PERAWATAN GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN YANG ERUPSI EKTOPIK T.HERMINA M.drg Bagian Pendodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Erupsi ektopik merupakan gangguan erupsi lokal pada masa gigi bercampur, yaitu erupsi gigi permanen yang terjadi dalam keadaan sedemikian rupa sehingga mengakibatkan resorpsi sebagian atau seluruhnya dari akar gigi sulung tetangganya. Masalah erupsi ektopik pertama sekali muncul diliteratur kedokteran gigi pada tahun 1923 tetapi abnormalitas tersebut telah dibahas pada pertemuan-pertemuan ilmiah kedokteran gigi sebelum waktu itu. Prevalensi erupsi ektopik gigi molar pertama permanen adalah 2-6 %, dan lebih banyak terjadi di rahang atas dibanding rahang bawah, lebih cenderung pada anak laki-laki dibanding anak perempuan, serta lebih sering unilateral dibanding bilateral. Masalah erupsi ektopik gigi molar permanen biasanya muncul pada usia enam tahun, sewaktu erupsi gigi molar pertama permanen yang normal terjadi. Untuk dapat mendeteksinya diperlukan pemeriksaan radiografi, terutama foto periapikal dan bitewing. Etiologi erupsi ektopik belum diketahui secara pasti tetapi telah dilaporkan bahwa keadaan tersebut terjadi sebagai akibat kombinasi dari beberapa faktor. Beberapa penulis membagi faktor etiologi ini menjadi 2 bagian,yaitu faktor lokal dan faktor heriditer. Terdapat 2 jenis erupsi ektopik yaitu erupsi ektopik reversi bel dan erupsi ektopik ireversibel. Pada erupsi ektopik reversibel, gigi molar pertama permanen akan membebaskan dirinya dari posisi yang terkunci dan mengadakan erupsi keposisi normal dalam lengkung rahang. Pada erupsi ektopik ireversibel gigi molar pertama permanen tetap berkontak dengan bagian distal gigi molar kedua sulung pada daerah servikal, sehingga gigi molar pertama permanen menjadi impaksi diapikal prominensia distal mahkota gigi molar kedua sulung tersebut. Maka untuk membebaskannya diperlukan perawatan. Bentuk-bentuk Perawatan. Ketika erupsi ektopik diketahui, gigi molar pertama permanen belum erupsi atau baru erupsi sebagian. Pada kasus-kasus ini, keadaan tersebut terus diamati serta pemeriksaan radiografi dari daerah tersebut dilakukan selama 3 sampai 6 bulan.Perawatan diperlukan bila gigi molar pertama permanen masih terkunci pada akhir periode pengamatan. Tujuan perawatan adalah menjauhkan gigi yang erupsi ektopik dari gigi yang sedang diresorpsinya.Cara-cara perawatan erupsi ektopik dapat diklasifikasikan dalam 3 bentuk dasar yaitu: 1. Bentuk pertama yaitu alat yang ditempatkan pada daerah kontak ini jarang digunakan. Bila dilihat dari atas alat ini sepertinya berada dibawah daerah kontak yang kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya perforasi perlekatan epitel molar sulung yang menjadi jalan masuk cairan mulut selanjutnya terjadi infeksi dan akhirnya kehilangan gigi. Lagipula beberapa dokter gigi yang menggunakan
©2004 Digitized by USU digital library
1
2.
3.
