PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH LABORATORIUM DI KAMPUS IPB DRAMAGA, BOGOR
MUHAMMAD KHALID
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Laboratorium Pada Kampus IPB Dramaga, Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juni 2013 Muhammad Khalid NIM F44090008
ABSTRAK MUHAMMAD KHALID. Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Laboratorium Di Kampus IPB Dramaga, Bogor. Di bawah bimbingan Satyanto Krido Saptomo dan Allen Kurniawan. 2013. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik, yang kehadirannya tidak dikehendaki lingkungan dan tidak memiliki nilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan debit air limbah laboratorium dan mendesain sistem penyaluran air limbah laboratorium yang efektif di Kampus IPB Dramaga, Bogor. Pengukuran dilakukan pada jalan lingkar kampus metode direct leveling dengan alat automatic level topcon AT-B2 dan laboratorium dari tiap departemen kuisioner. Prosedur analisis data dilakukan menggunakan SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing dan Kriteria Teknis Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah, PPLP Pekerjaan Umum Tahun 2006 oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penyaluran air limbah laboratorium secara terpusat menuju IPAL yang berlokasi di depan gedung Fakultas Kedokteran Hewan adalah tidak efektif, dikarenakan kecilnya debit yang ada yaitu sebesar 400 liter/bulan dan jarak pengaliran yang jauh sepanjang 1 km dengan head sebesar 5.8 m serta kehilangan tekanan mayor sebesar 125.15 m dan kehilangan tekanan minor sebesar 479.66 m. Kata kunci: air limbah, laboratorium, perencanaan, penyaluran, sistem plambing
ABSTRACT MUHAMMAD KHALID. Sewerage of Laboratory System at Bogor Agricultural University, Dramaga Campus, Bogor. Supervised by Satyanto Krido Saptomo and Allen Kurniawan. 2013. Waste are emissions that resulted from an industrial production processes or domestic, that not environmentaly wanted and does not have economic value. This study aimed to determine the laboratory wastewater discharge and the effective laboratory wastewater distribution system on Bogor Institute of Agriculture, Campus Dramaga, Bogor. The planning of plumbing system refer to SNI 036481-2000 also infrastructure technical criteria and wastewater management tool by minister of public work. The research which shows the centralized laboratory wastewater distribution system to wastewater treatment plant located in front of Faculty of Veterinary are not effective because laboratory discharge that exist are too small about 400 litre per month and drainage distance that too far about 1 km with 5.8 m head difference also major headloss on pipelines about 125.15 m and 479.66 m for minor headloss. Keywords: wastewater, laboratory, planning, distribution, plumbing system
PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH LABORATORIUM DI KAMPUS IPB DRAMAGA, BOGOR
MUHAMMAD KHALID
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi : Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Laboratorium di Kampus IPB Dramaga, Bogor Nama : Muhammad Khalid NIM : F44090008
Disetujui oleh
Dr. Satyanto Krido Saptomo, S.TP., M.Si. Pembimbing I
Allen Kurniawan S.T., M.T. Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr. Ir. Yudi Chadirin, S.TP., M.Agr. Plh. Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan dengan tepat waktu. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah limbah cair, dengan judul Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Laboratorium Pada Kampus IPB Dramaga, Bogor. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Satyanto Krido Saptomo, S.TP., M.Si., Allen Kurniawan, S.T., M.T., selaku pembimbing, serta Sutoyo, S.TP., M.Si., yang telah banyak memberi saran, serta staf–staf departemen yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta rekan – rekan mahasiswa pada UKM MAX!! maupun Teknik Sipil dan Lingkungan juga, atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan digunakan oleh pihak terkait ataupun masyarakat secara luas.
Bogor, Februari 2013 Muhammad Khalid
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
vii
DAFTAR NOTASI
vii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan
2 2 Error! Bookmark not defined.3
Prosedur Penelitian
3
Teknik Pengukuran
3
Prosedur Analisis Data
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Pengukuran elevasi Permukaan Tanah Jalan
7
Survei Laboratorium
7
Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah
9
SIMPULAN DAN SARAN
15
Simpulan
15
Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17
RIWAYAT HIDUP
37
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7
Contoh perhitungan sistem plambing gedung Perencanaan debit air limbah Perhitungan dimensi saluran Penanaman pipa Perhitungan headloss Jarak antar manhole pada jalur lurus Konversi nilai PE terhadap diameter saluran
10 14 14 14 14 13 13
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Diagram alir penelitian Error! Bookmark not defined.3 Diagram alir pipa pembuangan sistem plambing gedung 4 Diagram alir perencanaan debit air limbah 5 Diagram alir perhitungan dimensi saluran 6 Diagram alir penanaman pipa 6 Elevai pada jalur AGH – WWTP 7 Elevasi pada jalur Teaching Lab - WWTP 8 Persentase penanganan air limbah 8 Persentase mengetahui keberadaan IPAL 9 Contoh pengaliran Sistem 1 12 Bentuk dasar perangkap 12 Contoh konstruki bak penampung 13 Manhole beton pracetak 14
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jalur pengukuran elevasi permukaan tanah jalan Peta kontur jalur pengukuran elevasi jalan Rekapitulasi kuisioner penelitian Kuisioner survei laboratorium Perhitungan sistem plambing gedung Sistem 1 penyaluran air limbah laboratorium Sistem 2 penyaluran air limbah laboratorium Isometrik Sistem 1 penyaluran air limbah laboratorium Isometrik Sistem 2 penyaluran air limbah laboratorium Potongan melintang pipa utama air limbah laboratorium
DAFTAR NOTASI 1 2 3 4 5 6 7
A α Cr Ddesain Dhitung d/D Ds
luas saluran (m2) sudut belokan (radian) antara 0.1-0.3 diameter pipa yang digunakan (mm) diameter pipa berdasarkan perhitungan (m) perbandingan tinggi muka air dengan diameter arah pengaliran menujur hilir
17 18 19 21 22 32 33 34 35 36
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
EDS EMA ET f fmd g K KG L P n PE Qab Qinf Qmin Qmd Qpeak Qpeak/Qfull Qr R S Us v Vpeak
elevasi dasar saluran (dpl) elevasi muka air (dpl) elevasi tanah (dpl) koefisien kekasaran Darcy-Weisbach antara 1.25-2 percepatan gravitasi (m/dtk2) koefisien kehilangan tekan akibat perubahan bentuk pipa kedalaman galian panjang pipa (m) perimeter basah (m) koefisien kekasaran manning jumlah populasi yang dilayani (jiwa) debit air limbah laboratorium (m3/dtk) debit infiltrasi total (m3/dtk) debit minimum air limbah (m3/dtk) debit harian maksimum (m3/dtk) debit maksimum air limbah (m3/dtk) perbandingan debit dari kurva design of main sewer debit penggunaan air minum (m3/dtk) jari-jari hidrolik (mm) kemiringan saluran (%) arah pengaliran dari hulu kecepatan aliran (m/dtk) kecepatan maksimum air limbah (m/dtk)
