Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
PEREKAYASAAN PERANGKAT LUNAK TPS BRACHYTHERAPY Atang Susila, Ari Satmoko, Wahyuni Z Imran, Joko Trianto, dan Akhmad Suntoro
PRPN - SATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang
Selatan, 15310
ABSTRAK PEREKAYASAAN PERANGKAT LUNAK TPS BRACHYTHERAPY. Kanker leher rahim (cervic cancer) termasuk salah satu dari sepuluh penyakit top dunia. Penyembuhan melalui iradiasi (brachytherapy) merupakan teknik yang banyak dilakukan untuk penyembuhan kanker servik yang sudah parah. Namun Rumah Sakit yang memiliki fasilitas ini tidak banyak karena peralatannya masih harus diimpor dan harga peralatan yang sangat mahal. PRPN telah mengembangkan Treatment Delivery System dan memiliki program Treatment Planning System (TPS) buatan Flexiplan. Masalah yang dihadapi adalah program tersebut hanya diberi lisensi untuk satu komputer sehingga tidak memungkinkan untuk didistribusikan ke pengguna. Untuk mengatasi masalah ini maka pada kegiatan ini dikembangkan program TPS khusus untuk terapi kanker servik. Program yang dikembangkan secara fungsional akan merujuk ke program buatan Flexiplan. Proses pengembangan dibagi menjadi empat tahap yaitu analisis, desain, implementasi, dan pengujian. Dari hasil pengujian menggunakan fantom, program telah dapat menampilkan kurva isodosis. Kinerja program masih akan diuji dengan cara membandingkan terhadap hasil yang diperoleh dari program Flexiplan. Kata kunci: TPS, brachytherapy, perangkat lunak, servik, kanker.
ABSTRACT DEVELOPMENT OF BRACHITHERAPY TPS SOFTWARE. Cervical cancer is one of the world's top ten diseases. Irradiation treatment (brachyterapy) is a frequently technique used to cure severed cervical cancer but a few hospital has the facility because the equipment still have to be imported and the price is very expensive. PRPN has been developing Treatment Delivery System and has program Treatment Planning System (TPS) made in Flexiplan. The problem is that the program is only licensed for one computer that can not be distributed to users. To overcome this problem, this activity develope own TPS program specifically for the treatment of cervical cancer. Program developed functionally will refer to Flexiplan program. The development process is divided into four phases: analysis, design, implementation, and testing. From the test results using phantom, the program has been able to show isodose curve. Performance of the program will still be tested by comparing the results obtained from the Flexiplan program. Keywords: TPS, brachytherapy,
software, cervic, cancer.
- 139 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
1. PENDAHULUAN Kanker leher rahim atau kanker servik (cervic cancer) termasuk
salah satu dari
sepuluh penyakit top dunia yang banyak merenggut nyawa manusia. Serdasrkan data di Amerika
Utara,
setiap
harinya
sekitar 40.000
prosedur
medis
radioaktif dilakukan dan sekitar 500.000 manusia diselamatkan
menggunakan
isotop
dari keganasan
kanker
dengan terapi radiasi. Di Indonesia, jenis penyakit ini banyak terjadi pada kaum wan ita yang berusia di atas setengah menimbulkan
baya tetapi juga ditemukan kekhawatiran
karena
pada wanita usia muda. Hal ini tentu saja
proses
penyembuhannya
penyakit ringan lainnya, Proses penyembuhannya seperti operasi atau iradiasi menggunakan (brachyterapy)
merupakan
tidak
seperti
penyakit-
dapat dilakukan dengan berbagai cara
sinar gamma. Penyembuhan
teknik yang banyak dilakukan
melalui iradiasi
untuk penyembuhan
kanker
servik yang sudah parah. Namun rumah sakit yang memiliki fasilitas ini tidak banyak karena peralatannya masih harus diimpor dengan harga peralatan yang sangat mahal. PRPN merupakan mengembangkan Brachytherapy
salah satu unit yang ada di SATAN
peralatan
kedokteran
Low Doserate.
terhadap pasien karena waktu
nuklir dan telah
Namun perangkat yang diperlukan
memiliki
tugas
mengembangkan
ini memberikan
untuk
perangkat
efek kurang nyaman
untuk proses iradiasi lebih dari 5 jam.