kawat Brass menemukan kawat tersebut hilang setelah pergerakan ke arah distal tercapai, dan gigi molar permanen sering kembali ke posisi ektopik semula. Bentuk yang kedua terdiri dari pesawat cekat yang dilekatkan pada satu atau beberapa gigi untuk mengikat molar satu permanen dan menggerakkannya ke distal. Humphery pada tahun 1962, adalah orang yang pertama sekali menguraikan perawatan jenis ini, dimana dia memasang cincin pada gigi molar dua sulung, dipatrikan pada kawat berbentuk S dan bagian yang bebas dari kawat ini diikatkan pada preparasi oklusal yang kecil dari molar satu permanen. Dua tahun kemudian, Braden mengusulkan penjangkaran bilateral dengan menggunakan satu lengkung kawat lingual Merschon dari suatu pegas yang dihubungkan pada bagian mesial dari gigi yang ektopik.Akhirakhir ini, dokter gigi suka memasang band pada molar dua sulung danmengarahkan kekuatan ke arah distal melalui suatu kawat atau rantai elastis di bagian mesial atau retainer resin yang dilekatkan pada permukaan oklusal. Keuntungan menggunakan bentuk perawatan ini pada kenyataannya tidak membahayakan integritas perlekatan epitel.Sebagai tambahan, keberhasilan yang maksimal telah dicapai dengan menggunakan teknik ini. Kerugiannya adalah waktu yang dibutuhkan di klinik dan laboratorium bertambah. Cara perawatan yang terakhir yaitu pencabutan molar dua sulung dan kemudian menempatkan suatu plat untuk menuntun molar keposisinya yang tepat atau membiarkannya erupsi dan selanjutnya menggerakkannya ke distal. Kerugian menggunakan cara ini adalah dapat mengakibatkan hilangnya gigi sulung dan membutuhkan mekanik yang rumit untuk menuntun atau menggerakkan molar permanen ke posisi yang normal. Cara ini dipilih pada waktu molar dua sulung harus dicabut, karena infeksi atau mobil yang disebabkan oleh resorbsi yang banyak.
Teknik yang diuraikan pada peper ini adalah bentuk perawatan yang pertama. Cara ini sama dengan teknik yang diuraikan oleh McGregor tahun 1945. Hal ini melibatkan penempatan separasi elastis pada daerah kontak agar daerah kontak molar yang ektopik menjadi bebas dan bergerak ke distal. Karena separasi elastis tidak sampai menembus jaringan, tetapi hanya menembus titik kontak sehingga integritas dari perlekatan epitel dapat dipertahankan. Separasi elastis lebih mudah ditempatkan, waktu yang dibutuhkan di klinik singkat dan tanpa prosedur laboratorium. Sebagai kesimpulan, perawatan dapat dimulai pada saat keadaan itu muncul, hasil dapat dicapai tanpa mekanik ortodonti yang rumit. Teknik Separator Alat yang digunakan adalah separasi ortodonti prebanding yang elastis Seri S Alastik. Ada dua ukuran yang cocok untuk perawatan. Ukuran yang kecil adalah modul S2 dan yang besar modul S3. Ukuran segarator dalam perawatan. Perawatan selalu dimulai dengan separator ukuran kecil. Kadang-kadang gigi molar permanen tidak selalu tetap pada posisinya tetapi bergerak ke distal, dimana kontak antar gigi melebihi diameter separator terkecil. Pada bagian ini yang digunakan adalah ukuran besar.
©2004 Digitized by USU digital library
2
penempatan Setelah separator diletakkan antara dua benang, separator akan meluncur menembus titik kontak dengan gerakan maju mundur dan perlahan-tahan ( Gambar 1A ). Hati-hati jangan sampai merusak pertekatan epitet karena terkena separator pada waktu penempatannya. Benang di potong dengan gunting dan dilepaskan ( Gambar 1B,C ). Pengalaman Klinik Gambar 2 menunjukkan erupsi ektopik yang bilateral yang di rawat dengan teknik ini. Gambar 3 adalah gambaran panoramik sebelum perawatan. Pada hari pertama, separator yang kecil ditempatkan dan pada hari ke tiga belas separator diganti kembali dengan separator kecil yang baru. Pada hari yang ke tiga puluh lima separator yang besar ditempatkan dan pada hari yang ke enam puluh tiga dipertimbangkan untuk menggerakkan molar ke distal secukupnya.Separato ditinggalkan pada tempatnya sampai molar mencapai posisi okulasi
Gambar 1 : A. Separator elastik diselipkan dengan meregangkannya antara dua potong benang dan dengan satu gerakan maju mundur perlahanlahan. B. Separator elastik ditunjukkan pada posisinya. C. Satu gambaran garis menunjukkan hubungan separator dengan gigi.
