PERBEDAAN METODE PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN CITRA TUBUH AKSEPTOR DI DESA KARANGHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILO II KABUPATEN JEMBER Nurfika Asmaningrum1, Siswoyo2, Anis Nur Farida3 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Jalan. Kalimantan no 37 Jember 68121 E-mail:
[email protected] ABSTRACT Body image is one’s attitude consciously or unconsciously towards his/her own body. These attitudes includes perception and feeling over his/her body size, shape, function, appearance. The women body image contributed by many factors. The side effects usage of the hormonal contraceptive may influence the women physiologic changes, that could have an impact on their body performances. The research objective to analyzed the differences of women body image on the usage variance hormonal contraceptive agents (injections, pills, and implant methods) at karangharjo village on coverage area of silo II local health center jember regency. Research design was analytical observational study. The sample used 90 women divided on 3 groups were assigned with proportionate random sampling. Women body image measured on a self report with the Multidimensional Body Self Relation Questionnaire Appearance Scale (MBRSQ-AS). This scale contains five dimensions such as appearance evaluation, appearance orientation, satisfaction over certain part of body, anxiety of becoming overweight and perception on the body size. After that the data analyzed used chisquare test. The results show the women body image on the usage of the variance hormonal contraceptive among pills, injection and implant methods have a significant differences (pvalue 0.013, 95% CI). On majority, the usage pills method 53, 3% were positive body image, the usage of implant method 63,3 % have a positive body image, and the last the usage injection contraceptive 73,3% are negative. Negative or positive body image indicated women satisfaction or dissatisfaction on their feeling and perception about the changing performance as well as potential existing. The findings show that needed more informations on the women about the real side effects of the variance on hormonal contraceptive. The accuracy information from the health workers, discussion and family support system, are important things to influence women attitudes on the usage hormonal contraceptive. The expectation many women think more positively about their alteration body performances, so the probability drop out number of contraceptive be able prevented. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------Keywords: Body Image, hormonal contraceptive methods
dipercaya, tidak menimbulkan efek yang
PENDAHULUAN Keluarga salah
satu
Berencana
upaya
merupakan
pemerintah
yang
mengganggu kesehatan, daya kerja dapat diatur
menurut
kebutuhan,
tidak
dilakukan untuk menanggulangi masalah
menimbulkan gangguan sewaktu koitus,
kependudukan di Indonesia. Keluarga
mudah pelaksanaan, murah harganya dan
berencana merupakan suatu usaha untuk
dapat
menjarangkan atau merencanakan jumlah
masyarakat (Wiknjosastro, 2005).
dan jarak kehamilan dengan memakai
dijangkau
Metode
seluruh
lapisan
kontrasepsi
hormonal
kontrasepsi (Mochtar, 1998). Kontrasepsi
merupakan metode yang paling diminati
adalah upaya mencegah kehamilan yang
oleh masyarakat. Metode ini dianggap
bersifat
sebagai salah satu metode dengan tingkat
sementara
atau
menetap
(Mansjoer,
1999).
Kontrasepsi
dilakukan
dengan
beberapa
dapat metode.
efektivitas
yang
pelaksanaanya
tinggi, metode
tetapi
pada
kontrasepsi
Metode kontrasepsi merupakan rangkaian
hormonal banyak mengalami kendala-
cara dan langkah yang digunakan untuk
kendala baik yang disebabkan kurangnya
mencegah
pengetahuan akseptor tentang kontrasepsi
terjadinya
kehamilan
(Wiknjosastro, 2007).
ataupun efek samping yang ditimbulkan
Secara umum metode kontrasepsi terdiri dari dua macam yaitu metode
oleh kontrasepsi tersebut (Wirawan, 2007). Efek
samping
kontrasepsi
kontrasepsi hormonal dan non hormonal
merupakan suatu hasil dari pemakaian
(Manuaba, 2001). Metode kontrasepsi
kontrasepsi yang tidak diinginkan oleh
hormonal terdiri dari pil KB, suntik dan
pemakainya
implan.
