JURNAL PSIKOLOGI TABULARASA VOLUME 10, NO.2, OKTOBER 2015: 145 – 153____________________________________________
PERBEDAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANAKORANGTUA DITINJAU DARI KEHARMONISAN PERKAWINAN ORANG TUA Veronika Suhartati & Fabiola Hendrati Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang Abstract The survey is done in order to know any differences of interpersonal communication between parents and children from harmonious parent point of view. Data collecting process of this survey used interpersonal communication Likert scale. The result of the reliabilities of experiment in the substance of interpersonal communication is 0,946. The survey that is done gave the result that the average score of interpersonal communication of harmonious family is 2.6102 and the inharmonious family that is 2.0312. The Conclusion is that there are any differences interpersonal communication between parent and children in viewing of harmonious parent. Interpersonal communication of harmonious family is better than inharmonious family. Key word: Interpersonal communication, harmonious marriage, children-parent. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya perbedaan komunikasi interpersonal anak-orang tua ditinjau dari keharmonisan perkawinan orang tua. Pengumpulan datapada penelitian ini menggunakan skala komunikasi interpersonal dengan penskoran skala model Likert..Hasil uji reliabilitas butir soal diperoleh alpha sebesar 0,946.Dari hasil analisa didapatkan bahwa rata-rata skor komunikasi interpersonal dari keluarga harmonis adalah sebesar 2.6102 rata-rata dan dari keluarga tidak harmonis sebesar 2.0312. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan komunikasi interpersonal anak-orang tua ditinjau dari keharmonisan perkawinan orang tua.Keluarga harmonis memiliki komunikasi interpersonal yang lebih baik daripada keluarga tidak harmonis. Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Keharmonisan Perkawinan, anak-orang tua.
Pengantar1 Komunikasi
merupakan
Anak belajar dari orang tua, saudara proses
kandung dan anggota keluarga lain. Apa
berbagi makna melalui perilaku verbal
yang dianggap benar dan salah oleh
dan non-verbal. Di dalam keluarga,
keluarga
komunikasi
anggota
penerimaan sosial atau penghargaan bagi
keluarga untuk dapat saling memahami
perilaklu yang benar, anak memperoleh
satu dengan yang lain. Interaksi sosial
motivasi
awal terjadi dalam kelompok keluarga.
mengikuti
memampukan
sosial
tersebut
yang standar
dan
diperlukan perilaku
dari
untuk yang
ditetapkan anggota keluarga (Gunarso, Korespondensi: Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang, Jl. Terusan Raya Dieng, No. 62-64 Malang, Tlp./Faks. 0341-578820. Email:
[email protected]
1991).
145
PERBEDAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANAK-ORANG TUA
Salah
satu
komunikasi
antara
Fahroza,
2011)
keharmonisan
orang tua dan anak adalah dengan
perkawinan adalah hidup bahagia dalam
komunikasi
ikatan cinta kasih suami dan istri yang
interpersonal.
melakukan
komunikasi
Dengan
interpersonal
berdasar
kesepakatan
untuk
hidup
dengan baik akan menghasilkan umpan
bersama. Di dalam arti lain, suami istri
balik
yang baik pula. Komunikasi
hidup dalam ketenangan lahir batin,
interpersonal diperlukan untuk mengatur
karena merasa cukup puas atas segala
tata krama pergaulan antar manusia,
sesuatu yang ada yang telah dicapai
sebab dengan melakukan komunikasi
dalam melaksanakan tugas keluarga
interpersonal
akan
sesuai dengan fungsinya masing-masing.
memberikan pengaruh langsung pada
Keluarga yang harmonis, Gunarsa
struktur seseorang dalam kehidupannya
(dalam Kurnia, 2011) ditandai dengan
(Cangara, 2006).
beberapa faktor yaitu adanya perhatian
dengan
Menurut komunikasi
De
baik
Vito
interpersonal
(2005), merupakan
terhadap
seluruh
anggota
keluarga,
mengetahui setiap perubahan di dalam
pengiriman hubungan interaktif antara
keluarga
seorang individu lain dimana lambang-
keluarga, adanya pengenalan diri setiap
lambang pesan secara efektif digunakan
anggota keluarga, saling pengertian,
terutama
lambang-lambang
sikap menerima anggota keluarga yang
bahasa dan komunikasi interpersonal
satu terhadap kelemahan, kekurangan
tersebut dipahami bersifat pribadi dan
dan kelebihan anggota keluarga lainnya,
berlangsung secara tatap muka.
