Perbedaan Standard Prosedur Operasi Underwriting untuk Tenaga Pemasar untuk Pemegang Polis Perorangan Versi 4.6 dan Versi 4.7
Versi 4.6
1.1.1.b.i
1.1.1.b.ii
Akta Kelahiran untuk yang berusia di bawah 17 tahun (usia sebenarnya). Dalam hal dilahirkan di luar bumi Indonesia dan belum memiliki Akta Kelahiran, mohon melampirkan: Sertifikat Kelahiran (Certificate of Birth) yang dikeluarkan oleh negara setempat, dan Surat yang dikeluarkan oleh Perwakilan Republik Indonesia negara setempat atau Paspor.
N/A
1.1.3
1. SPAJ dan/atau SPAJT tidak terbukti ditandatangani di wilayah hukum RI
1.1.4.d
Jika saudara kandung dan orang tua sudah mempunyai Polis, maka ada 3 langkah yang harus dilakukan: 1. Bandingkan total UP risiko meninggal antara Calon Tertanggung/Peserta dengan saudara kandung (mana yang lebih rendah) atau maksimal Rp 500 juta/ US$ 62.500. 2. Bandingkan total UP risiko meninggal antara orang tua (Ibu atau Bapak), mana yang lebih tinggi. 3. Bandingkan total UP risiko meninggal antara langkah 1 dan 2, mana yang lebih rendah.
Versi 4.7
Akta Kelahiran untuk yang berusia di bawah 17 tahun (usia sebenarnya). Dalam hal dilahirkan di luar bumi Indonesia dan belum memiliki Akta Kelahiran, mohon melampirkan : Surat Keterangan Lahir yang dikeluarkan oleh Perwakilan Republik Indonesia negara setempat atau Paspor yang valid.
Khusus untuk calon Pemegang Polis dan/atau calon Tertanggung Utama yang berstatus sebagai Tenaga Pemasar, untuk perubahan data wajib melampirkan dokumen pendukung yaitu fotokopi KTP yang masih berlaku, fotokopi Akte Kelahiran, dan fotokopi Kartu Keluarga. Khusus untuk penggantian nama juga melampirkan fotokopi Surat Keputusan Pengadilan, sesuai ketentuan AAJI.
1. SPAJ dan/atau SPAJT tidak terbukti ditandatangani di bumi Indonesia.
Jika saudara kandung dan orang tua sudah mempunyai Polis, maka ada 3 langkah yang harus dilakukan: 1. Bandingkan total UP risiko meninggal antara Calon Tertanggung/Peserta dengan saudara kandung (mana yang lebih rendah). 2. Bandingkan total UP risiko meninggal antara orang tua (Ibu atau Bapak), mana yang lebih tinggi. 3. Bandingkan total UP risiko meninggal antara langkah 1 dan 2, mana yang lebih rendah, dengan maksimal total UP risiko meninggal Rp 2 milyar/US$ 250.000 1
Jika saudara kandung dan orang tua tidak mempunyai Polis, maka maksimal total UP risiko meninggal yang dapat diberikan untuk Calon Tertanggung/Peserta adalah Rp 500 juta/US$ 62.500.
Jika calon Tertanggung/Peserta tidak mempunyai saudara kandung (anak tunggal) dan hanya salah satu orang tua mempunyai Polis asuransi, bandingkan total UP risiko meninggal dengan orang tua (mana yang lebih rendah), maka : 1. Jika Calon Tertanggung/Peserta berusia ≤ 12 tahun, maksimal total UP risiko meninggal yang dapat diberikan adalah Rp 2 miliar/US$ 250.000, dengan membandingkan antara 50% financial value dari orang tua dan besar UP polis dari orang tua (mana yang lebih rendah), namun tidak melebihi dari UP polis orang tua. Jika total UP risiko meninggal > Rp 2 miliar/US$ 250,000, maka total UP risiko meninggal yang dapat diberikan untuk Calon Tertanggung/Peserta sampai dengan 50% financial value dari orang tua, namun tidak melebihi UP polis orang tua dan maksimal Rp 5 miliar/US$ 625.500 serta diperlukan persetujuan dari perusahaan reasuransi. 2. Jika Calon Tertanggung/Peserta berusia > 12 tahun, maka total UP risiko meninggal yang dapat diberikan adalah maksimal Rp 5 miliar/US$ 625.500, dengan membandingkan antara 50% financial value dari orang tua dan besar UP polis orang tua (mana yang lebih rendah), namun tidak melebihi dari UP polis orang tua, dan diperlukan persetujuan dari perusahaan reasuransi.
