LAPORAN PROYEK AKHIR – PS 0492 PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG SDN RANGKAH SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH
Mahasiswa RUHUT TUA ULI NAINGGOLAN NRP 3106 030 012 DEVVI ARRI RAHMASARI NRP 3106 030 015 Dosen Pembimbing Ir.M.SIGIT DARMAWAN, M EngSc,PhD NIP 131 846 112
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2009
REPORT FINAL PROJECT – PS 0492
STRUCTURE REDESIGN OF SDN RANGKAH SURABAYA WITH INTERMEDIATE MOMENT RESISTING FRAME SYSTEM
Student RUHUT TUA ULI NAINGGOLAN NRP 3106 030 012 DEVVI ARRI RAHMASARI NRP 3106 030 015 Counselor lecturer Ir.M.SIGIT DARMAWAN, M EngSc,PhD NIP 131 846 112
DIPLOMA III CIVIL ENGINEERING Civil Engineering & Planning Faculty Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2009
PROYEK AKHIR – PS 0492
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG SDN RANGKAH SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH
Mahasiswa RUHUT TUA ULI NAINGGOLAN NRP 3106 030 012 DEVVI ARRI RAHMASARI NRP 3106 030 015 Dosen Pembimbing Ir.M.SIGIT DARMAWAN, M EngSc,PhD NIP 131 846 112
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2009
FINAL PROJECT – PS 0492
STRUCTURE REDESIGN OF SDN RANGKAH SURABAYA WITH INTERMEDIATE MOMENT RESISTING FRAME SYSTEM
Student RUHUT TUA ULI NAINGGOLAN NRP 3106 030 012 DEVVI ARRI RAHMASARI NRP 3106 030 015 Counselor Lecturer Ir.M.SIGIT DARMAWAN, M EngSc,PhD NIP 131 846 112 DIPLOMA III CIVIL ENGINEERING Civil Engineering & Planning Faculty Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2009
LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG SDN RANGKAH SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH
PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Disusun oleh, Mahasiswa I
Mahasiswa II
Ruhut Tua Uli Nainggolan
Devvi Arri Rahmasari
NRP. 3106 030 012
NRP. 3106 030 015
Disetujui oleh, Dosen Pembimbing Tugas Akhir
M.Sigit Darmawan, M EngSc, PhD NIP. 131 846 112
SURABAYA, … JULI 2009 iii
PERHITUNGAN PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG SDN RANGKAH SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Nama Mahasiswa I NRP Mahasiswa I Nama Mahasiswa II NRP Mahasiswa II Program Studi Bidang Studi Dosen Pembimbing
: Ruhut Tua Uli Nainggolan : 3106 030 0012 : Devvi Arri Rahmasari : 3106 030 015 : Diploma III Teknik Sipil : Bangunan Gedung : Ir.M.Sigit D.,M EngSc,PhD
Abstrak Gedung SDN RANGKAH SURABAYA yang terletak di kota Surabaya, jenis tanahnya tergolong dalam kriteria tanah lunak dan zona gempanya berada pada zona gempa 2, tetapi perhitungan perencanaan ulang struktur gedung ini direncanakan berada pada zona gempa 3, sehingga nantinya perhitungan perencanaan struktur gedung ini dapat menggunakan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Perhitungan perencanaan gedung ini didasarkan ketentuanketentuan pada peraturan perencanaan gedung yang berlaku di Indonesia. Dalam pembebanan struktur gedung ini ditinjau beban vertikal dari beban mati dan beban hidup (termasuk beban hujan) serta beban horisontal dari beban gempa, dimana beban gempa dihitung dengan metode gempa statik ekuivalen. Struktur gedung ini dianalisa dengan program analisa struktur SAP2000 yang mana menggunakan analisa frame 3 dimensi. Hasil akhir dari perencanaan gedung ini berupa dimensi-dimensi dari struktur beton antara lain balok 60/80, 45/65, 30/40, kolom 60/60, pelat lantai 12 cm, pelat tangga 12 cm, sloof 40/60, poer 240/240, 120/240, 90/170,180/180 dan pondasi tiang pancang ∅ 40 cm dan∅ 30 cm serta struktur atap baja. Kata kunci : Analisa frame 3D, SRPMM, statik ekuivalen iv
STRUCTURE REDESIGN OF SDN RANGKAH SURABAYA WITH INTERMEDIATE MOMENT RESISTING FRAME SYSTEM 1st Student Name 1st Student Register Number 2nd Student Name 2nd Student Register Number Program Studi Concentrated Counsellor Lecture
: Ruhut Tua Uli Nainggolan : 3106 030 0012 : Devvi Arri Rahmasari : 3106 030 015 : Diploma III Teknik Sipil : Bangunan Gedung : Ir.M.Sigit D.,M EngSc,PhD
