Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Setelah Melakukan Donor Darah Dilihat Dari Jenis Kelamin di Wilayah Kerja UDD PMI Kabupaten Pekalongan Oleh : Dellita Verranika dan Ida Rukmana
ABSTRAK Hemoglobin adalah zat protein yang ditemukan dalam sel darah merah, yang member warna merah pada darah. Hemoglobin salah satu syarat penting untuk melakuka donor darah, syarat kadar hemoglobin untuk donor darah antara laki-laki dan perempuan berbeda, karena kadar hemoglobin dalam darah dipengaruhi oleh jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan setelah melakukan donor darah di wilayah kerja UDD PMI Kabupaten Pekalongan dengan desain penelitian quasi experiment. Pengambilan sampel menggunakan quota sampling yang sesuai dengan criteria inklusi dan eksklusi sebanyak 20 responden. Ujian alias menggunakan T test dengan uji beda dua mean dependent. Pengumpulan data menggunakan alat hemometer digital dengan mengecek kadar hemoglobin sebanyak dua kali sebelum dan setelah donor darah dengan menghasilkan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini didapatkan nilai p= 0.001 (p < 0.05) atau Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan setelah melakukan donor darah dilihat dari jenis kelamin di wilayah kerja UDD PMI Kabupaten Pekalongan. Perawat sebagai promoter kesehatan dapat memberikan informasi kepada pendonor mengenai perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan setelah melakukan donor darah dilihat dari jenis kelamin dan sehingga dapat digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada bidang imunologi.
kondisi
A. Pendahuluan
fisik
menjadi
menurun
Hemoglobin adalah zat protein yang
(Djaeni 2004, h.70).
ditemukan dalam sel darah merah,
Produksi sel darah merah normal,
yang memberi warna merah pada
sumsum tulang membutuhkan zat
darah.Hemoglobin terdiri dari zat
besi, vitamin B12, asam folat, dan
besi
pembawa
vitamin B6. Apabila kekurangan
oksigen (Kee 2007, h.235).Defisiensi
bahan dalam proses produksi sel
zat besi dapat berpengaruh pada
darah
fungsi hemoglobin alat transport
mengakibatkan terjadinya penurunan
oksigen, zat besi itu sendiri berfungsi
produksi sel darah merah dan anemia
sebagai pikmen pengangkut oksigen
(Muttaqin
dalam darah, sedangkan oksigen itu
darah merah mampu mengonsentrasi
sendiri sangat diperlukan oleh tubuh
hemoglobin dalam cairan sel sampai
untuk
34 gr per 100 mililiter sel(Guyton &
yang
merupakan
proses
pembakaran
yang
merah
ini
2009,h.386
dapat
).
Sel-sel
menghasilkan energi dan diperlukan
Hall2007, h.440).
pada
tubuh.
Hemoglobin pada pria : 13,5-17 g/%.
Kurangnya kadar oksigen dalam
Wanita 12-15g/%. Normal eritrosit
darah
pada pria 4,5-5,5 jt/mm3 sedang
reaksi
metabolik
dapat
terganggunya
mengakibatkan fungsi-fungsi
sel
untuk wanita 3,5-4,5 jt/mm3(Kee
dalam tubuh termasuk otak. Dalam
2007, h.234). Apabila kosentrasi
kondisi seperti itu seseorang jadi
turun dibawah nilai normal maka
tidak
akan terjadi anemia. Gejala yang
produktif,
kemampuan
berfikirnya menjadi menurun dan
sering
timbul
antaralain
pusing,
1
lemah, letih, lelah, dan lesu.Kadar
obat-obatan
hemoglobin
tinggi,
kadar hemoglobin, jenis kelamin
dapat mengakibatkan darah menjadi
menurut penelitian Asfar dan Irsam,
terlalu pekat atau kental, sehingga
penyakit
mengakibatkan menambahnya beban
Hoffbrand et al dan pola makan
kerja jantung pada pasien penerima
menurut Ranchan & Aditya. Anemia
tranfusi sehingga hasilnya menjadi
merupakan salah satu penyebab yang
tidak optimal (Ranchan & Aditya,
umum, tetapi biasanya klien tidak
2013 h.40).Sebaliknya jika kadar
dinyatakan anemia sampai kadar
hemoglobin
hemoglobin <10,5g/% (Kee 2007,
yang
terlalu
kurang
dari
normal
yang
mempengaruhi
sistemik
menurut
maka transportasi oksigen keseluruh
h.236
tubuh akan terganggu. Hemoglobin
hemoglobin
yang rendah dapat disebabkan oleh
sebelum melakukan donor darah
banyak
untuk mengetahui kondisi calon
hal,
antara
lain
karena
).
kekurangan zat besi, asam folat dan
pendonor.
sebagainnya. Hemoglobin yang terus
Donor
menerus
beberapa
rendah
dapat
Pengecekan sangatlah
darah
harus
kriteria
kadar penting
memenuhi
untuk
dapat
darahnya,
yaitu
mengakibatkan (anemia) atau justru,
mendonorkan
menjadi
keadaan umum baik, usia 17-65
penderita
salah
satu
indikator
anemia(Ranchman
&
tahun, berat badan 50 kg, atau lebih,
Aditya, 2013 h.14).
