PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBANDINGAN IPV4 DAN IPV6 TERHADAP PENGARUH BESAR PAKET DAN JUMLAH HOP PADA ROUTER CISCO 1941
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika
OLEH: Yohanes Setiaji 085314077
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE COMPARISON OF IPV4 AND IPV6 TOWARD EFFECTS OF NUMBER OF HOPS AND A LARGE PACKET ON CISCO ROUTER 1941
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of The Requirements To Obtain The Sarjana Komputer Degree In Informatics Engineering Study Program
BY: Yohanes Setiaji 085314077
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2013
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBANDINGAN IPV4 DAN IPV6 TERHADAP PENGARUH BESAR PAKET DAN JUMLAH HOP PADA ROUTER CISCO 1941
Dipersiapkan dan ditulis oleh : Yohanes Setiaji NIM : 085314077
Telah disetujui oleh :
Pembimbing,
Tanggal : …………………….
Henricus Agung Hernawan, S.T, M.Kom
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBANDINGAN IPV4 DAN IPV6 TERHADAP PENGARUH BESAR PAKET DAN JUMLAH HOP PADA ROUTER CISCO 1941
Dipersiapkan dan ditulis oleh : Yohanes Setiaji NIM : 085314077 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada Tanggal Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Damar Widjaja, S.T., M.T.
………………..
Sekretaris
: Iwan Binanto, S.Si., M.Cs.
………………..
Anggota
: Henricus Agung Hernawan, S.T, M.Kom.
………………..
Yogyakarta, ………………………….. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Dekan,
( Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc.) iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat dan menggunakan hasil karya atau sebagian dari hasil karya orang lain, kecuali yang tercantum dan disebutkan dalam kutipan serta daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 14 Maret 2013 Penulis
Yohanes Setiaji
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yohanes Setiaji NIM
: 085314077
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “ Perbandingan IPv4 dan IPv6 Terhadap Pengaruh Besar Paket dan Jumlah Hop pada Router Cisco 1941 ” bersama perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk
media
lain,
mengelolanya
dalam
bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 14 Maret 2013 Penulis
Yohanes Setiaji
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Tujuan utama pengembangan IPv6 adalah untuk memenuhi kebutuhan alamat IP untuk jangka panjang sekaligus menyempurnakan berbagai kelemahan yang ada pada IPv4. Salah satu kelemahannya adalah pada proses mekanisme fragmentasi paket. Pada IPv4 proses fragmentasi paket dilakukan disetiap hop sedangkan pada IPv6 proses fragmentasi paket hanya dilakukan di tingkat host. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya delay akibat proses fragmentasi yang lebih baik pada IPv6. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa sejauh mana pengaruh jumlah hop dan besar paket terhadap performa jaringan IPv4 dan IPv6 pada router Cisco 1941. Untuk itu dilakukan beberapa pengujian meliputi koneksi TCP , UDP dan ICMP untuk memberikan gambaran umum performa jaringan serta koneksi FTP dan video streaming untuk memberikan gambaran umum performa aplikasi jaringan. Parameter yang diamati selama pengujian adalah transfer time, throughput, jitter, packet loss dan Round Trip Time (RTT). Hasil menunjukkan bahwa jika pada IPv4 paket yang dikirim mengalami proses fragmentasi di router, IPv6 menunjukkan hasil yang lebih baik dari IPv4. Sebaliknya, jika paket yang dikirim tidak mengalami proses fragmentasi di router, IPv6 menunjukan hasil yang lebih buruk dari IPv4. Kecuali untuk pengujian koneksi ICMP, meskipun ada proses fragmentasi di router, IPv6 menunjukan hasil yang lebih buruk dari IPv4. Akan tetapi semakin bertambahnya jumlah hop didapat selisih nilai RTT yang semakin kecil. Kata kunci : IPv6, Fragmentasi,TCP, UDP, FTP, Video Streaming, ICMP
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The main objective of the development of IPv6 (Internet Protocol Version 6) is to meet needs of IP addresses for the long term and improving the existing weaknesses in IPv4. One disadvantage is the process of packet fragmentation mechanism. In IPv4 packet fragmentation processes performed at each hop while the IPv6 packet fragmentation process is only done at the host level.This will result in reduced delay due to the fragmentation process better on IPv6. The purpose of writing this thesis is to analyze the extent to which the influence of a large number of hops and packets to IPv4 and IPv6 network performance on Cisco 1941 routers. Therefore held some tests that include TCP, UDP, and ICMP to provide an overview of the performance of the network and FTP connections, and video streaming to provide an overview of the performance of network applications. Parameters that were observed during the test is the transfer time, throughput, jitter, packet loss and Round Trip Time (RTT). The packets sent has fragmented on router IPv6 showed better results than IPv4. Conversely, if the packets sent has not fragmented on router , IPv6 showed worse outcomes than IPv4.Except for ICMP connection testing, although there is fragmentation in routers, IPv6 showed worse outcomes than IPv4.However, if the number of hops getting increases, the difference in value of RTT is getting smaller
Keywords: IPv6, Fragmentation, TCP, UDP, FTP, Video Streaming, ICMP
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala rahmat dan anugerah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Perbandingan IPv4 dan IPv6 Terhadap Pengaruh Besar Paket dan Jumlah Hop pada Router Cisco 1941” ini dengan baik. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis tidak lepas dari bantuan sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah menjawab semua doa-doa penulis dan mencurahkan berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. 2. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. 3. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika. 4. Bapak Henricus Agung Hernawan, S.T, M.Kom., selaku dosen pembimbing tugas akhir dari penulis. 5. Bapak Damar Widjaja, S.T., M.T dan Bapak Iwan Binanto, S.Si., M.Cs. selaku penguji tugas akhir ini. 6. Orangtua, kakak dan adik dari penulis yang telah memberi dukungan doa, materi, serta semangat. Tanpa semua itu penulis tidak akan memperoleh kesempatan untuk menimba ilmu hingga jenjang perguruan tinggi dan akhirnya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. 7. Ayu Budi Setyawati yang selalu memberikan special support agar penulis selalu bersemangat mengerjakan skripsi hingga selesai. 8. Para sedherek “SOB”, Karjo, Agus, Gendhut, Kriting, Item, Thomas, Justin, Hendro, Krebo dan Hugo atas persaudaraan dan kekompakannya.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Penghuni kost “Antasena”, Eko, Liyus, Don2, duo bantul (Jack & Adit), mas Budi, Irna, Jieng, Kentung, Koko atas dukungan dan kebersamaannya selama ini. 10. Teman-teman dari penulis di Teknik Informatika angkatan 2008 (Rafael, Rony, Heri, Raden, Iben, Dede dll) yang tidak dapat disebutkan satu per satu, namun mereka semua sangat berkesan bagi penulis. Akhir kata, penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Penulis juga meminta maaf kepada semua pihak bila ada kesalahan atau hal-hal yang kurang berkenan. Semoga Tuhan memberkati, amin.
Yogyakarta, 14 Maret 2013 Penulis
Yohanes Setiaji
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Lakukan apa yang kamu mampu, dengan apa yang kamu miliki. -Theodore Roosevelt-
Tidak mungkin adalah kata yang hanya akan muncul dari kamus orang bodoh. - Napoleon Bonaparte-
Dibalik kesuksesan seorang pria, pasti ada wanita hebat dibelakangnya. -annonymous-
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ..................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA ........................................................ v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ vi ABSTRAK ............................................................................................................. vii ABSTRACT .......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix MOTTO................................................................................................................... xi DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 1.1
LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................ 1
1.2
RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 3
1.3
BATASAN MASALAH ............................................................................. 4
1.4
TUJUAN PENELITIAN ............................................................................. 4
1.5
MANFAAT PENELITIAN ......................................................................... 4
1.6
METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 5
1.7
SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 7 2.1
INTERNET PROTOCOL VERSION4 (IPV4) ............................................. 7
2.1.1
IPv4 Addressing................................................................................... 7
2.1.2
Struktur Header Paket IPv4 ................................................................. 8
2.2
INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) .......................................... 11
2.2.1
Struktur Paket IPv6 ............................................................................ 11
2.2.2
Struktur Header IPv6 ......................................................................... 12 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2.3
Pengalamatan Pada IPv6 .................................................................... 16
2.2.4
Format Alamat IPv6 .......................................................................... 16
2.3
MTU (Maximum Transfer Unit) ............................................................... 19
2.4
PARAMETER PERFORMA JARINGAN ................................................ 20
2.5
KOMPONEN PENGUJIAN ..................................................................... 23
2.5.1
Iperf................................................................................................... 23
2.5.2
Wireshark .......................................................................................... 24
2.5.3
Xlight FTP Server .............................................................................. 24
2.5.4
VideoLAN Client (VLC) ................................................................... 24
2.5.5
Fping ................................................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 26 3.1
PEMILIHAN HARDWARE DAN SOFTWARE ...................................... 26
3.1.1
Hardware yang Digunakan ................................................................. 26
3.1.2
Software yang digunakan ................................................................... 27
3.2
DIAGRAM ALIR DESAIN PENGUJIAN ................................................ 27
3.3
TOPOLOGI JARINGAN .......................................................................... 29
3.4
SKENARIO PENGUJIAN ........................................................................ 31
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ......................................................... 36 4.1
ANALISA KONFIGURASI JARINGAN ................................................. 36
4.1.1
Konfigurasi Jaringan IPv4 Murni ....................................................... 36
4.1.2
Konfigurasi Jaringan IPv6 Murni ....................................................... 37
4.2
KONFIGURASI PENGIRIMAN PAKET ................................................. 37
4.2.1
Konfigurasi Pengiriman Paket TCP dan UDP .................................... 37
4.2.2
Konfigurasi Transfer File FTP ........................................................... 38
4.2.3
Konfigurasi Video Streaming ............................................................. 40
4.2.4
Konfigurasi Pengiriman Paket ICMP ................................................. 42
4.3
PENGUKURAN DAN ANALISIS ........................................................... 43
4.3.1
Analisis Performa Jaringan dengan TCP dan UDP ............................. 43
4.3.2
Analisis Performa Jaringan Pada FTP ................................................ 54 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.3.3
Analisis Performa Jaringan untuk Aplikasi Video Streaming ............. 65
4.3.4
Analisis Performa Jaringan untuk Pengiriman Paket ICMP ................ 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 77 5.1
KESIMPULAN ........................................................................................ 77
5.2
SARAN .................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 79 LAMPIRAN ........................................................................................................... 81
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Paket IPv4 ........................................................................
9
Gambar 2.2 Struktur Paket IPv6 ........................................................................
12
Gambar 2.3 Stuktur Header IPv4 ......................................................................
13
Gambar 2.4 Stuktur Header IPv6 ......................................................................
13
Gambar 2.5 Paket MTU ....................................................................................
19
Gambar 3.1 Router Cisco 1941 .........................................................................
26
Gambar 3.2 Flowchart Pengujian Protokol IPv4 dan IPv6 .................................
28
Gambar 3.3 Jaringan dengan 1 Client, 1 Router dan 1 Server ............................
29
Gambar 3.4 Jaringan dengan 1 Client, 2 Router dan 1 Server ............................
29
Gambar 3.5 Jaringan dengan 1 Client, 4 Router dan 1 Server ............................
30
Gambar 3.6 Jaringan dengan 1 Client, 8 Router dan 1 Server ............................
30
Gambar 4.1. Capture Screen Xlight FTP Server ................................................
39
Gambar.4.2. Capture Screen Pengaturan User dan Folder Download .................
40
Gambar 4.3 Konfigurasi pada VLC Server .......................................................
41
Gambar 4.4 Konfigurasi pada VLC Client ........................................................
42
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Throughput TCP Windows Size 16 KB ..........
45
Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Throughput TCP windows size 32 KB ..........
46
Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Throughput TCP windows size 64 KB ..........
46
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Throughput TCP windows size 128 KB ........
47
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Jitter UDP Paket Size 512 Byte ....................
50
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Jitter UDP Paket Size 1024 Byte ................
50
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Jitter UDP Paket Size 2048 Byte ................
51
Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Jitter UDP Paket Size 4096 Byte ................
51
Gambar 4.13 Pengambilan Nilai Throughput ....................................................
56
Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Throughput FTP File Size 16 MB ...............
57
Gambar 4.15 Grafik Perbandingan Throughput FTP File Size 32 MB ...............
57
Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Throughput FTP File Size 64 MB ...............
58
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.17 Grafik Perbandingan Throughput FTP File Size 128 MB .............
58
Gambar 4.18 Pengambilan Nilai Transfer Time .................................................
60
Gambar 4.19 Grafik Perbandingan Transfer Time FTP File size 16 MB ............
61
Gambar 4.20 Grafik Perbandingan Transfer Time FTP File size 32 MB ............
62
Gambar 4.21 Grafik Perbandingan Transfer Time FTP File size 64 MB ............
62
Gambar 4.22 Grafik Perbandingan Transfer Time FTP File size 128 MB ..........
63
Gambar 4.23 Grafik Perbandingan Jitter Video 240p ........................................
67
Gambar 4.24 Grafik Perbandingan Jitter Video 360p ........................................
67
Gambar 4.25 Grafik Perbandingan Jitter Video 480p ........................................
68
Gambar 4.26 Grafik Perbandingan Jitter Video 720p ........................................
68
Gambar 4.27 Grafik Perbandingan RTT Packet Size 5000 Byte ........................
73
Gambar 4.28 Grafik Perbandingan RTT Packet Size 10000 Byte ......................
73
Gambar 4.29 Grafik Perbandingan RTT Packet Size 15000 Byte ......................
74
Gambar 4.30 Grafik Perbandingan RTT Packet Size 20000 Byte ......................
74
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembagian Kelas Dalam IPv4 ............................................................
8
Tabel 2.2 Penyederhanaan Alamat IPv6 ............................................................
18
Tabel 2.3 MTU Untuk Bermacam Jenis Jaringan ..............................................
20
Tabel 2.4 Kebutuhan Aplikasi Terhadap Parameter Perfoma Jaringan ...............
23
Tabel 4.1 Data Throughput TCP .......................................................................
44
Tabel 4.2 Tabel Persentase Throughput TCP IPv6 Dibanding IPv4 ...................
47
Tabel 4.3 Data Jitter UDP .................................................................................
49
Tabel 4.4 Tabel Persentase Jitter UDP IPv6 Dibanding IPv4 ............................
52
Tabel 4.5 Data Packet Loss UDP ......................................................................
53
Tabel 4.6 Tabel Nama File Download dan Kapasitasnya ...................................
55
Tabel 4.7 Nilai Rata – Rata Percobaan Throughput ...........................................
56
Tabel 4.8 Tabel Persentase Throughput FTP IPv6 Dibanding IPv4 ....................
59
Tabel 4.9 Nilai Rata – Rata Percobaan Transfer Time ........................................
61
Tabel 4.10 Tabel Persentase Transfer Time FTP IPv6 Dibanding IPv4 ..............
63
Tabel 4.11 Data Jitter Video Streaming .............................................................
66
Tabel 4.12 Tabel Persentase Jitter Video Streaming IPv6 Dibanding IPv4 .........
69
Tabel 4.13 Data Packet Loss Video Streaming ...................................................
71
Tabel 4.14 Data Round Trip Time .....................................................................
72
Tabel 4.15 Tabel Persentase Round Trip Time IPv6 Dibanding IPv4 ..................
75
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi yang pesat terutama dalam bidang komputer memunculkan suatu gagasan komunikasi yang dapat dilakukan oleh dua atau lebih perangkat komputer. Agar dua atau lebih perangkat komputer dapat berkomunikasi
maka dibutuhkan suatu
protokol
untuk
menjembatani
komunikasi antar komputer. Pada saat ini versi Internet Protokol (IP) yang umum digunakan adalah IPv4 [1]. IPv4 merupakan versi ke empat dari Internet Protokol yang pertama kali digunakan dan distandarisasikan dengan RFC 791 pada tahun 1981 [2]. IPv4 kemudian diresmikan pada tahun 1983 sebagai protokol untuk internet dan merupakan protokol jaringan yang paling banyak digunakan sampai saat ini. Setelah IPv4 sukses penggunaannya oleh para pengguna internet, kemudian muncul suatu permasalahan baru dimana IPv4 yang memiliki panjang 32-bit dengan jumlah total alamat yang dapat ditampung sebanyak 2 32 atau 4,294,967,296 alamat, semakin terbatas jumlah ketersediaannya. Sementara itu pengguna internet diperkirakan akan terus melonjak selama beberapa tahun kedepan. Perkembangan yang sangat cepat dalam perangkat jaringan dan komunikasi bergerak, dan juga adaptasi akan teknologi jaringan yang baru kemungkinan tidak dapat dibendung oleh IPv4. Berdasarkan keterbatasan dan kekurangan IPv4 ini kemudian dirancang suatu protokol baru yang dinamakan Internet Protocol next generation (IPng) pada tahun 1996 yang penggunaannya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah sukses [3]. IPng merupakan versi ke enam dari Internet Protocol (IP) dan juga protokol layer ketiga terbaru yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
diciptakan untuk menggantikan IPv4. Protokol IPv6 dikembangkan setelah melihat kesuksesan IPv4 sebagai protokol standar dalam dunia internet, dimana kesuksesan tersebut telah menyebabkan meledaknya ruang alamat yang dibutuhkan yang tidak dapat ditangani oleh IPv4. Karena kebutuhan akan alamat internet semakin banyak, maka IPv6 diciptakan dengan tujuan untuk memberikan pengalamatan yang lebih banyak dibandingkan dengan IPv4. Berdasarkan RFC 2460, perubahan terbesar pada IPv6 yaitu pada header, dimana terdapat peningkatan jumlah alamat yang memiliki panjang 128-bit dengan jumlah total alamat yang dapat ditampung sebanyak 2 128 alamat [4]. IPv6 juga dirancang sedemikian rupa agar memiliki kinerja yang lebih handal bila dibandingkan dengan IPv4 seperti dalam pengiriman paket, security, authentication, dan QOS (Quality of Service). Banyak penelitian maupun tugas akhir
yang mencoba untuk
membandingkan unjuk kerja dari protokol IPv6 dengan protokol IPv4. Adapun penelitian yang sudah dilakukan diantaranya oleh Gilang Ramadhan Paramayudha dengan kesimpulan bahwa transfer time pada jaringan IPv4 wired, mempunyai nilai yang lebih kecil daripada jaringan IPv6 wired dan nilai throughput pada jaringan IPv4 wired, mempunyai nilai yang lebih besar daripada jaringan IPv6 wired. Hal ini dikarenakan ukuran header IPv6 2 kali lebih besar dari header IPv4 [5]. Penelitian yang dilakukan oleh Gallan Saputra Aji menyebutkan, dari pengujian RTT (Round-trip time) IPv6 menunjukkan hasil yang lebih unggul daripada IPv4. Mekanisme fragmentasi yang dilakukan di sisi pengirim memperkecil delay yang didapat di sisi router. Pengujian akan menghasilkan RTT yang lebih baik dibandingkan IPv4 jika diujicobakan melalui jaringan yang lebih besar. [6]. Dengan adanya perubahan pada header IPv6, mengakibatkan adanya perbedaan mekanisme fragmentasi paket. Pada IPv4 proses fragmentasi paket dilakukan disetiap hop sedangkan pada IPv6 proses fragmentasi paket hanya dilakukan di tingkat host [10]. Besar paket yang dikirim juga berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
terhadap throughput dan delay pada jaringan [5]. Berdasarkan adanya perbedaan tersebut, pada tugas akhir ini, penulis akan menguji pengaruh dari banyaknya hop dan besar file/paket yang dikirim dalam jaringan IPv4 maupun IPv6. Pengujian akan dilakukan menggunakan router Cisco 1941. Cisco merupakan dedicated router yang mempunyai keunggulan dan kehandalan dibanding router jenis lain. Router ini yang saat ini banyak digunakan di dunia networking dan juga memiliki system operasi sendiri yaitu Cisco IOS. Dalam tugas akhir ini, akan diuji beberapa skenario berkaitan dengan jumlah hop dan besar file/paket yang dikirim. Diantaranya adalah berupa pengiriman paket TCP dan UDP menggunakan aplikasi Iperf, transfer file untuk aplikasi File Transfer Protokol, streaming video, dan pengiriman paket ICMP. Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlah hop dan besar file/paket yang dikirim terhadap parameter performa jaringan yaitu transfer time, throughput, jitter, packet loss dan Round Trip Time (RTT). Pengukuran dan pengambilan data nantinya akan dilakukan dari sisi client.
