Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 45-51
Perawatan Satu Kunjungan Restorasi Pasak Fiber Reinforced Composite Pada Gigi Insisivus Atas Ria Ariani* dan Wignyo Hadriyanto** *Program Studi Konservasi Gigi, PPDGS Fakultas Kedokteran Gigi Univeristas Gadjah Mada **Bagian Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Gadjah Mada Yogyakarta *Jl Denta no 1 Sekip Utara, Yogyakarta, e-mail: riadikandra@yahoo. com
ABSTRAK Perawatan saluran akar satu kali kunjungan memberikan keuntungan antara lain memperkecil resiko kontaminasi mikroorganisme dan menghemat waktu perawatan. Pasak fiber reinforced composite memiliki ikatan yang baik dengan dentin menggunakan semen resin dan inti dari resin. Penggunaan pasak bisa mengurangi risiko fraktur. Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk mengevaluasi hasil restorasi gigi 11 nekrosis pulpa pasca perawatan saluran akar disertai restorasi dengan pasak fiber reinforced composite. Pasien wanita, 22 tahun datang ke Klinik Konservasi RSGM FKG UGM untuk merawat gigi depan atas kanan yang berlubang. Berdasarkan pemeriksaan subjektif, objektif dan radiografis diperoleh diagnosis gigi 11 nekrosis pulpa. pasca perawatan saluran akar gigi Gigi direstorasi dengan resin komposit dan pasak fiber reinforced composite. Kesimpula dari hasil evaluasi klinis saat kontrol tidak ada keluhan rasa sakit dan pasien merasa puas. Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 45 - 51. Kata kunci: perawatan saluran akar satu kunjungan, fiber reinforced composite, restorasi resin komposit, incisivus, nekrosis
ABSTRACT: One Visit Treatment of Fiber Reinforced Compositerestoration in Maxillary Right First Incisivus. One visit root canal treatment is advantageous to minimize the risk of microorganism contamination. It saves time and more tolerable for the patients. Fiber reinforced composite post is fabricated, and it has been known to have a good bond with dentinal wall of root space, resin cement and composite resin core. The use of this post could decrease the risk of fracture. The purpose of this paper is to report the results of dental restoration 11 pulp necrosis after root canal treatment with resin composite restorations and post fiber reinforced composite. A 22 year-old female patient who came to Faculty of Dentistry UGM complained about her maxillary right incisor teeth which decayed and needed a treatment. Based on the subjective, objective and radiograph examinations, it was diagnosed that the pulp was necrotic. After one visit root canal treatment and based on clinical evaluation, it is concluded that the right upper incisor that was restored using fiber reinforced composite post and composite resin showed no pain, and patient was satisfied. Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 45 - 51. Keywords: one visit root canal treatment, fiber reinforced composite, composite resin restorations, incisivus, nekrosis
PENDAHULUAN Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yang melibatkan email, dentin, dan pulpa.1 Kerusakan jaringan keras gigi bila dibiarkan tanpa perawatan dapat mengakibatkan kematian pulpa. Penyebaran infeksi yang berlanjut ke jaringan periapikal dapat menyebabkan rasa nyeri dan gigi menjadi nekrosis. Gigi yang mengalami nekrosis memerlukan perawatan saluran akar yang bertujuan untuk membersihkan ruang pulpa dari jaringan pulpa yang telah terinfeksi, kemudian membentuk saluran akar untuk persiapan obturasi.2 Berdasarkan jumlah kunjungan perawatan saluran akar ada dua
macam jenis perawatan yaitu, perawatan lebih dari satu kunjungan (multi visit) dan satu kunjungan (one visit). Keuntungan perawatan satu kunjungan dapat memperkecil resiko kontaminasi mikroorganisme dalam saluran akar dan mempersingkat kunjungan.3 Gigi yang telah dirawat saluran akar seringkali hanya memiliki sedikit sisa jaringan keras gigi. Semakin sedikit jaringan keras gigi yang tersisa semakin berkurang kekuatan gigi untuk menahan tekanan kunyah sehingga gigi pasca perawatan saluran akar menjadi getas dan beresiko terjadinya fraktur, kerena kelembaban telah berkurang.4 Gigi pasca perawatan saluran akar lebih sering terjadi
45