tidak demam (temperatur oral <37,5o
Faktor-faktor yang mempengaruhi
C), frekuensi dan irama denyut
kadar hemoglobin yaitu usia menurut
jantung nadi normal, tekanan darah
50-100/90-180 mmHg, dan tidak ada
menerus,
lesi kulit yang berat(Sudoyo et
dilakukan
al2007, h.673).Selain syarat donor
penanganan yang tepat ( Ranchan &
darah yang harus mempunyai kriteria
Aditya 2013, h.41).
seperti umur, berat badan, tekanan
Dari studi pendahuluan yang pernah
darah
kami lakukan dari setiap PMI yang
jugaharus
melihat
hasil
maka
harus
segera
pemeriksaan
serta
hemoglobin pendonor.
melakukan program donor darah
Sebelum donor darah sebaiknnya
baik di kabupaten maupun di kota
dilakukan
kadar
menjumpai beberapa orang yang
hemoglobin dari calon pendonor
akan mendonorkan darahnya tetapi
tersebut,
2012)
tidak dilakukan pengecekan kadar
mengatakan pentingnya di lakukan
hemoglobin sebelum calon pendonor
pengecekan
itu melakukan donor darah bagi
sebelum
pengecekan
(Rusli
kadar donor
DA,
hemoglobin untuk
pendonor yang sudah beberapa kali
mengetahui normal atau tidaknya
melakukan donor, akan tetapi bagi
kadar hemoglobin saat itu.Setelah
pendonor
donor darah dilakukan, pendonor
melakukan donor darah sebelumnya
perlu dilakukan pengecekan kadar
dilakukan
hemoglobin kembali. Hal ini sangat
hemoglobin sebelum donor. Bahkan
penting untuk mengetahui apakah
ada calon pendonor yang belum
kadar hemoglobin pendonor turun
pernah dilakukan pengecekan kadar
sangat rendah, atau tetap stabil. Jika
hemoglobin selama donor darah,
kadar
hanya dilakukan pengecakan untuk
hemoglobin
adalah
rendah
terus
yang
pertama
pengecekan
kali
kadar
tekanan darahnya. ( Rusli DA, 2012)
dan
mengatakan pentingnya di lakukan
perempuan
pngecekan
terkena anemia ketimbang laki-laki.
kadar
sebelum
donor
hemoglobin adalah
untuk
perempuan
berbeda
cenderung
Perempuan
secara
karena berisiko
normal
akan
mengetahui normal atau tidaknya
mengalami menstruasi setiap bulan,
kadar hemoglobin saat itu. Selain
saat mestruasi biasanya perempuan
dari
tidak
akan kehilangan darah dan akan
kadar
mengeluarkan sejumlah zat besi yang
sisi
pendonor
yang
dilakukan
pengecekan
hemoglobin,
kami
juga
banyak
diperlukan
untuk
menemukan dari pendonor yang
hemoglobin,
kurang
anjuran
kebutuhan zat besi perempuan lebih
petugas untuk istirahat sejenak. Hal
banyak ketimbang laki-laki ( Juanita,
tersebut dilakukan untuk mengurangi
2009).
efek samping akibat donor darah,
Data yang diperoleh dari wilayah
keluhan yang mungkin terjadi setelah
kerja
donor darah adalah sinkop, rasa
Pekalongan tahun 2014 , jumlah
lemas, frekuensi nafas meningkat,
pendonor selama 1 tahun dari tahun
pusing, pucat, dan mual (Sudoyo et
2013-2014 wilayah kerja UDD PMI
al 2007, h. 673).
Kabupaten
Umur dan jenis kelamin dapat
9.768 pendonor. Dimana pendonor
mempengaruhi nilai normal kadar
laki-laki
hemoglobin
h.50).
perempuan 2.789. Berdasarkan data
Kadar hemoglobin antara laki-laki
yang diperoleh dari wilayah kerja
memperhatikan
(Naga
2012,
oleh
pembentukan
UDD
karena
PMI
Kabupaten
Pekalongan
sebanyak
itu
sebanyak
6.979
dan
UDD PMI Kabupaten Pekalongan
donor
pada
angka
kelamin pendonor. Dengan cara
pendonor terbanyak adalah dari laki-
melakukan pemeriksaan hemoglobin
laki
sebelum
tahun
2013-2014
yaitu
6.979
(UDD
PMI
darah
dan
dilihat
dari
setelah
jenis
melakukan
Kabupaten Pekalongan, 2014).
donor darah dengan membandingkan
Dari
dapatkan
antara, laki-laki dan perempuan,
selama 1 tahun 2013-2014 dari
untuk mengetahui ada atau tidak
pendonor
tidak
perbedaan atau penurunan kadar
dilakukan pengecekan baik itu kadar
hemoglobin anatara sebelum dan
hemoglobin sebelum donor maupun
setelah donor darah yang dilihat dari
setelah
darah.
jenis kelamin pendonor. Penelitian
jumlah
ini diharapkan dapat diketahui lebih
data
yang
kami
sebanyak
melakukan
Bahkan
dari
9.768
donor
sebagian
pendonor selama 1 tahun banyak dari
lanjut
pendonor yang tidak mengetahui
hemoglobin pada pendonor darah
berapa kadar hemoglobin mereka
setelah
saat donor maupun setelah donor (
dilihat dari jenis kelamin.
