1 PERATURAN PERLOMBAAN ATLETIK PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA (POMNAS) TAHUN 2009 A. UMUM 1. Pelaksanaan Perlombaan Hari : Senin - Kamis Tanggal : 12 s.d 16 Oktober 2009 Waktu : - Pagi 06.15 – 09.30 - Sore 15.30 – 17.30 2. Tempat Perlombaan Seluruh
perlombaan
atletik
Pekan
Olahraga
Mahasiswa
tahun
2009
dilaksanakan di Stadion Madya Bumi Sriwijaya Jalan POM IX Palembang, terdiri dari 8 (delapan) lintasan dengan panjang 400 meter, menggunakan lintasan sintetis Spurtan BV dan memiliki kapasistas tempat duduk + 40.000 serta fasilitas pendukung perlombaan lainnya. 3. Tempat Pemanasan Lapangan pemanasan dan tempat pemanggilan para peserta berada diluar Stadion Madya Bumi Sriwijaya Jalan POM IX Palembang. 4. Tempat Latihan Tempat latihan peserta Pekan Olahraga Mahasiswa tahun 2009 di Stadion Madya Bumi Sriwijaya Jalan POM IX Palembang. 5. Peralatan perlombaan Panitia pelaksanaan perlombaan cabang olahraga atletik Pekan Olahraga Mahasiswa tahun 2009 menyediakan seluruh peralatan untuk perlombaan, 1
pemanasan dan latihan. Dalam perlombaan para peserta tidak diperkenankan menggunakan peralatan sendiri. Peralatan yang dipergunakan adalah sesuai dengan standar Asosiasi Atletik Internasional yang terbaru (IAAF Competision Rules 2007-2008) diantaranya sebagai berikut:
Nama Alat
Merk
5.1. Cakram Putera (2 kg) Nordic Gold
Nordic
Super Spin, Brass
Nordic
Super Spin, Steel
Nordic
Obol
Nordic
5.2. Cakram Puteri (1 kg) Nordic Gold
Nordic
Super Spin, Brass
Nordic
Super Spin, Steel
Nordic
Obol
Nordic
5.3. Peluru Putera (7,26 kg) Olympic Steel 128 mm
Nordic
Olympic Steel 125 mm
Nordic
Stainless Steel 117 mm
Nordic
Brass
Nordic
110 mm
5.4. Peluru Puteri (4 kg) Stainless Steel 95 mm
Nordic
Steel
104 mm
Nordic
Steel
100 mm
Nordic
Brass
95 mm
Nordic 2
5.5. Lembing Putera (800 gr) Super Elite
90 m
Nordic
Super Elite
80 m
Nordic
Master
70 m
Nordic
Master
60 m
Nordic
Orbit XL
Nordic
Viking
Nordic
5.6. Lembing Puteri (600 gr) Diana
70 m
Nordic
Diana
60 m
Nordic
Diana
50 m
Nordic
Star
50 m
Nordic
Viking
Nordic
5.7. Meteran Baja Steel measuring tape, 100m
Nordic
Fiberglass measuring tape 100m
Nordic
5.8. Crossbars High Jump
Nordic
5.9. Start Block Olympic Starting Block
Nordic
3
6. Nomor perlombaan Putera
Puteri
1.
100 meter
1.
100 meter
2.
200 meter
2.
200 meter
3.
400 meter
3.
400 meter
4.
800 meter
4.
800 meter
5.
1.500 meter
5.
1.500 meter
6.
5.000 meter
6.
5.000 meter
7
10.000 meter
7
2.000m St.Chase
8.
3.000m St.Chase
8.
100m Gawang
9.
110m Gawang
9
400m Gawang
10. 400m Gawang
10
JC 10.000 meter
11
JC 10.000 meter
11
4x100 meter
12
4x100 meter
12
4x400 meter
13
4x400 meter
13
Lompat Jauh
14
Lompat Jauh
14
Lompat Jangkit
15
Lompat Jangkit
15
Lompat Tinggi
16
Lompat Tinggi
16
Lempar Cakram
17
Lempar Cakram
17
Lempar Lembing
18
Lempar Lembing
18
Tolak Peluru
19
Tolak Peluru
7. Acara Perlombaan Senin, 12 Oktober 2009 (Pagi) Acara
Waktu
Nomor Perlombaan
Putra/Putri
Ket
101
06.30
Lari 5.000 meter
Putri
Final
102
07.00
Lari 1.500 meter
Putra
Final
103
07.20
Lari 400 meter
Putri
Babak I 4
104
07.40
Lari 400 meter
Putra
Babak I
105
07.50
Lompat Jauh
Putri
Final
106
08.00
Lempar Lembing
Putra
Final
107
08.15
Lari 400 meter
Putri
Semi Final
108
08.30
Lari 400 meter
Putra
Semi Final
109
15.30
Lari 400 meter
Putra
Final
110
15.45
Lari 400 meter
Putri
Final
111
15.50
Lompat Jauh
Putra
Final
112
16.00
Lempar Lembing
Putri
Final
113
16.10
Lari 100 meter
Putra
Babak I
114
16.20
Lari 100 meter
Putri
Babak I
115
16.30
Lari 1.500 meter
Putri
Final
116
17.00
Lari 400 meter Gawang
Putra
Babak
117
17.15
Lari 400 meter Gawang
Putri
Babak
(Sore)
Selasa, 13 Oktober 2009 (Pagi) 201
06.30
Lari 5.000 meter
Putra
Final
202
07.00
Lari 800 meter
Putri
Babak
203
07.20
Lari 800 meter
Putra
Babak
204
07.30
Lari 100 meter
Putri
Semi Final
205
07.45
Lari 100 meter
Putra
Semi Final
206
07.50
Lompat Tinggi
Putri
Final
207
08.00
Tolak Peluru
Putra
Final
208
08.15
Lari 4x100 meter
Putri
Babak
209
08.30
Lari 4x100 meter
Putra
Babak
5
(Sore) 210
15.30
Lari 100 meter
Putra
Final
211
15.45
Lari 100 meter
Putri
Final
212
15.50
Lompat Tinggi
Putra
Final
213
16.00
Tolak Peluru
Putri
Final
214
16.10
Lari 800 meter
Putri
Final
215
16.20
Lari 800 meter
Putra
Final
216
16.30
Lari 400 meter Gawang
Putra
Final
217
16.45
Lari 400 meter Gawang
Putri
Final
Rabu, 14 Oktober 2009 (Pagi) 301
06.15
JC 10.000 meter
Putri
Final
302
07.15
Lari 3.000 meter Stc
Putra
Final
303
07.45
Lempar Cakram
Putra
Final
304
07.50
Lompat Jangkit
Putra
Final
305
08.00
Lari 200 meter
Putri
Babak I
306
08.10
Lari 200 meter
Putra
Babak I
307
08.20
Lari 4x100 meter
Putri
Final
208
08.30
Lari 4x100 meter
Putra
Final
309
15.30
Lari 200 meter
Putra
Semi Final
310
15.45
Lari 200 meter
Putri
Semi Final
311
15.50
Lempar Cakram
Putri
Final
312
16.00
Lompat Jangkit
Putri
Final
313
16.10
Lari 110 meter Gawang
Putra
Babak
314
16.40
Lari 100 meter Gawang
Putri
Babak
315
17.00
Lari 4x400 meter
Putra
Babak
316
17.15
Lari 4x400 meter
Putri
Babak
(Sore)
6
Kamis, 15 Oktober 2009 (Pagi) 401
06.15
JC 10.000 meter
Putra
Final
402
07.15
Lari 2.000 meter Stc
Putri
Final
403
07.40
Lari 200 meter
Putri
Final
404
07.50
Lari 200 meter
Putra
Final
405
08.10
Lari 110 meter Gawang
Putra
Final
406
08.30
Lari 100 meter Gawang
Putri
Final
407
08.50
Lari 4x400 meter
Putra
Final
408
09.00
Lari 4x400 meter
Putri
Final
B. KHUSUS 1. Peraturan Perlombaan Peraturan perlombaan Atletik Pekan Olahraga Mahasiswa tahun 2009 di Stadion Madya
Atletik
Bumi
Sriwijaya
Palembang
diselenggarakan
dengan
menggunakan Peraturan Perlombaan Atletik Internasional sesuai dengan IAAF Competition Rules 2007-2008. Semua peserta perlombaan dianggap telah mengetahui dan memahami isi dari peraturan tersebut. 2. Peserta Ketentuan umum Panitia Besar Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNAS) tentang peserta, berlaku seluruh peserta perlombaan atletik Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNAS) tahun 2009, sebagai berikut: 2.1.Peserta perlombaan atletik Pekan Olahraga Mahasiswa tahun 2009 di Palembang adalah mahasiswa/mahasiswi dari berbagai Perguruan Tinggi yang telah mendapatkan Rekomendasi dari BAPOMI dengan persyaratan sebagai berikut: - Surat Rekomendasi dari BAPOMI atau Perguruan Tinggi 7
- Fhoto copy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) - Fhoto copy KHS atau KRS 2.2.Peserta yang tidak memenuhi persyaratan diatas maka tidak diperbolehkan mengikuti perlombaan. 2.3.Nomor perlombaan atletik akan dilaksanakan apabila diikuti sekurangkurangnya paling sedikit 3 (tiga) orang atlet dari 2 (dua) propinsi/utusan BAPOMI yang berbeda. 2.4.Setiap daerah hanya diizinkan mengikutsertakan maksimal 2 (dua) orang atlet pada setiap nomor perlombaan dan 1 (satu) orang atlet hanya diperbolehkan mengikuti 2 (dua) nomor perlombaan perorangan kecuali penambahan pada nomor lari estafet. 2.5.Keabasyahan peserta sepenuhnya menjadi tanggung jawab Panitia Besar POMNAS, panitia pelaksana hanya mengizinkan peserta yang telah lulus verifikasi keabsyahan dari panitia besar POMNAS tahun 2009. 3. Penentuan Lintasan dan Babak Penyisihan 3.1.Penentuan lintasan dan urutan giliran peserta perlombaan dicantumkan dalam buku pedoman perwasitan, maka diadakan undian oleh panitia perlombaan sesuai ketentuan pasal 166 peraturan IAAF.
3.2.Penentuan urutan lintasan nomor lari untuk babak selanjutnya dilakukan sesuai dengan ketentuan pasal 166 ayat 2 peraturan IAAF.
3.3.Penentuan urutan nomor lompat dan lempar kecuali lompat tinggi/lompat tinggi galah untuk babak perlombaan bagi delapan peserta terbaik dilakukan oleh wasit nomor yang bersangkutan sesuai peraturan IAAF.
3.4.Dalam nomor lompat dan lempar yang jumlah pesertanya melebihi 16 orang, akan
diadakan
perlombaan
babak
penyisihan
sebelum
perlombaan 8
sebenarnya berlangsung dan hasil yang dicapai dalam babak penyisihan tidak termasuk sebagai hasil perlombaan.
3.5.Untuk nomor lempar, lompat jauh dan lompat jangkit semua peserta berhak melakukan 3 (tiga) kali lompatan/lemparan untuk syarat penyisihan, dan apabila yang berhasil memenuhi syarat penyisihan kurang dari 12 orang maka 12 peserta terbaik dapat diikutsertakan dalam perlombaan. 4. Ketinggian Mistar Ketinggian mistar untuk lompat tinggi sebagai berikut: Event Percobaan
Tinggi mistar awal dan berikutnya (cm)
L. Tinggi Putera
: 150cm160-165-170-175-178-181-184-186-188-dst
L. Tinggi Puteri
: 130cm140-145-150-155-158-161-164-166-168-dst
5. Pemanggilan Atlet Pemangilan atlet untuk memasuki arena perlombaan akan dilakukan dari ruangan roll call di dekat lapangan pemanasan. Pembagian waktu pemanggilan atlet untuk setiap nomor perlombaan sebagai berikut:
Seluruh nomor lintasan pemanggilan pertama atlet dilaksanakan 30 menit sebelum nomor perlombaan dimulai dan 20 menit pemanggilan terakhir sebelum nomor perlombaan ini dimulai.
Selanjutnya 10 menit sebelum perlombaan
dimulai para atlet masuk ke arena perlombaan.
Untuk nomor lompat dan lempar kecuali lompat tinggi galah, pemanggilan pertama dilaksanakan 60 menit sebelum perlombaan dimulai dan pemanggilan terakhir 50 menit sebelum perlombaan, dan 40 menit sebelum perlombaan dimulai atlet dibawa masuk ke arena perlombaan.
9
6. Roll Call Peserta 6.1. Tempat roll call/pemanggilan peserta berada diluar stadion bersebelahan dekat arena pemanasan 6.2. Bila peserta namanya dipanggil oleh panitia, peserta diharapkan hadir dengan menunjukkan nomor dada (BIV), sepatu lomba/spikes, tas lapangan kepada panitia/petugas roll call. 6.3. Tiap peserta diharuskan menggunakan 2 (dua) lembar nomor dada yang disiapkan oleh panitia dengan masing-masing dipasang pada baju lomba 1 (satu)
lembar
di
depan/dada
dan
1
(satu)
lembar
dipasang
dibelakang/punggung, khusus untuk peserta lompat tinggi diperbolehkan untuk memakai 1 (satu) lembar nomor dada yang dipasang didepan atau di belakang sesuai kebutuhan atlet. 6.4. Pelatih/official tidak diperkenankan mendampingi atletnya bila sudah memasuki ruang pemanggilan/roll call. 6.5. Ketentuan peserta atas kehadiranya yaitu: - panggilan I atlet/pelatih/official diharapkan mengisi daftar hadir dengan tanda contreng (
) sebagai bukti kehadirannya.
- panggilan II diharuskan peserta memasuki ruangan roll call.
7. Pertemuan teknik 7.1. Pertemuan teknik Pekan Olahraga Mahasiswa tahun 2009 cabang olahraga atletik akan dilaksanakan pada: Hari / Tanggal : Sabtu, 11 Oktober 2009 Waktu
: (ditentukan kemudian)
Tempat
: (ditentukan kemudian)
7.2. Dalam pertemuan teknik hanya akan dibicarakan masalah pelaksanaan teknis perlombaan.
10
8. Delegasi Teknik 8.1. Delegasi Teknik bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa semua peraturan secara teknis telah sepenuhnya sesuai dengan ketentuan IAAF 8.2. Delegasi teknik harus mengajukan proposal jadwal perlombaan, formulir pendaftaran, daftar peralatan yang akan dipergunakan dan menentukan standar kualifikasi untuk event lapangan (lempar dan lompat), pengaturan seri dan undian untuk nomor-nomor lintasan. 8.3. Delegasi teknik mengontrol pendaftaran peserta dan memiliki hak untuk menolak berdasarkan alasan teknis. 8.4. Delegasi teknik memiliki kewenagan untuk memimpin rapat, pertemuan teknik dan menyampaikan informasi kepada petugas perlombaan. 9. Wasit dan Ketua Juri Wasit dan Juri yang akan bertugas dalam perlombaan atletik Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNAS) tahun 2009 ditunjuk dan
mendapatkan
rekomendasi dari Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia. Juri yang akan bertugas dalam perlombaan atletik Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNAS) tahun 2009 dipersiapkan oleh panitia pelaksana serta diberikan refressing yang dipimpin oleh Delegasi Teknik dan Komisi Perwasitan/Perlombaan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia. 10. Protes Prosedur protes dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pasal 146 IAAF sebagai berikut: 10.1.Protes menyangkut suatu hasil perlombaan dapat diajukan paling lambat 30 menit setelah
suatu hasil perlombaan diumumkan secara resmi oleh
announcer.