1.2
RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan, dapat dirumuskan masalah yaitu :
Bagaimana pengaruh besar paket dan banyaknya hop terhadap throughput pada jaringan IPv4 dan IPv6 untuk pengiriman paket menggunakan protokol TCP dan aplikasi File Transfer Protokol?
Bagaimana pengaruh besar paket dan banyaknya hop terhadap jitter dan packet loss pada jaringan IPv4 dan IPv6 untuk pengiriman paket menggunakan protocol UDP dan aplikasi Video Streaming?
Bagaimana pengaruh besar paket dan banyaknya hop terhadap round trip time pada jaringan IPv4 dan IPv6?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
1.3
BATASAN MASALAH Untuk membatasi ruang lingkup dari permasalahan yang ada, serta agar mencapai tujuan dan sasaran berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka diberikan beberapa batasan masalah yaitu : 1. Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat router cisco seri 1941 berjumlah 8 buah. 2. Pengujian dilakukan dengan transfer paket (TCP, UDP), transfer file (FTP), streaming video (UDP) dan ping (ICMP). 3. Tidak dilakukan pengukuran kualitas dari video streaming yang diterima pada pengujian streaming video. 4. Parameter yang diukur adalah throughput (TCP), packet loss dan jitter (UDP) serta transfer time dan throughput, (FTP), datagram loss dan jitter (streaming video) dan round-trip time (ICMP). 5. Tidak dilakukan pengukuran End-to-End delay. 6. Pengukuran dan pengambilan data dilakukan di sisi client.
1.4
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah 1. Mengetahui
perbandingan performa IPv4 dan IPv6 dari pengaruh
jumlah hop khususnya untuk aplikasi File Transfer. 2. Mengetahui hal – hal yang mempengaruhi adanya perbedaan performa IPv4 dan IPv6. 1.5
MANFAAT PENELITIAN 1. Sebagai referensi di saat mendatang, jika ada penelitian yang menyangkut protokol IPv6. 2. Menambah pengetahuan tentang perbandingan performa IPv4 dan IPv6, khususnya yang berkaitan dengan layanan file transfer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
1.6
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap antara lain sebagai berikut: 1. Studi literatur Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku teks pendukung, dan juga dengan mengunjungi situs-situs internet yang mendukung. Pada tahap ini, penulis melakukan pengumpulan bahanbahan referensi yang terkait yang akan dijadikan sebagai landasan dalam pembuatan tugas akhir ini. 2. Perencanaan skenario pengujian dan alat pengujian Pada tahap ini penulis menentukan dan merancang desain jaringan yang akan dibangun, seperti topologi jaringan, dan jumlah hop, konfigurasi jaringan yang dipakai beserta alat uji yang digunakan. Kemudian akan dibuat skenario pengujian berdasarkan topologi yang sudah dibuat. 3. Pengukuran dan pengumpulan data Untuk pengukuran menggunakan aplikasi Wireshark, Iperf dan Fping. Setelah dilakukan proses kirim data, maka ketiga aplikasi tersebut akan menampilkan nilai transfer time, throughput, delay, jitter, packet loss dan Round Trip Time (RTT) dari paket yang lewat dalam jaringan. 4. Analisis data Tahap ini penulis menganalisa hasil yang diperoleh dari software Wireshark, Iperf dan Fping tersebut. Analisis dilakukan dengan melakukan percobaan beberapa kali berdasarkan parameter yang ditentukan, sehingga dapat ditarik kesimpulan dari penelitian tersebut.
1.7
SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memberikan gambaran tentang tulisan ini secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan yang menguraikan latar belakang penulisan, rumusan dan batasan masalah, tujuan penulisan, metodemetode yang digunakan serta sistematika dalam penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori - teori yang mendasari penelitian tugas akhir ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi alat yang digunakan dan perencanaan desain pengujian. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS Bab ini berisi tentang pelaksanaan pengujian dan hasil pengujian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan atas analisa dan saran berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
INTERNET PROTOCOL VERSION4 (IPV4) IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 232 host komputer di dunia. Alamat IPv4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi kedalam empat buat oktet berukuran 8-bit sehingga nilainya berkisar antara 0 hingga 255 [7].
2.1.1 IPv4 Addressing Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnetmask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni: 1. Network Identifier/NetID atau network address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. 2. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus
untuk
mengidentifikasikan
alamat
host
(dapat
berupa
workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada. Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut: 1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-toone.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. 3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas,dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel 2.1 [2]. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. Tabel 2.1 Pembagian Kelas Dalam IPv4 [7] Kelas Alamat IP Kelas A
Oktet Pertama (desimal) 1 - 126
Oktet Pertama (biner) 0xxx xxxx
Kelas B
128 – 191
1xxx xxxx
Kelas C
192 - 223
110x xxxx
Kelas D
224 - 239
1110 xxxx
Kelas E
240 - 255
1111 xxxx
Digunakan Oleh Alamat unicast untuk jaringan skala besar Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar Alamat unicast untuk jaringan skala kecil Alamat multicast (bukan alamat unicast) Direservasikan,umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen) ; (bukan alamat unicast)
2.1.2 Struktur Header Paket IPv4 Paket-paket data dalam protokol IPv4 dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah paket IPv4 terdiri atas header IP dan muatan IP (payload) [16]. Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan paket IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP options. Sedangkan payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, paket IP akan dibungkus (encapsulation) dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailernya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap paket terdiri dari beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang berbedabeda. Pada gambar 2.10 dapat dilihat struktur dari paket IPv4.
Gambar 2.1 Struktur Paket IPv4 [7] Menurut Forouzan (2003), header IPv4 terdiri atas beberapa field sebagai berikut : [11] 1. Version Mengindikasikan versi IP yang digunakan. Field ini berukuran 4-bit. 2. IP Header Length Menunjukkan ukuran header yang digunakan dalam satuan per 4 bytes. 3. Type of Service Field ini menunjukkan layanan yang hendak dipakai oleh paket yang bersangkutan 4. Total Length Menunjukkan ukuran paket yang terdiri dari header dan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
5. Identification Menunjukkan identitas suatu fragmen yang digunakan dalam penyatuan kembali (reassembly) menjadi paket utuh.. 6. Flags Menunjukkan tanda-tanda tertentu dalam proses fragmentasi. 7. Fragment Offset Menunjukkan posisi setiap fragmen. 8. Time to Live Menunjukkan jumlah node maksimal yang dapat dilalui oleh setiap paket yang dikirim. 9. Protocol Menunjukkan protocol di lapisan yang lebih tinggi. 10. Header Checksum Menunjukkan nilai yang digunakan dalam pengecekan kesalahan terhadap header sebelum dengan sesudah pengiriman. 11. Source Address Menunjukkan alamat pengirim paket. 12. Destination Address Menunjukkan alamat penerima paket. 13. Options Menunjukkan informasi yang memungkinkan suatu paket meminta layanan tambahan. 14. Padding Bit-bit “0” tambahan yang ditambahkan ke dalam field ini untuk memastikan header IPv4 tetap berukuran multiple 32-bit. 15. Data Berisi informasi upper-layer. Panjang variabel sampai dengan 64 Kb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2.2
INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) Menurut Siil (2008), berbeda dengan IPv4 yang memiliki panjang 32bit, alamat IPv6 yang dikenal juga dengan Internet Protocol next generation (IPng) memiliki panjang 128-bit dengan total alamat yang dapat ditampung hingga 2128 (3,4 * 1038) alamat [8]. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis dalam beberapa masa kedepan, dan membentuk infstruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dalam tabel routing. IPv6 memiliki tipe alamat anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi dengan mekanisme penggunaan alamat secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara plug&play, serta menyediakan platform bagi cara baru penggunaa ninternet, seperti dukungan terhadap aliran data secara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-to-end security, maupun konfigurasi otomatis.
2.2.1 Struktur Paket IPv6 Berdasarkan RFC 2460, dalam penyusunan header IPv6, nilai pemrosesan header-nya
diupayakan menjadi kecil untuk
mendukung
komunikasi data yang lebih real-time [4]. Misalnya, alamat awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap paket. Sedangkan pada header IPv4 ketika paket dipecah-pecah, ada field untuk menyimpan urutan antar paket. Namun field tersebut tidak terpakai ketika paket tidak dipecah-pecah. Struktur paket IPv6 sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu: 1. Header IPv6 Header IPv6 ini akan selalu ada dengan ukuran yang tetap yaitu 40 bytes. Header ini merupakan penyederhanaan dari header IPv4 dengan menghilangkan bagian yang tidak diperlukan atau jarang digunakan dan menambahkan bagian yang menyediakan dukungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
lebih bagus untuk komunikasi masa depan yang sebagian besar dalam trafik real-time. 2. Extension Header Header dan extension header pada IPv6 menggantikan header dan option pada IPv4. Tidak seperti option pada IPv4, extension header IPv4 tidak memiliki ukuran maksimum dan dapat diperluas untuk melayani kebutuhan komunikasi data di IPv6. Jika pada header IPv4 semua optionakan dicek dan diproses hanya jika ada, maka pada extension header IPv6 hanya ada satu yang harus diproses yaitu Hopby-Hop option. Hal ini meningkatkan kecepatan pemrosesan header IPv6 dan meningkatkan kinerja forwading. 3. Upper Layer Protocol Data Unit(PDU) PDU biasanya terdiri atas header protokol upper-layer beserta payload-nya (contohnya pesan-pesan ICMPv6, pesan UDP, atau segmen TCP). Payload paket IPv6 merupakan kombinasi header-header extension IPv6 dan upper-layer PDU.
Gambar 2.2 Struktur Paket IPv6 [7] 2.2.2 Struktur Header IPv6 Seperti sudah diketahui sebelumnya bahwa berdasarkan RFC 2460, header IPv6 memiliki ukuran sebesar 40 bytes. Dua field-nya, source address dan destination address masing-masing menggunakan 16 bytes(128-bit) [4]. Berikut ini pada gambar 2.2 dan 2.3 adalah perbandingan struktur header IPv4 dan IPv6:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Gambar 2.3 Stuktur Header IPv4 [7]
Gambar 2.4 Stuktur Header IPv6 [7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Struktur header IPv6 mengalami perampingan dari struktur header IPv4. Beberapa field dihilangkan dan digantikan dengan field yang baru. Fieldfield yang dihilangkan tesebut adalah: 1. Header Length Field Header Length dihilangkan karena tidak berperan lagi dalam header dengan ukuran panjang tetap. Pada IPv4, panjang minimum header adalah 20 bytes, tetapi jika beberapa opsi ditambahkan, filed ini dapat berkembang dari 4 bytes hingga 60 bytes. Dengan demikian, informasi tentang panjang total header merupakan isu yang penting dalam IPv4. Sedangkan dalam IPv6, hal ini tidak berlaku karena opsiopsi digantikan oleh peran header-header extension. 2. Identification, Flags, dan Fragment Offset Field Identification, field Flags, dan field Fragment Offset (dalam IPv4 header) berperan dalam fragmentasi paket. Fragmentasi terjadi ketika sebuah paket berukuran besar dikirim melintasi jaringan yang hanya mendukung ukuran paket lebih kecil. Dalam kasus ini, router IPv4 membagi paket kedalam potongan-potongan lebih kecil lalu memforward multi paket tersebut serentak. Pada host tujuan, paket-paket disusun dan dipadukan kembali sebagaimana semula. Jika ternyata salah satu paket mengalami error keseluruhan transmisi harus dibentuk ulang, dimana hal ini sangat tidak efisien. Pada IPv6, penanganan seperti ini dilakukan host-host dengan mempelajari ukuran
Path Maximum
Transmission Unit (MTU) melalui prosedur yang dinamakan Path MTU Discovery. Jika host pengirim ingin memfragmentasi sebuah paket, ia melakukannya melalui penggunaan header extension. Router-router IPv6 di sepanjang path tidak perlu lagi melakukan fragmentasi sebagaimana yang terjadi dalam IPv4. 3. Header Checksum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Field Header Checksum dihilangkan untuk meningkatkan kecepatan. Jika router-router tidak lagi harus mengecek dan mengupdate checksumchecksum, maka pemrosesan akan menjadi lebih cepat. 4. Type of Service Field Type of Service digantikan dengan Traffic Class. IPv6 menjalankan
mekanisme
berbeda
untuk
menangani
preferensi-
preferensi. Type of Service digunakan untuk memreprentasikan proses layanan (service) bersangkutan, reliabilitasnya, keluarannya, waktu delay, dan security.
Menurut Forouzan (2003), field - field pada IPv6 dijelaskan secara singkat sebagai berikut [11]: 1. Version Field 4-bit yang menunjukkan versi internet protokol, yaitu 6. 2. Traffic Class Menunjukkan prioritas paket dalam menghadapi padatnya trafik. 3. Flow Label Menunjukkan nilai khusus yang ditujukan kepada router untuk lebih mengendalikan flow (aliran paket). 4. Payload Length Menunjukkan besarnya ukuran payload. 5. Next Header Menunjukkan header berikutnya yang tidak lain adalah header tambahan yang ada di bagian payload. 6. Hop Limit Menunjukkan jumlah jalur maksimal yang dapat dilalui oleh setiap paket yang dikirim. 7. Source Address Menunjukkan alamat pengirim paket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
8. Destination Address Menunjukkan alamat penerima paket.
Pengurangan dan perubahan pilihan IP header ini bertujuan untuk mengurangi beban kerja router. Option Fragment Offset dan header checksum dihilangkan karena proses fragmentasi paket dan perhitungan checksum tidak perlu dilakukan di router tetapi antara node pengirim dan bpenerima. Sehingga delay akibat fragmentasi paket dapat dikurangi. Penambahan flow label dan modifikasi Traffic Class bertujuan untuk mengatur aliran data sehingga diperoleh QoS tertentu. Sedangkan modifikasi TTL adalah untuk mentukan hop limit. Nilai pada kolom hop limit akan dikurangi satu jika paket melewati node yang berfungsi mem-forward paket. Jika nilai hop limit sudah mencapai batas nilai nol maka paket akan dibuang. 2.2.3 Pengalamatan Pada IPv6 Berdasarkan RFC 4291, protokol IPv6 menyediakan ruang alamat sebesar 128-bit yaitu empat kali lipat ruang alamat yang disediakan IPv4. Format alamat yang ada juga berbeda dengan format alamat pada IPv4 [13]. Berbeda dengan IPv4, IPv6 yang disediakan sebagai pengenal pada satu atau lebih interface dibedakan atas empat tipe yaitu: 1. Unicast Address (One-to-One) 2. Multicast Address (One-to-Many) 3. Anycast Address 4. Reserved 2.2.4 Format Alamat IPv6 Berdasarkan RFC 4291, dalam alamat IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam delapan blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran empat digit [13]. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colonhexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format. Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: 0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011 000000101010101000000000 Untuk menterjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner diatas harus dibagi kedalam delapan buah blok berukuran 16-bit: 0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010 Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua (:). Hasil konversinya adalah sebagai berikut: 21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A 2.2.4.1 Penyederhanaan Format Alamat IPv6 Format
alamat
IPv6
juga
dapat
disederhanakan
lagi
dengan
menghilangkan angka nol pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka nol, alamat diatas dapat disederhanakan menjadi: 21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A Konversi pengalamatan IPv6 juga mempunyai penyederhanaan alamat yang lebih jauh lagi, yakni dengan membuang karakter nol pada sebuah alamat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
yang mempunyai banyak angka nol nya. Jika sebuah alamat IPv6 direpresentasikan dengan notasi colon-hexadecimal format dan mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka nol, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali
saja dalam satu alamat, karena
memungkinkan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit nol yang direprensentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini: Tabel 2.2 Penyederhanaan Alamat IPv6 [7] Alamat Asli
Alamat Asli yang
Alamat Setelah
Disederhanakan
Dikompres
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2
FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002
FF02:0:0:0:0:0:0:2
FF02::2
2.2.4.2 Ipv6 Prefix (Netmask) Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefix yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefix, tapi tidak digunakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask. Prefix adalah sebuah bagian dari alamat IP, dimana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefix dalam IPv6 direpresentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefix alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefix]. Panjang prefix menentukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefix subnet, sebagai contoh, prefix sebuah alamat IPv6 direpresentasikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
3FFE:2900:D005:F28B::/64. 64-bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefix alamat, semetara 64-bit sisanya dianggap sebagai interface ID. Jika pada IPv4 mengenal pembagian kelas IP menjadi kelas A, B, dan C, maka pada IPv6 juga dilakukan pembagian kelas berdasarkan format prefix (FP), yaitu format
bit awal alamat. Sebagai contoh pada alamat
3FFE:10:0:0:0:FE56:0:0/60, jika diperhatikan empat bit awal pada angka heksa “3” format prefix-nya untuk empat bit awal adalah 0011 (yaitu nilai heksa “3” dalam biner). 2.3
MTU (Maximum Transfer Unit) Setiap lapisan protokol data link memiliki format frame-nya sendiri. Salah satu field frame tersebut didefinisikan dalam bentuk atau format ukuran maksimum untuk dalam sebuah
field
data. Ketika
frame, total ukuran
datagram dibungkus (encapsulated) datagram
harus kurang dari ukuran
maksimumnya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perangkat keras dan lunak yang digunakan di dalam jaringan. Pembatasan itu diatur oleh
MTU
(Maximum Transfer Unit). IP datagram yang membawa paket melebihi MTU akan difragmentasi/dipecah menjadi beberapa bagian, sehingga dapat memenuhi MTU.