2005). Efek samping juga terjadi pada
Kontrasepsi
non
hormonal
(Ramali
&
digolongkan menjadi tiga kelompok besar
masing-masing
yaitu metode alami, metode mekanis dan
kontrasepi hormonal. Efek samping pada
metode mantap, yang didalam metode-
kontrasepsi pil adalah mual, pusing dan
metode tersebut terdapat metode senggama
muntah, terjadi perubahan pada pola haid,
terputus, metode mukus, pantang berkala,
tekanan darah tinggi, penambahan berat
IUD (Intra Uterine Device), Metode
badan, timbulnya jerawat dan terjadi
Operasi
melasma
Metode
Pria
(MOP)/vasektomi Operasi
dan
Wanita
(MOW)/tubektomi. Kontrasepsi
(flek
metode
Pamoentjak,
pada
pemakaian
wajah)
setelah
pemakaian jangka panjang. Efek samping pada kontrasepsi suntik adalah terjadi
yang
ideal
harus
perubahan pola haid, mual, sakit kepala,
memenuhi beberapa syarat yaitu dapat
nyeri payudara ringan, rambut rontok dan
penambahan berat badan. Efek samping
akan dihasilkan, hal ini berdampak pada
pada kontrasepsi implan yang terjadi
kegagalan program keluarga berencana
adalah nyeri kepala, mual, nyeri payudara
yang telah dilaksanakan oleh pemerintah.
peningkatan/penurunan
berat
badan
(Saifuddin, 2006).
Hasil studi pendahuluan dengan wawancara di wilayah kerja Puskesmas
Efek samping yang ditimbulkan
Silo II, 7 dari 9 ibu-ibu yang menggunakan
oleh metode kontrasepsi hormonal baik
kontrasepsi
pil, suntik maupun implan meskipun
mengatakan terjadi penambahan berat
hampir sama yang diterima oleh masing-
badan, dan juga terjadi flek di wajah.
masing
Perubahan
akseptor
namun
dapat
hormonal
penampilan
diantaranya
yang
terjadi
menimbulkan respon yang berbeda bagi
tersebut membuat aseptor merasa malu dan
masing-masing akseptornya. Perbedaan
tidak percaya diri dihadapan orang lain.
respon ini tergantung bagaimana akseptor
Akseptor juga mengatakan bahwa harus
tersebut menyikapi perubahan yang terjadi
lebih selektif lagi dalam memilih pakaian.
dalam tubuhnya. Sikap akseptor terhadap
Selain itu banyak akseptor kontrasepsi
tubuhnya baik secara sadar maupun tidak
hormonal
sadar
dan
kontrasepsi hormonal satu ke kontrasepsi
perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi
hormonal lain atau bahkan pindah pada
penampilan
kontrasepsi
yang
mencakup
dan
potensi
persepsi
tubuh
yang
yang
non
ingin
pindah
hormonal.
Data
dari
ini
dimiliki disebut citra tubuh (Stuart and
menunjukkan bahwa akseptor kontrasepsi
Sundeen, 1998).
hormonal cenderung memiliki perbedaan
Gangguan citra tubuh (citra tubuh negatif) akibat pemakaian kontrasepsi hormonal pada akseptor, dapat membuat akseptor merasa khawatir dan cemas akan
tentang citra tubuhnya yang berkaitan dengan bagaimana cara mereka menyikapi efek samping yang ditimbulkan oleh kontrasepsi hormonal.
efek samping yang ditimbulkan bagi tubuhnya,
akibatnya
banyak
akseptor
kontrasepsi hormonal yang semakin ragu untuk meneruskan penggunaan kontrasepsi tersebut
(McKinney,
banyak
akseptor
1984).
yang
ragu
Semakin dalam
menggunakan kontrasepsi hormonal maka semakin banyak pula angka drop uot yang
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan sebuah penelitian observasional analitik, dengan desain
cross
sectional.
Sampel
pada
penelitian ini adalah 90 orang. Sampel pada masing-masing metode kontrasepsi adalah 30 orang untuk metode pil KB, 30 orang untuk metode suntik dan 30 orang
untuk metode implan. Sampel diambil
data dilakukan dengan menggunakan uji
dengan
Chi Square.
