian kredit secara umum. Ketentuan
sesuai
mengenai hal – hal yang harus diungkapkan
perjanjian
antara
pemerintah
dengan
pemberi pinjaman. Bank tetap dapat menanggung
mengikuti
resiko kredit atau tidak sesuai dengan perjanjian.
pengungkapan kredit secara umum.
A. Pengakuan dan Pengukuran
ketentuan
mengenai
ketentuan
Penurunan Nilai
Secara garis besar, perlakuan akuntansi dalam
Penurunan nilai adalah suatu kondisi dimana
hal pengakuan dan pengukuran penerusan kredit tidak
terdapat bukti objektif terjadinya peristiwa yang
jauh berbeda dengan pengakuan dan pengukuran
merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih
kredit secara umum. Untuk pemberian kredit dalam
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal kredit
bentuk kredit channeling atau TSL yaitu penerusan
yang berdampak pada estimasi arus kas masa datang
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
10 atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara
- Kondisi ekonomi lokal dan nasional yang
handal (PAPI,2008). Pada setiap tanggal neraca yaitu
berdampak terjadinya wanprestasi atas aset
setiap akhir bulan atau paling lambat akhir triwulan
dalam kelompok aset keuangan.
entitas (bank) wajib melakukan evaluasi untuk
Dalam PAPI 2008, diatur mengenai kriteria dan
melihat apakah terdapat bukti objektif suatu kredit
teknik yang dapat digunakan oleh entitas (bank)
mengalami penurunan nilai (PSAK 55:Paragraf 59).
dalam melakukan evaluasi penurunan nilai, yaitu
Bukti objektif bahwa aset keuangan atau
secara individual dan secara kolektif. Bank dapat
kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai
menentukan sendiri mengenai kriteria dan teknik
meliputi data yang dapat diobservasi yang menjadi
yang akan digunakan dalam evaluasi penurunan nilai
perhatian dari pemegang aset tersebut mengenai
dengan
peristiwa – peristiwa yang merugikan seperti berikut
manfaat serta ketersediaan informasi dan data
(PSAK 55:Paragraf 60) :
historis. Evaluasi penurunan nilai dilakukan dengan
a.
Kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami
menggunakan pendekatan atau metode yang sesuai
penerbit atau pihak peminjam.
standar (prespective rules/formulae) yang telah
b.
c.
Pelanggaran
kontrak,
seperti
terjadinya
f.
biaya
dan
ditetapkan bank serta didukung dengan experienced credit
dan/atau bunga.
kompentensi dan memiliki kewenangan.
judgement
oleh
pihak
yang
memiliki
Pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi hukum
memberikan
keringanan
(konsesi) sehubungan dengan kesulitan keuangan
e.
analisa
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok
ataupun
d.
mempertimbangkan
Penghapusbukuan Kredit Penghapusbukuan
kredit
adalah
tindakan
yang alami oleh pihak peminjam, yang tidak
administratif bank untuk menghapus buku kredit
mungkin akan diberikan jika pihak peminjam
macet dari neraca sebesar kewajiban debitur tanpa
tidak mengalami kesulitan tersebut.
menghapus hak tagih bank kepada debitur (PAPI,
Adanya kemungkinan pihak peminjam akan
2008). Hak tagih sendiri adalah tindakan bank
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
menghapus semua kewajiban debitur yang sudah
keuangan lainnya.
tidak dapat diselesaikan. Penghapusbukuan dilakukan
Hilangnya dari pasar aktif aset keuangan akibat
bank
dari kesulitan keuangan.
pengambilalihan agunan, sehingga besarnya jumlah
Data yang diobservasi mengindikasi adanya
yang dihapus buku adalah sebesar selisih kurang
penurunan nilai yang dapat diukur atas estimasi
antara nilai wajar agunan yang diambil alih setelah
arus kas masa datang dari kelompok aset
memperhitungkan biaya penjualan dengan nilai
keuangan sejak pengakuan awal aset tersebut
tercatat
meskipun
dapat
penghapusbukuan kredit hanya untuk kredit yang
diidentifikasikan terhadap aset keuangan secara
nilai cadangan kerugian penurunan nilai telah
individual dalam kelompok aset keuangan,
dibentuk sebesar 100%. Penghapusbukuan dilakukan
termasuk:
secara keseluruhan terhadap nilai tercatat kredit
penurunannya
- Memburuknya
status
belum
pembayaran
pihak
peminjam dalam kelompok aset keuangan.
untuk
dengan penurunan
penyelesaian
kredit.
menjurnal nilai.
penghapusbukuan
Bank
balik Bank kredit
kredit
dengan
dapat
cadangan dapat bersamaan
cara
melakukan
kerugian melakukan dengan
penghapusan hak tagih, hal ini disesuaikan dengan
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
11 kebijakan dan prosedur masing – masing bank (PAPI,2008).