11
10.2. Setiap protes tingkat pertama dapat disampaikan secara lisan oleh atlet yang bersangkutan atau tim manajer atas nama atlet tersebut kepada wasit, kemudian wasit akan mempertimbangkan dengan disertai bukti-bukti yang cukup dan dianggap perlu untuk diambil keputusan atau meneruskannya kepada Panitia Hakim. 10.3.Apabila keputusan wasit atas protes yang diajukan ternyata tidak diterima oleh pihak yang mengajukan protes maka protes dapat diteruskan kepada Panitia Hakim. 104. Pengajuan protes kepada Panitia Hakim dilakukan oleh tim manajer secara tertulis dengan disertai uang protes sebesar US $ 100.00 (sesuai nilai rupiah pada saat itu) sesuai ketentuan pasal 146 peraturan IAAF. 11. Pakaian 11.1. Seragam pakaian perlombaan atletik Pekan Olahraga
Mahasiswa
(POMNAS) tahun 2009 harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan merupakan seragam daerah/kontingen yang bersangkutan (ketentuan dengan warna dasar antara depan dan belakang harus sama).
11.2.Peserta perlombaan diwajibkan memakai pakaian yang bersih serta dengan potongan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu dan menimbulkan keberatan/sopan, tidak transparan serta tidak tembus pandang bila dalam keadaan basah.
12. Sepatu Saat melaksanakan perlombaan diwajibkan seluruh peserta menggunakan sepatu (apabila tidak nyaman diperbolehkan tidak menggunakan sepatu), panjang paku spikes yang dipakai saat perlombaan tidak boleh lebih dari 6 mm dengan pengecualian bagi atlet lempar lembing/lompat tinggi boleh 9 mm.
12
13. Medali Kepada pemenang untuk setiap nomor perlombaan akan diberikan medali dengan ketentuan sebagai berikut: - Nomor perorangan Medali emas untuk pemenang pertama, medali perak untuk pemenang kedua dan medali perunggu untuk pemenang ketiga pada setiap nomor perlombaan. - Nomor beregu Medali emas untuk setiap anggota regu dari pemenang pertama, medali perak untuk setiap anggota regu dari pemenang kedua dan medali perunggu untuk setiap anggota regu dari pemenang ketiga. 14. Upacara Penghormatan Pemenang Pemenang I sampai dengan III setiap nomor perlombaan akan dipanggil dan harus berada diruang tunggu
untuk mengikuti upacara penghormatan
pemenang. Pakaian saat Upacara Penghormatan Pemenang harus menggunakan pakaian resmi daerahnya dan tidak diperbolehkan memakai sandal sebagai alas kaki.
15. Cara Memperkenalkan Atlet Untuk semua atlet nomor lintasan saat pelari akan melakukan start apabila disebutkan namanya oleh penyiar atau announcer diharapkan maju selangkah kedepan sambil melambaikan tangannya kepada penonton Untuk atlet nomor lempar dan lompat, setelah para atlet melakukan lemparan atau lompatan percobaan atlet akan diperkenalkan dengan penonton. Seluruh peserta/atlet dibariskan kembali dan apabila atlet tersebut dipanggil
13
namanya diharapkan untuk mengangkat tangannya dan melambaikannya ke penonton. 16. Kesehatan Panitia pelaksana atletik Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNAS) tahun 2009
menyediakan
berlangsung dan
pos
kesehatan
selama
pelaksanaan
perlombaan
keberadaan pos kesehatan perlombaan atletik berada di
sekitar garis finish.
14
2 PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL POMNAS XI PALEMBANG, 10 S/D 16 OKTOBER 2009 Jl. Bulu Tangkis POM Indoor Kampus Palembang Telp. ( 0711 ) 7833960 Hp.0853 67074806
PEDOMAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT POMNas XI PALEMBANG, 9 S/D 16 OKTOBER 2009 I.
Peraturan Umum Waktu, tempat, dan panitia pelaksana 1. Pertandingan Pencak Silat POMNAS XI 2009 akan dilaksanakan pada tanggal 9 s/d 16 Oktober 2009 2. Tempat pertandingan akan dilaksanakan di GOR UNSRI Bukit Besar Palembang 3 Pelaksanaan pertandingan akan dilaksanakan oleh panitia pelaksana yang dibentuk oleh Pengprov IPSI SumSel
yang disahkan dengan SK.Panitia
Besar ( PB ) POMNAS tahun 2009
II.
Peserta 1. Peserta pertandingan pencak silat POMNAS XI 2009 adalah utusan provinsi yang dikirim oleg PengProv BAPOMI 2. Setiap atlit peserta POMNAS XI 2009 harus memenuhi syarat berstatus sebagai mahasiswa pada tahun 2009 dan berusia maksimal 25 tahun pada bulan Oktober 2009
3. Setiap peserta yang akan mengikuti pertandingan harus dapat menunjukkan ID Card / Kartu Tanda Pengenal sebagai peserta yang dikeluarkan oleh PB 15
POMNAS, bahwa yang bersangkutan berhak dan sah untuk mengikuti petandingan.
III.
Peraturan Dan Sistem Pertandingan 1. Peraturan pertandingan yang digunakan adalah peraturan pertandingan IPSI hasil Munas tahun 2007 2. Sistem pertandingan yang digunakan adalah : a. Kategori tanding menggunakan system gugur b. Kategori tunggal dan ganda pada dasarnya mempergunakan system sekali tampil sesuai dengan nomor undian peserta dengan ketentuan sebagai berikut : b. 1
Apabila pertandingan diikuti oleh sebanyak – banyaknya dari 7 (tujuh) nomor peserta, maka langsung pada pertandingan babak final, artinya 3(tiga) peserta yang berhasil meraih nilai tertinggi, akan ditetapkan sebagai juara I, II, III sesuai dengan urutan tertinggi perolehan nilai.
b. 2
Apabila pertandingan diikutin oleh lebih dari 7 (tujuh) nomor peserta, maka akan dibagi menjadi pool ( ketentuan tentang jumlah pool akan ditentukan oleh Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan, dan Sekretaris Pertandingan sebelum undian dilaksanakan ). 3 ( tiga ) orang peserta ( masing – masing pool ) yang berhasil memperoleh nilai tertinggi akan tampil lagi pada babak final. Setiap pesilat yang berhasil masuk kebabak final, akan di undi lagi untuk urutan penampilan babak final. 3 ( tiga ) orang peserta yang berhasil meraih nilai tertinggi dalam babak final, akan ditetapkan sebagai juara I, II, III sesuai dengan urutan perolehan nilai.
16
Apabila pertandingan tidak bisa dilaksanakan karena faktor non-teknis (lampu mati, keributan, dan lain sebagiannya) maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
c. Kategori Tanding Pertandingan akan dilanjutkan setelah kendala non-teknis sesuai dengan sisa waktu yang belum diselesaikan dengan wasit juri yang sama.
d. Kategori Tunggal dan Ganda Pertandingan akan diulang sejak awal, dengan juri yang sama dan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Apabila hal tersebut terjadi pada pesilat selain nomor undian terkahir, maka akan diulang sejak awal setelah nomor undian terkahir kategori yang bersangkutan. 2. Apabila hal tersebut terjadi pada persilat, nomor undian terakhir. Maka akan diulang sejak awal secepat – cepatnya 5 (lima) menit dan selambat – lambatnya 10(sepuluh) menit setelah teratasinya kendala non-teknis. 3. Undian dan penempatan dalam penyusunan skema pertandingan, pada dasarnya semua peserta akan dundi dan ditempatkan dalam susuna skema / bagan pertandingan yang telah dibuat terlebih dahulu sebelum pelaksnaan undian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Pakaian Persilat, sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk masingmasing kategori yang dipertandingkan. Persilat tidak diperkenankan memakai atribut perguruan silat atau atribut lainnya, kecuali atribut kontingen bersangkutan.
17
Penyimpangan dari ketentuan ini, maka Persilat yang bersangkutan bisa dinyatakan Diskualifikasi setelah tidak dipatuhinya pembinaan yang telah diberikan oleh ketua pertandingan.
IV.
Kategori dan Kelas Yang Dipertandingkan 1. Kategori Tanding A. Putra : 1. Kelas A
45 kg s/d 50 kg
2. Kelas B
Diatas
>50 kg s/d 55 kg
3. Kelas C
Diatas
>55 kg s/d 60 kg
4. Kelas D
Diatas
>60 kg s/d 65 kg
5. Kelas E
Diatas
>65 kg s/d 70 kg
6. Kelas F
Diatas
>70 kg s/d 75 kg
7. Kelas G
Diatas
>75 kg s/d 80 kg
B. Putri : 1. Kelas A
45 kg s/d 50 kg
2. Kelas B
Diatas
>50 kg s/d 55 kg
3. Kelas C
Diatas
>55 kg s/d 60 kg
4. Kelas D
Diatas
>60 kg s/d 65 kg
5. Kelas E
Diatas
>65 kg s/d 70 kg
2. Kategori Tunggal Putra 3. Kategori Tunggal Putri 4. Kategori Ganda Putra Seluruh kategori Tanding, Tunggal, dan Ganda dapat diikuti oleh seorang Persilat sesuai dengan Kelas, Golongan, dan Jantinannya.
18
V.
Juara Setiap kelas yang dipertandingkan akan ditentukan juara – juaranya dan diberikan :
1. Pencak Silat Kategori Tanding Juara I
= 1 Orang diberikan Medali Emas
Juara II
= 1 Orang diberikan Medali Perak
Juara III
= 1 Orang diberikan Medali Perunggu
2. Pencak Silat Kategori Tunggal dan Ganda
VI.
Juara I
= 1 Orang diberikan Medali Emas
Juara II
= 1 Orang diberikan Medali Perak
Juara III
= 1 Orang diberikan Medali Perunggu
Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan dan Wasit Juri Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri dan Wasit Juri yang bertugas dalam POMNas XI 2009 ditunjuk dan ditentukan oleh PB-IPSI.
VII.
Pengajuan Keberatan / Rasa Tidak Puas Pengajuan keberatan hanya bisa diperlakukan oleh Manager Tim ( Berlaku Untuk Semua Kategori Pertandingan ) dilakukan dengan ketentuan tata cara sebagai berikut : 1. Tim Manager bersangkutan diwajibakan menyampaikan keberatan dengan mengisi formulir yang tersedia pada sekretaris pertandingan. Formulir dalam waktu selambat – lambatnya 10 ( sepeuluh ) menit setelah keputusan pemenang oleh Ketua Pertandingan
dan diserahkan kembali
kepada sekretaris pertandingan dalam waktu selambat – lambatnya 20 ( dua puluh ) menit sejak formulir diterima.
19
Dalam pengajuan keberatan harus dicantumkan uraian keberatan dengan jelas. Pada dasarnya pengajuan keberatan harus ditandatangani oleh Manager Tim bersangkutan. Tetapi dalam hal yang tidak memungkinkan, pengajuan keberatan bisa sebagai ditandatangani oleh anggota kontingen bersangkutan, dengan harus dilampiri surat kuasa dari Manager Tim bersangkutan kepada Pelatih yang ditunjuk.
2. Keputuasan atas keberatan tersebut pada tingkat pertama diselesaikan oleh ketua pertandingan bersama dewan wasit juri, dan disampaikan pada Manager Tim bersangkutan selambat – lambatnya 2 ( dua ) jam sejak diterimanya pengajuan keberatan.
3. Bila Keputusan tingkat pertama tetap tidak bisa diterima oleh yang bersangkutan maka yang bersangkutan dapat mengajukan banding. Banding disampaikan dalam waktu 20 ( dua puluh ) menit setelah keputusan tingkat pertama diserahkan kepada yang mengajukan keberatan.
4. Pengadilan tingkat banding adalah Delegasi Teknik sebagai ketua dan asisten Delegasi Teknik sebagai anggota, yang meninjau kembali masalah dan mengambil keputusan stelah berkonsultasi dengan segenap aparat yang bertugas dan menyampaikan keputusan kepada Manager Tim bersangkutan selambat – lambatnya 3 ( tiga ) jam setelah banding diajuakn, keputusan pada tingkat banding bersifat final. 5. Pengajuan keberatan hanya dapat diterima dan disampaikan atas dasar dan cara yang sesuai dengan nilai budi luhur dan etika Pencak Silat. 6. Setiap Pengajuan keberatan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000.000,00 ( Satu Juta Rupiah )
20
VIII. Tata Tertib dan Sanksi Pada dasarnya tata tertib dan sanksi adalah sesuai sesuai serta berpedoman kepada ketentuan disiplin IPSI. 1. Tata Tertib yang harus dipatuhi bagi semua Persilat, Official, serta Supporter selama berlangsungnya pertandingan. a. Dilarang membawa segala macam senjata / benda tajam kedalam area pertandingan dan dilarang membuat kegaduhan / keributan yang dapat mengganggu jalannya pertandingan b. Dilarang bertindak kasar, baik dengan kata – kata maupun dengan perbuatan terhadap seluruh aparat pertandingan.
2. Pelanggaran terhadap peraturan umum dan khusus serta larangan-larangan tersebut dalam 1 point diatas akan dikenakan sanksi berupa : a. untuk pesilat :
Ø Peringatan Keras Ø Dinyatakan Kalah Ø Diskualifikasi untuk seluruh kontingen Ø Di skors. b. Untuk Official :
⇒ Peringatan Keras ⇒ Tidak diakui haknya sebagai official ⇒ Di skors c. Untuk Supporter
ü Peringatan keras ü Dikeluarkan dari arena pertandingan
21
IX.
Lain – lain dan Penutup 1. Segala sesuatu yang belum tercakup dalam pedoman ini akan ditentukan / disampaikan dalam Technical Meeting.
Palembang,……………………..2009 Delegasi Teknik Cabor Pencak Silat
Tafsil Rimsal
22
3 PERATURAN PERLOMBAAN PANAHAN PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL 2009 PALEMBANG SUMSEL A. PERATURAN UMUM 1. Ronde yang diperlombakan 1. Ronde FITA Olympic Round 2. Ronde Compound Olympic Round 3. Ronde Nasional Olympic Round 2. Nomor Perlombaan RONDE FITA RECURVE (6 Nomor) 1. Jarak 90 M Putra / 70 M Putri 2. Jarak 70 M Putra / 60 M Putri 3. Jarak 50 M Putra / Putri 4. Jarak 30 M Putra / Putri 5. Babak Aduan Perorangan Putra / Putri 6. Total Beregu Putra / Putri RONDE FITA COMPOUND 1. Jarak 90 M Putra / 70 M Putri 2. Jarak 70 M Putra / 60 M Putri 3. Jarak 50 M Putra / Putri 4. Jarak 30 M Putra / Putri 5. Babak Aduan Perorangan Putra / Putri 6. Total Beregu Putra / Putri 23
RONDE NASIONAL 1. Jarak 50 M Putra / Putri 2. Jarak 40 M Putra / Putri 3. Jarak 30 M Putra / Putri 4. Babak Aduan Perorangan Putra / Putri 5. Babak Aduan Beeregu Putra / Putri
3. Waktu dan Tempat : Tanggal 9 s/d 15 Oktober 2009
Tanggal
Oktober
08:00 s/d 15:00
: Latihan resmi (Practise Day) dan pemeriksaan Peralatan.