menggunakan
teknik
non
probability sampling. Alat pengumpul data
HASIL PENELITIAN
penelitian berupa kuesioner. MBSRQ-AS
Hasil penelitian secara ringkas akan
(Multidimensional Body Self Relations
disajikan
Quesionnaire-Appearance Scale). Analisis
sebagai berikut seperti pada tabel 1:
Tabel 1
menurut
tujuan
penelitian
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Citra Tubuh Pada Akseptor kontrasepsi Pil, Suntik dan Implan di desa Karangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Silo II Kabupaten Jember Citra Tubuh Citra tubuh negatif Citra tubuh positif Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase 14 46.7 16 53.3 22 73.3 8 26.7 11 36,7 19 63,3 47 43
Kontrasepsi Pil Suntik Implant Total
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
memiliki jumlah akseptor dengan citra
bahwa pada kontrasepsi pil dan implan
tubuh negatif lebih banyak daripada citra
akseptor yang memiliki citra tubuh positif
tubuh positif yaitu sebanyak 73,3%.
lebih banyak dari yang memiliki citra
Selanjutnya pada tabel 2 dibawah ini akan
tubuh negatif yaitu sebanyak 53,3% pada
disajikan hasil rekapitulasi citra tubuh
kontrasepsi
secara keseluruhan sebagai berikut:
pil,
dan
63,3%
pada
kontrasepsi implan. Kontrasepsi suntik Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Citra Tubuh di desa Karangharjo wilayah kerja puskesmas Silo II Kabupaten Jember No. 1. 2.
Citra Tubuh Citra tubuh negatif Citra tubuh positif Total
Jumlah (orang) 47 43 90
Persentase (%) 52,2 47,8 100
Tabel 2 menunjukkan bahwa akseptor
tubuh yang positif. Selanjutnya uji beda
kontrasepsi
desa
variabel citra tubuh dari ketiga akseptor
Karangharjo wilayah kerja puskesmas Silo
akan disajikan pada tabel 3 sebagai
II
berikut:
hormonal
Kabupaten
Jember,
di
di
lebih
banyak
memiliki citra tubuh negatif daripada citra
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perbedaan Citra Tubuh Pada Akseptor Kontrasepsi Pil, Suntik dan Implan di Desa Karangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Silo II Kabupaten Jember Citra Tubuh Citra Tubuh negatif F % 14 46,7 22 73,3 11 36,7 47 52,4
Kontrasepsi
Pil Suntik Implan Total
Tabel
3
menunjukkan
P Value
Total
Citra tubuh positif F % 16 53,2 8 26,7 19 63,3 43 47,6
F 30 30 30 84
% 100 100 100 100
0,013
bahwa
maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya
berdasarkan hasil analisa kai kuadrat (chi
adalah terdapat perbedaan citra tubuh pada
square), didapatkan P value=0,013 dengan
akseptor
taraf signifikan sebesar 0,05. Hal ini
implant di desa karangharjo kabupaten
berarti nilai P lebih kecil dari nilai taraf
Jember.
kontrasepsi
pil,
suntik
dan
signifikan (p<0,05), dengan demikian melasma PEMBAHASAN Citra
Tubuh
Pada
Akseptor
pil
merupakan
kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan yang
digunakan
kehamilan.
untuk
Pemakaian
kontrasepsi pil mempunyai efek samping yang
dapat
mempengaruhi
perubahan
secara fisik yang dirasa oleh sebagian wanita
dapat
mempengaruhi
citra
tubuhnya. Efek samping kontrasepsi pil yang
dapat
pada
wajah)
Perubahan secara fisiologis ini, dapat mengganggu penampilan seseorang
Kontrasepsi
mencegah
hitam
(Saifuddin, 2006).
Kontrasepsi Pil
progestron
(flek
menimbulkan
terjadinya
perubahan fisik adalah penambahan berat badan, timbulnya jerawat dan terjadi
dan dapat mempengaruhi citra tubuhnya. Citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif dan negatif. Citra tubuh
saat
ini
dianggap
sebagai
multidimensi dari sikap terhadap tubuh seseorang, terutama penampilan (Cash & Pruzinsky. 1990 dalam Chase, 2001). Hasil diketahui
analisis
bahwa
yang
akseptor
diperoleh pil
yang
memiliki citra tubuh negatif sebanyak 46,7%, dan akseptor yang memiliki citra tubuh positif sebanyak 53,2%. Hasil tersebut
menjelaskan
bahwa
akseptor
kontrasepsi pil lebih banyak yang memiliki
mengakibatkan
citra tubuh positif daripada yang memiliki
citra tubuhnya. Persepsi negatif ini dapat
citra tubuh negatif. Berdasarkan hasil
mengakibatkan gangguan citra tubuh, yang
analisis
merupakan
tersebut
menunjukkan
bahwa
ketidakpuasan
terhadap
pandangan
berlebihan
sebagian besar akseptor sudah mampu
mengenai bentuk tubuhnya. Perasaan tidak
menerima kondisi tubuhnya dengan segala
puas dengan bentuk tubuh menyebabkan
perubahan
perempuan
yang
menggunakan
terjadi
selama
kontrasepsi.