Contoh 2: Calon tertanggung sedang mengajukan Polis asuransi dengan total UP risiko meninggal Rp 1.2 milyar. Saudara kandung, Ibu dan Bapak calon tertanggung sudah mempunyai Polis dengan total UP risiko meninggal masing-masing sebesar Rp 1 milyar, Rp 950 juta dan Rp 1.5 milyar. o UP risiko meninggal Calon Tertanggung/Peserta dibanding dengan saudara kandung, yang lebih rendah adalah Rp. 1 milyar o UP risiko meninggal antara Calon Tertanggung/ Peserta dengan orang tua, yang lebih tinggi adalah Rp. 1.5 milyar Setelah itu, bandingkan mana yang lebih rendah. Total UP risiko meninggal yang dapat diambil oleh Calon Tertanggung/ Peserta adalah Rp 1 milyar.
Jika saudara kandung dan orang tua tidak mempunyai Polis, maka maksimal total UP risiko meninggal yang dapat diberikan untuk Calon Tertanggung/Peserta adalah Rp 500 juta/ US$ 62.500.
Jika calon Tertanggung/Peserta tidak mempunyai saudara kandung (anak tunggal) dan hanya salah satu orang tua mempunyai Polis asuransi, maka besarnya UP yang dapat diberikan adalah sebesar total UP risiko meninggal orang tua, dengan maksimal Rp 2 milyar/US$ 250.000. Jika total UP risiko meninggal > Rp 2 milyar/US$ 250.000, maka total UP risiko meninggal yang dapat diberikan untuk Calon Tertanggung/Peserta adalah sampai dengan 50% dari total UP risiko meninggal orang tua, dengan maksimal Rp 5 milyar/ US$ 625.500, dan diperlukan persetujuan dari perusahaan reasuransi.
2
1.1.5.a
b. Jika orang tua mempunyai polis, maka : 1. Bandingkan total UP risiko meninggal antara orang tua (Ibu atau Bapak), mana yang lebih tinggi. 2. Bandingkan total UP risiko meninggal antara Calon Tertanggung/Peserta dengan langkah 1, mana yang lebih rendah.
1.1.5.b
Jika pasangan yang bekerja mempunyai polis, bandingkan total UP risiko meninggal Calon Tertanggung/Peserta dengan pasangannya tersebut. Maksimal total UP risiko meninggal yang dapat diberikan untuk Pasangan yang Tidak Bekerja adalah 50% dari total UP risiko meninggal yang dimiliki pasangannya yang bekerja.
Jika pasangan yang bekerja tidak memiliki Polis Asuransi Jiwa yang disebabkan oleh kondisi sebagai berikut: a. karena alasan kesehatan, maka Pasangan yang Tidak Bekerja diperbolehkan untuk memiliki Polis Asuransi Jiwa maksimal sebesar 50% dari financial value pasangan yang bekerja dengan maksimal total UP risiko meninggal sebesar Rp 5 milliar/US$ 625.500. Financial value pasangan yang bekerja dilihat dari usia, pekerjaan dan penghasilan tahunan.
b. Jika orang tua mempunyai polis, maka : 1. Bandingkan total UP risiko meninggal antara orang tua (Ibu atau Bapak), mana yang lebih tinggi. 2. Bandingkan total UP risiko meninggal antara Calon Tertanggung/Peserta dengan langkah 1, mana yang lebih rendah dengan maksimal total UP risiko meninggal Rp 2 miliar/ US$ 250.000 3. Jika total UP risiko meninggal > Rp 2 milyar/US$ 250.000, maka total UP risiko meninggal yang dapat diberikan untuk Calon Tertanggung/Peserta adalah sampai dengan 50% dari total UP risiko meninggal orang tua dengan maksimal Rp 5 milyar/US$ 625.500, dan diperlukan persetujuan dari perusahaan reasuransi.