Untuk mengatasi hal tersebut pad a tahun 2011, PRPN telah mengembangkan
Treatment
Delivery System Medium Dose Rate (MDR) dan tahun 2012 telah melakukan pengujian dan penyempurnaan ini
belum
bisa
penggunaannya
terhadap permasalahan yang ditemukan saat pengujian. Perangkat
diterapkan yaitu program
PRPN telah membeli
karena
diperlukan
komponen
Treatment Planning
lain
untuk
mendukung
System (TPS). Pad a tahun 2010,
Program TPS buatan Flexiplan
untuk perencanaan
penyinaran
kanker servik. Masalah yang dihadapi adalah program tersebut hanya diberi lisensi untuk satu komputer sehingga tidak memungkinkan
untuk didistribusikan
ke pengguna. Untuk
mengatasi masalah ini maka pada tahun 2013, PRPN mengembangkan
program TPS
khusus untuk terapi kanker servik. Program yang dikembangkan
secara fungsional akan
merujuk ke program buatan Flexiplan. Dengan pengembangan
ini diharapkan
program
yang dihasilkan dapat melengkapi sistem TDS brachyterapy buatan PRPN. Dengan dikembangkannya penyediaan
software baru ini maka SATAN turut andil dalam upaya
peralatan medis lokal sehingga mengurangi
luar negeri. Pada akhirnya negara dapat menghemat
ketergantungan
kepada pihak
devisa yang selama ini biasanya
digunakan untuk membeli peralatan dari luar negeri dengan harga sangat mahal.
- 140 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
2. METODOLOGI Kegiatan perekayasaan
ini dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu tahap analisis, tahap
desain, tahap implementasi, dan tahap pengujian. 2.1. ANALISIS Pad a tahap ini dilakukan
analisa data yang merupakan
proses identifikasi data
yang diperlukan oleh TPS, analisis proses yaitu identifikasi proses-proses yang dilakukan dalam perencanaan yang diperlukan
terapi, dan analisis kebutuhan yaitu identifikasi peralatan-peralatan
untuk pengoperasian
program TPS. Untuk mempercepat
waktu maka
digunakan metode "reverse engineering" yaitu dengan cara mempelajari dan menguasai proses yang dilakukan menirunya.
oleh program
buatan
Flexiplan
Program standar dianalisis secara fungsional
pengembangan
(sebagai
standar)
kemudian
untuk dijadikan acuan dalam
program baru dengan melakukan penyederhanaan
yaitu program yang
dihasilkan hanya diperuntukan bagi terapi kanker servik.
2.2. DESAIN Pada tahap ini dilakukan desain database, desain antarmuka, dan desain proses perencanaan
terapi. Desain database meliputi desain relasi antar entitas yang terlibat
dalam proses perencanaan
terapi dan desain tabel database.
Desain proses meliputi
desain flow chart proses perencanaan terapi, use case diagram, sekuensial diagram, dan klas diagram proses- proses yang terlibat dalam perencanaan terapi. Desain antarmuka meliputi manajemen
sumber, pemindaian
film sinar-X, isian dimensi rekonstruksi
box,
rekonstruksi film, tampilan isodosis, isian data ahli terapi, isian data fisika medis, isian data pasien, tampilan
parameter sumber, tampilan anisotrophy
sumber, tampilan data
sumber dalam bentuk polar, antar muka isian studi, dan isian dwell time. 2.3. IMPLEMENTASI Langkah
berikutnya
adalah implementasi
yang merupakan
konstruksi
program
yang akan dibangun berupan penyusunan program komputer untuk pembuatan database, implementasi
antar muka operator dengan komputer, dan implementasi
proses-proses
berdasarkan desain yang dihasilkan pada tahap sebelumnya.
-141-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
2.4. PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan ditekankan dengan
cara
melakukan
pendefinisian
pad a spesifikasi fungsional
sekumpulan
kondisi
input
program TPS
dan
melakukan
pengetesan pad a spesifikasi fungsional program. Pengujian dilakukan untuk menemukan: • fungsi yang tidak benar atau tidak ada • kesalahan antarmuka • kesalahan pada struktur data dan akses basis data • kesalahan inisialisasi dan terminasi • kesalahan kinerja program
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. ANALISIS Untuk
mengetahui
pengembangan
data,
proses,
dan
persyaratan
program TPS telah dilakukan analisis
yang
terhadap
diperlukan
dalam
program TPS buatan
Flexiplan. Analisis dimulai dengan identifikasi data. Oari hasil analisis diperoleh bahwa data dikelompokan menjadi: • data pasien • data ahli terapi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan terapi • data fisika medis yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan terapi • data studi yang dilakukan • data dwell time yang diperlukan untuk pengendalian TOS Analisis perencanaan
berikutnya
adalah
penyinaran.