dengan dengan tepi marginal yang utuh dilakukan restorasi menggunakan resindapat komposit. restorasi dengan menggunakan resin komposit. Ria A & Wignyo H: Perawatan Satu Kunjungan ... LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS fraktur vertikal karena faktor trauma. Gigi pasca 22 FRC tidak memerlukan pelebaran saluran akar yang Pasien wanita usia tahun datang ke Klinik perawatan saluran akar yang banyak kehilangan berlebih, hal ini dapat mengurangi resiko fraktur Pasien wanitaFKG usia 22 tahundengan datang ke Klinik struktur gigi memerlukan restorasi dengan pasak akar maupun perforasi akar. Pemilihan restorasi Konservasi RSGM UGM, keluhan sehingga dapat berfungsi normal. akhir tergantung dari besar struktur gigi yang tersisa, Konservasi RSGMgigi FKGdepan UGM, dengan keluhan ingin menambal atas yang sakit tekanan horizontal dan beban pengunyahan. Pada Pasak merupakan suatu bangunan logam atau ingin menambal gigi depan atas yang sakit gigi anterior dengan tepi marginal yang utuh dapat non logam yang yang dimasukkan lalu. ke dalamGigi saluran tersebut seminggu pernah ditambal dilakukan restorasi dengan menggunakan resin akar untuk meningkatkan retensi mahkota dan seminggu yang lalu. Gigi tersebut pernah ditambal komposit. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan meneruskan tekanan yang diterimalalu gigi secara merata tambalan satu tahun yang dan lepasrestorasi duapasak bulan perawatan satu kunjungan fiber satu tahun yang lalu dan tambalan lepas dua bulan ke sepanjang akar. Berdasarkan pembuatannya reinforced composite gigi insisivus atas. yang tidak lagi.padaPemeriksaan dibedakanlalu menjadi dan dua, yaitu fabricated ditambal dan yang lalu dan tidak ditambal lagi. Pemeriksaan prefabricated. Berdasarkan bahan pembuatannya objektif gigi 11 terdapat kavitas pada bagian mesial dibagi dua, yaitu logam dan non logam. Beberapa STUDI KASUS objektif gigi 11 terdapat kavitas pada bagian mesial pasak non logam yaitu pasak resin komposit, keramik dengan kedalaman mencapai pulpa. Pemeriksaan Pasien wanita usia 22 tahun datang ke Klinik dan fiber reinforced polymers. Fiber reinforced dengan kedalaman mencapai pulpa. Pemeriksaan Konservasi RSGM FKG UGM, dengan keluhan ingin polymer terbuat dari karbon atau serat silica yang perkusi, palpasi dan mobilitas menunjukkan respon menambal gigi depan atas yang sakit seminggu perkusi, palpasi danepoxymobilitas menunjukkan respon diselubungi oleh polimer resin, biasanya resin yang lalu. Gigi tersebut pernah ditambal satu tahun negatif. Tes vitalitas juga menunjukkan respon disebut fiber reinforced composite (FRC). Pasak negatif. Tes vitalitas juga menunjukkan respon yang lalu dan tambalan lepas dua bulan yang lalu FRC terdiri atas kumpulan serat yang berdiameter dan radiografis tidak ditambal lagi. Pemeriksaan objektif gigi negatif. terdapat 7-10μm dan memilikiPemeriksaaan bentuk jallinan pita, anyaman negatif. Pemeriksaaan radiografis terdapat 11 terdapat kavitas pada bagian mesial dengan dan longitudinal. gambaran karies pulpa dan tidak terdapat Pemeriksaan perkusi, gambaran kariesmencapai mencapaikedalaman pulpamencapai danpulpa. tidak terdapat Pasak FRC menjadi pilihan karena memiliki palpasi dan mobilitas menunjukkan respon negatif. kelainan periapikal. gigi 11 mengalami modulus elasisitas menyerupai dentin Diagnosis: sehingga kelainan periapikal. Diagnosis: 11 mengalami Tes vitalitas gigi juga menunjukkan respon negatif. tekanan dapat didistribusikan sepanjang pasak Pemeriksaaan radiografis terdapat gambaran nekrosis pulpa. Perawatan yang adalah nekrosis pulpa. yang dilakukan dilakukan adalah dan diseluruh akar. Pasak FRCPerawatan dibuat sendiri karies mencapai pulpa dan tidak terdapat kelainan oleh operator dengan anyaman pita akar fiber berupa periapikal (Gambar 1). Diagnosis: gigi 11 mengalami perawatan saluran kunjungan dilanjutkan perawatan saluran akar satu satu kunjungan dilanjutkan polietilen fiber dan komposit flowable dimasukkan nekrosis pulpa. Perawatan yang dilakukan adalah ke dalam saluranrestorasi pasak. Pasak FRC fabricated dapat komposit dengan resin dengan pasak dengan restorasi resin komposit pasak perawatan saluran akar satu kunjungan dilanjutkan menyesuaikan dengan bentuk saluran pasak. Pasak dengan restorasi resin komposit dengan pasak FRC. FRC. FRC. 7
5
7
5
4
6
4
Gambar 1. 1. Foto intraoral dan foto radiograf awal, dan karies dengan kedalaman mencapai pulpa Gambar Foto intraoral foto radiograf awal, Gambar 1. Foto intraoral dan foto radiograf awal, karies dengan kedalaman mencapai 46 karies dengan kedalaman mencapai pulpa pulpa
n n t t i h n k
, i
n o . s i n u
nono 6060 PK PK 19mm 19mm dan dan finishing finishing dengan dengan menggunakan menggunakanfilefilenono4040PK PK 23mm 23mmdengan dengangerakan gerakan circumferential circumferential filling. filling. Setiap Setiap pergantian pergantian filefile Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 45-51 dilakukan dilakukan irigasi irigasi dengan dengan NaOCl NaOCl 2,5%. 2,5%.
