RAHASIA 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN DIREKTORAT INTELKAM Nomor. : R / Kirsus/ VII / 2015 / Dit Intelkam
PERKIRAAN INTELIJEN KHUSUS TENTANG OPERASI “ ANTIK MUSI 2015 ” PENUNJUKAN :
I.
1. Peta Kedar Tahun
= Sumatera Selatan = 1 : 250.000 = 2015
2. Dokumen
= Kirka Intelkam Polda Sumsel 2015.
TUGAS POKOK Polda Sumsel beserta seluruh jajaran melaksanakan operasi Kepolisian khusus kewilayahan mandiri dengan sandi ” ANTIK MUSI 2015 ” dengan mengedepankan fungsi Reserse Narkoba selama 15 (Lima belas) hari yang diprediksi akan dilaksanakan mulai tanggal 30 Juli 2015 s/d 14 Agustus 2015 yang didukung fungsi Intelijen dan fungsi lainnya dalam penegakkan hukum secara Preemtif untuk melaksanakan kegiatan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan melalui langkah Deteksi dan Identifikasi segala bentuk ancaman dengan tujuan mengungkap / menangkap Bandar, Pengedar, Jaringan / Kelompok dan barang bukti Narkoba demi terwujudnya situasi Kamtibmas yang kondusif dan terciptanya rasa aman pada masyarakat serta mendukung suksesnya pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan.
II.
SASARAN OPERASI 1. Daerah Operasi : a. Lokasi / Tempat : Di seluruh Kabupaten / Kota dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan. b. Kondisi Lingkungan 1) Kondisi Medan. a) Geografi / 1) Wilayah ………
RAHASIA
RAHASIA 2
b)
2)
1)
Wilayah Prov. Sumatera Selatan yang berbatasan dengan Provinsi Jambi, Bangkulu, Lampung dan Babel, terdiri dari sebagian besar dataran rendah yang berair atau basah serta terdapat sungai-sungai besar maupun kecil.
2)
Cuaca dalam wilayah Hukum Polda Sumsel saat ini, telah menunjukkan adanya perubahan yang ditandai dengan mulai timbulnya hujan di beberapa wilayah, walaupun intensitasnya sedikit dan minim.
3)
Kondisi jalur darat wilayah Sumsel dapat dilalui dengan route Jalinsum, Jalintim dan Jalinteng serta jalan alternatif, yang kondisi tanahnya bila turun hujan banyak yang labil, kondisi demikian akibat dari banyaknya terdapat dataran rendah yang basah dan berawa, serta pengaruh banyaknya sungai dan memiliki tebing yang terjal sehingga dapat mengakibatkan Tanah Longsor dan banjir bila hujan turun.
Demografi 1)
Penduduk Sumatera Selatan yang sangat heterogen, terdiri dari bermacam Suku, seperti dari Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera, dengan keragamana kondisi demikian dapat merupakan bentuk kerawanan tersendiri.
2)
Hal yang sangat menonjol disini, suku pendatang sudah mulai meniru temperament dari Suku asli (suka membawa Sajam dan temperament tinggi )
3)
Sikap toleransi yang sangat tinggi ( Primodial sempit ) apalagi dalam bidang yang membahayakan, mereka akan tutup mulut demi membela keluarga dan teman baiknya.
4)
Masih banyak masyarakat di pedesaan yang menggunakan jalan sebagai tempat istirahat, bahkan digunakan sebagai tempat menjemur hasil bumi.
Kondisi sosial a) Aksi unjuk rasa maupun penyampaian pendapat terhadap Bijak-Bijak Pemerintah baik pusat maupun daerah (Kab / Kota) yang telah dan atau akan dilaksanakan oleh masyarakat, LSM, Ormas, Parpol yang dinilai tidak populer serta tidak mencerminkan rasa keadilan di masyarakat nampaknya masih akan terus berlangsung. /b) Kesadaran…..
