PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI BUKA TUTUP PINTU GARASI OTOMATIS MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) BERBASIS ARDUINO UNO 1
Suci Ramadhani ,2Ummul Khair, 3Ari Usman Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1
[email protected]
1,2,3
Abstrak Pada umumnya untuk membuka dan menutup pintu garasi yang berukuran besar menghabiskan cukup tenaga dan waktu, serta keamanan pintu garasi rumah yang tidak menggunakan sistem keamanan sehingga membuat kendaraan didalam garasi tidak aman.salah satu cara menghemat tenaga dan waktu untuk membuka dan menutup pintu garasi yang berukuran besar serta keamanan pintu garasi adalah dengan menggunakan pintu garasi otomatis memakai RFID sebagai sensor dan sistem kemanannya. Cara kerja sistem RFID yaitu mendekatkan tag card ke RFID reader. Tag card akan dibaca oleh RFID reader dan data yang terbaca akan diperiksa dan diproses oleh arduino uno apakah sesuai dengan database atau tidak. arduino uno akan mengidentifikasi dan menyesuaikan data dari RFID Tag Card yang telah dimasukkan terlebih dahulu didalam program arduino uno, jika data RFID sesuai maka pada LCD tertulis kartu_oke dan jika data tidak sesuai maka LCD tertulis unverified lalu buzzer akan berbunyi sebagai penanda alarm saat tag card valid ataupun unverified. Sensor ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi kendaraan sudah benar-benar masuk sehingga Limit Switch (LS) yang terhubung dengan relay akan tertekan oleh pintu garasi dan delay timer akan menunda waktu tutup pintu garasi. Pada saat didalam ruangan ada 2 button yang berfungsi membuka dan menutup pintu garasi. Dan semua proses pintu garasi otomatis ini akan ditampilkan di LCD 16x2. Kata Kunci: RFID, Arduino Uno, Relay, Limit Switch, Sensor Ultrasonik Abstract In General to open and close the large garage door enough to spend time and energy as well as home security garage door that doesn’t use the security system so as to make the vehivles in the garage not secure. One way to save time and energy to open and close the large garage door and the security of the garage door is with using an automatic garage door and wearing RFID as sensors and security systems. How the RFID system that is closer to the RFID tag reader card. Tag card will be read by the RFID reader and the read will be examined and processed by the arduino uno wheter according to the database or not. Arduino uno will identify and customize the data from the RFID tag card that has been inserted in advance in the program arduino uno, if the data RFID appropriate then LCD written card is okay and if it doesn`t match then the lcd written unverified and buzzer will sound as a marker of alarm when a tag card is valid or unverified. The ultrasonic sensor is used to detect the vehicle is really getting so lomit be depressed by the garage door and the delay timer will delay the time close the garage door. When in the room there are two buttons that serves to open and close the garage door. And all the automatic garage door will be displayed on the LCD 16x2. Keywords :RFID, Arduino Uno, Relay, Limit Switch, Ultrasonic Sensor
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, kebutuhan akan efektifitas dan efisiensi sangat diutamakan dalam berbagai bidang. Hal tersebut telah mendorong manusia untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang teknologi untuk menciptakan suatu alat yang lebih efektif dan efisien. Perkembangan teknologi saat ini dapat dilihat sudah banyak alat yang diciptakan agar memberikan kemudahan pada masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan. Contohnya untuk membuka dan menutup pintu yang ukurannya besar jika dilakukan secara manual akan memakan waktu
dan tenaga yang banyak. Serta kurangnya tingkat keamanan dan mahalnya biaya pengamanan ekstra menjadi seringnya terjadi pencurian. Dalam hal ini penulis memperoleh ide membuat gagasan inovasi alat agar pintu garasi dapat membuka dan menutup secara otomatis menggunakan sensor Ultrasonic dan Radio Frequency Identification (RFID) sebagai sistem keamanannya. Penggunaan Sensor Radio Frequency Identification (RFID) sebagai sensor keamanan dengan kerja sistem yaitu mendekatkan tag card ke RFID reader. Tag card yang akan dibaca oleh RFID reader dan data yang terbaca akan dicek dan diproses oleh arduino uno apakah sesuai dengan