Tanggal
Oktober
: Ronde FITA Tunggal dan Compound
08:00 s/d 08:45
: Official practice
09:00 s/d 10:00
: Jarak 90 m Putera dan 70 m Puteri
10:30 s/d 11:30
: Jarak 70 m Putera dan 60 m Puteri
Tanggal
Oktober
08:00 s/d 08:45
: Official practice
09:00 s/d 10:00
: Jarak 50 m Putera dan Puteri
10:30 s/d 11:30
: Jarak 30 m Putera dan Puteri
Tanggal
Oktober
08:00 s/d 08:45
: Official practice
09:00 s/d 12:00
: Olympic Round babak 1/16 s/d semi final perorangan
13:00 s/d 15:00
: Final perorangan putera dan puteri
24
Tanggal
Oktober
08:00 s/d 08:45
: Official practice
09:00 s/d 12:00
: Olympic Round babak 1/16 s/d semi final beregu
13:00 s/d 15:00
: Final beregu putera dan beregu puteri
Tanggal
Oktober
: Ronde Nasional
08:00 s/d 08:45
: Official Practice
09:00 s/d 10:00
: Jarak 50 m putera dan puteri
10:15 s/d 11:15
: Jarak 40 m putera dan puteri
11:30 s/d 12:30
: Jarak 30 m putera dan puteri
Tanggal
Oktober
08:00 s/d 08:45
: Official Practice
09:00 s/d 12:00
: Olympic Round babak 1/16 s/d semi final Perorangan putera dan puteri
13:00 s/d 15:00
Tanggal
: Final perorangan putera dan puteri
Oktober
08:00 s/d 08:45
: Official practice
09:00 s/d 12:00
: Olympic Round babak 1/16 s/d semi final beregu
13:00 s/d 15:00
: Final beregu putera dan beregu puteri
B. PERATURAN KHUSUS Peraturan Perlombaan Panahan yang dipergunakan adalah: 1. Untuk Ronde FITA : FITA Constitutional and Rules edisi april 2002 dan description of FITA Olympic Round.
25
2. Untuk Ronde Nasional : Peraturan perlombaan panahan Ronde Nasional (Vide S.K PB PERPANI No. Kep-03/PB.PERPANI/IV/1994) beaerta penjelasan pelaksanaan dengan mengacu pada ketentuan FITA. 3. Setiap peserta/ pemanah, official dan semua pihak yang ikut ambil bagian dalam perlombaan panahan POMNAS 2009 dianggap dan wajib telah mengetahui semua peraturan yang berlaku. J. PERWASITAN DAN TENAGA PELAKSANA 1. Pemimpin perlombaan, pembantu pemimpn perlombaan, komisi wasit, panitia hakim dan petugas pelaksan alainnya disediakan oleh pelaksana panitia cq Direktorat Olahraga Pelajar dan Mahasiswa. 2. Penunjukan wasit yang bertusa dalam POMNAS 2009 ditetapkan setelah memperoeh krarifikasi dari PP.PERPANI. 3. Pemimpin Perlombaan, Pembantu Pemimpin Perlombaan dan Komsi Wasit serta panitia hakim akan diumumkan pada saat technical meeting. 4. Tenaga Pelaksana disiapkan oleh panitai penyelenggara.
K. PELAKSANAAN PERLOMBAAN 1. Nomor Undian Target Undian nomor target peserta dilakukan selambat – lamatnya 10 hari sebelum perlombaan dimulai 2. Technical Meeting Technical meeting yang dihadiri oleh Panitia Pelaksana Perlombaan Panahan POMNAS 2009 dan para team manager daerah-daerah peserta selambat lambatnya akan diadakan sehari sebelum perlombaan dimulai 3. Pakaian peserta
26
a. Peserta/pemanah hanya dibearkan memakai pakaian seragam yang sopan dan bersepatu b. Peserta tidak di perkenankan memakai celana pendek.
L. CARA PENILAIAN PERKENAAN ANAK PANAH 1. Anak panah dinilai menurut posisi gander pada muka sasaran. 2. Pada tiap-tiap sasaran ditugaskan satu orang pencatat nilai/scorer. Selama para scorer mencatat nilai perkenaan,pemanah lainnya di sasaran yang sama hendaknya turut mengecek kebenaran nilai setiap anak panah yang disebutkan. Hanya anak panah yang mendapat nilai 10 yan disebut Gold. 3. Baik anak panah maupun muka sasaran tidak boleh disentuh sampai semua anak panah pada sasaran tersebut telah dicatat nilainya.
M. PEMENANG 1. Pemenang adalah pemanah atau regu yang mempunyai jumlah nilai tertinggi. 2. Apabila jumlah nilai sama, maka ditentukan berdasar ; − Ketentuan pasal 7.6.FITA Constitutions and Rules, Book 2 edisi april 2003 − Description of FITA Olympic Round, Edision Januari 2000.
N. OFFICIAL Jumlah official cabang olahraga panahan pada POMNAS 2009 ditentukan oleh provinsi yang bersangkutan atas usul pengurus BAPOMI daerah dengan catatan bahwa penentuan nama, jumlah atlit sepenuhnya ditentukan oleh daerah yang bersangkutan, sepanjang tidak melampaui jatah.
27
O. PROTES 1. Setiap pengajuan protes, perselisihan, pengaduan dan sebagainya yang tidak bisa diselesaikan oleh omisi wasit, dapat diajukan kepada Panitia Hakim secara tetulis oleh team manager atau pihak-pihak yang dirugikan disertai uang pekara sebesar Rp.100.000,- (Seratus ribu rupiah), uang perkara akan dikembalikan apabila pengaduan diterima dan dibenarkan perkaranya. 2. Pengduan protes harus sudah diterima oleh Panitia Hakim selambat-lambatnya 1 (satu) jam setelah perlombaan hari itu selesai. I. LAIN – LAIN 1. Peraturan Tata Tertib Perlombaan Panahan POMNAS 2009 mengacu pada S.K. yang dikeluarkan oleh PP.PERPANI Nomor: Kep 08/PP.PERPANI/5/2001 tanggal 8 Mei 2001 tenteng tata tertib penyelenggaraan perlombaan Kejuaran Nasional Panahan. 2. Hal – hal yang beum tercakup dalam peraturan ini akan ditetapkan oleh PB POMNAS 2009 dan PP.PERPANI. 3. Ketentuan peralatan yang dipergunakan : − Untuk Ronde FITA sesuai dengan ketentuan FITA − Untuk Ronde Nasional sesuai dengan Kongres Luar Biasa Perpani tahun 2000. − Busur tebuat dari kayu dan bambu, dengan ketentuan : a. Busur tersebut harus buatan dalam ne b. Handel terbuat dari kayu. c. Limbs atau dahan busur hanya terdiri dari 1 ruas bambu. d. Untuk memperkuat limb tersebut diperbolehkan melilit dengan tali pancing yang transparan.
28
e. Limb tidak boleh tertutup atau di cat atau dililit penuh dengan tali pancing yang berwarna, sehingga akan mempersulit wasit dalam pemeriksaan peralatan. f. Limb standard bow boleh digunakan.
J. JUMLAH PESERTA Jumlah peserta per daerah tidak boleh lebih dari 6 orang putera dan 6 orang puteri, 4 orang terdaftar sebagai peserta beregu dan lainnya perorangan saja, dengan ketentuan : -
4 orang terdaftar sebagai regu, juga merangkap sebagai perorangan
-
Daftar nama pada lembar pendaftaran II harus secara jelas dinyatakan nama yang termasuk beregu, apabila tidak dinyatakan secara jelas, maka nomor urut pendaftran 1 sampai dengan 4 yang dianggap sebagai beregu.
-
Untuk perlombaan beregu minimal 3 daerah, apabila kurang dari 3 daerah maka nomor beregu tidak diperombakan.
Hal – hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan dibicarakan dalam technical meeting.
29
4 PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL SUMATERA SELATAN 2009
CABOR KARATE Waktu Pelaksanaan : 14 s/d 16 Oktober 2009 Tempat
: GOR Sriwijaya
NOMOR-NOMOR YANG DIPERTANDINGKAN
I
PUTRA 1 55 kg 2. 60 kg 3. 65 kg 4. 70 kg 5. 75 kg 6. +75 kg 7. Kelas Bebas
II
PUTRI 1. - 48 kg 2. - 53 kg 3. - 60 kg 4.
60+ kg
5. Kelas Bebas
30
I. MEDALI DAN PIAGAM PENGHARGAAN Medali dan Piagam Diberikan untuk setiap juara dari kelas masing-masing 1. Juara 1 2. Juara 2 3. Juara 3 4. Juara 3 bersama II. SISTEM PERTANDINGAN 1. Pada Kejuaraan
ini, akan menggunakan sistem pertandingan yang telah
ditetapkan oleh Peraturan WKF. 2. Pertandingan menggunakan sistem gugur dan referchange. III. PERSYARATAN PESERTA -
PERSYARATAN ADMINISTRASI: I. Umum Berdasarkan peraturan umum yang ditetapkan panitia besar II. Khusus 1. Peserta setiap kelas 1 orang. 2. Untuk Kata Beregu hanya diperbolehkan mengirim 1 regu 3. Pas photo untuk atlet dan official 3 x 4 sebanyak 2 lembar 4. Seluruh Peserta diwajibkan mengisi formulir pendaftaran.
-
PERSYARATAN TEKNIS 1. Atlet peserta kejuaraan wajib membawa dan menggunakan : - Pakaian Karate (Karategi) berwarna putih. - Pelindung gigi (gumshield) 31
- Memakai bagde FORKI 2. Tim Peserta kejuaraan wajib membawa dan menyediakan : - Hand Protector bagi atlet anggota tim yang bertanding sesuai dengan peraturan pertandingan yang ditetapkan ( berwarna merah dan biru) dengan jumlah sesuai kebutuhan. - Diperbolehkan memakai pelindung kaki sesuai standar FORKI - Sabuk bagi atlet anggota tim yang bertanding sesuai dengan yang
ditetapkan
peraturan
(warna merah dan biru) dengan jumlah sesuai
kebutuhan.
IV. KESEHATAN 1. Panitia Pelaksana hanya menyiapkan tim Medis pada saat pelaksanaan pertandingan. 2. Tim Medis yang disediakan oleh Panitia Pelaksana hanya bersifat emergency selebihnya menjadi tanggungjawab tim/peserta masing-masing. V. DISKUALIFIKASI 1. Berat badan tidak sesuai dengan kelas yang diikuti. 2. Batas usia peseta tidak sesuai dengan ketentuan 3. Tidak terdaftar dalam formulir pendaftaran peserta tim 4. Melanggar peraturan/ketentuan yang telah ditetapkan, baik dalam proposal maupun hasil technical meeting.
32
VI. PROTES Selama pertandingan berlangsung segala bentuk protes terhadap segala keputusan wasit ditiadakan.
Palembang,
Maret 2009
Cabor Karate
ALIYUDDIN ASRAL, S.Pd DAN V GODAN
33
5 PROSPEKTUS TENIS MEJA PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL XI - 2009 TANGGAL 10 – 15 OKTOER 2009 PALEMBANG – SUMATERA SELATAN A. PENYELENGGARA DAN PELAKSANA Penyelenggara Kejuaraan adalah BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA SELURUH INDONESIA. Pelaksana teknis oleh Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Sumatera Selatan.
B. TANGGAL DAN TEMPAT PERTANDINGAN 1. Pelaksanaan : tanggal 10 – 15 Oktober 2009. 2. Tempat
: Gedung Serba Guna IAIN Raden Patah Jl. Jend. Sudirman, KM 3.
C. NOMOR YANG DIPERTANDINGKAN DAN JUMLAH PESERTA 1. Beregu Putra (minimal 3 pemain dan maksimal 4 pemain) 2. Beregu Putri (minimal 3 pemain dan maksimal 4 pemain) 3. Tunggal Putra (Maksimal 4 pemain) 4. Tunggal Putri (Maksimal 4 pemain) 5. Ganda Putra (Maksimal 2 pasang) 6. Ganda Putri (Maksimal 2 pasang)
34
D. PESERTA Perserta (Atlet) adalah Wakil dari Provinsi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara/BAPOMI.
E. TECHNICAL MEETING DAN UNDIAN Technical Meeting dan Undian direncanakan pada : - Tanggal
: 9 Oktober 2009
- Pukul
: 14.00 wib.
- Tempat
: Ditentukan kemudian
Perwakilan dari masing-masing Daerah diundang untuk hadir.
F. SISTEM PERMAINAN DAN PERTANDINGAN Sistem permainan mengacu kepada Peraturan dan Ketentuan yang dikeluarkan oleh ITTF. Khusus ketentuan berikut digunakan untuk : 1. Beregu a. Beregu Putera dan Puteri dipertandingkan dalam 2 babak. Babak I dengan ½ Kompetisi (Single Round Robin Group System), dan Babak II dengan sistem Gugur (cross). b. Penempatan/seeded pada tiap Pool terlebih dahulu ditentukan oleh hasil POMNAS X-2007. c. Beregu Putra dan Putri menggunakan Olympic System dengan susunan permainan : -AvX -BvY - Ganda (C & A atau B v Z & X atau Y) - A atau B v Z - C v X atau Y. 35
2. Perorangan a. Tunggal Putera dan Tunggal Puteri dipertandingkan dalam 2 tahap, Babak I peserta dibagi dalam Pool dan dipertandingkan dalam ½ kompetisi (Single Round Robin Group System) kemudian babak II, masing-masing ranking I tiap Pool, dipertandingkan dengan sistem Gugur. b. Ganda putera dan ganda puteri dipertandingkan dengan sistem Gugur. c.
Tunggal Putera dan Puteri, mulai Perempat Final (8 besar), dipertandingkan dengan 7 game terbaik (the best-of-seven games).
d. Seluruh pertandingan Ganda dipertandingkan dengan 5 game terbaik (the best-of-five games). e. Seeded untuk Perorangan ditentukan oleh ranking nasional terakhir pemain tersebut.
G. PERALATAN Meja Pertandingan
: Double Fish.
Bola
: DHS (warna Oranye)
H. JADWAL UMUM KEJUARAAN (TENTATIVE) Tanggal 9 Oktober 2009
- Tech. Meeting/Undian
Tanggal 10 Oktober 2009
- Uji coba Lapangan / Pembukaan
Tanggal 11 Oktober 2009
- Pertandingan beregu (Penyisihan)
Tanggal 12 Oktober 2009
- Pertandingan Beregu (Penyisihan)
Tanggal 13 Oktober 2009
- Pertandingan Beregu (Semi Final dan Final)
Tanggal 14 Oktober 2009
- Pertandingan Perorangan (Penyisihan)
Tanggal 15 Oktober 2009
- Pertandingan Perorangan (Lanjutan)
Tanggal 16 Oktober 2009
- Pertandingan Tunggal dan Ganda (Babak lanjutan sd. Final) 36
I.