identifikasi
proses
yang
diperlukan
dalam
proses
Oari hasil analisis diperoleh bahwa urutan dari proses yang
dilakukan adalah: • pengisian data pasien, data sumber, data ahli terapi, dan data fisika medis • pemindaian film sinar-X menggunakan scanner • rekonstruksi aplikator dan transfprmasi geometri sumber ke aplikator • menampilkan kurva isodosis • membuat laporan dalam bentuk file yang berisi data untuk pengendalian TOS Analisis terakhir dilakukan
dengan identifikasi
kebutuhan
program TPS. Oari hasil
analisis ditetapkan persyaratan sebagai berikut: • mampu membaca film rontgen sebagai data masukan melalui scanner • mampu membangkitkan
kontur isodosis disekitar aplikator
• mampu mencetak kontur isodosis disekitar aplikator menggunakan
printer
- 142 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
• mampu membaca file citra dengan format jpeg • mampu menghasilkan laporan dengan format text • Program dapat dieksekusi pad a komputer : o IBM PC atau kompatibel o
as Window
7
o CPU minimal quad core o resolusi monitor minimal 1280 x 728 o RAM minimal 2 GB o HO minimal 320 GB • perhitungan distribusis dosis menggunakan algoritma TG-43 • pembacaan film dilakukan oleh scanner dengan resolusi optis minimal 1600 x 3200 dpi dengan ukuran film maksium 12" x 16" • output dicetak menggunakan
printer berwarna
• ukuran volume obyek disekitar aplikator 10 cm x 10 cm x 10 cm berwarna • pencetakan
kontur isodosis disekitar aplikator menggunakan
printer dengan kertas
HVS ukuran A4
3.2.0ESAIN Oesain meliputi basis data dan proses perencanaan penyinaran. Basis data dibuat dalam bentuk relasional yaitu terdiri dari beberapa tabel yang saling berelasi. Tabel-tabel tersebut terdiri dari tabel karakteristik sumber, tabel pasien, tabel fisika medis, tabel ahli terapi, tabel studi, dan tabel dwell time. Proses perencanaan
iradiasi secara umum terdiri dari
pengisian data (sumber,
pasien, fisika medis, ahli terapi, studi, dwell time), pemindaian film sinar-X menggunakan scanner, rekonstruksi aplikator, transformasi geometri, dan pembuatan isodosis. Semua data dan proses perencanaan merujuk ke program flexiplan.
3.3. IMPLEMENTASI 3.3.1. MANAJEMEN OAT A SUMBER Sebelum
melakukan
proses perencanaan
terapi maka parameter
sumber harus
dimasukan. Proses ini dilakukan pad a saat penggantian sumber lama. Parameter sumber meliputi : Nama Pabrikan, Produksi
dan Aktivitas
Nama Isotop, Model Isotop, Nomor Seri Isotop,
Isotop, Waktu
Paro, Konstanta
Tanggal
Laju Oosis, Air Kerma, dan
- 143 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
Konversi. Parameter-parameter jendela manajemen
ini akan digunakan saat perhitungan
isodosis. Tampilan
data sumber dapat dilihat pad a lampiran gambar
1. Proses yang
dapat dilakukan pad a jendela manajemen data sumber adalah menambah data sumber, update data sumber, dan menghapus data sumber. Data sumber disimpan dalam sebuah tabel yang dibuat menggunakan program sqlserver compact 3.5.
3.3.2. TAMPILAN INFORMASI
DATA SUMBER
Tampilan parameter sumber dapat dilihat pad a lampiran gambar 2. Selain fasilitas pengisian
dan tampilan
parameter juga dilengkapi tampilan
parameter
sumber dalam
bentuk anisotrophy (Iampiran gambar 3) dan dalam bentuk polar (Iampiran gambar 4).