Jika pasangan yang bekerja mempunyai polis, bandingkan total UP risiko meninggal Calon Tertanggung/Peserta dengan pasangannya tersebut. Total UP risiko meninggal yang dapat diberikan untuk Pasangan yang Tidak Bekerja adalah sebesar total UP risiko meninggal pasangan yang bekerja, dengan maksimal total UP risiko meninggal yang dapat diberikan sebesar Rp 2 milyar/ US$ 250.500. Jika total UP risiko meninggal > Rp 2 milyar/US$ 250.000, maka total UP risiko meninggal yang dapat diberikan untuk Calon Tertanggung/Peserta adalah sampai dengan 50% dari total UP risiko meninggal pasangan yang bekerja dengan maksimal Rp 5 milyar/ US$ 625.500, dan diperlukan persetujuan dari perusahaan reasuransi. Jika pasangan yang bekerja tidak memiliki Polis Asuransi Jiwa yang disebabkan oleh kondisi sebagai berikut: a. karena alasan kesehatan, maka Pasangan yang Tidak Bekerja diperbolehkan untuk memiliki Polis Asuransi Jiwa maksimal sebesar Rp 2 milyar/US$ 250.000 apabila berdasarkan financial value pasangan yang bekerja mencukupi. Financial value pasangan yang bekerja dilihat dari usia, pekerjaan dan penghasilan tahunan. 3
1.1.7
N/A
Ketentuan Tambahan Untuk Calon Pemegang Polis sehubungan Enhanced Due Diligence (EDD) untuk Pemenuhan Ketentuan Anti-Money Laundering (AML) Prudential Indonesia memberlakukan Enhanced Due Diligence (EDD) terhadap pengajuan Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) baru maupun transaksi setelah Polis diterbitkan, berupa permintaan bukti pendapatan (proof of income) atau kekayaan (proof of wealth) dari Calon Pemegang Polis, yang dapat berupa, antara lain: slip gaji, rekening koran 3 bulan terakhir, atau surat referensi bank (Bank’s Reference Letter). Calon Pemegang Polis wajib memberikan bukti pendapatan atau kekayaaan apabila polis-polis yang diterima memenuhi salah satu dari kriteria berikut: a. Memenuhi kriteria pada Parameter 1 dan Parameter 2, atau b. Memenuhi kriteria pada Parameter 1 dan Parameter 3
Parameter
Kriteria
Parameter 1 (Perhitungan Premi tahunan dalam 1 Polis)
Besar premi tahunan SPAJ, atau transaksi Top Up atau Peningkatan Premi pada Polis Major menjadi di atas Rp. 20.000.000 atau US$ 1,800
4
Parameter 2 (Perhitungan total premi berkala per tahun, premi tunggal di tahun tersebut dan total Top Up dari Pemegang Polis)
a. Untuk produk premi berkala seluruh Polis dengan status Inforce dan SPAJ: Total premi tahunan SPAJ atau peningkatan Premi pada Polis Major dan Top Up pada semua polis di Prudential Indonesia yang dimiliki Pemegang Polis tersebut lebih besar dari Rp 2.000.000.000 atau US$ 180,000 b. Untuk produk premi tunggal dengan status Inforce dan SPAJ: Total premi tunggal dan Top Up pada semua polis di Prudential Indonesia yang dimiliki Pemegang Polis tersebut , lebih besar dari Rp 3.000.000.000 atau US$250,000 c. Jika memiliki produk dengan premi berkala dan premi tunggal dengan status Inforce dan SPAJ: Total premi tahunan dan tunggal dan Top Up di semua polis di Prudential Indonesia yang dimiliki oleh Pemegang Polis tersebut, lebih besar dari Rp 3.000.000.000 atau US$250,000
Parameter 3 (Penilaian resiko seluruh Polis)
Penilaian Risiko (risk scoring) yang dilakukan Prudential Indonesia berdasarkan karakter-karakter risiko diantaranya : jenis produk, nilai transaksi, jalur distribusi, pekerjaan Pemegang Polis dan Pembayar Premi, nilai transaksi, tempat tinggal, kewarganegaraan, dan lain-lain.
5
Ketidaklengkapan dokumen EDD dapat menyebabkan penundaan (pending) dari pengajuan SPAJ, pengajuan Top Up maupun pengajuan perubahan polis major.