HADIAH PEMENANG Pemenang masing-masing nomor akan diberikan seperti berikut : - Juara
: Medali Emas
- Runner-Up
: Medali Perak
- Pemenang III bersama
: Medali Perunggu.
J. PROTES Protes yang bersifat teknis dapat diajukan kepada Panitia Bidang pertandingan oleh Manajer/Kapten Tim selambat-lambatnya 15 menit setelah pertandingan selesai dengan melampirkan uang jaminan sebesar Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah). Apabila protes ditolak maka uang jaminan akan menjadi hak panitia. Protes yang berkaitan dengan teknis pertandingan diselesaikan sesuai dengan Peraturan Tenis Meja tahun 2009.
K. LAIN-LAIN Ketentuan lain yang belum tercakup dalam propektus ini, akan dilengkapi pada saat Technical Meeting. Jakarta,
April 2009.
PB.PTMSI
37
6 POMNAS XI – 2009 PETUNJUK TEKNIS/PROSPEKTUS SEPAK TAKRAW PERATURAN PERTANDINGAN SEPAKTAKRAW POMNAS 2009 I. KETENTUAN UMUM 1. Pertandingan sepaktakraw POMNAS 2009 dilaksanakan oleh PANPEL yang berpedoman kepada ketentuan dan peraturan PB PSTI. 2. Waktu dan Tempat A. Waktu
: Tgl 9 - 16 Oktober 2009
B. Tempat : GOR SONS Jakabaring Palembang 3. Tehnical Meeting: akan ditentukan kemudian 4. Nomor Yang Dipertandingkan A. Beregu Putra B. Beregu Putri C. Double Putra D. Double Putri 5. Ketentuan Peserta A. Syarat peserta Sesuai dg Ketentuan Umum POMNAS 2009 B. Setiap daerah maksimal mengirim 5 (lima) orang atlit putra dan 5 (lima) orang atlit putri serta 3 orang official . C, Peserta mewakili perguruan tinggi atau gabungan dari beberapa perguruan tinggi
38
II. KETENTUAN KHUSUS 1. Tata Cara Pertandingan Peraturan permainan yang digunakan adalah peraturan permainan yang berpedoman kepada ASTAF/ISTAF dan PB PSTI. 2. Pertandingan beregu dilaksanakan dengan sistem setengah kompetisi dalam beberapa POOL. Khusus nomor duble dilaksanakan dengan sistim gugur 3. Setiap regu harus bersedia dan siap bertanding lebih dari sekali dalam sehari. 4. Manager Tim diharuskan melaporkan kepada Panpel Sepaktakraw, tentang pemain yang akan bertanding dengan mengisi formulir nama-nama pemain yang telah disediakan panitia. 5. Penentuan Pemenang A. Pemenang ditentukan berdasarkan ” The best Of Three Sets ” pemenang nilai 2 kalah nilai 0 B. Urutan Kejuaraan dalam POOL ditetapkan berdasarkan jumlah nilai C. Apabila 2 regu atau lebih mempunyai nilai sama urutan pemenangditentukan dengan kemenangan set. D. Apabila ketentuan B dan C sama , maka kemenangan ditentukan dengan kemenangan angka. E. Apabila ketentuan B, C dan D sama , maka kemenangan ditentukan dari hasil pertemuan kedua regu. 6. Pakaian Bertanding A. Setiap pemain yang bertanding harus memakai pakaian seragam, khusus captain harus memakai ban captain yang disiapkan oleh kontingen masingmasing. B. Kedua regu dalam suatu pertandingan tidak diperkenankan memakai seragam dengan warna yang sama, diharapkan satu regu mempunyai 3 kostum yang berbeda C. Setiap pemain memakai seragam denga nomor punggung 1 – 15 yang tetap (awal sampai akhir pertandingan) 39
7. Wall Over dan Sangsi A. Bila ada regu yang meninggalkan pertandingan atau tidak meneruskan pertandingan, maka regu lawan memperoleh kemenangan dengan nilai 2 dan score bagi yang kalah adalah 0. B. Apabila pertandingan tersebut mempengaruhi peringkat, regu yang sengaja mengalah akan mendapat saksi pengurangan nilai dari Dewan Hakim. 8. Penugasa Wasit. A. Wasit yang bertugas adalah wasit Nasional yang dibantu oleh wasit daerah B. Panpel dengan bantuan Ketua Wasit mengatur penugasan wasit dengan 2 orang wasit dan 6 orang penjaga garis dan 2 orang scorer dalam suatu pertandingan. C. Setiap pertandingan diawasi oleh Dewan Hakim 9. Perlengkapan/Peralatan A. Perlengkapan/Peralatan pertandingan disediakan oleh Panitia Pelaksana. B. Perlengkapan/Peralatan Pemain disediakan oleh Peserta. C. Net dan bola yang digunakan standar ASTAF/ISTAF merk Marathon MT 201 Putra dan MT 201 J Putri dan lapangan pertandingan menggunakan karpet. 10. MedaliJuara 1 memperoleh medali emas, juara 2 medali perak dan juara 3 bersama medali perunggu. III. TATA TERTIB PERTANDINGAN 1. Tiga Puluh menit sebelum pertandingan dimulai pemain yang akan bertanding sesuai jadwal harus telah berada di lapangan pertandingan dan menyerahkan nama-nama pemain. 2. Apabila suatu regu tidak hadir pada waktu yang telah ditetapkan menurut jadwal dan sudah ditunggu dan dipanggil 3 kali dalam 15 menit tidak juga hadir, maka regu tersebut dinyatakan kalah dengan score 2-0 3. Apabila ada regu tidak mau bertanding atau tidak mau meneruskan pertandingan maka regu tersebut dinyatakan kalah dan memperoleh nilai 40
Kosong, apabila permainan tersebut mempengaruhi peringkat regu yanglain, maka Dewan Hakim memberi sangsi berupa pengurangan nilai. 4. apabila suatu pertandingan terhalang karena keadaan luar biasa sehingga pertandingan tidak dapat dilanjutkan, maka pertandingan dapat ditunda sampai keadan mengizinkan. Kedudukan angka dalam penundaan lebih dari 2 jam kembali dengan score 0 – 0 , sedangkan set yang telah selesai tetap berlaku. 5. Apabila suatu regu pemain, pelatih dan Official berbuat sesuatu yang tidak diinginkan
sehingga
menimbulkan
kericuhan
mengakibatkan
terhalang/terganggu jalannya pertandingan, maka wasit dapat memberi peringatan pertama dengan kartu Kuning, apabila kejadian tersebut terulang lagi maka wasit dapat memberikan hukuman dengan kartu merah dan yang bersangkutan tidak diperkenankan berada ditempat pertandingan selama kejuaraan.
IV. PROTES 1. Protest disampaikan oleh tim manager kepada Panpel selambat lambatnya 30 menit sesudah pertandingan selesai dengan mengisi formulir protest yang disediakan panitia disertai uang protest sebesar Rp. 1.000.000., (satu juta rupiah). 2. Ketua Panpel meneruskan protest kepada Dewan Hakim dan jangka waktu sekurang kurangnya 3 jam dewan Hakim telah mengambil Keputusan. 3. Keputusan Dewan Hakim tidak dapat diganggu gugat. V. SUSUNAN DEWAN HAKIM 1. 1 orang Ketua Panpel 2. 1 orang Technical Delegate 3. 1 orang ditentukan oleh Panpel.
41
VI. PENUTUP Buku Panduan Pertandingan Sepaktakraw POMNAS 2009 ditetapkan secara garis besar, hal hal yang belum termuat akan ditetapkan pada technical meeting atau oleh panpel sepaktakraw POMNAS 2009.
Palembang , Maret 2009 Koordinator Panpel sepaktakraw POMNAS 2009
Drs. Iyakrus, M.Kes.
42
7 PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL XI PALEMBANG 10-16 OKTOBER 2009
CABANG OLAHRAGA TENNIS LAPANGAN I. INFORMASI UMUM A. PANITIA PELAKSANA a. Pertandingan tennis dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana Pertandingan yang ditunjuk oleh PB POMNAS XI
yang bertanggung
terhadap keseluruhan
pertandingan. b.
Referee dan Wasit yang bertugas telah mendapat rekomendasi dari PB Pengprop PELTI Sumsel
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Waktu
: 10 s/d 16 Oktober 2009
Pukul
: 08 00 s/d selesai
Tempat : Lapangan Tennis PT Pusri dan BHL Palembang.
C
NOMOR YANG DIPERTANDINGKAN 1.
Tunggal Putra
2.
Tunggal Putri
3.
Ganda Putra
4.
Ganda Putri
D MEDALI YANG DIPEREBUTKAN 1. Medali Emas
: 4 Nomor
( Jumlah keeping 6 buah )
2. Medali Perak
: 4 Nomor
( Jumlah keeping 6 buah )
3. Medali Perunggu
: 4 Nomor
( Jumlah keeping 10 ) 43
E PESERTA Untuk setiap kontingan / Daerah berhak mengirim / mengikuti 1. Tunggal Putra
: 2 Orang
2. Tunggal Putri
: 2 Orang
3. Ganda Putra
: 1 Pasang
4. Ganda Putri
: 1 Pasang
Catatan : Bagi kontingan /daerah yang mengirim pemain pemain
putri 2 orang,
putra 2 orang dan
boleh merangkap main dinomor ganda
putra/putri. F. TECHNICAL MEETING DAN UNDIAN Dilaksanakan pada : Hari / tanggal : 9 Oktober 2009 Pukul
: 14 00 wib s/d selesai
Tempat
: Ditentukan kemudian.
II. PERATURAN 1. Peraturan pertandingan yang akan digunakan a. Peraturan Pertandingan dari PB PELTI b. Rules of Tennis ITF c. Code of Conduct ITF 2. Seeding dan Undian Peserta yang dinyatakan Absah oleh Tim Keabsahan akan diseeding dan diundi Oleh Referee 3. Seluruh pertandingan menggunakan system gugur a. Tunggal Putra Draw 64 b. Tunggal Putri Draw 64 c. Ganda Putra Draw 32 44
d. Ganda Putri Draw 32 4. Setiap pertandingan menggunakan system “ the best of three set super tie breaks” 5. Setiap pertandingan akan dipimpin oleh seorang wasit,
penjaga garis dan
ballboys. 6. Peserta yang main dinomor Tunggal boleh main dinomor ganda. 7. Peserta harus sudah hadir ditempat pertandingan 15 (lima belas ) menit sebelum pertandingan dimulai. 8. Peserta wajib mengetahui dimana dan bilamana harus bertanding. 9. Peserta yang gilirannya bertanding sesuai jadwal tidak hadir setelah 3 (tiga) kali dipanggil dalam waktu 5 (lima) menit tidak memasuki lapangan dinyatakan kalah WO. 10. Jadwal
yang
tercantum
dalam
acara
menjadi
pedoman
dimulainya
pertandingan. Dalam pelaksanaannya dapat dipercepat karena terjadi WO dan sebagainya maka partai berikutnya akan segera dilaksanakan. 11. Untuk Pakaian Pemain sesuai dengan peraturan ( PB.PELTI dan ITF). 12. Protes yang sehubungan dengan masalah tehnis atau peserta diajukan selambat-lambatnya 15 (lima belas) menit setelah pertandingan selesai dengan melampirkan uang jaminan sebesar Rp 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) uang protes akan dikembalikan apabila protes diterima, dan apabila protes ditolak maka uang protes akan diserahkan pada panitia. 13. Ketentuan lain yang belum mencakup dalam propektus ini, akan dilengkapi pada, saat technical meeting.
Palembang 24 JULI 2009 Kopel Tennis
45
8 PERATURAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA POMNAS XI SUMSEL 2009 9 – 16 OKTOBER 2009 1. Peraturan pertandingan Berdasarkan peraturan umum PSSI dan peraturan POMNAS XI Sumsel 2009 2. Peserta a. Pserta POMNAS XI 2009 mahasiswa yang masih aktif usia maksimal tidak boleh lebih 26 tahun per satu Januari 2009 b. Tim yang telah lolos dalam seleksi wilayah . c. Tim sepak bola untuk tuan rumah tidak mengikuti seleksi d. Jumlah peserta diperkirakan 16 tim.
3. Tim SCREENING Dilakukan oleh tim keabsahan BAPOMI Sumsel a. Tim Peserta harus menyiapkan KTM, KTP, STTB, asli SD,SMP, SMA sebagai penunjang yang diperlukan.
4. Pemain a. Jumlah pemain sesuai ketentuan dari BAPOMI. b. Sesuai edaran BAPOMI ke daerah
5. Pemain tidak Syah a. Pemain tidak dapat diturunkan apabila tidak memiliki ID Card pengesauan pemain dari Panpel. b. Tidak tercantum dalam daftar susunan pemain 46
c. Terkena akumulasi dua kali kartu kuning d. Terkena kartu merah 6. Perlengkapan pemain a. membawa dua kostum, kostum utama dan cadangan b. Tim harus mempunyai/ menggunakan nomor punggung. c. Memakai decker (pelindung tulang) d. Tidak memakai aksesoris (perhiasan)
7. Sistim Pertandingan Sistim setengah kompetisi a. Dibagi 4 grup b. Juara-juara Grup maju ke bapak semifinal c. Juara Grup A VS D seri perpanjangan waktu d. Juara Grup C VS B Sri perpanjangan waktu e. Menang VS menang Final seri perpanjangan waktu f. Kalah VS kalah untu 3 dan 4 seri perpanjang waktu
8. Nilai a. Menang nilai 3 b. Seri nilai 2 c. Kalah nilai 0 d. Apabila tim sama jumlah nilainya ditentukan melalui selisih gol 9. Protes a. Di dalam lapangan hijau hanya diperkenankan kapten kesebelasan yang boleh protes terhadap wasit. b. Protes tertulis setelah pertandingan dapat dilakukan oleh tim manager paleng lambat jam 3 setelah pertandingan 47
c. Harus lengkap cap dan tanda tangan Tim manager dan data yang mau diprote d. Mencantumkan uang protes Rp 10.Wasit /PP a. Wasit yang bertugas adalah wasit Nasional dan wasit wilyah Sumsel b. Pengawas pertandingan adalah PP Nasional c. Keputusan wasit tidak dapat diganggu gugat mutlak
11. Metting a. ditentukan kemudian. b. Tidak membahas masalah pemain
12. Tempat Pertandingan. a. Stadion Patra Jaya Plaju b. Stadion PT Pusri Palembang
13. Penutup. a. Apabila masih ada yang perlu dibahas b. Dapat diutarakan pada Teknical metting
48
9 FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA TINGKAT NASIONAL PALEMBANG, 11 - 16 OKTOBER 2009 RESUME PERATURAN KOMPETISI CABOR PANJAT TEBING
PERATURAN UMUM 1. Untuk Kuota : masing – masing atlit hanya boleh mengikuti 1(satu) nomor untuk 1(satu) atlet. 2. Untuk Formasi atlet harus segera disampaikan 5 hari sebelum waktu Tehnical meeting,dan harus mencantumkan
nama cadangan : 1 (satu ) orang untuk
nomor perorangan dan beregu , untuk campuran masing-masing 1 (satu ) orang putra dan putri i. Perubahan Komposisi Atlit dapat berubah sampai dengan batas waktu 1 jam sebelum isolasi nomor yang bersangkutan di mulai dan akan dikenakan biaya sebesar Rp 100.000/orang ii. Perubahan komposisi tersebut harus sesuai dengan nama atlit cadangan yang telah terdaftar pada nomor tersebut. iii. Bip number wajib di gunakan oleh atlit pada setiap pertandingan. 3. Pengumuman hasil kompetisi : a. Hasil sementara ( Provisonal result ) dianggap sebagai hasil belum resmi dan sanggahan dapat dilakukan oleh maneger tim pada waktu yang ditetapkan. b. Hasil resmi ( Result ) diterbitkan dan diberikan waktu untuk protes selama 10 menit.
