PERKULIAHAN MEMBACA KRITIS DAN KREATIF MASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) BERORIENTASI PADA PENDIDIKAN KARAKTER Denik Wirawati PBSI, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan Abstract Reading skill of Indonesian people was very low included our students. By reading, someone not only got knowledge, but also influenced one’s character. Lecturing Critical and Creative Reading Of Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Students Oriented In Character Education To Describe Character education model that integrated in lecturing and giving activity of critical and creatif reading. Reaserch method used qualitative descriptive. This article discussed two cases; (i) character education model that integrated in lecturing critical and creative reading, (ii) giving students’ activity of critical and creative reading. Research result of character education model can be observed by; a. Reading organization, b.Writen purpose, c. How to solve problem, d. Logicallity that be writer in article and, f. Comparing between text and the real fact. Abstrak
Keterampilan membaca orang Indonesia sangat rendah, termasuk di anak didik kita. Dengan membaca, seseorang tidak hanya memperoleh pengetahuan, namun bisa juga bacaan akan mempengaruhi karakter seseoarang. Perkuliahan membaca kritis dan kreatif mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Berorientasi pada Pendidikan Karakter bertujuan mendeskripsikan model pendidikan karakter yang terintegrasi dalam perkuliahan dan pemberian aktivitas membaca kritis dan kreatif . Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Kajian ringkas ini membahas dua hal yaitu (i) Model pendidikan karakter yang berintegrasi dalam perkuliahan membaca kritis kreatif mahasiswa PBSI (ii) Pemberian aktivitas membaca kritis kreatif pada mahasiswa. Hasil pembahasan model pendidikan karakter dapat ditinjau dari; a. Penjabaran organisasi bacaan, b. tujuan penulis, c. masalah yang diangkat dalam bacaan, d. cara mengatasi permasalah yang ada, e. Kelogisan yang disampaikan penulis
17
dalam artikel, dan f. Mengaitkan isi yang ada dalam bacaan dengan fakta disekitar.
jika
Pendahuluan Sumber
ilmu
diimbangi
dengan
pengetahuan
pengembangan karakter kritis dan
yang terbanyak berupa dokumen
kreatif. Melalui pengembangan sikap
tertulis (buku). Buku merupakan
dan respons kritis, masyarakat secara
jendela dunia, hanya orang yang
langsung maupun tidak langsung
senang membaca yang mengetahui
membangun kekuatan diri, identitas
banyak informasi yang terjadi di
pribadi. Pembangunan karakter yang
permukaan bumi. Semakin banyak
merupakan
membaca semakin banyak informasi
amanat Pancasila dan pembukaan
yang
Permasalahannya
UUD 1945 dilatarbelakangi oleh
adalah membaca merupakan kegiatan
realita masalah kebangsaan yang
yang
dan
berkembang saat ini, seperti: disore-
membosankan, banyak orang suka
intasi dan belum dihayatinya nilai-
membaca tetapi sulit memahami isi
nilai Pancasila; bergesernya nilai
bacaan. Banyak orang yang sudah
etika dalam kehidupan berbangsa dan
melakukan kegiatan membaca tetapi
bernegara; memudarnya kesadaran
tidak
kebenaran
terhadap nilai-nilai budaya bangsa;
informasi yang dibaca, karena tidak
ancaman disintegrasi bangsa; dan
mengetahui teknik membaca yang
melemahnya
efektif. Di sisi lain informasi yang
(Buku Induk Kebijakan Nasional
ada di buku perlu dikritisi, karena
Pembangunan
buku karya segelintir orang yang
2010-2025)
memiliki
nasional yang menjadi ciri khas
diperoleh.
sulit
dilakukan
memahami
keterbatasan.