RAHASIA
RAHASIA 3 b) Kesadaran hukum dan partisipasi sosial masyarakat, pada umumnya cendrung menurun, kurang peduli terhadap adanya perubahan sosial yang timbul di sekitar lingkungannya, namun setelah perubahan sosial dan kegiatan tersebut sudah mulai merubah tingkah laku masyarakat dan kegiatan tersebut berkembang dan mulai berlangsung terus menerus (meresahkan) serta masyarakat menjadi korban baru mereka menyadari arti dan nilai keamanan. c) Masih belum stabilnya harga kebutuhan pokok masyarakat di pasaran terutama sekali harga sembilan bahan Pokok yang semakin meningkat d) Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar berdampak meningkatnya harga beberapa komidity antara lain elektronik dan buah – buahan. e) Masih belum pulihnya dan masih terpuruknya perekonomian pada saat ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat, khususnya di Prop. Sumsel ditambah lagi dengan meningkatnya angka pencari kerja / pengangguran sebagai akibat sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. f) Harga kebutuhan Pokok yang semakin meningkat terutama yang dirasakan oleh rakyat kecil, menambah panjangnya keresahan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih layak, sehingga jalan pintas / pelanggaran hukum yang mereka ambil agar dapat memenuhi kebutuhan hidup. g) Semakin maraknya tempat-tempat Hiburan dan Cafe yang buka pada malam hari, atau tempat berkumpulnya anak-anak muda untuk menyalurkan Hobinya (Dugem, Kareaoke dan Giat Melantai). h) Adanya tempat-tempat mangkal ABG baik di Cafe maupun di Mall yang menyediakan Hiburan-hiburan. i) Semakin sulit di kendalikannya kegiatan Prostitusi secara Terbuka maupun teertutup baik di perkotaan maupun di luar Kota / Kabupaten (pemukiman, warung, warung remang-remang dll). j) Semakin meningkatnya angka pengangguran sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat mencari jalan pintas dengan menjadi jaringan pengedar. k) Semakin rendahnya nilai-nilai moral dan mental generasi muda terutama sekali di Bidang agama, hilangnya Budaya malu. /l.Penyakit…..
RAHASIA
RAHASIA 4 l) Penyakit masyarakat : -
Miras . Prostitusi. Perjudian Pencurian Premanisme. Narkoba Kejahatan ini sulit untuk dihilangkan sejalan dengan situasi perekonomiaan saat ini sangat memprihatinkan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka mencari jalan pintas dengan melibatkan diri kepada kegiatan kejahatan penyakit masyarakat.
2. Data Sasaran
:
a. Kualitas dan kuantitas 1)
Kuantitas : Data kejahatan Narkoba satu bulan terakhir (Bulan Juni) Tahun 2015 (sumber Dit Narkoba Polda Sumsel – terlampir ) :
2)
Kualitas a)
b) c)
Kegiatan jaringan peredaran Narkoba dewasa ini tidak saja di daerah perkotaan tetapi sudah sampai ketingkat Desa termasuk Desa yang jauh dari jangkauan petugas. Tingkat peredarannya pun sudah sampai tarap Remaja dan anak sekolah yang duduk di tingkat SLP. Narkoba yang di Edarkan bukan lagi bentuk ganja tetapi sudah melebar ke tingkat Extasi dan Sabu-sabu .
c. Modus dan Objek : 1)
Modus Operandi a) Membujuk dan merayu para Remaja untuk bersenang-senang di Cafe, Night Club termasuk menggunakan Narkoba . b) Mensuplai para pengguna Narkoba. c) Memaksa pengguna Narkoba untuk menjadi pengedar. d) Membentuk jaringan antar Kota sampai ketingkat Desa /e) Mempengaruhi.....
RAHASIA
RAHASIA 5 e) Mempengaruhi petugas dengan uang yang cukup besar untuk membantu kegiatan mereka. f) Melakukan transaksi secara tertutup baik dengan jaringan atau dengan para Pelaku pengguna Narkoba. g) Menyelenggarakan keramaian masyarakat dengan diiringi musik organ tunggal dan mengedarkan narkoba h) Mengedarkan narkoba di kalangan pelajar dan pengguna narkoba di lembaga pemasyarakatan
2)
Objek / Korban a) Manusia / orang : -
Produsen / pembuat obat – obatan terlarang Penanam batang ganja Bandar Narkotika dan Psikotropika Penjual / pengecer narkoba Pengguna / pemakai narkoba Kurir dan orang yang turut serta dalam membantu penyalahgunaan dan peredaran narkoba - Oknum aparat / Becking dalam peredaran, jaringan narkoba. b) Benda / Barang : - Narkotika ( Ganja, Opium / Kokain, Heroin ) - Psikotropika ( Ektasi, Shabu – shabu , Putaw dan Obat terlarang ( Nipam, Magadhon, Lexotan , Rohipnol dll ).
III.
ANALISA 1. Kondisi Sasaran 1) Jaringan Narkoba baik di Kota Besar maupun di tingkat Pedesaan dengan sistim jaringan terputus, sehingga kalau pengguna tertangkap paling dapat diungkap sampai pada tingkat pengecer. 2) Secara transparan tidak terdapat jaringan karena memang gerakan mereka cukup halus dan sangat tertutup. 3) Jaringan Narkoba memiliki mobilitas tinggi dan gerakan mereka cukup cepat terutama dalam menghilangkan barang bukti.
/4) Motif Ekonomi.....