1.2.1
Data Umum dan Data Calon Pemegang Polis a. Data Umum b. Data Calon Pemegang Polis vi. Dalam hal tanggal lahir jatuh pada 29 Februari (tahun kabisat), perlu Amandemen berisi persetujuan bahwa tanggal lahir yang akan dicetak di Polis menjadi 28 Februari. xvi. Apabila pekerjaan yang tercantum di ilustrasi berbeda dengan pekerjaan yang tercantum di Kartu Identitas, apakah Calon Pemegang Polis bermaksud untuk melakukan pengkinian atas data pekerjaan yang tertera dalam Kartu Identitas untuk menjadi sebagaimana tertera dalam ilustrasi
1.2.2
Data Calon Tertanggung/Peserta Utama/Tambahan 1 (tidak perlu diisi jika Calon Pemegang Polis adalah orang yang sama dengan Calon Tertanggung/Peserta Utama/ Tambahan 1)
Data Umum
N/A
N/A
Data Calon Pemegang Polis s. Alamat tempat tinggal terkini t. Alamat surat menyurat u. Nomor telepon rumah, negara asal nomor telepon dan alamat E-mail. iii. Bagi calon Pemegang Polis dan/atau calon Tertanggung/ Peserta Utama yang memiliki alamat tempat tinggal terkini di luar negeri, wajib mencantumkan alamat surat menyurat di Indonesia, dilengkapi dengan nomor telepon genggam GSM dan alamat E-mail. Dan bila calon Pemegang Polis dan/atau Tertanggung/Peserta Utama yang memiliki alamat tempat tinggal dan/atau alamat korespondensi di luar negeri mengambil manfaat PRUhospital & surgical cover, wajib melampirkan Amendemen yang menjelaskan telah menyetujui manfaat PRUhospital & surgical cover menjadi tidak berlaku jika calon Tertanggung/Peserta 6
Utama tinggal di luar negeri selama 3 bulan berturut-turut. v. Data Rekening Bank di Indonesia atas nama Calon Pemegang Polis w. Format Polis dan Korespondensi Calon Pemegang Polis (kotak pos tidak diperkenankan)
1.2.3
Data Rekening Bank di Indonesia atas nama Calon Pemegang Polis
Pernyataan Khusus Calon Pemegang Kepemilikan Polis Sebelumnya
Polis
mengenai
1.2.4
Format Polis, Alamat Tempat Tinggal dan Korespondensi Calon Pemegang Polis (kotak pos tidak diperkenankan)
Data Calon Tertanggung/Peserta Utama/Tambahan 1 (tidak perlu diisi jika Calon Pemegang Polis adalah orang yang sama dengan Calon Tertanggung/Peserta Utama/Tambahan 1)
1.2.5
Data Calon Pembayar Premi/Kontributor
Data Kepemilikan Asuransi atas diri Calon Tertanggung/Peserta
a. Yang dapat menjadi Calon Pembayar Premi/Kontributor adalah : Calon Pemegang Polis Perorangan, Calon Tertanggung/Peserta Utama, Calon Tertanggung/Peserta Tambahan 1, Calon Tertanggung/ Peserta Tambahan 2, Suami/istri Calon Pemegang Polis, Orang Tua Calon Pemegang Polis, Anak Calon Pemegang Polis, Badan Usaha tempat Calon Pemegang Polis bekerja. g. Dalam hal Calon Pembayar Premi/Kontributor dengan pekerjaan Ibu Rumah Tangga/Pelajar/Mahasiswa/Kondisi lain di mana yang bersangkutan tidak berpenghasilan, mohon mengisi Formulir Pernyataan Khusus untuk (Calon) Pembayar Premi/Kontributor (dapat dilihat pada SFA).