Gambar 2.5 Paket MTU [14] Tabel di bawah ini menunjukkan ukuran MTU yang berbeda-beda pada setiap jenis protokol lapisan fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Tabel 2.3 MTU untuk bermacam jenis jaringan [14]
Setiap sebuah datagramyang difragmentasi akan memiliki header sendiri. Semakin banyak fragmentasi yang dilakukan terhadap datagram maka akan berpengaruh terhadap kinerja jaringan atau perfoma jaringan khususnya throughput. Throughput
akan kecil karena banyak paket-paket yang
ditransmisikan yang menyebabkan delay bertambah lama. Namun disisi lain hal ini memiliki keunggulan bila terjadi packet loss maka tidak seluruhnya data hilang karena masih ada data-data yang lain. Dalam beberapa aplikasi, packet loss
yang kecil masih bisa ditolerir, tetapi ada juga aplikasi yang tidak
mentolerir adanya packet loss. Sebuah datagram dapat difragmentasi beberapa kali sebelum mencapai tujuan akhirnya jika melewati banyak jenis jaringan fisik. Fragmen-fragmen ini dapat saja menempuh perjalanan atau rute yang berbeda-beda, jadi perakitan/reassembly terjadi di alamat tujuan akhir. 2.4
PARAMETER PERFORMA JARINGAN Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari asal ke tujuan, yang mengakibatkan masalah-masalah dari sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter - parameter perfoma jaringan [14]. 1. Throughput Yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dengan satuan bps (bit per second). Throughput merupakan jumlah total kedatangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
paket yang sampai ke tujuan selama interval tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Ada juga yang disebut dengan goodput. Goodput merupakan kecepatan transfer yang berada antara aplikasi di pengirim ke aplikasi di penerima. Rumus :
2. Packet Loss Parameter yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang pada saat transmisi. Packet loss diukur dalam persen (%). Paket dapat hilang karena disebabkan oleh collision dan congestion pada jaringan. Hal ini berpengaruh pada semua aplikasi, karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan, meskipun disediakan mencukupi.
bandwidth yang
Bandwidth adalah lebar jalur yang dipakai
untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwidth yang berbeda juga. Secara umum perangkat jaringan memiliki buffer (tampungan sementara) untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi congestion yang cukup lama, maka buffer akan penuh dan tidak bisa menampung data baru yang akan diterima,
sehingga
mengakibatkan
paket
selanjutnya
hilang.
Berdasarkan standar ITU-T X.642 (rekomendasi X.642 International Telecommunication Union) ditentukan persentase packet loss untuk jaringan adalah
Good (0-1%)
Acceptable (1-5%)
Poor (5-10%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Secara sistematis packet loss dapat dihitung dengan cara :
3. Packet Drop Packet drop berkaitan dengan antrian pada link. Jika ada paket datang pada suatu atrian yang sudah penuh, maka paket akan didrop / dibuang sesuai dengan jenis antrian yang dipakai. 4. Delay (Latency) Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal sampai ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, congestion atau juga waktu proses yang lama. Selain itu adanya antrian atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan juga dapat mempengaruhi delay, oleh karena itu mekanisme antrian dan routing juga berperan. 5. Round-Trip Time (RTT) Round-Trip Time adalah total waktu mulai paket dikirimkan sebuah node A sampai tujuan B kemudian merespon dan mengirim balik ke A. 6. Jitter Jitter
didefinisikan sebagai variasi
delay
dari sebuah paket yang
berasal dari aliran data yang sama. Jitter yang tinggi artinya perbedaan waktu
delay-nya besar, sedangkan
jitter
yang rendah artinya
perbedaan waktu delay-nya kecil. Jitter dapat diakibatkan oleh variasivariasi panjang antrian, waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang (reasembly) paket-paket di akhir perjalanan. 7. Bandwidth Bandwith adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwith yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Dalam beberapa aplikasi, kebutuhan akan parameter perfoma jaringan di atas berbeda-beda. Adapun tabel untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan ini adalah Tabel 2.4 Kebutuhan Aplikasi Terhadap Parameter Perfoma Jaringan [15]
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan untuk e-mail sangat tinggi terhadap reliability, begitu juga dengan file transfer (FTP), namun rendah atau tidak sensitif terhadap delay, jitter dan bandwidth. Tetapi untuk aplikasi semacam
audio/video, telephony dan
video conferencing sangat sensitif
terhadap jitter sehingga tidak menjamin reliability data yang ditransmisikan. 2.5
KOMPONEN PENGUJIAN
2.5.1 Iperf Iperf merupakan program yang berfungsi untuk menghasilkan paket secara otomatis. Paket yang dapat dihasilkan oleh Iperf adalah paket TCP dan UDP. Program Iperf dijalankan di ujung – ujung jaringan yang akan diukur performanya. Fitur yang didukung antara lain [18]: 1. TCP -
Pengukuran bandwidth.
-
Report ukuran MTU.
-
Mendukung TCP windows size via socket buffers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
-
Client dan server dapat membuat beberapa koneksi secara simultan
2. UDP -
Client dapat membuat paket UDP sesuai dengan bandwidth yang diinginkan.
-
Pengukuran packet loss.
-
Pengukuran delay jitter.
-
Mendukung multicast.
-
Client dan server dapat membuat beberapa koneksi secara simultan
2.5.2 Wireshark Wireshark adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk untuk meng-capture dan menganalisa trafik yang terjadi pada suatu interface. Wireshark mampu menangkap dan menganalisa paket – paket data atau informasi yang melewati jaringan dan sudah mendukung berbagai format protokol. Aplikasi ini dapat berjalan dengan baik pada system operasi Windows maupun Linux. 2.5.3 Xlight FTP Server Xlight FTP Server merupakan perangkat lunak yang berfungsi sebagai server FTP. Server FTP digunakan untuk menyimpan file – file yang akan didownload oleh FTP client. Aplikasi ini bekerja pada platform Windows dan telah memiliki GUI yang memudahkan manajemen oleh administrator serta telah mendukung IPv6. 2.5.4 VideoLAN Client (VLC) VideoLAN Client (VLC) merupakan suatu media yang diperuntukan bagi streaming, yang dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi pengirim dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
penerima. VLC ini dapat mengkompresi dan dekompresi data audio maupun video dari beberapa media input dan mampu menunjukan data hasil streaming dengan kualitas yang sama dengan aslinya. 2.5.5 Fping Fping adalah sebuah aplikasi yang berfungsi untuk mengirimkan paketpaket Internet Control Message Protocol (ICMP) echo request. ICMP digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan error/kesalahan, misalnya komputer tujuan tidak bisa dijangkau. Fping memang hampir sama dengan ping, namun memiliki perbedaan yaitu Fping mempunyai kemampuan mengirimkan paket ICMP ke sejumlah host tertentu secara paralel atau menggunakan sebuah file yang berisi daftar ip address/host/target yang akan di ping. Selain itu juga dapat digunakan untuk sebagai pingflood.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
PEMILIHAN HARDWARE DAN SOFTWARE
3.1.1 Hardware yang Digunakan 1. Router cisco 1941
Interface : 2 x Ethernet 10Base-T/100Base-TX/1000Base-T - RJ-45, Management : 1 x Console - RJ-45, Management : 1 x Console - MiniUSB Type B, Serial : 1 x Auxiliary - RJ-45, USB : 2 x 4 pin USB Type A.
RAM 512 MB (installed) / 2 GB (max).
Operating system Cisco IOS 1900.
Gambar 3.1 Router Cisco 1941 [17] 2. Server (PC)
Intel Pentium Core 2 Duo.
RAM 2 GB.
Hardisk 500 GB.
Satu buah lan card 100Mbps.
3. Client (Laptop)
Intel Core i5.
RAM 2 GB.
Hardisk 500 GB.
Satu buah lan card 100Mbps.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
3.1.2 Software yang digunakan Server : -
Sistem operasi Windows Seven Ultimate, merupakan sistem operasi Windows terbaru dan sudah mendukung banyak aplikasi.
-
Xlight FTP Server, aplikasi ini akan bertindak sebagai FTP server.
-
Iperf, aplikasi ini digunakan untuk membuat paket TCP dan UDP.
-
VLC server, aplikasi ini digunakan untuk untuk menstream kan video ke client.
Client : -
Sistem operasi Windows Seven Ultimate, merupakan sistem operasi Windows terbaru dan sudah mendukung banyak aplikasi.
-
Wireshark, aplikasi ini ditempatkan pada sisi client untuk mengetahui keberhasilan dari kinerja jaringan yang dibuat dan menganalisa trafik pada jaringan.
-
Mozilla Firefox, merupakan browser yang digunakan client untuk mengakses FTP server.
-
Iperf,
-
VLC client, aplikasi ini digunakan untuk menerima video yang distreamkan oleh server.
-
Fping, tool ini salah satu jenis aplikasi pingflood yang digunakan untuk melakukan perintah ping dalam waktu yang cepat.
3.2
DIAGRAM ALIR DESAIN PENGUJIAN Pada pengujian unjuk kerja protokol IPv4 dan IPv6 ini dibutuhkan suatu perencanaan yang tepat agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini adalah flowchart atau diagram alir pengujian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Mulai
Penentuan desain jaringan
Konfigurasi sistem menggunakan IPv4
Kirim paket (TCP UDP), transfer file (FTP), streaming video & kirim paket (ICMP) pada jaringan IPv4
Pencatatan throughput, jitter, packet loss, transfer time, & RTT dari client (IPv4)
Tidak Berhasil?
Ya
Konfigurasi sistem menggunakan IPv6
Kirim paket (TCP UDP), transfer file (FTP), streaming video & kirim paket (ICMP) pada jaringan IPv6
Pencatatan throughput, jitter, packet loss, transfer time, & RTT dari client (IPv6)
Berhasil?
Tidak
Ya Analisa data IPv4 dan IPv6
Selesai
Gambar 3.2 Flowchart Pengujian Protokol IPv4 dan IPv6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Pengujian nantinya akan dilakukan sebanyak sepuluh kali
untuk masing-
masing konfigurasi. Kemudian dari sepuluh data yang sudah diperoleh akan dicari nilai rata – ratanya.
3.3
TOPOLOGI JARINGAN Pada pengujian akan digunakan beberapa topologi berdasarkan jumlah hop yang digunakan dengan variasi nilai MTU pada router untuk mendapatkan proses fragmentasi paket. Adapun topologi untuk jaringan IPv4 dan jaringan IPv6 terbagi menjadi empat, yaitu : 1. Topologi 1 1500
1500
R1
Gambar 3.3 Jaringan dengan 1 Client, 1 Router dan 1 Server
2. Topologi 2 1500
1280
R1
1500
R2
Gambar 3.4 Jaringan dengan 1 Client, 2 Router dan 1 Server
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
3. Topologi 3 1500
1280
R1
1300
R2
1400
R3
1500
R4
Gambar 3.5 Jaringan dengan 1 Client, 4 Router dan 1 Server
4. Topologi 4 1500
1280
R1
1300
R2
1320
R3
1340
R4
1360
R5
1380
R6
1400
R7
1500
R8
Gambar 3.6 Jaringan dengan 1 Client, 8 Router dan 1 Server
Penentuan topologi jaringan ditentukan berdasarkan banyaknya router yang akan digunakan. Terdapat 4 variasi jumlah router untuk topologi jaringan yaitu menggunakan 1, 2, 4 dan 8 router yang dibuat sejajar. Penentuan jumlah router dilakukan dengan metode pengujian secara kuadran yaitu dengan pola bilangan basis 2, sebagai contoh 20 = 1, 21=2, 22=4 dst. Alasan penentuan dengan metode ini adalah untuk melihat apakah hasil pengujian berbanding lurus dengan jumlah router yang digunakan dan juga karena prinsip kerja komputer yang menggunakan bilangan basis 2. Dalam konfigurasi ini jenis routing yang digunakan adalah static routing, karena pada penelitian ini hanya akan dilihat pengaruh dari adanya proses fragmentasi di setiap hopnya bukan dari proses routingnya. Untuk koneksi antar router digunakan kabel UTP bertipe cross-over untuk menghubungkan antar fastEthernet antar router. Alasan penggunaan kabel UTP karena penelitian ini dilakukan untuk jaringan Local Area Network (LAN). Untuk setiap topologi jaringan digunakan nilai MTU yang berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
tergantung dari jumlah router yang digunakan. Adapun nilai MTU yang digunakan yaitu antara 1280 – 1500. Penentuan nilai ini berdasarkan nilai standart ukuran minimum yang digunakan protocol IPv6 yaitu 1280 dan 1500 merupakan nilai standart maximum MTU untuk jaringan Ethernet. 3.4
SKENARIO PENGUJIAN Dari penelitian yang sudah pernah dilakukan, menunjukkan bahwa pengujian yang menggunakan jaringan berskala kecil, performa IPv4 masih lebih unggul daripada IPv6 [5]. Namun hasilnya akan lebih baik IPv6, apabila diujicobakan untuk jaringan yang lebih besar [6]. Yang dimaksud jaringan yang lebih besar adalah penggunaan jumlah hop pada topologi jaringan. Dengan adanya perubahan pada header IPv6, mengakibatkan adanya perbedaan mekanisme fragmentasi paket. Pada IPv4 proses fragmentasi paket dilakukan disetiap hop sedangkan pada IPv6 proses fragmentasi paket hanya dilakukan di tingkat host [10]. Maka dalam pengujian nanti akan diatur banyaknya router yang dipakai, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap jumlah hop dan besar paket yang akan dikirim. Untuk mendapatkan data perbandingan unjuk kerja jaringan IPv4 dan jaringan IPv6 tersebut, akan dilakukan beberapa skenario pengujian. Adapun pengujian unjuk kerja jaringan IPv4 dan jaringan IPv6 terbagi menjadi empat skenario yaitu : 1. Pengujian performa jaringan dengan paket TCP dan UDP Pengujian performa dilakukan dengan mengirimkan paket – paket TCP dan UDP dari komputer client ke komputer server. TCP dan UDP adalah dua protokol yang banyak digunakan dalam jaringan internet berbasis IP dan keduanya dibuat dengan tujuan yang berbeda. Parameter yang diambil dari pengujian ini adalah throughput jaringan, persentase packet loss dan jitter paket. Alasan pemilihan parameter tersebut karena pada protocol TCP nilai throughput dan reabilitas sangat berpengeruh terhadap pengiriman paket data. Sedangkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
protocol UDP nilai jitter dan presentase packet loss yang tinggi menunjukan kondisi jaringan yang buruk karena protokol UDP sensitif terhadap jitter dan packet loss [15]. Iperf sebagai paket generator akan mengirimkan paket TCP dan UDP sebanyak – banyaknya selama rentang waktu tertentu (10s). Penentuan variasi besar paket TCP dan UDP berdasarkan pada pola bilangan basis 2 seperti pada penentuan jumlah hop pada topologi jaringan. Pengujian throughput jaringan dilakukan dengan mengirimkan paket TCP dengan windows size yang telah ditentukan selama selang periode tertentu. Pada pengujian ini periode yang digunakan adalah 10 detik, yang merupakan periode default pengiriman paket TCP pada Iperf. Variasi yang dilakukan adalah pada ukuran windows size dari TCP. Tujuannya untuk melihat hubungan antara windows size dengan throughput untuk setiap topologi jaringan. Secara default aplikasi Iperf akan mengirimkan paket TCP sebesar 60 Kbytes. Maka pada pengujian nanti akan dilakukan variasi windows size dengan rentang nilai di kisaran nilai tersebut. Ukuran windows size yang digunakan yaitu 16, 32, 64 dan 128 KByte. Variasi windows size merupakan prosedur standart dalam proses tuning koneksi TCP untuk mendapatkan bandwidth atau throughput yang maksimum [18]. Pengukuran packet loss dan jitter jaringan dilakukan dengan mengirimkan paket UDP dengan ukuran yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan antara ukuran paket UDP yang dikirimkan dengan packet loss dan jitter selama transmisi untuk setiap topologi jaringan. Ukuran paket UDP divariasikan yaitu sebesar 512, 1024, 2048 dan 4096 Byte. Variasi ukuran datagram UDP merupakan prosedur standart dalam proses tuning koneksi UDP untuk mendapatkan persentase packet loss dan jitter yang minimum [18].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Pengambilan data untuk setiap pengujian TCP dan UDP dilakukan sebanyak sepuluh kali untuk setiap variasi yang dilakukan pada masing – masing topologi. Pengujian dilakukan dengan bantuan program Iperf yang dijalankan bersamaan pada komputer client dan server.