RAHASIA
RAHASIA 6 4) Motif Ekonomi, dikarenakan kondisi Ekonomi dan lapangan kerja yang layak sangat sulit diperoleh sehingga tidak ada jalan lain bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, mereka melakukan atau mencari jalan pintas turut serta melakukan tindak pidana. 5) Pengangguran dan Residivis, sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan serta tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mencari nafkah, sedangkan kebutuhan hidup terus mendasak, maka mereka akan mengulangi lagi perbuatan Tindak Pidana serta membawa pemula yang sama-sama tidak ada pekerjaan. 6) Sebagai mata pencarian baru untuk memperkaya Diri : Jaringan atau bandar dari Narkoba, peredaran Nartkoba sebagai suatu Usaha yang illegal untuk memperkaya diri. 7) Diskotik dan Cafe –cafe / warung remang-remang sebagai tempat Jaringan narkoba membagi hasil atau menunggu waktu yang tepat untuk melakukan Transaksi. 8) Tempat-tempat pemberhentian / istirahat para supir Truk dalam rangka komunikasi atau menentukan waktu untuk Transsaksi Narkoba antar Daerah. 9) Rumah, tempat kost, gudang atau lahan perkebunan sebagai tempat yang jauh dari jangkauan petugas dan jauh dari Kota sebagai tempat Memproduksi Narkoba
2. Kemampuan a) Kekuatan Sasaran : 1)
Umumnya para pelaku mempunyai jaringan / kelompok yang rapi dan mobilitas tinggi serta menggunakan jasa premanisme dalam melakukan aksi.
2)
Sebagai penduduk asli, para pelaku lebih menguasai medan.
3)
Para pelaku pandai menyembunyikan hasil kejahatan / aksi yang akan dilakukan, Mobilitasnya Cukup tinggi dan bergerak Cepat.
4)
Menggunakan ladang / kebun yang jauh dari pemukiman penduduk (hutan) sebagai tempat pelarian dan sebagai tempat menanam ganja, sehingga sukar untuk di deteksi oleh Petugas.
5)
Memiliki link up yang tidak jelas.
/6) Warga setempat…..
RAHASIA
RAHASIA 7 6)
Warga setempat cenderung membela pelaku karena pertimbangan keluarga atau enggan berurusan dengan polisi (sebagai saksi) serta takut dengan ancaman pelaku.
7)
Memperalat oknum TNI / Polri sebagai Backing untuk mempelancar dalam melakukan aksinya.
b) Kelemahan Sasaran
IV.
1)
Pelaku sebenarnya takut bila terdengar informasi ada razia / sweeping oleh polisi, sehingga mengurangi kegiatannya atau sama sekali tidak melakukan kegiatan.
2)
Biasanya pelaku melakukan transaksi pada malam hari, namun tidak menutup kemungkinan pada siang hari / sore hari dan tempat yang selalu berpindah pindah.
3)
Informasi bisa didapat dari orang ketiga yang merupakan musuh / rival atau orang yang memiliki hubungan tidak baik dengan pelaku.
4)
Setelah melakukan aksi biasanya pelaku yang telah diketahui petugas melarikan diri ke luar daerah / bersembunyi keluar daerah untuk menghindari kejaran petugas.
5)
Para pelaku, pengedar Narkoba masih dapat digalang dengan pendekatan kesejahteraan karena motivasi pelaku adalah memenuhi kebutuhan ekonomi.
KESIMPULAN 1.
Sasaran a. Umumnya para pelaku mempunyai jaringan / kelompok yang rapi dan mobilitas tinggi serta menggunakan jasa premanisme dalam melakukan aksi. Sebagai penduduk asli, para pelaku lebih menguasai medan. Para pelaku juga pandai menyembunyikan hasil kejahatan / aksi yang akan dilakukan, Mobilitasnya Cukup tinggi dan bergerak Cepat.Menggunakan ladang / kebun yang jauh dari pemukiman penduduk (hutan) sebagai tempat pelarian dan sebagai tempat menanam ganja, sehingga sukar untuk di deteksi oleh Petugas. Pelaku Memiliki link up yang yang jelas dan Warga setempat cenderung membela pelaku karena pertimbangan keluarga atau enggan berurusan dengan polisi (sebagai saksi) serta takut dengan ancaman pelaku. Pelaku juga Memperalat oknum TNI / Polri sebagai Backing untuk mempelancar dalam melakukan aksinya. /b. Pelaku..... RAHASIA
RAHASIA 8 b. Pelaku sebenarnya takut bila terdengar informasi ada razia / sweeping oleh polisi, sehingga mengurangi kegiatannya atau sama sekali tidak melakukan kegiatan. Biasanya pelaku melakukan transaksi pada malam hari, namun tidak menutup kemungkinan pada siang hari / sore hari dan tempat yang selalu berpindah pindah. Informasi bisa didapat dari orang ketiga yang merupakan musuh atau rival atau hubungan yang tidak baik dengan pelaku. Setelah melakukan aksi biasanya pelaku yang telah diketahui petugas melarikan diri ke luar daerah / bersembunyi keluar daerah untuk menghindari kejaran petugas. Para pelaku, pengedar Narkoba masih dapat digalang dengan pendekatan kesejahteraan karena motivasi pelaku adalah memenuhi kebutuhan ekonomi.