memiliki
pemikiran
dan
Kondisi
perasaan negatif dalam menilai tubuhnya
tersebut sesuai dengan teori dari Melliana
sendiri. Arkoff, 1976 (dalam Melliana,
(2006) yang mengatakan bahwa seseorang
2006)
yang mempunyai citra tubuh yang sehat
terhadap tubuh sering menyimpang yang
dan konsep diri yang positif terhadap
disebabkan karena kurang percaya diri,
tubuhnya
gambaran
rasa tidak puas dengan keadaan fisiknya
mental yang akurat dan benar tentang
dan mempunyai persepsi yang salah
tubuhnya, merasa percaya diri, peduli
terhadap tubuhnya.
berarti
memiliki
terhadap tubuh sendiri.
menjelaskan
bahwa
persepsi
Fakta yang diperoleh pada saat dilakukakan penelitian, banyak diantara
Citra
Tubuh
Pada
Akseptor
akseptor yang mengatakan bahwa akseptor merasa lebih gemuk setelah menggunakan
Kontrasepsi Suntik Hasil analisa akseptor kontrasepsi
kontrasepsi suntik, merasa tidak nyaman
suntik terhadap citra tubuh dapat dilihat
dan
pada
berlangsung
tabel
diketahui
5.4.
bahwa
Dari
tabel
akseptor
tersebut
kontrasepsi
cemas
Beberapa
jika
kegemukan
secara akseptor
terus-menerus. juga
ada
mengatakan
sebanyak 22 responden dengan persentase
mengurangi porsi makan atau melakukan
73,3%, dan yang memiliki citra tubuh
diit untuk menjaga agar berat badan tetap
positif 8 responden dengan persentase
stabil.
26,7%. Jadi bisa disimpulkan bahwa
diketahui
akseptor kontrasepsi suntik memiliki citra
menunjukkan
tubuh negatif lebih banyak daripada
ketidakpuasaan/ketidaksukaan
akseptor yang memiliki citra tubuh positif.
tubuhnya atau bagian-bagian tertentu dari
karena adanya persepsi negatif terhadap tubuh
individu
tersebut
sehingga
Berdasarkan bahwa
mereka
yang
suntik yang memilliki citra tubuh negatif
Citra tubuh negatif dapat terjadi
bahwa
tersebut
hasil
ini
akseptor adanya
tubuhnya (Melliana, 2006).
sengaja
dapat suntik
perasaan terhadap
Ketidakpuasaan
terhadap
tubuh
Citra
Tubuh
Pada
Akseptor
distribusi
akseptor
pada akseptor kontrasepsi suntik bukan
Kontrasepsi Implan
hanya diukur dari bagaimana mereka
Hasil
memandang ukuran tubuhnya saja, namun
kontrasepsi implan terhadap citra tubuh
juga mengenai penampilan fisik yang
dapat dilihat pada tabel 1. Dari tabel
lainnya
tersebut
sedangkan
pada
akseptor
diketahui
bahwa
akseptor
kontrasepsi suntik hal yang berperan
kontrasepsi implan yang memilliki citra
lainnya adalah tentang keadaan rambutnya.
tubuh negatif sebanyak 11 responden
Sebagian
dengan
akseptor
merasakan
bahwa
persentase
36,7%,
dan
yang
mereka mengalami ketidakpuasan terhadap
memiliki citra tubuh positif 19 responden
kondisi rambutnya.
dengan
Kerontokan
63,3%.