database atau tidak. Arduino uno akan mengidentifikasi dan mencocokkan data dari RFID Tag Card yang telah dimasukkan terlebih dahulu didalam program arduino uno, jika data RFID sesuai maka pada LCD tertulis valid dan jika data tidak sesuai maka LCD tertulis unverified lalu buzzer akan berbunyi sebagai penanda alarm. Sensor ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi apakah mobil sudah benar-benar masuk sehingga Limit Switch (LS) akan tertekan oleh pintu garasi dan delay timer akan menunda waktu tutup garasi. pada tugas akhir ini penulis merancang sebuah alat yang dapat mempermudah membuka dan menutup pintu garasi dan sistem keamanan menggunakan sensor Radio Frequency Identification (RFID). Penggunaan Arduino Uno sebagai board mikrokontroler yang berbasis ATmega328 karena mampu men-support mikrokontroler dengan menggunakan kabel USB. Arduino uno bersifat open source dan memiliki bahasa pemrograman sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino uno sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan untuk memprogram mikrokontroler didalam arduino uno. Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler yang lain masih membutuhkan rangkaian loader terpisah untuk memsukkan program ketika memprogram mikrokontroler. Port USB selain digunakan untuk loader ketika memprogram bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial. Adapun rangkaian mikrokontoler yang digunakan untuk membuat alat ini adalah Arduino Uno, Radio Frequency Identification (RFID) card dan reader, Motor DC, Sensor Ultrasonik, Limit Switch, Relay, Liquid Crystal Display (LCD), Buzzer.
c.
d.
2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Pengendali Buka Tutup Pintu Garasi Otomatis Menggunakan Sensor Frequency Identification (RFID) Dan Arduino Uno dengan mengaplikasikan sensor Frequency Identification (RFID) sebagai pendeteksi kendaraan dalam sistem pintu otomatis dengan arduino uno sebagai pemproses.
a.
b.
3. Tinjauan Pustaka Sistem Kendali Sistem kendali adalah gabungan kerja alat-alat kendali untuk menghasilkan suatu keinginan yang membentuk sistem. Peralatan-peralatan dalam sistem kendali ini disebut instrumentasi pengendali.[4] Sensor Radio Frequency Identification (RFID) adalah sensor yang mengidentifikasi suatu barang dengan menggunakan frekuensi radio. Sensor ini terdiri dari dua bagian penting yaitu : transceiver (reader) dan transponder (tag). Setiap tag tersimpan data yang berbeda. Data
e.
tersebut merupakan data identitas tag. Reader akan membaca data dari tag dengan perantara gelombang radio. Pada reader biasanya berhubungan dengan suatu mikrokontroler. Mikrokontroler ini berfungsi untuk mengolah data yang didapat reader.[6] Arduino Uno Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu mensupport mikrokontroler. Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 013, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 1416.[1] Relay Relay adalah suatu rangkaian switch magnetik yang bekerja bila mendapat catu dan suatu rangkaian trigger. Relay memiliki tegangan dan arus nominal yang harus dipenuhi output rangkaian driver atau pengemudinya. Arus yang digunakan pada rangkaian adalah arus DC. Konstruksi dalam suatu relay terdiri dari lilitan kawat (coil) yang dililitkan pada inti besi lunak. Jika lilitan kawat mendapatkan aliran arus, inti besi lunak kontak menghasilkan medan magnet dan menarik switch kontak. Switch kontak mengalami gaya listrik magnet sehingga berpindah posisi ke kutub lain atau terlepas dari kutub asalnya. Keadaan ini akan bertahan selama arus mengalir pada kumparan relay. Dan relay akan kembali keposisi semula yaitu normaly ON atau Normaly OFF, bila tidak ada lagi arus yang mengalir padanya, posisi normal relay tergantung pada jenis relay yang digunakan.[3] Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari
f.
g.
h.
i.
arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Pada rangkaian alat ini buzzer berfungsi sebagai indikator bunyi bahwa ketika RFID mendeteksi tag card rfid dan hasilnya tag card rfid tidak mempunyai data yang sama maka secara otomatis buzzer akan berbunyi.[7] Limit Switch Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar push on yaitu hanya akan menghubung pada saat katubnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katub tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam katagori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Pada rangkaian alat ini limit switch berfungsi sebagai saklar untuk memberhentikan pintu garasi saat garasi terbuka, dan akan menutup garasi secara otomatis ketika memperoleh data dari sensor ultrasonik bahwa mobil atau sepeda motor telah masuk garasi.[2] Push Button Push Button dalam bahasa Indonesia disebut saklar tekan, pengertian saklar tekan adalah bentuk saklar yang paling umum dari pengendali manual yang dijumpai dalam dunia industri dan elektronika. Tombol tekan NO (Normally Open) menyambung rangkaian ketika tombol ditekan dan kembali pada posisi terputus ketika tombol dilepas. Tombol tekan NC (Normally Close) akan memutus rangkaian apabila tombol ditekan dan kembali pada posisi terhubung ketika tombol dilepaskan. Pada rangkaian ini push button berfungsi untuk menutup dan membuka pintu garasi dari dalam ruangan.[2] Sensor Ultrasonik Sensor Ultrasonik merupakan sensor pengukur jarak. Dimana prinsip kerja sensor Ultrasonik ini adalah Pemancar (transmitter) mengirimkan seberkas gelombang ultrasonik, lalu diukur waktu yang dibutuhkan hingga datangnya pantulan dari obyek.[8] LCD (Liquid Cristal Display) LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu komponen elektronika yang berguna untuk menampilkan suatu data, baik karakter, huruf maupun grafik. Tampilan LCD sudah tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM dan pelengkap lainnya. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan pengatur
kontras tampilan. LCD dapat bekerja dengan tegangan sebesar 5 volt yang didapat dari keluaran mikrokontroler, untuk itu biasanya LCD dihubungkan dengan mikrokontroler.[5] METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (uji coba). Eksperimen dilakukan pada perancangan blok-blok rangkaian untuk menghasilkan alat sebagaimana tujuan awal. Dengan melakukan eksperimen terhadap perancangan dan pembuatan alat ini, diharapkan akan didapatkan rangkaian dan program sesuai dengan fungsi serta tujuan dari pembuatan alat ini. Secara umum blok diagram dapat dilihat pada Gambar 2.1 MASUKAN
PROSES
KELUARAN
Gambar 1 Diagram Blok Sistem Penjelasan dari tiap blok gambar tersebut adalah sebagai berikut : a. Blok RFID (Radio Frequency Identification) adalah perangkat keras yang menjadi input-an yang nantinya akan dideteksi oleh RFID reader, RFID yang berisi chip mengandung kumpulan frekuensi radio elektromagnetik yang menggunakan medan magnet untuk memancarkan sejumlah kode identifikasi ketika dibaca oleh RFID reader kemudian dikirim datanya ke Arduino Uno. b. Blok Push Button adalah masukan yang berupa tombol yang berfungsi untuk membuka dan menutup pintu garasi secara otomatis dari dalam ruangan. c. Blok Limit Switch adalah jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Limit Switch pada diagram blok ini berfungsi sebagai masukan untuk memberikan arus pada rangkaian yang berguna sebagai pengendali pintu garasi, ketika katup pada limit switch yang tertempel pada pintu garasi tertekan, secara otomatis pintu garasi akan berhenti bergerak. d. Blok Sensor Ultrasonik adalah sensor pengukur jarak yang berfungsi sebagai pendeteksi mobil ketika masuk ke dalam ruangan, apabila posisi mobil sudah dalam
cakupan sensor ultrasonik maka secara otomatis pintu garasi akan tertutup. e. Blok Arduino Uno yaitu berfungsi sebagai pengontrol atau pengendali semua cara kerja rangkaian, sehingga sistem ini dapat membuka dan menutup pintu garasi, hingga proses membunyikan buzzer, membuka dan menutup pintu menggunakan push button. f. Blok LCD 16X2 berfungsi sebagai media informasi pada rangkaian, yang memunculkan kalimat ketika RFID reader membaca tag card RFID dan semua proses pada rangkaian ini akan muncul di LCD. Pada rangkaian ini LCD yang digunakan juga memakai I2C LCD yang berfungsi sebagai komunikasi serial antara LCD dan Arduino yang berfungsi untuk menghemat kaki pin yang di gunakan dalam rangkaian ini. g. Blok Buzzer berfungsi sebagai indikator bunyi apabila kartu RFID terdeteksi dan tidak terdeteksi pada RFID reader. h. Blok DVD-ROM pada diagram blok ini befungsi sebagai simulasi pintu garasi satu arah yang di berikan arus oleh relay untuk membuka dan membuka pintu garasi. 1. Spesifikasi Sistem Dalam penerapan sistem membuka tutup pintu garasi otomatis menggunakan RFID yang telah dirancang, maka di perlukan dilakukan pengujian terhadap sistem yang kita kerjakan. Untuk itu beberapa komponen pendukung mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dapat membantu kerja alat satu sama lain. Berikut adalah penjelasan mengenai perangkat keras (hardware) dan Perangkat lunak (software).