Sangat
mungkin informasinya tidak lengkap,
itu,
diperlukan
perwujudan
kemandirian
Karakter sekaligus
bangsa
Bangsa identitas
bangsa.
keliru, atau bahkan salah. Oleh karena
upaya
Peneliti dalam hal ini akan
teknik
menjabarkan
membaca secara kritis.
kaitannya
dengan
pemberian aktivitas membaca kritis
Suatu bangsa akan mampu
dan kreatif. Tidak hanya sekedar
membangun negaranya dengan baik
aktivitas pemberian materi tetapi
18
juga penanaman pendidikan karakter
Pembelajaran Membaca
masuk di dalamnya.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
Pembelajaran Bahasa Pembelajaran
merupakan
pesan yang hendak disampaikan oleh
pengalaman belajar yang dialami
penulis melalui media kata-kata atau
siswa dalam proses mencapai tujuan
bahasa tulis (Tarigan, 1984: 7).
khusus pembelajaran. Pembelajaran
Anderson,
bersinonim
Akhadiah (1993: 22 ) memandang
belajar belajar,
dengan
aktivitas dan
pengalaman
belajar, kegiatan
dalam
Sabarti
proses
membaca sebagai suatu proses untuk
belajar
memahami makna suatu tulisan.
(Tarigan, 1997: 18) Menurut
dkk
Dalam kegiatan membaca di
Oemar
Hamalik
kelas, guru seharusnya menyusun
(1999: 8) pembelajaran adalah suatu
tujuan
kombinasi yang tersusun meliputi
menyediakan tujuan khusus yang
unsur-unsur
sesuai
manusiawi,
material,
membaca
atau
dengan
dengan
membantu
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
mereka menyusun tujuan membaca
yang saling mempengaruhi mencapai
siswa itu sendiri. Menurut Farida
tujuan
Rahim (2008: 11) tujuan membaca
pembelajaran.
Manusia
terlibat dalam sistem pengajaran
mencakup:
terdiri dari siswa, guru, dan tenaga
menyempurnakan membaca nyaring,
lainnya
tenaga
(3) menggunakan strategi tertentu,
meliputi
(4) memperbaharui pengetahuannya
buku-buku, papan tulis, dan kapur,
tentang suatu topik, (5) mengaitkan
fotografi, slide, audio, dan video.
informasi baru dengan informasi
Fasilitas dan perlengkapan terdiri
yang
dari ruangan kelas, perlengkapan
memperoleh informasi untuk laporan
audio
lisan
misalnya
labolatorium.
visual,
Material
juga
komputer.
(1)
telah
Kesenangan,
diketahuinya,
atau
tulisan,
(6)
(7)
Prosedur meliputi jadwal dan metode
menginformasikan
penyampaian
prediksi, (8) menampilkan suatu eks-
informasi,
praktik,
belajar, ujan dan sebagainya.
perimen
atau
atau
(2)
menolak
mengaplikasikan
informasi yang diperoleh dari suatu
19
teks dalam beberapa cara lain dan
Penekanan Tes Kompetensi
mempelajari tentang struktur teks,
Membaca
(9) menjawab pertanyaan-pertanyaan
Pada kenyataanya ada banyak
yang spesifik.
tujuan orang membaca, misalnya karena
ingin
memperoleh
dan
menanggapi informasi, memperluas
Evaluasi Pembelajaran Membaca Dunia pendidikan, terdapat
pengetahuan, memperoleh hiburan
tiga istilah yang selalu terkadang
dan menyenangkan hati, dan lain-
disalahartikan,
penilaian,
lain. Demikian juga ada sekian
Menurut
macam ragam bacaan yang biasa
Burhan
dibaca orang seperti membaca koran
Nurgiyantoro (2010: 6), penilaian
dan majalah, buku literatur, tabel,
merupakan
untuk
iklan, dan sastra (fiksi, puisi, drama).
mengetahuai (menguji) apakah suatu
wacana yang dipergunakan sebagai
kegiatan, proses kegiatan, keluaran
bahan
suatu program telah sesuai dengan
membaca
tujun atau kriteria yang ditentukan.
berjenis prosa nonfiksi, dialog, teks,
Sedangkan pengukuran merupakan
kesusastraan, tabel, diagram, iklan,
bagian atau alat penilaian saja, dan
dan lain-lain. Pada umumnya wacana
selalu berhubungan dengan data-data
yang berbentuk prosa yang banyak
kuantitatif,
dipergunakan
pengukuran, Tuckman
skor-skor
yaitu dan
tes.
dalam
suatu
proses
misalnya peserta
merupakan
tes
dapat
kompetensi
wacana
orang,
tetapi
yang
jika
Tes
dimanfaatkan secara tepat, berbagai
merupakan suatu instrumen atau
jenis wacana tersebut dapat sama
prosedur
efektif. Wacana jenis prosa nonfiksi
yang
didik.