UDD PMI Kabupaten Pekalongan, 2014). Melihat
dari
studi
pendahuluan
diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian
perbedaan
kadar
sebelum
dan
setelah
mengenai hemoglobin melakukan
tentang
perbedaan
melakukan
donor
kadar
darah
sebelum donor darah dan sesudah
B. MetodePenelitian Desain
penelitian
merupakan
donor darah.
rencana penelitian yang disusun
Subjek
sedemikian rupa sehingga peneliti
test
dapat memperoleh jawaban terhadap
K-A
O1
X
O2-A
pertanyaan penelitian (Setiadi, 2013
K-B
O1
X
O2-B
h.63).
Skema 4.1. Desain penelitian quasi
Penelitian yang dilakukan
peneliti
yaitu
kuantitatif.
Pre-test Intervensi Post-
Jenis
experiment
penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
“Quasi
Experiment” dengan desain “two
dan post-test group. Keterangan: K-A
groupPre Test and Post Test”. Dalam
rancangan
ini,
peneliti
yaitu
laki-laki
dan
:Subjek
(pendonor)
laki-laki K-B
melakukan penelitian dengan dua kelompok
pre-test
: Subjek (pendonor) perempuan
O1
:
Observasi
kadar
perempuan. Pada kelompok laki-laki
hemoglobin sebelum
dan
donor darah.
perempuan
pengecekan sebelum donor
dan darah,
kadar setelah
dilakukan hemoglobin melakukan
pengumpulan
kadar
hemoglobin
:
Observasi
hemoglobin
data
dilakukan sebanyak dua kali yaitu mengecek
O2
kadar setelah
donor darah. X
:
Intervensi
darah).
(donor
KO2 A
:
Observasi
kadar
hemoglobin pendonor sebelum pada laki-
KO2 B :
sukarela UDD PMI Kabupaten Pekalongan. 2. Sampel dan Sampling
laki dan setelah pada
Sampel
laki-laki.
jumlah dan karakteristik yang
Observasi
adalah
bagian
dari
kadar
dimiliki oleh populasi (Sugiyono,
hemoglobin pendonor sebelum pada
2009 h.62). Sampling adalah
perempuan
merupakan teknik pengambilan
dan
setelah
pada
perempuan.
sampel (Sugiyono, 2009 h.62). Pengambilan sampel penelitian
C. Populasidan Sampling 1. Populasi Terjangkau
ini
dilakukan
dengan
teknik
adalah
quota samplingyaitu penambilan
populasi yang memenuhi kriteria
sampel dengan cara menetapkan
penelitiannya dan biasanya dapat
jumlah anggota sampel secara
dijangkau
quotum
Populasi
terjangkau
oleh
peneliti
dari
atau
jatah.
Tehnik
kelompoknya (Nursalam, 2009
sampling ini dilakukan dengan
h.89). Karena populasi dalam
cara pertama-tama menetapkan
penelitian ini belum diketahui,
beberapa besar jumlah sample
maka
mengambil
yang diperlukan atau menetapkan
populasi penelitian ini adalah
quotum (jatah) (Notoatmodjo,
seluruh pendonor darah yang
2012 h.125).
mengikuti program donor darah
Pada
peneliti
penelitian
mengambil
ini,
responden
peneliti untuk
dilakukan penelitian donor darah
1) Responden yang berusia
dengan jumlah 20 responden
17 tahun keatas dan berat
yang
badan minimal 45kg.
terdiri
dari
kelompok
kontrol 10 responden laki-laki dan
kelompok
kontrol
10
2) Responden
yang
mempunyai
tekanan
responden perempuan.
darah sistole antara 100-
Untuk mengurangi adanya hasil
150 mmHgdan diastole
penelitian
antara 60-90 mmHg.
yang
bias,
dalam
penelitian ini maka responden
3) Responden
yang
harus memenuhi kriteria sampel
mempunyai nilai kadar
meliputi
kriteria
Hemoglobin antara 12-17
eksklusi
(Hidayat
inklusi
dan
2009,h.60).
Kriteria insklusi dan kriteria
gr%. 4) Pendonor suka rela di
eksklusi dalam penelitian ini
wilayah
sebagai berikut:
Kabupaten
a. Kriteria
insklusi,
yaitu
karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi
yang
kerja
PMI
Pekalongan
bersedia
menjadi
Responden. b. Kriteria
eksklusi,
yaitu
target terjangkau dan akan
menghilangkan
diteliti
mengeluarkan subjek yang
h.92).
(Nursalam,
2009
memenuhi
kriteria
atau
inklusi
dari studi karena berbagai sebab
(Nursalam,
2013
h.172).
kriteria
eksklusi
2015.Responden penelitian adalah
dalam penelitian ini adalah
pendonor darah sebanyak 20 orang
sebagai berikut.
yang terdiri dari 10 responden
1) Responden
yang
bersedia
tidak
dilakukan
pemeriksaan
sebelum
melakukan donor darah.
kelompok
perempuan.
Pada
kelompok laki-laki dan perempuan setiap
responden
diukur
kadar
yang
hemoglobin pada pre-test dan post-
dirinya
test kemudian dianalisa perubahan
2) Responden membatalkan
kelompok laki-laki dan 10 responden
menjadi responden secara
kadar
mendadak
setelah donor darah.
ketika
penelitian berlangsung.
hemoglobin
sebelum
dan
1. Analisa Univariat Hasil
penelitian
berdasarkan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
adalah
1. HasilPenelitian
diuraikan
analisa
univariat
menganalisa
variabel-
Pada penelitian ini bertujuan untuk
variabel
mengetahui
menghitung distribusi frekuensi
hemoglobin
perbedaan
kadar
sebelum dan setelah
dan
yang
ada
proporsinya.
dengan
Analisa
melakukan donor darah dilihat dari
univariat dalam penelitian ini
jenis
adalah
kelamin.