meningkatkan
dalam
Keluarga merupakan bagian yang
dan
mengembangkan
perubahan
anggota
usaha setiap
dan aspek
dari
paling penting dan sangat diperlukan
anggotanya secara optimal, serta dapat
oleh setiap manusia karena manusia lahir
saling
dan
perubahan-perubahan yang terjadi di
berkembang
secara
sempurna
sebagai pribadi diawali dalam keluarga yang harmonis. Keharmonisan keluarga
menyesuaikan
diri
terhadap
dalam maupun di luar keluarga. Komunikasi
interpersonal
yang
memberikan pengaruh terhadap interaksi
terjadi antara orang tua dan anak
sosial
bertujuan
anak,
khususnya
dalam
untuk
menciptakan
hasil
mengembangkan perilaku positif dengan
maksimal. Artinya, setiap individu yang
lingkungannya. Menurut Sahli (dalam
terlibat
146
didalamnya
membutuhkan
JURNAL PSIKOLOGI
SUHARTATI & HENDRATI
komunikasi interpersonal yang maksimal
berasumsi bahwa keluarga harmonis
untuk membina suatu hubungan keluarga
memiliki komunikasi interpersonal yang
yang
baik antara anak-orang tua.
harmonis.
Pentingnya
situasi
komunikasi interpersonal anak-orang tua karena
didalamnya
proses
terwujud apabila masing-masing unsur
komunikasi yang berlangsung secara
dalam keluarga itu dapat berfungsi dan
dialogis.
komunikasi
berperan sebagaimana mestinya dan
interpersonal, dapat menjadikan orang
tetap berpegang teguh pada nilai-nilai
tersebut merasa terasingkan kesepian
agama kita, maka interaksi sosial yang
tidak
harmonis antar unsur dalam keluarga itu
Tanpa
dihargai
ada
Keharmonisan keluarga itu akan
adanya
dan
tidak
diterima
(Bigner, 1979)
akan dapat diciptakan (Kartono, 2003).
Menurut Cassanova (2011) bentuk
Komunikasi keluarga tidak sama
komunikasi interpersonal dapat tejadi
dengan
pada sebuah keluarga yang melibatkan
kelompok
komunikasi antara anak dan orang tua.
terjadi dalam suatu keluarga yang lain.
Proses komunikasi antara anak-orang tua
Setiap keluarga mempunyai komunikasi
yang harmonis dapat dilihat dari awal
tersendiri. Relasi antara anak dan orang
kehidupan sebuah keluarga, dimana
tua menunjukkan adanya keragaman
diharapkan sebuah keluarga penuh akan
yang luas. Relasi orang tua dan anak
kasih sayang, perhatian, mengutamakan
dipengaruhi dan ditentukan oleh sikap
kebersamaan,
yang
orang tua. sikap yang berhubungan
membangun, dan memberi kesempatan
dengan afeksi dan dominasi; ada orang
anggota keluarga untuk bertumbuh dan
tua
berkembang dalam cinta. Hubungan
memanjakan, acuh tak acuh dan orang
anak-orang tua diperlukan unsur saling
tua akrab, terbuka, bersahabat. Sikap
memahami dan mengerti, maka seorang
orang tua yang berhubungan dengan
anak
dan
ambisi dan minat yaitu sikap orang tua
pengawasan yang baik, serta komunikasi
yang mengutamakan sukses sosial, milik
secara personal dari orang tua untuk
keduniawian, suasana keagamaan dan
menjadi individu yang berkualitas dan
nilai-nilai artistik (Nurwita, 2014).
memberi
memerlukan
kritik
bimbingan
komunikasi
yang
biasa.
antar
anggota
Komunikasi
mendominasi,
yang
yang
sesuai yang diinginkan dimana penulis JURNAL PSIKOLOGI
147
PERBEDAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANAK-ORANG TUA
Besarnya
peranan
komunikasi
tersebut,
peneliti
mengetahui
perbedaan
komunikasi
dalam kehidupan manusia memancing
apakah
timbulnya penelitian secara ilmiah untuk
interpersonal antara anak dengan orang
mengetahui
tua
jumlah
digunakan
waktu
manusia
yang untuk
berkomunikasi. Hasil penelitian yang
ada
ingin
ditinjau
dari
keharmonisan
perkawinan orang tua . Diharapkan
dengan
adanya
dilakukan Berlo (2000) menunjukkan
penelitian ini ada 3 (tiga) manfaat yang
bahwa 70% waktu aktif manusia di
dapat diperoleh:
Amerika
Serikat
digunakan
untuk
1.