©2004 Digitized by USU digital library
3
A. Pretreatment
13 days
A. Pretreatment
35 days 63 days B. Setelah perawatan
63 days Gambar 2:
Suatu rangkaian tuangan dibuat dari model 63 days Dari model yang diambil pada waktu berikut ini : A. Sebelum perawatan B. Setelah perawatan C. 13 hari D. 35 hari E. 63 hari F. 179 hari G. 209 hari
179 days
179 days 209 days
©2004 Digitized by USU digital library
4
Gambar 3 : Menunujukan variasi hubungan dari gigi sulung dan gigi permanent seperti yang diperlihatkan dalam satu film panoramik sebelum perawatan Kasus-kasus Yang Dirawat Teknik ini telah digunakan pada tiga belas kasus ektopik. Hasilnya pada sepuluh kasus dinyatakan berhasil dan pada tiga kasus dinyatakan gagal. Kegagalan pertama terjadi karena kontak antara gigi sangat rapat sehingga separator tidak dapat diselipkan. Suatu cara perawatan dari bentuk perawatan yang kedua digunakan untuk mengoreksi. Kegagalan kedua melibatkan gigi molar dua sulung rahang bawah dimana semua akar distal diresorbsi, mobil, akar mesial tidak dilengkapi penjangkaran yang cukup. pada kasus ini separator tidak berfungsi. Kegagalan yang terakhir melibatkan molar sulung rahang atas. Akar distobukal dan akar palatal yang besar serta akar mesiobukal. Selanjutnya separator tidak berfungsi. Gigi molar sulung dengan resorbsi yang luas tidak diindikasikan untuk dirawat dengan teknik yang digunakan pada sampel penelitian ini. Keuntungan-keuntungan Penggunaan separator dalam perawatan erupsi yang ektopik memiliki beberapa keuntungan. Ia dapat ditempatkan dengan cepat dan mudah pada waktu masalah itu dapat diindentifikasi dan tidak membutuhkan waktu di laboratorium atau mekanik ortodonti yang sukar. Sebagai tambahan ia dapat ditinggalkan pada tempatnya sampai molar permanen mencapai posisi oklusi, dan tidak membahayakan integritas perlekatan epitel.
©2004 Digitized by USU digital library
5
Kepustakaan Bayardo Re, Grandel ER, Milos WE. New concept in treament of ectopically erupting maxillary first permanent molars. J.Dent Child 1979; May-June: 46-50 Bjerklin K, Kurol. Ectopic eruption of the maxillary first permanent molar: etiologic factors. Am J.Orthod 1983; August: 147-55 Cassamassimo P, Christensen J, Fields H. Examination, diagnosis, and treatment planning. In: Pinkhan Jr ,eds. Pediatric dentistry inflancy " through adolcscence. Philadelphia: WB Saunders Co'l 1988: 351-72 Cliff Hartmann DDs: A treatment for ectopically erupted first permanent molars. J.dent.Child 1984; September-Oktober: 363-66 Duncan Wk, Asharif MH. Ectopic eruption of the mandibular first permanent molar. Jada 1981; May: 651-4 Groper J.N. Ectopic eruption of a mandibular first permanent molar: report of a unusual case. J.Dent Child 1992; May- Jne: 228-30 Halterman CW. A simple tehnique for the treatment of ectopically erupting., permanent first molars. Jada 1982; Des: 1031-3. Kimmel NA, Gellin ME, Bohannan HM, Kaplan AL. Ectopic eruption of first maxillary first permanent molars in different areas of the United States. J.Dent Child 1982; July-August: 294-9. Teel TT, Henderson HZ. Ectopic eruption of first permanent molars: report of case. J.Dent Child 1989; Nov-Des: 467-71 Turley PK. Common orthodontics problems. In: Barber TKI Luke LS/eds. Pediatric dentistry Boston : Inc, 1982 : 273-9
©2004 Digitized by USU digital library
6