(A)
(B)
Gambar 2. Preparasi saluran akar (a) IAF; (b) radiograf pengukuran panjang kerja
Gambar Gambar 2.2. Preparasi Preparasi saluran saluran akar akar (a)(a) IAF; IAF; (b)(b) radiograf radiograf pengukuran pengukuran panjang panjang kerja kerja Pada kunjungan I (7-1-2013) pasien dilakukan PK 23mm. Preparasi dilanjutkan dengan no pemeriksaan subjektif, objektif, foto intraoral, diagnosis, penentuan rencana perawatan. Berdasarkan pemeriksaan tersebut maka diagnosis gigi 11 adalah nekrosis pulpa. Pasien diberi penjelasan mengenai prosedur rencana perawatan dan biaya serta waktu perawatan, jika pasien setuju dengan tindakan perawatan ini maka pasien menandatangani informed concent.
30 sampai 40 Master Apical File (MAF) dengan PK 23 mm, rekapitulasi dengan file dibawahnya dengan PK yang sama.
Setelah Setelah perawatan perawatan Tahap biomekanik biomekanik selesai selesai kedua adalah preparasi badan saluran akar. File yangsesuai dipakai adalah sampai#40 3 #40 nomer dilakukan dilakukanpengepasan pengepasangutta gutta perca perca sesuai MAF MAF yang lebih besar dari MAF dengan panjang kerja dengan dengan PK PK 2323 mm mm dan dan dikonfirmasi dikonfirmasi dengan dikurangi 1 mm setiap kenaikandengan satu nomer file. Setiap pergantian alat dilakukan rekapitulasi dengan radiograf. radiograf. Gutta Gutta perca perca disterilkan disterilkan dalam dalamlarutan larutan Perawatan saluran akar dimulai dengan file MAF dengan PK 23 mm. dilakukan coronal pembukaan akses kavitas dengan menggunakan flaring dengan menggunakan hedstroem file no 60 NaOCl NaOCl2,5% 2,5%selama selama1 1menit menit dan dan dibilas dibilas alkohol alkohol endo access bur dan pembukaan atap pulpa dengan PK 19mm dan finishing dengan menggunakan file bur70% diamendo (Dentsply) sampai akses masuk 70% kemudian kemudian dikeringkan. dikeringkan. Pengisian Pengisian saluran saluran akar akar no 40 PK 23mm dengan gerakan circumferential ke orifis terbuka (Gambar 1 dan 2). Pemasangan filling. Setiap pergantian file dilakukan irigasi dengan dengan dengan teknik teknik kondensasi kondensasi lateral dan dan siler siler berbahan berbahan isolator karet (ruber dam) pada daerah kerja. Saluran lateral NaOCl 2,5%. akar dilakukan irigasi dengan NaOCl 2,5% dan resin resin(Topseal, (Topseal,Denstply). Denstply).Siler Siler dimasukan dalam dalam Setelahdimasukan perawatan biomekanik selesai dilakukan dikeringkan dengan paper point steril. Dilakukan pengepasan gutta perca sesuai MAF #40 dengan pengukuran panjang kerja estimasi berdasarkan foto saluran saluran akar akar dengan dengan bantuan bantuanlentulo, lentulo,gutta guttaperca perca PK 23 mm dan dikonfirmasi dengan radiograf. radiograf dan pengukuran panjang kerja dengan utama utama diolesi diolesi siler siler pada pada ujungnya ujungnya lalu lalu dimasukan dimasukan Gutta perca disterilkan dalam larutan NaOCl 2,5% menggunakan apex locator (Propex II Dentsply). selama 1 menit dan dibilas alkohol 70% kemudian Dilanjutkan dengan preparasiakar. biomekanik dengan dalam dalam saluran saluran akar. Spreader Spreader dimasukan dimasukandiantara diantara dikeringkan. Pengisian saluran akar dengan teknik teknik stepback menggunakan k-file. Tahap pertama adalah preparasi pada daerah ⅓ apikal, K-file awal (IAF) yang dapat masuk sepanjang kerja adalah K-file #25 dimasukkan dalam saluran akar dengan
kondensasi lateral dan siler berbahan resin (Topseal, Denstply). Siler dimasukan dalam saluran akar dengan bantuan lentulo, gutta perca utama diolesi
9090 47
gutta gutta perkusi perca perca dipadatkan. dipadatkan. Diberi Diberinegatif. lining lining semenseng semenseng baik, baik, perkusi dan dan palpasi palpasi negatif. Dilakukan Dilakukan fosfat fosfat dan dan ditumpat ditumpat sementara sementara (orafil (orafil G). G). Dilakukan Dilakukan penentuan penentuan warna warna gigi gigi menggunakan menggunakan Vita Vita lumin lumin pengambilan radiograf untuk melihat melihat hasil obturasi. Riapengambilan A & Wignyo H: Perawatanradiograf Kunjungan ...untuk shade shade guide, guide, Satu didapatkan didapatkan warna warna hasil A2. A2.obturasi. Setelah Setelah Radiograf Radiograf menunjukkan menunjukkan hasil hasil obturasi obturasi yang yang dilakukan dilakukan pembongkaran pembongkaran tumpatan tumpatan sementara, sementara, hermetis. hermetis. dilakukan dilakukan