Jadi
bisa
merupakan
disimpulkan bahwa akseptor kontrasepsi
salah satu kondisi yang membuat akseptor
implan memiliki citra tubuh positif lebih
menjadi cemas dan takut. Kondisi ini
banyak daripada akseptor yang memiliki
sesuai dengan fakta di lapangan yang
citra tubuh negatif.
menunjukkan
rambut
persentase
bahwa
merasa
Akseptor kontrasepsi implan lebih
khawatir jika mereka menyisir rambut
banyak yang memiliki citra tubuh positif
takut rambutnya rontok dan mengalami
sesuai dengan teori yang mengatakan
kebotakan. Kerontokan pada kontrasepsi
bahwa peningkatan berat badan 1-2 Kg
suntik disebabkan oleh pengaruh hormon
pada akseptor kontrasepsi implan adalah
progesteron yaitu 19-norprogestin yang
normal (Saifuddin, 2006). Fakta yang
mempengaruhi folikel
rambut. Ketika
ditemukan pada saat penelitian, yaitu
tingkat progesteron pada wanita menurun
akseptor kontrasepsi implan rata-rata tidak
karena
produksi
mengalami masalah efek samping yang
korteks adrenalin steroid (androstenedion)
dirasa berpengaruh pada citra tubuhnya.
meningkat, hal ini menyebabkan folikel
Akseptor kontrasepsi implan yang ditemui
rambut berada dalam masa istirahat, folikel
hampir semua tidak merasakan perubahan
rambut mengalami penyempitan dan dalam
berat badan yang signifikan atau dirasa
waktu yang lama. Rambut baru tetap
tetap stabil dari sebelum menggunakan
berada dalam folikel rambut atau pada
maupun setelah menggunakan kontrasepsi
akhirnya mengalami kerontokan (Stacey.
tersebut, hal ini sesuai teori dalam
2009).
Saifuddin (2006) yang mengatakan bahwa
kurangnya
akseptor
ovulasi,
pada
umumnya
efek
samping
yang
ditimbulkan implan tidak berbahaya, yang
paling sering ditemukan adalah perubahan
komentar suami sebagai anggota keluarga
pola
bercak
mempunyai pengaruh yang besar dalam
atau
gambaran tubuh istri. Seorang istri akan
meningkatnya jumlah darah haid, serta
merasa khawatir dengan perubahan fisik
amenorea
yang dialami terutama pada penampilan
haid
berupa
(spotting),
perdarahan
hipermenorea,
Hasil analisa yang menunjukkan
(Satria, 2008).
bahwa sebagian kecil akseptor kontrasepsi implan
memiliki
citra
tubuh
negatif
SIMPULAN DAN SARAN
kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu
usia,
juga
dasarnya mengakibatkan efek samping
dukungan suami. Usia dalam hal ini
bagi pemakainya. Efek samping pada
mempengaruhi citra tubuh seseorang, pada
kontrasepsi hormonal dapat menimbulkan
usia yang relatif muda seseorang masih
perubahan fisiologis yang pada akhirnya
memiliki
dapat
sikap
pendidikan,
Semua pemakaian kontrasepsi pada
labil
dalam
khusunya
pada
seseorang (Mappiere, 1992). Citra tubuh
penampilan. Akseptor kontrasepsi implan
pada akseptor kontrasepsi hormonal dapat
di desa Karangharjo ini, ada sebagian kecil
terjadi akibat adanya efek samping yang
yang tergolong usia produktif yaitu usia
ditimbulkan. Citra tubuh pada akseptor
20-30 tahun, dan pada usia ini penampilan
kontrasepsi dibedakan menjadi dua yaitu
merupakan
citra tubuh positif dan citra tubuh negatif.
menghadapi
yang
masalah
hal
yang
penting
dalam
dirinya.
berpengaruh
pada
citra
tubuh
Hasil analisis secara keseluruhan
Faktor
adalah
diperoleh bahwa akseptor yang memiliki
dukungan suami, suami merupakan salah
citra tubuh negatif lebih banyak jika
satu keluarga yang dekat dengan akseptor.
dibandingkan
Beberapa
mengatakan
memiliki citra tubuh positif yaitu pada
mendapatkan
citra tubuh sebanyak 52.2% dan yang
dukungan dari suami ketika memutuskan
memiliki citra tubuh positif sebanyak
untuk
implan.