1.2.6
Data Pembayaran
Data Calon Pembayar Premi/Kontributor a. Bila Calon Tertanggung/Peserta Utama merupakan keluarga inti dari Calon Pemegang Polis, yang dapat menjadi Calon Pembayar Premi/ Kontributor adalah: Calon Pemegang Polis Perorangan, Calon Tertanggung/ Peserta Utama, Calon 7
Tertanggung/ Peserta Tambahan 1, Calon Tertanggung/ Peserta Tambahan 2, Suami/ Istri Calon Pemegang Polis, Orang Tua Calon Pemegang Polis, Anak Calon Pemegang Polis, atau Adik/Kakak Calon Pemegang Polis, dan Badan Usaha tempat Calon Pemegang Polis bekerja. Bila Calon Tertanggung/Peserta Utama bukan keluarga inti dari Calon Pemegang Polis, yang dapat menjadi Calon Pembayar Premi/Kontributor adalah Calon Pemegang Polis. Contoh : Calon Pemegang Polis Kakek, calon Tertanggung/Peserta Utama adalah cucu kandung, maka yang dapat menjadi pembayar premi adalah Kakek atau Calon Pemegang Polis. g. Dalam hal Calon Pembayar Premi/Kontributor dengan pekerjaan Ibu Rumah Tangga/Pelajar/Mahasiswa/Kondisi lain di mana yang bersangkutan tidak berpenghasilan, wajib mengganti Calon Pembayar Premi/Kontributor dengan pasangan/orang tua yang berpenghasilan.
1.2.7
Data Kepemilikan Tertanggung/Peserta
Asuransi
atas
diri
Calon
Data Calon Penerima Manfaat Asuransi
1.2.8
Data Calon Penerima Manfaat Asuransi
Data Kesehatan dan Utama/Tambahan 1
1.2.9
Data Kesehatan dan Hobi Calon Tertanggung/Peserta Utama/Tambahan 1
Data Pembayaran
1.2.10
Pernyataan Khusus Calon Pemegang Polis mengenai Kepemilikan Polis Sebelumnya
Pernyataan Calon Pemegang Polis i. Perikatan
1.2.11
Pernyataan Calon Pemegang Polis
Akad
Hobi
Calon
Tertanggung/Peserta
8
1.2.12
Akad
Tanda Tangan b. Tempat dan tanggal penandatanganan juga harus diisi. Tenaga Pemasar wajib memastikan bahwa penjualan dan penandatanganan SPAJ harus dilakukan di bumi Indonesia.
1.2.13
Tanda Tangan
Pernyataan Tenaga Pemasar
b. Tempat dan tanggal penandatanganan juga harus diisi dan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1.2.14
Pernyataan Tenaga Pemasar
1.3.1
a. Bila Calon Pemegang Polis sudah menikah, maka yang dapat menjadi Calon Tertanggung/Peserta Utama adalah : 4. Cucu kandung dengan usia < 21 tahun (usia sebenarnya), dengan ketentuan Total Risiko Meninggal (selain manfaat bebas premi/kontribusi) atau Total Kondisi Kritis ADDITIONAL (selain manfaat bebas premi/ kontribusi), mana yang lebih besar, tidak melebihi Rp. 300.000.000 atau ekuivalen US$ 37.500 dan hanya diperbolehkan bila Calon Tertanggung/ Peserta Utama tergantung secara finansial kepada Calon Pemegang Polis dan ketergantungan secara finansial tersebut harus dijelaskan di Surat Keterikatan Asuransi. Pada SPAJ juga wajib dilengkapi dengan tanda tangan orang tua dari Calon Tertanggung/ Peserta Utama yang tercantum pada Akte Kelahiran, serta melampirkan fotokopi KTP dari orang tua . Dan khusus untuk cucu dengan usia 17 - < 21 tahun, selain melampirkan fotokopi KTP, juga wajib melampirkan fotokopi Akte Kelahiran. 8. N/A
N/A
a. Bila Calon Pemegang Polis sudah menikah, maka yang dapat menjadi Calon Tertanggung/Peserta Utama adalah : 4. Cucu kandung dengan usia < 21 tahun (usia sebenarnya), dengan ketentuan Total Risiko Meninggal (selain manfaat bebas premi/kontribusi) atau Total Kondisi Kritis ADDITIONAL (selain manfaat bebas premi/ kontribusi), mana yang lebih besar, tidak melebihi Rp. 800.000.000 atau ekuivalen US$ 100.000 dan hanya diperbolehkan bila Calon Tertanggung/ Peserta Utama tergantung secara finansial kepada Calon Pemegang Polis dan ketergantungan secara finansial tersebut harus dijelaskan di Surat Keterikatan Asuransi. Pada SPAJ juga wajib dilengkapi dengan tanda tangan orang tua dari Calon Tertanggung/ Peserta Utama yang tercantum pada Akte Kelahiran, serta melampirkan fotokopi KTP dari orang tua . Dan khusus untuk cucu dengan usia 17 - < 21 tahun, selain melampirkan fotokopi KTP, juga wajib melampirkan fotokopi Akte Kelahiran. 8. Menantu dengan ketentuan Total Risiko Meninggal (selain manfaat bebas premi/kontribusi) atau Total Kondisi Kritis ADDITIONAL (selain manfaat bebas premi/kontribusi), mana yang lebih besar, tidak melebihi Rp. 500.000.000 atau 9