Abstract Structure building of SDN RANGKAH SURABAYA which located in Surabaya, have soft soil type and earthquake zone of 2 , but structure redisign of this building will be planned to earthquake zone of 3 so redisign structure will be use Intermediate Moment Resisting Frame System. This planning of building calculated based to rules of building design structure in indonesia. in this building structure loads be observed vertical load from dead load and live (include rain loads) and horizontal load from earthquake loads where earthquake calculated by equivalent static earthquake method. This building structure analized with Structure Analize Programme SAP 2000 which it used 3 Dimension frame analize. The last result from this building planning are 60/80, 45/65, 30/40 for Beams, 60/60 for Column, 12 cm for slab, 12 cm for stair slab, 40/60 for sloof, 240/240, 120/240, 90/170, 180/180 for pile cap and ∅ 40 cm dan∅ 30 cm for pile, and steel frame for the roof structure. Keyword : Analysis 3D frame, IMRFS, static equivalent
v
KATA PENGANTAR Pertama-tama ucapan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga terselesaikannya penyusunan Laporan Proyek Akhir yang berjudul “Perencanaan Ulang Struktur Gedung SDN RANGKAH SURABAYA Dengan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah”. Adapun pengerjaan Laporan Proyek Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat lulus dan memperoleh gelar ahli madya pada bidang studi bangunan gedung Program Studi Diploma III Teknik Sipil. Terwujudnya Laporan Proyek Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan serta bantuan dari semua pihak. Untuk itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya patut diberikan kepada : 1. Orang tua kami yang telah membantu baik secara moral maupun material. 2. Bapak Ir. Rachmat Basuki, MS., selaku Koordinator Program Studi Diploma III Teknik Sipil. 3. Bapak Ir. Boedi Wibowo, CES., selaku Koordinator Proyek Akhir. 4. Bapak Dr. Ir. M. Sigit Darmawan, MSc., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan serta motivasi. 5. Bapak Ir.A.Yusuf Zuhdy, PG Dipl.Plg, selaku Dosen Wali. 6. Pihak pengajaran yang telah membantu proses administrasi Proyek Akhir. 7. Teman-teman kelas Bangunan Gedung angkatan 2006. 8. Teman-teman kelas X angkatan 2006. 9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan.
vi
Disusunnya Laporan Proyek Akhir ini sangatlah diharapkan, semoga apa yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya dan bagi majunya pendidikan umumnya. Menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Proyek akhir ini tidaklah sempurna. Sehingga ucapan mohon maaf apabila dalam penyusunan Laporan Proyek Akhir ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu dengan rendah hati diharapkan saran dan kritik yang berguna dari pembaca. Demikian yang dapat disampaikan, terima kasih. Surabaya,
Juli 2009
Penyusun
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ................................................... iii ABSTRAK................................................................................ iv KATA PENGANTAR ............................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ............................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xviii DAFTAR NOTASI.................................................................. xix BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah .................................................... 1.2. Perumusan Masalah ........................................................... 1.3. Tujuan................................................................................. 1.4. Manfaat...............................................................................
1 2 2 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Umum Bangunan....................................................... 2.2. Peraturan Yang Dipakai ..................................................... 2.3. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) .. 2.4. Tata Langkah Perhitungan Perencanaan Struktur ............. 2.4.1. Pembebanan .......................................................... 2.4.2. Komponen Struktur baja atap .............................. 2.4.3. Perencanaan Pelat ................................................. 2.4.4. Perencanaan Balok ............................................... 2.4.5. Perencanaan Kolom.............................................. 2.4.6. Perencanaan Pondasi ............................................