47.8%. Hasil analisa bivariat dengan
Akseptor juga mengatakan bahwa mereka
menggunakan uji statistik kai kuadrat (chi
terpaksa melakukan kontrasepsi karena
square), didapatkan P value=0,013 dengan
jumlah anak yang dimiliki sudah lebih dari
taraf signifikan sebesar 0,05. Hal ini
2 orang dengan jarak kelahiran yang dekat.
berarti nilai P lebih kecil dari nilai taraf
Dukungan suami juga mempengaruhi citra
signifikan (p<0,05), yang berarti terdapat
bahwa
tubuh
pendukung
akseptor mereka
wanita
yang tidak
melakukan
lain
kontrasepsi
sebagai
seorang
istri,
dengan
akseptor
yang
perbedaan citra tubuh pada akseptor kontrasepsi pil, suntik dan implan. Berpijak pada hasil penelitian perlu dilakukan usaha pemberian informasi, edukasi
untuk
merubah
citra
tubuh
akseptor dari negatif menjadi positif. Dukungan dan informasi tentang efek samping pemakaian kontrasepsi hormonal dan citra tubuh juga diperlukan untuk meningkatkan
citra
tubuh
positif.
Pemantauan terhadap akseptor kontrasepsi dilapangan juga diperlukan dalam hal ini, mengingat pemantauan dilapangan masih sangat lemah, maka perlu melibatkan peran
masyarakat
dan
kader
tenaga
kesehatan menjadi solusinya.
DAFTAR PUSTAKA Aritonang R, Lerbin R. 2005. Kepuasan Pelanggan: Pengukuran dan Penganalisisan dengan SPSSI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Bungin, H. M. B. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Carpenito Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC Chase,
Michelle E. 2001. Development And Body Dissatisfaction In Females. The Graduate University of Wisconsin
Identity Image College College
Cash, Thomas E and Henry, Patricia E. 2008. Women's Body Images: The
Results of an National Survey in the U.S.A. University College of North Wales Daecy, J & Kenny, Maureen. 2001. Adolescent Development (2nd ed). USA: Brown & Benchmark Plubishers D’Antona, Álvaro de Oliveira at al. 2009. Contraceptive discontinuation and non-use in Santarém, Brazilian Amazon [serial online]. http://www.scielo.br/pdf/csp/v25n9 /16.pdf [diakses 30 desember 2011] Ekawati, Desi. 2010. Pengaruh KB Suntik DMPA Terhadap Peningkatan Berat Badan di BPS Siti Syamsiyah Wonokarto Wonogiri. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Fiandini, Santi P. 2010. Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi Di Ruang Bedah RSD Dr. Soebandi Kabupaten Jember. Skripsi. Jember: Program Sarjana Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Harutyunyan, Ruzanna. 2008. Women's Contraceptive Perceptions, Realities Don't Match Up. http://www.emaxhealth.com/2/4/25 532/women-039-s-contraceptiveperceptions-realities-don-039-tmatch.pdf [diakses 05 Februari 2012] Pengaturan Kelahiran,Kesehatan Reproduksi. http://mangkutak.wordpress.com/2 009/01/21/masalah-kependudukanditinjau-dari-sisi-fertilitas-
pengaturan-kelahiran-kesehatanreproduksi/pdf [diakses 29 Desember 2010]
Obstetrics and Gynecology. Italy: University of Bari Sutami
Mansjoer, Arif et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius Manuaba, Candranita, A.I I et al. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC Manuaba, Ida Bagus Gede. 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC McKinney, Kathleen et al. 1984. Self Images and Contraceptive Behavior. Basic And Applied Social Psychology. Oklahoma State University Melliana, Annastasia. 2006. Menjelajah Tubuh: Perempuan Dan Mitos Kecantikan. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obtetri Operatif, Obstetri Sosial. Jakarta: EGC Purwaningsih, Wahyu. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika Purwaningrum, Nur Fadjria. 2008. Hubungan Antara Citra Raga Dengan Perilaku Makan Pada Remaja Putri. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah Surakarta Ramali, Ahmad & Pamoentjak. 2005. Kamus Kedokteran. Jakarta: Djambatan Surakarta Sabatini, Rosa and Cagiano, Raffele. 2010. Mild Adverse effects of Hormonal contraception. Department of
& Hardjito, Koekoeh. 2010. Analisis Perbedaan Berat Badan Sebelum dan Sesudah Menggunakan Alat Kontrasepsi Implant Lebih Dari 5 Tahun. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol.I No.3
Wiknjosastro, Hanifa dkk. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Wiknjosastro, Hanifa dkk. 2007. Ilmu Kebidanan.Ed.3, Cet.8. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Wirawan, I.B. 2007. Status Wanita Dalam Perspektif Kajian Studi Kependudukan. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurn al/203075164.pdf. [diakses 18 November 2011]