preparasi preparasi kavitas, kavitas, semua semua cavosurfacemargin cavosurfacemargin yang yang tidak tidak didukung didukung dentin dentin dibevel dibevel dengan dengan desain desain chamfer-shoulder chamfer-shoulder (hollowground (hollowground bevel) bevel) menggunakan menggunakan bur bur intan intan bentuk bentuk flame. flame. Dilanjutkan Dilanjutkan dengan dengan preparasi preparasi saluran saluran pasak pasak diawali diawali dengan dengan pembuangan pembuangan gutta gutta perca perca dengan dengan memasukkan memasukkan plugger plugger yang yang dipanaskan dipanaskan ke ke dalam dalam saluran saluran pasak pasak kemudian kemudian dilanjutkan dilanjutkan dengan dengan peeso peeso reamer reamer dari dari ukuran ukuran no no 11 sampai sampai 33 dengan dengan panjang panjang kerja kerja 18 18 mm mm sehingga sehingga menyisakan menyisakan gutta gutta (A) (B) perca perca 55 mm. mm. Dilakukan Dilakukan irigasi irigasi pada pada saluran saluran pasak pasak Gambar 3. (A) Gambaran klinis obturasi; Radiograf obturasi dengan dengan larutan larutan akuades akuades dan dan (B) dikeringkan dikeringkan dengan dengan Gambar Gambar 3. 3. (a) (a) Gambaran Gambaran klinis klinis obturasi; obturasi; paper paper point. point. obturasi (b) (b) Radiograf Radiograf obturasi Pada Pada kunjungan kunjungan IIII (17-1-2013) (17-1-2013) kontrol kontrol 11 minggu minggu setelah setelah perawatan perawatan saluran saluran akar. akar. Dilakukan Dilakukan pemeriksaan pemeriksaan subjektif, subjektif, objektif. objektif. Hasil Hasil pemeriksaan pemeriksaan subjektif, subjektif, tidak tidak ada ada keluhan keluhan sakit. sakit. Hasil Hasil pemeriksaan pemeriksaan objektif, objektif, tumpatan tumpatan sementara sementara masih masih dalam dalam keadaan keadaan (A) (B) (C) baik, baik, perkusi perkusi dan dan palpasi palpasi negatif. negatif. Dilakukan Dilakukan Gambar 4. (A) Pemilihan warna; (B) Gambaran klinis setelah preparasi; (C) Setelah preparasi saluran pasak penentuan penentuan warna gigi gigi menggunakan menggunakan Vita Vita lumin lumin Gambar Gambar 4. 4. warna (a) (a) Pemilihan Pemilihan warna; warna; (b) (b) Gambaran Gambaran shade shade guide, guide, didapatkan didapatkan warna warna A2. A2. Setelah Setelah klinis klinis setelah setelah preparasi; preparasi; (c) (c) Dilakukan Setelah Setelah preparasi preparasi siler pada ujungnya lalu dimasukan dalam saluran pemeriksaan subjektif, objektif. Hasil dilakukan dilakukan pembongkaran pembongkaran tumpatan tumpatan sementara, sementara, akar (Gambar 3A dan 3B). Spreader dimasukan pemeriksaan subjektif, tidak ada keluhan sakit. Hasil saluran saluran pasak pasak diantara gutta perca dan dinding saluran akar pemeriksaan objektif, tumpatan sementara masih dilakukan dilakukan preparasi preparasi dalam keadaan kavitas, kavitas, semua semua kemudian dimasukkan gutta perca tambahan sampai baik, perkusi dan palpasi negatif. cavosurfacemargin cavosurfacemargin yang tidak tidak didukung didukung dentin saluran terisi penuh. Gutta perca dipotongyang sampai Dilakukan penentuan warna gigidentin menggunakan Dilanjutkan Dilanjutkan dengan dengan pemasangan pemasangan pasak pasak batas orifis menggunakan plugger yang dipanaskan Vita lumin shade guide, didapatkan warna A2 dibevel dibevel dengan dengan desain desain chamfer-shoulder chamfer-shoulder dan gutta perca dipadatkan. lining semenseng (Gambar 4). Construct Setelah dilakukan pembongkaran dengan dengan pasak pasakDiberifiber fiber customized customized Construct (Kerr). (Kerr). fosfat dan ditumpat sementara (orafil G). Dilakukanmenggunakan tumpatan sementara, dilakukan kavitas, (hollowground (hollowground bevel) bevel) menggunakan bur burpreparasi intan intan Serabut Serabut pita pita fiber fiberhasil obturasi. dipotong dipotong sepanjang sepanjangyang 30 30 mm mm pengambilan radiograf untuk melihat semua cavosurfacemargin tidak didukung bentuk bentuk flame. flame. Dilanjutkan Dilanjutkan dengan dengan preparasi preparasi saluran saluran Radiograf menunjukkan hasil obturasi yang hermetis. dentin dibevel dengan desain chamfer-shoulder kemudian kemudian diaplikasikan diaplikasikan resin resin (Construct (Construct Kerr) Kerr) diatas diatas (hollowground bevel) gutta menggunakan bur intan pasak pasak diawali diawali dengan dengan pembuangan gutta perca perca Pada kunjungan II (17-1-2013) kontrolpembuangan bentuk flame. Dilanjutkan dengan preparasi saluran 1 minggu setelah perawatan saluran akar. dengan dengan memasukkan memasukkan plugger plugger yang yang dipanaskan dipanaskan ke ke dalam dalam saluran saluran pasak pasak kemudian kemudian dilanjutkan dilanjutkan dengan dengan 48 peeso peeso reamer reamer dari dari ukuran ukuran no no 11 sampai sampai 33 dengan dengan panjang panjang kerja kerja 18 18 mm mm sehingga sehingga menyisakan menyisakan gutta gutta