Gambar 2 Rangkaian Arduino UNO Arduino uno ini memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat di gunakan sebagai output PWM (Pulse Width Modulation), 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP dan tombol reset. 2.2 Rangkaian RFID (Radio Frequence Identification) Pada perancangan alat ini penulis menggunakan sensor RFID sebagai komponen utama yang berfungsi untuk sistem keamanan dan sebagai kunci untuk membuka pintu garasi otomatis. RFID tersebut akan dipasang di depan pintu garasi yang akan berfungsi sebagai pembaca jika Tag Card ditempelkan dan otomatis pintu akan terbuka.
2. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Perancangan perangkat keras merupakan penjelasan tentang masing masing perangkat keras yang di gunakan pada penelitan ini. 2.1 Rangkaian Arduino Pada tugas akhir ini penulis menggunakan Arduino uno sebagai pegendali, Arduino uno adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis Atmega328 dan sebuah tombol reset. Arduino uno berfungsi sebagai pengola data input dan data ouput semua komponen lainnya, sedangkan rangkaian tombol reset berfungsi sebagai pengulang kembali proses arduino apabila tidak berjalan baik ketika di jalankan.
Gambar 3 Rangkaian RFID RFID reader memiliki 8 pin yaitu pin 3.3v, RST, ground, IRQ, MISO, MOSI, SCK, dan SDA dihubungkan dengan board Arduino. 2.3 Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 Karakter LCD yang digunakan dalam tugas akhir ini merupakan tipe karakter 16x2 baris, dan dapat menampilkan 16 karakter perbaris dan mempunyai 2 baris. ROM pembangkit karakter sebanyak 192 tipe karakter dengan font 5x7 dot matris. Kapasitas
internalnya sebanyak 80x8 bit data 26 (maksimum 80 karakter). Instruksi-instruksi yang berguna yang dimiliki oleh LCD ini terdiri atas : Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Cursor ON/OFF, Display Character Blink, Cursor Shift dan Display Shift.
Gambar 6 Rangkaian Sensor Ultrasonic
Gambar 4 Rangkaian LCD 16x2 Karakter Pada tugas akhir ini rangkaian LCD menggunakan tool bantu yaitu I2C LCD yang berfungsi sebagai komunikasi serial antara LCD dan Arduino yang berfungsi untuk menghemat kaki pin yang di gunakan dalam rangkaian ini.
2.6 Perancangan Rangkaian Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi suara, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diagfragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnetik. Dan pada sistem ini buzzer berfungsi sebagai indikator atau penanda terjadinya suatu kesalahan atau intruksi yang diperintahkan.
2.4 Perancangan Rangkaian Relay Relay merupakan pengatur masukan arus listrik yang di alirkan melalui pengendali arduino ke alat mikrokontroler atau elektronik. Dalam tugas akhir ini, relay digunakan untuk membuka dan menutup pintu garasi otomatis yang akan diuji. Relay 1 untuk membuka pintu dan relay 2 untuk menutup pintu.
Gambar 7 Rangkaian Buzzer 2.7 Perancangan Rangkaian Push Button Pada perancangan alat ini penulis menggunakan push button yang berfungsi untuk membuka dan menutup pintu garasi dari dalam ruangan. Gambar 5 Rangkaian Relay Rangkaian pada gambar 5 dibentuk dengan relay 2 channel yang 2 pinnya dihubungkan ke arduino uno di pin 2 dan 3. Untuk membuka dan menutup pintu relay akan di aliri listrik oleh perintah arduino. 2.5 Perancangan Rangkaian Sensor Ultrasonic Sensor ultrasonic atau sensor jarak PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonic kemudian mendetksi pantulannya. Sensor jarak PING memancarkan gelombang ultrasonic sesuai dengan kontrol dari mikrokontroler pengendali.