Penelitian
telah
distribusi
kadar
dilakukan di UDD PMI Kabupaten
hemoglobin responden sebelum
Pekalongan
5
donor darah dilihat dari jenis
November 2015 – 6 November
kelamin dan distribusi kadar
pada
tanggal
hemoglobin setelah donor darah
hemoglobin terendah adalah
dilihat dari jenis kelamin.
13.50
a. Kadar Hemoglobin Sebelum
hemoglobin tertinggi adalah
48
g%
dan
kadar
Donor Darah Dilihat Dari
16.50g%.
Jenis
diwilayah
kadar hemoglobin responden
Kerja UDD PMI Kabupaten
perempuan sebelum donor
Pekalongan.
darah
Kelamin
5.1 Tabel
Sedangkan
menunjukkan
nilai
nilai
mean sebesar 12.86 g%, nilai
Distribusi FrekuensiKadar Hemoglobin Responden Sebelum Donor Darah Dilihat Dari Jenis Kelamin diwilayah Kerja UDD PMI Kabupaten Pekalongan
median sebesar 12.70 g% dengan
nilai
standart
devisiasi sebesar 0.44 g%, kadar hemoglobin terendah
Jeniskelamin
Mean
Median
S.D
Minimal
Maksimal
laki-laki
14.59
14.25
1.08
13.50
16.50
adalah 12.50g% dan kadar
perempuan
12.86
12.70
0.44
12.50
13.80
hemoglobin tertinggi adalah 13.80 g%.
Dari
tabel
menunjukkan
5.1
diatas
nilai
kadar
hemoglobin responden lakilaki sebelum donor darah memiliki nilai mean sebesar 14.59 g%,
nilai median
sebesar 14.25 g% dengan nilai
standart
sebesar 1.08 g%,
devisiasi kadar
b. Kadar Hemoglobin Setelah Donor Darah Dilihat Dari Jenis
Kelamin
diwilayah
Kerja UDD PMI Kabupaten Pekalongan. 5.2 Tabel Distribusi FrekuensiKadar Hemoglobin Responden Setelah Donor Darah Dilihat Dari Jenis Kelamin
diwilayah Kerja UDD PMI Kabupaten Pekalongan
darah memiliki nilai mean/ mean sebesar 10.74g%, nilai
Jenis Kelamin
Mean
Median
S.D
Minimal
Maksimal
Laki-laki
13.19
12.95
0.96
11.90
15.00
Perempuan
10.74
10.80
0.74
9.70
11.80
median
sebesar
10.80g%
dengan
nilai
standart
sebesar
0.74g%,
devisiasi Dari
tabel
menunjukkan hemoglobin laki
setelah
memiliki
5.2
diatas
kadar hemoglobin terendah
nilai
kadar
adalah 9.70g% dan kadar
respondenlaki-
hemoglobin tertinggi adalah
donor nilai
sebesar13.19
11.80g%.
darah mean
g%,
nilai
2. Analisa Bivariat. Analisa bivariat pada tahap ini
median sebesar 12.95 g%
dilakukan
dengan
standart
hipotesis penelitian yang telah
devisiasi sebesar 0.96 g%,
disusun, apakah ada perbedaan
kadar hemoglobin terendah
kadar hemoglobin sebelum dan
adalah 11.90 g% dan kadar
setelah melakukan donor darah
hemoglobin tertinggi adalah
dilihat
15.00g%.
diwilayah
nilai
Sedangkan
nilai
untuk
dari
menjawab
jenis
kerja
kelamin
UDD
PMI
kadar hemoglobin responden
Kabupaten
perempuan
Sebelum melakukan uji bivariat
darah
setelah
menunjukkan
donor nilai
ini
kami
Pekalongan.
melakukan
uji
kadar hemoglobin responden
normalitas data terlebih dahulu
perempuan
untuk mengetahui kenormalan
setelah
donor
dari
masing-masing
yang
telah
variabel
ditelitisehingga
Dari hasil uji normalitas diatas dapat
dilihat
perbandingan
dengan begitu dapat diketahui
antara skewness dan standar
uji
eror
bivariat
dua
kelompok
didapatkan,
dependent yang akan digunakan.
kelompok
Untuk
menentukan
donor darah : 0.821 / 0.687 =
normalitas data menggunakan
1.19, setelah donor darah : 0.624
rasio skweness dengan rumus
/0.687
sebagai berikut :
kelompok perempuan sebelum
Kelompok laki-laki sebelum =
donor darah = 1.28/0.687 =
.
=
1.86,
=
.
=
laki-laki
0.90
sebelum
serta
pada
setelah donor darah : -
0.067 /0.687 = -0.097. Sehingga
1.19 Kelompok perempuan sebelum=
.
=
.
=
didapatkan hasilnya kurang dari 2,
bearti
distribusi
normal.
demikian
dapat
disimpulkan
data
diatas
berdistribusi
normal
Dengan 1.86 Kelompok laki-laki setelah =
.
=
.
