PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN
Manuscript
Oleh : HERNIK PRIHETI NIM. G2A212014
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2014
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Manuscript dengan judul
PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan
Semarang, Februari 2014
Pembimbing I
Dr. Tri Hartiti, S.KM, M.Kep
Pembimbing II
Edy Wuryanto, SKp, M.Kep
2
Perbedaan Motivasi Kerja Perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dengan Perawat Kontrak Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Di RSUD Kraton Pekalongan Hernik Priheti1, Tri Hartiti 2, Edy Wuryanto 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS 2 Dosen Keperawatan Komunitas Fikkes 3 Dosen Keperawatan Komunitas Fikkes Abstrak Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan, sehingga kepentingan pelayanan keperawatan mempunyai arti penting bagi klien (pasien) khususnya dalam proses penyembuhan maupun rehabilitasi di rumah sakit. Pelaksanaan pelayanan keperawatan di rumah sakit dipengaruhi oleh motivasi setiap perawat itu sendiri, dengan motivasi yang baik diharapkan dapat memberikan kinerja yang semakin baik dalam asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan. Desain penelitian menggunakan desain study komparatif, dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah perawat di RSUD Kraton Pekalongan sebanyak 124 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling proporsional Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dengan teknik angket. Analisa data menggunakan uji Independent T Test. Hasil uji statistik didapatkan ada perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan dengan ρ value sebesar 0,000. Disarankan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan untuk memperbaiki manajemen sumber daya manusia, dengan cara mengikuti pelatihan tentang manajeman sumber daya manusia bagi para pejabat yang berwenang, studi banding pada rumah sakit lain yang telah memiliki sistem manajemen yang baik dan selalu mengevaluasi kebijakan kepegawaian yang telah ditetapkan, serta lebih selektif dalam memilih para supervisi, sehingga dapat memilih orang-orang yang berkualitas, baik skill maupun emotional quality. Kata kunci: Motivasi kerja, PNS, BLUD Abstract Nursing services is an integral part of the health care system, so that the interests of nursing services is of significant importance to the client (patient), especially in the process of healing and rehabilitation in the hospital. Implementation of nursing services at the hospital are affected by each nurse's own motivation, with good motivation is expected to provide better performance in nursing. This study aimed to determine differences in work motivation Pegawai Negeri Sipil (PNS) nurses with Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) nurses in Kraton Hospital Pekalongan. Research design used a comparative study, with a crosssectional approach. The sample was nurses in Kraton Hospital Pekalongan 124 people. Technique of sampling used proportional sampling. Instrument research used a questionnaire by angket technique. Data analysis used Independent T Test. Results of statistical tests showed there was difference beetwen work motivation Pegawai Negeri Sipil (PNS) nurses with Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Nurses in Kraton Hospital Pekalongan with ρ value of 0.000. Kraton Hospital Pekalongan advised to improve human resource management, by way of training of human resources management for the competent authorities, comparative studies on other hospitals that already have a good management system and always evaluate personnel policies that have been established. The hospital should be more 3
selective in choosing the supervision, so as to select qualified people, both skill and emotional quality. Key Words: Work Motivation, PNS, BLUD PENDAHULUAN Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (BLUD) sebagai upaya peningkatan pelayanan institusi pemerintah, terutama pemerintah daerah. BLUD adalah satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas (BPKP, 2012). RSUD Kraton yang merupakan rumah sakit daerah di Kabupaten Pekalongan saat ini dikelola oleh pemerintah daerah dalam bentuk BLUD. Status pegawai BLUD terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai kontrak BLUD yang diatur dalam pasal 52 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007. Kompleksnya sumber daya rumah sakit sebagai akibat meluasnya peran dan cakupan kegiatan suatu rumah sakit, memerlukan perhatian besar, perbaikan dan perubahan besar dalam sistem serta manajemennya. Jika dibandingkan dengan sumber daya lainnya, sumber daya manusia merupakan aset yang bernilai tinggi karena mempunyai potensi untuk terus tumbuh (Ilyas, 2002). Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan, sehingga kepentingan pelayanan keperawatan mempunyai arti penting bagi klien (pasien) khususnya dalam proses penyembuhan maupun rehabilitasi di rumah sakit (Hutapea, 2010). Perawat menangani masalah penyakit secara fisik sekaligus memenuhi kebutuhan psikologis pasien seperti keyakinan untuk sembuh, menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri serta perasaan dihargai (Sri, 2006). Pelaksanaan pelayanan keperawatan di rumah sakit dipengaruhi oleh motivasi setiap perawat itu sendiri, dengan motivasi yang baik diharapkan dapat memberikan kinerja yang semakin baik dalam asuhan keperawatan. Motivasi adalah keinginan dan kebutuhan pada diri individu, memotivasi individu tersebut untuk memenuhinya (Sunaryo, 2004).