5 5 6 7 7 11 16 23 32 36
viii
BAB III. METODOLOGI 3.1. Metode Perencanaan .......................................................... 39 3.2. Sistematika Perencanaan.................................................... 43 BAB IV. HASIL & PEMBAHASAN 4.1. PERENCANAAN DIMENSI STRUKTUR ..................... 4.1.1 Perencanaan Dimensi Balok ................................. 4.1.2 Perencanaan Dimensi Kolom ................................ 4.1.3 Perencanaan Dimensi Sloof .................................. 4.1.4 Perencanaan Dimensi Pelat ................................... 4.1.5 Perencanaan Dimensi Tangga ............................... 4.2. PEMBEBANAN STRUKTUR.......................................... 4.2.1. Pembebanan Pelat................................................. 4.2.2. Pembebanan Tangga............................................. 4.2.3. Pembebanan Dinding ........................................... 4.2.4. Pembebanan Gempa ............................................. 4.3. ANALISA STRUKTUR .................................................... 4.3.1. Permodelan Struktur ............................................. 4.3.2. Beban Rencana Struktur ....................................... 4.3.3. Kombinasi Pembebanan Struktur ........................ 4.4. PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS ............................. 4.4.1. Perhitungan Struktur Sekunder ............................ 4.4.1.1. Perhitungan Atap ......................................... 4.4.1.2. Perhitungan Pelat. ....................................... 4.4.1.3. Perhitungan Tangga .................................... 4.4.2. Perhitungan Struktur Primer ................................ 4.4.2.1. Perhitungan Balok ....................................... 4.4.2.2. Perhitungan Kolom ..................................... 4.5. PERHITUNGAN STRUKTUR BAWAH ........................ 4.5.1. Perhitungan Struktur Pondasi............................... 4.5.1.1. Perhitungan Sloof ........................................ 4.5.1.2. Perhitungan Poer .........................................
ix
45 46 54 56 59 80 85 85 90 93 94 103 103 107 108 111 111 111 185 211 255 255 321 357 357 357 403
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ........................................................................ 455 5.2. Saran .................................................................................. 456 DAFTAR PUSTAKA .............................................................. LAMPIRAN .............................................................................
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17 Gambar 4.18 Gambar 4.19 Gambar 4.20 Gambar 4.21 Gambar 4.22 Gambar 4.23 Gambar 4.24
: Grafik respons spektrum gempa ..................... : Grafik αm .......................................................... : Denah Pembalokan lantai 2 [+3.74] .............. : Denah Pembalokan lantai 2 [+3.74] .............. : Denah Pembalokan lantai 2 [+3.74] .............. : Denah Pembalokan lantai 2 [+3.74] .............. : Denah perencanaan Kolom ............................. : Denah Pembalokan Sloof ................................ : Dimensi balok yang digunakan sebagai tumpuan plat .................................................. : Dimensi balok yang digunakan sebagai tumpuan plat .................................................. : Denah Lantai 1[+0.00] .................................... : Denah tangga As [D-E;5’-6] ....................... : Potongan tangga As [D-E;5’-6].................. : Tebal efektif pelat anak tangga .................. : Pemodelan struktur pelat lantai pada SAP ..... : Pembebanan struktur pelat lantai .................... : Pemodelan struktur pelat lantai pada SAP ..... : Pembebanan struktur pelat atap ...................... : Pembebanan pada pelat tangga ....................... : Pembebanan pada pelat bordes ....................... : Pemodelan struktur tangga dan bordes ........... : Respons spektrum gempa rencana wilayah gempa 3 ............................................................ : Luasan berat bangunan setiap tingkat pada portal ................................................................ : Denah posisi pembebanan gempa lantai 1 [+0.00] ............................................................. : Denah posisi pembebanan gempa lantai 2 [+3.74] ............................................................. : Denah posisi pembebanan gempa lantai 3 [+7.48] .............................................................