PENDAHULUAN Latar Belakang Limbah adalah buangan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik, yang kehadirannya tidak dikehendaki lingkungan dan tidak memiliki nilai ekonomis (Widjajanti 2009). Pengelolaan air limbah sangat penting untuk perlindungan lingkungan dan kesehatan manusia (Grd et al. 2012). Seiring dengan berjalannya waktu, kepedulian dan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan dan kesehatan manusia semakin meningkat. Seluruh aktivitas yang berhubungan dengan tujuan tersebut dapat disebut dengan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, industri maupun instansi harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah yang dihasilkan. Laboratorium merupakan tempat melakukan kegiatan untuk memperoleh data hasil pengujian yang akurat dan valid. Beberapa pengujian umum yang dilakukan di laboratorium antara lain pengujian fisika, kimia, dan mikrobiologi (Said 2009). Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga terdiri dari 29 departemen. Sifat dan jumlah laboratorium yang ada beragam, seperti laboratorium kimia, biologi, fisika, biokimia, teknik, peternakan, perikanan, pertanian, kehutanan, hingga kedokteran hewan. Kuantitas dan karakteristik limbah yang dihasilkan dipengaruhi kegiatan yang sedang berlangsung pada laboratorium, seperti praktikum, penelitian, dan jasa layanan analisis. Salah satu aplikasi dari pengelolaan lingkungan adalah membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Wastewater Treatment Plant (IPAL) yang dilengkapi dengan sistem penyaluran air limbah. Pada Kampus IPB Dramaga, IPAL dibangun di depan Fakultas Kedokteran Hewan tanpa adanya sistem penyaluran air limbah. Sistem penyaluran air limbah terdiri dari dua macam, yaitu sistem penyaluran terpisah dan sistem penyaluran gabungan. Sistem penyaluran terpisah adalah sistem yang memisahkan aliran air buangan dengan limpasan air hujan, sedangkan sistem penyaluran gabungan menggabungkan aliran air buangan dengan limpasan air hujan. Sistem penyaluran air limbah menyalurkan air limbah dari perumahan dan fasilitas umum, serta industri, sedangkan sistem drainase membawa air limpasan dari hujan yang jatuh di atap gedung, jalan, dan permukaan lainnya (Kementerian Pekerjaan Umum 2003). Faktor penting perencanaan sistem penyaluran air limbah antara lain penentuan daerah yang akan dilayani, pengamatan topografi, lokasi sungai dan IPAL. Umumnya sistem penyaluran air limbah didesain untuk sektor industri dan domestik, dengan pengolahan secara terpusat. Di Indonesia, hanya sebagian penduduk dilayani oleh sistem pengumpul air limbah, karena besarnya biaya pembangunan dan operasional. Kota yang memiliki sistem pengumpul adalah Bandung, Medan, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, dan Jakarta, sedangkan kota lain menggunakan sistem individu (septic tank) yang dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, sistem penyaluran air limbah sangat dibutuhkan untuk melengkapi sistem pengelolaan limbah secara umum.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang dapat dirumuskan: 1. Berapa banyak laboratorium di Kampus IPB Dramaga yang menghasilkan air limbah dan berapa debit totalnya? 2. Bagaimana sistem penyaluran air limbah laboratorium yang efektif di Kampus IPB Dramaga? Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan yang diperoleh dari penelitian ini: 1. Mengetahui jumlah laboratorium di Kampus IPB Dramaga yang menghasilkan air limbah, serta debit yang dihasilkan. 2. Merancang sistem penyaluran air limbah laboratorium yang efektif di Kampus IPB Dramaga. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini: 1. Memberikan informasi mengenai banyaknya laboratorium di Kampus IPB Dramaga yang menghasilkan air limbah dan besar debit yang dihasilkan. 2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menentukan sistem penyaluran air limbah laboratorium yang efektif di Kampus IPB Dramaga. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini terbatas pada perencanaan sistem penyaluran air limbah laboratorium meliputi: 1. Penentuan jalur pipa 2. Pengukuran elevasi permukaan tanah 3. Mengetahui jumlah laboratorium yang menghasilkan air limbah 4. Besar debit air limbah laboratorium 5. Penentuan sistem penyaluran air limbah, meliputi: a. Sistem perpipaan dalam gedung (plambing) b. Sistem perpipaan pada jalan 6. Perhitungan kehilangan tekanan (headloss)
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2013 di Kampus IPB Dramaga, Bogor. Pengukuran dilakukan pada jalan lingkar kampus dan seluruh laboratorium yang menghasilkan limbah cair.
Alaat dan Baha an 1. 2 2. 3 3. 4 4. 5 5. 6 6. 7 7. 8 8.
Alat dan bahan yaang digunakaan: Automatic level Topccon AT-B2 Target Ro od dengan ketinggian 4 m Pita ukur dengan panj njang 50 m Patok Payung Peta denaah Kampus IPB I Dramagga Buku petuunjuk IPAL dengan kapasitas 2 m3/p proses As build drawing d Ged dung Departtemen Tekniik Sipil dan Lingkungan L Proseedur Penelittian
Penelitian ini men nggunakan beberapa b meetode yang bberbeda sesuuai dengan p parameter yang diukur. Langkah-laangkah penellitian yang ddilakukan daapat dilihat p pada Gambaar 1.
D alir penelitian Gambar 1 Diagram Tekn nik Penguku uran Pengukuran P n Elevasi Peermukaan Tanah T Jalurr Perpipaan n Pengu ukuran elevaasi permukaaan tanah meengikuti eleevasi permuk kaan tanah j jalan raya seebagai jalur pipa utama.. Pengukurann ini dilakukkan untuk menentukan m s sifat pengaliiran yang dig gunakan padda pipa utam ma. Dua sifatt pengaliran air limbah y yaitu, sistem m bertekanaan dengan menggunakkan pompa dan sistem m gravitasi. M Metode penngukuran eleevasi permuukaan tanah h jalan dilakkukan dengan metode d direct levelinng. Berikut langkah-lang l gkah penguk kuran:
1. Meenentukan beench mark (BM), ( yaitu di depan geedung Grahaa Widya Wiisuda (GW WW). 2. Meenentukan jallur pipa utam ma pada dennah Kampus IPB Dramagga. 3. Meembidik titikk-titik penguk kuran pada jalan hingga IPAL. Surveei Laboratorrium S Survei laborratorium dilaakukan mengggunakan ku uisioner. Bebberapa inforrmasi laboraatorium yangg ingin diketaahui sebagaii berikut: 1. Lok kasi 2. Debbit air limbaah 3. Pennanganan airr limbah 4. Sennyawa dominnan Prosedur P An nalisis Data Elevassi permukaan tanah jaalan A Analisis daata dilakukkan mengguunakan proogram Surffer 10, deengan memasukkan dataa koordinat (X,Y,Z) ( berddasarkan penngukuran elevasi permuukaan j Hasil dari analisiss data ini adaalah peta konntur pada jalur pengukurran. tanah jalan. Surveei Laboratorrium D Data hasil survei s laborratorium dallam bentuk tabel yang berisi inforrmasi lokasi, debit air limbah, seenyawa dom minan, dan penanganaan limbah yang dilakuukan oleh laaboratorium m. Hasil darri analisis data d ini adaalah sistem pipa pembu uangan padaa gedung. Berikut B langgkah-langkahh dalam meenentukan siistem pipa pembuangan p sesuai Standdar Nasionaal Indonesia (SNI) 03-64481-2000 ten ntang Sistem m Plambing:
Gambar 2 Diagram aliir pipa pembbuangan sisteem plambingg gedung Pipa Utama U P Pengolahan data meng gacu pada K Kriteria Tekknis Prasaraana dan Saarana Pengeelolaan Air Limbah, L Peengembangann Penyehataan Lingkunggan Permukkiman (PPLP P) Pekerjaaan Umum Tahun T 20066 oleh Kementerian Peekerjaan Um mum. Beriku ut langkah-laangkah dalam m menghitunng pipa utam ma: 1. Perrencanaan deebit air limbaah laboratoriium
Perencanaan debit air limbah dirrencanakan sesuai s dengaan fluktuasi pengaliran n kualitas air a limbah dalam keadaan maksiimum dan melalui perhitungan minimum m. Langkah– –langkah dalam perencan naan debit aair limbah daapat dilihat pada Gam mbar 3.
Gambar 3 Diagram aalir perencanaan debit airr limbah 2. 2 Perhitunggan dimensi saluran Pada tahaap ini ditenntukan luas ppenampang,, diameter, kkemiringan, kekasaran dari saluuran, serta kemiringan k tanah. Lanngkah-langkaah dalam menentukan m dimensi saluran s dapaat diihat padaa Gambar 4. 3 Penanam 3. man pipa Proses peenanaman pipa p memperrhatikan eleevasi tanah dan sistem pengaliran gravitasi. Perhitungaan diawali dengan pennentuan pannjang pipa, diameter, propotion nal depth serrta kemiringan (slope) pipa. Elevasi dapat dilihaat pada peta elevasi perrmukaan taanah jalan. kontur yang y dihasillkan dari pengukuran p Langkah--langkah pennanaman pippa dapat dilihhat pada Gam mbar 5.