Dalam awal tahun perjalanan PT. BPD X harus beberapa kali mengalami perubahan bentuk badan hukum, yang dikarenakan untuk menyesuaikan
METODE PENELITIAN
dengan ketentuan peraturan – peraturan yang berlaku.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan
Saat ini, Bank X memiliki 2 kantor cabang utama
yang
serta 1 kantor cabang khusus dengan total 26 kantor
meringkaskan
cabang yang tersebar di wilayah provinsi X serta di
berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai
Surabaya untuk wilayah di luar provinsi X, dengan
fenomena
didalam
masing – masing kantor cabang utama dilengkapi
masyarakat (Bungin, 2007). Dengan format deskriptif
dengan kantor cabang pembantu dan kantor kas untuk
kualitatif maka penelitian ini dilakukan dalam bentuk
kantor cabang utama yang menangani wilayah yang
studi kasus yang merupakan penelitian terhadap suatu
luas. Untuk Kantor Cabang Surabaya merupakan
masalah yang benar – benar terjadi sehingga
kantor cabang pertama yang berada di Pulau Jawa
penelitian ini hanya terbatas dalam pengungkapan
dan dibuka pada tanggal 18 Desember 2006.
menggunakan bertujuan
format
untuk
deskriptif
menggambarkan,
realitas
sosial
yang
kualitatif
ada
suatu masalah, keadaan, atau peristiwa yang terjadi.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya,
Penelitian ini dilakukan melalui suatu studi kasus
Bank X mengusung motto yaitu “melayani lebih
pada industri perbankan yaitu pada kantor cabang
sungguh”, dengan motto inilah yang menggerakan
suatu bank untuk mendapatkan gambaran umum
Bank X untuk semakin berusaha meningkatkan
mengenai usaha perbankan dan perlakuan akuntansi
pelayanan dan kinerjanya untuk kepentingan nasabah.
atas usaha perbankan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Deskripsi Data dan Analisa Data
berupa wawancara dengan pihak yang terkait, serta
Bank X menjalankan kegiatan usaha penyaluran
dokumentasi untuk mengumpulkan data – data sesuai
dana kepada masyarakat dalam bentuk pemberian
dengan kebutuhan penelitian.
kredit. Aktivitas pemberian kredit yang dilakukan
Dengan periode waktu yaitu April 2014.
oleh Bank X membagi kredit yang diberikan menjadi tiga golongan sesuai tujuan penggunaannya seperti
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pemberian kredit pada umumnya
yaitu kredit
investasi, kredit modal kerja, serta kredit konsumtif. Selain itu, Bank X juga tercatat ikut aktif dalam pembiayaan melalui kredit sindikasi yang bekerja
Sejarah Perusahaan PT. Bank Pembangunan Daerah X merupakan bank milik Pemerintah salah satu provinsi yang ada di Indonesia. PT. BPD X sendiri secara sah didirikan pada tanggal 18 Oktober 1961 namun baru dapat memulai kegiatan usahanya pada tahun berikutnya yaitu pada tanggal 17 Juli 1962 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan dan Bank Sentral No:BUM 9-1-13/II Tanggal 05 Februari 1962, dengan pertama kali bertempat kedudukan di ibukota provinsi X.
sama dengan BPD lain dan BUMN. Namun dari data yang didapat diketahui bahwa Bank X hingga saat ini tercatat belum pernah melakukan pemberian kredit yang berupa penerusan kredit (kredit channeling, kredit executing, kredit two step loans). Untuk Bank X kantor cabang utama Surabaya, aktivitas pemberian kredit yang dilakukan hanyalah pemberian kredit secara umum yang mana terbagi menjadi Kredit Modal Kerja (KMK) untuk jangka waktu 1 tahun (KMK RC) dan untuk jangka waktu 3
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
12 tahun (KMK JP) serta Kredit Investasi dengan jangka
Db. Kewajiban Komitmen – Lainnya
waktu 5 tahun serta kredit konsumtif yang hingga saat ini hanya diberikan kepada karyawan Bank X.