dia di (B (B len le pa pa dik di dia di
Ga G pa pa dik di
(H (H m m Pe P pe pe ke ke ini in te te re re fin fin po po br br m m da da
m m pe pe su su ob ob pa pa pe pe
nkeadaan n (Build-it (Build-it (Build-it FR) FR) FR)kedalam kedalam kedalam saluran saluran pasak pasakmenggunakan menggunakan menggunakan ini ini dilakukan dilakukan sampai sampaisaluran seluruh seluruh pasak permukaan permukaan kavitas kavitas keadaan terisi terisi penuh penuh dengan dengan bahan resin resin komposit. komposit. Finishing Finishing lentulo. lentulo. Serabut Serabut Serabut fiber fiber fiberbahan dimasukkan dimasukkan dimasukkan kedalam kedalam kedalam saluran saluran saluran .i. lakukan ilakukan lentulo. restorasi restorasi resin resin komposit komposit menggunakan menggunakan extra fine fine a lumin lumin pasak gag pasak pasak menggunakan menggunakan menggunakan pinset pinset pinset extra kemudian kemudian kemudian Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 45-51 finishing finishing bur, bur, kemudian kemudian dipoles dipoles menggunakan menggunakan Setelah Setelah dikondensasikan dikondensasikan dikondensasikan menggunakan menggunakan menggunakan plugger, plugger, plugger, kemudian kemudian kemudian polishing polishing disc disc (optidisc, (optidisc, Kerr Kerr Hawe) Hawe) dan dan polishing polishing mentara, mentara, diaktivasi diaktivasi diaktivasi sinar sinar selama selama selama 20 20detik. detik. detik. brush brushsinar (opti (opti shine, shine, Kerr Kerr20 Hawe), Hawe), dan dan bagian bagian proksimal proksimal semua semua
dentin dentin shoulder shoulder ur r intan intan i saluran saluran aa perca perca askan skan ke ke dengan dengan dengan dengan an an gutta gutta nn pasak pasak dengan dengan
11 nn nbaran n baran nsini nn nn pasak pasak nn t (Kerr). (Kerr). h30 h30 mm mm r) diatas a, ,r) diatas aa nn er r nn nn aa ee nn nn aa
menggunakan menggunakan grinding grinding strip. strip. Pasien Pasien diinstruksikan diinstruksikan datang datang 11minggu minggukemudian kemudianuntuk untukkontrol. kontrol. Kunjungan Kunjungan ke ke III, III, (28-1-2013). (28-1-2013). Kontrol Kontrol satu satu minggu minggu pasca pasca restorasi restorasi resin resin komposit. komposit. Dilakukan Dilakukan pemeriksaan pemeriksaan subjektif, subjektif, objektif. objektif. Hasil Hasil pemeriksaan pemeriksaan subjektif, subjektif, tidak tidak ada ada keluhan keluhan sakit. sakit. Hasil Hasil pemeriksaan pemeriksaan objektif, objektif, tumpatan tumpatan dalam dalam keadaan keadaan baik, baik, perkusi perkusi dan dan palpasi palpasi negatif, negatif, gingival gingival(B) normal, normal, tidak tidak terdapat terdapat (A) (C) perubahan perubahan warna warna tumpatan, tumpatan, hubugan hubugan tepi tepi baik. baik. Gambar 5. (A) Aplikasi semen resin; (B) Insersi semen pasak fiber reinforced composite; (C) Pita fiber dikondensasi Gambar Gambar Gambar 5. 5. 5. (a) (a) (a) Aplikasi Aplikasi Aplikasi semen semen resin; resin; resin; (b) (b) (b) Insersi Insersi Insersi Pada Pada gambaran gambaran radiograf radiograf pada pada gambar gambar 66 terlihat terlihat dengan plugger pasak pasak pasak fiber fiber fiber reinforced reinforced reinforced composite; composite; (c) (c) (c) Pita Pita Pitafiber fiber fiber pasak pasak fiber fiber reinforce reinforcecomposite; composite composite dan dan restorasi restorasi resin resin komposit komposit terlihat terlihat baik, baik, tidak tidakada ada lesi lesi periapikal. periapikal. dikondensasi dikondensasi dikondensasi dengan dengan dengan plugger plugger plugger