Gambar 4 Diagram D alirr perhitungann dimensi saaluran
Gamb bar 5 Diagraam alir penannaman pipa
H HASIL DA AN PEMBA AHASAN N P Pengukuran n elevasi Peermukaan Tanah T Jalur Perpipaan Pengu ukuran elevvasi permuukaan tanaah jalur perpipaan dilakukan menggunakaan metode direct m d levelinng dengan alat automaticc level Topcon AT-B2. J Jalur penguukuran dimu ulai dari Geddung Grahaa Widya Wiisuda (GWW W) menuju I IPAL yang berlokasi b di depan geduung Fakultas Kedokterann Hewan. Paanjang total d dua jalur pengukuran p adalah sebesar ± 2 km. k Fluktuaasi elevasi pada jalur dapat dilihhat pada Gaambar 6 dann 7. Jalur ppengukuran ditentukan p pengukuran d dengan mem mperhatikan lokasi dari laboratoriuum yang adaa pada setiaap fakultas, s sehingga sem mua laborato orium dapat terlayani. Jaalur pengukuuran elevasi permukaan p t tanah jalan dapat d dilihat pada Lampiiran 1. Pada elevasi e perm mukaan tanahh jalan Kamppus IPB Draamaga, sifat pengaliran s secara graviitasi tidak dapat dilakukkan sepenuhhnya karena beberapa teempat pada j jalan memillki elevasi tiinggi. Sistem m pengalirann yang diguunakan pada rancangan i adalah sistem pengalliran bertekaanan mengguunakan pomppa. Penggunnaan pompa ini t tekan pada jalan j menan njak akan meembantu penngaliran air limbah men nuju IPAL, n namun juga meningkatkkan biaya peerencanaan, pelaksanaann, dan peraw watan. Jalur p utama yang pipa y digunaakan pada ranncangan ini adalah Jalurr Teaching Lab L – IPAL. P Perbedaan e elevasi pada kedua ujungg titik jalur ini sebesar 5.8 5 m, dengan panjang l lintasan 1 km m. Jalur ini telah mencaakup semua laboratorium m yang ada dari setiap d departemen. Surveei Laboratorrium
Elevasi (mdpl)
Surveii laboratoriuum dilakukann pada 15 Departemen D dan satu insstansi yang aada pada Kampus K IPB B Dramagaa, Bogor. Survei S dilakkukan menngggunakan k kuisioner yaang menanyaakan beberaapa informassi tentang lookasi, debit air a limbah, s senyawa doominan, daan penangannan limbahh yang dillakukan lab boratorium. B Berdasarkan n hasil surv vei dapat ddilihat karaakteristik daan sifat lim mbah yang d dihasilkan d dari laboratoorium, serta bagaimanaa kriteria deesain IPAL yang telah d dibangun unntuk mengolah air limbbah tersebutt. Hasil survvei laboratorrium dapat d dilihat pada Lampiran 2. Masjid Alhur A 192 191 190 189 188 187 186 185 184
IPAL
0
200
400
60 00
800
1000
12 200
1400
1600
Jarak (m))
Gam mbar 6 Elevaasi permukaaan tanah jalaan pada jalurr AGH – IPA AL
Elevasi (mdpl)
S Senyawa kiimia yang digunakan pada kegiaatan praktikkum, penelitian, maupu un jasa analiisis sangat beragam, b sepperti basa lem mah, basa kuuat, asam leemah, asam kuat, k logam m, organik, garam, g alkohhol, darah, fo ormalin, dann lain lain. Debit D total air limbah dari 47 laboratorium m adalah sebesar s 391.15 liter/bbulan. mpung Penanganan dari setiap laborratorium diddapatkan duua macam, yaitu ditam pada suatu s wadah atau dialirkaan ke wastaffel. 198 196 194 192 190 188 186 184 182
Masjid Alhhur IPA AL
0
200
400 0
600
800
1 1000
1200 0
1400
1600
Jarak (m)
G Gambar 7 Eleevasi permuk kaan tanah jaalan pada jallur Teachingg Lab - IPAL L Persentase dari P d penangganan yang dilakukan oleh o laborattorium peng ghasil limbahh kimia cairr dapat dilihhat pada Gaambar 8. Waadah yang digunakan d d dalam penang ganan limbaah kimia ini berupa b jerigen dengan ukuran u 20 liteer dan botol kaca. Setelah ditampunng di waddah, limbahh tersebut kemudian dikumpulkan n di dalah laboraatorium. Berrdasarkan suurvei laborattorium, limbbah yang diitampung ad limbahh hasil reak ksi atau reaggen pada koonsentrasi tiinggi, sedanngkan air lim mbah yang dibuang d ke wastafel w telahh mengalam mi pengenceraan terlebih ddahulu.
6 63%
37% %
W Wadah W Wastafel
Gambar 8 Persentase P ppenanganan air a limbah P Pengolahan limbah hasiil reaksi atauu reagen yan ng tepat ialaah bukan deengan pengen nceran, kareena zat penccemar yang ada a pada lim mbah tersebuut tidak larutt dan hanya menambahh volume dari d limbah tersebut. Beberapa B labboratorium yang mengeetahui kebarradaan IPAL L di Kampuus IPB Dram maga menguumpulkan lim mbah laboraatorium yang g dihasilkan di IPAL. P Persentase baanyaknya laaboratorium yang mengeetahui keberaadaan IPAL dapat dilihaat pada Gambbar 9.
3 31%
69%
Ya Tidak
Gambar 9 Persentasee mengetahuui keberadaann IPAL Dari 69% 6 yang mengetahui m kkeberadaan IPAL I di Kam mpus Dram maga, hanya ttiga laborattorium menngumpulkan langsung limbahnya di IPAL. Baik B yang m mengetahui atau tidak mengetahuii keberadaann IPAL menngalami perrmasalahan s serupa di seeluruh laborratorium yaiitu kurangnyya sumber ddaya dan sarrana untuk m menangani dan d mengelo ola air limbaah laboratoriium, meskippun Direktorrat Fasilitas d Propertii IPB telah menghimbau dan m u kepada settiap laboratoorium untuk membawa a limbah kimia untuk diolah air d di IPA AL. m Perencanaan Sistem Penyyaluran Airr Limbah Laaboratorium Sistem Plam S mbing Gedu ung Air lim mbah yang disalurkan d paada rancangan ini adalahh air bekas cucian c dari a alat-alat kim mia laboratorrium, bukann senyawa murni m dari haasil reaksi. Bahan B pipa y yang digunaakan untuk menyalurkan m n air limbah laboratorium m ini adalahh pipa PVC ( (Polyvinylch hloride) AW W 4”. Pemilihhan bahan pipa p ini berddasarkan jen nis air yang d dialirkan, seehingga air liimbah dapatt dialirkan dengan d amann. Letak dan lokasi dari l laboratorium m penghasil air a limbah dapat dilihat pada p Lampirran 4. Bak cuci c dengan w warna merah h menunjukk kan lokasi dii lantai 4, waarna kuning menunjukkaan lantai 3, w warna hijau menunjukkaan lantai 2, dan warna biru b menunjuukkan lantaii 1 gedung. D Dimensi geddung di Kam mpus IPB D Dramaga mem miliki panjang 50 m, leebar 10 m, t tinggi antar lantai 4.50 m. m Perenccanaan ini menggunakan m n dua sistem m plambing uuntuk melayyani semua l laboratorium m dari setiaap departem men. Sistem 1 melayanni Fakultas Pertanian, F Fakultas Ek kologi Manuusia, dan Faakultas Teknnologi Pertaanian pada, sedangkan S Sistem 2 meelayani Fakuultas Perikannan, Fakultass Peternakann, Fakultas Matematika M d Ilmu Peengetahuan Alam, dan A dan Fakultas Keddokteran Hew wan. Jumlahh debit total d tiap sistem adalah 114.60 literr/bulan untuk Sistem 1 dan 276.55 liter/bulan dari u untuk Sistem m 2. Contoh h perhitungaan sistem plaambing geduung dapat dilihat d pada T Tabel 1. Sim mbol bak cucci yang diguunakan pada sistem pipaa buangan ini adalah W d dilengkapi dengan nom mor yang berurut b untu uk setiap sistem. Conttoh sistem p pengaliran d tiap bakk cuci dapat dilihat padaa Gambar 10. Air limbaah dibuang dari p pada bak cu uci, kemudiaan mengalir pada pipa mendatar m dann bergabungg pada pipa t tegak. Sistem m 1 melayaani sebanyakk 64 bak cuuci (W1 sam mpai W64), sedangkan S Sistem 2 seb banyak 278 bak b cuci (W1 sampai W2 278).