2. Pengujian performa jaringan pada aplikasi File Transfer Protokol File Transfer Protokol (FTP) merupakan suatu protokol yang banyak digunakan dalam men-download/upload data dalam jaringan internet. FTP merupakan salah satu protokol yang bekerja dengan memanfaatkan protocol TCP/IP. Pengujian performa File Transfer Protokol dilakukan dengan menjalankan aplikasi FTP server pada masing- masing topologi yang diujikan. Parameter yang diambil dari pengujian ini adalah throughput dan transfer time paket dalam jaringan. Dari hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, parameter tersebut dianggap dapat mewakili unjuk kerja FTP dalam melakukan proses download data. Semakin besar throughput yang didapat semakin cepat pula nilai transfer timenya yang mengakibatkan semakin baik kinerja jaringan tersebut [5]. Seperti pada pengujian sebelumnya, penentuan variasi ukuran file FTP berdasarkan pada pola bilangan basis 2. Besar ukuran file yang akan ditransfer yaitu 16, 32, 64 dan 128 Mbyte. Tujuan adanya variasi ukuran file adalah untuk melihat hubungan antara besar ukuran file yang dikirim untuk setiap topologi jaringan dengan parameter – parameter di atas. Pengambilan data dilakukan sebanyak sepuluh kali untuk setiap ukuran file pada masing – masing topologi. Pengujian dilakukan dengan bantuan aplikasi Xlight FTP pada komputer server serta browser Mozilla Firefox pada komputer client.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Penangkapan-penangkapan data akan dilakukan menggunakan aplikasi Wireshark pada sisi client. Pada proses penangkapan (capture) data tersebut akan menampilkan banyak paket yang diterima, untuk itu dilakukan proses filtering terlebih dahulu. Dengan melakukan beberapa proses filtering, sehingga yang akan terlihat hanya paket-paket File Transfer Protocol (FTP) saja. Kemudian dapat dilihat pada summary, dan mendapat parameter-parameter yang diinginkan, yaitu transfer time dan throughput. 1. Pengujian performa jaringan pada aplikasi Video Streaming Pengujian performa untuk aplikasi video streaming dilakukan dengan mengirimkan file video streaming menggunakan aplikasi VideoLAN Client (VLC) yang dijalankan pada masing masing topologi pada jaringan IPv4 dan IPv6. Pengambilan data akan dilakukan bergantian pada tiap konfigurasi jaringan dengan konfigurasi VLC sebagai Streaming Server dan Streaming
Client. Video yang
distreamkan berupa video dengan format .mp4 dengan variasi berdasarkan resolusinya dengan durasi 60 detik. Adapun resousi video yang akan distreamkan adalah 240p, 360p, 480p dan 720p. Alasan penggunaan resolusi tersebut adalah resolusi tersebut yang saat ini banyak digunakan pada website video streaming seperti Youtube. Tujuan dari adanya variasi pada resolusi video adalah untuk membandingkan bagaimana pengaruh resolusi video terhadap jumlah hop pada jaringan IPv4 dan jaringan IPv6. Parameter yang akan diambil berupa jitter dan packet loss menggunakan aplikasi wireshark pada sisi client. Untuk aplikasi semacam audio/video, telephony dan video conferencing sangat sensitif terhadap jitter dan packet loss sehingga tidak menjamin reliability data yang ditransmisikan [15].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
2. Pengujian performa jaringan untuk protocol ICMP Pengujian performa untuk protocol ICMP dilakukan untuk memperoleh parameter round-trip time pada jaringan. Round-Trip Time adalah total waktu mulai paket dikirimkan sebuah node A sampai tujuan B kemudian merespon dan mengirim balik ke A. Alasan pengambilan parameter round-trip time tersebut karena pada protocol ICMP, node asal yang akan mengirimkan paket ICMP, akan mengirimkan paket berupa echo request ke no tujuan kemudian node asal akan meminta node tujuan untuk mengirimkan kembali paket yang dikirim yang berupa echo reply ke node asal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tool Fping yang merupakan salah satu aplikasi pingflood berbasis open source. Pengujian dilakukan dengan mengirimkan paket size diatas nilai standart MTU jaringan Ethernet yaitu 1500, agar terjadi proses fragmentasi paket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS
4.1 ANALISA KONFIGURASI JARINGAN Hal pertama yang dilakukan untuk melakukan pengukuran yaitu dengan membuat jaringan sesuai topologi yang sudah ditentukan. Topologi yang digunakan berdasarkan pada jumlah hop dan nilai MTU di setiap hopnya. Ada 4 topologi yang digunakan yaitu topologi dengan menggunakan 1 router, 2 router 4 router dan 8 router yang masing – masing mempunyai nilai MTU yang berbeda-beda di setiap hopnya. Pengaturan nilai MTU yang berbeda – beda di setiap hop bertujuan agar terjadi fragmentasi paket dari adanya proses pengiriman data. Selain router digunakan pula sebuah PC yang difungsikan sebagai server dan satu buah laptop yang difungsikan sebagai client. Untuk kecepatan link Ethernet semua perangkat, baik itu router, PC server maupun laptop diset pada kecepatan 100 Mbps. Untuk menghubungkan tiap perangkat tersebut digunakan kabel UTP bertipe cross-over. Alasan penggunaan kabel UTP karena penelitian ini dilakukan untuk jaringan Local Area Network (LAN). Hasil pengukuran akan lebih akurat jika menggunakan lebih dari 1 client untuk mendapatkan performa router yang maksimal karena beban router yang semakin berat, namun karena keterbatasan modul FastEthernet pada router sehingga hal tersebut tidak dapat dilakukan. Konfigurasi yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu konfigurasi jaringan IPv4 murni dan jaringan IPv6 murni. 4.1.1 Konfigurasi Jaringan IPv4 Murni Pada konfigurasi topologi jaringan IPv4 murni seluruh perangkat baik itu router, PC server maupun laptop diberikan alamat IPv4. Adapun alamat
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
IPv4 yang digunakan adalah alamat private kelas C. Dalam konfigurasi ini jenis routing yang digunakan adalah static routing, karena pada penelitian ini hanya akan dilihat pengaruh dari adanya proses fragmentasi di setiap hopnya bukan dari proses routingnya. Jadi saat proses transmisi data terjadi, tugas router yaitu sebagai routing, fragmentasi paket dan forwading paket seperti jaringan pada umumnya. 4.1.2 Konfigurasi Jaringan IPv6 Murni Pada konfigurasi topologi jaringan IPv6 murni juga memiliki topologi yang sama dengan topologi IPv4. Perbedaannya terletak pada konfigurasi alamat IP yang diberikan yaitu menggunakan alamat IPv6 murni. Alamat IPv6 yang digunakan yaitu Global Unicast Address. Dalam konfigurasi ini fungsi router juga tidak berbeda dengan IPv4 murni yaitu sebagai routing, fragmentasi paket dan forwading paket seperti jaringan pada umumnya.
4.2 KONFIGURASI PENGIRIMAN PAKET 4.2.1 Konfigurasi Pengiriman Paket TCP dan UDP
Dalam skenario yang sudah disebutkan pada bab III, akan dilakukan pengiriman paket TCP dan UDP sebanyak-banyak dari cilent ke server dalam interval waktu tertentu (10s). Pengujian dilakukan menggunakan bantuan program packet generator Iperf yang dapat menghasilkan dan mengirimkan paket – paket TCP dan UDP dengan ketentuan sesuai dengan skenario pengujian. Berikut adalah sintaks yang dimasukan dalam melakukan pengujian ini : 1. Pengiriman paket TCP Untuk jaringan IPv4 : PC server C:> iperf –s –w
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Laptop client C:> iperf –c -V –w < ukuran windows size (kilobytes)>
Untuk jaringan IPv6 : PC server C:> iperf –s –V –w
Laptop client C:> iperf –c -V –w < ukuran windows size (kilobytes)>
2. Pengiriman paket UDP Untuk jaringan IPv4 : PC server C:> iperf –s –u –l
Laptop client C:> iperf –c –u –l
Untuk jaringan IPv6 : PC server C:> iperf –s –V –u –l
Laptop client C:> iperf –c -V –u –l
4.2.2 Konfigurasi Transfer File FTP
Untuk melakukan transfer file FTP, pada penelitian ini akan digunakan aplikasi Xlight FTP Server sebagai server FTP server dan aplikasi MozilaFirefox sebagai FTP client. FTP client
berfungsi untuk melakukan
request pada FTP server jika akan melakukan proses upload dan download. Sedangkan FTP server bertugas melayani permintaan dari client. Pada masing – masing topologi yang menggunakan protocol IPv4 dan IPv6 akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
diimplementasikan penggunaan aplikasi tersebut. Adapun tampilan dari aplikasi ini sebagai berikut :
Gambar 4.1. Capture Screen Xlight FTP Server Dengan aplikasi ini dengan mudah dapat membuat user yang dapat mengakses ftp server dan folder atau drive mana yang akan digunakan untuk menempatkan file download.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Gambar.4.2. Capture screen pengaturan user dan folder download 4.2.3 Konfigurasi Video Streaming Dalam skenario yang sudah disebutkan dalam bab III, pengujian dilakukan dengan mengirimakan file video streaming dari server ke client. Pada pengujian ini baik topologi jaringan IPv4 maupun jaringan IPv6 menggunakan protocol UDP untuk koneksinya karena pada aplikasi VLC, video dapat di streamkan menggunakan protocol RTP (UDP) maupun HTTP (TCP). Contoh setting server dan client pada VLC menggunakan protocol UDP :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Gambar 4.3 Konfigurasi pada VLC Server
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Gambar 4.4 Konfigurasi pada VLC Client 4.2.4 Konfigurasi Pengiriman Paket ICMP Dalam skenario yang sudah disebutkan dalam bab III, pengujian dilakukan dengan mengirimkan paket size diatas nilai standart MTU jaringan Ethernet yaitu 1500, agar terjadi proses fragmentasi paket. Pengujian dilakukan menggunakan bantuan tool fping yang merupakan salah satu aplikasi pingflood berbasis open source. Berikut adalah sintaks yang dimasukan dalam melakukan pengujian ini C:> fping -s -t <delay antar paket> -n <jumlah paket>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
4.3 PENGUKURAN DAN ANALISIS 4.3.1 Analisis Performa Jaringan dengan TCP dan UDP Pengujian pertama yang akan dilakukan adalah pengujian koneksi dengan paket TCP dan UDP untuk masing masing topologi. TCP dan UDP adalah dua protocol yang banyak digunakan dalam jaringan internet berbasis IP. Keduanya dibuat dengan tujuan yang berbeda . TCP (Transmission Control Protocol) misalnya, bersifat connection oriented, artinya protocol ini memiliki kemampuan untuk menjamin transfer dan control data hingga node tujuan. Sebaliknya UDP (User Datagram Protocol) bersifat connectionless oriented, yang berarti protocol ini tidak memiliki mekanisme yang dapat menjamin sampainya paket ke node tujuan. Penggunaan Iperf pada mode TCP akan menghasilkan keluaran parameter throughput jaringan. Variasi yang dilakukan pada pengujian koneksi TCP adalah pada ukuran windows size. Pada koneksi TCP , windows size menentukan jumlah maksimum data yang dapat berada dalam jaringan pada saat yang bersamaan. Variasi windows size merupakan prosedur standart dalam proses tuning koneksi TCP untuk mendapatkan bandwidth atau throughput yang maksimum [18]. Penggunaaan iperf pada mode UDP akan menghasilkan keluaran parameter packet loss dan jitter. Variasi yang dilakukan pada pengujian koneksi UDP adalah pada ukuran datagram yang dikirim. Variasi ukuran datagram UDP merupakan prosedur standart dalam proses tuning koneksi UDP untuk mendapatkan persentase packet loss dan jitter yang minimum [18]. Ukuran datagram UDP biasanya akan disesuaikan dengan ukuran datagram yang dihasilkan oleh aplikasi yang digunakan. Secara default iperf akan mengirimkan datagram UDP berukuran 1470 bytes. Data lengkap hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
pengujian untuk masing – masing topologi jaringan IPv4 dan IPv6 dapat dilihat pada lampiran. 4.3.1.1 Analisa Throughput TCP Throughput merupakan parameter yang menunjukan jumlah bit rata – rata data yang dapat ditransfer dari satu node jaringan ke node jaringan lainnya setiap detik. Throughput TCP diukur dengan membandingkan jumlah byte data TCP yang terkirim melalui jaringan dengan rentang waktu pengiriman. Jaringan dengan performa yang baik adalah jaringan dengan throughput yang tinggi. Jaringan dengan throughput tinggi akan mampu menstransfer data lebih banyak dalam waktu yang sama. Dari hasil pengujian selama 10 kali pengambilan data , didapatkan rata – rata throughput untuk setiap variasi windows size seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Data Throughput TCP Window Size (KB) 16 32 64 128
Throughput (Mbps) 1 IPv4 81.840 94.140 94.520 94.900
2 IPV6 91.810 92.990 93.210 93.570
IPv4 68.610 92.690 93.400 93.800
4 IPV6 77.980 90.600 91.910 92.500
IPv4 54.410 92.210 92.900 93.660
8 IPV6 56.500 91.460 92.120 92.420
IPv4 37.820 72.310 90.200 91.220
IPV6 39.280 67.640 89.700 90.100
Pada tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa semakin besar ukuran windows size semakin besar pula throughput yang didapat. Sedangkan hubungannya dengan jumlah hop yaitu semakin banyak jumlah hop, nilai throughputnya semakin kecil. Perubahan throughput tersebut berbanding lurus dengan ukuran windows size namun berbanding terbalik dengan jumlah hop. Dalam hubunganya dengan tuning TCP, dari hasil pengujian menunjukkan bahwa rata – rata throughput maksimum pada jaringan IPv4 dan IPv6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
didapatkan pada saat windows size berukuran 128 KB. Sedangkan rata – rata throughput minimum didapatkan pada saat windows size berukuran 16 KB. Dari pengujian yang dilakukan, throughput jaringan IPv4 lebih baik dibanding dengan jaringan IPv6 untuk windows size diatas 32 KBytes, namun khusus untuk windows size 16 Kbytes throughput jaringan IPv6 lebih unggul dibanding jaringan IPv4. Jika dilihat dari keseluruhan data dapat disimpulkan bahwa nilai throughput untuk jaringan IPv4 lebih baik daripada throughput jaringan IPv6.