Penumpatan Penumpatan Penumpatanbahan bahan bahanresin resin resinkomposit komposit kompositwarna warna warnaA2 A2 A2 (Herculite (Herculite (Herculite precis, precis, precis, Kerr) Kerr) Kerr) dibentuk dibentuk dibentuk dengan dengan dengan dengan dengan dengan memakai memakai memakai seluloid seluloid seluloid strip strip strip dan dan dan plastis plastis plastis instrument. instrument. instrument. Penumpatan Penumpatan Penumpatan bahan bahan bahan resin resin resin komposit komposit komposit pada pada pada permukaan permukaan permukaan kavitas kavitas kavitas dilakukan dilakukan dilakukan secara secara secara incremental, incremental, incremental, kemudian kemudian kemudiandiaktivasi diaktivasi diaktivasisinar sinar sinarselama selama selama20 20 20detik. detik. detik.Prosedur Prosedur Prosedur ini ini ini dilakukan dilakukan dilakukan sampai sampai sampai seluruh seluruh seluruh permukaan permukaan permukaan kavitas kavitas kavitas (A) (B) terisi terisi terisipenuh penuh penuhdengan dengan denganbahan bahan bahanresin resin resinkomposit. komposit. komposit.Finishing Finishing Finishing Gambar 6. (A) Gigi 11 pasca restorasi tampak Labial; (B) Gambaran radiografis Gambar Gambar 6. 6. (a) (a) Gigi Gigi11 11pasca pasca restorasi restorasitampak tampak restorasi restorasi restorasi resin resin resin komposit komposit komposit menggunakan menggunakan menggunakan extra extra extra fine fine fine Labial; Labial; (b) (b)Gambaran Gambaran radiografis radiografis finishing finishing finishing bur, bur, bur, kemudian kemudian kemudianpermukaan dipoles dipoles dipoles menggunakan menggunakan menggunakan pasak diawali dengan pembuangan gutta perca gigi dan saluran pasak selama 15 detik dengan memasukkandisc plugger yang dipanaskan keKerr dan dibilas dengan air.dan Saluran dikeringkan dan polishing polishing polishing disc disc(optidisc, (optidisc, (optidisc, Kerr Kerr Hawe) Hawe) Hawe) dan danpasak polishing polishing polishing PEMBAHASAN PEMBAHASAN dalam saluran pasak kemudian dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan aplikasi bonding diaktivasi sinar brush brush brush (opti (opti shine, shine, shine, Kerr Kerr Kerr Hawe), Hawe), Hawe), dan dan dan bagian bagian bagian proksimal proksimal peeso reamer(opti dari ukuran no 1 sampai 3 dengan 20 detik. Aplikasi semen resin proksimal (Build-it FR) kedalam panjang kerja 18 mm sehingga menyisakan gutta saluran pasak menggunakan lentulo. Serabut fiber menggunakan menggunakan menggunakangrinding grinding grindingstrip. strip. strip. Pasien Pasien Pasiendiinstruksikan diinstruksikan diinstruksikan perca 5 mm. Dilakukan irigasi pada saluran pasak dimasukkan kedalam saluran pasak 91 menggunakan 91 dengan larutan 1 dan dikeringkan dengan pinset kemudian dikondensasikan menggunakan datang datang datang 1akuades 1minggu minggu minggu kemudian kemudian kemudian untuk untuk untuk kontrol. kontrol. kontrol. paper point. plugger, kemudian diaktivasi sinar selama 20 detik Kunjungan Kunjungan Kunjunganke ke keIII, III, III,(28-1-2013). (28-1-2013). (28-1-2013). Kontrol Kontrol Kontrolsatu satu satu (Gambar 5). Dilanjutkan dengan pemasangan pasak minggu minggu minggu pasca pasca pasca restorasi restorasi resin resin komposit. komposit. komposit.Dilakukan Dilakukan Dilakukan dengan pasak fiber customizedrestorasi Construct (Kerr).resin Penumpatan bahan resin komposit warna A2 Serabut pita fiber dipotongsubjektif, sepanjang 30 mm (Herculite precis, Kerr)pemeriksaan dibentuk dengan dengan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan subjektif, subjektif, objektif. objektif. objektif. Hasil Hasil Hasil pemeriksaan pemeriksaan kemudian diaplikasikan resin (Construct Kerr) diatas memakai seluloid strip dan plastis instrument. subjektif, subjektif, subjektif, tidak tidak ada ada ada keluhan keluhan keluhan sakit. sakit. sakit.Hasil Hasil Hasil pemeriksaan pemeriksaan permukaan serabut tidak fiber. Pemberian etsa ke seluruh Penumpatan bahan resinpemeriksaan komposit pada permukaan objektif, objektif, objektif,tumpatan tumpatan tumpatandalam dalam dalamkeadaan keadaan keadaanbaik, baik, baik,perkusi perkusi perkusidan dan dan 49 palpasi palpasi palpasi negatif, negatif, negatif, gingival gingival gingival normal, normal, normal, tidak tidak tidak terdapat terdapat terdapat perubahan perubahan perubahan warna warna warna tumpatan, tumpatan, tumpatan, hubugan hubugan hubugan tepi tepi tepi baik. baik. baik. Pada Pada Padagambaran gambaran gambaranradiograf radiograf radiografpada pada padagambar gambar gambar666terlihat terlihat terlihat
Ria A & Wignyo H: Perawatan Satu Kunjungan ...