Tabbel 1 Contohh perhitungann sistem plam mbing gedunng Jalur Sistem 1 W1 – a W2 – a a-b W3 – b W4 – b b-c W5 - c W6 - c c–d W7 - d W8 - d d-e W9 – e W10 - e e-f W11 – f W12 – f f-g W13 – g W14 – g g-h W15 – h W16 – h h–i W17 – i W18 – i i-j W19 – j W20 – j j-k W21 – k W22 – k k–l W23 – l W24 – l l-m W25 – m W26 – m m-n W27 – n W28 – n n-o W29 – o W30 – p o-p W31 – p W32 - p p-q W33 – q W34 – q q–r W35 – r
Alat plambing Bak cuuci Bak cuuci 2 Bak cuci Bak cuuci Bak cuuci 4 Bak cuci Bak cuuci Bak cuuci 6 Bak cuci Bak cuuci Bak cuuci 8 Bak cuci Bak cuuci Bak cuuci 10 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 12 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 14 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 16 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 18 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 20 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 22 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 24 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 26 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 28 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 30 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 32 Bak k cuci Bak cuuci Bak cuuci 34 Bak k cuci Bak cuuci
UBAP 1.5 1.5 3 1.5 1.5 6 1.5 1.5 9 1.5 1.5 12 1.5 1.5 15 1.5 1.5 18 1.5 1.5 21 1.5 1.5 24 1.5 1.5 27 1.5 1.5 30 1.5 1.5 33 1.5 1.5 36 1.5 1.5 39 1.5 1.5 42 1.5 1.5 45 1.5 1.5 48 1.5 1.5 51 1.5
Diameter Pippa cabang (mm m) 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50
Slope (%)
Diameter D Peerangkap (mm)
2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
W36 – r r-s W37 – s W38 - s s–t W39 – t W40 – t t-u W41 – u W42 – u u–v W43 – v W44 – v v-w W45 – w W46 – w w-x W47 – x W48 – x x–y W49 – y W50 – y y-z W51 – z W52 – z 2 z – a2 W53 – a2 W54 – a2 A2 – b2 W55 – b2 W56 – b2 B2 – c2 W57 – c2 W58 – c2
Bak cuci 36 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 38 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 40 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 42 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 44 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 46 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 48 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 50 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 52 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 54 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 56 Bak cuci Bak cuci Bak cuci
1.55 53 1.55 1.55 566 1.55 1.55 599 1.55 1.55 622 1.55 1.55 65 1.55 1.55 688 1.55 1.55 71 1.55 1.55 744 1.55 1.55 777 1.55 1.55 800 1.55 1.55 83 1.55 1.55
50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50
2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
Diameterr Perangkapp (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
C2 – d2 W59 – d2 W60 – d2 d2 – e2 W61 – e2 W62 – 32 d2 – e2 W63 – f2 W64 – f2 p tegak f2 – pipa
58 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 60 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 62 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 64 Bak cuci
866 1.55 1.55 899 1.55 1.55 922 1.55 1.55 95
100 50 50 100 50 50 100 50 50 100
2 2 1 2 2 1 2 2 1
50 50 50 50 50 50 -
Jalur
Alat plambinng
UBAP P
Diameeter Pipa cabanng (mm)
Slope (%)
Pipa buangan b bakk cuci memiiliki diameter maksimaal 50 mm unntuk setiap c cabang men ndatar. Pipa mendatar m dillengkapi den ngan pipa veen dengan diameter d 50 m untuk membuang mm m g ke udaraa bebas. Diaameter masiing–masing pipa tegak gas a adalah sebeesar 100 mm m. Pada maasing – maasing bak cuuci terhubun ng dengan p perangkap u untuk menccegah masuuknya gas yang y berbauu atau beraacun. Jenis p perangkap y yang digunakkan adalah perangkap p P.. Perangkap ini sangat sttabil dalam p pengaliran bila b dipasangg dengan pippa ven. Con ntoh dari perrangkap P daapat dilihat p pada Gambaar 11.
Gambbar 10 Contooh pengalirann Sistem 1 .
uk dasar darri perangkap (Noerbambaang 1991) Gambbar 11 Bentu Air limbah dari pipa teggak ditampunng ke dalam m bak penamppung yang kedap k air. Bak penampu ung dilengkaapi dengan manhole, pipa p ven, serrta sensor tinggi t d dengan pom mpa pembuaangan. Padaa rancangan n ini, muka air yang terhubung kapasiitas dari bak k penampung g adalah 4000 liter/bulan, dengan dim mensi panjanng 0.2 m, leb bar 1 m, dan tinggi 2 m. Jumlah bakk penampungg untuk ranccangan ini addalah dua, masing-masi m ing ditempaatkan dekatt dengan piipa tegak dari d tiap sisstem. Kemirringan dasarr bak penam mpung yang baik untuk kinerja pom mpa pembuaangan ialah antara a 1/15 sampai 1/10. Contoh dari d bak pennampung daapat dilihat pada Gambar 12.
G Gambar 12 Contoh C konsstruksi bak ppenampung (Noerbamba ( ang 1991)
P Pipa utamaa Air lim mbah dari baak penampunng dipompa menuju cabang pipa utaama hingga m menuju IPA AL. Hasil darri perhitungaan tersebut dapat d dilihat ppada Tabel 3, 3 4, dan 5. J Jalur pipa utama u dibagii menjadi 4,, yaitu berdasarkan noomor manhole. Berikut T Tabel 2 yang g digunakan n dalam meneentukan jaraak manhole. Tabel 2 Jarak anttar manhole pada jalur luurus Diameteer (mm)
Jarak anntar manhole
20– –50 550–75 50– –75 755-125 100– –150 1225-150 150– –200 1550-200 1000 1000-150 S Sumber: Kemeenterian Pekerjaan Umum 2006
Referensi Materi traiining + Gamm mer Materi traiining + Gamm mer Materi traiining + Gamm mer Materi traiining + Gamm mer Bandung ((Jl.Soekarno-H Hatta)
Manho ole memilikki diameter m minimal 60 cm, dengann fungsi peraawatan dan p pemeriksaan n. Manhole harus h dibanggun pada tem mpat yang muudah dicapaai, memiliki r ruang yang cukup c untukk bekerja, dann dipasang tutup t kedap uudara agar gas g dan bau d dalam bak dari b penampuung tidak boocor keluar. Berdasarkann perhitungaan debit air l limbah, panj njang pipa antar a manholle 1 dan 2 yaitu sebessar 150 m, dan antara m manhole 3 dan d 4 sepannjang 300 m m. Debit pun ncak (Qpeak) sebesar 0.33 liter/detik p pada jalur 1 dan 2, serrta 0.6 liter/ddetik pada jalur j 3 dan 4. Debit puuncak telah d dihitung berdasarkan jumlah Penduduk P E Ekivalen (P PE) maksim mal yang m menggunaka an laboratorrium, yaitu sebanyak 2000 2 jiwa. ((Tabel 3). Bahan B pipa y yang digunaakan pada pipa p utama aadalah PVC C (Polyvinylcchloride) AW W 8” (216 m mm), yang telah mencaakup kebutuuhan desain yaitu 200 mm m (Tabel 4). 4 Berikut t tabel yang digunakan d daalam menenttukan PE dann diameter ppipa utama. Tabel 7 Konversi K nilaai PE terhad dap diameter saluran Pendudukk Ekivalen (jiw wa)
Diiameter (mm)
<150 150–300 1 300–500 3 5000–1000 10000-2000 S Sumber: Kemeenterian Pekerjaan Umum 2006
100 125 150 180 200
Referensi Materii training + Gam mmer Materii training + Gam mmer Materii training + Gam mmer Materii training + Gam mmer Bandunng (Jl.Soekarnno-Hatta)
Kemirringan pipa yang digunaakan pada jaalan yaitu seebesar 20% atau 0.02, d dengan keceepatan punccak sebesar 1.44 m/detiik dan debitt sebesar 0.04 m3/dtk. P Pada rancan ngan ini tid dak diperhittungkan pennggelontoran, karena debit d yang t tersedia sang gat kecil dann tidak memerlukan banggunan pengggelontoran. Kedalaman K g galian untukk pipa adalahh sebesar 4.881 m pada jaalur 1 dan 22, sedangkann pada jalur 3 dan 4 sebeesar 4.81 m dan 7.81 m m. Pada jalurr 3 dan 4 dibbutuhkan poompa untuk m menaikkan tekanan t air liimbah menuuju IPAL (Taabel 5 dan L Lampiran 10)).