xi
9 19 47 49 51 53 55 57 62 72 80 81 81 83 87 88 89 89 91 92 92 95 96 97 97 97
Gambar 4.25 : Denah Pembalokan lantai 2 [+3.74] .............. Gambar 4.26 : Denah Pembalokan lantai atap [+11.22] ....... Gambar 4.27 : Permodelan 3D portal yang ditinjau pada pembebanan gempa ........................................ Gambar 4.28 : Distribusi beban gempa arah Y positif pada joint balok-kolom ........................................... Gambar 4.29 : Distribusi beban gempa arah Y negatif pada joint balok-kolom ........................................... Gambar 4.30 : Permodelan 3D tampak depan........................ Gambar 4.31 : Permodelan 2D portal memanjang ................. Gambar 4.32 : Permodelan 3D tampak samping ................... Gambar 4.33 : Permodelan 2D portal melintang ................... Gambar 4.34 : Permodelan 2D balok sloof ............................ Gambar 4.35 : Permodelan 2D balok lantai 2 dan pelat ....... Gambar 4.36 : Permodelan 2D balok lantai 2 dan balok atap (pelat lantai dan atap) .................................... Gambar 4.37 : Permodelan 2D balok lantai atap dan pelat.... Gambar 4.38 : Permodelan 3D atap ....................................... Gambar 4.39 : Permodelan mekanika teknik tangga ............. Gambar 4.40 : Permodelan 3D SAP tangga ........................... Gambar 4.41 : Denah atap ...................................................... Gambar 4.42 : Profil gording C 125.65.6.8 ............................ Gambar 4.43 : Arah pembebanan terhadap sb.x dan sb.y ...... Gambar 4.44 : Koefisien arah angin ....................................... Gambar 4.45 : Lendutan gording pada sumbu x .................... Gambar 4.46 : Lendutan gording pada sumbu y .................... Gambar 4.47 : Letak dan ukuran penggantung gording ........ Gambar 4.48 : Bidan kerja ikatan angin ................................. Gambar 4.49 : Distribusi beban konstruksi rangka batang .... Gambar 4.50 : Profil kuda-kuda WF 300.150.9.13 ................ Gambar 4.51 : Output SAP kuda-kuda frame 1103 ............... Gambar 4.52 : Profil oversteck WF 200.100.5.8 ................... Gambar 4.53 : Output SAP oversteck frame 42 ..................... Gambar 4.54 : Profil oversteck WF 200.100.5.8 ................... Gambar 4.55 : Output SAP oversteck frame 42 .....................
xii
98 98 98 102 102 103 103 104 104 104 105 105 105 106 106 107 112 113 114 116 119 119 123 125 127 131 132 137 138 143 144
Gambar 4.56 Gambar 4.57 Gambar 4.58 Gambar 4.59 Gambar 4.60 Gambar 4.61 Gambar 4.62 Gambar 4.63 Gambar 4.64 Gambar 4.65 Gambar 4.66 Gambar 4.67 Gambar 4.68 Gambar 4.69 Gambar 4.70 Gambar 4.71 Gambar 4.72 Gambar 4.73 Gambar 4.74 Gambar 4.75 Gambar 4.76 Gambar 4.77 Gambar 4.78 Gambar 4.79 Gambar 4.80 Gambar 4.81 Gambar 4.82 Gambar 4.83 Gambar 4.84 Gambar 4.85 Gambar 4.86 Gambar 4.87 Gambar 4.88 Gambar 4.89
: Profil kolom pendek 300.150.9.13.................. : Output SAP kolom pendek frame 42 .............. : Sambungan kuda-kuda .................................... : Sambunagn baut puncak kuda-kuda ............... : Sambungan las puncak kuda-kuda .................. : Sambungan tepi kuda-kuda ............................. : Sambunagn baut tepi kuda-kuda ..................... : Sambungan las tepi kuda-kuda ....................... : Sambungan oversteck...................................... : Sambungan baut oversteck .............................. : Sambungan las oversteck ................................ : Profil kolom pendek 300.150.9.13.................. : Diagram tegangan ........................................... : Perencanaan tebal pelat landas........................ : Pengelasan pelat landas ................................... : Hasil perencanaan pelat landas ....................... : Diagram tebal pelat minimum ........................ : Denah pelat lantai tipe A ................................. : Denah perletakan tumpuan pelat lantai........... : Potongan pelat lantai ....................................... : Detail penulangan pelat lantai ......................... : Denah pelat tipe B ........................................... : Denah perletakan tumpuan pelat atap ............. : Potongan pelat atap ......................................... : Denah penulangan pelat atap .......................... : Output SAP momen tangga M22 .................... : Potongan pelat tangga ..................................... : Potongan pelat bordes ..................................... : Denah penulangan tangga ............................... : Detail Potongan penulangan tangga ............... : Diagram gaya momen balok bordes ............... : Luasan Acp dan Pcp ........................................ : Luasan Aoh dan Poh ....................................... : Analisis lentur penampang untuk beton bertulang ..........................................................