kavitas dilakukan secara incremental, kemudian diaktivasi sinar selama 20 detik. Prosedur ini dilakukan sampai seluruh permukaan kavitas terisi penuh dengan bahan resin komposit. Finishing restorasi resin komposit menggunakan extra fine finishing bur, kemudian dipoles menggunakan polishing disc (optidisc, Kerr Hawe) dan polishing brush (opti shine, Kerr Hawe), dan bagian proksimal menggunakan grinding strip. Pasien diinstruksikan datang 1 minggu kemudian untuk kontrol. Kunjungan ke III, (28-1-2013). Kontrol satu minggu pasca restorasi resin komposit. Dilakukan pemeriksaan subjektif, objektif. Hasil pemeriksaan subjektif, tidak ada keluhan sakit. Hasil pemeriksaan objektif, tumpatan dalam keadaan baik, perkusi dan palpasi negatif, gingival normal, tidak terdapat perubahan warna tumpatan, hubugan tepi baik. Pada gambaran radiograf pada gambar 6 terlihat pasak fiber reinforce composite dan restorasi resin komposit terlihat baik, tidak ada lesi periapikal.
PEMBAHASAN Perawatan saluran akar satu kali kunjungan cukup menguntungkan diantaranya dapat menghemat waktu kunjungan dan meminimalisir kontaminasi bakteri, tidak diperlukan pengantian medikasi intrakanal dan tumpatan sementara.2,8 Indikasi perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada kasus sebagai berikut: trauma iatrogenic tanpa lesi periapikal, pulpitis ireversibel tanpa lesi periapikal, gigi nekrosis pulpa tanpa gejala klinik dan lesi periapikal. tidak ada eksudat dalam saluran akar. kontra indikasi untuk perawatan saluran akar satu kunjungan untuk kasus sebagai berikut: adanya lesi periapikal, adanyakelainan anatomis, periodontitis akut.9 Pemakaian bahan irigasi pada perawatan saluran akar satu kali kunjungan adalah sodium hipoklorit 2,5% dikombinasikan dengan chlorhexidine gluconate 2%. Pada perawatan saluran akar satu kunjungan penggunaan chlorhexidine gluconate 2%s angat bermanfaat karena memiliki sifat antimikroba terhadap enterococcus faecalis yang dapat menyebabkan kegagalan perawatan.10,11 Sodium hipoklorit 2,5% merupakan bahan yang bersifat
50
antimikroba, efektif untuk melarutkan jaringan pulpa, pemutih dan antiseptik yang kuat. Konsentrasi sodium hipoklorit 2,5% efektif membunuh bakteri streptococcus mutans, prophyromonas gingivalis, namun sodium hipoklorit tidak mempunyai sifat antimikroba terhadap enterococcus faecalis.13 Penggunaan kedua bahan irigasi ini lebih baik jika digunakan secara kombinasi dalam perawatan saluran akar. Keberhasilan perawatan saluran akar satu kunjungan tergantung dari seleksi kasus yang tepat, keterampilan operator serta ketaatan terhadap standar prinsip endodontik.11 Gigi pasca perawatan saluran akar menjadi lemah dalam menerima tekanan mastikasi. Pada gigi anterior yang tidak banyak mengalami kehilangan banyak struktur gigi untuk restorasi akhirnya dapat direstorasi resin komposit dijadikan sebagai restorasi akhir. Penggunaan pita FRC dapat digunakan untuk membantu retensi mekanis.2 Penggunaan pasak pada gigi pasca perawatan saluran akar dipertimbangkan berdasarkan besarnya struktur gigi yang tersisa dan sebagai pendukung restorasi akhir.4 Penggunaan pasak FRC pada kasus ini, karena gigi insisivus sentral ini tidak memerlukan perbaikan inklinasi dan masih memiliki jaringan keras gigi yang masih banyak. Keuntungan dari pemilihan pasak ini adalah menghilangkan struktur jaringan gigi yang minimal, dapat diinsersikan pada saluran pasak yang flared, saluran akar yang tipis dan saluran akar yang membengkok serta dapat membentuk ikatan yang baik dengan kompleks dentin akar.13 Pada restorasi yang memerlukan estetis bila menggunakan pasak karbon fiber atau logam dapat mempengaruhi warna akhir restorasi. Untuk mengatasinya dengan menggunakan pasak fiber resin komposit prefabricated atau fabricated.5 Fiber Reinforced Composite (FRC) adalah suatu bahan komposit yang mengandung fiber, untuk meningkatkan sifat-sifat fisik dari komposit. FRC merupakan material dengan kekuatan mekanikal tinggi, dan memiliki modulus elastisitas hampir sama dengan dentin sehingga dapat mengurangi terjadinya fraktur. Sifat yang dimiliki pasak FRC ini dapat memperkuat akar sehingga tekanan dapat didistribusikan merata sehingga menghindari fraktur akar. Pasak dapat berikatan dengan dentin saluran