Tabel 3 Perencanaan deebit air limbah Jaluur Pipa (Nomoor Manhole) dari ke 1 2 3 4
P Panjang pipa (m) 150 300
bit Air Buangan Deb Qab Qr a (l/dttk) (l/jiwa/dttk) 4.42 x 10-5 2.21 x 10 0-8 -5 10 x 10 2.21 x 10 0-8
PE
PE E/1000
Qmin
Qmd
(jiwa) 2000 2000
(jjiwa) 2 2
(l/dtk) 10-8 10-8
(l/dtk) 3 x 10-7 3 x 10-7
Qinfiltrasi surface salu uran (l/dtk) (l/d dtk) 1 1.33 x 10-8 0.3 1 1.33 x 10-8 0.6
Qpeak (l/dtk) 0.3 0.6
Tabel 4 Perhitungan diimensi saluran Jalur Pipa No. Manhole dari ke 1 2 3 4
Panjang pipa
Qpeak
d/D
(m) 150 300
(m m3/dtk) 3 x 10-4 6 x 10-4
(m/m)) 0.8 0.8
Qpeak/ Qfull 0.98 0.98
Qfull f awal
Vfull asumsi
Dhitung
Ddeesain
Vfull
Qfull akhir
Vpeaak/Vfull
Vpeak
(m m3/dtk) 3.066 x 10-4 6.122 x 10-4
(m/dtkk) 1 1
(m) 0.02 0.02
(m mm) 20 00 20 00
(m/dtk) 1.27 1.27
(m3/dtk) 0.04 0.04
(m//dtk) 1.14 1.14
(m/dtk) 1,44 1.44
Tabel 5 Perhitungan pennanaman pipa Jalur Pipa No. Manhole dari ke 1 2 3 4
P pipa (m) 150 300
D pippa
d/D
(mm m) 2000 2000
(m/m) 0.8 0.8
Sloope piipa
Slope tanah
0.2 0.1
0.2 0.2
Elevasi Tanah Es (m) E 195 186
Ds (m) 192 183
Elevasi Dasarr Saluran Es (m) Ds (m m) 190.19 187.119 181.19 175.119
Elevasi Muuka Air Es (m) Ds (m) 350.19 347 7.19 341.19 335 5.19
Kedalam man Galiaan Es (m) Ds D (m) 4.81 4.81 4.81 7.81
Keteran ngan pomp pa
Tabeel 6 Perhitungann headloss Jalur Pipa No.Manhole dari kee Pipa Utamaa Sistem 1 & 2
Panjang pipa (m) 1000 3250
D pipa
RE
(m) 0.2 0.2
Laminner 2000 0 2000 0
Perubbahan bentuk Elbow 4 52
B Belokan 2 52
Junctioon 4 32
f 0.032 -
g
Vpeak
Qoutlet
(m m/dtk2)
(m/dtkk)
(m3/dtk)
10
1.44
0.04
Headloss Mayor Minoor (m) (m)) 16.68 183.4 108.46 296.6 62
Gambbar 13 Manhhole beton prracetak (Dallton 2013) Pengalliran meng ggunakan ppipa merupakan cara yang umu um dalam m membawa fluida f baik untuk u debit kecil, sedanng hingga bbesar. Pengaaliran pada p pipa akan mengalami m k kehilangan teekanan (headloss). Kehiilangan tekaanan terdiri d dua yaittu, kehilangaan tekanan aakibat bergessekan dengann resistansi permukaan dari p p pipa atau diisebut headlloss mayor. Kehilangan tekanan akkibat perubahhan bentuk d pipa sepperti belokann, katup, trannsisi, junctio dari on, elbow, dan perubahaan diameter y yang mendaadak atau perrlahan, biasaa disebut hea adloss minorr (Swamee dan d Sharma 2 2008). Hasill perhitungann kehilangann tekanan daapat dilihat pada Tabel 6..
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdassarkan hasill pengukuraan elevasi permukaan p tanah jalan dan survei llaboratorium m, perencannaan sistem m penyalu uran air liimbah terp pusat dari l laboratorium m hingga IPA AL diperolehh: 1. Debit total air limbah h dari 47 laaboratorium sebesar 4000 liter/bulan. Jalur pipa utama unntuk melayaani semua laboratorium m adalah Jalur J Teachiing Lab – WWTP, dengan d dua sistem plam mbing gedung. Headloss mayor sebeesar 125.15 m dan headloss minoor sebesar 4779.60 m. 2 Sistem peenyaluran aiir limbah labboratorium yang 2. y efektiff adalah satu unit IPAL untuk penngolahan sattu sistem plaambing geduung. Saran 1. Sistem perpipaan p terintegrasi pperlu dibanggun mulai ddari laboratoorium, bak penampung, pipa utam ma hingga IP PAL.
2. Sattu unit IPAL L pada daeerah Fakultaas Teknologi Pertanian, perlu dibaangun unttuk melayanni pengolahaan air limbaah laboratoriium dari Fakkultas Pertaanian, Fakkultas Teknoologi Pertaniian, dan Fakuultas Ekologgi Manusia. 3. IPA AL di depan n Fakultas Kedokterann Hewan, diioperasikan untuk melaayani pen ngolahan aiir limbah laboratorium m dari Fakkultas Perikkanan, Fakkultas Petternakan, Faakultas Mateematika dan Ilmu Pengeetahuan Alaam, dan Fakkultas Keddokteran Heewan. 4. Kajjian lebih laanjut perlu dilakukan d meengenai keh hilangan tekaanan pada siistem perrpipaan dan rancangan r annalisis biayaa. 5. Sum mberdaya yaang memadaai diperlukann untuk men ngoperasikann IPAL yaituu air, listrrik, dan mannusia.