4
Hezberg mengemukakan teori motivasi dua faktor yaitu faktor ekstrinsik dan faktor higienis. Faktor-faktor ini menjadi penyebab ketidakpuasan jika tidak ditangani dengan benar. Faktor ini menciptakan kesempatan untuk kepuasan yang tinggi, motivasi yang tinggi, dan penampilan kerja yang baik (Swanzburg, 2001). Masalah perawat yang sering timbul di rumah sakit pemerintah yang disuarakan oleh masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa seperti majalah, surat kabar, dan televisi menyangkut penurunan pelayanan perawat meliputi penampilan, sikap perawat dalam menjalankan perannya diantaranya mengenai: keterampilan, keramahan, disiplin, perhatian, tanggung jawab yang kurang disebabkan rendahnya motivasi. Penurunan ini akan berpengaruh pada lingkungan pekerjaan yang berdampak pada kinerja perawat di Rumah Sakit (Rifai, 2000). Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 10 orang karyawan BLUD di RSUD Kraton Pekalongan diketahui 6 orang (60%) mempunyai motivasi cukup, 4 orang (40%) motivasi baik dan 1 orang (10%) motivasi kurang, sedangkan pada perawat PNS diketahui 3 orang (30%) mempunyai motivasi baikdan 7 orang (70%) motivasi kurang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan. Manfaat penelitian adalah sebagai masukan bagi rumah sakit untuk pengambilan kebijakan sumber daya manusia guna meningkatkan kualitas kerja perawat dan pelayanan yang diberikan pada pasien. METODE Desain penelitian menggunakan desain study komparatif yaitu mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya suatu perlakuan atau rekayasa dari peneliti (Nursalam 2008, h.83). Sampel penelitian ini adalah perawat di RSUD Kraton Pekalongan sebanyak 124 orang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada awal tahun 2012 RSUD Kraton melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pada saat ini RSUD Kabupaten Pekalongan didukung oleh sekitar 688 orang yang merupakan aset organisasi, dengan jenis tenaga terdiri dari 390 orang PNS, 298 orang non PNS yang terbagi menjadi 16 PTT Daerah dan 275 tenaga BLUD. Sumber daya manusia di rumah sakit ini terdiri dari 143 orang perawat PNS, 49 orang perawat BLUD, 1 perawat PTT Daerah, 19 bidan PNS, 46 bidan BLUD, 13 dokter umum, 20 orang dokter spesialis serta 7 dokter mitra. Hasil Penelitian Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Umur Responden (n=124) Status Kepegawaian BLUD PNS Total
Umur Responden 21-30 tahun f % 21 16,9 41 33,1 62
31-40 tahun f % 4 3,2 50 40,3 54
Total 41-50 tahun f % 0 0 8 6,5 8
f 25 99 124
% 20,2 79,8 100
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin (n=124) Jenis Kelamin Status Kepegawaian BLUD PNS Total
Laki-laki f % 14 11,3 52 41,9 66
Perempuan f % 11 8,9 47 37,9 58
Total f 25 99 124
% 20,2 79,8 100
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Lama Kerja Responden (n=124) Jenis Kelamin Status Kepegawaian BLUD PNS Total
< 5 tahun f % 7 5,6 43 34,7 50
6
≥ 5 tahun f % 18 14,5 56 45,2 74
Total f 25 99 124
% 20,2 79,8 100
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Imbalan Responden (n=124) Motivasi Imbalan
Baik f 11 40 51
< 1.000.000 ≥ 1.000.000 Total
% 8,9 32,3
Total
Kurang f % 14 11,3 59 47,6 73
f 25 99 124
% 20,2 79,8 100
Analisa Univariat Tabel 4.5. Distribusi Motivasi Kerja Perawat PNS di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan (n=99) Variabel
Mean
Median
Modus
Min-Max
SD
Motivasi kerja perawat PNS
21,57
22
22
13-30
3,405
Tabel 4.6. Distribusi Motivasi Kerja Perawat BLUD di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan (n=25)
Variabel
Mean
Median
Modus
Min-Max
SD
Motivasi kerja perawat PNS
24,52
25
27
18-30
3,885
Analisa Bivariat Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas (n=124)
Variabel Motivasi kerja PNS Motivasi kerja BLUD
Signifikansi 0,067 0,083
7
Keterangan Normal Normal
Tabel 4.8 Analisa Perbedaan Motivasi Kerja Perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan Perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan (n=124)
Motivasi Kerja
N
Mean
SD
value
Motivasi kerja BLUD
25
24,52
3,885
0,000
Motivasi kerja PNS
99
21,57
3,405
Pembahasan 1. Motivasi Kerja Perawat PNS Robin (2002) menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Suatu kebutuhan (need), dalam terminologi kami, berarti suatu kekurangan secara fisik atau psikologis yang membuat keluaran tertentu terlihat menarik. Motivasi kerja perawat yang baik diharapkan dapat memberikan kinerja pelayanan kesehatan yang baik pula. Motivasi kerja perawat PNS dapat mendasari kepuasan dan ketidakpuasan kerja perawat yang berpengaruh pada kualitas pelayanan. Faktor yang mendasari kepuasan tersebut seperti upah, kebijakan, kondisi kerja. Hal ini sesuai dengan Nursalam (2008) yang menyatakan dalam teori motivasi terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada kepuasan atau ketidakpuasan kerja dan faktor yang melatarbelakanginya.