Gambar 8 Rangkaian Push Button
2.8 Perancangan Rangkaian Motor Penggerak Pintu Garasi Motor penggerak garasi (Motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran.
Crystal Display (LCD), Buzzer. Yang dihubungkan menjadi satu kesatuan dengan arduino uno melalui port-port yang telah ditentukan.
Gambar 11 Rangkaian Alat Keseluruhan
Gambar 9 Rangkaian Motor Penggerak Ketika kondisi input pada logika 0 pada program arduino, pin COM dan NC akan terhubung sehingga arus terhambat. Sedangkan ketika input logika 1 pada program arduino, pin COM dan NO akan terhubung sehingga untuk menutup dan membuka pintu garasi otomatis bekerja berdasarkan perintah dari arduino. 2.9 Perancangan Rangkaian Limit Switch Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar push on yaitu hanya akan menghubung pada saat katubnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katub tidak ditekan.
Gambar 10 Rangkaian Limit Switch 2.10 Rangkaian Alat Keseluruhan Setelah dilakukan perancangan terhadap masing-masing perangkat keras, maka tahap selanjutnya adalah tahap perancangan untuk keseluruhan perangkat keras (hardware).Perangkat keras seperti Arduino Uno, Radio Frequency Identification (RFID) card dan reader, Motor DC, Sensor Ultrasonik, Limit Switch, Relay, Liquid
3. Perancangan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak yang di gunakan untuk membuat alat ini adalah : 1. Windows 8.1 Pro 64-bit. 2. Aplikasi Arduino IDE. 3. Proteus 8 Professional. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil dari pengujian alat adalah sebagai berikut: 1. Cara Kerja Alat Dalam sistem buka tutup pintu garasi otomatis ini terdapat 2 cara kerja alat yang berjalan, penulis akan menjelaskan cara kerja dari alat ini, yaitu sebagai berikut: a. Membuka Pintu Garasi Otomatis Menggunakan RFID Card Untuk membuka pintu garasi otomatis dari depan kita harus menggunakan RFID Card yang telah terverifikasi terlebih dahulu, Hal ini di gunakan sebagai akses pemilik rumah ke dalam garasi dan sebagai kartu keamanan karna apabila RFID card yang tidak terverifikasi di tempelkan di RFID reader maka secara otomatis RFID akan menolak dan alarm buzzer akan berbunyi. b. Membuka Pintu Garasi Otomatis Dengan Push Button Untuk membuka pintu garasi dari dalam ruangan garasi dapat menggunakan tombol push button, Terdapat 2 tombol push button yaitu menutup (merah) dan membuka (hijau).Pemakaian push button merah untuk menutup pintu garasi dari dalam ruangan dan juga berfungsi untuk me-reset program. Dan untuk pemakaian push button hijau di kondisikan apabila user ikut keluar bersama kendaraan, yaitu tekan push button hijau untuk membuka pintu garasi lalu pintu garasi akan terbuka kemudian keluarkan kendaraan, setelah kendaraan bergerak dan sensor ultrasonik telah mendeteksi kendaraan maka akan diberikan delay 5 detik untuk menutup kembali pintu garasi.
2. Pengujian Alat Pengujian sistem alat bertujuan untuk menguji coba dan mengetahui apakah alat bekerja sesuai dengan spesifikasi perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya.
Pada saat pintu garasi terbuka lalu kendaraan masuk kedalam pintu garasi dan ketika kendaraan melewati sensor ultrasonic maka pintu garasi akan tertutup otomatis.
a.
Pengujian Rangkaian RFID Dengan Motor DC Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui apakah rangkaian Arduino uno dengan LCD bekerja dengan baik.
Gambar 15 Pintu Tertutup Setelah Kendaraan Masuk c.
Gambar 12 Tampilan Awal LCD b.
Pengujian Pembacaan RFID Tag Card Terverifikasi Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui apakah rangkaian RFID sudah berjalan dengan baik atau belum sesuai dengan yang di rencanakan.
