Modul ke:
Perkembangan Individu dan Pengaruhnya dalam Proses belajar Faktor-faktor perkembangan, pengaruh perkembangan, perkembangan kognitif individu
Fakultas
Psikologi Program Studi
Psikologi
Ainul Mardiah, M.Sc.
Otak dan Fungsinya
Perkembangan Individu Perkembangan adalah bagaimana manusia tumbuh, beradaptasi dan berubah sepanjang hidup baik secara fisik, keperibadian, sosial‐ emosional, kognisi, ataupun bahasa
Aspek-aspek perkembangan • Anak bukan miniatur orang dewasa • Mereka berfikir, melihat dunia secara berbeda, dan mereka hidup dengan prinsip moral dan etik yang berbeda dengan orang dewasa. • Contoh: 1. anak yang mengangkat tangan kiri 2. anak usia remaja yang tidak ingin mejadi “peliharaan/kesayangan” guru
Bagaimana Perkembangan Terjadi? • Nature VS Nurture • Continuous VS Discontinuous Continuous mengatakan bahwa seiring dengan pengalaman maka terjadi perkembangan Discontinuous: perkembangan manusia melalui satu tahapan yang bisa diprediksi. Teori ini lebih berfokus pada faktor bawaan daripada faktor lingkungan
Perkembangan Kognitif Individu: • Piaget • Vygotsky
Piaget • Perkembangan kognisi menurut Piaget: Anak cenderung berinteraksi dengan lingkungannya, dan membentuk struktur kognisi yang membentuk Skema. Skema mengalami penyesuaian melalui asimilasi dan akomodasi (Disekuilibrium‐‐‐Ekuiblirium)
Tahap perkembangan kognisi Piaget • • • •
Sensorik Motorik (0‐2 tahun) Pra operasional (2‐7 tahun) Operasional konkrit (7‐ 11 tahun) Operasional formal (>11 tahun)
Sensorik Motorik (0-2 tahun) • Belajar melalui indra • Refleks, trial and error‐‐‐‐‐menuju perilaku yang memiliki tujuan • Pembentukan konsep tentang “objek yang permanen”
Sensorik Motorik (0-2 tahun) • Primary Circular Reaction (1‐4 bulan): beberapa perilaku bisa memuaskan si anak (contoh: menghisap) dan anak belajar skema yang ada dan cenderung mengulangi perilakunya • Secondary Circular Reaction (4‐8 bulan): beberapa perilaku menghasilkan reaksi yang menarik pada lingkungan mereka (contoh: melemparkan barang ke lantai) • Goal Directed Behavior (8‐12 bulan): bayi melakukan kegiatan tertentu untuk menghasilkan efek pada lingkungan • Tertiary Circular Reaction (12‐18 bulan): bayi mengembangkan rasa penasaran dan mulai bereksperimen dengan objek yang ada • Symbolic Problem Solving (18‐24 bulan): bayi mulai menggunakan simbol aktual dari objek dan menguasai “objek adalah permanen”
Pra operasional (2-7 tahun) • Bahasa dan konsep mulai berkembang • Kurangnya pemahaman tentang conservation (objek tetap sama meskipun tempatnya berubah) • Centration atau pemusatan pada satu hal saja • Tidak mampu berpikir dibalik reverse
Pra operasional (2-7 tahun) • Usia Egosentrisme • Contoh: Ketika dua orang kakak beradik ditanya “kenapa petani memelihara sapi?” anak usia 2 tahun berkata: “supaya aku bisa melihatnya”, sementara si kakak yang berusia 4 tahun menjawab : “karena petani senang bermain dengan sapi”
Pra operasional (2-7 tahun) • Pretend play: menggunakan objek yang ada (contoh: bangku) untuk menggantikan objek yang tidak ada (contoh: mobil) • Animisme: menganggap benda mati di sekelilingnya hidup
Operasional konkrit (7- 11 tahun) • Pemahaman yang logis dan conservation (objek tetap sama meskipun tempatnya berubah) • inferred reality: stimulus itu tergantung konteks • Seriation: menyusun objek berdasarkan urutannya (contoh: besar‐‐‐kecil) • Transitivity: tidak hanya mengatur tapi juga membandingkan objek
Operasional konkrit (7- 11 tahun) • Classification: Kemampuan mengklasifikasikan objek ke dalam satu kategori
Operasional formal (>11 tahun) • Dimana anak bisa berpikir secara abstrak, membuat hipotesa, dan memiliki alasan yang menggunakan logika.