49
KATEGORI YANG DIPERTANDINGKAN 1. Kategori lead: a. Lead Perorangan Putra b. Lead Perorangan Putri c. Lead Beregu Putra d. Lead Campuran 2. Kategori Speed: a. Speed Perorangan Putra b. Speed Perorangan Putri c. Speed Beregu Putra d. Speed Campuran 3. Kategori Boulder: a. Boulder Perorangan Putra b. Boulder Perorangan Putri c. Boulder Beregu Putri d. Boulder Campuran
KATEGORI LEAD 1. Urutan Pemanjatan. Untuk kualifikasi urutan pemanjatan akan di random oleh Juri. Semi Final dan Final urutan pemanjatan disesuaikan dengan hasil babak kualifikasi dan dengan urutan terbalik. No. punggung wajib digunakan pada saat pertandingan, dan akan dikenakan sanksi berupa kartu kuning atas pelanggaran tersebut. 2. Perhitungan waktu pemanjatan akan dimulai setelah kedua kaki/bagian terbawah atlit meninggalkan landasan. 3. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh juri kategori, tumpuan yang dipegang mempunyai niali yang lebih tinggi daripada tumpuan yang disentuh : a. Tumpuan yang dipegang akan diberikan ketinggian tumpuan tersebut tanpa tanda. 50
b. Tumpuan yang disentuh dengan tangan (sesuai karakter point ) akan diberikan ketinggian tumpuan tersebut dengan tanda (-). c. Tumpuan yang dipegang dan kemudian suatu gerakan pemanjatan dilakukan dengan tujuan untuk menambah ketinggian akan diberikan ketinggian tumpuan yang dipegang dengan satu tanda plus ( + ). d. Adalah menjadi kewenangan Juri Kategori untuk menentukan nilai tumpuan yang dicapai oleh seorang atlit. 4. Atlit akan mengaitkan semua runner secara berurutan. Runner harus dikaitkan sebelum bagian terbawah
tubuh atlit bergerak meninggalkan
cincin kait
(carabiner) atau hanger. 5. Ketika atlit mengaitkan tali ke runner sesuai dengan pasal 7,tetapi terjadi kesalahan teknis ( technical error ) pada tali yang dikaitkan, atlit diizinkan untuk mengaitkan runner berikutnya secara berurutan dan melepaskan kaitan pada runner yang mengalami kesalahan dan mengaitkan ulang.Pada akhirnya semua titik pengamanan harus dikaitkan secara berurutan. 6. Jika atlit jatuh dan mengajukan klaim bahwa insiden teknislah yang membuatnya terjatuh, atlit akan dibimbing ke ruang isolasi lain dan menunggu hasil penyelidikan atas klaim yang diajukan. 7. Hasil pemanjatan yang terbaik yang akan diambil jika atlet melakukan pemanjatan ulang. 8. Atlit dianggap tidak berhasil menyelesaikan pemanjatan pada suatu jalur pemanjatan jika : a. Jatuh b. Melebihi batas waktu yang telah ditentukan c. Menggunakan bagian dari dinding,tumpuan atau permukaan dinding yang telah ditandai untuk tidak digunakan. d. Lubang pada papan boleh dipergunakan hanya untuk tumpuan kaki saja. e. Lubang/baut di tengah poin boleh dipergunakan untuk tumpuan kaki dan tangan. 51
f. Menggunakan hanger atau runner untuk pemanjatan. g. Gagal mengaitkan tali pada titik pengaman (runner) sesuai dengan peraturan. h. Jika pemanjatan telah dimulai,atlit menyentuh lantai dengan bagian tubuh manapun. 9. Untuk penilaian pada nomor beregu rintisan, jika terdapat nilai yang sama maka peringkat
tertinggi di yang miliki oleh salah satu regu adalah pemenangnya.
Dan apabila mendapatkan nilai TOP akan di berikan tambahan nilai 10 sebagai penghargaan.
KATEGORI SPEED 1. Atlit melakukan pemanjatan pada jalur pemanjatan secara top rope di belay dari bawah. 2. Pengukuran Waktu Pemanjatan: a. Jika atlit gagal menyelesaikan salah satu jalur pemanjatan pada babak kualifikasi, maka atlit tersebut tersisih dan menempati peringkat terakhir. b. Pengukuran waktu pemanjatan pada setiap jalur pemanjatan dilakukan menggunakan system mekanik electric device Jika system ini mengalami kegagalan pada suatu pemanjatan akan di nyatakan sebagai insiden teknis untuk kedua pemanjat. 3. Urutan pemanjatan pada babak final diatur berdasarkan hasil pada babak kualifikasi.
52
Skema-1 : Jika babak final melibatkan 16 atlit Heat
Peringkat
Melawan
Peringkat
1
1
Vs
16
2
8
Vs
9
3
4
Vs
13
4
5
Vs
12
5
2
Vs
15
6
7
Vs
10
7
3
Vs
14
8
6
Vs
11
Skema-2 : Jika babak final melibatkan 8 (delapan) atlit Heat
Peringkat
Melawan
Peringkat
1
1
Vs
8
2
4
Vs
5
3
2
Vs
7
4
3
Vs
6
Skema -3 Jika babak final melibakan 4 (empat) atlit Heat
Peringkat
Melawan
Peringkat
1
1
Vs
4
2
2
Vs
3
4. Kegagalan menyelesaikan jalur pemanjatan pada babak final: Jika seorang atlit gagal untuk menyelesaikan salah satu jalur pemanjatan, maka atlit tersebut gugur dan atlit lawannya dinyatakan sebagai pemenang heat bersangkutan jika atlit lawannya dapat menyelesaikan kedua jalur pemanjatan. Jika kedua atlit gagal untuk menyelesaikan salah satu jalur pemanjatan, maka 53
heat pemanjatan harus diulang untuk menghasilkan pemenang pada heat tersebut. 5. Peringkat sama : a. Jika terdapat dua atau lebih atlit menempati peringkat sama untuk tempat terakhir yang berhak ke babak putaran final, maka semua atlit tersebut tidak berhak mengikuti babak final. Semua atlit tersebut diberi peringkat sama. b. Jika dua atau lebih atlit mempunyai peringkat sama pada babak kualifikasi tapi bukan pada peringkat terakhir, mereka akan dipisahkan secara acak untuk menentukan peringkatnya. c. Pada babak putaran final : jika dua atlit mempunyai waktu pemanjatan yang sama pada heat pemanjatan semifinal dan final, pemenang ditentukan dengan melakukan heat pemanjatan tambahan hanya untuk kedua pemanjat. 6. Pembuat Jalur atau asistennya harus melakukan pemanjatan demo pada jalur pemanjatan. 7. Prosedur Pemanjatan: a. Pada saat dipanggil untuk dimulai pemanjatan oleh juri kategori, masingmasing atlit mengambil posisi pemanjatan satu kaki dilantai dan satu kaki pada tumpuan pertama; satu atau kedua tangan pada tumpuan-tumpuan pegangan pertama. b. Aba-aba ; Bersedia…… Siap……Ya. c. Penjelasan : Jika terjadi kesalahan start, juri kategori akan menghentikan pemanjatan kedua atlit tersebut dengan tanda peluit. Atlit yang melakukan dua kali kesalahan start pada jalur yang sama pada heat bersangkutan dinyatakan tersisih. d. Penjelasan : Jika seorang atit mengalami insiden teknis pada heat pemanjatan pada babak putaran final dan menghentikan pemanjatan, atlit yang akan menjadi lawannya akan meneruskan pemanjatan. Jika Insiden teknis dinyatakan benar terjadi, maka kedua atlit melakukan pemanjatan ulang pada heat tersebut. 54
8. Diberikan waktu jeda minimal 5 (lima) menit untuk atlit yang mengalami insiden teknis. Speed Beregu dan ganda campuran : 1. Jika terjadi kesalahan start (curi start) maka atlit yang bersangkutan diberi peringatan dengan di tandai kartu kuning dan pemanjatan di ulang antara keduanya. 2. jika atlit melakukan kesalahan start 2 kali dalam jalur yang sama maka atlit yang bersangkutan di diskualifikasi. 3. Untuk
babak
kualifikasi
apabila
salah satu
dari
anggota
regu
gagal
menyelesaikan pemanjatan maka regu yang bersangkutan gugur. 4. Untuk babak putaran final apabila salah satu dari anggota regu gagal menyelesaikan pemanjatan pada babak putaran Final ( heat to heat ) maka anggota regu yang bersangkutan tidak berhak melakukan pemanjatan pada jalur berikutnya dan lawan yang bersangkutan wajib melakukan pemanjatan pada kedua jalur tersebut.
KATEGORI BOULDER 1 Perhitungan usaha pemanjatan pada satu jalur a. Jatuh b. Melebihi batas waktu c. Mengunakan bagian dari dinding selain poin ( celah sambungan papan/panel atau baut ) sebagai tumpuan ataupun pijakan d. Menggunakan sisi kiri kanan atau atas dinding sebelum mencapai poin TOP e. Kesalahan dalam melakukan start 2 Waktu pemanjatan : Babak Kualifikasi
: 5 Menit ( 5 jalur )
Babak Final
: 4 Menit ( 4 jalur )
Kuota Beregu : untuk babak Final 6 regu . 55
3 Sistem pemanjatan untuk beregu : Sistem pemanjatan dengan menggunakan rotasi, tiap regu akan dibagi dalam 3 kloter pemanjatan. 4 Insiden Teknis Pada peraturan kompetisi jalur pendek pasal 4.5.3 dinyatakan jika terjadi insiden teknis,usaha pemanjatan pertama oleh atlet yang mengalami insiden teknis (pada jalur masalah yang sama ) setelah usaha pemanjaan yang mengandung inseiden teknis dihitung sebagai kelanjutan dari usaha pemanjatan. 5 Penilaian TOP apabila atlit telah membeban poin top dengan dua tangan dan juri menyatakan “OK” 6 Pada Final Boulder apabila waktu pemanjatan telah habis dalam usahanya mencapai nilai BONUS atau TOP maka atlit tersebut di perkenankan melanjutkan pemanjatannya sampai selesai. 7 Observasi Jalur Pendek I. Babak Kualifikasi, urutan pemanjatan dilakukan secara rotasi tanpa ada observasi II. Babak final akan dilakukan observasi pada setiap jalur dengan waktu 2 menit dan pemanjatan dilakukan tidak dengan system rotasi KEDISIPLINAN DALAM KOMPETISI 1.
Juri Kepala dan Juri Kategori mempunyai kewenangan memberikan sanksi atas tindakan pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan atlit dalam zona kompetisi berupa : c. Peringatan lisan. d. Peringatan resmi yang ditandai dengan pemberian kartu merah dan kuning.
2. Juri Kepala mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi : a. Diskualifikasi dari kompetisi yang ditandai dengan pemberian kartu merah. b. Atlit yang telah menerima kartu merah tidak berhak mengikuti satu kompetisi yang direkomendasi FPTI berikutnya. 56
3. Peringatan kartu kuning menurut pasal 1 kedisplinan diatas akan diberikan untuk pelanggaran peaturan sebagai berikut : a. Atlit terlambat masuk ke ruamg karantina/isolasi pada waktu yang telah ditentukan. b. Atlit gagal untuk memulai pemanjatan menurut intruksi juri. c. Atlit tidak mematuhi instruksi Juri Kategori atau Juri Kepala d. Mengucapkan kata-kata kotor atau umpatan atau tingkah laku tidak sopan. e. Atlit melakukan tindakan tidak sportif. 4. Kartu Kuning kedua dalam 1 kompetisi akan membuat atlit tidak dapat mengikuti kompetisi yang direkomendasi FPTI berikutnya. 5. Pelanggaran atas berikut yang menyebabkan atlit mendapatkan kartu merah dan membuat atlit mendapat sanksi diskualifikasi tanpa sanksi lebih lanjut : a. Atlti mengamati jalur pemanjatan dari luar daerah pengamatan,atau mengumpulkan informasi mengenai jalur pemanjatan yang akan dipanjat oleh atlit diluar dari yang semestinya, memberikan informasi dan memberikannya kepada atlit lain diluar dari yang diperbolehkan dari yang seharusnya. b. Menggunakan alat komunikasi ,elektonika di ruang isolasi.transit. c. Atlit tidak siap perlengkapan pada saat memulai pemanjatan. d. Atlit menggunakan peralatan yang tidak diizinkan e. Tidak berpartisipasi pada acara resmi (upacara) f. Melakukan modifikasi pada kostum yang diberikan oleh pihak penyelenggara. g. Merokok di zona netral,isolasi,transit.
57
PROTES 1. Besarnya biaya protes ditetapkan sebesar Rp.250.000,2. Biaya protes dibayarkan kepada juri kepala,dan atas pembayaran tersebut akan diberikan tanda terima pembayaran. 3. Jika protes diterima uang protes yang telah dibayarkan akan dikembalikan kepada manager/atlit yang mengajukan protes. Jika protes ditolak, uang protes yang telah dibayarkan tidak akan dikembalikan.
Palembang, 8 Agustus 2009 Presiden Juri
Maria Tobing.
58
10 PERATURAN DAN KETENTUAN UMUM CABOR RENANG POMNAS XI - 2009 A. KETENTUAN UMUM 1) Ketentuan Umum sesuai dengan Peraturan POMNAS XI - 2009 2) Hal-hal yang berkaitan dengan tehnis pertandingan diatur dengan renang PRSI/FINA 3) Hal lain yang berkenaan dengan ketentuan pertandingan renang adalah peserta yang telah memenuhi ketentuan POMNAS dan PRSI/FINA B. KETENTUAN KHUSUS A. Penyelenggara adalah Pengprov PRSI Sumsel bekerja sama dengan BAPOMI Sumatera Selatan B. Waktu dan Tempat Tempat
: Di Kolam Renang Lumban Tirta Palembang
Waktu
: 12 - 15 Oktber 2009
Pagi
: Jam 9,00 - 10.30 wib
Sore
: Jam 15.00 - 18.00 wib
c. Nomor Partandingan No.
Gaya
Putra
1.
Bebas
50,100,200 meter
2.
Dada
50,100,200 meter
3.
Punggung
50, 100 meter
4.
Kupu – Kupu
50.100 meter
5.
Ganti Perorang
200 dan 400 meter
6.
Estafet Gaya Bebas
4 x 100 meter
7.