Sebagai
sumbangan
berkomunikasi. Menurut Saputra (dalam
pengetahuan
Jurnal
khususnya dibidang psikologi
Ilmu
Komunikasi,
2013)
yang
ilmu ada,
mengatakan bahwa komunikasi dalam
pendidikan,
keluarga adalah bentuk komunikasi yang
perkawinan,
paling ideal. Perbedaan latar belakang
keluarga tentang perbedaan
budaya, pendidikan, usia, kebiasaan dan
komunikasi
kepribadian antar anggota keluarga tidak
anak-orang tua ditinjau dari
menjadi
keharmonisan
penghalang
untuk
Keluarga
merupakan
berkomunikasi.
lingkungan sosial pertama bagi anak yang
memberi
dasar
psikologi dan
psikologi
interpersonal perkawinan
orang tua. 2.
perilaku
Sebagai
masukan
dan
bimbingan kepada orang tua
perkembangan sikap dan nilai kehidupan
agar
dari
komunikasi interpersonal yang
keluarga.
Untuk
belajar
dapat
menghormati orang yang lebih tua serta
baik
membantu
intensif
menyelesaikan
berbagai
masalah yang timbul.
dengan agar
membangun anak
menimbulkan
suatu ikatan emosi dengan
Berdasarkan data yang diperoleh di
anak
untuk
menunjang
SMAK Santa Maria Malang, banyak
keberhasilan
anak dari keluarga harmonis maupun
yang akan diraih.
tidak harmonis
secara
mengalami berbagai
3.
dan
cita-cita
Sebagai pengetahuan kepada
permasalahan
dalam
berkomunikasi,
anak bagaimana komunikasi
khususnya
dalam
komunikasi
interpersonal dengan orang tua
interpersonal. Berdasarkan permasalahan
itu penting untuk menunjang
148
JURNAL PSIKOLOGI
SUHARTATI & HENDRATI
keberhasilan dan kesuksesan
yang valid bergerak dari 0,324 sampai
cita-cita yang diinginkannya.
0,664. Selanjutnya peneliti mengacak ulang penyebaran aitem-aitem
Metode Dalam penelitian ini ada ada dua variabel
yang
komunikasi
ingin
diteliti
yaitu
interpersonal
dengan
perkawinan.
Sampel
keharmonisan
penelitian yang digunakan adalah siswasiswi SMAK Santa Maria Malang tahun pelajaran 2014/2015 kelas X, XI dan XII sejumlah
118
dengan cara Random
orang
Proportional
sampling.
Stratified
yang
Random
dijaring Stratified
Proportional
sampling
adalah
teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/ unsur yang tidak homogen dan proporsional (Sugiyono, 2014).
Dalam
digunakan
pengumpulan skala
data
komunikasi
interpersonal dengan penskoran skala model Likert.
yang
sudah dinyatakan valid berdasarkan hasil try out, yang kemudian dipersiapkan untuk
digunakan
penelitian.
Uji
sebagai
skala
reliabilitas
skala
komunikasi interpersonal diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,946, yang berarti bahwa instrumen penelitian yang dipergunakan ini mempunyai reliabilitas tinggi atau memiliki kehandalan yang tinggi. Uji Asumsi yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
uji
normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji normalitas
diketahui
bahwa
nilai
Kolmogorov Smirnov Test = 0,746 dengan p = 0,633 (> 0.05). Hal ini berarti
bahwa,
data
komunikasi
interpersonal anak orang tua ditinjau dari keluarga harmonis dan keluarga tidak
Hasil Hasil uji validitas menggunakan teknik corrected item total correlation
harmonis
memiliki
distribusi
yang
normal dan analisis selanjutnya dapat dilakukan.
dari total 60 item skala komunikasi
Sedangkan dari uji homogenitas
interpersonal, didapatkan hasil bahwa
diperoleh nilai Levene’s = 2,542 dengan
aitem yang sahih berjumlah 57 dan aitem
p = 0,114 ( >0,05). Artinya bahwa
yang dinyatakan tidak sahih atau gugur
terdapat perbedaan varians antara skor
berjumlah 3 aitem. Koefisien korelasi
komunikasi interpersonal ditinjau dari
aitem-aitem komunikasi interpersonal
keharmonisan perkawinan orang tua. Hal
JURNAL PSIKOLOGI
149
PERBEDAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANAK-ORANG TUA
ini berarti bahwa data skala komunikasi
dalam
interpersonal anak orang tua ditinjau dari
menghasilkan
keharmonisan perkawinan orang tua
positif, anak memiliki sopan santun yang
adalah homogen.
baik
Data yang telah dikumpulkan kemudian
diuji
akan
perilaku-perilaku
terhadap
lingkungan,
harmonis
orang
anak
tua
yang
maupun
menjadi
berani
uji-t
mengungkapkan apa yang dialami dalam
SPSS.