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Throughput TCP windows size 16 KB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Throughput TCP windows size 32 KB
Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Throughput TCP windows size 64 KB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Throughput TCP windows size 128 KB Dari grafik diatas dapat dibuat tabel persentase throughput TCP IPv6 dibandingkan dengan IPv4, seperti berikut ini : Tabel 4.2 Tabel Persentase Throughput TCP IPv6 Dibanding IPv4 Windows Size (KB) 1
Jumlah Router 2 4
8
16
112.18%
113.66%
103.84%
103.86%
32
98.78%
97.75%
99.19%
93.54%
64
98.61%
98.40%
99.16%
99.45%
128
98.60%
98.61%
98.68%
98.77%
Berdasarkan tabel 4.2, nilai persentase throughput IPv6 didapatkan dari perhitungan throughput IPv6 dibagi throughput IPv4 dikalikan 100 %. Jika nilai lebih dari 100 % menunjukan bahwa throughput IPv6 lebih baik dari throughput IPv4. Demikian juga sebaliknya, jika nilai kurang dari 100 % menunjukan bahwa throughput IPv6 lebih buruk dari throughput IPv4. Dari keseluruhan grafik diatas dan pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa besar ukuran windows size dan jumlah hop berpengaruh pada throughput
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
jaringan. Di lihat dari hubungannya dengan ukuran windows size, semakin besar nilai windows size, throughput IPv4 dan IPv6 menghasilkan selisih yang semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran windows size semakin baik pula kinerja IPv4 dibanding IPv6. Namun jika dilihat dari hubungannya dengan jumlah hop, semakin banyak jumlah hop, throughput IPv4 dan IPv6
menghasilkan selisih yang
semakin kecil. Hal ini
mengindikasikan bahwa kinerja IPv6 di banyak hop menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding jumlah hop yang lebih sedikit. Dari hasil keseluruhan pengujian throughput menggunakan Iperf didapatkan kesimpulan
bahwa
throughput
jaringan IPv4
lebih
baik
dibandingkan dengan throughput jaringan IPv6. Hal ini dipengaruhi oleh faktor tidak adanya proses fragmentasi yang terjadi karena besar ukuran paket yang dikirim aplikasi Iperf lebih kecil dari nilai nilai MTU ethernet. Namun khusus untuk windows size 16 KBytes throughput jaringan IPv6 lebih unggul dibanding jaringan IPv4. Hal ini mengindikasikan bahwa untuk ukuran windows size kecil 16 KB, performa IPv6 lebih baik dibanding IPv4. Ukuran window pada TCP berpengaruh pada nilai throughput, karena windows size ini merupakan nilai maksimal dari data yang dapat dikirim tanpa paket acknowledge (konfirmasi). Semakin kecil nilai windows size maka akan memperlambat transfer, karena banyaknya paket data yang perlu di acknowledge. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan IPv6 dalam memproses header dan dalam meng-acknowledge paket dalam jumlah yang banyak lebih baik dibanding IPv4. 4.3.1.2 Analisa Jitter UDP Jitter merupakan parameter yang menunjukan variasi delay antar paket dalam satu pengiriman data yang sama. Jaringan yang baik adalah jaringan dengan jitter yang kecil, karena dengan jitter yang tinggi berarti paket –paket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
tidak akan diterima secara bersamaan. Perhitungan jitter oleh Iperf dilakukan secara kontinu, dimana server akan menghitung waktu transit relative ( waktu penerimaan server dikurangi waktu pengiriman client) untuk tiap paket pada data yang sama. Dari hasil pengujian selama 10 kali pengambilan data , didapatkan rata – rata jitter paket untuk setiap ukuran paket UDP seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.3 Data Jitter UDP Jitter (ms)
Besar Paket (Bytes) 512 1024 2048 4096
1 IPv4 5.821 7.793 0.474 0.346
2 IPV6 5.832 7.838 0.472 0.346
IPv4 5.866 7.761 0.480 0.360
4 IPV6 5.873 7.819 0.474 0.354
IPv4 5.798 7.769 0.475 0.393
8 IPV6 5.842 7.777 0.473 0.380
IPv4 5.958 7.754 0.480 0.356
IPV6 5.968 7.792 0.475 0.346
Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa besar jitter ikut berubah saat ukuran datagram berubah. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa jitter akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran datagram yang dikirimkan. Namun khusus untuk paket yang besarnya melebihi nilai MTU, jitter yang didapat cenderung lebih lebih kecil dibanding dengan paket yang besarnya di bawah nilai MTU. Hal ini mengindikasikan bahwa bahwa paket yang melebihi nilai MTU akan dipecah – pecah menjadi paket yang lebih kecil sehingga jitter yang diperoleh juga ikut mengecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Jitter UDP Paket Size 512 Byte
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Jitter UDP Paket Size 1024 Byte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Jitter UDP Paket Size 2048 Byte
Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Jitter UDP Paket Size 4096 Byte Dari grafik diatas dapat dibuat tabel persentase jitter UDP IPv6 dibandingkan dengan IPv4, seperti berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Tabel 4.4 Tabel Persentase Jitter UDP IPv6 Dibanding IPv4 Packet UDP (Byte) 1
Jumlah Router 2 4
8
512
100.19%
100.12%
100.76%
100.17%
1024
100.58%
100.75%
100.10%
100.49%
2048
99.58%
98.75%
99.58%
98.96%
4096
99.71%
98.33%
96.69%
97.19%
Berdasarkan tabel 4.4, nilai persentase jitter IPv6 juga didapatkan dari perhitungan jitter IPv6 dibagi jitter IPv4 dikalikan 100 %. Jika nilai kurang dari 100 % menunjukan bahwa jitter IPv6 lebih baik dari jitter IPv4. Demikian juga sebaliknya, jika nilai lebih dari 100 % menunjukan bahwa jitter IPv6 lebih buruk dari jitter IPv4. Dari keseluruhan grafik diatas dan pada tabel 4.4, dapat dilihat bahwa besar ukuran paket UDP berpengaruh pada nilai jitter namun tidak berpengaruh terhadap jumlah hop. Di lihat dari hubungannya dengan ukuran paket UDP, semakin besar ukuran paket UDP nilai jitter pada jaringan IPv4 dan IPv6 menghasilkan nilai yang semakin besar. Hasil menunjukkan bahwa jitter IPv6 lebih baik dibanding dengan jitter IPv4 untuk paket diatas nilai MTU ethernet. Namun jika dilihat dari hubungannya dengan jumlah hop, akan menghasilkan nilai jitter yang sama untuk setiap jumlah hop. Hal ini mengindikasikan bahwa banyaknya hop tidak begitu berpengaruh pada nilai jitter. Dari hasil pengujian diatas menunjukan bahwa jitter untuk jaringan IPv4 dan IPv6 tidak jauh berbeda untuk masing – masing topologi. Mekanisme fragmentasi yang lebih baik pada IPv6 ternyata berpengaruh untuk paket size UDP yang melebihi nilai MTU. Terbukti jitter pada jaringan IPv6 untuk ukuran paket UDP yang melebihi nilai MTU, menunjukan nilai yang lebih baik dari jaringan IPv4. Dapat disimpulkan bahwa jitter pada jaringan IPv6 lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
dibanding jitter IPv4 untuk paket yang melebihi ukuran MTU dan lebih buruk jika ukuran paket lebih kecil dari nilai MTU. 4.3.1.3 Analisa Packet Loss UDP Packet loss merupakan parameter yang menunjukkan persentase paket yang hilang selama proses transfer data. Packet loss dideteksi oleh server melalui ID yang terdapat dalam setiap datagram. Saat pengiriman, biasanya datagram UDP dibagi menjadi beberapa paket IP (terfragmentasi). Apabila salah satu paket tersebut hilang selama perjalanan maka keseluruhan datagram UDP akan hilang. Berbeda dengan TCP yang memiliki mekanisme acknowledgement dan retransmission. Itulah sebabnya koneksi UDP sangat rentan terhadap packet loss. Jaringan dengan persentase packet loss yang kecil menunjukkan bahwa jaringan tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi. Dari hasil pengujian selama 10 kali pengambilan data , didapatkan rata – rata packet loss paket untuk setiap ukuran paket UDP seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5 Data Packet Loss UDP Packet Loss (%)
Besar Paket UDP(Bytes) 256 512 1024 2048
1 IPv4 0 0 0 0
2 IPV6 0 0 0 0
IPv4 0 0 0 0
4 IPV6 0 0 0 0
IPv4 0 0 0 0
8 IPV6 0 0 0 0
IPv4 0 0 0 0
IPV6 0 0 0 0
Pada tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa tidak terdapat packet loss untuk semua topologi jaringan baik untuk jaringan IPv4 maupun jaringan IPv6. Ini mengindikasikan bahwa router cisco yang digunakan mempunyai realibilitas yang tinggi dan juga karena faktor beban kerja router yang masih ringan sehingga tidak terjadi collision dan congestion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
4.3.2 Analisis Performa Jaringan Pada FTP
File Transfer Protocol (FTP) merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk memindahkan suatu file data dari suatu server ke client atau sebaliknya. FTP merupakan suatu jenis protokol yang bekerja dengan memanfaatkan protocol TCP/IP yang pada umumnya menggunakan port 21. FTP dibedakan jadi 2, yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP server merupakan tempat untuk menyimpan file- file yang akan didownload oleh client, sedangkan FTP client berfungsi untuk melakukan download file dari server. Laptop yang berfungsi sebagai client akan melakukan permintaan koneksi FTP yang ditujukan pada FTP server. Proses requesting ini diawali dengan three way handshaking yang merupakan ciri khas dari protokol TCP/IP. Setelah server dan client terkoneksi, maka selanjutnya akan diminta username dan password oleh FTP server sebagai user untuk memakai aplikasi FTP tersebut. Dalam pengujian ini digunakan modus anonymous sehingga tidak perlu mendaftarkan account terlebih dahulu pada server. Proses autentification pada username dan password yang dimasukkan client akan dilakukan oleh server. Sehingga cukup dengan nama account anonymous, user sudah dapat masuk ke dalam aplikasi FTP tersebut tanpa password. Setelah dinyatakan tersambung oleh server maka client sudah mendapatkan layanan FTP dengan modus anonymous. Proses download file dari server dilakukan oleh client dengan ukuran file yang berbeda - beda. Ukuran file dibedakan menjadi empat macam, yaitu 16 MB, 32 MB, 64 MB, dan 128 MB. Semua tipe file dibuat sama dalam bentuk ekstensi.rar untuk memudahkan client dalam melakukan download dari server dan menghindari pengaruh perbedaan tipe file pada performa FTP. Masing-masing file tersebut akan didownload pada tiap topologi jaringan yang ada, baik menggunakan IPv4 maupun IPv6. File – file yang diujikan dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 4.6 Tabel Nama File Download dan Kapasitasnya Nama file
Kapasitas (KiloBytes)
File_1.rar
16.476
File_2.rar
32.787
File_3.rar
65.608
File_4.rar
131.399
Terdapat dua parameter yang diambil dalam pengambilan data yaitu transfer time dan throughput. Kedua parameter tersebut sudah dapat mewakili unjuk kerja dari FTP dalam melakukan proses download data dari sisi kecepatan transfer data. Pada pengujian ini tidak dilakukan pengukuran end to end delay karena susah dalam mengimplementasikannya karena harus menyamakan waktu di server dan client dalam satuan millisecond. Sebagai gantinya akan dilakukan pengukuran delay RTT menggunakan protocol ICMP. 4.3.2.1 Analisa Throughput FTP Throughput merupakan kecepatan transfer data rata – rata dari suksesnya paket yang dikirim tiap detiknya. Pengambilan parameter throughput dilakukan dengan cara download file dari server ke client. Kemudian disaat yang bersamaan pada sisi client melakukan capture data atau penangkapan paket - paket yang masuk melalui interface ethernet dengan aplikasi Wireshark. Berhubung paket – paket yang tertangkap bukan hanya paket FTP saja, maka dilakukan filtering terlebih dahulu pada hasil capture Wireshark sehingga yang muncul hanya paket - paket FTP saja. Hal ini dimaksudkan agar yang ditampilkan hanya bagian – bagian yang diinginkan saja. Untuk mengetahi nilai throughput dapat dilihat pada tab Statistik kemudian klik Sumary pada aplikasi Wireshark seperti yang terlihat pada gambar 4.17 di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Gambar 4.13 Pengambilan Nilai Throughput Dapat dilihat pada gambar diatas data yang digunakan hanya data paket yang ada pada displayed bukan pada captured. Data nilai throughput yang tertangkap di wireshark sudah dalam satuan Megabit per second sehingga tidak perlu diubah lagi. Data keseluruhan hasil pengujian didapatkan nilai rata-rata parameter throughput ditunjukkan pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Nilai Rata – Rata Percobaan Throughput Besar File 16 MB 32 MB 64 MB 128 MB
1 IPv4 84.609 91.243 94.834 96.305
IPV6 82.019 89.114 93.602 94.493
Throughput (Mbps) 2 4 IPv4 IPV6 IPv4 84.439 81.525 81.763 90.610 87.742 86.776 93.693 90.940 87.881 95.079 92.739 88.514
8 IPV6 79.415 83.875 84.827 85.998
IPv4 61.807 64.628 64.869 65.513
IPV6 59.125 62.969 62.152 63.395
Pada tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa semakin besar ukuran data yang didownload semakin besar pula nilai throughput yang didapat. Sedangkan hubungannya dengan jumlah hop yaitu semakin banyak jumlah hop semakin kecil nilai throughputnya. Perubahan nilai throughput tersebut berbanding lurus dengan ukuran besar file yang didownload, hal ini berhubungan dengan sifat protocol TCP yaitu slow start. Karena throughput menunjukan kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
transfer data, maka semakin besar nilai throughput akan semakin baik performa jaringan tersebut.
Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Throughput FTP File Size 16 MB
Gambar 4.15 Grafik Perbandingan Throughput FTP File Size 32 MB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Throughput FTP File Size 64 MB
Gambar 4.17 Grafik Perbandingan Throughput FTP File Size 128 MB
Dari grafik diatas dapat dibuat tabel persentase Throughput FTP IPv6 dibandingkan dengan IPv4, seperti berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 4.8 Tabel Persentase Throughput FTP IPv6 Dibanding IPv4 File Size (MB) 1
Jumlah Router 2 4
8
16
96.94%
96.55%
97.13%
95.66%
32
97.67%
96.83%
96.66%
97.43%
64
98.70%
97.06%
96.52%
95.81%
128
98.12%
97.54%
97.16%
96.77%
Berdasarkan tabel 4.8, nilai persentase throughput FTP IPv6 didapatkan dari perhitungan throughput IPv6 dibagi throughput IPv4 dikalikan 100 %. Jika nilai lebih dari 100 % menunjukan bahwa throughput IPv6 lebih baik dari throughput IPv4. Demikian juga sebaliknya, jika nilai kurang dari 100 % menunjukan bahwa throughput IPv6 lebih buruk dari throughput IPv4. Dari keseluruhan grafik diatas dan pada tabel 4.8, dapat dilihat bahwa besar ukuran file yang ditransfer dan jumlah hop berpengaruh pada throughput jaringan. Di lihat dari hubungannya dengan
ukuran file yang ditransfer,
semakin besar nilai ukuran file yang ditransfer throughput IPv6 menghasilkan selisih yang semakin kecil dibanding throughput IPv4. Namun jika dilihat dari hubungannya dengan jumlah hop, semakin banyak jumlah hop, throughput IPv6 menghasilkan selisih yang semakin besar dibanding throughput IPv4. Hal ini terjadi karena pada IPv4 tidak terjadi proses fragmentasi di router. 4.3.2.2 Analisa Transfer Time Transfer Time merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan seluruh paket dari server ke client yang dinyatakan dalam second. Sama seperti pengambilan parameter throughput, pengambilan parameter transfer time dilakukan dengan cara download file dari server ke client. Kemudian disaat yang bersamaan pada sisi client melakukan capture data atau penangkapan paket - paket yang masuk melalui interface ethernet dengan aplikasi Wireshark. Berhubung paket – paket yang tertangkap bukan hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
paket FTP saja, maka dilakukan filtering terlebih dahulu pada hasil capture Wireshark sehingga yang muncul hanya paket - paket FTP saja. Untuk mengetahui nilai nilai transfer time dapat dilihat pada tab Statistik kemudian klik Sumary pada aplikasi Wireshark, seperti yang terlihat pada gambar 4.22 di bawah ini :
Gambar 4.18 Pengambilan Nilai Transfer Time
Dapat dilihat pada gambar diatas data yang digunakan hanya data paket yang ada pada displayed bukan pada captured. Data transfer time diambil dari perbedaan rentang waktu antara paket pertama sampai dengan paket terakhir. Data pengujian data yang dilakukan sebanyak 10 kali pada masing – masing topologi jaringan IPv4 dan IPv6 didapatkan nilai rata-rata parameter transfer time yang ditunjukkan pada tabel 4.9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 4.9 Nilai Rata – Rata Percobaan Transfer Time Transfer Time (s)
Besar File 16 MB 32 MB 64 MB 128 MB
1 IPv4 1.690 3.117 5.988 11.781
2 IPV6 1.779 3.258 6.208 12.244
IPv4 1.708 3.158 6.099 12.022
4 IPV6 1.812 3.350 6.459 12.656
IPv4 1.765 3.309 6.509 12.898
8 IPV6 1.861 3.502 6.924 13.611
IPv4 2.333 4.443 8.857 17.541
IPV6 2.499 4.669 9.470 18.556
Pada tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa semakin besar ukuran data yang didownload semakin besar pula nilai transfer timenya. Begitu pula hubungannya dengan jumlah hop yaitu semakin banyak jumlah hop semakin kecil nilai transfer timenya. Perubahan nilai transfer time tersebut berbanding lurus dengan ukuran besar file yang didownload. Transfer time menunjukan waktu yang dibutuhkan keseluruhan file untuk ditransfer melewati jaringan. Makin kecil nilai transfer time, maka akan semakin baik pula performa jaringan tersebut.