ekuivalen US$ 62.500 dan hanya diperbolehkan bila Calon Tertanggung/ Peserta Utama tergantung secara finansial kepada Calon Pemegang Polis dan ketergantungan secara finansial tersebut harus dijelaskan di Surat Keterikatan Asuransi. Khusus hubungan Keterikatan Asuransi untuk Menantu hanya dapat diberikan apabila pasangan (suami/istri) dari calon Tertanggung/Peserta Utama yang merupakan Anak kandung dari calon Pemegang Polis juga turut diasuransikan dengan besar Uang Pertanggungan dan/atau Premi/Kontribusi yang sama besarnya dengan Menantu tsb, dan pasangannya wajib menandatangani Surat Keterikatan Asuransi selain calon Pemegang Polis. N/A
Calon Penerima Manfaat harus merupakan keluarga inti Calon Tertanggung/Peserta. Apabila selain keluarga inti, diperlukan Surat Keterikatan Asuransi yang menjelaskan alasan atau latar belakang penunjukan Calon Penerima Manfaat tersebut. Untuk asuransi Syariah, Calon Penerima Manfaat harus merupakan ahli waris yang sah dari Calon Peserta Utama berdasarkan hokum waris yang berlaku.
b. Untuk seluruh hubungan Keterikatan Asuransi di atas, baik pada Calon Pemegang Polis yang belum atau sudah menikah, kecuali bila Calon Tertanggung/Peserta Utama adalah Calon Pemegang Polis itu sendiri, maka wajib melampirkan fotokopi Kartu Keluarga atau dokumen lainnya yang mencantumkan hubungan antara Calon Tertanggung/Peserta Utama dan Calon Pemegang Polis.
c. Calon Penerima Manfaat (Beneficiary) yang dapat diterima adalah : i. Calon Pemegang Polis ii. Keluarga inti Calon Tertanggung/Peserta Utama yaitu: 1. Bila Tertanggung/Peserta Utama sudah menikah yaitu Pasangan (Suami/isteri) dan Anak kandung dari Tertanggung/Peserta Utama.
2. Bila Tertanggung/Peserta Utama belum menikah yaitu Orang tua (Ayah/Ibu kandung) dan Adik/Kakak kandung. Apabila selain keluarga inti dicantumkan sebagai salah satu Calon Penerima Manfaat, diperlukan Surat Keterikatan Asuransi yang
10
menjelaskan alasan atau latar belakang penunjukan Calon Penerima Manfaat tersebut. misalnya Orang tua (Ayah/Ibu kandung) dan Adik/Kakak kandung dari Tertanggung/Peserta Utama yang sudah menikah. Untuk Pembayar Premi, bila berbeda dari Calon Tertanggung/ Peserta Utama atau Calon Pemegang Polis, harus merupakan keluarga inti Calon Tertanggung/ Peserta Utama atau Calon Pemegang Polis.
N/A
d. Untuk Calon Pembayar Premi/Kontributor, dapat mengacu pada point 1.2.6.a (Data Calon Pembayar Premi/ Kontributor).
e. Khusus untuk produk PRUedu protection, berikut hubungan keterikatan asuransi yang dapat diterima : 1. Calon Tertanggung/Peserta Utama adalah Anak kandung dari Calon Pemegang Polis dengan usia maksimal 14 tahun (usia sebenarnya). 2. Calon Pemegang Polis adalah Orang tua kandung, Kakak kandung, Kakek/Nenek kandung, dan Paman/Tante kandung dari Calon Tertanggung/Peserta Utama yang bekerja dengan melampirkan Surat Keterikatan Asuransi. Usia maksimal Calon Pemegang Polis adalah 50 tahun 3. Orang tua kandung, Kakak kandung, Kakek/Nenek kandung, dan Paman/Tante kandung yang tidak bekerja tidak dapat menjadi Calon Pemegang Polis dan/atau Calon Tertanggung/Peserta Tambahan. Usia maksimal Calon Tertanggung/Peserta Tambahan adalah 50 tahun. 4. Penerima Manfaat Asuransi adalah keluarga inti dari Calon Tertanggung/ Peserta Utama. 5. Calon Pembayar Premi/Kontribusi adalah Calon Pemegang Polis.