kehidupan dan berani untuk terbuka
diperoleh
dalam segala hal kepada orang tua, anak
komunikasi
memiliki kepercayaan diri yang baik
interpersonal dari keluarga harmonis,
karena orang tua dapat menjadi figur dan
dan mean 2,0312 untuk komunikasi
contoh
interpersonal
psikologis jika komunikasi baik antara
menggunakan Berdasarkan mean
dengan
keluarga
program analisis
2,6102
data
untuk
dari
keluarga
tidak
bagi
anak-anak.
harmonis. Hal ini menunjukkan bahwa
anak-orangtua
terdapat
komunikasi
memberi efek yang sangat besar bagi
interpersonal anak-orang tua ditinjau
tumbuh kembangnya sebuah keluarga,
dari keharmonisan perkawinan orang
seperti misalnya situasi menjadi aman,
tua, sehingga hipotesis yang diajukan
nyaman, penuh kebahagiaan, kedamaian,
pada penelitian ini yang menyatakan ada
persaudaraan,
perbedaan komunikasi interpersonal dari
dengan yang lain, dan tidak seorangpun
keluarga harmonis dan dari keluarga
anggota keluarga akan menjatuhkan
tidak harmonis dapat diterima.
anggota keluarga yang lain.
perbedaan
Diskusi Komunikasi interpersonal yang terjadi dalam keluarga yang harmonis akan menjadi dasar yang sangat penting dan efektif dalam hubungan anakorangtua atau orangtua dengan anak. Dasar yang baik akan memberikan kekuatan tersendiri sehingga komunikasi yang terjadi menjadi utuh. Komunikasi interpersonal bagi anak yang hidup 150
dan
Secara
dukungan
Berdasarkan dilakukan
orangtua-anak
oleh
antara satu
penelitian
Widawati
yang (2012)
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan komunikasi interpersonal anak yang ditinjau dari attachment terhadap orang tua.
Faktor
yang
mempengaruhi
perbedaan pola attachment setiap anak adalah adanya peran orang tua yang cukup dominan misalnya adanya orang tua yang lengkap dan memberikan kasih sayang, dan dukungan dari orang tua JURNAL PSIKOLOGI
SUHARTATI & HENDRATI
yang membuat anak menjadi lebih
meliputi
percaya diri. Semakin dekat hubungan
pengertian, kesenangan, mempengaruhi
anak dengan orang tua, maka semakin
sikap dan saling mendukung, hubungan
efektif
sosial yang baik, tindakan nyata, serta
kemampuan
interpersonalnya.
komunikasi
Begitu
pula
keterbukaan
dan
saling
berpikir positif. Penelitian ini juga
sebaliknya, apabila anak tidak memiliki
menemukan
kedekatan dengan orang tua maka
menghambat komunikasi antara orang
komunikasi interpersonalnya menjadi
tua single parent dan anak yakni
tidak efektif.
kesibukan beraktivitas, perasaan tidak
Seorang anak yang hidup dalam
senang,
beberapa
takut
dan
faktor
canggung
yang
yang
keluarga yang harmonis pasti memiliki
dirasakan oleh anak, serta emosi orang
komunikasi yang baik dimanapun anak
tua yang kurang terkontrol sehingga
itu
tidak
berada,
dimana
anak
memiliki
kekuatan untuk melakukan hal yang baik
terjalin
kebersamaan
dalam
keluarga.
pula, seorang anak akan memiliki rasa
Komunikasi
interpersonal
juga
empati yang tinggi kepada orang lain
dapat menolong seorang pribadi untuk
jika hal tersebut sudah tertanam dalam
mampu terbuka terhadap situasi yang
sebuah keluarga. Jika anak hidup dalam
ada disekitarnya, anak menjadi seorang
komunikasi dan kenyamanan dalam
yang
sebuah keluarga maka seorang anak akan
sesuatunya dikomunikasikan sehingga
menjadi pribadi yang optimis untuk
dengan komunikasi yang terbuka itulah
meraih masa depan dan ada dorongan
maka seorang anak akan dihargai.
positif yang selalu muncul dari dalam
Dengan demikian, keterbukaan antara
dirinya.
anak-orangtua
Pernyataan tersebut didukung dari hasil
penelitian
menunjukkan
Idris
(2016)
peka
dan
karena
segala
orangtua-anak
menimbulkan rasa saling percaya yang tinggi
yang
akhirnya
saling
dapat
komunikasi
menerima apa adanya antara satu dengan
interpersonal antara orang tua single
yang lain, sehingga didalamnya terjadi
parent dan anak belum sepenuhnya
pertukaran informasi.