untuk
sistematis
utuk
mengukur suatu sampel tingkah laku.
dimaksudkan
Penilaian sendiri tidak dapat lepas
tulisan berbentuk prosa bukan karya
dari kegiatan pembelajaran di kelas.
sastra seperti tulisan ilmiah, artikel
Tanpa adanya suatu penilaian, kita
ilmiah, atau ilmiah populer, tajuk
tidak mungkin dapat menilai dan
rencana, berita,dan lain-lain yang
melaporkan
diambil dari buku literatur, buku
hasil
pembelajaran
peserta didik secara objektif.
pelajaran,
sebagai
majalah,
kabar, dan sebagainya.
20
berbagai
jurnal,
surat
Pembelajaran
membaca
gagasan penjelas, makna tersurat
kkritis dan kreatif ini menggunakan
dan tersirat, bahkan juga makna
wacana jenis prosa nonfiksi yaitu
istilah dan ungkapan.
berupa artikel yang diambil dari
b.
internet dengan judul Memudarnya Sekolah-Sekolah
Tua
Tes
Kemampuan
dengan
Mengkontruksi Jawaban
Rhenanald
Tes
kemampuan
Kasali Founder Rumah Perubahan
membaca jenis kedua ini tidak
(dipakai pada pertemuan pertama
sekedar meminta peserta ujian
pembelajaran),
memilih jawaban benar dari
Kemampuan
dan
Hilangnya
Mendongeng
Para
sejumlah
jawaban
yang
Pejabat (dipakai pada pertemuan ke
disediakan,
melainkan
harus
dua pembelajaran).
mengemukakan jawaban sendiri
Pembuatan Tes Kompetensi
dengan mengreaksikan bahasa
Membaca
berdasarkan
a.
diperoleh
Tes Pemahaman Wacana Bahan ujian membaca
informasi
dari
wacana
diberikan
yang yang
kemudian
pemahaman dan paling banyak
mengerjakannya.
dijadikan bahan tes kemampuan
terhadap isi pesan wacana adalah
membaca adalah wacana yang
prasyarat
berbentuk prosa, nonfiksi, atau
mengkontruksi jawaban tugas.
fiksi, singkat atau agak panjang,
Tugas dengan bentuk demikian
dengan isi tentang berbagai hal
disebut dengan tugas otentik.
menarik.
Peserta
didik
Pemahaman
untuk
Tugas
dapat
otentik
ini
diharapkan dapat membaca dan
menuntut peserta didik untuk
memahami
berunjuk
benar-benar
teks
kerja
secara
aktif
bacaan dan isi bacaan yang
produktif, maka tes kompetensi
diberikan
berisi
membca yang bersifat reseptif
mengenai hal-hal umum yang
diubah menjadi tugas reseptif
dapat
suatu
dan produktif sekaligus. Unjuk
kegiatan membaca. Soal yang
kerja berbahasa menanggapi dan
umum ditanyakan dalam tes
mengkontruksi jawaban dapat
adalah tema, gagasan pokok,
dilakukan
pun
diketahui
tidak
tanpa
21
secara
lisan
atau
tertulis,
misalnya
berupa
tepat dari sekumpulan data, (3)
“menjawab pertanyaan secara
Kemampuan
terbuka”,
ketidakkonsistenan dan kontradiksi
atau
“menceritakan informasi”
tugas
kembali wacana
isi
dari
yang
sekumpulan
data,
dan
(4)
refleksif.
alamiah karena kompetensi itu untuk
menentukan
Berpikir kritis bersifat analitis dan
bersangkutan. Tugas ini lebih
dibutuhkan
untuk
Pengertian membaca kritis
berbagai
adalah: (1) membaca kritis (critical
keperluan pekerjaan, misalnya
reading) adalah aktifitas membaca
untuk
yang
memenuhi
tuntutan
ditempuh
secara
bijak,
pekerjaan. Selain itu dengan
mendalam, evaluatif, serta analisis
adanya tugas ini, dapat menggali
dan
dan
potensi
kesalahan isi atau pilihan kata yang
peserta didik dengan mengkreasi
terdapat dalam objek kajian. (2)
dan memaksimalkan jawaban
membaca
dengan
membaca intensif merupakan modal
memaksimalkan
dengan
bahasa
bukan
sekedar
kritis
bagi
mencari-cari
sebagaimana
pilihannya sendiri. Dengan cara
utama
mahasisiwa
ini akan terjadi pengintegrasian
mencapai kesuksesan studi.