Gambar 4.19 Grafik Perbandingan Transfer Time FTP File size 16 MB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Gambar 4.20 Grafik Perbandingan Transfer Time FTP File size 32 MB
Gambar 4.21 Grafik Perbandingan Transfer Time FTP File size 64 MB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Gambar 4.22 Grafik Perbandingan Transfer Time FTP File size 128 MB Dari grafik diatas dapat dibuat tabel persentase transfer time FTP IPv6 dibandingkan dengan IPv4, seperti berikut ini : Tabel 4.10 Tabel Persentase Transfer Time FTP IPv6 Dibanding IPv4 File Size (MB) 1
Jumlah Router 2 4
8
16
105.27%
106.09%
105.44%
107.12%
32
104.52%
106.09%
105.83%
105.09%
64
103.67%
105.90%
106.38%
106.92%
128
103.93%
105.27%
105.53%
105.79%
Berdasarkan tabel 4.10, nilai persentase transfer time FTP IPv6 didapatkan dari perhitungan transfer time IPv6 dibagi transfer time IPv4 dikalikan 100 %. Jika nilai lebih dari 100 % menunjukan bahwa transfer time IPv6 lebih buruk dari transfer time IPv4. Demikian juga sebaliknya, jika nilai kurang dari 100 % menunjukan bahwa transfer time IPv6 lebih baik dari transfer time IPv4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Dari keseluruhan grafik diatas dan pada tabel 4.10, dapat dilihat bahwa besar ukuran file yang ditransfer dan jumlah hop berpengaruh pada nilai transfer time jaringan. Sama seperti pada pengujian throughput, jika dilihat dari hubungannya dengan ukuran file yang ditransfer, semakin besar ukuran file yang ditransfer, transfer time jaringan IPv4 dan IPv6 menghasilkan selisih yang semakin kecil. Namun jika dilihat dari hubungannya dengan jumlah hop, semakin banyak jumlah hop, transfer time IPv4 dan IPv6 menghasilkan selisih yang semakin besar. Hal ini terjadi karena pada IPv4 tidak dilakukan proses fragmentasi di router sehingga waktu transfer IPv4 lebih cepat. 4.3.2.3 Analisa Throughput dan Transfer Time FTP Dari hasil keseluruhan pengujian transfer data menggunakan aplikasi FTP didapatkan kesimpulan bahwa throughput dan transfer time jaringan IPv4 lebih baik dibandingkan dengan throughput jaringan IPv6. Semakin banyak router yang digunakan, yang seiiring dengan bertambahnya hop, throughput pada jaringan IPv6 lebih buruk dari throughput jaringan IPv4. Demikian juga transfer time jaringan IPv6 lebih lama dibanding transfer time jaringan IPv4. Hal ini disebabkan karena saat digunakan untuk aplikasi FTP jaringan IPv4 memiliki sifat seperti IPv6 yaitu proses fragmentasi dilakukan di sisi pengirim paket. Hal ini bisa terjadi karena pada saat paket dikirim, aplikasi FTP mengunakan prosedur Path MTU Discovery yang otomatis mengeset flag don’t fragment pada header IPv4 dari 0 menjadi 1. Itu artinya paket tidak boleh dipecah – pecah selama proses transmisi pada saat melalui router. Karena itu sifat IPv4 akan sama dengan sifat IPv6 dalam hal fragmentasi paket. Selain itu perbedaan header IPv6 yang mempunyai ukuran 2 kali lipat dari header IPv4 juga dapat mempengaruhi kecepatan transfer data rata – rata suatu file [5].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
4.3.3 Analisis Performa Jaringan untuk Aplikasi Video Streaming Metode streaming merupakan metode pengiriman video maupun audio melalui jaringan internet dari server ke client untuk menjawab request client terhadap suatu video yang berada dalam suatu website. Client memainkan file streaming yang datang dalam kondisi real time pada saat diterima. Ada dua protocol yang mendukung video streaming yaitu Transport Protokol (TCP, UDP) dan Sesion Control Protokol (RTP). Adapun Transport Protocol yang menyediakan konektivitas secara end to end di jaringan dan Session Control Protokol yang mendefinisikan pesan dan prosedur untuk mengatur pengiriman data dari multimedia selama session terbentuk. Proses streaming yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi VLC yang ditempatkan di sisi server dan client untuk tiap- tiap topologi jaringan. Pada aplikasi VLC, video dapat distreamkan menggunakan 2 protokol yaitu HTTP dan RTP. Namun pada penelitian ini, video akan distreamkan menggunakan protocol RTP. Karena protocol yang digunakan adalah RTP maka sifat VLC server berubah peran menjadi pengumpan streaming ke client. Client hanya menjadi tujuan dan penerima streaming yang dilakukan oleh VLC server. Berbeda ketika proses streaming menggunakan protocol HTTP, dengan protocol ini sifat server menjadi dapat diakses oleh siapa saja yang ingin melakukan streaming dari pihak client. Video yang akan akan distreamkan berupa file video berformat .mp4 dengan resolusi yang berbeda – beda yaitu 240p, 360p, 480p, dan 720p dengan durasi 60 detik. Pertimbangan memilih resolusi tersebut yaitu resolusi tersebut yang sekarang banyak dipakai oleh website penyedia layanan video streaming seperti Youtube. Perbedaan tiap tiap resolusi video tersebut yakni pada bitrate dan frame ratenya. Masing-masing file video tersebut akan distreamkan pada tiap topologi jaringan yang ada, baik menggunakan IPv4 maupun IPv6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
4.3.3.1 Analisa Jitter UDP Jitter merupakan parameter yang menunjukan variasi delay antar paket dalam satu pengiriman data yang sama. Jaringan yang baik adalah jaringan dengan jitter yang kecil, karena dengan jitter yang tinggi berarti paket –paket tidak akan diterima secara bersamaan. Hal tersebut pasti akan sangat mengganggu terutama untuk aplikasi – aplikasi multimedia seperti video streaming. Dari hasil pengujian selama 10 kali pengambilan data , didapatkan rata – rata jitter paket untuk setiap video dengan resolusi yang berbeda seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.11 Data Jitter Video Streaming Jitter (Mbps)
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 IPv4 5.261 5.088 4.466 4.063
2 IPV6 5.211 5.150 4.448 4.062
IPv4 5.306 5.091 4.429 4.027
4 IPV6 5.290 5.076 4.437 4.041
IPv4 5.290 5.110 4.453 4.043
8 IPV6 5.248 5.026 4.408 4.038
IPv4 6.141 5.540 5.732 6.349
IPV6 6.139 5.500 5.731 6.347
Pada tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa besar jitter ikut berubah saat ukuran datagram berubah. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa jitter akan semakin menurun seiring dengan meningkatnya resolusi video yang distreamkan. Nilai jitter juga semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah hop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Gambar 4.23 Grafik Perbandingan Jitter Video 240p
Gambar 4.24 Grafik Perbandingan Jitter Video 360p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Gambar 4.25 Grafik Perbandingan Jitter Video 480p
Gambar 4.26 Grafik Perbandingan Jitter Video 720p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Dari grafik diatas dapat dibuat tabel persentase jitter video streaming IPv6 dibandingkan dengan IPv4, seperti berikut ini : Tabel 4.12 Tabel Persentase Jitter Video Streaming IPv6 Dibanding IPv4 Resolusi Video 1
Jumlah Router 2 4
8
240p
99.05%
99.70%
88.95%
99.97%
360p
101.22%
99.71%
98.36%
99.28%
480p 720p
99.60%
100.18%
98.99%
99.98%
99.98%
100.35%
99.88%
99.97%
Berdasarkan tabel 4.12, nilai persentase jitter video streaming IPv6 juga didapatkan dari perhitungan jitter IPv6 dibagi jitter IPv4 dikalikan 100 %. Jika nilai kurang dari 100 % menunjukan bahwa jitter IPv6 lebih baik dari jitter IPv4. Demikian juga sebaliknya, jika nilai lebih dari 100 % menunjukan bahwa jitter IPv6 lebih buruk dari jitter IPv4. Dari keseluruhan grafik diatas dan pada tabel 4.12, dapat dilihat bahwa besar ukuran resolusi video berpengaruh pada nilai jitter namun tidak begitu berpengaruh dengan jumlah hop. Jika di lihat dari hubungannya dengan ukuran resolusi video, semakin besar ukuran resolusi video, jitter pada jaringan IPv4 dan IPv6 menghasilkan selisih yang semakin kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar resolusi video semakin besar pula bitratenya yang mengakibatkan nilai jitter menjadi semakin kecil. Selain itu proses fragmentasi juga mengakibatkan paket dipecah menjadi paket- paket yang lebih kecil yang mengakibatkan nilai jitter ikut mengecil. Hasil menunjukkan bahwa rata – rata jitter IPv6 menghasilkan selisih yang lebih baik dibanding dengan jitter IPv4. Namun jika dilihat dari hubungannya dengan jumlah hop, akan menghasilkan nilai jitter yang sama untuk setiap jumlah hop. Hal ini mengindikasikan bahwa banyaknya hop tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
berpengaruh pada nilai jitter karena faktor beban router yang masih ringan yang akan menghasilkan delay yang cenderung stabil. Dari hasil pengujian diatas menunjukan bahwa jitter untuk jaringan IPv4 dan IPv6 tidak jauh berbeda untuk masing – masing topologi. Sama halnya seperti pada pengujian menggunakan iperf, saat dilakukan uji coba dengan menggunakan aplikasi video streaming mekanisme fragmentasi yang lebih baik pada IPv6 ternyata tidak berpengaruh. Namun rata – rata dari hasil pengujian menunjukan bahwa jitter jaringan IPv6 saat digunakan untuk aplikasi video streaming lebih baik dibanding jitter jaringan IPv4. 4.3.3.2 Analisa Packet Loss UDP Packet loss adalah parameter yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang pada saat transmisi. Packet loss diukur dalam persen (%). Paket dapat hilang karena disebabkan oleh collision dan congestion pada jaringan. Hal ini berpengaruh pada semua aplikasi, karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan, meskipun bandwidth yang disediakan mencukupi. Saat pengiriman, biasanya datagram UDP dibagi menjadi beberapa paket IP (terfragmentasi). Apabila salah satu paket tersebut hilang selama perjalanan maka keseluruhan datagram UDP akan hilang. Berbeda dengan TCP yang memiliki mekanisme acknowledgement dan retransmission. Itulah sebabnya koneksi UDP sangat rentan terhadap packet loss. Jaringan dengan persentase packet loss yang kecil menunjukkan bahwa jaringan tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi. Dari hasil pengujian selama 10 kali pengambilan data , didapatkan rata – rata packet loss paket untuk setiap ukuran paket UDP seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel 4.13 Data Packet Loss Video Streaming Packet Loss (%)
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 IPv4 0 0 0 0
2 IPV6 0 0 0 0
IPv4 0 0 0 0
4 IPV6 0 0 0 0
IPv4 0 0 0 0
8 IPV6 0 0 0 0
IPv4 0 0 0 0
IPV6 0 0 0 0
Pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa tidak terdapat packet loss untuk semua topologi jaringan baik untuk jaringan IPv4 maupun jaringan IPv6. Hasil pengujian menggunakan aplikasi video streaming menunjukkan hasil yang sama saat pengujian dengan menggunakan Iperf yaitu tidak ada packet loss untuk setiap topologi. Ini mengindikasikan bahwa router cisco yang digunakan mempunyai realibilitas yang tinggi dan juga karena faktor beban kerja router yang masih ringan sehingga tidak terjadi collision dan congestion. 4.3.4 Analisis Performa Jaringan untuk Pengiriman Paket ICMP ICMP adalah sebuah protokol yang digunakan untuk mengecek kesalahan atau ketersambungan antar jaringan yang ada. Dalam ICMP ada 2 jenis pesan yaitu error-reporting message dan query message. Error reporting merupakan tanggung jawab utama ICMP adalah melaporkan terjadinya error. Sedangkan query merupakan jenis pesan yang lain untuk ICMP. Dalam pesan jenis ini, node mengirim pesan yang dijawab dalam format spesifik oleh node tujuan. Sesuai dengan skenario pengujian pada bab III, Pengujian performa untuk protocol ICMP dilakukan untuk memperoleh parameter round-trip time pada jaringan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tool fping yang merupakan salah satu aplikasi pingflood berbasis open source. Tools ini berbeda dengan perintah ping biasa karena tools ini dapat mengirimkan paket ICMP secara cepat tanpa ada delay antar paket. Pengiriman packet yang secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
cepat ini bertujuan untuk membanjiri trafik di router karena adanya proses fragmentasi paket sehingga dapat dilihat kemampuan 2 protokol yaitu IPv4 dan IPv6 dalam proses pengiriman data. Pengujian dilakukan dengan mengirimkan paket size diatas nilai standart MTU jaringan Ethernet yaitu 1500, agar terjadi proses fragmentasi paket. 4.3.4.1 Analisis Round Trip Time Round-trip time (RTT) adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh suatu paket untuk melakukan perjalanan dari suatu host pengirim ke host tujuan kemudian kembali lagi ke pengirimnya. Besarnya nilai RTT menunjukkan keterlambatan (delay) yang semakin besar pula. Sebaliknya, nilai RTT yang kecil menunjukkan kinerja jaringan yang baik (Peterson 2003). Dari hasil pengujian selama 10 kali pengambilan data , didapatkan rata – rata RTT untuk setiap packet size seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.14 Data Round Trip Time Packet Size (Byte) 5000 10000 15000 20000
Round Trip Time (ms) 1 IPv4 1.950 2.200 2.670 3.120
2 IPV6 2.330 3.000 3.950 4.830
IPv4 2.320 3.120 3.350 3.800
4 IPV6 2.600 3.570 4.600 5.540
IPv4 2.410 3.290 3.700 4.300
8 IPV6 3.000 3.730 4.890 5.790
IPv4 5.200 5.500 6.180 6.700
IPV6 5.400 6.050 7.000 8.000
Pada tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa besar nilai RTT ikut berubah saat ukuran datagram berubah. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa nilai RTT akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran paket. Nilai RTT juga semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah hop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Gambar 4.27 Grafik Perbandingan RTT Packet Size 5000 Byte
Gambar 4.28 Grafik Perbandingan RTT Packet Size 10000 Byte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Gambar 4.29 Grafik Perbandingan RTT Packet Size 15000 Byte
Gambar 4.30 Grafik Perbandingan RTT Packet Size 20000 Byte Dari grafik diatas dapat dibuat tabel persentase Round Trip Time IPv6 dibandingkan dengan IPv4, seperti berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Tabel 4.15 Tabel Persentase Round Trip Time IPv6 Dibanding IPv4 Packet Size (Byte) 1
Jumlah Router 2 4
8
5000
119.49%
112.07%
124.48%
103.85%
10000
136.36%
114.42%
113.37%
110.00%
15000
147.94%
137.31%
132.16%
113.27%
20000
154.81%
145.79%
134.65%
119.40%
Berdasarkan tabel 4.15, nilai persentase Round Trip Time IPv6 juga didapatkan dari perhitungan Round Trip Time IPv6 dibagi Round Trip Time IPv4 dikalikan 100 %. Jika nilai kurang dari 100 % menunjukan bahwa RTT IPv6 lebih baik dari RTT IPv4. Demikian juga sebaliknya, jika nilai lebih dari 100 % menunjukan bahwa RTT IPv6 lebih buruk dari RTT IPv4. Dari keseluruhan grafik diatas dan pada tabel 4.15, dapat dilihat bahwa besar packet size yang dikirim dan jumlah hop berpengaruh pada nilai RTT jaringan. Di lihat dari hubungannya dengan packet size yang dikirim, semakin besar nilai packet size yang dikirim, RTT IPv4 dan IPv6 menghasilkan selisih yang semakin besar. Namun jika dilihat dari hubungannya dengan jumlah hop, semakin banyak jumlah hop, RTT IPv4 dan IPv6 menghasilkan selisih yang semakin kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja IPv6 di banyak hop menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding jumlah hop yang lebih sedikit. Dari hasil keseluruhan pengujian pengiriman paket ICMP menggunakan tools Fping didapatkan kesimpulan bahwa nilai RTT jaringan IPv4 masih lebih baik dibandingkan dengan nilai RTT jaringan IPv6. Semakin banyak router yang digunakan, yang seiring pula dengan bertambahnya hop, selisih RTT pada jaringan IPv6 dan jaringan IPv4 semakin menurun. Meskipun terdapat adanya proses fragmentasi pada router, nilai RTT IPv6 lebih buruk dari nilai RTT IPv4. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan router sangat baik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
melakukan proses fragmentasi sehingga kemampuan IPv6 tidak lebih unggul dari IPv4 dengan pengujian tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN Dari pengukuran yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat ditarik guna sebagai rekomendasi adalah : 1. Pada pengujian IPv4 yang mengalami fragmentasi paket di router, IPv6 menunjukan hasil yang lebih baik dibanding IPv4. Hal ini terbukti saat diuji dengan mengirim paket UDP dan video streaming, jitter jaringan IPv6 lebih baik dibanding jitter jaringan IPv4. Mekanisme fragmentasi yang lebih baik pada IPv6 terbukti berpengaruh terhadap jitter jaringan. 2. Sebaliknya jika pada IPv4 proses fragmentasi paket tidak terjadi pada router, IPv6 menunjukan hasil yang lebih buruk dibanding IPv4. Hal ini terbukti saat diuji dengan transfer file menggunakan FTP, throughput dan transfer time jaringan IPv6 lebih buruk dibanding jaringan IPv4. Hal ini disebabkan karena pada pengujian menggunakan FTP, IPv4 memiliki sifat yang sama seperti IPv6 dalam hal fragmentasi paket. 3. Pada pengujian dengan pengiriman paket ICMP diperoleh kesimpulan bahwa meskipun terdapat proses fragmentasi di setiap router, nilai RTT IPv4 masih lebih baik dibandingkan dengan nilai RTT IPv6. Namun semakin banyak jumlah hop, RTT jaringan IPv4 dan IPv6 menghasilkan selisih yang semakin kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja IPv6 di banyak hop menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding jumlah hop yang lebih sedikit.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
5.2
SARAN Terdapat beberapa saran dari penulis agar peneliti selanjutnya dapat memperhatikan hal – hal di bawah ini , guna perbaikan ke arah yang lebih baik. Adapun saran tersebut yaitu : 1. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya pengujian dilakukan dengan jenis router yang berbeda misalnya router mikrotik. Tujuannya adalah untuk melihat hasil perbandingan yang dihasilkan jika menggunakan jenis router yang berbeda. Dari pengujian tersebut akan didapat kesimpulan apakah hardware memang berpengaruh terhadap performa IPv6 atau tidak. 2. Jumlah client juga berpengaruh pada kinerja router dalam melakukan proses bongkar paket, sebaiknya pada pengujian selanjutnya digunakan lebih dari satu client agar didapatkan performa yang maksimal dari router yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Sofana, Iwan. 2010. “CISCO CCNA & JARINGAN KOMPUTER”. Informatika, Bandung.
[2]
(1981). RFC: 791, Internet Protocol. http://www.ietf.org/rfc/rfc791 (diakses tanggal 21 Juli 2012)
[3]
(1993). RFC: 1550, IP: Next Generation (IPng) http://www.ietf.org/rfc/rfc1550 (diakses tanggal 21 Juli 2012)
[4]
(1998). RFC: 2460, Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Spesification. http://www.ietf.org/rfc/rfc2460 (diakses tanggal 21 Juli 2012)
[5]
Ramadhan Paramayudha, Gilang, 2010, Analisis Perbandingan Performansi Jaringan IPv4, IPv6 dan Tunneling 6to4 untuk Aplikasi File Transfer Protokol (FTP) Pada Media Wired dan Wireless di Sisi Client, Skripsi, Teknik Elektro Universitas Indonesia, Depok.
[6]
Saputra Aji, Gallan, 2007, Analisis Kinerja Interkoneksi Ipv4 dan Ipv6 Berbasis Dstm (Dual Stack Transition Mechanism), Skripsi, Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor, Bogor.
[7]
Hina Tarap, Umbu, 2009, Analisis dan Perancangan Migrasi Jaringan dari IPv4 ke IPv6 pada PT.Mediatama Angkasa Makmur, Skripsi, Teknik Informatika Binus University, Jakarta.
[8]
Siil, Karl A. (2008). IPv6 Mandates: Choosing a Transition Strategy, Preparing Transition Plans, and Executing The Migration of a Network to IPv6. John Wiley and Sons, Hoboken, New Jersey.
[9]
Isa, Mohammad, 2008, Komparasi Unjuk Kerja File Transfer Protokol Pada Jaringan Test-Bed IPv6 VPN Terhadap Teredo dan IPv4 Murni, Skripsi, Teknik Elektro Universitas Indonesia, Depok.
[10] Rafiudin, Rahmat, 2005, “IPv6 Addressing”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
[11] Forouzan BA. 2003. TCP/IP Protocol Suite. Ed ke-2. USA: McGraw-Hill. [12] (1995). RFC:1883, Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Spesification. http://www.ietf.org/rfc/rfc1883 (diakses tanggal 21 Juli 2012) [13] (2006). RFC: 4291, IP Version 6 Addressing Architecture. http://www.ietf.org/rfc/rfc4291 (diakses tanggal 21 Juli 2012) [14] Dhani, Thomas, 2012, Analisis Unjuk Kerja Wireless LAN, Skripsi, Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. [15] Tanenbaum, Andrew. S. 2003. “Computer Networks, Fourth Edition”. Prentice Hall International, Inc. [16] Protokol
Internet,
http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Internet,
(diakses
tanggal 20 July 2012) [17] Unknown, http://reviews.cnet.com/routers/cisco-1941-integrated-services/45073319_7-33906462.html?tag=subnav, (diakses tanggal 20 July 2012) [18] Mark Gates, et al., “Iperf User Docs”, Maret 2003, http://www.netcheif.com/downloads/iperf.pdf, (diakses tanggal 31 July 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
LAMPIRAN
Alokasi IP pada jaringan IPv4 : Topologi 1 Tabel Alokasi IP pada Topologi 1 dengan IPv4 No
Nama Perangkat
Interface
Alamat IP
Subnet Mask
Alamat Gateway
1.
Router R1
GigaEthernet 0/0
192.168.1.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.2.1 255.255.255.0
-
2.
Client
LAN 1
192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
3.
Server
LAN 1
192.168.2.2 255.255.255.0 192.168.2.1
Topologi 2 Tabel Alokasi IP pada Topologi 2 dengan IPv4 No
Nama Perangkat
Interface
1.
Router R1
GigaEthernet 0/0
192.168.1.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.2.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.3.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.2.2 255.255.255.0
-
2
Router R2
Alamat IP
Subnet Mask
Alamat Gateway
3.
Client
LAN 1
192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
4.