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 45-51
pasak dengan baik karena mekanisme adhesif yang menggunakan resin semen. Teknik direk adalah prosedur restorasi dimana preparasi dan aplikasi bahan dilakukan dalam satu kali kunjungan.7 Pada kasus ini menggunakan sementasi pasak menggunakan semen resin. Prosedur sementasi merupakan faktor kritis dengan adanya kegagalan yang terjadi antara ikatan semen dengan pasak. Untuk itu diperlukan semen yang mampu berikatan baik dengan dentin saluran pasak. Semen resin menghasilkan retensi yang baik, sehingga dapat menciptakan ikatan monoblok yang tidak terpisahkan antara dinding saluran pasak dengan pasak FRC. Selain itu semen resin dapat menurunkan resiko terjadinya kebocoran serta memiliki ketahanan terhadap fraktur.14 Pemilihan resin komposit sebagai restorasi akhir pada kasus ini karena jaringan keras gigi yang tersisa masih banyak. Pada waktu evaluasi menunjukkan keadaan gigi 11 setelah PSA dalam keadaan bai, tidak terdapat lesi periapikal dan secara klinis dapat digunakan dengan baik serta tidak terdapat keluhan dari pasien. Pasien merasa puas dengan hasil perawatan. Dapat disimpulkan berdasarkan pembahasan diatas bahwa perawatan satu kali kunjungan mamberikan keuntungan dibandingkan dengan perawatan beberapa kali kunjungan. Pemilihan restorasi akhirberupa restorasi komposit direct karena masih memiliki tepi marginal yang utuh sehinggapenggunaan restorasi direct dengan sistem adhesif ini dapat digunakan sebagai restorasi gigi anterior pasca perawatan saluran akar. Pasak FRC dapat dipilih sebagai alternatif perawatan pada gigi anterior pasca perawatan saluran akar.
3.
dalam praktek (terj). Ed 11. Jakata: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995. H. 196-380. 4.
1.
Tarigan R. Perawatan pulpa gigi. Jakarta: Penerbit Widya Medika; 1994. H. 181-194.
2.
Ingle JI, Backland LK . Endodontics. Ed 5. London: BC Decker Inc; 2002. H. 203-10.
Newman MP, Yaman P, Dennison J, Rafter M, Billy E. Fracture restored with composite. J ProsthDent. 2003; 89: 360-367.
5. Cheung
W.
A
review
of
management
of
endodontically treated teeth. J Am Dent Assoc. 2005; 611-619 6.
Freilich MA, Meirs JC, Duncan JP, Goldberg AJ. Fiber reinforced composites in clinical dentistry, Quintessence Publishing; 2000. H. 9-21.
7.
Nam SH, Chang HS, Min KS, Lee Y, Cho HW, Bae JM. Effect of the number of residual walls on fracture resistances, failure patterns, and photoelasticity of smulated premolar restored with or without fiber reinforced composites posts. J Endod. 2010; 36: 297-301.
8. Akkayan B, Gulmez T. Resistance to fracture of endodontically treated teeth restored with different post post. Systems. J Prosth Dent. 2002; 87: 431-437. 9.
Eccles JD, Green RM. Konservasi gigi ( terj). Ed 2. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 1994. H. 145-150
10. Nisaan J, Dimitry Y, Assif D. The use reinforced composite resin cement as compensation for reduced post length. J Prosthet Dent. 2001; 86: 304-308. 12. Gutmann JL, Dumsha TC, Lovdahl PE. Problem solving in endodontics. St Louis: Mosby Co; 2006. 13.
Haselton DB. Color atlas of endodontics. Restoration of the endodontically treated tooth. St Louis : Mosby Co; 2005.
11.
DAFTAR PUSTAKA
Grossman LI, Oliet S, Del Rio C. E. Ilmu endodontik
Rustin SA, Endang R. Perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada gigi premolar kedua kiri mandibula dengan nekrosis pulpa disertai lesi periapikal. Maj Ked Gigi. 2007; 14 (1): 23-28.
14. Anna M, Johanna T. Bonding of composite resin luting cement to fiber reinforced composite root canal posts. J Adhes Dent. 2004; 6: 319-25.
51