berjalan
bahwa
yang
sangat
secara
sehingga
Komunikasi interpersonal dalam
kebersamaan sulit terjalin. Kebersamaan
sebuah keluarga yang harmonis dapat
JURNAL PSIKOLOGI
efektif
151
PERBEDAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANAK-ORANG TUA
menjadi modal utama baik anak maupun
Kepustakaan
orang tua untuk mengembangkan dan
Berlo, D. (2000). The communication
mengungkapkan diri secara tepat serta
process. Introduction to the theory
mampu berinisiatif dalam hidupnya.
and
Furhmann (dalam Murni, 2004) mengatakan harmonis
bahwa
keluarga
adalah
keluarga
yang yang
memberikan tempat bagi setiap anggota keluarga menghargai perubahan yang terjadi dan mengajarkan ketrampilan
practice.
Buenos
Aires:
Ateneo. Cangara, H. (2006). Pengantar ilmu komunikasi.
Jakarta:
PT.
Raja
Grafindo Persada. Cassanova, Evanh. (2011). Masalah
berinteraksi sedini mungkin pada anak
Pembelajaran
dengan lingkungan yang lebih luas.
Dengan Orangtua. Diakses 03
Selain menghargai, pada umumnya para
November,
remaja sangat mengharapkan pengertian
http://www.blogpsikologi.com/psi
dari orangtuanya. Dengan adanya saling
kologi-anak/masalah-
pengertian maka tidak akan terjadi
pembelajaran-dan-komunikasi-
pertengkaran-pertengkaran antar sesama
dengan-orang-tua.html.
anggota keluarga. Dari
pembahasan
ini
dapat
bahwa
keharmonisan
perkawinan
orang
tua
dapat
mempengaruhi komunikasi yang terjadi dalam sebuah keluarga antara anaktua
dan
orang
tua-anak.
Komunikasi interpersonal yang terjadi antara orang tua dan anak bertujuan untuk
menciptakan
hasil
maksimal.
Artinya, setiap individu yang terlibat didalamnya komunikasi maksimal.
152
saling
Komunikasi
2014,
dari
De Vito, Joseph A. (2005). Komunikasi
disimpulkan
orang
Dan
membutuhkan
interpersonal
yang
antar
manusia.
Jakarta:
Profesional Books. Fahroza, L. M. D. (2011). Hubungan kematanganemosi
dengan
keharmonisan
pada
pasangan
pernikahan
dini.
(Skripsi,
Universitas
Merdeka
Malang,
2011). Gunarsa, S, D & Gunarsa, Y. (1995). Psikologi praktis: anak, remaja dan keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
JURNAL PSIKOLOGI
SUHARTATI & HENDRATI
Idris, Tenriola. (2016). Studi kasus
Nurwita, Syisva. (2014). Komunikasi
komunikasi interpersonal antara
antar pribadi orang tua dengan
orang tua single parent dan anak
anak
dalam menjalin kebersamaan di
Jurnal Professional, 1(2), 11-16.
kota
makassar.
(Skripsi,
Universitas Hasanuddin, 2016). Katono,
(2013).
Hubungan
komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak terhadap
perkembangan keluarga. Jakarta:
kenakalan remaja di kelurahan
Graha Ilmu.
karang
S.
S.
penerimaan
(2003).
Reza.
mental.
Psikologi
Kurnia,
Kartini.
Saputra,
keterbelakangan
(2011).
Pengaruh
diri
terhadap
keharmonisan perkawinan remaja perempuan yang menikah dini di Kabupaten
asam
180-196.
Diakses
dari
ejournal.ilkom.fisip-unmul.co.id Sugiyono.
2014.
Labang
Bangkalan
Madura.
(Skripsi.
kualitatif
Universitas
Merdeka
Malang,
Alfabeta.
Murni, A. (2004). Hubungan persepsi
Samarinda.
eJurnal Ilmu Komunikasi, 1(2),
Kecamatan
2011).
ilir
Metode
penelitian
pendidikan pendekatan kuantitatif, dan
r&d.
Bandung:
Widawati, Ajeng, P & Budiani, Meita. S., M. Psi. (2012). Perbedaan
terhadap keharmonisan keluarga
kemampuan
komunikasi
dan pemantauan diri pada dengan
interpersonal anak dari attachment
kecenderungan perilaku delinkuen
terhadap
pada remaja. (Tesis, Universitas Gadjah Mada, 2004).
orang
tua.
Jurnal.
Surabaya:
Fakultas
Ilmu
Pendidikan
Universitas
Negeri
Surabaya.
JURNAL PSIKOLOGI
153