untuk
antara kompetensi reseptif dan produktif berbahasa, dan itu
Membaca Kritis Tulisan/Artikel
lebih
Populer
mencerminkan
dalam
berbahasa
dalam
kegiatan
Membaca
kehidupan nyata.
popular
lebih
kritis mudah
tulisan dipahami
karena sifatnya yang terbaru hangat Kemampuan Berpikir Kritis dan
dibicarakan
Kreatif
digunakan juga bahasa komunikatif
Berpikir kritis melingkupi:
dan
bahasa
yang
yang mudah dimengerti pembaca.
(1) Kemampuan membaca dengan
1) Mengenali persoalan utama atau
pemahaman, mengidentifikasi materi
isu yang dibahas dalam artikel
penting
popular
dan
relevan, (2)
materi
yang
tidak
Kemampuan untuk
Perlu diperhatikan dalam
menggambarkan kesimpulan yang
membaca tulisan popular adalah
22
mengenali persoalan utama atau
Indikator
isu yang dibahas.
berpikir kritis yang terbagi ke dalam
2) Menentukan
lima kelompok besar berikut ini.
signifikasi/relevansi isu dengan
1.
tulisan yang akan dihasilkan Isu
keterampilan
yang
Memberikan sederhana:
dibicarakan
argumen,
tidak
menjawab
relevansi
untuk tulisan yang akan kita 2. isu
memfokuskan
b) c)
menganalisis bertanya
tentang
suatu
artikel
Membangun keterampilan dasar: d)
mempertimbangkan
popular untuk bahan/inspirasi
kredibilitas
dalam menulis
mengobservasi
Isi artikel popular dapat
sumber,
e) dan
mempertimbangkan
menjadi inspirasi karena isu
suatu
laporan hasil observasi.
artikel popular biasanya tentang
3.
masalah sosial.
Menyimpulkan: f) mendeduksi dan mempertimbangkan hasil
4) Membedakan isi artikel popular
deduksi, g) menginduksi dan
dengan isi artikel ilmiah dan
mempertimbangkan
buku ilmiah
induksi,
Artikel popular biasanya berisi
dan
penjelasan atau tantangan.
buat. 3) Memanfaatkan
a)
pertanyaan,
dalam sebuah tulisan mungkin mempunyai
penjelasan
pemahaman
h)
hasil
membuat
dan
menentukan nilai pertimbangan.
tentang
4.
Memberikan penjelasan lebih
sebuah isu yang sedang diminati
lanjut: i) mendefinisikan istilah
masyarakat,
dan mempertimbangkan definisi,
dan
tidak
mementingkan teori dan data. Artikel/buku berisi
ilmiah
tentang
j) mengidentifikasi asumsi.
biasanya
5.
pemahaman
Mengatur strategi dan taktik: k) menentukan tindakan, l) berin-
tentang isu yang tidak diminati
teraksi dengan orang lain.
masyarakat, peranan teori dan data sangat penting dalam artikel
Deskripsi dan Analisis Data
ini.
Menumbuhkan
data
kritis
peserta didik akan lebih efektif jika
23
dilakukan melalui pembelajaran yang
membaca kritis dan kreatif sebagai
komprehensif dan progresif. Artinya,
berikut. a). Tujuan membaca, b)
pembelajaran
pemilihan bahan wacana.
yang
dilakukan
mengolaborasi berbagai kemampuan
a.
Tujuan membaca
peserta didik, mengaktivasi peserta didik,
melibatkan
sekitarnya,
konteks
melibatkan
Hal
di
ketika
kegiatan
yang
membaca
paling adalah
utama tujuan.