=
0.90
Parametrik). Setelah mengetahui distribusi
Kelompok perempuan setelah=
0.097
(Uji
=
. .
=-
data normal, maka analisa data bivariat
dua
kelompok
dependent
dilakukan
dengan
menggunakan uji berikut ini
sebesar 0.75 sedangkan pada
adalah hasil dari uji T test:
perempuan nilai mean sebesar
a. PerbedaanRata-rata
Kadar
2.12g/% dengan standar deviasi
Hemoglobin Sebelum dan
sebesar 0.60. Melihat tabel 5.7
Setelah Melakukan Donor
didapatkan nilai p=0.001 (p <
Darah Dilihat Dari Jenis
0.05) atau Ho di tolak, maka
Kelamin Di Wilayah Kerja
dapat disimpulkan bahwa ada
UDD
perbedaan
PMI
Kabupaten
Pekalongan.
hemoglobin
sebelum dan setelah melakukan
Tabel 5.3
donor darah dilihat jenis kelamin
Distribusi Perbedaan Ratarata Kadar Hemoglobin Sebelum dan SetelahMelakukan Donor Darah Dilihat Dari Jenis Kelamin Di Wilayah Kerja UDD PMI Kabupaten Pekalongan
di wilayah kerja UDD PMI Kabupaten Pekalongan. 2. Pembahasan Tujuan utama dari penelitian ini adalah
Jenis Kelamin
kadar
Mean
SD
SE
P value
N
untuk
menganalisis
penurunan kadar hemoglobin pada jenis kelamin sebelum dan setelah
Kadar Hemoglobin laki-laki
1.40
0.75
0.23
0.001
10
perempuan
2.12
0.60
0.19
0.001
10
melakukan donor darah. Untuk menguatkan hasil penelitian ini digunakan
Dari tabel 5.3 diatas didapatkan nilai mean pada laki-laki sebesar 1.40g/% dengan standar deviasi
perbandingan
antara
kelompok laki-laki dan perempuan.
a.
Kadar
hemoglobin
sebelum
sebesar : 13,5-17 gr/dl dan
melakukan donor darah dilihat
perempuan
dari jenis kelamin.
gr/dl (Kee 2007, h.234).Dari
Berdasarkan hasil penelitian
nilai
dari
diketahui bahwa nilai kadar
pemeriksaan
kadar
hemoglobin
dengan
metode
hemometer
digital
yang
dilakukan
terhadap
20
sebesar
mean
hemoglobin besar
12,5-15
tersebut
dapat
laki-laki
lebih
nilai
kadar
dari
hemoglobin perempuan.
responden yang terdiri dari 10
Seseorang
kelompok laki-laki dan 10
mendonorkan darah jika tidak
kelompok
menimbulkan
perempuan,
dapatkan
Nilai
Hemoglobin Sebelum
di
Kadar Responden
boleh
bahaya
buruk
dan
terhadap
sipendonor darah, berdasarkan
donor
Hadits Nabi SAW : “ tidak
dan
boleh melakukan sesuatu yang
perempuan sebelum melakukan
membahayakan jiwa dan tidak
donor darah memiliki nilai
boleh
mean
orang
darah
melakukan
akibat
yang
pada
laki-laki
kadar
Hemoglobin
pula
membahayakan
lain”.
sebesar 14,59 gr/dl dan 12,86
mendonorkan
gr/dl,
memenuhi
boleh dengan syarat dia tidak
persyaratan untuk melakukan
boleh menjualkan darahnya,
kegiatan donor darah yaitu
karena
Hemoglobin
bersabda dalam Hadits Ibnu
hal
ini
pada
laki-laki
darah
Hukum
Rosulullah
adalah
SAW
Abbas RA sesungguhnya: “
dari faktor jenis kelamin, laki-
jika
laki
Allah
mengharamkan
cenderung
mempunyai
sebuah kaum untuk memakan
kadar hemoglobin lebih tinggi
sesuatu
dari pada perempuan, hal ini di
maka
Allah
akan
mengharamkan harganya”.
sebabkan masa otot pria relatife
Dimana kadar hemoglobin itu
lebih
sendiri dipengaruhi oleh jenis
perempuan.
kelamin,
hemoglobin
berdasarkan
hasil
besar
dari
pada
Karena
kadar
kebanyakan
penelitian Asfar dan Irsam
perempuan
tahun 2013 mengenai kadar
yang
hemoglobin menggunakan cara
tidak bisa melakukan donor
sahlil
dapat
darah.