Server
LAN 1
192.168.3.2 255.255.255.0 192.168.3.1
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Topologi 3 Tabel Alokasi IP pada Topologi 3 dengan IPv4 No
Nama Perangkat
Interface
1.
Router R1
GigaEthernet 0/0
192.168.1.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.2.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.2.2 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.3.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.4.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.3.2 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.5.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.4.2 255.255.255.0
-
2.
3.
4.
Router R2
Router R3
Router R4
Alamat IP
Subnet Mask
Alamat Gateway
5.
Client
LAN 1
192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
6.
Server
LAN 1
192.168.5.2 255.255.255.0 192.168.5.1
Topologi 4 Tabel Alokasi IP pada Topologi 4 dengan IPv4 No
Nama Perangkat
Interface
1.
Router R1
GigaEthernet 0/0
Alamat IP
Subnet Mask
192.168.1.1 255.255.255.0
Alamat Gateway -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Router R2
Router R3
Router R4
Router R5
Router R6
Router R7
Router R8
GigaEthernet 0/1
192.168.2.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.2.2 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.3.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.4.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.3.2 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.4.2 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.5.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.6.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.5.2 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.6.2 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.7.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.8.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.7.2 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/0
192.168.9.1 255.255.255.0
-
GigaEthernet 0/1
192.168.8.2 255.255.255.0
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
9.
Client
LAN 1
192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
10.
Server
LAN 1
192.168.9.2 255.255.255.0 192.168.9.1
Alokasi IP pada jaringan IPv6 : Topologi 1 Tabel Alokasi IP pada Topologi 1 dengan IPv6 No
Nama Perangkat
Interface
Alamat IP
Subnet Mask
Alamat Gateway
1.
Router R1
GigaEthernet 0/0
2001:abcd:1::1
/64
-
GigaEthernet 0/1
2001:abcd:2::1
/64
-
2.
Client
LAN 1
2001:abcd:1::2
/64
2001:abcd:1::1
3.
Server
LAN 1
2001:abcd:2::2
/64
2001:abcd:2::1
Topologi 2 Tabel Alokasi IP pada Topologi 2 dengan IPv6 N o
Nama Perangkat
Interface
Alamat IP
Subnet Mask
Alamat Gateway
1.
Router R1
GigaEthernet 0/0
2001:abcd:1::1
/64
-
GigaEthernet 0/1
2001:abcd:2::1
/64
-
GigaEthernet 0/0
2001:abcd:3::1
/64
-
GigaEthernet 0/1
2001:abcd:2::2
/64
-
2
Router R2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
3.
Client
LAN 1
2001:abcd:1::2
/64
2001:abcd:1::1
4.
Server
LAN 1
2001:abcd:3::2
/64
2001:abcd:3::1
Topologi 3 Tabel Alokasi IP pada Topologi 3 dengan IPv6 No
Nama Perangkat
Interface
Alamat IP
Subnet Mask
Alamat Gateway
1.
Router R1
GigaEthernet 0/0
2001:abcd:1::1
/64
-
GigaEthernet 0/1
2001:abcd:2::1
/64
-
GigaEthernet 0/1
2001:abcd:2::2
/64
-
GigaEthernet 0/0
2001:abcd:3::1
/64
-
GigaEthernet 0/1
2001:abcd:4::1
/64
-
GigaEthernet 0/0
2001:abcd:3::2
/64
-
GigaEthernet 0/0
2001:abcd:5::1
/64
-
GigaEthernet 0/1
2001:abcd:4::2
/64
-
2.
3.
4.
Router R2
Router R3
Router R4
5.
Client
LAN 1
2001:abcd:1::2
/64
2001:abcd:1::1
6.
Server
LAN 1
2001:abcd:5::2
/64
2001:abcd:5::1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Topologi 4 Tabel Alokasi IP pada Topologi 4 dengan IPv6 No
Nama Perangkat
1.
Router R1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Router R2
Router R3
Router R4
Router R5
Router R6
Router R7
Interface
Alamat IP
Subnet Mask
Alamat Gateway
GigaEthernet 2001:abcd:1::1 0/0
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:2::1 0/1
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:2::2 0/1
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:3::1 0/0
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:4::1 0/1
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:3::2 0/0
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:4::2 0/1
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:5::1 0/0
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:6::1 0/1
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:5::2 0/0
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:6::2 0/1
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:7::1 0/0
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:8::1 0/1
/64
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
8.
Router R8
GigaEthernet 2001:abcd:7::2 0/0
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:9::1 0/0
/64
-
GigaEthernet 2001:abcd:8::2 0/1
/64
-
9.
Client
LAN 1
2001:abcd:1::2
/64
2001:abcd:1::1
10.
Server
LAN 1
2001:abcd:9::2
/64
2001:abcd:9::1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Topologi 1 Router IPv4 Data Pengujian Throughput TCP IPv4 Menggunakan Iperf Windows size (KByte) 16 32 64 128
1 83.200 94.200 94.500 95.000
2 81.900 94.300 94.600 94.800
3 80.300 94.200 94.600 94.900
4 82.600 93.700 94.500 94.900
Throughput (Mbps) IPv4 5 6 7 80.900 82.400 83.900 94.300 94.200 93.700 94.400 94.500 94.600 95.000 95.000 94.900
8 80.000 94.300 94.300 95.000
9 82.900 94.200 94.600 94.600
10 80.300 94.300 94.600 94.900
Rata - rata 81.840 94.140 94.520 94.900
Data Pengujian Jitter UDP IPv4 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1 5.732 7.750 0.472 0.343
2 6.098 7.849 0.475 0.345
3 5.624 7.750 0.470 0.355
4 5.887 7.750 0.485 0.336
5 5.794 7.850 0.470 0.342
Jitter (ms) IPv4 6 7 5.885 5.732 7.850 7.750 0.470 0.471 0.334 0.346
8 5.732 7.677 0.470 0.334
9 5.623 7.850 0.485 0.349
10 6.098 7.851 0.470 0.379
Rata - rata 5.821 7.793 0.474 0.346
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss UDP IPv4 Menggunakan Iperf Packet Loss (%) IPv4 UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
0 0 0 0
7 0 0 0 0
8 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Topologi Router IPv6 Data Pengujian Throughput TCP IPv6 Menggunakan Iperf Windows size (KByte) 16 32 64 128
1 91.500 93.100 93.300 93.600
2 91.600 92.500 93.300 93.600
3 91.900 93.000 93.200 93.600
4 92.300 93.000 93.200 93.600
Throughput (Mbps) IPv6 5 6 7 91.200 92.200 91.800 93.000 93.000 93.100 93.100 93.200 93.300 93.600 93.600 93.300
8 91.600 93.100 93.300 93.600
9 91.900 93.100 93.000 93.500
10 92.100 93.000 93.200 93.700
Rata - rata 91.810 92.990 93.210 93.570
Data Pengujian Jitter UDP IPv6 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1 5.794 7.850 0.470 0.367
2 5.624 7.850 0.470 0.364
3 5.627 7.846 0.470 0.346
4 5.624 7.825 0.470 0.342
5 5.794 7.850 0.478 0.343
Jitter (ms) IPv6 6 7 5.924 5.624 7.850 7.850 0.470 0.470 0.343 0.335
8 5.794 7.850 0.470 0.343
9 6.624 7.850 0.471 0.347
10 5.887 7.754 0.478 0.334
Rata - rata 5.832 7.838 0.472 0.346
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss UDP IPv6 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv6 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Topologi 2 Router IPv4 Data Pengujian Throughput TCP IPv4 Menggunakan Iperf Windows size (KByte) 16 32 64 128
1 67.400 91.100 91.600 92.100
2 68.600 93.200 93.700 94.000
3 67.900 92.500 93.600 94.000
4 69.100 93.200 93.600 93.900
Throughput (Mbps) IPv4 5 6 7 68.900 68.200 69.700 93.200 91.100 93.200 93.600 93.600 93.700 94.100 94.000 94.000
8 68.800 92.800 93.600 93.700
9 69.100 93.300 93.400 94.100
10 68.400 93.300 93.600 94.100
Rata - rata 68.610 92.690 93.400 93.800
Data Pengujian Jitter UDP IPv4 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1 5.869 7.750 0.478 0.353
2 5.887 7.750 0.470 0.343
3 5.794 7.750 0.470 0.344
4 6.087 7.750 0.470 0.446
5 5.834 7.750 0.497 0.391
Jitter (ms) IPv4 6 7 5.624 5.818 7.782 7.633 0.470 0.480 0.344 0.348
8 5.624 7.742 0.497 0.343
9 6.097 7.856 0.470 0.345
10 6.028 7.850 0.497 0.344
Rata - rata 5.866 7.761 0.480 0.360
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss UDP IPv4 Menggunakan Iperf Packet Loss (%) IPv4 UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
0 0 0 0
7 0 0 0 0
8 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Topologi 2 Router IPv6 Data Pengujian Throughput TCP IPv6 Menggunakan Iperf Windows size (KByte) 16 32 64 128
1 76.400 88.100 92.300 92.500
2 78.900 88.200 92.200 92.500
3 78.800 91.800 92.300 92.300
4 77.600 91.200 92.200 92.600
Throughput (Mbps) IPv6 5 6 7 76.900 78.800 77.500 91.800 88.100 91.800 92.100 92.200 89.200 92.600 92.600 92.500
8 78.700 91.800 92.300 92.600
9 78.500 91.900 92.000 92.500
10 77.700 91.300 92.300 92.300
Rata - rata 77.980 90.600 91.910 92.500
Data Pengujian Jitter UDP IPv6 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1 5.888 7.839 0.470 0.393
2 5.794 7.850 0.470 0.362
3 5.887 7.850 0.496 0.338
4 6.098 7.782 0.478 0.341
5 5.794 7.850 0.470 0.343
Jitter (ms) IPv6 6 7 5.624 5.794 7.742 7.850 0.470 0.471 0.344 0.342
8 6.098 7.742 0.470 0.367
9 5.887 7.839 0.478 0.357
10 5.869 7.850 0.470 0.350
Rata - rata 5.873 7.819 0.474 0.354
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss UDP IPv6 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv6 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Topologi 4 Router IPv4 Data Pengujian Throughput TCP IPv4 Menggunakan Iperf Windows size (KByte) 16 32 64 128
1 53.900 90.900 91.400 91.400
2 54.400 93.200 91.000 94.000
3 54.800 93.300 93.600 94.000
4 54.700 92.600 93.600 93.600
Throughput (Mbps) IPv4 5 6 7 54.400 53.600 54.400 91.100 90.400 91.000 93.600 91.500 93.600 94.000 94.000 94.000
8 54.900 93.000 93.700 94.000
9 54.600 93.300 93.700 93.600
10 54.400 93.300 93.300 94.000
Rata - rata 54.410 92.210 92.900 93.660
Data Pengujian Jitter UDP IPv4 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1 5.624 7.677 0.489 0.343
2 5.794 7.850 0.470 0.343
3 5.624 7.850 0.478 0.377
4 6.098 7.750 0.478 0.351
5 5.624 7.850 0.470 0.559
Jitter (ms) IPv4 6 7 5.624 5.835 7.750 7.748 0.470 0.470 0.364 0.346
8 5.794 7.750 0.478 0.343
9 5.870 7.850 0.470 0.343
10 6.090 7.610 0.478 0.559
Rata - rata 5.798 7.769 0.475 0.393
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss UDP IPv4 Menggunakan Iperf Packet Loss (%) IPv4 UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
0 0 0 0
7 0 0 0 0
8 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Topologi 4 Router IPv6 Data Pengujian Throughput TCP IPv6 Menggunakan Iperf Windows size (KByte) 16 32 64 128
1 53.400 91.700 92.100 92.500
2 57.000 91.900 92.100 92.500
3 57.600 91.400 92.100 92.500
4 57.300 92.000 92.200 92.200
Throughput (Mbps) IPv6 5 6 7 56.100 55.700 57.900 92.000 88.000 91.900 92.100 92.200 92.200 92.500 92.100 92.500
8 57.300 92.000 91.900 92.400
9 55.700 91.900 92.100 92.500
10 57.000 91.800 92.200 92.500
Rata - rata 56.500 91.460 92.120 92.420
Data Pengujian Jitter UDP IPv6 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1 5.685 7.750 0.478 0.365
2 5.624 7.850 0.470 0.343
3 5.794 7.750 0.478 0.341
4 5.757 7.850 0.470 0.334
5 6.098 7.750 0.470 0.459
Jitter (ms) IPv6 6 7 5.794 6.098 7.621 7.750 0.470 0.477 0.348 0.346
8 5.887 7.850 0.477 0.434
9 5.887 7.850 0.470 0.493
10 5.794 7.748 0.470 0.334
Rata - rata 5.842 7.777 0.473 0.380
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss UDP IPv6 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv6 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Topologi 8 Router IPv4 Data Pengujian Throughput TCP IPv4 Menggunakan Iperf Windows size (KByte) 16 32 64 128
1 36.900 71.200 90.000 91.300
2 38.100 72.500 90.200 90.900
3 38.000 72.600 90.400 91.600
4 37.700 72.800 90.300 91.500
Throughput (Mbps) IPv4 5 6 7 37.700 37.500 38.200 73.300 70.300 72.200 90.200 90.200 90.400 91.500 90.900 91.600
8 38.300 72.500 90.200 90.900
9 37.900 72.400 90.000 90.900
10 37.900 73.300 90.100 91.100
Rata - rata 37.820 72.310 90.200 91.220
Data Pengujian Jitter UDP IPv4 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1 6.050 7.851 0.470 0.310
2 6.098 7.611 0.470 0.337
3 5.794 7.762 0.498 0.344
4 6.098 7.750 0.477 0.343
5 6.048 7.615 0.469 0.478
Jitter (ms) IPv4 6 7 5.624 6.093 7.850 7.750 0.478 0.498 0.361 0.353
8 5.790 7.752 0.498 0.342
9 5.888 7.750 0.470 0.343
10 6.098 7.850 0.470 0.344
Rata - rata 5.958 7.754 0.480 0.356
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss UDP IPv4 Menggunakan Iperf Packet Loss (%) IPv4 UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
0 0 0 0
7 0 0 0 0
8 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Topologi 8 Router IPv6 Data Pengujian Throughput TCP IPv6 Menggunakan Iperf Windows size (KByte) 16 32 64 128
1 38.900 67.600 89.800 90.200
2 39.700 68.000 89.800 90.200
3 38.800 67.400 89.300 90.000
4 38.500 67.600 89.800 90.200
Throughput (Mbps) IPv6 5 6 7 39.900 38.800 40.000 67.600 67.400 67.900 89.900 89.800 89.300 90.200 90.100 89.700
8 39.000 67.800 89.800 90.100
9 40.000 67.300 89.700 90.100
10 39.200 67.800 89.800 90.200
Rata - rata 39.280 67.640 89.700 90.100
Data Pengujian Jitter UDP IPv6 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1 6.098 7.862 0.479 0.344
2 6.098 7.861 0.480 0.344
3 5.624 7.750 0.478 0.348
4 6.098 7.850 0.481 0.352
5 5.624 7.750 0.470 0.345
Jitter (ms) IPv6 6 7 6.060 6.087 7.750 7.750 0.470 0.478 0.364 0.343
8 6.098 7.750 0.470 0.338
9 5.794 7.750 0.478 0.342
10 6.098 7.850 0.470 0.343
Rata - rata 5.968 7.792 0.475 0.346
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss UDP IPv6 Menggunakan Iperf
UDP size (Byte) 512 1024 2048 4096
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv6 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Topologi 1 Router IPv4 Data Pengujian Throughput FTP IPv4
File size (MByte) 16 32 64 128
1 83.401 90.449 95.223 95.251
2 84.809 91.513 94.889 96.727
3 84.848 91.042 94.720 96.841
4 84.649 91.542 95.208 96.099
Throughput (Mbps) IPv4 5 6 7 84.869 84.538 84.764 91.591 91.146 91.344 95.023 94.949 94.975 96.749 95.237 97.057
8 84.784 91.295 94.176 96.443
9 84.731 91.127 94.020 97.286
10 84.700 91.381 95.157 95.362
Rata - rata 84.609 91.243 94.834 96.305
8 1.686 3.116 5.995 11.760
9 1.687 3.122 5.986 11.720
10 1.688 3.113 5.983 11.868
Rata - rata 1.690 3.117 5.988 11.781
Data Pengujian Transfer Time FTP IPv4
File size (MByte) 16 32 64 128
1 1.714 3.146 5.979 11.877
2 1.686 3.109 6.000 11.725
3 1.685 3.112 6.010 11.774
4 1.686 3.108 5.980 11.766
Transfer Time (s) IPv4 5 6 7 1.685 1.691 1.687 3.106 3.121 3.115 5.988 5.973 5.990 11.785 11.817 11.720
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Topologi 1 Router IPv6 Data Pengujian Throughput FTP IPv6
File size (MByte) 16 32 64 128
1 82.291 88.251 93.772 94.016
2 81.731 88.475 93.740 93.321
3 81.857 88.101 93.626 94.971
4 82.080 88.559 93.487 94.309
Throughput (Mbps) IPv6 5 6 7 82.204 81.884 81.987 88.433 89.811 89.821 93.769 93.362 93.456 95.484 94.560 94.989
8 82.070 90.128 93.473 94.186
9 82.075 89.486 93.629 94.973
10 82.009 90.072 93.709 94.117