Tujuan utama membaca artikel ini
diskusi, dan lain-lain.
mengarahkan
Dalam hal ini peneliti melihat
kepada
mahasiswa
untuk memahami bacaan kemudian
pendidikan karakter muncul pada
berpikir
pembelajaran
tersebut. Artikel yang berisi kritik
dengan
komprehensi
model
pemberian
tulis
pembelajaran
wacana
akan
artikel.
kritis
terhadap
memancing
berpikir
kritis.
artikel
siswa
untuk
Berpikir
kritis
Mahasiswa diberikan bacaan tentang
mengenai
permasalahan
artikel yang berkaitan dengan dunia
dibicarakan dalam artikel, mencari
pendidikan, kaitannya kritik sosial
solusi, dan mengaitkan di Indonesia
yang terjadi pada masyarakat. Salah
saat ini. Tujuan selanjutnya yaitu
satu alasan mengapa memilih artikel
memahami organisasi dasar tulisan
karya Renald Kasali karena tokoh ini
dan
kebanyakan tulisannya berupa kritik
Tujuan akhir dari membaca artikel
sosial di masayarakat. Tulisannya
tersebut
banyak mengangkat hal-hal sosial
keterampilan membaca serta selalu
dan keprihatinan terhadap kondisi
berfikir kritis.
menilai
penyajian
meningkatkan
yang
penulis.
minat
yang muncul. Penulis artikel tersebut seorang ilmuan bidang ekonomi,
b.
namun dalam tulisannya banyak menyampaikan
fakta
tentang
sosial,
budaya
yang
atau
Secara
diperhatikan
pedagogis
orang
kritik
mengatakan bahwa bacaan yang baik
pendidikan,
dan
adalah yang sesuai dengan tingkat
terjadi
pada
perkembangan
masyarakat. Hal-hal
Pemilihan Bahan Bacaan
jiwa,
minat,
kebutuhan, aau menarik perhatian yang dalam
perlu
peserta didik. Melalui pembelajaran
pembelajaran
membaca
24
sebenarnya
kita
dapat
berperan
serta
mengembangkan
mengankat masalah yang ada di
sikap nilai-nilai pada diri peserta didik,
misalnya
perjuangan moral,
dengan
Indonesia.
sejarah
bangsa,
pendidikan
kehidupan
beragama,
Berpikir kritis dan kreatif dimulai dengan cara sebagai berikut. a.
Menggenerasikan ide. Tahap ini
berbagai karya seni, berbagai ilmu
melibatkan
pengetahuan popular, tidak memihak
berpikir secara lancar kaitannya
golongan teretntu, dan sebagainya.
dengan bacaan.
Di pihak lain, juga perlu selektif menghindari
bacaan-bacaan
Tahap
yang
utuk
pertama
ini
dilakukan dengan cara, pengajar
bersifat kontra dan kontroversial.
membagikan teks wacana untuk
Kemampuan kekritisan mahasiswa dalam menganalisis
seseorang
kemudian
suatu
dibaca
oleh
mahasiswa. Setelah mahasiswa
wacana tentu saja dimulai dari
selesai
pemilihan bahan bacaan. Sebagai
memberikan kesempatan kepada
pendidik ketika akan memberikan tes
mahasiswa
wacana kemampuan pemahaman dan
menceritakan kembali apa yang
kekritisan
sudah
suatu
isi
wacana,
membaca,
di
pengajar
untuk
baca.
maju
Sedangkan
hendaknya dimulai dari pemilihan
mahasiswa yang tidak maju,
bacaan.
diberi instruksi untuk menyimak
Artikel
yang
peneliti
gunakan sebagai evaluasi membaca
dan mengajukan pertanyaan.
kritis ini merupakan bacaan yang memiliki
isi
memancing
b.
siswa
Perilaku (Attitude) dan watak (dispositions)
berpikir kritis. Karena wacana yang dibuat
oleh
Renald
Kasali
Perilaku (Attitude) dan
ini
watak
(disposotion)
yang
merupakan artikel kritik sosial yang
kemudian hal ini dapat disebut
berupa kritik pendidikan. Pemilihan
sebagai
tema
komponen
juga
berkaitan
dengan
karakter
merupakan
penting
dalam
pendidikan. Sesuai dengan jurusan
berpikir kritis dan kreatif. Hal ini
yang diambil oleh para mahasiswa
akan mendukung kemampuan
yaitu pendidikan. Permasalahan yang
produktif peserta didik yang
dibahas dalam artikel tersebut juga
dapat dilihat dari pemahaman
25
dan fleksibitas, motivasi, dan
pertanyaan yang membu-
kepercayaan
tuhkan jawaban dengan ala-
diri.