xiii
149 150 155 157 159 162 164 166 169 171 173 176 178 180 182 183 187 190 190 192 199 199 200 202 209 213 214 217 220 220 221 222 223 224
Gambar 4.90 : Analisis lentur penampang untuk beton bertulang ......................................................... Gambar 4.91 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok ................................................................ Gambar 4.92 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok ................................................................ Gambar 4.93 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok ................................................................ Gambar 4.94 : Denah Pembalokan lantai 2 [+3.74] .............. Gambar 4.95 : Pemodelan 3D gaya dalam momen lentur pada balok ....................................................... Gambar 4.96 : Momen lentur kombinasi 1.2 DL+1.6 LL ...... Gambar 4.97 : Momen lentur kombinasi 1.2 DL+1.0 LL+1.0EQx+0.3EQy ...................................... Gambar 4.98 : Momen lentur kombinasi 1.2 DL+1.0 LL+0.3EQx+1.0EQy ...................................... Gambar 4.99 : Momen lentur kombinasi 1.2 DL+1.0 LL 1.0Eqx-0.3EQy ............................................... Gambar 4.100 : Momen lentur kombinasi 1.2 DL+1.0 LL0.3Eqx-1.0EQy ............................................... Gambar 4.101 : Gaya geser akibat kombinasi 1.2 DL+1.0LL . Gambar 4.102 : Denah distribusi beban pelat .......................... Gambar 4.103 : Luasan Acp dan Pcp ....................................... Gambar 4.104 : Luasan Aoh dan Poh ....................................... Gambar 4.105 : Analisis lentur penampang untuk beton bertulang ......................................................... Gambar 4.106 : Penulangan balok pada tumpuan kiri ............. Gambar 4.107 : Analisis lentur penampang untuk beton bertulang ......................................................... Gambar 4.108 : Penulangan balok pada lapangan ................... Gambar 4.109 : Analisis lentur penampang untuk beton bertulang ......................................................... Gambar 4.110 : Penulangan balok pada tumpuan kanan ......... Gambar 4.111 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok ................................................................
xiv
229 237 242 247 259 261 262 262 263 263 264 264 270 270 271 276 282 285 291 292 298 300
Gambar 4.112 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok ................................................................ Gambar 4.113 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok ................................................................ Gambar 4.114 : Posisi kolom yang ditinjau .............................. Gambar 4.115 : Balok-balok yang berada diatas kolom yang ditinjau ............................................................. Gambar 4.116 : Pemodelan 3D gaya dalam momen lentur pada kolom-balok ............................................ Gambar 4.117 : Gaya lintang rencana komponen kolom pada SRPMM ........................................................... Gambar 4.118 : Panjang tekuk kolom ....................................... Gambar 4.119 : Grafik aligment kolom .................................... Gambar 4.120 : Diagram interaksi ............................................ Gambar 4.121:Kontrol kemampuan kolom dengan diagram interaksi............................................................ Gambar 4.122: Hubungan interaksi lentur biaksial.................. Gambar 4.123 : Grafik momen PCACOL akibat 1.2 DL+1.6LL ........................................................ Gambar 4.124 : Sambungan lewatan pada kolom .................... Gambar 4.125 : Denah sloof [+0.00]......................................... Gambar 4.126 : Pemodelan 3D gaya dalam momen lentur pada balok ........................................................ Gambar 4.127 : Momen lentur kombinasi 1.4 DL .................... Gambar 4.128 : Luasan Acp dan Pcp ........................................ Gambar 4.129 : Luasan Aoh dan Poh. ...................................... Gambar 4.130 : Analisis lentur penampang untuk beton bertulang .......................................................... Gambar 4.131 : Penulangan lentur sloof pada tumpuan kiri .... Gambar 4.132 : Analisis lentur penampang untuk beton bertulang .......................................................... Gambar 4.133 : Penulangan lentur sloof pada lapangan .......... Gambar 4.134 : Analisis lentur penampang untuk beton bertulang .......................................................... Gambar 4.135 : Penulangan lentur sloof pada tumpuan kanan
xv
306 312 324 325 326 327 332 334 339 341 343 344 355 358 359 360 362 363 365 370 371 376 377 382
Gambar 4.136 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok ................................................................ Gambar 4.137 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok ................................................................ Gambar 4.138 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok ................................................................ Gambar 4.139 : Penampang poer tipe 1 ................................... Gambar 4.140 : Analisa arah momen penampang poer tipe 1 . Gambar 4.141 : Penampang poer tipe 2 ................................... Gambar 4.142 : Analisa arah momen penampang poer tipe 2 . Gambar 4.143 : Reaksi pile pada arah X .................................. Gambar 4.144 : Reaksi pile pada arah Y .................................. Gambar 4.145 : Bidang kritis pons dua arah ............................ Gambar 4.146 : Bidang kritis pons satu arah ........................... Gambar 4.147 : Reaksi pile pada arah X .................................. Gambar 4.148 : Reaksi pile pada arah Y .................................. Gambar 4.149 : Bidang kritis pons dua arah ............................ Gambar 4.150 : Bidang kritis pons satu arah ...........................