Operasional formal (>11 tahun)
Implikasi Teori Piaget terhadap Dunia Pendidikan • Penekanan kemampuan berpikir anak tidak sama dengan orang dewasa • Penerimaan perbedaan individu yang menyatakan bahwa semua anak melewati tahapan yang sama akan tetapi kecepatannya berbeda antara satu dengan yang lainnya. • Fokus pada proses berfikir anak dalam memperoleh jawaban, bukan hanya jawaban yang benarnya saja. • Menyediakan lingkungan yang mampu membuat anak mengeksplore dan berinteraksi dengan lingkungan dalam mencari pemecahan dalam proses belajar.
Kritik terhadap teori Piaget • Piaget menyakini bahwa proses perkembangan adalah sesuatu yang sudah fix dan konsep‐ konsep tersebut tidak bisa diajarkan kepada anak‐anak. • Dalam tugas susunan blok anak mampu mampu menyelesaikan tugas ketika instruksi yang diberikan dalam bahasa yang sederhana (Gelman, 1979)
Kritik terhadap teori Piaget • Egosentrisme pada anak, dalam kontek praktis dengan bahasa yang simple anak mampu memahami sudut pandang orang lain. • Orang yang belajar ilmu baru yang sebelumnya belum diketahui juga akan melewati tahap operasional konkrit tidak bisa langsung ke tahap operasional formal.
Vygotsky Lev Semionovich Vygotsky adalah seorang psikolog berkebangsaan Rusia. Pengaruhnya di Inggris baru berjalan pada tahun 1970‐an dan setelah itu baru berkembang di Amerika Utara. • Vygotsky mengatakan bahwa perkembangan kognisi anak sangat tergantung dari input yang diberikan orang dewasa di sekitarnya.
•
Vygotsky • Menurut teori Piaget bahwa perkembangan menentukan belajar. Dengan kata lain, struktur kognisi harus berkembang sebelum proses belajar terjadi. Sementara menurut Vygotsky, proses belajar menentukan perkembangan kognisi seseorang.
• Persamaan dari keduanya adalah akuisisi dari sign system terjadi dalam tahapan tertentu dan sama untuk semua anak.
Vygotsky • Vygotsky memberikan pandangan tentang pentingnya faktor sosial, bahasa dan orang lain dalam perkembangan anak. • Budaya membentuk mental tools (bahasa). Semakin terinternalisasi mental tools semakin pintar seseorang. sign system atau mental tools diperoleh dimana individu tumbuh; symbol dimana budaya membentuk cara seseorang berpikir, berkomunikasi, dan memecahkan masalah. Sebagai contoh: bahasa dari budaya, cara penulisan dan penghitungan
Bagaimana perkembangan terjadi • Perkembangan pada anak termasuk didalamnya adalah internalisasi tanda sehingga mereka mampu berpikir dan menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain, kemampuan ini di sebut self‐regulation.
Bagaimana perkembangan terjadi 1) Aksi/perilaku dan suara mempunya arti. Contoh: Dalam hal perkembangan bahasa, maka anak akan belajar mengasosiasikan suara tertentu dengan artinya. 2) Praktek Contoh: dimana bayi mempraktekkan postur/ bahasa tubuh tertentu untuk mendapatkan perhatian. 3) Menggunakan tanda untuk berpikir dan menyelesaikan masalah tanpa bantuan dari orang lain. Pada tahapan ini, anak sudah memiliki self‐ regulating, dan sign system sudah terinternalisasi.
Bagaimana perkembangan terjadi • Private speech: self‐talk pada anak‐anak, yang menuntun mereka untuk berpikir dan bertindak, dan pada akhirnya terinternalisasi sebagai silent inner speech. • Vygotsky percaya bahwa belajar terjadi ketika anak‐anak berkerja di area zone of proximal development adalah “teachable moment”
Bagaimana perkembangan terjadi
Metode dalam Belajar • Scaffolding memberikan anak dukungan yang banyak dalam fase awal proses belajar dan secara berangsur‐ angsur dilepaskan ketika ia sudah mampu melakukannya.
Metode dalam Belajar • Cooperative Learning teori vygotsky adalah strategi belajar bersama dengan teman akan membantu anak untuk berkembang satu dengan yang lainnya. Karena biasanya mereka memiliki kesiapan yang sama. Lebih lanjut, belajar bersama membuat anak mampu mengkomunikasikan “inner speech” nya sehingga satu sama lainnya bisa saling belajar mengenai proses reasoning.
Metode dalam Belajar • Guided Participation • apprenticeship
Kata-kata Vygotsky • It is through others that we become ourselves – All learning is social
• “What a child can do in co‐operation today he can do alone tomorrow” – Guided participation, ZPD, scaffolding
Diskusi Bagaimana penerapan teori Piaget dan Vygotsky
Terima Kasih Ainul Mardiah, M.Sc