Kaitannya
dengan indikator berpikir kritis
san.
dan kreatif.
ditunjukkan
1).
dengan
Mencari pertanyaan jelas dari
wacana.
pembelajaran
Dalam
ini
dapat
dapat
mahasiswa
lancar
menjawab
mampu pertanyaan
tersebut.
ditunjukkan dengan adanya
Proses
belajar
setelah
interaksi antar mahasiswa
mahasiswa membaca, memahami,
yang
menceritakan
maju
kembali mahasiswa
menceritakan
kembali
didepan.
wacana
dengan
Pertanyaan ini merupakan evaluasi
yang
sedang
untuk
mengetahui
sejauh
mana
kekitrisan,
dan
menyimak. Mahasiswa yang
kepemahaman,
menyimak diberikan kesem-
kreativitas mahasiswa.
patan untuk bertanya kaitan-
a.
Menggenerasikan ide. Tahap ini
nya dengan bacaan. Perilaku
melibatkan
yang
berpikir secara lancar kaitannya
demikian
dapat
menunjukkan bahwa mahasiswa
memiliki
seseorang
untuk
dengan bacaan.
karakter
Tahap ini masuk dalam
keberanian dan kekritisan.
soal pertama yaitu mahasiswa
2). Berpikir terbuka. Berpikir
membaca kemudian menemukan
terbuka artinya mahasiswa
ide
dengan lancar menceritakan
tersebut.
kembali wacana yang sudah
berpikir
dibacanya.
Mampu
indikator, salah satunya adalah
dan
mencari-cari dokumen dengan
berpendapat tentang wacana
penuh ketelitian.hampir seluruh
dan
mahasiswa dapat menemukan
menyimpulkan
kaitannya
dengan
lingkungan sekitar. 3).
Hal
Mencari
alasan.
pokok
dalam
bacaan
Menurut
Ennis,
kritis
terdapat
13
ide pokok dengan benar. Ketika Dalam
proses pembelajaran, mahasiswa
pertanyaan yang diajukan
dalam mengerjakan intruksi soal
dosen salah satunya adalah
juga
26
dengan
kesungguhan,
keseriusan, bahkan pembelajaran
bacaan
membaca individu. Selain itu,
mandiri dan kreatif serta
saat pembelajaran berlangsung
kritis
mahasiswa
dilihat
Dengan
tidak
mengeluh.
kesungguhn
pantang
menyerah
jelas
dari
dapat
jawaban
2). Menjelaskan tujuan penulis.
soal
evaluasi.
halnya
yang
memberikan jawaban yang
dikemukakan oleh John Dewey
rata-rata sama. Dari jawaban
bahwa
yang
Seperti
b.
disini
Karakter
mahasiswa.
mereka
menyelesaikan
sendiri.
karakter
Sebagian
(disposition)
mahasiswa
dikemukakan
oleh
tampak dalam diri seseorang
mahasiswa tujuan penulis
sebagai
pemberani,
membuat
penakut,
pantang
tidak
menyerah,
artikel
Memudarnya
tidak mudah putus asa, dan lain
sekolah
sebagainya.
mengangkat
John
Dewey
SekolahTua
yaitu masalah
menggambarkan aspek karakter
kurikulum yang penuh pro
dari berpikir sebagai “atribut
dan
personal”
bagaimana suasana belajar
Menjawab soal dengan alasan
anak yang tidak kondusif,
serta penalaran juga mengaitkan
serta
dengan kenyataan
yang ada
permasalahan pendidik yang
disekitar. Soal yang tercantum
dihadapi di Indonesia. Di
dalam proses ini yaitu;
sini
1).
Menjelaskan
kontra,
mengangkat
permasalahan-
dapat
terlihat
dari
organisasi
jawaban mahasiswa mereka
bacaan. Organisasi bacaan
mampu menjelaskan tujuan
terdiri dari pendahuluan, isi
penulis.
dan
menunjukkan
penutup.