xvi
384 389 394 409 413 423 427 430 433 437 440 442 445 449 452
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5
: Faktor reduksi gempa ........................................... : Keutamaan I .......................................................... : Tebal minimum pelat tanpa balok interior ........... : Persyaratan pelindung beton untuk tulangan non-prategang ....................................................... : Panjang penyaluran batang ulir dan kawat ulir.... : Tebal minimum h balok dan pelat satu arah ........ : Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan ........................................... : Faktor reduksi gempa maksimum ........................ : Perhitungan berat bangunan portal As 3 .............. : Tabel momen dalam pelat ....................................
xvii
10 10 17 23 31 46 95 96 99 182
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4
: Data tanah [Grafik sondir]............................... : Faktor panjang efektif [k] untuk portal bergoyang ........................................................ : Diagram interaksi kolom ................................. : Spesifikasi tiang pancang ................................
xviii
DAFTAR NOTASI Ag An Atp Al As As’ At At
Av
b bo bw C Cm Ct d d’ db D
= Luas bruto penampang (mm2) = Luas bersih penampang (mm2) = Luas penampang tiang pancang (mm2) =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm2) = Luas tulangan tarik non prategang (mm2) = Luas tulangan tekan (mm2) = Luas satu kaki sengkang tertutup pada daerah sejarak s untuk menahan torsi (mm2) = Luas tulangan geser pada daerah sejarak s atau luasan tulangan geser yang tegak lurus terhadap tulangan lentur tarik dalam suatu daerah sejarak s pada komponen struktur lentur tinggi (mm2) = Luas tulangan geser pada daerah sejarak s atau luasan tulangan geser yang tegak lurus terhadap tulangan lentur tarik dalam suatu daerah sejarak s pada komponen struktur lentur tinggi (mm2) = Lebar daerah tekan komponen struktur (mm) = Keliling dari penampang kritis yang terdapat tegangan geser maksimum pada pondasi (mm) = Lebar badan balok atau diameter penampang bulat (mm) = Jarak dari serat tekan terluar ke garis netral (mm) = Faktor lain yang menghubungkan diagram momen aktual dengan suatu diagram momen merata ekuivalen = bn × d / Σx × 2y, faktor yang menghubungkan sifat tegangan geser = Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm) = Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tekan (mm) = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang (mm) = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati
xix
e E Ec Es EI f fc’ fy h I Ix Iy Ig k l ld ldb lhb ldh lx ly Mu Mn Mtx Mty Mlx Mly M1b
= Eksentrisitas gaya terhadap sumbu (mm) = Pengaruh beban gempa atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan gempa = Modulus elastisitas beton (MPa) = Modulus elastisitas baja tulangan (MPa) = Kekuatan lentur komponen struktur tekan = Lendutan yang diijinkan (mm) = Kekuatan tekan beton (MPa) = Kuat leleh baja yang disyaratkan (MPa) = Tebal atau tinggi total komponen struktur (mm) = Momen inersia penampang yang menahan beban luar terfaktor (mm4) = Momen inersia terhadap sumbu x (mm4) = Momen inersia terhadap sumbu y (mm4) = Momen inersia penampang bruto terhadap garis sumbunya dengan mengabaikan tulangannya (mm4) = Faktor panjang