DAFTAR P PUSTAKA A Anoniim. 2008. Pengantar P Pengolahan P Air Limbahh, Bahan K Kuliah Rekaayasa L Lingkungan (TL 4001), Prodi Tekniik Lingkungan ITB. [Dutil]] Dalton Utiilities. 2013. Standard Prrecast Manhhole For Deppth Of Less Than dari: 5 5’-0” [in nternet]. [diacu [ 20013 Juni 14]. T Tersedia h http://www. dutil.com/Foorms/wastew water/pics/ Grd D, D Dobsa J,, Meznaric VS, Tompiic T. 2012. Analysis of o Heavy Metals M C Concentratio on in Wasttewater aloong Highwaays in Croaatia. Journa al of C Computing and Inforrmation Teechnology. CIT 20 ((3) : 209-215. d doi:10.2498/ /cit.10020999. Haroldd E Babbitt. 1980. Plumbbing : Third Edition. Mcc Graw-Hill Book Comppany. Kemen nterian Pekkerjaan Umuum. 2006. Kriteria Teeknis Prasarrana dan Saarana P Pengelolaan n Air Limbahh, PPLP Pekerjaan Umum m. Kemen nterian Pek kerjaan Um mum. 2003.. Pedoman Pengelolaaan Air Lim mbah P Perkotaan. Air Limbahh Laboratorrium dengaan Menggunnakan Said M. M 2009. Pengolahan P K Koagulan A Alum Sulfaat dan Polli Aluminiu um Klorida (PAC). Juurnal P Penelitian Sains: Edisi Khusus K Deseember 2009 (C). Palembbang: Univerrsitas S Sriwijaya. Noerbbambang S, Morimuraa. 1991. Peerancangan dan Pemeeliharaan Siistem P Plambing: Cetakan C keem mpat. Pradnyya Paramita. ISBN 979-4408-005-5. Stein, Reynolds, Mc M Guinnesss. 1986. Mechanical M an nd Electricaal Equipmennt for B Buildings : 7th Edition. John J Wiley & Sons. Swam mee Prabhataa K, Ashok k K Sharmaa. 2008. Design of Waater Supply Pipe N Networks. Jo ohn Wiley & Sons, Inc. Badan n Standardisaasi Nasionall. 2000. Stanndar Nasionnal Indonesiaa (SNI) 03-6 64812 2000 tentang g Sistem Plaambing. Undanng Undang Republik Indonesia No.32 tahhun Tahun 2009 Ten ntang P Perlindungan n dan Pengeelolaan Lingkkungan Hiduup Widjajjanti E. 2009. 2 Penaanganan Liimbah Labo oratorium Kimia. Jurrusan P Pendidikan K Kimia, FMIP PA UNY. Vincen nt T Manas. 1957. Natiional Plumbing Code Handbook H :F First Editionn. Mc G Graw-Hill Book B Compaany.
Lampiran 1 Jalur pengukuran elevasi jalan
Lampiran 2 Peta kontur jalur pengukuran elevasi jalan
Lampiran 3 Rekapitulasi kuisioner penelitian Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Agronomi dan Holtikultura
Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi
Klinik, Reproduksi, dan Patologi
Ilmu Penyakit Hewat dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Manajemen Sumberdaya Perairan
Budidaya Perairan
Ilmu Nutrisi dan Pakan Peternakan
Nama Laboratorium
Lantai
Genesis Kimia Kesuburan Analisis Tanaman Kultur Jaringan 1 Farmakologi dan Toksikologi Fisiologi Embriologi Histologi Patologi Radiologi Bedah Patologi Klinik Kesmavet Bersama Virologi Entomologi Kesehatan Protozologi Helmint Produktivitas dan Lingkungan Perairan Ekobiologi dan Konservasi Sumberdaya Perairan Lingkungan MST Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur Nutrisi Biologi dan Mikrobiologi Nutrisi Nutrisi Ternak Perah ITP
2 2 4 3 1 1&2 2 2 1 2 2 3 4 3 2 3 3 4 1 2 2 3 1 3 4 3 2
Senyawa Dominan H 2O 2 NH4F, H3BO3, HCl, H2SO4 H2SO4, HNO3, NaOH H2SO4 Berbagai macam obat obatan H2SO4 Formalin dan Alkohol H2SO4, CH2COOH, NaCl Formalin Air bekas radiologi dan cuci film, fixer Alkohol, darah, H2O2 Asam nitrit Agar agar, Alkohol Pewarnaan gram, KOH, Reagen IPB-1, agar darah PCR dan Elisa Alkohol 70% Garam, gimsa, methanol Garam, gula, larutan salin, asam asetat, formalin H2SO4, CH3COOH, HCl, HNO3, NaOH, KOH Formalin NaOH Etidium Bromida Klorin dan Tiosulfat H2SO4 HCl, HgCl2, Merkuri HNO3, H2SO4 NaOH
Jumlah Limbah (Ltr/bln) 0,5 5 1 0,1 15 1 5 10 20 10 10 10 10 10 0.5 3 3 1 5 5 20 20 10 25 0,5 2 10
Departemen Ilmu Nutrisi dan Pakan Peternakan Ilmu dan Teknologi Pangan
Teknologi Industri Pertanian Teknologi Industri Pertanian Teknik Sipil dan Lingkungan Kimia Biokimia Gizi Masyarakat Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Rumah Sakit Hewan*
Nama Laboratorium Terpadu L3 Praktikum Biokimia Pangan Kimia Pangan Mutu dan Keamanan Pangan Teknologi Proses P. Mutu DIT TML DIT 1 Limbah padat dan B3 Kimia Organik Kimia Analitik Kimia Anorganik Kimia Fisik dan Lingkungan Biokimia Bokimia Analisis Zat Gizi PPLH – IPB -
Keterangan: * = tidak ada konfirmasi lebih lanjut untuk survei laboratorium
Lantai 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 -
Senyawa Dominan H2SO4, NaOH, DNS H2SO4, NaOH HCl, H2SO4, NaOH, Etanol, Metanol HCl, H2SO4, NaOH, Kloroform, Eter, Metan Banyak jenisnya H2SO4, NaOH, CuSO4, NaOH, Minyak HCl, H2SO4, NaOH, HOA, CH3Cl, Etanol H2SO4 Asam asetat, Etanol, HCl, H2SO4, NaOH, H2SO4, Logam Hg H2SO4, HCl, Organik Garam, Organik Garam H2SO4, COD, BOD H2SO4, Alkohol, Kloroform, Eter, Ammonia H2SO4, HCl, HNO3 H2SO4 H2SO4, HNO3, HCl, KMnO4 -
Jumlah Limbah (Ltr/bln) 0,05 20 15 10 20 10 3 10 1 5 10 10 7 12 15 10 1 2 1 -
Lampiran 4 Kuisioner survei laboratorium
KUISIONER PENELITIAN Laboratorium Lantai Departemen Fakultas
: ............................ :............................. : ............................ :.............................
Pilih dan isi jawaban yang sesuai dengan keadaan di laboratorium departemen Anda. 1. Apakah Anda mengetahui adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kampus Dramaga? o Ya o Tidak 2. Apakah laboratorium yang ada di departemen Anda menghasilkan limbah? o Ya (Lanjutkan ke nomor 2) o Tidak (Tidak perlu dilanjutkan) 3. Jika Ya, limbah apakah yang dihasilkan ? o Limbah cair (Lanjutkan ke nomor 3-6) o Limbah padat (Lanjutkan ke nomor 8-9) 4. Bagaimana limbah cair tersebut dikelola? o Ditampung di suatu wadah o Dibuang ke wastafel o Lainnya............................................................................................... 5. Jika ditampung di suatu wadah, jenis wadah apa yang Anda gunakan? ........................................................................................................................ Ke mana limbah tersebut selanjutnya ditempatkan? ........................................................................................................................ 6. Jenis senyawa apa yang digunakan dari limbah cair laboratorium yang ada, pada setiap semesternya? (Jawaban boleh lebih dari satu): o Basa lemah o Basa kuat o Asam lemah o Asam kuat Sebutkan senyawa yang dominan digunakan (Misal: H2SO4, KMnO4, dll) ........................................................................................................................ 7. Berapa banyak limbah cair yang dihasilkan dalam satu bulan dari kegiatan laboratorium? (Misal : ± 10 liter/bulan) .......................................................................................................................