Estafet Gaya Ganti
4 x 100 meter
59
D. Peserta 1. Setiap peserta dapat mengikuti sebanyak 3 nomor perlombaan 2. Setiap nomor paertandingan dapat diikuti 2 perenang 3. Untuk nomor estafet hanya diikuti 1 regu putra dan putri 4. Peserta tiap provinsi terdiri : 6 putra - 6 putri dan 2 officials E. Pelaksanaan acara pertandingan 1. Apabila dalam suatu pertandingan yang ternyata jumlah peserta yang terdaftar hanya 8 (delapan) orang /regu atau kurang, maka nomor acara tersebut tidak dilakukan babak penyisihan, akan tetapi dilaksanakan langsung final pada sore hari 2. Pada acara final apabila memungkinkan akan terdiri atas 8 finalis dan2 cadangan, jika terjadi pengunduran diri maka secara otomatis cadangan tersebut secara berjenjang menggantikannya 3. Pencoretan atau pembatalan perenang hanya boleh pada saat pertemuan teknik. 4. Setelah pertemuan teknik dilakukan, setiap perenang yang mengundurkan diri akan dikenakan sanksi berupa denda senilai 30 swiss fracs (ekuivalen rupiah) unuk nomor beregu sebesar 60 swiss francs (ekuivalent rupiah ) lihat peraturan prsi/fina GR/UM 10.2.1 F. Tehnical Metting ditentukan kemudian G. Peralatan 1. Setiap peserta dapat mengikuti sebanyak 3 nomor perlombaan waktu elektronik , apabila alat pencatat waktu elektronik tidak tersedia maka diganti dengan stop watch secara manual akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan PRSI/FINA SW II 2. Tanda start dilakukan dengan menggunakan on start yang dihubungkan secara langsung dengan peralatan pencatat waktu elektronik. 3. Tali lintasan menggunakan alat pemecah ombak (anti wave).
60
H. Protes 1. Paniia pelasana pertandingan merupakan instansi terakhir yang menen tukan kepada setiap persoalan yang tidak tercantum dalam peraturan pertandingan, dan ketua pertandingan menampung protes dalam persoalan tersebut dan memberikan keputusan dalam instansi pertama dan terakhir 2. Suatu protes dinyatakan resmi dan dapat diterima oleh ketua pertandingan apabila memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 2.1. Setiap protes harus disampaikan secara tertulis dan harus ditanda tangani tim manajer yang bersangkutan. 2.2. Setiap protes harus diajukan selambat-lambatnya 30 menit setelah nomor acara yang bersangkutan berakhir disertai pembayaran swiss fr 50 ekuivalen rupiah , sesuai dengan gr 10.3.2. I. Ketentuan lain yang tidak tercantum dalam peraturan ini, akan ditetapkan kemudian.
61
SUSUNAN ACARA PERLOMBAAN CABANG OLAHRAGA RENANG POMNAS IX/2009 HARI I.
1. 200 METER GAYA BEBAS - PA 2. 200 METER GAYA BEBAS - PI 3. 100 METER GAYA DADA - PA 4. 100 METER GAYA DADA - PI 5. 50 METER GAYA PUNGGUNG - PA 6. 50 METER GAYA PUNGGUNG - PI 7. 4 X 100 METER GAYA BEBAS - PA
HARI 2
8. 200 METER GAYA DADA - PI 9. 200 METER GAYA DADA - PA 10.100 METER GAYA KUPU-KUPU - PI 11.100 METER GAYA KUPU-KUPU - PA 12.50 METER GAYA BEBAS - PI 13.50 METER GAYA BEBAS - PA 14.4 X 100 METER GAYA BEBAS - PI
HARI 3
15. 200 METER GAYA BEBAS - PA 16. 200 METER GAYA BEBAS - PI 17. 100 METER GAYA PUNGGUNG - PA 18. 100 METER GAYA PUNGGUNG - PI 19. 50 METER GAYA KUPU-KUPU - PA 20. 50 METER GAYA KUPU-KUPU - PI 21. 4 X 100 METER GAYA GANTI - PA 22. 400 METER GAYA GANTI - PI 23. 400 METER GAYA GANTI - PA
62
24. 100 METER GAYA BEBAS - PI 25. 100 METER GAYA BEBAS - PA 26. 50 METER GAYA DADA - PI 27. 50 METER GAYA DADA - PA 28. 4 X 100 METER GAYA GANTI - PI
63
11 PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA GULAT (POMNAS) XI DI PALEMBANG SUMATERA SELATAN TGL 11-16 OKTOBER
I. PERATURAN UMUM a. PESERTA 1. Pendaftaran peserta dilakukan secara kolektif oleh kontingen daerah masingmasing. 2. setiap daerah hanya diwakili oleh satu orang pegulat tiap kelas 3. peserta hanya dapat mengikuti satu gaya 4. persyaratan peserta: a. pegulat masih terdaftar sebagai mahasiswa aktif tahun 2009 usia maksimal 25 tahun. b. Mnunjukan kartu pengenal yang dikaluarkan oleh tim keabsahan penitia besar POMNAS XI 2009, dengan membawa surat keterangan dari Dekan Perguruan Tinggi Asli
B. WAKTU DAN TEMPAT 1. Pertandingan gulat POMNAS XI 2009 dilaksanakan dari tanggal 11-16 Oktober 2009 dilaksanakan pagi dan sore hari, dengan jadwal sebagai berikut: (a) Tanggal 11 Oktober 2009 dilaksanakan technical meeting, (b) tanggal 12 Oktober 2009 dilaksanakan pertandingan Gaya Bebas putra dan putri 2. Tempat pertandingan ......................................... 3. Temapt penginapan peserta ................................ 4. Tempat penginapan Wasit di Hotel .....................
64
5. Pertemuan Teknik Tanggal : 11 Oktober 2009 Pukul
: 14.00 – 16.00 WIB
Tempat
: ……………………….
C. NOMOR PERTANDINGAN Kelas yang dipertandingkan untuk Gaya Bebas putra ada 7 (tujuh) kelas dan untuk putri ada 6 (enam) kelas dengan rincian sebagai berikut: 1. Gaya Bebas Putra:
2. Gaya Bebas Putri
1. Kelas 50 kg bebas
1. kelas 48 kg bebas
2. kelas 55 kg bebas
2. kelas 51 kg bebas
3. kelas 60 kg bebas
3. kelas 55 kg bebas
4. kelas 66 kg bebas
4. kelas 59 kg bebas
5. kelas 74 kg bebas
5. kelas 63 kg bebas
6. kelas 84 kg bebas
6. kelas 67 kg bebas
7. kelas 96 kg bebas
7. kelas 48kg romawi
8. kelas 50 kg romawi
8. kelas 51 kg romawi
9. kelas 55 kg romawi
9. kelas 55 kg romawi
10. kelas 60 kg romawi
10. kelas 59 kg romawi
11. kelas 66 kg romawi
11. kelas 63 kg romawi
12. kelas 74 kg romawi
12. kelas 67 kg romawi
13. kelas 84 kg romawi 14. kelas 96 kg romawi D. MEDALI YANG DIPEREBUTKAN 1. Gaya Bebas putra 7 medali emas, 7 perak dan 14 perunggu 2. Gaya Bebas Putri 6 medali emas, 6 perak dan 12 perunggu
65
E. PENDAFTARAN Pencocokan, untuk mengontrol pendaftaran terakhir untuk nama-nama atlet untuk Gaya Bebas Putri disampaikan kepada koordinator panitia pelaksana pada tanggal
10
0ktober
2009
mulai
pukul
16.00
bertempat
di
............................................
F. MEDICAL CONTROL Para peserta akan mengikuti tes doping oleh panitia Besar POMNAS XI 2009 sesuai dengan ketentuan PB.POMNAS XI 2009
II. PERATURAN KHUSUS A. SISTIM PERTANDINGAN Sistm pertandingan yang dipakai dalam POMNAS XI 2009 adalah sistim yang terbaru dari Federation International De Lutte Amateur (FILA) yaitu sistim gugur Refercharge. B. PEMERIKSAAN KESEHATAN PENIMBANGAN BERAT BADAN DAN UNDIAN Pemeriksaan kesehatan, penimbangan berat badan dan undian peserta gaya bebas putra dan putri dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2009 pukul 16,0018.00 Wib
C. PERLENGKAPAN BERTANDING 1. Pakaian pegulat yang dikenakan pada waktu bertanding adalah pakaian Gulat menurut ketentua FILA sesuai dengan nomor undian (adalah meraah dan biru). 2. Sepatu yang dipergunakan untuk bertanding dengan ketentuan FILA tidak boleh memakai hak daan mata kancing dari logam serta memakai lakban.
66
D. OFFICIAL , WASIT, HAKIM DAN ATLET 1. Pegulat / official dinyatakan diskualifikasi apabila: a. Mengatakan kata-kata yang tidak senonoh pada waktu pertandingan sedang berlangsung b. Memukul Wasit c. Memukul salah satu petugas d. Mengganggu kelancaran jalannya pertandingan dengan motto PGSI ”Kesatria
di atas maupun diluar matras
2. Wasit dan Hakim a. Wasit Hakim yang bertugas adalah wasit-hakim yang ditetapkan oleh PB. PGSI dan harus mengikuti Refresing Refree sehari sebelum pertandingan b. Wasit-Hakim yang memimpin pertandingan harus bertindak jujur adil dan tida memihak sesuai dengan janji Wasit c. Wasit-Hakim berpakaian rafih sopan sesuai dengan peraturan d. Asit daerah yang dipanggil dengan SK PB-PGSI yang memimpin pertandingan pada POMNAS XI-2009 tidak mempunyai ikatan dengan kontingen daerah asalnya (tidak memihak daerahnya)
E. PELATIH 1. Pelatih mendampingi atlet yang sedang bertanding hanya boleh satu orang saja dan berpakaian training spak sesuaidengan daerahnya masing-masing dan bersepatu gula/ sepatu karet 2. Pelatih tidak boleh memberikan instruksi langsung kepada pegulatnya yang sedang bertanding. Wasit berhak menegur pelatih yang melanggar aturan ini, kecuali pada waktu istirahat’
67
G. TECHNICAL MEETING 1. Pertemuan teknik diadakan satu kali untuk kedua Gaya pada tanggal 11 Oktober 2009 pukul 14,00 Wib hingga selesai bertempat di ............................. 2. Wajib hadir adalah para tim Manager Pelatih dan Wasit yang bertugas dalam POMNAS XI 2009.
H. WAKTU LATIHAN Waktu latihan kontingen daerah akan diatur dalam jadwal latihan yang bertempat di..........................................................
I. PROTES 1. Protes diajukan kepada ketua pertandingan hanya oleh tim Manager yang bersangkutan 2. Protes diajukan secara tertulis 5 menit setelah selesai pertandingan 3. Protes dianggap syah bil disertai uang protes sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) 4. Jawaban disampaikan oleh ketua pertandingan kepada tim Manager bersangkutan secara tertulis 5. Keputusan
Ketua
Pertandingan
tentangprotes
dimaksud
tidak
dapat
diganggugugat
JADWAL PERTANDINGAN TANGGAL
PUKUL
11 Okt 2009 9.00-11.00 14.00-16.00
JENIS KEGIATAN
TEMPAT
Referee clinic Technical meeting Pemeriksaan kesehatan / undian dan
penimbangan/
undian
gaya
bebas putra dan putrisemua kelas
68
12 Okt200
9.00-12.00
Pertandingan Bapak pendahuluan gaya bebas putra dan putri semua kelas
14.00-17.00
Pertandingan Bapak pendahuluan gaya bebas putra dan putri semua kelas
13 Okt 2009 9.00-12.00
Pertandingan Bapak lanjutan gaya bebas putra dan putri semua kelas
14.00-17.00
Pertandingan Bapak lanjutan gaya bebas putra dan putri semua kelas
14 Okt 2099 9.00-12.00
Pertandingan Bapak semi final gaya bebas putra dan putri semua kelas
14.00-16.00
Pertandingan Bapak semi final gaya bebas putra dan putri semua kelas
15 Okt 2009 9.00-12.00
Pertandingan
Bapak
final
gaya
bebas putra dan putri semua kelas
14.00-17.00
Pertandingan
Bapak
final
gaya
bebas putra dan putri semua kelas
16Okt. 2009 9.00-12.00
Kontingen
kembali
ke
daerah
masing-masing
69
12 PERATURAN PERTANDINGAN CABANG TAEKWONDO PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL 2009 DI PALEMBANG SUMATERA SELATAN WAKTU PELAKSANAAN 10 -13 OKTOBER 2009 COMPETITION RULES & INTERPRETATION Artikel 1. Tujuan Competition Rules (Peraturan Pertandingan) ini bertujuan untuk mengatur semua tingkat pertandingan yang diselenggarakan oleh WTF, Regional Unions (contoh: Asia atau Asia Tenggara), dan anggota National Associations (negara) agar berjalan dengan tertib, adil, dan lancar, sesuai dengan peraturan yang standar.
Artikel 2. Penerapan Peraturan Pertandingan ini harus diterapkan pada semua pertandingan yang diselenggarakan oleh WTF, Regional
Unions,
dan
negara anggota National
Associations. Bila ada negara anggota National Associations yang ingin melakukan penyesuaian terhadap sebagian Peraturan Pertandingan ini, maka harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari WTF.
Hal-hal yang boleh diusulkan untuk dirubah: 1. Kelas/ berat badan 2. Jumlah wasit 3. Posisi Inspection Desk, Recorder, Medis, dan lain-lain 4. Durasi pertandingan Hal-hal yang dilarang untuk dirubah: 1. Poin yang sah 2. Peringatan dan pemotongan nilai 3. Competition Area 70
Artikel 3. Competition Area Competition Area berukuran 8 m x 8 m dengan permukaan rata dan beralaskan matras yang elastis. Competition Area dapat diletakkan di atas panggung (platform) setinggi 1 meter dari lantai, dan demi keselamatan kontestan, tepi luarnya dibuat menurun dengan kemiringan tidak lebih dari 30 derajat. Artikel 4. Kontestan 1. Persyaratan kontestan: 1.1. Warga Negara dari negara peserta. 1.2. Direkomendasikan oleh National Taekwondo Association negaranya. 1.3. Pemegang sertifikat Dan Kukkiwon/ WTF atau untuk kejuaraan yuniordisyaratkan pemegang sertifikat Poom/ Dan Kukkiwon berusia 14-17 tahun berdasarkan tahun penyelenggaraan kejuaraan. (Penjelasan) Batas usia untuk kejuaraan yunior dihitung berdasarkan tahun, bukan tanggal kejuaraandiselenggarakan, yaitu antara 14 s/d 17 tahun.
Contoh: kejuaraan
diselenggarakan tanggal22 Peb 2010, maka atlit kelahiran dari 1 Jan 1993 s/d 31 Des 1996 dapat berpartisipasi.