(KK)
Rp. 4.000.000.000 Kr. Rekening Admin. Kontra
Aktivitas pemberian dan penyaluran kredit ini
Rp. 4.000.000.000
dimulai ketika bank telah memberikan keputusan
(nilai kredit yang diakui dalam jurnal balik yaitu
dalam hal menyetujui pemberian kredit kepada
sebesar plafon yang telah dicairkan)
debitur. Persetujuan antara bank dan debitur dalam hal pemberian kredit ini ditandai dengan adanya penandatanganan dokumen perjanjian kredit oleh
d) 03/04/2014 – Bank mengakui adanya provisi dari pemberian kredit Db. Rekening Debitur - 0113xxxxxxx
bank dan debitur. Dalam dokumen perjanjian kredit ini memuat semua ketentuan dan peraturan yang
(A)
Rp. 20.000.000 Kr. Kredit yang diberikan - Kredit Investasi (A)
berlaku dalam kredit ini. Dalam bulan April 2014
Rp. 20.000.000
diketahui bahwa bank X telah melakukan persetujuan
(besarnya provisi kredit adalah 0.5% dari plafon
kredit kepada 1 orang debitur sesuai dengan bukti
kredit yang dicairkan).
approval kredit yang didapat, yaitu : Perhitungan setelah pengakuan awal sesuai dengan kategori aset keuangan dalam hal ini kredit yang diberikan masuk dalam kategori aset keuangan yaitu pinjaman yang diberikan dan piutang, maka Bank menghitung nilai wajar kredit dengan metode suku
bunga
efektif,
mengamortisasi
yang
biaya
digunakan perolehan
untuk serta
mengalokasikan pendapatan yang diterima serta Jurnal yang dibuat bank :
beban yang menjadi tanggungan Bank. Pendapatan
a) 03/04/2014 - Bank mengakui adanya kewajiban
dan beban yang dimaksud adalah pendapatan dan beban
komitmen
yang
nilainya
material
sehingga
dapat
Db. Rekening Admin. Kontra Rp.4.000.000.000
diatribusikan dalam perhitungan estimasi arus kas.
Kr. Kewajiban Komitmen – Lainnya (KK)
Jurnal yang dibuat bank: e) 30 April 2014 – Pembebanan Tagihan Bunga
Rp. 4.000.000.000 (nilai kredit yang diakui sebesar plafon kredit
kepada debitur Db. Pendapatan Bunga yang akan diterima (A)
yang disetujui)
Rp 43.333.333,33
b) 03/04/2014 – Pencairan dana kredit Db. Kredit yang diberikan – Rekening Bank-KI
Db. Kredit yang diberikan – Kredit Investasi
(A) Rp. 4.000.000.000
(A) Rp 592.270,33
Kr. Rekening Debitur - 0113xxxxxxx
(A)
Rp.4.000.000.000 (nilai yang diakui adalah sebesar nilai plafon kredit yang dicairkan) c) 03/04/2014 – Bank melakukan jurnal balik atas kewajiban komitmen
Kr. Pendapatan Bunga Kredit (P) Rp 43.925.603,67 f) 30 April 2014 – pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Db. Kerugian penurunan nilai Rp 2.137.003,38
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
13 Kr. CKPN – Kredit yang diberikan – KI
aktivitas penurunan nilai dan penghapusbukuan
Rp 2.137.003,38
(kredit umum dan kredit khusus)
(nilai yang diakui sebesar CKPN yang diakui)
telah sesuai
dengan ketentuan yaitu PSAK 55 dan PAPI 2008 serta LBU.