Lampiran 5 Perhitungan sistem plambing gedung Jalur Sistem 1 W1 – a W2 – a a-b W3 – b W4 – b b-c W5 - c W6 - c c–d W7 - d W8 - d d-e W9 – e W10 - e e-f W11 – f W12 – f f-g W13 – g W14 – g g-h W15 – h W16 – h h–i W17 – i W18 – i i-j W19 – j W20 – j j-k W21 – k W22 – k k–l W23 – l W24 – l l-m W25 – m W26 – m m-n W27 – n W28 – n n-o W29 – o W30 – p o-p W31 – p W32 - p p-q W33 – q W34 – q
Alat plambing
Bak cuci Bak cuci 2 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 4 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 6 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 8 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 10 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 12 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 14 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 16 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 18 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 20 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 22 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 24 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 26 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 28 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 30 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 32 Bak cuci Bak cuci Bak cuci
UBAP
1.5 1.5 3 1.5 1.5 6 1.5 1.5 9 1.5 1.5 12 1.5 1.5 15 1.5 1.5 18 1.5 1.5 21 1.5 1.5 24 1.5 1.5 27 1.5 1.5 30 1.5 1.5 33 1.5 1.5 36 1.5 1.5 39 1.5 1.5 42 1.5 1.5 45 1.5 1.5 48 1.5 1.5
Diameter Pipa cabang (mm) 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50
Slope (%)
2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Jalur q–r W35 – r W36 – r r-s W37 – s W38 - s s–t W39 – t W40 – t t-u W41 – u W42 – u u–v W43 – v W44 – v v-w W45 – w W46 – w w-x W47 – x W48 – x x–y W49 – y W50 – y y-z W51 – z W52 – z z – a2 W53 – a2 W54 – a2 A2 – b2 W55 – b2 W56 – b2 B2 – c2 W57 – c2 W58 – c2 C2 – d2 W59 – d2 W60 – d2 d2 – e2 W61 – e2 W62 – 32 d2 – e2 W63 – f2 W64 – f2 f2 – pipa tegak Sistem 2 W1 – a W2 – a a-b W3 – b W4 – b
Alat plambing
UBAP
Diameter Pipa cabang (mm)
Slope (%)
34 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 36 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 38 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 40 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 42 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 44 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 46 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 48 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 50 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 52 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 54 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 56 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 58 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 60 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 62 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 64 Bak cuci
51 1.5 1.5 53 1.5 1.5 56 1.5 1.5 59 1.5 1.5 62 1.5 1.5 65 1.5 1.5 68 1.5 1.5 71 1.5 1.5 74 1.5 1.5 77 1.5 1.5 80 1.5 1.5 83 1.5 1.5 86 1.5 1.5 89 1.5 1.5 92 1.5 1.5 95
100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100
1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1
Bak cuci Bak cuci 2 Bak cuci Bak cuci Bak cuci
1.5 1.5 3 1.5 1.5
50 50 100 50 50
2 2 2 2 2
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Jalur b-c W5 - c W6 - c c–d W7 - d W8 - d d-e W9 – e W10 - e e-f W11 – f W12 – f f-g W13 – g W14 – g g-h W15 – h W16 – h h–i W17 – i W18 – i i-j W19 – j W20 – j j-k W21 – k W22 – k k–l W23 – l W24 – l l-m W25 – m W26 – m m-n W27 – n W28 – n n-o W29 – o W30 – p o-p W31 – p W32 - p p-q W33 – q W34 – q q–r W35 – r W36 – r r-s W37 – s W38 - s s–t
Alat plambing 4 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 6 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 8 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 10 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 12 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 14 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 16 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 18 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 20 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 22 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 24 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 26 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 28 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 30 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 32 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 34 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 36 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 38 Bak cuci
UBAP 6 1.5 1.5 9 1.5 1.5 12 1.5 1.5 15 1.5 1.5 18 1.5 1.5 21 1.5 1.5 24 1.5 1.5 27 1.5 1.5 30 1.5 1.5 33 1.5 1.5 36 1.5 1.5 39 1.5 1.5 42 1.5 1.5 45 1.5 1.5 48 1.5 1.5 51 1.5 1.5 53 1.5 1.5 56
Diameter Pipa cabang (mm) 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100
Slope (%) 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 -
Jalur W39 – t W40 – t t-u W41 – u W42 – u u–v W43 – v W44 – v v-w W45 – w W46 – w w-x W47 – x W48 – x x–y W49 – y W50 – y y-z W51 – z W52 – z z – a2 W53 – a2 W54 – a2 A2 – b2 W55 – b2 W56 – b2 B2 – c2 W57 – c2 W58 – c2 C2 – d2 W59 – d2 W60 – d2 d2 – e2 W61 – e2 W62 – 32 d2 – e2 W63 – f2 W64 – f2 f2 - g2 W65 – g2 W66 – g2 g2 – h2 W67 – h2 W68 – h2 h2 – j2 W69 – j2 W70- j2 J2 – k2 W71 – k2 W72 – k2 k2 – l2 W73 – l2
Alat plambing Bak cuci Bak cuci 40 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 42 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 44 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 46 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 48 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 50 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 52 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 54 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 56 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 58 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 60 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 62 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 64 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 66 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 68 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 70Bak cuci Bak cuci Bak cuci 72 Bak cuci Bak cuci
UBAP 1.5 1.5 59 1.5 1.5 62 1.5 1.5 65 1.5 1.5 68 1.5 1.5 71 1.5 1.5 74 1.5 1.5 77 1.5 1.5 80 1.5 1.5 83 1.5 1.5 86 1.5 1.5 89 1.5 1.5 92 1.5 1.5 95 1.5 1.5 98 1.5 1.5 101 1.5 1.5 104 1.5 1.5 107 1.5
Diameter Pipa cabang (mm) 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50
Slope (%) 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Jalur W74 – l2 l2 – m2 W75 – m2 W76 – m2 m2 – n2 W77 – n2 W78 – n2 n2 – o2 W79 – o2 W80 – o2 o2 – p2 W81 – p2 W82 – p2 p2 – q2 W83 – q2 W84 – q2 q2 – r2 W85 – r2 W86 – r2 r2 – s2 W87 – s2 W88 – s2 s2 – t2 W89 – t2 W90 – t2 t2 – u2 W91 – u2 W92 – u2 u2 – v2 W93 – v2 W94 – v2 v2 – w2 W95 – w2 W96 – w2 w2 – x2 W97 – x2 W98 – x2 x2 – y2 W99 – y2 W100 – y2 y2 – z2 W101 – z2 W102 – z2 z2 – a3 W103 – a3 W104 – a3 a3 – b3 W105 – b3 W106 – b3 b3 – c3 W107 – c3 W108 – c3
Alat plambing Bak cuci 74 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 76 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 78 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 80 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 82 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 84 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 86 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 88 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 90 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 92 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 94 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 96 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 98 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 100 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 102 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 104 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 106 Bak cuci Bak cuci Bak cuci
UBAP 1.5 110 1.5 1.5 113 1.5 1.5 115 1.5 1.5 118 1.5 1.5 121 1.5 1.5 124 1.5 1.5 127 1.5 1.5 130 1.5 1.5 133 1.5 1.5 136 1.5 1.5 139 1.5 1.5 142 1.5 1.5 145 1.5 1.5 148 1.5 1.5 151 1.5 1.5 154 1.5 1.5 157 1.5 1.5
Diameter Pipa cabang (mm) 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50
Slope (%) 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Jalur c3 – d3 W109 – d3 W110 – d3 d3 – f3 W111 – f3 W112 – f3 f3 – g3 W113 – g3 W114 – g3 g3 – h3 W115 – h3 W116 – h3 h3 – i3 W117 – i3 W118 – i3 i3 – j3 W119 – j3 W120 – j3 j3 – k3 W121 – k3 W122 – k3 k3 – l3 W123 – l3 W124 – l3 l3 – m3 W125 – m3 W126 – m3 m3 – n3 W127 – n3 W128 – n3 n3 – o3 W129 – o3 W130 – o3 o3 – p3 W131 – p3 W132 – p3 p3 – q3 W133 – q3 W134 – q3 q3 – r3 W135 – r3 W136 – r3 r3 – s3 W137 – s3 W138 – s3 s3 – t3 W139 – t3 W140 – t3 t3 – u3 W141 – u3 W142 – u3 u3 – v3