3.3.3. ANTARMUKA
ISIAN DATA PASIEN
Atribut dari pasien terdiri dari 10, Nama Pasien, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Sebelumnya,
Nomor Telepon,
Kota, Kode Pos, Provinsi,
Riwayat
Pasien, Terapi
dan Nama Organ. Proses yang dapat dilakukan dalam jendela isian data
pasien adalah menambah
data pasien, menyunting data pasien, dan menghapus
pasien. Data pasien disimpan dalam sebuah tabel yang dibuat menggunakan
data
program
sqlserver compact 3.5. Antarmuka isian data pasien dapat dilihat pad a lampiran gambar 5. 3.3.4. ANTARMUKA Antarmuka bertanggung
ISIAN DATA AHLI TERAPI ini dibuat
jawab
untuk mencatat
terhadap
pelaksanaan
dan menyimpan
terapi.
Ahli terapi
data ahli terapi yang memiliki
atribut-atribut
sebagai berikut: Nama, Instansi, Departemen, Alamat, Kota, Kode Pos. Data-data ahli terapi
disimpan
dalam
sebuah
tabel
yang dibuat
menggunakan
program
sqlserver
compact 3.5. Antarmuka data ahli terapi dapat dilihat pada lampiran gambar 6.
3.3.5. ANTARMUKA Antarmuka bertanggung
ISIAN DATA FISIKA MEDIS ini dibuat untuk mencatat dan menyimpan
jawab terhadap
pelaksanaan
data fisika medis yang
terapi. Fisika medis memiliki atribut-atribut
sebagai berikut: Nama, Instansi, Departemen, Alamat, Kota, Kode Pos. Data-data fisika medis disimpan
dalam
sebuah
tabel yang dibuat
menggunakan
program
sqlserver
compact 3.5. Antarmuka fisika medis dapat dilihat pad a lampiran gambar 7.
- 144 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
3.3.6. ANTARMUKA
Perangkat Nuklir
ISIAN STUDI
Form Studi digunakan untuk memberikan komentar tentang studi yang dilakukan terhadap pasien. Form ini berisi atribut-atribut Pasien, Fisika Medis, Therapist,
Anestasi,
Nama Studi, Metode Rekonstruksi, Nama Gambar AP, Gambar
LT, dan Komentar.
Tampilan jendela Isian Studi ditunjukan pad a lampiran gambar 8.
3.3.7. ANTARMUKA
ISIAN DWELL TIME
Dwell Time adalah waktu lamanya sumber berhenti pada suatu tempat dalam aplikator. Form ini memiliki atribut jarak sumber dari titik aeuan pada aplikator dalam mm dan waktu iradiasi
dalam
menit. Tampilan jendela
isian dwell time ditunjukan
pada
lampiran gambar 9. Pengaturan dwell time menentukan distribusi dosis serap di sekitar obyek iradiasi. Dalam program ini ditetapkan panjang aplikator 5 em yang dibagi menjadi 10 buah titik pengaturan dwell time.
3.3.8. ANTARMUKA
PEMINDAIAN FILM
Sebagai data masukan untuk perhitungan isodosis adalah posisi aplikator dalam mulut rahim. Posisi aplikator dan kotak rekonstruksi difoto menggunakan sinar-X dari arah atas dan arah sam ping. Film sinar-X dipindai menggunakan
pemindai resolusi tinggi dan
disimpan dalam bentuk file dengan format JPEG. Jendela antarmuka
pemindaian film
sinar-X ditunjukan pad a lampiran gambar 10.
3.3.9. ANTARMUKA Antarmuka
ISIAN DIMENSI REKONSTRUKSI
BOX
ini berisi parameter dimensi kotak rekonstruksi
yang digunakan saat
pengambilan foto sinar-X. Dimensi yang harus dimasukan meliputi panjang, lebar, dan tinggi kotak rekonstruksi serta panjang penanda. Jendela kotak rekonstruksi ditunjukkan pad a lampiran gambar 11.
3.3.10. ANTARMUKA Rekonstruksi iradiasi.
Proses
dimasukkan
REKONSTRUKSI aplikator
brachytherapy
ke tubuh
pasien.
APLIKATOR
bertujuan kanker Aplikator
radioaktif dari tempat penyimpanannya
menentukan servik
kordinat
menggunakan
adalah
tempat
aplikator
dalam volume
sebuah
aplikator
sementara
yang
dim ana sumber
dipindahkan selama terapi berlansung ke aplikator
- 145 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
terse but. Oleh karena itu tempat kedudukan (koordinat) dari aplikator ketika digunakan dalam terapi
relatip terhadap
dengan cara membaca bahwa
foto
sinar-X
tubuh
pasien harus diketahui.