Jika dilihat dari jurnal yang dibuat oleh Bank
4. Perlakuan akuntansi dalam hal Penyajian dan
maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan akuntansi
Pengakuan yang telah dilakukan bank baik dalam
dalam hal pengakuan dan pengukuran telah sesuai
aktivitas pemberian dan penyaluran kredit maupun
dengan ketentuan PSAK 55 dan PAPI 2008 yang
dalam
berlaku di Indonesia.
penghapusbukuan (kredit umum dan kredit khusus)
aktivitas
penurunan
nilai
dan
terhadap pendapatan telah sesuai dengan ketentuan Untuk
menganalisis
perlakuan
akuntansi
mengenai
dalam
hal
kesesuaian
definisi
yaitu PSAK 55 dan PAPI 2008.
pos,
penyajian, dan pengungkapan, menggunakan neraca
Bank telah menggunakan sistem komputer dalam
dan laporan laba rugi untuk periode April 2014 yang
aktivitasnya khususnya secara akuntansi sehingga
dibuat oleh bank dengan PSAK 50 dan PAPI 2008.
untuk keseluruhan perlakuan akuntansi akan sama
Dari data yang ada maka diperoleh kesimpulan
secara keseluruhan (pusat maupun cabang) karena
bahwa telah sesuai perlakuan akuntansinya.
telah disusun sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku serta selalu diperbaharui sistemnya, namun seringkali
KESIMPULAN DAN SARAN
yang menjadi masalah adalah human error dimana terdapat kemungkinan salah memasukan data, baik
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di
nilai plafon kreditnya, pengklasifikasian kredit,
analisis pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat
besarnya
diambil yaitu :
kesalahan memasukkan data dapat mengakibatkan
1. Perlakuan akuntansi dalam hal pengakuan yang
kesalahan dalam perlakuan akuntansi baik itu
telah
dilakukan
waktunya.
Dari
pemberian dan penyaluran kredit maupun dalam
penyajian dan pengungkapan. Dan diketahui bank
aktivitas penurunan nilai dan penghapusbukuan
telah
(kredit
terhadap
mengurangi kesalahan yang dapat terjadi akibat
pendapatan telah sesuai dengan ketentuan yaitu
human error yaitu salah satunya mengotorisasi setiap
PSAK 55 dan PAPI 2008.
persetujuan yang diberikan atas permohonan kredit
2. Perlakuan
akuntansi
kredit
dalam
dalam
jangka
pengakuan, pengukuran, definisi pos, dan juga
dan
baik
atau
aktivitas
umum
bank
bunga,
khusus)
hal
pengukuran
melakukan
beberapa
tindakan
untuk
yang dilakukan oleh kepala cabang.
besarnya nilai yang telah dilakukan bank baik dalam aktivitas pemberian dan penyaluran kredit maupun dalam aktivitas penurunan nilai dan penghapusbukuan (kredit umum dan kredit khusus) terhadap pendapatan telah sesuai dengan ketentuan yaitu PSAK 55 dan PAPI 2008. 3. Perlakuan akuntansi dalam hal pendefinisian setiap pos yang telah dilakukan bank baik dalam aktivitas pemberian dan penyaluran kredit maupun dalam
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam pembahasan dan analisa pada bab sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan penulis untuk PT. BPD “X” adalah untuk terus konsisten terhadap penerapan dalam hal perlakuan akuntansi khususnya untuk menilai pendapatan dari kredit seperti yang telah dilakukan hingga saat penelitian ini dilakukan
Tax & Accounting Review, Vol. I, No.1, 2014
14 dan terus mengikuti perubahan peraturan akuntansi yang terus diperbaharui. Selain itu, untuk semakin mengurangi kesalahan akibat human error, bank harus makin meningkatkan tindakan pencegahan yang telah dilakukan hingga saat ini yaitu seperti melakukan otorisasi setiap permohonan kredit yang telah disetujui untuk meminimalkan human error dalam hal kesalahan dalam memasukan data.
DAFTAR PUSTAKA Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif: Komunikasi, ekonomi, kebijakan public, dan ilmu social lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cahyani, N., Morita (2009, Januari). Perbedaan pengakuan pendapatan pada bank syariah dan bank konvensional.
Jurnal Ilmiah
Kesatuan Nomor 1, vol (11), 35-41. Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Divisi Penerbitan IAI. Ismail. (2011). Manajemen perbankan: Dari teori menuju aplikasi. Jakarta: Prenada Media. Kuncoro,
M.,
Suhardjono.
(2011).
Manajemen
perbankan: Teori dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Siamat, D. (2005). Manajemen lembaga keuangan. Jakarta:
Lembaga
Penerbit
Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Tim Penyusun Laporan Bulanan Bank Umum. Laporan
Bulanan
Bank
Umum.
Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. (2008). Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (Revisi 2008). 2008.