1.5.4.g
N/A
Biaya pemeriksaan kesehatan atas Polis yang sebelumnya berstatus Inforce, namun batal karena melakukan Free Look.
11
1.5.6.
N/A
c. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di Panel Prudential Indonesia bukan atas permintaan Underwriting Prudential Indonesia d. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di Panel Prudential Indonesia namun terbukti tidak melampirkan Surat Pengantar Medical dari Prudential Indonesia.
1.5.7.j
Seluruh pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dengan membawa Surat Pengantar Medical dari Prudential Indonesia harus dikirimkan langsung oleh Panel Prudential Indonesia ke Prudential DMC, atau ke Kantor Pusat Prudential Indonesia.
1.5.8.d
Versi 4.6
Seluruh pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dengan membawa Surat Pengantar Medical dari Prudential Indonesia harus dikirimkan langsung oleh Panel Prudential Indonesia ke Prudential DMC.
Tabel Pemeriksaan Kesehatan* Berdasarkan Total Risiko Meninggal (selain manfaat bebas premi/kontribusi2)) atau Total Kondisi Kritis Additional1)(selain manfaat bebas premi/kontribusi2)), mana yang lebih besar Prudential Indonesia berhak untuk memberlakukan Tabel Pemeriksaan Kesehatan selain dari yang tercantum di atas untuk periode tertentu dengan mengirimkan pemberitahuan kepada Tenaga Pemasar.
Versi 4.7 Tabel Pemeriksaan Kesehatan* Berdasarkan Total1) Risiko Meninggal (selain manfaat bebas premi/kontribusi3)) atau Total Kondisi Kritis Additional2)(selain manfaat bebas premi/kontribusi3)), mana yang lebih besar Prudential Indonesia berhak untuk memberlakukan Tabel Pemeriksaan Kesehatan selain dari yang tercantum di atas sesuai Ketentuan Perusahaan.
12
1.5.8.f
Versi 4.6 Cara Menentukan Total Maksimal Manfaat Perawatan Rumah Sakit Maksimum manfaat perawatan rumah sakit yang dapat diberikan per jiwa dari total manfaat asuransi tambahan termasuk namun tidak terbatas pada PRUmed (Konvensional/Syariah), PRUhospital & surgical 75 (Konvensional/Syariah), PRUhospital & surgical cover (Konvensional/Syariah), PRUmajor medical, PRUmedika prima, PRUhospital cash plan, PRUhospital in safe, PRUhospital care yaitu sebesar Rp 3.500.000 per jiwa. Mohon diperhatikan bahwa 1 Tertanggung/Peserta hanya diperkenankan untuk mempunyai 1 manfaat PRUhospital & surgical cover (Konvensional/Syariah). 1 Contoh case
Versi 4.7 Cara Menentukan Total Maksimal Manfaat Perawatan Rumah Sakit Maksimum manfaat perawatan rumah sakit yang dapat diberikan per jiwa dari total manfaat asuransi tambahan termasuk namun tidak terbatas pada PRUmed (Konvensional/Syariah), PRUhospital & surgical 75 (Konvensional/Syariah), PRUhospital & surgical cover (Konvensional/Syariah), PRUmajor medical, PRUmedika prima, PRUhospital cash plan, PRUhospital in safe, PRUhospital care yaitu sebesar Rp 3.500.000 per jiwa dan ditentukan berdasarkan : penghasilan bulanan Tertanggung/Peserta Utama untuk PRUmed penghasilan bulanan Pembayar Premi/Kontribusi untuk PRUhospital & surgical cover 1. Jika Tertanggung/Peserta Utama hanya mengambil manfaat Asuransi Tambahan PRUmed Penghasilan bulanan Tertanggung/ Peserta Utama (dalam juta IDR) Maksimum jumlah unit
PRUmed
<2.5
2.5-5
>5-7.5
>7.5-10
>10-25
>25-50
>50
5
5
8
12
20
25
25
per jiwa
13