Rekonstruksi
dilakukan
posisi penanda yang terdapat pada film sinar-X. Diasumsikan
diambil
secara
orthogonal.
Lampiran
gambar
12 menunjukan
antarmuka rekonstruksi aplikator.
3.3.11. TAM PILAN ISODOSIS Untuk mengetahui
distribusi dosisi serap disekitar aplikator
isodosis di sekitar aplikator. mengevaluasi
perlu dibuat kontur
Melalui gambar kontur ini, dokter dan fisika medis dapat
apakah penetapan dwell time sudah menghasilkan
yang diharapkan pad a tempat-tempat
distribusi dosis serap
tertentu atau belum. Jika belum maka fisika medis
akan melakukan pengaturan ulang dwell time. Kontur isodosis ditampilkan dalam bentuk grafis
2 dimensi
pada
bidang
yang
ditetapkan.
Lampiran
gambar
13 menunjukan
antarmuka tampilan isodosis.
3.3.12. PARAMETER PENGENDALI TDS Apabila distribusi dosis serap sudah memenuhi syarat yang ditetapkan maka nilainilai pengaturan dwell time akan digunakan untuk mengendalikan
perangkat TDS. Data
disimpan dalam bentuk teks dengan ketentuan : • Jumlah channel 3 buah • Urutan data: tengah, kiri, kanan • Tipe data: integer • Jumlah kolom : 2 (kolom pertama posisi dalam mm dan kolom kedua dwell time dalam detik, antar kolom dipisahkan oleh spasi) • Nama ekstensi file: tds 3.4. PENGUJIAN Pengujian telah dilakukan terhadap konsistensi antara masukan dan keluaran baik akses data pada basis data maupun proses perencanaan
dan berhasil dengan baik.
Selanjutnya pengujian akan dilakukan terhadap akurasi perhitungan dosis serap dengan cara membandingkan
terhadap hasil yang diperoleh dari program flexiplan menggunakan
data masukan yan sama.
- 146 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
4.
Perangkat Nuklir
KESIMPULAN. Telah dibuat program Treatment Planning System (TPS) Srakiterapi.
dikhususkan
untuk terapi kanker servik. Perhitungan
formulasi TG-43. Untuk menyederhanakan
Program ini
distribusi dosis didasarkan
pada
perhitungan rekonstruksi, diasumsikan kedua
film sinar-X diambil secara orthogonal. Pengujian terhadap konsistensi antara input dan output telah dilakukan
secara simultan pada tahap implementasi.
program belum dilakukan akan dilakukan
dengan
Pengujian
karena masih dalam tahap penyelesaian. cara membandingkan
terhadap
kinerja
Pengujian kinerja
hasil dari program
standar
menggunakan data masukan yang sama.
5. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada segenap jajaran
pimpinan PRPN
umumnya SATAN yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan
kegiatan ini.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada rekan-rekan yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam kegiatan ini.
6. DAFT AR PUST AKA 1. ACHMAD
SUNTORO,
Analisis
Proses
Pengambilan
Data
Pad a
Rekonstruksi
Koordinat untuk Treatment Planning System (TPS) Brakiterapi Kanker Servik, PRIMA, Vo1.9, No.2, November 2012 2. ANONYMOUS,
Modul BrachyPLAN 2.6, User's Guide and Tutorial sonoTECH GmBH
(2010) 3. BALATAS D, SAKELLIOU I, ZAMBOGLOU, The Physics of Modern Brachytherapy for Oncology, Taylor & Francis, New York (2007)
- 147 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
7. LAMPIRAN
"Ii Manajer Data Sumber Brach}' Manufacture
Model
Isotop
B21r
P.ktiv~as
MDR
T
12
1000
P R·-01
*
III
[
T ambah
]!