Alat plambing 108 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 110 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 112 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 114 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 116 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 118 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 120 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 122 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 124 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 126 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 128 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 130 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 132 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 134 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 136 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 138 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 140 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 142 Bak cuci
UBAP 160 1.5 1.5 163 1.5 1.5 166 1.5 1.5 169 1.5 1.5 172 1.5 1.5 175 1.5 1.5 178 1.5 1.5 181 1.5 1.5 184 1.5 1.5 187 1.5 1.5 190 1.5 1.5 193 1.5 1.5 196 1.5 1.5 199 1.5 1.5 202 1.5 1.5 205 1.5 1.5 208 1.5 1.5 211
Diameter Pipa cabang (mm) 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100
Slope (%) 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 -
Jalur W143 – v3 W144 – v3 v3 – w3 W145 – w3 W146 – w3 w3 – x3 W147 – x3 W148 – x3 x3 – y3 W149 – y3 W150 – y3 y3 – z3 W151 – z3 W152 – z3 a3 – a4 W153 – a4 W154 – a4 a4 – b4 W155 – b4 W156 – b4 b4 – c4 W157 – c4 W158 – c4 c4 – d4 W159 – d4 W160 – d4 d4 – e4 W161 – e4 W162 – e4 e4 – f4 W163 – f4 W164 – f4 f4 – g4 W165 – g4 W166 – g4 g4 – h4 W167 – h4 W168 – h4 h4 – i4 W169 – i4 W170 – i4 i4 – j4 W171 – j4 W172 – j4 j4 – k4 W173 – k4 W174 – k4 k4 – l4 W175 – l4 W176 – l4 l4 – m4 W177 – m4
Alat plambing Bak cuci Bak cuci 144 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 146 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 148 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 150 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 152 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 154 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 156 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 158 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 160 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 162 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 164 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 166 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 168 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 170 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 172 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 174 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 176 Bak cuci Bak cuci
UBAP 1.5 1.5 214 1.5 1.5 217 1.5 1.5 220 1.5 1.5 223 1.5 1.5 225 1.5 1.5 228 1.5 1.5 231 1.5 1.5 234 1.5 1.5 237 1.5 1.5 240 1.5 1.5 243 1.5 1.5 246 1.5 1.5 249 1.5 1.5 252 1.5 1.5 255 1.5 1.5 258 1.5 1.5 261 1.5
Diameter Pipa cabang (mm) 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50
Slope (%) 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Jalur W178 – m4 m4 – n4 W179 – n4 W180 – n4 n4 – o4 W181 – o4 W182 – o4 o4 – p4 W183 – p4 W184 – p4 p4 – q4 W185 – q4 W186 – q4 q4 – r4 W187 –r4 W188 – r4 r4 – s4 W189 – s4 W190 – s4 s4 – t4 W191 – t4 W192 – t4 t4 – u4 W193 – u4 W194 – u4 u4 – v4 W195 – v4 W196 – v4 v4 – w4 W197 – w4 W198 – w4 w4 – x4 W199 – x4 W200 – x4 x4 – y4 W201 – y4 W202 – y4 y4 – z4 W203 – z4 W204 – z4 z4 – a5 W205 – a5 W206 – a5 a5 – b5 W207 – b5 W208 – b5 b5 – c5 W209 – c5 W210 – c5 c5 – d5 W211 – d5 W212 – d5
Alat plambing Bak cuci 178 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 180 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 182 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 184 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 186 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 188 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 190 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 192 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 194 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 196 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 198 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 200 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 202 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 204 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 206 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 208 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 210 Bak cuci Bak cuci Bak cuci
UBAP 1.5 264 1.5 1.5 267 1.5 1.5 270 1.5 1.5 273 1.5 1.5 276 1.5 1.5 279 1.5 1.5 282 1.5 1.5 285 1.5 1.5 288 1.5 1.5 291 1.5 1.5 294 1.5 1.5 297 1.5 1.5 300 1.5 1.5 303 1.5 1.5 306 1.5 1.5 309 1.5 1.5 312 1.5 1.5
Diameter Pipa cabang (mm) 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50
Slope (%) 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Jalur d5 – e5 W213 – e5 W214 – e5 e5 – f5 W215 – f5 W216 – f5 f5 – g5 W217 – g5 W218 – g5 g5 – h5 W219 – h5 W220 – h5 h5 – i5 W221 – i5 W222 – i5 i5 – j5 W223 – j5 W224 – j5 j5 – k5 W225 – k5 W226 – k5 k5 – l5 W227 – l5 W228 – l5 l5 – m5 W229 – m5 W230 – m5 m5 – n5 W231 – n5 W232 – n5 n5 – o5 W233 – o5 W234 – o5 o5 – p5 W235 – p5 W236 – p5 p5 – q5 W237 – q5 W238 – q5 q5 – r5 W239 – r5 W240 – r5 r5 – s5 W241 – s5 W242 – s5 s5 – t5 W243 – t5 W244 – t5 t5 – u5 W245 – u5 W246 – u5 u5 – v5
Alat plambing 212 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 214 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 216 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 218 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 220 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 222 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 224 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 226 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 228 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 230 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 232 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 234 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 236 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 238 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 240 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 242 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 244 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 246 Bak cuci
UBAP 315 1.5 1.5 318 1.5 1.5 321 1.5 1.5 324 1.5 1.5 327 1.5 1.5 330 1.5 1.5 333 1.5 1.5 336 1.5 1.5 339 1.5 1.5 342 1.5 1.5 345 1.5 1.5 348 1.5 1.5 351 1.5 1.5 354 1.5 1.5 357 1.5 1.5 360 1.5 1.5 363 1.5 1.5 366
Diameter Pipa cabang (mm) 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100
Slope (%) 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 -
Jalur W247 – v5 W248 – v5 v5 – w5 W249 – w5 W250 – w5 w5 – x5 W251 – x5 W252 – x5 x5 – y5 W253 – y5 W254 – y5 y5 – z5 W255 – z5 W256 – z5 z5 – a6 W257 – a6 W258 – a6 a6 – b6 W259 – b6 W260 – b6 b6 – c6 W261 – c6 W262 – c6 c6 – d6 W263 – d6 W264 – d6 d6 – e6 W265 – e6 W266 – e6 e6 – f6 W267 – f6 W268 – f6 f6 – g6 W269 – g6 W270 – g6 g6 – h6 W271 – h6 W272 – h6 h6 – i6 W273 – i6 W274 – i6 i6 – j6 W275 – j6 W276 – j6 j6 – k6 W277 – k6 W278 – k6 k6 – pipa tegak
Alat plambing Bak cuci Bak cuci 248 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 250 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 252 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 254 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 256 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 258 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 260 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 262 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 264 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 266 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 268 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 270 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 272 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 274 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 276 Bak cuci Bak cuci Bak cuci 278 Bak cuci
UBAP 1.5 1.5 369 1.5 1.5 372 1.5 1.5 375 1.5 1.5 378 1.5 1.5 381 1.5 1.5 384 1.5 1.5 387 1.5 1.5 390 1.5 1.5 393 1.5 1.5 396 1.5 1.5 399 1.5 1.5 402 1.5 1.5 405 1.5 1.5 408 1.5 1.5 411 1.5 1.5 414
Diameter Pipa cabang (mm) 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100
Slope (%) 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1
Diameter Perangkap (mm) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 -
Lampiran 6 Sistem 1 penyaluran air limbah laboratorium
Lampiran 7 Sistem 2 penyaluran air limbah laboratorium
Lampiran 8 Isometrik Sistem 1 penyaluran air limbah laboratorium
Lampiran 9 Isometrik Sistem 2 penyaluran air limbah laboratorium
Lampiran 10 Potongan melintang pipa utama air limbah laboratorium
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kebumen, Jawa Tengah pada tanggal 14 April 1991 dari pasangan suami istri Dani Iskandar dan Rahayuningsih H.R. penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, kakak dari Faiza Nur Hanifah dan Hana Nur Afifah. Pada tahun 2009 lulus dari SMA Negeri 82 Jakarta dan diterima di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum Mekanika Zat Alir dan Teknik Kontrol Lingkungan. Penulis juga pernah menjadi anggota Divisi Internal pada Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (Himatesil) pada tahun ajaran 2010/2011. Selain itu penulis juga aktif selama 3 tahun (tahun 2009 – 2012) di Music Agriculture X-pression (MAX!!) salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Musik di IPB.