2. Jika Tertanggung/Peserta Utama hanya mengambil manfaat Asuransi Tambahan PRUhospital & surgical cover Penghasilan bulanan Pembayar Premi/ Kontribusi (dalam juta IDR) Plan
PRUhospital & surgical cover
<2.5
2.5-5
>5-7.5
>7.5-10
>10-25
>25-50
>50
A
B
C
D
E
H
H
3. Jika Tertanggung/Peserta Utama mengambil manfaat Asuransi Tambahan PRUmed dan PRUhospital &
surgical cover Plan
PRUhospital & surgical cover Maksimum jumlah unit
PRUmed per jiwa
Penghasilan / bulan dari Tertanggung/ Peserta Utama
A
B
C
D
E
F
G
H
<=5 juta
0
0
0
0
0
0
0
0
>5 juta
0
0
5
10
20
20
20
25
Mohon diperhatikan bahwa 1 Tertanggung/Peserta hanya diperkenankan untuk mempunyai 1 manfaat PRUhospital & surgical cover (Konvensional/Syariah). Jika Calon Tertanggung/Peserta Utama adalah Ibu Rumah Tangga, Anak-anak atau Tidak bekerja, maka : Bila hanya mengambil manfaat PRUmed saja, maka yang dapat diambil maksimal 5 unit. Bila hanya mengambil manfaat PRUhospital & surgical cover saja, maka Plan yang dapat diambil mengacu kepada besarnya penghasilan calon Pembayar Premi/Kontributor Bila mengambil manfaat PRUmed dan PRUhospital & surgical cover maka manfaat yang dapat diambil maksimal 5 unit dan manfaat PRUhospital & surgical cover berdasarkan besarnya penghasilan calon Pembayar Premi/Kontributor. Jika mengambil manfaat Plan A atau Plan B, maka manfaat PRUmed tidak dapat diambil. Jika mengambil manfaat Plan C atau lebih besar, maka manfaat PRUmed yang dapat diambil maksimal 5 unit. 14
Plan pada manfaat PRUhospital & surgical cover yang diambil dapat lebih tinggi dari plan yang diambil oleh calon Pembayar Premi/ Kontributor selama masih sesuai dengan besarnya penghasilan calon Pembayar Premi/ Kontributor pada tabel no.2 di atas. 3 Contoh case
1.6
Keadaaan Keuangan
Keadaaan Keuangan
Keterangan :
Keterangan :
*) Catatan :
*) Catatan :
Dalam melakukan proses underwriting, Prudential Indonesia berhak untuk bertemu langsung dengan Calon Tertanggung/Peserta dan berhak untuk melakukan verifikasi terhadap dokumen finansial yang diberikan oleh Calon Pemegang Polis. Keperluan untuk bertemu langsung dan/atau verifikasi tersebut akan diberitahukan melalui Tenaga Pemasar kepada Calon Pemegang Polis atau Calon Tertanggung/Peserta.
1.11.3.d
Dalam melakukan proses underwriting, Prudential Indonesia berhak untuk bertemu langsung atau tidak dengan Calon Tertanggung/Peserta dan berhak untuk melakukan verifikasi secara langsung atau tidak terhadap dokumen finansial yang diberikan oleh Calon Pemegang Polis. Keperluan untuk bertemu langsung dan/atau verifikasi tersebut akan diberitahukan melalui Tenaga Pemasar kepada Calon Pemegang Polis atau Calon Tertanggung/Peserta.
Surat Pengantar Pemeriksaan Kesehatan terdiri dari 4 lembar yaitu warna putih, kuning, merah muda dan hijau di mana terdapat kegunaan untuk masing-masing lembarnya. Surat pengantar pemeriksaan kesehatan harus diisi dengan lengkap.
Surat Pengantar Pemeriksaan Kesehatan terdiri dari 4 lembar di mana terdapat kegunaan yang berbeda untuk masing-masing lembarnya. Surat pengantar pemeriksaan kesehatan harus diisi dengan lengkap dan jelas pada setiap lembarnya.
Jika tidak, akan menyebabkan tertundanya pemeriksaan kesehatan Calon Tertanggung/Peserta
Jika tidak, akan menyebabkan tertundanya pemeriksaan kesehatan serta pemrosesan hasil pemeriksaan kesehatan Calon Tertanggung/Peserta.
15