Update
] [
Hapus
] [
V.eluar
Gambar 1. Manajemen data sumber radioaktif
.Ol@)~
0v Datl! Sumber PafOffie!~
1006 0.997 1.000 1.002 11004 ih"6 0.5>3 J3rakiCm} g(rj 1001 ,0991 .0.999 ,OSS2
*
.Aktl"~as '5W •. 1.50 00 .075 200 )()<j D.25 O!>~ 100 .600 ." Kem>.[UWI Nudelron 12I11III0991 ;~~ 1000
~~;~~;;Ip~;' , Mar:uf
MDP 1100 *.5 1
Medel 192t-- Nar,1e ,Akttvltas 13ot~ Kunve!'$l daJam U/G 6Q 8Q 'h'alct.u penJ'l Wedpe5day. Ta:1Qcaf
adure
C~emt
.•.. PR·OI
0.2Q
Korlstar:ta
ICljw dosis
foGf/lviU] 12
Radial Dose Function
----~
0 2.} " '}.""" OOlla66S50~ 0.990006029 o OCL2Q 0'-"'~]":~BSS2:-d OC{(391~C3 AIOI 000137930 c;; -05 05 AI:I
'Af21 .Af·1
.\If: AI3) -"'11 "J
_____(.
oc~~;s1
e·
I -,'.-
R'd",j
·'._----c.-----,> -- --- r I I I
·,5 o
I
J Gambar 2. Tampilan parameter data sumber
- 148 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
gJ Data Sumb~r
__~.S;6 ~COJ ..9t7 _ .___ 0.545 05t3 :'.950 C'%4 ,0934 oO.~5 0."" 0,.8 C9.-!3 D349 D.s.:S J~9 D.se O.94S iJS<9 0.999 a0970 99E 0.345 DS:; 09'9 OS'S D'.148 1057:; l.J:~ ',::C: 0345 DgG O.s.:< 0:;<3 OS4J O~5 0945 0545 0><5 0.'" OS« D.s.:< C.SJ5 (\9A5 o(l~5 09'8 O~S 035.0 G.S':S C%1 {j.SS1 C'.1:2 O_~S7 o3%5 0975 ,;x:'.: 1.("03 0.195 ,0:;<4 C :9% C{~ :;'!6 s,~ ~75 001 S;5 0';7. OS5S
Vh
1.C'C5 0913511.[.<01 I.C>0} :(~ C-C2 D_S45 11S&3 O.57B LC>C5
-
.". __ .u_
280
Gambar 3. Tampilan anisotrophy data sumber
a,i O~ta Sumber
270
Gambar 4. Tampilan polar data sumber
- 149 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
";;' O~t. P.~"'n
1-;
Gambar
5. Jendela manajemen
pasien
wi Data Ahli Therapny hstanSI
Alamat
C'eParlemen
*
I
s",p~
[ Ke,-
Gambar 6. Tampilan data ahli terapi 0'>1 frmFisikaMedi:> A!amat
Koto
.,.
,
*
'"
!
Simp,n
I !
Ketuar
Gambar
7. Antar muka isian data fisika medis
- 150 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
frmStudy Edrt Stud;
Metode
Rekontruk$i
Gamb/!!lr AP
Cc]
Gambai' L T
CCJ
NafT'a Pe5ien
Theraphist
Komentar
Gambar
8. Antar muka isian studi
i·:o ,~~Qrl
I.
.A"~1_IA'<'0Id2: Jarsk
tn'n,
W~~
~)
0'
Gambar
9. Pengaturan
dwell time
.=ijlO1l~1
aZi Sc:annerW]A
Gambar
10. Antarmuka
pemindaian
I
film
- 151 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
":or
Relconstruk
P~fIj~
P
Perangkat Nuklir
i
.•. 80);
£,70
{mm}
Pa"Jong l y"m)
7W
Pa'':Iang
T Vnm}
y.>o
p~~~
M
{n.n}
50
Gambar 11. Antarmuka isian kotak rekonstruksi
1 ;
i i
'~4 1'1
j
I i;
ji
:;"":.~'\I0>.T.-j
Gambar 12. Antarmuka rekonstruksi aplikator
••} hodos's
-2
Gambar 13. Tampilan isodosis
- 152 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
TANYA JAWAB Pertanyaan: 1.
Kenapa yang ditampilkan hanya ERD saja? (Moh. Amin)
2.
Kenapa data muncul sementara proses belum didefinisikan? (Moh. Amin)
3.
Apakah film yang digunakan dalam proses pemindaian dan rekonstruksi dapat diganti dengan hasH flat panel detector yang sedang dikembangkan?
(Sigit S.)
Jawaban: 1.
Desain yang ditampilkan
baru desain dasar, yang lainnya tidak ditayangkan karena
banyak. 2.
Sudah
dibuat
tetapi
karena
gambarnya
besar
maka
dalam
presentasi
tidak
ditayangkan. 3.
Sisa, karena yang diperlukan sebenarnya gambar dalam bentuk digital.
- 153 -