Pengujian Pembacaan RFID Tag Card Tidak Terverifikasi kartu yang diakses tidak terverifikasi atau Unverified card dan kemudian buzzer berbunyi sebanyak 6 kali sebagai penanda / alarm bahwa kartu yang digunakan tidak terverifikasi.
Gambar 16 Pengujian RFID Card Yang Tidak Terverifikasi Gambar 13 Pembacaan RFID Tag Card Pada saat RFID tag yang terbaca dan dikenali oleh RFID reader maka data akan dikirim ke board Arduino dan ototmatis pintu garasi terbuka
Gambar 3.6 Tampilan Pintu Garasi Dengan RFID Card Yang Tidak Terverifikasi
Gambar 14 Pintu Garasi Terbuka
d. Pengujian Rangkaian Push Button Hijau Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui apakah rangkaian Arduino uno dengan Push Button bekerja dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA [1] Andrianto, Heri dan Aan Darmawan. 2015. Arduino Belajar cepat dan Pemprogaman, Bandung: Informatika Bandung [2] Firmansyah. 2015. Rancang Bangun Sistem Kontrol Penggerak Panel Sel Surya Berbasis Programmable Logic Controller. Jurnal. Politeknik Swadharma. Gambar 17 Pintu Garasi Terbuka Menggunakan Push Button hijau Pada rangkaian ini push button hanya dapat di akses dari dalam ruangan yang berfungsi untuk membuka dan menutup pintu garasi dari dalam ruangan dan juga me-reset program sehingga program kembali ke awal. e. Pengujian Rangkaian Push Button Merah Pada rangkaian ini push button bewarna merah tidak hanya berfungsi untuk menutup pintu garasi dari dalam ruangan saja tetapi juga untuk me-reset atau mengembalikan ke program awal yang menampilkan LCD dengan tampilan “SELAMAT DATANG”.
[3] Lubis, Abdul Jabbar. 2016. Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula, Medan. E-Book. [4] Nedia, Rahayu Okte, Deni Satria, Ratna Aisuwarya. 2013. Sistem Pengontrolan Pintu Garasi Otomatis Menggunakan Komunikasi DTMF Melalui Ponsel Berbasis Mikrokontroler ATMega32. Jurnal. Politeknik Negeri Padang. [5] Permadi, Muhammad Teddy. 2015.Rancang Bangun Smart Home Berbasis SMS Gateway Menggunakan ATMEGA16 (Fokus Hardware). Jurnal. Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan. [6] Rerungan, Juprianto, Deny Wiria Nugraha, Yusuf Anshori. 2014. Sistem PengamanPintu Otomatis Menggunakan Radio Frequency Identification (Rfid) Tag Card Dan Personal Identification Number (Pin) Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega 128. Jurnal. Universitas Tadulako.
Gambar 18 Pintu Garasi Tertutup ketika push button merah ditekan PENUTUP Setelah selesai melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian dilanjutkan dengan tahap implementasi dan pengujian alat maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk merancang dan membangun sebuah alat yang bisa membantu manusia untuk menghemat tenaga dan waktu dalam membuka dan menutup pintu garasi yang disertai dengan sistem keamanan pintu garasi menggunakan RFID. Untuk membuka dan menutup pintu garasi dapat dilakukan dengan menggunakan kartu RFID dan akan tertutup otomatis apabila kendaraan telah melewati sensor ultrasonic dan juga dengan menggunakan push button hijau untuk membuka pintu garasi dari dalam ruangan dan juga akan tertutup otomatis kembali apabila kendaraan telah terdeteksi sensor ultrasonic yang diberi waktu delay 2 detik untuk mengeluarkan kendaraan dan setelah itu pintu tertutup otomatis. Untuk menutup pintu dari dalam ruangan bisa juga menggunakan push button bewarna merah, selain untuk menutup pintu garasi dari dalam ruangan push button merah juga berfungsi sebagai me-reset program.
[7] Sulistyowati, Riny, Dedi Dwi Febriantoro. 2012. Perancangan Prototype Sistem Kontrol Dan Monitoring Pembatas Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler. Jurnal. Institut Adhi Tama Surabaya. [8] Syam, Rafiuddin. 2013. Dasar Dasar Teknik Sensor. Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.