PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA
RANGKUMAN TUGAS AKHIR
Oleh : MAY HARDIANA SUWANDI NIM : 2013410641
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016
i
ii
1
LATAR BELAKANG Dalam perusahaan, agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik maka disitu selalu terdapat aset tetap. Aset Tetap merupakan harta kekayaan atau sumber daya entitas (perusahaan) yang diperoleh serta dikuasai dari hasil kegiatan ekonomi (transaksi) pada masa yang lalu. Cara perolehan untuk aktiva tetap ada yang diperoleh dengan cara membeli tunai, membeli kredit jangka panjang, dibangun sendiri, ditukar dengan surat berharga, dan dapat juga diperoleh dari sumbangan atau donasi (hadiah) dan lain-lain. Sebuah Entitas bisnis atau perusahaan mengakui setiap aset sebagai aset tetap jika aset yang dimiliki telah memenuhi sifat dan karakteristiknya seperti yang telah disebut sebelumnya. Perlakuan atas aset tetap perlu mendapat perhatian, karena kesalahan dalam pengelolaan dan pemakaian dapat menyebabkan perusahaan tidak beroperasi secara efesien dan efektif. Oleh karena itu, masalah perlakuan terhadap aset tetap perlu direncanakan dengan baik mulai saat aset tersebut diperoleh sampai aset tetap tersebut diberhentikan. Aset tetap disajikan di neraca (laporan perubahan ekuitas) di bagian aset tidak lancar. TUJUAN PENGAMATAN Untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap pada RSI Jemursari Surabaya KEGUNAAN PENGAMATAN Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, dan pengalaman dalam bidang studi yang dibahas dalam penelitian ini, khususnya perlakuan akuntansi atas aset tetap pada perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan, ide-ide atau informasiinformasi dan memberikan kontribusi positif dalam bentuk saran yang membangun dalam hal perlakuan akuntansi atas aset tetap guna perbaikan di masa mendatang sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik. METODE PENGAMATAN Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup untuk penelitian hanya pada perlakuan akuntansi mulai dari pengidentifikasian, pengakuan awal, pengukuran, penyusutan, penghentian
2
hingga pencatatannya di jurnal sampai penyajiannya di dalam laporan keuangan perusahaan. 2. Prosedur Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan Merupakan penelitian langsung pada perusahaan yang terkait dengan objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara : a. Pengamatan ( Observasi ), yaitu dengan cara penelitian secara langsung dan pencatatan informasi yang dibutuhkan sehingga diperoleh data pendukung yang akurat dan relevan. b. Tanya Jawab ( Interview ), yaitu dengan cara melakukan tanya jawab dengan bagian keuangan untuk memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Pustaka Studi pustaka ini dilakukan penulis untuk memperoleh data-data sekunder dengan buku pedoman perkuliahan, akhir terdahulu dan catatan-catatan yang ada, termasuk melalui media internet untuk memperoleh teori-teori yang dijadikan sebagai landasan teori serta informasi pendukung dalam pembahasan masalah. SUBYEK PENGAMATAN Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya merupakan salah satu dari 3 instansi yang dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS). Rumah Sakit ini terletak di Jalan Jemursari No. 51 - 57 Surabaya yang merupakan salah satu jalan protokol Kota Surabaya. Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari resmi dibuka pada tanggal 25 Mei 2002. Visi dan Misi Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya Visi Menjadi Rumah Sakit Islam Berstandar Internasional Misi 1. Memberikan pelayanan jasa rumah sakit secara prima dan Islami menuju Standar Mutu Pelayanan Internasional dengan dilandasi prinsip kemitraan 2. Melaksanakan Manajemen Rumah Sakit berdasarkan Manajemen Syariah yang berstandar Internasional 3. Membangun SDM Rumah Sakit yang profesional sesuai standar Internasional yang Islami dengan diiringi integritas yang tinggi dalam pelayanan
3
4. Menyediakan sarana prasarana rumah sakit untuk mewujudkan implementasi pelayanan Islami dan berstandar Internasional RINGKASAN PEMBAHASAN Pengakuan dan Pengukuran Pada awalnya perolehan aset berwujud yang memenuhi klasifikasi sebagai aset tetap diakui berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap, tanah yang dibangun sendiri merupakan akumulasi seluruh beban perolehan dan pengembangan tanah, berupa beban pematangan tanah, diluar beban yang ditangguhkan akibat beban pengurusan hak. Pencatatan Aset tetap pada RSI Jemursari Surabaya ini dilakukan dengan cara pembelian secara tunai. a. Transaksi Pembelian 1. Transaksi pembelian alat kedokteran RSI Jemursari memperoleh aset tetap pada bulan April 2014 berupa alat USG dengan membeli secara tunai dengan harga Rp 55.000.000,-. Jemursari mengakui biaya perolehan aset tetap sebesar harga beli. Jurnal : (D) Aset tetap – Alat USG Rp 55.000.000,(K) Kas Rp 55.000.000,b. Biaya-biaya Yang Dikeluarkan Selama Penggunaan Aset Tetap Dalam penggunaan aset terap pasti memerlukan biaya pengeluaran yang digunakan selama pengoperasian aset tetap agar dapat berjalan secara optimal dan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Biaya pengeluaran yang terjadi pada RSI Jemursari Surabaya yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aset tetap dapat dibagi menjadi dua yaitu, adalah biaya pemeliharaan dan biaya perbaikan. a) Untuk mencatat biaya pemeliharaan Biaya pemeliharaan Rp 15.000.000,Kas Rp 15.000.000,b) Untuk mencatat biaya perbaikan Biaya perbaikan Rp 115.000.000,Kas Rp 115.000.000,Penyusutan Penyusutan aset tetap pada RSI Jemursari Surabaya disebabkan karena dipakai atau usang karena umur.
4
KESIMPULAN 1. Pengakuan aset tetap pada RSI Jemursari Surabaya dilakukan saat pembelian aset tetap dan aset tetap sudah berada pada perusahaan dan siap untuk kegiatan operasional perusahaan. 2. Pengukuran aset tetap pada RSI Jemursari diukur sebesar harga perolehannya. Harga perolehan yaitu harga beli aset tetap ditambah biayabiaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut. 3. Pencatatan aset tetap pada saat pembelian yaitu pada sisi debet terdapat akun aset tetap dan pada sisi kredit terdapat akun kas. Sedangkan pencatatan aset tetap untuk biaya pemeliharaan/perbaikan yaitu pada sisi debet terdapat akun biaya pemeliharaan/perbaikan dan pada sisi kredit terdapat akun kas. 4. Penyajian aset tetap RSI Jemursari disajikan pada laporan keuangan neraca dalam bentuk skontro, yaitu pada sisi kiri merupakan aset dan pada sisi kanan merupakan kewajiban. SARAN Saran Bagi Peneliti Selanjutnya 1. 2.
Diharapkan agar mahasiswa dapat mencari obyek penelitian yang lebih spesifik dan data yang lebih detail. Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan penelitian mengenai perlakuan akuntansi aset tetap yang lengkap dan tepat.
5
DAFTAR PUSTAKA Dwi Martani, Sylvia Veronica. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan: Aset Tetap, (Online), (https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/EDPSAK-16.pdf, diakses 21 Maret 2015) Kartikahadi, et al. 2015. Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS. Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi “Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan”. Jakarta: Erlangga. Suci, Gerhana. 2012. Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Pada PT. Mertex Indonesia (Tugas Akhir D3 Tidak Diterbitkan). Program Studi Akuntansi STIE Perbanas Surabaya. Warren, Carl S., James M. Reeve., Jonathan E. Duchac, et.al. 2015. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
6