dan
talquist
dibawah
normal
menyebabkan
mereka
Penyebabnya
salah
diketahui
bahwa
kadar
satunya tidak menjaga asupan
hemoglobin
laki-laki
lebih
nutrisi seimbang yang cukup
besar dari kadar hemoglobin
mengandung
wanita. (Koasin tahun 1990)
ditambah pula menstruasi yang
menyatakan faktor pengaruh
terjadi pada perempuan setiap
kadar
bulan
hemoglobin
salah
yang
zat
besi
dan
mengakibatkan
satunya adalah jenis kelamin
perempuan
ada juga Menurut penelitian
kekurangan zat besi sehingga
Agnes Putri Widyastuti, tahun
dapat
2014
hemoglobin
mengatakan
kadar
hemoglobin dapat dipengaruhi
beresiko
mengakibatkan lebih
kadar kecil
ketimbang
laki-laki
(Komandoko, 2013 h.41). b. Kadar
hemoglobin
setelah
oleh
tindakan
dimana
donor
darah
darah
diambil
dan
komponen dalam darah baik
melakukan donor darah dilihat
dari
dari jenis kelamin. Nilai kadar
maupun kadar hemoglobin ikut
hemoglobin responden setelah
berkurang selama proses donor
melakukan donor, pada tabel
berlangsung. Karena seseorang
5.3 menyebutkan bahwa mean
yang
kadarhemoglobin
darahnya akan berakibat jumlah
laki-laki
jumlah
dalam
setelah
mendonorkan
sebelumnya 14.59 g/% menjadi
darah
13.19 g/% terjadi penurunan
berkurang. Jumlah sel darah
sebanyak. 1,40g/% Sedangkan
merah menjadi lebih sedikit
pada
dibandingkan
responden
perempuan
di
darah
dalam
tubuhnya
dengan
kodisi
mean kadar hemoglobin yang
tubuh normal, karena darah
sebelumnya 12.86 g/% menjadi
didalam tubuh pendonor akan
10.74 g/% terjadi penurunan
berkurang antara 250 hingga
sebanyak 2.12g/%.
500cc (Komandoko, 2013 h.19).
Berdasarkan
hasil
peneitian
Apabila
kondisi
ini
terus
diatas didapatkan bahwa terjadi
berlangsung akan berbahaya,
penurunankadar
karena dalam kondisi ini bisa
hemoglobin
yang signifikan baik pada laki-
muncul
terjadinya
anemia
laki maupun perempuan terjadi
karena tubuh akan memproduksi
pasca donor. Hal ini dipengaruhi
sel darah merah dalam jumlah
yang
sedikit
atau
dengan
kebutuhan
zat
besi
pada
kualitas yang rendah. Padahal
perempuan lebih banyak dari
fungsi sel darah merah amat
pada laki-laki.
strategis, diantaranya sebagai transport
zat
gizi
c. Perbedaan
nilai
kadar
terutama
hemoglobin sebelum dan setelah
oksigen. Dengan kondisi tubuh
melakukan donor darah dilihat
yang anemia maka pasokan
dari jenis kelamin.
oksigen
akan
Tabel 5.1 didapatkan mean nilai
akan
kadar hemoglobin pada laki-laki
dalam
berkurang
tubuh dan
menyebabkan berbagai macam
sebesar
14.59
g/%
menjadi
gangguan
(Raharjo,
13.19
g/%
atau
terjadi
penelitian
penurunan sebesar 1.40 g/%.
2009).
fisilogis Menurut
Raharjo tahun 2009 Perempuan
Sedangkan
secara normal akan mengalami
nilai kadar hemoglobin sebelum
mestruasi setiap bulan, rata-rata
sebesar
banyaknya darah yang hilang
10.74g/% atau terjadi penuruna
pada perempuan normal selama
sebesar
1 periode menstruasi yaitu 25 -
kadar hemoglobin terjadi lebih
60
besar
ml.
bersamaan
dengan
pada
12.86
g/%
2.12g/%.
pada
perempuan
jenis
menjadi
Penurunan
kelamin
menstruasi akan di keluarkan
perempuan dibanding laki-laki.
sejumlah
Faktor
diperlukan
zat
besi
yang
pembentukkan
hemoglobin oleh karena itu
yang
Mempengruhi
Kadar Hemoglobin adalah Usia, Jenis
Kelamin,
Penyakit
Sistemik,
Pola
Makan,
dan
yang boleh menerima darah
Kehamilan.
yang didonorkan adalah darah
Dikarenakan turunnya koefisien
yang berada dalam keadaan
hemoglobin dapat ditemukan
kritis karena sakit atau pun
pada beberapa kondisi seperti
terluka dan sangat memerlukan
talasemia, gagal ginjal kronik
tambahan
dan anemia, Kadar hemoglobin
adalah firman Allah SWT : ‘’
antara laki-laki dan perempuan
sesungguhnya
berbeda
mengharamkan bagimu bangkai,
karena
cenderung anemia
perempuan
berisiko
ketimbang
darah.
Dasarnya
Allah
hanya
terkena
darah, daging babi, binatang
laki-laki.
yang ketika disembelih disebut
Perempuan secara normal akan
nama
mengalami
setiap
barang siapa dalam keadaan
bulan, saat mestruasi biasanya
terpaksa memakanya sedang ia
perempuan
kehilangan
tidak menginginkanya dan tidak
darah dan akan mengeluarkan
pula melampaui batas, maka
sejumlah
tidak ada dosa baginya’’. ( QS
menstruasi
akan
zat
besi
yang
selain
Allah.
Tetapi
diperlukan untuk pembentukan
Al Baqoroh ayat 173).
hemoglobin, oleh karena itu
Zat besi merupakan unsur vital
kebutuhan zat besi perempuan
yang sangat dibutuhkan oleh
lebih banyak ketimbang laki-
tubuh
laki(Juanita, 2009).Etika hukum
hemoglobin,
Donor Darah Menurut Islam,
komponen penting dalam enzim
untuk
pembentukkan dan
merupakan
pernafasan
(Mittal,
2006).