2. Seragam dan Perlengkapan Pelindung Kontestan 2.1. Sebelum memasuki Contest Area, kontestan harus memakai trunk/ body protector (pelindung badan), head protector (pelindung kepala), groinguard (pelindung kemaluan), forearm guards (pelindung lengan), Shinguards (pelindung tulang kering), gloves (sarung tangan), danmouthpiece (pelindung mulut). 2.2. Pelindung kemaluan, lengan, dan tulang kering harus dikenakan di dalam dobok. Kontestan harus membawa seluruh perlengkapan pelindung masing-masing untuk keperluan sendiri. Pemakaian benda apa pun di atas kepala selain dari pelindung kepala, tidak diperbolehkan, kecuali jilbab 71
yang harus dikenakan di dalam head protector dan tidak
berpotensi
membahayakan atau mengganggu lawan. 3. Pemeriksaan Medis 3.1. Pada seluruh kejuaraan taekwondo WTF, pengunaan obat atau zat kimiayang tergolong “doping”, sesuai yang tertera dalam “WTF Anti-doping”, dilarang (melanggar hukum). Sedangkan untuk kejuaraan yangdiselenggarakan dalam “Olympic Games atau Multi Sports Games”, yang berlaku adalah peraturan “WADA Anti-doping Code.” WTF dapat melaksanakan pemeriksaan edis bila dianggap perlu untukmemastikan apakah seorang kontestan telah melanggar peraturan ini. Kontestan pemenang yang menolak permintaan tes ini atau yang terbukti melanggar, akan dicopot dari posisinya dan digantikan oleh kontestan dalam posisi berikutnya.
Artikel 5. Pembagian Kelas 1. Kelas dibagi dalam dua divisi: Putra dan Putri. 2. Pembagian kelas Senior: KELAS PUTRA
KELAS PUTRI
Under 54 kg
Maximum 54,00 kg
Under 46 kg
Maximum 46,00 kg
Under 58 kg
54,01 – 58,00 kg
Under 49 kg
46,01 – 49,00 kg
Under 63 kg
58,01 – 63,00 kg
Under 53 kg
49,01 – 53,00 kg
Under 68 kg
63,01 – 68,00 kg
Under 57 kg
53,01 – 57,00 kg
Under 74 kg
68,01 – 74,00 kg
Under 62 kg
57,01 – 62,00 kg
Under 80 kg
74,01 – 80,00 kg
Under 67 kg
62,01 – 67,00 kg
Under 87 kg
80,01 – 87,00 kg
Under 73 kg
67,01 – 73,00 kg
Over 87 kg
Minimum 87,01 kg
Over 73 kg
Minimum 73,01 kg
72
(Interpretasi) 1. Turnamen Taekwondo adalah sebuah pertandingan yang di dalamnya terjadi kontak fisik langsung dan keras, namun dalam batas peraturan. Untuk mengurangi resiko ketidakseimbangan
dan
demi
keselamatan
kontestan,
maka
dibuat
sistem
pembagian kelas. 2 Kelas Putra dan Putri dipisahkan. Aturan prinsip: putra bertanding melawan putra, dan putri bertanding melawan putri. 3 Pembagian kelas untuk Olympic Games ditentukan melalui konsultasi dengan International Olympic Committee (IOC).
(Penjelasan # 1) Under: Penimbangan berat badan menggunakan angka sampai 2 desimal. Contoh: under 54 kg berarti sampai dengan 54,00 kg termasuk 54,009 kg, tapi tidak termasuk 54,01 kg (diskualifikasi).
(Penjelasan # 2) Over: Over 87 kg berarti minimum 87,01 kg, tidak termasuk 87,009 kg (diskualifikasi).
Artikel 6. Klasifikasi dan Metode Pertandingan 1. Pertandingan dibagi menjadi: 1.1. Individual competition: pada umumnya antara kontestan di kelas yang sama atau (jika diperlukan) dalam kelas gabungan. Kontestan tidak boleh mengikuti lebih dari satu (1) kelas dalam satu (1) event.
73
1.2. Team competition: a. Satu tim terdiri dari 5 kontestan dengan pembagian kelas sebagai berikut: PUTRA Under 54 kg 54,01 – 63,00 kg 63,01 – 72,00 kg 72,01 – 82,00 kg Over 82 kg
KELAS 1 2 3 4 5
PUTRI Under 47 kg 47,01 – 54,00 kg 54,01 – 61,00 kg 61,01 – 68,00 kg Over 68 kg
b. Satu tim terdiri dari 8 kontestan dengan pembagian kelas normal. c. Satu tim terdiri dari 4 kontestan dengan pembagian kelas gabungan (2 kelas dikonsolidasi menjadi satu kelas).
2. Sistem pertandingan dibagi menjadi: 2.1. Sistem Gugur. 2.2. Sistem Round Robin.
3. Pertandingan taekwondo pada Olympic Games mengikuti Individual Competition.
4. Seluruh pertandingan tingkat internasional yang diakui WTF mensyaratkan peserta minimum 4 negara dan setiap kelas minimum 4 kontestan. Kelas yang diikuti kurang dari 4 kontestan, hasilnya tidak dapat diakui secara resmi.
(Interpretasi) 1. Ranking tim pemenang ditentukan oleh jumlah ranking kontestan (individual) pemenang. * Sistem Poin Penentuan ranking suatu tim berdasarkan jumlah poin sebagai berikut: -
Satu (1) poin awal diberikan untuk kontestan pada saat pertama turun bertanding setelah lolos penimbangan. 74
-
Satu (1) poin untuk setiap kali menang (termasuk menang “Bye”).
-
Tambahan satu (1) poin jika meraih medali perunggu.
-
Tambahan tiga (3) poin jika meraih medali perak.
-
Tambahan tujuh (7) poin jika meraih medali emas.
Bila ada 2 atau lebih tim mendapat jumlah poin yang sama, maka rankingnya ditentukan oleh: 1. Jumlah medali emas, perak, dan perunggu secara berurutan. 2. Jumlah kontestan (yang lebih banyak) dalam tim. 3. Nilai yang lebih tinggi bagi kelas yang lebih berat.
2. Pada Team Competition, hasilnya ditentukan oleh hasil masing-masing tim. (Penjelasan # 1) Konsolidasi kelas: Metodenya mengikuti kelas Olympic Games. (Penjelasan # 2) Team Competition dengan 8 kontestan (kelas): Penentuan pemenang berdasarkan jumlah kelas yang dimenangkan (minimum 5 kelas).
Bila terjadi seri (4-4),maka setiap tim harus menunjuk 1 wakil dari 8
kontestan anggota tim tadi untuk bertanding dalam 1 partai tambahan (tie-break), tidak boleh ada penggantian kontestan.
3. Dalam Team Competition, bila suatu tim sudah menang (mayoritas kelas) sebelum semua kelas diselesaikan, maka sisa kelas tetap harus diselesaikan. Bila tim yang kalah tidak bersedia melanjutkan sisa kelas tersebut, maka dinyatakan kalah karena diskualifikasi tanpa memperhitungkan nilai yang telah dikumpulkannya.
75
Artikel 7. Durasi Pertandingan Tiga (3) ronde x dua (2) menit, dengan waktu istirahat antar ronde selama satu (1) menit. Bila terjadi seri setelah tiga (3) ronde, maka setelah diberikan waktu istirahat selama satu (1) menit, dilanjutkan dengan ronde ke-4 (Sudden Death overtime round) selama dua (2) menit.
Artikel 8. Pengundian (Drawing of Lots) 1. Pengundian dilaksanakan 1 atau 2 hari menjelang hari pertama pertandingan dengan dihadiri oleh pejabat/ wakil dari WTF dan wakil dari negara-negara peserta. Metode dan urutan pengundian ditentukan oleh Technical Delegate. 2. Pengundian dilakukan oleh Technical Delegate atau pejabat yang ditunjuknya bagi negara peserta yang tidak menghadirkan wakilnya. Artikel 9. Penimbangan 1. Penimbangan resmi dilaksanakan satu hari sebelum jadual pertandingan bagi kontestan di kelas bersangkutan. 2. Saat penimbangan, kontestan putra mengenakan celana dalam, serta kontestan putri mengenakan bra (penutup dada) dan celana dalam.
Penimbangan dapat
dilakukan dalam keadaan bugil atas keinginan kontestan bersangkutan. 3. Penimbangan resmi dilaksanakan satu kali, tapi satu kesempatan lagi dapat diberikan bagi kontestan yang tidak lolos pada penimbangan pertama, asal masih dalam batas waktu penimbangan yang telah ditentukan 4. Sebagai upaya pencegahan terkena diskualifikasi, maka alat timbang yang sama dengan alat timbang yang dipakai resmi disediakan untuk penimbangan percobaan, dan ditempatkan di tempat akomodasi kontestan atau di arena.
76
(Penjelasan) 1. Penimbangan dilaksanakan sehari menjelang hari pertandingan kontestan yang jadualnya telah ditentukan oleh Panitia Pelaksana atau WTF dalam rapat Head of Team. Waktu penimbangan ditentukan maximum 2 jam (dianjurkan sore hari). 2. Tempat penimbangan harus dipisahkan antara kontestan putra dan putri. Untuk kontestan putri, penimbangan disaksikan oleh petugas wanita. 3. Bila kontestan terkena diskualifikasi karena tidak lolos dalam penimbangan, maka kontestan tersebut tidak mendapatkan poin partisipasinya. 4. Alat timbang percobaan harus sama tipe dan kalibrasinya dengan alat timbang resmi. Hal ini harus diverifikasi sebelum kejuaraan oleh Panitia Pelaksana.
Artikel 10. Prosedur Pertandingan 1. Pemanggilan kontestan. Nama kontestan dipanggil sebanyak tiga (3) kali dimulai tiga (3) menit menjelang jadual pertandingannya. Kontestan yang tidak muncul setelah satu (1) menit dari jadual mulainya pertandingan dianggap mengundurkan diri. 2. Pemeriksaan fisik dan perlengkapan. Setelah pemanggilan pertama, kontestan harus segera mendatangi Inspection Desk untuk menjalani pemeriksaan fisik, kostum, serta perlengkapannya oleh petugas yang ditunjuk oleh WTF. Kontestan tidak boleh menunjukkan sikap menolak atau menghindar untuk diperiksa, dan kontestan dilarang memakai barang-barang yang kemungkinan dapat membahayakan (melukai/ menyakiti) kontestan lawannya. 3. Setelah menjalani pemeriksaan, kontestan melanjutkan bersiap di Coach’s Area dengan seorang coach (& seorang dokter tim, jika diperlukan), sambil menunggu panggilan memasuki Competition Area. 4. Prosedur memulai dan mengakhiri pertandingan: 4.1. Sebelum pertandingan dimulai, Referee akan memanggil “Chung, Hong” (“Biru, Merah”), lalu kedua kontestan segera memasuki Competition 77
Area dengan pelindung kepala dikepit di bawah lengan kirinya. 4.2. Kontestan memasuki Competition Area saling berhadapan dan bersikap sempurna pada saat Referee memberi aba-aba “Cha-ryeot”, lalu saling memberi hormat saat aba-aba “Kyeong-rye”. Sewaktu menghormat badan dibungkukkan lebih dari 30 derajat dan kepala ditundukkan lebih dari 45 derajat dengan tangan mengepal di sisi paha. 4.3. Referee memulai pertandingan dengan aba-aba “Joon-bi” (siap) dan “Shi-jak” (mulai). 4.4. Pertandingan di tiap ronde dimulai dengan aba-aba “Shi-jak” (mulai) oleh Referee dan diakhiri dengan aba-aba “Keu-man” (stop) oleh Referee. Walau pun Referee belum menyatakan “Keu-man” (stop), pertandingan dianggap usai bila waktunya telah habis. 4.5. Setelah ronde terakhir selesai, kontestan berdiri saling berhadapan lalu melepas pelindung kepalanya dan saling memberi hormat saat Referee memberi aba-aba “ Cha-ryeot”, “Kyeong-rye”, kemudian tetap berdiri menunggu Referee menyatakan pemenangnya. 4.6. Referee menyatakan pemenangnya dengan mengangkat tangannya ke arah kontestan pemenang. 4.7. Kontestan meninggalkan Competition Area. 5. Prosedur bertanding untuk Team Competition: 5.1. Kedua tim berbaris sesuai susunan kontestan dalam daftar yang diserahkan, saling berhadapan. 5.2. Prosedur sebelum memulai dan setelah berakhirnya pertandingan sama seperti pada poin 4 di atas. 5.3. Kedua tim meninggalkan Contest Area menuju tempat menunggu yang telah ditentukan sampai pada gilirannya bertanding. 5.4. Kedua tim kembali berbaris berhadapan dalam Contest Area setelah partai terakhir dipertandingkan.
78
5.5. Referee menyatakan pemenangnya dengan mengangkat tangannya ke arah tim pemenang. Artikel 11. Teknik dan Area Sasaran yang Diperbolehkan 1. Teknik yang diperbolehkan (Permitted Techniques) 1.1. Teknik Tangan: memukul dengan kepalan tinju yang erat. 1.2. Teknik Kaki: menendang dengan bagian di bawah tulang mata kaki.
2. Area Sasaran yang diperbolehkan (Permitted Areas) 2.1. Badan: Serangan menggunakan teknik tangan dan kaki di daerah badan yang dilindungi body protector (pelindung badan) diperbolehkan.
Dan tidak
diperbolehkan menyerang daerah sepanjang tulang belakang. 2.2. Muka: Seluruh bagian di atas tulang selangka (collar bone), dan hanya boleh dengan menggunakan teknik kaki.
Artikel 12. Poin yang Sah 1. Area sasaran yang mendapat poin (Legal Scoring Areas) 1.1. Badan: area yang diwarnai biru atau merah pada body protector. 1.2. Muka: seluruh bagian di atas tulang selangka (collar bone), termasuk telinga dan bagian belakang kepala. 2. Poin harus diberikan bila “permitted techniques” dilancarkan dengan akurat dan dengan tenaga yang kuat ke area sasaran yang diperbolehkan. 3. Kategori poin: 3.1. Satu (1) poin untuk serangan ke “permitted area badan”. 3.2. Dua (2) poin untuk serangan tendangan berputar yang sah ke “permitted area badan”. 3.3. Tiga (3) poin untuk serangan tendangan ke “permitted area muka”.
79
4. Nilai akhir adalah jumlah poin dari tiga ronde. 5. Pembatalan poin: bila kontestan melancarkan serangan dengan melakukan suatu pelanggaran, maka jika keluar poin harus dibatalkan. Artikel 13.
Pelanggaran dan Penalti
1. Penalti atas suatu pelanggaran diberikan oleh Referee. 2. Ada dua (2) kategori penalti: “Kyong-go” (peringatan) dan “Gam-jeom” (pemotongan). 3. Dua (2) “Kyong-go” dihitung sebagai penambahan satu (1) poin kepada kontestan lawan. Namun sisa “Kyong-go” yang ganjil tidak diperhitungkan dalam total nilai. 4. “Gam-jeom” dihitung penambahan satu (1) poin kepada kontestan lawan. 5. Jenis Pelanggaran: “Kyong-go”: a. Keluar Boundary Line. b. Menghindar dengan cara membelakangi lawan. c. Jatuh. d. Menghindari pertandingan. e. Mencengkeram, memegang, atau mendorong lawan. f. Menyerang bagian di bawah pinggang. g. Pura-pura cidera. h. Menyerang dengan kepala atau lutut. i. Memukul muka lawan dengan tangan. j. Berkata atau bertindak tidak pantas, baik oleh kontestan atau coach. k. Mengangkat lutut untuk menghindari atau memotong serangan lawan yang sah.
80
5.1. “Gam-jeom”: a. Menyerang lawan setelah aba-aba “Kal-yeo”. b. Menyerang lawan yang sudah jatuh. c. Membanting lawan hingga jatuh. d. Sengaja memukul muka lawan dengan tangan. e. Mengganggu jalannya pertandingan, baik oleh kontestan atau coach. f. Berkata atau bertindak sangat tidak pantas, baik oleh kontestan atau pun coach.