2.
Kemungkinan penanggulangan a. Preventif 1) Deteksi dini pada titik-titik yang dimungkinkan dijadikan sebagai pusat kegiatan, tempat berkumpul, konsolidasi dan tempat dilaksanakannya transaksi narkoba / psikotropika ataupun tempat lainnya yang mengarah kepada terungkapnya kejahatan / jaringan pelaku. 2) Peningkatan intensitas patroli dan pengamanan serta operasi, baik yang bersifat rutin maupun selektif pada lokasi-lokasi yang sering dijadikan tempat-tempat untuk merekrut pelaku, peredaran dan penyalahgunaan Narkoba / psikotropika. 3) Penambahan perkuatan personil pengamanan selama berlangsungnya kegiatan operasi baik dengan aparat samping / TNI serta instansi terkait dan mengajak keswakarsaan masyarakat dalam mewujudkan dan memelihara keamanan yang kondusif. 4) Mengintensifkan penggalangan terhadap Toga, Tomas, Todat, LSM, Ormas dan mahasiswa dalam rangka pengendalian agar tidak mudah terpancing ajakan-ajakan melakukan kegiatan yang merugikan / main hakim sendiri. 5) Memprioritaskan tindakan preventif dari pada represif khususnya dalam menghadapi masalah-masalah sosial dan hal-hal yang diperkirakan dapat menimbulkan gejolak sosial yang berhubungan dengan SARA sehingga tidak menimbulkan konflik.
/b. Refresif.....
RAHASIA
RAHASIA 9 b. Refresif 1) Tindakan Represif dan penyidikan terhadap para pelaku tindak pidana Narkoba, orang-orang yang ada di belakang / backing kejahatan Narkoba, bandar, pengedar, jaringan / kelompok dan barang bukti Narkoba yang terlibat maupun pelaku tindak kriminalitas yang tertangkap pada sebelum, saat dan setelah melakukan kejahatan Narkoba dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku upaya untuk membuat jera pelakunya. 2) Memprioritaskan tindakan penyidikan yang serius terhadap para Bandar dan pengedar serta jeringan Narkoba serta melakukan tindakan tegas dan tuntas dalam rangka menimbulkan Efek Jera terhadap para Pemain narkoba. 3) Menghindari Kolusi dan tindakan damai terhadap pelaku Narkoba sehingga wibawa dan citra Polri di mata masyarakat dalam pemberantasan Narkoba tidak dianggap main-main. 4) Kejahatan Narkoba bila tidak ditindak dengan tegas, serius dan tuntas maka Efek jera itu tidak akan dirasakan sehingga kejahatan Narkoba tersebut akan terus berulang, dengan kata lain tidak ada permainan dalam memberantas kejahatan Narkoba.
Palembang,
Juli 2015
DIREKTUR INTELKAM POLDA SUMSEL
Distribusi : 1. Kapolda Sumsel. 2. Irwasda Polda Sumsel . 3. Karo Ops Polda Sumsel
Drs. BUDI DERMAWAN KOMISARIS BESAR POLISI. NRP 63040968
RAHASIA
RAHASIA 10 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN DIREKTORAT INTELKAM
NOTA – DINAS Nomor
: B / ND-
/ VII / 2015 / Dit Intelkam
Kepada
:
Yth. Karo Ops Polda Sumsel
Dari
:
Direktur Intelkam Polda Sumsel.
Perihal
:
Pengiriman Kirsus Intelijen dalam rangka Operasi Antik Musi - 2015.
1.
Rujukan Nota Dinas Karo Ops Polda Sumsel Nomor : B / ND-483 / VII / 2015 Ro Ops tanggal 13 Juli 2015 tentang permintaan Kirsus Intelijen dalam rangka Operasi Antik Musi – 2015.
2.
Sehubungan dengan rujukan tersebut diatas, bersama ini dikirimkan Kirsus Inteljen dimaksud (terlampir).
3.
Demikian untuk menjadi maklum.
Palembang,
Juli 2015
DIREKTUR INTELKAM POLDA SUMSEL
Distribusi : 1. Kapolda Sumsel. 2. Irwasda Polda Sumsel . 3. Karo Ops Polda Sumsel
Drs. BUDI DERMAWAN KOMISARIS BESAR POLISI. NRP 63040968
RAHASIA
RAHASIA 11 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN DIREKTORAT INTELKAM Nomor : R / Kirsus- / VII / 2015 / Dit Intelkam
PERKIRAAN INTELIJEN KHUSUS TENTANG
OPERASI “ ANTIK MUSI 2015 ”
Palembang,
Juli 2015
RAHASIA