2. Motivasi Kerja Perawat BLUD Herzberg dalam Robin (2002) mengemukakan bahwa salah satu faktor pekerjaan yang selalu mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu faktor pemeliharaan (hygiene), yaitu faktor eksternal yang berkaitan dengan produktivitas sebuah pekerjaan. Misalnya kondisi tempat kerja yang nyaman, kebijakan perusahaan mengenai penggajian, dan lain sebagainya. Motivasi kerja perawat BLUD diharapkan lebih baik karena motivasi kerja yang kurang akan menyebabkan kinerja perawat kurang baik. Hal ini akan mempengaruhi keberlangsungan kontrak kerja perawat BLUD dengan pihak rumah sakit. 8
Dalam dunia kepegawaian atau ketenagakerjaan baik di lingkungan lembaga atau perusahaan pemerintah atau swasta tidak semua pegawai atau pekerja yang bekerja di dalamnya mempunyai status kepegawaian yang sama sehingga berbeda pula hak dan kewajiban masing-masing. Penggunaan istilah pegawai dan pekerja, kepegawaian dan ketenagakerjaan pada hakikatnya secara yuridis tidak mempunyai perbedaan arti dengan kaitannya dengan kehadirannya di dalam suatu perusahaan hanya berbeda lingkungan penggunaannya.
3. Perbedaan Motivasi Kerja Perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan Perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan
Hasil korelasi uji independent t test diketahui value sebesar 0,000< 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan. Status kepegawaian yang terdapat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan terdiri dari BLUD dan pegawai negeri sipil (PNS). Status kepegawaian di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan banyak dijumpai tenaga BLUD, hal ini kemungkinan disebabkan rumah sakit kesulitan memenuhi sumber daya manusia sehingga membuka kesempatan untuk merekrut tenaga perawat BLUD. Perawat dengan status kepegawaian BLUD mempunyai motivasi kurang karena status kepegawaian yang dimiliki saat ini tidak dapat menjamin keberlangsungan tetap bekerja sebagai perawat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, karena sistem yang diberlakukan hampir sama dengan tenaga kontrak yang setiap kali dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja. Motivasi kerja pada perawat PNS sedikit lebih baik daripada perawat BLUD karena dalam sistem kepegawaian PNS dapat memberikan peluang untuk peningkatan jenjang karier dan jabatan. Hal ini memotivasi perawat untuk mendapatkan kesempatan pelatihan, peningkatan jabatan yang disertai dengan peningkatan kompensasi dalam bentuk uang. Berdasarkan
hasil
penelitian dapat diketahui
bahwa
responden
yang
mendapatkan imbalan < Rp 1.000.000 yang mempunyai motivasi yang kurang lebih banyak daripada yang mempunyai motivasi baik, namun pada responden yang mendapatkan imbalan ≥ Rp 1.000.000 diketahui responden yang mempunyai motivasi
9
kurang lebih banyak daripada yang mempunyai motivasi baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja tidak hanya dipengaruhi faktor imbalan tetapi faktor yang lain seperti peningkatan jenjang karier, lingkungan kerja yang menyenangkan dan kesempatan promosi.
PENUTUP Ada perbedaan motivasi kerja perawat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perawat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Kraton Pekalongan dengan ρ value sebesar 0,000. Pihak rumah sakit sebaiknya memperbaiki manajemen sumber daya manusia, dengan cara mengikuti pelatihan tentang manajeman sumber daya manusia bagi para pejabat yang berwenang, studi banding pada rumah sakit lain yang telah memiliki sistem manajemen yang baik dan selalu mengevaluasi kebijakan kepegawaian yang telah ditetapkan. Pihak rumah sakit sebaiknya mengadakan personal development training, sehingga dapat memberikan wawasan bagi perawat tentang cara menjadi pribadi yang menarik dan dapat membina hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja yang lain sehingga dapat menciptakan kondisi kerja yang nyaman.
KEPUSTAKAAN Ilyas, Y, 2002, Kinerja (Teori dan Penilaian), Bumi Aksara, Jakarta Hutapea, J, 2010, Pengaruh Kompetensi Dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung, 2010 (Skripsi) (Online) Nursalam, 2008, Pendidikan dalam Keperawatan, PT, Salemba Medika, Jakarta Rifai, 2000, Penjaminan Kualitas Dalam Keperawatan, Cetakan Kedua, EGC, Jakarta Robbins, 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, Erlangga, Jakarta Sri, T, 2006, Pengantar Keperawatan Profesional, Rineka Cipta, Jakarta Sunaryo, 2004, Psikologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta Swanzburg, 2001, Perawat dan Keperawatan, EGC, Jakarta
10