6. Apabila kontestan sengaja menolak mematuhi peraturan pertandingan atau perintah Referee, maka Referee dapat menyatakan kontestan tersebut kalah karena diskualifikasi, setelah diberikan waktu satu (1) menit. 7. Bila kontestan terkena delapan (8) “Kyong-go” atau empat (4) “Gam-jeom” atau kombinasi dari keduanya yang berjumlah empat (4) poin, maka Referee langsung menyatakannya kalah karena penalti. 8. “Kyong-go” dan “Gam-jeom” diperhitungkan pada keseluruhan tiga ronde. 9. Saat Referee menghentikan pertandingan untuk memberikan penalti “Kyong-go” atau “Gam-jeom”, waktu pertandingan dihentikan sejak Referee menyatakan “Shi-gan” sampai “Kye-sok” untuk melanjutkan pertandingan.
(Interpretasi): Tujuan diterapkan larangan dan penalti: 1. Melindungi keselamatan kontestan. 2. Memastikan pelaksanaan pertandingan yang fair. 3. Mengembangkan teknik-teknik yang baik dan ideal.
Artikel 14. Sudden Death dan Penentuan Superioritas Dalam ronde Sudden Death, pemenangnya adalah kontestan yang berhasil terlebih dulu mendapatkan poin. Bila skor akhir seri (tanpa poin) setelah ronde ke-4 (ronde 81
Sudden Death), pemenangnya diputuskan berdasarkan penentuan superioritas oleh seluruh Refereeing Officials, & yang dilihat hanya ronde ke-4.
(Penjelasan) Superioritas ditentukan berdasarkan inisiatif selama pertandingan, dgn kriteria berurutan sbb: 1. Dominasi teknik terhadap lawannya melalui agresivitas bertanding. 2. Frekuensi serangan yang dilancarkan. 3. Penggunaan teknik yang lebih tinggi dalam hal kesulitan dan kompleksitas. 4. Sikap bertanding yang lebih baik. Artikel 15. Keputusan Pemenang 1. Menang dengan KO. 2. Menang karena RSC (Referee Stop Contest). 3. Menang berdasarkan poin atau superioritas. 4. Menang karena lawan mengundurkan diri (withdrawal). 5. Menang karena lawan terkena diskualifikasi (disqualification). 6. Menang karena lawan terkena hukuman Referee (Referee’s punitive declaration).
Artikel 16.
Knock Down
1. Bila bagian tubuh kontestan selain telapak kaki menyentuh lantai akibat terkena kekuatan serangan lawan (sah). 2. Bila kontestan terguncang/ terhuyung dan menunjukkan ketidakmampuan untuk langsung melanjutkan pertandingan. 3. Bila Referee menyimpulkan pertandingan tidak dapat segera dilanjutkan akibat kontestan terkena serangan yang telak (sah).(Penjelasan) Walau tidak terdapat tanda-tanda tersebut di atas, Referee dapat menghentikan pertandingan bila terjadi serangan yang sangat telak dan menyimpulkan kontestan
82
tersebut terkena knocked down karena dikuatirkan keselamatannya (akan berbahaya) jika pertandingan diteruskan. Artikel 17.
Prosedur Memberhentikan Sementara Pertandingan
Bila pertandingan harus dihentikan karena terdapat kontestan yang cidera, maka Referee melaksanakan prosedur sebagai berikut: 1. Referee menghentikan pertandingan dengan “Kal-yeo”, lalu “Kye-shi”. 2. Referee mempersilakan kontestan yang cidera untuk mendapatkan pertolongan medis dalam waktu satu (1) menit. 3. Kontestan yang tidak dapat menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan pertandingan setelah satu (1) menit (termasuk bila hanya cidera ringan), dinyatakan kalah oleh Referee. 4. Bila pertandingan tidak dapat dilanjutkan setelah satu (1) menit, kontestan yang menciderai dengan pelanggaran jenis “Gam-jeom” dinyatakan kalah. 5. Bila kedua kontestan knocked down dan tidak dapat melanjutkan pertandingan setelah satu (1) menit, maka pemenangnya ditentukan oleh skor terakhir sebelum terjadinya cidera. 6. Bila seorang kontestan tampak hilang kesadarannya akibat jatuh dalam kondisi yang membahayakan, maka Referee harus segera menghentikan pertandingan & memanggil pertolongan medis. Bila hal tersebut disebabkan oleh suatu pelanggaran berat (Gam-jeom) yang dilakukan oleh lawannya, maka lawannya tersebut dinyatakan kalah. Bila bukan karena suatu pelanggaran berat (kategori Gam-jeom), maka pemenangnya ditentukan berdasarkan skor terakhir sebelum Artikel 18.
kejadian tersebut.
Arbitrase dan Sanksi
1. Competition Supervisory Board (Dewan Supervisor Pertandingan): 1.1. Persyaratan anggota dewan adalah anggota WTF Technical Committee
83
atau orang yang memiliki cukup pengalaman dan wawasan dalam taekwondo, serta ditunjuk oleh Presiden atau Sekjen WTF. 1.2. Komposisi Dewan: satu (1) Ketua dan tidak lebih dari enam (6) anggota. Technical Delegate bertugas sbg Ketua Dewan Supervisor Pertandingan.
2. Tugas & Tanggung Jawab: Mengevaluasi penampilan wasit. Membantu Technical Delegate dalam segala aspek penyelenggaraan kejuaraan. Bertindak sebagai Extraordinary Committee of Sanction (Komisi Disiplin Luar Biasa) selama kejuaraan
berlangsung, dalam hal-hal
yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pertandingan (kejuaraan). Bersama Review Jury melaksanakan instant video replay review, jika diperlukan.
3. Prosedur Instant Video Replay Review 3.1. Bila terjadi keberatan atas keputusan Refereeing Officials, maka Coach dapat melakukan appeal dan meminta Referee untuk melaksanakan instant video replay review. 3.2. Referee segera menghentikan pertandingan dan menghampiri Coach tersebut untuk menanyakan persoalannya. 2.3. Referee lalu meminta Review Jury untuk segera melihat rekaman video bersama salah-seorang anggota Dewan Supervisor Pertandingan, yang bukan berkebangsaan sama dengan salah-satu kontestan. 2.4. Setelah instant video replay, Review Jury menyampaikan hasil keputusannya kepada Referee untuk dilaksanakan. Bila Review Jury dan anggota Dewan Supervisor Pertandingan tidak bersepakat, maka keputusan final dilakukan oleh Technical Delegate. 2.5. Keputusan Review Jury tersebut harus dilakukan dalam waktu dua (2) menit setelah permintaan instant video replay review. 2.6. Setiap Coach memiliki satu (1) kesempatan untuk melakukan appeal 84
setiap partai. Jika appealnya berhasil, maka keputusan akan dikoreksi, dan Coach tersebut memiliki kembali kesempatan untuk melakukan appeal lagi dalam partai tersebut (quota appeal tetap). 2.7. Dalam suatu kejuaraan, tidak dibatasi berapa kali Coach dapat melakukan appeal, namun bila Coach telah ditolak tiga (3) kali dalam appealnya, maka dia kehilangan haknya (habis quota) untuk melakukan appeal selanjutnya bagi seorang kontestan tersebut. 2.8. Keputusan Review Jury adalah final; tidak ada banding selama atau sesudah partai tersebut, kecuali terdapat kesalahan yang sangat nyata dalam keputusan pemenanang, dalam hal ini protes resmi dapat dilayangkan sesuai dengan prosedur.
3. Prosedur Sanksi 4.1. Presiden atau Sekjen WTF (bila berhalangan hadir, diwakili oleh Technical Delegate) dapat meminta Komisi Disiplin Luar Biasa untuk bertindak, bila coach atau kontestan berperilaku sebagai berikut: a. Mengganggu penyelenggaraan pertandingan. b. Memprovokasi penonton untuk membuat keonaran atau menyebarkan hal (isu) yang tidak benar. 4.2. Bila cukup beralasan, Komisi Disiplin Luar Biasa dapat segera bersidang dan langsung mengambil tindakan disiplin (menjatuhkan sanksi) kepada oknum yang bersalah.
Keputusan tersebut harus diumumkan kepada publik dan
dilaporkan ke Sekretariat WTF. 4.3. Komisi Disiplin Luar Biasa dapat memanggil oknum terkait untuk dimintai keterangan dan konfirmasi tentang kejadiannya.
85
(Penjelasan) Prosedur persidangan: Protes hanya dapat dilakukan setelah partai selesai dan hanya dalam kasus kesalahan dalam penghitungan poin atau kesalahan mengidentifikasikan pemenang, prosedurnya sbb: 1. Coach menyerahkan formulir protes resmi kepada Dewan Supervisor Pertandingan dalam waktu sepuluh (10) menit setelah partai tersebut berakhir, dengan membayar biaya protes yang tidak dapat dikembalikan (WTF menetapkan usd 200). 3. Dewan
melakukan
pemungutan
suara
(tidak
memasukkan
anggota
yang
berkebangsaan sama dengan salah-satu kontestan) dan keputusan berdasarkan suara mayoritas. 4. Dewan harus mengumumkan hasilnya dalam waktu 15 menit setelah protes diterima. 5. Hal-hal yang dapat dikoreksi oleh Dewan (merubah keputusan Referee): a. Kesalahan dalam penjumlahan poin pada skor akhir. b. Referee keliru menyatakan pemenang (akibat salah mengindentifikasikan kontestan). 5. Keputusan Dewan Supervisor Pertandingan dalam hal ini bersifat final, tidak ada banding.
Istilah Taekwondo Istilah
Arti (maksud)
Chung
Biru
Hong
Merah
Cha-ryeot
Perhatian
Kyeong-rye
Beri hormat
Joon-bi
Siap
Shi-jak
Mulai
Kal-yeo
Break 86
Keu-man
Selesai
Kye-sok
Lanjut
Kye-shi
Waktu pertandingan dihentikan karena terdapat cedera (maksimal 1 menit)
Shi-gan
Waktu pertandingan dihentikan sementara bukan karena alasan cedera
Kyong-go
Peringatan
Gam-jeom
Poin dikurangi
Woo-se-gi-
Pertandingan seri, keputusan pemenang berdasarkan superioritas
rok Chung Seung Biru menang Hong Seung
Merah menang
Ha-nah
Satu
Duhl
Dua
Seht
Tiga
Neht
Empat
Da-seot
Lima
Yeo-seot
Enam
Il-gop
Tujuh
Yeo-dul
Delapan
A-hop
Sembilan
Yeol
Sepuluh
87
PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL XI (POMNAS XI) CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO PALEMBANG, SUMATERA SELATAN 11 16 Oktober 2009
SURAT PERNYATAAN ATLET Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama Lengkap
:..................................................................................................................
TTL
:..................................................................................................................
Alamat Rumah
:..................................................................................................................
Telephone / HP
:..................................................................................................................
Universitas
:..................................................................................................................
Propinsi
:..................................................................................................................
Sabuk
:..................................................................................................................
Dengan ini bersedia menanggung segala sesuatu yang terjadi pada kami selama mengikuti pertandingan di PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL XI CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO, yang akan diselenggarakan di GOR Sriwijaya Palembang pada tanggal 11
16 Oktober 2009 dan tidak akan menuntut pada siapapun juga. Demikian
surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak ada paksaan dari pihak manapun. .............................. 2009 Atlet, Materai Rp.6000,00
( ∗ ∗ ∗
) Sertifikat Geup/ DAN yang Asli Dilampirkan Surat Keterangan Sehat Dari Dokter Dilampirkan Surat Penunjukan Atlet Dilampirkan
88
PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL XI (POMNAS XI) CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO PALEMBANG, SUMATERA SELATAN 11 16 Oktober 2009
FORMULIR PERNYATAAN KONTINGEN Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama Lengkap
:..................................................................................................................
TTL
:..................................................................................................................
Alamat Rumah
:..................................................................................................................
Telephone / HP
:..................................................................................................................
Propinsi
:..................................................................................................................
Dengan ini bersedia menanggung ganti rugi segala kerugian yang diakibatkan oleh kontingen kami (coach, atlet, maupun supporter yang kami bawa) bila terjadi sesuatu hal yang merugikan panitia pelaksana dalam bentuk material selama mengikuti pertandingan di PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL XI CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO, yang akan diselenggarakan di GOR Sriwijaya Palembang pada tanggal 11
16 Oktober
2009. Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak ada paksaan dari pihak manapun. .............................. 2009 Manager Tim, Materai Rp.6000,00
(
)
89
PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL XI (POMNAS XI) CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO PALEMBANG, SUMATERA SELATAN 11 16 Oktober 2009
Propinsi
DATA OFFICIAL :..................................................................................................................
Nama Lengkap Tempat/ Tanggal Lahir Jabatan Alamat
Foto 3x4 (2 Lembar)
Pas Foto
Foto 3x4 (2 Lembar)
∗............................... Lembar foto pertama ditempel pada kertas data atlet kyorugi, lembar foto kedua dibawa saat penyerahan data-data peserta, nama dan kelas atlit ditulis dibelakang foto.
.............................. 2009
Mengetahui Manager Tim,
(
)
90
PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL XI (POMNAS XI) CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO PALEMBANG, SUMATERA SELATAN 11 16 Oktober 2009
DATA ATLET KYORUGI Propinsi
:..................................................................................................................
KELAS
Under 54 kg
Under 58 kg
PUTRA Foto 2x3 (2 Lembar)
Foto 2x3 (2 Lembar)
Under 63 kg
Foto 2x3 (2 Lembar)
Under 68 kg
Foto 2x3 (2 Lembar)
KELAS
Under 74 kg
Under 80 kg
PUTRA Foto 2x3 (2 Lembar)
Foto 2x3 (2 Lembar)
Under 87 kg
Foto 2x3 (2 Lembar)
Over 87 kg
Foto 2x3 (2 Lembar)
∗ ................................ Lembar foto pertama ditempel pada kertas data atlet kyorugi, lembar foto kedua dibawa saat penyerahan data-data peserta, nama dan kelas atlit ditulis dibelakang foto.
.............................. 2009 Mengetahui Manager Tim,
(
)
91
PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA NASIONAL XI (POMNAS XI) CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO PALEMBANG, SUMATERA SELATAN 11 16 Oktober 2009
DATA ATLET KYORUGI Propinsi KELAS Under 46 kg
Under 49 kg
:.................................................................................................................. PUTRI Foto 2x3 (2 Lembar)
Foto 2x3 (2 Lembar)
Under 53 kg
Foto 2x3 (2 Lembar)
Under 57 kg
Foto 2x3 (2 Lembar)
KELAS Under 62 kg
Under 67 kg
PUTRI Foto 2x3 (2 Lembar)
Foto 2x3 (2 Lembar)
Under 73 kg
Foto 2x3 (2 Lembar)
Over 73 kg
Foto 2x3 (2 Lembar)
∗ ................................ Lembar foto pertama ditempel pada kertas data atlet kyorugi, lembar foto kedua dibawa saat penyerahan data-data peserta, nama dan kelas atlit ditulis dibelakang foto.
.............................. 2009 Mengetahui Manager Tim,
(
)
92