efektif komponen struktur tekan = Panjang bentang balok (mm) = Panjang penyaluran (mm) = Panjang penyaluran dasar (mm) = Panjang penyaluran kait (mm) = Panjang kait (mm) = Ukuran bentang terkecil pelat (mm) = Ukuran bentang terbesar pelat (mm) = Momen terfaktor (Nmm) = Momen nominal (Nmm) = Momen tumpuan arah sumbu x (Nmm) = Momen tumpuan arah sumbu y (Nmm) = Momen lapangan arah sumbu x (Nmm) = Momen lapangan arah sumbu y (Nmm) = Nilai yang lebih kecil dari momen ujung terfaktor pada komponen struktur tekan yang tidak menimbulkan goyangan ke samping yang berarti, dihitung dengan analisa rangka elastis konvensional, positif bila komponen struktur
xx
M2b
Pb Pc Pn S Smax Tc Tn Ts Tu Vc Vn Vs Vu x x1 y y1 α
melengkung dalam kelengkungan tunggal, negatif bila melengkung dalam kelengkungan ganda (Nmm) = Nilai yang lebih besar dari momen ujung terfaktor pada komponen struktur tekan yang tidak menimbulkan goyangan ke samping yang berarti, dihitung dengan analisa rangka elastis konvensional (Nmm) = Kuat beban aksial nominal dalam kondisi regangan seimbang (N) = Beban kritis (N) = Kuat beban aksial nominal pada eksentrisitas yang diberikan (N) = Jarak sengkang (mm) = Jarak maksimum sengkang yang diijinkan (mm) = Kuat momen torsi nominal yang disumbangkan oleh beton (Nmm) = Kuat torsi nominal (Nmm) = Kuat momen torsi nominal yang disumbangkan oleh beton (Nmm) = Momen torsi terfaktor pada penampang (Nmm) = Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton (N) = Kuat geser nominal (N) = Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser (N) = Gaya geser terfaktor pada suatu penampang (N) = Dimensi pendek dari bagian berbentuk persegi dari penampang (mm) = Jarak dari pusat ke pusat yang pendek dari sengkang tertutup (mm) = Dimensi panjang dari bagian berbentuk persegi dari penampang (mm) = Jarak dari pusat ke pusat yang panjang dari sengkang tertutup (mm) = Rasio kekakuan lentur penampang balok terhadap kekakuan lentur suatu pelat dengan lebar yang dibatasi
xxi
αm βd βc ρ ρb ρmaks ρmin ρ’ Ø σ σo τ τo δb
δb ε εc εcu εs εs’
dalam arah lateral oleh sumbu dari panel yang bersebelahan (bila ada) pada tiap sisi dari balok = Nilai rata-rata α untuk semua balok tepi dari suatu panel = Rasio beban mati aksial terfaktor maksimum terhadap beban aksial terfaktor, dimana beban yang ditinjau hanyalah beban gravitasi dalam menghitung Pc = Perbandingan sisi kolom terpanjang dengan sisi kolom terpendek = Rasio tulangan tarik non pratekan = Rasio tulangan tarik non pratekan = Rasio tulangan tarik maksimum = Rasio tulangan tarik minimum = Rasio tulangan tekan pada penampang bertulangan ganda = Faktor reduksi kekuatan = Tegangan ijin baja (kg/cm2) = Tegangan yang terjadi pada suatu penampang (kg/cm2) = Tegangan geser yang diijinkan (kg/cm2) = Tegangan geser yang terjadi pada suatu penampang (kg/cm2) = Faktor pembesar momen untuk rangka yang ditahan terhadap goyangan ke samping, untuk menggambarkan pengaruh kelengkungan komponen struktur di antara ujung-ujung komponen struktur tekan = Faktor pembesar momen untuk rangka yang tidak ditahan terhadap goyangan ke samping, untuk menggambarkan penyimpangan lateral akibat beban lateral dan gravitasi = Regangan (mm) = Regangan dalam beton (mm) = Regangan beton maksimum dimana terjadi keretakan (mm) = Regangan pada baja tarik (mm) = Regangan pada baja tekan (mm)
xxii