Komponen dalam darah salah
Kebutuhan zat besi pada laki-
satunya
laki
sangat
Hemoglobin adalah salah satu
berbeda hal ini tergantung pada
partikel dalam sel darah yang
umur, berat badan,dan keadaan
berfungsi
individu masing-masing pada
oksigen. Sel-sel darah merah
laki-laki diperlukan sekitar 1 mg
mampu
besi untuk dapat diserap dalam
hemoglobin dalam cairan sel
usus
dan
perempuan
tiap
perempuan reproduksi
hemoglobin.
untuk
mengikat
mengkonsentrasikan
harinya
bagi
sampai sekitar 34gm/dl sel.
dalam
usia
Konsentrasi ini tidak pernah
harus
menyerap
meningkat
lebih
dari
nilai
dalam keadan normal sekitar 1.5
tersebut, karena itu merupakan
mg besi/hari (Marya, 2013 h.
batas
23). Devisiasi zat besi pada
mekanisme
pendonor
disebabkan
hemoglobin sel. Selanjutnya
karena dalam sekali donor darah
pada orang normal, presentasi
terjadi kehilangan besi yang
hemoglobin
cukup bermakna (200-250 mg)
mendekati maksimum dalam
dengan
setiap
darah
pengambilan
darah
metabolik
dari
pembentukan
sel.
sekitar 425-475 ml ( Mittal,
pembentukan
2006).
dalam
hampir
Namun
selalu
bila
hemoglobin
sumsum maka
tulang
Menurut Ranchan & Aditya
berkurang,
presentasi
2013, h.39 menyebutkan bahwa
hemoglobin dalam darah merah
juga
menurun
Hall2007,
(Guyton
h.440).
&
perempuan, untuk mengetahui kadar
Menurut
nilai hemoglobin pada kelompok
penelitian Raharjo tahun 2009
laki-laki dan perempuan
Perempuan secara normal akan
melakukan donor darah dengam
mengalami
setiap
melihat nilai rata-rata dari kedua
banyaknya
kelompok. Berdasarkan analisis data
mestruasi
bulan,
rata-rata
darah
yang
hilang
setalah
pada
dengan menggunakan Uji T dengan
perempuan normal selama 1
taraf siknifikan 0,05, hasil penelitian
periode menstruasi yaitu 25 -60
ini dapat disimpulkan sebagai berikut
ml.
:
bersamaan
dengan
menstruasi akan di keluarkan sejumlah
zat
besi
diperlukan
yang
pembentukkan
1. Kadar
hemoglobin
responden
laki-laki sebelum donor darah memiliki nilai mean
hemoglobin oleh karena itu
14.59
kebutuhan
hemoglobin responden perempuan
zat
besi
pada
g%,
sebesar
Sedangkan
perempuan lebih banyak dari
sebelum
pada laki-laki.
menunjukkan nilai mean sebesar
darah
12.86g%.
D. Simpulan Penelitian
donor
kadar
ini
dilakukan
dengan
2. Kadar hemoglobin respondenlaki-
tujuan untuk mengetahui apakah ada
laki setelah donor darah memiliki
perbedaan nilai kadar hemoglobin
nilai
sebelum dan setelah donor darah
kadar
pada
perempuan setelah donor darah
kelompok
laki-laki
dan
mean
sebesar13.19
hemoglobin
g%,
responden
60
menunjukkan
nilai
kadar
Diharapkan untuk memberikan
hemoglobin responden perempuan
edukasi
setelah donor darah memiliki nilai
sebelum dan setelah melakukan
mean
donor mengenai pengukuran
sebesar
perbedaan
10.74g%.
kadar
Ada
hemoglobin
kadar
kepada
pendonor
hemoglobin,
dan
sebelum dan setelah melakukan
memberikan
donor darah dilihat dari jenis
mengenai asupan nutrisi yang
kelamin di wilayah kerja UDD
mengandung zat besi untuk
PMI Kabupaten Pekalongan
mengganti kadar hemoglobin yang
E. Saran 1. Bagi Pendonor
informasi
berkurang
setelah
melakukan donor darah
Donor sangatlah aman apabila dilihat dari sisi nilai kadar
3. Bagi peneliti lain 1.
Penelitian
ini
dapat
digunakan
hemoglobin. Meskipun sesaat
sebagai dasarpenelitian selanjutnya
setelah donor rata-rata akan
yang akan melakukan penelitian
terjadi penurunan nilai kadar
yang sama dapat mencari variabel
hemoglobin. Oleh karena itu
lain seperti usia, pola makan dan
peneliti menyarankan bagi para
berat badan atau mencari fenomena
pendonor
menjaga
lain yang sering terjadi akibat
asupan nutrisi terutama yang
donor. Penelitian dengan variabel
mengandung zat besi, setelah
yang sama tetapi dengan alat
mendonorkan darahya.
pengukur kadar hemoglobin yang
untuk
2. Bagi organisasi PMI
berbeda
(Sahli,
Talquist,
Fotometrik Hemiglobinsianida dan Laboratorium).
Hidayat, AA 2008, MetodePenelitianKeperawatand anTeknikAnalisaData,Edisike 2: SalembaMedika, Jakarta.