Mahasiswa
Sikap
ini karakter
ketika menjawab pertanyaan
kritis, karakter kritis ini
ini,
dapat
hampir
menjawab Mereka
seluruhnya
dengan
benar.
tercapai
mahasiswa
mampu
memahami bacaan.
mengelompokkan organisasi
27
jika mampu
3). Menjelaskan masalah yang diangkat
dalam
disampaikan penulis dalam
bacaan.
artikel tersebut logis, namun
Hampir seluruh mahasiswa
ada yang menjawab bahwa
mampu
apa yang ditulis oleh Renald
mengungkapkan
masalah yang ada dalam wacana.
Yaitu;
Kasali tidak logis.
masalah
6) mengaitkan isi yang ada
kurikulum yang pro dan
dalam bacaan dengan fakta
kontra dan suasana yang
sekitar.
tidak
Soal ini kaitannya dengan
kondusif
dalam
pembelajaran. 4).
berpikir kritis dan peka
Menjelaskan
solusi
dari
terhadap lingkungan sekitar.
permasalahan
yang
ada.
setelah
seluruh
artikel
Pertanyaan ini merupakan
selesai dibaca. Mahasiswa
lanjutan
diarahkan
dari
pertanyaan
untuk
mampu
sebelumnya. Pertanyaan ini
mengaitkan artikel tersebut
untuk melihat sejauh mana
dengan lingkungan sekitar.
seorang mahasiswa mampu
Baik
mengungkapkan penjelasan
fenomena
cara
oleh
mengatasi
permasalahan
yang
dalam Sebagaimana memberikan
persoalan yang
dan diangkat
penulis
kemudian
ada
mahasiswa diarahkan untuk
wacana.
memperhatikan apakah ada
mahasiswa solusi
persamaan
atau
mungkin
yang
perbedaan dari isi artikel
hampir sama yaitu membuat
dengan lingkungan sekitar.
suasana
Dosen
belajar
yang
menyenangkan.
memberikan
tambahan keterangan bahwa
5). Kelogisan yang disampaikan
lingkungan yang dimaksud
penulis dalam artikel
disini
Pada soal ini mahsiswa
asal
memiliki jawaban pro dan
mahasiswa yang digunakan
kontra. Ada mahsiswa yang
untuk
menjawab bahwa hal yang
mahasiswa baru sehingga
28
adalah
lingkungan
daerah.
Mengingat
penelitian
adalah
Departemen Nasional.
sebagian mahasiswa yang berasal
luar
Yogyakarta
Pendidikan
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta.
pasti akan kesulitan jika harus mengaitkan dengan lingkungan sekitar. Jadi di sini
yang
Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
dimaksud
lingkungan sekitar adalah lingkungan
asal
tempat
Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.
tinggal.
Kesimpulan Perkuliahan Membaca Kritis
Kementrian Pendidikan Nasioanal. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Pedoman Sekolah. Jakarta: Puskur Balitbang Kemendiknas.
dan Kreatif Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Berorientasi Karakter.
pada
Pendidikan
Pembelajaran
dapat
Kusuma, Dharma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Rosdakarya.
dilakukan dengan penekanan tes kompetensi membaca. Pembelajaran berorientasi
pada
pendidikan
karakter dapat diciptakan dengan
Mulyasa. 2006. Kurikulum Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
model pembelajaran teks. Pemilihan bahan bacaan menjadi peran penting dalam penelitian ini. Hal penting lain
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa: Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
dalam proses keberhasilan membaca kritis dan kreatif adalah tujuan membaca,
menggenerasikan
ide,
perilaku, watak, pemberian soal yang Nurhadi. 2008. Membaca Cepat dan Efektif. Malang: Sinar Baru Algesindo.
berkaitan dengan bacaan.
Daftar Pustaka Akhadiah, Sabarti, dkk. 1993. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
29
Samami, Muchlas. 2013. Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja rosdakarya. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Solo: Universitas Sebelas Maret. Tarigan, Djago. 1997. Pendidikan dan bahasa sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta: Universitas terbuka. Tarigan,
Henry Guntur. 1984. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: angkasa.
Waluyo, Herman.J. 1999. Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Solo: Universitas Sebelas Maret.
30