Rata - rata 82.019 89.114 93.602 94.493
8 1.778 3.222 6.217 12.269
9 1.778 3.242 6.206 12.187
10 1.779 3.224 6.201 12.230
Rata - rata 1.779 3.258 6.208 12.244
Data Pengujian Transfer Time FTP IPv6
File size (MByte) 16 32 64 128
1 1.773 3.291 6.197 12.294
2 1.785 3.282 6.199 12.363
3 1.783 3.290 6.206 12.200
4 1.778 3.279 6.211 12.222
Transfer Time (s) IPv6 5 6 7 1.775 1.782 1.780 3.284 3.233 3.233 6.197 6.224 6.218 12.181 12.241 12.251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Topologi 2 Router IPv4 Data Pengujian Throughput FTP IPv4
File size (MByte) 16 32 64 128
1 84.590 90.675 93.887 95.529
2 84.590 90.751 94.259 95.089
3 84.756 91.116 92.811 94.405
4 84.569 91.284 93.468 96.168
Throughput (Mbps) IPv4 5 6 7 83.975 83.843 84.653 90.723 90.793 89.700 94.225 93.268 94.160 94.390 94.610 95.298
8 84.474 91.217 92.088 93.863
9 84.505 91.022 94.494 96.404
10 84.435 88.821 94.270 95.034
Rata - rata 84.439 90.610 93.693 95.079
8 1.708 3.148 6.179 12.020
9 1.708 3.155 6.081 11.930
10 1.704 3.173 6.093 12.057
Rata - rata 1.708 3.158 6.099 12.022
Data Pengujian Transfer Time FTP IPv4
File size (MByte) 16 32 64 128
1 1.706 3.160 6.120 12.041
2 1.706 3.164 6.096 11.991
3 1.703 3.152 6.082 12.060
4 1.706 3.146 6.077 11.967
Transfer Time (s) IPv4 5 6 7 1.718 1.712 1.705 3.165 3.162 3.158 6.098 6.086 6.073 12.098 12.042 12.017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Topologi 2 Router IPv6 Data Pengujian Throughput FTP IPv6
File size (MByte) 16 32 64 128
1 81.488 87.886 91.295 91.851
2 81.560 87.684 91.271 94.776
3 81.527 87.792 91.420 91.853
4 81.365 87.850 91.427 92.061
Throughput (Mbps) IPv6 5 6 7 81.638 81.474 81.529 87.601 87.813 87.620 88.130 90.587 91.205 93.516 93.103 92.434
8 81.585 87.733 91.505 91.617
9 81.725 87.810 91.193 92.881
10 81.357 87.627 91.364 93.294
Rata - rata 81.525 87.742 90.940 92.739
8 1.811 3.345 6.430 12.778
9 1.808 3.348 6.447 12.686
10 1.816 3.352 6.440 12.616
Rata - rata 1.812 3.350 6.459 12.656
Data Pengujian Transfer Time FTP IPv6
File size (MByte) 16 32 64 128
1 1.813 3.345 6.442 12.590
2 1.812 3.353 6.441 12.433
3 1.812 3.349 6.428 12.829
4 1.816 3.347 6.435 12.713
Transfer Time (s) IPv6 5 6 7 1.810 1.814 1.810 3.356 3.348 3.356 6.583 6.495 6.451 12.601 12.657 12.653
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Topologi 4 Router IPv4 Data Pengujian Throughput FTP IPv4
File size (MByte) 16 32 64 128
1 82.836 87.431 88.957 89.225
2 82.752 85.304 88.408 89.372
3 82.206 86.640 84.875 89.724
4 81.109 87.619 88.959 86.585
Throughput (Mbps) IPv4 5 6 7 81.843 82.066 82.843 85.645 87.214 87.846 87.966 87.110 88.868 88.325 88.434 86.227
8 80.423 87.286 88.272 89.825
9 81.479 86.125 86.640 88.325
10 80.077 86.651 88.759 89.096
Rata - rata 81.763 86.776 87.881 88.514
8 1.794 3.290 6.510 12.794
9 1.771 3.334 6.555 12.784
10 1.802 3.314 6.474 12.838
Rata - rata 1.765 3.309 6.509 12.898
Data Pengujian Transfer Time FTP IPv4
File size (MByte) 16 32 64 128
1 1.742 3.284 6.459 12.898
2 1.744 3.366 6.499 12.873
3 1.755 3.314 6.599 12.826
4 1.779 3.277 6.459 13.080
Transfer Time (s) IPv4 5 6 7 1.763 1.758 1.742 3.353 3.292 3.269 6.531 6.538 6.461 12.915 12.904 13.071
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Topologi 4 Router IPv6 Data Pengujian Throughput FTP IPv6
File size (MByte) 16 32 64 128
1 77.276 83.519 87.095 86.210
2 77.814 84.372 84.421 86.713
3 79.525 84.442 85.340 86.223
4 80.171 83.898 84.099 85.903
Throughput (Mbps) IPv6 5 6 7 79.942 79.823 79.818 83.427 85.093 84.105 84.786 84.871 83.992 84.820 84.769 87.523
8 79.844 82.279 84.176 84.888
9 80.109 84.017 84.801 86.338
10 79.827 83.601 84.684 86.591
Rata - rata 79.415 83.875 84.827 85.998
8 1.851 3.539 6.924 13.515
9 1.844 3.499 6.938 13.399
10 1.851 3.516 6.948 13.472
Rata - rata 1.861 3.502 6.924 13.611
Data Pengujian Transfer Time FTP IPv6
File size (MByte) 16 32 64 128
1 1.912 3.521 6.756 13.669
2 1.899 3.485 6.967 13.589
3 1.858 3.482 6.893 13.666
4 1.843 3.505 6.959 13.718
Transfer Time (s) IPv6 5 6 7 1.848 1.851 1.851 3.523 3.455 3.496 6.926 6.933 6.992 13.892 13.793 13.392
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Topologi 8 Router IPv4 Data Pengujian Throughput FTP IPv4
File size (MByte) 16 32 64 128
1 60.828 65.005 64.952 65.159
2 61.694 64.171 64.416 65.034
3 61.965 64.557 65.310 65.491
4 61.444 64.952 64.985 66.239
Throughput (Mbps) IPv4 5 6 7 61.469 61.753 62.424 64.810 64.747 64.619 64.592 65.559 64.562 66.084 65.106 64.848
8 61.977 64.330 65.167 65.298
9 62.396 64.970 64.318 66.257
10 62.123 64.115 64.829 65.609
Rata - rata 61.807 64.628 64.869 65.513
8 2.328 4.464 8.817 17.624
9 2.313 4.420 8.918 17.330
10 2.323 4.479 8.862 17.527
Rata - rata 2.333 4.443 8.857 17.541
Data Pengujian Transfer Time FTP IPv4
File size (MByte) 16 32 64 128
1 2.372 4.417 8.847 17.660
2 2.339 4.475 8.920 17.552
3 2.313 4.448 8.798 17.572
4 2.349 4.421 8.842 17.373
Transfer Time (s) IPv4 5 6 7 2.347 2.337 2.312 4.431 4.435 4.444 8.896 8.765 8.900 17.414 17.640 17.714
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Topologi 8 Router IPv6 Data Pengujian Throughput FTP IPv6
File size (MByte) 16 32 64 128
1 60.121 62.373 63.223 62.222
2 59.604 63.958 62.019 63.483
3 57.836 62.749 61.691 63.494
4 58.623 63.989 61.836 63.741
Throughput (Mbps) IPv6 5 6 7 59.650 59.163 58.833 63.624 61.956 61.963 62.170 62.550 61.479 64.066 63.924 63.249
8 59.186 63.257 62.336 62.803
9 59.418 63.849 61.935 63.685
10 58.817 61.976 62.279 63.282
Rata - rata 59.125 62.969 62.152 63.395
8 2.497 4.648 9.439 18.696
9 2.482 4.605 9.500 18.468
10 2.511 4.743 9.447 18.539
Rata - rata 2.499 4.669 9.470 18.556
Data Pengujian Transfer Time FTP IPv6
File size (MByte) 16 32 64 128
1 2.458 4.714 9.225 18.938
2 2.479 4.597 9.487 18.562
3 2.555 4.671 9.537 18.426
4 2.520 4.595 9.515 18.485
Transfer Time (s) IPv6 5 6 7 2.477 2.498 2.512 4.621 4.746 4.745 9.464 9.558 9.532 18.380 18.432 18.629
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Topologi 1 Router IPv4 Data Pengujian Jitter Streaming Video IPv4
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 5.200 5.120 4.410 4.090
2 5.250 5.070 4.460 4.070
3 5.330 5.070 4.470 4.030
4 5.250 5.010 4.500 4.060
5 5.260 5.030 4.490 4.070
Jitter (s) IPv4 6 7 5.260 5.340 5.140 5.070 4.460 4.420 4.090 4.070
8 5.110 5.150 4.520 4.070
9 5.310 5.150 4.470 4.040
10 5.300 5.070 4.460 4.040
Rata - rata 5.261 5.088 4.466 4.063
10
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss Streaming Video IPv4
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv4 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8
9 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Topologi 1 Router IPv6 Data Pengujian Jitter Streaming Video IPv6
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 5.140 5.230 4.490 4.090
2 5.150 5.000 4.390 4.030
3 5.140 5.120 4.440 4.040
4 5.380 5.190 4.445 4.060
5 5.260 5.200 4.420 4.060
Jitter (s) IPv6 6 7 5.370 5.120 5.080 5.190 4.430 4.500 4.040 4.040
8 5.200 5.210 4.470 4.070
9 5.280 5.160 4.470 4.100
10 5.070 5.120 4.420 4.090
Rata - rata 5.211 5.150 4.448 4.062
10
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss Streaming Video IPv6
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv6 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8
9 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Topologi 2 Router IPv4 Data Pengujian Jitter Streaming Video IPv4
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 5.300 5.040 4.380 4.050
2 5.490 5.090 4.420 4.020
3 5.130 5.080 4.390 4.020
4 5.390 5.070 4.440 4.030
5 5.420 5.100 4.470 4.050
Jitter (s) IPv4 6 7 5.360 5.290 5.030 5.120 4.480 4.430 4.020 3.990
8 5.330 5.120 4.430 4.010
9 5.120 5.180 4.440 4.050
10 5.230 5.080 4.410 4.030
Rata - rata 5.306 5.091 4.429 4.027
10
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss Streaming Video IPv4
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv4 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8
9 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Topologi 2 Router IPv6 Data Pengujian Jitter Streaming Video IPv6
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 5.380 4.980 4.440 4.010
2 5.370 5.170 4.460 4.020
3 5.380 5.090 4.440 4.070
4 5.370 4.840 4.440 4.050
5 5.270 5.080 4.440 4.030
Jitter (s) IPv6 6 7 5.310 5.340 5.050 5.240 4.430 4.440 4.030 4.030
8 5.180 5.080 4.440 4.060
9 5.200 5.080 4.430 4.050
10 5.100 5.150 4.410 4.060
Rata - rata 5.290 5.076 4.437 4.041
10
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss Streaming Video IPv6
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv6 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8
9 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Topologi 4 Router IPv4 Data Pengujian Jitter Streaming Video IPv4
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 5.280 5.140 4.420 4.050
2 5.330 5.070 4.470 4.080
3 5.230 5.160 4.440 4.060
4 5.180 5.100 4.470 4.030
5 5.260 5.100 4.460 4.070
Jitter (s) IPv4 6 7 5.230 5.270 5.250 5.110 4.420 4.470 4.080 4.070
8 5.240 5.140 4.470 4.070
9 5.350 5.140 4.430 4.020
10 5.280 5.050 4.460 4.040
Rata - rata 5.290 5.110 4.453 4.043
10
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss Streaming Video IPv4
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv4 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8
9 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Topologi 4 Router IPv6 Data Pengujian Jitter Streaming Video IPv6
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 5.390 5.030 4.400 4.010
2 5.160 4.900 4.410 4.020
3 5.280 5.180 4.400 4.100
4 5.350 4.970 4.450 4.020
5 5.330 5.000 4.310 4.050
Jitter (s) IPv6 6 7 5.190 5.060 5.070 4.970 4.420 4.410 4.040 4.010
8 5.300 5.070 4.420 4.050
9 5.290 5.050 4.410 4.040
10 5.130 5.020 4.450 4.040
Rata - rata 5.248 5.026 4.408 4.038
10
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss Streaming Video IPv6
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv6 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8
9 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Topologi 8 Router IPv4 Data Pengujian Jitter Streaming Video IPv4
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 6.140 5.510 5.740 6.350
2 6.150 5.560 5.710 6.350
3 6.140 5.540 5.750 6.350
4 6.160 5.520 5.750 6.340
5 6.130 5.560 5.740 6.340
Jitter (s) IPv4 6 7 6.140 6.120 5.600 5.510 5.740 5.730 6.360 6.350
8 6.170 5.570 5.700 6.340
9 6.130 5.530 5.750 6.350
10 6.130 5.500 5.710 6.360
Rata - rata 6.141 5.540 5.732 6.349
10
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss Streaming Video IPv4
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv4 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8
9 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Topologi 8 Router IPv6 Data Pengujian Jitter Streaming Video IPv6
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1 6.150 5.490 5.720 6.350
2 6.170 5.470 5.740 6.350
3 6.130 5.550 5.740 6.350
4 6.140 5.460 5.740 6.346
5 6.120 5.510 5.720 6.350
Jitter (s) IPv6 6 7 6.140 6.130 5.490 5.500 5.730 5.740 6.350 6.350
8 6.160 5.490 5.720 6.350
9 6.110 5.500 5.720 6.340
10 6.140 5.540 5.740 6.330
Rata - rata 6.139 5.500 5.731 6.347
10
Rata - rata 0 0 0 0
Data Pengujian Packet Loss Streaming Video IPv6
Resolusi Video 240p 360p 480p 720p
1
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
0 0 0 0
Packet Loss (%) IPv6 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8
9 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Topologi 1 Router IPv4 Data Pengujian Round Trip Time IPv4
Packet Size (Byte) 5000 10000 15000 20000
1 1.900 2.200 2.700 3.100
2 1.900 2.200 2.700 3.200
3 2.000 2.200 2.600 3.100
4 2.000 2.200 2.600 3.100
Round Trip Time (ms) IPv4 5 6 7 2.000 2.000 1.900 2.200 2.200 2.200 2.600 2.700 2.700 3.100 3.100 3.100
8 2.000 2.200 2.700 3.100
9 1.900 2.200 2.700 3.100
10 1.900 2.200 2.700 3.200
Rata - rata 1.950 2.200 2.670 3.120
8 2.400 3.000 3.900 4.800
9 2.300 3.000 4.000 4.800
10 2.300 3.000 4.000 4.900
Rata - rata 2.330 3.000 3.950 4.830
Topologi 1 Router IPv6 Data Pengujian Round Trip Time IPv6
Packet Size (Byte) 5000 10000 15000 20000
1 2.300 3.000 3.900 4.800
2 2.300 3.000 4.000 4.800
3 2.300 3.000 3.900 4.800
4 2.300 3.000 4.000 4.800
Round Trip Time (ms) IPv6 5 6 7 2.400 2.400 2.300 3.000 3.000 3.000 4.000 3.900 3.900 4.900 4.800 4.900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Topologi 2 Router IPv4 Data Pengujian Round Trip Time IPv4
Packet Size (Byte) 5000 10000 15000 20000
1 2.200 3.100 3.400 3.800
2 2.400 3.100 3.300 3.800
3 2.400 3.100 3.300 3.800
4 2.400 3.100 3.300 3.800
Round Trip Time (ms) IPv4 5 6 7 2.300 2.300 2.300 3.100 3.100 3.200 3.400 3.300 3.400 3.800 3.800 3.800
8 2.300 3.100 3.300 3.800
9 2.300 3.100 3.400 3.800
10 2.300 3.200 3.400 3.800
Rata - rata 2.320 3.120 3.350 3.800
8 2.600 3.600 4.600 5.500
9 2.600 3.600 4.700 5.600
10 2.600 3.500 4.600 5.500
Rata - rata 2.600 3.570 4.600 5.540
Topologi 2 Router IPv6 Data Pengujian Round Trip Time IPv6
Packet Size (Byte) 5000 10000 15000 20000
1 2.600 3.600 4.600 5.600
2 2.600 3.600 4.600 5.500
3 2.600 3.600 4.600 5.500
4 2.600 3.600 4.600 5.500
Round Trip Time (ms) IPv6 5 6 7 2.600 2.600 2.600 3.500 3.600 3.500 4.600 4.500 4.600 5.600 5.600 5.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Topologi 4 Router IPv4 Data Pengujian Round Trip Time IPv4
Packet Size (Byte) 5000 10000 15000 20000
1 2.400 3.300 3.700 4.300
2 2.400 3.300 3.700 4.300
3 2.400 3.300 3.700 4.300
4 2.500 3.300 3.700 4.300
Round Trip Time (ms) IPv4 5 6 7 2.400 2.400 2.400 3.300 3.300 3.300 3.700 3.700 3.700 4.300 4.300 4.300
8 2.400 3.200 3.700 4.300
9 2.400 3.300 3.700 4.300
10 2.400 3.300 3.700 4.300
Rata - rata 2.410 3.290 3.700 4.300
8 3.000 3.800 4.900 5.800
9 3.000 3.800 4.900 5.800
10 3.000 3.800 4.900 5.800
Rata - rata 3.000 3.730 4.890 5.790
Topologi 4 Router IPv6 Data Pengujian Round Trip Time IPv6
Packet Size (Byte) 5000 10000 15000 20000
1 3.000 3.700 4.900 5.800
2 3.000 3.700 4.900 5.700
3 3.000 3.700 4.900 5.800
4 3.000 3.700 4.900 5.800
Round Trip Time (ms) IPv6 5 6 7 3.000 3.000 3.000 3.700 3.700 3.700 4.900 4.900 4.800 5.800 5.800 5.800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Topologi 8 Router IPv4 Data Pengujian Round Trip Time IPv4
Packet Size (Byte) 5000 10000 15000 20000
1 5.200 5.500 6.200 6.700
2 5.200 5.500 6.200 6.700
3 5.200 5.500 6.200 6.700
4 5.200 5.500 6.200 6.700
Round Trip Time (ms) IPv4 5 6 7 5.200 5.200 5.200 5.500 5.500 5.500 6.200 6.200 6.200 6.700 6.700 6.700
8 5.200 5.500 6.100 6.700
9 5.200 5.500 6.200 6.700
10 5.200 5.500 6.100 6.700
Rata - rata 5.200 5.500 6.180 6.700
8 5.400 6.000 7.000 8.000
9 5.400 6.100 7.000 8.000
10 5.400 6.100 7.000 8.000
Rata - rata 5.400 6.050 7.000 8.000
Topologi 8 Router IPv6 Data Pengujian Round Trip Time IPv6
Packet Size (Byte) 5000 10000 15000 20000
1 5.400 6.100 7.000 8.000
2 5.400 6.000 7.000 8.000
3 5.400 6.100 7.000 8.000
4 5.400 6.000 7.000 8.000
Round Trip Time (ms) IPv6 5 6 7 5.400 5.400 5.400 6.000 6.100 6.000 7.000 7.000 7.000 8.000 8.000 8.000