F. DaftarPustaka Asraf, S &Irsam 2013, Menentukan Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit, Menghitung Sel darah merah dan Sel darah putih, Universitas Hasannudin. Chairlan&Estu Lestari, 2011, PedomanTeknikDasarUntukLab oratiriumKesehatan, Edisike 2: EGC, Jakarta. Djaeni, AS, 2005, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi,Jilidke: Dian rakyat, Jakarta. Gandosoebrata, R, 2010, PenuntunLaboratoriumKlinik, Edisike16 : Dian Rakyat, Jakarta. Gibson, R 2005, Principles of NurtionalAssesment :Oxfard University, New York. Guyton, AC & Hall, JE 2007,Buku Ajar FisiologiKedokteran( Textbook of Medical Physioogy),Edisi ke 2: EGC, Jakarta. Handayani, W &Haribowo, AS 2008, AsuhanKeperawatanpadakliend enganGangguanSistemHematolo gi:SalembaMedika, Jakarta. Harsono,SP & Luknis,S 2010, Statistik Kesehatan,Edisi ke2: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hidayat, AA 2009, MetodePenelitianKeperawatand anTeknikAnalisaData :SalembaMedika, Jakarta. Hoffbrand, AV, Pettit, JE & Moss, PAH 2005, Hematologi, Edisike 4: EGC, Jakarta. Indrawati, E 2011, Warta RSUD ,Republika, april-juni 2011, hal. 4. Juanita 2009, wanita lebih beresiko terkena anemia, Di unduh pada hari kami tanggal 22 januari 2015 jam 09.00 WIB. https://akanggalih.wordpress.co m/2009/04/02/wanita-lebihberisiko-terkena-anemia Kee, JL 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik, Edisike6 : EGC, Jakarta. Khasanah, NA, Studi Jumlah Trombosit Antara PendonorLaki-laki Dan Perempuan Pada Usia Yang BerbedaDi Unit Transfusi Cabang Kota Malang, 2014,vol.1, no. 1, Institusi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Madiun. Komandoko, G 2013, Donor Darah Terbukti Turunkan Risiko penyebab Jantung & Stroke : Media pressindo, Yogyakarta. Marya, RK 2013, Patofisologi
Buku ajar mekanisme
Terjadinya Penyakit : Binarupa Aksara Publisher, Tanggerang selatan. Mehta, A &Hoffbrand, V 2006, Hematology at a Glance, Edisi ke 2:Erlangga, Jakarta. Muttaqin, A 2009, Buku ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi : SalembaMedika, Jakarta. Naga, SS 2012, Buku Panduan Lengkap Ilmu Penya kit Dalam, Edisike3 : DIVA Press, Jogjakarta.
Palang Merah Indonesia, 2014, diperoleh pada tanggal 26 januari 2015. Puspasari, A & Niken, P 2010, Perbedaan kadar hemoglobin pada pasien karsinoma Nasofaring sebelum dan setelah Radioterapi di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang, Universitas Diponegoro.
Noor, NN 2008, Epidemiologi : PT RINEKA CIPTA, Jakarta.
Raharjo, P 2009, Hubungan Antara Kadar Hemoglobin Dengan Prestasi Belajar Siswa Putri Kelas X SMK Gondang Wonopringgo Pekalongan, STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
Notoatmodjo, S 2010, MetoldologiPenelitianKesehatan :RinekaCipta, Jakarta.
Ranchman, FS & Aditya, RB 2013, Questions & Answers Donor Darah :Gramedia, Jakarta.
Notoatmodjo, S 2012, MetoldologiPenelitianKesehatan :RinekaCipta, Jakarta.
Riyanto, A 2010, PengolahandanAnalisaKesehata n, NuhaMedika, Yogjakarta.
Nugroho, DK, Melissa &Sukorini, U, 2011, Profilpenangguhan donor di unit TransfusiDarah RSUD TC Hillers Maumere, UGM.
Rusli, DA 2012, Pemeriksaan Hb Sebelum Donor, Di unduh pada hari kamis tanggal 22 januari 2015 pukul 09.00 WIB. http://www.donordarahsehat.co m/index.php?option=com_conte nt&view=article&id=96:diperiks a-hb-dulu-sebelum-donor&catid=38:berita. Sabilitime, 2013, Obat-obatan yang mempengaruhi Kadar Hemoglobin, Diunduh hari kamis tanggal 22 januari 2015 jam 09.00 WIB. http: //sabilitime.wordpress.com/2013 /11/12/obat-obatan-yangmempenahi-nilai-hemoglobin/.
Nursalam, 2009, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,Edisi ke 2: Salemba Medika, Jakarta. Nursalam, 2013, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,Edisi ke 3: Salemba Medika, Jakarta.
Setiadi, 2007, Konsep&PenulisanRisetKeperawata n :GrahaIlmu, Jogjakarta. Setiadi, 2013, Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan, Edisi2 : Graha Ilmu, Jogjakarta. Siregar, MH 2009, Diet Efektif Berdasarkan Golongan Darah Anda : Buku Biru, Jogjakarta. Sudoyo, A. Et all, 2006, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II: Pusat Penerbitan departeemn Penyakit dalam Fakultas Indonesia, Jakarta. Sugiyono, 2009, Statistika untuk Penelitian : Alfabeta, Bandung. Sulistiyanto, AB 2009 , Analisa perbedaan tekanan darah sebelum dan 15 menit sesudah minum susu pada pendonor darah UTD PMI cabang Kabupaten Pekalongan , STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Sumardjo,D2009, Pengantar Kimia BukuPanduanKuliahMahasis waKedokterandan Program strata 1 FakultasBioeksakta : EGC, Jakarta. Wibowo,
S
2006,
Penuntun
Praktikum hematologi I, AAK Pekalongan.